Vous êtes sur la page 1sur 17

Pantun Jenaka

Anjing bermain dengan tali


Kera duduk membaca koran
Bagaimana hati tak geli
Kepala botak suka sisiran

Berenang jauh para ikan


Mereka bebas hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang

Nemu gelang di pekarangan


Tapi gelang sudah karatan
Siapa nyampah sembarangan
Pasti pacarnya orang utan

Jalan-jalan ke pinggir empang


Nemu katak di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Kamu botak minta dikepang

Pak Tegus pergi ke Bali


Melihat bule sedang menari
Aduh pantas kau bau sekali
Kau belum mandi enam hari

Burung Glatik
Lagi hinggap di batu. . .
Kamu memang cantik
Tapi kok badannya bau

Good morning
Selamat pagi
Gigi kuning
Ga pernah gosok gigi

Ada so’imah
Megang kayu
Terus masalah
buat you?
Meler-meler ingus keteter
Sampai sakit di kepala
Hati-hati sering teler
Bikin kamu meninggal dunia

Makan pagi sepiring berdua


Rasanya enak tiada tara
Awas cowok pandai menggoda
Diam-diam watak buaya

Jika sudah namanya cinta


Hati suka berbunga-bunga
Kalau sudah terbawa suasana
Senyum sendiri kayak orang gila

Disana merak disini merak


Merak mana hendak dikepung
Disana hendak disinipun hendak
Pening kepala terajang punggung

Diumpan merak dengan dedak


Hendak ditangkap dengan segera
Di sana hendak di sinipun hendak
Tepuk dada tanyakan selera

Bayan merbah merbuk dara


Terbang bebas hiasan angkasa
Jangan salah tertepuk dada
Badan terhempas mara bencana

Tuan puteri di atas puri


Dato hulubalang di atas padang
Bila dinasihati dengar-dengari
Bila bertepuk pandang-pandang

Buah semangka, buah duren.


Nggak nyangka, gue keren.

Buah semangka buah manggis,


gak nyangka gue manis.
Ada gula, ada semut,
iihh gila, gue imut!!!
Di sini bingung, di sana linglung.
Emangnya enak, enggak nyambung.
Buah semangka berdaun sirih,
buah ajaib kali yah..??

Buah mangga rasanya manis


dibungkus rapat didalam peti
Sayang walau wajah nya artis
tapi gayanya macam hellokitty

Muter-muter cari jodoh,


sudah berkumis kepala petak.
Binatang apa paling bodoh,
kalu bukan kebu geger otak.

Buah semangka campur belek


Gak nyangka gue jelek..
Burung gelatik diatas kepompong
Kamu cantik giginya ompong..

Di sini jualan genteng


Di sana jualan sekoteng
Banyak orang ngaku ganteng
Padahal bopung!!

Oh bulan kemana bintang


Atas pucuk kayu ara
Oh tuan kemana hilang
Dalam bilik anak dara

Atas pucuk kayu ara


Lebat daunnya pokoknya rindang
Hilang kedalam bilik nak dara
Cuma meminta rokok sebatang

Nyari monyet buat makan kutu


jangan lupa bawa palu
sekali lg lo bilang pantun lucu gak lucu
gw tabok pala lu

Ditabur penawar merubah nasib


Nasib baik bukan sebarang
Tafakur elang membaca ratib
Melihat sitikus mengasah parang
Tumbuh kearah kolam telaga
Telaga mencuci badan yang melekit
Walaupun marah tersenyum juga
Tangan ketam cubitnya sakit

Ambilkan bilah pokok sena pj


Jadikan lata tempat berhandai
Andaikan gajah korek telinga
Giliran buaya hajat berinai

Tanam pete dipinggir kali,


petenya lari ga tau diri.
Jangan misscall aja kalau berani,
telpon gue kalau punya nyali.

Ikan sepat ikan bada


ikan keli di dalam rawa..
bnyak wanita bilang laki2 buaya
tapi dia tak sadar kalau buaya ada yg betina….

Janda berhias merambah karang


Sirih kuning disangka serai
Melihat tikus mengasah parang
Datang kucing meminta damai

Hari minggu sudahlah siang


Setelah siang menuju petang
Ditunggu tunggu gak juga datang
Sekali datang kok nagih utang

Jadikan lata tempat berhandai


Terbang sekawan burung belibis
Giliran buaya hajat berinai
Pipit pula membilang tasbih

Paling seger minum limau,


campur madu tambah nikmat.
Ayam berani sama harimau,
itu ayam super nekad.

