Vous êtes sur la page 1sur 2

Ratusan masyarakat Aceh menghadiri Malam penutupan Aceh Islamic Fashion Parade (AIFP) yang

diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Aceh bekerjasama dengan Forum Tokoh Perempuan Aceh dan
Sisterly Community Aceh, dan berlangsung di AAC Dayan Dawood, Rabu, 17 Mei 2017.

Ketua panitia, Cut Putri mengatakan AIFP merupakan suatu acara yang kita harapkan bisa menjadi
icon budaya Aceh. Disini dari awal hingga akhir merupakan karya aneuk nanggroe semuanya, mulai
dari make up, fashion designer dan Duta Islamic Fashion Aceh (DIFA) yang diperlombakan.

Penampilan tari memukau oleh Finalis DIFA menjadi pembuka pada malam ini. Selanjutnya
sambutan dari Wakil Ketua II DPRA Bapak T. Irwan Djohan dan Sekda Aceh yang di wakili Drs. Shaiba
Ibrahim dan dihadiri juga oleh Mr.Liu Weiguo (the consul in charge of Business and Commercial
Section of the Consulate General of the People's Republic of China in Medan), Ms. Chen Linyan (Vice
consul in charge of Business and Commercial Section of the Consulate General of the People's
Republic of China in Medan) dan Mr. H.E. Mr. Ho Anh Thai (Deputy Chief of Mission, Vietnam
Embassy in Jakarta).

"Acara ini merupakan pertama kali yang ada di Aceh yang mengundang 3 artis nasional sebagai juri
yaitu, Dean sebagai juri make up, Jenahara sebagai juri fashion dan Dewi Sandra sebagai juri DIFA",
sambung Putri.

Putri menambahkan, Mengapa harus Dewi Sandra yang menjadi juri, karena fashion itu kedepannya
itu akan disebarkan bukan melalui kecantikan dan pola jalan, tapi dengan banyak hal seperti bakat,
karena Dwi Sandra merupakan artis yang bertalenta mulai dari presenter, penyanyi, acting jadi untuk
memotivasi finalis.

"Nah untuk tahapan perlombaan sendiri mulai dari Bulan Februari. Tahapannya mulai dari
pendaftaran, karantina, mentoring, dan setelah seleksi, ada presentasinya lagi.Kita memilih dengan
seleksi yang ketat, mudah-mudahan mereka bisa menjalankan tugas mereka dengan baik.

Acara ini direncanakan dari 2 tahun yang lalu, Namun baru bisa terselenggara saat ini. Dan
persiapannya selama 3 bulan. Dukungan datang dari berbagai pihak, dari DPRA, kantor gubernur dan
yang paling mendukung adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh yang merupakan
penyelenggara juga.

Hari ini kita launching dulu untuk perkenalan, nanti kemudian detailnya. Kedepannya insyaallah akan
diadakan seminar yang lebih detail mulai dari potongan kain, bahannya, dan perbedaannya dengan
pakaian lain. Kalau brosurnya sudah ada, dan besok akan mulai kita sebarkan kepada masyarakat

Untuk semua pecinta fashion, untuk pelaku usaha fashion terutama yang ada di Aceh, apapun yang
terjadi jangan patah semangat untuk mempopulerkan budaya kita. Bagaimanapun perkembangan
dunia diluar sana, insyaallah kita masih bisa mampu mengejar.
Karena kalau bukan kita yang menaikkan itu siapa lagi. Ternyata Alhamdulillah, hari ini saya sebagai
ketua panitia sangat bangga kepada seluruh peserta yang sudah total dalam menampilkan karya-
karya terbaiknya.

Kemarin pak reza yang membuka acara

Sudah dari dua tahun yang lalu merencanakan kegiatan baju khas Aceh namun baru sekarang baru
bisa terselenggara namun

Persiapannya tiga bulan

Pasti masih ada kekurangannya, dan kami mohon maaf jika masih ada yang kurang karena persiapan
acara dalam waktu singkat.

Senang banget, sebenarnya tidak nyangka juga bisa dapat juara 1 tapi ya Alhamdulillah. Harapannya
semoga fashion Aceh bisa semakin maju tidak hanya di Aceh namun juga di tingkat Nasional maupun
internasional.

Naziratun Ulfa Juara 1 Duta Islamic Fashion Aceh dan juara favoritnya adalah Yanna Zahara

Vous aimerez peut-être aussi