Vous êtes sur la page 1sur 15

DRAFT SOOCA CASE 7

ACUTE DIARRHEA NON DYSENTRI


**MIND MAP **Problem identification

1. Anatomy Anamnesis:
 Small intestine
Dira 18 bulan punya keluhan utama diare sejak 3 hari dan lebih dari 8 kali
 Large intestine
sehari, feses nya berair dan tanpa darah, disertai low grade fever, batuk,
2. Histology
dan muntah. Satu jam sebelum dirawat dia menjadi lemas dan tidak sadar.
 Small intestine
 Large intestine PE:
3. Physiology
 Mekanisme transport  General status: PCS 12
 Diffusion (simple dan facilitated)  Pulse rate: 120/minute weak thready pulse
 Active transport (primary dan secondary)  Head: very sunken anterior fontanel
 Secretion enzymes in intestine  Eyes: very sunken eye, no tears
 Absorption in intestine (nutrient, water, & electrolyte)  Mouth: dry oral mucuos membrane
 Acid base balance (fungsi dan mekanisme)  Abdomen: distended, pinched skin goes back very slowly,
4. Microbiology decrease bowel sound.
 Rotavirus (struktur dan karakteristik)  Extremities: CRT > 2 second
5. Diarrhea (all about)  Anorectal: hyperemia
6. Dehidrasi (definisi, etiology, klasifikasi, komplikasi)
PP:
7. Patomekanisme, bhp, iimc.
 Stool macro: watery, clini test (+)
 Stool micro: leukocyte 2/HPF, epithel (+)
 Ht: 45%
 BGA: pH 7,3 ; HCO3 menurun
 Elektrolit: Kalium menurun
 ELISA: rotavirus (+)

Diagnosis: Acute diarrhea non dysentri e.c rotavirus with severe


dehydration, hypokalemia, and lactose intolerance and metabolic
acidosis.
1. Anatomy
A. Small intestine  Diffusion

**Lihat di DS kasus peptic ulcer disease dan inguinal hernia. Pergerakan suatu partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah
B. Large intestine dan tidak memerlukan energi untuk pergerakan molekul.

**Lihat di DS kasus Hirschprung disease **Terdiri dari:

2. Histology  Simple diffusion: Melalui celah bilayer atau channel protein.


a. Small intestine  Facilitated diffusion: Melalui carrier protein.

**Lihat di DS kasus peptic ulcer disease dan inguinal hernia.


 Transport Aktif
b. Large intestine

**Lihat di DS kasus Hirschprung disease Memerlukan energi untuk pergerakan molekul karena pergerakan molekul
melawan gradient konsentrasi dan elektrik.
3. Physiology
A. Mekanisme transport **Terdiri dari:

 Primary transport active: sumber energinya adalah ATP.


 Secondary transport active: sumber energinya bukan ATP,
melainkan substansi yang terlibat dalam pergerakan substansi lain
atau energi berasal dari hasil primary active transport

**Terdapat 2 macam :

1. Co transport (symport): carrier protein memilki 2 binding


site yang terletak diluar sel , pergerakan molekul nya searah
2. Counter-transport (antiport): carrier protein memilki 1 **Absorption of nutrient
binding site di luar sel dan 1 binding site di dalam sel, arah  Monosakarida
pergerakan molekul berlawanan . Dapat diasorbsi melewati 2 cara yaitu secondary active transport (Na
B. Secretion enzymes in intestine dependent cotransport atau simport) untuk glukosa dan galaktosa
sedangkan fruktosa melalui mekanisme Na independent facilitated
Sekresi enzim-enzim untuk digesti karbohidrat dari subtrat polisakarida diffusion .
 Asam Amino
menjadi monosakarida. Mekanisme sama seperti glukosa . Peptida rantai pendek
menggunakan H dependet cotransport .
 Salivary amylase:  Lipid
Disekresikan oleh salivary gland, memecah substrate polisakarida Monoacylgliserol , asam lemak , dan kolesterol diasorbsi secara
simple diffusion ( mixed micelle) . Dalam sel epitel usus halus TAG
menjadi product maltosa (disakarida). dibentuk kembali dan bersama fosfolipid , free cholesterol ,
 Pancreatic amylase: cholesterol ester , dan apolipoprotein membentuk chylomicron .
Chylomicron akan di eksositosiskan dan di drainase dengan jaringan
Disekresikan oleh stomach chief cells, memecah substrate limfatik menjuju Thoracic Duct >>> left subclavian vein >>> sirkulasi
polisakarida menjadi product matosa (disakarida). sistemik.

