Vous êtes sur la page 1sur 32

PERINGATAN!!!

COPAS / PLAGIAT ADALAH TINDAKAN YANG


TIDAK TERPUJI.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA PASIEN TN. “E” DENGAN KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL
DI RUANG SAHADEWA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 19 – 21 PEBRUARI 2018

OLEH

I GEDE PATRIA PRASTIKA

NIM. P07120215059

KELAS 3B DIV KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2018
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA PASIEN TN. “E” DENGAN KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL
DI RUANG SAHADEWA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 19 – 21 PEBRUARI 2018

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. E
Umur : 60 tahun
Alamat : Dinas sosial Denpasar
Pendidikan : Tidak diketahui
Agama : Tidak diketahui
Status : Tidak diketahui
Pekerjaan : Tidak bekerja
Jenis Kelamin : Laki - Laki
No RM : 029632
Tanggal Dirawat (MRS) : 21 Oktober 2016
Tanggal Pengkajian : Senin, 19 Pebruari 2018 pukul 10.00 WITA
Ruang Rawat : Ruang Sahadewa, RSJ Provinsi Bali

II. ALASAN MASUK


Pasien dijemput oleh tim RSJ provinsi Bali ke panti Werda karena dikeluhkan
mengamuk. Pasien dikeluhkan mengamuk setelah obat habis ± 3 hari. Pasien susah
diarahkan, tidak mau mandi, susah minum obat, dan sempat kabur sampai menyerang
petugas panti. Saat ditanya, pasien lebih sering menjawab “ten” (tidak).

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
( √ ) ya ( ) tidak
Jika Ya, jelaskan : Dari less pasien, dapat disimpulkan pasien pernah mengalami
gangguan jiwa sebelumnya, karena pasien telah mendapatkan obat – obatan.
2. Pengobatan sebelumnya?
( - ) berhasil ( √ ) kurang berhasil ( - ) tidak berhasil
Jelaskan : Pasien masih menunjukkan tanda – tanda gangguan jiwa dan menarik
diri. Pasien juga mengalami putus obat.

3. Riwayat Trauma

Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia


Aniaya fisik
Aniaya seksual - -
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal

Jelaskan: Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”
(tidak)

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan –
2. Berduka antisipasi –
3. Berduka disfungsional –
4. Respon paska trauma –
5. Sindroma trauma perkosaan –
6. Resiko tinggi kekerasan –
7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik –
8. Lain – lain –

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


( - ) ya ( - ) tidak
Riwayat Pengobatan /
Hubungan Keluarga Gejala
Perawatan

Jelaskan: Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”
Masalah Keperawatan : –
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”
Masalah Keperawatan : –

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Ukuran vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,2 ºC
R: : 20 x/menit

2. Ukuran : BB : 46 kg TB : 155 cm
Turun ( - ) Naik ( - )
Jelaskan : Tidak diketahui berat badan pasien sebelumnya. Dari hasil observasi,
nafsu makan pasien tidak terganggu. Makanan yang diberikikan selalu dihabiskan.
Masalah Keperawatan : –

3. Keluhan fisik
( - ) Ya ( √ ) Tidak
Jelaskan : Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Dari hasil observasi, pasien tidak menunjukkan ekspresi wajah nyeri
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
( - ) Risiko tinggi perubahan suhu tubuh
( - ) Defisit volume cairan
( - ) Kelebihan volume cairan
( - ) Risiko tinggi terhadap infeksi
( - ) Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi
( - ) Perubahan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
( - ) Perubahan nutrisi: Lebih dari kebutuhan tubuh
( - ) Kerusakan menelan
( - ) Perubahan eliminasi feses
( - ) Perubahan eliminasi urin
( - ) Kerusakan integritas kulit
( - ) Lain – lain, jelaskan : –

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram : –
Penjelasan : Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Pasien berasal dari dinas sosial Denpasar.
Masalah Keperawatan : –

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
b. Identitas
Pasien berjenis kelamin laki – laki. Identitas pasien belum dapat dievaluasi,
ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
c. Peran
Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
d. Ideal diri
Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
e. Harga diri
Belum dapat dievaluasi. Ketika diajak berbicara, pasien jarang menjawab
pertanyaan. Kalaupun menjawab, pasien hanya mengatakan “ten” ataupun
“sampun” (sudah). Pasien sering termenung dan menunduk dan ketika melihat
orang, mata pasien melotot.
Masalah Keperawatan :
( - ) Pengabaian unilateral ( - ) Harga diri rendah kronis
( - ) Gangguan citra tubuh ( - ) Harga diri rendah situasional
( - ) Gangguan identitas pribadi ( - ) Lain - lain

