Vous êtes sur la page 1sur 21

TUGAS 1

ANALISIS DESAIN SISTEM (A)

Putu Adhika Dharmesta


NIM : 1605551037

Program Studi Teknologi Informasi


Fakultas Teknik
Universitas Udayana
2018
Bab 1 Konsep Dasar Sistem
1. Konsep dasar sistem
Ada dua kelompok sistem yaitu sistem dengan penekanan pada prosedur dan penekanan pada
komponen atau elemennya. Penekanan pada prosedur adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama, untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan sistem dengan penekanan pada
komponen atau elemennya adalah suatu sistem dimana terdapat kumpulan elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1.1 Karakteristik sistem
Suatu sistem akan mempunyai sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang membedakan
sistem tersebut dengan sistem lainnya. Karakteristik yang dimaksud tersebut adalah
sebagai berikut.
1.1.1 Komponen
Suatu sistem memiliki beberapa komponen yang saling bekerjasama membentuk
suatu satu kesatuan. Setiap sistem tidak peduli berapa pun kecilnya selalu memiliki
beberapa subsistem. Setiap subsistem pastinya mempunyai sifat-sifat dari sistem
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Suatu sistem yang lebih besar dari sistem tersebut disebut sebagai
supra sistem.
1.1.2 Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
1.1.3 Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
1.1.4 Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
1.1.5 Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
1.1.6 Keluaran sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan tidak berguna. Misalnya pada sistem computer, panas
yang dihasilkan oleh sistem komputer merupakan keluaran yang tidak berguna
sedangkan informasi yang dihasilkan merupakan keluaran yang berguna.

1.1.7 Pengolah sistem


Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi. keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan
baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
1.1.8 Sasaran Sistem
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.

Gambar 1.1 Karakteristik Sistem

Gambar diatas merupakan penggambaran dari karakteristik sebuah sistem. Pada gambar
tersebut terlihat bahwa suatu sistem akan terdiri dari subsistem-subsistem lainnya yang
akan membentuk satu kesatuan pada sebuah sistem.
1.2 Klasifikasi Sistem
Sistem biasanya akan diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang yang dianut dari sistem
tersebut. Adapun pengklasifikasian sistem adalah sebagai berikut.
1.2.1 Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik. Sedangkan Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
1.2.2 Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan
Human-machine system
atau ada yang menyebut dengan man-machine system.
1.2.3 Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. lnteraksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
1.2.4 Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut
campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi
kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively
closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran
untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
Sistem yang baik adalah sistem yang dirancang secara relatip tertutup agar pengaruh
luar yang masuk hanyalah pengaruh baik saja.

2. Konsep Dasar Informasi


Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih bermanfaat bagi yang
menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk
tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan nyata.
2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu untuk diolah lebih lanjut. Data
diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk
menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu. Penerima kemudian
menerima informasi tersebut yang kemudian akan dijadikan dasar untuk membuat suatu
keputusan dan melakukan tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
tersebut ditangkap sebagai input diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya
membentuk suatu siklus. Oleh John Burch siklus ini diberi nama siklus informasi
(Information Cycle).

Gambar 1.2 Siklus Informasi

Gambar diatas menunjukan siklus informasi yang dipaparkan oleh John Burch. Di dalam
siklusnya dipaparkan dengan jelas bagaimana suatu data itu diproses menjadi sebuah
informasi yang kemudian akan menghasilkan sebuah tindakan yang akan menghasilkan
keluaran berupa data lagi.

2.2 Kualitas Informasi


John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari infromasi dengan bentuk
bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar. Pilar yang dimaksud adalah sebagai berikut.
2.2.1 Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak
informasi tersebut.
2.2.2 Tepat pada Waktunya
Informasi yang dating pada penerima tidak boleh datang terlambat. Informasi
yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi.
2.2.3 Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk tiap-tiap orang satu dengan orang lainnya berbeda untuk itu penerima
informasi tersebut perlu dijaga agar sebuah informasi tetap relevan.

