Vous êtes sur la page 1sur 23

ASKEP CHF

A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas Klien
a) Nama : Tn. J
b) Umur : 60 tahun
c) Jenis Kelamin : Laki-laki
d) Agama : Islam
e) Pekerjaan : PNS
f) Suku bangsa : aceh/Indonesia
g) Status perkawinan : Kawin
h) Alamat :
i) Diagnosa medis : CHF
j) No Rm/cm : 84 51 42
k) Tanggal masuk : 11 Des 2017 Pukul 21.00 WIB
l) Tanggal dikaji : 15 Des 2017 Pukul 13.00 WIB
m) Ruangan : Cempaka
2) Identitas Penanggaung Jawab
a) Nama : Tn.W
b) Umur : 39 tahun
c) Jenis kelamin : Laki-laki
d) Pekerjaan : PNS
e) Hub dengan klien : Anak
f) Alamat :

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : klien mengeluh sesak jika banyak bergerak
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Sebelum masuk rumah sakit klien merasakan sesak yang hebat, sesak dirasakan saat
klien pulang dari mesjid setelah mengikuti pengajian kemudian klien dibawa oleh
keluarga ke Rumah sakit. Kemudian klien di rawat di ruang Cempaka kelas 2.
Saat dikaji pada tanggal 19 mei 2006 klien masih merasa sesak napas dan sulit
bernapas, sehingga aktivitas terbatas, sesak terasa jika banyak bergerak seperti ngobrol
dan makan, berkurang jika istirahat dalam posisi fowler.
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien pernah dirawat dengan penyakit yang sama di rumah sakit Assifa dan di
Sekarwangi selama 5 hari, kemudian klien pulang karena merasa sudah sembuh. Saat ini
klien di rawat di RSUD R Syamsudin SH dengan keluhan yang sama, klien mempunyai
riwayat penyakit menular yaitu hepatitis.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dan juga tidak ada
riwayat keturunan seperti penyakit Asma, diabetes melitus dan TBC.
3. Data Biologis
Pola
No Kebiasaan Sebelum Sakit Sesudah Sakit
Makan : Makan :
Makan 3x/hari, nasi biasa Makan 3x/hari, jumlah ¼
ditambah lauk pauk dan porsi, makan dengan diet
sayuran dengan jumlah 1 porsi jantung, nasi tim atau
dan tidak ada pantangan bubur.
apapun. Keluhan : mual muntah
Minum : Minum :
Minum 6-7 gelas/hari (± 1500 Minum 7-8 gelas/hari (±
Pola makan cc), jenis minuman air putih 1500 cc), jenis minum air
1. dan minum dan teh. putih.
BAB :
BAB 1-2x/hari konsistensi BAB :
lembek warna kuning Saat dikaji sudah 2 hari
kecokelatan tidak ada keluhan klien belum BAB.
saat BAB.
BAK : BAK :
BAK 4-6/hari (± 1000 cc) BAK klien 4-6x/hari warna
warna kuning jernih tidak ada kuning jernih, bau khas,
2. Pola Eliminasi keluhan saat BAK ±500
Tidur malam pukul 21.00
Tidur malam pukul 21.00 WIB WIB 05.00 WIB, tetapi
Pola Istirahat – 05.00 WIB. Tidur siang saat sering terbangun karena
3 dan Tidur kadang-kadang. klien merasa sesak napas.
Mandi 1x/hari dengan dilap
Mandi 2x/hari, gosok gigi dengan air hangat, gosok
Pola Personal 2x/hari mencuci rambut gigi 1x/hari, cuci rambut
4 Hygiene 3x/hari. belum pernah.
Klien hanya berbaring saja
di tempat tidur, ADL
Klien melakukan aktivitas dibantu mulai dari makan,
dirumah mandiri dan aktif di minum, BAK dan BAB
5 Pola Aktivitas keagamaan (Mesjid) oleh keluarga dan perawat.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum : Klien tampak lemah dan lemas
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Pemeriksaan TTV : TD : 120/80 mmHg S : 370C N : 80x/menit R : 28x/menit
d. Pemeriksaan Persistem
e. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, mukosa bibir kering, terdapat murmur, tidak terdapat
peningkatan vena jugularis (JVP), tidak terdapat clubbing finger, pada ferkusi ditemukan
suara redup.
f. Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat cuping hidung, tidak terdapat sekret, terpasang
oksigen, napas cepat dan dangkal, pergerakan dada antara kanan dan kiri simetris, irama
teratur, frekuensi 28x/menit.
g. Sistem Pencernaan
Bibir simetris, bibir tampakk kering, keadaan mulut dan gigi bersih, bising usus 8x/menit,
perut buncit, lingkar perut 86 cm, terdapat pembesaran hepar, tidak terdapat nyeri.
h. Sistem Persarafan
Tingkat kesadaran compos mentis, klien dapat mengenal orang lain, waktu. Tes fungsi
kranial :
NI : Klien dapat membedakan wangi kayu putih dan kopi
NII : Klien dapat membaca kartu nama mahasiswa dalam jarak 30 cm
N III, N IV, N VI : Koordinasi gerakan mata baik ditandai klien dapat menggerakkan
