Vous êtes sur la page 1sur 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di akhir tahun 1895, Roentgen seorang profesor fisika dan rektor

Universitas Wuerzburg di Jerman melakukan eksperimen dengan

menggunakan sinar katoda di ruang hampa udara dan menemukan pancaran

radiasi lain yang kemudian dinamakan dengan radiasi sinar-x. Sinar-x adalah

pancaran sinar radiasi elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio,

panas, cahaya dan sinar ultraviolet, tetapi dengan panjang gelombang sangat

pendek.

Sinar-x yang dalam dunia kedokteran disebut sinar rontgen, dapat

dimanfaatkan untuk mengetahui kondisi tubuh bagian dalam (tulang). Sinar

ini akan menembus kulit dan bagian tubuh lain kecuali tulang. Bayangan dari

sinar ini kemudian akan direkam pada film. Setelah film tersebut dicuci,

bagian yang tidak dapat ditembus sinar-x akan berwarna hitam, sedangkan

bagian yang tertembus akan berwarna putih.

Tulang pelvis merupakan komposisi dari empat buah tulang yakni dua

tulang kokse(coxae), tulang sakrum(sacrum), dan tulang koksigis(coccygeus).

Pelvis berbentuk seperti sebuah baskom, berfungsi sebagai dasar dari badan

dan menghubungkan antara tulang belakang dan tungkai bawah.


Trauma adalah luka atau cedera yang mengenai rongga tertentu yang

dapat menyebabkan kerusakan yang disebabkan oleh benda tajam atau benda

tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat atau akut.

Trauma pada daerah pelvis merupakan cedera yang membahayakan

jiwa. Dalam ilmu radiologi, trauma pelvis akan dapat diketahui dengan

melakukan pemeriksaan radiografi pada daerah pelvis. Oleh karena itu,

penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang pemeriksaan radiografi pelvis

pada klinis trauma yang akan penulis tuangkan dalam penulisan tugas akhir

yang berjudul “TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI PELVIS

DENGAN KLINIS TRAUMA DI RUMAH SAKIT SILOAM

PURWAKARTA.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis

mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pemeriksaan radiografi pelvis di Rumah Sakit Siloam

Purwakarta ?

2. Mengapa pemeriksaan radiografi pelvis pada klinis trauma di Rumah Sakit

Siloam Purwakarta menggunakan proyeksi lateral ?

3. Apakah pemeriksaan radiografi pelvis proyeksi lateral efektif untuk

memperlihatkan kelainan-kelainan pada pelvis dengan klinis trauma?


C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah:

1. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi pelvis di Rumah

Sakit Siloam Purwakarta.

2. Untuk mengetahui alasan penggunaan proyeksi pemeriksaan radiografi

pelvis proyeksi lateral pada diagnosa trauma pelvis di Rumah Sakit

Siloam Purwakarta.

3. Untuk mengetahui efektifitas pemeriksaan radiografi pelvis proyeksi

lateral pada diagnosa trauma pelvis di Rumah Sakit Siloam Purwakarta.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pemeriksaan radiografi

pelvis dengan klinis trauma di Rumah Sakit Siloam Purwakarta.

2. Bagi Institusi

Sebagai sumber pustaka bagi mahasiswa Prodi Radiodiagnostik

dan Radioterapi Politeknik Al Islam Bandung tentang pemeriksaan

Radiografi Pelvis Proyeksi Lateral dengan Klinis Trauma di Rumah Sakit

Siloam Purwakarta.
3. Bagi Rumah Sakit

Dapat memberikan masukan bagi radiografer dalam melakukan

pemeriksaan radiografi pelvis dengan klinis trauma pelvis di Rumah

Sakit Siloam Purwakarta sehingga dihasilkan gambaran radiograf yang

optimal dalam menegakkan diagnosa.

E. Kerangka Pemikiran

Pemeriksaan Radiografi Pelvis dengan


Diagnosa Trauma

Tinjauan pustaka pemeriksaan Pemeriksaan radiografi pelvis


radiografi pelvis dengan klinis dengan klinis trauma di
trauma Rumah Sakit Siloam Purwakarta

Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur pemeriksaan radiografi pelvis di Rumah Sakit Siloam
Purwakarta ?
2. Mengapa pemeriksaan radiografi pelvis pada klinis trauma di Rumah Sakit
Siloam Purwakarta menggunakan proyeksi lateral ?
3. Apakah pemeriksaan radiografi pelvis proyeksi lateral efektif untuk
memperlihatkan kelainan-kelainan pada pelvis dengan klinis trauma?

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Vous aimerez peut-être aussi