Vous êtes sur la page 1sur 17

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

DI RSJ. Dr. RADJIMAN WEDYODININGRAT LAWANG

Pasien Ny.N dengan Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial

Di Ruang Cempaka

Disusun Oleh :

Putri Nurmalitasari (1401460002)


Roisatul Husniyah (1401460017)
Agustinna Laili Rahmawati (1401460030)
Agung Hadi Prabowo (1401460041)
Nicky Putri Capindo (1401460053)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-IV KEPERAWATAN MALANG
2017
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

Tanggal MRS : 9 Maret 2017 (Ruang Mawar)


Tanggal Dirawat di Ruangan : 11 Maret 2017 (Ruang Flamboyan)
Tanggal Pengkajian : 13 Maret 2017 (Ruang Cempaka)
Ruang Rawat : Cempaka

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. N (P)
Umur : 37 Tahun
Alamat : Bangil, Pasuruan
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Kawin (cerai mati)
Pekerjaan : IRT
Jenis Kel. : Perempuan
No. CM : 066032

II. ALASAN MASUK


a. Data Primer
Pasien mengatakan bahwa dibawa ke RS karena depresi, namun pasien tidak mengerti
depresi itu apa. Pasien mengenal kata depresi dari dokter. Pasien merasa dirinya tidak
berguna dan putus asa.

b. Data Sekunder
Perawat ruang cempaka mengatakan bahwa pasien ada gangguan interaksi sosial.
Dari status pasien didapatkan data bahwa keluarga mengatakan pasien sering
menyendiri, banyak melamun, dan tidak mau beraktifitas.

c. Keluhan Utama Saat Pengkajian


Pasien mengatakan bahwa lebih suka menyendiri di kamar dan memikirkan rumahnya.
Pasien ingin pulang.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (FAKTOR PRESIPITASI)


Pasien mengatakan bahwa ia dibawa oleh kakaknya.
Perawat mengatakan bahwa pasien dibawa oleh keluarganya ke RSJ karena tidak teratur
minum obat sehingga tidak ada perubahan dari sebelumnya, suka menyendiri, banyak
melamun, dan tidak mau beraktifitas.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
 Ya
o Tidak
Jika Ya, Jelaskan kapan, tanda gejala/keluhan :
Pasien mengalami gangguan jiwa untuk pertama kalinya pada saat pasien masih menyusui
anak yang kedua. Lalu pada saat anak kedua duduk dikelas 2 SD, suami pasien meninggal
dunia karena kecelakaan (4 tahun yang lalu). Dan setelah itu pasien tinggal bersama
kakaknya. Karena tidak rutin minum obat dan sering memikirkan Alm. suaminya, lima
bulan terakhir pasien sering menyendiri di kamar, suka melamun, tidak mau beraktivitas,
dan parah pada 2 bulan teakhir ini. Sehingga oleh kakaknya dibawa kembali ke RSJ.

2. Faktor Penyebab/Pendukung :
a. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya Fisik -

2. Aniaya Seksual -

3. Penolakan -

4. Kekerasan dalam Keluarga -

5. Tindakan Kriminal -

Jelaskan :
Pasien tidak pernah menglami trauma, namun pasien mengalami hambatan
komunikasi dengan anaknya dan pasien tidak teratur minum obat
Diagnosa Keperawatan : Regimen terapeutik inefektif
b. Pernah Melakukan Upaya / Percobaan / Bunuh Diri
Jelaskan :
Tidak ada. Namun data sekunder dari status menunjukkan bahwa pasien depresi
namun tidak ada pikiran/keinginan untuk bunuh diri (status pasien 9-3-2017)
Diagnosa Keperawatan :

c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Peristiwa Kegagalan, Kematian,


Perpisahan)
Jelaskan jika Ada : Ada
Pasien mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal dunia. Dan pada tahun 2013
suaminya meninggal dunia karena kecelakaan.
Saat berdiam diri pasien selalu teringat dengan Almh. Ibunya dan Alm. Suaminya.
Pasien juga mengatakan saat di rumah, anak – anaknya tidak mau berbicara dengan
dirinya.
Diagnosa Keperawatan :
- Respon Pasca Trauma Kehilangan
- Gangguan Hubungan Sosial

d. Pernah mengalami penyakit fisik (Termasuk gangguan tumbuh kembang)


o Ya
 Tidak

Jika Ya, Jelaskan : -


Diagnosa Keperawatan : -

e. Riwayat penggunaan NAPZA


Pasien tidak pernah mengggunakan obat – obatan terlarang sebelumnya

3. Upaya yang Telah Dilakukan Terkait Kondisi di atas dan Hasilnya :


Jelaskan :
Setelah suaminya meninggal dunia, pasien tinggal bersama kakak dan keluarga kakanya.
Biaya keseharian ditanggung oleh kakaknya. Namun, pasien juga memiliki rumah lama
yang disewakan kepada orang lain, uang hasil dari itu diberikan kepada kakaknya untuk
membantu biaya hidup.

Diagnosa Keperawatan :
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota Keluarga yang Gangguan Jiwa ?
 Ya
o Tidak
Jika ada :
Hubungan keluarga :
Adik kandung nomor 5

Gejala :
Tidak terkaji

Riwayat Pengobatan :
Tidak terkaji

Diagnosa Keperawatan : resiko gangguan jiwa genetik

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram

37

14 12

Keterangan
 Perempuan
 Laki-laki
 Meninggal
 Perkawinan
 Sangat dekat
 Klien
 Orang Serumah
 Gangguan Jiwa

Jelaskan :
Kedua orangtua pasien sudah meninggal dunia. Pasien 5 bersaudara (P,P,P,L,L). Pada
adik kandung nomor lima juga mengalami gangguan jiwa. Suami pasien sudah meninggal
dunia ketika anak kedua duduk dikelas 2 SD. Suami pasien meninggal karena kecelakaan.
Pasien memiliki 2 anak kandung. Anak pertama perempuan dan anak kedua laki-laki.
Anggota keluarga yang terdekat dengan pasien adalah kakak pertamanya (P). Kakak
pertamanya sudah menikah. Pasien dan anaknya tinggal serumah dengan keluarga kakak
pertama semenjak suaminya meninggal.

Diagnosa Keperawatan : resiko gangguan jiwa genetik

2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh :
Tidak terkaji karena menarik diri masih terlalu kuat.
b. Identitas :
Pasien mengatakan bernama indah, umur 37 tahun.
c. Peran
Selama pasien dirumah, peran pasien adalah sebagai ibu rumah tangga yang
membantu kakaknya mengurus rumah.
d. Ideal Diri
Harapan pasien saat ini yaitu ingin cepat pulang dari RSJ karena tidak kerasan.

e. Harga Diri
Tidak terkaji karena menarik diri masih terlalu kuat.
Diagnosa Keperawatan : -
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang Berarti / Terdekat
Orang yang terdekat dengan klien dirumah adalah kakak kandungnya.
Saat masuk RS pasien tidak mengenal siapapun, lalu pasien dilakukan SP1 untuk
isolasi sosial, akhirnya pasien mengenal teman sekamarnya. Setelah itu dilakukan
SP2, setelah dilakukan SP2 pasien mampu mengenal 2 orang perawat dan 3 orang
pasien lain. Lalu dilanjutkan dengan SP3, setelah dilakukan SP3 pasien sudah
lebih mampu memulai pembicaraan dan mengobrol dengan teman sekamar.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
Klien mengatakan selama dirumah hanya menyendiri di kamar, senang berdiam
diri di kamar. Saat di RS, klien jarang berkomunikasi dengan orang lain, klien
banyak menyendiri dan berdiam diri di kamar.
c. Hambatan dalam Berhubungan dengan Orang Lain
Klien mengatakan jarang mengobrol dengan teman sekamar karena lebih senang
sendiri dan berdiam diri. Selain itu pasien terlihat tidak ada motivasi bergaul
dengan orang lan. Saat diajak mengobrol, kata-katanya pendek, jawabannya
singkat, menunduk, dan tidak dapat memulai pembicaraan
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial: Menarik Diri
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien beragama Islam
b. Kegiatan Ibadah
Selama di Rumah Sakit klien tidak pernah sholat karena menurutnya di ruangan
tidak ada mukenah, sehingga klien hanya membaca surat-surat pendek. Pasien
tidak merasa ada beban walaupun tidak melakukan ibadah.
Diagnosa Keperawatan :

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaaan Umum
Baik
2. Kesadaran (Kuantitas)
Compos mentis
3. Tanda – tanda Vital
TD : 110/80 mmHg Suhu : 36,5 ͦ C
N : 83 x/menit RR : 20 x/menit
4. Ukur
BB : 50 kg
TB : 155 cm
5. Keluhan Fisik
Jelaskan :
Tidak ada keluhan fisik
Diagnosa Keperawatan : -