bola matanya ke segala arah, kontraksi pupil terhadap cahaya positif ditandai dengan
pupil mengecil ketika kontak dengan cahaya, diameter pupil kanan dan kiri 3 mm.
N V : Klien dapat merasakan sentuhan pada wajahnya, saat
wajahnya disentuh oleh kapas
N VII: Klien dapat membuka matanya dengan spontan
N VIII : Klien dapat mendengar bunyi jarum jam
N IX, N X : Terdapat gerakan opula pada saat mengucapkan kata “ah” dengan baik,
reflek menelan baik.
N XI : Klien dapat menggerakan kepala kesegala arah.
N XII : Klien dapat menjulurkan lidah
i. Sistem Perkemihan
Blass tidak teraba penuh dan tidak ada nyeri tekan.
j. Sistem Integumen
Warna kulit putih, kuku pendek, rambut berwarna putih, turgor kulit lambat terbukti tidak
segera kembali pada saat dicubit.
k. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas : bentuk simetris, jumlah jari lengkap, dapat menggerakan jari-jari
sendiri, pergerakan bebas, pada tangan kanan terpasang infusan, reflek bisep (+), reflek
trisep (+) kekuatan otot 5 terbukti dengan ROM ekstremitas atas dapat digerakkan ke
segala arah.
Ekstremitas bawah : bentuk simetris, jumlahh jari lengkap, dapat menggerakan jari-jari
kaki, terdapat oedema pada kedua kaki, reflek babinski (-), reflek patella (+), kekuatan
Otot 5 terbukti klien dapat digerakkan ke segala arah.
l. Sistem Reproduksi
Tidak dapat dikaji karena klien menolak, menurut klien tidak ada kelainan pada alat
genetalianya.
5. Data Psikologis
A. Konsep diri
1. Body Image
Klien mengatakan penyakitnya ini disebabkan karena kesibukan dan mengakibatkan
kecapean.
2. Harga diri
3. Ideal diri
Klien berharap penyakitnya cepat sembuh, dan kembali sehat seperti semula dan akan
melakukan tugasnya kembali seorang kepala rumah tangga.
4. Peran
Klien mengatakan perannya di dalam keluarga sebagian kepala keluarga dan menjadi
tulang punggung keluarga dan ingin segera pulang.
5. Identitas klien
Status klien dalam keluarga sebagai kepala keluarga dan suami dari istri, ayah dari ke-4
anak-anaknya.
6. Data Sosial
Klien dapat bersosialisasi dengan baik, kepada perawat, keluarga dan pasien lain. Gaya
hidup klien mempunyai kebiasaan merokok dan minum kopi.
7. Data Spiritual
Klien beragama Islam dan meyakini adanya Tuhan YME dan klien pernah menunaikan
ibadah haji, selama di RS klien tidak dapat menjalankan ibadah seperti biasanya klien
hanya berdo’a untuk kesembuhannya.
8. Data Penunjang
a. Data Laboratorium pada tanggal 15 Des 2017
Kimia Klinik
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 SGOT (Asat) 332.4 < 34 U/L /37 C
2 SGPT (alat) 272,1 < 46 U/L /37 C
3 Glukosa Puasa 95,6 70-100 mg/dl
4 Glukosa 2jPP 122,4 < 140 mg/dl
5 Kolesterol total 136,2 < 500 mg/dl
6 Ureum 82,2 20-40 mg.dl
7 Kreatinin 2,55 0,6 mg dl – 1,3 mg/dl
8 Asam Urat 10,74 5,7 mg/dl – 7,0 mg/dl
9. Pengobatan
Tanggal 13 Des 2017
 Ranitidine 2x1 tab /oral
 Allopurinol 3x1 tab /oral
 Digoxin 1x ½ tab /oral
 Furosemid 2x1 tab /oral
 ASDN 3x1 tab /oral
 Tonar 3x1 tab /oral
 Culvic 3x1 tab /oral
 Dulcolac Susp
 Dextros 5% 15 tetes/menit
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
DS :
- Klien mengeluh sesak
nafas
DO :
- Klien tampak lemah dan Curah jantung menurun
sesak napas cepat dan ↓
dangkal Suplay O2 tidak adequat
- R : 40x/menit ↓
- Tidak ada retraksi Otot- Sesak nafas (pola napas tidak
otot dada efektif)
- Terpasang O2 1 liter ↓ Pola napas
1 Intoleransi aktivitas tidak efektif
DS :
- Klien mengeluh napsu
makan tidak ada dan mual
DO : Anoreksia (mual, muntah)
- Makan hanya dihabiskan ↓
½ porsi Nutrisi kurang dari kebutuhan Perubahan
- Bibir kering ↓ nutrisi kurang
- Klien terlihat lemah Kelemahan dari
2 kebutuhan.
Penurunan curah jantung /
kardiak out put

DS : Penurunan suplay O2 ke
- Klien mengeluh lemah jaringan
dan sesak jika banyak ↓
bergerak Metabolisme menurun
DO : ↓
- Perawatan diri dibantu Energi jaringan menurun
- Klien tampak lemas ↓
Lelah, letih dan lemah
↓ Intoleransi
Intoleransi aktivitas aktivitas
3
DS : Penurunan suplay darah ke
- Klien mengatakan perut ginjal
buncit ↓
DO : Peningkatan ureum dan
- Abdomen tampak buncit klatinin
- JVP 4 cm ↓
- Lingkar perut 86 cm Peningkatan osmotik kapiler Kelebihan
- Terdapat oedema pada ↓ volume cairan
kedua kaki Cairan pindah ke ekstrasel
- Intake 7-8 gelas /hari = ↓
1750-2000 cc. out put 1500 Edema
cc /hari.

