Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pasar modal juga berfungsi sebagai lembaga perantara. Fungsi ini menunjukkan
peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat
menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai
kelebihan dana. Disamping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana
yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana dapat
memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal.
Pasar Perdana
Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya
kepada investor umum untuk pertama kalinya. Perusahaan sebelumnya
mengeluarkan prospektus yang berisi informasi perusahaan secara detail. Prospektus
berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada para
calon investor sehingga dengan adanya informasi tersebut, investor akan bisa
mengetahui prospek perusahaan di masa datang, dan selanjutnya tertarik untuk
membeli sekuritas yang diterbitkan emiten.
Pasar Sekunder
Pasar sekunder merupakan tempat perdagangan atau jual-beli sekuritas oleh
dan antar investor setelah sekuritas emiten dijual di pasar perdana.
Pasar uang pada dasarnya merupakan pasar untuk sekuritas jangka pendek baik yang
dikeluarkan oleh bank dan perusahaan umumnya maupun pemerintah. Di pasar uang,
sekuritas yang diperjualbelikan antara lain adalah sertifikat bank Indonesia (SBI), surat
berharga pasar uang, commercial paper, promissory notes, call money, repurchase
agreement, banker’s acceptance, surat perbendaharaan negara, dan lain-lain.
Pasar modal pada perinsipnya adalah pasar untuk sekuritas jangka panjang baik
berbentuk hutang maupun ekuitas (modal sendiri) serta berbagai produk. Berbagai
sekuritas jangka panjang yang saat ini diperdagangkan di pasar modal Indonesia antara
lain adalah saham biasa dan saham preferen, obligasi perusahaan dan obligasi konversi
negara, bukti rigth, warant, kontrak opsi, kontrak berjangka, dan reksa dana.
Saham biasa
Saham preferen
Saham preferen (preferred stock) merupakan satu jenis sekuritas ekuitas yang
berbeda dalam beberapa hal dengan saham biasa, dividen pada saham preferen
biasanya dibayarkan dalam jumlah tetap dan tidak pernah berubah dari waktu ke waktu.
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan (hybrid) antara
saham biasa dan obligasi.
Di pasar modal Indonesia, saham preferen tidak populer. Ada hanya sedikit saham
preferen yang diterbitkan perusahaan. Dari sedikit yang adapun, saham preferen jarang
diperdagangkan antar investor. Perusahaan yang pernah menerbitkan saham preferen di
bursa efek Indonesia relatif sedikit jumlahnya antara lain PT. Century Textile Industry
Tbk dan PT. Mas Murni Indonesia Tbk.
Bukti Right
Bukti right atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) merupakan sekuritas
yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru
perusahaan pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu.
Selama periode waktu terbatas yang disebut periode pelaksanaan, pemegang right
berhak untuk membeli saham baru dengan membayar sejumlah dana kepada
perusahaan melalui perusahaan efek pada suatu harga pelaksanaan (exercise price) yang
telah ditentukan.
Bukti right dapat diperjualbelikan antar investor seperti halnya sekuritas lainnya di
bursa efek selama periode waktu perdagangan yang terbatas. Pelaksanaan hak
pembelian saham baru oleh investor yang memegang bukti right akan ditentukan oleh
keuntungan atau kerugian yang akan ditimbulkannya. Dengan kata lain, bagaimana
investor menghitung keuntungan atau kerugian dari perdagangan bukti right?
Sebagai contoh, anggap seorang investor membeli bukti right PT Ricky Putra
Globalindo pada harga Rp100 per lembar di BEI. Selanjutnya selama periode
pelaksanaan, harga saham Ricky Putra Globalindo mencapai Rp675 per lembar. Apabila
investor tersebut melaksanakan pembelian saham Ricky Putra Globalindo, maka dia
akan memperoleh keuntungan sebesar Rp75 per lembar saham hanya dalam beberapa
hari saja. Rp75 = harga saham Rp675 – (harga pelaksanaan Rp500 + harga bukti right
Rp100).
