Vous êtes sur la page 1sur 11

BED SITE TEACHING

Disusun oleh :

Risma Amalia Rahman

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

RUMAH SAKIT AL-IHSAN BANDUNG

2011
KETERANGAN UMUM

Identitas Pasien

Nama : An. I

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Lahir : Agustus 2010

Umur : 1 tahun 1 bulan

Anak ke- : 1 dari 1 bersaudara

Alamat : Desa Cihawuk

Tgl Masuk RS : 31 September 2011

Tgl Pemeriksaan : 10 September 2011

Identitas Ibu

Nama : Ny. Y

Umur : 21 tahun

Pendidikan terakhir : SMP

Pekerjaan : Ibu RT

Alamat : Desa Cihawuk


Identitas Ayah

Nama : Tn. P

Umur : 25 tahun

Pendidikan terakhir : SMP

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa Cihawuk

ANAMNESIS

Keluhan Utama: Panas Badan

Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh panas badan mendadak

tinggi dan muncul secara tiba-tiba, panas badan dirasakan terus menerus, naik-turun tetapi

tidak sampai suhu normal dan dirasakan lebih tinggi pada malam hari. Panas badan tertinggi

mencapai 40o C. Orang tua pasien sempat membawa pasien ke klinik dan diberikan obat

penurun panas, namun keluhan panas badan masih diarasakan pasien.

Keluhan panas badan disertai lemas badan, sakit kepala, penurunan nafsu makan.

nyeri otot, nyeri sendi dan nyeri belakang mata tidak dapat diidentifikasi oleh orang tua

pasien. Keluhan tidak disertai dengan mual, muntah, bintik kemerahan, mimisan, perdarahan

pada gusi, dan nyeri ulu hati tidak dapat diidentifikasi. BAB normal. Keluhan juga disertai

dengan penurunan berat badan (dari 9.6 kg menjadi 8,1 kg) sejak demam sampai sekarang.

Keluhan tidak disertai dengan perubahan warna urin atau nyeri saat berkemih.

Keluhan keluar cairan dari telinga atau nyeri telinga juga disangkal oleh orang tua pasien.
Keluhan juga tidak disertai kulit atau mata yang menjadi kuning dan warna BAK tidak seperti

air teh.

Keluhan disertai penurunan kesadaran, ujung-ujung jari menjadi dingin penurunan

jumlah BAK dan nafas menjadi cepat, namun keluhan tidak disertai dengan kebiruan pada

tangan dan kaki atau disekitar mulut, berkeringat banyak, dan sesak napas.

Rumah pasien terletak disekitar kolam ikan, orang tua pasien sering menggantungkan

pakaian di belakang pintu namun disekitar rumah pasien belum pernah dilakukan pengasapan

atau foging.

Riwayat Penyakit Sebelumnya

Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti sekarang dan pasien belum pernah

dirawat di rumah sakit. 5 hari SMRS Orang tua pasien mengeluhkan anaknya mengalami

mencret. Mencret dirasakan sebanyak 3x/hari, air lebih banyak dari ampas, setiap kali bab

sebanyak ¼ gelas, namun pada saat masuk RS, keluhan sudah membaik.

Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan atau obat-obatan.

Riwayat Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama, riwayat alergi.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Selama hamil tidak pernah mengalami sakit. Pasien lahir cukup bulan, spontan,

dibantu oleh paraji, dan langsung menangis dengan dengan berat lahir 3 kg namun orang tua

pasien tidak mengingat panjang badan lahir anaknya

Riwayat Makan

Orang tua pasien mengatakan bahwa asupan nutrisi anaknya baik.

 0-4 bulan: ASI

 4-8 bulan: ASI + bubur tim

 8-12 bulan: ASI + nasi keluarga

Namun sekarang hanya makan sedikit.

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Orang tua pasien mengatakan bahwa anaknya mengalami pertumbuhan dan

perkembangan yang sama dengan anak seusianya.

