Vous êtes sur la page 1sur 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN K.

E
DENGAN SOL SEREBRI (OLIGODENDROGLIOMA)
DI RUANG MAWAR RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 21-22 AGUSTUS 2009

OLEH :
RAI DEWI DAMAYANTHI PANDE
NIM 0702115008

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2009
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN K.E DENGAN SOL CEREBRI (OLIGODENDROGLIOMA)
DI RUANG MAWAR RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 21-22 AGUSTUS 2009

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2009 pukul 08.30 wita di
Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar dengan teknik wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan catatan medis pasien.
1. Identitas
Pasien Penanggung
Nama : K.E K.K
Umur : 16 tahun 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Laki-laki
Status Perkawinan : Blm kawin Kawin
Suku Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : Tamat SMP Tamat SD
Pekerjaan : Pelajar Petani
Alamat : Br Telaga , Sibetan ,Bebandem, Karangasem

2. Genogram

16 th
Keterangan genogram :

= laki-laki = pasien
= meninggal
= perempuan

2
3. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama
a) Saat MRS : Kejang-kejang
b) Saat Pengkajian : Sakit di daerah luka post VP Shunt.
2) Alasan MRS dan Perjalanan Penyakit Saat Ini
Klien datang ke RSUP Sanglah tanggal 29 Juli 2009 dirujuk dari
RSUD Karangasem dalam keadaan sadar, dikeluhkan kejang-
kejang sebanyak 2 x pada pagi hari itu selama masing 5 menit.
Kejang diawali pada lengan atas menghentak-hentak kemudian ke
seluruh tubuh. Setelah kejang, penderita bicara kacau. Riwayat
nyeri kepala di seluruh bagian kepala (+) sejak 2 minggu SMRS
diikuti penglihatan kabur dan muntah-muntah. SaatMRS keluhan
nyeri kepala (+), panas badan (+), riwayat trauma (-). Setelah
dilakukan pemeriksaan di triage klien dikirim ke Ruang Mawar
untuk perawatan selanjutnya. Selam di Ruang Mawar keluhan-
keluhan tersebut masih dirasakan klien sehingga klien kemudian
dikonsulkan ke bagian bedah saraf dan dilakukan VP Shunt cito tgl
3 Agustus 2009. Setelah VP Shunt keluhan berkurang dan klien
saat ini sedang menunggu jadwal operasi untuk reseksi tumor.
3) Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasinya
Saat mulai dirasakan keluhan sakit kepala , orang tua klien
berusaha mengobati penyakit anaknya dengan membeli obat di
warung dan berobat alternatif tetapi keluhan tidak berkurang. Saat
klien mulai kejang barulah anak dibawa ke RSUD Karangasem
dan opname selama 2 hari sebelum dirujuk ke RSUP Sanglah.
b. Status Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit Yang Pernah Dialami
Sebelum sakit ini klien tidak pernah mengalami sakit yang berat
dan belum pernah opname, hanya sakit flu atau panas biasa.
2) Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap debu,
obat-obatan , makanan ataupun bahan lainnya.

3
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Orangtua mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit yang sama seperti yang dialami pasien sekarang. Riwayat
penyakit dalam keluarga : sakit jantung (-), paru-paru(-), DM(-)
d. Diagnosa Medis dan Therapy Sekarang
Diagnosa Medis : SOL Serebri ec Oligodendroglioma
DD/ : Meduloblastoma
Therapy : - IFVD NaCl : Dextrose 5 % 20 tts/mnt (1:1)
- Diet TKTP
- Phenytoin 3 x 100 mg
- Vit. B1 B6 B12 2x1 tab
- K/p Parasetamol 500 mg

4. Data Bio, Psiko, Sosial, Spiritual


a.Data Biologis.
1) Bernafas :
Klien tidak mengalami gangguan saat bernafas
2) Pola Nutrisi/metabolic
Klien mengatakan saat ini nafsu makan cukup baik semenjak dioperasi.
Klien makan 3-4 kali sehari dan minum 7-8 gelas sehari
3) Pola eliminasi
Saat pengkajian klien mengatakan tidak ada keluhan tentang BAB atau
BAK. BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek dan BAK 5-6 kali
sehari.
4) Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum x
Mandi x
Toileting x
Berpakaian x
Mobilisasi di tempat tidur x
Berpindah x
Ambulasi ROM x
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total.
5) Pola tidur dan istirahat

