Vous êtes sur la page 1sur 3

Nama : Esra Magdalena Sirait

NIM : 7163220017
Akuntansi A

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) AND JUST IN TIME (JIT)


Menurut Mas’ud (2004), Activity Based Costing (ABC) dan Just In Time (JIT) ini akan
memberikan kita pemahaman mengenai sistem akuntansi biaya yang dirancang untuk
mengendalikan pelaksanaan rencana perusahaan yang menerapkan teknologi maju, yaitu dengan
menerapkan perhitungan biaya produksi berbasis aktivitas (activity based costing).

A. Konsep dan Penerapan Sistem ABC

AKUNTANSI BIAYA ABC SYSTEM


TRADISONAL
Fokus Produk Aktivitas
Lingkup Biaya produksi Seluruh biaya
Users Manajemen puncak Manajemen dan karyawan
Teknologi Manual Teknologi informasi
Pemanfaatan Inventory costing and cost Cost reduction and accurate
control production costing
Sistem ABC, biasanya diterapkan pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang
memproduksi berbagai macam produk dengan biaya overhead yang tinggi. Dengan menerapkan
sistem ABC maka akan tersedia informasi biaya menurut aktivitas yang memudahkan
manajemen dalam pengambilan keputusan sehingga manajemen dapat melakukan perbaikan
terus menerus terhadap aktivitas untuk mengurangi biaya overhead.

Langkah-langkah dalam Pendekatan ABC


Proses penentuan biaya produksi:

1. Biaya langsung produksi dibebankan ke produk


2. Membebankan biaya produksi tidak langsung dengan 2 tahap:
a. Tahap I, menentukan pengelompokan tempat biaya
b. Tahap II, menentukan tarif biaya produksi tidak langsung

Metode ABC membagi tingkat pembebanan dan alokasi biaya overhead menjadi empat tingkatan
biaya, yaitu:

a. Tingkatan biaya unit


b. Tingkatan biaya batch atau proses
c. Tingkatan biaya untuk mempertahankan produk
d. Tingkatan biaya fasilitas

B. Tempat Biaya
a. Tempat biaya mesin
b. Tempat biaya persiapan
c. Tempat biaya teknik
d. Tempat biaya fasilitas

C. Just In Time (JIT)


Pada dasarnya JIT merupakan filosofi manajemen yang memfokuskan pada pelaksanaan
aktivitas segera pada saat dibutuhkan atau diminta. JIT dibangun atas dasar empat aspek dasar,
yaitu:
a. Semua aktivitas yang tidak menambah nilai dari produk atau jasa harus dieliminasi.
b. Komitmen pada kualitas produk
c. Perbaikan secara berkelanjutan terhadap efisiensi aktivitas operasi perusahaan
d. Penekanan pada simplifikasi dan peningkatan aktivitas penambahan nilai
Beberapa keuntungan yang diperoleh jika pembelian dilakukan dengan metode JIT antara lain:

a. Penurunana jumlah pemasok dan sebagai konsekuensinya sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat dioptimalkan untuk melakukan negoisasi pembelian.
b. Perusahaan dapat melakukan penetapan harga dan tingkat kualitas dalam kesepakatan
jangka panjang dengan supplier.
c. Memungkinkan pembeli untuk dapat menetapkan kontrak dengan penjual atau pemasok
mengenai persyaratan pengiriman dan kualitas barang yang dikehendaki.
d. Mengurangi waktu pengepakan dan pembongkaran karena digunakannya shop ready
container.
e. Biaya inpeksi menjadi berkurang.
Metode pembelian dengan menggunakan JIT juga akan mempengaruhi sistem akuntansi biaya,
antara lain:

a. Meningkatkan biaya yang dapat dikategorikan biaya langsung


b. Mengubah tempat biaya yang digunakan untuk mengakumulasi biaya
c. Mengubah dasar yang digunakan untuk alokasi biaya tidak langsung kedepartemen
produksi
d. Mengurangi informasi selisih harga pembelian individual
e. Mengurangi frekuensi atau laporan detail atas pengiriman pembelian dalam sistem
akuntansi internal.
Persyaratan penerapan JIT untuk metode pembelian:
a. Kedekatan dengan pemasok
b. Pemasok jumlahnya sedikit
c. Pemasok tahu kualitas yang diinginkan perusahaan
d. Meminimalisasi inspeksi
e. Eliminasi penggudangan
Elemen kunci dalam proses produksi dengan sistem JIT meliputi:

a. Produksi dilakukan berdasarkan permintaan


b. Penekanan diletakkan pada pengurangan waktu tunggu produksi
c. Produksi dihentikan apabila terjadi kerusakan pekerjaan dalam proses
d. Penekanan pada penyederhanaan aktivitas pada produksi
Tantangan penerapan JIT:

a) Tata letak produksi


b) Sikap departemen pembelian
c) Keandalan transportasi material
d) Jarak lokasi pemasok.
Backflush Costing

Sistem ini berfokus pada output organisasi dan kemudian bekerja berbalik ketika
dilakukan pembebanan biaya unit terjual dan perdediaan. Perbedaan utama sistem penentuan
biaya produksi JIT apabila disbandingkan dengan sistem tradisional:
1. Menentukan biaya produksi pada akhir periode
2. Analog metode fisik pada persediaan
3. Tidak diperlukan rekening produk dalam proses

D. Prosedur Pencatatan Biaya Produksi


1. Mencatat pengeluaran material pada rekening Material dan Produk Dalam Proses
(MPDP)
2. Mencatat biaya tenaga kerja langsung ke HPP
3. Mencatat BOP ke rekening BOP sesungguhnya dan kemudian dibebankan ke HPP
4. Membebankan materialyang ada pada rekening BPDP ke rekening HPP akhir tahun
5. Mengurangkan HPP, MPDP, dan produk jadi setelah dilakukan perhitungan akhir

Vous aimerez peut-être aussi