Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
( PENGENDALIAN INTERN )
OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
PENGENDALIAN INTERN
Batasan pengendalian intern, sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur
organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan
untuk :
Ringkasnya bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii pekerjaan pengecekan tetapi juga
meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern yang dikemukakan tersebut diatas dapat ditemukan beberapa
konsep dasar berikut :
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu, atau
merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan
Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman, kebijakan, formulir, namun
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris,
manajemen dan personil lain.
Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan
keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang
melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat serta
pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan pengendalian
intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu
pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Sistem pengendaliaan intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran yang
diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kehandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi untuk dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian
intern merupakan kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai
empat tujuan utama :
Dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu :
Kehandalan sistem pengendalian intern harus dilandasi dengan karakteristik dari sistem
tersebut yaitu :
Adanya pendelegasian wewenang kepada petugas tertentu untuk menyetujui transaksi
dan penetapan tugas, pengecekan kepada petugas yang lain untuk mengetahui bahwa
transaksi telah disetujui oleh petugas yang berwenang.
Adanya penyelenggaraan akuntansi sedemikian rupa sehingga mudah di cek.
Adanya pendelegasian secara fisik yang tepat, termasuk penjagaan berganda terhadap
aktiva yang dimiliki.
Adanya perifikasi secara periodik terhadap eksistensi aktiva yang dicatat.
Memiliki pegawai yang cakap, mempunyai kemampuan dan latihan yang cukup, sesuai
dengan tingkat pertanggungjawabannya.
Adanya pemisahan fungsi penyimpanan aktiva dari fungsi pencatatan, dan dari
pelaksanaan transaksi yang bersangkutan.
Unsur-unsur pengendalian intern dalam siklus pembelian dirancang untuk mencapai tujuan
pokok pengendalian akuntansi, yaitu menjaga kekayaan (persediaan) dan kewajiban
perusahaan, menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi (utang, kas, persediaan). Untuk
merancang unsur-unsur pengendalian akuntansi yang diterapkan dalam siklus pembelian,
terdapat tiga unsur pokok yaitu :
a. Organisasi
1. Surat permintaan pembelian otorisasi oleh fungsi gudang untuk barang digudang, atau
oleh kepala fungsi yang bersangkutan untuk barang yang langsung dipakai.
2. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih
tinggi.
3. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang.
4. Bukti kas keluar oleh kepala fungsi pencatatan utang atau pejabat yang lebih tinggi.
5. Memo debit untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian.
6. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pengiriman
barang.
7. Pencatatan terjadinya utang didasarkan atas bukti kas keluar yang didukung dengan
surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok.
8. Pencatatan berkurangnya utang karena retur pembelian didasarkan memo debit yang
didukung dengan laporan pengiriman barang.
9. Pengurangan utang di dalam arsip bukti kas keluar yang belum dibayar dan pencatatan
di dalam register bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pencatat utang.
10. Pencatatan di dalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi pencatat jurnal.
4. Pengendalian akuntansi
c. Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak, dirancang dalam komputer untuk
mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya dalam sistem kerja.
Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan data
yang tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh pihak yang tidak
berkepentingan.
2. Pengendalian Aplikasi
5. Pengendalian Administrasi
Latar Belakang :
Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal. Laba yang
maksimal dapat diperoleh melalui peningkatan volume penjualan. Semakin tinggi volume
penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh (Sulaeman,2012:1) Berbagai
cara yang ditempuh oleh pihak manajemen untuk meningkatkan volume penjualan. Mulai
dari variasi produk, pemberian hadiah dan potongan harga, sampai dengan penjualan secara
kredit.Strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba salah satunya adalah
penjualan kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi
menimbulkan piutang kepada konsumen atau disebut piutang usaha, dan barulah kemudian
pada hari jatuh temponya, terjadi aliran kas masuk (cash in flow) yang berasal dari
pengumpulan piutang tersebut (Nurjannah,2009:1) Piutang usaha suatu perusahaan pada
umumnya merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar serta bagian terbesar dari total aktiva
perusahaan. Oleh karena itu pengendalian intern terhadap piutang usaha ini sangat penting
diterapkan.
PT. Adira Finance adalah Badan Usaha Milik Swasta yang bergerak dalam bidang
pembiayaan kendaraan bermotor. Dalam hal ini, penjualan perusahaan adalah pemberian
kredit, sehingga PT. Adira Finance Cabang Manado memiliki piutang usaha yang jumlahnya
besar. Oleh karena itu, kebutuhan akan pengendalian intern terhadap piutang usaha perusahaan
merupakan hal yang wajib karena piutang usaha menjadi urat nadi bagi perusahaan ini.
Tujuan Penelitian :
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pengendalian intern piutang
usaha pada PT. Adira Finance Manado sudah efektif.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.
2. Sumber Data :
a. Data primer
b. Data sekunder
Teknik Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah studi
dokumentasi, teknik wawancara, dan teknik observasi.
Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012:54). Populasi yang akan di teliti adalah
seluruh karyawan yang bekerja pada PT Adira Finance Manado.
2. Sampel Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini, penelitian menggunakan
nonprobability sampling, dengan teknik convenience sampling, Metode ini memilih sampel
dari elemen populasi (orang/kejadian) yang datanya mudah di peroleh peneliti. Dalam
penelitian ini sampel yang digunakan adalah karyawan PT. Adira Finance Manado sebanyak 5
orang yang benar-benar mendalami permasalahan pemberian kredit dalam hal ini Branch
Manager, Credit Marketing Head, Credit Analyst, A/R Head, dan Administration Head. Hal
ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010) yang mengatakan bahwa dalam menetukan sampel
untuk sekedar memperkirakan dan subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya,
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya
besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20-25% atau lebih.
Metode Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif.
Teknik Analisis data Pengolahan data hasil penelitian ini menggunakan alat analisis deskriptif
kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan logika
untuk menarik kesimpulan yang logis mengenai data-data yang dianalisis.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan, pengendalian intern terhadap piutang usaha pada PT.Adira manado
berjalan efektif, dimana manajemen perusahaan sudah menerapkan konsep dan prinsip-prinsip
pengendalian interen,disisi lain terdapat beberapa prosedur yang belum mencerminkan konsep
pengendalian interen.
2. Pengendalian intern piutang usaha pada PT. Adira Finance Manado Menurut Kerangka
COSO :
a. Lingkungan pengendalian terhadap piutang usaha pada PT. Adira manado sudah
berjalan efektif, hal ini ditandai salah satunya dengan penerapan SOP (standard
operating procedures) pada divisi collection.
b. Penentuan resiko terhadap piutang usaha pada PT. Adira Finance Manado kurang
efektif karena fungsi yang melakukan penagihan piutang tidak diasuransikan oleh
perusahaan.
c. Aktivitas pengendalian intern terhadap piutang usaha pada PT. Adira Finance Manado
tidak efektif. Penyebabnya antara lain pengiriman barang dilakukan tanpa adanya
otorisasi berupa tanda tangan pada surat order pengiriman oleh fungsi kredit,Faktur
penjualan yang merupakan dokumen sumber bertambahnya piutang usaha tidak
diotorisasi oleh fungsi penagihan.
d. Informasi dan komunikasi mengenai piutang usaha telah diterapkan secara efektif, baik
informasi yang disampaikan oleh manajemen kepada bawahannya maupun informasi
yang berasal dari karyawan kepada manajemen.
e. Pengawasan atau pemantauan terhadap piutang usaha telah berjalan dengan baik dan
efektif, baik pengawasan yang dilakukan oleh seccion head maupun audit terhadap
piutang usaha oleh komite audit.