Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1.2. ETIOLOGI
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang disebut
HIV dari dari kelompok virus yang dikenal retrovirus yang disebut
Lympadenopathy Associated Virus (LAV) atau Human T-cell Leukimia
Virus (retrovirus). Retrovirus mengubah asam rebonukleatnya (RNA)
menjadi asam deoksiribunokleat (DNA) setelah masuk kedalam sel pejamu.
Human Immunodeficieny Virus (HIV) menyebabkan malfungsi T-cell
yang melindungi tubuh dari penyerbuan jasad renik. Ketika masuk suatu sel,
HIV mereplikasi, menyebabkan sel semakin mereproduksi sel yang lebih
menginfeksi. Itu juga sering menyebabkan kematian sel. Bagian yang paling
sering terinfeksi adalah limfosit CD4, diikuti limfosit B-cell dan makrofag.
Hasilnya adalah imunodefisiens.
Penularan virus melalui:
a. Hubungan seksual(anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa
kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
b. Jarum suntik/tindik/tatto yang tidak steril dan dipakai bergantian.
c. Mendapatkan transfusi darh yang mengandung virus HIV.
d. Ibu penderita HIV positif kepada bayinya ketika dalam kandungan,
saat melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI).
1.4. PATOFISIOLOGI
HIV
(LAV) CD4 Sel limfosit T4 menurun
Hipertermi
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
keletihan
1.7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.8. PENATALAKSANAAN
Prinsip pengobatan
a. Pengobatan suportif
Pengobatan ini bertujuan untuk meningkatkan keadaan umum pasien, dengan cara
pemberian gizi yang sesuai, obat sistemik, vitamin, dukungan psikososial.
b. Kebutuhan gizi pada pasien HIV-AIDS : Energi 45-50 kkal/kg BB
c. Pemberian anti retroviral (ARV) telah menyebabkan kondisi kesehatan para penderita
menjadi jauh lebih baik. Penekanan terhadap replikasi virus menyebabkan penurunan
produksi sitokin dan protein virus yang dapat menstimulasi pertumbuhan.
Obat ARV : beberapa golongan seperti nucleoside reverse transkriptase inhibitor, non
nucleotide reverse transcriptase inhibitor dan inhibitor protease. Obat-obat ini hanya
berperan dalam menghambat replikasi virus tetapi tidak bisa menghilangkan virus
yang telah berkembang.
d. Vaksin terhadap HIV dapat diberikan pada individu yang tidak terinfeksi untuk
mencegah baik infeksi maupun penyakit. Dipertimbangkan pula kemungkinan
pemberian vaksin HIV terapeutik, dimana seseorang yang terinfeksi HIV akan diberi
pengobatan untuk mendorong respon imun anti HIV, menurunkan jumlah sel-sel yang
terinfeksi virus, atau menunda onset AIDS. Namun perkembangan vaksin sulit karena
HIV cepat bermutasi, tidak diekspresi pada semua sel yang terinfeksi dan tidak
tersingkirkan secara sempurna oleh respon imun inang setelah infeksi primer. (Brooks,
2005)
DAFTAR PUSTAKA
DiGiulio, Mery dkk. 2014. Keperawatan Medikal Bedah.Yogyakarta: penerbit ANDI
Mansjoer, Arif . 2001. Kapita Selekta Kedokteran . Jakarta : Media Sculapius
Price , Sylvia A dan Lorraine M.Wilson . 2005 . Patofissiologis Konsep Klinis Proses
– Proses Penyakit . Jakarta : EGC
2.KONSEP DASAR KEPERAWATAN
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.2 IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A
Umur : 36 th
Jenis kelamis : laki-laki
Alamat : jl. Mawar no. 4 Denpasar
Pendidikan : SMA
Agama : Hindu
Pekerjaan : wiraswasta
2. Rontgen :-
3. ECG :-
4. USG :-
5. Lain-lain :-
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn. A
Umur : 36 TH
DATA PENUNJANG MASALAH ETIOLOGI
DS: Ketidakefektifan Virus HIV
§ Klien mengeluh sesak nafas bersan jalan napas
DO: Menyerang limfosit
TTV:
§ RR: 24×/menit Immunocompromise
§ TD: 110/70mmHg
§ N: 100×/menit
§ Suhu: 38°C Invasi kuman pathogen
§ Terdapat suara napas
tambahan : ronchi(+), batuk (-
) Organ target (respiratori)
§ Hasil pemeriksaan lab:
Analisa gas darah: Infeksi
pH: 7,30; Po2: 46,1;
HCO3: 11,8 mmol/l
Saaturasi O2: 77,1% Mucus berlebih
KU: lemah
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas
Diare/lesi mulut
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
INTERVENSI
Nama Pasien : Tn. A
Umur : 36 th
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TT
KEP.
