Vous êtes sur la page 1sur 4

Achmad Arif Wijaya K.

514-0111-282/ D

RANGKUMAN PEREKONOMIAN INDONESIA

I. Sejarah perekonomian Indonesia sejak Orde lama Hingga Era Reformasi

Setiap masa orde lama hingga reformasi menghadapi masalahnya masing-masing dan
tiap-tiap rezim telah melakukan upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Pada
orde lama yag dipimpin oleh Ir. Soekarno pada saat itu karna baru merdeka perekonomian
Indonesia masih kacau balau, inflasi, blokade oleh belanda dan lain-lain. Lalu orde baru yang
dipimpin oleh bapak Soeharto, ketika itu banyaknya hutang Indonesia , KKN, terjadinya krisis
moneter yang mengakibatkan dolar naik, nilai rupiah turun, begitupun pada masa reformasi
pak Habibie bisa mengembalikan nilai rupiah,pak Gus Dur yang cuek dengan utang luar negri
dan hanya fokus dengan rakyat dalam negri saja, Ibu Megawati banyak menjual aset negara
untuk membayar utang luang negeri. SBY menggunakan APBN habis hanya membayar PNS
serta subsidi dan terbaru Jokowi yang sekarang banyak melaukan pembangunan dan penarikan
subsidi.

II. Sistem Ekonomi Indonesia

Untuk sistem perekonomian Indonesia sendiri adalah menggunakan sitem ekonomi


kerakyatan atau sering disebut dengan sistem ekonomi pancasila namun pada kenyatannya kalo
dilihat secara langsung atau yang kita rasa saat ini selebih-lebihnya sistem perekonomian
Indonesia kadang menggunakn sistem ekonomi liberalis dan sistem ekonomi kapitalis antara
kedua sistem tersebut seperti ayunan. Kadang Indonesia menggunakan kapitalisme kadang
juga menggunakan liberalisme tapi tetap saja Indonesia tidak mau dibilang menggunakan
istilah sistem perekonomian tersebut karna sistem perekonomian sendiri campuran dari sistem
ekonomi liberalis dan kapitaliseme yang di sebut dengan ekonomi kerakyatan atau sistem
perekonomian pancasila.

III. Pendapatan Nasional,Pertumbahan dan Struktur Ekonomi

Indonesia dilihat dari pendapatan nasionalnya tidak kalah dengan negara-negara maju
yang lainnya karena dari pertumbuhannya Indonesia termasuk negara yang pertumbuhan
ekonominya sangat tidak pernah mencapai angka minus hanya pertumbuhan tersebut naik turun
namun pada angka positif dan rata rata pertumbuhan Indonesia sampai sekrang yaitu sekitar 5-
6% dan PWC (Price Waterhouse and Coopers) pernah meramalkan bahwa Indonesia bakal
menjadi negara yang kekuatan perekonomian no.4 di dunia setelah China, Amerika, India dan
hal dilihat dari angka pertumbuhan IDN diatas rata-rata.

IV. Bangun-Bangun Usaha Ekonomi Indonesia

Bangun-bangun usaha di Indonesia seperti yang di cita-citakan oleh bapak koperasi


Indonesia yaitu pak Moh.hatta yang menginginkan perekonomian di Indonesia ini di sokong
oleh 3 pilar bangun usaha yaitu BUMN, BUMS dan KOPERASI yang mana dari 3 bangun
usaha tersebut seimbang dalam kontribusi dalam perekonomian Indonesia. Tetapi pada
kenyataannya yang kita lihat sekarang ini jumlah BUMN hanya terbatas dan jumlah koperasi
yang tiap tahun semakin berkurang sedangkan BUMS malah semakin banyak, dilihat dari
pemasukan aja koperasi hanya menyumbang 2% dan di susul oleh BUMN sekitar 30% dan
BUMS 68% seingga kita bisa simpulkan bahwa cita-cita yang mengingikan perekonomian di
sokong oleh 3 pilar tersebut hanyalah mimpi dan samapi sekarang belum pernah tercapai.

V. Distribusi Pendapatan, Pemerataan pembangunan (Ketimpangan pembangnan dan


kemiskinan)

Distribusi pendaptan dan pemerataan pembangunan di Indonesia masilah belum merata


sama sekali, bahwa pemerintah dari dulu hanya memusatkan pembangunannya yaitu hanya di
daerah Jawa saja sedangkan di daerah luar Jawa sangatlah kurang, ketimpangan tersebut
sebenarnya tidak sesuai dengan cita cita pancasila, dengan adanya ketimpangan seperti ini
membuat daerah luar Jawa masih tertinggal, ketimpangan bisa kita lihat dari pembangunan nya
dimana rumah sakit, sekolah, dan lain-lain lebih banyak di pulau Jawa ketimbang daerah-
daerah diuar Jawa mengakibatkan banyak nya pengagurang sehingga kemiskinan di Indonesia
semakin meningkat, namun di era kepemimpinan era Jokowi , pemerintah makin sadar akan
pemeratan pembangunan di Indonesia yang khususnya di daerah-daerah pinggiran dan
tertinggal.

