Vous êtes sur la page 1sur 7

MENENTUKAN JARAK FOKUS LENSA DENGAN CARA BESSEL

ABSTRAK

Dalam praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan jarak fokus lensa positif dan
menentukan jarak fokus lensa susunan. Pengertian lensa positif atau lensa konvergen,
dimana bagian tengah lensanya lebih tebal dari bagian pinggirnya dan berkas sinar sejajar
akan di konvergensikan pada titik fokus nyata. Disebut lensa positif karena dapat
mengumpulkan bayangan yang bias ditangkap layar. Lensa negatif atau divergen bagian
tengahnya lebih tipis daripada pinggirannya dan berkas cahaya sejajar yang berasal dari
titik fokus maya akan dibiaskan menjadi berkas divergen. Fokus utama lensa tipis dengan
permukaan benda adalah titik F. Dimana sinar yang sejajar berada dekat pada sumbu
utama xx, terpusatkan: titik fokus ini bersifat nyata untuk lensa konvergen, tetapi untuk
lensa divergen titik fokus ini bersifat maya. Jarak fokus F adalah jarak antara titik fokus
utama dari lensa. Karena setiap lensa dapat dibalik tambah menambah sinar, pada setiap
lensa terdapat dua titik yang simetris. Pada percobaan ini kita mencari nilai jarak fokus
lensa dengan menggunakan cara Bessel.

Abstract
..............................
Kata kunci: lensa,, lensa positif, lensa divergen, lensa konvergen.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam percobaan ini kita melakukan pengamatan menentukan jarak fokus
lensa. Yaitu dengan cara Bessel (pergeseran) untuk mendapatkan jarak fokus lensa
yang kita harapkan. Lensa adalah sebuah alat untuk mengumpulkan atau
menyebarkan cahaya, atau lensa adalah material transparan (umumnya terbuat dari
kaca atau plastik) yang memiliki dua permukaan salah satu atau keduanya memiliki
permukaan yang melengkung sehingga dapat membelokkan sinar yang melewatinya.
Lensa merupakan bagian dari optika geometri yaitu bagian dari ilmu fisika yang
mempelajari tentang cahaya secara geometrik. Lensa juga berkaitan dengan hukum-
hukum pembiasan, lensa dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu lensa
cembung (konvergen) dan lensa cekung (divergen).
a. Lensa cembung adalah suatu lensa yang bagian tengahnya lebih besar dari pada
bagian tepinya. Sinar sinar bias pada lensa cembung bersifat (konvergen)
sehingga lensa ini disebut juga lensa konvergen.
Sifat-Sifat Lensa Cembung
Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar. Lensa cembung memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
 Sinar-sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan oleh lensa
cembung melewati titik fokus
 Sinar-sinar yang datang dari titik fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu utama
 Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) tidak akan dibiaskan melainkan
diteruskan tanpa mengalami pembiasan.
b. Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis dari pada bagian
tepinya. Sinar bias pada lensa cekung bersipat menyebar (divergen) sehingga
lensa ini disebut juga lensa divergen.

2. Dasar Teori
a. Lensa Tipis
Lensa tipis adalah lensa sederhana yang ketebalannya dapat diabaikan bila
dibandingkan dengan panjang titik fokusnya. Lensa yang ketebalannya tidak
dapat diabaikan dibandingkan dengan jarak titik fokus dinamakan lensa tebal.
Untuk lensa tipis, titik fokus dapat dihitung dari jarak benda, s, dan jarak
bayangan yang dibentuk, s’, dengan persamaan:

