Vous êtes sur la page 1sur 1

ABSTRAK

Kestabilan suatu lereng dapat dinyatakan dengan suatu nilai faktor keamanan yang
merupakan perbandingan antara gaya penahan dan gaya penggerak. Berdasarkan data
yang dimiliki oleh Kementerian Pekerjaan Umum tentang Lokasi Rawan dan Siaga Alat
pada Jalur Lebaran Tahun 2013, diketahui bahwa Kabupaten Gowa merupakan salah
satu dari empat daerah rawan longsor di Sulawesi Selatan. Parameter yang
memengaruhi kestabilan lereng terdiri dari parameter tetap dan parameter acak.
Parameter tetap adalah geometri lereng dan bidang nirsambung, sedangkan parameter
acak adalah karakteristik tanah yang meliputi sudut geser dalam, kohesi tanah dan berat
isi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain lereng berdasarkan distribusi nilai faktor
keamanan. Analisis probabilistik adalah suatu metode yang memanfaatkan parameter
acak untuk menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan simulasi Monte Carlo.
Hasil penelitian diperoleh tipe longsoran lereng, yaitu longsoran baji dengan arah
luncuran N260E. Semakin besar kemiringan lereng, maka korelasi parameter sudut geser
dalam dan berat isi terhadap nilai faktor keamanan semakin kecil, sedangkan korelasi
parameter kohesi semakin besar. Penambahan jenjang cenderung dapat menambah nilai
faktor keamanan lereng, akan tetapi perlu diperhatikan perbandingan jarak horisontal
dengan vertikalnya dan lebar jenjang yang akan terbentuk, serta overall slope yang
berbanding terbalik dengan nilai faktor keamanan. Nilai faktor keamanan lereng aktual
yang diperoleh dari analisis, yaitu 0,507 yang dikategorikan labil dengan persentase
kemungkinan terjadinya longsor sebesar 100%. Agar memperoleh lereng yang stabil,
maka dilakukan desain ulang sehingga diperoleh lereng dengan nilai faktor keamanan
1,317 yang memiliki geometri lereng tiga jenjang (3:4) dan overall slope 350. Persentase
kemungkinan terjadinya longsor sebesar 23,5%.

Kata kunci: kestabilan lereng, probabilistik, faktor keamanan, Monte Carlo

iii

Vous aimerez peut-être aussi