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / terdekat
Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”. Dari
hasil observasi, pasien selalu menyendiri dan tidak pernah bercakap – cakap
dengan orang lain. Pasien berada di ruang isolasi dan terlihat menarik diri.
Jelaskan : Pasien menarik diri dari lingkungan sosial
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
b. Kegiatan Ibadah
Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”. Dari
hasil observasi, pasien tidak pernah berdoa.
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
( - ) Distress spiritual ( - ) Lain – lain

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
( - ) Tidak rapi
( - ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( - ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Pasien tampak cukup rapi, pakain cukup bersih
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
( - ) Sindrom defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toileting)
( - ) Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
( - ) Lain – lain
2. Pembicaraan
( - ) Cepat ( √ ) Tidak mampu memulai
( - ) Keras pembicaraan
( - ) Gagap ( - ) Membisu
( √ ) Apatis ( - ) Lain - lain
( - ) Lambat
Jelaskan : Ketika diajak berbicara, pasien jarang menjawab pertanyaan. Kalaupun
menjawab, pasien hanya mengatakan “ten” ataupun “sampun”, dan suaranya pun
kecil. Namun ketika pasien merasa marah, suaranya akan keras.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
( - ) Kerusakan komunikasi
( - ) Kerusakan komunikasi verbal
( - ) Lain – lain

3. Aktivitas motorik / Psikomotor


Kelambatan :
(√) Hipokinesia, Hipoaktivitas ( - ) Sub stupor katatonik
( - ) Katalepsi ( - ) Fleksibilitas sereae
Jelaskan : Dari hasil observasi, pasien jarang beraktivitas. Pasien lebih banyak
menghabiskan waktu di kamarnya. Pasien sering berjongkok di samping tempat
tidur dan ketika tidur posisinya seperti fetus / membungkuk. Ketika melakukan
gerakan, gerakannya tergolong lambat. Namun ketika pasien merasa marah /
kesal, pasien akan menyerang bahkan memukul orang yang dikesali.
Peningkatan :
( - ) Hiperkinesia, hiperaktivitas ( - ) Grimace
( - ) Gagap ( - ) Otomatisma
( - ) Sterotipi ( - ) Negativisme
( - ) Gaduh ( - ) Reaksi konveksi
( - ) Mannarism ( - ) Tremor
( - ) Katapleksi ( - ) Verbigerasi
( - ) Tik ( - ) Berjalan kaku / rigid
( - ) Ekhopraxia ( - ) Kompulsif
( - ) Command automatism
Jelaskan : –
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
( - ) Risiko tinggi cidera
( - ) Kerusakan mobilitas fisik
( √ ) Perilaku kekerasan
( - ) Defisit aktivitas deversional / hiburan
( - ) Intoleransi aktivitas
( - ) Risiko tinggi kekerasan
( - ) Lain – lain

4. Alam perasaan
( √ ) Sedih ( - ) Ketakutan
( - ) Gembira berlebihan ( - ) Khawatir
( - ) Putus Asa
Jelaskan: Ketika ditanya, pasien hanya menjawab “ten”. Dari hasil observasi,
ekspresi wajah pasien sedih
Masalah keperawatan : –

5. Afek/ emosi
( - ) Datar ( - ) Labil
( √ ) Tumpul ( - ) Tidak sesuai
Jelaskan: Dari hasil observasi, ekspresi perasaan sangat kurang. Orientasi pasien
kurang, komunikasi berlangsung satu arah. Pasien hanya bereaksi bila ada
stimulus yang kuat, yaitu ketika pasien marah, ia akan menyerang orang yang
membuatnya kesal
Masalah Keperawatan : –

6. Interaksi selama wawancara


( - ) Bermusuhan ( - ) Defensif
( - ) Kontak mata kurang ( - ) Mudah tersinggung
( √ ) Tidak kooperatif ( - ) Curiga
Jelaskan : Ketika diajak berbicara, pasien tidak kooperatif. Pasien jarang
menjawab pertanyaan, dan sesekali pasien menjawab “ten”. Terkadang pasien
mau menatap lawan bicara dengan mata melotot.
Masalah Keperawatan : –

7. Persepsi
Halusinasi :
( - ) Pendengaran ( - ) Pengecapan
( - ) Pengelihatan ( - ) Pengidu
( - ) Perabaan
Jelaskan : Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Masalah Keperawatan : –