DS :
- Klien mengeluh nyeri
pada daerah abdomen atas
DO :
- Nyeri tekan pada daerah
abdomen atas Proses komplikasi
- Klien tampak meringis (peradangan)
- Skala nyeri 2 ↓
- Klien bergerak dengan Nyeri
hati-hati ↓
Kelemahan Nyeri

b. Diagnosa Keperawatan
1) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan suplay O2
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
nafsu makan.
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan
4) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan osmotik kapiler.
5) Nyeri abdomen berhubungan adanya proses peradangan.

3. Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
No Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Tupan : 1. Atur posisi semi 1. Posisi semi fowler dapat
Setelah dilakukan fowler mengurangi beban kerja
perawatan selama jantung dalam
7x24 jam resiko memompakan darah ke
pola nafas tidak seluruh tubuh
efektif tidak 2. Meningkatkan
terjadi 2. Pantau irama pengembangan paru
Tupen : frekuensi napas selama inprasi
Setelah dilakukan setiap 5 jam 3. Menyatakan adanya
perawatan selama sekali kongesti paru /
3x24 jam3. Anjurkan klien pengumpulan sekret,
gangguan napas dalam ≤ 3x menunjukkan kebutuhan
Pola napas pertukaran gas selama 5 menit untuk intervensi lanjut.
tidak efektif teratasi dengan 4. Meningkatkan
berhubungan kriteria hasil : konsentrasi oksigen
dengan - Klien tidak sehingga dapat
penurunan mengeluh sesak menurunkan hipoksemia
1 suplay O2 - Sesak 4. Berikan terapi jaringan
berkurang hingga oksegen 2
sampai hilang lt/menit
- R : 16-
20x/menit
- Napas teratur
- Tidak ada
tambahan otot
pernapasan.
Tupan :
Setelah dilakukan
perawatan selama
5x24 jam asupan1. Berikan makan
nutrisi terpenuhi sedikit tapi sering
Tupen : 3 sendok setiap
Setelah dilakukan 15 menit. 10. Mengurangi
perawatan selama2. Anjurkan klien rasa mual dan dapat
3x24 jam minum air teh memenuhi asupan nutrisi
kebutuhan asupan hangat sebelum 11. Menetralisirkan
nutrisi terpenuhi makan asam lambung
Resiko tinggi secara bertahap3. Pertahankan
kurang dari dengan kriteria diet jantung
kebutuhan hasil : 12. Untuk
tubuh - Makan habis ½4. Hindarkan meningkatkan kerja
berhubungan porsi makan. makan makanan makanan
dengan - Napsu makan yang 13. Mengurangi
penurunan meningkat mengundang rasa mual dan penurunan
2 nafsu makan pasien mual. napsu makan
Tupan : 1. Pantau tanda-
Setelah dilakukan tanda vital
perawatan selama sebelum dan1. Hipotensi ototarik dapat
3x24 jam sesudah terjadi dengan aktivitas.
intoleransi beraktivitas
aktivitas teratasi seperti makan
secara bertahap dan mandi 2. Kelemahan dapat
Tupen : 2. Kaji penyebab disebabkan dari efek
Setelah dilakukan kelemahan samping penggunaan obat
perawatan selama 3. Pemenuhan kebutuhan
1x24 jam perawatan diri tanpa
intoleransi 3. Bantu dalam mempengaruhi stress dan
aktivitas teratasi perawatan makan mengurangi kelelahan
Intoleransi secara bertahap dan minum pada klien.
aktivitas dengan kriteria 4. Tirah baring
berhubungan hasil : mengurangi beban kerja
dengan - Klien dapat jantung dengan
kelemahan dan melakukan mengurangi energi yang
3 kelelahan aktivitas secara dibutuhkan tubuh.
bertahap dengan4. Pertahankan
bantuan tirah baring untuk
maximal/minimal mencegah
- Klien tidak komplikasi dari
mengeluh lemas mobilisasi