2.3 Nilai Informasi


Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.

3. Konsep Dasar Sistem Informasi


Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
3.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut John Burch dan Gary Grudnitski terdiri dari komponen-
komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block). Blok
bangunan tersebut adalah sebagai berikut.
3.1.1 Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
3.1.2 Blok Model
Blok ini tersiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.1.3 Blok Keluaran
Keluaran yang dihasilkan merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua
pemakai sistem.
3.1.4 Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu teknisi, perangkat lunak dan perangkat keras.
3.1.5 Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di
dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
3.1.6 Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan di dalam sistem untuk
meminimalisir kemungkinan terjadinya hal-hal yang dapat merusak sistem.
Blok pengendalian memungkinkan hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah
dan bila terlanjur terjadi kerusakan dapat segera diatasi.

3.2 Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi
untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan
manajemen. Sebagai contoh pada sebuah sistem informasi manajemen sebuah perusahan
pastinya akan memiliki beberapa sistem informasi berikut.
1. Sistem Informasi Akunting
2. Sistem Informasi Pemasaran
3. Sistem Informasi Manajemen Persediaan
4. Sistem Informasi Personalia
5. Sistem Informasi Distribusi
6. Sistem Informasi Kekayaan
7. Sistem Informasi Pembelian
8. Sistem Informasi Analis Kredit
9. Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan
10. Sistem Informasi Teknik

Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi


kepada semua tingkatan manajemen yaitu manajemen tingkat bawah (lower level
management), manajemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen
tingkat atas (top level management).

3.3 Sistem Informasi Akuntansi


Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang merupakan komponen di dalam
suatu organisasi yang mengolah transaksi keuangan untuk menyediakan informasi
scorekkeping, attention, directing dan decision-making kepada pemakai informasi. Sistem
informasi Akuntansi hanya terbatas pada pengolahan data yang bersifat keuangan saja.
3.4 Peranan Sistem Informasi bagi Manajemen
Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang
akan dilakukannya. Sumber informasi untuk pengambilan keputusan manajemen bisa
didapatkan dari informasi ekstenal dan informasi internal. Informasi internal dapat
diperoleh dari sistem informasi berupa informasi yang dihasilkan dari operasi PDE
(pengolahan data elektronik) dan informasi non PDE.

Gambar 1.3 Sumber Informasi pada Organisasi yang Besar.

Gambar diatas menunjukan bahwa hanya sebagian kecil saja informasi yang berguna bagi
manajer atas yang berasal dari sistem informasi computer (15-20%). Sebagian kecil lagi
dari informasi non PDE (10-15%) dan informasi yang berasal dari manajemen menengah
sebesar 25-35%. Informasi terbesar manajemen atas justru berasal dari intelligence
information system. Intelligence information system merupakan sistem informasi yang
berisi informasi lingkungan luar organisasi seperti peraturan pemerintah, trend social,
keadaan ekonomi, keadaan politik, trend industry, pasar produk, pesaing dan lain
sebagainya yang mempengaruhi keberadaan organisasi.
Sistem informasi mempunyai peranan penting dalam menyediakan informasi bagi
manajemen di semua tingkatan. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
dapat mengena dan berguna bagi manajemen, maka analis sistem haruslah mengetahui
kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh manajemen.

3.5 Kegiatan Manajemen


Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalam organisasi. Kegiatan
manajemen untuk masing-masing tingkatannya dapat dikategorikan sebagai berikut.
3.5.1 Perencanaan Strategi
Perencanaan strategi adalah proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan
tujuan (goal) organisasi dan penentuan strategi-strategi. Pada dasarnya
perencanaan strategi meliputi hal-hal berikut.
1. Proses evaluasi lingkungan luar organisasi
Lingkungan luar organisasi selalu berubah secara konstan dan perubahan-
perubahan ini mungkin dapat mengakibatkan perubahan terhadap strategi
yang ada.
2. Penetapan tujuan
Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan ditetapkan oleh
manajemen tingkat atas di dalam proses perencanaan strategi yang bersifat
jangka panjang.
3. Penetuan strategi
Manajemen tingkat atas menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan
oleh organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuannya. Iniliah
yang disebut sebagai strategi. Dengan strategi semua kemampuan yang
berupa sumber-sumber daya dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat
tercapai.