8. Proses pikir
( - ) Sirkumtansial ( - ) Blocking
( - ) Tangensial ( - ) Pengulangan pembicaraan /
( - ) Kehilangan asosiasi perseverasi
( - ) Flight of ideas
Jelaskan : Ketika ditanya, pasien hanya sesekali menjawab. Dan hanya
mengatakan “ten” atau “sampun”
Masalah Keperawatan : –

9. Isi pikir
( - ) Obsesi ( - ) Idea yang terkait
( - ) Depresonalisasi ( - ) Hipokondaria
( - ) Fobia ( - ) Pikiran magic
Waham :
( - ) Agama ( - ) Kebesaran
( - ) Nihilistik ( - ) Siar piker
( - ) Somatik ( - ) Curiga
( - ) Sisip piker ( - ) Kontrol pikir
Jelaskan : Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Masalah Keperawatan : –

10. Tingkat Kesadaran


( - ) Bingung ( - ) Sedasi ( - ) Stupor
Disorientasi :
( - ) Waktu ( - ) Tempat ( - ) Orang
Jelaskan : Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Masalah Keperawatan : –

11. Memori
( - ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( - ) Gangguan daya ingat saat ini
( - ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( - ) Konfabulasi
Jelaskan : Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Masalah Keperawatan : –

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


( - ) Mudah beralih
( - ) Tidak mampu berkonsentrasi
( - ) tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Masalah Keperawatan : –

13. Kemampuan penilaian


( - ) gangguan ringan ( - ) gangguan bermakna
Jelaskan : Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Masalah Keperawatan : –

14. Daya tilik diri


( - ) Mengingkari penyakit yang diderita
( - ) Menyalahkan hal – hal di luar dirinya
Jelaskan : Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Masalah Keperawatan : –

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
( √ ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
2. Defekasi / berkemih
( √ ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
3. Mandi
( √ ) bantuan minimal ( - ) bantuan total
4. Berpakaian / berhias
( √ ) bantuan minimal ( - ) bantuan total
5. Istirahat dan tidur
( √ ) Tidur siang 1 jam
( √ ) Tidur malam 6 – 8 jam
( - ) Aktivitas sebelum/setelah tidur
6. Penggunaan obat
( - ) bantuan minimal
( - ) bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan ( √ ) ya ( - ) tidak
System pendukung ( √ ) ya ( - ) tidak
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan ( - ) ya ( √ ) tidak
Menjaga kerapian rumah ( √ ) ya ( - ) tidak
Mencuci pakaian ( - ) ya ( √ ) tidak
Mengatur keuangan ( - ) ya ( √ ) tidak
9. Aktivitas di luar rumah
Belanja ( - ) ya ( √ ) tidak
Transportasi ( - ) ya ( √ ) tidak
Lain – lain : ( - ) ya ( √ ) tidak
Jelaskan : Pasien perlu bantuan untuk melakukan aktivitas sehari - hari
Masalah Keperawatan : –

VIII. MEKANISME KOPING


ADAPTIF
( - ) Bicara dengan orang lain ( - ) Mampu menyelesaikan
( - ) Teknik relokasi masalah
( - ) Aktivitas konstruktif ( - ) Lainnya
( - ) Olah raga
MALADAPTIF
( - ) Minum alcohol ( - ) Menghindar
( - ) Reaksi lambat ( - ) Mencederai diri
( - ) Reaksi berlebih ( - ) Lainnya
( - ) Bekerja berlebihan
Jelaskan : Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Masalah Keperawatan : –
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
( - ) Masalah dengan dukungan kelompok
( √ ) Masalah berhubungan dengan lingkungan
( - ) Masalah dengan pekerjaan
( - ) Masalah dengan perumahan
( - ) Masalah dengan ekonomi
( - ) Masalah lainnya
Jelaskan : Ketika ditanya, pasien hanya menjawab “ten”. Dari hasil observasi, pasien
tampak menarik diri dari lingkungan sosial
Masalah Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


( ) Penyakit jiwa
( ) Faktor presipitasi
( ) Koping
( ) Sistem pendukung
( ) Penyakit fisik
( ) Obat – obatan
( ) Lainnya
Belum dapat dievaluasi, ketika ditanya pasien hanya menjawab “ten”.
Masalah Keperawatan : Defisiensi Pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medik :
Skizofrenia Simplex