Tupan :
Setelah dilakukan
perawatan selama
5x24 jam volume 1. Catat intake out
cairan tidak put dan warna
terjadi.
Tupen :
Setelah dilakukan
perawatan selama 2. Pantau adanya 1. Haluaran cairan
2x24 jam peningkatan dan mungkin sedikit atau
penurunan curah penurunan JVP pekat karena pengaruh
jantung dapat penurunan perfusi ginjal
teratasi dengan 3. Pantau / hitung 2. Reensi cairan
kriteria hasil : pemasukan dan dimanifestasikan dengan
Kelebihan - Edema hilang pengeluaran adanya bendungan vena
volume cairan - Perut tidak selama 24 jam 3. Therapy diuretik dapat
berhubungan buncit disebabkan oleh
dengan - Intake dan out 4. Berikan obat kehilangan cairan tiba-
osmotik put seimbang. terapi furosemid tiba/berlebihan
4 kapiler. 2x1 tablet/oral 4. Mengurangi oedema.
Tupan : 1. Kaji respon
Setelah dilakukan nyeri klien
perawatan selama
4x24 jam nyeri
teratasi 2. Ubah posisi
Tupen : dengan rentang1. Mengetahui sejauhmana
Setelah dilakukan gerak aktif dan rasa nyeri tersebut
perawatan selama pasif sesuai mengganggu klien.
2x24 jam nyeri kemampuan 2. Gerakan dan latihan
dapat teratasi menurunkan kekuatan
dengan kriteria 3. Dorong dan sendi akibat imobilisasi
hasil : anjurkan klien karena nyeri
- Nyeri untuk 3. Meningkatkan relaksasi
berkurang, skala menggunakan dan meningkatkan rasa
Nyeri nyeri 1 (0-5) teknik kontrol
abdomen - Klien dapat manajemen
berhubungan bergerak tanpa stress, relaksasi
dengan adanya nyeri dan napas dalam. 4. Meningkatkan relaksasi
proses - Klien tenang 4. Berikan dan menurunkan
5 peradangan dan ekspresi tindakan nyaman tegangan otot.
wajah rileks. (contoh pijatan
punggung)

4. Implementasi dan Evaluasi


No
DX Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 13.00 WIB
Tanggal 20 Mei 2006 S : Klien mengeluh masih
Pukul 08.00 WIB sesak
1. Memberikan oksigen O:
binasal 2 liter/ menit - Klien terlihat masih sesak
R/ Klien mengatakan sesak- R : 28x/menit
berkurang - Terpasang O2 binasal 2
2. Mengatur posisi semi liter/menit
fowler - Terdapat otot-otot
R/ Klien mengatakan merasa tambahan
lebih nyaman A : Masalah belum teratasi
3. Memberikan obat oralP : Intervensi no 1,2,3, 4 dan
1 digoxin 1x1/2 tablet 5 dilanjutkan. Perawat
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 12.00 WIB
1. Membantu klien makan
R/ Makan hanya dihabiskan ¼
porsi, klien mengeluh Tanggal 20 Mei 2006
makanannya tanpa rasa. Pukul 14.00 WIB
2. Menganjurkan klien minum S : Klien mengatakan tidak
air hangat sebelum makan napsu makan dan mual
R/ Klien mengatakan tetap saja O:
mual. - Makan hanya dihabiskan
3. Menganjurkan makan ¼ porsi makan
sedikit tapi sering. - Klien tidak napsu makan
R/ Klien mengatakan tidak- Klien mengeluh mual
napsu makan. A : Masalah belum teratasi
4. Menganjurkan klien diit P : Intervensi lanjutkan no
2 rendah garam. 1,2,3,4 Perawat
Tanggal 20 Mei 2006
Tanggal 20 Mei 2006 Pukul 14.00 WIB
Pukul 06.00 WIB S : Klien mengatakan segar
1. Membantu klien mandi karena sudah mandi dan
R/ Klien merasa segar klien mengatakan lemas
2. Memberikan pengarahan O:
tentang tirah baring - Klien tampak lemah
R/ Klien mengatakan tidak- TD : 120/80 mmHg
akan banyak melakukan R : 28x/menit
3 aktivitas. N : 80x/menit Perawat
S : 370C
- Aktivitas masih dibantu
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no
1,2,4
Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 13.00 WIB
S : Klien mengeluh perut
Tanggal 20 Mei 2006 masih buncit
Pukul 10.00 WIB O:
1. Menghitung jumlah urine- Abdomen masih buncit
dengan jumlah 700 cc,- JVP 4 cm
warna kuning keruh - Jumlah urien 700 cc
2. Mengukur lingkar perut- Lingkar perut 88 cm
dengan jumlahh 88 cm A : Masalah belum teratasi
3. Mengukur JVP dengan P : Intervensi lanjutkan
4 jumlah 4 cm 1,2,3 Perawat
Tanggal 20 Mei 2006 Tanggal 20 Mei 2006
Pukul 10.00 WIB Pukul 13.00 WIB
1. Mengkaji respon klienS : Klien mengatakan masih
terhadap nyeri nyeri pada daerah perutnya
R/ Nyeri yang dirasakan seperti O:
ditarik-tarik skala 2 (0-5) - Skala Nyeri 2 (0-5)
2. Mengubah posisi klien- Posisi dirasakan lebih
menjadi posisi fowler nyaman
R/ Klien merasa lebih nyaman - Ekspresi wajah meringis
3. Memberikan buli-buli- Klien masih berhati-hati
hangat saat bergerak
R/ Klien merasa sakitnya tidak A : Masalah belum teratasi
terlalu terasa. P : Intervensi lanjutkan ke no
5 1,2,3 dan 4 Perawat
CATATAN PERKEMBANGAN I
No No DX Tanggal/ Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Jam 08.00 WIB

