Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Synergizing
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Strengths
PT BANK JTRUST INDONESIA Tbk.
Forward-Looking Statements
Several items contained in this Annual Report constitute “forward-looking statements” regarding the intention, expectation, or projection of PT Bank JTrust
Indonesia Tbk. or the Bank’s management when the Annual Report is issued. The statements may relate to the perception on business results or financial
results of J Trust Bank or J Trust Group. Statements mentioned in this annual report are not guarantees of future performance, as the actual results in the
future may differ from the statements in this Annual Report, and be affected by several factors out of the management’s control. Readers cannot fully depend
their decisions on the forward-looking statements in this Annual Report, because the statements only apply when the statements were made. Unless the
law requires, J Trust Bank does not have any obligation to renew or announce publicly the revision of future events, conditions or circumstances reflected
in the forward-looking statements.
Laporan ini ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bila terdapat konflik atau ketidaksesuaian diantara teks bahasa Indonesia
dengan bahasa Inggris, bahasa Indonesia akan menjadi bahasa yang berlaku.
This report is written in Indonesian and English. If there is any conflict or inconsistency between the Indonesian version and the English version,
the Indonesian shall be the prevailing version.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
Good Corporate Governance Corporate Data Financial Statements
Synergizing Strengths
Tema dari Annual Report “Synergizing Strengths”, 1
adalah sebuah perwujudan tekad kami untuk
terus memperkuat struktur sehingga dapat
memaksimalkan sinergi melalui kerja sama yang
efektif dengan perusahaan-perusahaan di grup
dan jaringan bisnis di Jepang, Korea, dan Asia
Tenggara. Lebih lanjut, kami akan menyediakan
pelayanan finansial yang unik dan tidak dibatasi
oleh paradigma lama. Kami yakin dapat mencapai
hal tersebut, serta mencapai visi dan misi dengan
mensinergikan kekuatan yang terdapat pada
perusahaan-perusahaan grup dan juga jaringan
bisnis.
JTrust Brand
Brand logo J Trust Bank adalah turunan dari logo korporat J Trust,
perusahaan induk kami di Jepang. Logo tersebut merepresentasikan
keyakinan bahwa kredibilitas dan reliabilitas sangat diperlukan untuk
mendapatkan dukungan dari nasabah dan para pemangku kepentingan.
The brand logo of J Trust Bank is derived from the corporate logo of J Trust,
our parent company in Japan. The logo represents confidence that credibility
and reliability are needed to get support from customers and stakeholders.
The logo represents J Trust which was born during upheaval, but still has the
strengths to move forward. Great waves which survive amidst the tides, and
the strengths to survive from difficult moments are illustrated by the circle.
Circle is and endless line, illustrating justice, comfort, and flexibility. Therefore,
innovation and freedom are also represented in this logo.
Satu langkah lebih maju Menjadi game changer Berusaha untuk menjadi
dibandingkan kompetitor dalam industry perbankan yang terbaik dengan
dalam memberikan memberikan performa
pelayanan tercepat Be the game changer in maksimal
banking industry 3
One step ahead of the Strive for the best by giving
competitor by delivering the high quality performance
fastest service
For Leading in
Create a New Contribute to
Community
Community Development
Banking Lifestyle The Community
Annual
2015 Annual 2015 J TRUST BANK
ReportReport
Daftar Isi
Contents
Pembahasan dan 40
Analisa Manajemen
Management Discussion &
Analysis
Tinjauan Ekonomi 42
Economic Review
Tinjauan Bisnis 52
Business Review
Pendanaan 53
Funding
J Trust Bank 1 Perbankan Konsumer 56
Consumer Banking
Our Corporate Value 3
Perbankan SME dan Mikro 59
Profil J Trust Bank SME and Micro Banking
J Trust Bank Profile Treasury dan Institutional 63
Jejak Langkah 6 Treasury and Institutional Banking
Milestones Tinjauan Keuangan 66
4 Visi dan Misi 8 Financial Review
Vision and Mission Tinjauan Bisnis dan Operasional 94
Bidang Usaha 10 Business and Operational Review
Business Segments Tinjauan Operasional 94
Sekilas J Trust Bank 12 Operational Review
J Trust Bank in Brief Teknologi Informasi 94
Ikhtisar Keuangan 14 Information Technology
Financial Highlights Sumber Daya Manusia 96
Ikhtisar Saham dan Efek Lainnya 16 Human Resouces
Stock and Other Securities Highlights Jaringan Kantor 118
Struktur Kepemilikan Saham sampai 17 Network Office
Ultimate Shareholder Eksposur Risiko dan 122
Shareholding Structure up to the Ultimate Penerapan Manajemen Risiko
Shareholder Risk Exposure and Implementation of
Peristiwa Penting 2015 18 Risk Management
2015 Event Highlights
Tata Kelola Perusahaan 176
Laporan Manajemen Good Corporate Governance
Management Reports Komitmen PT Bank JTrust Indonesia Tbk. 178
Laporan Dewan Komisaris 20 Commitment of PT Bank JTrust Indonesia
Report from President Commissioners Tbk.
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan 38 Penerapan GCG dan Tingkat Kesehatan 186
Responsibility for Annual Reporting Bank
GCG Implementation and Bank
Soundness Level
Shares Option yang Dimiliki Komisaris, 236 Profil Kepala Audit Internal 361
Direksi, dan Pejabat Eksekutif Head of Internal Audit Task Force Profile
Management Share Options Profil Kepala Kepatuhan dan Legal 361
Buy Back Shares dan/atau Buy Back 237 Head of Compliance and Legal Division
Obligasi Bank Profiles
Bank Shares/Bond Buy Back Pejabat Eksekutif 362
Remunerasi dan Fasilitas Lain 238 Executive Officers
Remuneration and Other Facilities Produk dan Layanan 363
Komite-Komite Dibawah Dewan 240 Products and Services
Komisaris Jaringan Kantor 372
Committees Under The Board of Network Offices
Commissioners
Komite-Komite Dibawah Direksi 258 Laporan Keuangan 375
Jejak Langkah
Milestones
2014 2015
20 November 30 Maret 2015
November 20 March 30, 2015
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) secara resmi Rapat Umum Pemegang Saham
menyerahkan PT Bank Mutiara Tbk. ke J Trust Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui
Co., Ltd. melalui Rapat Umum Pemegang Saham penambahan modal dan perubahan
Luar Biasa (RUPSLB). nama menjadi J Trust Bank.
2015
29 September 2015 10 Desember 2015
September 29, 2015 December 10, 2015
Peningkatan modal dasar J Trust Bank menjadi Bank
menjadi Rp15 triliun dan dengan status pengawasan
penambahan modal. normal dari OJK
Increase of Authorized Indonesia Financial Services
Capital to be Rp15 trillion and Authority (OJK) state that J Trust
additional Paid in Capital. Bank has become Bank with
normal supervision status.
9
• Terus menciptakan lingkungan Misi
bekerja yang mendukung orang- Mission
orang bermotivasi kerja tinggi
• Terus memberikan pengalaman
perbankan yang baik melalui
solusi yang ditujukan untuk
masing-masing nasabah
• Continuously provide a supportive
environment for motivated people
• Continuously provide excellent banking
experience through personalized solutions
Bidang Usaha
Business Segment
Consumer Banking
• Menjadi Bank pilihan dalam layanan pembiayaan segmen • To be the Bank of choice in financing service for consumer
10 konsumtif dengan penawaran produk yang menarik dan sector by providing attractive and competitive products.
kompetitif. • To be the prime partner in consumer finance of financial
• Sebagai mitra utama pilihan pembiayaan kredit oleh institutions in Indonesia.
perusahaan keuangan di Indonesia. • Product and services provides, as follows:
• Produk dan jasa yang dihasilkan, adalah: - House Loan (KPR)
- Kredit Pemilikan Rumah (KPR) - Unsecured Multipurpose Cooperative Loans (KKS-
- Kredit Kerja Sama Serbaguna Tanpa Agunan (KKS- STA)
STA) - Joint Credit Facility for Motor Vehiclas (KKS-KKB)
- Kredit Kerja Sama Kepemilikan Kendaraan Bermotor
(KKS-KKB)
Retail Funding
• Menjadi bank pilihan dalam memenuhi layanan kebutuhan • To be the Bank of choice in fulfilling transaction needs for
transaksi untuk “mass affluent”. mass affluent.
• Menjadi bank penyedia jasa layanan prima, khususnya • To be the Bank of prime service provider, particularly for
kepada kelompok nasabah utama bank. the Bank’s priority customers.
• Produk dan jasa yang dihasilkan, adalah: • Product and services provides, as follows:
- Tabungan - Saving
- Deposito - Term Deposit
- Giro - Current Account
J Trust Bank performs banking business activities and provide its products
and/or service comprise Consumer Banking, Retail Funding, Treasury &
Corporate Funding and Small & Medium Enterprise, which is in general, the
explanation is as follows:
Setelah menjadi pemilik saham utama, J Trust mengirimkan After becoming the main shareholder, J Trust send its best
perwakilan terbaiknya untuk meningkatkan kemampuan dan representative in order to raise the capacity and also to re-
merestrukturisasi Perseroan. Setelah berbagai pembenahan structure the company. After several internal revamping and
internal dan konsolidasi dengan berbagai perusahaan di consolidating with many companies under J Trust, the company
bawah naungan J Trust, Perseroan merubah nama menjadi changed its name into PT BANK JTRUST INDONESIA Tbk.
PT BANK JTRUST INDONESIA Tbk. melalui RUPSLB tanggal based on March 30th 2015 EGMS. After gaining approval of
30 Maret 2015. Setelah mendapat persetujuan Kementerian Ministry of Law and Human Rights on April 7th 2015, and FSA
Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 7 April 2015, dan Approval on May 21, 2015, PT BANK JTRUST INDONESIA 13
persetujuan OJK tanggal 21 Mei 2015, PT BANK JTRUST Tbk was announced officially to the public on May 29, 2015.
INDONESIA Tbk resmi diumumkan ke publik pada 29 Mei This announcement was the beginning of J Trust Bank
2015. Pengumuman tersebut adalah awal kehadiran J Trust existence in serving people of Indonesia and the Southeast
Bank yang hadir untuk memberikan pelayanan berkualitas Asia community with Japanese quality service standards.
dengan standar Jepang kepada masyarakat di Indonesia dan
Asia Tenggara.
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik Numerical notations in all tables and graphs
dalam laporan tahunan ini menggunakan notasi bahasa Indonesia in this annual report are in Indonesian
Capital Adequacy Ratio Net Interest Margin Non Performing Loan (NPL) (gross)
Capital Adequacy Ratio Net Interest Margin Non Performing Loan (NPL) (gross)
% % %
10,09%
9,41%
1,67% 6,24%
1,64%
0,24%
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
PMTHMETD III
+ Peningkatan
Modal Dasar 28 September
1.200.038.461.542.661 901.212.450.177.035 1.200.000.000.004.200 38.461.538.461 300.000.000.000.000 28.350.177.035 298.826.011.365.626
(Increase in 2015
Authorized
Capital)
MANAGEMENT STOCK OPTION PLAN (MSOP) MANAGEMENT STOCK OPTION PLAN (MSOP)
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 23 Juni 2015 According to the decision of Annual Shareholder Meeting
16 sebagaimana tertuang dalam akta notaris Jose Dima Satria, on June 23, 2015 as recorded in the deed of notary Jose
SH., M.KN. No. 59 tanggal 24 Juni 2015, pemegang saham Dima Satria, SH., M. KN Number 59 dated June 24, 2015,
memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris shareholders give the power and authority to the company’s
Perseroan terkait pelaksanaan kepemilikan saham oleh Board of Commissioner in regard to the implementation of
Direksi dan Komisaris (Management Stock Option Program/ shareholding of Directors and Commissioner (Management
MSOP). Stock Option Program/MSOP).
Namun, dikarenakan saham SERI B dari perseroan However, as the company’s SERIES B stock is still under
masih dalam masa suspensi sejak pengambilalihan Bank suspension since the Bank’s acquisition by the Deposit
oleh Lembaga Penjamin Simpanan, maka pelaksanaan Insurance Corporation, hence the implementation of share
kepemilikan saham oleh Direksi dan Komisaris sebagaimana ownership by the Directors and Commissioner as decided
diputuskan dalam program Management Stock Option belum on the Management Stock Option program is not being
dapat dilaksanakan. implemented yet.
Nobuyoshi
Fujisawa
Taiyo Fund, Bottoms (Ultimate Fujisawa Pte. Public
L.P (public) Up Co., Ltd. Shareholder) Ltd. (public) 58,17%
8,44% (public) 20,54% 6,21%
6,64%
PT Bank JTrust
Indonesia Tbk.
20
Nobiru Adachi
Komisaris Utama
President Commissioner
Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan terima kasih First of all, allow me to extend my sincere gratitude to all 21
setulusnya kepada seluruh pemegang saham, pemangku shareholders, stakeholders, business partners, customers,
kepentingan, mitra bisnis, nasabah, dan karyawan atas and employees for their continuous support throughout this
dukungannya selalu dalam melalui masa-masa yang penuh challenging time.
tantangan ini.
Semenjak akuisisi saham Bank oleh JTrust Co., Ltd., yang Since the acquisition of the Bank shares by JTrust Co., Ltd.
berkantor pusat di Jepang, dari Lembaga Penjamin Simpanan headquartered in Japan, from the Indonesia Deposit Insurance
di akhir 2014, manajemen dan karyawan Bank telah bekerja Corporation at end of 2014, the Bank’s management and
keras untuk memastikan masa transisi yang lancar mulai dari employees have worked effortlessly in ensuring a smooth
restrukturisasi organisasi, rebranding Bank menjadi PT Bank transition period starting from the restructuring of the
JTrust Indonesia Tbk, dan akhirnya proses integrasi kedalam organization, the rebranding to PT Bank JTrust Indonesia Tbk,
JTrust Group. Berkat kerja keras ini serta dukungan nasabah, and finally the integration into the JTrust Group. As a result
mitra bisnis, dan pemegang saham, PT Bank JTrust Indonesia of this hard work and also support from customers, business
Tbk mampu keluar dari status Bank Dalam Pengawasan partners, and shareholders, PT Bank JTrust Indonesia Tbk
Intensif yang dikenakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) managed to exit from its status as Bank Under Intensive
dan kembali ke status Bank Dalam Pengawasan Normal Supervision as imposed by Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)
sehingga memungkinkan Bank untuk lebih aktif berbisnis dan and back to its status as Bank Under Normal Supervision
meningkatkan kinerja. allowing the Bank to be more active in doing business and
increasing performance.
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Dear Shareholders and Stakeholders,
terhormat,
Pada tahun 2015, perekonomian Indonesia mengalami In 2015, the Indonesian economy faced incredible challenges;
tantangan yang luar biasa, namun masih dapat mencatat however it still managed to record a positive growth. The
pertumbuhan yang positif. Perekonomian Indonesia tumbuh Indonesian economy grew by 4.79% in 2015 as compared to
sebesar 4,79% di tahun 2015 dibandingkan perekonomian the world economy which grew at a rate of 3.1% according to
dunia yang tumbuh sebesar 3,1% menurut estimasi Dana the estimate of the International Monetary Fund (IMF).
Moneter Internasional (IMF).
Tingkat inflasi pada akhir tahun 2015 sebesar 3,4%, The inflation rate at the end of 2015 was 3.4%, as compared
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 8,4%. Bank to the previous year of 8.4%. Bank Indonesia as the regulator
Indonesia selaku regulator memutuskan untuk menurunkan decided to cut the benchmark interest rate from 7.75% at the
tingkat suku bunga acuan dari 7,75% pada awal tahun 2015 beginning of 2015 to 7.5% in February 2015 and continue to
menjadi 7,5% pada Februari 2015 dan selanjutnya turun reduce until the year end as Bank Indonesia was confident
secara bertahap hingga akhir tahun, karena Bank Indonesia that inflation will remain low and under control.
berkeyakinan bahwa inflasi akan tetap rendah dan terkendali.
Sementara, melemahnya kinerja perekonomian negara- Meanwhile, the weakening economic performance of
negara rekan dagang utama Indonesia pada tahun 2015 Indonesia’s major trading partners in 2015 has caused
telah mengakibatkan ekspor menurun drastis. Selain itu, export to drop dramatically. In addition, uncertainty over the
ketidakpastian akan kenaikan suku bunga bank sentral hike in the US central bank interest rate led to pressure over
Amerika Serikat mengakibatkan tekanan terhadap nilai the exchange rates of many emerging markets including
tukar negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia. Internally, the consumer purchasing power was
sisi internal, daya beli masyarakat juga terpengaruh seperti also affected as indicated by the decline in market purchasing
terindikasi dari daya beli pasar yang menurun. Semua hal ini power. All of these factors caused the domestic economic
mengakibatkan menurunnya kinerja perekonomian domestik. performance to decline.
Seiring dengan menurunnya kinerja perekonomian, sektor In line with the decline in economic performance, the banking
perbankan pun turut terkena imbasnya. Total kredit perbankan sector was also impacted. Total lending of national banks was
nasional adalah 10,4% pada tahun 2015 dibandingkan 11,7% 10.4% in 2015 as compared to 11.7% in 2014, and the Non-
pada tahun 2014, dan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Performing Loan (NPL) ratio was 2.5% in 2015 as compared
Loan/NPL) adalah 2,5% pada tahun 2015 dibandingkan 2,2% to 2.2% in 2014. Regulators continued to strengthen the
pada tahun 2014. Regulator terus memperkuat ketahanan financial system resilience with steps include maintaining the
sistem keuangan dengan langkah-langkah antara lain Capital Adequacy Ratio (CAR) at 21.4% at the end of 2015,
22 menjaga rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ and 19.6% at the end of 2014. This is in anticipation and to
CAR) pada tingkat 21,4% pada akhir tahun 2015, dan 19,6% mitigate any potential systemic risks.
pada akhir tahun 2014. Hal ini sebagai antisipasi dan untuk
memitigasi kemungkinan terjadinya resiko sistemik.
Kinerja Bank mengalami peningkatan seperti terlihat dari The Bank’s performance has increased as shown from
naiknya Net Interest Margin (NIM) menjadi 0,93% pada akhir the increase in Net Interest Margin (NIM) of 0.93% at the
tahun 2015, dibandingkan 0,24% pada akhir tahun 2014. end of 2015 from 0.24% at the end of 2014. Total Assets
Total Asset naik sebesar 3,9% menjadi Rp13,18 triliun per 31 increased by 3.9% to Rp13.18 trillion per 31 December
Desember 2015. Pertumbuhan kredit naik sebesar 19,41% 2015. Lending growth increased by 19.41% to Rp9.36 trillion.
menjadi Rp9,36 triliun. Walaupun demikian, kondisi perbankan Nevertheless, the national banking conditions have impacted
nasional turut berdampak pada kinerja PT Bank JTrust the performance of PT Bank JTrust Indonesia Tbk which still
Indonesia Tbk yang masih mengalami kerugian yang sedikit suffered slightly higher losses as compared to the previous
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satunya year. One of which was due to higher provision for loan losses
adalah akibat cadangan penghapusan aktiva produktif yang to reflect a better credit quality. Meanwhile, third party funds
lebih besar untuk menggambarkan kualitas kredit yang lebih have reached Rp11.02 trillion from Rp11.03 trillion at the end
baik. Sedangkan, dana pihak ketiga menjadi Rp11,02 triliun of 2014.
dari Rp11,03 triliun di akhir tahun 2014.
Manajemen telah berupaya menekan rasio kredit bermasalah The management has managed to push down the NPL
dengan tingkat Non-Performing Loan (NPL) bruto 3,71% pada ratio with gross NPL of 3.71% at the end of 2015 in line with
akhir tahun 2015 sesuai dengan batasan maksimal regulator regulator’s maximum limit of 5%, as compared to 12.24% at
yaitu 5%, dibandingkan 12,24% pada akhir tahun 2014. the end of 2014. The management also managed to increase
Manajemen juga berhasil meningkatkan jumlah kredit, namun the volume of loans, but still within the prudential corridor,
tetap dalam koridor kehati-hatian, dengan Loan to Financing with Loan to Financing Ratio (LFR) reaching 85.00% per 31
Ratio (LFR) yang mencapai 85,00% per 31 Desember 2015 December 2015 from 71.14% at the end of 2014.
dari 71,14% di akhir tahun 2014.
Dewan Komisaris mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan The Board of Commissioners appreciates the efforts made by
oleh Direksi dan segenap jajarannya untuk membawa Bank the Board of Directors and all employees to bring the Bank
melewati situasi perekonomian yang semula tidak kondusif through what was a challenging economic situation. The
ini. Dewan Komisaris berharap agar manajemen dapat Board of Commissioners expects the management to remain
terus fokus dalam meningkatkan kinerja bank, terutama focus in increasing the bank’s performance, especially in the
pada segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin Small to Medium Enterprises (SME), a segment targeted to be
dikembangkan lebih lanjut. Dewan Komisaris memandang further developed. The Board of Commissioners considered
perlunya untuk melakukan efisiensi, baik dari sisi operasional the need for efficiency, both in the operational and human
maupun sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan resources to increase the Bank’s performance.
kinerja Bank.
pertumbuhan usahanya Bank akan memperbaiki infrastruktur the business growth the Bank will improve the company’s
perseroan, mulai dari memiliki infrastruktur pendukung bisnis infrastructure, starting from having infrastructure that will
seperti teknologi informasi hingga jaringan kantor yang support the business such as information technology up to
berinteraksi langsung dengan nasabah. office network that will directly interact with customers.