2. Terapi medik
a. Risperidone 2 mg 2 x 1

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Kerusakan Interaksi Sosial
2. Perilaku Kekerasan
Data MasalahKeperawatan
Data Subjektif : Kerusakan Interaksi Sosial
Pasien mengatakan “ten” (tidak) atau
“sampun” (sudah) ketika ditanya

Data Objektif :
1. Pasien tampak banyak diam
2. Komunikasi kurang. Pasien tidak
tampak bercakap – cakap dengan
pasien lain / perawat
3. Pasien apatis, ekspresi sedih, afek
tumpul
4. Pasien nampak memisahkan diri /
mengasingkan dari orang lain.
5. Pasien lebih sering menunduk
6. Pada saat tidur, postur tubuh seperti
fetus atau janin.

XIII. POHON MASALAH

Perilaku Kekerasan Akibat

Kerusakan Interaksi Sosial Core Problem

Harga diri rendah Penyebab

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN JIWA


1. Kerusakan interaksi sosial
XV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari /
Dx. Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Keperawatan Tanggal / Jam

Kerusakan Tujuan
Interaksi Umum :
Sosial Pasien dapat
beerinteraksi
dengan orang
lain.

Senin, 19 TUK 1 : Setelah diberikan asuhan Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
Pebruari 2018 Pasien dapat keperawatan selama 1 x 15 dengan : menjadi dasar interaksi
Pukul 10.00 – membina menit dalam 3 x 1. Sapa klien dengan ramah baik selanjutnya dalam
10.15 hubungan pertemuan, diharapkan verbal maupun non verbal membina pasien dalam
saling percaya pasien dapat menjalin dan 2. Beri salam setiap interaksi berinteraksi dengan baik
dengan perawat membina hubungan saling 3. Perkenalkan nama, nama dan benar, sehingga pasien
percaya dengan perawat panggilan perawat, dan tujuan mau mengutarakan isi
dengan kriteria hasil : perawat berkenalan perasaanya
1. Mau menjawab salam 4. Tanyakan dan panggil nama
2. Mau berjabat tangan kesukaaan pasien
3. Mau menyebutkan 5. Jelaskan tujuan interaksi
nama (identitas diri) 6. Yakinkan dia dalam keadaan
4. Ekspresi wajah tenang aman dan perawat siap
dan tersenyum kepada menolong dan
perawat. mendampinginya
5. Ada kontak mata 7. Tunjukkan sikap jujur dan
6. Mau duduk menepati janji
berdampingan 8. Tanyakan perasaan pasien dan
7. Mau mengutarakan masalah yang dihadapi pasien
masalah yang sedang 9. Tunjukan sifat empati dan
dihadapi. menerima pasien apa adanya.
10. Ciptakan lingkungan yang
bersahabat dan tenang.
11. Beri perhatian dan
penghargaan, temani pasien
walaupun tidak menjawab.
12. Dengarkan pasien, beri
kesempatan bicara jangan
terburu – buru tunjukan
perawat mengikuti
pembicaraan klien.
Selasa, 20 TUK 2 : Setelah diberikan asuhan 1. Tanyakan pada pasien tentang: Dengan diketahuinya
Pebruari 2018 Pasien mampu keperawatan selama 1 x 15 a. Orang yang tinggal penyebab akan dapat
Pukul 09.00 – menyebutkan menit dalam 1 x serumah / teman sekamar dihubungkan dengan
09.15 penyebab pertemuan, diharapkan pasien faktor presipitasi yang
menarik diri pasien dapat menyebutkan b. Orang yang paling dekat dialami pasien
minimal satu penyebab dengan pasien di rumah /
menarik diri dari: di ruang perawatan
1. Diri sendiri c. Apa yang membuat pasien
2. Orang lain dekat dengan orang tersebut
3. Lingkungan d. Orang yang tidak dekat
dengan pasien di rumah /
di ruang perawatan
e. Apa yang mebuat klien
tidak dekat dengan orang
tersebut
f. Upaya yang sudah
dilakukan agar dekat
dengan orang lain
2. Diskusikan dengan pasien
penyebab menarik diri
3. Beri pujian terhadap
kemampuan pasien
mengungkapkan perasaannya
Selasa, 20 TUK 3 : Setelah dilakukan asuhan 1. Tanyakan pada pasien tentang: Dengan mengetahui
Pebruari 2018 Pasien mampu keperawatan selama 1 x 15 a. Manfaat hubungan sosial keuntungan dari
Pukul 13.00 – menyebutkan menit dalam 1 x pertemun, b. Kerugian menarik diri berinteraksi pasien
13.15 keuntungan diharapkan pasien dapat 2. Diskusikan bersama pasien diharapkan terdorong
berhubungan meneybutkan keuntungan tentang manfaat berhubungan untuk berinteraksi
sosial dan berhubungan sosial, sosial dan kerugian menarik
kerugian misalnya: diri
menarik diri. 1. Banyak teman 3. Beri pujian terhadap
2. Tidak kesepian kamampuan pasien
3. Bisa diskusi mengungkapkan perasaannya
4. Saling menolong
Dan kerugian menarik diri,
misalnya :
1. Sendiri
2. Kesepian
3. Tidak bisa diskusi
Rabu, 21 TUK 4 : Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi perilaku pasien saat Pasien harus mencoba
Pebruari 2018 Pasien dapat keperawatan selama 1 x 15 berhubungan sosial berinteraksi secara
Pukul 15.00 – melaksanakan menit dalam 1 x 2. Beri motivasi dan bantu pasien bertahap agar terbiasa
15.15 hubungan pertemuan, diharapkan untuk berkenalan / membina hubungan yang
sosial secara pasien dapat melaksanakan berkomunikasi dengan: sehat dengan orang lain
bertahap. hubungan sosial secara a. Perawat lain
bertahap dengan: b. Pasien lain
1. Perawat c. Kelompok
2. Perawat lain 3. Libatkan pasien dalam Terapi
3. Pasien lain Aktivitas Kelompok Sosialisasi
