Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin berkembangnya transportasi laut, maka ketersediaan kapal yang
merupakan sarana angkutan laut semakin dibutuhkan, terutama bagi yang berkapasitas besar,
sehingga dapat memperlancarkan arus perdagangan dan perekonomian dunia.
Mesin diesel mempunyai efisiensi thermal tertinggi dari setiap mesin pembakaran internal
atau eksternal karena rasio kompresi yang sangat tinggi. Terkait dengan adanya kompresi
yang sangat tinggi, maka di dalam mesin diesel harus didukung suatu alat yang dapat
memasukkan dan mengabutkan bahan bakar ke dalam silinder, yang biasa disebut injector.
Injector, adalah salah satu bagian terpenting dari mesin diesel, yang merupakan suatu alat
untuk mengabutkan dan menyemprotkan bahan bakar hingga menjadi butiran-butiran halus
yang nantinya tercampur tercampur dengan udara dan didukung dengan kompresi yang relatif
tinggi maka terjadilah pembakaran. Injector, merupakan alat bantu di sebuah mesin diesel
yang harus mendapatkan perhatian dan perawatan secara berkala. Untuk mencapai kualitas
yang baik injector diperlukan ketelitian dan kemahiran dari para ahli mesin kapal dalam
menganalisa faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan pada injector,
bagaimana mengatasi hal-hal tersebut agar tidak terulang lagi. Di dalam operasinya injector
mesin diesel sering mengalami hambatan atau kerusakan yang membuat gangguan dalam
sistem kerja dari injector sehingga proses pembakaran bahan bakar tidak berfungsi dengan
sempurna. Kemungkinan penyebab kerusakan atau gangguan terdapat pada atomisasi nozzle
yang tidak baik, adanya udara pada saluran bahan bakar, saat penginjeksian bahan bakar
terlambat, control rack tidak berfungsi, automatic timer tidak berfungsi, jumlah bahan bakar
yang diinjeksikan ke silinder tidak sama, bahan bakar yang diinjeksikan terlalu banyak,
kualitas bahan bakar yang kurang baik mempengaruhi komponen-komponen daripada sistem
bahan bakar, terjadinya oversize pada orifice menyebabkan pembakaran tidak sempurna
karena terjadi drip pada nozzle, mesin mengalami penurunan kinerja karena kompresi
mengalami kendala, blow by terjadi pada saat proses kompresi sehingga pressure maximum
menjadi tidak tercapai, oli pada carter lebih cepat kotor karena carbon deposite
(kerak/jelagah) yang dominan didalamnya, serta gangguan-gangguan lainnya di kapal M.T.
DAMAI SEJAHTERA 8 dan kejadian yang pernah penulis alami pada tanggal 07 Juli 2016
sewaktu berlayar dari Bau-bau menuju Gorontalo, terjadinya kenaikan suhu gas buang yang
di temukan pada silinder no.5 kenaikan suhu yaitu 370ºC, dari kondisi–kondisi di atas perlu
di ambil tindakan di karena akan mengganggu, oleh sebab itu tulisan ini di buat dengan judul:
Skripsi ini dimaksudkan dapat menjadi suatu pertimbangan dari pembaca yang terutama
berada dalam lingkungan perkapalan atau pelayaran pada khususnya, serta agar pembaca dan
penulis dalam lingkungan kerja menyadari pentingnya melaksanakan perawatan dan
perbaikan secara berkelanjutan menurut manual book yang tersedia dikapal sebagai pedoman
kerja diatas kapal M.T. DAMAI SEJAHTERA 8.
BAB II
LANDASAN TEORI
Salah satu komponen utama dalam sistem bahan bakar mesin penggerak utama di
antaranya adalah injector bahan bakar yang berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar
ke dalam silinder.
Proses pembakaran yang sempurna di dalam silinder dilihat dari sisi injector
tergantung syarat-syarat sebagai berikut :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu penelitian yang dilakukan adalah pada saat penulis melaksanakan praktek kerja
nyata atau praktek laut (PRALA), terhitung mulai tanggal 20 Januari 2016 sampai
dengan tanggal 23Januari 2017. Selama penulis mengadakan praktek laut,penulis
mengamati dan mempelajari permasalahan-permasalahan yang terjadi di atas kapal
khususnya perihal injector bahan bakar mesin penggerak utama.
BAB IV
Injector bahan bakar pada M.T. DAMAI SEJAHTERA 8 sering mengalami masalah
yang dapat menyebabkan terganggunya proses pembakaran. Proses pembakaran yang
tidak sempurna mengakibatkan daya mesin penggerak utama berkurang.
BAB V