Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
M. Rahmat Rohman 153060042
Asfar Dwi Karlina 153060051
Imas Tirta Fajraniar I 153060060
Afifah Alifrianingrum 153060069
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Luas Administrasi Kabupaten Cianjur Bagian Utara....................12
Tabel 3. 1 Data Primer dan Data Sekunder ..................................................... 24
Tabel 3. 2 Perbandingan Proyeksi Penduduk ....... Error! Bookmark not defined.
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 The Fourth Component of The General Social System ....... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3. 1 Piramida Penduduk ...................................................................... 32
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan merupakan tindakan perubahan dari masa lalu, masa kini
menuju ke masa depan yang memerlukan faktor ruang, waktu, dan sumber–sumber
daya. Perencanaan tidak akan pernah berhenti sebab ia berfungsi secara
berkelanjutan. Dalam perencanaan tentunya memiliki tantangan salah satunya
mengenai kualitas lingkungan hidup yang akan semakin menurun karena
banyaknya kebutuhan manusia yang tidak pernah ada batasnya (dinamis).
Perencanaan akan berlangsung terus menerus sebagai upaya penyelesaian masalah
yang berkembang. Masalah dalam suatu wilayah akan terus berkembang seiring
juga dengan meningkatnya jumlah penduduk, yang mana hal tersebut harus
disesuaikan dengan suatu perencanaan agar dapat berkelanjutan.
Kependudukan atau “Demografi” adalah ilmu tentang susunan, jumlah,dan
perkembangan penduduk yang mana memberi uraian atau gambaran statistik
mengenai kondisi pendudukan serta perubahan-perubahannya sepanjang masa.
Dalam kependudukan terdapat tiga komponen penting yang perlu diperhatikan,
yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perpindahan penduduk (migrasi),
dan dua faktor pendukung ataau penunjang yakni mobilisasi sosial dan tingkat
perkawinan. (Sumber : Donald J. Bogue,Principles of Demography. New York: John Wiley & Sons, 1969).
b. Pendeliniasian Wilayah
Pada kegiatan pendeliniasiaan wilayah dalam kegiatan studio wilayah ini
dilakukan berdasarkan dari karakteristik dari wilayah, yang dimana pada wilayah
sendiri memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Memiliki Homogenitas
Pada suatu wilayah pastinya akan memiliki karakteristik Homogenitas
berdasarkan komponen – komponen yang ada di wilayah tersebut. Seperti
Kegiatan Ekonomi, Kependudukan (sosial), Penggunaan lahan, kondisi
Fisik berupa ketinggian dan kemiringan.
2) Nodalitas
Pusat-pusat yang berkaitan tersebut membentuk kawasan yang bersifat
homogen, maka disebut sebagai wilayah.
1) Bagian Utara
Bagian Utara terdiri dari 16 kecamatan meliputi Kecamatan Cikalongkiulon,
Sukaresmi, Cipanas, Pacet, Cugenang, Mande, Cianjur, Ciranjang,
Karangtengah, Sukaluyu, Cilaku, Gekbrong, Warungkondang, haurwangi,
Bojongpicung dan Cibeber. Dengan luas wilayah 104.572,59 Hektare.
Mempunyai karakteristik dataran tinggi 400-2962 mdpl. Penggunaan lahan
didominasi oleh sawah dan lindung sawah irigasi teknis, memiliki sektor
ekonomi yang beragam. Dan sebaran penduduk yang tinggi. Berpusat di
Kecamatan Cianjur.
2) Bagian Tengah
wilayah selatan terdiri dari 9 kecamatan, meliputi Kecamatan Campaka,
Campakamulya, Suakanagara, Pagelaran, Takokak, Kadupandak, Tanggeung,
Cijati, dan Pasirkuda. Dengan luas wilayah 114.292,26 Hektare. Mempunyai
ketinggian tanah sedang dari mulai 350 hingga 1200 mdpl, penggunaan lahan
dindominasi kebun dan rawan gempa dan sektor ekonomi hortikultura.