Perkembangan usaha Bank akan mengambil manfaat dari Bank business development will take advantage of the
jaringan serta kekuatan bisnis JTrust Group di Jepang, dan business network and strength of JTrust Group in Japan, and
anak-anak perusahaan JTrust di Korea Selatan, serta negara- subsidiaries of JTrust in South Korea, and other countries in
negara lain di Asia Tenggara. Bank tidak akan membatasi Southeast Asia. The Bank will not limit itself to merely funding-
diri hanya pada kerja sama funding-lending, tetapi juga akan lending cooperations, but also on building relationships and
membangun hubungan dan kemitraan dengan perusahaan- partnerships with companies in the business network of JTrust
perusahaan di jaringan bisnis JTrust Group untuk dapat Group to create business opportunities and investments in
menciptakan kesempatan bisnis dan investasi di Indonesia. Indonesia.
Untuk tahun 2016, Bank tetap memasang target yang For 2016, the Bank still set conservative targets to face
konservatif untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang various possible challenges, but will continue to keep an
ada, namun akan tetap memasang mata pada peluang- eye on upcoming opportunities with the hope that economic
peluang yang ada dengan harapan bahwa pertumbuhan growth will improve in 2016, followed by acceleration in the
ekonomi akan membaik di tahun 2016, disertai pula dengan government spending at the start of the year, which is expected
percepatan belanja pemerintah pada awal tahun, yang to boost the performance of the national banks.
disinyalir dapat mendorong kinerja perbankan nasional.
Komite Audit telah membantu Dewan Komisaris memenuhi The Audit Committee has supported the Board of
tugas dan tanggung jawabnya dengan menelaah laporan Commissioners in fulfilling its duty and responsibility by
keuangan dan informasi keuangan lainnya, menelaah reviewing the financial reports and other financial information,
sistem pengendalian intern Bank yang berhubungan dengan reviewing the Bank’s internal control system related to
keuangan, akuntansi, auditing, proses pelaporan keuangan finance, accounting, auditing, the Bank’s financial reporting
Bank, serta ketaatan terhadap hukum dan etika yang process, as well as compliance to the law and ethics as set out
ditetapkan oleh manajemen dan Dewan Komisaris. Komite by the management and Board of Commissioners. The Audit
Audit melakukan 13 (tigabelas) pertemuan sepanjang tahun Committee has held 13 (thirteen) meetings in 2015.
2015.
Komite Pemantau Risiko telah membantu Dewan Komisaris The Risk Monitoring Committee has assisted the Board of
dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam Commissioners in implementing its duty and responsibility
melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan in conducting active supervision in the implementation of
manajemen risiko. Pada tahun 2015, Komite Pemantau risk management. In 2015, the Risk Monitoring Committee
Risiko telah melakukan kajian dan memberikan rekomendasi has performed reviews and provided recommendations on a
yang dilakukan secara periodik. Komite Pemantau Risiko periodic basis. The Risk Monitoring Committee has held 12
melakukan 12 (duabelas) pertemuan sepanjang tahun 2015. (twelve) meetings in 2015.
Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan The Remuneration and Nomination Committee has performed
tugasnya dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas its function in supporting the tasks and responsibilities of
dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait kebijakan the Board of Commissioners related to remuneration and
remunerasi dan nominasi. Komite Remunerasi dan Nominasi nomination policies. The Remuneration and Nomination
melakukan 5 (lima) pertemuan selama tahun 2015. Committee has held 5 (five) meetings in 2015.
Nama
Jabatan Position
Name
Nobiru Adachi Komisaris Utama President Commissioner
Sigid Moerkardjono Wakil Komisaris Utama - Independen Vice President Commissioner - Independent
Benny Luhur Komisaris Independen Independent Commissioner
Koh Yong Guan Komisaris Independen Independent Commissioner
Perubahan pada struktur organisasi Bank disepanjang 2015 The changes in the Bank organization structure in 2015 also
juga terjadi di level manajerial kebawah dengan tujuan untuk occurred in the managerial level and down, which aimed to
dapat lebih efektif dalam memberikan pelayanan yang lebih be more effective in providing faster and more responsive
cepat dan lebih tanggap kepada nasabah sesuai dengan nilai- services to customers in accordance with the Bank’s corporate
nilai perusahaan, yaitu: “SPEED-CHANGE-ACTION”. core value: “SPEED-CHANGE-ACTION”.
APRESIASI APPRECIATION
Akhir kata, kami mewakili Dewan Komisaris PT Bank JTrust Lastly, on behalf of the Board of Commissioners of PT Bank
Indonesia Tbk. mengucapkan terima kasih yang sebesar- JTrust Indonesia Tbk. we wish to convey our greatest gratitude
besarnya kepada seluruh jajaran Direksi dan karyawan atas to all members of the Board of Directors and employees for
upayanya yang optimal dalam menjalankan tugasnya secara their optimum efforts in doing their tasks effectively in 2015. 25
efektif selama tahun 2015.
Kepada seluruh nasabah, mitra usaha, pemangku To all customers, business partners, stakeholders, and others,
kepentingan, dan yang lainnya, kami mengucapkan terima we extend our sincere gratitude for the continuous support and
kasih setulusnya atas seluruh dukungan dan kepercayaan trust extended to us. By synergizing all authorities of JTrust
yang tiada putus yang diberikan kepada kami. Dengan Group as the main shareholder, followed by hard work from
mensinergikan seluruh kewenangan JTrust Group sebagai the management and all employees in increasing the trust and
pemegang saham utama, disertai kerja keras dari manajemen performance, PT Bank JTrust Indonesia Tbk is well positioned
dan seluruh karyawan untuk meningkatkan kepercayaan for growth to become a trusted financial partner and continue
dan kinerja, PT Bank JTrust Indonesia Tbk berada dalam to innovate for the best banking experience. It is our hope that
posisi yang baik untuk berkembang menjadi mitra finansial this cooperation continues for a better achievement in the
yang terpercaya dan senantiasa melakukan inovasi guna future.
menjadi Bank dengan pengalaman perbankan yang terbaik.
Merupakan harapan kami bahwa kerja sama ini dapat terus
berjalan untuk pencapaian yang lebih baik di kemudian hari.
Nobiru Adachi
Komisaris Utama
President Commissioner
Laporan Direksi
Report of the Board of Directors
26
Ahmad Fajar
Direktur Utama
President Director
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Dear Shareholders and Stakeholders,
Terhormat,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat First, allow us to show our thanks to God Almighty, because
Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas rahmat dan izin- with His grace and mercy the Indonesian economy is able
Nya lah perekonomian Indonesia dapat bertahan di tengah to withstand the weakened global economy while maintain 27
melemahnya perekonomian dunia sehingga kelangsungan domestic business continuity, moving toward sustainable
bisnis dalam negeri masih bisa dipertahankan, terus melaju growth. PT Bank JTrust Indonesia Tbk has gained its footing
dan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. Begitu juga and become steady in taking and developing its business
dengan PT Bank JTrust Indonesia Tbk yang semakin mantap steps going forward in accordance with the Bank’s long-
untuk melangkah dan mengembangkan langkah bisnis ke term strategy and in line with the Bank’s Vision, Mission, and
depannya yang sesuai dengan strategi jangka panjang Bank Direction.
serta selaras dengan Visi, Misi dan Tujuan Bank.
Tahun 2015 pertumbuhan ekonomi indonesia dan negara In 2015 the economic growth of Indonesia and other
berkembang lain menghadapi tantangan yang cukup emerging countries faced heavy challenges. According to the
berat, sesuai laporan International Monetary Fund (IMF) International Monetary Fund (IMF) report, global economic
pertumbuhan Ekonomi dunia pada tahun 2015 melambat growth in 2015 slowed to 3.1% from 3.4% in the previous
menjadi 3,1% dari 3,4% pada tahun sebelumnya. Sedangkan year. While Indonesia’s economic growth in 2015 was 4.8%
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 adalah from 5% in 2014. The Rupiah weakened reaching Rp13,785/
4,8% dari 5% pada tahun 2014. Rupiah melemah menyentuh USD triggered by the anticipation of a Fed rate hike and Yuan
level Rp13.785/USD yang dipicu oleh antisipasi kenaikan depreciation as well as rising forex demand for debt payment
suku bunga The Fed dan depresiasi Yuan serta meningkatnya and seasonal dividend, and concern over slowing domestic
permintaan valas untuk pembayaran utang dan deviden economy. The economic slowdown also affected inflation rate,
secara musiman, dan kekhawatiran terhadap melambatnya which only reached 3.35% or far below 8.36% in the previous
ekonomi domestik. Perlambatan ekonomi juga mempengaruhi year.
tingkat inflasi yang hanya sebesar 3,35% atau jauh di bawah
8,36% tahun lalu.
Merespon kondisi ekonomi nasional yang kurang kondusif, In response to the unfavorable national economic conditions,
Pemerintah telah mengeluarkan enam paket kebijakan the Government has issued six economic policy packages to
ekonomi untuk mendorong pertumbuhan. Inti dari paket boost growth. The core of the policy packages is simplifying
kebijakan tersebut adalah mempermudah ijin investasi dan investment licenses and accelerating economic activities as
mempercepat kegiatan ekonomi serta memberi insentif bagi well as providing incentive for businesses. In addition, there
dunia usaha. Selain itu, berbagai reformasi di sektor moneter were several reforms in the monetary sector and real sector.
dan di sektor riil juga sedang diupayakan.
Hal ini telah berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi This provided positive impact to the economic growth which
yangmana walaupun masih menurun dibandingkan tahun had declined from the previous year, but still at an acceptable
lalu, namun masih pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang level, at 4.8% third in the world below P.R. China and India.
membanggakan 4,8% menjadi nomor 3 di dunia dibawah The government can maintain growth through infrastructure
Negara Tiongkok dan India. Pemerintah tetap dapat menjaga development, maintain stability of household consumption
pertumbuhan melalui pembangunan infrastruktur, menjaga and government as well as investment climate.
kestabilan konsumsi rumah tangga dan pemerintah serta
menjaga iklim investasi.
Dengan resminya pergantian nama PT Bank Mutiara Tbk With the official rename from PT Bank Mutiara Tbk to
menjadi PT Bank JTrust Indonesia Tbk tahun ini menjadi PT Bank JTrust Indonesia Tbk, this year became a turning point
titik balik pengembangan bisnis J Trust di Indonesia. for J Trust business development in Indonesia. Challenging
Perkembangan di tengah tahun yang penuh tantangan antara development since mid-year has weakened global and
lain perekonomian nasional dan global yang tengah melemah national economies as well as low people purchasing power
dan daya beli masyarakat yang rendah menjadi ujian bagi has become a test for Bank JTrust Indonesia to continue
Bank JTrust Indonesia untuk terus memperkuat kegiatan strengthening its banking activities in Indonesia. Manageable
perbankan di Tanah Air. Dengan rasio permodalan yang capital ratio and declining NPL prove J Trust Bank ability to
28 terjaga dan NPL yang menurun membuktikan J Trust Bank rise amidst weakening national economy.
bisa bangkit di tengah pelemahan ekonomi nasional.
J Trust Bank akan terus mengembangkan basis bisnis Bank J Trust Bank will continue developing the Bank’s business
terutama di sektor ritel, sejalan dengan rencana bisnisnya base especially in the real sector, in line with the business plan
untuk menjadi Bank bagi unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah to become a bank for Micro, Small and Medium Enterprises
(UMKM) sesuai dengan strategy framework 2014-2018. Hal (MSME) consistent with the framework strategy 2014-2018.
tersebut akan terus diupayakan seiring dengan membaiknya This will be improved along with the better capital and NPL
rasio permodalan dan NPL. ratios.
Sebagai bagian dari J Trust Group, Bank JTrust Indonesia As a member of J Trust Group, Bank JTrust Indonesia is in
tengah dalam tahap untuk menyelaraskan perseroan dengan the phase of aligning the Bank with other business units of J
unit berbagai usaha lain yang tergabung dalam J Trust Group. Trust Group. In addition, as part of a multinational business,
Selain itu, sebagai bagian dari usaha multinasional, Bank akan the Bank will increase its capability and capacity in providing
meningkatkan kemampuan dalam memberikan layanan jasa quality financial and banking services in Southeast Asia so as
keuangan dan perbankan yang berkualitas di Asia Tenggara to make sustainable profits as well as increased assets.
sehingga dapat menghasilkan laba yang berkelanjutan serta
meningkatkan aset.
Namun demikian, Direksi merasa bangga karena di tengah Nevertheless, the Board of Directors are proud because
tantangan tersebut, Bank mampu melakukan transisi dari amidst the challenges, the Bank was able to complete the
PT Bank Mutiara Tbk dengan resmi menjadi PT Bank J Trust transition from PT Bank Mutiara Tbk to be officially PT Bank
Indonesia Tbk pada 21 Mei 2015. Pada tahun 2014 Bank J Trust Indonesia Tbk on 21 May 2015. In 2014 Bank JTrust
JTrust Indonesia telah menjalani proses peralihan dari pemilik Indonesia started the transition process from the previous
lama yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kepada owner the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) to
pemilik baru yaitu J Trust Group. the new owner J Trust Group.
Setelah berubah menjadi bagian dari J Trust Group, Bank After becoming a part of J Trust Group, Bank JTrust Indonesia
JTrust Indonesia fokus untuk melakukan konsolidasi bisnis focuses on consolidating its business by targeting the growing
dengan masuk ke segmen usaha kecil, menengah dan small, medium, and micro business segment. Accordingly,
mikro yang tengah bertumbuh. Untuk itu, tahun 2015 kami in 2015 the Bank decentralized business process from
melakukan desentraliasi proses bisnis dari kantor pusat ke headquarter to branches is to increase speed for servicing 29
kantor cabang guna meningkatkan kecepatan dan efisiensi and efficiency. Equally in importance, the current shareholder
pelayanan. Hal yang tak kalah penting, saat ini pemegang have formed a new company to take over and manage non
saham telah membentuk sebuah perusahaan baru yang performing loans (NPL) of Bank JTrust Indonesia which
mengambilalih dan mengelola kredit-kredit bermasalah (NPL) allows the Bank to focus more on maximizing the company’s
Bank JTrust Indonesia. Sehingga kami dapat lebih fokus business with manageable NPL ratio.
meningkatkan bisnis perseroan secara optimal dengan tingkat
rasio NPL yang masih terjaga.
Untuk mewujudkan visi dan misi Bank untuk menjadi partner To realize the Bank’s vision and mission in becoming a
finansial yang terpercaya serta memberikan solusi yang trusted financial partner and providing best solutions for each
terbaik untuk masing-masing nasabah, maka pada tahun customer, in 2015 the Bank conducted various initiatives and
2015 Bank telah melakukan upaya inisiatif dan strategi. strategies. We presented these efforts in this annual report as
Upaya tersebut patut kami laporkan dalam laporan tahunan ini part of our accountability to all shareholders and stakeholders
sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kami kepada as follows:
pemegang saham dan segenap stakeholders sebagai berikut:
Dalam melaksanakan seluruh kebijakan dan strategi In implementing all policies and strategies of the company,
perusahaan, kebijakan Direksi berorientasi pada the Board of Directors’ policies were oriented to increase
peningkatan nilai perusahaan untuk pemegang saham shareholder value through financial and non-financial
(shareholder value) melalui kinerja keuangan maupun non performance. One of the key items carried out by the Bank was
keuangan. Salah satunya yang dilakukan oleh Bank adalah developing the retail market by arranging additional capital
dengan mengembangkan pasar retail dengan melakukan at the end of 2014 and in March 2015, respectively Rp300
penambahan modal pada akhir tahun 2014 dan di bulan billion and in September of Rp400 billion with total additional
Maret tahun 2015, yaitu masing-masing sebesar Rp300 miliar capital of Rp1 trillion, added with additional capital through
serta di bulan September sebesar Rp400 miliar dengan total subordinated debt of Rp342 billion to strengthen business
penambahan modal mencapai Rp1 triliun, ditambah dengan growth going forward. The additional capital will be adjusted
tambahan modal melalui subordinasi Rp342 miliar untuk with the needs to support business expansion. The additional
memperkuat pertumbuhan bisnis kedepan. Penambahan capital will also support capital adequacy ratio enabling the
modal tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan untuk Bank to remain competitive in the banking market especially
mendukung ekspansi bisnis. Penyetoran modal tersebut juga with the peer group in Indonesia.
untuk mendukung rasio kecukupan modal CAR agar tetap
dapat bersaing di pasar perbankan terutama sesuai dengan
kelompok bank yang setara di Indonesia.
J Trust Bank akan berusaha lebih baik lagi serta lebih J Trust Bank will continue to improve while being moderate,
moderat dengan dengan lebih menekankan pada ekspansi emphasizing on optimistic and moderate business expansion
bisnis yang cukup optimis dan moderat dengan dukungan with the support of new shareholders both in spirit and capital
pemegang saham baru baik spirit maupun dukungan modal for business growth. J Trust Bank is expected to continue
untuk pertumbuhan bisnis, sehingga diharapkan J Trust Bank developing and realigning its related business processes
akan terus berkembang serta melakukan penataan ulang with internal and external factors which may affect financial
kembali melalui faktor bisnis terkait dengan faktor internal performance and in accelerated transformation .
dan eksternal yang bisa mempengaruhi terhadap kinerja
keuangan dan dalam rangka percepatan transformasi.
Percepatan transformasi dapat dicapai dengan adanya Accelerated transformation can be achieved by developing
pengembangan infrastruktur yang memadai, baik sarana adequate infrastructure, both in tools and infrastructure,
maupun prasarana, mengoptimalkan jaringan kantor dan optimizing office network and its development, as well as
pengembangannya, serta menganti core banking system replacing core banking system to simplify acquisition of retail
sehingga lebih mempermudah menjaring nasabah retail customers through technology-based product development.
melalui pengembangan produk yang berbasis teknologi.
30
Hingga tahun 2018, Bank JTrust Indonesia akan berfokus Until 2018, Bank JTrust Indonesia will focus on the development
pada pengembangan kredit commercial/medium loan of commercial loan/medium loan in credit acceleration plan
dalam rencana percepatan kredit untuk dapat merecover to recover operating profits which will be followed up with
laba operasional yang akan dilanjutkan dengan percepatan the acceleration of Micro, Small and Medium Enterprises
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Beberapa upaya (MSME). Several efforts conducted by the Bank to become
yang dilakukan oleh Bank untuk menjadi bank yang ramah an MSME-friendly bank among others are by strengthening
terhadap UMKM antara lain adalah dengan memperkuat Bank the Bank financials, improving risk profile, corporate branding
dari sisi finansial, perbaikan profil risiko, corporate branding and marketing.
dan marketing.
Ke depan, dengan memanfaatkan jaringan J Trust Group di Going forward, utilizing the network of J Trust Group in Asia,
Asia, Bank berencana memberikan layanan jasa keuangan the Bank plans to provide cross-country financial services so
lintas negara sehingga dapat meningkatkan keunggulan as to increase the strength of J Trust Group in the regions.
J Trust Group di kawasan regional. Selain itu, Bank juga In addition, the Bank has also established a new company,
telah membentuk sebuah perusahaan baru, yaitu PT J Trust PT J Trust Investment, which will take over and manage non
Investment Indonesia, yang mengambil alih dan mengelola performing loans (NPL) of Bank JTrust Indonesia which in
kredit-kredit bermasalah (NPL) Bank J Trust Indonesia turn enable the Bank to be more focused on optimizing the
sehingga Bank dapat lebih fokus meningkatkan bisnis company’s business.
perseroan secara optimal.
Melalui slogan “Speed – Change – Action” sebagai budaya Through the slogan “Speed - Change - Action” as the Bank’s
Bank yang membawa paradigma baru dalam industri culture brings new paradigm in the banking industry, we provide
perbankan, kami menghadirkan layanan secara cepat serta quick service as well as best banking solutions. Consistently,
memberikan solusi perbankan yang terbaik. Secara konsisten, the Bank will continue consolidating and synergizing with all
Bank akan terus berkonsolidasi dan bersinergi dengan seluruh business units of J Trust Group in Asia to achieve sustainable
unit usaha J Trust Group di Asia untuk meraih pertumbuhan growth.
yang berkesinambungan.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) Total Third Party Funds (DPK)
Sampai dengan realisasi Desember 2015, dana pihak ketiga Until December 2015, realized third party funds were relatively
relatif stabil yaitu dari Rp11,03 triliun di tahun 2014 menjadi stable from Rp11.03 trillion in 2014 to Rp11.02 trillion in 2015.
Rp11,02 triliun di tahun 2015. Jika dibandingkan target RBB Compared to the 2015 RBB target of Rp10.94 trillion, total
tahun 2015 Rp10,94 triliun, total dana pihak ketiga telah third party funds surpassed the target. The Bank maintained
melampaui dengan realisasi 2015 Rp11,02 triliun. Bank outstanding third party funds so as not to exceed as in the
menjaga outstanding dana pihak ketiga agar tidak terlalu previous year, in order to optimize profitability level without
berlebih seperti tahun lalu, untuk lebih mengoptimalkan tingkat setting aside liquidity needs for operations. The Bank will
profitabilitas tanpa mengesampingkan kebutuhan likuiditas continue improving the composition of funds towards cheaper
untuk operasional. Bank akan tetap berupaya memperbaiki funds as well as reducing the domination of large depositors
penataan komposisi dana kearah yang lebih murah serta to fix the cost of funds.
berupaya menurunkan dominasi deposan besar sehingga
dapat memperbaiki tingkat biaya dana.