Waran
Waran (warrant) adalah hak untuk membeli saham pada waktu dan harga yang
sudah ditentukan sebelumnya. Berbeda dengan right issue, waran biasanya dijual
bersamaan dengan sekuritas lain misalnya obligasi atau saham. Selain itu, periode
perdagangan waran adalah jangka panjang, umumnya antara 3 sampai dengan 5 tahun.
Jenis Obligasi
Obligasi dapat dibedakan menurut siapa penerbitnya, yaitu:
1. Obligasi negara (government bond), adalah obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah Republik Indonesia. Di Amerika, obligasi negara seperti ini disebut
treasury bonds (T-Bonds).
2. Obligasi perusahaan atau obligasi korporasi (corporate bond), adalah obligasi
yang diterbitkan oleh perusahaan baik perusahaan swasta maupun perusahaan
negara (BUMN).
Karakteristik Obligasi
1. Nilai nominal (nominal value atau face value) atau nilai pari (par value). Besarnya
nilai rupiah obligasi yang diterbitkan.
2. Kupon (coupon). Kupon merupakan bunga yang dibayar secara reguler oleh
penerbit obligasi kepada pemegangnya. Kupon obligasi ditetapkan dalam persentase
tahunan dari nilai nominal dan dibayarkan pada interval waktu tertentu.
3. Jatuh tempo (maturity). Jatuh tempo merupakan tanggal ketika pemegangnya
akan menerima uang pokok pinjaman yang jumlahnya sebesar nilai nominalnya.
4. Setelah diterbitkan, obligasi dapat diperjualbelikan sampai sebelum jatuh tempo
antar investor di bursa efek pada harga pasar yang bisa berbeda dari nilai
nominalnya.
5. Faktor penting bagi investor sebelum berinvestasi di obligasi adalah mengenal
penerbit dan seluk-beluk obligasi yang diterbitkannya.
6. Hal itu perlu dilakukan untuk menaksir besarnya risiko khususnya risiko gagal
bayar (default) yang mungkin dapat dialami investor di masa mendatang.
Kontrak berjangka merupakan suatu perjanjian yang dibuat hari ini yang
mengharuskan adanya transaksi di masa mendatang. Ada dua jenis kontrak berjangka:
Kontrak opsi adalah suatu perjanjian yang memberi pemiliknya hak, tetapi bukan
kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu (tergantung pada jenis opsi)
pada harga tertentu selama waktu tertentu.
o Pemilik call option mempunyai hak untuk membeli aset induk atau aset acuan
(underlying asset) pada harga tetap selama waktu tertentu.
o Pemilik put option mempunyai hak untuk menjual aset induk pada harga tetap
selama waktu tertentu.
F. Reksa Dana
Reksa dana merupakan suatu jenis instrumen investasi yang juga tersedia di pasar
modal Indonesia di samping saham, obligasi, dan sebagainya. Reksa dana mudahnya
dapat diartikan sebagai wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelolah oleh
perusahaan investasi dan dibeli oleh investor.
Menghitung Risiko
Risiko sering diasosiasikan dengan variabilitas atau dispersi. Jika return suatu
asset tidak mempunyai variabilitas, maka asset tersebut dikatakan tidak memiliki
risiko. Semakin besar variabilitas return suatu asset, semakin besar kemungkinan
return berbeda dengan hasil yang diharapkannya. Cara menghitung risiko :
Catatan Historis
Historis mengenai return dan risiko dibuat hari ke hari dalam pasar finansial. ini
adalah bagus bila ada data historis yang membandingkan return dan risiko
antarwaktu dan antar berbagai jenis sekuritas di pasar modal Indonesia.
Dalam usaha meningkatkan modal dengan menarik dana dari luar perusahaan
akan memperhatikan masalah dana jangka panjang dan jangka pendek waktu
memperolehnya. Disamping itu jenis dana yang ditarik tidak kalah penting pula untuk
dipertimbangkan. Apabila dana yang ditarik itu pinjaman atau modal sendiri akan sangat
tergantung pada posisi keuangan perusahaan yang telah ada. Untuk mendorong dunia
usaha, pemerintah berusaha menyediakan beberapa alternatif sumber dana yang
dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Melalui pasar modal
perusahaan dapat memperoleh dana pinjaman maupun dana untuk menambah jumlah
modal. Dana pinjaman dapat diperoleh dengan menjual obligasi atau sekuritas kredit,
sedangkan untuk menambah jumlah modal dapat ditempuh dengan menjual saham.
