Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
11
MAKALAH
ANALISIS UNSUR INSTRINSIK NOVEL
BERCINTA DALAM TAHAJUDKU
Disusun Oleh :
Nama : Milu Asri Riya
Kelas : XI IPA 3
No. Absen : 24
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat
Pada dasarnya makalah yang berjudul “Analisis Unsur Intrinsik Novel Bercinta
Dalam Tahajudku” dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas pembaca dalam
menulis dan meningkatkan pengetahuan bagi pembaca serta untuk memenuhi tugas dari mata
Pada kesempatan ini saya selaku penulis makalah ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
4. Teman-teman yang telah mendukung dan ikut memotivasi dalam menyelesaikan makalah ini
Makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman judul
luar.......................................................................................................................i
Halaman judul
dalam…………………………………………………………………………..ii
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………...iii
Daftar
Isi……………………………………………………………………………………...iiii
Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………….....…6
Bab 3 Pembahasan……………………………………………………………………….......16
Bab 4 Penutup………………………………………………………………………..............21
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………...............…..21
Daftar Pustaka………………………………………………………......................................24
Lampiran I................................................................................................................................25
Biodata Penulis.........................................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
Hadirnya suatu karya sastra tentunya agar dinikmati oleh para pembaca. Untuk dapat
menikmati sebuah karya sastra secara baik diperlukan seperangkat pengetahuan akan karya
sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat
Dalam dunia fiksi kadang ada sesuatu yang tidak dapat diterima oleh akal sehat,
karena seorang pengarang menggunakan imajinasinya untuk diwujudkan dalam karya sastra.
Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa karya sastra merupakan sebuah bentukan dari proses
Dikalangan remaja karya satra yang paling diminati biasanya karya sastra berbentuk
prosa terutama novel. Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam
bentuk cerita). Kata novel berasal dari bahasa Italia “novella” yang berarti sebuah kisah atau
sepotong berita. Selain dari bahasa Italia novel juga berasal dari bahasa Latin yaitu
“novellus” yang diturunkandari kata “novies” yang berarti baru (Tarigan, 1984 : 164).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi
utuh problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Novel menceritakan
suatu kejadan luar biasa dari kehidupan tokoh. Dikatakan luar biasa karena dari kejadian itu,
lahir suatu konflik yang menimbulkan pergolakan jiwa para tokohnya sehingga mengubah
jalan hidupnya.
Dalam membaca novel, agar pembaca dapat menikmati dan memahami isi dan jalan
sebuah novel yang sering disebut dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik tersebut meliputi
tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan amanat. Dengan begitu, pembaca akan lebih
mudah menangkap maksud dan makna yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Oleh sebab itu, jika pembaca dapat memahami dengan tepat unsur intrinsik dari
sebuah novel yang dibaca, maka pembaca dapat menikmati novel tersebut dengan baik
karena pembaca telah mengerti makna dan jalan cerita pada sebuah novel yang dibaca.
Bertolak dari ruang lingkup masalah di atas, maka penulisan makalah dengan judul
“Analisis Unsur Intrinsik Novel Bercinta Dalam Tahajudku” perlu dibatasi supaya hasil
penulisan memberikan informasi dan hasil yang tepat. Masalah yang dibahas sebagai berikut
1. Menganalisis unsur intrinsik pada novel Bercinta Dalam Tahajudku terutama pada tema,
:
1. Apakah tema dari novel Bercinta Dalam Tahajudku ?
5.Sudut pandang apakah yang digunakan pengarang pada novel Bercinta Dalam Tahajudku ?