Berpusat di Kecamatan Sukanagara.
3) Bagian Selatan
wilayah selatan terdiri dari 7 kecamatan, meliputi Kecamatan Cibinong, Leles,
Taringgul, Cikadu, Cidaun, Sindnagbarang, Agrabinta dengan luas wilayah
142.570,136 Hektare. Memiliki karakteristik ketinggian 7mdpl-1200 mdpl,
12
Pada Bagian Utara sendiri terdiri dari 16 Kecamatan dengan luas total
150807,95 Ha. Yang memiliki Batas Administrasi sebagai berikut :
Sebelah utara : Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Karawang dan
Kabupaten Purwakarta
Sebelah timur : Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi
Sebelah selatan : Kecamatan Campaka
Sebelah barat : Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Purwakarta.
13
Yang dimana jika dilihat dari luas Kecamatan - Kecamatan yang ada,
Kecamatan yang memiliki Luas paling tinggi yaitu Kecamatan Cikalong Kulon
14422,82 Ha. Dengan Dominasi penggunaan lahan kegiatan yaitu Sawah Irigasi
dan Perkebunan.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Penelitian Kuantitas
Menurut Sutrisno Hadi (1978) Penelitian kuantitas adalah penelitian yang
terdiri dari banyak bentuk baik survei, eksperimen, korelasi, dan regresi. Analisis
kuantitatif kependudukan sendiri terdiri atas :
2. 2. Penelitian Kualitas
Menurut Poerwandari (1998) Penelitian Kualitas adalah penelitian yang
menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi
wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain. Analisis
Kualitatif kependudukan sendiri terdiri atas Sosial Budaya.
2. 3. Kependudukan (Demografi)
Kependudukan atau “Demografi” adalah ilmu tentang susunan, jumlah, dan
perkembangan penduduk yang memberi uraian atau gambaran statistik mengenai
kondisi pendudukan serta perubahan-perubahannya sepanjang masa. Dalam
kependudukan terdapat tiga komponen penting yang perlu diperhatikan, yakni
kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas). Untuk memahami karakteristik
penduduk, perencanaan bisa melihat secara menyeluruh dalam struktur ruang
maupun dalam struktur ciri tertentu dari penduduk (Said Rusli, 2012)
2. 4. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk akan memberikan pengetahuan tentang beban yang harus
ditanggung oleh suatu kota (Said Rusli, 2012). Adapun penyebaran penduduk pada
suatu kota menunjukkan adanya permasalahan pada kota tersebut. Penaksiran
17
2. 6. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas
kota, sehingga akan dihasilkan besar beban kota dalam menanggung dan melayani
penduduknya (Said Rusli, 2012).. Tingkat kepadatan penduduk merupakan suatu
metode analisis untuk mengetahui kepadatan penduduk (jiwa/ha).
2. 7. Struktur Penduduk
Melihat dari struktur ciri penduduk agar dapat diketahui potensi atau
masalah yang ditimbulkan oleh penduduk kota tersebut (Said Rusli, 2012).
2. 9. Mobilitas
Mobilitas penduduk dapat dilihat dari dari 3 faktor yaitu urbanisasi, migrasi
dan transmigrasi (Said Rusli, 2012) :
a. Urbanisasi : Bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah kota
yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota atau akibat dari
perluasan daerah kota.
b. Migrasi : perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batas
18
Pada Skala linkert maka variabel akan dijabarkan menjadi demensi dan
indikator variabel. Indikator variabel sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen. Jawaban setiap item imstrumen yang menggunakan skala linkert
mempunyai gradasi yang sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa
kata-kata.
19
dalam masyarakat untuk dapat menerima perencanaan tata ruang yang telah
ditetapkan.
