Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh Kelompok I:
1. Angga Dwi Agustino 1601470001
2. Adinda Alisabella 1601470003
3. Firda Ayu M 1601470006
4. Lailatul Fitria 1601470010
5. Erina Surya Pratiwi 1601470008
6. Dinda Dyah L 1601470012
7. Vela Latifah 1601470014
8. Maharani Dwi 1601470016
9. Nuril Kumalasari 1601470020
10. Hanifa Safitri 1601470022
11. Dinda Risma 1601470024
12. Rohimah 1601470026
13. Tiara Suci L 1601470031
14. Alifia Fitrah 1601470033
15. Astrit Anisaningrum 1601470035
16. Riza Masruroh 1601470037
17. Dwi Siska 1601470039
18. Angger Rangga S 1601470041
19. Bagus Prasetyo 1601470043
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
tugas makalah Keperawatan Gawat Darurat dengan judul “Askep Sindrom
Koroner Akut (SKA)”
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Ns Supono S.Kep., M.Kep SpMB., selaku Kaprodi Sarjana
Terapan Keperawatan Lawang dan selaku dosen Keperawatan Gawat
Darurat
2. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah
ini hingga selesai.
Penulis sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dari pembaca demi
perbaikan penulisan makalah untuk selanjutnya. Harapan penulis, semoga makalah
sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.3 Tanda dan Gejala
2.4 Patofisiologi
2.5 Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
2.6 Penatalaksanaan
2.7 Pengkajian Keperawatan
2.8 Diagnosa Keperawatan
2.9 Intervensi Keperawatan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Etiologi
Penyebab reversible dari gagal jantung antara lain: aritmia (misalnya: atrial
fibrillation), emboli paru-paru (pulmonary embolism) ,hipertensi maligna atau
accelerated, penyakit tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme), valvular heart
disease, unstable angina, high output failure, gagal ginjal, permasalahan yang
ditimbulkan oleh pengobatan (medication- induced problems), intake (asupan)
garam yang tinggi, dan anemia berat.
Menurut Cowie MR, Dar O (2008), penyebab gagal jantung dapat
diklasifikasikan dalam enam kategori utama:
1. Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard, dapat disebabkan
oleh hilangnya miosit (infark miokard), kontraksi yang tidak terkoordinasi (left
bundle branch block), berkurangnya kontraktilitas (kardiomiopati).
2. Kegagalan yang berhubungan dengan overload (hipertensi).
3. Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas katup.
4. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas ritme jantung (takikardi).
5. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas perikard atau efusi perikard
(tamponade).
6. Kelainan kongenital jantung.
Faktor Predisposisi dan Faktor Pencetus
Faktor predisposisi merupakan faktor predisposisi gagal jantung antara lain:
hipertensi, penyakit arteri koroner, kardiomiopati, enyakit pembuluh darah,
penyakit jantung kongenital, stenosis mitral, dan penyakit perikardial.
Faktor pencetus merupakan faktor pencetus gagal jantung antara lain:
meningkatnya asupan (intake) garam, ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti
gagal jantung, infak miokard akut, hipertensi, aritmia akut, infeksi, demam, emboli
paru, anemia, tirotoksikosis, kehamilan, dan endokarditis infektif.
3.1 Kesimpulan
Sindrom koroner akut (SKA)/Acute coronary syndrome (ACS) adalah
gejala yang disebabkan adanya penyempitan atau tersumbatnya pembuluh
darah arteri koroner baik sebagian/total yang mengakibatkan suplai oksigen
pada otot jantung tidak terpenuhi. Penyebabnya infark miokard, hipertensi,
takikardi, tamponade, abnormalitas katup, kelainan kongenital jantung. Tanda
dan gejala adalah rasa nyeri di bagian dada, sesak nafas, mual dan muntah.
Pemeriksaan penunjang untuk pasien dengan sindrom koroner akut
dengan menggunakan EKG, tes darah, coronary angiography. Diagnosa
keperawatan yang biasa muncul pada pasien dengan sindrom koroner akut
adalah nyeri dada (akut) b.d iskhemia otot sekunder terhadap sumbatan arteri
koroner, penurunan curah jantung b.d infark oto jantung, intoleransi aktivitas
b.d ketidakseimbangan suplai oksigen miokard dengan kebutuhan.
3.2 Saran
Dengan mengetahui tanda dan gejala serta proses penyakit ini diharapkan tercapai
asuhan keperawatan yang komperehensif tanpa memperberat kondisi klinis pasien.
Perawat diharapkan bisa memberikan informasi kepada pasien, sehingga pasien
dapat mengetahui penyebab terjadinya SKA, sehingga resiko terjadinya SKA
semakin kecil , menurunkan angka morbiditas, dan mortalitas. Perawat juga
berperan sebagai jembatan informasi tentang edukas.
DAFTAR PUSTAKA
Bachrudin, M & Najib, Moh. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan:
Keperawatan Medikal Bedah 1. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Heni Rokaeni, SMIP, CCRN. et. al. 2001. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta:
Harapan Kita.
http : // forum.upi.edu/v3/index.php ? topic = 15378.0
http : // peduli.com/? p=15
Smeltzer, Suzanne C. Bare, Brenda G. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2.
Edisi 8. Jakarta: EGC.