Vous êtes sur la page 1sur 5

Angin puting beliung rusak 128 bangunan di Madura

Pamekasan (ANTARA News) - Angin puting beliung menyebabkan setidaknya 128


bangunan rusak di empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, selama 1-5
Desember.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Aklamul
Firdaus, Sabtu, menjelaskan bangunan yang rusak akibat angin puting beliung di
Kabupaten Sumenep ada dua sementara di Pamekasan tercatat 66 bangunan,
Sampang sebanyak 57 unit dan Kabupaten Bangkalan tiga bangunan.

"Kalau di Pamekasan angin puting beliung terjadi pada 3 Desember 2015 di tiga
kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Tlanakan dan Kecamatan Pademawu,"
katanya.

Selain di Pamekasan, pada hari yang sama angin puting beliung juga melanda
Kabupaten Bangkalan dan merusak dua ruang kelas di SDN Batangan 1
Kecamatan Tanah Merah.

Di Kabupaten Sumenep, angin puting beliung terjadi pada 2 Desember dan


merusak dua bangunan milik warga Batang-Batang.

Sebelumnya, pada 1 Desember, angin puting beliung menyapu Kecamatan


Karang Penang, Kedungdung dan Robatal di Sampang.

Menurut data BPBD Sampang, angin puting beliung merusak 57 bangunan di


daerah itu, tujuh di antaranya roboh, nyaris rata dengan tanah, dan sisanya
rusak ringan.

"Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil," kata Kepala Seksi Pencegahan
dan Kesiapsiagaan BPBD Sampang, Akhmad Fauzan.

BPBD mengimbau warga tetap waspada karena kemungkinan angin puting


beliung masih akan datang selama masa pancaroba.
Tsunami Aceh 26-12- 2004

Gempa bumi Samudra Hindia 2004 adalah gempa bumi megathrustbawah laut yang terjadi
pukul 00:58:53 UTC pada hari Minggu, 26 Desember 2004, dengan episentrum di lepas pesisir
barat Sumatera, Indonesia. Gempa ini dikenal di kalangan ilmuwan dengan nama Gempa bumi
Sumatera–Andaman.[5][6] Tsunami yang terjadi sesudahnya mendapat banyak nama,
termasuk tsunami Samudra Hindia 2004, tsunami Asia Selatan,tsunami Indonesia, tsunami
Natal, dan tsunami Hari Boxing.[7]Gempa bumi ini terjadi ketika lempeng
Hindia disubduksi oleh lempeng Burma dan menghasilkan serangkaian tsunami mematikan di
pesisir sebagian besar daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Gelombang tsunami
yang puncak tertingginya mencapai 30 m (98 kaki) ini menewaskan lebih dari 230.000 orang di
14 negara dan menenggelamkan banyak permukiman tepi pantai.[8] Ini merupakan salah
satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah. Indonesia adalah negara yang terkena
dampak paling besar, diikuti Sri Lanka, India, dan Thailand.Dengan kekuatan Mw 9,1–9,3,
gempa ini merupakan yang terbesar ketigayang pernah tercatat di seismograf dan memiliki durasi
terlama sepanjang sejarah, sekitar 8,3 sampai 10 menit. Gempa tersebut mengakibatkan seluruh
planet Bumi bergetar 1 sentimeter ()[9] dan menciptakan beberapa gempa lainnya sampai
wilayah Alaska.[10] Episentrumnya berada di antaraSimeulue dan daratan
Sumatera.[11] Penderitaan yang dialami masyarakat dan pemerintah korban bencana membuat
seluruh dunia mengirimkanbantuan kemanusiaan. Secara keseluruhan, masyarakat dunia
menyumbangkan lebih dari US$14 miliar (nilai tahun 2004) untuk bantuan
kemanusiaan.[12]Menurut U.S. Geological Survey, sebanyak 227.898 orang meninggal dunia
akibat bencana ini (lihat tabel di bawah).[1] Dilihat dari jumlah korban tewasnya, gempa ini
adalah satu dari sepuluh gempa terburuk sekaligus tsunami terburuk sepanjang sejarah. Indonesia
merupakan negara yang paling parah terkena dampaknya dengan perkiraan korban tewas
mencapai 170.000 orang.[13] Laporan lainnya dari Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan
Indonesia, memperkirakan jumlah korban tewas sebanyak 220.000 jiwa di Indonesia, sehingga
totalnya di seluruh dunia mencapai 280.000 jiwa.[4]Tsunami tersebut mengakibatkan kerusakan
serius dan kematian sampai ke pesisir timur Afrika. Kematian paling terpencil akibat tsunami
2004 terjadi di Rooi Els, Afrika Selatan, 8.000 km (5,000 mil) dari episentrum. Totalnya,
delapan orang di Afrika Selatan meninggal dunia karena tingginya permukaan laut dan
gelombang.Badan bantuan melaporkan bahwa tampaknya sepertiga korban tewas adalah anak-
anak. Jumlahnya besar karena persentase anak di dalam masyarakat di daerah-daerah terjangan
tsunami sangat tinggi dan anak-anak tidak sanggup menghadapi naiknya permukaan
air. Oxfam melaporkan bahwa korban tewas wanita empat kali lebih banyak daripada pria di
sejumlah daerah. Jumlahnya besar karena para wanita sedang menunggu kepulangan suaminya
yang berprofesi sebagai nelayan dan sedang merawat anak di dalam rumah.[14]

