Vous êtes sur la page 1sur 5

PENGANTAR MANAJEMEN

“Analisis Menggunakan Teori Five Forces Model Porter”

Disusun Oleh:

Nurhayati Fadjriah Sella (155020300111046)


Kelas CB

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
Five Forces Model Porter adalah strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan
analisis dari sebuah struktur industri dari Michael Porter. Analisis tersebut dibuat
berdasarkan 5 kekuatan kompetitif yaitu:

1. Ancaman Pendatang Baru. Mudah atau sulit bagi pendatang baru untuk mulai
bersaing industri yang sudah ada. Ini tergantung pada Skala Ekonomis, Modal
untuk Investasi, Akses untuk Distribusi, Akses ke Teknologi, Brand Loyalty, serta
Peraturan Pemerintah.
2. Ancaman Produk atau Jasa pengganti. Ancaman tergantung dari Kualitas,
Keinginan pembeli untuk beralih ke produk jasa pengganti, Harga dan performa
dari produk jasa pengganti, serta Switching Cost atau Biaya untuk beralih ke
produk jasa pengganti.
3. Daya Tawar Konsumen. Bagaimana kuatnya posisi konsumen. Daya tawar
pada Konsentrasi dari konsumen (apakah ada pembeli yang dominan atau
banyaknya penjual), Diferensiasi dari produk, Profitabilitas pembeli, Kualitas dari
produk dan jasa, serta Switching Cost.
4. Daya Tawar Pemasok. Bagaimana kuatnya posisi penjual. Daya tawar ini
tergantung pada Konsentrasi dari supplier (apakah banyak pembeli dan sedikit
supplier), Brand, Profitabilitas Supplier, Masuknya pemasok masuk ke dalam
industri, Pembeli tidak berpindah ke supplier yang lain, Kualitas dari Produk dan
jasa.
5. Ancaman Pesaing. Bagaimana kuatnya persaingan diantara pemain yang sudah
ada. Ancaman pesaing tergantung pada Struktur dari kompetisi, Struktur dari
biaya di industri, Tingkat diferensiasi produk, Switching Cost, Tujuan strategis,
Hambatan.

Perusahaan yang dianalisis kali ini adalah PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir atau
yang biasa dikenal dengan nama PT TIKI JNE. PT TIKI JNE telah berdiri sejak
1990 dan memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan
kepabeanan atau impor kiriman barang/dokumen serta pengantarannya dari luar
negeri ke Indonesia. Berikut merupakan analisis SWOT dari PT TIKI JNE:

Kekuatan (Strength)
Terbukti dengan adanya penghargaan dan keanggotaan sejalan dengan upaya
perusahaan, yaitu:
• Penghargaan
• Adikarya Pos – Tahun 1998
• Adikarya Pos – Tahun 2001
• Satyalancana Wirakarya – Tahun 2004
• Superbrands Indonesia – Tahun 2005
• Anugrah Produk Asli Indonesia “YES” – Tahun 2008
Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan yang dimiliki yaitu human error dan tarif harga.
Peluang (Opportunities)
JNE mengenalkan produk baru dan meningkatkan lalu lintas pengiriman, yaitu:
a. PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara)
b. Kiriman dan Karantina Hewan
Ancaman (Threats)
a. Ancaman pada tarif harga
b. Ancaman produk pengganti
c. Ancaman pesaing
d. Ancaman pendatang baru
e. Ancaman daya tawar pemasok
f. Ancaman daya tawar konsumen
Berikut adalah analisis teori M Porter pada PT TIKI/JNE:

1. Ancaman Produk Pengganti


Dalam hal ini persaingan ancaman produk pengganti adalah layanan pengiriman
uang. TIKI/JNE dipercaya oleh Western Union (WU) untuk menjadi mitra kerja.
Western Union adalah perusahaan jasa pengiriman uang secara cepat (real time on
line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara hanya dalam hitungan
detik. Layanan WU di JNE telah dikenal dengan kecepatan, kemudahan, dan
keamanannya. Selain itu layanan WU JNE bebas biaya adminstrasi & materai,
terpercaya. Strategi yang dilakukan PT TIKI/JNE dalam pengembangan
produknya adalah dengan mempertahankan kualitas produk dan memperluas
jaringan hingga ke pelosok seta memaksimalisasikan jam operasional.

2. Ancaman Pesaing
Persaingan yang semakin ketat dalam perusahaan penyedia ekspedisi/kurir baik
dalam negeri/luar negeri merupakan tantangan bagi PT TIKI/JNE untuk
menunjukan kinerjanya. Dalam menghadapi persaingan bisnis tersebut PT
TIKI/JNE memperluas jaringan dan memaksimalkan lokasi-lokasi yang
berpotensi bagi TIKI/JNE.

3. Ancaman Pendatang Baru


Ancaman pendatang baru dalam bisnis kurir adalah perusahaan kurir seperti DHL,
ASPERINDO, Pos Indonesia, Fedex, Cahaya Nusantara Express, Cito Express,
dan lain-lain. Dalam menghadapi ancaman pendatang baru, cara yang harus
dilakukan PT TIKI/JNE adalah memberikan keamanan dan kenyamanan dalam
pengiriman, memberikan harga yang terjangkau, serta tepat waktu dalam
pengiriman.

4.Daya Tawar Pemasok


Dalam upaya mempercepat pengembangan dan pembangunan diburuhkan
investasi. Dalam hal ini, PT TIKI/JNE menggunakan dana internal maupun
eksternal yaitu melaui pinjaman bank dan melaui kemitraan dengan perusahaan
asing.
Menghadapi daya tawar pemasok TIKI/JNE yaitu dengan dibukanya lagi
kerjasama guna meningkatkan kerjasama perusahaan serta membina hubungan
yang baik dengan para pemasok.

5. Daya Tawar Konsumen


Daya tawar konsumen pada TIKI/JNE adalah masyarakat umum. Untuk lebih
mendekatkan diri dengan pelanggan, TIKI JNE juga telah mengeluarkan JNE
Card sehingga bagi pelanggan yang memiliki kartu JNE tersebut, akan
memperoleh potongan dengan poin yang mereka kumpulkan. Dengan menghadapi
daya tawar konsumen dan mempertahankan konsumen TIKI/JNE lebih
meningkatkan fasilitas dan pelayanan sehingga kepercayaan pelanggan semakin
tinggi.

Vous aimerez peut-être aussi