Vous êtes sur la page 1sur 7

2.

ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) DALAM

SUMBER GAMBAR KLIK DISINI


a. Vagina
Vagina adalah muskulo membranasea (Otot-Selaput) yang menghubungkan rahim dengan
dunia luar. Vagina memiliki panjang sekitar 8 – 10 cm, terletak antara kandung kemih dan
rektum, memiliki dinding yang berlipat – lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir,
lapisan tengahnya tersusun atas otot-otot, dan lapisan paling dalam berupa jaringan ikat yang
berserat. Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai sarana dalam hubungan seksual dan
sebagai saluran untuk mengalirkan darah dan lendir saat menstruasi.
Otot pada vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (Otot
anus/dubur), sehingga otot ini dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak mempunyai
kelenjar yang dapat menghasilkan cairan, tetapi cairan yang selalu membasahinya berasal
dari kelenjar yang terdapat pada rahim.
b. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram,
dan tersusun atas lapisan – lapisan otot. Ruang pada rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga
dengan bagian atas yang lebih lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnya janin. Otot pada uterus bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan
menjaga janin ketika proses kehamilan selama 9 bulan.
Pada bagian uterus terdapat Endometrium ( dinding rahim) yang terdiri dari sel –sel epitel
dan membatasi uterus. Lapisan endometrium ini akan menebal pada saat ovulasi dan akan
meluruh pada saat menstruasi. Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga oleh
ligamentum dan jaringan ikat.
Uterus memiliki beberapa bagian :
 Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas
 Serviks uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti silinder

 Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi

Pada saat persalinan, rahim merupakan jalan lahir yang penting karena ototnya mampu
mendorong janin untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupi pembuluh darah untuk
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim akan
kembali ke bentuk semula dalam waktu sekitar 6 minggu.
c. Tuba Fallopi (Oviduk)
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan Indung
Telur (Ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) juga sering disebut saluran telur karena bentuknya
seperti saluran. Organ ini berjumlah dua buah dengan panjang 8 – 20 cm. Tuba Fallopi
berfungsi untuk :
 Sebagai saluran spermatozoa dan ovum
 Penangkap ovum

 Bisa menjadi tempat pembuahan (fertilisasi)


 Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke bagian
dalam Uterus (Rahim).

Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri atas 4 bagian :


1. Infundibulum, yaitu bagian berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan
memiliki Fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum
2. Pars ampularis, yaitu bagian agak lebar yang merupakan tempat bertemunya ovum
dengan sperma (Pembuahan/fertilisasi)
3. Pars Ismika, yaitu bagian tengah tuba yang sempit
4. Pars Interstitialis, yaitu bagian tuba yang letaknya dekat dengan uterus.

d. Ovarium (Indung Telur)


Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita yang berfungsi untuk menghasilkan
ovum (Sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Ovarium berbentuk oval, dengan panjang
2,5 – 4 cm. Terdapat sepasang Ovarium yang terletak di kanan dan kiri, dan dihubungkan
dengan rahim oleh tuba fallopi. Umumnya setiap Ovarium pada wanita yang telah pubertas
memiliki 300.000-an, dan sebagian besar sel telus ini mengalami kegagalan pematangan,
rusak atau mati, sehingga benih sehat yang ada sekitar 300 - 400-an benih telur dan 1 ovum
dikeluarkan setiap 28 hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses
menstruasi, sehingga saat benih telur habis, terjadilah menopause . Ovarium juga
menghasilkan hormon estrogen danprogesteron yang berperan dalam proses Menstruasi.

ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) PRIA DALAM


SUMBER GAMBAR KLIK DISINI
a. Testis
Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum. Testis
berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan
hormon seks testosteron. Testis terletak di dalam skrotum yang merupakan organ berugae
(memiliki lipatan kulit), berfungsu untuk menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat
tetap berlangsung. Jika Suhu rendah (dingin) maka skrotum akan berkerut dan mendekat ke
arah tubuh, sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum akan mengendur, menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian terdapat
pintalan-pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis yang disebut
lobulus testis, satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.

b. Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok – kelok yang terletak
di dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis berfungsi
dalam pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki epididimis,
sperma tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum subur, namun setelah
epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu bergerak walaupun
belum sempurna. Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu
disalurkan menuju vesikula seminalis.
c. Vas (duktus) Deferens
Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke
vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam proses pematangan dan
penyimpanan sperma, duktus deferens ini mendorong sperma dengan gerak peristaltik lambat
menuju vesikula seminalis. Sedangkan saat ejakulasi, gerakan yang dilakukan cepat dan kuat
sehingga sperma yang keluar dapat muncrat.

d. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ – organ kelamin dalam pria yang berfungsi untuk
menghasilkan cairan tempat berenangnya sperma, dan cairan ini akan menjaga sperma tetap
hidup dengan cara menetralisir asam, karena cairan itu bersifat basa. Dalam bahasa sehari –
hari cairan ini kita kenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal dengan
nama semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat sekitar 60 – 100 juta sel sperma. Normalnya
semen memiliki pH 7,2 dengan volume 3-5 ml, dan berwarna putih susu sampai kekuning –
kuningan serta sedikit kental. Berikut adalah organ yang termasuk ke dalam kelenjar kelamin:
 Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran berbentuk
tabung berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki
panjang sekitar 5 – 10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi untuk mensekresikan cairan
bersifat basa y (pH 7,3) mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma),
protein, enzim, dan prostaglandin. Cairan dari vesikula seminalis ini merupakan 60%
dari seluruh volume semen. Vesikula Seminalis akan menyatu dengan vas deferens
dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.
 Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi
untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan
ini disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% dari
seluruh volume semen. Cairan kelenjar prostat akan bersatu dengan cairan dari
vesikula seminalis dan akan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan
yang disekresikan organ ini terdiri atas fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan juga
antikoagulan.
 Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi
untuk menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi. Kelenjar
ini terletak di bawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
Bulbouretra ini keluar sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut mazi yang
merupakan najis dan cara mensucikannya sama seperti mencucui kencing.

e. Uretra (Saluran Ejakulasi)


Uretra adalah saluran yang terletak di dalam penis, berfungsi untuk tempat keluarnya sperma
dan juga sebagai tempat keluarnya urin.

B. FUNGSI KULIT
Sebagai Pelindung tubuh dari berbagai ancaman
Dengan adanya kulit yang menjadi bagian terluar tubuh, maka tubuh kita dapat terlindung
dari berbagai macam ancaman seperti mikroorganisme yang berbahaya, sinar matahari,
mengurangi kerusakan akibat terbentur, serta melindungi kontak langsung dengan zat kimia.

Sebagai Indra Peraba


Pada kulit terdapat banyak ujung – ujung persarafan tubuh, oleh karena itu ketika mendapat
rangsangan, kita dapat merasakaanya melalui tubuh. Contohnya seperti rangsangan sentuhan,
panas, dingin, nyeri, dll.

Sebagai Alat Eksresi


Kulit merupakan tempat keluarnya keringat, keringat ini merupakan sisa metabolisme yang
terdiri atas berbagai unsur yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Kulit mengeluarkan sekitar
1 liter keringat dalam sehari, keringat tersebut dikeluarkan dari pori – pori (rongga kecil pada
permukaan kulit).

Sebagai Pengatur Suhu Tubuh


Kulit akan terus menjaga agar suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan, artinya
tetap diusahakan suhu tubuh tidak berubah meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan.
Proses ini dilakukan dengan menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukkan panas
tubuh oleh kulit. Normalnya suhu tubuh manusia 36,6 – 37,2 derajat celcius, dan suhu kulit
lebih rendah sedikit dari suhu tubuh.

Sebagai Penyimpan Lemak


Bagian bawah lapisan dermis kulit berperan sebagai tempat penyimpanan lemak. Lemak
disimpan dalam bentuk tetes-tetes lemak, dan lemak itu akan digunakan apabila diperlukan,
contohnya ketika dibutuhkan energi lebih, lemak akan dijadikan energi karena juga berfungsi
sebagai cadangan energi.

Sebagai Tempat Pembuatan Vitamin D


Pada Kulit terdapat provitamin D yang berasal dari makanan, dengan bantuan sinar
ultraviolet dari matahari, vitamin D tersebut akan diubah menjadi vitamin D.