VI. Penduduk dan Ketenagakerjaan

Patut kita banggakan bahwa Indonesia menduduki nomor 4 dunia dengan usia angkatan
kerja diberdayakan, bahwa Indonesia ini di prediksikan akan mengalami bonus demografi
dimana usia produktif lebih banyak daripada usia non produktif yaitu kira-kira 10 usia
produktif menanggung 4 usia non produktif, bonus demogarfi di ramalkan puncaknya yaitu
pada tahun 2030. Hal ini bisa menjadi baik bagi Indonesia dan sebaliknnya bisa juga menjadi
berita buruk bagi Indonesia apabila tidak siap menghadapinnya. Namun juga dengan besarnya
jumlah penduduk Indonesia yang sekarang ini akan menjadi market yang besar bagi barang
apapun dan berapun akan terserap.

VII. Perdangan Internasional, Neraca Pembayaran, Investasi dan Utang Luar Negri

Perdangan internasional yaitu perdagangan antar negara di dunia, Indonesia memiliki


mitra dalam perdangangan internasional yaitu tiongkok dan india, neraca perdangangan
Indonesia mengalami surplus dari sektor non migas dan sekarang Indonesia lebih banyak impor
migas dan tidak ekspoktir lagi.kalo kita lihat dari rasio utang negara indoneisa, rasio utang
Indonesia adalah 30% lebih baik daripada dari negara UK 70% dari PDB (pendapat dosmetik
Bruto) dan kalo dilihat dari investasi, saat ini dinegara kita lagi-lagi meningkatnya investasi
baim itu dari invetasi luar negri terutama dari para investor dari china kebanyakan dan negara-
negara lainnya.

VIII. Industrialisasi dan perkembangan (penggeseran) sektor-sektor ekonomi

Dahulu Indonesia sektor perekonomian nya adalah masih sektor primer yaitu sektor
yang udah jadul yang masih memanfaatkan pertanian, pertenakan dan sebagainya namaun
seiring berkembanag zaman Indonesia mulai pindah ke sektor industri dimana kalau kita lihat
Indonesia adalah negara yang menjadi tempat yang amat baik untuk mendirikan industri yang
akan menarik banyak investor, dikarenakan di Indonesia merupakan negara yang memiliki
bebbagai bahan baku industri, namun pada kenyataannya bahwa penyerapan angkatan kerja di
Indonesia itu masih banyak terserap pada sektor primer. Dan saat ini kalau kita lihat bahwa
Indonesia sudah mulai masuk pada sektor ekonomi tersier yaitu sektor ekonomi modern yang
mana merupakan sektor jasa tapi walaupun dari sektor jasa menyumbang banyak pendapatan
dari Indonesia akan tetapi kalau di lihat dari penyerapan ketenagaankerja masih banyak pada
sektor primer.

IX. Otonomi daerah dan pembangunan ekonomi daerah

Di era otonomi daerah ini daerah-daerah di Indonesia di beri kebebasan untuk


mengelola sumber daya alam dan daerahnya masing-masing. Namun akan tetapi pada
kenyataannya bisa kita lihat dari sekian banyak provinsi di Indonesia belum ada sama sekali
yang benar-benar otonomi kecuali DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan daerah-daerah tersebut
masih saja mendapatkan dana alokasi umum dari pemerintah pusat yang diambil dari APBN.
Walaupun daerah telah diberikan hak wewenangnya untuk mengurusi daerahnya masing-
masing tapi masih ada campur tangan pemerintah pusat dimana pajak dalam daerah yang
gampang dipungut diambil oleh pemerintah seperti pajak lahan sedangkan yang sulit-sulitnya
diserahkan kepada daerah tersebut seperti PPB.

X. Kebijakan ekonomi fiskal dan moneter

Inflasi di Indonesia ini luamayan terkendali karna tiap tahunnya rata-rata inflasi di
Indonesia 5% hingga 6% dngan pertumbuhan Indonesia yang tidak terlalu signifikan.
Kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia sudah ada dijalan yang benar karena jangka pendek
inflasi Indonesia dapat dikendalikan dan inflasinya tidak terlalu tinggi kurang dari 10%. Inflasi
itu ibarat vitamin buat memotivasi masyarakat Indonesia agar selalu berkembang dan tumbuh
perekonomiannya. Neraca pembayaran dan kurs Indonesia lumayan stabil, so far so good.

XI. Prospek dan kebijakan perekonomian Indonesia

Menurut saya perekonomian Indonesia akan lebih baik dan selalu lebih baik dari tahun
ke tahunny walaupun perbedaan kepemimpinan memiliki kebijakan masing-masing untuk
perekonomian Indonesia. Saya optimis sekali bahwa perekonomian Indonesia akan menjadi
salah satu perekonomian yang sangat kuat nomer 4 di dunia. Apalagi dalam waktu ini Indonesia
telah mengalami bonus demografi yang menjadi ujung tombak pertumbuhan perekonomian
Indonesia dan Indoneisa siap untuk menghadapi itu. Kita bisa lihat dari pertumbuhan yang
signifikan dan tidak pernah bernilai minus serta laju inflasi tidak pernah lebih dari 10%.

TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi