Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Di Ruang Cempaka
Disusun Oleh :
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-IV KEPERAWATAN MALANG
2017
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. N (P)
Umur : 37 Tahun
Alamat : Bangil, Pasuruan
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Kawin (cerai mati)
Pekerjaan : IRT
Jenis Kel. : Perempuan
No. CM : 066032
b. Data Sekunder
Perawat ruang cempaka mengatakan bahwa pasien ada gangguan interaksi sosial.
Dari status pasien didapatkan data bahwa keluarga mengatakan pasien sering
menyendiri, banyak melamun, dan tidak mau beraktifitas.
2. Faktor Penyebab/Pendukung :
a. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya Fisik -
2. Aniaya Seksual -
3. Penolakan -
5. Tindakan Kriminal -
Jelaskan :
Pasien tidak pernah menglami trauma, namun pasien mengalami hambatan
komunikasi dengan anaknya dan pasien tidak teratur minum obat
Diagnosa Keperawatan : Regimen terapeutik inefektif
b. Pernah Melakukan Upaya / Percobaan / Bunuh Diri
Jelaskan :
Tidak ada. Namun data sekunder dari status menunjukkan bahwa pasien depresi
namun tidak ada pikiran/keinginan untuk bunuh diri (status pasien 9-3-2017)
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan :
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota Keluarga yang Gangguan Jiwa ?
Ya
o Tidak
Jika ada :
Hubungan keluarga :
Adik kandung nomor 5
Gejala :
Tidak terkaji
Riwayat Pengobatan :
Tidak terkaji
37
14 12
Keterangan
Perempuan
Laki-laki
Meninggal
Perkawinan
Sangat dekat
Klien
Orang Serumah
Gangguan Jiwa
Jelaskan :
Kedua orangtua pasien sudah meninggal dunia. Pasien 5 bersaudara (P,P,P,L,L). Pada
adik kandung nomor lima juga mengalami gangguan jiwa. Suami pasien sudah meninggal
dunia ketika anak kedua duduk dikelas 2 SD. Suami pasien meninggal karena kecelakaan.
Pasien memiliki 2 anak kandung. Anak pertama perempuan dan anak kedua laki-laki.
Anggota keluarga yang terdekat dengan pasien adalah kakak pertamanya (P). Kakak
pertamanya sudah menikah. Pasien dan anaknya tinggal serumah dengan keluarga kakak
pertama semenjak suaminya meninggal.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh :
Tidak terkaji karena menarik diri masih terlalu kuat.
b. Identitas :
Pasien mengatakan bernama indah, umur 37 tahun.
c. Peran
Selama pasien dirumah, peran pasien adalah sebagai ibu rumah tangga yang
membantu kakaknya mengurus rumah.
d. Ideal Diri
Harapan pasien saat ini yaitu ingin cepat pulang dari RSJ karena tidak kerasan.
e. Harga Diri
Tidak terkaji karena menarik diri masih terlalu kuat.
Diagnosa Keperawatan : -
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang Berarti / Terdekat
Orang yang terdekat dengan klien dirumah adalah kakak kandungnya.
Saat masuk RS pasien tidak mengenal siapapun, lalu pasien dilakukan SP1 untuk
isolasi sosial, akhirnya pasien mengenal teman sekamarnya. Setelah itu dilakukan
SP2, setelah dilakukan SP2 pasien mampu mengenal 2 orang perawat dan 3 orang
pasien lain. Lalu dilanjutkan dengan SP3, setelah dilakukan SP3 pasien sudah
lebih mampu memulai pembicaraan dan mengobrol dengan teman sekamar.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
Klien mengatakan selama dirumah hanya menyendiri di kamar, senang berdiam
diri di kamar. Saat di RS, klien jarang berkomunikasi dengan orang lain, klien
banyak menyendiri dan berdiam diri di kamar.
c. Hambatan dalam Berhubungan dengan Orang Lain
Klien mengatakan jarang mengobrol dengan teman sekamar karena lebih senang
sendiri dan berdiam diri. Selain itu pasien terlihat tidak ada motivasi bergaul
dengan orang lan. Saat diajak mengobrol, kata-katanya pendek, jawabannya
singkat, menunduk, dan tidak dapat memulai pembicaraan
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial: Menarik Diri
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien beragama Islam
b. Kegiatan Ibadah
Selama di Rumah Sakit klien tidak pernah sholat karena menurutnya di ruangan
tidak ada mukenah, sehingga klien hanya membaca surat-surat pendek. Pasien
tidak merasa ada beban walaupun tidak melakukan ibadah.
Diagnosa Keperawatan :
Peningkatan :
o Hiperkinesia, Hiperaktivitas o Command automatism
o Stereotipi o Grimace
o Gaduh, Gelisah, Katatonik o Otomatisma
o Mannarism o Negativisme
o Katapleksi o Reaksi konversi
o Tik o Tremor
o Ekhopraxia o Verbigerasi
o Berjalan kaku / rigid Sebutkan
o Kompulsif : ________________________
Jelaskan :
Tidak ada peningkatan
Jelaskan :
Pasien mengalami gangguan jiwa untuk pertama kalinya pada saat pasien masih
menyusui anak yang kedua. Lalu pada saat anak kedua duduk dikelas 2 SD, suami
pasien meninggal dunia karena kecelakaan. Dan setelah itu pasien tinggal bersama
kakaknya. Karena tidak rutin minum obat dan sering memikirkan Alm. suaminya,
lima bulan terakhir pasien sering menyendiri di kamar, suka melamun, tidak mau
beraktivitas, dan parah pada 2 bulan teakhir ini. Sehingga oleh kakaknya dibawa
kembali ke RSJ.
b. Afek
o Sesuai o Tidak sesuai
Tumpul / dangkal / datar o Labil
Jelaskan :
Tidak ada perubahan dalam roman muka pada saat ada hal menyenangkan, lucu,
atau menyedihkan.
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri
5. Interaksi selama wawancara
o Bermusuhan Kontak mata kurang
o Tidak kooperatif o Defensif
o Mudah tersinggung o Curiga
Jelaskan :
Saat diajak bicara, kontak mata pasien kurang, tidak mau memandang lawan bicara,
dan menunduk saat bicara.
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial: Menarik Diri
6. Persepsi Sensorik
a. Halusinasi
Pendengaran o Pengecapan
o Penglihatan o Penciuman
o Perabaan
b. Ilusi
o Ada
o Tidak ada
Jelaskan :
Pasien mengatakan mendengar suara-suara yang tidak jelas dan semakin didengar
suara tersebut keci, pasien mengucapkan isighfar saat mendengar suara tersebut
dan memejamkan mata hingga suara tersebut hilang.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren o Preseverasi
o Inkonheren o Logorhoe
o Sirkumtansial o Neologisme
o Asosiasi longgar o Clang Assciation
o Tangesial o Main kata – kata
o Flight of Idea o Afasia
o Blocking o Lain – lain
b. Isi Pikir
o Obesesif oFobia, sebutkan _______________
o Ekstansi oWaham :
o Fantasi o Agama
o Alienasi o Somatik / Hipokondria
o Pikiran bunuh diri o Kebesaran
o Pre okupasi o Kejar / Curiga
Pikiran isolasi sosial o Nihilistik
o Ide yang terkait o Dosa
o Pikiran rendah diri o Sisip pikir
o Pesimisme o Siar pikir
o Pikiran magis o Kontrol pikir
o Pikiran curiga oLain – lain
Jelaskan :
Pasien sering menyendiri, merasa tidak berguna, tidak bisa bergaul dengan orang
lain, dan tidak bisa memulai pembicaraan
c. Bentuk Pikir
o Realistik o Dereistik
Non realistik Otistik
Jelaskan :
Saat wawancara pasien mengatakan bahwa merasa tidak berguna dan lebih senang
menyendiri dari pada bergaul dengan orang lain. Saat menyendiri pasien
memikirkan anaknya, Alm. Suaminya dan Alm. Ibunya.
Diagnosa Keperawatan : Perubahan Proses Pikir
8. Kesadaran
o Orientasi (waktu, tempat, orang)
Jelaskan :
Baik. Pasien mampu menyebutkan nama lengkapnya, menyebutkan saat wawancara
terjadi pada sore hari. Pasien mampu menunjukkan tempatnya sekarang dimana
yaitu di RSJ dan mampu membedakan antara perawat dan pasien lain.
o Meninggi -
o Menurun : -
o Kesadaran berubah
o Hipnosa
o Confusion
o Sedasi
o Stupor
Jelaskan :
Kesadaran pasien Composmentis
Diagnosa Keperawatan :
9. Memori
o Gangguan daya ingat jangka panjang (> 1 bulan)
o Gangguan daya ingat jangka menengah (24 jam - ≤ 1 bulan)
o Gangguan daya ingat jangka pendek (Kurun waktu 10 detik – 15 menit)
Jelaskan :
Pasien mampu mengingat kejadian masa lalunya
Diagnosa Keperawatan :
b. Berhitung
Jelaskan :
Pasien mampu berhitung dengan baik
Jelaskan :
Pasien tidak mampu mengambil keputusan secara sederhana terbukti dengan setiap
ditanya pemasalahannya pasien menjawab”tidak tahu”
c. Tidur
1. Istirahat dan tidur
Tidur siang, lamanya : 5 jam
Tidur malam, lamanya : 9 jam
Aktivitas sebelum / sesudah tidru : tidak ada
Jelaskan :
Tidak ada masalah waktu istirahat
2. Gangguan Tidur
o Insomnia o Parasomnia
o Hipersomnia o Lain – lain
Jelaskan :
Tidak ada
Diagnosa Keperawatan :
Fungsi :
- Menghalangi aksi kimia pada saraf
- Penurunan aktifitas neurotransmitter yang menyababkan eksitasi sel otak
efek samping :
- Denyut jantung abnormal (cepat)
- Kegeli sahan
- Mengaburkan visi
- Khayalan
- Mual
- Memori terganggu
DIAGNOSA
NO. DATA
KEPERAWATAN
DS :
- Pasien mengatakan lebih suka menyendiri di kamar
- Pasien mengatakan jarang mengobrol dengan
teman di kamar karena lebih suka sendiri dan saat
sendiri pasien teringat almarhum ibu dan suaminya
DO :
- Kontak mata kurang
1. - Orang terdekat hanya kakak (perempuan) Isolasi Sosial : Menarik diri
- Pasie terlihat sering menyendiri di kamar, banhak
melamun dan kurang bersemangat
- Saat di tanya pasien menjawab singkat, lambat,
lirih
- Pasien kurang ada keinginan untuk memulai
interaksi dengan orang lain
DS :
Pasien mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal
dunia. Dan pada tahun 2013 suaminya meninggal
dunia karena kecelakaan. Saat berdiam diri pasien
selalu teringat dengan Almh. Ibunya dan Alm.
Suaminya. Pasien juga mengatakan saat di rumah,
2. anak – anaknya tidak mau berbicara dengan dirinya. Respon Pasca Trauma
Kehilangan
DO :
- Pasien lebih memilih menyendiri
- Pasien banyak melamun memikirkan Alm. Ibu dan
suaminya
- Pasien hanya berdiam diri di kamar tidak mau
beraktivitas
DS :
- Pasien mengatakan bahwa lebih senang menyendiri
dari pada bergaul dengan orang lain. Pasien senang
menyendiri karena saat menyendiri pasien bisa
memikirkan anaknya, Alm. Suaminya dan Alm.
3.
Ibunya. Perubahan Proses Pikir
DO :
- Pasien sering melamun
- Pasien menyendiri di kamar
- Pasien sering mengatakan kangen anak-anaknya
dirumah
DS :
- Perawat di ruangan mengatakan pasien kambuh Penatalaksanaan regimen
karena dirumah tidak rutin minum obat terapeutik tidak efektif
4. DO :
- Saat ini adalah kedua kalinya pasien dirawat di RSJ
DS :
Pasien mengatakan setiap malam mendengar suara-
suara seorang wanita dewasa yang kata-kata nya
tidak jelas, suara terdengar selama kurang lebih 5
menit. Saat mendengar suara tersebut, pasien Gangguan Persepsi Sensori:
5.
mengucapkan istighfar dan langsung memejamkan Halusinasi Pendengaran
mata
DO :
tidak terobservasi dikarenakan waktu dinas tidak ada
yang di malam hari.
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial: Menarik Diri
2. Respon Pasca Trauma Kehilangan
3. Perubahan Proses Pikir
4. Penatalaksanaan Regimen Terapeutik Inefektif
5. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Halusinasi Pendengaran