4. Kelompok 4. Diskusikan jadwal harian yang
dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan
pasien bersosialisasi
5. Beri motivasi pasien untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah
dibuat
6. Beri puian terhadap
kemampuan pasien
memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang
dilaksanakan
Rabu, 21 TUK 5 : Setalah dilakukan asuhan 1. Diskusikan dengan pasien Mengungkapkan perasaan
Pebruari 2018 Pasien mampu keperawatan selama 1 x 15 tentang perasaannya setelah akan membantu pasien
Pukul 18.00 – menjelaskan menit dalam 1 x berhubungan sosial dengan menilai keuntungan
18.15 perasaannya pertemuan, diharapkan orang lain dan kelompok berinteraksi dengan orang
setelah pasien dapat menjelaskan 2. Beri pujian terhadap lain.
berhubungan perasaannya setelah kemampuan pasien
sosial. berhubungan sosial dengan mengungkapkan perasaannya
orang lain dan kelompok
XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI / TGL / NO
IMPLEMENTASI RESPON PASIEN PARAF
JAM DX
Senin, 1 TUK 1 :
19 Pebruari 2018 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan
Pukul 10.00 perawat. (Prastika)
1. “Selamat pagi pak, boleh saya mengobrol dengan 1. (Pasien diam saja)
bapak?” 2. (Pasien hanya diam, melihat kearah
2. “Perkenalkan nama saya Prastika, panggil saja saya perawat lalu menunduk lagi)
Pras. Saya mahasiswa Poltekkes Denpasar yang akan 3. (Pasien diam saja)
merawat Bapak beberapa hari kedepan” 4. (Pasien diam saja)
3. “Bagaimana kabarnya hari ini pak ?” 5. (Pasien hanya diam, melihat kearah
4. “Saya akan menemani bapak ngobrol sambil kenalan perawat lalu menunduk lagi)
kurang lebih selama 15 menit ya pak. Bapak tidak 6. “Sendiri” (sambil melihat ke arah
perlu khawatir, bapak aman dengan saya, dan saya perawat kemudian menunduk lagi)
siap menolong dan mendampingi bapak” 7. (Pasien hanya diam)
5. “Kalau boleh tau siapa nama bapak? Senang dipanggil 8. (Pasien hanya diam)
siapa?” 9. (Pasien hanya diam)
6. “Saya Prastika pak, asal saya dari Klungkung. Saya 10. (Pasien hanya diam)
praktek di sini selama 1 minngu pak, sampai hari 11. (Pasien hanya diam)
Sabtu, tetapi nanti ada teman saya yang menggantikan 12. (Pasien hanya diam)
di sini. Di sini saya tinggal di asrama pak, saya kesini 13. “Ten” (sambil melihat ke arah
bersama teman-teman saya pak, bapak dengan siapa perawat kemudian menunduk lagi)
kesini ?” 14. “Ten” (sambil melihat ke arah
7. “Naik apa kesininya Pak?“ perawat kemudian menunduk lagi)
8. “Kalau boleh saya tau, keluarga bapak di mana ya?” 15. “Ten”
9. “Kalau keluarga saya ada di rumah Klungkung pak.. 16. (Pasien hanya diam)
saya sangat menyayangi keluarga saya. Apa bapak 17. (Pasien hanya diam)
juga menyukai keluarga bapak?” 18. (Pasien hanya diam)
10. “Apa bapak suka menggambar?” 19. (Pasien hanya diam)
11. “Bagaimana jika kita menggambar hari ini pak?” 20. (Pasien hanya diam)
12. “Nah ini adalah gambar buah, apa bapak suka dengan 21. (Pasien seolah – olah menyuruh
buah?” perawat membawa gambarnya)
13. “Apa bapak mau mencoba menggambar buah?” 22. “Ten”
14. “Baik pak, tidak apa jika bapak tidak mau, gambar ini 23. (Pasien hanya diam)
saya taruh di jendela bapak ya ?” 24. (Pasien hanya diam)
15. “Apa bapak sudah makan?”
16. “Kalo saya belum makan pak, mungkin nanti pulang Subjektif :
dari dinas saya makan, apa bapak sudah mandi?” Pasien lebih sering mengatakan kata
17. “Bapak sukanya makan apa?” apa suka makan “ten” (tidak)
ayam?”
18. “Baiklah karena bapak hanya diam saja dan tidak mau
menjawab pertanyaan saya, bagaimana jika saya Objektif :
sekarang pergi, dan bertemu lagi besok? Kebetulan Pasien lebih banyak terdiam dan
kita sudah bercakap – cakap selama 15 menit juga” menunduk, sesekali pasien mau melihat
19. “Bagaimana jika besok kita bertemu jam 9 pagi?” perawat namun kemudain menunduk
20. “Baik kalau begitu besok saya temui bapak di kamar lagi. Pasien tampak terus memegang
ini lagi jam 9 pagi ya pak? sendok, kontak mata ada tapi jarang,
21. “Kalau begitu saya pamit dulu ya pak, gambarnya saya pasien tidak mau berkenalan, tidak mau
taruh disini ya pak di jendela bapak” berjabat tangan, tidak mau menjawab
22. “Gambarnya boleh ditaruh disini Pak?” salam.
23. “Saya bawa ya Pak?”
24. “Baiklah, sampai bertemu besok Pak”
Selasa, 1 TUK 1 :
20 Pebruari 2018 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan
Pukul 09.00 perawat. (Prastika)
1. “Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya pak ?” 1. “Ten ten”
2. “Boleh saya mengobrol dengan bapak?” 2. (Pasien hanya diam)
3. “Bagaimana kabarnya hari ini pak ?” 3. (Pasien hanya diam)
4. “Saya akan menemani bapak ngobrol kurang lebih 4. (Pasien hanya diam)
selama 15 menit ya pak” 5. “Ten”
5. “Apa hari ini bapak sudah makan?” 6. (Pasien tampak marah dan mengusir
6. “Apa bapak belum lapar?” perawat)
7. “Baiklah pak, kalau begitu saya permisi dulu, nanti 7. (Pasien hanya diam)
saya kesini lagi pak”

