Vous êtes sur la page 1sur 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penderita stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak, hampir semua pelayanan rawat inap
penderita penyakit syaraf. Selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarganya,
stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan.
Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, stroke masih merupakan masalah
utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah krusial
ini diperlukan strategi penanggulangan stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi,
dan promotif.
Keberadaan unit stroke di rumah sakit tak lagi sekadar pelengkap, tetapi sudah menjadi
keharusan, terlebih bila melihat angka penderita stroke yang terus meningkat dari tahun ke tahun
di Indonesia. Karena penanganan stroke yang cepat, tepat dan akurat akan meminimalkan
kecacatan yang ditimbulkan. Untuk itulah penulis menyusun makalah mengenai stroke yang
menunjukan masih menjadi salah satu pemicu kematian tertinggi di Indonesia.

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan makalah ini terbatas pada pemberian Asuhan Keperawatan Pada
Ny. Hj. E Dengan Diagnosa Medis Stroke Di Ruang ICU Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya, yang meliputi tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi
dan evaluasi .

C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan terhadap pasien dengan penyakit stroke
secara komprehensif melalui aspek bio - psiko -sosio - spiritual.
b. Tujuan Khusus
Melalui pendekatan proses keperawatan aspek bio - psiko - sosio - spiritual di harapkan siswa
mampu:
a) Melaksanakan pengkajian terhadap klien dengan penyakit stroke.
b) Mampu mendiagnosa keperawatan sesuai prioritas masalah.
c) Mampu melaksanakan rencana tindakan dan rasional dalam praktek nyata sesuai dengan masalah
yang telah di prioritaskan.
d) Mampu melaksanakan tindakan dalam praktek nyata sesuai dengan masalah yang di prioritaskan.
e) Mampu menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah di laksanakan pada klien dengan
penyakit stroke.
f) Mampu mendokumentasikan rencana tindakan asuhan keperawatan yang telah di laksanakan
g) Mampu membahas kesenjangan antara teori yang di peroleh dengan studi kasus / penerapan di
lapangan.

D. Metode Penulisan
Metode yang di gunakan adalah pendekatan studi kasus, yaitu metode yang memberikan
gambaran terhadap suatu kejadian atau kedaan yang berlangsung melalui proses keperawatan.
Adapun tehnik - tehnik yang di gunakan untuk memperoleh data dan imformasi dengan cara:
a. Wawancara
Penulisan mengadakan wawancara dengan klien, keluarga, dan petugas kesehatan lain untuk
mendapatkan data subjektif klien.
b. Studi dokumentasi
Data - data yang di dapatkan dari rekam medis klien di ruangan, seperti catatan keperawatan,
catatan dokter, dan tim kesehatan lain.
c. Studi kepustakaan
Untuk mendapatkan literatur dan tinjauan teoritis, baik mengenai konsep dasar penyakit dan
konsep dasar keperawatan.
d. Observasi
Melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dan mengamati langsung
perubahan - perubahan yang terjadi untuk memperoleh data serta mencatat hal - hal penting
termasuk pemeriksaan fisik.
e. Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara melihat apakah terdapat luka, dan lain
- lain.
b) Palpasi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara meraba apakah ada benjolan atau tidak.
c) Perkusi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara mengetuk dengan menggunakan refleks
hummer.
d) Auskultasi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara mendengarkan menggunakan
stetoskop.

E. Sistematika Penulisan
Penulis membagi penulisan makalah ini dengan 5 bab yang terdiri dari:
BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II: Tinjauan teoritis, berisi tentang konsep dasar penyakit yang terdiri dari definisi penyakit,
etiologi, patofisisologi, data fokus, data penunjang, diagnosa keperawatan, intervensi, rasional.
BAB II: Tinjauan kasus, yang terdiri dari 5 tahapan proses keperawatan yaitu mulai dari
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. DEFINISI
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplai darah ke
otak ( Smeltzer, Suzzane, 2002 ). Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler yang di tandai dengan
kematian jaringan otak.

