Vous êtes sur la page 1sur 5

Akord yang dalam masyarakat indonesia adalah kunci, adalah sekumpulan not yang berbeda yang

dibunyikan secara bersamaan. ada beberapa hal yang harus kita ketahui tentang teori akor itu.

1. Interval
interval adalah jarak antarnada. mari kita lihat kembali jarak antar nada C mayor berikut.Coba
pahami jarak antar nada berikut.

contoh interval C

keterangan :
1.interval 1/2 dalam gitar adalah 1 fret dan interval 1 adalah 2 fret begitu pula dengan seterusnya.
2.khusus untuk irterval kwart,kwint, dan oktav tidak menggunakan jarak mayor atau minor.

pada bagian interval itu sendiri terdapat nama interval itu, coba lihat gambar
gambar interval :

2. Triad/tiga nada

Pengertian triad adalah susunan tiga nada yang masing-masing nadanya berjarak ters (ters major
ataupun minor).
dari interval atau jarak nada ters (do-mi) terbentuklah triad,

Ada 4 Jenis dasar triad yaitu :


1. Mayor (memiliki jarak 2 - 1 1/2)
2. Minor (memiliki jarak 1 1/2 - 2)
3. Diminished (memiliki jarak 1 1/2 - 1 1/2)
4. augmented (memiliki jarak 2 - 2)

kalo masih bingung, mari kita ambil contoh :


untuk mempermudah lihat gambar interval di atas,

contoh 1:
misal akord C mayor memiliki tiga nada yang terbentuk adalah C-E-G jadi jarak C ke E adalah 2 (ters
mayor) dan jarak E ke G adalah 1 1/2 (Ters minor)
kesimpulannya akord Major mempunyai terbentuk dari triad dengan interval ters mayor lalu ters
minor.

contoh 2:
misal dari akord C minor memiliki tiga nada yang terbentuk adalah C - F - G jadi jarak C ke F adalah 1
1/2 (Ters minor) dan jarak F ke G adalah 2 (ters mayor).
kesimpulannya akord Minor kebalikannya dari mayor yaitu terbentuk dari triad dengan interval ters
minor lalu ters major.

Contoh 3:
misal dari akor Cdim memiliki tiga yang terbentuk yaitu C - D# - F#

Contoh 4:
misal dari akord Caug memiliki tiga nada yang terbentuk yaitu C - E - G#

3. Sistem harmoni Tonal

sistem harmoni tonal merupakan rangkaian nada yang tersusun secara vetikal yang mengacu pada
tangga nada diatonis, Seperti yang telah kita ketahui bahwa akord tersusun karena interval ters
dengan jarak yang sama, misal kalau kita menggunakan akord C maka susunan nadanya adalah C-E-
G, kalau kita menggunakan akord D maka susunan nadanya adalah D-F-A,begitu sterusnya hingga
akord ke-7. .

sekarang mari kita simak tingkat akord di bawah ini :

pada gambar angka romawi menunjukan tingkat akord, untuk memudahkan angka romawi besar
yang berwarna merah menunjukan bahwa akord tersebut bersifat mayor, dan angka romawi kecil
yang berwarna biru menunjukan akord yang bersifat minor dan khusus untuk angka romawi (vii)
yang berwarna pink menunjukan bahwa akord tesebut adalah bersifat diminished
tingkat akord tersebut mempunyai jarak yang sama dalam tiap nada dasar yang akan kita gunakan,
misalnya kalo kita lihat gambar diatas menggunakan akord C, namun kalo kita hendak menggunakan
nada dasar D kita tinggal menaikan akord-akod tersebut tapi harus sesuai dengan tingkat akordnya.

4. Akord pokok (Prime Chord)

akord pokok merupakan akord yang paling utama yang menyangga suatu lagu, untuk
memudahkannya tanpa harus menghaafalkan akord-akord apa saja yang tersusun berdasarkan
tangga nada nya,perumusan akord Pokok menggunakan tingkat akord adalah I - IV - V, bagaimana
penerapan akord pokok ini? nah untuk lebih jelasnya misal kalo kita bermain melodi atau bernyanyi
dalam tangga nada C maka akord pokoknya adalah C mayor - F mayor - G mayor, atau Kalo kita
bermain dalam tangga nada G maka akord pokoknya adalah G mayor - c mayor - D mayor.
namun akord V sering kali menjadi akord V7 (dominant). Misal, kalo kita bermain tangga nada C
akord pokok nya adalah C mayor - F mayor - G mayor. disini akord V merupakan G mayor sehingga
penambahan akord pokoknya yaitu G7. sepereti yang kita ketahui Akord G tersusun dari nada G-B-D
sedangkan G7 tersusun dari nada G-B-D-F karena perubahan dari interval ters dari nada D pada
bagian akord G.

