Vous êtes sur la page 1sur 10

TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

( PENGENDALIAN INTERN )

OLEH :

1. MARTA DEA LU MAPA WASA LAKA ( 1781611028 )


2. FRANSISCUS DE ROMARIO (1781611029 )

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
PENGENDALIAN INTERN

1. Pengertian sistem pengendalian intern


Sistem informasi akuntansi sebagai sistem yang terbuka tidak bisa dijamin sebagai suatu sistem
yangbebas dari kesalahan maupun kecurangan. Pengendalian intern yang baik merupakan cara
bagi suatu sistem untuk melindungi diri dari tindakan-tindakan yang merugikan. Dalam arti
sempit, pengendalian intern hanya dibatasi pada kegiatan pengecekan, penjumlahan, baik
penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun.

Pengendalian intern secara luas, diantaranya ;

Batasan pengendalian intern, sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur
organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan
untuk :

1. mengamankan aktiva perusahaan


2. mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi
3. meningkatkan efisiensi
4. mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi

Ringkasnya bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii pekerjaan pengecekan tetapi juga
meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.

Dari definisi pengendalian intern yang dikemukakan tersebut diatas dapat ditemukan beberapa
konsep dasar berikut :

 Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu, atau
merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan
 Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman, kebijakan, formulir, namun
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris,
manajemen dan personil lain.
 Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan
keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang
melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat serta
pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan pengendalian
intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
 Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu
pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.

Sistem pengendaliaan intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran yang
diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kehandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi untuk dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian
intern merupakan kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai
empat tujuan utama :

1. Untuk menjaga aktiva perusahaan


2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkan catatan dan informasi akuntansi
3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
4. Untuk mengukur kesesuaian kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
manajemen.

Dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu :

a) Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control)

Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasi,


penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan.

b) Pengendalian intern administrasi (internal administratife control)

Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan efisiensi usaha, dan mendorong


dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya analisis statistik, studi waktu dan gerak, program
pelatihan, dan pengendalian mutu kegiatan perusahaan .

2. Karakteristik sistem pengendalian intern

Kehandalan sistem pengendalian intern harus dilandasi dengan karakteristik dari sistem
tersebut yaitu :
 Adanya pendelegasian wewenang kepada petugas tertentu untuk menyetujui transaksi
dan penetapan tugas, pengecekan kepada petugas yang lain untuk mengetahui bahwa
transaksi telah disetujui oleh petugas yang berwenang.
 Adanya penyelenggaraan akuntansi sedemikian rupa sehingga mudah di cek.
 Adanya pendelegasian secara fisik yang tepat, termasuk penjagaan berganda terhadap
aktiva yang dimiliki.
 Adanya perifikasi secara periodik terhadap eksistensi aktiva yang dicatat.
 Memiliki pegawai yang cakap, mempunyai kemampuan dan latihan yang cukup, sesuai
dengan tingkat pertanggungjawabannya.
 Adanya pemisahan fungsi penyimpanan aktiva dari fungsi pencatatan, dan dari
pelaksanaan transaksi yang bersangkutan.

3. Pengendalian intern dalam Sistem Informasi Akuntansi Pembelian

Unsur-unsur pengendalian intern dalam siklus pembelian dirancang untuk mencapai tujuan
pokok pengendalian akuntansi, yaitu menjaga kekayaan (persediaan) dan kewajiban
perusahaan, menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi (utang, kas, persediaan). Untuk
merancang unsur-unsur pengendalian akuntansi yang diterapkan dalam siklus pembelian,
terdapat tiga unsur pokok yaitu :

a. Organisasi

1. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan barang.


2. Fungsi pembelian harus terpisah dengan fungsi akuntansi.
3. Fungsi penerimaan barang harus terpisah dengan fungsi penyimpanan barang.
4. Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi gudang, fungsi pembelian,
penerimaan barang, pencatat utang, dan fungsi akuntansi yang lain.
5. Transaksi retur pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi pembelian, penerimaan
barang, pencatat utang, fungsi akuntansi yang lain.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

1. Surat permintaan pembelian otorisasi oleh fungsi gudang untuk barang digudang, atau
oleh kepala fungsi yang bersangkutan untuk barang yang langsung dipakai.
2. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih
tinggi.
3. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang.
4. Bukti kas keluar oleh kepala fungsi pencatatan utang atau pejabat yang lebih tinggi.
5. Memo debit untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian.
6. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pengiriman
barang.
7. Pencatatan terjadinya utang didasarkan atas bukti kas keluar yang didukung dengan
surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok.
8. Pencatatan berkurangnya utang karena retur pembelian didasarkan memo debit yang
didukung dengan laporan pengiriman barang.
9. Pengurangan utang di dalam arsip bukti kas keluar yang belum dibayar dan pencatatan
di dalam register bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pencatat utang.
10. Pencatatan di dalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi pencatat jurnal.