13 Des 2017 S : Klien tampak sesak


O:
- Klien tampak sesak
- Napas tampak cepat dan dangkal
- Frekuensi napas 28x/menit
- Terdapat otot-otot pernapasan tambahan
A : Resiko pertukaran gas belum teratasi
P : Intervensi no 1,2,3,4 dilanjutkan
I : Jam 09.00 WIB
- Mengatur posisi semi fowler
R/ Klien merasa lebih nyaman
Jam 09.30 WIB
- Mengukur TTV, dengan hasil :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 28x/menit
S : 370C
Jam 10.00 WIB
- Memberikan terapi oksigen 2 liter/menit
Jam 10.30 WIB
- Memberikan terapi oral digoksin 1 x ½ tablet
Jam 11.00 WIB
- Menganjurkan nafas dalam 3x selama 5 menit
R/ Klien mengatakan sesaknya berkurang.
Jam 12.00 WIB
- Memberikan makan sesuai diit
R/ Klien tampak mual, makan habis ½ porsi (4
sendok makan.
Jam 13.00 WIB
- Memberikan terapi oral curlive
Jam 17.00 WIB
- Memberikan makan sesuai diit
Jam 18.00 WIB
- Memberikan terapi oral digoksin.
E : Masalah belum teratasi ditandai dengan :
Klien masih mengeluh sesak, frekuensi nafas
13 Des 2017 28x/menit
1 1 Jam 07.00WIB
Perawat
S : Klien masih mengeluh mual dan tidak napsu
makan
O:
- Klien tampak tidak napsu makan
- Makan hanya dihabiskan ¼ porsi makan dan
13 Des 2017 klien tampak mual.
Jam 08.00WIB A : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan belum
teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3,4
I:
- Menganjurkan klien minum air hangat sebelum
makan dan menganjurkan makan sedikit tapi
Jam 07.00WIB sering
- Memberikan makan dan obat oral curlive 3x1
tablet/oral.
Jam 07.30WIB - Memberikan makan tambahan
- Menimbang berat badan
Jam 08.30WIB R/ Berat badan 60 kg
Jam 09.00WIB - Memberikan makan sesuai diit.
R/ klien tampak mual, makan habis ½ porsi (4
Jam 12.00WIB sendok makan)
- Memberikan terapi oral curlive
E:
Jam 13.00WIB - Masalah belum teratasi
13 Des 2017 - Klien masih mengeluh tidak napsu makan
2 Jam 07.00WIB - Makan hanya dihabiskan ¼ porsi makan. Perawat
13 Des 2017 S : Klien mengeluh lelah dan sesak bila banyak
Jam 08.00WIB bergerak
O:
- Klien tampak lemah
- Perawatan diri seperti mandi dan makan
dibantu
Jam 07.00WIB A : Intoleransi belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3 dan 4
I:
Jam 10.00WIB - Mandikan klien
R/ Klien mengatakan lebih segar setelah
dimandikan
- Mengobservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
3 13 Des 2017 N : 80x/menit Ira
Jam 07.00WIB R : 28x/menit
S : 370C
E : Masalah belum teratasi
- Klien mengatakan aktivitas masih dibantu
- Klien tampak lemah dan lemas
14 Des 2017 S : Klien mengeluh perut buncit
Jam 08.00WIB O:
- Abdomen terlihat buncit
- JVP 4 cm
- Oedema pada kedua kaki (+)
- Intake 2-3 gelas/hari 50-750
- Output 700 cc/hari
A : Kelebihan volume cairan belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3 dan 4
I:
Jam 08.00WIB - Memberikan furosemid oral 1 tablet
Jam 13.00WIB - Mencatat intake dan output, dengan hasil
intake : minum 3-4 gelas dan out put : 700 cc
dengan warna kuning keruh
Jam 18.00WIB - Memberikan furosemid oral 1 tablet
14 Mei 2006 E : Masalah belum teratasi ditandai dengan :
Jam 07.00WIB - Melakukan pemeriksaan EKG
4 Jam 07.30WIB - Klien mengeluh perut masih buncit Perawat
14 Des 2017 S : Klien mengatakan nyeri pada daerah abdomen
Jam 08.00WIB sebelah kanan atas
O:
- Perilaku klien hati-hati
- Skala nyeri 1 (0-5)
- Ekspresi wajah meringis
A : Nyeri belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3 dan 4
Jam 10.00WIB I:
- Memberikan buli-buli hangat
R/ klien mengatakan sakitnya berkurang
Jam 10.15WIB - Mengkaji respon nyeri
R/ nyeri sedikit berkurang
Jam 11.00WIB - Merubah posisi dengan rentan gerak aktif dan
pasif sesuai kemampuan.
Jam 13.00WIB - Menganjurkan teknik relaksasi / napas dalam
R/ klien mengatakan nyeri sedikit berkurang.
Jam 14.00WIB - Memberikan pijat pinggang.
R/ klien mengatakan nyaman
Jam 20.00WIB - Memberikan buli-buli hangat.
R/ klien merasa nyaman.
14 Des 2017 E : Masalah belum teratasi ditandai dengan :
5 Jam 07.00WIB - Klien mengatakan saat bergerak masih nyeri. Perawat
CATATAN PERKEMBANGAN II

