Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Identifikasiforensikmerupakanupaya yang
dilakukandengantujuanmembantupenyidikuntukmenentukanidentitasseseorang.Ide
ntifikasi personal
seringmerupakansuatumasalahdalamkasuspidanamaupunperdata.Menentukanident
itas personal
dengantepatamatpentingdalampenyidikankarenaadanyakekeliruandapatberakibat
Peranilmukedokteranforensikdalamidentifikasiterutamapadajenazahtidakdi
sertapotongantubuhmanusiaataukerangka.Selainituidentifikasiforensikjugaberpera
ndalamberbagaikasuslainsepertipenculikananak, bayitertukar,
bencana massal yang menyebabkan kematian banyak orang. Selain itu kasus
1
kejahatan yang memakan banyak korban jiwa juga cenderung tidak berkurang dari
waktu ke waktu. Pada kasus-kasus seperti ini tidak jarang kita jumpai korban jiwa
yang tidak dikenal sehingga perlu diidentifikasi, dan salah satu cara
gigi merupakan salah satu sarana identifikasi yang dapat dipercaya apabila
rekaman data dibuat secara baik dan benar. Selain itu, data berupa foto foto gigi
semasa hidup dapat dipakai sebagai data pembanding dengan hasil pemeriksaan
jenasah
Identifikasi dari tubuh seseorang yang tidak dikenal, baik yang masih
hidup ataupun yang sudah mati merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan
dalam identifikasi jenazah yang tidak dikenal, jenazah yang rusak, membusuk,
hangus terbakar dalam kecelakaan masal, bencana alam, huru hara yang dapat
kerangka. Identifikasi forensik juga berguna dalam berbagai kasus lain seperti
penculikan anak, bayi tertukar, atau anak yang diragukan orang tuanya.
sulit. Cetakan gigi, sidik jari, bentuk tangan, wajah tanda tangan dan suara
2
mungkin tekhnik yang paling umum digunakan dalam hal ini, karena prosesnya
berlangsung dengan cepat dan aman. Namun dalam keadaan tertentu tekhnik yang
telah disebutkan diatas tidak selalu dapat digunakan. Oleh karena itu mungkin
dapat diterapkan tekhnik yang lain berbeda dan mungkin kurang dikenal yaitu
pengenalan iris.
iris tiap orang adalah unik dan tidak berubah sepanjang hidup. Dengan demikian,
perkara (TKP). Keuntungan dari pemakaian iris untuk sistem identifikasi yang
dapat diandalkan adalah pertama dimana iris terisolasi dan terlindung dari
lingkungan luar, yang kedua pada iris tidak mungkin dilakukan operasi untuk
modifikasi tanpa menyebabkan cacat pada mata, dan yang ketiga, iris memiliki
diantaranya adalah pada pengguna kacamata, lensa kontak, atau cadar, serta
peminum alkohol.
1.1 Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk lebih megetahui dan memahami tentang identifikasi iris secara umum
Tujuan Khusus :
3
3. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam identifikasi iris
1.2 Permasalahan
identifikasi iris ?
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dalam pengetahuan mengenai sidik mata iris dan peranannya
2. Manfaat Aplikatif
identifikasi personal
investigasi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Identifikasi
Identifikasiadalahpenentuanataupemastianidentitas orang
tersebut.Identifikasipadadasarnyaterdiridariduametodeutamayaitu:
1. Identifikasikomparatifyaituapabilatersediaselain data
terbatas.
2. Identifikasirekonstruktifyaituapabilatidaktersedianya data
antemortemdankomunitaskorbannyatidakterbatas.
Dalammengidentifikasikorbanmatitidakdikenalumumnyadilakukanidentifi
kasidengankeduametodetersebutsecarabertahap.Mula –
mulakorbandiperiksadandicatatciri-ciriidentitasnya,
postmortem).
Identifikasiforensikmerupakanupaya yang
dilakukandengantujuanmembantupenyidikuntukmenentukanidentitasseseorang.Ide
5
ntifikasi personal
seringmerupakansuatumasalahdalamkasuspidanamaupunperdata.Menentukanident
itas personal
dengantepatamatpentingdalampenyidikankarenaadanyakekeliruandapatberakibat
pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan, dan bencana alam. Selain itu identifikasi
personal juga berguna untuk orang hidup yang hilang misalnya karena amnesia
Peranilmukedokteranforensikdalamidentifikasiterutamapadajenazahtidakdi
sertapotongantubuhmanusiaataukerangka.
