Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Makalah
Disusun sebagai tugas kelompok untuk Mata Kuliah Auditting 2
Dosen Annisa Nurbaiti
Disusun oleh :
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat dan contoh surat berharga
2. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan (Audit Objektives) surat berharga
3. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan surat berharga yang disarankan
4. Untuk mengetahui persoalan utama dalam audit atas transaksi ekuitas
pemilik
5. Untuk mengetahui pengujian pengendalian, pengujian substantive atas
transaksi dan pengujian atas rincian saldo modal saham serta laba ditahan.
2
BAB II PEMBAHASAN
3
Akuntansi untuk investasi menurut PSAK No.13.1 s/d 13.2 dan 13.4 s/d 13.6
(IAI:2)
Investasi adalah suatu aset yang di gunakan perusahaan untuk pertumbuhan
kejayaan melalaui distribusi hasil investasi, untuk apresiasi nilai investasi atau
untuk menfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang di
peroleh melalui hubungan perdagangan.
Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera di cairkan dan di
maksudkan untuk di miliki selama 1 tahun atau kurang.
Nilai wajar adalah suatu jumlah yang dapat di gunakan sebagai pertukaran
aset atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar. Sedangkan nilai pasar adalah jumlah yang dapat di
peroleh dari penjualan suatu investasi dalam pasar yang aktif.
Biaya perolehan suatu investasi mengcangkup biaya perolehan lain di
samping harga beli, seperti komisi broker, jasa bank dan pungutan oleh bursa efek.
Jika suatu atau investasi di peroleh dengan penerbitan saham atau surat berharga
lain makabiaya perolehannya adalah nilai wajar dari surat berharga yang di
terbitkan dan bukan nilai nominal atau value.
4
Pada saat perolehan entitas harus mengklarifikasikan efek utang dan efek ekuitas
ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut :
a. Di miliki hingga jatuh tempo.
b. Diperdagangkan.
c. Tersedia untuk di perjualkan.
5
Laba atau rugi yang belum direalisasikan atas efek dalam kelompok
diperdagangkan harus diakui sebagai penghasilan. Laba atau rugi yang belum
direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual(termasuk efek yang
diklasifikasikan sebagai aset lancar) harus dimasukan sebagai komponen ekuitas
yang disajikan secara terpisah, dan tidak boleh diakui sebagai penghasilan sampai
saat laba atau rugi tersebut dapat direalisasikan.
6
2.3 Prosedur pemeriksaan surat berharga yang di sarankan
1 Pelajari dan evaluasi internal control atas tenporary dan long term
investment.
2 Minta rincian dari surat berharga yang memperlihatkan saldo awal,
penambahan dan pengurangan serta saldo akhirnya.
3 Periksa fisik dari surat-surat berharga tersebut dan juga kepemilikannya.
Yang biasanya pemeriksaan fisik bersamaan dengan kas opnam.
4 Cocokkan data-data dalam rincian dengan berita acara pemeriksaan fisik
surat berharga tersebut.
5 Periksa mathematical accuracy dari rincian surat berharga.
6 Cocokkan saldo akhir dari rincian surat berharga.
7 Lakukan vouching atas pembelian dan penjualan surat berharga, terutama
perhatikan otorisasi dan kelengkapan bukti pendukungnya.
8 Periksa perhitungan dan devidennya dan perhatikan segi perpajakannya.
Periksa apakah bunga/deviden yang di terima telah di bukukan semuanya.
9 Periksa harga pasar dari surat berharga tersebut pada tanggal laporan posisi
keuangan.
10 Adakah diskusi dengan manajemen untuk mengetahui apakah ada
perubahan tujuan dari pembelian surat berharga yang akan mempengaruhi
klasifikasi dan surat berharga tersebut.
11 Periksa subsequent events untuk mengetahui apakah ada transaksi sesudah
tanggal laporan posisi keuangan yang akan mempengaruhi klasifikasi atau
disclosure dari surat-surat berharga tersebut.
12 Periksa apakah penyajian sudah sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia/SAK/ETAP/IFRS
13 Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo temporary dan long term
inverstment yang di periksa.