3.5.2 Pengendalian Manajemen


Pengendalian manajemen merupakan suatu proses untuk meyakinkan bahwa
organisasi telah dijalankan sesuai dengan strategi yang sudah ditetapkan dengan
efektif dan efisien. Di dalam pengendalian manajemen terdapat suatu proses yang
menunjukkan apa yang harus dikerjakan oleh manajer. Proses tersebut
menyangkut komunikasi formal dan informal.
Komunikasi informal terjadi dengan cara memo, pertemuan-pertemuan,
berdiskusi dan bahkan bisa dari ekpresi wajah pada saat berkomunikasi.
Komunikasi formal menyangkut beberapa tahapan diantaranya adalah
1. Pemrograman
Pemrograman adalah proses menentukan program-program yang akan
dilakukan oleh organisasi dan memperkirakan sejumlah sumber daya yang
akan dialokasikan untuk masing-masing program.
2. Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana yang diungkapkan dalam satuan kuantitatip,
biasanya dalam nilai mata uang untuk suatu periode waktu tertentu. Di dalam
proses penyusunan anggaran, program diterjemahkan ke dalam bentuk yang
dihubungkan dengan tanggung jawab masing-masing manajer yang diberi
beban untuk melaksanakan program tersebut atau beberapa bagian dari
program.
3. Pelaksanaan dan Pengukuran
Untuk melakukan suatu pengukuran perlu adanya pencatatan terhadap segala
tindakan yang dilakukan oleh organisasi. Selama periode operasi nyata,
catatan-catatan diselenggarakan untuk mencatat pemakaian-pemakaian
sesungguhnya dari sumber-sumber daya dan pendapatan-pendapatan
sesungguhnya yang diperoleh.
4. Pelaporan dan Analisis
Manajer membutuhkan pelaporan yang berisi informasi tentang apa yang
sedang terjadi untuk meyakinkan bahwa pekerjaan yang telah dilakukan oleh
masing-masing pusat pertanggungjawaban telah berjalan dengan
terkoordinasi. Laporan-laporan juga digunakan sebagai dasar pengendalian.
3.5.3 Pengedalian Operasi
Pengendalian operasi adalah proses untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu
telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasi ini merupakan
proses penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.

3.6 Tipe Keputusan manajemen


Pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen didalam pemilihan alternatif untuk
mencapai sasaran. Keputusan oleh manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe
yaitu sebagai berikut.
3.6.1 Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan ini sifatnya adalah tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.
Keputusan ini dilakukan oleh manajemen atas. Pengalaman manajer merupakan
hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur.
3.6.2 Keputusan Setengah Terstruktur
Keputusan ini sifatnya adalah sebagian masih bisa distrukturkan sehingga masih
membutuhkan pertimbangan dari si pengambil keputusan. Keputusan tipe ini
sering bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan serta analisis yang terinci.
3.6.3 Keputusan Terstruktur
Keputusan ini sifatnya berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.
Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat
bawah.
3.7 Tipe Informasi Manajemen
Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen, tipe informasi yang dibutuhkan berbeda. Untuk
manajemen tingkat bawah, tipe informasinya adalah terinci (detail), karena akan
digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yang lebih tinggi
tingkatnya, tipe informasinya semakin tersaring.

Gambar 1.4 Tipe Informasi pada Setiap Tingkatan Manajemen

Gambar diatas memperlihatkan bahwa semakin tinggi tingkat manajemennya maka akan
membutuhkan informasi yang benar-benar tersaring. Sebaliknya semakin rendah tingkat
manajemennya maka akan membutuhkan informasi yang lebih terinci atau lengkap.