C. Teori Kebudayaan dan Masyarakat
Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu
peralatan dan perlengkapan hidup manusia, mata pencaharian hidup dan sistem –
sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan,
dan religi. (Sumber : Soekanto, Prof. Dr. Soerjono. 2015)
D. Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Gillin dan Gillin mengatakan perubahan – perubahan sosial sebagai suatu
variasi dari cara – cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan –
perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi
maupun karena adanya difusi ataupun penemuan – penemuan baru dalam
masyarakat. Faktor – faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan,
yaitu bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan – penemuan baru,
pertentangan (conflict) masyarakat serta terjadinya pemberontakan atau revolusi.
Sumber : Soekanto, Prof. Dr. Soerjono. 2015)
22
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Pendekatan
Dalam penelitian aspek kependudukan ini metode pendekatan yang
digunakan yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif, dimana :
1. Metode Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif Menurut Sugiyono (14:2015), merupakan
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Pengertian lain dari Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang
analisisnya lebih fokus pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan
menggunakan metode statistika. Pada umumnya penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif merupakan penelitian sampel besar, karena pada pendekatan
kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial yaitu dalam rangka pengujian
hipotesis dan menyandarkan kesimpulan pada suatu probabilitas kesalahan
penolakan hipotesis nihil. Dengan menggunakan pendekatan ini, maka akan
diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini,
metode kuantitatif digunakan untuk mengindentifikasi dan analisis karakteristik
dan proyeksi penduduk.
2. Metode Kualitatif
Menurut David Williams (1995) seperti yang dikutip Moleong (2007:5)
mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu
latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau
peneliti yang tertarik secara alamiah.
Pengertian lain dari Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara
kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor (1975:5) yang mendefinisikan bahwa
kualititatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
23
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dalam penelitian ini,
metode kualitatif digunakan untuk identifikasi dan analisis sosial budaya.
b. Wawancara/Interview
c. Kuesioner
Metode
Bentuk Bentuk Sumber
pengumpulan Sumber Jenis Data
Data Data
Data Primer
Kondisi eksisting 1. Jumlah dan Persebaran
Kabupaten Penduduk BPS
Observasi Foto 2. Jumlah Penduduk Per Rentang Kabupaten
Cianjur Bagian
Umur Cianjur
Utara
3. Jumlah Penduduk Angkatan
Hasil Kepala Dinas
Kerja
wawancara Desa/Kepala 4. Jumlah Penduduk Usia Kerja Kependud
(dokumen, Camat 5. Jumlah Penduduk Urbanisasi ukan dan
Wawancara
rekaman Tokoh dan Migrasi Catatan
Budaya/tokoh Dokumen
suara atau 6. Kepadatan Penduduk Sipil
masyarakat 7. Laju Pertumbuhan Penduduk
video) Dinas
8. Jumlah Pengangguran
Ketenagak
9. Jumlah Penduduk Berdasarkan
Tingkat Pendidikan erjaan dan
Hasil Masyarakat
10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Transmigr
Kuesioner kuisioner berusia lebih dari
Tingkat Pendidikan Terakhir asi
(dokumen) 15 tahun
11. Jumlah Penduduk Berdasarkan
Mata Pencaharian
Dimana :
Pt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan
e = bilangan eksponensial, nilainya 2,7182819
r = rata-rata tingkat pertumbuhan pertahun (%)
t = lama waktu perhitungan
2) Laju Pertumbuhan Penduduk Geometrik
Pt = P0 (1+r)t
(Sumber : Bambang Utoyo (2009), Geografi Membuka Cakrawala Dunia )
Dimana :
Pt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan
1 = bilangan konstanta geometris
e = bilangan eksponensial, nilainya 2,7182819
r = rata-rata tingkat pertumbuhan pertahun (%)
t = lama waktu perhitungan
Jika nilai r > 0, artinya terjadi pertumbuhan penduduk yang positif atau
terjadi penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r < 0, artinya
pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari
tahun sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari
tahun sebelumnya.
26
B. Kepadatan Penduduk
Merupakan suatu metoda analisis untuk mengetahui kepadatan penduduk
(jiwa/ha), untuk menentukan tingkat kepadatan penduduk maka menggunakan
persamaan berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝐻𝑎)
C. Proyeksi Penduduk
Metode ini dibagi menjadi tiga metode analisis yaitu Metode Regresi Linier,
Metode Lung Polynomial dan Bunga Berganda, untuk penejelasannya dapat dilihat
dalam uraian di bawah ini :
1) Metode Regresi Linier
Menurut Hasan (2008), Regresi Linear merupakan suatu alat ukur yang juga
digunakan untuk mengukur ada tidaknya korelasi antar variabel. Metode ini
diterapkan ketika populasi di wilayah studi menunjukan tingkat pertumbuhan
penduduk yang sama dan diasumsikan bahwa pola metode ini akan tetap sama
untuk masa yang akan datang. Bentuk persamaan dari model ini adalah
Dengan rumus :
P = a + b (x)
Keterangan :
P : Jumlah Penduduk Tahun terhitung (jiwa)
X : Tambahan tahun terhitung
a, b : Tetapan yang diperoleh dari rumus dibawah ini :
Ʃ𝑃.Ʃ𝑋 2 −Ʃ𝑋.Ʃ𝑃𝑋 𝑁.Ʃ𝑃𝑋−Ʃ𝑋.Ʃ𝑃
ɑ= b = 𝑁.Ʃ𝑋 2 −(Ʃ𝑋)2
𝑁.Ʃ𝑋 2 −(Ʃ𝑋)2
Keterangan :
Pt+θ : Penduduk daerah yang diselidiki
Pt : Penduduk daerah pada tahun dasar
Θ : Selisih tahun dasar ke tahun yang diselidiki
b : Rata-rata tambahan jumlah penduduk tiap tahun
Pn = Po (1 + rn)
Dimana :
Pn : Jumlah penduduk pada tahun
Po : Jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)
r : Pertumbuhan penduduk rata-rata
n : Periode waktu dalam tahun
Tabel 3. 2 Perbandingan Proyeksi Penduduk
Metode Fungsi Kelebihan Kekurangan
Regresi Digunakan untuk Untuk mengetahui apa Prediksi didalam konsep regresi
Linier mengetahui yang mempengaruhi hanya boleh dilakukan didalam
pengaruh dalam pertumbuhan rentan data dari variable-
pertubumhan penduduk variable bebas yang digunakan
penduduk di suatu untuk membentuk regresi
wilayah. tersebut.
Lung Digunakan untuk Mudah digunakan Tidak dapat digunakan untuk
Polinominal melihat rata – rata karena menggunakan jangka panjang
pertumbuhan proyeksi garis lurus
penduduk
Bunga Digunakan ketika Dapat digunakan Hasilnya terlalu sederhana
Berganda perkembangan ketika data yang
penduduk tersedia sangat
berganda dengan terbatas.
sendirinya
Untuk Perkembangan jumlah Tidak melihat faktor lain yang
Aritmatik memprediksikan penduduk akan menyebabkan pertambahan
jumlah penduduk bertambah dengan jumlah penduduk
di suatu wilayah di sendirinya,
masa yang akan diakibatkan dari
datanng secara jumlah pertumbuhan
konstan. secara spontan dengan
adanya
. pengembangan
pengembangan pada
wilayah tersebut.
Eksp Untuk rumus yang mengabaikan rincian
mengetahui digunakan komponen dinamika
onensial
persentase sederhana, data kependudukan.
pertumbuhan yang diperlukan
penduduk sama mudah dipenuhi,
setiap hari. mudah dilakukan,
dan model yang
digunakan sudah
mendekati
29
5) Metode Eksponensial
Metode eksponensial memiliki asumsi bahwa persentase pertumbuhan
penduduk sama setiap hari. Hasil proyeksi penduduk dengan menggunakan metode
eksponensial akan berbentuk garis lengkung yang lebih terjal daripada garis
lengkung pada metode geometrik. Jika nilai r > 0, artinya terjadi pertumbuhan
penduduk yang positif atau terjadi penambahan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya. Jika r < 0, artinya pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi
pengurangan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak
terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Metode eksponensial
dalam proyeksi penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Pn = P0er.n
(Sumber : Wardiyatmoko.k 2006, Geografi untuk SMA kelas IX. Jakarta : Erlangga)
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan.
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal.
r = Angka pertumbuhan penduduk.
n = Jangka waktu dalam tahun.
e = Bilangan eksponensial = 2,7182818.
Standar Deviasi:
Ʃ(𝑋𝑖−𝑋)2 Ʃ(𝑋𝑖−𝑋)2
S= 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 > S= 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 >
𝑛 𝑛−1
20 20
(Sumber : Dr. Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian)
D. Dependency Ratio
Dependency Ratio Merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk
usia produktif dengan penduduk usia yang non produktif. Perbandingan antara
jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun
keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan
Rasio Ketergantungan Tua.
E. Piramida Penduduk
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
TPAK = 𝑋 100
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 (𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎)
mengetahui kondisi sosial dan budaya masyarakat. Analisis sosial budaya akan
menilai kondisi sosial budaya yang mengalami perubahan ataupun tidak mengalami
perubahan akibatadanya suatu kegiatan dan atau proses pembangunan. Analisis
sosial budaya dapat diartikan sebagai Kajian untuk mengenali struktur sosial
budaya serta prasarana dan sarana budaya kajian ini dilakukan untuk mencapai
pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang bersifat lahiriah, batiniah atau spiritual.
34
LPP Kepadatan Proyeksi Depedency Ratio Piramida Penduduk TPAK Sosial Budaya
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛 (ℎ𝑎) 𝑥100%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
R2
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 ( 0−14𝑡ℎ𝑛 )+𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (>65𝑡ℎ𝑛)
x100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (15−64𝑡ℎ𝑛 )
Eksponensial Geometrik
koefisien
determinasi Deskriptif
Pt = P0 x ert Pt = P0 (1+r)t
Metode Regresi Linier Metode Lung Polinomial Bunga Berbunga Metode Aritmatik
P = a + (x) Pt+θ = Pt + b (θ) Pn = Po (1+r)n
Pn = Po (1 + rn)
Untuk mengetahui Untuk mengetahui Metode ini digunakan Menunjukan Untuk menunjukkan
pertambahan penduduk kepadatan banyaknya beban Menunjukan komposisi
untuk menganalisis proporsi kerja terhadap
tanggungan penduduk menurut
dalam satu tahun penduduk(jiwa/ha) aspek kependudukan tenaga kerja