Berdasarkan tujuan di atas dapat dirumuskan tujuan khusus pada judul “Analisis
2. Memperoleh deskripsi tentang tokoh yang berperan dalam novel Bercinta Dalam Tahajudku.
3. Memperoleh deskripsi tentang alur peristiwa dalam novel Bercinta Dalam Tahajudku.
4. Memperoleh deskripsi tentang setting yang terdapat pada novel Bercinta Dalam Tahajudku.
5. Memperoleh deskripsi tentang sudut pandang pada novel Bercinta Dalam Tahajudku.
6. Memperoleh deskripsi tentang amanat yang terkandung dalam novel Bercinta Dalam
Tahajudku
Agar pemahaman makalah dengan judul “Analisis Unsur Intrinsik Novel Bercinta
Unsur : Bagian terkecil dari suatu benda (Dekdikbud, 2011 halaman 1531)
Novel : Karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan
orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku (Dekdikbud, 2011
halaman 969)
Bercinta : menaruh (rasa) cinta yang muda (Dekdikbud, 2011 halaman 268)
Dalam : Kata depan unuk menandai tempat yang mengandung isi ; kata depan untuk menandai
Tahajud : Shalat sunah pada tengah malam seusai tidur (Dekdikbud, 2001 halaman 1374)
Ku : Bentuk klitik aku sebagai penunjuk pelaku (Dekdikbud, 2011 halaman 744)
Bab I Pendahuluan
Bab IV Penutup
BAB II
Dalam tinjauan pustaka hanya memuat buku-buku yang relevan serta dari berbagai
pendapat yang sudah diakui kebenarannya. Pustaka yang dimaksud memuat masalah-masalah
tentang :
1. Sejarah Sastra
2. Apresiasi Sastra
1. Sejarah Sastra
Sejarah sastra adalah kegiatan menelaah perkembangan sastra dari mulai lahir hingga
masakini, banyaknya jumlah hasil karya sastra yang dihasilkan, tokoh-tokoh yang terlibat
Menurut Soedjijono sejarah sastra adalah bidang pengkajian sastra yang memusatkan
perhatiannya kepada perhubungan dua atau lebih karya sastra yang selanjutnya membimbing
kepada masalah evolusi atau perkembangan kehidupan sastra. Dan untuk menentukan
tahapan perkembangan itu tentunya harus menentukan patokan-patokan. Sementara itu
1
Liberatus Tengsoe Tjahjono, Sastra Indonesia Pengantar Teori dan Apresiasi (NTT, 1988),
hal. 20
Kriteria atau unsur intrinsik itu meliputi tema, perasaan, nada, suasana dan amanat yang
ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Sedangkan kriteria atau unsur
ekstrinsiknya meliputi biografi pengarang, sosial budaya pengarang, politik, dan ekonomi.
2. Apresiasi Sastra
Apresiasi sastra merupakan salah satu bentuk reaksi kinetic dan reaksi verbal seorang
Kata apresiasi diserap dari bahasa Inggris “appreciation” yang berarti penghargaan.
Apresiasi sastra berarti penghargaan terhadap karya satra. Apresiasi sastra berusaha
menerima karya satra sebagai sesuatu yang layak diterima dan mengakui nilai-nilai sastra
sebagai suatu yang benar. Penghargaan terhadap karya sastra ini dilakukan melalui proses
bertahap, antaralain :
Pada tahap ini, kita berhadapan dengan suatu karya. Kemudian kita mengambil suatu
b. Tahap menghargai
Pada tahap ini kita merasakan manfaat atau nilai karya satra yang telah dinikmati. Manfaat
disini berkaitan dengan kegunaan karya satra tersebut. Misalnya member kesenangan,
c. Tahap pemahaman
Pada tahap ini kita melakukan tindakan menganalisis unsur-unsur yang membangun karya
sastra, baik intrinsic maupun ekstrinsiknya. Dengan begitu, kita dapat menyimpulkan karya
sastra tersebut. Apakah karya satra tersebut baik atau tidak, bermanfaat atau tidak.
d. Tahap penghayatan
Pada tahap ini, kita membuat penafsiran terhadap karya sastra serta menyusun argument
e. Tahap penerapan
Segala nilai, ide, wawasan yang diserap pada tahap-tahap terdahulu diinternalisasi dengan
baik, sehingga masyarakat penikmat sastra dapa tmewujudkan nilai-nilai tersebut dalam sikap
menikmati, memahami, dan menghargai suatu karya sastra secara sengaja, sadar, dan kritis
(http://mengerjakantugas.blogspot.com/2011/02/apresiasi-sastra-berarti-
penghargaan.html?m=1)
Berdasarkan hasil kajian pustaka yang telah dilakukan maka kerangka teori dalam
Pembuatan makalah berupa seperangkat konsepsi dan berbagai bentuk operasionalnya yang
1. Kritik Sastra
2. Fungsi Sastra
1. Kritik Sastra
Kritik sastra menurut HB. Jassin adalah pertimbangan baik buruknya sesuatu hasil
penelitian saja tanpa menjelaskan hasil penilaian itu, bukanlah kririk yang baik.