c. Praktik yang sehat ;

1. Surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya


dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang.
2. Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.
3. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan barang.
4. Memo debit untuk retur pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.
5. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pengiriman barang.
6. Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai
pemasok.
7. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan barang jika fungsi ini telah
menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.
8. Fungsi penerimaan barang melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok
dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan membandingkannya
dengan tembusan surat order pembelian.
9. Terdapat pengecekan, syarat pembelian, dan ketelitian perkalian di dalam faktur dari
pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar.
10. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik direkonsiliasi
dengan rekening control utang di dalam buku besar.
11. Pembayaran faktur dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna mencegah
kehilangan kesempatan untuk memperoleh potongan tunai.
12. Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap “lunas” oleh fungsi
pengeluaran kas setelah cek dikirimkan kepada pemasok.

4. Pengendalian akuntansi

Pengendalian akuntansi mempunyai tujuan umum yaitu untuk mengendalikan harta


perusahaan. Ada dua kategori pengendalian akuntansi, yaitu :
1. Pengendalian secara umum :
Pengendalian akuntansi secara umum untuk keamanan harta perusahaan digolongkan
menjadi:

a. Pengendalian organisasi, dapat terjadi apabila ada pemisahan tugas (segregation of


duties) dan pemisahan tanggungjawab (segregation of responsibility) yang tegas.

b. Pengendalian dokumentasi; dokumentasi dapat mencatat tentang deskripsi, penjelasan,


bagan air, daftar-daftar, cetakan hasil komputer, dan contoh-contoh objek dari sistem
informasi. Dokumentasi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu:

1. Dokumentasi yang disimpan dibagian akuntansi yaitu dokumen dasar, dokumentasi


daftar rekening dan dokumentasi prosedur manual.
2. Dokumentasi yang ada di bagian pengolahan data yaitu dokumentasi prosedur, sistem,
program operasi, dan dokumentasi data.

c. Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak, dirancang dalam komputer untuk
mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya dalam sistem kerja.

d. Pengendalian keamanan fisik.


Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan
perangkat keras, perangkat lunak, dan personal dalam perusahaan. Teknik untuk
pengendalian keamanan fisik dapat berupa alat-alat penempatan fisik yang membantu
melindungi harta perusahaan, seperti ; pengawasan terhadap pengasetan fisik, pengaturan
lokasi, dan penerapan alat-alat pengamanan.

e. Pengendalian keamanan data

Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan data
yang tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh pihak yang tidak
berkepentingan.

2. Pengendalian Aplikasi

Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengoperasian akuntansi sistem komputer. Fungsi


dari pengendalian aplikasi adalah untuk memberi jaminan yang cukup bahwa pencatatan,
proses, dan pelaporan data sudah dilakukan dengan benar sesuai prosedural.

Pengendalian aplikasi dikategorikan sebagai berikut :

 Pengendalian masukan, Pengendalian ini dirancang untuk mencegah atau mendeteksi


kekeliruan dalam tahap masukan dalam pengolahan data. Pengendalian masukan
umumnya menyangkut efisiensi, persetujuan, masukan terhormat, penandaan,
pembatalan, dan lain-lain dalam proses komputer.
 Pengendalian pemrosesan, Pengendalian ini mencakup mekanisme, standarisasi, dan
lain-lain.
 Pengendalian keluaran, Pengendalian keluaran dirancang untuk memeriksa masukan
dan pemrosesan sehingga berpengaruh terhadap keluaran secara absah dan
pendistribusian keluaran secara memadai. Pengendalian ini mencakup rekonsiliasi,
penyajian umur, suspensi berkas, suspensi account, audit periodik, laporan
ketidaksesuaian dan lipstream resubmission.