Pukul 10.00 8. “Selamat pagi pak, saya menyapu sebentar disini ya 8. (Pasien hanya diam)
pak” 9. “Sampun”
9. “Sudah dapat snack pak?” 10. (Pasien hanya diam)
10. “Bagaimana tadi snacknya pak? enak pak ?” 11. (Pasien hanya mengangguk)
11. “Saya menynyapu sebentar disini ya pak? boleh?” 12. (Pasien mengambil pulpen yang
12. “Pak saya sudah selesai menyapu, saya tinggal dulu dijatuhakan)
ya.” (Pura – pura tidak sengaja menjatuhkan pulpen di
depan pasien dan langsung keluar dari kamar pasien)

Pukul 11.30 13. “Selamat siang pak, ini makanan dan minumannya” 13. (Pasien hanya mengambil)
14. “Apa bapak tidak mencuci tangan sebelum makan?” 14. (Pasien hanya diam)
15. “Oh ya pak sepertinya tadi pulpen saya jatuh di sini, 15. (Pasien melirik pulpen yag berada di
apa bapak melihatnya?” genggamannya)
16. “Oh ini ya pak, apa boleh saya mengambilnya 16. “Ten”
kembali?” 17. (Pasien hanya diam)
17. “Baik kalau begitu saya berikan ke bapak saja ya? 18. (Pasien hanya diam)
Bapak bisa memiliki pulpen itu sekarang. Tolong
dijaga ya pak”
18. Baik pak kalau begitu silakan dimakan ya pak, saya
permisi dulu”