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan (Penamplan usia, cara berpakaian, kebersihan)
Jelaskan :
Penampilan rapi, kuku bersih, rambut sedikit lepek. Cara berpakaian sesuai usia.
Kamar dan tempat tidur rapi.
Pasien bersikap sopan, cara berjalan normal, roman wajah sedih dan pandangan
kosong, kontak mata kurang.
Diagnosa Keperawatan : -

2. Pembicaraan (Frekuensi, Volume, Jumlah, Karakter)


Jelaskan :
Klien tidak mampu memulai pembicaraan, saat ditanya oleh perawat pasien hanya
menjawab dengan singkat, pelan, nadanya pelan, dan lebih sering menggunakan
bahasa tubuh.

Diagnosa Keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal

3. Aktivitas motorik / psikomotor


Kelambatan :
 Hipokinesia, Hipoaktivitas
o Katalepsi
 Sub Stupor Katatonik
o Fleksibilitas serea
Jelaskan :
Klien tidak bersemangat, lebih banyak diam dan menyendiri di kamar, melakukan
aktivitas hanya bila disuruh oleh perawat, dan interaksi terhadap lingkungan kurang.

Peningkatan :
o Hiperkinesia, Hiperaktivitas o Command automatism
o Stereotipi o Grimace
o Gaduh, Gelisah, Katatonik o Otomatisma
o Mannarism o Negativisme
o Katapleksi o Reaksi konversi
o Tik o Tremor
o Ekhopraxia o Verbigerasi
o Berjalan kaku / rigid Sebutkan
o Kompulsif : ________________________
Jelaskan :
Tidak ada peningkatan

Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial: Menarik Diri


4. Mood dan Afek
a. Mood
 Depresi o Anhedonia
o Ketakutan o Kesepian
o Euforia o Lain – lain
o Khawatir

Jelaskan :
Pasien mengalami gangguan jiwa untuk pertama kalinya pada saat pasien masih
menyusui anak yang kedua. Lalu pada saat anak kedua duduk dikelas 2 SD, suami
pasien meninggal dunia karena kecelakaan. Dan setelah itu pasien tinggal bersama
kakaknya. Karena tidak rutin minum obat dan sering memikirkan Alm. suaminya,
lima bulan terakhir pasien sering menyendiri di kamar, suka melamun, tidak mau
beraktivitas, dan parah pada 2 bulan teakhir ini. Sehingga oleh kakaknya dibawa
kembali ke RSJ.
b. Afek
o Sesuai o Tidak sesuai
 Tumpul / dangkal / datar o Labil
Jelaskan :
Tidak ada perubahan dalam roman muka pada saat ada hal menyenangkan, lucu,
atau menyedihkan.
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri
5. Interaksi selama wawancara
o Bermusuhan  Kontak mata kurang
o Tidak kooperatif o Defensif
o Mudah tersinggung o Curiga
Jelaskan :
Saat diajak bicara, kontak mata pasien kurang, tidak mau memandang lawan bicara,
dan menunduk saat bicara.
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial: Menarik Diri
6. Persepsi Sensorik
a. Halusinasi
 Pendengaran o Pengecapan
o Penglihatan o Penciuman
o Perabaan
b. Ilusi
o Ada
o Tidak ada
Jelaskan :
Pasien mengatakan mendengar suara-suara yang tidak jelas dan semakin didengar
suara tersebut keci, pasien mengucapkan isighfar saat mendengar suara tersebut
dan memejamkan mata hingga suara tersebut hilang.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
 Koheren o Preseverasi
o Inkonheren o Logorhoe
o Sirkumtansial o Neologisme
o Asosiasi longgar o Clang Assciation
o Tangesial o Main kata – kata
o Flight of Idea o Afasia
o Blocking o Lain – lain
b. Isi Pikir
o Obesesif oFobia, sebutkan _______________
o Ekstansi oWaham :
o Fantasi o Agama
o Alienasi o Somatik / Hipokondria
o Pikiran bunuh diri o Kebesaran
o Pre okupasi o Kejar / Curiga
 Pikiran isolasi sosial o Nihilistik
o Ide yang terkait o Dosa
o Pikiran rendah diri o Sisip pikir
o Pesimisme o Siar pikir
o Pikiran magis o Kontrol pikir
o Pikiran curiga oLain – lain
Jelaskan :
Pasien sering menyendiri, merasa tidak berguna, tidak bisa bergaul dengan orang
lain, dan tidak bisa memulai pembicaraan
c. Bentuk Pikir
o Realistik o Dereistik
 Non realistik  Otistik
Jelaskan :
Saat wawancara pasien mengatakan bahwa merasa tidak berguna dan lebih senang
menyendiri dari pada bergaul dengan orang lain. Saat menyendiri pasien
memikirkan anaknya, Alm. Suaminya dan Alm. Ibunya.
Diagnosa Keperawatan : Perubahan Proses Pikir