Adanya perlambatan di industri perbankan secara umum di A slowdown in Indonesia banking industry in general until
Indonesia hingga triwulan ketiga tahun lalu membuat J Trust the third quarter last year required J Trust to adjust with the
menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada. Untuk itu, existing challenges. Accordingly, J Trust made changes to the
J Trust telah mengubah Rencana Bisnis Bank tahun 2015- Bank’s Business Plan of 2016-2017 on September 7, 2015, in
2017 yang dibuat pada tanggal 7 September 2015, dengan accordance with:
berdasarkan pada: • Latest banking business development deviated from
• Peninjauan perkembangan bisnis perbankan terakhir di expectation as previously set with some debtors suffered
luar perkiraan sebelumnya dengan sejumlah debitur yang decrease in collectibility which inturn increase NPL ratio.
mengalami penurunan kolektabilitas yang berdampak To anticipate this trend, the Bank which still carry problem
pada naiknya rasio NPL. Untuk mengantisipasi gejala loans carried over from previous years shifted its bad
tersebut, Bank yang saat itu masih memiliki kredit loans to company PT JTII.
bermasalah yang telah ada sejak beberapa tahun yang • To increase CAR, shareholders injected capital (in rupiah)
lalu berupaya untuk mengalihkan kredit bermasalah ke in September 2015 valued at Rp400 billion.
perusahaan PT JTII. • Capital loan was carried out through subordinated debt
• Untuk meningkatkan CAR, pemegang saham menyetor which amounted to US$25 million approximately or equal
modal (dalam rupiah) pada bulan September 2015 to Rp342 billion.
sebesar Rp400 miliar.
• Pinjaman modal juga dilakukan melalui pinjaman
subordinasi yang besarnya diperkirakan US$25 juta atau
setara dengan Rp342 miliar.
• Memasuki era kepemilikan investor baru dengan • In the new ownership era with investors who having
ruang lingkup bisnis yang tersebar ke berbagai negara their scope of business spread in various international
internasional, maka Bank perlu memanfaatkan peluang countries, the Bank needs to seize the opportunities to
dan membuat strategi bisnis baru seperti melakukan bisnis benefit and make new business strategy such as doing
Cross Border Transaction borrowing bertujuan mengganti Cross Border Transaction borrowing aimed at replacing
jumbo deposit yang ada di bank dan dana berbiaya tinggi. existing jumbo deposit in the Bank and costly funds.
• Beberapa rencana pengembangan IT dijadwal ulang • Several IT development plans were rescheduled to save
sehingga dapat menghemat biaya tahun 2015. costs in 2015.
• Rebranding yang dilakukan tahun 2015. • Rebranding was completed in 2015.
• Pengembangan kredit masih memfokuskan pada model • Credit development still focuses on Business Linkage
aliansi dengan pihak ketiga (Business Linkage) melalui through multifinance, employee cooperative and pensioner
multifinance, koperasi karyawan dan koperasi pension cooperative with channeling model and corporate loan.
dengan model channeling dan corporate loan, sedangkan • SME as part of retail remained the focus although
UKM dalam bentuk retail tetap menjadi fokus namun the implementation was not optimal as it was still in
pelaksanaannya belum optimal karena masih dalam infrastructure development stage.
persiapan infrastruktur.
Kekuatan Strengths
• Mempunyai akses pada jaringan bisnis untuk pelaku • Having access in business network for business players in
bisnis di etnis tertentu certain ethnicities
• Mempunyai hubungan yang baik dengan klien • Having good relationship with clients
• Pemilik baru J Trust Group mempunyai jaringan • New owner J Trust Group has strong international network
internasional yang kuat untuk meningkatkan image brand to increase brand image
• Bank mempunyai 61 kantor untuk menyalurkan • The Bank has 61 offices to channel financing for business
pembiayaan bagi pelaku bisnis • CAR is significantly higher than its peers
• CAR lebih tinggi secara signifikan terhadap bank • Having reliable strength to collect funds
sekelasnya • As a public firm has access from the stock market for
• Mempunyai kekuatan yang dapat diandalkan untuk expansion program in the future
mengumpulkan dana • Having advantages to develop treasury-based products
• Sebagai perusahaan terbuka memiliki akses dari pasar
modal untuk program perluasan di masa depan
• Mempunyai kelebihan untuk mengembangkan produk
berbasis treasury
Kesempatan Opportunities
• Mempunyai kesempatan untuk mengoptimalisasi • Having opportunities to optimize network development in
perkembangan jaringan di Jawa dan luar Jawa Java and outside Java
• Pasar mata uang asing dan surat berharga bank bisa • The Bank’s foreign exchange market and securities market
dikombinasikan secara optimal dengan memanfaatkan can be combined optimally by using the Bank’s network
jaringan Bank • There are asset growth potentials especially in the MSME
• Terdapat potensi untuk menumbuhkan aset khususnya segment
pada segmen UMKM • Opportunities in the underdeveloped consumer and micro
• Kesepatan pada sektor consumer dan pembiayaan mikro financing sectors remain open
yang belum tersentuh masih terbuka • The Bank has cooperation with several institutions with
• Bank telah bekerja sama dengan beberapa institusi customer base and network for business development in
yang mempunyai basis nasabah dan jaringan untuk several areas such as financing, lending, and fee based
perkembangan bisnis di beberapa area seperti income
pembiayaan, kredit dan fee based income • Given loan to GDP ratio of 25%, Indonesia will face
• Dengan adanya rasio pinjaman dibanding GDP sebesar structural change in loan cycle
25%, Indonesia akan menghadapi perubahan struktur • New investor from Japan will provide opportunities to
dalam siklus kredit expand and reach Japan-based customers
• Dengan investor baru dari Jepang telah memberikan
kesempatan untuk memperluas nasabah berbasis Jepang.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Implementation of Good Corporate Governance
Dalam penerapan GCG, Bank tidak hanya mengacu pada In GCG implementation, the Bank not only refers to Laws and
Undang-Undang dan peraturan lainnya yang bersifat other mandatory regulations, such as the Law of Republic of
mandatori, seperti Undang-undang Republik Indonesia No. Indonesia No. 40 year 2007 on Limited Liability Company,
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Bank Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated January
34 Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang 30, 2006 on Good Corporate Governance Implementation for
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Commercial Banks, as revised by Bank Indonesia Regulation
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 on Good Corporate
No. 8/14/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Governance Implementation for Commercial Banks and Bank
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Indonesia Regulation No. 11/33/PBI/2009 on Good Corporate
dan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tanggal Governance Implementation for Sharia Commercial Banks
7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate and Sharia Business Units, but also make reference to the
Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, voluntary guidance and best practices such as the Corporate
akan tetapi juga mengacu pada pedoman dan best practices Governance Principles developed by the Organization for
yang bersifat voluntary seperti Prinsip-prinsip Corporate Economic Cooperation and Development (OECD), the
Governance yang dikembangkan oleh Organization for Indonesian Banking GCG Guideline developed by the National
Economic Cooperation and Development (OECD), Pedoman Committee for Governance Policy (KNKG) and Principles for
GCG Perbankan Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Enhancing Corporate Governance issued by Basel Committee
Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dan Principles for on Banking Supervision.
Enhancing Corporate Governance yang diterbitkan oleh Basel
Committee on Banking Supervision.
Di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut, In the implementation of tasks and responsibility, in 2015
selama 2015 Dewan Komisaris telah melaksanakan the Board of Commissioners has conducted monitoring and
pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan supervision to the implementation of Bank’s Business Plan.
Rencana Bisnis Bank. Berdasarkan hasil penilaian self Based on the results of self-assessment of Good Corporate
assessment pelaksanaan Good Corporate Governance tahun Governance implementation in 2013, for the aspect of
2013, untuk aspek Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Task Implementation and Responsibility, the Board of
Dewan Komisaris mendapat nilai komposit 2 atau dalam Commissioners received composite value 2 or in the category
kategori BAIK. GOOD.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi berpedoman pada In implementing its duties, the Board of Directors refers
Kebijakan GCG yang ditetapkan dalam Surat Keputusan to the GCG Policy stated in the Board of Directors Decree
Direksi No. 16.06/S.KEP-DIR/CPD/VIII/2012 tanggal 16 No. 16.06/S.KEP-DIR/CPD/VIII/2012 dated August 16,
Agustus 2012 tentang Kebijakan dan Standar Operational 2012 on the Policy and Standard Operational Procedure of
Prosedure Good Corporate Governance (GCG). Kebijakan Good Corporate Governance (GCG). GCG Policy on the
GCG bagian Direksi berisi tentang petunjuk tata laksana Board of Directors contains the manual work of Board of
kerja Direksi, serta menjelaskan tahapan aktivitas secara Directors, and details the activity stages in a structured,
terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan systematic, understandable manner and can be implemented
dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Direksi dalam consistently and become reference for the Board of Directors
melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan in implementing each duties to achieve the company’s vision
misi perusahaan. Dengan adanya Kebijakan GCG tersebut and mission. With the GCG Policy, it is expected to achieve a
diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras high working standard in line with the GCG principles.
dengan prinsip-prinsip GCG.
Dalam pelaksanaannya, J Trust Bank memiliki berbagai In the implementation, J Trust Bank has several policies/
kebijakan/pedoman dalam menjalankan fungsi dan tugasnya guidelines in operating its functions and tasks which are called
yang disebut dengan soft structure GCG. Tujuan membangun as GCG soft structure. The aim for establishing GCG Soft
GCG Soft Structure antara lain sebagai berikut: Structure among others:
• Melengkapi kebijakan pendukung dalam penerapan GCG; • Completing supporting policies in GCG implementations;
• Menjadi pedoman bagi Bank dalam menjalankan aktivitas • Becoming guidance for the Bank in running daily activities
sehari-hari sesuai dengan budaya (corporate culture) according to the expected corporate culture;
yang diharapkan; • A written commitment for all levels of organization in the
• Merupakan bentuk komitmen tertulis bagi seluruh jajaran Bank to increase disciplinary and responsibility of the
dan tingkatan organisasi Bank dalam rangka meningkatkan company’s organ in guarding the interest of stakeholders
disiplin dan tanggung jawab organ perusahaan dalam in line with each responsibility.
rangka menjaga kepentingan stakeholders sesuai dengan 35
tanggung jawab masing-masing.
Selama ini Bank JTrust Indonesia menganut tata kelola Bank JTrust Indonesia has adhered to and implemented good
perusahaan yang baik dan diimplementasikan oleh perusahaan corporate governance as form of commitment and Governance
berikut jajarannya sebagai wujud terhadap komitmen dan Structure to achieve Governance Outcome in accordance with
Governance Structure sehingga dapat mencapai Governance the GCG principles.
Outcome yang sesuai dengan prinsip-prinsip/asas GCG.
Dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) In the Good Corporate Governance (GCG) implementation
terdapat dua hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu etika there are two items that should be noted: ethics and rules.
dan peraturan. Dorongan dari etika (ethical driven) datang dari Ethical driven comes from the awareness of business
kesadaran individu-individu pelaku bisnis untuk menjalankan player individuals in implementing business practices
praktik bisnis yang mengutamakan kelangsungan hidup which prioritize the sustainability of company, stake holders
perusahaan, kepentingan stakeholders, dan menghindari interest, and avoid making quick profits. On the other hand,
cara-cara penciptaan keuntungan sesaat. Di sisi lain, regulatory driven “requires” the company to meet prevailing
dorongan dari peraturan (regulatory driven) “mengharuskan” regulations. The Bank is committed to continue and improve
perusahaan untuk patuh terhadap peraturan perundang- GCG implementation with priority given to moral and ethical
undangan yang berlaku. Bank memiliki komitmen untuk principles in accordance with healthy banking business
melanjutkan dan menyempurnakan pelaksanaan GCG yang practices according to prevailing regulations.
mengutamakan prinsip moral dan etika serta praktik bisnis
perbankan yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Etika dan perilaku merupakan pilar terpenting dalam Ethics and behavior are the most important pillars in making
membangun suatu budaya perusahaan yang bertanggung a responsible corporate culture. Accordingly, the standard
jawab. Oleh karenanya standar dan perilaku bisnis serta and business behavior as well ethical individual behavior
tingkah laku pribadi yang etis ditetapkan dalam Buku Etika are stated in the Corporate Ethics Book which applies to all
Korporasi Perusahaan yang berlaku untuk seluruh karyawan employees and management without exception.
dan manajemen tanpa terkecuali.
Penerapan GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya GCG implementation is needed to create banking business
praktik-praktik bisnis perbankan yang sehat, transparan dan practices which are healthy, transparent, and consistent with
konsisten dengan peraturan perundang-undangan. Oleh regulations. Therefore the GCG implementation needs to be
karena itu penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang supported by three interconnected pillars: the state and its
saling berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya sebagai tools as regulators, businesses as market players, and the
regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat people as the user of products and services of businesses.
sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha. Dengan Therefore the regulation implementation and basis principles
demikian penerapan regulasi serta prinsip dasar Good of Good Corporate Governance in the banking industry
Corporate Governance pada industri perbankan merupakan become the main requirement in protecting the interest of all
persyaratan utama dalam rangka untuk melindungi kepentingan stakeholders, attending and protecting all parties, as well as
semua pihak (stakeholders) dan juga kami senantiasa free from conflict of interest. Ethics and behavior are key in
memperhatikan kepentingan dan melindungi semua pihak, building a corporate culture, which is stated in the Corporate
serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest). Ethics Book of PT Bank JTrust Indonesia Tbk. applied to all
Etika dan perilaku sangat penting dalam membangun suatu employees and management.
budaya perusahaan,dimana hal ini ditetapkan dalam Buku
Etika Korporasi PT Bank JTrust Indonesia Tbk. yang berlaku
untuk seluruh karyawan dan manajemen.
Apresiasi Appreciation
Sebagai penutup, atas nama seluruh jajaran Direksi As a closing, on behalf of the Board of Directors of PT J Trust
PT J Trust Indonesia Tbk, pada buku laporan tahunan kali ini, Indonesia Tbk, in this annual report, let us extend the highest
perkenankan kami memberikan apreasiasi dan penghargaan appreciation and recognition to the management team and
yang setinggi-tingginya kepada tim manajemen dan seluruh all employees at all levels of the Bank’s organization for the
karyawan dari seluruh tingkatan dan jenjang organisasi Bank hard work and efforts, helping each other to realize the vision,
atas upaya yang tidak kenal lelah, yang senantiasa bahu- mission and objective as well as Bank’s strategy to withstand
membahu untuk mewujudkan visi, misi dan objective serta amidst uncertainties in the global and national economy. The
strategi Bank agar tetap bertahan di tengah ketidakpastian Bank’s success in undergoing transition in early 2015 was the
perekonomian global dan nasional. Kesuksesan Bank dalam results of hard work and deserved the highest appreciation.
melaksanakan transisi pada awal tahun 2015 merupakan
hasil kerja keras dan menjadi hal yang harus mendapatkan
apresiasi setinggi-tingginya.
Kepada pemegang saham mayoritas yaitu J Trust Group To majority shareholder J Trust Group, we the Board of
kami jajaran Direksi dan segenap karyawan menyampaikan Directors and all employees conveyed our utmost gratitude for
rasa terima kasih kami atas kepercayaannya sehingga ke the trust, which enable us to move forward and grow together
depannya kita bisa tumbuh bersama di pasar Indonesia. in the Indonesian market. To the Board of Commissioners
Kepada Dewan Komisaris yang terus memberikan dukungan, who keeps giving support, direction, and supervision on the
arahan dan pengawalan pada strategi berikut langkah- strategies as well as guidance in every step we implemented.
langkah yang kami terapkan untuk Bank. Selain itu, kami In addition, we would also like to thank especially the LPS
juga mengucapkan terima kasih khususnya kepada LPS as the previous shareholder and business partners and
sebagai pemegang saham sebelumnya serta mitra usaha customers who are meant very much for the development of
dan nasabah yang sangat berarti bagi berkembangnya Bank J Trust Indonesia now and in the future. The support of
Bank J Trust Indonesia hingga saat ini dan di masa depan. all stakeholders means very much for the success of Bank J
Dukungan para pemangku kepentingan memberikan arti yang Trust Indonesia in continuing its development and ensuring
sungguh besar bagi keberhasilan Bank J Trust Indonesia sustainable growth sustainably in years full of challenges
dalam melanjutkan pengembangan dan pertumbuhan secara ahead. The Board of Directors is confident with the support
berkelanjutan di masa yang akan datang yang penuh dengan of shareholders and stakeholders, the Bank can grow and
tantangan. Direksi yakin bahwa dengan dukungan pemegang develop as a trusted and innovative Bank providing good and
saham dan pemangku kepentingan, Bank akan mampu sustainable performance to customers, partners, Indonesian
tumbuh dan berkembang sebagai Bank yang dipercaya dan people in general, and shareholders. Hope God Almighty
inovatif sehingga dapat memberikan kinerja yang baik dan always provides us convenience and protect us in welcoming
berkelanjutan bagi nasabah, para mitra, masyarakat Indonesia a better future. 37
pada umumnya dan pemegang saham. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa selalu memberikan kemudahan dan melindungi
kita dalam menyongsong hari depan yang lebih baik.
Ahmad Fajar
Direktur Utama
President Director
Tanggung Jawab
Pelaporan Tahunan
Responsibility for Annual Reporting
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa We the undersigned hereby declare that all information in the
semua informasi dalam laporan tahunan PT BANK JTRUST 2015 annual report of PT BANK JTRUST INDONESIA Tbk.
INDONESIA Tbk. tahun 2015 telah dimuat secara lengkap has been fully completed and we are fully responsible for the
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan accuracy of the Company’s Annual Report contents.
Tahunan Perusahaan.
38
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat This statement letter is made and signed in good faith and can
dipertanggungjawabkan. be accounted for anytime when needed.
Nobiru Adachi
Komisaris Utama
President Commissioner
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa We the undersigned hereby declare that all information in the
semua informasi dalam laporan tahunan PT BANK JTRUST 2015 annual report of PT BANK JTRUST INDONESIA Tbk.
INDONESIA Tbk. tahun 2015 telah dimuat secara lengkap has been fully completed and we are fully responsible for the
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan accuracy of the Company’s Annual Report contents.
Tahunan Perusahaan.
39
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat This statement letter is made and signed in good faith and can
dipertanggungjawabkan. be accounted for anytime when needed.
Ahmad Fajar
Direktur Utama
President Director
* Baru menjabat efektif setelah lulus Fit & Proper Test Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Februari 2016.
Effective in position after passing Indonesia Financial Services Authority (OJK) Fit & Proper Test on February 26, 2016.
Pembahasan
dan Analisa
Manajemen
Management Discussion
40
& Analysis
Tinjauan Ekonomi 42
Economic Review
Tinjauan Bisnis 52
Business Review
Tinjauan Keuangan 66
Financial Review
Tinjauan Operasional 94
Operational Review
Eksposur Risiko dan Penerapan 120
Manajemen Risiko
Risk Exposure and Implementation
of Risk Management
41
Tinjauan Ekonomi
Economic Review
Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2015 kurang In 2015, the global economic growth was lower compared
menggembirakan dibanding tahun sebelumnya. to the previous year. The global economic situation took a
Perekonomian global rata-rata cenderung mengalami downturn in 2015 caused by the slowdown of the emerging
perlambatan pada tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh market countries growth, which currently dominate 70%
melambatnya pertumbuhan negara emerging market yang of global growth, and the slow recovery of the developed
saat ini masih menguasai 70% pertumbuhan global dan countries in various regions. The International Monetary Fund
lambatnya pemulihan dari negara-negara maju diberbagai (IMF) data show that growth in 2015 was 3.1% compared
kawasan. International Monetary Fund (IMF) mencatat to 2014 of 3.4%. The factors influencing the downturn was
perkenomian global tahun ini mengalami perlambatan sebesar increasing market volatility as a result of the tightening of
3,1% dibanding tahun 2014 sebesar 3,4%. Faktor-faktor yang the US monetary policy, low commodity and energy prices,
mempengaruhi perlambatan tersebut adalah meningkatnya slowdown of China’s economy and adjustment in its economic
volatilitas di pasar uang sebagai dampak pengetatan activity from a manufacturing and investments to services and
kebijakan moneter AS, rendahnya harga komoditas dan consumption.
energi, perlambatan ekonomi yang dialami oleh Tiongkok dan
berubahnya kegiatan ekonomi dari manufaktur dan investasi
menjadi konsumsi dan jasa.
Pertumbuhan Proyeksi
Growth Projection
Negara % % Country
Perlambatan ekonomi di negara emerging market memiliki The slowdown in the economic growth of the emerging market 43
kontribusi yang signifikan terhadap perlambatan pertumbuhan countries contributed to the significant global economic
ekonomi global. Devaluasi Yuan terhadap USD yang dilakukan downturn. The Yuan devaluation to the USD by the China also
oleh Tiongkok mengindikasikan perlambatan ekonomi di indicated a slowdown in China’s economy. The weakening of
negara tersebut. Pelemahan mata uang yang dilakukan currency by China was intended to push the country’s exports.
oleh Tiongkok bertujuan untuk mendorong ekspor negeri The low commodity prices became more expansive and thus
tersebut. Harga komoditas barang mentah menjadi mahal created lower demand and lowering imports of raw materials
dan berimbas pada menurunnya permintaan impor akan such as energy and minerals. This was in line with decrease
barang mentah seperti energi dan mineral. Hal ini sejalan in international commodity prices. India’s economic slowdown
dengan menurunnya harga komoditas secara Internasional. also had an impact in lowering mineral export prices to Europe
Perlambatan ekonomi India juga berimbas pada pada which resulted in lower raw commodity material prices. This
menurunnya ekspor mineral ke negara-negara eropa yang was also the resulted of the lower demand from European
membuat harga komoditas barang mentah menjadi turun. countries due to the economic crisis in the Euro region. The
Hal ini disebabkan juga oleh menurunnya permintaan oleh US itself was going through a slowdown in its recovery period.
negara-negara eropa akibat krisis yang terjadi di kawasan The Federal Reserve (or the pseudo central bank) was still
eropa. Amerika Serikat sendiri mengalami perlambatan dalam conducting its tight monetary policy through adjustment of the
masa pemulihan. The Federal Reserve atau Bank Sentral prime interest rate. The FED rate (Federal Fund Rate) caused
Amerika masih melakukan pengetatan kebijakan moneter the volatility in the global market to be unstable. By the end of
melalui instrumen suku bunga. Rencana kenaikan bunga 2015 the Fed increase the rate by 0.25% base point to 0.50%.
