Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dibuat
FRITSON TOBIGO
FERLINA
ARDIANTO KOLUDU
AGUSTINA KAMBIRA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas tentang Gangguan Sistim Neurobehaviour Low Back Pain dari segi
konsep teoritis dan hasil journal yang dipublikasikan melalui media internet.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang bersifat membangun. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan mamfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Definisi
B. Etiologi
C. Faktor Resiko
D. Anatomi Fisologi
E. Patofisiologi
F. Manifestasi
G. Penatalaksanaan
H. Pemeriksaan Diagnostik
I. Pencegahan
Asuhan Keperawatan
REFERENSI
BAB I
KONSEP TEORI
LOW BACK PAIN/LBP
(NYERI PUNGGUNG BAWAH)
D. Anatomi Fisiologi
1. Guna kerangka.
Menahan seluruh bagian-bagian badan (Menopang tubuh).
Melindungi alat tubuh yang halus seperti otak,jantung dan paru-paru.
Tempat melekatnya otot-otot dan pergerakan tubuh dengan perantaraan
otot.
Tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah.
Memberi bentuk pada bangunan tubuh.
I. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Dilakukan untuk mencegah timbulnya kejadian LBP. Dengan cara
edukasi yang meliputi teknik mengangkat beban, posisi tubuh saat
bekerja, peregangan dan sebagainya. Lebih lanjut bisa di berikan
exercise untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas dan ketahanan
dari punggung bawah.
2. Pencegahan Sekunder
Dilakukan untuk mengurangi kejadian LBP dengan deteksi dini,
dengan cara modifikasi faktor resiko seperti mengurangi obesitas,
merokok
3. Pencegahan Tersier
Dilakukan untuk meminimalisir konsekuensi dan atau disabilitas yang
mungkin timbul dalam perjalanan penyakitnya.
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
2. Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
Pemeriksaan persistem
Sistem persepsi dan sensori
(pemeriksaan panca indera : penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecap, perasa)
Sistem persarafan (Pemeiksaan neurologik)
Pemeriksaan motorik
Pemeriksaan sens sensorik.
Straight leg Raising (SLR), test laseque (iritasi radisks L5 atau S 1)
cross laseque(HNP median) Reverse Laseque (iritasi radik lumbal
atas)
Sitting knee extension (iritasi lesi iskiadikus)
Pemeriksaan system otonom
Tanda Patrick (lasi coxae) dan kontra Patrick (lesi sakroiliaka)
Tes Naffziger
Tes valsava.
Sistem pernafasan
(Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas.)
Sistem kardiovaskuler
(Nilai tekanan darah, nadi, irama, kualitas, dan frekuensi)
Sistem Gastrointestinal
(Nilai kemampuan menelan,nafsu makan, minum, peristaltic dan
eliminasi)
Sistem Integumen
(Nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien )
Sistem Reproduksi
(Untuk pasien wanita )
Sistem Perkemihan
(Nilai Frekuensi Bak, warna, bau, volume )
C. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Nyeri akut b/d agen injuri (fisik, Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
kelainan muskulo skeletal dan system keperawatan selama.... x 24 jam nyeri o Lakukan pengkajian nyeri
syaraf vaskuler berkurang/hilang dengan kriteria : secara kom-prehensif (lokasi,
Tingkat nyeri karateristik, durasi, frekuensi,
Batasan karakteristik : o Melaporkan nyeri ber-kurang / kualitas, dan faktor presipitasi).
o Verbal hilang o Observasi reaksi non verbal
- Menarik nafas pan-jang, o Frekuensi nyeri berku-rang / dari ketidaknyamanan.
merintih, mengeluh nyeri hilang o Gunakan teknik komunikasi
o Motorik o Lama nyeri berkurang terapetik untuk mengetahui
- Menyeringaikan wajah. o Ekspresi oral berkurang / hilang pengalaman nyeri klien.
- Langkah yang ter-seok-seok o Ketegangan otot berku-rang / o Kaji kultur/ budaya yang
- Postur yang kaku / tidak hilang mempengaruhi respon nyeri.
stabil o Dapat istirahat o Evaluasi pengalaman nyeri
- Gerakan yang amat lambat o Skala nyeri berkurang / masa lampau.
atau terpaksa menurun o Evaluasi bersama klien dan tim
o Respon autonom kesehatan lain tentang ketidak
- Perubahan vital sign Kontrol Nyeri efektifan kontrol nyeri masa
o Mengenal faktor-faktor lampau.
penyebab o Bantu klien dan keluarga untuk
o Mengenal onset nyeri mencari dan menemukan
o Jarang / tidak pernah dukungan.
melakukan tindakan o Kontrol lingkungan yang
pertolongan dengan non dapat mempe-ngaruhi nyeri
analgetik (suhu ruangan, pencahayaan,
o Jarang / tidak pernah dan kebisingan)
menggunakan analgetik o Kurangi faktor presipitasi
o Jarang / tidak pernah nyeri.
melaporkan nyeri kepa-da tim o Pilih dan lakukan penanganan
kesehatan. nyeri (farmokologi, non
o Nyeri terkontrol farmakologi dan inter-
- personal)
o Kaji tipe dan sumber nyeri
Tingkat kenyamanan untuk me-nentukan intervensi.
o Klien melaporkan kebu-tuhan o Ajarkan tentang teknik non
istirahat tidur tercukupi farmakologi.
o Melaporkan kondisi fisik baik o Berikan analgetik untuk
o Melaporkan kondisi psikis baik mengurangi nyeri.
o Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
o Tingkatkan istirahat
- o Kolaborasi dengan dokter jika
- ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil.
o Monitor penerimaan klien
tentang mana-jemen nyeri.
Andministrasi Analgetik
o Tentukan lokasi, karateristik
kualitas, dan derajat nyeri
sebagai pemberian obat.
o Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis dan fekkuensi.
o Cek riwayat alergi
o Pilih analgenik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgetik
ketika pemberian lebih dari
satu.
o Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri.
o Tentukan analgetik pilihan rute
pemberian dan dosis optimal.
o Pilih rute pemberian secara iv-
im untuk pengobatan nyeri
secara teratur
o Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
o Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat.
o Evaluasi efektifitas analgesik
tanda dan gejala (efek
sampingan)
BAB III
JURNAL
Latihan Core Stability dan William’s flexion adalah salah satu terapi latihan untuk
penderita nyeri punggung bawah yang dikembangkan oleh Dr. Paul William pada
tahun 1937 dengan cara penguatan otot-otot abdomen dan otot gluteus maksimus
serta penguluran otot-otot ekstensor punggung. Dengan otot-otot penyangga
tulang belakang yang kuat dan postur tubuh yang benar dapat meningkatkan
keseimbangan dan aktifitas fungsional.
Hasil Penelitian:
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh terapi latihan core stability
terhadap penurunan nyeri, peningkatan keseimbangan dan kemampuan fungsional
pasien nyeri punggung bawah, ada pengaruh terapi latihan Williams flexion
terhadap
penurunan nyeri, peningkatan keseimbangan dan kemampuan fungsional pasien
nyeri punggung bawah, dan tidak ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara
terapi latihan core stability dengan
latihan Williams flexion terhadap penurunan nyeri punggung bawah, peningkatan
keseimbangan pasien nyeri punggung bawah dan kemampuan fungsional pasien
nyeri punggung bawah.
Saran untuk penelitian ini adalah dosis pengulangan terapi latihan core
stability terlalu singkat, sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan
menggunakan dosis pengulangan yang sebenarnya. Latihan core stability lebih
sulit sehingga membutuhkan pengawasan yang lebih dari peneliti.
REFERENSI
Judith & nancy, Alih Bahasa Ns. Esti Wahyuningsih, S.Kep ; Buku Saku
Diagnosa Keperawatan, Edisi 9, Edisi revisi, EGC, Jakarta, 2002
PPNI ; Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, Definisi Dan Indikator
Diagnostik, Edisi I, Cetakan ke III, jakarta, 2017
__________. Askep LBP (Low Back Pain). Diakses pada tanggal 12 Februari
2012. http://nursingbegin.com/askep-lbp/.
__________. Pendidikan Dan Konseling Untuk Mencegah LBP, Diakses pada
tanggal 6 maret 2018, http://www.moryz.com/back-pain/education-
conseling-low-back-pain.html