Vous êtes sur la page 1sur 10

Meningitis Bakterialis

Bed Side Teaching

Ibnu Abdillah
120100111003

Preseptor :
Hana Sofia, dr., Sp.A.,

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


SMF ILMU KESEHATAN ANAK RSUD AL IHSAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
BANDUNG
2012
KETERANGAN UMUM

• Nama Lengkap : An. A

• Jenis Kelamin : Perempuan

• Tempat/Tanggal lahir : Januari 2010

• Umur Pasien : 2 tahun 11 bulan

• Anak ke : 3 dari 3

bersaudara

• Alamat : Sindang Panom

• Tanggal Pemeriksaan : 19-12-2012

• Tanggal Masuk : 18-12-2012

Orangtua:

• Ibu : Kandung

• Nama : Ny. N

• Umur : 35 tahun

• Alamat : Majalaya

• Pendidikan : SD

• Pekerjaan : IRT

• Tinggal : Serumah dengan pasien

• Ayah : Kandung

• Nama : Tn. Y

• Umur : 37 tahun

• Alamat : Majalaya

• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Pedagang asongan

• Tinggal : Serumah dengan pasien

• Jumlah total keluarga yang tinggal di rumah pasien : 5 orang.

ANAMNESIS (heteroanamnesa dari ibu pasien)

Keluhan Utama : Kejang

Anamnesis Tambahan :

Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami kejang sebanyak 1 kali, kejang

berlangsung lebih dari 15 menit yang ditandai dengan mata mendelik ke atas, kaki dan tangan kiri

kelojotan dan disertai keluar busa ketika kejang. Kejadian ini berlangsung pada pukul 22.30. Ini

merupakan kejang yang pertama dialami pasien.


Sebelum kejang, pasien terlihat lemas, pada saat kejang pasien tidak sadar, dan setelah

kejang pun pasien tidak sadarkan diri, terlihat sangat lemas dan sulit dibangunkan hingga

tidak bisa makan dan minum, tidak sadarkan diri ini berlangsung hingga pukul 6.30 keesokan

hari nya dan kemudian akhirnya dibawa ke rumah sakit.


Keluhan juga disertai dengan demam yang naik turun yang dimulai 1 hari sebelum

kejang, demam timbul mendadak. Demam berlangsung terus menerus dan meningkat di sore

atau malam hari juga tidak pernah turun ke suhu normal. Menurut ibu pasien, pasien sering

mengalami meriang (demam).


Ibu pasien juga mengatakan pada kaki kiri pasien diatas engkel kaki terdapat

kemerahan dan ada luka bekas garukan. Menurut ibu pasien, pasien cukup merasakan

kesakitan pada bagian tersebut, kemerahan ini muncul bersamaan dengan panas badan pada

pasien.
Demam tidak disertai batuk dan pilek, mual, muntah dan sesak. Dan juga tanpa

disertai bintik merah atau mimisan, tidak ada keluhan keluar cairan dari telinga maupun nyeri
pada telinga. Tidak ada riwayat trauma. Tidak ada keluhan pada buang air kecil, baik rasa

nyeri,volume dan frekuensi. Tidak ada keluhan pada Buang air besar pasien
Ibu pasien menyangkal pasien pernah terdapat luka pada anggota tubuh sebelumnya.

Ibu pasien menyangkal anaknya sedang mengalami pengobatan dalam waktu panjang, kontak

dengan penderita TB, keringat malam, maupun berat badan yang susah naik. Pasien diberi

bodrexin oleh ibunya untuk menurunkan panas badan pasien.

Riwayat Penyakit

Dahulu

Penderita tidak memiliki riwayat asma, TB, dan kejang sebelumnya. Pasien

sering merasakan demam (meriang)

Keluarga

Tidak ada riwayat keluarga yang mengalami kejang dengan atau tanpa demam,

asma ataupun TB

Riwayat Kehamilan dan Persalinan

• Selama kehamilan tidak dilakukan perawatan secara teratur

• selama hamil tidak pernah mengalami sakit atau keluhan lain nya.

• P3A0

• persalinan yang ke 3, cukup bulan

• cara persalinan spontan, ditolong oleh paraji

• lahir letak belakang kepala, langsung menangis, BBL 2500 gram, PB dan LK tidak

diketahui

• riwayat KPSW, riwayat ketuban berwarna hijau (-)


• bayi lahir cacat fisik dan riwayat penyulit lain (-)

Riwayat Makanan

• ASI sejak lahir sampai umur 1 tahun

• susu formula umur 1 tahun hingga sekarang

• 1 tahun hingga sekarang makanan keluarga

Riwayat Imunisasi

Imunisasi BCG, hepatitis B, Polio, dan DTP campak. diakui keluarga pasien telah

dijalani sesuai dengan waktunya.

Riwayat Tumbuh Kembang

• Mengangkat kepala : 2 bulan

• Mengikuti gerakan objek : 3 bulan

• Berguling-guling : 6 bulan

• Duduk tanpa bantuan umur 8 bulan

• Berdiri berpegangan :11 bulan

• Sudah bisa memanggil sebutan “ma-ma” : 1 tahun

• Sudah bisa melakukan instruksi sederhana

• Sudah bisa berlari, melompat

• Sudah bisa memegang sendok, membuka pakaian sendiri.

PEMERIKSAAN FISIK

• Kesadaran : komposmentis , terlihat mengantuk


• Keadaan umum : terlihat sakit sedang.
• Tanda Vital
Nadi : 110x/menit
Pernapasan : 28 x/menit
Suhu :36,5 °C

Antropometri

Berat badan : 10 kg.


Tinggi Badan : 86 cm.
LK : 46 cm.
• LK/U : z-scores WHO 0 SD s/d -1 SD = normal.