4. Konsep Dasar Organisasi Sistem Informasi


Organisasi adalah sistem saling mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerjasama
untuk mencapai suatutujuan tertentu yang sama. Tujuan organisasi secara keseluruhan
tidak mungkin dijalankan oleh orang tertentu saja. Salah satu aspek pengorganisaian
adalah menetapkan departemen-departemen
4.1 Bagan Organisasi
Bagarn organisasi menunjukan bagaiman departemen di dalam organisasi di
koordinasikan bersama-sama melalui suatu jalur wewenang dan tanggung jawab.
Bagan organisasi adalah penggambaran secara grafik yang menggambarkan struktur
kerja dari suatu struktur organisasi.

4.2 Deskripsi Tugas


Deskripsi Tugas merupakan suatu rincian yang menunjukkan posisi, tanggung-jawab,
wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang personil di
dalam suatu organisasi. Deskripsi tugas diperlukan agar masing-masing personil di
dalam organisasi dapat mengerti kedudukannya di dalam organisasi.

4.3 Organisasi Sistem Informasi


Lokasi sistem informasi di dalam suatu organisasi masih belum ada kesesuaian yang
pasti. Ada yang memisahkannya dalam departemen sendiri dan ada juga yang
menggabungkannya dengan departemen lain misalnya degan departemen akuntansi
dibawah koordinasi oleh controller.

Direktur
Utama

Direktur Direktur
Controller
Pemasaran Produksi

Internal
Audit

Akuntansi
Keuangan

Akuntansi
biaya

PDE (Sistem
Informasi)

Anggaran

Gambar 1.5 Controller Membawahi Akuntansi dan PDE

Gambar diatas merupakan pengaturan sistem informasi di dalam suatu organisasi apabila
digabungkan dengan departemen akuntansi dibawah koordinasi controller. Keuntungan
dari pengaturan ini adalah sebagai berikut.
1. Perubahan dari sistem manual ke sistem computer dengan diterapkannya departemen
PDE tidak terlalu mengejutkan dan mudah diterima karena bukan merupakan
departemen yang terpisah.
2. Peranan dan fungsi pengolahan akuntansi dan pelaporan keuangan terpusat dengan
PDE sehingga fungsi dari akuntansi yang bertanggung jawab terhadap pengolahan
transaksi serta penyediaan informasi keuangan kepada manajer fungsi yang lainnya
dan kepada pihak luar yang lebih efektif.
3. Karena keberhasilan aplikasi komputer di dalam kegiatan akuntansi seperti misalnya
penggajian, piutang dagang dan pengendalian persediaan merupakan tanggung jawab
akuntan sedang akuntan terlibat langsung di dalamnya, maka diharapkan
pengembangan aplikasi tersebut dapat lebih mengena.

Direktur Utama

Direktur Direktur Direktur Sistem


Controller
Pemasaran Produksi Informasi (PDE)

Gambar 1.6 Fungsi PDE tidak dibawah controller

Gambar diatas menunjukan bahwa departemen sistem informasi dapat pula berdiri sendiri
dan terpisah dari fungsi akuntansi dan di bawah tanggung jawab manajer sendiri. Hal ini
dilakukan karena departemen PDE sebagai service department tidak hanya mengolah data
akuntansi saja tetapi juga mengolah data non-akuntansi. Dengan memisahkan fungsi
sistem informasi dibawah tanggung jawab manajer sistem informasi maka semua aspek
yang berhubungan dengan pengolahan data akan dilaksanakan dengan lebih efektif.
Bab 2 Tinjauan Umum Pengembangan Sistem
1. Perlunya Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem perlu
diperbaiki dikarenakan beberapa hal yaitu
1.1 Adanya Permasalahan Yang Timbul
Permasalahan yang timbul dapat berupa
1. Ketidakberesan
2. Pertumbuhan Organisasi

1.2 Untuk Meraih Kesempatan (opportunities)


Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana rencana yang telah disusun
untuk meraih kesempatan yang ada. Kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang
pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya.

1.3 Adanya Instruksi


Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari
pimpinan ataupun dari luar organisasi.

