Vous êtes sur la page 1sur 2

Menciptakan Generasi Muda Yang Kritis, Kreatif Dan Inovatif Serta Memiliki Jiwa Pancasila

Guna Merawat Dan Menjaga Kebhinekaan Indonesia

Generasi muda merupakan kekuatan sebuah bangsa, yang mana ketika generasi muda
mengalami kemunduran maka dapat diprediksikan jika masa depan sebuah negarapun akan
ikut mengalami kemunduran. Generasi muda merupakan orang-orang yang memegang estafet
kepemimpinan selanjutnya yang akan menggantikan para pemimpin di masa sekarang. Oleh
sebab itu, sangat penting untuk menciptakan generasi muda yang kritis, kreatif dan inovatif
serta memiliki jiwa pancasila yang benar sesuai dengan penafsiran para perumusnya dahulu.
Hal ini bertujuan untuk merawat dan menjaga kebhinekaan Indonesia. mengingat Indonesia
merupakan sebuah negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, serta bahasa.

Sebelum berangkat lebih jauh mari kita mengulas terlebih dahulu bagaimana yang
dimaksud dengan memiliki jiwa Pancasila? Pancasila memiliki kedudukan penting bagi
bangsa indonesia. Soekarno menyebutnya sebagai Filosofistche Grondslag (cari sumber
kutipan ini). Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Kelima sila dari Pancasila
merupakan hasil rumusan berpikir dari para Founding Fathers Indonesia untuk
mempersatukan rakyat indonesia.

Namun di zaman sekarang, perjuangan dan pengorbanan para the Founding Father Indonesia
mulai terkikis makna hakikinya. Saat ini dengan munculnya oknum-oknum yang
mengeruhkan tafsir Pancasila dan segelintir kalangan yang memonopoli Pancasila untuk
menjatuhkan pihak lain telah menjadi polemik di Indonesia. Banyaknya kalangan yang
menggaungkan retorika utopianya seperti "aku Indonesia, aku Pancasila" namun pada
realitanya malah berperilaku berbanding terbalik dengan Pancasila. Oleh karenanya, untuk
memiliki jiwa Pancasila tidak cukup hanya dengan berkata “saya pancalisa”. Berteriak
dengan gagahnya dan bersikap penuh percaya diri dalam hal itu tidak bisa dijadikan sebagai
tolok ukur seseorang sudah berjiwa Pancasila atau belum. Meskipun perlu, namun pada
faktanya orang – orang tidak akan mendengar apa yang diungkapkan, melainkan melihat apa
yang dilakukan.

Perlu digaris bawahi bahwa Pancasila yang dikatakan merupakan landasan berpikir dan
bersikap, tidak bisa di gunakan dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini dikarenakan Pancasila
merupakan hasil konsensus manusia yang jelas tidak bisa di katakan sempurna. Namun hal
ini tidak bisa jadikan alasan untuk menolak Pancasila, dikarenakan Pancasila mengandung
aspirasi berbagai kalangan di Indonesia yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa
sebagai core filosofinya. yang membutuhkan bimbingan dari Agama. Yang menjadi landasan
dalam setiap aspek kehidupan yaitu agama, dikarenakan agamalah yang mengatur segalanya.
sedang pancasila hanya mengatur tentang bagaimana bersikap dan berperilaku menjadi warga
negara indonesia, sedangkan agama mengatur tentang setiap aspeknya, singkatnya agama
mengatur seseorang dari ia tidur hingga ia tidur lagi.

Oleh sebab itu, untuk memiliki jiwa pancasila tidak cukup hanya dengan berkata “saya
pancalisa”. Berteriak dengan gagahnya dan bersikap penuh percaya diri dalam hal itu tidak
bisa dijadikan sebagai tolak ukur seseorang sudah berjiwa pancasila atau belum. Meskipun
perlu, namun pada faktanya orang – orang tidak akan mendengar apa yang diungkapkan,
melainkan melihat apa yang dilakukan.

Vous aimerez peut-être aussi