Vous êtes sur la page 1sur 4

RENCANA KEPERAWATAN KEGAWATAN

ANGINA PECTORIS

Nama Pasien :…………………. No. Rekam Medik :…………


Umur :………………… Diagnosa Medis :……….....
NO DIAGNOSA
TGL TUJUAN RENCANA TINDAKAN KET.
DX KEPERAWATAN
Nyeri akut Menyatakan nyeri  Kaji riwayat : lokasi awitan,
berhubungan dengan : hilang lama dan intensitas nyeri
 Angina ( skala nyeri 1-10)
 Respon otomatis Dengan kriteria hasil: penyebaran, peristiwa
(berkeringat, TD & pencetus
nadi berubah, dilatasi Subjektif:  Instruksikan pasien
pupil,RR berubah) Mengatakan memberitahukan perawat
 Fokus menyempit pengurangan episode tentang nyeri berikutnya
 Perilaku distraksi dan intensitas nyeri  Anjurkan pasien istirahat
(menangis, merintih) total selama episode angina
Objektif:  Tinggikan kepala tempat
Yang ditandai dengan:  Memperlihatkan tidur bila pasien nafas
Subjektif: bahwa orang lain pendek
 Mengeluh nyeri :dada membenarkan  Pantau kecepatan/ irama
menyebar pada rahang, nyeri itu ada jantung
leher, bahu, tangan/  Menunjukkan  Pantau tanda vital tiap 5
lengan tanda pengurangan menit selama serangan
nyeri setelah angina
Objektif: dilakukan tindakan  Minimalkan MvO2, berikan
 Mengatupkan rahang/ lingkungan yang tenang,
pergelangan tangan makanan yang mudah
 Penurunan dicerna
kemampuan aktifitas  Kaji penghilangan nyeri
 Agitasi (menggunakan skala 1-10)
 Ansietas  Kolaborasi untuk pemberian
 Peka rangsang anti
 Memegang bagian angina:Nitrogliserin:subling
yang nyeri ual/Tablet, kaplet, salep
 Postur lutut ke transmukosal, tablet
abdomen kunyah. Penyekat beta
 Perubahan pola tidur  Kolaborasi pemberian
 Mata terbuka lebar& analgetik: asetaminofen /
sangat tajam morfin sulfat
 Mual muntah  Kolaborasi pemeriksaan
 Tidak dapat EKG
berkonsentrasi  Kolaborasi terapy IV dan
oksigen 2-4L/mnt
RENCANA KEPERAWATAN KEGAWATAN
ANGINA PEKTORIS

Nama Pasien :…………. No. Rekam Medik :...……


Umur :……………………… Diagnosa Medis :………...
NO DIAGNOSA
TGL TUJUAN RENCANA TINDAKAN KET.
DX KEPERAWATAN
Penurunan curah Mempertahankan irama  Pantau TD, nadi radialis/
jantung berhubungan jantung dengan sistem apikalis terhadap ekstra
dengan: perfusi adekuat. sistol, perfusi ekstrasistol
 Perubahan inotropik  Evaluasi status mental, catat
(iskemia miokard Mempertahankan terjadinya
transient/ stabilitas hemodiamik bingung,disorientasi
memanjang, efek  Periksa warna & suhu
obat) Dengan kriteria hasil: kulit,haluaran urine, BB tiap
 Gangguan pada Subjektif: Melaporkan hari,edema perifer/akral
frekuensi/ irama dan penurunan episode,  Auskultasi bunyi nafas &
konduksi elektrikal nyeri, dispnea, angina bunyi jantung. Dengarkan
& disritmia. mur- mur
Yang ditandai dengan:  Pertahankan tirah baring
Subjektif: Objektif: pada posisi nyaman selama
 Mengeluh nyeri dada  Berpartisipasi episode adekuat
kontinu pada  Berikan periode istirahat
 Mengeluh mudah perilaku/aktivitas adekuat. Bantu melakukan
lelah yang menurunkan aktivitas perawatan diri ,
 Vertigo kerja jantung sesuai indikasi
 Edema, sianosis,  Hindari mengangkat benda
Objektif: oliguri tidak berat& mengedan saat
 Tekanan darah terjadi defekasi
rendah  Pantau efek respon obat,
 Nadi cepat catat TD, frekuensi jantung
 Sianosis & irama
 Angina  Kolaborasi pemberian
 Disritmia oksigen sesuai kebutuhan
 Oliguri  Kolaborasi pemberian obat
 Edema (perifer, penyekat sal. Kalsium &
akral) penyekat beta
 Gelisah  Kolaborasi Tes Stress&
 Perubahan status kateterisasi jantung
mental  Kolaborasi intervensi
pembedahan sesuai indikasi
( PTCA, CABG,penggantian
katup)
RENCANA KEPERAWATAN KEGAWATAN
ANGINA PECTORIS

Nama Pasien :…………………. No. Rekam Medik :………..


Umur :……………………… Diagnosa Medis :………...
NO DIAGNOSA RENCANA
TGL TUJUAN KET.
DX KEPERAWATAN TINDAKAN
Ansietas: stress Ansietas: stress teratasi  Jelaskan tentang
berhubungan dengan: lingkungan, semua
 Takut terhadap penyakit/ Dengan kriteria hasil: prosedur, harapan &
kematian & lingkungan Subjektif: peralatan
perawatan kritis  Pasien tidak  Memungkinkan pasien
 Bicara negatif tentang diri mengalami bebas berekspresi
sendiri gangguan citra diri  Memaksimalkan control
 Respon patofisiologis  Pasien tidak berfikir pasien terhadap AKS
 Ancaman terhadap konsep negatif tentang  Libatkan keluarga
diri (gangguan citra/ dirinya dalam perawatan pasien
kemampuan)  Kaji proses berduka
Objektif: yang normal: marah,
Yang ditandai dengan:  Pasien mengenal dan menyangkal, depresi,
Subjektif: mengekspresikan penerimaan
 Citra diri sebagai orang masalah &rasa takut  Maksimalkan gaya
yang tak berpengaruh pada  Pasien akan koping efektif
keluarga/ masyarakat menggunakan  Dokumentasikan respon
 Takut mati sebagai mekanisme koping enosional pasien
kenyataan yang efektif terhadap penyakit kritis
 Pasien akan  Gunakan waktu yant
Objektif: mendemonstrasikan tepat dengan pasien
Fisiologis penurunan rasa agar perasaan &
 Peningkatan frekuensi takut& ansietas ketakutan dapat digali
jantung  Kolaborasi pemberian
 Tekanan darah rendah sedative sesuai
 Diaforesis kebutuhan.
 Keletihan&kelemahan
 Pucat/ kemerahan
 Gelisah
Emosional pasien
menunjukkan;
 Ketakutan
 Ketidakberdayaan
Memperlihatkan;
 Menarik diri
 Menangis/marah
berlebihan
 Kontak mata buruk
Kognitif
 Tidak dapat berkonsentrasi
 Mudah lupa
 Terlalu perhatian
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan pasien. Edisi 3. (Kariase, I et all, penerjemah). Jakarta:
EGC.

Hudak dan Gallo. (1996). Keperawatan Kritis: pendekatan holistik volume I. Edisi VI.
(Adiyanti, dkk. Penerjemah). Jakarta: EGC.

Vous aimerez peut-être aussi