Sedangkan perbes
aran bayanganny
a di dapat dari dengan h dan h’ masing‐masing adalah tinggi benda dan tinggi b
ayangan. Untuk jarak focus lensa tipis dapat dihitung dengan persamaan:

disini R1 dan R2 masing-masing merupakan jari-jari permukaan lensa


pertama dan kedua dan n merupakan indeks bias bahan lensa.
Alat-alat optik yang menggunakan lensa tipis tunggal misalnya lensa
kontak (contact lens), lup, atau kacamata. Sementara alat-alat optik yang lebih
kompleks seperti kamera atau teleskop menggunakan lensa gabungan untuk
mengurangi aberasi.
b. Lensa Gabungan
Lensa gabungan sering digunakan pada alat‐alat optik dengan maksud
mengurangi cacat bayangan atau merubah sifat bayangan agar bisa dilihat oleh
mata manusia. Untuk suatu sistem lensa gabungan yang terdiri dari dua buah
lensa tipis yang masing‐masing mempunyai titik fokus f1 dan f2 seta dipisahkan
oleh jarak d, jarak titik fokus dari sistem lensa. (Budiharto, 2012).
c. Cara Bessel
Apabila sebuah benda di lakukan di sebelah kiri lensa positif, maka
pada layar akan terbentuk bayangan yang jelas dengan menggeser lensa. Jika
kedudukan I dan II menghasilkan bayangan yang jelas pada layar, dimana pada
kedudukan yang satu bayangan di perbesar, dan pada kedudukan yang lain
bayang di perkecil, maka jarak fokus lensa dapat di tentukan dengan rumus
bessel:
L2  d 2
f 
4L
Jika dua lensa tipis dengan jarak fokus masing - masing f1 dan f2
digabungkan, akan diperoleh satu susunan lensa yang jarak fokusnya f, dimana
:
1 1 1
 
f f1 f2
(Fkip, Laboratorium
Fisika Fkip, 2017).

B. METODE PENELITIAN
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: Bangku optik satu
unit dipakai untuk meletakan sumber cahaya, lensa, layar, dan objek, lampu
satu buah sebagai Sumber cahaya, Layar satu buah untuk melihat bayangan
benda yang dibentuk oleh lensa, benda berupa anak panah satu buah sebagai
objek, dan dua buah lensa positif yang digeser secara berkala sehingga
mendapatkan bayangan yang jelas pada layar.

2. Prosedur Kerja
Kegiatan 1
Sistem optik disusun secara berurutan yaitu sumber cahaya, benda, layar, dan
lensa, lalu dihubungkan power supply ke sumber cahaya yang ada pada bangku
optik dengan menggunakan kabel penghubung . kemudian aturlah jarak benda
ke layar (L) sejauh 100 cm setelah itu nyalakan power supply dan digeser posisi
lensa hingga diperoleh bayangan jelas diperbesar, dicatat kedudukan benda.
Selanjutnya, geserlah posisi lensa hingga diperoleh bayangan jelas diperkecil,
dan dicatat kedudukan benda. Diulangi kegiatan dengan mengubah jarak lensa
ke layar sebanyak tiga kali dan kemudian diulangi kegiatan dengan
menggunakan lensa yang berbeda.

Kegiatan 2
Sistem optik disusun seperti kegiatan 1 dengan mengambil dua buah lensa.
Kemudian rapatkan kedua lensa tersebut. Lalu lakukan pengukuran dengan cara
Bessel dengan mengambil L yang berbeda-beda. Dicatat kedudukan lensa susunan
pada tabel pengamatan. Setelah itu, tentukan fokus lensa gabungan dengan
persamaan (1) dan (2). Selanjutnya bandingkan hasil yang diperoleh dari rumus
tersebut.

C. PEMBAHASAN

D. KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA

Fkip, Laboratorium Fisika Fkip, 2017, Penuntun Praktikum Optik, Laboratorium


Pendidikan fisika; Samarinda

Budiharto, fajruli, 2012, Menetukan Panjang Fokus Lensa Positif dan Negatif,
https://id.scribd.com/doc/255074413/Menentukan-Panjang-Fokus-Lensa-Positif-Dan-
Negatif, akses Rabu, 06 desember 2017 pukul 12.00 WITA

Vous aimerez peut-être aussi