Vous êtes sur la page 1sur 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lili (Lilium sp.) merupakan tanaman berumbi dan umumnya
dibudidayakan sebagai bunga potong di Jepang, Amerika dan Belanda. Di
Indonesia tanaman lili merupakan salah satu komoditas bunga potong
potensial untuk dibudidayakan oleh petani. Tanaman ini dapat ditanam
pada lahan sempit, dapat diusahakan sebagai bunga potong, tanaman hias
pot dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Warna bunga yang dimilikinya
sangat menarik sehingga menempatkan bunga tersebut sebagai hiasan
yang memikat bagi penggemarnya.
Di Indonesia tanaman lili dibudidayakan oleh para petani di dataran
tinggi dan dapat ditanam sepanjang tahun (Wahyurini, 2002). Tanaman ini
diduga berasal dari Asia Timur yang dibawa ke Indonesia oleh para
penjajah dari Eropa Barat. Berbagai kultivar telah dikenalkan ke Indonesia,
namun hanya kultivar yang berbunga putih dan berbentuk terompet yang
mampu beradaptasi. Daerah penghasil bunga lili yang potensial saat ini
adalah : Cipanas – Puncak, Sukabumi, Lembang, Bogor, Brastagi dan Batu
(Wahyurini, 2002).
Tuntutan akan kebutuhan bunga potong lili semakin meningkat,
tetapi kebutuhan tersebut belum dapat dipenuhi oleh para produsen
bunga potong di Indonesia. Untuk dapat menghasilkan kualitas bunga yang
baik dibutuhkan kualitas bibit yang baik, serta teknik budidaya yang tepat
pula. Sampai saat ini bibit lili masih diimpor dari negeri Belanda dengan
harga yang cukup mahal, karena bibit lili belum banyak diproduksi di
Indonesia. Untuk mengimpor bibit, memerlukan biaya yang tinggi untuk
membayar royalti dan biaya transportasi. Besarnya biaya disesuaikan
dengan kenaikan nilai dolar US tergantung kondisi perekonomian di
Indonesia. Ketergantungan terhadap bibit impor ini yang menyebabkan
penurunan daya saing di pasar luar negeri dan keterbatasan bunga lili
terhadap permintaan pasar dalam negeri (Wahyurini, 2002).
Perbanyakan tanaman lili yang umum dilakukan dari umbi.
Peningkatan pasar terhadap bunga lili yang berkualitas, mendorong petani
lokal melakukan perbaikan kualitas benih. Benih dengan kualitas baik,
diperoleh dari tumbuhan (indukan) yang berkualitas baik pula
(Wahyurini, 2002).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik budidaya bunga lily putih ?
C. Tujuan
1. Mengetahui teknik budidaya bunga lily punih yang baik.

BAB II
TEKNIK BUDIDAYA

Nama lily atau lilium adalah bentuk latin berasal dari kata Yunani
leirion. Warna putihnya terlihat suci. Kelopaknya yang besar dan mengecil,
melengkung dengan indah dan anggun. Setiap mekar, selalu terbuka
sempurna. Harumnya terasa lembut, membuat hati terasa tenang.
Ada beberapa tanaman yang juga disebut sebagai lily, tetapi sebenarnya
bentuk ataupun jenisnya jauh berbeda dari lily yang sebenarnya. Jenis bunga
lily yang popular adalah sebagai berikut: madonna lily, tiger lily, asiatic lily,
oriental trumpet, rubrum lily, canna lily (tropis), calla lily, daylily dan wild lily.
Asiatic lily dan bunga lili oriental lebih sering terjadi dibelahan bumi utara.
Menurut bentuknya sendiri, secara garis besar terdapat 3 bentuk bunga
lily:
a. Bowl shaped: kelopak bunga melebar keluar dan bunganya berukuran
sangat besar
b. Trumpet shaped: kelopak bunga membentuk tabung dan melengkung
diujungnya, seperti terompet.
c. Turks cap-shaped: kelopak bunga bergulung keluar (sangat melengkung)

Sedangkan menurut speciesnya, secara garis besar terdapat 4 jenis lily:


a. Lilium regale, terkadang dikenal sebagai regal lily atau lilium trumpet
regale. Memiliki bunga berbentuk terompet berwarna putih dengan
pangkal kuning dan wangi yang semerbak.
b. Liliumhenryi, merupakan species asal China berwarna oranye
berbentuk tegap dan biasanya berbunga banyak.
c. Liliumcandidum, berasal dari Timur Tengah. Sangat harum dan sangat
popular.
d. Liliumlancifolium, berbentukTurk's Cap berwarna orange dengan bintik-
bintik yang gelap.

