Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KONSEP DASAR
A. DEFINISI
: 761).
Fraktur adalah patah tulang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik (Sylvia
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan dan ditentukan sesuai jenis dan
KLASIFIKASI
1. Menurut komplitnya
a. Fraktur komplit
Bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks
tulang.
Bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang seperti green stick
e. Avulasi : trauma tarika atau traksi pada otot pada insersinya di tulang
a. Fraktur kompulsif : garis patah lebih dari satu atau saling berhubungan
b. Fraktur segmentasi : garis patah lebih dari satu tetapi tidak berhubungan
c. Fraktur multiple : garis patah lebih dari satu tetapi pada tulang yang berlainan
tempatnya.
a. Fraktur tertutup : bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar.
b. Fraktur terbuka : bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia
Garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser, periostelin masih
utuh.
Gambar
C. Etiologi
osteoporosis.
4. Patah tulang karena otot tidak dapat mengobservasi energi, seperti karena berjalan
D. Patofisiologi
metabolik, patologik yang terjadi itu terbuka atau tertutup. Baik fraktur terbuka
atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat menimbulkan gangguan rasa
nyaman nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang sehingga akan terjadi
terganggu, disamping itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang
E. Manifestasi Klinik
1. Rasa Nyeri yang langsung dan menjadi lebih hebat karena berjalan dan tekanan
7. Shock terutama bila terjadi perdarahan hebat dari daerah area luka terbuka.
a. Gibs
b. Bidai
e. Traksi
1. Fase hematon : 72 jam, darah berada di sekitar fraktur. Darah tidak diserap tetapi
osteoblast.
3. Callus : 3 – 10 hari, diameter lebih besar dari tulang, tetapi belum ada kekuatan.
F. Penatalaksanaan Medis
1. Konservatif
a. Proteksi
kedudukan baik.
Misal pada fraktur supra candy lain, smith, fragmen distal di kembalikan pada
d. Traksi
Dapat untuk reposisi perlahan dan fiksasi sehingga sembuh atau dipasang
Paling sederhana dan tepat bila dipasang pada anak muda untuk jangka
waktu pendek.
Digunakan untuk merawat anak kecil yang mengalami patah tulang paha,
Dipakai untuk patah tulang pada corpus femoralis dewasa, fraksi ini
4) Traksi Rusel
Untuk menangani semua fraktur femur fraksi longitudinal diberikan
2. Operasi
a. Reposisi tertutup
operasi maka dipasang alat fiksasi eksterna. Fiksasi eksterna dapat model
gibs.
c. Reposisi terbuka dan fiksasi internal → open reduktion and internal fixation
(ORIF).
Indikasi ORIF :
a) Exacional arthropreisty
lainnya.
b) Excisi exasi caput femur dan pemasangan endoprosthesis moore atau
yang lainnya.
3. Pada fraktur pelvis penatalaksanaan yang baik yaitu dengan tirah baring untuk
Pembuluh darah cidera, maka terjadi perdarahan pada daerah fraktur daerah
G. Komplikasi
1. Komplikasi Dini
Terdiri dari :
2. Komplikasi Lanjut
Lokal : Yaitu kekuatan sendi / kontraktor, disuse atropi otot, malunion, infeted
1. Demografi
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Pekerjaan
2. Keluhan Utama
Nyeri terus menerus dan menambah berat sampai fragmen tulang bengkak.
3. Riwayat Kesehatan
Riwayat trauma baik fisik pada masa lalu, riwayat artritis, osteomielitis.
Biasanya akan mengalami nyeri pada cidera, pengurangan sensasi rasa pada
5. Pemeriksaan Fisik
b. Pembengkakan
f. Krepitasi
g. Spasme otot
6. Data Penunjang
a. Pemeriksaan rontgen
jaringan lunak.
c. Artenogram
ginjal meningkat.
reguler
R : Nyeri berkurang.
Monitor TTU
R : Meningkatkan kenyamanan
R : mengurangi nyeri
pembatasan gerak.
Intervensi :
keterbatasan fisik.
Intervensi :
Monitor TTV
KH :
Intervensi :
R : penyesuaian suhu
KH :
- Menyatakan ketidaknyamanan hilang
lanjut.
Intervensi :
pengobatan.
KH :
adanya tindakan.
Intervensi :
memerlukan bantuan.
R : Mengurangi tingkat kebingungan pasien.