Vous êtes sur la page 1sur 6

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada akhir 2002, Albert Fiorini yang selanjutnya akan disebut Al, merasa semakin
depresi dan frustasi. Pada september 2002 Al meninggalkan perusahaannya yaitu Atlanta
Home Loan untuk mendapatkan gelar MBA di California dan mengutus salah satu
karyawannya sekaligus partnernya yaitu Wilbur untuk menjalankan perusahaan. Namun
ternyata hal yang tak disangka sangka terjadi, wilbur dan karyawan-karyawannya membuat
skema untuk mengambil alih perusahaannya, Al yang jauh dari perusahaan tidak dapat
menghentikan mereka untuk mengambil alih perusahaan tersebut. Al berfikir apa yang salah
dari semua ini dan dia harus melakukan sesuatu untuk mencegah ini terjadi lagi.

Rumusan Masalah
Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan
Sistem Pengendalian Manajemen, yaitu:
 Bagaimana pengendalian yang akan ditempuh oleh Albert Fiorini untuk dapat
mengatasi permasalahan yang ada pada perusahaannya yaitu Atlanta Home Loan.
PEMBAHASAN

Studi Kasus Atlanta Home Loan


Atlanta Home Loan (AHL) adalah perusahaan pinjaman dan perusahaan pembiayaan
yang berada di Atlanta, Georgia. Albert (Al) Fiorini mendirikan perusahaan pada bulan April
2002 dengan nilai investasi sekitar $40.000. Dia memulai mengoperasikan usahanya di
rumahnya. Al juga mempunyai banyak pengalaman dalam usaha atau bisnis pemberian
pinjaman hipotek, dia pun pernah menjabar sebagai presiden dalam salah satu perusahaan
dalam bidang yang sama.
Dibawah arahnnya Al, AHL tumbuh pesat pada kuartal pertama operasi. Pada musim
panas 2002 sudah ada delapan petugas pinjaman yang semuanya bekerja di AHL. Joe
Anastasia adalah salah satu dari karyawan AHL. Meskipun Al mengenalnya hanya sekitar
dua bulan, awalnya penilaian tentang Joe cukup menguntungkan. Al melihat bahwa Joe
mempunyai pengetahuan yang cukup dalam industri ini, bahkan dalam surat lamarannya
dikatakan bahwa Joe adalah orang yang dapat jujur dan dapat diandalkan, sehingga membuat
Al terkesan pada Joe meskipun cukup singkat bagi Al untuk mengenal Joe. Pada Juli 2002,
Al dan Joe mencapai kesepakatan kemitraan. Joe akan menginvestasikan $8.400 yang
digunakan untuk menyewa sebuah kantor dan untuk membeli beberapa peralatan kantor. Joe
dan Al akan berbagi keuntungan yang sama. Namun, Joe menunjukkan sikap buruk untuk Al
ketika Joe tidak muncul untuk pertemuan dengan pemilik baru dan AL tidak dapat
menemukannya selama dua hari. Al tidak nyaman dengan Joe sehingga ia membuat
kesepakatan untuk mengakhiri kesepakatan bisnis mereka tapi karena Al perlu pergi ke Los
Angeles sehingga ia putus asa untuk menemukan seseorang dalm menjalankan
perusahaannya, Joe meminta maaf kepada Al dan berjanji tidak akan mengulangi
kesalahannya lagi. Al memberikan satu kesempatan untuk Joe. Jadi Al dan Joe kembali
membuat perjanjian. Pada saat Al pergi ke Los Angeles paa agustus 2002, AHL mempunyai
90 aliran pinjaman yang merupakan pendapatan potensial sejumlah $300.000. mesikpun Al
jauh dari AHL, Al tetap mengamati AHL dan ternyata Joe pergi ke kantor hanya empat kali
dalam seminggu dan Joe mengambil dokumen pinjaman perusahaan dan tidak
mengembalikannya dalam 3 hari.
Pada bulan September 2002, Al membuat perjanjian baru dengan Wilbur Washington
yang diperkenalkan oleh Joe beberapa bulan sebelumnya karena AL tidak bisa mempecayai
Joe lagi. Wilbur memiliki banyak pengalaman di bidang perbankan hipotek dan cukup baik
dalam marketing sehingga Al menandatangani kemitraan tertulis dan perjanjian lisensi
dengan Wilbur. Wilbur menginkan wewenang dalam menandatangani cek atas rekening bank
utama AHL, namun Al menolak karena ia masih mempercayai Letitia Johnson (manajer
kantor) dalam mengotorisasi cek. Setelah sebulan, ketika Joe menemukan apa yang terjadi –
bahwa ia bukan lagi partner Al- ia ingin investasinya sebesar $ 8.400 kembali tapi Al
menolak sampai Joe mengembalikan semua dokumen penting AHL . Pada akhir September,
Wilbur menyewa prosesor baru tapi Al berpendapat bahwa prosesor untuk rasio pinjaman
petugas terlalu tinggi tapi Wilbur marah dan ingin melakukan pekerjaan sendiri tanpa Al.
Pada saat yang sama Wilbur mengambil alih operasional AHL, Al memutuskan untuk tidak
percaya Wilbur dan meminta seorang teman untuk bertindak sebagai agen untuk memecat
semua karyawannya di AHL tetapi semua karyawannya menolak untuk pergi. Al menelepon
polisi namun Wilbur mengatakan kepada polisi bahwa dia pemilik AHLsedangkan AL bukan
sehingga polisi pergi.
Pada tanggal 15 Oktober, Wilbur membuka rekening baru di Citizens Bank & Trust
(CBT) atas nama pribadinya. Al menemukan rekening bank baru tersebut dan menelepon
staff bank dan memberitahu kepada manajer bahwa Wilbur telah membuka rekening
penipuan dengan CBT. CBT menolak membekukan rekening tersebut atau mengembalikan
uang. Kemudian, Al melapor FBI tetapi mereka tidak tertarik dengan kasus ini. Wilbur
melakukan renegosiasi sewa dengan pemilik dan menetapkan AHL sebagai perusahaan
sendiri. Al menduga bahwa Wilbur telah menggunakan semua cara persuasinya untuk
menyesatkan karyawan untuk memutuskan ikatan mereka dengan Al, dan Al kehilangan
setidaknya $15.000 dalam biaya lisensi kehilangan perusahaannya. Hingga pada akhirnya, Al
terpaksa menjual rumahnya.