B. ETIOLOGI
Etiologi yang dapat di modifikasi antara lain adalah :
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Herediter.

Etiologi yang dapat di modifikasi yaitu :


1. Hipertensi
2. Penyakit Jantung
3. Diabetes Millitus
4. Obesitas
5. Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok.

C. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala stroke adalah :
1. Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau salah satu sisi tubuh
2. Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
3. Penglihatan ganda
4. Vertigo
5. Bicara tidak jelas
6. Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat
7. Ketidakseimbangan / terjatuh
8. Pingsan

D. PATOFISIOLOGI
Stroke di sebabkan oleh tidak adekuatnya aliran darah ke otak sehingga oksigen yang di
angkut oleh haemoglobin menjadi menurun, sementara oksigen berperan dalam proses pemecahan
glukosa menjadi energi. Akibat menurunnya suplai makanan tersebut, sel - sel otak berpotensi
mengalami kematian.
Kematian sel - sel otak berpengaruh terhadap penurunan fungsi dan kinerja dari otak itu
sendiri, otak memiliki 2 fungsi yaitu sensorik dan motorik, dan yang menjadi tanda awal stroke
adalah hemipiresis kontralateral. Kesulitan yang mungkin muncul pertama kali tentu saja
gangguan mobilitas fisik atau ketidakmampuan melakukan aktivitas.
Ketidakmampuan ini secara psikologis membuat seseorang menjadi tertekan, kecewa,
frustasi, dengan ketidakmampuannya melakukan aktivitas sehari - hari. Akibatnya seseorang yang
menderita stroke menjadi sensitif secara emosional.
E. DATA PENUNJANG
Menurut Muttaqin ( 2008 ), pemeriksaan stroke adalah sebagai berikut :
1. Darah rutin.
2. Pemeriksaan kimia darah : Gula darah.
3. Pemeriksaan darah lengkap.
4. CT Scane.
5. Sinar X tengkorak.
6. USG Dopler.

F. DATA FOKUS
1.Data Objektif
a.Klien tampak lemah, tidak dapat beraktivitas.
b.Klien tampak kotor.
2.Data Subjektif
a. Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak dapat melakukan aktivitas dan tidak dapat
melakukan gerakan dengan leluasa.
b. Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak dapat melakukan kebersihan diri dan klien tampak
kotor dan kusut.

G. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama ( Biasanya klien mengalami kelemahan atau kelumpuhan sebagian anggota badan
).
2. Riwayat Penyakit Sekarang (Keadaan klien saat di kaji atau di periksa)
3. Riwayat Penyakit Dahulu (Apakah klien pernah mengalami penyakit seperti yang di deritanya
sekarang ? ).
4. Riwayat Penyakit Keluarga (Adakah anggota keluarga klien yang mengalami penyakit
seperti yang di derita klien ? ).

H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Umumnya mengalami penurunan kesadaran.
b. Suara Bicara : Mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti, kadang tidak bisa bicara.
c. Tanda - tanda vital : Biasanya tekanan darah meningkat, denyut nadi bervariasi.
d. Kulit : Jika klien mengalami kekurangan cairan dalam tubuh, kulit tampak pucat
dan turgor kulit jelek.
e. Kuku : Perlu dilihat adanya clubbing finger, sianosis.
f. Rambut : Dilihat kebersihan, kerapihan, adanya benjolan di kepala atau
adanya lessi.
g. Muka : Kebersihan muka, benjolan.
h. Leher : Kaku jarang terjadi ( Satyanegara, 2001 )
i. Dada : Pada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi,
wheezing, pernafasan tidak teratur akibat reflek batuk dan menelan.
j. Abdomen : Didapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest lama, kadang
- kadang kembung.
k. Genetalia : Kadang terdapat inkontinensia, retensio urin.
l. Ekstremitas : Sering di dapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.
m. Neurologi : Umumnya terdapat gangguan saraf.
n. Reflek : Pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang setelah
beberapa hari reflek fisiologis akan muncul kembali di dahului dengan reflek patologis.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular.
2. Kurang perawatan diri berhubungan gangguan mobilitas fisik, kekuatan dan ketahanan, kehilangan
kontrol, koordinasi muskular.
3. Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan kelemahan muskular mengunyah dan menelan.
4. Resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penurunan reflek batuk dan
menelan.
5. Gangguan eliminasi urin ( inkontinensia urin ) berhubungan dengan penurunan sensasi, disfungsi
kognitif, ketidakmampuan berkomunikasi.
6. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama.
7. Gangguan sensori berhubungan dengan penekanan pada saraf sensori, penurunan penglihatan.