Riwayat Imunisasi

Pasien sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap yang diberikan pada umur yang

sesuai.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Sakit berat

Kesadaran : letargi

Tanda-tanda Vital

• Nadi : 98x/menit

• Tekanan Darah : 107/64 mmHg

• Respirasi : 33 x/menit

• Suhu : 36.8 °C

Antropometri

• Umur : 1 tahun 1 bulan

• BB : 8.1 kg

• TB : 75 cm

• TB/U (WHO) : -2 – 0 SD (normal)

• BB/U (WHO) : -2 – 0 SD (normal)

Pemeriksaan Khusus

1. Kulit : Tidak pucat, sianosis (-), jaundice (-), rash (-)


2. Otot : Atrofi (-), hipertrofi (-)
3. Tulang : Deformitas (-)
4. Sendi : Pembengkakan (-)

5. Kepala

a. Bentuk : Simetris
b. Rambut: Hitam, halus, tidak mudah rapuh

c. Wajah : Simetris, facial flushing (-)

d. Mata : Simetris, konjungtiva anemis (-) sklera ikterik (-)

e. Pupil : Bulat, isokor, refleks cahaya +/+

f. Hidung : Simetris, epistaksis -/-, sekret -/- PCH(-) terpasang NGT dan oksigen

g. Telinga: Simetris, sekret -/-

h. Mulut : Bibir kering (-), mukosa tidak hiperemis, lidah kotor (-), perdarahan

gusi (-), atrofi papil lidah (-)

i. Tonsil : T1-T1, tenang

6. Leher

a. KGB : Pembesaran KGB (-)

b. Kel. Tiroid : Tidak ada pembesaran

c. JVP : Tidak meningkat

d. Retraksi suprasternal (-)

7. Thorax

Paru
 Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris, retraksi intercostal (-)

 Palpasi : Pergerakan simetris, VF tidak dilakukan

 Perkusi : sonor, Meredup sejak ICS V kanan

 Auskultasi : VBS kanan = VBS kiri pada ICS I –IV

VBS kanan menurun sejak ICS V

wheezing -/-, ronki -/-, stridor -/-, crackles -/-

Jantung

 Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak

 Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS IV

LMCS, tidak kuat angkat, thrill (-)

• Perkusi : tidak ada prbesaran

 Auskultasi : S1-S2 murni reguler, murmur (-)

8. Abdomen

a. Auskultasi : Bising usus (+)

b. Inspeksi : Datar, retraksi epigastrium (-)

c. Palpasi : Lembut, turgor normal,

 Hepar : 3 jari dibawah arcus costarum, 3 jari di bawah prosesus xypoideus


 Limpa : Tidak teraba, ruang trobe kosong

c. Perkusi : Timpani

9. Anogenital : tidak diperiksa

10. Ekstremitas : Bentuk simetris, deformitas (-), sianosis (-), rash (-) akral hangat,

CRT <2’’

Tes torniquet : tidak dilakukan

Diagnosis Banding

• DHF derajat III

• DHF derajat IV

Usulan Pemeriksaan

 Darah rutin : Hb, leukosit, trombosit, Ht, diff count.

 IgM dan IgG dengue

Diagnosis Kerja

DHF derajat III


Penatalaksanaan

• oksigen 2-4 L/menit

• Infus RL 20 cc/kgBB

= 20 x 8.1 kg

= 162 cc

Mikrodrip = 162 gtt/menit (dalam 30 menit)

Jika belum terdapat perbaikan, ulangi pemberian kristaloid.

Jika terdapat perbaikan klinis, jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam

2-4jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisii klinis

• Diet 810 kkal/hari

• Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase konvalesen.

Pemberantasan Vekttor

Menggunakan Insektisida

• Contoh :

 malathion untuk membunuh nyamuk dewasa (fogging)

 temephos (abate) untuk membunuh jentik (larvasida) à 1 gr abate per 10 liter air

2. Tanpa insektisida
 Menguras bak mandi, tempayan dan tempat penampungan air minimal 1 x seminggu

(perkembangan telur nyamuk lamanya 7 – 10 hari).

 Menutup tempat penampungan air rapat-rapat.

 Membersihkan halaman rumah dari kaleng bekas, botol pecah dan benda lain yang

memungkinkan nyamuk bersarang.

Prognosis

• Quo ad vitam : dubia adbonam

• Quo ad functionam : dubia adbonam

Vous aimerez peut-être aussi