Saran bagi Al sebagai Pendiri Atlanta Home Loan


Albert (Al) Fiorini harus terus menjalankan usahanya pada AHL. Dia harus
berjuang untuk mendaptkan kembali kendali atas AHL mungkin hanya sekitar $25.000 nilai
investasinya yang masih ada. Al dapat menerapkan unsur-unsur kontrol pada AHL dalam
empat langkah, yaitu:
1. Al harus mendefinisikan dimensi dimensi perusahaan. Ia harus mendefinisikan dimensi
kinerja secara benar karena ini sangat penting untuk menetapkan tujuan perusahaan .
Dalam hal ini Al harus mendefinisikan dimensi AHL untuk hasil yang diinginkan seperti
untuk keuntungan, kepuasan pelanggan atau cacat produk. Dimensi ini akan membantu
perusahaan dalam mencapai target perusahaan.
2. Mengukur kinerja dari dimensi-dimensi tersebut. Unsur pengukuran yang melibatkan
pengangkaan ke obyek (kuantitas), adalah elemen penting dari sebuah sistem kontrol hasil.
Al akan mengukur kinerja perusahaan setelah mendefinisikan dielemen pertama. Mungkin
banyak hasil pengukuran yang berbeda- beda yang dapat dikaitkan dengan imbalan. Al
dapat menghitung keuangan seperti pendapatan bersih, laba per saham dan laba atas aset
atau dalam ukuran non keuangan seperti pangsa pasar, pertumbuhan, kepuasan pelanggan
dan pencapaian tepat waktu tugas-tugas tertentu. Selain itu, Al dapat menggunakan
pengukuran yang melibatkan penilaian subyektif. Misalnya evaluator mungkin diminta
untuk menilai apakah manager adalah menjadi pemain tim atau mengembangkan
karyawan secara efektif dan untuk memahami penilaian pada skala, pengukuran ordinal
mentah.
3. Menetapkan target kinerja bagi karyawan untuk berusaha lebih. Target-target kinerja atau
standar yang lain adalah hasil lain yang penting dari elemen sistem pengendalian. Dalam
sistem pengendalian, sasaran harus ditentukan untuk dimensi dari setiap kinerja yang
diukur. Dalam hal ini Al dapat memilih dua cara yang dapat mempengaruhi perilaku.
Pertama, mendorong tindakan dengan menanamkan kesadaran kepada setiap pegawainya
untuk berjuang tetapi kebanyakan orang lebih memilih untuk diberikan target tertentu
untuk dicapai, atau yang kedua, AL dapat memungkinkan karyawannya untuk
menafsirkan kinerja mereka sendiri, sehingga Al dapat menjalankan bisnis nya dengan
menetapkan target kinerja bagi karyawan untuk mencapainya.
4. Memberikan penghargaan untuk memberikan semangat kepada karyawan. Penghargaan
termasuk dalam kontrak insentif yang berupa kenaikan gaji, bonus, promosi, keamanan
kerja, penugasan kerja, kesempatan pelatihan, kebebasan, pengakuan dan kekuasaan. Al
dapat menghargai karyawan dengan apa yang karyawan anggap penting sebagai usaha
dalam menghargai mereka dari upaya yang mereka berikan kepada perusahaan. Dan juga
menjadi tegas apabila karyawannya melakukan kesalahan.
Selain dari unsur-unsur kontrol yang dibahas diatas, Al harus mengambil
pengendalian tindakan sebagai bentuk yang paling langsung dari pengendalian manajemen
karena pengendalian tindakan melibatkan pengambilan langkah-langkah untuk memastikan
bahwa karyawan bertindak dalam kepentingan terbaik organisasi dengan membuat tindakan
mereka sendiri fokus pada pengendalian. Pengendalian tindakan terdiri dari empat bentuk
dasar.
Bentuk yang pertama adalah behavioural constraints. Ini merupakan bentuk negatif
dari pengendalian tindakan. Mereka membuat sesuatu menjadi lebih sulit bagi karyawan
untuk melakukan hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Dalam kasus ini, constraint
dapat diterapkan secara fisik atau administratif. Sebagai contoh, AI menggunakan beberapa
bentuk dari kendala fisik seperti password komputer dan kunci meja. Jadi tidak semua orang
