Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Anggota Kelompok :
Kelas A1
2015
KASUS POSISI
Catatan:
Penggugat I adalah pemakai dan pendaftar pertama atas merek “NOVOTEL”. Merek
tersebut telah didaftarkan oleh Penggugat I kepada Direktorat Merek, Direktorat Jenderal
HKI, dan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Pada tanggal 23 Agustus 1993
Penggugat I membuat Master Franchise Agreement dengan Penggugat II yang isinya
memberikan izin kepada Penggugat II untuk menggunakan sendiri dan/atau memberikan izin
kepada pihak lain untuk menggunakan merek “NOVOTEL” dan/atau “NOVOTEL+Logo”.
Tergugat I berkeinginan untuk menggunakan salah satu nama hotel yang dimiliki oleh
Penggugat I dan Penggugat II yakni “NOVOTEL” yang berkaitan dengan usaha perhotelan.
Sehubungan dengan keinginan tersebut dibuatlah nota kesepakatan (MOU) antara Penggugat
II dengan Tergugat I yang isinya menyatakan bahwa Penggugat II memberikan bantuan
teknik dan jasa atas managemen hotel (Perjanjian Pemberian Bantuan Teknis), seperti
perekrutan personil managemen hotel dan memberikan izin kepada Tergugat I untuk
menggunakan salah satu nama hotel terkenal milik Penggugat II yakni “NOVOTEL”
(Perjanjian Lisensi), dan Perjanjian Jasa Managemen. Perlu diketahui bahwa dalam
Perjanjian Pemberian Bantuan Teknis, pada Pasal 14 dinyatakan “Setiap kemelut yang timbul
dalam hubungannya dengan perjanjian ini yang tidak dapat diselesaikan dalam tempo 30 hari
akan diserahkan kepada seorang arbitrator tunggal yang ditunjuk oleh Kepala Kamar Dagang
Sydney, Australia”.
2. Jika dikaitkan dengan teori waralaba, apakah hubungan dari para pihak termasuk
perjanjian waralaba?
3. Jika klausula mediasi dihapus, sebagai hakim, apakah yang akan saudara putuskan?
Pengadilan Niaga:
............
Mahkamah Agung:
............