C. LAPISAN – LAPISAN KULIT

SUMBER GAMBAR KLIK DISINI


Lapisan kulit Terbagi menjadi Epidermis (Lapisan Luar atau Kulit Ari), Dermis (Lapisan
Dalam atau Kulit Jangat) , dan Hipodermis (Lapisan pengikat Bawah kulit atau Lapisan
Lemak kulit)

1. Lapisan Epidermis ( Lapisan Luar atau Kulit Ari )


Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat lapisan
jaringan epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas tersendiri, Lapisan
Epidermis ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga ia mendapatkan suplai nutrisi melalui
proses difusi dari lapisan dermis yang ada dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan pada
Epidermis :

Lapisan Tanduk (Stratum Korneum), merupakan lapisan kulit paling luar dari tubuh,
lapisan ini terus mengalami deskuamasi (pengelupasan lapisan paling luar) secara terus
menerus. Berbagai sel penyusun jaringan ini akan dihidrolisis menjadi kreatin (zat tanduk)
yang tahan air, oleh karena itu disebut tersusun oleh sel – sel mati. Lapisan ini tidak dilapisi
pembuluh darah, sehingga apabila mengelupas tidak akan menimbulkan rasa sakit dan tidak
mengeluarkan darah. Lapisan ini berfungsi mencegah masuknya bakteri dan mengurangi
menguapnya cairan.
Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum), merupakan lapisan kulit yang disusun oleh sel –
sel hidup yang mendapatkan nutrisi dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis. Lapisan
malphigi merupakan lapisan yang berperan dalam memberikan warna pada kulit manusia. Zat
utama dalam pewarnaan kulit ini disebut dengan Melanin. Tentunya sahabat sudah tahu
bahwa warna kulit bisa berbeda beda, bisa hitam, putih, sao matang, dll. Apabila
tertumpuknya melanin pada suatu tempat maka akan terbentuk bintik berwarna hitam dan tahi
lalat.

Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum), merupakan lapisan kulit yang disusun oleh
berbagai sel yang tidak beraturan bentuknya. Sel – sel pada lapisan ini memiliki kemampuan
untuk membelah diri. Lapisan ini berfungsi untuk menjaga kekuatan dan kelenturan kulit.

Lapisan Basal (Stratum Germinativum), merupakan lapisan kulit yang secara kontinu
terus membelah diri untuk memperbarui bagian Epidermis yang rusak. Lapisan Ini
merupakan lapisan paling bawah dari bagian epidermis. Lapisan Basal Selalu membentuk
kulit yang baru sehingga kulit terjaga secara periodik.

2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)


Lapisan Dermis (Kulit Jangat) adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah,
kelenjar minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh
darah pada lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah
darah di seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk penyusun Kulit Dermis :

Pembuluh Darah, Merupakan pembuluh darah kapiler yang berfungsi sebagai pemberi
nutrisi dan juga oksigen kepada sel – sel kulit serta rambut agar tidak mati dan rusak.
Pembuluh darah juga berfungsi dalam menjaga panas tubuh karena adanya oksigen di dalam
pembuluh darah.

Ujung Saraf Indra, terdiri dari ujung saraf peraba dan ujung saraf perasa. Bagian ujung saraf
perasa ini dapat merasakan rangsangan berupa sentuhan, tekanan, nyeri, dingin, dan panas.
Sedangkan ujung saraf peraba dapat merasakan kasar atau halusnya sesuatu. Ujung saraf ini
tidak tersebar merata ke seluruh permukaan lapisan dermis, contohnya ujung – ujung jari
lebih banyak memiliki ujung – ujung saraf peraba.

Kelenjar Keringat, merupakan kelenjar yang berfungsi untuk sistem eksresi keringat yang
terdiri atas air dan mineral lain. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, keringat
dihasilkan kemudian dibawa ke permukaan untuk dikeluarkan melalui pori – pori (rongga
kulit). Keringat merupakan zat – zat sisa metabolisme terutama garam dapur.

Katung Rambut, merupakan bagian rambut yang berisi akar dan batang rambut. Rambut
dapat tumbuh karena mendapat suplai nutrisi dari pembuluh kapiler ke akar rambut. Di dekat
akar rambut terdapat otot – otot yang dapat menegangkan rambut ketika ia berkontraksi, dan
dekat akar rambut terdapat ujung – ujung saraf perasa, sehingga saat rambut dicabut kita
dapat merasakannya.

Kelenjar Minyak, merupakan kelenjar yang terletak disekitar batang rambut. Kelenjar minya
berfungsi untuk menghasilkan minyak yang menjaga rambut tetap sehat dan agar rambut
tidak kering.

3. Hipodermis ( Jaringan ikat Bawah Kulit)


Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit) merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah
lapisan dermis, namun batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini
tidak jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga sering
juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut berfungsi untuk
melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat
menyimpan panas, dan sebagai sumber energi cadangan.

Vous aimerez peut-être aussi