8. Kesadaran
o Orientasi (waktu, tempat, orang)
Jelaskan :
Baik. Pasien mampu menyebutkan nama lengkapnya, menyebutkan saat wawancara
terjadi pada sore hari. Pasien mampu menunjukkan tempatnya sekarang dimana
yaitu di RSJ dan mampu membedakan antara perawat dan pasien lain.
o Meninggi -
o Menurun : -
o Kesadaran berubah
o Hipnosa
o Confusion
o Sedasi
o Stupor
Jelaskan :
Kesadaran pasien Composmentis
Diagnosa Keperawatan :
9. Memori
o Gangguan daya ingat jangka panjang (> 1 bulan)
o Gangguan daya ingat jangka menengah (24 jam - ≤ 1 bulan)
o Gangguan daya ingat jangka pendek (Kurun waktu 10 detik – 15 menit)
Jelaskan :
Pasien mampu mengingat kejadian masa lalunya
Diagnosa Keperawatan :

10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


a. Konsentrasi
o Mudah beralih
o Tidak mampu berkonsentrasi
Jelaskan :
Pasien mampu berkonsentrasi, terbukti dengan saat ditanyai pasien langsung
menjawab dengan sesuai, walaupun singkat, dan tidak meminta pengulangan

b. Berhitung
Jelaskan :
Pasien mampu berhitung dengan baik

11. Kemampuan Penilaian


o Gangguan ringan
 Gangguan bermakna

Jelaskan :
Pasien tidak mampu mengambil keputusan secara sederhana terbukti dengan setiap
ditanya pemasalahannya pasien menjawab”tidak tahu”

12. Daya Tilik Diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
o Menyalahkan hal – hal di luar dirinya
Jelaskan :
Pasien tidak mengetahui penyakit yang diderita
Diagnosa Keperawatan :

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
o Perawatan kesehatan
o Transportasi
o Temapat tinggal
o Keuangan dan kebutuhan lainnya
Jelaskan :
Diharapkan pasien minum obat secara teratur dan keluarga mengontrolkan pasien
secara rutin.
Pasien mampu makan sendiri tanpa bantuan, mampu membersihkan alat makan
sendii, makan 3x sehari. Pasien dapat memakai pakaian sendiri.

2. Kegiatan hidup sehari – hari


a. Perawatan Diri
o Mandi
Jelaskan :
2x/hari (pagi dan sore)
o Berpakaian, Berhias, dan Berdandan
Jelaskan :
Ganti pakaian 2x/hari, berpakaian, behias, dan berdandan secara mandiri
o Makan
Jelaskan :
Makan 3x/hari (pagi, siang, sore)
o Toileting (BAK, BAB)
Jelaskan :
BAK 3x/hari, BAB 1-2x/hari
Diagnosa Keperawatan :
b. Nutrisi
Berapa frekuensi makan dan frekuensi kudapan dalam sehari
Makan 3x/hari
Bagaimana nafsu makannya
Nafsu makan menurn, pasien hanya menghabiskan kurang dari ½ porsi
Bagaimana berat badannya
BB menurun 3kg (pasien mengatakan awalnya Bbnya 53 dan sekarang 50kg)
Diagnosa Keperawatan :

c. Tidur
1. Istirahat dan tidur
Tidur siang, lamanya : 5 jam
Tidur malam, lamanya : 9 jam
Aktivitas sebelum / sesudah tidru : tidak ada
Jelaskan :
Tidak ada masalah waktu istirahat
2. Gangguan Tidur
o Insomnia o Parasomnia
o Hipersomnia o Lain – lain
Jelaskan :
Tidak ada
Diagnosa Keperawatan :