 Maltase
Disekresikan oleh brush border cell of small intestine, memecah
susbtrate maltosa menjadi product glukosa (monosakarida).
 Sucrase
Disekresikan oleh brush border cell of small intestine, memecah
sukrosa menjadi product glukosa dan fruktosa (monosakarida).
 Lactase
Disekresikan oleh brush border cell of small intestine, memecah
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa (monosakarida).
C. Absorption in intestine (nutrient, water, & electrolyte)
**Absorption of water **Absorption of electrolyte

 Dari 90% air yang masuk ke intestine, 78% air di absorpsi terjadi di  Absorpsi elektrolit dapat terjadi di small intesinte dan large
small intestine dan 21% air diabsorpsi terjadi di large intestine dan intestine. Sodium dan chloride akan diabsorpsi dengan cara counter
1% nya akan dibuang bersama feses. (antiport) secondary active transport melalui Na/H exchanger dan
 Absorpsi air terjadi melalui proses osmosis dari lumen intestine Cl/HCO3 exchanger.
melalui absorptive cells dan menuju kapiler darah. Absorpsi air dari  Sodium juga dapat diabsorpsi dengan cara symport secondary active
small intestine bergantung pada absropsi elektrolit dan nutrisi untuk transport bersama asam amino dan glukosa.
mempertahankan keseimbangan osmotic dengan darah. Absorpsi  Ion yang memiliki negative charged seperti bicarbonate, iodide, dan
elektrolit, monosakarida, dan asam amino membentuk konsetrasi nitrate dapan secara passive mengikuti sodium/Na atau secara aktif
gradient untuk air yang menyebabkan absorpsi air via osmosis. transport.
 Untuk elektrolit lain seperti iron, potassium, magnesium, dan
phosphate juga di absorpsi via active transport mechanism.

D. Acid base balance

**Fungsi: mengatur jumlah asam basa di intracellular dan ekstrasellular


untuk menjaga homeostatis dalam tubuh.

**Mekanisme:

A. Buffer system (respon cepat dan singkat dalam mengatur


keseimbangan asam-basa)
a. Bikarbonat (HCO3-, H2CO3)  regulasi asam basa di ekstrasel
 Asam Kuat (HCl) + HCO3- (buffer)  H2CO3 (asam
lemah)  pH naik
 Basa Kuat (NaOH) + H2CO3 (buffer)  NaHCO3
(garam karbonat)  pH turun C. Kidney excretion of H+
 Jika terjadi peningkatan ion H+ (pH asam), maka HCO3-
yang berperan sebagai basa lemah akan mengikat H+ 4. Microbiology (Rotavirus)
yang berlebih, sehingga pH naik. Reaksi tersebut dapat
**Biological struktur
terlihat pada gambar di bawah ini :
 Nucleic acid : Double stranded RNA
 Double capsid (inner dan outer)
 Non enveloped, icosahedral
 Kemudian H2CO3 akan terdisosiasi menjadi air dan CO2 **Pathogenic
saat di dinding alveolar yang mengandung carbonic
 Site of infection : Duodenum, Jejunum
anhydrase, sehingga CO2 ini dapat terekshalasi dari paru.  Mechanism of immunity : Local Intestinal IgA
 Jika terjadi penurunan H+ (pH basa), maka H2CO3 yang
**Epidemiologic
berperan sebagai asam lemah melepaskan H+, sehingga
pH turun . Reaksi tersebut dapat terlihat pada gambar di  Epidemicity : Epidemic
 Aged primarily affected : Infant, childern <2 years
bawah ini :
 Method of transmission : Fecal Oral
 Incubation Period : 1-3 days
 Major diagnostic Test : Electron Microscopy/EIA

