Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
C. PATOFISIOLOGI
Para ahli mengamati sepuluh ibu bayi yang tidak merokok pada masa kehamilan,
sedangkan yang lain merokok selama kehamilan. Untuk penelitian, bayi diletakkan di
punggung, posisi yang direkomendasikan untuk mencegah kematian mendadak.
Kemudian, bayi-bayi itu diganggu oleh suara nyanyian yang kekuatannya mencapai 80
desibel dari pengeras suara di dekat mereka setelah tidur. Tes dilakukan selama para bayi
tidur nyenyak dan dalam keadaan terang sepanjang tahap tidur antara sepuluh sampai dua
belas jam. Irama jantung dan pernapasan serta respons tingkah laku bayi seperti gerakan
badan dan membuka mata diamati. Para peneliti menemukan tidak ada perbedaan cara
tidur bayi atau bangun ketika suara terdengar selama tidur nyenyak. Periode ditentukan
oleh kecepatan gerak mata di samping pupil. Tetapi, perbedaan besar meningkat pada
respons mereka selama membuka mata atau bergerak selama periode itu, bahkan ketika
rangsangan terhadap telinga diperbesar. Para peneliti percaya penemuan itu menambah
kecurigaan bahwa nikotin dapat berakibat pada perkembangan kunci fungsi motoris bayi,
yakni memerintahkan otak untuk tidur dan membangunkan serta fungsi jantung serta
paru-paru.
Penyebabnya tidak diketahui. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa SIDS lebih
sering terjadi pada bayi yang tidurnya tengkurap dibandingkan dengan bayi yang tidurnya
terlentang atau miring. Karena itu sebaiknya bayi ditidurkan dalam posisi terlentang atau
miring. Resiko terjadinya SIDS juga ditemukan pada bayi yang pada saat tidur wajahnya
menghadap ke kasur atau selimut yang lembut/empuk. Karena itu sebaiknya bayi
ditidurkan diatas kasur yang keras.
D. MANIFESTASI KLINIS
Tidak ada gejala yang mendahului terjadinya SIDS
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
SIDS didiagnosis jika seorang bayi yang tampaknya sehat tiba-tiba meninggal dan
hasil otopsi tidak menunjukkan adanya penyebab kematian yang jelas. Semakin banyak
bukti bahwa bayi dengan resiko SIDS mempunyai cacat fisiologik sebelum lahir. Pada
neonatus dapat di temukan nilai apgar yang rendah dan abnormalitas control respirasi,
denyut jantung dan suhu tubuh, serta dapat pula mengalami retardasi pertumbuhan pasca
natal. SIDS didiagnosis jika seorang bayi yang tampaknya sehat tiba-tiba meninggal dan
hasil otopsi tidak menunjukkan adanya penyebab kematian yang jelas.
F. PENATALAKSANAAN
1) Atur posisi bayi terlentang, hindari posisi telungkup.
2) Tidurkan bayi pada kasur yang tidak terlalu empuk
3) Berikan bayi dot untuk mengurangi resiko sids
4) Berikan pakaian bayi yang tidak panas.
5) Berikan selimut yang tidak terlalu tebal
6) Tempatkan bayi dalam satu kamar dengan kasur yang berbeda
7) Bayi kembar tidak dianjurkan untuk ditidurkan dalam satu buaian
8) Hindarkan bayi dari asap rokok
9) Bayi premature lebih di pantau ttvnya dan tidur kan dengan posisi terlentang
10) Berikan bayi ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan.
11) Hindari barang atau selimut yang dapat jatuh pada buaian tempat tidur si bayi
12) Jangan tempatkan bayi tidur di atas perut orang dewasa, sofa, kasur empuk, bantal
empuk, dan selimut empuk
13) Hindarkan bayi dari orang dewasa yang mengkonsumsi alcohol
Berikan pendidikan kesehatan pada ibu yang menjelang persalinan atau yang
terlah menjalani persalinan dengan memberikan informasi tentang mencegah resiko
kematian mendadak pada bayi atau SIDS dengan melakukan hal-hal yang telah
disebutkan di atas. Dengan menghindari hal tersebut, resiko SIDS pada bayi akan
terhindar karena kita ketahui sebenarnya belum ada yang dapat menjelaskan secara ilmiah
tentang kematian bayi mendadak ini. Setidaknya dalam hal ini perawat perlu memberikan
informasi kepada ibu yang memiliki bayi yang berusia kurang dari 1 th untuk melakukan
hal-hal yang telah disebutkan tadi.
DP