4
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam
istirahat dan tidurnya semenjak dioperasi kecuali bila sakit pada luka
post op timbul.

b. Data Psikologis
1) Rasa Nyaman
Saat pengkajian klien mengeluh sakit pada luka post VP shunt di
daerah perut kanan. Sakit bersifat hilang timbul dan terasa seperti
menusuk-nusuk . Klien mengatakan bila sakit itu timbul maka klien
tidak bisa tidur dan tidak mau makan. Kadang-kadang klien juga
mengeluh sakit pada bagian tubuh yang lain misalnya pada kaki dan
kemudian sakit itu berpindah –pindah ke bagian tubuh yang lain.
2) Rasa Aman
Klien mengatakan matanya tidak bisa melihat dengan jelas dan semua
benda terlihat dua-dua. Kalau berjalan klien mengatakan masih terasa
sempoyongan dan kaki belum terlalu kuat. Orang tua klien
mengatakan merasa khawatir dengan operasi yang akan dijalani
anaknya dan menanyakan apakah tumornya bisa sembuh dengan obat-
obatan tanpa operasi.

c. Data Sosial
Klien sedang duduk di kelas 1 SMA dank arena sakitnya klien belum
dapat melanjutkansekolahnya. Pasien kooperatif saat menjawab
pertanyaan yang diajukan perawat.
d. Data Spiritual
Pasien beragama Hindu, saat pengkajian pasien mengatakan hanya bisa
berdoa di tempat tidur saja, dengan harapan agar cepat sembuh dan bisa
cepat pulang.
e. Pengetahuan
Orangtua menanyakan apakah anaknya bisa sembuh setelah operasi nanti
dan apakah penyakit anaknya bisa sembuh dengan obat-obatan tanpa
operasi.

5. Pemeriksaan Fisik

5
a. Keadaan Umum
Tingkat Kesadaran : GCS : E = 4, V = 5, M = 6
Bangun tubuh sedang, tampak lemah, berjalan sempoyongan dan kaki
masih terlihat lemas
BB saat pengkajian = 35 kg

b. Tanda-Tanda Vital
Nadi : 56 x/mnt Temp: 36,7 oC
RR :22 x/mnt TD : 110/70 mmHg
c. Keadaan Fisik
1) Kepala dan Leher
- Kepala :Bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada, rambut
cukup lebat, kebersihan kepala cukup, ada luka post VP
Shunt di daerah kepala bagian kanan.
- Mata : anemis (-), ikterus (-), pupil isokor, reflek +/
+,bola mata terlihat seperti menghadap ke atas.
- Hidung : sektret (-), nasal flaring (-)
- Telinga : nyeri (-), sekret pada telinga (-)
- Gigi & mulut : kebersihan cukup, lubang pada gigi (-),
stomatitis (-), anemis(-)
- Leher : pembesaran vena jugularis (-)
2) Dada
Inspeksi : Bentuk simetris, , retraksi dinding dada waktu bernafas
(-).
Palpasi : Tidak teraba pembesaran /tumor di daerah dada
Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada dada kanan dan kiri.
Ronchi (-), wheezing (-). Suara jantung S1-S2 tunggal
regular.
3) Payudara dan Ketiak
Payudara bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada, persebaran rambut
ketiak merata, benjolan tidak ada.

4) Abdomen

6
Tampak luka post op VP shunt yang sudah mengering di daerah
perut kanan,benjolan tidak ada, nyeri tekan (+) di daerah luka,
peristaltik usus normal yaitu 8 x/menit.
5) Genetalia
Bentuk normal, kebersihan cukup
6) Integumen
Warna kulit sawo matang, kebersihan cukup.
7) Ekstremitas
 Atas
Pergerakan tangan kiri & kanan terkoordinasi,
bengkak/oedema tidak ada, kekuatan otot 555 555
555 555
 Bawah
Pergerakan kedua kaki terkoordinasi, oedema tidak ada,
kekuatan otot 555 555
555 555
8). Pemeriksaan neurologis
 Status mental dan emosi
Status mental baik, agitasi (-), perhatian baik, kemampuan bahasa
baik.
 Pengkajian saraf kranial
Nervus III , IV, VI
Kedudukan bola mata saat diam :
tampak bergeser ke lateral atau ke atas
Pemeriksaan gerakan bola mata :
Nervus III : bola mata tidak bisa mengikuti gerakan tangan
pemeriksa ke arah atas lateral dan ke arah atas medial.
Nervus IV : bola mata tidak bisa mengikuti gerakan tangan
pemeriksa ke arah nasal inferior
Nervus VI : bola mata tidak bisa mengikuti gerakan tangan
pemeriksa ke arah lateral.
Pemeriksaan saraf-saraf kranial yang lain dalam batas normal