Dengan adanya permasalahan, kesempatan dan instruksi maka sistem yang baru perlu
dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang timbul. Dengan telah
dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan di sistem
baru. Peningkatan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Perfomance
Peningkatan terhadap sistem kerja yang baru sehingga menjadi lebh efektif. Kinerja
dapat diukur dari throughput dan response time.
2. Information
Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan
3. Economy
Peningkatan terhadap manfaat atau keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
4. Control
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan
serta kecurangan yang dan akan terjadi.
5. Efficiency
Peningkatan terhadap efisiensi operasi
6. Services
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
2. Prinsip Pengembangan Sistem
Dalam melakukan pengembangan sistem, kita harus berpegangan terhadap beberapa
prinsip yang ada. Prinsip tersebut adalah.
2.1 Sistem yang Dikembangkan adalah Untuk Manajemen
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari
sistem ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat mendukung kebutuhan
manajemen

2.2 Sistem yang Dikembangkan adalah Investasi Modal yang Besar


Sistem yang dikembangkan merupakan investasi modal yang besar. Setiap investasi
modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini.
1. Semua Alternatif yang Ada Harus Diinvestigasi
Bila alternatif yang ada diabaikan dan sudah terlanjur menanamkan dana ke suatu
proyek investasi tertentu, maka investor akan kehilangan kesempatan untuk
menanamkan dananya ke investasi lain. Oleh karena itu dari beberapa alternatif
yang ada harus diinvestigasi untuk menentukan alternatif yang terbaik.
2. Investasi yang Terbaik Harus Bernilai
Investasi ini baru dikatakan menguntungkan bila bernilai yang artinya manfaat atau
hasil baliknya lebih besar dari biaya untuk memperolehnya. Cost-benefit analysis
atau cost-effectiveness analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek
investasi tersebut bernilai atau tidak.

2.3 Sistem yang dikembangkan Memerlukan Orang yang Terdidik


Orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem ini harus
merupakan orang-orang yang terdidik tentang permasalahan yang ada dan terhadap
solusi-solusi yang mungkin dilakukan.

2.4 Tahapan Kerja dan Tugas dalam Proses Pengembangan Sistem


Proses pengembangan sistem umunya melibatkan beberapa tahapan kerja dan
meibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk mengerjakannya. Tanpa
adanya perencanaan dan koordinasi kerja yang baik, maka proses pengembangan sistem
tidak akan berhasil dengan memuaskan.

2.5 Proses Pengembangan Sistem Tidak Harus Terurut


Tahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip nomor 4 menunjukan langkah-
langkah yang harus dilakukan dan langkah-langkah ini dapat saja tidak harus urut, tetapi
dapat dilakukan bersama-sama. Ingatlah waktu adalah uang.
2.6 Jangan Takut Membatalkan Proyek
Untuk kasus-kasus tertentu, dimana suatu proyek terpaksa harus dihentikan atau
dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan dengan tegas. Keragu-
raguan untuk terus melanjutkan proyek yang tidak layak lagi karena sudah terserap dana
ke dalam proyek ini hanya akan membuang dana yang sia-sia.

2.7 Dokumentasi untuk Pedoman dalam Pengembangan Sistem


Dokumentasi yang dibuat dan dikumpulkan selama proses dari pengembangan sistem
dapat digunakan untuk bahan komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem
dan dapat digunakan untuk mendorong keterlibatan pemakai sistem.

3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem


Daura tau siklus hidup dari pengembangan sistem (system life cycle) merupakan suatu
bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di
dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. Adapun siklus hidup sistem yang
digunaka oleh buku ini adalah sebagai berikut.