Sasaran kririk sastra yang utama adalah sastrawan dan hasil karyanya namun disisi lain
kritik sastra pun dapat berguna bagi para pembaca.2 Fungsi kritik bagi pengarang atau
sastrawan biasa bercermin dari orang lain mengenai hasil karya sastra yang lebih baik. Di sisi
lain kritik sastra pun berguna bagi pembaca yaitu pembaca akan tahu hasil karya sastra yang
2. Fungsi Sastra
Fungsi sastra harus sesuai sifatnya yakni menyenangkan dan bermanfaat. Kesenangan
yang tentunya berbeda dengan kesenangan yang disuguhkan oleh karya senilainnya.
Kesenangan yang lebih tinggi, yaitu kontemplasi yang tidak mencari keuntungan. Dan juga
persepsi. Sehingga ini berarti karya sastra tidak hanya memberikan hiburan kepada
Fungsi sastra, menurut sejumlah teoritikus, adalah untuk membebaskan pembaca dan
penulisnya dari tekanan emosi. Mengekspresikan emosi berarti melepaskan diri dari emosi
itu. Contohnya ketika penonton drama dan pembaca novel yang bias mengalami perasaan
Namun hal ini masih dipertanyakan karena banyak novel yang ditulis atas dasar curahan
emosi penulisnya sehingga pembaca pun bias merasakan emosi yang menekan penulisnya.
sebagai berikut :
a. Fungsi rekreatif
Sastra berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat karena mengandung unsur
keindahan.
b. Fungsi didaktis
Sastra memiliki fungsi pengajaran karena bersifat mendidik dan mengandung unsur kebaikan
dan kebenaran.
c. Fungsi estetis
d. Fungsi moralitas
Sastra mengandung nilai-nilai moral yang menjelaskan tentang yang baik dan yang buruk
e. Fungsi religius
(http://sheltercloud.blogspot.com/2009/11/pengertian-dan-fungsi-sastra.html?m=1)
BAB III
PEMBAHASAN
Tema merupakan gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu cerita. Tema
yang terkandung dalam novel Bercinta Dalam Tahajudku adalah kebangkitan dan perubahan
seorang gadis manja bernama Kisi Carrisa yang akhirnya menjadi seorang gadis yang
senantiasa sabar menerima cobaan Allah. Selain tema utama tersebut dalam novel ini juga
terdapat tema bawahan yakni kisah cinta yang tak dapat bersatu antara Kisi dengan Ustadz
Bangga.
Tokoh-tokoh dalam sebuah cerita tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi
juga berperan untuk menyampaikan ide, motif atau tema. Pada dasarnya tokoh dalam sebuah
cerita dibagi menjadi dua jenis, yakni tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah
tokoh yang selalu hadir pada setiap peristiwa cerita dan sering muncul dalam cerita. Tokoh
bawahan adalah tokoh yang kehadirannya diperlukan untuk menunjang tokoh utama.
Dalam novel Bercinta Dalam Tahajudku yang berperan sebagai tokoh utama adalah
Kisi Carissa dan Ustadz Bangga. Kedua tokoh ini senantiasa hadir dalam setiap peristiwa.
Sedangkan yang berperan sebagai tokoh bawahan adalah Papa Kisi, Mama Kisi, Pak Haji, Bu
Tokoh Utama :
1. Kisi : Seorang gadis manja dari keluarga kaya. Dia gadis yang keras kepala, egois, mudah
bersu’uzhan serta cara bicara dan tingkah lakunya yang kurang sopan. Pengetahuan agama
yang lemah membuatnya menjadi gadis yang mudah putus asa. Namun, dengan hadirnya
Ustadz Bangga, Kisi berubah menjadi gadis yang kuat dan tabah dalam menghadapi setiap
cobaan hidupnya.
2. Ustadz Bangga : Seorang pemuda soleh yang berprofesi sebagai ustadz sekaligus Guru
Agama di SMA Tunas Bangsa yang berkepribadian lembut bijaksana, dan sangat taat kepada
Allah. Sehingga dia menjadi pemuda yang kuat yang dapat menahan godaan hawa nafsu.
Ustadz Bangga adalah keponakan Pak Haji dan dia tinggal bersama Pak Haji dan Bu Haji.
Tokoh Bawahan :
1. Papa Kisi : Kisi sangat menyayangi Papanya sebab papanya selalu menuruti semua
permintaan Kisi. Dia adalah sosok papa yang baik dan penyabar. Namun, tak berapa lama
2. Mama Kisi : Dia sangat menyayangi Kisi. Dia ibu yang baik dan juga sosok ibu yang selalu
sabar dalam menghadapi tingkah laku Kisi yang kurang sopan. Semenjak kepergian
suaminya, mama Kisi berubah menjadi perempuan yang taat kepada Allah.