The FED (Fed Fund Rate) membuat volatilitas di pasar uang This decision resulted in a positive sentiment in the global
global bergejolak. Pada periode akhir 2015 akhirnya The market and signaled that the US economy was in the process
FED mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 0,25% of recovering.
Base Point menjadi 0,50%. Keputusan ini membuat sentimen
positif di pasar uang global, dan memberikan signal bahwa
perekonomian Amerika sudah mulai membaik.
Kondisi likuiditas global pada tahun ini mengalami pergerakan This year’s global liquidity condition moved significantly due
yang cukup signifikan setelah pemerintah Amerika Serikat to the US government through the Fed implemented a policy
melalui The Fed melakukan kebijakan Tappering Off. of tappering off. By selling government bonds, this policy
Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi money supply yang was intended to reduce the money supply in the market.
berada di pasar dengan menjual obligasi pemerintah. Kondisi This reflected the improving US economy after experiencing
ini memperlihatkan adanya perbaikan ekonomi yang dialami a period of economic crisis. The global money market was
oleh Amerika Serikat setelah masa krisis yang dialami. Pasar going through an period of uncertainty period of a Fed rate
uang global sempat mengalami ketidakpastian kenaikan suku increase which caused negative sentiment in the money
bunga The Fed, hal ini menyebabkan sentimen negatif yang market. This uncertainty gave concern to the possibility of
timbul dipergerakan pasar modal. Isu ketidakpastian tersebut a sudden reversal for the developing market. By the end of
membuat khawatir terjadinya sudden reversal pada negara- 2015, the Fed increased the interest rate by 0.25% base
negara berkembang. Pada akhir tahun 2015, The Fed akhirnya point to 0.50%. This policy was intended to attract investors
menaikan suku bunganya sebesar 0,25 base point menjadi to invest in the US. Meanwhile, China devalued the Yuan to
0,50%. Kebijakan ini bertujuan untuk menarik kembali para encourage domestic production and increase exports.
investor untuk berinvestasi di negeri Paman Sam tersebut.
Tiongkok sendiri melakukan kebijakan devaluasi Yuan nya
untuk mendorong produksi dalam negeri dan meningkatkan
ekspornya.
USD (FFR) 0,25% 0,25% 0,25% 0,25% 0,25% 0,50% USD (FFR)
EUR (Refi) 1,50% 0,75% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% EUR (Refi)
JPY (O/N) 0,10% 0,10% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% JPY (O/N)
GBP (Base Rate) 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% 0,50% GBP (Base Rate)
AUD (RBA call) 3,75% 4,25% 3,00% 2,50% 2,25% 2,00% AUD (RBA call)
CNY (Policy Rate) 5,75% 6,00% 6,75% 6,00% 6,00% 4,35% CNY (Policy Rate)
IDR (BI Rate) 6,50% 6,00% 5,75% 7,50% 7,75% 7,50% IDR (BI Rate)
Neraca Perdagangan Indonesia (Juta USD) Indonesia’s Trade Balance (Million USD)
Change (%)
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Description
2015/2014
Ekspor 157.779,10 203.496,60 190.020,30 182.551,80 175.980,00 150.252,50 -14,62 Export
Migas 28.039,60 41.477,00 36.977,30 32.633,00 30.018,80 18.551,90 -38,2 Oil & Gas
Non Migas 129.739,50 162.019,60 153.043,00 149.918,80 145.961,20 131.700,60 -9,77 Non Oil & Gas
Import 135.663,30 177.435,60 191.689,50 186.628,70 178.178,80 142.739,60 -19,89 Import
Migas 27.412,70 40.701,50 42.564,20 45.266,40 43.459,90 24.613,20 -43,37 Oil & Gas
Non Migas 108.250,60 136.734,00 149.125,30 141.362,30 134.718,90 118.126,40 -12,32 Non Oil & Gas
Selisih 22.115,80 26.061,10 -1.669,20 -4.076,90 -2.198,80 7.512,90 441,68 Balance
Migas 626,9 775,5 -5.586,90 -12.633,30 -13.441,10 -6.061,30 54,9 Oil & Gas
Non Migas 21.488,90 25.285,50 3.917,70 8.556,40 11.242,30 13.574,20 20,74 Non Oil & Gas
Sumber: BPS, Diolah oleh Kementerian ESDM 2015 Source: BPS as produced by the Ministry of Energy and Natural Resources 2015
Pengaruh pergerakan likuiditas global di antisipasi dengan The influence of the global liquidity movement was anticipated
baik oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah melalui by the Indonesian government. The government, through
instrumen kebijakan fiskal dan moneternya berusaha untuk monetary and fiscal policies strived, in the face global
mempertahankan kestabilan ekonomi dalam negeri dalam uncertainty, to maintain domestic economic stability. Through a
menghadapi ketidakpastian global. Melalui paket kebijakan series of economic policy packages issued by the government
ekonomi yang dikeluarkan dan penurunan GWM (Giro and lowering of the required statutory reserves (GWM – Giro
Wajib Minimum) oleh Bank Indonesia, pemerintah mampu Wajib Minimum) by Bank Indonesia, the government was
menahan keluarnya dana asing dari Indonesia. Pemerintah able to curtail foreign capital from leaving the country. The
memberikan kemudahan untuk para investor melalui paket government also made things easier for investors by providing 45
kebijakan ekonomi dan insentif pajak. Bank Indonesia juga tax incentives and through new economic policy packages.
melonggarkan kebijakan moneternya dengan menurunkan Bank Indonesia also eased on its monetary policy by reducing
Giro Wajib Minimum agar menstimulus perbankan untuk its statutory reserves (GWM) to stimulate the banks to increase
menyalurkan kredit yang lebih tinggi. its credit availability.
Gejolak ekonomi global memberikan pengaruh yang signifikan The global economic instability had a significant impact to the
terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara emerging economic growth of the emerging market countries including
market. Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 Indonesia. Indonesia’s economic growth in 2015 was lower
menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 compared to the previous year. In 2014, Indonesia’s economic
perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,02%, growth was 5.02%, which was higher than the 2015 growth
berbeda dengan tahun 2015 hanya mampu tumbuh sebesar of only 4.79%. This was caused by the condition of the global
4,79%. Kondisi ini lebih dikarenakan kondisi perekonomian economy which affected Indonesia’s economy. The global
global yang berpengaruh terhadap Indonesia. Perlambatan economic downturn and the slow recovery of the developing
ekonomi global dan lambatnya pemulihan di negara maju countries impacted Indonesia. Seen from the currency
memberikan pengaruh pada perekonomian Indonesia. movement towards the US dollar, the Rupiah experienced a
Jika dilihat dari pergerakan kurs tukar terhadap Dollar US, depreciation against the USD. This was caused by money
Rupiah terus mengalami depresiasi terhadap Dollar US. Hal market volatility, slowdown of the economy, and a negative
ini bisa disebabkan oleh volatilitas di pasar modal, lesunya sentiment in the market. As the Rupiah depreciated, this
perekonomian, dan sentimen negatif yang beredar di pasar. caused a decrease in the Indonesia’s foreign currency reserve
Terdepresiasinya nilai Rupiah menyebabkan cadangan which in 2015 was USD100.240 billion from the previous year
Indonesia menurun dari 111,86 miliar US$ menjadi 100,240 amount of USD111.86 billion. The inflation rate in 2015 was
miliar US$. Kondisi inflasi di Indonesia tahun 2015 lebih baik an improvement to 2014, in which by the end of 2015 was
dibanding tahun 2014, pada akhir 2015 inflasi Indonesia 3.35% compared to 2014 rate of 8.36%. The 2015 inflation
sebesar 3,35% dibanding tahun 2014 sebesar 8,36%. Inflasi rate was on target compared to BI’s forecast of 4% +/- 1%. By
tahun 2015 memenuhi target yang diperkirakan BI sebesar the end of 2015, due to the controlled inflation rate, BI saw the
4 ±1%. Hingga akhir tahun 2015. Bank Indonesia melihat opportunity to ease its tight monetary policy and continued to
adanya peluang pelonggaran kebijakan moneter dan tetap maintain its BI Rate at 7.50%.
mempertahankan BI Rate di level 7,50% karena kondisi inflasi
yang masih terkendali.
Laju Inflasi (%) 7% 3,79% 4,30% 6,96% 8,36% 3,35% Inflation rate (%)
Nilai Tukar USD/Rp Rp8.991 Rp9.068 Rp9.670 Rp12.170 Rp12.385 Rp13.840 Exchange Rate USD/Rp
46 Kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia sejalan dengan Although, Indonesia’s economic growth mirrored the global
pertumbuhan ekonomi global yang menurun, tapi tingkat economic downturn, Indonesia’s economic growth is
pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dengan considered in a better condition and was 3rd just below China
peringkat 3 dibawah Negara Tiongkok dan India hal ini and India as the government was able to maintain growth
karena pemerintah tetap dapat menjaga pertumbuhan through infrastructure development, household consumption,
melalui pembangunan infrastruktur, konsumsi rumah tangga government consumption and maintaining a positive
konsumsi pemerintah dan menjaga iklim investasi. investment climate.
Pada tahun 2015, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar In 2015, the Indonesian economy grew by 4.79%. In terms of
4,79%. Dari sisi pengeluaran, PDB Indonesia tahun 2015 Indonesia’s GDP expenditure in 2015 which was 4.79%. The
tumbuh 4,79%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen highest growth component was Government Consumption
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 5,38%. expenditure of 5.38%. Indonesia’s 2015 growth was support
Pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 4,79% ditopang by all economic components, except for export and import of
oleh hampir semua komponen, kecuali komponen ekspor goods and services which decreased by 1.97% for exports
barang dan jasa serta impor barang dan jasa yang mengalami and 5.84% for imports. The highest growth component was
kontraksi sebesar 1,97% dan 5,84%. Pertumbuhan tertinggi contributed by the high Government Consumption expenditure
dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah of 5.38%, and followed by Gross Domestic Capital growth of
yang tumbuh 5,38%, dan diikuti oleh Komponen Pembentukan 5.07% and Household Consumption of 4.84%.
Modal Tetap Domestik Bruto, dan Komponen Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga, masing-masing tumbuh sebesar
5,07%, dan 4,84%.
Adequacy Ratio/CAR) yang tercatat masih tinggi sebesar (CAR) of 21.2% or increasing from December 2014 ratio
21,2% angka ini meningkat jika dibandingkan tahun of 19.4% and well above the required minimum rate of 8%.
sebelumnya Desember 2014 sebesar 19,4%, jauh di This condition reflects the high resistance of the banking 47
atas ketentuan minimum 8%. Kondisi ini mencerminkan industry in facing economic pressure and instability. This
daya tahan perbankan yang masih cukup tinggi dalam high capital ratio makes the whole banking industry able to
mengatasi tekanan dan gejolak perekonomian. Dengan persevere.
rasio kecukupan modal yang masih kuat mampu
memelihara industri perbankan secara keseluruhan.
48
1
5
s-1
s-1
s-1
s-1
s-1
De
De
De
De
De
22,62
21,98
21,49
21,14
Total realisasi kredit UMKM setiap tahunnya mengalami The Micro and SME sector total credit increases each year
peningkatan. Tetapi jika dilihat dari sisi kontribusinya but in terms of its contribution to the total banking credit
terhadap total pernyaluran kredit perbankan, tren kredit this is decreasing. In 2011, the ratio of Micro and SME
UMKM terus menurun tiap tahunnya dibandingkan dengan sector loans compared to total banking credit was 24.4%
kredit yang lainnya. Pada tahun 2011 rasio kredit UMKM and continues to decrease which by 2015 was 21.14%.
terhadap total kredit perbankan sebesar 24,4%, dan terus
menurun hingga tahun 2015 menjadi sebesar 21,14%.
739.801
671.721
610.028
526.397
458.164
49
Tren realisasi kredit UMKM di Indonesia setiap tahunnya The value of loans to the Micro and SME sector each year
meningkat. Pada tahun 2011 total realisasi kredit is increasing. In 2014, the total realized credit to the Micro
UMKM sebesar Rp458.164 miliar dan terus meningkat and SME sector was Rp458,164 billion and kept increasing
hingga tahun 2015 menjadi sebesar Rp739.801 miliar. to Rp739,801 billion in 2015. The largest increase was
Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2012 ke 2013, from 2012 to 2013, which increased by Rp83.6 billion.
dengan peningkatan sebesar Rp83,6 miliar
359.008
329.473
303.533
264.947
223.612
Realisasi kredit usaha menegah setiap tahunnya Credit realization for medium enterprises increases each
mengalami peningkatan, jika dilihat dari tahun 2011 year and this is reflected from 2011 value of Rp223.612
sebesar Rp223.612 miliar menjadi sebesar Rp359.008 billion to Rp359,008 billion in 2015. The largest increase
miliar pada tahun 2015. Peningkatan terbesar terjadi pada was from 2011 to 2012 with a value of Rp41.3 billion.
tahun 2011 ke 2012 sebesar Rp41,3 miliar.
215.925
201.976
187.729
164.273
146.527
Realisasi kredit usaha kecil setiap tahunnya mengalami Credit realization for small enterprises increases each
peningkatan, jika dilihat dari tahun 2011 sebesar year and this is reflected from 2011 value of Rp146,527
Rp146.527 miliar menjadi sebesar Rp215.925 miliar pada billion to Rp215,925 billion in 2015. The largest increase
tahun 2015. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun was from 2012 to 2013 with a value of Rp23.4 billion.
2012 ke 2013 sebesar Rp23,4 miliar.
164.869
140.272
118.767
97.177
88.024
Realisasi kredit usaha mikro setiap tahunnya mengalami Credit realization for micro enterprises increases each
peningkatan, jika dilihat dari tahun 2011 sebesar Rp88.024 year and this is reflected from 2011 value of Rp88,024
miliar menjadi sebesar Rp164.849 miliar pada tahun billion to Rp164,849 billion in 2015. The largest increase
2015. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2014 ke was from 2014 to 2015 with a value of Rp24.6 billion.
2015 sebesar Rp24,6 miliar.
51
Tinjauan Bisnis
Business Review
Dalam melaksanakan seluruh kebijakan dan strategi In performing all of the Bank’s strategies and policies, the
perusahaan, bank berorientasi pada peningkatan nilai Bank is oriented towards enhancing the Bank’s shareholders
perusahaan untuk pemegang saham (sharehoder value) value through financial and non-financial performance by
melalui kinerja keuangan maupun non keuangan dengan various methods such as strengthening the office network
melakukan berbagai upaya seperti memperkuat jaringan by relocation and adding new offices, developing micro
kantor dengan relokasi maupun penambahan jaringan kantor financing, strengthening the corporate culture according to
baru, mengembangkan pembiayaan mikro, memperkuat the Bank’s vision and mission, improve and continue the good
budaya perusahaan sesuai visi misi, melanjutkan dan corporate governance implementation and capital investment
menyempurnakan penerapan good corporate governance in technology systems to support the business functions.
serta belanja modal dalam sistem teknologi guna menunjang
bisnis.
Untuk mewujudkan visi misi perusahaan, J Trust Bank akan To achieve the Bank’s vision and mission, J Trust Bank
diarahkan sesuai dengan potensi sumberdaya yang dimiliki will be directed by the potential human resources the Bank
dari skala usahanya. Berbagai strategi dan program telah possesses for the related business scale. Management has
disiapkan oleh manajemen untuk dapat menjadikan J Trust prepared various strategies and programs for J Trust Bank
Bank sebagai salah satu bank terpercaya di Indonesia to become one of the most trustworthy banks in Indonesia
52 menghasilkan produk-produk berkualitas, dengan performa that is able to develop quality products and services, reliable
terpercaya, cepat, dan menjadi game changer dalam industri and prompt performance, and the banking industry’s game
perbankan. Untuk perencanaan 3 (tiga) tahun ke depan ini changer. In planning for the next 3 years, J Trust Bank will
J Trust Bank akan memfokuskan kepada pengembangan focus on infrastructure development for the retail and micro,
infrastruktur kearah bisnis retail melalui kredit mikro, kecil small and medium business segments to achieve high yield
dan menengah sehingga dapat diharapkan memperoleh income credits, which in the end produce a higher Net Interest
hasil yang tinggi (high yield loan) yang pada akhirnya akan Margin.
meningkatkan Net Interest Margin (NIM).
J Trust Co sebagai pemegang saham baru telah berkomitmen JTrust Co., as the new shareholder, is fully committed to
penuh untuk mengembangkan J Trust Bank ke depan developing J Trust Bank forward, by providing additional
terutama menuju pasar retail, dengan salah satunya adalah capital at the end of 2014 and in March 2015 each in the
telah melakukan penambahan modal pada akhir tahun 2014 amount of Rp300 billion and in September 2015 in the amount
dan di bulan maret tahun 2015 masing masing sebesar Rp300 of Rp400 billion, especially into the retail market. This was a
miliar serta di bulan september 2015 sebesar Rp400 miliar total of Rp1 trillion in additional capital which will be made to
sehingga total telah disetor sebesar Rp1 triliun penambahan support business expansion needs. Also, the infusion of new
modal akan disesuaikan dengan kebutuhan untuk mendukung capital by JTrust Co. is meant to make the Bank be competitive
ekspansi bisnis. Penyetoran modal oleh J Trust Co ini juga in the banking industry especially amongst its peer group in
bertujuan untuk memelihara rasio permodalan CAR agar tetap Indonesia, by maintaining adequate capital adequacy ratio
dapat bersaing di pasar perbankan terutama sesuai dengan (CAR).
peer group di Indonesia.
Dengan adanya rencana penggantian core banking sytem pada With planned replacement of the core banking system in 2016,
tahun 2016, kedepannya Bank akan lebih siap dalam bersaing in the future the Bank will be more prepared to compete in the
pada pasar retail melalui pengembangan-pengembangan retail market through technology based product development
produk yang berbasis teknologi sehingga memberikan by providing quality service to all Bank’s clients.
pelayanan yang lebih kepada seluruh nasabahnya.
Selain itu, monitoring kredit yang intensif terus dilaksanakan Also, intensified credit monitoring will continue to be performed
untuk menjaga NPL tetap pada tingkat yang aman dan sesuai to maintain Non Performing Loans (NPL) at a safe level, and
dengan regulasi melalui pembentukan task force kredit as regulated, through the establishment of a credit task force 53
dengan rapat berkala mingguan sehingga dapat mengambil which on a regular basis will take initial necessary steps to
langkah yang sedini mungkin dalam mencegah timbulnya mitigate the rise of problem loans.
kredit bermasalah.
Pendanaan Funding
Bank menawarkan beragam produk pendanaan seperti The Bank offers various funding products such as deposits,
deposito, tabungan dan giro untuk memenuhi berbagai savings and current accounts to fulfill the needs of the clients
kebutuhan nasabah dan dimanfaatkan bank untuk menjaga and is utilized by the Bank to maintain a healthy liquidity level.
tingkat likuiditas yang sehat. Bank juga mengelola komposisi Also, the Bank manages the funding composition through
pendanaan dengan memperhitungkan biaya dan suku bunga calculation of cost and interest rate that are competitive and
yang kompetitif serta terjangkau. acceptable.
Bank berupaya untuk meningkatkan jumlah rekening melalui The Bank strives to increase the number of accounts by
kerja sama dengan divisi kredit dan referal dari nasabah yang collaborating with the Credit Division and seeking referrals
ada serta perusahaan-perusahaan untuk payroll karyawannya. from existing clients as well as offering companies employee
Melalui peningkatan jumlah rekening ini diharapkan saldo payroll service. By increasing the number of accounts it is
dana murah akan terus bertambah. Selain itu penambahan hoped that the balance of low cost funds will increase. Also,
fitur ATM diharapkan akan meningkatkan pelayanan kepada additional ATM features should improve service to clients by
nasabah sehingga leluasa dalam bertransaksi di unit ATM providing transaction freedom in any ATM unit. The Bank also
mana saja. Selain hal tersebut di atas guna Bank juga offers the following:
melakukan antara lain: • Offering free facilities such as RTGS, LLG, checks and
• Pemberian fasilitas-fasilitas gratis seperti RTGS, LLG, giro books to increase the number of current account
Cek dan Buku Giro untuk meningkatkan jumlah nasabah clients.
rekening giro. • Increase new clients by intensifying and using the close
• Meningkatkan jumlah nasabah baru melalui peningkatan relationship between J Trust Bank sales person and the
dan pemanfaatan relationship yang baik antara sales clients, as well as additional new clients from the Micro
person J Trust Bank dengan nasabah, serta nasabah baru and SME segment and Owner referrals.
dari Debitur MSME dan Owner Referral • Continuously improve SERBU (Service and Culture) to
• Terus meningkatkan SERBU (Service dan Budaya) untuk create a congenial work environment, build commitment
menciptakan sistem kerja yang kondusif, membangun from all management levels as well as enthusiasm to
komitmen dari seluruh lapisan manajemen serta semangat continuously improve the organization.
perbaikan organisasi secara terus menerus. • Optimize office network by adding new offices or office
• Optimalisasi kantor dengan menambah jaringan atau relocation for offices not in a strategic location or that were
merelokasi kantor yang berkinerja kurang baik dan lokasi underperforming.
kurang strategis. • Increase wallet share of existing clients.
• Meningkatkan Share of Wallet dari nasabah existing • Collaborating with merchants and seeking sponsorship.
• Melakukan kerja sama merchant dan sponsorship • Human resources availability by adding 150 Funding
• Pemenuhan SDM dengan Menambah jumlah Funding Officers at the branches and improving marketing skills
Officer di cabang sebanyak 150 orang serta peningkatan and supporting the “Sales Culture” by providing incentives/
skill marketing dan pemberian insentif/reward kepada rewards to employees.
karyawan guna mendukukng “sales culture”
54
Bank tetap berusaha mempertahankan portofolio dana giro The Bank, with the completion of the transfer of ownership,
dan tabungan yang sudah mulai mendapatkan tempat dan endevour to maintain funds from the current and saving
kepercayaan nasabah seiring dengan tingkat kepercayaan accounts portfolio, with clients increasing trust in the Bank and
masyarakat yang terlihat mulai membaik dengan selesainya is also a reflection of the improving public trust.
peralihan kepemilikan.