 Pemeriksaan Refleks

7
Reflek patologis ( babinski ) tidak ada. Refleks fisiologis
(biceps,triseps, patela, ankle ) dalam batas normal
6. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan DL tgl 16 -8-2009
WBC : 8,3 ( n 4 – 11 )
HgB : 12,8
Hct : 37,1
Plt : 281
Hasil lab kimia klinik tgl 16-8-2009
BUN : 41 (n 10-50) Natrium : 139,90 ( n.135-147)
Creatinin : 0,63 ( n. 0,5-1,2) Kalium : 3,78 (n. 3,5 -5,5)
Albumin : 3,74 (n. 3,4-4,8 )
Hasil CT Scan tgl 29/7/2009 :
Tampak massa di daerah sella tursika, kalsifikasi (+), ventrikel
melebar. Kesan : SOL di sella tursika.
Hasil CT scan tgl 11/8/2009
Tampak kalsifikasi di kiri ventrikel III yang mendorong ventrikel III
ke kanan. Sistem ventrikel melebar dan sulkus menyempit.
Kesan : Tumor cerebri dengan hydrocephalus.

7. Analisa Data

No Data Interpretasi Masalah


1 DS :
- Pasien mengatakan sakit di daerah Kerusakan jaringan → Nyeri akut
luka post op VP Shunt daerah perut. pelepasan mediator
- Sakit hilang timbul seperti ditusuk- kimia→ meningkatkan
tusuk transmisi /persepsi nyeri
DO : → nyeri akut
- Tampak luka post VP Shunt di daerah
perut kanan.
- Nyeri tekan di daerah sekitar luka
(+)

2 DS :
- Penglihatan kabur, benda terlihat Tumor→ peningkatan Gangguan sensori
dua-dua ( diplopia) TIK→ mendesak saraf persepsi : visual
DO : okulomotorius dan
- Kedudukan bola mata saat diam : optikal→ ggn sensori Risiko cedera
selalu ke arah lateral atas. perseptual : visual →
- Bola mata tidak bisa mengikuti penlihatan kabur,

8
gerakan tangan pemeriksa kea rah diplopia→ risiko cedera
nasal inferior, atas medial, atas
lateral dan ke lateral
- Cara berjalan terlihat sempoyongan
dan kaki terlihat lemas

3 DS : Kurang pengetahuan →
- Orangtua merasa khawatir dengan Tidak mengetahui Kecemasan
operasi yang akan dijalani anaknya pentingnya Kurang
operasi→khawatir pengetahuan
- Orang tua menanyakan apakah →cemas
penyakit anaknya bisa disembuhkan
dengan obat-obatan tanpa operasi

4. DS : Tumor→ TIK Risiko perfusi


Riwayat sakit kepala, kejang, meningkat→ dilakukan jaringan serebral
muntah-muntah VP Shunt→ TIK tidak efektif
DO : berkurang→ Bila VP
Hasil CT Scan : shunt macet →Risiko ggn
Tumor di sella tursika, perfusi serebral
SOL dgn hidrocephalus

8. Diagnosa Keperawatan ( sesuai Prioritas )

No Tgl
Tgl Muncul Dx Keperawatan TTd
Dx Teratasi
1
21 Agt 2009 Nyeri akut b/d agen fisik (manipulasi bedah)
2
d/d melaporkan nyeri,nyeri tekan (+)
21 Agt 2009 Gangguan sensori persepsi : visual b/d
penurunan fungsi penglihatan, perubahan
3 penerimaan sensori
21 Agt 2009 Cemas b/d kurang informasi tentang prosedur

