Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok 6:
PROGRAM B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
PENGKAJIAN KEPERAWATAN NAPZA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. W Pekerjaan : Pengacara
Usia : 53 Th No.RM : 12676
Status : Menikah Alamat : Jl. Sukamaju mundur 18 A
Pendidikan: S2
Masalah keperawatan :
Ketidakefektifan koping
Resiko perilaku kekerasan
Resiko cidera
MRS Pertama: tahun 2014 akibat klien memakai sabu-sabu. Pemakaian sabu selama 1 tahun.
Setelah MRS pertama di ruang rehabilitasi, sampai saat ini klien sudah tidak mengkonsumsi
sabu kembali.
MRS Kedua: tahun 2016 Klien kembali masuk ke unit rehabilitasi akibat alkohol. Sempat
berhenti mengkonsumsi alkohol
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. TTV Tensi:160/100 mmHg Temp: 36,5 C
Nadi: 90 x/ mnt Rr: 18 x/mnt
2. Keluhan fisik: Klien mengatakan kalau tidak minum alkohol dirinya sering lemas dan
pusing
3. Saat interaksi klien nampak santai, terlihat defensive terhadap pendapatnya tentang
alkohol, klien nampak lemas.
Masalah Keperawatan ………………………………………………………….
A. GENOGRAM
D. RIWAYAT PEKERJAAN
□ Bekerja menetap □ Pindah-pindah pekerjaan
□ Tidak bekerja □ Diberhentikan / dipecat
E. HUBUNGAN SOSIAL
1. Orang yang dekat klien paling dekat dengan teman kantornya Tn. B. sering
menceritakan keinginannya untuk lepas dari minum-minuman keras lagi
2. Peran serta dlm kegiatan kelompok / Masyarakat: menurut istrinya klien jarang
terlibat dalam kegiatan masyarakat sekitar rumahnya karena kesibukkan suaminya.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: menurut istrinya klien mudah
marah dan tersinggung saat mabuk-mabukan dan cenderung temperamental.
Klien mengatakan bahwa dirinya marah sewajarnya saja, klien merasa kesal akibat
saat klien sedang sibuk, istri dan anaknya sering mengganggu kllien.
- Klien menyangkal sebab memukul istri dan anaknya adalah karena pengaruh
alkohol.
Masalah Keperawatan Resiko menciderai orang lain
F. KONSEP DIRI
1. GAMBARAN DIRI: Klien mengatakan tidak ada yang ingin klien rubah dalam hal
bentuk tubuhnya.
2. PERAN: Klien mengatakan dirinya adalah kepala keluarga yang pintar mencari uang
3. IDENTITAS DIRI: Klien mengatakan dirinya seorang laki-laki, ayah dan suami yang
baik karena bisa mencukupi kebutuhan uang di keluarganya.
4. IDEAL DIRI Klien mengatakan bahwa dirinya menjadi lebih percaya diri saat
setelah minum alkohol dan menurut klien alkohol dapat mempererat hubungan klien
dengan rekanan kerjanya.
5. HARGA DIRI: Klien sangat senang saat mendapatkan rekanan kerja yang juga
senang minum alkohol, dan klien dapat mengobrol panjang lebar. Klien mengatakan
minum alkohol yang mahal juga memiliki nilai sendiri, lebih dipandang wah oleh
orang lain.
Masalah Keperawatan
G. SPIRITUAL
1. NILAI DAN KEYAKINAN
□ Menggunakan zat bertentangan dengan nilai agama dan budaya
Klien mengatakan bahwa minum alkohol dilarang oleh agamanya tetapi klien
juga tidak bisa jika bekerja tanpa minum alkohol.
□ Menggunakan zat tidak bertentangan dengan nilai agama dan budaya
□ Lain-lain ………………………………………………………………
2. KEGIATAN IBADAH
□ Melakukan ibadah secara rutin / teratur
□ Melakukan ibadah jarang-jarang
□ Tidak pernah melakukan kegiatan ibadah
□ Lain-lain ……………………………………………………………..
Masalah Keperawatan ………………………………………………….
DO:
Saat interaksi klien nampak santai,
terlihat defensive terhadap pendapatnya
tentang alkohol, klien nampak lemas,
adanya riwayat menggunakan sabu-sabu
dan perawatan di unit rehabilitasi
selama 2 kali.
DO:
Klien menyangkal sebab memukul
keluarga adalah karena pengaruh
alkohol. Saat interaksi klien nampak
santai, terlihat defensive terhadap
pendapatnya tentang alkohol, klien
nampak lemas, adanya riwayat
menggunakan sabu-sabu dan perawatan
di unit rehabilitasi selama 2 kali.
DS:
- Klien mengatakan bahwa
dirinya marah sewajarnya saja,
klien merasa kesal akibat saat
klien sedang sibuk, istri dan
anaknya sering mengganggu
kllien.
- Menurut istrinya klien mudah
marah dan tersinggung saat
mabuk-mabukan dan cenderung
temperamental.
DO:
Klien menyangkal sebab memukul
keluarga adalah karena pengaruh
alkohol. Saat interaksi klien nampak
santai, terlihat defensive terhadap
pendapatnya tentang alkohol, klien
nampak lemas, adanya riwayat
menggunakan sabu-sabu dan perawatan
di unit rehabilitasi selama 2 kali.