J. INTERVENSI DAN RASIONAL


Intervensi Implementasi
Mengubah posisi klien tiap 2 jam Menurunkan resiko terjadinya
sekali misalnya : miring kiri dan iskemia jaringan akibat sirkulasi
miring kanan. darah yang jelek.
Menganjurkan dan mengajarkan
klien untuk melakukan latihan gerak Memperbaiki fungsi jantung,
aktif pada ekstremitas yang tidak kekuatan otot dan pernafasan
sakit.
Memperbaiki fungsi jantung dan
Menganjurkan dan mengajarkan
pernafasan, mempermudah
gerak pasif pada ekstremitas yang
pemenuhan oksigen ke jaringan
sakit.
seluruh tubuh.
Membantu klien dalam melakukan
Agar klien tampak bersih, nyaman
personal hygine atau perawatan diri
dan segar, personal hygine dapat
misalnya memandikan, gunting
terpenuhi dengan baik.
kuku, dll.
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
a. Identitas Klien
Nama :Ny. Hj. E
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Diagnosa Medis : Stroke
: Kp. Sambong Pari Kec. Mangkubumi RT/RW 001/003
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 10 April 2013
Tanggal Pengkajian : 28 April 2013, Pukul 14. 00 WIB
No. CM : 0508
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Hubungan Dengan Klien : Saudara
: Kp. Sambong Pari Kec. Mangkubumi RT/RW 001/003

2. Keluhan Utama
Keluarga Klien mengatakan bahwa klien mengalami penurunan kesadaran.

3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada klien tanggal 28 April 2013, pukul 14. 00 WIB
klien mengalami penurunan kesadaran sopor apatis, tanda - tanda vital klien belum stabil yang di
tandai dengan demam tinggi, kadang - kadang nafas ngorok, suara mengerang.

b. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah mengalami penyakit darah tinggi,
dan diabetes millitus kurang lebih satu tahun yang lalu dan pernah mengalami penyakit yang sama
( stroke ).
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa keluarganya mempunyai riwayat penyakit keturunan
seperti diabetes millitus.
B. DATA BIOLOGIS
No Kebutuhan Sebelum Sakit Ketika Sakit
1. Nutrisi
a. BB / TB 65 kg / 155 cm 60 kg / 155 cm
b. Diit Terakhir Tidak terkaji 500 kal / NGT
c. Kemampuan Mengunyah
- Mengunyah Bisa Tidak bisa
- Menelan Bisa Tidak bisa
- Bantuan total / sebagian Tidak ada Total
d. Frekuensi makan 3 x 1 hari Puasa
e. Porsi Makan Habis 1 porsi 1500 kal / NGT
f. Makanan yang disukai Manis - manis Tidak terkaji
g. Makanan yang menimbulkan Tidak ada Tidak ada
alergi
2. Cairan
a. Intake
- Oral Jenis Tidak ada Tidak ada
- Jumlah Tidak ada Tidak ada
- Bantuan total / sebagian Tidak ada Total
- Intervensi Tidak terkaji Infuse / tts
- Jenis Air putih Ringer Laktate
- Jumlah 1600 cc 300 cc
b. Output
- Suction Tidak ada Ada
- Drain ( Darah) Tidak ada Tidak ada
- Muntah Tidak ada Tidak ada

3. Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1 x sehari 1 x sehari
- Warna & Konsistensi Kuning / lembek Coklat Kemerahan
/ lembek
- Jumlah 100 gr 50 gr
- Keluhan Tidak ada Tidak terkaji
- Bantuan Total / sebagian Tidak ada Total
b. BAK
- Frekuensi 5 x sehari 4 x sehari
- Warna Kuning / putih Kuning Kemerahan
- Jumlah 500 cc 400 cc
- Keluhan Tidak ada Terpasang DC
- Bantuan total / sebagian Tidak ada Total
4. Istirahat Tidur
a. Lama Tidur
- Siang 2 jam Tidak Sadar
- Malam 8 jam Tidak Sadar
b. Kesulitan Mulai Tidur Tidak ada Tidak terkaji
c. Kebiasaan Tidur Tidak ada Tidak terkaji
5. Personal Hygine
a. Mandi
- Frekuensi 3 x sehari 1 x sehari
- Kebiasaan Mandi Memakai air dingin Memakai air
biasa hangat
- Bantuan total / sebagian Tidak ada Total
b. Gosok Gigi 3 x sehari Tidak
c. Cuci Rambut 3 x seminggu Tidak
d. Gunting Kuku 1 x seminggu 1 x seminggu
e. Ganti Pakaian 2 x sehari 1 x 2 hari
6. Apakah ada kesulitan Tidak ada Ada
melakukan aktivitas?
Apakah ada anjuran Bed Rest? Tidak ada Ada

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Sopor Apatis
2. Penampilan umum : Klien tampak kotor dan kusut
3. Berat badan dan tinggi badan : 60 kg dan 155 cm
4. Pemeriksaan tanda - tanda vital
- Tekanan darah : 130 / 90 mmHg
- Nadi : 123 x / menit
- Respirasi : 23 x / menit
- Suhu : 38, 6 0 celcius
5. Pengkajian Head To Toe
a. Kepala
Distribusi rambut merata, bentuk kepala simetris, rambut terlihat kotor dan
kusut,ada ketombe, warna rambut hitam, rambut agak pendek, kulit kepala tidak ada benjolan,
tidak ada lesi, hal ini terbukti saat melakukan palpasi pada kepala klien.
b. Mata
Bentuk kedua mata simetris, warna konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, ketajaman
penglihatan tidak terkaji, kemampuan membedakan warna tidak terkaji, alis mata tampak kotor,
pupil membesar dan ketika sinar penlight di dekatkan pada kedua pupil, pupilnya mengecil, cek
lapang pandang tidak terkaji, tidak ada lesi maupun benjolan di kelopak mata hal ini terbukti saat
di palpasi, bulu mata dan alis mata ada.
c. Telinga
Kedua telinga bentuknya simetris, ada serumen di telinga kiri dan kanan terbukti
saat di sinari dengan penlight dengan cara inspeksi, tidak ada lesi maupun benjolan hal ini terbukti
saat di palpasi dan inspeksi, pendengaran klien tidak terkaji.
d. Hidung
Bentuk hidung simetris (inspeksi), tidak ada lesi maupun benjolan (inspeksi dan palpasi),
cuping hidung kotor, tidak ada nyeri tekan (palpasi), kemampuan penciuman tidak terkaji.
e. Mulut
Kedua bentuk bibir simetris, warna bibir agak merah dan kering dan pecah - pecah, mulut
tampak kotor, gigi geraham bawah tanggal, tidak ada karies pada gigi, tidak ada lubang - lubang
pada gigi ( inspeksi dengan menggunakan penlight), lidah tampak kotor, lidah berwarna putih
kemerahan, tidak ada nyeri tekan pada lidah (menggunakan tongue spatel), tidak ada benjolan pada
gusi, gusi berwarna merah muda (inspeksi), kemampuan mengunyah tidak ada, nafas bau.
f. Leher
Bentuk leher simetris dan kotor, teraba nadi karotis (palpasi), tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid, kemampuan menggerakan leher tidak ada, tidak adanya lesi maupun
benjolan, reflek menelan ada.
g. Dada dan Payudara
Kedua bentuk dada simetris dan kotor, ekspansi dada seimbang, tidak ada benjolan
maupun lesi, tidak ada nyeri tekan pada dada terbukti saat di palpasi, bunyi jantung iregular
terbukti saat auskultasi menggunakan stetoskop, ada suara nafas ngorok, pernafasan menggunakan
pernafasan abdomen, bentuk payudara simetris, tampak kotor, tidak ada lesi maupun benjolan.
h. Ketiak
Ketiak tampak kotor (inspeksi), tidak ada lesi maupun benjolan (palpasi).
i. Abdomen
Bentuk abdomen datar, tidak ada kembung dan tampak kotor, bising usus normal
terbukti saat di auskultasi abdomen menggunakan stetoskop, bising usus 10 x / menit, tidak ada
lesi maupun benjolan (inspeksi dan palpasi).
j. Punggung
Bentuk punggung simetris dan tampak kotor, adanya luka dekubitus di punggung.