• BB/U : z-scores WHO -0 SD s/d -2 SD = gizi baik.

• TB/U : z-scores WHO 0 SD s/d -2 SD = normal.

• BB/TB : z-scores WHO -1 SD s/d -2 SD = normal.

• Kesimpulan status gizi : Baik

Pemeriksaan Spesifik

1. Kulit : Tidak Tampak pucat, sianosis (-), jaundice (-), ptekiae (-), turgor baik

(<2detik)

2. Otot : Atrofi (-), hipertrofi (-)

3. Tulang : Deformitas (-), gibbus (-)

4. Sendi : Pembengkakan (-)

5. Kepala

Bentuk : simetris

Rambut : hitam, rontok (-).

Mata : letak simetris, konjunctiva anemic (-), sklera ikterik (-), pupil isokor, reflex

cahaya +/+, air mata (+), Papiledema tidak diketahui

• Telinga : simetris, sekret (-).

• Hidung : lokasi normal, simetris, secret (-).

• Mulut : bibir, mukosa mulut, lidah merah muda dan basah.

Tonsil : T1-T1, tenang


Faring : Tidak hiperemis

6. Leher

Kelenjar Tiroid : tidak ada pembesaran.

Kelejar getah bening : tidak ada pembesaran.

Retraksi : retraksi suprasternal (-).

7. Thorax

Paru
• Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris, retraksi intercostal (-)
• Palpasi : Pergerakan simetris
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : VBS kanan = kiri, wheezing -/-, ronchi +/+, slamp -/-

Jantung
• Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS IV LMCS, tidak kuat angkat, thrill (-)
• Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung
• Auskultasi : S1-S2 murni reguler, murmur (-)
8. Abdomen

• Inspeksi:

Datar, lembut, retraksi epigastrium (-)

• Palpasi:

Lembut, NT (-) pada daerah epigastrik, NL (-), massa (-), Hepar dan lien tidak teraba

pembesaran,

• Perkusi:

Tympani, Pekak samping (-), pekak pindah (-), Ruang traube kosong,

• Auskultasi:

BU (+) 12x/menit
9. Ekstremitas

Atas Bawah
Edema -/- Edema -/-

Sianosis (-) Sianosis (-)

Deformitas (-) Deformitas (-)

Akral hangat Akral Hangat

Ptekhie (-) Ptekhie (-)

Capillary refill < 2 detik Capillary refill < 2 detik

Bantalan tangan tidak pucat Bantalan kaki tidak pucat

@ Lower leg 1/3 distal : eritem pada sekeliling, lebar 3 cm, terdapat vesikel, ulkus

0,5x0,5 cm

10. Anogenital

Tidak ada kelaianan

11. Neurologis

• Saraf otak : Reflex fisiologis :trisep (+), bisep (+), platela (+)

• Reflex patologis : babinski (+)

Rangsang meningeal :

• Kaku kuduk (+)

• Brudzinsky I/II/III : +/-/-

• Nerve cranial :

• N. II : papil edema(?),defisit lapang pandang (-)

• N. III, IV, VI : ptosis(-), diplopia(-)

• N. V : fotofobia(-)

• N. VII : paresis fasial(-)


• Kernig : (-)

• Laseq : (-)

RESUME
Seorang anak perempuan berumur 2 tahun 11 bulan, datang dengan keluhan kejang
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. kejang sebanyak 1 kali, berlangsung lebih dari 15
menit. kejang yang pertama dialami pasien. Sebelum kejang, pasien terlihat lemas, pada saat
kejang pasien tidak sadar, dan setelah kejang pun pasien tidak sadarkan diri.
Disertai dengan demam naik turun yang dimulai 1 hari sebelum kejang. Dan luka
bekas garukan dan kemerahan pada kaki pasien
• Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum somnolen terlihat sakit berat, terlihat mengantuk, konjunctiva
anemis (-),
• Lower leg 1/3 distal : eritem pada sekeliling, lebar 3 cm, terdapat vesikel,
ulkus 0,5x0,5 cm
• meningeal sign, kaku kuduk +, brudzinski I,II,II +/-/-, reflex patologis +/+.

DIAGNOSIS BANDING
• Meningitis e.c. bakterialis + Vaskulitis
• Meningitis e.c virus + Vaskulitis
• Ensefalitis + Vaskulitis
• Kejang demam Komplek + Sepsis ec ?

USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


• Darah serial (Hb, Ht, Leukosit, trombosit).
• Elektrolit : Na, K, Ca,
• Pemeriksaan Urin rutin
• Fungsi hati : SGOT, SGPT
• LP
• Tuberculin test
• Foto thorax
• CT scan
• EEG
DIAGNOSIS KERJA
Susp Meningitis e.c bakterialis + Vaskulitis

PENATALAKSANAAN
Umum
• Penjelasan mengenai penyakit dan pengobatan penyakit kepada keluarga pasien
• Beri oksigen lembab 2L/min
• Monitoring vital sign
• Kebutuhan cairan : 1000cc/hari (HS) Infus RL : 30 gtt/m (mikro)
• Kebutuhan Kalori : 1000kkal (Makan lunak)

Khusus
• Antibiotk
• Cefotaxime (50mg/kgBB), interval 6-8 jam
• Ampicillin (50 mg/kgBB) interval 6 jam
• Parasemol 50 mg/kg bb
• Dexamethason 0,15mg/kg/kali bersamaan dengan antibiotik selama 4 hari
• Fenobarbital 7 mg/kg (inisiasi)
• Dilanjutkan Fenitoin 5mg/kg dlm 2 dosis IV

PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia

Vous aimerez peut-être aussi