Umur dan Jenis kelamin
35
Bentuk
No Output Metode Analisis Data Sumber Data Instansi
Data
1 Rumus laju Pertumbuhan Penduduk, yaitu:
BPS Kabupaten
Pt = P0 x e rt Pt = P0 (1+r)t Cianjur
Dinas
Kependudukan
Laju Dimana: Data tabel Kabupaten Cianjur Dalam
Jumlah Penduduk dan Catatan
Pertumbuhan menurut Angka, Kecamatan Dalam
r = laju pertumbuhan penduduk tahun 2013-2017 Sipil
Penduduk kecamatan Angka
Dinas
Pt = Jumlah penduduk pada tahun ke –t Ketenagakerjaan
dan
P0 = Jumlah penduduk pada tahun dasar Transmigrasi
t = selisih tahun Pt dengan P0
2 Kepadatan Penduduk =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 - Jumlah BPS Kabupaten
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝐻𝑎)
Penduduk tahun Cianjur
2013-2017 Dinas
- Luas Lahan Kependudukan
Kecamatan Data tabel Kabupaten Cianjur Dalam
Kepadataan dan Catatan
tahun 2017 menurut Angka, Kecamatan Dalam
Penduduk Sipil
kecamatan Angka
Dinas
Ketenagakerjaan
dan
Transmigrasi
36
Bentuk
No Output Metode Analisis Data Sumber Data Instansi
Data
3 a. Metode Regresi Linier - Jumlah Penduduk
tahun 2013-2017
Dengan rumus : - Laju
Pertumbuhan
P = a + b (x) Penduduk tahun
Keterangan : 2013-2017
Dimana :
∑ 𝑏𝑛
b=
(𝑡−1)
keterangan :
Pt+θ = Penduduk daerah yang diselidiki
Pt = Penduduk daerah pada tahun dasar
37
Bentuk
No Output Metode Analisis Data Sumber Data Instansi
Data
Θ = Selisih tahun dasar ke tahun yang diselidiki
b = Rata-rata tambahan jumlah penduduk tiap tahun
Pn = Po (1+r)n
Dimana :
Keterangan:
Pn : Jumlah penduduk pada tahun n
Po : Jumlah Penduduk pada tahu awal
r : Angka pertumbuhan penduduk
n : Jangka waktu dalam tahun
d. Metode Aritmatik
Pn = Po (1 + rn)
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)
r = pertumbuhan penduduk rata-rata
38
Bentuk
No Output Metode Analisis Data Sumber Data Instansi
Data
n = periode waktu dalam tahun
e. Metode Eksponensial
Pn = P0er.n
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan.
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal.
r = Angka pertumbuhan penduduk.
n = Jangka waktu dalam tahun.
e = Bilangan eksponensial = 2,7182818.
Dependency Ratio =
Penduduk (0−14 thn)+Penduduk (>65 thn)
x Jumlah Penduduk BPS Kabupaten
Penduduk (15−64 thn) Berdasarkan Umur Cianjur
100 tahun 2017 Dinas
Kependudukan
Data tabel Kabupaten Cianjur Dalam
Dependency dan Catatan
4 menurut Angka, Kecamatan Dalam
Ratio Sipil
kecamatan Angka
Dinas
Ketenagakerjaan
dan
Transmigrasi
TPAK =
Angkatan Kerja
x 100 Jumlah BPS Kabupaten
Penduduk Usia Kerja ( Tenaga Kerja)
angkatan kerja Cianjur
tahun 2017 Data tabel Kabupaten Cianjur Dalam Dinas
5 TPAK Jumlah menurut Angka, Kecamatan Dalam Kependudukan
Penduduk usia kecamatan Angka dan Catatan
kerja tahun Sipil
2017 Dinas
Ketenagakerjaan
39
Bentuk
No Output Metode Analisis Data Sumber Data Instansi
Data
dan
Transmigrasi
Metodologi:
Metode Pengumplan Data: E
Gambaran Umum
Survei Primer
Survei Sekunder
V
A
L
U
Tinjauan Teori
A
S
I
PROSES Analisis
Mengetahui karakteristik kependudukan, sosial budaya serta potensi dan masalah juga konsep
OUTPUT
strategi pengembangan di Kabupaten Cianjur Bagian Utara.
41
a. Potensi
Sebesar 66% penduduk Kabupaten Cianjur berada di Bagian Utara, dimana
hal tersebut dapat meningkatkan perkembangan perekonomian di Kabupaten
Cianjur Bagian Utara sendiri. Dengan mata pencarian masyarakatnya didominasi
pada sektor perkebunan yang merupakan salah satu sektor terbesar dalam kontribusi
PDRB Kabupaten Cianjur menurut lapangan usaha.