Selain penduduk setempat, 9.000 turis asing (kebanyakan orang Eropa) yang menikmati musim
liburan puncak termasuk di antara korban tewas atau hilang, terutama yang berasal dari negara-
negara Nordik. Negara Eropa yang paling banyak korban tewasnya adalah Swedia, yaitu 543
orang.[15]Keadaan darurat diterapkan di Sri Lanka, Indonesia, dan Maladewa. Perserikatan
Bangsa-Bangsa memperkirakan operasi pemulihannya akan menjadi yang termahal sepanjang
sejarah umat manusia. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan menyatakan bahwa rekonstruksi
membutuhkan lima sampai sepuluh tahun. Sejumlah pemerintahan dan organisasi non-
pemerintah khawatir jumlah korban tewas finalnya bisa dua kali lipatnya dikarenakan penyakit,
sehingga bantuan kemanusiaan datang secara massal. Kekhawatiran tersebut akhirnya tidak
terwujud.Untuk menentukan garis waktu peristiwanya, zona waktu wilayah bencana adalah:
UTC+3: (Kenya, Madagaskar, Somalia, Tanzania); UTC+4: (Mauritius, Réunion, Seychelles);
UTC+5: (Maladewa); UTC+5:30: (India, Sri Lanka); UTC+6: (Bangladesh); UTC+6:30:
(Kepulauan Cocos, Myanmar); UTC+7: (Indonesia barat, Thailand); UTC+8: (Malaysia,
Singapura). Karena gempa terjadi pukul 00:58:53 UTC, sesuaikan dengan perbedaan waktu di
atas untuk mengetahui waktu gempa di negara bersangkutan.
Badai Ketsana Kembali Mengamuk

VIVAnews - Setelah menimbulkan malapetaka di Filipina akhir pekan lalu, badai


tropis Ketsana merajalela di negara-negara lain.

Sedikitnya sembilan orang tewas di provinsi Kampong Thom, Kamboja bagian


tengah pada Selasa sore, 29 September 2009, ketika Ketsana melewati negara
itu dan Laos. Sebelumnya, Ketsana telah menerjang Filipina dan Vietnam.

"Setidaknya sembilan orang tewas tertimpa reruntuhan rumahnya," kata kepala


dinas Palang Merah Kampong Thom, Chea Cheat seperti dikutip laman stasiun
televisi BBC.

Chea Cheat menyatakan 78 rumah di Kampong Thom hancur terkena badai.


Hujan deras belum juga reda dan banjir terus terjadi.

Organisasi-organisasi internasional dan petugas pemerintahan Kamboja telah


mendistribusikan tenda dan makanan kepada korban badai. Kerusakan terjadi di
lima provinsi Kamboja.

Di Vietnam, 30 orang meninggal dan hampir 200 ribu jiwa kehilangan rumahnya.
Hujan lebat akibat Ketsana juga menyebabkan banjir terburuk sejak 1964 di
sejumlah provinsi. Sementara di Filipina, Ketsana menghilangkan nyawa 246
orang dan memaksa 380 ribu penduduk mengungsi.

Deputi Kepala Komisi Penanggulangan Bencana Nasional Vietnam Ly Thuch


mengatakan badai Ketsana tiba di Vietnam dengan disertai angin berkecepatan
145 kilometer per jam. Seluruh akses transportasi menuju kota pelabuhan
Danang ditutup.

Deputi Perdana Menteri Vietnam Hoang Trung Hai berharap pembangkit listrik
dapat segera beroperasi kembali. "Terutama di provinsi Quang Ngai karena
tempat pengolahan minyak Dung Quat harus segera dibuka," kata Hoang.
Kemarau Panjang, Jawa Tengah Darurat Kekeringan

SEMARANG - Diterjang musim kemarau berkepanjangan, Provinsi Jawa Tengah diambang


siaga darurat kekeringan. Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa
Tengah, Sarwa Pramana menyatakan, kekeringan sudah melanda di seluruh wilayah Jawa
Tengah dan diperkirakan bakal berlangsung hingga November 2015."Sampai hari ini, ada
delapan kabupaten yang melakukan dropping air bersih, meliputi 122 kecamatan dengan 487
desa. Total dropping air 1653 tangki," kata Sarwa, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat
(24/7/2015).Menurut Sarwa, puncak kekeringan sendiri akan terjadi dari Agustus sampai
September. Dia meminta kabupaten atau kota yang dilanda kekeringan untuk cepat melakukan
identifikasi."Apakah sudah mengeluarkan pernyataan siaga darurat air bersih atau belum,"
ujarnya.Sarwa menambahkan, dropping air bersih di Jawa Tengah dibagi menjadi tiga badan
koordinasi wilayah (Bakorwil). Bakorwil satu meliputi wilayah Rembang, Blora, Grobogan, dan
Pati.Bakorwil dua meliputi wilayah Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali. Sementara
Bakorwil tiga meliputi wilayah Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang."Kalau
Bakorwil tidak cukup, BPBD Jawa Tengah akan memfasilitasi dengan mengeluarkan anggaran
siap pakai. Satu syarat yang harus dipenuhi, bupati atau wali kota harus mengeluarkan keputusan
siaga darurat kekeringan," tuturnya.Di samping itu, Sarwa juga mengingatkan untuk mewaspadai
bencana kebakaran saat kekeringan. "Karena setiap hari hampir ada rumah atau perusahaan yang
terbakar di Jawa Tengah. Alhamdulillah, sampai hari ini korban bisa diminimalisir. Sampai hari
ini, kebakaran gunung dan hutan tidak terjadi," terangnya.Sarwa menjelaskan, sudah ada 16
kabupaten atau kota yang mengajukan permohonan bantuan siaga darurat kekeringan. Namun,
lanjut dia, baru dua kabupaten yang sudah memenuhi persyaratan."Kabupaten atau kota harus
mengeluarkan keputusan siaga darurat sebagai syarat. Ini yang membuat kami belum
mengeluarkan keputusan siaga darurat," pungkasnya.

Vous aimerez peut-être aussi