Memasak ikan di dalam peti


Paling enak di campur terasi
Gayanya aja kayak selebriti
Tapi dompetnya kagak berisi..
Naik delman ke malaya
jangan lupa bawa pengukur
siapa yang tidak tertawa
lihat sibotak ingin dicukur

Si bopak memang sarap,


sukanya makan beras nasi,
dari jauh lo cakep,
dideketin ternyata banci..

Jika sudah merasakan cinta


Hati terasa berbunga-bunga
Kalau sudah terbawa suasana
Senyum sendiri seperti orang gila

Masak ayam masak tumis


Iris tipis sampai habis
Selasa malam hujan gerimis
Dompet tipis semakin kritis..

Beribu-ribu pedagang peyek


Hanya 1 pedagang skotang
Beribu-ribu orang yang jelek
Hanya aku yang paling ganteng..

Lagi males bikin ketupat,


mending main bola sodok.
Nenek yang pandai melompat,
pasti itu nenek kodok.

Anak ayam turun ke bumi,


Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi

Di sana gunung di sini gunung,


di tengah-tengah bunga melati.
Saya bingung, kamu pun bingung,
kenapa ada bunga melati?????

Buah pisang buah tomat


disimpan didalam lumbung padi
pantas tercium bau menyengat
rupanya kau belum mandi
Pantun Nasehat
Hari rabu memetik salak
Buahnya segar hilang dahaga
Hormati Ibu juga Bapak
Agar kelak masuk surge

Orang dahulu hidup di goa


Biawak hidup di dalam rawa
Ikuti perintah orang tua
Tiap solat tak lupa berdoa

Tari piring tari saman


Tari lilin apinya berpijar
Al Quran adalah pedoman
Rajin-rajinlah engkau belajar

Kancil menulis di daun lontar


Ketika mentari telah bersinar
Belajar tak sekedar pintar
Namun menjadi pribadi benar

Sungguh indah syair setanggi


Menyusun kata bagai hiasan
Ilmu itu mesti tinggi
Jangan dunia sebagai batasan

Kolam penuh ikan sepat


Untuk dimasak di daun talas
Kalau ingin ilmu manfaat
Cari guru yang tulus ikhlas

Sepah tebu rasanya hambar


Bila dibakar pasti berkobar
Jika engkau slalu bersabar
Ilmumu pasti kan lebar

Kepada siapa datangnya wahyu


Kepada Nabi wahyu turun
Dari mana datangnya ilmu
Dari belajar dengan tekun
Air jeruk dalam kulkas,
makan roti dengan keju.
Niatlah belajar dengan ikhlas,
hanya Allah yang dituju.

Keliling kota naik becak,


meski lama tiada jemu.
Banyak-banyak engkau membaca,
Karena membaca kuncinya ilmu.

Tinggi gunung tak tergapai,


gunung biru jauh di seberang.
Kalau murid menjadi pandai,
hati gurupun ikut senang.

Tinggi bayam berjengkal-jengkal,


bayang dijinjing karena ringan.
Kepada Allah bertawakal,
tempat diri mohon pertolongan.

Ibu memakai sebuah gelang,


Perut lapar segera makan.
Lima waktu janganlah hilang,
dimanapun selalu tunaikan.

Pohon tinggi jatuh membayang,


jalan setapak dari Ketapang.
Siapa yang rajin sembahyang,
sejuk di hati dadapun lapang.

Membentang luas langit biru,


langit senja bagai perunggu.
Solat subuh harus diburu,
pahala besar selalu menunggu.

Tupai lompat mencuri kentang,


kentang habis tinggalah ikan.
Sholat magrib waktu petang,
jangan pernah kau tinggalkan.

Hidup sederhana selalu hemat,


itulah perintah syariat.
Ayo muslimin dan muslimat,
mari kita keluarkan zakat.
Pohon jati tumbuh berjajar,
pandai berpantun orang Banjar.
Kalau kita malas belajar,
cita-cita takkan terkejar.

Seram sekali Bukit Hantu,


pergi sendiri membawa lampu.
Orang lain takkan membantu,
jika malas jadi tabiatmu.

Lama sudah tak bertemu,


bertemu sekali meminum jamu.
Jauhkan malas dari hidupmu,
Pastilah cerah masa depanmu.