k. Genetalia
Tidak terkaji
l. Kulit
Kulit tampak kotor dan keriput, warna kulit sawo matang, turgor kulit menurun,
terbukti saat kulit di cubit, kulit klien terlihat berwarna putih dan saat di lepaskan lagi kurang dari
3 detik, kulit klien agak lambat kembali merah, tidak ada lesi maupun benjolan.
m. Kuku
Kuku terlihat kotor dan panjang, pengisian cafilary refill time kembali dengan baik,
terbukti saat ditekan kuku dan cafilary refill kembali kurang dari 2 detik.
n. Ekstremitas atas
Kedua tangan simetris sama panjang dan tampak kotor, kedua jari - jari tangan
lengkap ada 10, ada nyeri tekan pada tangan sebelah kiri karena terpasang infus, reflek trisep dan
bisep tidak ada, ada oedem pada tangan kiri dan kanan.
Kekuatan otot :
1 0
- -
o. Ekstremitas bawah
Kedua kaki klien simetris, kedua jari kaki lengkap ada 10, adanya reflek patela
terbukti saat diperkusi patela dengan menggunakan refleks hummer, ada sedikit reflek pada jari -
jari kaki kanan, ada oedem pada kaki kiri dan kanan.
Kekuatan otot :
- -
1 1
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Penanggung Jawab
Dr. H. R Sumpena Sasmitadilaga, SP. PD FINASIM
Tanggal : 28 April 2013
No. Lab : 72. 521
Nama Pasien : Ny. Hj. E
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Ruang / Kelas : ICU
Pengirim / Dokter : Dr. Hendra
Alamat Pasien : Kp. Sambong Pari Kec. Mangkubumi RT/RW 001/003
KTR / Status / Asuransi :-
Ket. Klinik / DD :-

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Rujukan Keterangan Metode
Hematologi
Haemoglobine 11, 2 % * 12-18 % Pria
11-16 % Wanita
Jml. Leukosit 54, 200 * 5000-
10.000/mm
Jml. Trombosit 572, 000 * 150.000-
350.000/mm
Hematokrit 31 * 36-48 %
Gula Darah
Gula Darah 308, 0 * 70-110 mg/dl Pukul 09. 15 GOD PAP
Sewaktu WIB
Elektrolit
Natrium, Na 131, 9 135-155 mg/dl Elektrolit
Analizer. K
Kalium, K 5, 4 * 3,5-5,0 mg/dl Elektrolit
Analizer. K
Clorida, Cl 96, 9 * 80-120 mg/dl Elektrolit
Analizer. K
Kalsium, Ca 7, 3 * 8,1,-10,5 mg/dl CPC
E. TERAPI SESUAI ADVIS DOKTER
1. Sanmol ( Parasetamol ) B/P
2. Pumpitor 1–x-1
3. Metronidazole 3x1
4. Manitol 3 x 100
5. Bralin 2 x 300
6. Phenitoin 50 mg B / P
7. Merobat 3x1
8. Aminovel 1 x 1 / 2 4 Jam
9. Novaropid

F. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : - Stroke Gangguan mobilitas

Do : Terdapat luka di
bagian punggung dan Penurunan
mobilitas minimal. kesadaran

Bed rest
total

Mobilitas
minimal
2. Ds : Keluarga klien Mikroorganisme Gangguan peningkatan
mengatakan bahwa ketidakseimbangan suhu
klien demam. tubuh
Infeksi
Do : Suhu tubuh klien
38, 6 0 celcius
Leukosit
tinggi

Peningkatan suhu tubuh

3. Ds : - Berkurangnya suplai Gangguan pemenuhan


darah ke otak kebutuhan personal hygine
Do : Badan klien
terlihat kotor, rambut
klien kotor, nafas bau, Hipoksia
gigi klien kotor, kuku karena gangguan paru
dan jantung
klien kotor dan
panjang.

Pendarahan serebral

Stroke

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas berhubungan dengan kelemahan dan bed rest total.
2. Gangguan peningkatan ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi.
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygine berhubungan dengan penurunan kesadaran.
H. INTERVENSI, RASIONAL, IMPLEMENTASI, EVALUASI

Perencanaan
N Diagnosa Implementas
Evaluasi
o Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional i

1. Gangguan Setelah - Bantu - Dengan Pada tanggal S:-


mobilitas dilakukan klien miring adanya miring 28 April O : Luka
berhubungan tindakan kiri dan kiri dan 2013 , pukul dekubitus
dengan bed rest keperawata miring miring kanan 10. 32 WIB, di
total. n selama 1 kanan agar tidak hari sabtu. punggung
x 24 jam selama 1 x 2 memperparah - Membantu masih
Ds : - dengan jam. luka klien ada.
kriteria - Bantu dekubitus di memposisik A : Otot -
Do : Terdapat hasil : tidak klien punggung dan an miring otot
luka dekubitus memperpar menggerakk lesi. kiri dan tangan
di bagian ah luka an tangan - Dengan miring dan kaki
punggung, yang sudah dan kaki adanya kanan 1 x 2 masih
mobilitas ada agar dan bantu pergerakkan jam kaku.
minimal. otot tidak mengubah dapat - Membantu P:
kaku. posisi mencegah klien Lanjutkan
tangan dan kekuatan otot memposisik intervensi
kaki. tangan dan an tangan di .
kaki. atas bantal
sejajar
dengan
kepala.
2. Gangguan Setelah - Observasi - Mengetahui Tanggal 28 S:
peningkatan dilakukan tanda - perkembanga April 2013, Keluarga
ketidakseimban tindakan tanda vital n kesetabilan pukul 16. 30 klien
gan suhu tubuh. selama 1 x - Kompres tanda - tanda WIB, hari mengatak
24 jam hangat pada vital sabtu. an
Ds : Keluarga suhu tubuh kepala. - Terjadinya - demamny
klien klien - Anjurkan proses Mengobserv a turun.
mengatakan kembali pada konduksi asi tanda - O : Suhu
klien demam. dengan keluarga panas pada tanda vital, tubuh :
kriteria klien untuk kain kompres, dengan suhu 37, 10
Do : Suhu tubuh hasil : suhu membantu menurunkan tubuh klien celcius.
klien 38, 6 0 tubuh memakaika suhu tubuh. mencapai A:
celcius, klien mencapai n pakaian - Pakaian 37, 1 0 Masalah
demam, dan 36, 50 yang tipis. yang tipis celcius. teratasi.
badannya panas. celcius - dapat - P:-
37, 5 0 menyerap Mengompre
celcius. keringat. s hangat
kepala klien
-
Menganjurk
an pada
keluarga
klien untuk
memakaikan
pakaian tipis
pada klien.
3. Gangguan Setelah - Mandikan - Menjadikan Tanggal 29 S: -
pemenuhan dilakukan / waslap klien bersih April 2013, O : Klien
kebutuhan tindakan klien. dan pukul 07. 00 terlihat
personal hygine keperawata - Anjurkan memberikan WIB, hari agak
berhubungan n selama 1 pada rasa nyaman. minggu. bersih.
dengan x 24 jam keluarga - Memberikan - Mewaslap A:
penurunan klien klien untuk rasa segar klien Masalah