Selainituidentifikasiforensikjugaberperandalamberbagaikasus lain
digunakanmemberikanhasilpositif (tidakmeragukan).
A. Identifikasi Primer
6
1. Sidik Jari, dapat dikatakan juga bahwa tidak ada 2 orang yang mempunyai
sidik jari yang sama, walaupun kedua orang tersebut kembar identik,
sehingga sidik jari mempunyai nilai yang sangat tinggi untuk penentuan
identitas seseorang.
2. Gigi, bentuk gigi dan bentuk rahang merupakan ciri khusus dari seseorang,
sedemikian khususnya sehingga dapat dikatakan tidak ada gigi atau rahang
yang identik pada dua orang yang berbeda, bahkan pada kembar identik
sekalipun.
dalaminvestigasikriminaldanpenuntutanberpusatpadateoribahwatidakadad
(DNA yang sudah diketahui ukuran pasang basanya) dan probe ( template
B. Identifikasi Sekunder
7
1. Metode visual, yaitu dengan memperhatikan korban secara cermat,
2. Pakaian, pencatatan yang teliti atas pakaian, bahan yang dipakai, mode
sebagainya
terdapat inisialnya
lain sebagainya
tubuh, tinggi dan berat badan, jenis kelamin, cacat tubuh, atau ciri fisik
6. Tulang, yaitu pemeriksaan tulang pada sisa tubuh yang sangat membusuk
usia, tinggi badan, dan berat badan serta cedera tulang yang dialami orang
tersebut.
8
8. Serologis, penentuan golongan darah yang diambil baik dari tubuh korban
perkara
9. Eksklusi, metode ini pada umumnya hanya dipakai pada kasus dimana
1. Metode Visual
Metode ini merupakan metode yang sederhana dan mudah dikerjakan yaitu
dengan cara memperlihatkan tubuh terutama wajah korban kepada pihak keluarga.
Metode ini hanya dapat diterapkan terhadap mayat yang tidak dalam kondisi rusak
2. Pemeriksaan Dokumen
dokumen seperti KTP, SIM, Paspor, Kartu Pelajar dan tanda pengenal lainnya
milik korban untuk menentukan identitas para korban dalam suatu bencana
massal. Ketika menerapkan metode ini, perlu diingat bahwa belum tentu dokumen
yang berada di dekat tubuh seorang korban merupakan milik korban yang
bermakna bila dibandingkan dengan dokumen yang ada di dalam tas seorang
9
wanita yang memiliki kecenderungan bahwa tas dimaksud seringkali
3. Pemeriksaan Perhiasan
perhiasan milik korban yang biasanya masih melekat pada tubuh korban, misalnya
cincin. Dari cincin tersebut kemungkinan terdapat inisial nama pemiliknya bahkan
juga nama pemberinya sehingga selain dapat dikenali identitas korban tersebut
dalam melakukan identifikasi terhadap korban yang tubuhnya telah rusak atau
hangus mengingat biasanya perhiasan milik korban tetap dalam kondisi utuh/tidak
rusak.
4. Pemeriksaan Pakaian
Metode ini dilakukan dengan cara menginventarisir dengan baik dan teliti
terhadap ciri-ciri khusus pakaian korban, antara lain model, bahan yang
digunakan, merek penjahit dan label binatu, yang secara keseluruhan dapat
digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan siapa pemilik pakaian tersebut dan
5. Identifikasi Medis
10
Metode ini selalu dapat digunakan dalam kebanyakan kondisi korban dan
memiliki nilai tinggi dalam ketepatannya terutama jika korban memiliki status
medis (medical record, ante mortem record) yang baik. Tanda-tanda medis secara
umum dapat diidentifikasi melalui jenis kelamin, perkiraan umur, tinggi badan,
berat badan, warna rambut dan warna mata. Sedangkan tanda-tanda medis secara
tumor, tatto dan lain sebagainya. Tingginya nilai ketepatan dari metode ini antara
sehingga dapat diketahui hasil pemeriksaan seperti adanya benda asing dalam
6. Metode Eksklusi
Metode ini biasanya digunakan dalam kasus kecelakaan massal yang melibatkan
kecelakaan pesawat terbang maka dari data penerbangan tersebut dapat diketahu
daftar identitas para penumpang pesawatnya. Bila sebagian besar korban telah
eksklusi namun masih terdapat sisa korban yang belum dapat dikenali, maka sisa
korban tersebut dapat dikenali menurut daftar penumpang yang ada. Cara ini akan
memberikan hasil yang baik berupa ketepatan apabila ante mortem records yang
tahun 1991 oleh John Daugman, yang bekerja di Unversitas Cambridge, Inggris.