3. Kemampuan lain – lain


o Mengantisipasi kebutuhan hidup :
Belum mampu
o Membuat keputusan berdasarkan keinginannya :
Belum mampu
o Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatannya
sendiri
Belum mampu
Diagnosa Keperawtan :
4. Sistem Pendukung Ya Tidak
Keluarga

Terapis
Teman Sejawat
Kelompok Sosial
Jelaskan :
Orang terdekat dengan pasiien adalah kakak kandungnya(anak pertama)
Diagnosa Keperawatan :

IX. MEKANISME KOPING


Jelaskan :
Maladaptif : menghindari orang lain
Diagnosa Keperawatan : Koping individu tidak efektif

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


o Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mempunyai sistem pendukung yaitu keluarga
o Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien menyendiri, kurang mau bergaul dengan oranglain
o Masalah dengan pendidikan, spefisiknya
Jelaskan :
Pasienhanya lulusan SMP
o Masalah dengan pekerjaan, spefisiknya
Jelaskan :
Pasien sebelumnya hanya sebagai IRT
o Masalah dengan perumahaan, spefisiknya
Jelaskan :
Pasien tinggal serumah dengan keluarga kakak (suami dan ketiga anak kakaknya) serta
kedua anaknya
o Masalah dengan ekonomi, spefisiknya
Jelaskan :
Semua kebutuhan di cukupi oleh kakaknya
o Masalah dengan pelayanan kesehatan, spefisiknya
Jelaskan :
Pasien sering kontrol ke RSJ namun tidak teratur minum obat
o Masalah lainnya, spesifiknya
Jelaskan :
Tidak ada
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

XI. ASPEK PENGETAHUAN


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit/gangguan jiwa,
perawatan dan penatalaksanaannya faktor yang memperberat masalah (presipitasi), obat –
obatan atau lainnya. Apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan yang berkaitkan
dengan spefisiknya masalah tsb.
o Penyakit/gangguan jiwa
o Sistem pendukung
o Faktor presipitasi
o Penatalaksanaan
o Lain – lain
Jelaskan :
Pasien mengetahui di bawa ke RSJ karena depresi namun pasien tidak mengetahui
depresi itu apa
Diagnosa Keperawatan : Defisit pengetahuan

XII. ASPEK MEDIS


1. Diagnosa Medis
F.20.2 (Skizofrenia Katatonik)
Yaitu jenis skizofrenia di mana penderita mengalami gangguan perilaku dan biasanya
berperilaku ekstrim. Penyebabnya dapat secara psikologis atau neurologis. Bentuk
paling umum adalah pasien yang memperagakan posisi tubuh yang kaku dan tak
bergerak dalam waktu yang lama, adapun juga pasien menarik diri dari hubungan
social dan bertahan dalam waktu yang lama.

2. Diagnosa Multi Axis


Axis I : Catatonic Skizofrenia
Axis II : Pendiam, Tertutup
Axis III : Tidak ada
Axis IV : Masalah Keluarganya, anaknya tidak mau berbicara dengan Ibunya dan
pasien merasa kehilangan
Axis V : F 20.2
3. Terapi Medis
a. Terapi Oral
Trifluoperazine 5 mg 1-0-1
Obat umum yang di gunakan untuk gangguan mental atau mood,
Indikasi :
- Mengobati sistem gangguan saraf
- Sakit parah di saraf
- Gangguan gerakan
- Depresi
- Ketidak stabilan emosi
Kontra Indikasi :
- Pasien Hamil
- Pasien dengan resiko kelumpuhan
- Pasien dengan tekanan darah tinggi, jantung, ginjal, glaukoma, penyakit
obstruksi saluran pencernaan, genetal dan saluran kemih
- Pria lanjut usia dengan pembesaran kelenjar prostat

Fungsi :
- Menghalangi aksi kimia pada saraf
- Penurunan aktifitas neurotransmitter yang menyababkan eksitasi sel otak
efek samping :
- Denyut jantung abnormal (cepat)
- Kegeli sahan
- Mengaburkan visi
- Khayalan
- Mual
- Memori terganggu

Clorpromazine 100 mg 0-0-1


Obat untuk mengobati suasana hati tertentu pada gangguan jiwa, seperti maniak
Indikasi :
- Mengendalikan maniak
- Mengendaikan mual dan muntah
- Menghilangkan kegelisahan dan ketakutan
- Perilaku anak 1-12 tahun yang eksplosif dan mudah tersinggung serta hiperaktif
Kontra Indikasi :
- Hipersensitivitas terhadap clorpromazine, depresan SSP berat dan koma.
Fungsi :
- Menangani Skozofrenia dan gangguan psikis sejenis kecemasan dan
kegelisahan parah untuk jangka pendek, prilaku agresif yang berbahaya, serta
autisme pada anak
- Mengatasi mual dan muntah pada penyakit yang serius.
efek samping :
- Kardiovaskular : hipotensi, hipotensi postural, takikardi, pusing, perubahan
interval QT tidak spesifik.
- SSP : mengantuk, distonia, kejang, akathisia, sindrom neurolepsi malignan
- Metabolik dan endokrin : laktasi, aminore, ginekomastia, hipoglisemia,
hiperglisemia, pembesaran payudara,
- Kulit : Fotosensitifitas, dermatitis, pigmentasi(abu-abu biru),
- Mata : Pengelihatan kabur, perubahan kornea, dan letikuler, kerotopati epitel,
retinopati pegmen
b. Terapi Injeksi
Tidak ada

XIII. ANALISA DATA

DIAGNOSA
NO. DATA
KEPERAWATAN
DS :
- Pasien mengatakan lebih suka menyendiri di kamar
- Pasien mengatakan jarang mengobrol dengan
teman di kamar karena lebih suka sendiri dan saat
sendiri pasien teringat almarhum ibu dan suaminya
DO :
- Kontak mata kurang
1. - Orang terdekat hanya kakak (perempuan) Isolasi Sosial : Menarik diri
- Pasie terlihat sering menyendiri di kamar, banhak
melamun dan kurang bersemangat
- Saat di tanya pasien menjawab singkat, lambat,
lirih
- Pasien kurang ada keinginan untuk memulai
interaksi dengan orang lain
DS :
Pasien mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal
dunia. Dan pada tahun 2013 suaminya meninggal
dunia karena kecelakaan. Saat berdiam diri pasien
selalu teringat dengan Almh. Ibunya dan Alm.
Suaminya. Pasien juga mengatakan saat di rumah,

2. anak – anaknya tidak mau berbicara dengan dirinya. Respon Pasca Trauma
Kehilangan
DO :
- Pasien lebih memilih menyendiri
- Pasien banyak melamun memikirkan Alm. Ibu dan
suaminya
- Pasien hanya berdiam diri di kamar tidak mau
beraktivitas

DS :
- Pasien mengatakan bahwa lebih senang menyendiri
dari pada bergaul dengan orang lain. Pasien senang
menyendiri karena saat menyendiri pasien bisa
memikirkan anaknya, Alm. Suaminya dan Alm.
3.
Ibunya. Perubahan Proses Pikir
DO :
- Pasien sering melamun
- Pasien menyendiri di kamar
- Pasien sering mengatakan kangen anak-anaknya
dirumah
DS :
- Perawat di ruangan mengatakan pasien kambuh Penatalaksanaan regimen
karena dirumah tidak rutin minum obat terapeutik tidak efektif
4. DO :
- Saat ini adalah kedua kalinya pasien dirawat di RSJ

DS :
Pasien mengatakan setiap malam mendengar suara-
suara seorang wanita dewasa yang kata-kata nya
tidak jelas, suara terdengar selama kurang lebih 5
menit. Saat mendengar suara tersebut, pasien Gangguan Persepsi Sensori:
5.
mengucapkan istighfar dan langsung memejamkan Halusinasi Pendengaran
mata

DO :
tidak terobservasi dikarenakan waktu dinas tidak ada
yang di malam hari.
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial: Menarik Diri
2. Respon Pasca Trauma Kehilangan
3. Perubahan Proses Pikir
4. Penatalaksanaan Regimen Terapeutik Inefektif
5. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

XIV. POHON MASALAH

Halusinasi Pendengaran

Isolasi Sosial : Menarik Diri

Perubahan Proses Pikir

Respon Pasca Trauma Penatalaksanaan regimen


terapeutik tidak efektif

XV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Isolasi Sosial: Menarik Diri
2. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
3. Penatalaksanaan Regimen Terapeutik Inefektif
4. Respon Pasca Trauma
5. Perubahan Proses Pikir

Lawang, 15 Maret 2017

Mahasiswa yang mengkaji


Roisatul Husniyah
NIM 1401460017

Vous aimerez peut-être aussi