3. Riris : Dia adalah sahabat Kisi. Riris perempuan yang ramah, anggun, setia kawan, dan aktif
dalamkegiatan keagamaan. Dia selalu menasehati Kisi ketika Kisi melakukan hal yang salah.
4. Mauricio : Seorang cowok idola di sekolah Kisi karena ketampanannya. Dia adalah adik
kelas Kisi. Mauricio merupakan cowok yang ditaksir Kisi. Namun Mauricio lebih memilih
Riris daripada Kisi. Akan tetapi Riris menolaknya karena Maurico cowok ateis.
5. Velly : Velly adalah musuh Kisi. Dia cewek centil, sombong, dan dia suku menggoda Ustadz
Bangga. Kisi sangat membencinya karena Kisi menyukai Ustadz Bangga. Padahal Velly
sudah punya pacar. Dan Velly lah yang telah menyebabkan Kisi kehilangan kaki kanannya.
6. Rani : Dia adalah adik Ustadz Bangga. Dia adalah adik yang baik dan Ustadz Bangga sangat
7. Mas Adit : Dia adalah kakak sepupu Kisi. Dia tinggal di Kalimantan dan dia seorang
mahasiswa. Mas Adit orang yang humoris yang selalu menghibur Kisi dan menjadi
analitik dan teknik dramatik. Teknik analitik yaitu karakter tokoh diceritakan langsung oleh
pengarang. Teknik dramatik yaitu karakter tokoh dikemukakan melalui penggambaran fisik
dan perilaku tokoh, pengungkapan jalan pikirsn tokoh, serta penggambaran oleh tokoh lain.
campuran yaitu alur yang merupakan gabungan dari alur maju dan alur mundur. Pada novel
ini di awal cerita menceritakan masa sekarang, kemudian kembali ke peristiwa masa lalu,
kemudian menuju ke peristiwa masa depan. Begitu seterusnya hingga akhir cerita.
Latar atau setting adalah segala keterangan, petunjuk, pengakuan yang berkaitan
a. Latar tempat
Latar ini berhubungan dengan masalah tempat suatu cerita terjadi. Di dalam novel ini latar
tempatnya meliputi : SMA Tunas Bangsa (sekolah Kisi), masjid, rumah Kisi, kamar Kisi,
b. Latar waktu
Latar waktu berkaitan dengan saat berlangsungnya suatu cerita. Di dalam novel ini latar
waktu yang ditampilkan meliputi waktu pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari, Maghrib,
Isya’, Subuh, jam 03.00 pagi, 30 Oktober 2006, 1 November 2006, 5 Desember 2006, 24 Mei
c. Latar suasana
Menunjukkan suasana yang ditampilkan saat peristiwa terjadi. Di dalam novel ini latar
suasana yang digambarkan meliputi suasana sepi, sunyi, ramai, tegang, dan khidmat.
pada posisi tertentu dalam cerita novel tersebut. Sudut pandang dibedakan menjadi sudut
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel Bercinta Dalam Tahajudku
adalah sudut pandang orang ketiga “dia” maha tahu. Dalam novel ini pengarang mampu
menceritakan sesuatu yang bersifat baik dapat diindera maupun sesuatu yang terjadi dalam
hati dan pikiran tokoh. Sehingga pembaca menjadi tahu keadaan luar dan dalam masing-
masing tokoh.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang. Pesan ini bisa berupa
harapan, nasihat, kritik, dan sebagainya. Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
1.) Membiasakan hidup sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan Allah.
3.) Jangan mudah berprasangka buruk atau bersu’uzhan karena dapat merugikan diri sendiri dan
orang lain.
Ketiga pesan tersebut disampaikan oleh pengarang melalui dialog antar tokoh.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam bentuk cerita)
yang memiliki unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik yang dapat mendukung sebuah novel.
Unsur instrinsik itu meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan amanat.
Sedangkan unsur ekstrinsiknya meliputi biografi pengarang, sosial budaya pengarang, politik
dan ekonomi.
Membaca sebuah novel pada hakikatnya merupakan kegiatan apresiasi sastra secara
tumbuh pengertian, penghargaan, serta kepekaan kritis yang baik terhadap novel yang dibaca.