11
John Daugman merupakan orang pertama yang meneliti, dan memberikan
demonstrasi langsung dari sistem identifikasi iris. Akan tetapi, konsep dari
2.2 Sejarah
Pada tahun 1953 dalam sebuah buku teks klinis oleh F.H Adler, menulis
“Faktanya, iris memiliki pola yang sangat beragam dan telah dicanangkan untuk
merujuk pada seorang dokter mata bernama J.H. Doggart, yang pada tahun 1049
menulis,”Sama seperti sidik jari, setiap manusia memiliki arsitektur iris yang
berbeda – beda. Arsitektur ini merupakan gambaran dari beragam faktor dan hasil
kombinasinya secara teoritis hampir tidak terhingga.” Dan pada tahun 1980, dua
orang dokter mata, L. Flom dan A.Safir berhasil mematenkan teori bahwa iris
dapat digunakan untuk proses identifikasi manusia, namun mereka tidak dapat
sebuah teori. Akar sesungguhnya dari teori ini bahkan lebih mundur lagi ke
zaman mesir kuno, dari Chaldea sampai Babylonia, dan Yunani Kuno yang telah
tertulis pada ukiran batu, beragam artefak dan tulisan – tulisan hipokrates.
12
2.3 Anatomi, Histologi dan Fisiologis Iris
mengontrol diameter dan ukuran pupil dan jumlah cahaya yang masuk ke retina.
“Warna mata” adalah warna dari iris, yang mungkin hijau, biru, atau cokelat.
merespon jumlah cahaya yang masuk ke mata, otot yang melekat ke iris
sebagai pupil. Semakin besar pupil, maka semakin banyak cahaya yang masuk.
kamera anterior dari kamera posterior, yang masing-masing berisi humor akueus.
Didalam stroma iris terdapat sfingter dan otot-otot dilator. Kedua lapisan
Pasok darah ke iris adalah dari sirkulus mayor iris. Kapiler-kapiler iris
13
Iris dibagi menjadi dua bagian besar :
Zona pupilar adalah bagian dalam yang tepinya membentuk batas pupil
Zona siliar adalah sisa iris yang meluas ke asalnya pada corpus siliar
Struktur Iris :
2. Stroma, jaringan yang terbungkus lekat pada serat jaringan konektif yang
14
darah, pembuluh limfe dan sel-sel jaringan konektif yang bercabang
ireguler.
3. Pada lapisan lebih dalam stroma sebuah jalinan serat otot involunter,
5. Lapisan pigmen terdiri atas dua baris sel-sel epitel warna ungu muda, yang
pigmen ini bekerja dalam mencegah penetrasi cahaya melalui iris kedalam
15
2.3.2 Histologi Iris
2. Lapisan tengah iris (stroma) merupakan bagian paling besar dari iris
a. b.
4) Stroma of the iris, 5) Vessels, 6) Mesothelium of the anterior face of the iris, 7)
16
Iris merupakan struktur yang sangat vaskuler dengan pigmen yang berbeda-beda
(ditentukan secara genetik). Warna mata bergantung pada jumlah melanin yang
ada pada iris; semakin cerah warnanya, semakin banyak jumlah cahaya yang
dapat memasuki mata. Orang yang mempunyai warna mata yang sangat cerah
mata yang sangat hitam. Tidak ada dua iris yang benar-benar sama, termasuk mata
kanan dan kiri orang yang sama. Iris merupakan uvea, atau traktus berpigmen dan
berhubungan dengan lapisan koroid pada tepinya dan badan silier pada sisi
bawahnya. Seperti penutup pada kamera, iris selalu menyesuaikan diri terhadap
berbagai keadaan, agar cahaya yang masuk ke mata memadai. Pupil merupakan
Iris termasuk dalam otot polos yang secara fisiologis itu merupakan otot
involunter yang di atur oleh saraf otonom. Saraf simpatis mempersarafi otot
radial, dan parasimpatis mempersarafi otot sirkuler.Iris yang merupakan otot polos
fotoreseptor. Dimana warna pigmen itu sendiri tergantung dari genetik dan faktor
lingkungan. Iris merupakan otot polos dimana dapat melakukan kontriksi, ada 2
macam otot didalam iris : otot sirkuler dan radial. Otot sirkuler (mengelilingi) iris
dan ada di dalam otot iris sendiri, sedangkan radial berjalan keluar menuju pupil
seperti jari jari roda sepeda ontel. Ketika cahaya terlalu terang secara otomatis
jumlah cahaya yang akan masuk terlalu banyak sehingga perlu dibatasi, sebagai
akibatnya otot sirkuler berkontriksi dan pupil pun akan membentuk cincin yang
lebih kecil. Sedangkan kerja otot radial (dilator) adalahmengatur apabila cahaya
17
yang masuk terlalu sedikit sehingga pupil di lebarkan agar cahaya yang masuk
banyak.
Iris kadang dapat menonjol ke kamera anterior dan keluar dari kornea. Karena
vaskuler, iris agak mudah berdarah ketika mengalami cedera, dan terjadi hifema.
Dilatasi pembuluh darah dapat terlihat pada permukaan iris (rubeosis) pada
keadaan tertentu.
Biometrik berasal dari bahasa Yunani yaitu, bios artinya “hidup” dan
(distinguishing traits) pada badan atau perilaku seseorang yang digunakan untuk
tersebut.
beberapa jenis fitur atau karakteristik yang dimiliki oleh individu. Sistem
biometrik bekerja dengan terlebih dahulu menangkap fitur, seperti rekaman suara
sinyal digital untuk pengenalan suara, atau mengambil gambar warna digital untuk
18
pengenalan wajah dan iris mata. Sampel ini kemudian berubah dengan
menggunakan dua model operasi. Yang pertama adalah modus pendaftaran untuk
dimana sebuah template dibuat untuk perbandinagn individu dan kemudian di cari
dalam database.
danbiometrik behavoriall.
1. Physiological
2. Behavioral
voice.
yang melakukan akses atau transaksi. Hal ini berbeda dengan penggunaan
19
password atau PIN. Pengguna masih dapat menyangkal atas transaksi yang
metode atau algoritma brute force, sedangkan sistem biometrik tidak dapat
dari satu paspor untuk memasuki satu negara. Sebelum menambahkan identitas
informasi sidik jari atau wajah yang mirip dengan sidik jari atau wajah yang
dicari.
20
Secara umum terdapat dua model sistem biometrik, yaitu sistem verifikasi
verifikasi bertujuan untuk menerima atau menolak identitas yang diklaim oleh
Diperlukan pencocokan “satu ke satu” dari sample yang diberikan terhadap acuan
(template) yang terdaftar atas identitas yang diklaim tersebut. Sistem identifikasi
klaim atau memberi klaim implicit negative untuk identitas terdaftar. Diperlukan
terdaftar.
Sistem biometrik umumnya memiliki lima modul antara lain (Sutoyo, 2009):
data atau akuisisi data, yang mengambil data biometrik pengguna dan
berikutnya.
membedakan satu orang dengan yang lain. Modul ini akan mengubah
21
tingkat kesamaan/ketidaksamaan antara ciri biometrik yang diuji dengan
apakah pengguna yang diuji diterima atau ditolak berdasarkan skor hasil
dalam basis data acuan. Basis data referensi ini yang akan digunakan
22
Tabel : Perbandingan karakteristik biometrik
Tingkat
Facilites
sidik Universa
Jari
Facilitie
Dan ketebalan s
telapak tangan
Facilitie
Facilitie
Urutan penulisan s
dan tekanan
Pelayana
23
Suara Telepon
Iris adalah bagian yang berwarna yang tampak pada bola mata.Bagian iris
terlihat sebagai lingkaran mata yang melingkupi bagian hitam pupil dengan
warna-warna tertentu.
Iris dapat terlihat cukup jelas pada jarak 1 meter. Bagian depan dari iris
berbentuk tidak teratur, cenderung kasar serta memiliki alur yang tidak rata.
Bagian ini dibentuk oleh lapisan yang terdiri dari sel pigmen dan fibroblast.
yang memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi. Hal ini didukung oleh sifat–
24
d. stabil (dalam hal jumlah dan posisinya) sepanjang hidup manusia.
Berikut ini adalah tahapan pengenalan iris mata dari gambar hingga
menjadi kode dengan melalui proses pengolahan citra, proses pengujian diambil
dari yang sudah ditetapkan para peneliti sistem pengenalan iris mata, pada
Keterangan:
25
citra. Piksel terdiri atas tiga komponen warna yaitu R (red), G (green), B
cahaya.
2. Segmentasi iris : Tahap ini melibatkan lokasi tepi luar iris dan
memisahkanya dari sisa bagian mata. Data yang mewakili bagian iris,
disebut pola iris. Pola iris berisi semua data penting yang dibutuhkan
yang konstan, sehingga dua citra iris yang sama dalam kondisi yang
4. Ekstraksi : Tahap ini menghasilkan ciri unik dari data yang diekstrak
ini menghitung perbedaan antara kode iris yang diproses dan disimpan.
para peneliti untuk meneliti sistem pengenalan iris mata, umumnya tahapan
tersebut sama hanya pada saat ekstraksinya saja rumusannya yang diganti.
26
Citra didefinisikan sebagai suatu fungsi dua dimensi f(x, y), dengan x dan y
positif yang memiliki maksud secara fisik ditentukan oleh sumber citra. Suatu
citra digital yang diasumsikan dengan fungsi f(x, y) direpresentasikan dalam suatu
Setiap elemen dari array matriks disebut image element, picture element, atau
pixel. Jika kita memperhatikan citra dijital secara seksama, kita dapat melihat
titik-titiktersebut merupakan satuan terkecil dari suatu citra digital disebut sebagai
”picture element”, atau “pel”. Jumlah piksel per satuan panjang akan menentukan
resolusi citra tersebut. Makin banyak piksel yang mewakili suatu citra, maka
makin tinggi nilai resolusinya dan makin halus gambarnya. Pada sistem dengan
tampilan citra digital yang dirancang dengan baik (beresolusi tinggi), titik-titik
kecil tersebut tidak teramati oleh kita yang melihat secara normal.
2.6.2 Segmentasi
Tahap pertama dalam sistem pengenalan iris mata adalah memisahkan daerah
iris mata pada suatu citra mata. Hal ini disebabkan daerah iris mata dipengaruhi
bulu mata dan kelopak mata. Proses segmentasi dilakukan dengan proses deteksi
tepi. Tepi citra memberi ciri batasan-batasan citra. Tepi citra dapat didefinisikan
Pendekatan tepi yang ideal digunakan deteksi tepi Sobel dan melakukan
27
2.6.2.1 Gaussian Filter
Gaussian filter adalah linear filter yang biasanya digunakan sebagai lebih halus.
Gaussian filter yang banyak digunakan dalam memproses gambar. Gaussian filter
bertujuan untuk menghilangkan noise pada citra dan meningkatkan kualitas detail
citra.
2.6.2.2 Grayscale
Grayscale adalah teknik yang digunakan untuk mengubah citra berwarna (RGB)
matriks saja.
2.6.2.3 Binerisasi
dengan merubah ke bentuk biner. Citra hanya akan mempunyai 2 warna yakni
hitam dan putih. Dengan proses ini, citra RGB juga akan menjadi 1 matriks
penyusun saja. Untuk melakukan proses ini digunakan threshold, nilai threshold
parameter lingkaran iris nantinya. Tepian citra dapat didefinisikan sebagai piksel
28
yang mengalami perubahan tajam pada skala keabuanya. Tepian akan terlihat
sebagai frekuensi tinggi pada spectrum citra, sehingga dapat diekstrak dengan
Metode Sobel, adalah yang palingbanyak digunakan sebagai pelacak tepi karena
deteksi tepi.
mengisolasi feature tertentu dalam sebuah citra. Prinsip dasar dari transformasi
Hough adalah terdapat jumlah tak terbatas dari garis yang melalui suatu titik,
menentukan garis teoritis yang mana melewati titik - titik penting pada suatu
image. Dengan kata lain, garis mana yang paling sesuai dengan data pada suatu
image.
lingkaran, elips, dan lain– lain. Di dalam penelitian ini dipakai dua jenis yaitu
mendeteksi garis lurus dan mendeteksi lingkaran. Cara yang paling sederhana
29
mendeteksi garis lurus adalah menemukan semua garis yang ditentukan oleh dua
buah pixel dan memeriksa apakah sebagian dari pixel tepi termasuk ke dalam garis
2.6.3. Normalisasi
pembesaran dan pengecilan pupil sebagai respon dari cahaya, karena itu harus
normalisasi akan menghasilkan area iris yang memiliki dimensi yang konstan,
sehingga dua citra iris yang sama dalam kondisi yang berbeda akan
normalisasi pada citra region iris. Model rubber sheet memetakan tiap titik dalam
region iris. Model rubber sheet memetakan tiap titik dalam region iris menjadi
pasangan koordinat polar (r, θ) dimana r ada pada interval 0 – 1 dan θ adalah
sudut (2 phi).
kartesius titik data dari posisi radial dan anguler dalam pola tersebut.
