Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Isolasi sosial
2. Gangguan citra tubuh
3. Ketegangan peran pemberi asuhan
4. Gangguan indentitas pribadi
5. Ketidakefektifan performa peran
6. Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri
7. Harga diri rendah kronis
8. Harga diri rendah situasional
9. Risiko untuk harga diri rendah situasional
10. Ketidakefektifan Koping Individu.
Kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena orang lain
dan sebagainsuatu pernyataan negatif atau mengancam.
B. Batasan Karakteristik
- Afek datar - Merasa tidak aman di tempat
- Afek sedih umum
- Anggota subkultur tertentu - Nilai tidak sesuai dengan
- Ingin kesendirian norma budaya
- Kesendirian yang ditentukan - Perasaan beda dengan orang
oleh orang lain lain
- Keterlambatan perkembangan - Preokupasi dengan pikiran
- Ketidakmampuan memenuhi sendiri
harapan orang lain - Riwayat ditolak
- Ketidaksesuaian budaya - Sakit
- Kondisi difabel - Tidak ada kontak mata
- Menarik diri - Tidak ada sistem pendukungan
- Menunjukkan permusuhan - Tdak mempunyai tujuan
- Tindakan berulang
- Tindakan tidak berarti
- Diabetes mellitus
- Gangguan gastro intestinal
- Hipertensi
- Keletihan
- Penyakit kardiovaskuler
- Perubahan berat badan
- Ruam
- Sakit kepala
- Depresi Marah
- Frustasi
Peningkatan kelabilan emosi
- Gangguan tidur
- Gugup Somatisasi
- Isolasi sosial
- Penolak pengembangan karir
- Perubahan dalam aktivitas waktu senggang
- Produktivitas kerja rendah
- Hubungan pemberi asuhan – penerima asuhan
- Berduka terkait perubahan hubungan dengan penerima asuhan
- Kesulitan mengamati pemberi asuhan mengalami proses penyakit
- Ketidakpastian terkait perubahan hubungan dengan penerima asuhan
- Proses keluarga
- Khawatiran tentang anggota keluarga
- Konflik keluarga
C. Faktor yang berhubungan
Proses keluarga
sumber daya
B. Batasan Karakteristik
- Deskripsi waham tentang - Kedidakefektifan
diri sendiri performa peran
- Gangguan citra tubuh - Ketidakmampuan
- Gangguan hubungan membedakan stimulus
- Kebingungan tentang nilai internal dan eksternal
budaya - Perasaan aneh
- Kebingungan tentang nilai - Perasaan kosong
ideologis - Perasaan yang berfluktuasi
- Kebiungungan tentang tentang diri sendiri
tujuan - Perilaku tidak konsisten
- Ketidakefektifan koping
C. Faktor yang berhubungan
- Agen farmaseutikal - Indoktrinasi pemujaan
- Disfungsi proses keluarga - Ketidaksesuaian budaya
- Diskriminasi - Kisiss stuasi
- Gangguan kepribadian - Pemajanan zat kimia
diasosiatif toksik
- Gangguan manik - Perubahan peran sosial
- Gangguan otak organik - Prasangka
- Gangguan psikiatrik - Tahap perkembangan
- Harga diri rendah - Transisi perkembangan
D. Nursing Outcomes Classification (NOC)
1. Citra tubuh
Gambaran internal diri meningkat dari 2 ke 4
Kepuasan dengan fungsi tubuh meningkat dari 1 ke 4
Penyesuaian terhadap perubahan tampilan fisik meningkat dari 2 ke 4
2. Kontrol Diri terhadap Distorsi Pemikiran
Mampu memvalidasi kenyataan dari 1 ke 4
Menunjukkan pemikiran berdasarkan kenyataan dari 2 ke 4
Mampu menunjukkan isi pikiran yang tepat dari 2 ke 4
Berinteraksi dengan orang lain secara tepat dari 1 ke 4
E. Nursing Interventions Classification (NIC)
2. Dukungan Emosional
Pengetahuan
Fisiologis
- Defek neurologis
- Depresi
- Harga diri rendah
- Keletihan
- Masalah kesehatan jiwa
- Nyeri
- Penyakit fisik
- Penyalahgunaan zat
- Perubahan citra tubuh
Sosial
NIC:
1.Peningkatan Harga Diri (5400)
- tentukan kepercayaan diri pasien dalam hal penilaian diri
- dukung pasien untuk bias mengidentifikasi kekuatan
- bantu untuk mengatur tujuan yang realistic dalam rangka mencapai harga
diri yang lebih tinggi
- monitor pernyataan pasien mengenai harga diri
2.Inspirasi Harapan (5310)
- bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi area dari harapan dalam
hidup
- informasikan pada pasien mengenai apakah situasi yang terjadi sekarang
bersifat sementara
- bantu pasien mengembangkan spiritualitas diri
- fasilitasi untuk mengenang dan menikmati prestasi dan pengalaman masa
lalu
3. PenguranganKecemasan (5820)
- gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien
- berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan mengurangi
ketakutan
- Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara yang tepat