Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan
dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada 2010 sebagai tujuan
pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal yang
telah dicanangkan oleh pemerintah pada pembukaan Rakernas Departemen
Kesehatan RI pada tahun 1999.
Namun masih banyak perumahan warga yang ventilasi kurang memadahi
dan pencahaannya kurang. Perkampungan dengan kondisi jalan yang rata, saluran
pembuangan yang cukup lancar, pembuangan sampah yang cukup tertib yaitu
dibuang dan dikumpulkan di TPS dekat makam setempat, dan terdapat sumber
polusi yaitu berupa air selokan sehingga memungkinkan terjadinya penyakit yang
berbasis pada lingkungan seperti demam berdarah.
Dengan masih tinggi nya kasus Demam Berdarah sampai saat ini,
membuat penulis tertarik untuk mengangkat kasus Demam Berdarah Dengue
dengan alokasi :
Tujuan Khusus :
2. Untuk Puskesmas
3. Untuk Keluarga
4. Untuk Mahasiswa
TINJAUAN TEORI
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu
terjalin kerjasama yang baik
2.3 Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai
masalah kesehatan/perawatan.
2.3.1 Individu
2.3.2 Keluarga
a. Ibu hamil
b. Bayi baru lahir
c. Balita
d. Anal usia sekolah
e. Usia lanjut
a. Panti wredha
b. Panti asuhan
c. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
d. Penitipan balita
2.3.4 Masyarakat
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam
bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan di contoh oleh masyarakat.
7. Sebagai Tempat Bertanya (Fasilitator)
2) Peningkatan gizi
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks
2.5.2 Upaya Preventif
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas dan
rumah sakit.
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.
4) Perawatan payudara
10) Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait.
11) Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan dan kesehatan.
2.8.1 Pengkajian
1) Pengumpulan Data
Hal diatas perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif
dalam langkah-langkah selanjutnya.
2) Analisa Data
b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun waktu
tertentu
2.8.2 Perencanaan
2.8.3 Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat
adalah:
a. Pencegahan Primer
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses patologis, sehingga memprependek waktu sakit dan tingkat
keparahan.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pad saat cacat atau terjadi ketidakmampuan sambil
stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai
pencegahan primer lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu
mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya.
2.8.4 Penilaian/Evaluasi
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus
dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:
1) Daya guna
2) Hasil guna
3) Kelayakan
4) Kecukupan
3) Efisiensi biaya
4) Efektifitas kerja
5) Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka waktu
berapa?
BAB III
3.2 Etiologi
Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus Dengue sejenis virus
Arovirus. (Suriadi, Skp dan Rita Yuliani, Skp, 2002: 57)
3.3 Patofisiologi
- Virus masuk kedalam tubuh penderita adalah viremia yang mengakibatkan
penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal di
seluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit(petekie), hiperemi
tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran hati
(hepatomegali) dan pembesaran limpa(spenomengali)
- Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, takanan darah menurun,
gelisah capillary refiul lebih dari 2 detik, nadi cepat dan lemah( christantie
effendy, 1995)
Derajat III : Ditemukannya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi
menurun ( < 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulilt dingin, lembab dan pasien
menjadi gellisah
Derajat IV : Syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur
- Pemberian obat antibiotik bila trdapat infeksi sekunder( kolaborasi dengan tim
dokter)
3. Membersihkan halaman rumah dari kaleng bekas, botol pecah dan benda lain
yang memungkinkan nyamuk bersarang.
3.7 Perawatan Kesehatan Keluarga
1. Pengartian
Perawatan kesehatan keluarga menurut Salivicin G. Balion dan Aracelis
Maglaya (1978): Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau di pusatkan pada keluargasebagai unit
atau suatu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan dan melalui
perawatan sebagai ssaran. Perawatan kesehatan keluarga adalah suatu perawatan
esensial yang berdasarkan kemanusiaan atau cinta kasih untuk mempertahankan
kesejah teraaan keluarga dari masing-masing anggota keluarga.
2. Definisi Keluarga
Keluraga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI 1988)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan dan pengangkatan dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga berinteraksi satu sama lain didalam perananya masing-
masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Tujuan Khusus :
Sasaran :
Perawatan kesehtan keluarga adalah semua anggota keluarga baik yang sehat
mauun yn sakit serta lingkungan.
TINJAUAN KASUS
An.A usia 14 tahun tinggal di Jl.Serda KKO Usman Ali RT.8c No.56
Kelurahan :Sungai buah Kecamatan :Ilir Timur II Palembang. An.A tinggal
bersama kelurga yang terdiri dari ayah (Tn.P) dan ibunya (Ny.E).
Pengkajian
Identitas Klien
Umur : 14 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : SISWA
KK :
NO N A M A UMUR JK AG PD PK HUB TB
anak
3. An.’’ A’’ 14 P islam SMP Siswa 150
Keterangan :
JK : Jenis kelamin
L : Laki-laki
P : Perempuan
AG : Agama
PK : Jenis pekerjaan atau mata pencaharian utama yang ditekuni saat ini
Makanan pokok keluarga ini adalah nasi putih dengan frekuensi makan 3-4 hari
sehari. Menu makanan setiap hari. Menu makanan setiap hari bervariasi yaitu
sayur, lauk pauk, kebiasaan makan protein hewani 1-2 kali seminggu, sedangkan
makanan protein nabati dan sayuran terpenuhi setiap hari jenisnya bervariasi
sesuai selera.
