Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ILMU
Make Money From Your Site
Join over 100,000 Publishers That Are Making
Thousands of Dollars!
KEPERAWATA
www.BidVertiser.com
MENU Search...
lingkar kepala janin yang dapat menyebabkan ibu Cara melakukan suction
2.Letak Sungsang
KOMPLIKASI
Perawatan awal
Letakan pasien dalam posisi pemulihan
Periksa kondisi pasien, cek tanda vital tiap 15
menit selama 1 jam pertama, kemudian tiap 30
menit jam berikutnya. Periksa tingkat kesadaran
tiap 15 menit sampai sadar
Yakinkan jalan nafas bersih dan cukup ventilasi
Transfusi jika diperlukan
Jika tanda vital dan hematokrit turun walau
diberikan transfusi, segera kembalikan ke kamar
bedah kemungkinan terjadi perdarahan pasca
bedah
Diet
Pemberian cairan perinfus biasanya dihentikan
setelah penderita flatus lalu dimulailah pemberian
minuman dan makanan peroral. Pemberian minuman
dengan jumlah yang sedikit sudah boleh dilakukan
pada 6 - 10 jam pasca operasi, berupa air putih dan air
teh.
Mobilisasi
Mobilisasi dilakukan secara bertahap meliputi :
Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 6 - 10
jam setelah operasi
Latihan pernafasan dapat dilakukan penderita
sambil tidur telentang sedini mungkin setelah
sadar
Hari kedua post operasi, penderita dapat
didudukkan selama 5 menit dan diminta untuk
bernafas dalam lalu menghembuskannya.
Kemudian posisi tidur telentang dapat diubah
menjadi posisi setengah duduk (semifowler)
Selanjutnya selama berturut-turut, hari demi hari,
pasien dianjurkan belajar duduk selama sehari,
belajar berjalan, dan kemudian berjalan sendiri
pada hari ke-3 sampai hari ke5 pasca operasi.
Fungsi gastrointestinal
Jika tindakan tidak berat beri pasien diit cair
Jika ada tanda infeksi , tunggu bising usus timbul
Jika pasien bisa flatus mulai berikan makanan
padat
Pemberian infus diteruskan sampai pasien bisa
minum dengan baik
Obat-obatan lain
Untuk meningkatkan vitalitas dan keadaan umum
penderita dapat diberikan caboransia seperti
neurobian I vit. C
Indicator 1 2 3 4 5
Merencanakan strategi
koping untuk situasi penuh
tekanan
Mempertahankan
performa peran
Memantau distorsi
persepsi
Memantau manifestasi
perilaku ansietas
Menggunakan teknik
relaksasi untuk meredakan
ansietas
Pengkajian
kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan
pasien, termasuk reaksi fisik setiap……..
kaji untuk factor budaya yang menjadi penyebab
ansietas
gali bersama pasien tenteng tehnik yang berhasil
dan tidak berhasil menurunkan ansietas dimasa
lalu
reduksi ansietas (NIC); menentukan kemampuan
pengambilan keputusan pasien
Aktivitas kolaboratif
penurunan ansietas (NIC); berikan obat untuk
menurunkan ansietas jika perlu
Aktivitas lain
pada saat ansietas berat, dampingi pasien, bicara
dengan tenang, dan berikan ketenangan serta rasa
nyaman
beri dorngan kepada pasien untuk
mengungkapkan secara verbal pikiran dan
perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas
bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi
saat ini, sebagai cara untuk mengidentifikasi
mekanisme koping yang dibutuhkan untuk
mengurangi ansietas
sediakan pengalihan melaui televise, radio,
permainan serta terapi okupasi untuk menurunkan
ansietas dan memperluas fokus
coba teknik seperti imajinasi bombing dan
relaksasi progresif
dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan
dan iritasi, serta izinkan pasien untuk menangis
yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan
sikap empatik secara verbal dan nonverbal secara
bergantian
sediakan lingkungan yang tenang dan batasi
kontak dengan orang lain
sarankan terapi alternative untuk mengurangi
ansietas yang dapat diterima oleh pasien
singkirkan sumber-sumber ansietas jika
memungkinkan
Indicator 1 2 3 4 5
Mengenali awitan
nyeri
Menggunakan
tindakan
pencegahan
Melaporkan nyeri
dapat dikendaikan
Indicator 1 2 3 4 5
Ekspresi nyeri pada
wajah
Gelisah atau
ketegangan otot
Durasi episode
nyeri
Merintih dan
menangis
gelisah
Pengkajian
Gunakan laporan dari pasien sendiri sebagai
pilihan pertama untuk mengumpulkan informasi
pengkajian
Minta pasien untuk menilai nyeri dengan skala 0-
10.
Gunakan bagan alir nyeri untuk mementau
peredaan nyeri oleh analgesic dan kemungkinan
efek sampingnya
Kaji dampak agama, budaya dan kepercayaan, dan
lingkungan terhadap nyeri dan respon pasien
Dalam mengkaji nyeri pasien, gunakan kata-kata
yang sesuai usia dan tingkat perkembangan
pasien
Manajemen nyeri:
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
meliputi lokasi, karakteristik, awitan dan durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri
dan factor presipitasinya
Observasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan,
khususnya pada mereka yang tidak mampu
berkomunikasi efektif
Manajemen nyeri:
Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab
nyeri, berapa lama akan berlangsung, dan
antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi
(relaksasi, distraksi, terapi)
Aktivitas kolaboratif
Kelola nyeri pasca bedah awal dengan pemberian
opiate yang terjadwal (missal, setiap 4 jam selama
36 jam) atau PCA
Manajemen nyeri:
Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum
nyeri menjadi lebih berat
Laporkan kepada dokter jika tindakan tidak
berhasil atau jika keluhan saat ini merupakan
perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri
pasien dimasa lalu
DX.3.Risiko infeksi
1 tidak pernah
2 jarang
3 kadang-kadang
4 sering
5 selalu
Indicator 1 2 3 4 5
Memantau perilaku
seksual terhadap resiko
pajanan PMS
Mengikuti strategi
pengendalian
pemajanan
Menggunakan metode
pengendalian
penularan PMS
Pengkajian
Pantau tanda dan gejala infeksi (suhu, denut
jantung, drainase, penampilan luka, sekresi,
penampilan urin, suhu kulit, lesi kulit, keletihan dan
malaise)
Kaji factor yang dapat meningkatkan kerentanan
terhadap infeksi
Pantau hasil laboratorium (hitung darah lengkap,
hitung granulosit, absolute, hitung jenis, protein
serum, albumin)
Amati penampilan praktek hygiene personal untuk
perlindungan terhadap infeksi
Aktivitas kolaboratif
Ikuti protocol institusi untuk melaporkan suspek
infeksi atau kultur positif
Pengendalian infeksi (NIC): berikan terapi
antibiotic, bila diperlukan
Aktivitas lain
Lindungi pasien terhadap kontaminasi silang
dengan tidak menugaskan perawat yang sama
untuk pasien lain yang mengalami infeksi dan
memisahkan ruang perawatan pasien dengan
pasien yang terinfeksi
Sumber:
Sumber: Judith M. Wilkinson dan Nancy R.
Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC
Edisi 9. Alih Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan
Ns. Dwi Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.
Doenges, EM, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan.
Jakarta: EGC.
https://banyumasperawat.wordpress.com/2009/07/2
2/form-pengkajian-13-domain-nanda/ di edit oleh
admin portalperawat.com.
3 3 Tweet
Like Share
Share
Email Anda...
Berlangganan
RELATED POSTS :
Askep Abortus
A. Pengertian Abortus adalah keluarnya janin
sebelum mencapai viabilitas. Dimana masa
gestasi belum mencapai usia 22 minggu dan
beratnya … Read More...
Askep Preeklamsia
A. Pengertian Preeklampsia adalah timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu a…
Read More...
Add a comment...
Ica Pakiara
Stikes Graha Medika Kotamobagu
i like
Like · Reply · Mark as spam · Jul 13, 2017 6:24pm
Reply
Enter your comment...
Publish Preview