Hutan bakau menjadi taman


Agar pantai tiada hancur
Jika engkau ingin berteman
jauhkan dusta besarkan jujur

Matahari terbit di Kalimantan


Membawa hangat indahnya nian
Inilah hari jadi Tuan Tian
Semoga membawa kebahagiaan

Anak ayam diambil maya


Karena kakinya ada luka
Penyabar adalah sifat mulia
Semua pasti akan suka

Terhampar luas bukit hijau


Hijau karena warna rumput
Dusta itu bagaikan ranjau
Membuat engkau jadi penakut

Sampan perahu mengejar kayak


Dari hulu tak kena-kena
Dusta itu bagaikan riak
Membuat hati gundah gulana

Manis jangan lekas ditelan


Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan

Tuan raja belajar menari


Ditemani para hulubalang
Hidup rajin bagaikan mentari
Kelak hidupmu akan cemerlang

Parang ditetak kebatang sena


Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu

Buah masam asam rasanya


kalau gula rasanya manis
walau dia jelek wajahnya
tetapi mahir berbahasa inggris

Ngun Syah Betara Sakti


Panahnya bernama Nila Gandi
Bilanya emas banyak dipeti
Sembarang kerja boleh menjadi

Pasar baru ramai marak


Tangan bertepuk mulut bersorak
Jaga diri dari congkak
Agar hidup tak luluh lantak

Mana mungkin ada buaya


Coba lihat dengan cermat
Mana mungkin hidup bahagia
Jika pada orang tua tiada hormat

Ilmu insan setitik embun


Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati

Air tertampung dalam tangki cth


Siram bunga agar tak mati
Jaga diri dari iri dengki
Niscaya sentosa relung hati
Tali kekang terikat kendur cth
Kudanya lari entah kemana
Bila malam segera tidur
Bergadang itu tiada guna

Kalau memagar rumpun bawang


Pagar dahulu lapis berlapis
Kalau mendengar pengaduan orang
Dengarkan dulu habis-habis

Lebah dipimpin seekor ratu


Mencari bunga dekat kencur
Air lembut menetes di batu
Lama-lama batupun hancur

Tekukur turun memakan sepat


Anak kera membawa lepat
Jika syukur menjadi sifat
Segenap bahagia ananda dapat

Pergilah ke tepi kali


Jangan lupa bawa guci
Bangkitlah anak pertiwi
Bangunlah negerimu ini

Jangan suka makan mentimun


Mentimun itu banyak getah nya
Jangan suka banyak melamun
Melamun itu tiada gunanya

Emas perak tersimpan di rongga


Banyak yang suka mutiara
Berbuat baik kepada tetangga
Niscaya diri banyak saudara

Kalau berkitab sambil menulis


Jangan sampai dawat terbuang
Kalau bercakap di dalam majelis
Jangan sampai mengumpat orang

Hari rabu memetik kelapa


Airnya segar hilang dahaga
Hormati Ibu juga Bapak
Agar kelak masuk surge
Dari apa kue lemang
Dari ketan yang dipanggang
Waktu kecil kita ditimang
Ayah Ibu harus disayang

Kalau kita tidak bergalah


Jangan takut membentang kajang
Kalau kita tidak bersalah
Jangan takut ditantang orang

Mari nanda memanjat kelapa


Hari panas sangat dahaga
Adat baik bertutur sapa
Sopan santun harus dijaga

Hati-hati membeli rokok


Karena rokok panjang-panjang
Hati-hati memilih cowok
Karena cowok mata keranjang

Ada senar dalam kereta


Kereta panjang isi berjuta-juta
Memang benar apa yang kau kata
Orang pemarah tak ada yang suka
PANTUN ANAK

Burung merpati burung dara


Terbang tinggi jauh melanglang
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ayah pulang

Burung dara terbang melanglang


Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali ayah pulang
Selalu saja ada makanan

Kolang kaling es kelapa


Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa
Ayah pulang bawa gembira

Rajut kain dengan benang


Rajutnya dengan putri dayang
Ayah pulang hati senang
Wajah ibu juga riang

Sapi putih tarik pedati


Pedatinya bergoyang-goyang
Ayah selalu baik hati
Aku ditimang aku disayang

Benih padi sedang ditebar


Burung mematuk sedang dikejar
Ayahku memang sangat penyabar
Jadilah aku suka belajar

Kancil melompat katak heran


Katak lompat pelan-pelan
Sebentar lagi kita liburan
Ingin aku jalan-jalan

Beli penggaris dari mika


Cicak menatap hati merenung
Kemana yang kamu suka
Liburan ke pantai atau gunung

Bunga cantik namanya seroja


Hewan cantik namanya rusa
Jalan-jalan ke mana saja
Pergi ke kota atau ke desa
Empek-empek tambah cuka
Lezat sekali dirasa lidah
Ke kota aku sangat suka
Ke desa juga banyak yang indah