Dengan adanya penambahan modal pada bulan Maret 2015 With the additional capital infusion in March and September
dan September 2015 berdampak pada kenaikan permodalan 2015, has also increased the Bank’s capital which resulted
bank sehingga juga telah menambah likuiditas bank. Hal in improving the liquidity position of the Bank. This has
ini membantu likuiditas bank dan menjaga posisi simpanan supported the Bank’s liquidity and maintained a relatively
pada Desember 2015 tercatat Rp11.020,78 miliar relatif stabil stable fund position in December 2015 at Rp11,020.78 billion
dibandingkan dengan periode sebelumnya di Desember 2014 in comparison to 2014 position of Rp11,026.74 billion. This
sebesar Rp11.026,74 miliar dan mengurangi dominasi jumbo has resulted in decreasing the domination of large funding
deposit untuk menurunkan cost of fund serta mengurangi depositors and lowered cost of funds and reduced liquidity risk
risiko likuiditas karena konsentrasi pendanaan. due to high funding concentration.
Penurunan komposisi simpanan terutama dari deposito Reduction of funding composition, especially from deposits,
menyebabkan kenaikan komposisi prosentasi untuk dana have caused increasing percentage of the composition for low
murah (CASA) kembali naik dari 9,4% di Desember 2014 dan cost funds (CASA) to increase from 9.4% in December 2014
menjadi 13,17% di periode Desember 2015. to 13,17% in December 2015
Untuk giro bank di tahun 2015 meningkat signifikan 75,59% In 2015, current accounts increased significantly by 75.56%
menjadi Rp1.000,47 miliar dibandingkan Rp569,77 miliar di to Rp1,000.47 billion from the previous year of Rp569.77
tahun sebelumnya. Sementara untuk tabungan bank dan billion. Meanwhile, savings and deposits decreased by 2.18%
deposito bank mengalami penurunan masing-masing 2,18% and 4.23% respectively. In relation to total fundings, deposits
dan 4,23%.Porsi deposito mendominasi tercatat 86,80% dominated with 86.80% and current accounts and savings
terhadap total simpanan dan porsi giro dan tabungan masing- were 9.07% and 4.13% respectively.
masing 9,07% dan 4,13%.
7. Menjalin kerja sama dengan mitra strategis dengan 7. Cooperate with strategic partner such as corporates and
Perusahaan & Koperasi dalam pemasaran produk KPR cooperatives to market KPR (home ownership loans)
(menggunakan konsep fronting agent) using the fronting agent concept.
8. Menambah kemitraan pengembang sebanyak 50 8. Increase partnership with at least 50 more real estate
pengembang. developers
9. Menambah 50 personil untuk pemasaran kredit konsumer. 9. Additional 50 employees for consumer credit marketing
10. Meningkatkan kompetensi dan skill SDM kredit dengan 10. Improve human resources skills and competency through
mengikutsertakan dalam training yang berkelanjutan. continuous training participation.
Peningkatan kompentensi dengan training terhadap seluruh Improving the competency of all AO, through the Banking
AO, yaitu berupa BDO (Banking Development Officer) untuk Development Officer program for new AO, and reinforcement
AO baru, serta training pemantapan untuk AO Lama (termasuk training for existing AO.
AO baru dari internal.
57
Inisiatif dan Kinerja 2015 2015 Performance and Initiatives
Strategi perbankan konsumer untuk mengelola pinjaman The Bank’s consumer strategy is to manage the loan portfolio
dilakukan dengan memperkuat organisasi sales force, by strengthening the sales force organization, improving the
meningkatkan kualitas produk dan promosi serta quality of the products and promotion as well as developing
mengembangkan sistem manajemen risiko yang dapat a dependable risk management system. In terms of product
dihandalkan. Adapun produk dan layanan yang disediakan and services offered to the clients will include automotive loan,
untuk nasabah adalah automotive loan, housing loan payroll housing loan, payroll loan and unsecured loans. Up to the end
loan termasuk unsecured loan. Sampai dengan akhir 2015, of 2015, the portion of consumer loans to total loans was 40%.
proporsi pinjaman consumer mencapai sekitar 40% dari Consumer Banking has implemented various initiatives to
pinjaman secara keseluruhan. Berbagai inisiatif dilakukan develop the products including:
perbankan konsumer untuk mengembangkan produk yakni:
1. Kerja sama dengan koperasi/perusahaan untuk 1. Up to December 2015, the Bank has collaborated with 20
kesejahteraan karyawan melalui program Employee cooperatives/ company partners for employee prosperity
Benefit Program (EBP) baru sebanyak 20 mitra hingga by offering the Employee Benefit Program (EBP).
Desember 2015. 2. To increase the loan portfolio of the Auto Loan by
2. Kerja sama dengan berbagai perusahaan multi-finance partnership with multi-finance companies. Up to the end of
sebagai mitra untuk meningkatkan portofolio pinjaman 2015 the number of partners was 40 companies.
melalui Auto Loan. Sampai dengan akhir tahun 2015 3. For housing loans, the Bank is in partnership with 45
jumlah mitra mencapai 40. real estate developers and have optimized housing loan
3. Di sisi housing loan perusahaan telah bermitra dengan marketing for first time home owners to new clients.
lebih dari 45 developer serta memaksimalkan pemasaran 4. Improve the Bank’s capability to generated fee-based
produk kepemilikan rumah pertama kepada nasabah income by partnering with 3 reputable insurance
baru. companies.
4. Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan fee-based income melalui kemitraan
dengan tiga perusahaan asuransi ternama.
5. Bermitra dengan enam perusahaan (merchant) dari 5. Partnership with 6 hotels, restaurants and galleries as
perhotelan, restoran dan galeri sertalima perusahaan merchants as well as 5 companies that have access to 33
yang memiliki akses kepada lebih dari 33 airport lounge airport lounges to complement the Elite Card feature.
guna melengkapi fitur Elite Card 6. Collaboration with PT Arthajasa, MoneyGram and PLN (the
6. Bekerja sama dengan PT Arthajasa, Moneygram dan PLN government electricity company) to complement clients
untuk melengkapi layanan kepada nasabah dengan fitur service by adding new features such as billing payment,
bills payment, pengiriman uang serta jangkauan transaksi remittance and expansion of the ATM transactions.
ATM yang lebih luas.
Dengan penerapan strategi dan inisiatif di atas bank berhasil In implementing the initiatives and strategies, the Bank has
meningkatkan saldo pinjaman konsumer di tahun 2015 been able to increase consumer loan by 4.72% in 2015 to
menjadi Rp442,88 miliar meningkat 4,72% dibandingkan Rp442.88 billion compared to 2014 outstanding of Rp296.41
dengan Rp296,41 miliar di tahun 2014. billion.
3. Penambahan 7 kios mikro pada tahun 2015 menjadi 3. In 2015, there were 7 additional micro kiosks, totalling
25 kios menjadi salah satu pendorong peningkatan 25 kiosks by year-end, and becoming the driving force in
portofolio kredit mikro. Penambahan jaringan merupakan increasing the micro credit portfolio. Operationally, each
salah satu faktor untuk pertumbuhan segmen ini. Dalam 4-7 micro kiosks, adjusted accordingly to the area, are
operasionalnya, setiap 4 s/d 7 kios mikro disupervisi oleh supervised under a cluster and also in coordination with
satu cluster disesuaikan dengan luasan wilayah kerja the regional office.
dengan tetap berkoordinasi dengan kantor wilayah. 4. The target business market are loans with a maximum of
4. Target market usaha adalah dengan plafon maksimum Rp100 million and a maximum period of 3 years and loans
sd Rp100 juta dengan jangka maksimum tiga tahun dan up to a maximum Rp300 million and a maximum period of
plafond sd Rp300 juta dengan jangka waktu sampai 5 years.
dengan 5 tahun. 5. To support the development of the segment’s financing,
5. Untuk menunjang pengembangan pembiayaan segmen there are several critical factors that have been prepared:
terdapat faktor kritikal yang telah disiapkan adalah: • Risk Management, adequate IT system to support
• Manajemen risiko, dukungan sistem IT yang memadai the credit process, administration, monitoring and
untuk menunjang proses kredit, administrasi, reporting as generally needed for the retail credit
monitoring, dan reporting sebagaimana kredit segment.
segmen retail umumnya. • Fulfilling the Human Resources needs with adequate
• Pemenuhan jumlah SDM dengan kompetensi bidang micro segment capability.
mikro yang mencukupi.
Dengan penerapan strategi dan inisiatif di atas bank berhasil In implementing the above initiatives and strategies, the Bank
meningkatkan pertumbuhan saldo pinjaman SME & Mikro has successfully increased Micro and SME loan outstanding
di tahun 2015 menjadi Rp632,65 miliar meningkat 129,79% to Rp632.65 billion in 2015 from Rp275.32 billion in 2014.
dibandingkan dengan Rp275,32 miliar di tahun 2014.
• Menetapkan target pasar yang lebih jelas dan terukur. • Clear target market determination
• Desentralisasi proses kredit pada beberapa cabang serta • Decentralize the credit process to several branches
pemenuhan kebutuhan Account Officers dan Business and fulfilling the branch needs for Account officers and
Manager di cabang. Business Managers.
• Meningkatkan kompetensi Account Officers melalui • Improve the capability of the Account Officers through
program training yang lebih fokus. focused training programs.
• Meningkatkan portofolio SME dengan menerapkan • Increase the SME portfolio through the implementation
Business Model Value Chain berkoordinasi erat dengan Value Chain Business Model in close coordination with the
Divisi Corporate, Linkage dan Consumer. Corporate, Linkage and Consumer Division.
Selanjutnya dengan dukungan dari J Trust Holding sebagai Following JTrust Holding support, as a post divestment
pemegang saham pasca divestasi Corporate Business shareholder, the Corporate Business Division is expected to
Division diharapkan dapat tumbuh sebesar 25% dari grow by 25% from year-end 2015 outstanding or to grow to
outstanding akhir 2015 atau Rp5,13 triliun. Sebagai upaya Rp5.13 trillion. To realize this goal, the Corporate Business
untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan, maka Division has created an Account Strategy for the existing
Corporate Business Division telah menyusun Account Strategi clients, as follows:
dari debitur existing yang terdiri dari: 61
Growth Growth
adalah debitur-debitur existing yang dapat dikembangkan Develop existing debtors to expand their business with the
sehingga usaha debitur dapat lebih maju dengan pembiayaan financing provided by the Bank. Other than that, the Bank
usaha dari Bank. Tidak terlepas dari perkembangan usaha can also seek referrals from suppliers or buyers of the Bank’s
debitur, dilain pihak Bank dapat memperoleh referal baik dari clients. This can be done without overlooking the importance
pemasok maupun pembeli dari produk debitur. Hal tersebut of the banking prudent principle.
dilakukan tanpa mengurangi prinsip kehati-hatian sesuai
ketentuan yang berlaku.
Maintain Maintain
adalah memelihara outstanding debitur agar dapat selalu Maintaining the existing debtors outstandings in always
memenuhi kewajibannya dan menjaga agar usaha debitur honoring their obligations and monitor the client’s business
dapat berjalan dengan baik sampai dengan melunasi seluruh condition until all repayments have been made to the Bank.
kewajiban.
Exit Exit
adalah merupakan debitur yang memiliki risiko tinggi Debtors with high risk factors (Character, Capacity, Capital,
(Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral) Condition and Collateral), that have the potential to cause loss
yang memiliki potensi merugikan Bank untuk diharapkan to the Bank is expected to repay all their obligation to J Trust
dapat segera melunasi seluruh kewajibannya di Bank JTrust Bank as soon as possible.
Indonesia, Tbk.
Selain hal tersebut diatas, pengembangan bisnis korporasi As well as the above, to support the Bank’s business the
juga memiliki Inisiatif strategis guna mendukung bisnis Bank, Corporate Business Division will include the following
antara lain: initiatives:
• Menetapkan target market yang jelas • Clear target market determination
• Mendapatkan referensi nasabah Jepang • Obtaining Japanese client referrals
• Memonitoring dan menjaga kredit lancar • Monitor and maintain a healthy credit condition
Hal tersebut sejalan dengan strategi Bank JTrust Indonesia, The initiatives above is in accordance with the Bank strategy
Tbk dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin in facing the challenges of the tight market competition by
ketat dengan memfokuskan target market sehingga dapat focusing on the target market to increase the Corporate
meningkatkan loan portofolio Corporate Business Division. Business Division loan portfolio.
Dengan semakin berkembangnya dan terus bertumbuhnya With the growth and development of the Corporate Business
sektor bisnis korporasi di Indonesia, PT Bank JTrust Indonesia, segment in Indonesia, J Trust Bank, being a considerate
Tbk sebagai bank fokus yang peduli untuk memanfaatkan focused bank seeking opportunity in the growing business
perkembangan bisnis saat ini menghadirkan beberapa environment will offer several corporate credit facilities, such
fasilitas kredit korporasi antara lain: as:
• Fasilitas Modal Kerja adalah Fasilitas kredit jangka pendek • Working Capital facility which is a short term loan facility to
yang diberikan dalam mata uang rupiah maupun valuta finance the working capital cycle of not more than 1 year
asing untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang habis and can be in Rupiah or a foreign currency.
dalam satu siklus usaha dengan jangka waktu maksimal 1 • Investment Facility is a medium or long term credit facility
(satu) tahun. provided in Rupiah or in a foreign currency to finance the
• Fasilitas Investasi adalah Fasilitas kredit jangka purchase of capital assets for rehabilitation, modernization,
menengah dan jangka panjang, yang diberikan dalam expansion or a new project as well as refinancing, in which
mata uang rupiah maupun valuta asing untuk pembiayaan the repayment is from the revenue of the financed capital
pengadaan barang-barang modal untuk rehabilitasi, assets.
modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru • Non Cash Loan Facility from J Trust Bank such as Export
maupun refinancing, yang pelunasannya bersumber dari and Import Advisory, Export financing products, Import
hasil usaha dengan barang- barang modal yang dibiayai. and Trust Receipt financing products, Open Account
• Fasilitas Non Cash Loan dari Bank JTrust Indonesia Financing, Local L/C (Surat Kredit Berdokumen Dalam
berupa fasilitas export dan Import Advisory, Produk Negeri - SKBDN), Bank Guarantee and Standby L/C.
62 Ekspor, Produk Import dan Trust Receipt, Open Account
Financing, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN), Bank Garansi dan Standby LC
Pemberian kredit kepada perbankan korporasi dan komersial Credit approvals for Corporate and Commercial Banking
dilakukan secara sangat selektif dan berpedoman pada prinsip will be selective and based on the Bank’s prudent principal.
kehati-hatian.Pengembangan bisnis untuk debitur eksisting Business growth for existing debtors is only focused on
hanya difokuskan pada debitur dengan account strategy debtors with a “Growth” account strategy. “Exit” account
“Growth”. Sedangkan debitur dengan Account Strategy ‘Exit” strategy will focus on collection, repayment/take over by other
fokus pada collection, pelunasan/take over Bank lain. Untuk banks. New debtors will only focus on potential debtors that
debitur baru hanya fokus pada calon debitur yang sudah have been selected from the beginning and involving the risk
dilakukan seleksi dari awal dengan melibatkan unit risk (four- unit (four-eyes principle). Corporate and Commercial Banking
eyes principle).Perbankan korporasi dan komersial fokus will be focusing on strengthening Transaction Banking and
memperkuat transaction banking dan menggali potensi bisnis seeking the debtor’s business potential to grow and generate
debitur untuk meningkatkan dan menghasilkan fee based fee based income as well as the development of the value
income serta mengembangkan rantai nilai bisnis (value chain chain business.
business).
• Terhadap debitur-debitur existing menerapkan strategi • Implementing an account strategy by classifying the
account yang diklasifikasi sebagai Pertumbuhan (growth), existing debtors by Growth, Maintain and Exit, which
Pemeliharaan (maintain) dan Exit sebagai dasar untuk becomes the basis for a very selective and prudent
perencanaan penanganan account (Account Planning) Account Planning. For debtors with an “Exit” Account
dilakukan secara sangat selektif dengan tetap berpedoman Strategy the Bank will focus on collection, repayment or
pada prinsip kehati-hatian. Sedangkan debitur dengan take over in collaboration with other banks.
Account Strategy “Exit” fokus pada collection, pelunasan • Business development involving the risk unit (four-eyes
atau pengambilalihan bekerja sama dengan bank lain. principle) beginning since the initial approach to the client.
• Pengembangan bisnis termasuk tahap pendekatan • Strengthen Transaction Banking and seek existing debtor’s
dilakukan dengan melibatkan unit risk (four-eyes principle). business potential to increase fee based income as well as
• Memperkuat transaction banking dan menggali potensi developing the value chain business in cooperation with
bisnis debitur eksisting dalam rangka meningkatkan other business units (Micro, SME, Consumer, Treasury
fee based income dan mengembangkan rantai nilai units). 63
bisnis (value chain) dengan unit bisnis yang lain (SME, • Optimize management of debtors under the watch list
Consumer, Mikro, Treasury). (debtors with collection rating of 2b and 2c) by preparing
• Mengoptimalkan pengelolaan debitur-debitur yang masuk hand-over to the Special Asset Management Unit as soon
dalam kategori watchlist (debitur kol 2b & 2c) segera as possible.
dipersiapan pengalihan pengelolaannya ke Special Asset • Restructure the organization in line with business
Management Unit. development, process improvement, and system,
• Menata organisasi dengan perkembangan bisnis, monitoring and quality assurance improvements. All of
perbaikan proses, peningkatan sistem dan monitoring these are related with Human Resources development
serta quality assurance. Hal ini akan sangat berkaitan
dengan pengembangan SDM.
Bank JTrust Indonesia mencermati bahwa peranan pasar J Trust Bank is aware that the role of the commercial paper
surat utang di Indonesia sangat strategis bagi masa depan market in Indonesia is extremely strategic for the future of the
pasar modal Indonesia dan perekonomian nasional. Bagi Indonesian capital market and the national economy. For the
pasar modal di Indonesia, keberadaan pasar surat utang Indonesian capital market, the existence of the commercial
akan melengkapi instrumen yang telah ada, seperti: saham, paper market will complement the existing instruments,
sehingga emiten maupun investor mempunyai pilihan dalam such as shares, which for investors and issuers provide for
64 memobilisasi dana investasi. Sedangkan bagi perekonomian options in mobilizing investment funds. As for the Indonesian
Indonesia, surat utang, baik yang dikeluarkan oleh swasta economy, commercial paper, either offered by corporates or by
maupun pemerintah, memberikan kontribusi bagi jalannya the government, contribute to the overall economic process.
roda perekonomian.
Unit kerja Treasury juga bertanggung jawab untuk The Treasury work unit is responsible to perform the bank
melaksanakan kegiatan pada transaksi banknotes, yang notes transaction activity, which is a core business since the
merupakan bisnis inti sejak awal berdirinya Bank JTrust establishment of J Trust Bank. In the future, J Trust Bank will
Indonesia. Ke depan, Bank JTrust Indonesia senantiasa strive to increase bank notes transactions by focusing on
berupaya untuk meningkatkan transaksi Bank Notes dengan optimizing the office network, Treasury Gallery and Treasury
fokus pada upaya optimalisasi jaringan kantor, Treasury unit. Also, the Treasury work unit is responsible in managing
galeri dan Treasury unit. Selain itu, unit kerja Treasury juga the Surat Berharga Negara (SUN) and Corporate Bonds
bertanggung jawab mengelola Surat Berharga Negara (SUN) transactions.
dan transaksi Surat Berharga Korporasi (Corporate Bonds).
Mandat Unit Treasury adalah mengelola kelebihan likuiditas Treasury unit’s authority in liquidity management is to manage
sedemikian rupa sehingga mengurangi risiko terjadi excess liquidity to reduce negative spread risks. In performing
negative spread. Untuk itu, Treasury akan mengalokasikan this, Treasury will allocate excess funds to various instruments
kelebihan dana tersebut ke instrumen yang menawarkan imbal that offer relatively high rate of return through interbank money
hasil yang relatif lebih tinggi melalui instrumen moneymarket market, placement in government and corporate bonds while
interbank, penempatan pada obligasi pemerintahdan still taking into consideration the risk level and liquidity of
penempatan pada obligasi korporasi dengan tetap those assets.
memperhatikan tingkat risiko dan likuiditas dari instrument
tersebut.
Dalam hal transaksi valuta asing, Bank JTrust Indonesia In terms of foreign exchange transactions, J Trust Bank
mengelola Posisi Devisa Netto (PDN) sehingga memenuhi manages the Net Open Position to comply with Bank
kondisi yang disyaratkan oleh Bank Indonesia (BI), yaitu: Indonesia’s regulations, which is below 20%. In the future,
berada di bawah 20,0%. Pada masa mendatang, dalam hal the Treasury Division will continue maintaining the NOP
transaksi valuta asing, Divisi Treasury akan terus menjaga agar under 20%. As well as maintaining the bank note transactions
tingkat PDN berada di bawah 20,0%. Selain mempertahankan that is currently dominated by money changer transactions,
transaksi banknotes yang selama ini didominasi oleh transaksi J Trust Bank will also enter the retail bank notes transactions
money changer, Bank JTrust Indonesia merambah ke transaksi market. This endevour will be facilitated by creating Treasury
retail banknotes. Upaya tersebut akan difasilitasi dengan units at branch offices that functions as a facilitator for buying
mengembangkan Treasury unit di kantor-kantor cabang yang and selling foreign currency either in banknotes or other
berfungsi untuk memfasilitasi transaksi jual dan beli valas baik currency.
dalam bentuk banknotes maupun devisa umum.
Selain transaksi retail banknotes, Bank JTrust Indonesia juga As well as the retail bank notes segment, J Trust Bank will
menjual obligasi secara retail untuk nasabahnya dengan also be offering retail bonds to its clients and acting as an
bertindak sebagai sub-agen penjual Obligasi Negara Retail. agent for the Retail Government Bonds. The sale of the Retail
Penjualan Obligasi Negara ritel ini selain bertujuan untuk Government Bonds purpose is to fulfill the needs of the clients
memenuhi kebutuhan nasabah dalam mencari alternatif to seek alternative investment instrument besides deposits
investasi selain deposito dan tabungan, juga sebagai and savings, and also to improve the Bank’s image and
upaya untuk meningkatkan image Bank dan meningkatkan increase fee based income.
pendapatan fee based Bank.
Kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan Treasury Bank A significant contribution of J Trust Bank’s Treasury unit is
JTrust Indonesia berasal dari fee based income, yang sebagian fee based income, in which the majority comes from foreign
besar sumbernya adalah dari transaksi valuta asing dengan exchange transactions with several large corporates, interbank
beberapa korporasi besar, transaksi devisa umum interbank, forex transactions, bank notes transactions, and fixed income
transaksi banknotes dan juga dari transaksi fixed income securities transactions. Because of this, J Trust Bank as a
securities. Oleh karenanya, Bank JTrust Indonesia sebagai bank bank that offers treasury products, will strive to continuously
penyedia produk Treasury, akan terus berupaya mendukung support the client’s portfolio growth through transaction
pengembangan portofolio nasabah melalui layanan transaksi servicing to government institutions, private corporates,
yang dilakukan, baik dengan institusi pemerintah, korporasi money changers and also retail clients. 30% of the Bank’s total
swasta, money changer maupun nasabah ritel. Dari total fee fee based income come from Treasury’s activities and income. 65
based income Bank, hampir 30% berasal dari kegiatan dan To increase the Treasury fee based income, the Bank in 2015
pendapatan Treasury. Dalam rangka meningkatkan fee based performed several initiatives, as follows:
income Treasury, Bank di tahun 2015 melakukan beberapa • Optimize the Treasury Gallery and Treasury unit as a one-
upaya, sebagai berikut: stop service for market advisory and forex buying and
• Optimalisasi Treasury gallery dan Treasury unit yang ada selling activities.
sebagai sarana one stop service untuk kegiatan jual beli • Offering Treasury line facility for corporates and money
valas, konsultasi market. changers such as tom, spot, forward, and swap facility to
• Pemberian fasilitas Treasury Line seperti tom, spot, generate revenue and increase transaction volume for the
forward, dan swap untuk setiap nasabah corporate dan Bank.
money changer untuk bisa menghasilkan profit bagi bank • Collaborate with the Credit Division to improve service
serta meningkatkan volume. to export and import clients with credit facilities at J Trust
• Melakukan kerja sama dengan Divisi Kredit untuk Bank.
meningkatkan pelayanan kepada nasabah Ekspor dan • Lower cost of funds by gradually improving and lowering
Impor yang memiliki fasilitas kredit dari J Trust Bank. CASA interest rate.
• Menurunkan cost of fund dengan menurunkan suku bunga • Perform cross border transactions such as borrowings
secara bertahap dan perbaikan CASA (collateralized loans, etc.) or issuing commercial paper
• Melakukan cross border transaction seperti borrowing to decrease cost of funds and not be dependent on large
(collateralized loan, dll) atau penerbitan surat berharga individual funding.
guna menurunkan cost of fund untuk tidak mengandalkan • Issuing cross border transaction of promissory notes
pendanaan dari deposan tertentu/individu saja. to mitigate liquidity risks from the domination of large
• Penerbitan promissory Notes untuk cross border depositors. The Bank is planning to perform cross border
transaction untuk memitigasi risiko likuiditas dengan borrowing transaction by issuing promissory notes to
masih tingginya dominasi deposan besar/jumbo, bank gradually accumulate funds from the shareholders in
merencanakan untuk melakukan cross border transaction which the first phase will be in March 2016 in the amount
borrowing melalui penerbitan surat berharga promissory of Rp370 billion. Interest rate is assumed to vary between
notes dengan menarik investasi dana melalui pemegang 7 – 8%. With the infusion of these funds to replace the
saham secara bertahap untuk tahap awal ini Rp370 miliar large individual depositors, it is expected that cost of funds
hingga Maret 2016. Suku Bunga diasumsikan bervariasi will improve or be reduced.
sesuai tenor yakni antara 7% hingga 8%. Dengan suku
bunga tersebut untuk menggantikan jumbo deposan, biaya
dana diperkirakan akan turun atau membaik.
2015 Annual Report J TRUST BANK
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Pembahasan dan Analisa Manajemen
Company Profile Management Report Management Discussion & Analysis
Pembahasan dan analisis kinerja keuangan J Trust Bank The following financial performance discussion and analysis
berikut berpedoman kepada Laporan Keuangan untuk of J Trust Bank refers to Financial Statements ending on
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 December 31, 2015 and 2014 which has been audited by
dan 2014 dimana telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. a Public Accountant Firm. The Financial Statements were
Laporan Keuangan tersebut diaudit oleh Tjahjadi and Tamara audited by Tjahjadi and Tamara (An Independent Member
(An Independent Member Firm of Morison International) Firm of Morison International) with an unqualified opinion in
dengan opini wajar tanpa pengecualian dalam segala hal all material respects. These financial statements are also
yang material. Laporan keuangan tersebut juga disajikan presented together with this Annual Report.
bersama-sama dengan Laporan Tahunan ini.
Kinerja Bank mengalami peningkatan terlihat dari net interest The Bank’s performance showed improvement as reflected by
margin (NIM) 0,93% pada akhir tahun 2015 dibandingkan its Net Interest Margin (NIM) which stood at 0.93% at the end
0,24% pada akhir tahun 2014. Total aset naik sebesar 3,9% of 2015, up from 0.24% at the end of 2014. Total asset rose
menjadi Rp13,18 triliun per 31 Desember 2015. Pertumbuhan 3.9% to Rp13.18 trillion as of 31 December 2015. Loans grew
kredit naik sebesar 19,41% menjadi Rp9,36 triliun. Walaupun 19.41% to Rp9.36 trillion. Nevertheless, the national banking
begitu, kondisi perbankan nasional turut berdampak pada condition also impacted the performance of PT. Bank JTrust
kinerja PT Bank JTrust Indonesia Tbk. Bank masih mengalami Indonesia Tbk. The Bank still experience losses slightly higher
kerugian yang sedikit meningkat dibandingkan tahun than the previous year due to, among others, an increase in
sebelumnya, salah satunya akibat cadangan penghapusan reserve for bad debts to improve the credit quality. Meanwhile,
aktiva produktif yang diperbesar agar kualitas kredit lebih the third party funds dropped to Rp11.02 trillion from Rp11.03
membaik. Sedangkan, dana pihak ketiga menjadi Rp11,02 trillion at the end of 2014.
triliun dari Rp11,03 triliun di akhir tahun 2014.
Manajemen telah berupaya menekan rasio kredit bermasalah, The management successfully lowered its gross Non-
dengan tingkat Non-Performing Loan (NPL) bruto 3,71% pada Performing Loan (NPL) ratio from 12.24% at the end of 2014
akhir tahun 2015 telah sesuai dengan batasan maksimal to 3.71% at the end of 2015, below the regulatory maximum
regulator yaitu 5%, dibandingkan 12,24% pada akhir tahun limit of 5%. The management also increase its total loans but
2014. Manajemen juga berhasil meningkatkan jumlah kredit still within the prudential corridor with Loan to Financial Ratio
namun tetap dalam koridor kehati-hatian, dengan Loan (LFR) reaching 85.00% as of December 31, 2015, up from
to Financial Ratio (LFR) yang mencapai 85,00% per 31 71.14% at the end of 2014.
Desember 2015 dari 71,14% di akhir tahun 2014.
67
Laporan Laba Rugi Komprehensif Comprehensive Profit and Loss Statement
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Pendapatan Bunga 1.070.951 1.194.273 Interest income
Beban Bunga (922.087) (1.128.672) Interest expenses
pendapatan Bunga Bersih 148.864 65.601 Interest income - net
Jumlah Pendapatan Operasional lainnya 86.863 75.844 Total Other Operating Income
Jumlah Beban Operasional lainnya (873.065) (643.576) Total Other Operating Expenses
(Beban) Operasional lainnya bersih (796.202) (567.732) Other Operating Expenses - net
(rugi) Operasional (647.338) (502.131) Loss From Operations
Pendapatan dan Beban non Operasional (4.412) (170.124) Non-Operating Income (Expenses)
(Rugi) sebelum pajak Penghasilan (651.750) (672.255) Loss Before Deferred Income Tax
Benefit
(Rugi) Bersih (676.010) (663.747) (Loss) - net
(rugi) bersih Komprehensif (700.865) (658.667) Comprehensive Loss - net
Berdasarkan analisa perbandingan laporan laba rugi Based on comparative analysis on the comprehensive profit
komprehensif tahun 2015 dan tahun 2014, Bank masih and loss statement of 2015 and 2014, the Bank still recorded
membukukan rugi komprehensif yang meningkat 6,41% a comprehensive loss that rose by 6.41% to Rp700.87 billion
tercatat Rp700,87 miliar dibandingkan Rp658,67 miliar di from Rp658.67 billion in 2014.
tahun 2014.
Penurunan rugi bersih disebabkan terutama meningkatnya The net profit loss increased was primarily due to an increase
beban operasional lain dari Rp643,58 miliar pada tahun 2014 in other operational expense from Rp643.58 billion in 2014
menjadi Rp883,07 miliar pada tahun 2015 terutama untuk to Rp883.07 billion in 2015, mainly for the provisioning for
pembentukan cadangan kerugian asset dengan mengacu impairment loss on asset value by referring to prudential
pada prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit dan principles in managing loans and also considering the Banking
dengan melihat perkembangan kredit bermasalah industri industry’s non-performing loans that have tendency to rise.
perbankan yang cenderung meningkat.
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Kredit yang Diberikan 912.973 1.032.963 Loans
Surat Berharga 122.568 98.728 Marketable securities
Penempatan pada Bank Indonesia dan 35.410 62.582 Placements with Bank Indonesia (BI)
Bank Lain and other banks
Jumlah Pendapatan Bunga 1.070.951 1.194.273 Total Interest Income
Pendapatan Bunga Penempatan Pada Bank Indonesia Interest Income from Placements at Bank Indonesia
dan Bank Lain and Other Banks
Pendapatan bunga penempatan pada BI dan bank lain Interest income from placements with BI and other banks in
di tahun 2015 menurun 43,42% menjadi Rp35,41 miliar 2015 declined 43.42% to Rp35,41 billion from Rp62,58 billion
dibandingkan Rp62,58 miliar di tahun 2014, yang disebabkan in 2014, which was primarily due to a decrease in interest
terutama penurunan pendapatan bunga dari deposit facility income in line with a drop in outstanding balance of the deposit
yang outstandingnya menurun, lebih banyak ditempatkan facility as more was placed in SBI which offered higher interest
pada SBI yang berbunga lebih tinggi. rates.
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Deposito Berjangka 863.487 1.017.689 Time deposits
Giro 22.063 71.753 Demand deposits
Simpanan dari Bank lain 19.612 16.998 Deposits from other banks
Tabungan 16.410 21.886 Savings deposits
Provisi dan Komisi 515 346 Provision and commission
Jumlah 922.087 1.128.672 Total
Beban bunga dihitung dari imbal jasa atas simpanan nasabah, Interest expense is calculated from compensation on
fasilitas pinjaman dan surat-surat berharga yang diterbitkan. customer’s deposits, loan facilities and marketable securities
Beban bunga bank di tahun 2015 menurun 18,30% menjadi issued. Interest expense in 2015 dropped 18.30% to Rp922.09
Rp922,09 miliar dibandingkan Rp1.128,67 miliar di tahun billion from Rp1,128.67 billion in 2014, mainly due to a drop
2014 terutama disebabkan menurunnya giro 69,25% dengan in demand deposit which amounted 69.25% which dominated
dominasi porsi 2,39% terhadap total beban bunga kemudian 2.39% portion of the total interest expense as well as the
menurunnya beban bunga tabungan dan deposito masing- decline in interest expenses for savings and time deposits
masing 25,02% dan 15,15%. which fell 25.02% and 15.15% respectively.
Rp185,41 miliar di tahun sebelumnya. Penurunan beban non declined 86.38% to Rp19.75 billion in 2015 from Rp145.01
operasional terbesar dari menurunnya biaya perkara 86,38% billion in 2014. In 2015 legal fees dropped drastically and
menjadi Rp19,75 miliar ditahun 2015 dibandingkan Rp145,01 several legal issues have been settled.
miliar ditahun 2014. Pada tahun 2015 biaya-biaya hukum
telah menurun drastis dan beberapa permasalahan hukum
dapat terselesaikan.
Pendapatan komprehensif lain-lain setelah pajak selama Other comprehensive income after tax in 2015 dropped
tahun 2015 mengalami penurunan 6,41% lebih rendah dari 6.41%, lower than that of the previous year. The drop in other
pendapatan komprehensif lain-lain selama tahun 2014. comprehensive income was caused by changes in fair value
Penurunan pendapatan komprehensif lain-lain ini disebabkan of marketable securities available for sale in 2015 which was
oleh perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia lower than that of the previous year as well as a drop in fair
untuk dijual selama tahun 2015 yang lebih kecil dari yang value of financial assets classified as assets available for sale
terjadi selama tahun 2014 dan penurunan nilai wajar atas aset in 2015.
keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk
dijual selama tahun 2015.
Asset Asset
Total Assets Total Assets
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Kredit yang diberikan 9.367.221 7.844.302 Loans
Giro pada Bank Indonesia 880.957 1.321.263 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 424.643 147.484 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia and
462.095 1.435.819
Bank lain other banks
Surat-Surat Berharga 1.240.069 2.588.256 Marketable securities
Tagihan Akseptasi 633.245 770.854 Acceptances receivable
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(999.413) (2.705.182) Allowance for impairment losses assets
Aset Keuangan
Asset lainnya 1.174.686 1.286.092 Other assets
Total Aset 13.183.503 12.688.888 Total Assets
Aset Bank selama tahun pelaporan 2015 menjadi The Bank’s assets for the reporting year 2015 increased
Rp13.183,50 miliar meningkat 3,90% dibandingkan 3.90% to Rp13.183,50 billion from Rp12.688,89 billion in
Rp12.688,89 miliar di tahun 2014. Jika dapat dilihat dari tabel, 2014. From the table, it can be seen that the Bank has
bank telah merestruktur komposisi neraca dengan baik, yakni restructured the balance sheet composition well by increasing
meningkatkan aset yang lebih produktif seperti pertumbuhan the more productive asset, namely increasing loans rather
kredit dibandingkan penempatan pada bank lain atau bank than placements at other banks or Bank Indonesia which
Indonesia yang suku bunganya lebih rendah. Bank juga offer lower interest rates. The Bank maintained its portfolio
telah menjaga portofolio dengan baik yang mana kelebihan well, where excess of funds were managed optimally so as
dana dapat dipelihara seoptimal mungkin sehingga dapat to increase profitability. The Bank has also sold their non-
meningkatkan profitabilitas. Bank juga telah menjual kredit performing loans to PT JTrust Investment Indonesia (PT JTII)
bermasalah kepada PT JTrust Investment Indonesia (PT JTII) causing their portfolio to be cleaner with less non-performing
sehingga portofolio menjadi lebih bersih, NPL lebih rendah dan loans and more productive asset as well as making it easier for
produktif, lebih mudah bagi Bank untuk melakukan ekspansi the Bank to expand in subsequent years. On 22 October 2015,
pada tahun-tahun selanjutnya. Pada tanggal 22 Oktober 2015 the Bank sold their problematic assets in the balance sheet,
bank telah menjual aset bermasalah di neraca berupa kredit namely loans and foreclosed collaterals (AYDA) amounting
dan Agunan yang diambilalih (AYDA) Rp1.033,21 miliar dan Rp1,033.21 billion and from the administrative account, namely
dari rekening administrative berupa kredit yang di-hapusbuku loans that have been written-off amounting Rp1,432.48 billion.
Rp1.432,48 miliar. Dengan memperhitungkan cadangan By taking into account the previously established allowance
kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk, hasil penjualan for impairment loss, this sale has caused a loss of Rp46,06
ini telah membukukan kerugian Rp46,06 miliar. Untuk menutup billion. To cover the loss, shareholders have strengthened the
kerugian ini, pemegang saham telah memperkuat permodalan capital through fresh funds and subordinated loans.
melalui dana segar dan berupa pinjaman subordinasi.
Outstanding
Items Dalam Jutaan Rupiah Items
in Million Rupiah
All NPL sold (3-5) 844.566 All NPL sold (3-5) 71
Foreclosed of Collateral 188.644 Foreclosed of Collateral
Total NPL & Foreclosed 1.033.211 Total NPL & Foreclosed
Written off loan 1.432.482 Written off loan
Peningkatan kredit sebesar 19,41% menjadi Rp9.367,22 The loans which increased by 19.41% to Rp9,367.22 billion
miliar dibandingkan Rp7.844,30 miliar di tahun sebelumnya from Rp7,844.30 billion in the previous year was still the main
tetap sebagai komponen utama dalam aset Bank dengan component in the Bank’s asset with proportion recorded at
proporsi tercatat 71,05% dibandingkan total aset. 71.05% of the total asset.
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Kredit Kendaraan Bermotor 2.597.082 1.940.320 Vehicle loans
Kredit Pemilikan Rumah 272.847 328.835 Housing loans
Total 2.869.929 2.269.155 Total
Berdasarkan tabel di atas, portofolio KKB mengalami Based on the table above, the vehicle loan portfolio grew
peningkatan dibandingkan portofolio KPR, KKB meningkat 33.85% to Rp2,597.08 billion in 2015 from Rp1,940.32 billion
33,85% menjadi Rp2.597,08 miliar di tahun 2015 dibandingkan in the previous year, while the housing loan portfolio shrank
tahun sebelumnya Rp1.940,32 miliar. Sedangkan untuk 26.48% to Rp272.85 billion in 2015 from Rp328.86 billion in
portofolio KPR mengalami penurunan 26,48% menjadi the previous year.
Rp272,85 miliar di tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya
Rp328,86 miliar.
Produk consumer business memberikan kontribusi bagi Consumer business product contributed 30.64% to the Bank’s
pertumbuhan kredit bank sebesar 30,64% pada tahun 2015 credit growth in 2015, higher than the previous year’s 28.93%.
lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 28,93%.
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Kredit modal kerja 1.305.673 1.321.243 Working capital loans
Kredit investasi 1.210.279 1.401.407 Investment loans
Pinjaman rekening koran 1.490.601 1.973.424 Current account loans
Kredit ekspor impor 950.028 327.405 Export import loans
Lain-Lain 1.540.547 550.798 Others
72 Total 6.497.128 5.574.277 Total
Berdasarkan tabel di atas portofolio kredit ekspor impor Based on the table above, the export import loan portfolio
mengalami peningkatan sebesar 190,17% menjadi Rp950,03 jumped 190.17% to Rp950.03 billion in 2015 from Rp327.41
miliar di tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumya Rp327,41 billion in the previous year. SME and corporate products
miliar. Produk SME dan corporate memberikan kontribusi bagi contributed 69.36% to the loan growth in 2015, while in 2014,
pertumbuhan kredit 69,36% pada tahun 2015 sedangkan they contributed 71.06%, in line with the Bank’s business plan
untuk tahun 2014 kredit SME dan corporate memberikan to focus on retail business.
kontribusi sebesar 71,06%, hal ini sejalan dengan rencana
bisnis bank yang akan fokus ke segmen ritel.
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Rupiah 8.139.411 6.651.888 Rupiah
Valas 1.227.810 1.192.414 Foreign Exchange
Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa kontribusi kredit The table above showed that contributions of rupiah and foreign
dalam mata uang rupiah dan valas meningkat. Kredit dalam currencies loans increased. Loans in rupiah currency climbed
mata uang rupiah meningkat 22,36% menjadi Rp8.139,41 22.36% to Rp8,139.41 billion in 2015 from Rp6,651.89 billion
miliar di tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya in the previous year. Meanwhile, foreign currencies loans rose
Rp6.651,89 miliar. Sedangkan kredit dalam mata uang valas 2.97% to Rp1,227.81 billion in 2015 from Rp1,192.41 billion in
meningkat 2,97% menjadi Rp1.227,81 miliar di tahun 2015 the previous year.
dibandingkan tahun sebelumnya Rp1.192,41 miliar.
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Rumah Tangga 3.561.572 2.822.736 Household
Industri Pengolahan 2.345.557 2.487.244 Processing industry
Perdagangan Besar dan Eceran 1.176.312 1.202.775 Wholesaler and retail
Perantara Keuangan 957.369 442.105 Financial agent
Transportasi, Pergudangan dan Transportation, warehousing and
277.204 207.591
Komunikasi communications
Konstruksi 109.692 246.326 Construction
Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, Lifestyle, social cultural, entertainment
73.976 32.751
hiburan dan perorangan lainnya and other individuals
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 44.019 55.134 Healthcare services and social activities
Penyediaan akomodasi, makanan dan Supply of accommodation, food and
321.693 69.210
minuman beverages
Real estate, usaha persewaan dan jasa
439.971 257.998 Real estate, rental and services
perusahaan
Pertambangan 16.648 14.921 Mining
Perikanan 1.673 3.178 Fishery
Pertanian, perburuan dan kehutanan 26.982 2.003 Agribusiness, hunting and forestry
Jasa perorangan yang melayani rumah
253 255 Individual services te household
tangga
jasa pendidikan 1.630 75 Education services
Listrik, gas dan air 12.670 - Electricity, gas and water
Total 9.367.221 7.844.302 Total
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa peningkatan pada The above table shows that increases in loans based on 73
kredit berdasarkan sektor ekonomi di sebabkan adanya economic sectors occurred because of increases in several
peningkatan beberapa sektor antara lain: sektor listrik, gas sectors, such as: electricity, gas and water which jumped
dan air meningkat 100% dari menjadi Rp12,67 miliar di tahun 100% to Rp12.67 billion in 2015, as loans to this sector were
2015 dimana pada tahun sebelumnya tidak ada kredit di sektor not available in the previous year, followed by the educational
tersebut, kemudian diikuti juga dengan sektor jasa pendidikan service and agricultural sector and the hunting and forestry
dan sektor pertanian, perburuan dan kehutan yang masing- sector which rose 2.073% and 1.247% respectively in 2015.
masing meningkat 2,073% dan 1,247% di tahun 2015.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Allowance for Impairment Loss (CKPN)
Bank menggunakan teknik perhitungan dalam cadangan The Bank uses a calculation technique in allowance for
kerugian penurunan (CKPN) nilai asset keuangan secara impairment loss (CKPN) of financial asset values individually
individual dan kolektif, adalah sebagai berikut: and collectively, as follows:
• Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Individual • Individual Allowance for Impairment Loss
Bank melakukan evaluasi kerugian penurunan nilai dan The Bank evaluates impairment losses and provision
perhitungan pembentukan CKPN aset keuangan kredit for impairment loss for financial asset individually using
secara individual menggunakan teknik discounted cash discounted cash flow techniques (present value of
flow (nilai kini estimasi arus kas masa datang) dan fair value estimated future cashflows) and fair value of collateral.
of collateral (nilai kini dari nilai wajar agunan). Estimasi Discounted cash flow is derived from expected basic
arus kas masa datang (discounted cash flow) bersumber income, interests and/or penalties as well as from proceeds
dari ekspektasi penerimaan pokok, bunga dan atau denda, from claims on third party collateral and/or compensation
dapat juga bersumber dari penerimaan realisasi hasil klaim from insurance company. Meanwhile estimated future
jaminan pihak ketiga dan atau pembayaran ganti rugi dari cashflow deriving from fair value of collateral comes from
perusahaan asuransi. Sedangkan estimasi arus kas masa realization of collateral selling. If no objective evidence
datang yang berasal dari ekspektasi penerimaan realisasi of impairment is found in the individually evaluated
agunan (fair value of collateral) bersumber dari realisasi credit financial asset, then impairment and allowance for
penjualan agunan. Aset keuangan kredit yang telah impairment evaluation is calculated collectively.
dievaluasi secara individual namun tidak terdapat bukti
objektif kerugian penurunan nilai, maka evaluasi kerugian
penurunan nilai dan CKPN dilakukan secara kolektif.
Saldo awal tahun 563.726 45.904 967.079 36.412 Balance at beginning of year
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 216.070 115.892 125.306 15.074 Provision (reversal) during the year
Penghapus bukuan kredit (290.373) (70.470) (355.719) - Written-off loans
Penjualan kredit bermasalah (349.976) (3.749) - - Sale of non-performing loans
Set-off kredit koperasi - - (173.343) - Set-off loans to cooperatives
Selisih perbedaan kurs (36.382) - 403 (5.582) Exchange rate differences
Saldo akhir tahun 103.065 87.577 563.726 45.904 Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian The management sees that the provision for impairment
penurunan nilai kredit yang dibentuk adalah cukup untuk loss is sufficient to cover the losses that may arise due to
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak uncollectible loans.
tertagihnya kredit.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Placement at Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan Placement at Bank Indonesia and other Banks is an allocation
alokasi penempatan dana sementara untuk mengoptimalkan of temporary placement of fund to optimize third party funds
kelebihan dana pihak ketiga dan memitigasi risiko likuiditas and mitigate liquidity risk of the Bank. Fluctuation in placement
Bank. Fluktuasi saldo penempatan pada Bank Indonesia dan balance at Bank Indonesia and other banks depends on third
bank lain tergantung dari siklus perputaran likuiditas dana dari party fund’s liquidity cycle. Placement at Bank Indonesia and
pihak ketiga. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank other banks in 2015 declined 67.82% to Rp462.09 billion from
lain di tahun 2015 menurun 67,82% menjadi Rp462,09 miliar Rp1,435.82 billion in 2014. To maintain Bank’s liquidity, on 31
dibandingkan Rp1.435,82 miliar di tahun 2014.Untuk menjaga December of 2015 and 2014 placement at FASBI stood at
likuiditas bank, pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Rp169.92 billion and Rp1,135.82 billion respectively.
penempatan pada FASBI masing-masing sebesar Rp169,92
miliar dan Rp1.135,82 miliar.
LIABILITAS LIABILITIES
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Simpanan dari Pihak Ketiga 11.020.779 11.026.739 Deposits from other banks
Giro 1.000.473 569.766 Demand deposits
Tabungan 451.194 465.474 Savings deposits
Deposito 9.569.112 9.991.499 Time deposits
Simpanan dari Bank Lain 378.494 48.745 Deposits from other banks
Liabilitas lainnya 786.077 614.386 Other Liabilities
Total kewajiban 12.185.350 11.689.870 Total Liabilities
Total liabilitas Bank meningkat 4,24% di tahun 2015 menjadi The total liabilities of the Bank increased 4.24% in 2015 to
Rp12.185,35 miliar dibandingkan Rp11.689,87 miliar di tahun Rp12,185.35 billion from Rp11,689.87 billion in 2014 supported
2014 yang didukung terutama oleh peningkatan simpanan mainly by a 676.48% increase in placement from other banks 75
dari bank lain 676,48% menjadi Rp378,49 miliar dibandingkan to Rp378.49 billion from Rp48.75 billion in the previous year.
Rp48,75 miliar di tahun sebelumnya. Untuk simpanan In 2015, the third party funds remained relatively stable at
nasabah relatif stabil di tahun 2015 tercatat Rp11.020,78 Rp11,020.78 billion, down slightly from Rp11,026.74 billion in
miliar dibandingkan Rp11.026,74 miliar di tahun 2014. 2014.
Porsi terbesar dari simpanan nasabah adalah deposito The largest portion of third party funds was the time deposits
tercatat 86,83% dari total simpanan nasabah. Porsi tabungan which dominated 86.83% of the total third party funds.
dan deposito di tahun 2015 masing-masing tercatat 9,08% Portions of savings and demand deposits in 2015 were 9.08%
dan 4,09%. Upaya mempertahankan outstanding bersamaan and 4.09% respectively. Efforts in maintaining the outstanding
dengan perbaikan CASA adalah strategi manajemen untuk and concurrently improving CASA are the management
memperbaiki komposisi deposan besar dengan menambah strategy to adjust the composition of large deposit customers
nasabah retail yang tentunya dengan tingkat bunga yang by increasing retail customers with lower interest rates so as
lebih rendah sehingga dapat memperbaiki biaya dana secara to lower the overall cost of fund.
keseluruhan.
76 Keterangan
Dalam Jutaan Rupiah
2015 2014
Description
in Million Rupiah
Modal Inti 1.027.898 896.140 Core Capital
Modal Disetor 11.223.155 10.223.155 Paid-up Capital
Cadangan tambahan modal (10.195.257) (9.327.015) Reserve for Additional Capital
Modal Pelengkap 413.916 146.654 Supplementary Capital
Jumlah Modal Inti dan Modal Pelengkap 1.441.814 1.042.794 Total Capital
J Trust Bank memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga J Trust Bank has a strong commitment to maintaining capital
modal sesuai dengan ketentuan BI yang berlaku dimana according to the prevailing BI regulation, where capital is
modal yang dimiliki diklasifikasikan kedalam dua tier yaitu classified into two tiers, namely tier 1 capital and tier 2 capital.
modal tier 1 dan modal tier 2. Hal ini dilakukan dalam rangka This is to support business growth, anticipate business
mendukung pertumbuhan bisnis, mengantisipasi peluang opportunities and protect the Bank from business potential
bisnis, dan melindungi bank dari kemungkinan risiko bisnis. risks.
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Arus Kas dari aktivitas operasi (2.827.747) 798.825 Cash flows from operating activities
Arus Kas dari aktivitas investasi 610.432 (1.044.502) Cash flows from investing activities
Arus Kas dari aktivitas pendanaan 1.044.625 300.000 Cash flows from financing activity
• Rasio Kredit Bermasalah dan Pengelolaan Tingkat • Non-performing Loan Ratio and Collectibility Level
Kolektibiltas Management
Rasio kredit bermasalah atau rasio NPL-gross tercatat The gross Non-performing Loan (NPL) ratio stood at
3,71% menurun 8,53% dibandingkan 12,24% pada tahun 3.71%, down 8.53% from 12.24% in 2014, while the net
2014. Sedangkan Rasio kredit bermasalah atau rasio NPL ratio stood at 2.19%, down 3.26% from 5.45% in the
NPL-net tercatat 2,19% menurun 3,26% dibanding tahun previous year. This was a result of the Bank selling its NPL
sebelumnya 5,45%. Hal ini disebabkan karena Bank to an affiliated party worth Rp844.56 billion or Rp490.84
melakukan penjualan NPL sebesar Rp844,56 miliar atau billion net after deducting allowance for impairment loss.
netto Rp490,84 miliar setelah dikurangi CKPN kepada
pihak berelasi.
• Rasio Likuiditas, Loan to Fund Ratio (LFR) • Liquidity Ratio, Loan to Fund Ratio (LFR)
Berdasarkan peraturan BI No. 17/11/PBI/2015, sejak Based on BI regulation No. 17/11/PBI/2015, starting
Agustus 2015 perhitungan LDR diganti dengan August 2015 LDR calculation has been replaced with
perhitungan LFR. Rasio LFR tahun 2015 sebesar 85,00% LFR. The Bank’s LFR in 2015 rose to 85%, up 13.86%
meningkat 13,86% dibandingkan dengan tahun 2014 from 71.14% in 2014. This LFR was within the Bank’s LFR
sebesar 71,14%. LFR Bank adalah sebesar 85,00%, LFR target, namely between 78% and 94.00%. Therefore, the
Bank berada dalam kisaran LFR Target sebesar 78% Bank’s Minimum Reserve Requirement (GWM) for the LFR
sampai dengan 94,00%. Dengan demikian, GWM LFR was 0% of the Third Party Fund (DPK) in Rupiah or Rp0
Bank adalah sebesar 0% dari DPK dalam Rupiah atau and the Bank’s Minimum Capital Adequacy Requirement
sebesar Rp0 dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) was greater than the Minimum Capital Adequacy
(KPMM) Bank lebih besar dari KPMM Insentif. Requirement Incentive.
Profitabilitas Profitability
• Net Interest Margin (NIM) • Net Interest Margin (NIM)
Level margin pendapatan bunga bersih 0,93% di tahun The net Interest Margin level stood at 0.93% in 2015, up
2015 meningkat menjadi 0,69% dibandingkan 0,24% di 0.69% from 0.24% in 2014. This was in line with J Trust
tahun di 2014. Hal ini sejalan dengan fokusnya J Trust Bank’s focus to expand its infrastructure to the retail
Bank kepada pengembangan infrastruktur kearah bisnis business through micro, small and medium loans in line
retail melalui kredit mikro, kecil dan menengah bersamaan with improvements in CASA and cost of fund to boost NIM.
dengan peningkatan CASA dan perbaikan biaya dana,
sehingga NIM meningkat.
Rentabilitas Rentability
Seperti telah di jelaskan, secara operasional masih As previously explained, operationally the Bank still posted
membukukan kerugian. Hal ini pun berdampak pada rasio loss. This affected the ratios related to profit and loss, such as:
yang berhubungan dengan laba rugi masih antara lain:
• Return on Assets (ROA) • Return on Assets (ROA)
Meningkatnya rugi bersih Bank menyebabkan kenaikan An increase in the Bank’s net loss has caused a negative
rasio imbal hasil terhadap aset rata-rata Return on Asset increase to the Return on Average Asset in 2015 to
78 (ROA) Bank di tahun 2015 menjadi (5,37%) dibandingkan (5.37%) from (4.96%) in the previous year.
(4,96%) di tahun sebelumnya.
• Return on Equity (ROE) • Return on Equity (ROE)
Rasio imbal hasil terhadap ekuitas Return on Equity The Bank’s Return on Equity (ROE) reflected the returns
(ROE) Bank merupakan cerminan imbal hasil kepada to the shareholders which dropped in 2015 to (59.03%)
pemegang saham di tahun 2015 menurun menjadi from (58.07%) in the previous year.
(59,03%) dibandingkan (58,07%) di tahun sebelumnya.
• Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan • Operating Expense to Operating Income (BOPO) Ratio
Operasional (BOPO) The operating expense to operating income (BOPO) ratio
Rasio BOPO di tahun 2015 143,68% meningkat in 2015 reached 143.68%, up from 136.39% in 2014. This
dibandingkan 136,39% di tahun 2014. Hal ini disebabkan was an impact of the establishment of reserves.
karena imbas dari pembentukan cadangan.
Keterangan Description
2015 2014
Dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah
Nilai Tercatat Carrying Value
Hak atas tanah 118.847 152.561 Land rights
Bangunan 39.957 45.835 Buildings
Inventaris kantor 21.997 21.215 Office equipments
Kendaraan 2.486 5.371 Vehicles
Jumlah Nilai tercatat 183.287 224.982 Total Carrying Value
Akumulasi penyusutan
Bangunan 4.833 3.106 Buildings
Inventaris kantor 16.113 13.601 Office equipments
Kendaraan 2.271 3.624 Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan 23.217 20.331 Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Netto 160.070 204.651 Net Book Value
Selama tahun 2015, Bank telah melakukan investasi barang Throughout 2015, the Bank made capital goods investment
modal yang dibutuhkan ditunjukan untuk kegiatan operasional which were needed for the Bank’s operational activities with
Bank dengan jumlah biaya perolehan mencapai Rp3,52 miliar. acquisition cost amounting Rp3.52 billion for the procurement 79
Kegiatan investasi barang modal tersebut hanya berupa of office inventory. If compared with 2014, increase in
inventaris kantor sebesar Rp3,52 miliar. Jika dibandingkan investment activities was derived from building which reached
dengan tahun 2014 penambahan kegiatan investasi berasal Rp3.15 billion and office inventory worth Rp3.0 billion.
dari bangunan sebesar Rp3,15 miliar dan inventaris kantor
sebesar Rp3,0 miliar.
Ikatan Material Investasi Barang Modal Material Commitment on Capital Goods Investment
Bank tidak memiliki ikatan material terkait investasi The Bank did not make any material commitment related to
barang modal yang dilakukan di 2015. Seluruh kegiatan capital goods investment in 2015. The entire capital goods
investasi barang modal dalam bentuk penambahan tanah, investment activities in form of acquisitions of land, building,
gedung kantor, kendaraan bermotor, mesin dan peralatan, vehicles, machineries, equipment and office furniture and pre-
perlengkapan dan perabotan kantor, serta aset pra-operasional operational assets were funded by the Bank and in Rupiah
dibiayai oleh Bank dalam mata uang Rupiah. Aset tetap Bank currency. All of the Bank’s fixed assets have been insured with
telah diasuransikan dengan property all risk insurance dan all risk coverage to property and earthquake with PT Asuransi
earthquake insurance pada PT Asuransi Ramayana (pihak Ramayana (third party) with insured value of Rp182,907 on 31
ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp182.907 pada December 2015, up from Rp171,943 on 31 December 2014
tanggal 31 Desember 2015 dan Rp171.943 pada tanggal 31 as well as motor vehicle insurance with insured amounting
Desember 2014 dan asuransi kendaraan bermotor dengan Rp5,625 on 31 December 2015, down from Rp6,034 on 31
nilai pertanggungan Rp5.625 pada tanggal 31 Desember December 2014.
2015 dan Rp6.034 pada tanggal 31 Desember 2014.
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, The Bank owns several pieces of land located in Jakarta,
Medan, Palembang, Pangkal Pinang, Sungai Liat, Solo, Medan, Palembang, Pangkal Pinang, Sungai Liat, Solo,
Surabaya dan Makassar dengan hak kepemilikan berupa Hak Surabaya and Makassar with ownership status of rights-
Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo pada berbagai to-build (HGB) that will mature on various dates until 2038.
tanggal sampai dengan tahun 2038. Manajemen berpendapat The management considers that there is no issue related to
bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak the extension of land ownership rights as all pieces of land
atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan were acquired legally, supported by sufficient evidence of
didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai. ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada aset On December 31, 2015 and 2014, there were no fixed assets
tetap yang dijadikan sebagai jaminan. Pada tanggal 31 pledged as collateral. On December 31, 2015 and 2014, there
Desember 2015 dan 2014, tidak ada aset tetap yang dipakai were no fixed assets put into temporary used or halted from
sementara atau dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak active use and classified as available for sale. On December
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada tanggal 31, 2015 and 2014, the Bank reviewed the useful life,
31 Desember 2015 dan 2014, Bank melakukan peninjauan depreciation method and residual values of their fixed assets
kembali atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai and concluded that there were no changes to the methods
residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat and assumptions. Based on Bank management analysis,
perubahan atas metode dan asumsi tersebut. Berdasarkan there were no occurrence or changes in circumstances that
penelaahan manajemen Bank, tidak terdapat kejadian atau indicated an impairment of fixed assets on December 31,
perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan 2015 and 2014.
nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pengadaan barang capex menjadi opex, antara lain: Procurement of goods transforming capital expenditure into
Pengadaan kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4/ operational expenditure, included:
komputer/mesin hitung uang/mesin fotocopy/Hardware IT Procurement of 2-wheeled and 4-wheeled vehicles/computers/
dilakukan melalui mekanisme sewa dalam rangka program cash counting machines/photocopy machines/IT hardwares
efisiensi Bank. were conducted through rental mechanism in line with the
Bank’s efficiency program.
Rencana Waktu
Penerbitan
Jenis Progress sd Desember 2015
No atau Pelaksanaan
Type Progress up to December 2015
Planned Time of
Issuance
or Execution
A PRODUK | PRODUCT
1 Menerbitkan surat berharga Q4 2015 Untuk menerbitkan surat berharga jangka panjang diperlukan
Issuance of marketable secutities rating yang relatif baik, sementara rating J Trust Bank belum
memenuhi dari kriteria rating tersebut
Issuance of long-term marketable securities needs a relatively
positive ratings. At present, the ratings on J Trust Bank is not up
to criteria.
2 Menerbitkan NCD Q4 2015 Investor yang akan membeli NCD adalah Investor asing, sesuai
Issuance of NCDs dengan PBI NCD tidak bisa dijadikan underlying transaksi valas
terhadap rupiah.
kedepannya kita akan berusaha mencari Investor lokal
Investors interested in NCDs are overseas investors, whereas
in accordance with BI Regulations, NCDs are not eligible as an
underlying transaction in foreign currency to the Rupiah. In the
future we will seek domestic investors.
3 Menerbitkan Subordinate Loan Q4 2015 Sudah dilakukan
Issuance of Subordinate Loan Done
4 Bilateral Loan Q4 2015 Sudah dilakukan dalam bentuk subordinated Loan
Done, in the form of Subordinated Loan
5 Penambahan 2 Partner Perusahaan Semester 2 Tahun 2015 Management menangguhkan karena lebih fokus kepada produk
Asuransi baru di tahun 2015 (dari Internal
semula penambahaan 1 partner Postponed by the Management, focusing more on internal
perusahaan asuransi baru tahun 2015) products
Addition of 2 new Insurance company
partners in 2015 (from the original plan
of addition of 1 new insurance company 81
partner in 2015)
6 Penambahaan Rider pada produk Semester 2 Tahun 2015 Penambahan rider telah diajukan ke OJK, namun mengingat
Bancassurance Sun Fortune Link kompetensi Insurance Specialist Mitra terbatas, maka
Additional Rider on the Sun Fortune penambahaan rider di tangguhkan. Hal ini berkaitan dengan
Link Bancassurance product pertimbangan risiko reputasi bank.
The additional Rider has been submitted to the OJK. However,
in view of the limited competencies of our Insurance Specialist
Partner, the additional Rider was postponed in consideration of
reputational risk for the Bank.
B AKTIVITAS | ACTIVITY
1 Transaksi Val. Tom, SPOT, FORWARD Q4 2015 Sudah diminatkan ijin ke OJK dan pada saat ini sudah dalam
DAN SWAP tahap sosialisasi
SPOT, FORWARD and SWAP Foreign Request for license already submitted to OJK. Currently in the
Exchange Transactions socialization phase
2 Penambahan Mata Uang CHF & CAD Q4 2015 Bank sudah melakukan pendekatan kepada beberapa
Addition of CHF and CAD currencies counterpart namun bank-bank/counterpart tersebut belum
bersedia membukakan rekening. Bank akan melakukan
pendekatan-pendekatan kepada counterpart dengan tidak hanya
mempertimbangkan kinerja dari J Trust Bank.
The Bank has approached a number of prospective bank
counterparts. However, those banks are unwilling to open an
account. The Bank will made further approaches to counterparts
on the basis of more than just the performance of J Trust Bank.
3 SBI & SDBI Trading 2016 Sudah dilakukan
Done
4 Mini Repo Agreement 2015 Sampai saat ini belum ada bank yang bekerja sama dengan
J Trust Bank. Kedepannya J Trust Bank akan melakukan
pendekatan yang lebih intens dengan bank-bank tersebut.
Up to the present, no banks have cooperated with J Trust Bank.
Going forward, J Trust Bank will undertake more intensive
approach to the banks.
