Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1
Misal : Pasien dengan luka bakar derajat II dan III yang berakhir dengan
kontraktur.
D. Metode Pencatatan Dalam Mempertahankan Legalitas
Dokumentasi yang akurat akan menjadi pelindung diri dari gugatan
1. Legal : dibenarkan secara hukum
2. Kesalahan (Tort) : keluar dari batas standar
3. Kealfaan/kelalaian (negligence)
4. Risiko kerugian/kerusakan yang tidak beralasan (Unreasonable risk of
harm)
5. Malpractice : Gagal untuk memenuhi standar pelayanan
6. Standar pelayanan (standard of care) : pedoman agar tidak
menyimpang
7. Pelayanan yang beralasan (Reasonable care)
8. Kewajiban/tugas (Duty)
9. Pelanggaran/melalaikan kewajiban (Breach) : gagal melaksanakan
tugas
10. Casual negligence : kesalah yang menyebabkan perlukaan /kerugian
nyata pada seseorg
11. Tuntutan ganti rugi (Damages) : Kompensasi uang
12. Pertanggung jawaban (Liability) : termasuk kerugian lainnya (Sekolah,
biaya hidup, dll)
13. Respondeath Superior : “Let the master answer”
2
14 Bayi lahir dengan asphyksia, kerusakan otak pada bayi, bayi/ibu
meninggal.
KESIMPULAN ;
1. Penggunaan proses keperawatan harus direfleksikan dalam dokumentasi
keperawatan untuk setiap pasien.
2. Status fisik, mental dan emosional pasien, termasuk perubahan-perubahan
dalam hal ini, harus secara. utuh didokumentasikan mert waktu. Informasi ini
mencakup catatan komunikasi perawat & dokter
3. Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik yang akurat harus didapatkan &
tercantum dalam Dokumentasi pasien
3
4. Rencana keperawatan harus dikembangkan & dimodifikasi untuk mencegah
komplikasi, mendorong lingkungan yang nyaman, keamanan, & untuk
mendorong ke tingkat kesehatan yang setinggi mungkin
5. Rencana keperawatan dapat digunakan untuk membuat progress note
(catatan perkembangan)
4
IMPLIKASI ETIK DOKUMENTASI
5
KESIMPULAN
1. Catatan yang tidak diduplikasikan untuk penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan dalam sebuah pernyataan (consent) harus didapatkan
2. Informasi yang dikeluarkan harus dibuat tertutup
3. Akses pada informasi dibatasi
4. Proses keperawatan dicatat secara menyeluruh & akurat
5. Catatan pengobatan/administrasi disimpan untuk tiap pasien
6. Semua kejadian yang tidak diharapkan dicatat secara akurat
6
2. Living wills and power of attorney for health care
3. “Do not resuscitate” orders
4. withdrawing life-prolonging measures
5. The ethics consultation
C. Menekan/meminimalisasi Risiko
Komunikasi dapat menjadisumber utama risiko pada semua layanan kesehatan.
Ini menjadi penyebab utama meningkatnnya gugatan dan keluhan atas pegawai,
dokter, dan perawat. Komunikasi petugas kesehatan dengan pasien dan
keluarga harus menjadi prioritas.
Area lain yang beresiko adalah “Komunikasi antara petugas kesehatan” dalam
kesinambungan perawatan pasien.
Contoh ; Ketika kondisi pasien berubah, & dokter diberitahu tentang perubahan
tersebut, perawat harus secara khusus mencatat :
- siapa yang memberitahu dokter
- nama dokter
- tanggal & waktu pemberitahuan
- informasi yang diberikan pada dokter
- respon atau instruksi dokter
7
- intervensi yang dilakukan
- respon pasien
Semua informasi ini harus didokumentasikan secara. tertulis.
Dokumentasi yang akurat, objektif, dan menyeluruh merupakan bukti yang
terbaik utk membuktikan bhw seorang perawat melakukan sesuatu secara.
beralasan, profesional, dan bhw perawatan pasien konsisten dengan kebutuhan
pasien dan instruksi dokter.
Ketika memasukan data pada status pasien, seobjektif mungkin dan catat
secara khusus :
- Apa yang terlihat (posisi pasien, warna, deformitas, dll)
- Apa yang terdengar (bunyi nafas, keluhan pasien, dll)
- Apa yang tercium (bau cairan drainase, nafas bau aceton, dll)
- Apa yang dirasakan (extremitas dingin, pergerakan pada daerah
fraktur, krepitasi, dll)
- Apa yang dilakukan untuk pasien (traksi servical)
- Apa respon dari tindakan (apakah mengurangi sakit pada leher atau
malah memperparah)
- Apa yang tlh dilakukan utk melindungi pasien (pinggiran tempat tidur
terkunci, tali pengikat tangan yang halus)
- Apa yang dilakukan utk melindungi barang-barang pasien
(penyimpanan)
8
13. Hati-hati dalam membuat perubahan pada catatan. Gunakan metode
yang dapat diterima.
14. Jangan pernah menghancurkan dokumentasi. Jangan menghapus
atau menghitamkan catatan dengan spidol permanen. Cara koreksi yang
benar :
- Buat garis pada catatan yang salah. Pastikan catatan yang salah
masih utuh.
- Tanggal dan hal yang dirubah, tanda tangani.
- Sesuaikan perubahan menurut urutan (kronologis)
- Tandai data mana yang diganti
- Hadirkan saksi bila perlu
9
- Ruang atau nomor rumah sakit (bila pasien)
- Tanggal/waktu kejadian
- Lokasi pasti kejadian
- Lingkungan ; penerangan, keadaan pasien saat kejadian (bangun,
waspada, bingung) ; posisi temapat tidur, posisi siderails, dll.
- Tipe kejadian ; jatuh, kesalahan pengobatan, kesalahan prosedur, dll
- Jenis kelamin/umur/status perkawinan/diagnosa/status kesehatan,
status mental, ketidakmampuan pasien, dll
- Orang yang menemukan kejadian
- Nama, alamat, no tlp dari saksi
2. Deskripsi kejadian/tindakan yang diambil
- Jelas, objektif, faktual tanp tuduhan
- Penyebab utama kejadian, termasuk pernyataan dari pasien,
pengunjung, saksi
- Tanda vital org yang terlibat
- Tingkat kesadaran/status emosi saat kejadian
- Deskripsi khusus cedera ; perdarahan, fraktur, dll
- Keluhan (nyeri, ketidakmampuan bergerak)
- Bantuan atau perawatan yang diberikan
- Respon pasien thd pertolongan pertama
- Diketahui dokter/org lain/oleh siapa diberi tahu
- Nama, jabatan, dan dept dari org yang membuat laporan
3. Pernyataan dokter
- tanggal/waktu
- status pasien
- tindakan lanjut setelah kejadian
- tanda tangan dokter
Laporan kejadian ini penting dibuat dan diserahkan pada org yang berwenang
secaraepat mungkin.
11
Dokumentasi merupakan alat komunikasi. Perawat harus mencatat ke bbg kegiatan
secara akurat & menyeluruh, & disesuaikan menurut populasi.
12