Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Siklus perolehan dan pembayaran meliputi dua golongan transaksi yang berbeda:
perolehan barang dan jasa dan pengeluaran kas untuk perolehan tersebut. Retur
pembelian dan pengurangan harga juga merupakan satu golongan transaksi.
Siklus tersebut biasanya dimulai dengan pengajuan permintaan pembelian oleh seorang
pegawai berwenang yang membutuhkan barang dan jasa. Ada empat fungsi usaha pada
siklus perolehan dan pembayaran umum:
Dokumen dan catatan yang terlibat adalah permintaan pembelian, dan order
pembelian. Otorisasi yang memadai untuk perolehan merupakan bagian utama dari
fungsi ini sebab otorisasi akan menjamin bahwa setiap barang dan jasa memang sesuai
dengan kepentingan perusahaan. Setelah perolehan disetujui harus ada pengajuan order
untuk membeli barang dan jasa. Biaasanya dibentuk bagian pembelian untuk memastikan
kualitas yang baik dengan harga yang minimum. Dan bagian pembelian tidak
bertanggung jawab mengotorisasi perolehan dan penerimaan barang. Semua order
pembelian harus prenumbered.
Dokumen yang terlibat adalah laporan penerimaan barang yang berisi tentang barang
saat diterima, tanggal penerimaan, dll. Biasanya dilakukan oleh bagian penerimaan
sebagai bukti bahwa barang sudah diterima dan diperiksa. Rangkapan laporan
penerimaan barang dikirim ke bagian hutang usaha dan gudang. Untuk mencegah
pencurian biasanya diawasi secara fisik.
v Pengakuan Utang
Dokumen yang terlibat adalah jurnal perolehan, laporan ikhtisar perolehan yang berisi
perolehan untuk satu periode. Faktur Vendor berisi informasi tentang jumlah barang,
harga, biaya angkut. Memo debet, voucher, berkas transaksi Akuisisi, berkas Utama
hutang dagang, neraca saldo utang usaha, laporan vendor. Pencatatan kewajiban
biasanya ditangguhkan sampai barang atau faktur diterima. Bagian hutang usaha
bertanggung jawab memverifikasi kelayakan setiap perolehan.
Dokumen yang terlibat adalah cek, berkas transaksi pengeluaran kas, dan jurnal atau
daftar pengeluaran kas.
Cek. Digunakan untuk membayar pembelian ketika tagihan telah jatuh tempo. Banyak
perusahaan menggunakan cek berbasis komputer berdasarkan informasi yang
dimasukkan dalam berkas transaksi akuisisi pada saat barang dan jasa diterima. Setelah
cek ditandatangani pihak berwenang, cek tersebut menjadi aset. Oleh karenanya, cek
yang telah ditandatangani seharusnya dikirimkan oleh pihak yang menandatangani atau
pihak yang berada di bawah kendalinya
Jurnal Atau Daftar Pengeluaran Kas. Daftar atau laporan ini diperoleh dari berkas
transaksi pengeluaran kas yang memasukkan seluruh transaksi pada seluruh periode
PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif terbagi dalam dua area besar yaitu
Pengujian akuisisi dan pengujian atas pembayaran.
Pengujian Akuisisi
Meliputi pemprosesan pesanan pembelian, penerimaan barang dan jasa, dan pengakuan
hutang. Perolehan yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang di terima, sesuai
dengan kepentingan teknik klien (keberadaan atau keterjadian). Kelengkapan dilakukan
dengan melakukan pengujian terhadap pengendalian intern yang efektif karena audit atas
saldo hutang usaha membutuhkan waktu yang lama.Keakuratan
Luas pengujian terinci atas banyak akun neraca dan beban akan tergantung pada
evaluasi auditor atas efektifitas pengendalian intern melalui evaluasi yang tepat atas
transaksi perolehan.Klasifikasi
Pengujian Pembayaran
Meliputi fungsi keempat yaitu pemprosesan dan pencatatan pengeluaran kas. Format
pengujian yang akan dilakukan sama dengan pengujian akuisisi.
Pada umumnya seluruh transaksi siklus akuisisi dan pembayaran masuk melalui utang
dagang, maka akun tersebut adalah penting dalam seluruh audit pada siklus akuisisi dan
pembayaran. Utang dagang merupakan kewajiban yang belum dijalankan untuk barang
dan jasa yang diterima dalam suatu aktivitas bisnis.
Utang dagang harus dipisah dari utang dan kewajiban dengan bunga. Suatu
kewajiban merupakan utang dagang jika total jumlah dari kewajiban tersebut diketahuidan
terutang pada tanggal neraca. Jika kewajiban tersebut memasukkan pembayaran bunga,
maka harus dicatat sebagai wesel bayar, utang kontrak, utang hipotik, atau hutang
obligasi
PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO UTANG DAGANG
Prosedur Audit Awal
1. Mengusut saldo hutang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun Hutang
Usaha yang bersangkutan ke dalam buku besar
2. Menghitung kembali saldo akun hutang usaha di buku besar.
3. Mengusut awal saldo Hutang Usaha ke kertas kerja tahun yang lalu
4. Melakukanr evi ew terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting
dalam akun Hutang Usaha.
5. Mengusut posting pendebitan dan pengkreditan akun Hutang Usaha ke jurnal
yang bersangkutan.