S : Klien mengatakan sesak berkurang


15 Des 2017 O:
- Klien tampak tidak sesak lagi
- Napas tampak cepat dan dangkal
- Frekuensi napas 20x/menit
A : Resiko pertukaran gas teratasi sebagian
P : Intervensi no 1,2,3,4 dilanjutkan
I:
Jam 09.00WIB - Mengatur posisi semi fowler
R/ Klien merasakan nyaman
- Mengukur TTV, dengan hasil :
Jam 10.00WIB TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 360C
- Memberikan makan sesuai diit
Jam 10.15WIB R/ Makan habis ½ porsi
- Memberikan terapi digoksin
Jam 13.00WIB - Memberikan oral digoksin
Jam 14.00WIB E : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan :
15 Des 2017 - Klien mengatakan sesak berkurang, frekuensi
2 1 Jam 07.00WIB napas 24x/menit Perawat
15 Des 2017 S : Klien mengeluh napsu makan bertambah dan Perawat
mual berkurang
O:
- Klien sudah mau makan
- Makan menghabiskan ½ porsi makan
A : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi
sebagian
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3,4
I : Jam 07.00 WIB
- Memberikan makan
R/ Makan menghabiskan ½ porsi
Jam 07.00 WIB
- Memberikan obat oral curlive 3x1 tablet/oral.
Jam 09.00 WIB
- Anjurkan klien minum air hangat sebelum
makan.
2 2 R/ Klien mengerti
Jam 12.00 WIB
- Memberikan makan sesuai diit
R/ Klien menghabiskan makan ½ porsi
Jam 13.00 WIB
- Memberikan terapi oral curlive
Jam 16.00 WIB
- Memberikan terapi injek ranitidin 1 am
Jam 19.00 WIB
- Memberikan terapi oral curlive.
Jam 24.00 WIB
15 Des 2017 - Memberikan injek ranitidin 1 am
Jam 07.00WIB E : Masalah teratasi sebagian dengan hasil :
- Makan menghabiskan ½ porsi
S : Klien mengeluh lelah dan sesak saat
beraktivitas
15 Des 2017 O:
- Klien tampak lemah
- Perawatan diri dan makan dibantu
A : Intoleransi aktivitas belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3 dan 4
I : Jam 10.00 WIB
- Mengobservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 28x/menit
S : 360C
Jam 13.00 WIB
E : Masalah belum teratasi
15 Des 2017 - Klien mengatakan aktivitas masih dibantu oleh
istri dan anaknya
3 3 - Klien tampak lemah Perawat
15 Des 2017 S : Klien mengeluh perut buncit
O:
- Abdomen terlihat buncit
- JVP 4 cm
- Oedema pada kedua kaki (+2)
- Intake 7-8 gelas/hari
- Output 1500 cc/hari
A : Kelebihan volume cairan belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3 dan 4
I : Jam 08.00 WIB
- Memberikan makan sesuai diit
Jam 10.00 WIB
- Mengukur lingkar abdomen
R/ Hasilnya 86 cm
4 4 Jam 10.00 WIB Perawat
- Mencatat intake dan output, dengan hasil
intake : minum 2-3 gelas dan out put : 300 cc
dengan warna kuning keruh
Jam 16.00 WIB
- Memberikan furosemid oral 1 tablet
Jam 07.00 WIB
15 Des 2017 E : Masalah belum teratasi ditandai dengan :
- Klien mengeluh perut masih buncit
S : Klien mengatakan nyeri hilang
15 Des 2017 O:
- Skala nyeri 1 (0-5)
- Klien terlihat tenang
A : Nyeri belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3 dan 4

I : Jam 10.00 WIB


- Memberikan buli-buli hangat
R/ klien mengatakan sakitnya berkurang
Jam 13.00 WIB
- Mengubah posisi dengan rentang gerak aktif
dan pasif sesuai kemampuan
R/ Klien merasa sakit berkurang
Jam 14.00 WIB
- Menganjurkan relaksasi / napas dalam
R/ Klien merasa sakit berkurang
Jam 18.00 WIB
- Memberikan buli-buli hangat
R/ Klien nyaman.
Jam 07.00 WIB
E : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan :
15 Des 2017 - Klien tampak tenang
5 - Skala nyeri 1 (0-5) Perawat
CATATAN PERKEMBANGAN III