5. akord bantu (Secondary chord)

yang dimaksud dengan akord bantu adalah akord yang bisa menggantikan akord pokok dalam
kondisi tertentu, akord bantu bisa digunakan dalam pembuatan lagu yang polanya sama tapi
menggunakan akord pokok dan akord dan akord bantu.

akord I bisa digantikan dengan akord vi, karena akord vi merupakan relatif minornya akord I.
sebagai gambaran kalau kita mainkan akord C mayor maka akord bantunya adalah Am,
bagaimana penerapannya dalam susunan sebuah lagu?
contoh kecil misal kita menggunakan akord C maka,akord C itu bisa digantikan dengan akord Am.
karena pada dasarnya karakter suara yang dihasilkan relatif sama.

nah untuk lebih jelasnya akord apa-apa sajakah yang bisa di gantikan sebagai relatif minornya,
langsung aja hafalin rumus tingkat akordnya :

akord I relatif minornya adalah akord vi


akord IV relatif minornya adalah akord ii
akord V relatif minornya adalah akord iii

penggunaan dalam nada dasar akord C adalah :


akord C relatif minornya adalah akord Am
akord F relatif minornya adalah akord Dm
akord G relatif minornya adalah akord Em

penggunaan dalam nada dasar akord D adalah :


akord D relatif minornya adalah akord Bm
akord G relatif minornya adalah akord Em
akord A relatif minornya adalah akord F#m

penggunaan dalam nada dasar akord E adalah :


akord E relatif minornya adalah akord Cm
akord A relatif minornya adalah akord F#m
akord B relatif minornya adalah akord G#m

penggunaan dalam nada dasar akord F adalah :


akord F relatif minornya adalah akord Dm
akord A# relatif minornya adalah akord G#m
akord c relatif minornya adalah akord Am

penggunaan dalam nada dasar akord G adalah :


akord G relatif minornya adalah akord Em
akord C relatif minornya adalah akord Am
akord D relatif minornya adalah akord Bm

penggunaan dalam nada dasar akord A adalah :


akord A relatif minornya adalah akord F#m
akord D relatif minornya adalah akord Bm
akord E relatif minornya adalah akord C#m

penggunaan dalam nada dasar akord B adalah :


akord B relatif minornya adalah akord Gm
akord E relatif minornya adalah akord C#m
akord F# relatif minornya adalah akord D#m
6. Akord tersier (tertier chord)

Akord tsier berbeda dengan akord lainnya karena tidak memiliki sifat mayor ataupun mayor
melainkan bersifat dimnished, akord ini memiliki interval 1 1/2-1 1/2.
Akord apa sajakah yang termasuk akord tersier tersebut?
jawaban yang simple yaitu akord vii, contoh pada saat kita menggunakan akord bernada dasar C
maka akord tersiernya adalah Bdim, untuk memudahkan cara mencarinya cukup turunkan akord 1/2
tetapi hanya bagian bassnya saja, misal Akord C terdiri dari C-E-G nah nada C kita turunkan menjadi
B tetapi dengan susunan diminished yaitu B-F-G#-D.
semoga bermanfaat.

Tangga nada Mayor adalah tangga nada yang memiliki urutan interval (jarak antar nada) 1, 1, 1/2 1,
1, 1, 1/2 yang biasanya bersifat gembira dan semangat dan digunakan untuk lagu-lagu mars/ lagu
lagu yang bersifat semangat.
Tangga nada Minor adalah tangga nada yang memiliki urutan interval 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1. yang
biasanya bersifat sedih dan digunakan untuk lagu-lagu sedih.
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang biasa di kenal dengan do,re,mi,fa,sol,la,si,do.

Teori Dasar Diatonis atau Diatonik biasa dikenal dengan nada-nada sebagai berikut: do, re,
mi, fa, sol, la, si, do, atua jika menggunakan angka maka akan menjadi 1,2,3,4,5,6,7 Skala
diatonik disusun oleh delapan not dalam satu inteval tertentu atau 8 nada dasar biasa disebut
dengan kumpulan nada satu oktaf.

Tangga nada pentatonik/pentatonis (pentatonic scale)


Bila ada mendengarkan lagu yang berjudul "My Girl" dari the Temptations atau intro lagunya
BIP yang berjudul "1001 Puisi"(bar/birama pertama) misalnya, maka anda sedang
mendengarkan tangga nada pentatonik.

Pentatonik berasal dari kata penta(5) dan tonic(nada). Pentatonic dibentuk dengan
mengurangkan nada ke 4 dan ke 7 dari struktur oktaf 8 nada. Bila kita ambil C sebagai nada
dasarnya, maka notnya akan menjadi C,D,E,G,A

Sedangkan untuk tangga nada pentatonik /pentatonis banyak digunakan dalam alunan musik
modern maupun tradisional di berbagai negara di dunia ini. Di Indonesia sendiri, kita dapat
membandingkannya dengan alat musik tradisional gamelan dalam alat musik gamelan jawa,
mempunyai tangga nada pentatonik, misalnya laras(tangga nada) slendro, dengan bentuk
polanya sebagi berikut, yaitu: 1,2,3,5,6 tanpa menggunakan nada 4 (fa) dan 7(do tinggi) disebut
dengan ji, ro, lu, mo, nem berulang tiap lima nada, naik atau turun.
Seperti pada tangga nada diatonis, pentatonis diklasifikasi dengan mayor dan minor juga. Akan
kita bahas pada tulisan-tulisan saya selanjutnya, banyak sekali bahasan tentang itu besok.

kres (#) adalah tanda untuk menaikkan not sebanyak 1/2 nada yang diberi akhiran IS
mol (b) adalah tanda untuk menurunkan not sebanyak 1/2 nada yang diberi akhiran ES
pugar adalah tanda untuk mengembalikan tanda yang semula mendapatkan tanda kres atau mol
dalam satu birama

Vous aimerez peut-être aussi