kesadaran. tampak mewaslap pada tubuh - teratasi
bersih, rapi tubuh klien. klien. Menganjurk sebagian
dengan - Anjurkan - Kuku klien an pada P:
kriteria : pada terbebas dari klien untuk Lanjutkan
badan klien keluarga mikroorganis mewaslap intervensi
bersih, klien untuk me. tubuh klien. .
rambut mengguntin -
klien g kuku Menganjurk
bersih, klien. an pada
kuku klien keluarga
bersih dan klien untuk
panjang. mengguntin
g kuku
klien.
BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam pembahasan Asuhan Keperawatan Pada Ny. Hj. E Dengan Diagnosa Medis Stroke Di
Ruang ICU Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya, pada tanggal 28 April 2013 melalui
pendekatan kesengajaan secara teori dan kenyataan di lapangan, pembahasan di bahas melalui
langkah - langkah keperawatan sebagai berikut:
A. Pengkajian
Penulis dapat melakukan pengkajian pada klien dengan diagnosa medis stroke yang dapat
meliputi pengumpulan data, analisa data, dan penegakan diagnosa keperawatan.
B. Diagnosa keperawatan
Menurut tinjauan analisa data pada diagnosa keperawatan terdapat beberapa masalah di
antaranya:
1. Gangguan peningkatan ketidakseimbangan suhu tubuh
2. Gangguan mobilisasi
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygine
C. Perencanaan
Penulis dapat menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang muncul, situasi dan kondisi di dukung oleh sikap keluarga dan klien yang
kooperator. Perencanaan yang sehat berdasarkan teori yang di peroleh dari beberapa literatur yang
mendukung.
D. Implementasi
Pada tahap ini penulisan melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan perencanaan
yang telah di susun sebelumnya. Banyak faktor yang mendukung terlaksananya implementasi
keperawatan di antaranya peran keluarga yang mendukung, tersedianya alat - alat serta adanya
bimbingan dari perawat ruangan, CI ruangan, pembimbing akademik, serta adanya peran dokter
yang menentukan diagnosa menurut medis.
E. Pelaksanaan
Tindakan keperawatan di laksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah di tetapkan
dengan melibatkan kerjasama klien, keluarga dan tim kesehatan yang lain dengan menggunakan
sarana dan prasarana yang di sediakan oleh institusi pendidikan yang ada di rumah sakit.
F. Evaluasi
Penulis dapat mengevaluasi asuhan keperawatan. Evaluasi di laksanakan secara langsung
melalui observasi / catatan keperawatan yang ada, karena keterbatasan penulis dalam
mengevaluasi asuhan keperawatan maka penulis menanyakan kepada keluarga dan perawat
ruangan sebagai perkembangan klien dapat di ketahui.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan rusaknya jaringan
otak. Ada 2 macam penyakit stroke, yaitu kerusakan jaringan otak akibat penyumbatan /
penyempitan (infark) dan akibat perdarahan pembuluh darah otak (bleeding).
Penyakit ini ditandai dengan adanya gejala gejala menurunnya fungsi susunan saraf bisa dibagi
2 jenis yaitu stroke iskemik (infark) dan stroke hemoragik.

B. Saran
Kesehatan adalah harta yang paling penting dalam kehidupan kita, maka dari itu selayaknya
kita menjaga kesehatan dari kerusakan dan penyakit. Dengan cara pola hidup yang sehat dapat
mencegah penyakit stroke tersebut dan hidup terasa lebih nyaman dan indah dengan melakukan
pencegahan terhadap penyakit stroke dari pada kita sudah terkena dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA

Adib, Muhammad. Cara mudah memahami dan menghindari hipertensi jantung dan stroke
(Yogyakarta, dian loka 2009).

Vous aimerez peut-être aussi