1 Ketidakefektifan Setelah 1. Monitor tanda- 1.1.Mengetahui jika
bersan jalan napas dilakukan tanda vital ada perburukan
berhubungan dengan tindakan
produksi mukus keperawatan 2. Atur posisi klien1.2.Untuk
berlebih selama 1×24 jam semi fawler pengembangan
diharapkan maksimal
status 3. Berikan rongga dada
pernapasan: O2 sesuai order
kepatenan jalan 1.3.Membantu
napas dengan 4. Berikan memenuhi
kriteria hasil: informasi pada suplai O2
1. Frekuensi klien dan
napas dalam keluarga tentang1.4.Agar tidak
batas normal larangan memperburuk
2. Mempunyai merokok di pernapasan
suara napas ruang perawatan klien
yang jernih
3. Kemudahan
dalam
bernapas
2. Ketidakseimbangan Setelah 1. Monitor 1. 1. Intake
nutrisi kurang dari dilakukan kemampuan menurun
kebutuhan tubuh tindakan mengunyah 2. dihubungkan
berhubungan dengan keperawatan dan menelan dengan nyeri
diare dan lesi mulut selama 1×24 jam tenggorokan dan
diharapkan status 2. Berikan mulut
gizi: asupan antiemetic 3. Meningkatkan
makanan adekuat sesuai terapi intake makanan
dengan criteria 4.
hasil: 3. Kolaborasi 5. 2. Mengurangi
1.1.Tidak terjadi dengan ahli muntah
mual muntah gizi untuk 6.
dan diare menentukan 7. 3. Memastikan
1.2.Nafsu makan jumlah kalori kebutuhan
meningkat dan nutrisi nutrisi harian
1.3.BB dalam batas harian klien klien
normal
IMPLEMENTASI
Nama Pasien : Tn. A
Umur : 36 th
No. TANGGAL/JAM TINDAKAN EVALUASI
Dx KEPERAWATAN TINDAKAN
1. 07-09-2017 Memonitor tanda-tanda vital DO: pasien
11.00 mengatakan bahwa
Mengatur posisi klien semi dirinya agak susah.
fawler
08.00 DS: pasien tampak
Memberikan oksigen sesuai pucat
08.15 terapi menggunakan simple TD:120/70 mmHg
masker RR: 24×/menit
12.00 N:100×/menit
Memberi informasi pada klien S: 38°C
dan keluarga tentang larangan
merokok di ruang perawatan
2. 07-09-2017 Memonitor kemampuan DO: pasien
08.00 mengunyah dan menelan klien mengatakan bahwa
nafsu makan
08.45 Memberikan injeksi obat sesuai berkurang dan dirinya
terapi: metoclopramid 10 mg, mengalami mual
omeprazzole 40 mg, tetapi untuk muntah
memberikan cotrimoxazole hanya terkadang.
960 mg lewat oral
10.00 DS: makanan pasien
Berkolaborasi dengan ahli gizi tampak habis ¼ porsi.
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan klien: Memberikan
klien diit cair
3. 07-09-2017 Memonitor TTV DO: pasien
11.00 mengatakan bahwa
Memberikan klien pakaian dirinya merasa
yang tipis kedinginan