6. Melakukan rekonsiliasi buku pembantu hutang usaha dengan akun kontrol Hutang
Usaha di buku besar
Pengendalian intern
Prosedur Analitik
1. 1.Mengembangkan ekspektasi atas hutang usaha dengan menggunakan
pengetahuan tentang aktivitas bisnis perusahaan, termin perdagangan normal,
dan sejarah perputaran hutang usaha
2. Menghitung ratio Perputaran hutang usaha DAN Hutang usaha terhadap total
kewajiban lancar
3. Menganalisis hasil rasio dibandingkan dengan ekspektasi berdasarkan data tahun
sebelumnya, data industri, jumlah yang dianggarkan, dan data lainnya
Membandingkan saldo beban dengan tahun sebelumnya atau jumlah yang dianggarkan
untuk
menyelidiki kemungkinan kurang saji yang berkaitan dengan hutang yang tidak dicatat
2. Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Pembelian
Memeriksaan transaksi pembelian dan retur pembelian, serta transaksi
pengeluaran kas untuk pembayaran hutang usaha yang terjadi dalam
beberapa minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca,
3. Melakukan Pengujian Pisah Batas Pengeluaran Kas
mengobservasi semua cek yang dibayarkan pada hari terakhir tahun yang
diaudit
2. MemeriksaPengungkapan yang Bersangkutan dengan Hutang Non usaha
3. Memeriksa pengungkapan yang Bersangkutan dengan Hutang Usaha
4. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen tentang eksistensi komitmen yang
belum diungkapkan atau kewajiban kontijen
Prosedur analitis
Tujuan menyeluruh dalam audit atas hutang usaha adalah menentukan apakah hutang
usaha disajikan secara wajar.
Tujuan keseluruhan dalam audit utang dagang adalah untuk menentukan apakah saldo
utang piutang disajikan secara wajar dan benar. Terdapat perbedaan penting dalam
pemfokusan audit atas utang dan aset. Ketika auditor melakukan verifikasi terhadap aset,
mereka berfokus pada lebih saji, tetapi juga harus lebih peduli pada lebih saji. Sementara
itu pendekatan yang berlawanan diterapkan dalam melakukan verifikasi saldo utang, yaitu
fokus utamanya adalah pada kurang saji atau penghapusbukuan utang.
Pengujian pisah batas
Ini dimaksudkan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa hari
sebelumnya dan sesudah taggal neraca telah dimasukkan ke dalam periode yang sesuai.
Dalam menentukan apakah pisah batas utang sudah benar maka penting untuk agar
pengujian pisah batas ini dikoordinasikan dengan pengamatan fisik persediaan.informasi
pisah batas seharusnya diperoleh selama pelaksanaan pengamatan fisik persediaan
Realibilitas Bukti
Auditor harus memahami keandalan dari tiga bukti utama yang biasanya digunakan
dalam melakukan verifikasi utang dagang, yaitu: faktur vendor, laporan vendor, dan
konfirmasi.
Auditor harus membedakan antara faktur vendor dan laporan vendor. Auditor akan
mendapatkan bukti kuat atas transaksi ketika memeriksa faktur vendor dan dokumen
terkait, seperti laporan penerimaan dan pesanan pembelian. Laporan vendor tidak
sependting faktur dalam melakukan verifikasi transaksi individual karena dalam laporan
tersebut hanya terdapat total jumlah transaksi. Laporan tersebut tidak memasukkan
jumlah unit yang dibeli, harga, ongkos angkut, atau data lainnya.
Perbedaan rekening tagihan vendor dengan faktur vendor adalah rekening tagihan vendor
lebih unggul dalam memverifikasi utang usaha karena di dalamnya terdapat saldo akhir.
Sedangkan faktur vendor lebih unggul dalam memverifikasi transaksi sebab faktur
menunjukkan rincian perolehan.
Perbedaan antara laporan vendor dengan konfirmasi adalah sumber informasi. Laproan
vendor dibuat oleh vendor (pihak ketiga yang independen), tetapi ada di tangan klien
pada saat diperiksa auditor. Klien memiliki kesempatan untuk mengganti laporan vendor
atau menahan laporan vendor tertentu agar tidak ditemukan auditor.
Tanggapan atas permintaan konfirmasi utang dagang biasanya dikirimkan langsung ke
KAP oleh vendor. Tanggapan konfirmasi berisi informasi yang sama dengan laporan
vendor, tetapi dapat lebih diandalkan. Terlebih lago konfirmasi utang dagang biasanya
memasukkan permintaan informasi atas catatan dan penerimaan utang termasuk juga
barang konsinyasi yang dimiliki vendor, tetapi disimpan oleh klien
Jumlah Sampel
Sampel untuk pengujian utang dagang dapat bervariasi, Tergantung pada beberapa faktor
seperti materialitas hutang dagang, jumlah utang beredar, risiko audit yang diketahui, dan
hasil audit tahun sebelumnya. Saat pengendalian internal klien tidak efektif, dan hal ini
biasa untuk utang dagang, hampir seluruh populasi harus diverifikasi. Dalam kondisi lain,
setidaknya tetap harus dilakukan pengujian minimal yang memadai.
Pengambilan sampel statistik tidak biasa digunakan dalam audit utang dagang
dibandingkan piutang dagang. Menentukan populasi dan jumlah populasi lebih sulit dalam
audit utang dagang. Oleh karena penekanan terletak pada penghapusan utang dagang,
maka auditor harus memastikan bahwa populasi telah mencakup seluruh kemungkinan
utang yang ada.