Vous êtes sur la page 1sur 4

ANGKUMAN MSTERI

A. TATA NAMA SANYAWA

1. SENYAWA BINER

Adalah senyawa yang terjadi atas dua jenis atom atau dua jenis ion senyawa biner dari
unsur-unsur non logam

1). Jika pasangan unsur hanya membentuk satu senyawa, maka jumlah

Atom tidak perlu di sebutkan

Contoh : HCl = hydrogen klorida

HNO3 = hydrogen nitrat

2). Jika pasangan unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka

Jumblah atom harus disebutkan (kecuali “mono” untuk atom pertama tidak perlu disebutkan )

1 = mono 3 = tri 5 = penta 7 = hepta

2 = di 4 = tetra 6 = heksa 8 = okta

Contoh : CO2 = karbon dioksida

CO = karbon dioksida

N2O5 = dinitrogen pentoksida

1. senyawa biner dari unsur logam dengan non logam

1). Jika logam golongan A, maka hanya dapat membentuk satu senyawa, penamaanya dengan
menyebutkan nama atom logam di ikuti nama atom non logam diaksiri “ida”

Contoh : NaCl = natrium klorida

MgO = magnesium klorida

AlCl3 = aluminium klorida

2). Jika logamya golongan B, maka dapat membentuk labih dari satu jenis sanyawa.
Penamaanya dengan menyebutkan nama atom logam disertai muatanya (ditulis dangan angka
ROMAWI) dan diikuti nama atom logamya diakhiri “ida”

Contoh : FeCl3 = besi (III) klorida

FeCl2 = besi (II) klorida


Cu2O = tambaga (I) oksida

CcO = tambaga (II) oksida

2. senyawa poliantomik

Adalah senyawa yang terdiri lebih dari dua jenis atom. Dapat berupa senyawa organik
maupun anorganik

Contoh : C2H5OH = etanol (alcohol)

CO(NH2)2 = urea

3. tatanama asam

Asam adalah senyawa yang mengandung ion H+

Asam + unsur non logam + ida

Contoh : HCl = asam klorida

H2SO4 = asam sulfat

4. tatanama basa

Basa adalah senyawa yang mengandung ion OH–

Nama logam + hidroksida

Contoh : NaOH = natrium hidroksida

Ca(OH)2 = kalsium hidroksida

B. persamaan reaksi

Persamaan reaksi kerupakan rangkaian rumus-rumus kimia yang menuliskan zat-zat yang
bereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Persamaan reaksi memberikan impormasi tentang jenis dan
jumblah zat-zat yang terlibat dalam reaksi sehingga dalam persamaan reaksi hendaknya
selalu memperhatikan dua dasar hukum kimia, yaitu

(1). Hukum kekekalan massa : jumblah atom sebelum dan sesudah reaksi sama.

(2). Hukum perbandingan tetap : dalam penulisan persamaan reaksi tidak boleh

Merubah rumus molekul zat.

Bentuk umum persamaan reaksi


Ket :

A,B = pereaksi/reaktan

C,D = produk/hasil reaksi

Untuk menyamakan jumlah atom (penyetaraan) dilakukan dengan menambahkan angka


didepan rumus kimia yang disebut “koefisien”. Persamaan reaksi akan lebih lengkap apabila
dilengkapi dengan wujud zat, yaitu :

(1). Gas = (g)

(2). Larutsn = aqua (aq)

(3). Cair murni = liquid (I)

(4). Padat (kristal) = solid (S)

Langkah-langkah menyetarakan persamaan reaksi :

(1). Tilis zat-zat yang bereaksi disebelah kiri panah dan hasil reaksi disebelah kanan panah,
diserta wujud zat

(2). Setarakan jumblah atom sebelah kiri dan kanan dengan menambah “koefesien” si depan
rumus kimia.

Contoh : gas metana direaksikan dangan gas oksigen menhasilkan gas karbon dioksida dan
air

Langkah (1) = CH4(g) + O2(g) ® CO2(g) + H2O(g)

Langkah (2) = CH4(g) + O2(g) ® CO2(g) + H2O(g)

Jumblah atom kiri jumblah atom kanan

C® 1 1

H® 4 2

O® 2 2+1=3

(1). Karana jumlah H tidak sama, maka koefisien H2O diberi angka 2

CH4(g) + O2(g) ® CO2(g) + 2H2O(g)

Jumblah atom kiri jumblah atom kanan

C® 1 1

H® 4 2×2 =4
O® 2 2 + 2 (1) = 4

(2). Karana jumlah atom O tidak sama maka koefisien O2 diberi angka 2

CH4(g) + 202(g) ® CO2(g) + 2H2O(g)

Jumblah atom kiri jumblah atom kanan

C® 1 1

H® 4 4

O® 2x2=4 4

Jadi, koefisien reaksi berturut-turut adalah : 1,2,1,2

Ingat !!

Dalam persamaan reaksi, koefien reaksi merupakan :

– perbandingan jumlah molekul

– perbandingan jumlah mol

– perbandingan volume

Vous aimerez peut-être aussi