b. Fosfat (H2PO4-, HPO42-)  regulasi asam basa di intrasel


c. Protein  regulasi asam basa di intrasel
B. Respiratory sytem (Exhalation of CO2)
 Peningkatan kadar CO2 dalam darah menyebabkan
peningkatan keasaman darah (peningkatan kadar H+).
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
**Pathogenesis  Menurut WHO diare terjadi pada anak dibawah umur 5 tahun
diseluruh dunia, mencapai 1 milyar kesakitan dan 3 juta kematian
per tahun.
 Merupakan salah satu dari lima panyakit penyebab kematian
tersering di dunia.
 Insidensi berdasarkan usia:
 0 – 11 bulan sering oleh rotavirus, cryptosporidium,ETEC.
 12 – 23 bulan sering oleh rotavirus, shigella spp, ETEC.
 24 – 59 bulan sering oleh shigella sp, rotavirus, ETEC.
**Faktor risiko
 Faktor Perilaku
o Tidak memberikan ASI
o Memberikan MP ASI terlalu dini akan mempercepat bayi kontak
dengan kuman
o Tidak menerapkan cuci tangan dengan sabun sebelum memberi
ASI atau makan
 Factor lingkungan
o Ketersedian air bersih tidak memadai
o Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
 Kurang gizi / malnutrisi, immunedefisiensi, foodborne

5. Diarrhea **Klasifikasi
1) Berdasarkan waktu
**Definisi
 Akut:
Berdasarkan WHO, diare merupakan perubahan konsistensi feses defekasi yang terjadi lebih dari 3x per hari, disertai
menjadi lebih encer dan frekuensi lebih sering (>3x/hari) dan berlangsung perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa
selama 2 hari atau lebih. Untuk orang dewasa dikatakan diare apabila berat lendir & darah, berlangsung kurang dari seminggu. Pada
feses >200gr/hari, sedangkan pada bayi dan anak-anak >10 gr/kgBB/hari. bayi harus disertai turunnya berat badan. Terjadi di antara 1
– 14 hari.
**Epidemiology
 Kronis:  Non infeksi :
Diare lebih dari 14 minggu pada anak disertai kehilangan  Defek anatomis : malrotasi, Hirchsprung disease,
berat badan dan failure to thrive. short bowel syndrom, atrofi microvili, stricture.
2) Berdasarkan Etiologi  Malabsorpsi : defisiensi disakaridase, malabsorpsi
 Infeksi : glukosa-galaktosa, cystic fibrosis, cholestosis,
 Inflamatory : bakteri yang menginvasi usus secara penyakit celiac.
langsung atau memproduksi sitokin 3) Berdasarkan pathophysiology/mekanisme
 Non inflamatory : bakteri yang memproduksi
enterotoksin, virus yang mendestruksi permukaan
vili, perlekatan parasit
 Disentri : Bila feses mengandung darah
 Non disentri : Bila feses tidak mengandung darah
**Pathogenesis & Pathophysiology
**Management B. Rehydration
A. Lintas diare
**Komplikasi

- Dehidrasi
- Shock Hypovolemic
- Septic Shock pada kasus invasive bakteri
- Renal Failure hingga MODS (Multiple Organ Dysfunctional
Syndrome)
- MDR pada penggunaan antibiotic yang irrational
- Kematian

**Prognosis

 Diagnosis yang tepat dan penanganan yang cepat dan tepat membuat
prognosis penyakit ini baik.
 Pasien dapat sembuh total jika tidak ada komplikasi tertentu.
 Tingkat irrational antibiotic (IRUD) sangat tinggi.

6. Dehidrasi

**Definisi

Dehidrasi adalah keadaan tubuh yang mengalami kekurangan air, cairan dan
elektrolit dari jumlah yang seharusnya.

**Etiology
**Komplikasi

 Irreversible shock
 Sagittal or other venous sinus thrombosis
 Intractable seizures
 Renal failure

**Management

Rehydrasi: plan A, B, dan C.

7. Patomekanisme, BHP, dan IIMC

**BHP

**Klasifikasi & Sign Symptoms  Informed consent jika akan melakukan tindakan invasive.
 Menjelaskan kepada orang tua pasien mengenai keadaan anaknya,
treatment apa yang akan dilakukan dan komplikasi yang mungkin
akan terjadi.
 Edukasi pencegahan diare: sanitasi lingkungan, sanitasi makanan,
higine personal.
 Edukasi penanganan diare: Lintas diare.

**IIMC

Q.S AL-BAQARAH 233 : Esensi: Memberikan ASI kepada anak hingga


usia 2 tahun. ASI merupakan makanan yang baik untuk anak karena steril
dan mengandung imunoglobulin yang dapat meningkatkan imunitas anak.

Q.S Al-baqarah 222 : Esensi: Allah mencintai orang-orang yang


mensucikan diri.

Vous aimerez peut-être aussi