Menabung di bank merupakan bentuk investasi yang sederhana dan bahkan tidak
asing lagi bagi masyarakat. Masyarakat pemodal kecil sudah demikian akrab dengan
tabanas, deposito bahkan masyarakat golongan menengah dan atas pun demikian.
Dalam perkembangannya di pasar modal saat ini, masyarakat dapat memanfaatkan
sebagai sarana investasi di pasar adalah dapat dilakukan melalui pembelian instrumen
pasar modal seperti saham, obligasi ataupun sekuritas kredit. Investasi di pasar
modal juga mempunyai kelebihan dibanding dengan investasi di sektor perbankan
maupun sektor lainnya.
Kelebihannya tersebut antara lain :
a) Nilai investor berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
b) Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden dan sebagai
pemegang obligasi, investor memperoleh bunganya.
c) Dapat dengan mudah mengganti intrumen investasi.
d) Mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham bagi
pemegang saham dan mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang
Obligasi bila diadakan dari pemegang obligasi
Bagi Lembaga Penunjang Pasar Modal
Bagi Pemerintah
Tujuan dibukanya kembali bursa ini untuk menampung obligasi pemerintah yang
sudah dikeluarkan ada tahun-tahun sebelumnya. Tujuan yang lain adalah untuk
mencegah saham-saham Belanda yang dulunya diperdagangkan di Jakarta lari keluar
negeri.
Bursa Efek Jakarta dikatakan lahir kembali pada tahun 1977 dalam periode orde baru
sebagai hasil dari Keputusan Presiden No. 52 tahun 1976. Keputusan ini menetapkan
pendirian pasar modal, pembentukan badan pembina pasar modal, pembentukan Badan
Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan PT. Danareksa. Presiden Suharto meresmikan
kembali Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 10 Agustus 1977. PT Semen Cibinong
merupakan perusahaan pertama yang tercatan di Bej. Penerbitan saham perdana di
setujui pada tangggal 6 Juni 1977. Pada saat tercatat pertama kali di bursa 10 Agustus
1977 sebanyak 178.750.000 lembar saham di tawarkan dengan harga RP 10.000,-
perlembar.
Periode ini disebut juga dengan periode tidur yang panjang, karena sampai tahun
1988 hanya sedeikit sekali perusahaan yang tercatat di BEJ, yaitu hanya 24 perusahaan
saja (selama 4 tahun, 1985-1988 tidak ada perusahaan yang go publik). Kurang
menariknya pasar modal pada periode ini dari segi investor mungkin di sebabkannya
oleh tidak di kenakannya pajak atas bunga deposito, sedang penerimaan defiden
dikenakan pajak penghasilan sebesar 15%.
Periode keempat (1988-mei 1995): periode bangun dari tidur yang panjang
Sejak di aktifkan kembali pada tahun 1977 sampai 1988 BEJ di katakan dalam
keadaan tidur yang panjang selama 11 tahun sebelum 1988 hanya terdapat 24
perusahaan yang terdaftar di BEJ. Setelah tahun 1988 selama 3 tahun saja, yaitu sampai
1990, jumlah perusahaan yang terdaftar di BEJ meningkat sampai 128. Sampai dengan
akhir tahun1994 jumlah perusahaan yang sudah IPO menjadi 225. Pada periode ini,
initial public offering (IPO) menjadi peristiwa nasional dan banyak dikenal sebagai
periode lonjakan IPO (IPO boom)
Pada tahun1991, BEJ diswastakan dan sebagai konsekuensinya, BAPEPAM bukan lagi
pelaksana pasar modal, tetapi lebih kepengawas pelaksana pasar modal, sehingga
BAPEPAM dari Badan Pelaksana Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
Peningkatan dipasar modal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut ini.
Periode keenam (mulai agustus 1997 sampai september 1998): kerisis moneter
Pada bulan agustus 1997 krisis moneter melanda negara-negara asia, termasuk
Indonesia, Malaysia, Thayland, korea selatan dan singapore. Tidak banyak perusahaan
yang melakukan IPO pada peiode krisis ini yaitu hanya 18 perusahaan.