Pasar baru tempatnya kain


Awas dompet jangan hilang
Desa tempatnya bermain
Seperti bolang berpetualang

Kain batik banyak sekodi


Perca banyak dalam goni
Turun ke sawah menanam padi
Bermain lumpur seperti petani

Terbang burung amat rendah


Terbangnya dia ke utara
Sawah itu amat indah
Terhampar bagai selendang sutra

Enak rasanya es campur


Ditemani dengan rujak
Bermain di tanam lumpur
Naik kerbau yang membajak

Jika petang suasana sepi


Hanya angin yang menderu
Ada juga karapan sapi
Sapi balapan tambah seru

Kancil lompat lewat kawat


Hendak lari membeli jajan
Sapi siapa yang paling kuat
Itulah sapi Mbah Marijan

Menanam pinang rapat-rapat


Jangan dicabut dengan tangan
Larinya sapi amat cepat
Penunggang jatuh di kubangan

Pohon pinang besar di pangkal


Tempat memanjat hewan kukang
Penontonnya terpingkal-pingkal
Celana penunggang melorot ke belakang
Angin meniup pohon ilalang
Berkicaulah burung kutilang
Ayo teman kita berpetualang
Ayo kita jadi si bolang

Dulang bukan sembarang dulang


Dulang besar sebesar rantang
Bolang bukan sembarang bolang
Bolang pemberani menyerang pantang

Wangi nian kembang kenanga


Manalah indah pohon ara
Naik gunung mencari bunga
Hati senang hati gembira

Hujan turun belum reda


Airnya rembes dari talang
Berpetualang selagi muda
Hati bebas seperti elang

Sudah tinggi pohon enau


Sudah terbang burung pelikan
berpetualang ke sisi danau
berenang gembira dengan ikan

Harum sekali mangga kueni


Petik langsung dari dahan
Teman-teman semua berani
Loncat ke danau basah-basahan

Pergi kesawah menanam padi


Sawah dibajak dengan sapi
Jadi anak yang baik hati
Tentu tahu balas budi

Lumba-lumba ikan pintar


Pandai bermain lingkaran api
Jika sudah tumbuh besar
Harus taat mami papi

Burung camar di tepi pantai


Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya
Ke pasar lama menanti
Tunggu ibu beli terasi
Jadilah anak yang baik hati
Agar nanti bisa berprestasi

Si kancil mencuri timun


Timun hijau warna kulitnya
Jangan sering kamu melamun
Nanti bisa jadi pelupa

Burung nuri di dalam sangkar


Sangkar dibuat dari bambu
Tidak baik sering bertengkar
Kalah menang jadi abu

Pakai payung dikala hujan


Kena baju pastilah basah
Kalau ingin lulus ujian
rajin belajar pantang menyerah

Pergi ke pasar membeli gitar


Membeli gitar di toko depan
Rajin-rajinlah belajar
Agar bermanfaat bagi masa depan

Kucing manis berbulu legam


Lebih hitam dari jelaga
Budaya kita sunggu beragam
Mari kita bersama jaga

Ke pasar lama menanti


Tunggu ibu beli terasi
Jadilah anak yang baik hati
Agar nanti bisa berprestasi

Ke sungai pergi berburu


Bergerak sampai ke arah hulu
Sayangi ibu hormati guru
Itulah tanda kau nomer satu

Menjahit kemeja janganlah resah


Jahit-jahit berdera
Rajin-rajinlah belajar di rumah
Agar nanti dapat juara
Makan susu sapi perah
Hasil peras sangat susah
Pagi hari ke sekolah
Sore hari ke madrasah

Matahari yang selalu bersinar


Mengkilau pancarkan sinar
Jadi murid harus rajin belajar
Agar jadi anak yang pintar

Berenang ke sungai naik bambu


Bergerak sampai tak jemu
Jangan pernah bohongi bapak ibu
Agar Allah sayang kepadamu

Kalau ada lalat di dahi


Jangan kau ia campaki
Buat apa engkau berkelahi
Lebih baik saling berbagi

Kalau ingin makan kelapa


Kupas kulit sampai tak tersisa
Kalau ingin dapat juara
Belajarlah dan jangan menyerah

Burung camar di tepi pantai


Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya
PANTUN

D
I
S
U
S
U
N

Oleh

RIAN ANDIKA
KELAS : VI

SD NEGERI COT BAMBU


ACEH BESAR
2017/2018

Vous aimerez peut-être aussi