7
Contoh Internal Control Questionnaires (ICQ) Surat Berharga (Securities)
8
2.4 Ekuitas Pemilik
Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara
perusahaan terbuka (public held corporation) dan perusahaan tertutup (closed
held corporation). Dalam sebagian besar perusahaan tertutup, yang umumnya
memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada, berkenaan
dengan modal saham selama tahun berjalan. Satu-satunya transaksi yang dimasukan
dalam bagian ekuitas pemilik kemungkinan adalah perubahaan ekuitas pemilik
akibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman deviden. Perusahaan tertutup jarang
membayar deviden, sehingga auditor hanya akan menghabiskan waktu yang sedikit
untuk memverifikasi ekuitas pemilik, walaupun harus menguji catatan perusahaan.
Akan tetapi, perusahaan terbuka verifikasi atas ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan individu yang memiliki
saham sering berubah. Verifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam satu
perusahaan terbuka mencakup:
Modal dan saham biasa
Agio saham
Laba ditahan dan deviden yang terkait.
9
Tujuan dari setiap akun itu adalah untuk menentukan apakah:
1. Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen dan terkait sudah
memadai.
2. Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar, seperti didefinisikan oleh
enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
3. Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefinisikan oleh
delapan tujuan audityang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta
diungkapkan secara layak, seperti didefinisikan oleh empat tujuan audit yang
berkaita dengan penyajian dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.
10
2.4.1.2 Penyimpanan catatan dan pemisahan tugas yang tepat.
Auditor memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham dan
agio saham antara lain;
1. Transaksi modal saham yang telah dicatat (tujuan yang berkaitan dengan
transaksi – kelengkapan)
2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat
(tujuan yang berkaitan dengan transaksi–keterjadian dan keakuratan)
3. Modal saham telah dicatat secara akurat (tujuan yang berkaitan dengan saldo-
keakuratan)
11
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan secara layak (keempat
tujuan penyajian dan pengungkapan)
Tujuan ini dapat dengan mudah dipenuhi apabila panitera atau agen transfer
digunakan. Auditor dapat mengkofirmasikan apabila setiap transaksi modal saham
memang terjadi serta keakuratan transaksi yang ada dengan mereka dan kemudian
menentukan apakah setiap transaksi telah dicatat.
2.4.2.2 Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat
12
2.5 Kasus
Polda Minta BPKP Audit Kasus Investasi PT KAI
BANDUNG--Untuk mengetahui berapa nilai kerugian negara dalam kasus
proyek investasi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dengan PT Optima Karya
Capital Manajemen (OKCM), penyidik Satuan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
Polda Jabar berkoordinasi dengan BPKP. Permohonan untuk mengaudit proyek
tersebut, sudah diajukan penyidik beberapa waktu lalu. ‘’Kami sudah berkoordinasi
dengan BPKP untuk melakukan audit,’’kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol
Drs Dade Achmad, Jumat (30/10).
Dikatakan Dade, dengan adanya audit maka akan diketahui berapa kerugian
negara akibat kasus tersebut. Biasanya, imbuh dia, hasil audit tersebut memakan
waktu berbulan-bulan. Ia berharap BPKP bisa melakukan audit secara cepat sehingga
kasus ini semakin jelas. ‘’Kita belum tahu kapan BPKP akan menyampaikan hasil
auditnya. Mudah-mudahan tidak lama,’’kata dia.
Kesimpulan:
1. PT KAI menderita kerugian sebesar Rp 100 miliar terhadap investasi pada PT
OKCM karena dana investasi tersebut tidak dikembalikan.
2. Proses audit yang memakan waktu cukup lama.
13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu
aset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kejayaan melalui distribusi hasil
investasi, apresiasi nilai investasi atau untuk menfaat lain bagi perusahaan yang
berinvestasi seperti manfaat yang di peroleh melalui hubungan perdagangan. Adapun
aktivitas dari investasi itu sendiri meliputi pembelian dan penjualan tanah, bangunan,
peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual
kembali. Disamping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan
instrumen keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan.
Pada umumnya, investasi merupakan bagian dari strategi jangka panjang.
Investasi dalam surat berharga merupakan aset lancar (current asset) atau non current
asset tergantung maksud atau tujuan dari pembelian surat berharga tersebut. Apabila
surat berharga tersebut dibeli dengan tujuan untuk memanfaatkan kelebihan dana
yang tersedia, surat berharga tersebut harus mudah diuangkan dalam waktu singkat
dan diklasifikasikan sebagai temporary investment atau merketable securities yang
merupakan current asset. Contoh dari surat berharga itu sendiri biasanya dalam
bentuk deposito berjangka (kurang atau sama dengan satu tahun) dan surat-surat
saham atau obligasi yang marketable.
14
15
Daftar Pustaka
16