15 Des 2017
S : Klien mengatakan sudah tidak sesak lagi
O:
- Klien tampak tidak sesak lagi
- Napas normal
- Frekuensi napas 20x/menit
A : Resiko pertukaran gas teratasi sebagian
P : Intervensi no 1,2,3,4 dilanjutkan
I : Jam 08.00 WIB
- Mengaturr posisi semi fowler
- Mengukur TTV, dengan hasil :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 28x/menit
S : 360C
Jam12.00 WIB
- Memberikan makan sesuai diit
Jam 13.00 WIB
- Memberikan terapi oral digoksin
15 Des 2017 Jam 07.00 WIB
E : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan :
- Klien mengatakan sesak berkurang, frekuensi
1 1 napas 20x/menit Ira
15 Des 2017 S : Klien mengatakan makan bertambah dan mual
berkurang
O:
- Klien sudah mau makan
- Makan menghabiskan ½ porsi makan
A : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3,4
I : Jam 07.00 WIB
- Memberikan makan
R/ Makan menghabiskan ½ porsi
Klien mengatakan tidak mual lagi
Jam 12.30 WIB
- Memberikan obat oral curlive 3x1 tablet/oral.
Jam 16.30 WIB
- Memberikan terapi injek ranitidin
Jam 19.00 WIB
- Memberikan makanan tambahan
R/ Menghabiskan 2 ½ potong kue.
Jam 07.00 WIB
15 Des 2017 E : Masalah teratasi sebagian dengan hasil :
2 2 - Makan menghabiskan ½ porsi Ira
S : Klien mengeluh lelah dan sesak banyak
bergerak
O:
15 Des 2017 - Klien tampak lemah
- Perawatan diri seperti makan dan madi dibantu
A : Intoleransi aktivitas belum terjadi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3 dan 4
I : Jam 10.00 WIB
- Mengobservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 84x/menit
R : 20x/menit
S : 360C
Jam 14.00 WIB
E : Masalah belum teratasi
15 Des 2017 - Klien mengatakan aktivitas masih dibantu oleh
3 istri dan anaknya Ira
S : Klien mengeluh perut buncit
O:
- Abdomen terlihat buncit
15 Des 2017 - JVP 4 cm
- Oedema pada kedua kaki (+1)
- Intake 3-4 gelas/hari 750-1000 cc
- Output 800 cc/hari
A : Perubahan volume cairan belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 2 dan 4
I : Jam 08.00 WIB
- Memberikan makan sesuai diit
Jam 09.00 WIB
- Mengkaji tingkat JVP
R/ Dengan hasil 4 cm
Jam 10.00 WIB
- Mengobservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 84x/menit
R : 20x/menit
S : 360C
Jam 14.00 WIB
- Menghitung intake out put
Jam 16.00 WIB
- Memberikan obat purosemid
Jam 07.00 WIB
E : Masalah belum teratasi ditandai dengan :
- Klien mengeluh perut masih buncit
15 Des 2017
4 4 Perawat
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O:
- Skala nyeri 1 (0-5)
15 Des 2017 - Klien tampak tenang
A : Nyeri belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3 dan 4
I : 10.00 WIB
- Menganjurkan napas dalam
R/ Klien mengatakan nyeri berkurang
Jam 11.00 WIB
- Memberi pijatan punggung
Jam 12.00 WIB
- Mencatat intake dan output, dengan hasil
intake : minum 3-4 gelas dan out put : 750-1000
cc dengan warna kuning keruh
Jam 14.00 WIB
- Mengubah posisi senyaman mungkin
Jam 16.00 WIB
- Memberikan buli-buli hangat
- Memberikan pijatan punggung
R/ klien mengatakan sakit berkurang
Jam 07.00 WIB
E : Masalah teratasi sebagian ditandai dengan
hasil:
15 Des 2017 - Klien tampak tenang
- Skala nyeri 1 (0-5)
5 5 Perawat
CATATAN PERKEMBANGAN IV

S : Klien mengatakan sesak berkurang


O:
- Klien tampak tidak sesak lagi
- Frekuensi napas 20x/menit
A : Resiko pertukaran gas teratasi sebagian
Jam 01.00 WIB
P : Intervensi dihentikan
15 Des 2017 Pasien (+)
1 1 Perawat
S : Klien mengatakan makan bertambah dan mual
berkurang
O:
15 Des 2017 - Klien sudah mau makan
- Makan menghabiskan ½ porsi makan
A : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi
Jam 01.00 WIB
P : Intervensi dihentikan
Pasien (+)
15 Des 2017
2 2 Perawat
S : Klien mengeluh lelah dan sesak banyak
bergerak
O:
- Klien tampak lemah
- Perawatan diri seperti makan dan madi dibantu
A : Intoleransi aktivitas belum terjadi
Jam 01.00 WIB
P : Intervensi dihentikan
15 Des 2017 Pasien (+)

3 3 Perawat
S : Klien mengeluh perut buncit
O:
- Abdomen terlihat buncit
- JVP 4 cm
- Oedema pada kedua kaki (+1)
- Intake 3-4 gelas/hari 750-1000 cc
- Output 800 cc/hari
A : Perubahan volume cairan belum teratasi
Jam 01.00 WIB
P : Intervensi dihentikan
Pasien (+)
15 Des 2017
4 4 Perawat
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O:
- Skala nyeri 1 (0-5)
- Klien tampak tenang
A : Nyeri belum teratasi
15 Des 2017 Jam 01.00 WIB
P : Intervensi dihentikan
5 5 Pasien (+) Perawat

B. Pembahasan
Setelah melakukan asuhan keperawatan penulis akan membahas tentang masalah yang
ditemukan selama melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn J dengan gangguan sistem
kardiovaskuler akibat gagal jantung di ruang Cempaka RSUD.R Syamsudin SH Kota
Sukabumi, dibandingkan dengan teori penulis berusaha memberikan pelayanan keperawatan
seoptimal mungkin dan menerapkan asuhan dan menerapkan asuhan keperawatan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan secara komprehensif.
Pada bagian ini juga akan diuraikan mengenai kesulitan-kesulitan yang ditemukan
penulis selama melakukan asuhan keperawatan pada Tn J dengan ganguan gagal jantung dan
cara mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Agar lebih mudah penulis menggunakan
pendekatan proses keperawatan sebagai bahan acuan.