dapat mengakses area yang bernilai tersebut tanpa sepengetahuan dari AI. Untuk kendala
administratif juga dapat digunakan untuk menempatkan batas pada kemampuan karyawan
untuk melakukan seluruh atau sebagian dari tindakan tertentu. Dengan menggunakan
constraint ini, AI dapat melakukan pembatasan dalam pengambilan keputusan kewenangan
untuk karyawannya sehingga mereka tidak bisa mengambil tindakan untuk keuntungan
mereka sendiri .
Selanjutnya me-review pra tindakan yang melibatkan pengawasan dari rencana aksi
karyawan yang dikendalikan. Pengulas dapat menyetujui atau menolak tindakan yang
diusulkan, meminta modifikasi atau meminta lebih banyak rencana yang telah disusun secara
seksama sebelum memberikan persetujuan akhir. Di AHL, Al dapat membentuk ulasan pra
tindakan selama proses perencanaan dan penganggaran yang ditandai dengan beberapa
tingkat ulasan tentang tindakan yang direncanakan dan anggaran di tingkat organisasi yang
lebih tinggi.
Selanjutnya bentuk dasar dalam pengendalian tindakan adalah akuntabilitas tindakan.
Bentuk ini melibatkan pemegangan tanggung jawab karyawan atas tindakan yang mereka
ambil. Implementasi dari akuntabilitas tindakan memerlukan penjelasan tindakan apa yang
dapat diterima atau tidak dapat diterima, pengkomunikasian penjelasan tersebut kepada
karyawan, pengawasan terhadap apa yang terjadi, dan pemberian reward atau hukuman atas
tindakan karyawan. Al dapat mengambil pengendalian tindakan kepada karyawan dari empat
implementasi. Al mungkin perlu berkomunikasi dengan karyawannya secara tertulis ataupun
sosial. Komunikasi dengan cara tertulis berisi penggunaan aturan kerja, kebijakan dan
prosedur, kontrak provisi dan kode etik perusahaan. Tindakan yang diinginkan tidak perlu
dikomunikasikan secara tertulis namun dapat dikomunikasian secara langsung dalam rapat
atau secara privat dengan karyawannya. Tindakan karyawan dapat diamati secara langsung
dan berkelanjutan selama dilakukan oleh supervisor. Selain itu, Al juga dapat melacak
dengan memeriksa bukti dari tindakan yang dilakukan seperti activity report atau expense
documentation. Akuntabilitas tindakan biasanya diimplementasikan dengan penguatan
negatif. Dengan begitu, AI mungkin dapat lebih sering dikaitkan dengan punishment
daripada reward kepada karyawannya.
Kesimpulan

Albert (Al) Fiorini harus terus menjalankan usahanya pada Atlanta Home Loan
dengan menggunakan beberapa unsur pengendalian.
1. Al harus mendefinisikan dimensi dimensi perusahaan. Ia harus mendefinisikan
dimensi kinerja secara benar karena ini sangat penting untuk menetapkan tujuan
perusahaan.
2. Mengukur kinerja dari dimensi-dimensi seperti keuntungan, kepuasan pelanggan dan
cacat produk dan Al juga dapat menggunakan pengukuran yang melibatkan penilaian
subyektif.
3. Memberikan penghargaan untuk memberikan semangat kepada karyawan.
Penghargaan termasuk dalam kontrak insentif yang berupa kenaikan gaji, bonus,
promosi, keamanan kerja, penugasan kerja, kesempatan pelatihan, kebebasan,
pengakuan dan kekuasaan.
4. Al harus mengambil pengendalian tindakan sebagai bentuk yang paling langsung dari
pengendalian manajemen karena pengendalian tindakan melibatkan pengambilan
langkah-langkah untuk memastikan bahwa karyawan bertindak dalam kepentingan
terbaik organisasi dengan membuat tindakan mereka sendiri fokus pada pengendalian.
5. Al dapat membentuk ulasan pra tindakan selama proses perencanaan dan
penganggaran yang ditandai dengan beberapa tingkat ulasan tentang tindakan yang
direncanakan dan anggaran di tingkat organisasi yang lebih tinggi.

Vous aimerez peut-être aussi