5. Pengendalian Administrasi

pengendalian ini bertujuan mengefisiensikan operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya


kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen yang baik dapat menghindari
perusahaan dari penyelewengan dan kesalahan, sehingga mampu mewujudkan tujuan dan
mendukung pengendalian akuntansi perusahaan.
ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PIUTANG USAHA PADA PT ADIRA
FINANCE CABANG MANADO
Oleh: Nabila Habibie
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi email:
nabilahabibie90@yahoo.com

Latar Belakang :
Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal. Laba yang
maksimal dapat diperoleh melalui peningkatan volume penjualan. Semakin tinggi volume
penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh (Sulaeman,2012:1) Berbagai
cara yang ditempuh oleh pihak manajemen untuk meningkatkan volume penjualan. Mulai
dari variasi produk, pemberian hadiah dan potongan harga, sampai dengan penjualan secara
kredit.Strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba salah satunya adalah
penjualan kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi
menimbulkan piutang kepada konsumen atau disebut piutang usaha, dan barulah kemudian
pada hari jatuh temponya, terjadi aliran kas masuk (cash in flow) yang berasal dari
pengumpulan piutang tersebut (Nurjannah,2009:1) Piutang usaha suatu perusahaan pada
umumnya merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar serta bagian terbesar dari total aktiva
perusahaan. Oleh karena itu pengendalian intern terhadap piutang usaha ini sangat penting
diterapkan.
PT. Adira Finance adalah Badan Usaha Milik Swasta yang bergerak dalam bidang
pembiayaan kendaraan bermotor. Dalam hal ini, penjualan perusahaan adalah pemberian
kredit, sehingga PT. Adira Finance Cabang Manado memiliki piutang usaha yang jumlahnya
besar. Oleh karena itu, kebutuhan akan pengendalian intern terhadap piutang usaha perusahaan
merupakan hal yang wajib karena piutang usaha menjadi urat nadi bagi perusahaan ini.
Tujuan Penelitian :
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pengendalian intern piutang
usaha pada PT. Adira Finance Manado sudah efektif.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.
2. Sumber Data :
a. Data primer
b. Data sekunder
Teknik Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah studi
dokumentasi, teknik wawancara, dan teknik observasi.
Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012:54). Populasi yang akan di teliti adalah
seluruh karyawan yang bekerja pada PT Adira Finance Manado.
2. Sampel Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini, penelitian menggunakan
nonprobability sampling, dengan teknik convenience sampling, Metode ini memilih sampel
dari elemen populasi (orang/kejadian) yang datanya mudah di peroleh peneliti. Dalam
penelitian ini sampel yang digunakan adalah karyawan PT. Adira Finance Manado sebanyak 5
orang yang benar-benar mendalami permasalahan pemberian kredit dalam hal ini Branch
Manager, Credit Marketing Head, Credit Analyst, A/R Head, dan Administration Head. Hal
ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010) yang mengatakan bahwa dalam menetukan sampel
untuk sekedar memperkirakan dan subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya,
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya
besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20-25% atau lebih.
Metode Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif.
Teknik Analisis data Pengolahan data hasil penelitian ini menggunakan alat analisis deskriptif
kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan logika
untuk menarik kesimpulan yang logis mengenai data-data yang dianalisis.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan, pengendalian intern terhadap piutang usaha pada PT.Adira manado
berjalan efektif, dimana manajemen perusahaan sudah menerapkan konsep dan prinsip-prinsip
pengendalian interen,disisi lain terdapat beberapa prosedur yang belum mencerminkan konsep
pengendalian interen.
2. Pengendalian intern piutang usaha pada PT. Adira Finance Manado Menurut Kerangka
COSO :
a. Lingkungan pengendalian terhadap piutang usaha pada PT. Adira manado sudah
berjalan efektif, hal ini ditandai salah satunya dengan penerapan SOP (standard
operating procedures) pada divisi collection.
b. Penentuan resiko terhadap piutang usaha pada PT. Adira Finance Manado kurang
efektif karena fungsi yang melakukan penagihan piutang tidak diasuransikan oleh
perusahaan.
c. Aktivitas pengendalian intern terhadap piutang usaha pada PT. Adira Finance Manado
tidak efektif. Penyebabnya antara lain pengiriman barang dilakukan tanpa adanya
otorisasi berupa tanda tangan pada surat order pengiriman oleh fungsi kredit,Faktur
penjualan yang merupakan dokumen sumber bertambahnya piutang usaha tidak
diotorisasi oleh fungsi penagihan.
d. Informasi dan komunikasi mengenai piutang usaha telah diterapkan secara efektif, baik
informasi yang disampaikan oleh manajemen kepada bawahannya maupun informasi
yang berasal dari karyawan kepada manajemen.
e. Pengawasan atau pemantauan terhadap piutang usaha telah berjalan dengan baik dan
efektif, baik pengawasan yang dilakukan oleh seccion head maupun audit terhadap
piutang usaha oleh komite audit.

Vous aimerez peut-être aussi