1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data digunakan penulis dalam pengumpulan data dengan
teknik wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Penulis melakukan wawancara
kepada klien dan keluarga serta konsultasi kepada perawat ruangan tentang kondisi
kesehatan klien.
Pada saat melakukan pengkajian penulis melihat klien melakukan aktivitas ke
kamar mandi padahal klien perlu bedrest, mungkin perawat ruangan kurang mengatasi.
Pada pemeriksaan fisik dimulai inspeksi, palpasi, perkusi dan asukultasi.
Pada saat pengkajian pada Tn J ada keluhan sesuai dengan teori, yaitu: sesak,
penurunan nafsu makan, kelebihan volume cairan, intoleransi aktivitas dan nyeri.
Namun data penunjang diagnostik hanya didukung oleh pemerisaan Laboratorium dan
Rekam EKG. Sedangkan dalam tinjauan teoritis untuk menegakkan diagnosa gagal
jantung perlu dilakukan penunjang dan diagnostik lainnya, seperti : foto rontgen
toraks, ekokardiogram, kateterisasi, namun hal tersebut tidak dilakukan karena dokter
yang menanganinya tidak menjadwalkan untuk pemeriksaan penunjang diagnostik
kembali.
b. Analisa Data
Pada tahap pengkajian terakhir pengkajian adalah analisa data untuk menemukan
diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn J, proses analisa adalah menghubungkan
antara data yang diperoleh dengan konsep teori.

2. Diagnosa Keperawatan
Hasil pengkajian pada Tn, penulis menemukan 5 diagnosa keperawatan adalah :
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan suplay O2
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
nafsu makan.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan
d. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan osmotik kapiler.
e. Nyeri abdomen berhubungan adanya proses peradangan.

Diagnosa keperawatan yang tidak muncul pada saat pengkajian sedangkan secara teoritis
ada yaitu :
a. Curah jantung menurun berhubungan dengan kontraktilitas miokard, kemungkinan
masalah ini sudah teratasi mengingat klien sudah di rawat selama 5 hari dan
mendapatkan terapi digoksin.
b. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama, untuk
masalah ini tidak ditemukan data-data yang mengarah pada kerusakan integritas
kulit.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen
atau kebutuhan, kelelahan, ditandai dengan kelemahan.
d. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan
absorpsi zat-zat besi sekunder terhadap penurunan curah jantung.
e. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
kapiler paru
f. Resiko tinggi kerusakan pertukaran integritas kulit berhubungan dengan tirah baring
lama.
g. Kekurangan pengetahuan mengenai kondisi, program pengobatan berhubungan
dengan pemahaman atau kesalahan persepsi tentang hubungan fungsi jantung
ditandai dengan pertanyaan masalah atau kesalahan atau persepsi dan terulangnya
episode gagal jantung yang dapat dicegah.

3. Perencanaan
Pada tahap perencanaan penulis tidak mengalami kesulitan karena adanya literatur
tentang asuhan keperawatan pada klien gagal jantung, namun penulis mengalami kesulitan
dalam menentukan kriteria waktu mengingat kompleksnya masalah yang dialami klien,
akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan memprioritaskan nutrisi dan menyarankan
klien untuk tetap berada di tempat tidur.
4. Implementasi
Pelaksanaan mengacu pada rencana yang telah disusun, implementasi yang penulis
lakukan selama perawatan Tn J untuk mengatasi dalam pemenuhan kebutuhan klien secara
komprehensif sehingga untuk mengatasinya penulis bekerja sama dengan perawat ruangan
dan tim kesehatan lain. Koordinasi dengan perawat ruangan cukup baik yaitu dengan
adanya pergantian dinas sehingga penulis dapat melimpahkan rencana tindakan kepada
perawat yang dinas selanjutnya untuk melakukan intervensi selanjutnya.
Kesulitan-kesulitan yang penulis temukan selama melaksanakan asuhan keperawatan
yaitu dalam melaksanakan tindakan keperawatan mengingat klien sering mengeluh sesak
bila terlalu banyak beraktivitas maka waktu tindakan disesuaikan dengan keadaan klien
dan kontrak waktu bersama klien, dan penulis masih merasa kesulitan pada saat
menghitung intake out put karena ruangan masih kurang memperhatikan.
5. Evaluasi
Selama 5 hari melakukan asuhan keperawatan pada Tn J dengan gangguan sistem
kardiovaskuler akibat gagal jantung, 5 masalah dapat teratasi
a. Pola napas tidak efektif
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
c. Intoleransi aktivitas
d. Kelebihan volume cairan
e. Nyeri
Adapun yang belum teratasi seluruhnya yaitu intoleransi aktivitas dan kelebihan
volume cairan yang kemungkinan dikarenakan penumpukan cairan yang sangat
berlebihan pada abdomen dan klien bersedia untuk melakukan aktivitas di tempat tidur
atau dibantu, seperti mandi, BAK dan BAB dan makan. Setelah dilakukan perawatan
selama 6 hari atau 5 diagnosa yang muncul pada tujuan dapat teratasi, walaupun ada
yang sebagian teratasi karena tujuan dalam perencanaan sudah tercapai

Vous aimerez peut-être aussi