Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2.5.1 Geologi
Fasilitas pembuangan sampah tidak dibenarkan jika berlokasi diatas daerah yang
mempunyai sifat geologi yang dapat merusak sarana disekitarnya. Menurut Alzwar M (1980)
Daerah atau kawasan yang tidak layak adalah daerah dengan formasi batuan pasir, gamping
dan batuan bekekar lainnya. Hal ini diakibatkan oleh batuan berpori akan dengan mudah
meloloskan air, sehingga cairan limbah yang terbentuk akibat penguraian sampah TPA akan
mencemari zona air lainnya. Sehingga menurut teori Alzwar M, bahwa batuan lempung dan
kompak yang bersifat kedap terhadap air dinilai layak untuk lokasi lahan urug atau lokasi
TPA Sampah.
2.5.2 Topografi
2.5.3 Kesehatan
Menurut Biehler dan Hagele (1995), Lindi Terbentuk di setiap lokasi pengelolaan
sampah baik skala kecil (TPS) maupun skala besar (TPA). Lindi mengandung bahan organik ,
bahan anorganik dan bakteri pantogen. Sehingga, lindi sendiri dapat menyebabkan suatu
pencemaran.
Menurut Mulia (2008), Liindi dapat berfungsi sebagai pembawa penyakit karena
didalamnya sering didapatkan bakteri pantogen yang berasal dari sampah . Menurut
Dinas Kesehatan kota Bekasi 2008, jenis penyakit dengan frekuensi lebih tinggi yang
ditemukan pada frekuensi lebih tinggi yang ditemukan pada masyarakat disekitar
TPA Sampah adalah ISPA, Kulit dan Gastiris. Penyakit tersebut dapat disebarluaskan
melalui lindi yang terkontaminasi oeh bakteri pantogen sebagai akibat lindi yang
masuk ke badan air di sekitar TPA sampah sesudah maupun sebelum
memberlakukan perlakuan yang memadai.