Ada beberapa tahap dalam membudidayakan bunga lily, sebagai


berikut:
1. Persiapan Pembudidayaan
a. Tahap Pemilihan Benih Umbi
Setelah panen, benih umbi yang akan ditanam dipilih dan segera
ditanam dengan memilih umbi yang tidak memiliki lapisan luar yang
disebut dengan tunik yang melindungi umbi dari kekeringan. Semakin
cepat umbi lily ditanam maka akan semakin cepat pertumbuhannya.
b. Media Tanam
Tanaman lily menyukai sinar matahari, tapi umbinya lebih suka
dingin sepanjang musim panas. Gali lubang sedalam 10 – 15 cm,
lebih dalam lebih bagus, karena tidak hanya dapat melindungi umbi
dari panas tapi juga akan memberikan penyangga yang baik bagi
batang lily. Lily bisa ditanam juga digundukan tanah. Tanam lily di
tanah, lalu tutup dengan tanah setelah 10 – 15 cm. Cara seperti ini
juga akan membantu drainase yang lebih baik. Jarak tanam sekitar
15 cm sehingga sinar matahari tidak terhalang apapun.
c. Pemberian mulsa
Jika suhu udara akan menjadi dingin ataupanas, beri lapisan
mulsa diatas tanaman untuk melindungi akarnya. Lily terompet
paling rentan terhadap dingin. Pastikan mulsa yang Anda gunakan
bebas dari siput. Hewan ini suka memakan lily yang baru tumbuh.
d. Pemupukan
Tanah pada dasar lubang ditaburkan pupuk kandang
didalamnya, kemudian letakkan umbi lily dan tutup dengan tanah
atau kompos. Siram tanaman lily sampai tanah menjadi lembab
sehingga membuat pertumbuhan lily akan terpacu.
Saat akar lily mulai tumbuh, tambahkan sedikit pupuk seimbang
kedalam tanah. Lily adalah tanaman yang cukup kuat dan tidak
memerlukan banyak pupuk. Faktanya, terlalu banyak nitrogen bisa
menyebabkan batang menjadi lemah dan pada suhu panas juga akan
menyebabkan pembusukan umbi. Untuk hasil yang optimal, pilihlah
pupuk yang digunakan untuk tanaman umbi seperti kentang. Beri
pupuk saat pertama kali akar mulai tumbuh, lalu sekali lagi sebulan
kemudian.
2. Pelaksanaan
a. Teknik penanaman
Setelah bibit yang disemai sudah mulai tumbuh tunas, maka
bibit tersebut sudah bisa ditanam. Untuk lahan tanamnya bisa
langsung di tanah atau bisa menggunakan pot dan polybag. Untuk
media tanam yang digunakan bisa menggunakan campuran dari tanah,
pupuk kandang atau pupuk kompos, dan pasir dengan perbandingan
campuran 1:1:1.
Pemindahan bibit dari tempat penyemaian ke media tanam
harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak umbi tanaman.
Sebaiknya proses pemindahan dilakukan pada waktu pagi atau sore
hari dimana sinar matahari tidak terlalu terik. Lakukan penyiraman
secara rutin pada pagi dan sore hari agar tanaman tidak layu.
Penyiraman agar tanah terjaga kelembabannya, ingat jangan terlalu
bayak air karena akan menyebabkan umbi tanaman busuk.
b. Pemeliharaan Tanaman
1) penyiraman
Lily secara umum tidak membutuhkan terlalu banyak air, jadi
berikan air hanya jika perlu. Lily asiatic, terompet, dan orienpet
dapat mekar pada cuaca yang panas dan kering asalkan cukup air
pada masa berbunga. Lily oriental perlu air selama musim panas
karena lily jenis ini tidak akan mekar hingga bulan Agustus.
Memberikan mulsa sepanjang musim panas akan membantu
mendinginkan umbi sehingga mengurangi kebutuhan air.
2) Hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang jenisnya seperti kumbang,
serangga dan lai-lain penyakit yang sering menjadi masalah adalah
penyakit layu, mati pucuk. Untuk mengatasinya sering digunakan
Fungisida untuk penyakit dan Insektisdida untuk hama
pengganggu.
3. Cara Panen dan Peiode Panen
Lily dapat ditanam pada waktu kapanpun sepanjang tahun selama
tanahnya tidak padat. Pada tahun pertamanya, lily mungkin akan
terlambat mekar, tapi pada tahun selanjutnya lily biasanya akan mekar
pada sekitar bulan Juni.
Selama musim berbunga, pangkas tanaman Anda dan biarkan paling
tidak 2/3 batang lily tetap utuh agar tanaman Anda bisa tetap tumbuh
dengan baik selama tahun-tahun berikutnya. Untuk memangkas tanaman
lily, mula-mula semprot daun dengan fungisida mawar yang bisa Anda
beli di toko tanaman atau toko perkakas. Potonglah 1/3 batang bersama
bunganya dan biarkan sisanya tetap tumbuh di tanah. Dengan begitu,
umbi lily akan tetap mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk
menghasilkan bunga lagi tahun depan. Untuk drainase air yang optimal,
buatlah gundukan bunga dengan tanah pot. Gundukan ini harus berada
paling tidak 13 cm diatas permukaan tanah dan juga cukup besar untuk
menanam umbi lily sesuai petunjuk. Cara ini akan berhasil dengan baik
terutama jika anda menanam lily di daerah yang tidak bisa segera kering
setelah diguyur hujan.

Vous aimerez peut-être aussi