Gambar 1.7 Siklus Hidup Pengembangan Sistem


Gambar diatas menunjukan bagaimana siklus hidup pengembangan sebuah sistem
berlangsung. Secara umum siklus hidup pengembangan sistem dibagi menjadi tiga bagian
yaitu awal proyek sistem, pengembangan sistem, dan manajemen sistem. Pada awal proyek
sistem, pengembang melakukan inisiasi dan perencanaan terhadap sistem yang akan dibuat.
Pada masa pengembangan sistem, pengembang akan melakukan beberapa tahapan seperti
analisis sistem, Desain sistem secara umum, desain sistem terinci, seleksi sistem dan
implementasi sistem. Pada masa manajemen sistem, pengembang akan melakukan
perawatan dan serangkaian pengechekan kepada sistem apakah sistem berjalan
sebagaimana mestinya atau tidak.

4. Pendekatan Pengembangan Sistem


Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem adalah sebagai berikut.
4.1 Pendekatan Klasik Lawan Pendekatan Terstruktur
Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-
tahapan di system life cycle. Namun dalam prakteknya, hal ini tidaklah cukup, karena
pendekatan ini tidak memberikan pedoman lebih lanjut tentang bagaimana melakukan
tahapan tersebut lebih rinci. Mulai tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut
dengan pendekatan terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan
kepada analis sistem tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan
sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle.

4.2 Pendekatan Sepotong Lawan Pendekatan Sistem


Pendekatan Sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang
menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Pendekatan ini hanya
memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja. Pendekatan sistem yang
memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-
masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan ini juga menekankan pada pencapaian
sasaran keseluruhan dari organisasi.

4.3 Pendekatan Bawah-Naik Lawan Pendekatan Atas-Turun


Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) sebaliknya dimulai dari level bawah
organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan bawah-
naik bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data
analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu,
informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
Pendekatan atas-turun(top-down approach) sebaliknya dimulai dari level atas
organisasi yaitu level perencanaan strategi. Pendeketan ini bila digunakan pada tahap
analisis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi
tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh
manajemen.
4.4 Pendekatan sistem-menyeluruh Lawan Pendekatan Moduler
Pendekatan sistem-menyeluruh (total-system approach) merupakan pendekatan yang
mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan moduler (modular
approach) berusaha memecahkan sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau
modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan
dikembangkan.

4.5 Pendekatan Lompatan Jauh Lawan Pendekatan Berkembang


Pendekatan lompatan-jauh (great loop approach) menerapkan perubahan menyeluruh
secara serentak menggunakan teknologi canggih. Pendekatan berkembang
(evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi
yang memerlukan saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan untuk periode-
periode berikutnya mengikuti kebutuhannya sesuai dengan perkembangan teknologi
yang ada.

5. Metodologi Pengembangan Sistem


Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep
pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu
pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. Dalam pengembangan sistem informasi, perlu
digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dana pa
yang harus dilakukan selama pengembangan ini. Klasifikasi dari metodologi dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu.
5.1 Functional Decomposition Methodologies
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-
subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan
diterapkan.
5.2 Data-Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.
Metodologi ini dapat dikelompokan ke dalam du akelas yaitu.
a. Data-flow Oriented Methodologies
Metodologi ini secara umum didasarkan pada pencerahan dari sistem ke dalam
modul-modul berdasarkan dari tipe elemen data dan tingkah laku logika modul
tersebut di dalam sistem.
b. Data-Structure Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Struktur ini
kemudia akan digunakan sebagai dasar struktur dari sistemnya.
5.3 Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah
a. ISDOS (Information System Design and Optimization System)
ISDOS merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengotomatisasi
proses pengembangan sistem informasi. ISDOS memiliki dua buah komponen
yaitu PSL dan PSA. PSL merupakan suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan
pemakai dalam bentuk machine-readable form. PSL dirancang agar dapat
dianalisa oleh PSA. PSA merupakan paket perangkat lunak yang digunakan untuk
mengechek data yang dimasukan, yang disimpan, yang dianalis dan yang
dihasilkan sebagai output laporan. PSA
b. PLEXSYS
Kegunaan dari PLEXSYS adalah untuk melakukan transformasi suatu statemen
bahasa komputer tingkat tinggi ke suatu executable code untuk suatu konfigurasi
perangkat keras yang diinginkan.
c. PRIDE
PRIDE merupakan suatu perangkat lunak yang baik untuk analisis/ desain sistem
terstruktur, manajemen data, manajemen proyek dan pendokumentasian.
d. SDM/70
SDM/70 merupakan suatu perangkat lunak berisi dengan kumpulan metode,
estimasi, dokumentasi dan petunjuk administrasi guna membantu pemakai untuk
mengembangkan dan merawat sistem yang efektif
e. SPECTRUM
SPECTRUM merupakan metodologi pengembangan sistem yang dikembangkan
dan dipasarkan oleh suatu perusahaan di Amerika Serikat
f. SRES dan SREM

6. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem


Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut.
a. HIPO diagram
Digunakan di metodologi HIPO dan di metodologi yang lainnya
b. Data Flow diagram
Digunakan di metodologi structured systems analysis and design.
c. Structured Chart
Digunakan di metodologi structured systems analysis and design.
d. SADT diagram
Digunakan di metodologi SADT
e. Warnier/Orr diagram
Digunakan di metodologi Warnier/Orr
f. Jackson’s diagram
Digunakan di metodologi Jackson System Development.
Selain grafik alat-alat pengembangan sistem juga dapat berbentuk bagan. Bagan
diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas
a. Bagan alir sistem
b. Bagan alir program
- Bagan alir logika program
- Bagan alir program komputer terinci
c. Bagan alir kertas kerja
2. Bagan untuk menggambarkan tata letak
3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil
a. Bagan distribusi kerja
b. Bagan organisasi

Teknik yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem adalah sebagai berikut.
a. Teknik Manajemen Proyek
b. Teknik Menemukan Fakta
c. Teknik Analisis biaya/manfaat
d. Teknik untuk menjalankan rapat
e. Teknik inspeksi/walkthrough

7. Analisis Sistem dan Pemrograman


Analisis sistem adalah orang yang menganalisis sistem untuk mengidentifikasikan
pemecahan yang beralasan. Pemrogram adalah orang yang menulis kode program untuk
suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem.
Orang yang melakukan tugas baik sebagai analis sistem maupun pemrogram disebut
sebagai analis/pemrogram.

8. Pengetahuan dan Keahlian yang Diperlukan Analisis Sistem


Pengetahuan-pengetahuan dan keahlian yang perlu dikuasai oleh analis sistem adalah
sebagai berikut.
1) Pengetahuan dan keahlian tentang Teknik pengolahan data, teknologi komputer dan
pemrograman komputer.
2) Pengetahuan tentang bisnis secara umum
3) Pengetahuan tentang metode kuantitatip
4) Keahlian pemecahan masalah
5) Keahlian komunikasi antar personil
6) Keahlian membina hubungan antar personil.
9. Team Pengembang Sistem
Di dalam pengembangan sistem yang besar, diperlukan sejumlah orang dalam bentuk team.
Team ini secara umum terdiri dari
1) Manajer Analisis Sistem
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut
a. Sebagai ketua/koordinator team pengembangan sistem
b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota team pengembangan sistem
lainnya
c. Membuat jadwal pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan
d. Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain sistem
dan penerapannya.
e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.
f. Mewakili team untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal perundingan-
perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai
sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek
h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari team
2) Ketua Analisis Sistem
Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analisis sistem dan mewakilinya bila
manajer analisis sistem berhalangan.
3) Analis Sistem Senior
Merupakan analis sistem yang sudah berpengalaman
4) Analis Sistem
Merupakan analis sistem yang cukup berpengalaman dan dapat bekerja sendiri
5) Analis Sistem Junior
Merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan masih membutuhkan
bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior.
6) Pemrogram Aplikasi Senior
Merupakan pemrograman komputer yang sudah berpengalaman dengan tugas
merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram
yang lainnya.
7) Pemrograman Aplikasi
Merupakan program komputer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan
tugasnya tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.
8) Pemrograman Aplikasi junior
Merupakan pemrogram komputer yang belum berpengalaman dan masih dibawah
bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior.

Vous aimerez peut-être aussi