Vous êtes sur la page 1sur 2

Pengamat: PDIP Seperti Memperolok KPK

Thursday, 22 January 2015, 20:12 WIB

Komentar : 5

Ketua KPK Abraham Samad memberikan keterangan terkait penetapan tersangka calon Kapolri
Komjen Pol Budi Gunawan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (13/1). (Antara/Wahyu Putro)
A+ | Reset | A-

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar mengenai pertemuan yang dilakukan Ketua Komisi


Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, dengan petinggi PDIP dan Partai Nasdem pada
Pilpres 2014, terlihat seperti sedang memperolok KPK.

Terlebih kabar tersebut dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) Hasto Kristyanto.

Hal tersebut dikemukakan Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Indria Samego. Indria mengaku besar kemungkinan PDIP sedang melakukan serangan terhadap
lembaga anti korupsi tersebut.

“Jika bukan manuver politik, mengapa soal Samad baru dimunculkan sekarang?” kata Indria saat
dihubungi Republika, Kamis (22/1).

Menurutnya, munculnya isu pertemuan Samad dengan sejumlah petinggi partai bisa dipastikan
berkaitan dengan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Pasalnya, isu tersebut muncul setelah suasana perseteruan antara KPK dan Polri semakin
memanas seperti saat ini.

Indria menegaskan, meskipun PDIP berusaha menjatuhkan nama Abraham Samad, tetap
keputusan Budi Gunawan sebagai tersangka merupakan keputusan kolektif, bukan keputusan
Samad pribadi.

Oleh karena itu, ia menyayangkan sikap PDIP yang terkesan menyerang orang nomor satu di
KPK itu. “Politisi harus jujur, harus cerdas, jangan terkesan memperolok,” jelasnya.

Vous aimerez peut-être aussi