30
Normalisasi pada area iris, menghasilkan array dua dimensi dengan dimensi
horizontal berupa resolusi angular dan dimensi vertikal berupa resolusi radial.
Sebuah array dua dimensi yang lain juga didapatkan untuk mencatat / menandai
Secara umum Gabor Wavelet adalah Gabor filter yang merupakan fungi sinus
yang dikalikan oleh Gaussian. Gabor Wavelet adalah fungi sinus 2 dimensiyang
menyediakan informasi resolusi tinggi tentang orientasi dan isi frekuensi spasial
Proses ini melakukan ekstraksi terhadap hasil dari citra ternormalisasi dengan
menjadi citra diskrit yang memiliki nilai 1 dan nilai 0. Proses ini mampu
31
Proses ini melakukan pencocokan terhadap 2 kode iris untuk kemudian dihitung
jarak diantara kedua kode tersebut. Pada proses ini dilakukan dengan
merupakan proses perbandingan dua pola yang sangat sensitif terhadap nilai bit.
Penentuan apakah pola yang dibandingkan merupakan pola yang sama dapat
dilihat dari nilai HD yang dihasilkan. Semakin kecil nilai HD yang dihasilkan
(mendekati 0), semakin sama pola bit yang dihasilkan. Semakin besar nilai HD
yang dihasilkan (mendekati 1), semakin berbeda pola bit yang dibandingkan.
32
BAB III
KASUS
menggunakan karakteristik anatomi antara lain sidik jari, wajah, iris, DNA,
(speech). Biometrics saat ini telah menjadi komponen penting yang diperlukan
atau digunakan oleh lebih dari satu orang. Ciri-ciri fisik tersebut dikenal sebagai
biometrik.
Teknologi biometrik (sidik jari, iris mata, profil muka) merupakan kunci utama
keunikan informasi biometrik seseorang. Di sisi lain, saat ini belum ada industri
identifikasi maupun verifikasi berbasis sidik jari dan iris berskala besar, seperti
33
e-KTP adlh KTP yg dilengkapi dgn contactless chip berisi biodata, tanda tangan,
pas photo & sidik jari telunjuk kanan & kiri penduduk yang bersangkutan.
standar ISO 14443 A/B. Transmisi data melalui gelombang radio (RF).
Blangko e-KTP terbuat dari bahan PETG, semacam polimer termoplastik, yang
Chip e-KTP dilindungi, salah satunya, dengan mekanisme autentikasi dua arah,
yaitu suatu mekanisme untuk saling mengenali antara chip e-KTP dengan card
34
reader, di mana chip harus dapat mengenali card reader (arah 1) dan card reader
harus dapat mengenali chip (arah 2), setelah melalui mekanisme autentikasi ini
maka data yang tersimpan di dalam chip baru dapat dibaca oleh card reader.
unik dan dapat menunjukkan ketunggalan identitas seseorang dgn tingkat akurasi
yg tinggi.
penduduk. Dalam hal ini, setiap manusia memiliki ciri-ciri fisik khusus yang unik
yang tinggi.
35
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Iris atau selaput pelangi pada mata dapat dijadikan sebagai bahan sistem
dihubungkan dengan bentuk tubuh atau badan. Setiap iris memiliki tekstur yang
amat rinci dan. Dari pola yang dimiliki selaput pelangi ini memiliki pola yangunik
untuk setiap orang. Pola iris ini memiliki kekonsistenan dan kestabilan yang tinggi
keamanan yang tinggi dibandingkan dengan sidik jari, bentuk tangan, tanda
tangan, suara dll. Bagian mata ini juga tidak dapat diubah melalui pembedahan
untuk sistem identifikasi yang dapat diandalkan adalah pertama dimana iris
terisolasi dan terlindung dari lingkungan luar, yang kedua pada iris tidak mungkin
dilakukan operasi untuk modifikasi tanpa menyebabkan cacat pada mata, dan
kondisi ini, maka para ahli mengusulkan bahwa iris ini dapat dijadikan seperti
36
4.2 Saran
Berdasarkan referat yang telah kami buat mengenai iris sebagai identifikasi secara
37