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka Tahun 2017
b. Masalah
TPAK Kabupaten Cianjur dari tahun 2012 ke tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar 5,01%. Dimana TPAK di Kabupaten Cianjur berjumlah 960.166
jiwa, sedangkan penduduk di Kabupaten Cianjur Bagian Utara berjumlah 1.378.923
jiwa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penduduk Kabupaten Cianjur Bagian
Utara berkontribusi cukup besar terhadap penurunan TPAK di Kabupaten Cianjur.
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka Tahun 2015 dan 2017
42
DAFTAR PUSTAKA
Undang – Undang
Republik Indonesia. 1972. Undang-undang No. 3 Tahun 1972 tentang
Administrasi Kependudukan.
Republik Indonesia. 2006. Undang - Undang No. 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan.
Buku
Soekanto, Prof. Dr. Soerjono. 2015. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Suwardjoko, Warpani.2001. Analisis Kota & Wilayah. Bandung: Penerbit ITB.
Rusli, Said. 2012. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta : LP3ES
Wirosuhardjo, Kartomo.1981. Dasar - Dasar Demografi. Jakarta: Penerbit UI.
Donald J. Bogue. 1969. Principles of Demography. New York: John Wiley & Sons.
Utoyo, Bambang. 2009. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Jakarta: Pusat
Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Dr. Budi Susetyo, M.Pd. 2017. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, Bandung.
: Refika Aditama.
Osman dan Pantandianan. 2014. Metode Analisis Perencanaan.
Wardiyatmoko.k 2006, Geografi untuk SMA kelas IX. Jakarta : Erlangga
http://www.literasiinformasi.com/2017/11/definisi-penelitian-kuantitatif-
menurut.html (Diakses tanggal 8 Februari 2018, pukul 19.10)
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-penelitian-
kualitatif.html (Diakses tanggal 8 Februari 2018, pukul 19.15)
http://www.masterpendidikan.com/2017/04/5-pengertian-analisis-regresi-
menurut-para-ahli.html (Diakses tanggal 8 Februari 2018, pukul 19.15)
http://www.pengertianahli.com/2014/09/pengertian-kepadatan-penduduk.html
(Diakses tanggal 8 Februari 2018, pukul 19.18)
http://insan-saiful.blogspot.co.id/2010/08/kegunaan-sex-ratio.html (Diakses
tanggal 8 Februari 2018, pukul 19.20)
https://idtesis.com/pengertian-dependency-ratio-dan-rumus-perhitungan/ (Diakses
tanggal 8 Februari 2018, pukul 19.23)
http://www.zonasiswa.com/2014/10/3-bentuk-piramida-penduduk.html (Diakses
tanggal 8 Februari 2018, pukul 19.28)
https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=95 (Diakses tanggal 8
Februari 2018, pukul 20.23)
https://definisimenurutparaahli.blogspot.co.id/2017/05/ (Diakses tanggal 8
Februari 2018, pukul 20.45)
https://media.neliti.com/media/publications/50042-ID-pedoman-penghitungan-
proyeksi-penduduk-dan-angkatan-kerja.pdf (Diunduh tanggal 8 Februari
2017, pukul 21.14)
https://indahtrishanarasaki.wordpress.com/2015/05/15/teori-teori-tentang-
perkembangan-penduduk/ (Diunduh tanggal 8 Februari 2017, pukul 21.16)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/46886/Chapter%20II.pdf;j
sessionid=1F3D4950D9BE8E8BAE9AEC796BCF99BD?sequence=3
(Diunduh tanggal 8 Februari 2017, pukul 21.14)
http://duniadinu.blogspot.co.id/2011/10/tingkat-partisipasi-angkatan-kerja-
tpak.html (Diakses tanggal 8 Februari 2018, pukul 21.48)
http://dilihatya.com/2786/pengertian-demografi-menurut-para-ahli-adalah
(Diakses tanggal 8 Februari 2018, pukul 21.48)
44
https://dzakyky.wordpress.com/2017/10/27/perkembangan-penduduk-indonesia/
(Diakses tanggal 17 Februari 2018, pukul 17.45)