21 Agt 2009 Risiko perfusi jaringan serebral b/d reduksi


4
aliran darah vena/arteri di jaringan serebral

B. Perencanaan

9
Rencana Perawatan
Hari/ No Tujuan dan Kriteria
Tgl Dx Intervensi Rasional
Hasil
21 1 Setelah diberikan a. Pantau tanda vital keluhan a.Mengetahui
Agt tindakan perawatan nyeri setiap 6 jam perubahan kondisi
2009 selama 2x24 jam b. Lakukan massage pada secara dini
diharapkan nyeri daerah nyeri kecuali di b.teknik relaksasi
berkurang daerah post operasi utk me(-) nyeri
Kriteria hasil : c. KIE tentang penyebab nyeri c. Nyeri dapat
a. Melaporkan dan melaporkan bila ada diatasi secara dini
pengurangan rasa keluhan nyeri
nyeri d. Tindakan kolaboratif d. Analgetik untuk
b. Tanda vital dalam pemberian analgetik me(-) nyeri
batas normal

21 2 Setelah diberikan tindakan a. Memberikan KIE pada a. Keluarga ikut


Agt perawatan selama 2x24 keluarga untuk mencegah menjaga keamanan
2009 jam diharapkan tidak cedera pada pasien dengan Klien
terjadi trauma/cedera cara ;
akibat gangguan - Menemani pasien saat
penglihatan beraktivitas
Kriteria hasil : - Memasang pengaman di
a.Tidak terjadi cedera pinggir tempat tidur
b. Memantau kemampuan b. Mengetahui
beraktivitas dan gangguan perkembangan
penglihatan setiap hari keadaan pasien

21 3 Setelah diberikan tindakan a. Berikan kesempatan kepada Mengurangi beban


Agt perawatan selama 2x15 keluarga untuk orang tua
2009 menit diharapkan mengungkapkan pikiran dan menghadapi operasi
kecemasan orang tua perasaan takut anak
berkurang b. KIE tentang b. Memberi motivasi
Kriteria hasil : - kondisi penyakit dan pada orangtua ttg
Menyatakan kecemasan pentingnya tindakan operasi persiapan operasi
berkurang - pentingnya dukungan
orangtua bagi kesembuhan
anak
- anjurkan untuk berdoa
sesuai keyakinan c. Me(-) kecemasan
c. Libatkan keluarga dalam orangtua
perawatan klien

21 4 Setelah diberikan tindakan a. Tinggikan posisi kepala a Me(-) TIK


Agt perawatan selama 2x24 (head-up) 15-45 0
2009 jam diharapkan tanda- b.Catat status neurology secara b. Mengetahui
tanda gangguan perfusi teratur dan pantau tanda-tanda secara dini tanda
serebral dapat diketahui peningkatan TIK ( nyeri peningkatan TIK
secara dini kepala, mual muntah, c. Phenytoin utk efek
papiledema, gelisah, parese) relaksasi dan anti
c. Kolaboratif pemberian terapi kejang. Vit. B1 B6
antikejang dan vitamin B12 u/
neurotropik meningkatkan

10
metabolisme saraf
otak.

C. Pelaksanaan

TGL/ No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Dx
21 Agt 4 Memberi posisi kepala lebih tinggi 30 0
S=36,70C N=64x/mnt,TD :
2009 1 Memantau vital sign dan keluhan nyeri100/60 mmHg, nyeri (+) pada
09.00 abdomen kanan, mules (+), nyeri
di kaki (+)
Memberikan analgetik Paracetamol 500 Obat sudah diminum,reaksi
mg alergi (-)
Melakukan massage pada kaki yang Keluhan nyeri masih
sakit
Memberi KIE tentang penyebab nyeri Keluarga menyatakan mengerti
tentang penyebab nyeri
10.30 2,4 Mengobservasi keluhan nyeri, tanda Keluhan nyeri berkurang, tanda
peningkatan TIK peningkatan TIK (-)

12.00 3 Memberi kesempatan pada keluarga Keluarga menyatakan mengerti


untuk mengungkapkan pikiran dan tentang kondisi penyakit dan
perasaan takut pentingnya operasi.
Memberi KIE tentang : Keluarga menyatakan akan
- kondisi penyakit dan pentingnya memberi dukungan terhadap
tindakan operasi anak
- pentingnya dukungan orangtua bagi
kesembuhan anak
Menganjurkan untuk berdoa sesuai
keyakinan