Kebiasaan tidur keluarga tidak teratur, keluarga jarang tidur siang, kebiasaan tidur
keluarga An”A “ pada malam hari sekitar 21.00 Wib.
d. Kebersihan Diri
a. Dalam rumah keluarga An”A “ yang menderita Demam Berdarah Dengue dan
dalam anggota keluarga yang lain tidak ada yang menderita penyakit serupa
seperti An”A “ saat ini.
b. Pada keluarga An”A “ jika ada keluarga yang sakit, kebiasaan keluarga ini
langsung dibawa ke puskesmas terdekat.
a. Perumahan
Rumah yang di tempati oleh keluarga An”A “ adalah rumah milik sendiri, semi
permanen yang berukuran 6 x 10 m2.
Dimana keadaan ventilasi kurang baik, lantai semen, mempunyai 1 kamar mandi,
2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur. Penerangan dari listrik PLN, penataan
ruangan dan kebersihan rumah keluarga An”A“ kurang, kasur dirumah kadang-
kadang saja di jemur, pakaian rumah bergantungan di sembarangan tempat.
Sumber air minum keluarga diperoleh dari PAM, yang juga digunakan
untuk mandi, mencuci pakaian, BAB/BAK. Bak penampungan air minum, air
untuk mencuci pakaian tersebut jarang dibersihkan ataupun dikuras.
f. Fasilitas Kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga An”A “ sering ke puskesmas yang
jaraknya dekat dengan rumah
a. Imunisasi
a. Penghasilan
Penghasilan keluarga An”A“ perbulan kira-kira Rp. 500.000-750.000 dengan
pendapatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan menentukan
pengeluaran belanja keluarga adalah ibu.
b. Pendidikan
Hubungan antara keluarga An”A“ dengan masyarakat sekitar cukup baik, karena
sikap kekeluargaan tempat tinggalnya masih kuat, saling menghargai satu sama
lain juga tolong menolong.
C. Prioritas Masalah
Keluarga mampu
membersihkan
2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 rumah, menjemur
masalah dapat diubah kasur setiap hari,
Keluarga mampu
membersihkan
rumah, menjemur
3 Pontesial masalah dapat 3/3 x 1 1 kasur setipa hari,
dicegah sampah dibakar,
Keluarga
membiarkan keadaan
rumah kotor, kasur
sehari-hari tidak
dijemur, sampah
4 Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0 berserakan
- Masalah tidak dirasakan dihalaman rumah,
ventilasi kurang.
Total 3 2/3
Keluarga mampu
membersihkan bak-bak,
penampungan dan
mengubur barang-
barang bekas.
- Tinggi
Keluarga belum
mengerti pentingnya
pencegahan penularan
penyakit Demam
Berdarah Dengue
Menonjolnya Masalah
Skore : 4 1/3
2. Pontensial terjadinya penularan penyakit DBD pada anggota keluarga yang lain
Skore : 3 2/3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn “P” DENGAN KASUS
DEMAM BERDARAH DENGUE PADA An.’’ A’’
Nama :An
“A” Tanggal Pengkajian
:
Umur :14
Tahun Diagnostik
:DEMAM BERDARAH DENGUE
N PERENCANAAN
O. Masalah Diagnosa Sasaran Tujuan Kriteria Standar Renc
kesehatan keperawatan kepe
1 15 september
2013
2 17 september
2013
1. K u r a n g n y a v o l u m e c a i r a n t u b u h p a d a A n . L
dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF( Dengue
Haemorragic Fever ).
2. P e r u b a h a n n u t r i s i k u r a n g d a r i k e b u t u h a n t u b u h p a d a
A n . L d i k e l u a r g a Tn . A dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat An. L yang mengalami DHF( Dengue
Haemorragic Fever)
3. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang penyakit
Demam Berdarah Dengue
4. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang
penyakit Demam Berdarah Dengue
5. Kurangnya pengetahuan pada An. L dikeluarga Tn. A dengan
ketidakmampuank e l u a r g a dalam mengenal masalah
An. L yang mengalami DHF ( Dengue Haemorragic
Fever ).
6. Ketidaktahuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang baik
behubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang
pentingnya sanitasi lingkungan yang baik
7. Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentag usaha pencegahan
penyakit DBD
8. Ketidaktahuan tentang penyakit sehubungan kurangnya informasi
tentang penyakitnya
9. Kurang pengetahuan warga b.d kurangnya informasi tentang DBD.
10. Kurang Pengetahuan warga tentang tanda dan gejala DBD b.d.
kurangnya informasi tentang DBD.
11. Kurang pengetahuan warga tentang pencegahan DBD b.d kurang
mendapat informasi tentang DBD.
12. Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentag usaha pencegahan
penyakit DBD
13. Ketidaktahuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang baik
behubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang
pentingnya sanitasi lingkungan yang baik
14. Resiko terjadi peningkatan kasus penyakit berhubungan dengan
kurangnya kemampuan masyarakat dalam memelihara lingkungan
15. Resiko penurunan status kesehatan berhubungan dengan belum
adanya pembinaan kesehatan
16. Resiko terjangkit penyakit demam berdarah (DHF) diwilayah RW II
Kelurahan Wiyung berhubungan dengan tingginya kepadatan vector
17. Risiko tinggi terkena DBD b.d kurang pengetahuan warga
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan pada bab sebelumnya maka dapat kami
simpulkan sebagai berikut :
5.2 SARAN
Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka disarankan untuk :
1. Masyarakat
Peran serta dari keluarga dan masyarakat, ditingkatkan terus dalam berbagai
kegiatan dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin. Antara lain warga aktif mengadakan kerja bakti bersih
lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk