Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pengertian Ibadah
Ibadah secara bahasa adalah tunduk atau merendahkan diri. Sedangkan secara syara' ibadah
merupakan suatu ketaatan yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya,
merendahkan diri kepada Allah SWT dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup atas
segala apa yang Allah ridhai baik yang berupa ucapan atau perkataan maupun perbuatan yang
dhahir ataupun bathin.
Adapun ibadah terbagi tiga yaitu ibadah hati, ibadah lisan dan ibadah anggota badan atau
perbuatan.
• Ibadah hati (qalbiah) antara lain : memiliki rasa takut, rasa cinta (mahabbah),
mengharap (raja'), senang (raghbah), ikhlas, tawakkal.
• Ibadah lisan & hati (lisaniyah wa qalbiyah) antara lain : dzikir, tasbih, tahlil,
tahmid, takbir, syukur, berdoa, membaca ayat Al-qur'an.
• Ibadah perbuatan fisik dan hati (badaniyah wa qalbiyah) antara lain : sholat, zakat,
haji, berjihad, berpuasa.
MACAM-MACAM IBADAH:
Praktek ibadah sangatlah beragam, tergantung dari sudut mana kita meninjaunya.
1. Dilihat dari segi umum dan khusus, maka ibadah dibagi dua macam:
a) Ibadah Khoshoh adalah ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan dalam nash
(dalil/dasar hukum) yang jelas, yaitu sholat, zakat, puasa, dan haji;
b) Ibadah Ammah adalah semua perilaku baik yang dilakukan semata-mata karena
Allah SWT seperti bekerja, makan, minum, dan tidur sebab semua itu untuk menjaga
kelangsungan hidup dan kesehatan jasmani supaya dapat mengabdi kepada-Nya.
2. Ditinjau dari kepentingan perseorangan atau masyarakat, ibadah ada dua macam:
a) ibadah yang berupa pekerjaan tertentu dengan perkataan dan perbuatan, seperti
sholat, zakat, puasa, dan haji;
b) ibadah yang berupa ucapan, seperti membaca Al-Qur’an, berdoa, dan berdzikir;
c) ibadah yang berupa perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti membela
diri, menolong orang lain, mengurus jenazah, dan jihad;
d) ibadah yang berupa menahan diri, seperti ihrom, berpuasa, dan i’tikaf (duduk di
masjid); dan
ü perasaan malas yang luar biasa, entah karena ingin menyelesaikan pekerjaan dengan
segera, atau karena kelelahan.
ü terhalang pekerjaan yang menumpuk. Dalam hal ini ada memang oknum yang
menghalang-halangi kita beribadah. Misalnya dengan mendesak agar tugas itu harus
kita selesaikan secepatnya. Sehingga kita abaikan sholat Dhuhur atau Ashar. Orang
yang menghalangi orang lain beribadah mendapat mendapat siksaan dunia akhirat. Dan
siapakah yang lebih aniaya (selain) dari orang- orangyang menghalangi menyebut nama
Allah dalam masjid-masjid dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak
sepatutnya masukke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut. Mereka di
dunia mendpaat kehinaan dan di akhirat mendapat azab yang besar. (QS. 2/Al-Baqoroh:
114)