13.00 2 Memberikan KIE pada keluarga untuk Keluarga menyatakan mengerti


mencegah cedera pada pasien dengan tentang KIE yang diberikan
cara ;
- Menemani pasien saat beraktivitas
- Memasang pengaman di pinggir
tempat tidur
Memantau kemampuan beraktivitas Klien mampu makan minum dan
dan gangguan penglihatan beraktivitas mandiri di tempat
tidur. Berjalan masih dipapah.
Penglihatan masih kabur dan
ganda
4 Melaksanakan tindakan kolaboratif Obat sudah diminum
pemberian terapi antikejang dan
vitamin neurotropik

15.00 1 Memantau tanda vital dan keluhan nyeri S=36,60C N=66x/mnt,TD :


100/60 mmHg, nyeri pada
abdomen dan kaki sudh jauh
berkurang

11
21 Agt
2009
16.00 2 Mengkaji kemampuan pasien untuk Klien mamp melakukan dengan
melakukan personal hygiene sedikit bantuan

18.00 4 Melaksanakan tindakan kolaboratif Obat sudah diminum


pemberian obat antikejang ( Phenytoin
100 mg dan Vit. B1 B6 B12 )

22 Agt
2009 4 Memantau status neurologi secara Lesi N III, IV, VI (+)
08.00 teratur dan pantau tanda-tanda Tanda-tanda peningkatan TIK (-)
peningkatan TIK ( nyeri kepala, mual S=36,60C N=66x/mnt,TD :
muntah, papiledema, gelisah, parese) 100/60 mmHg, nyeri pada
1 Memantau vital sign dan keluhan nyeri abdomen dan kaki sudah jauh
4 Melaksanakan tindakan kolaboratif berkurang
pemberian obat antikejang ( Phenytoin Obat oral sudah diminum
100 mg dan Vit. B1 B6 B12 )

10.30 3 Memberikan kesempatan kepada Keluarga mengatakan


keluarga untuk mengungkapkan pikiran kekhawatiran tentang operasi
dan perasaan takut sudah agak berkurang

11.00 2 Memantau kemampuan beraktivitas dan Klien masih dibantu saat


gangguan penglihatan berjalan, penglihatan masih
kabur dan ganda

12.30 4 Melaksanakan tindakan kolaboratif Obat sudah diminum


pemberian obat antikejang ( Phenytoin
100 mg dan Vit. B1 B6 B12 )

15.00 1 S=36,60C N=66x/mnt,TD :


Memantau vital sign dan keluhan nyeri
100/60 mmHg, nyeri pada
KIE untuk melapor bila rasa nyeri abdomen dan kaki kadang-
meningkat kadang masih terasa dan
berpindah ke bagian tubuh yang
lain.
Memberi paracetamol 500 mg Obat sudah diminum
16.00 1 Mengobservasi keluhan nyeri Nyeri sudah berkurang

17.30 4 Melaksanakan tindakan kolaboratif Obat sudah diminum


pemberian obat antikejang ( Phenytoin
100 mg dan Vit. B1 B6 B12 )
Mengobservasi tanda-tanda Tanda-tanda peningkatan TIK (-)
peningkatan TIK

12
D. Evaluasi

No
No Hari/Tgl Evaluasi
Dx
1 23-08- 3 S : Keluarga mengatakan kekhawatiran tentang operasi sudah
agak berkurang
2009 pk.
O : Ekspresi wajah terlihat rileks
10.30
A : Masalah teratasi
P:-

2 22-08-
1 S : - Pasien mengatakan kadang-kadang masih sakit pada luka
2009 pk.
post op di abdomen kanan dan kadang berpindah pindah
16.00
ke bagian tubuh lain
O : - Kadang-kadang masih tampak meringis kalau sakit
A : Tujuan tercpai sebagian, masalah belum teratasi
P : Lanjutkan askep

3 22-08-
S : Penglihatan kabur dan bayangan terlihat ganda
2009 pk. 3
O : Tidak terjadi cedera
11.00
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan askep untuk mencegah cedera

4 22-8-2009 4
S : Keluhan sakit kepala, mual, muntah (-)
Pk 17.30
O : Gelisah (-), parese (-)
A : Masalah tidak terjadi
P : Lanjutkan askep untuk memantau tanda-tanda peningkatan
TIK

13

Vous aimerez peut-être aussi