Pukul 12.00 19. “Selamat siang pak, bagaimana makanannya tadi? 19. (Pasien hanya diam, melihat kearah
Enak?” perawat lalu menunduk lagi sambil
20. “Apa boleh saya di sini dan mengobrol dengan memungut sampah di luar)
bapak?” 20. (Pasien diam saja)
21. “Bapak sedang melakukan apa? Apa boleh saya 21. (Pasien tampak agresif dan mengusir
bantu?” perawat)

Subjektif :
Pasien lebih sering mengatakan kata
“ten” (tidak)

Objektif :
Pasien lebih banyak terdiam dan
menunduk, sesekali pasien mau melihat
perawa. Pasien tampak terus memegang
sendok, kontak mata ada tapi jarang.
Pasien juga tampak agresif dan mengusir
perawat.
Rabu, 1 TUK 1 :
21 Pebruari 2018 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan
Pukul 15.00 perawat. (Prastika)
1. “Selamat sore pak” 1. (Pasien diam saja)
2. “Bagaimana kabarnya hari ini pak ?” 2. (Pasien diam saja)
3. “Bapak masih ingat dengan Saya?” 3. “Ten”
4. “Nama saya Prastika pak, yang kemarin datang 4. (Pasien diam saja)
menemui bapak” 5. (Pasien hanya mengambil snacknya)
5. “Pak ini snack sorenya, bapak mau? kalau tidak saya 6. (Pasien diam saja)
kembalikan ya?”
6. “Baik sekarang saya mau membagikan snack ini ke
pasien lain ya pak? Nanti saya kesini lagi. Boleh pak?”

Pukul 16.00 7. “Selamat sore pak?” 7. (Pasien hanya diam)


8. “Bagaimana snacknya pak? Apa rasanya enak?” 8. (Pasien hanya diam)
9. “Boleh saya duduk disini Pak?” 9. (Pasien hanya diam)
10. “Bapak masih ingat dengan nama saya?” 10. (Pasien hanya diam)
11. “Nama saya Prastika pak” (Mengajak salaman). Nama 11. (Pasien hanya diam dan tidak mau
bapak siapa?” berjabat tangan)
12. “Ayo pak kita salaman” 12. “Ten”
13. “Nama bapak siapa? Saya lupa” 13. “Ten”
14. “Masih tidak ingat ya?” 14. (Pasien hanya diam)
15. “Saya ingatkan ya? Nama bapak pak Ember, bapak 15. (Pasien hanya diam dan melihat
mau menulis nama bapak di kertas kecil ini agar bapak perawat)
ingat nama bapak?” 16. (Pasien hanya diam)
16. “Apa bapak bisa menulis?” 17. (Pasien hanya diam)
17. “Baiklah kalau begitu saya tuliskan yaa” 18. (Pasien hanya diam dan melihat
18. “Ini pak nama bapak, mau saya tempel di jendela atau perawat)
bapak bawa?” 19. “Ten”
19. “Apa bapak bisa membaca?” 20. (Pasien menerima)
20. “Bagaimana jika tulisan ini bapak pegang?” (Perawat 21. (Pasien hanya diam)
memberikan kertas kecil itu kepada Pasien) 22. (Pasien hanya diam)
21. “Bagaimana tulisan saya pak bagus atau jelek?” 23. (Pasien hanya diam)
22. “Kalau bagus bapak bisa simpan, tapi kalau jelek 24. (Pasien hanya diam dan melihat)
bapak bisa buang di tong sampah” 25. (Pasien hanya diam)
23. “Oh iya pak, saya suka menggambar, sekarang saya 26. (Pasien hanya diam)
akan menggambar, nanti bapak nilai ya gambaran 27. (Pasien hanya diam)
saya bagus atau jelek” 28. (Pasien hanya diam dan melihat
24. “Bapak mau saya menggambar apa? Bagaimana gambaran)
kalau sendok yang selalu bapak pegang dan bawa 29. “Ten”
kemana - kemana” (menggambarkan sendok) 30. (Pasien hanya diam)
25. “Bagaimana pak? mirip dengan sendok yang bapak 31. (Pasien hanya diam)
pegang ?” 32. “Pulang”
26. “Kalau boleh saya tau? kenapa bapak selalu membawa 33. (Pasien hanya diam)
sendok itu kemana - kemana?” 34. (Pasien hanya diam)
27. “Boleh saya pinjam sendoknya pak?” 35. (Pasien mengangguk)
28. “Ini gambar saya mirip atau tidak pak?” 36. (Pasien hanya diam)
29. “Pak hobi saya menggambar, Kalau bapak hobinya 37. (Pasien hanya diam)
apa?” 38. (Pasien hanya diam)
30. “Oh bapak tidsk suka menggambar?” 39. (Mengambilkan tutup pulpen dan
31. “Apa bapak suka di sini?” memberikannya kepada perawat)
32. “Bapak suka di sini atau mau pulang?” 40. “Ten”
33. “Memangnya rumah bapak di mana?” 41. (Pasien mengangguk)
34. “Bapak tau rumah bapak dimana? Siapa tau saya bisa 42. (Pasien hanya diam)
menghubungi keluarga bapak” 43. (Pasien hanya diam)
35. “Bapak mau dijemput sama keluarganya?” 44. (Pasien hanya diam)
36. “Dimana saya bisa menghubungi keluarga bapak?” 45. “Tutup”
37. “Baiklah, mungkin bapak masih lupa. Oh ya kenapa 46. (Pasien tampak ragu mengulurkan
bapak jarang keluar dari kamar ini?” tangan)
38. “Pak mau kenalan dengan teman saya atau pasien 47. (Pasien hanya diam)
lain?” 48. (Tampak tangan pasien hanya maju
39. (Perawat sengaja melempar tutup pulpen ke lantai di sedikit)
depan pasien) “Bapak bisa tolong ambilkan?” 49. (Pasien hanya diam dan melihat
40. “Terimakasih Pak, Oh iya bapak suka dengan snack perawat pergi)
yang tadi ?”
41. “Mau saya bawakan lagi besok?” Subjektif :
42. “Baik kalau begitu saya bawakan besok snacknya ya, Pasien lebih sering mengatakan kata
sambil ngobrol lagi dengan bapak” “ten” (tidak)
43. “Bagaiman kalau besok kita bertemu jam 3 sore di
kamar bapak ini?” Objektif :
44. “Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ya pak” Pasien lebih banyak terdiam dan
45. “Pintunya saya tutup atau biarkan terbuka?” menunduk, sesekali pasien mau melihat
46. “Sebelum saya pergi bagaimana kalau kita salaman perawat namun kemudain menunduk
dulu pak?” (mengulurkan tangan) lagi. Pasien tampak terus memegang
47. Sendoknya bisa ditaruh dulu pak?” sendok, kontak mata ada tapi jarang.
48. “Baiklah, karna tangan bapak memegang sendok Pasien lebih kooperatif daripada
bagaimana jika kita tos saja? Seperti ini pak” pertemuan sebelumnya dan tidak
49. “Tos Pak, sekarang saya permisi dulu ya pak, sampai mengusir perawat. Pasien tampak sudah
ketemu besok” mulai menerima keberadaan perawat.
XVII. EVALUASI KEPERAWATAN
HARI / TGL / DIAGNOSA
TUK EVALUASI PARAF
JAM KEPERAWATAN
Rabu, Kerusakan TUK 1 S : Pasien lebih sering mengatakan kata “ten” (tidak) ataupun
21 Pebruari 2018 Interaksi Sosial (Pasien dapat membina kata – kata singkat yang lainnya
Pukul 16.15 Wita hubungan saling percaya (Prastika)
dengan perawat) O : Pasien lebih banyak terdiam dan menunduk, sesekali pasien
mau melihat perawat namun kemudain menunduk lagi.
Pasien tampak terus memegang sendok, kontak mata ada
tapi jarang. Pasien lebih kooperatif daripada pertemuan
sebelumnya dan tidak mengusir perawat. Pasien tampak
sudah mulai menerima keberadaan perawat

A : TUK 1 belum tercapai

P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai TUK 1


Bangli, 0PerPebruari 2018

Nama Pembimbing / CI Nama Mahasiswa

…………………………………….… ……………….……………….…

NIP. NIM.

Nama Pembimbing / CT

………………………………………….…

NIP.
PERINGATAN!!!
COPAS / PLAGIAT ADALAH TINDAKAN YANG
TIDAK TERPUJI.

Vous aimerez peut-être aussi