Dengan begitu, pembaca tidak hanya mengetahui jalan ceritanya saja,tetapi juga unsur-unsur
yang mendukungnya.
Novel Bercinta Dalam Tahajudku merupakan karya prosa fiksi yang unsure
1. Temanya adalah kebangkitan dan perubahan Kisi Carissa menjadi gadis yanglebih baik.
2. Tokoh utamanya adalah Kisi Carissa dan Ustadz Bangga serta ditunjang oleh beberapa tokoh
tambahan lainnya.
3. Alurnya menggunakan alur campuran yakni gabungan dari alur maju dan alur mundur.
4. Setting yang digunakan adalah setting tempat, setting waktu, dan setting suasana.
5. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga “dia” maha tahu.
Dengan tersusunnya makalah ini penulis menyarankan agar pembaca pada umumnya
serta siswa-siswi SMAN 1 ...... pada khususnya, dapat mengetahui dan memahami tentang
macam-macam unsur instrisik dalam sebuah novel maupun karya sastra lainnya.
Selain itu, disarankan agar para siswa-siswi senantiasa untuk membaca dan menelaah
apa yang ada disekitarnya untuk mempertajam fikiran, salah satu caranya adalah dengan
menelaah karya satra yang banyak akan nilai kemanusiaan dan kehidupan.
Setelah para siswa-siswi membaca ataupun menelaah karya sastra, hendaknya para
karya sastra, yang meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan amanat. Dengan
begitu siswa-siswi mampu memahami jalan cerita di dalamnya serta mampu menceritakan
kembali cerita yang dibaca. Dan juga, disarankan kepada pembaca pada umumnya serta
siswa-siswi SMAN 1 ...... pada khususnya, mampu memahami dan menangkap nilai-nilai
kehidupan pada sebuah karya sastra yang dibaca sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang
Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Honiatri, Euis dan E. Kosasih. 2013. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung : CV.
Pustaka Setia
Tjahjono Tengsoe, Liberatus. 1988. Sastra Indonesia Pengantar Teori dan Apresiasi. NTT :
Nusa Indah
Situs :
(http://mengerjakantugas.blogspot.com/2011/02/apresiasi-sastra-berarti-
penghargaan.html?m=1)
(http://sheltercloud.blogspot.com/2009/11/pengertian-dan-fungsi-sastra.html?m=1)
LAMPIRAN I
Seorang gadis bernama Kisi Carissa yang merupakan anak tunggal dari keluarga
berada. Dia egois, keras kepala, manja, dan mudah berburuk sangka. Tiba-tiba dia
dibenturkan dengan peristiwa dahsyat ditinggal sang ayah tercinta untuk selamanya dengan
melainkan memilih sahabat baiknya sendiri, Riris. Namun, Tuhan hadirkan Ustadz Bangga
dalam hidupnya. Dari situ, Kisi mulai mendekatkan dirinya kepada Allah dan membawa
dirinya ke jalan Allah. Walaupun niatnya bukan karena Allah tapi orang-orang sekelilingnya
percaya bahwa suatu hari nanti Kisi akan melakukan itu karena Allah.
Ketika Kisi mulai ikhlas untuk berubah, dia didatangkan dengan satu musibah. Kaki
kanannya terpaksa diamputasi karena sebuah kecelakaan yang disebabkan oleh kelakuan
Velly. Dari situ, dia belajar arti sabar dan tawakal. Paling penting, dia belajar untuk ikhlas
sebuah hasil. Ustadz Bangga lelaki yang dia idamkan selama ini datang melamarnya. Namun
Kisi salah paham. Kisi mengira kalau Ustadz Bangga akan menikahi gadis lain. Kemudian
Kisi meminta kepada Tuhan agar pernikahan Ustadz Bangga gagal. Padahal gadis yang akan
dinikahi itu adalah dia sendiri. Ketika dia telah menyadari bahwa Ustadz Bangga akan
Dan hari yang ditunggu-tunggu itu datang. Kisi begitu bahagia karena dia akan
memiliki Ustadz Bangga seutuhnya. Namun, kebahagiaan Kisi lenyap seketika setelah
mendengar berita kalau Ustadz Bangga meninggal. Dan ternyata do’anya itu terkabulkan.
Pembaca tercinta, novel ini dengan sajian kisah yang menarik mengajarkan makna
pelajaran penting dalam kehidupan yakni sabar dan tawakal. Selain itu, anda pun bisa