Krisis moneter yang terjadi ini daripenerunan nilaimata uang negara-negara asia
tersebut relatif terhadap dolar amerika. Penurunan nilai mata uang iini disebabkan
karena spekulasi dari pedagang-pedagang valas, kurang percayanyan masyarakan
kepada mata uang negaranya sendiri dan tidak kalahpentingnya adalah kurang kuatnya
pondasi perekonomian.
Tingginya suku bunga deposito berakibat negatif terhadap pasar modal. Investor
tidak lagi tertarik untuk menanamkan dananya dipasar modal, karena total retrun yang
diterima lebih kecil dibanding pendapatan dari bunga deposito. Akibat lebih lanjut,
harga-harga saham dipasar modal mengalami penurunan yang drastis. Indeks Harga
Saham Gabungan sejak bulan agustus sampai akhir tahun 1997 selalu menurun samapai
awal tahun 1998yaitu kemudian mulai membaik samapai bulan juli 1998, tetapi kembali
turun tajam di aawal september 1998. Periode ini juga dikatakan sebagai periode ujian
terberat yang dialami pasar modal indonesia.
Untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang bergejolak ini pemerintah pada tanggal 1
november 1997 mengumumkan melikuidasi 16 bank swasta nasional. Pengumuman
yang cukupmengejutkan ini tidak cukup membantu memperbaiki lesuhnya pasar saham.
Bahkan IHSG untuk bulan November 1997 ini juga merosot dengan tajam. Titik rendah
IHSG untuk bulan ini terjadi pada tanggal 21 Nopember 1997 sebesar 391,26 poin yang
berarti turun sebesar 155,43 poin (28,43%) dari 30 september 1997 atau sebesar 359,57
poin (47,89%)sejak tanggal 8 juli 1997 dan IHSG terendah terjadi pada tanggal 28
september 1998, yaitu IHSG menembus titik dibawah 300 poin menjadi 278,95 poin.
Perdagangan dengan warkatsudah dianggap tidak efisien lagi. Belum lagi banyak
warkat yang hilang sewaktu disimpan atau banyak juga warkat yang dipalsukan. Secara
administrastif penerbitan warkat juga akan menghambat proses penyelesaian transaksi.
Oleh karena alasan-alasan tersebut,maka pada bulan juli 2000, BEJ mulai menerapkan
perdagangan-perdagangan tanpa warkat (scripless tradings).
Setelah mengalami penurunan drastis sampai akhir bulan September 1998 sampai
menembus di bawah 300 poin, IHSG dibulan oktober 1998 mulai mengalami
peningkatan menembus kembali di atas 300 poin. Pada tanggal 5 oktober 1998 IHSG
bernilai 311,96 poin.
Periode penyembuhn ini ditandai dengan naik turunnya IHSG berkisar 400 poin
sampai dengan 700 poin. IHSG mencapai nilai tertinggi sejak Oktober 1998 pada tanggal
14 juni 1999 dengan nilai 707,88 poin. Seperti halnya proses penyembuhan dari penyakit
yang berat, IHSG juga mengalami masa-masa mendebarkan. Kembali padatanggal 16
April 2001 IHSG turun sampai 365,82 poin dan setelah mengalami naik dan turun
kembali akhirnya pada akhir tahun sebelum natal tanggal 23 Desember 2002 IHSG
bernilai 420,90.
Efektif mulai bulan November 2007, setelah diadakannya RUPSLB (Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa) yang diadakan pada 30 Oktober 2007. BEJ dan BES
bergabung menjadi BEI (Bursa Efek Indonesia).
Kanisius, 2010.
http://www.aberdeen-asset.com/tengoldenrulesid/article/jenis-jenis-reksadana.html
https://hatta2stat.wordpress.com/2011/05/19/varians/
https://www.academia.edu/12204543/GAMBARAN_UMUM_PASAR_MODAL_INDONESIA_T
ugas_ini_disusun_untuk_memenuhi_Mata_Kuliah_Manajemen_Investasi_Ilmu_Ekonomi_-
Ekonomi_Pembangunan?auto=download