5 Merubah portfolio AFS (FR 64 dan FR Q4 2015 Belum ada kesepakatan Intern mengenai perlakuan akuntansi
65 ke bentuk reksadana terproteksi reksadana. Bank akan memintakan pendapat/Opini KAP sebagai
Changing the AFS portfolio (FR 64 and acuan.
FR 65) into protected mutual funds There is as yet no internal agreement on the accounting treatment
for mutual funds. The Bank will ask for advice from the Public
Accountant Firm (KAP) as reference.
6 Money Changer Q4 2015 Belum dilakukan, terkait dengan PDBI tentang kecukupan modal
pembukaan cabang baru.
Not yet implemented, in view of BI regulation on capital adequacy
for new branch opening.
7 Melakukan Transaksi Cross Border Q4 2015 Bank belum mendapatkan nasabah asing yang bersedia
Cross Border Transactions melakukan transaksi dengan J Trust Bank. Kedepannya bank
akan meminta referal dari perusahaan afiliasi.
The Bank currently has no overseas customers to conduct
transactions with J Trust Bank. Going forward, the Bank will ask
for referrals from affiliated companies.
8 Pinjaman kepada perusahaan Q4 2015 Bank belum menemukan sekuritas yang relatif bonafit yang mau
Sekuritas melakukan transaksi dengan J Trust Bank dengan menyetujui
Loans to Securities Companies syarat-syarat agunan yang diminta oleh bank lain.
The Bank has yet to locate credible securities houses willing
to transactions with J Trust Bank under the same collateral
agreement as with other banks.
9 Peringatan fungsi priority Banking Semester 2 Tahun 2015 Pada saat ini layanan priority banking menjadi bagian dari
Lounge/ruang tunggu ekslusif, yang Semester 2 Year 2015 layanan cabang secara langsung sehingga fungsi ruang tunggu
semula hanya digunakan sebagai dapat dilakukan menjadi tempat transaksi nasabah
lounge bagi nasabah prioritas saja, Currently, the Priority Banking services have become part of direct
akan digunakan juga sebagai tempat branch banking services, and therefore the lounge/waiting room
transaksi nasabah (menjadi priority can function as a place for customer transactions as well
Banking Outlet) antara lain: layanan
perbankan Setoran tunai, bank tunai,
transfer jual beli valas)
Change of function of the Priority
Banking Lounge (exclusive waiting
room), formerly used as a lounge for
Priority customers, will be used as
well as a place to conduct customer
transactions (Priority Banking Outlet)
including for banking services, cash
deposit services, bank transfers,
foreign exchange transactions.
10 Internet Banking Juli-Desember 2015 Sudah dilaunching internet banking untuk koperasi
Carryforward RBB 2014 Already launched - Internet banking for corporations
Internet Banking
Carryforward from 2014 Bank Business
Plan
82 B AKTIVITAS | ACTIVITY
11 Mobile Banking Juli-Desember 2015 Pada tahun 2015 bank lebih fokus untuk mengimplementasikan
internet banking korporasi yang harus ditindaklanjuti sesuai
dengan arahan OJK. Kedepannya Bank akan merealisasikan
aplikasi mobile banking apabila didukung juga dengan core
banking system.
In 2015, the Bank focused more on the implementation of Internet
banking for corporations, in a follow-up to directions from the
OJK. Going forward, the Bank will also implement mobile banking
applications with the support of suitable core banking system.
12 Virtual Account Juli-Desember 2015 Sudah dilakukan dalam tahapan pemilihan vendor dan
Pendokumentasian dokumen Tahap 30%: FSD (Fungsional
Sistem Dok). Kedepannya Bank akan memonitoring secara ketat
pengembangan layanan tersebut agar segera direalisasikan untuk
menambah layanan nasabah baik nasabah existing ataupun
nasabah baru
Already done, currently in the stage for vendor selection and
functional system documentation (FSD) at 30%. Going forward,
the Bank will closely monitor the development of the virtual
account services for soonest commercial launch in order serve
existing as well as new customers
13 Rebranding Oktober 2015 Sudah dilakukan
Done
14 SIKAPI (selalu Menyikapi uang dengan Desember 2015 Tidak terealisasi di tahun 2015, karena sedang dalam penuntasan
Bijak - literally, Wise in Money Matters) rebranding.
Not implemented in 2015, due to being in the final stages of
rebranding.
PERMODALAN CAPITAL
Rasio (KPMM) CAR pada tahun 2015 sebesar 15,49%, The CAR (Minimum Capital Adequacy Requirement) ratio in
pencapaian rasio tersebut sebesar 95,68% terhadap target 2015 stood at 15.49% or 95.68% of the target as of December
Des 2015. Hal ini disebebkan karena dampak adanya 2015. This is due to an increase in Risk Weighted Asset
peningkatan ATMR atas ekspansi kredit serta adanya kerugian (ATMR) on the business expansion and loss suffered due to
karena pembentukan CKPN dengan adanya penurunan provision for impairment loss with the decline of loan quality.
kualitas kredit. Walaupun dibawah target rasio KPMM yang Although the ratio was below the targetted Minimum Capital
di tetapkan tidak mencapai target tetapi bank tetap berusaha Adequacy Requirement (KPMM) ratio, the Bank continued
agar KPMM/CAR berada pada kisaran diatas 14%. to maintain its Minimum Capital Adequacy Requirement
(KPMM)/CAR above 14%.
83
KUALITAS ASET ASSET QUALITY
Non Performing Loan Non-Performing Loan
Realisasi rasio NPL tahun 2015 kembali membaik menjadi The NPL ratios in 2015 improved with net NPL at 2.19% and
net 2,19% dan gross 3,71%. Jika dibandingkan dengan target gross NPL at 3.71%. If compared with the Gross NPL target of
NPL Gross sebesar 2,34% dan target NPL Nett sebesar 0,62% 2.34% and Net NPL target of 0.62% the Bank has not attained
belum memenuhi target. Hal ini terjadi karena ada beberapa the targets. This happened because the Bank was unable to
debitur bermasalah yang belum dapat dijual karena masih sell assets of several debtors as they were still undergoing
bermasalah dalam hukum, sehingga masih dalam portofolio legal process and therefore, their assets remained in the
bank. Namun demikian bank berusaha agar NPL telah berada Bank’s portfolio. Nevertheless, the Bank tried to keep NPL
pada batas yang ditentukan regulator. within the limit set by regulator.
LIKUIDITAS LIQUIDITY
Dana Pihak Ketiga Third Party Fund
Target
Realisasi Desember 2015 (Audited)
Keterangan dalam jutaan Rupiah Description
Realization on December 2015
in million Rupiah
Dana Pihak Ketiga 10.939.520 11.020.779 Third Party Fund
- Giro 1.200.000 1.000.473 - Demand Deposits
- Tabungan 600.000 451.194 - Savings
- Deposito 9.139.520 9.569.112 - Deposits
Adanya penambahan modal kembali dari pemilik Bank J The capital injection by J Trust Bank owner has led to an
Trust sehingga berdampak pada kenaikan permodalan increase in the Bank’s capital and also improved the Bank’s
bank juga telah menambah likuiditas bank sehingga terjadi liquidity resulting in the optimization of liquidity. The Third Party
optimalisasi likuiditas. Dana Pihak ketiga tahun 2015 Fund in 2015 remained stable if compared to the previous
relatif stabil jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, year. However, if compared to the Third Party Fund target,
namun jika dibandingkan dengan target Dana Pihak Ketiga the achievement was 100.74%, in line with the management’s
pencapaiannya 100,74% sejalan dengan upaya manajemen efforts to optimize idle funds. Looking ahead, the Bank will
untuk optimalisasi kelebihan dana. Untuk kedepannya Bank continue to arrange the fund composition toward the cheaper
akan terus berupaya menata komposisi dana kearah yang fund and try to cut dependency on large depositors.
lebih murah serta berupaya melepaskan keterikatan pada
deposan besar.
RENTABILITAS RENTABILITY
Laba Rugi Profit and Loss
84 Keterangan
Target
dalam jutaan Rupiah
Realisasi Desember 2015 (Audited)
Description
Realization on December 2015
in million Rupiah
Laba Rugi Setelah Pajak (656,752) (676.010) Profit (Loss) After Tax
Bank sudah mengalami perbaikan terutama pertumbuhan The Bank experienced improvements notably in loan growth
kredit dan perbaikan biaya dana namun pembebanan untuk and cost of funds but expense for establishing reserve for
membentuk kembali cadangan atas penurunan kualitas kredit credit quality decline and losses on asset sales have resulted
dan kerugian penjualan aset berakibat pada meningkatnya in increased accumulated losses in the current year and
kerugian akumulasi bank tahun berjalan sehingga pencapaian therefore the achievement of net income has not reached the
laba rugi bersih belum mencapai target yang sudah ditetapkan target which was set at Rp565,75 billion loss.
rugi Rp656,75 miliar.
Target
Realisasi Desember 2015 (Audited)
Keterangan dalam jutaan Rupiah Description
Realization on December 2015
in million Rupiah
BUA 154.419 177.282 BUA
Personel 316.788 332.524 Personnel
Promotion 7.212 6.664 Promotion
Lain-lain 36.401 96.823 Others
Biaya Overhead 514.820 613.294 Overhead Expenses
Total biaya overhead tahun 2015 sebesar Rp613,29 miliar Total overhead cost of 2015 reached Rp613.29 billion, higher
melebihi dari target yang diberikan sebesar Rp514,82 miliar than the set target of Rp514.82 billion or exceeding the target
atau melampaui hanya sebesar 16.01% dari target. Jika dilihat by 16.01%. Viewing each component of the overhead cost,
per komponen biaya overhead,
1. Biaya umum administrasi dan lainnya terealisasi Rp177,28 1. The general, administrative and other expenses realized
miliar atau 12,9% diatas target yang telah dianggarkan reached Rp177.28 billion or 12.9% higher than the
sebesar Rp154,42 miliar pelampauan terutama dari biaya budgetted target of Rp154.42 billion. The excess was
pajak atas penjualan aset Kantor Cabang serta adanya mainly caused by tax expense on asset sales of Branch
kenaikan biaya Notaris terkait dengan penjualan Aset dan Offices and an increase in Notary fees related to the sales
biaya rebranding nama Bank JTrust Indonesia. of Assets and expenses for rebranding the name of the
2. Biaya tenaga kerja dengan target biaya Rp316,79 miliar Bank JTrust Indonesia.
telah melampaui target dikarenakan adanya biaya 2. Labor costs, with target previously set at Rp316,79 billion,
tambahan untuk imbalan jasa masa kerja namun masih di exceeded its target due to the occurrence of additional
kisaran 3,9% walau naik menjadi Rp332,52 miliar cost on compensation on work tenure but still in the range
3. Biaya promosi Rp6,66 miliar tidak melampaui target yang of 3.9% despite rising to Rp332,52 billion.
ditetapkan Rp7,212 miliar, sehingga biaya promosi bisa 3. The promotional cost reached Rp6.66 billion, or 8.22% 85
ditekan sebesar 8,22% dari target yang sudah ditetapkan. lower that the set target of Rp7.212 billion.
Seperti telah di jelaskan, secara operasional masih As previously explained, operationally the Bank still posted
membukukan kerugian. Hal ini pun berdampak pada rasio loss. This affected ratios related to profit and loss, such as
yang berhubungan dengan laba rugi antara lain ROA ditahun ROA in 2015 which stood at (5.37%), higher than the target
2015 sebesar minus 5,37% dibandingkan target sebesar of (5.19%). ROE in 2015 stood at (59.03%), higher than the
minus 5,19%. ROE ditahun 2015 minus 59,03% dibandingkan target of (57.06%). As well as the realization of Operating
target yang ditetapkan sebesar minus 57,06%. Demikian Expense to Operating Income (BOPO) in 2015 which stood at
pula dengan realisasi BOPO ditahun 2015 sebesar 143,68% 143.68%, higher than the target of 135.51% as an impact of
dibandingkan target yang diberikan sebesar 135,51% imbas the establishment of reserves, but for the future, the Bank will
dari pembentukan cadangan, namun secara keseluruhan try to curb the overhead costs in order to save optimally and
untuk kedepannya bank akan berusaha kembali menekan remain lower than the set target.
beban biaya overhead agar dapat dihemat secara maksimal
dibawah target yang ditetapkan.
Projections
dalam jutaan Rupiah
Indikator in million Rupiah Indicator
31-Mar-16 30-Jun-16 30-Sep-16 31-Des-16
Total Asset 13.682.671 14.023.257 14.760.159 15.132.970 Total Asset
Loan 9.396.906 10.189.448 10.709.206 11.215.734 Loan
Giro BI 832.418 852.154 910.745 942.259 Demand Deposits with BI
SBI/Government Bond 1.640.041 1.240.737 1.456.303 1.122.319 SBI/Government Bond
Depo Facility/Fasbi 199.969 199.969 199.969 199.969 Depo Facility/Fasbi
Demand Deposits 852.566 991.512 1.181.533 1.312.063 Demand Deposits
Savings 513.709 557.904 604.804 654.574 Savings
Time Deposits 9.489.626 9.738.758 10.309.155 10.557.118 Time Deposits
Total Deposits 10.855.901 11.288.174 12.095.491 12.523.755 Total Deposits
Equity 1.459.713 1.148.966 1.152.601 1.163.205 Equity
Total Capital 1.502.993 1.484.658 1.473.584 1.470.202 Total Capital
Tier 1 1.101.830 1.098.965 1.102.599 1.113.203 Tier 1
Tier 2 401.163 385.694 370.985 356.999 Tier 2
Profit (Loss) after Tax 18.365 15.401 19.036 29.640 Profit (Loss) after Tax
Financial Ratios Financial Ratios
- CAR 15,31% 13,90% 13,21% 12,70% - CAR
- NPL - Gross 2,91% 2,39% 2,03% 1,70% - NPL - Gross
- NPL - Net 1,25% 0,88% 0,59% 0,31% - NPL - Net
- ROA 0,73% 0,30% 0,24% 0,29% - ROA
- ROE 8,9% 3,7% 3,1% 3,6% - ROE
- NIM 3,0% 3,3% 3,4% 3,4% - NIM
86 - CASA 12,6% 13,7% 14,8% 15,7% - CASA
- Operating expense/Opr Income 92,3% 95,3% 95,8% 95,7% - Operating expense/Opr Income
- COF 8,6% 8,6% 8,6% 8,6% - COF
- Net Open Position 17,3% 17,5% 17,6% 13,8% - Net Open Position
- LDR 86,6% 90,3% 88,5% 89,6% - LDR
2015
Indikator Indicator
Mar-16 Jun-16 Sep-16 Dec-16
Interest Income 330.084 695.283 1.080.671 1.481.082 Interest Income
Interest Expense 237.385 481.073 736.140 1.001.025 Interest Expense
A. Net Interest Income 92.699 214.209 344.531 480.057 Net Interest Income
Provision, Comission, Fee 19.861 40.483 61.540 83.045 Provision, Comission, Fee
Gain/(loss) Fixed Income 1.542 3.233 4.924 6.615 Gain/(loss) Fixed Income
Other Income 26.107 53.497 80.887 108.277 Other Income
B. Other Operating Income 47.509 97.213 147.351 197.937 Other Operating Income
C. Operating Income 140.209 311.422 491.882 677.994 Operating Income
General and Administration Expense 53.662 107.325 160.987 214.649 General and Administration Expense
Personnel Cost 86.980 173.961 260.941 347.922 Personnel Cost
Promotion Expense 5.144 10.288 15.432 20.576 Promotion Expense
Other Expense 11.993 24.161 36.609 49.304 Other Expense
D. Other Operating Expense 157.780 315.735 473.970 632.451 Other Operating Expense
E. Operating Profit (17.571) (4.312) 17.912 45.543 Operating Profit
F. Non Operating Income 1.500 3.000 4.500 6.000 Non Operating Income
G. Non Operating expense 12.237 24.474 36.711 48.947 Non Operating expense
H. Non Operating Income nett (10.737) (21.474) (32.211) (42.947) Non Operating Income nett
I. Profit (Loss) before Provision (28.308) (25.786) (14.298) 2.596 Profit (Loss) before Provision
J. Provision (52.762) (46.322) (39.679) (36.924) Provision
K. Profit (Loss) before Tax 24.454 20.535 25.381 39.520 Profit (Loss) before Tax
L. Tax 6.089 5.134 6.345 9.880 Tax
M. Profit (Loss) 18.365 15.401 19.036 29.640 Profit (Loss) 87
Bank J Trust Indonesia pada tahun 2015 masih mengalami J Trust Indonesia Bank in 2015 still suffered loss, as affected
kerugian, hal ini dipengaruhi oleh realisasi kerugian by the realized loss which has been posted in the previous
yang telah dibukukan pada bulan sebelumnya. Kerugian month. The loss was mainly due to imposition to reestablish
tersebut, terutama karena pembebanan untuk membentuk allowance for impairment loss on loans of several problematic
kembali cadangan kerugian penurunan nilai kredit dari debtors.
beberapa nasabah besar yang menjadi bermasalah.
Hal ini telah berakibat pada realisasi kerugian akumulasi This has affected the realized accumulated loss and was
dan terus terbawa hingga akhir Desember 2015. Walaupun carried over until the end of December 2015. This has affected
secara operasional bank sudah mengalami perbaikan the realized accumulated loss and was carried over until the
terutama pertumbuhan kredit dan perbaikan biaya dana end of December 2015.
Namun bank dapat menutup/mengcover kerugian tersebut However, the Bank was able to cover the loss in the capital
di komponen permodalan dengan adanya penambahan component with the capital injection from new owner at
modal dari pemilik baru diakhir September 2015 serta the end of September 2015 and the securing of sub-debt
adanya subdebt pada Oktober 2015 sehingga dapat in October 2015. Therefore, the Bank was able to use the
dipergunakan ekspansi bisnis sampai dengan tahun 2016. proceeds for business expansion until 2016. It is expected
Diharapkan bank kembali tumbuh dengan cepat serta that the Bank could grow again quickly with profit returning to
perolehan laba kembali normal terutama dengan adanya normal, especially with the new expansion target for the years
target ekspansi untuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2016-2018.
2018.
Dengan adanya pertumbuhan kredit dengan mayoritas The loan growth, with majority of commercial and high yield
adalah kredit komersial dan high yield loan dan disertai loans, as well as the decline in cost of fund, will ultimately
dengan penurunan cost of fund, pada akhirkan NIM akan improve Net Interest Margin (NIM). This can be seen by the
membaik. Hal ini terlihat dengan membaiknya pendapatan improvement of net interest income which rose to Rp480.06
bunga bersih menjadi Rp480,06 miliar pada tahun 2016. billion in 2016.
Dengan adanya ekspansi kredit dan pengembangan With loan expansion and treasury business development, fee
bisnis treasury, pendapatan fee base yang bertumpu pada based income that relies on loans commission and provision
hasil komisi dan provisi kredit serta pendapatan transaksi as well as revenues from foreign exchange transactions
devisa juga diharapkan turut meningkat menjadi Rp197,94 is also expected to increase to Rp197.94 billion or a 16%
miliar atau dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar average growth.
16%.
Pada sisi biaya overhead, kenaikan pada tahun 2016 On the overhead side, majority of the increases in 2016 is
mayoritas diperuntukkan untuk menunjang bisnis dan intended for supporting business and new strategy initiatives,
inisiatif strategi baru seperti: biaya-biaya terkait perluasan such as: expenses related to network expansion, Head
jaringan, pemindahan kantor pusat, belanja modal dan Office relocation, capital expenditure and IT expense to
biaya IT untuk menunjang bisnis serta kenaikan biaya support business as well as increase in personnel expense.
personalia. Untuk selanjutnya, pada tahun 2016 pos biaya Subsequently, in 2016, the human resources expense will
personalia meningkat, hal ini terkait dengan rencana increase due to a plan to hire new employees, such as for a
penambahan karyawan baru, seperti penambahan new Branch Manager, staff for a new branch and marketing
Pimpinan Cabang, pegawai untuk satu cabang baru, staff as well as through Banking Development Officer (BDO)
staf marketing, program rekruitmen BDO (Banking recruitment program to support micro and consumer loan
Development Officer), hal ini untuk menunjang ekspansi expansion and the opening of a branch office as well as an
kredit mikro dan consumer dan pembukaan cabang serta increase in COLA based on inflation. However, there will be job
adanya kenaikan COLA berdasarkan inflasi. Namun akan cuts of approximately 300 employees for efficiency purposes.
ada efisiensi kurang lebih 300 pegawai.
Rencana strategis tersebut juga mempengaruhi The strategic plan will also affect the general and administrative
pengeluaran biaya umum dan administrasi. Kenaikan expense. These increases are related to business expansion,
tersebut terkait dengan ekspansi bisnis, meningkatnya such as an increase in head office rental expense (including
88 biaya sewa gedung kantor pusat (sudah termasuk biaya service and other charges) with regards to head office relocation
service charge dan lainnya) hal ini terkait relokasi kantor in October 2015 which will be fully charged in 2016. Other
pusat pada bulan Oktober 2015 yang akan dibebankan increases include: additional expense for the plan to open a
secara penuh pada tahun 2016, penambahan biaya new branch, addition of outsourced employees, an increase
sewa gedung untuk rencana pembukaan satu cabang in computer rental and other expenses related to business
baru, penambahan karyawan outsourcing, kenaikan expansion, and continuation of capital and IT expenditure for
biaya penambahan sewa komputer dan biaya lainnya business expansion and the possibility of upgrading/replacing
yang terkait untuk ekpansi bisnis, dan kelanjutan the banking core system to further accommodate business
rencana belanja dan biaya IT untuk ekspansi bisnis serta development.
kemungkinan untuk upgrading/ penggantian core banking
agar lebih mengakomodir pengembangan bisnis.
Sedangkan Untuk biaya promosi ditahun 2016 meningkat Meanwhile, promotion expense in 2016 will increase to boost
hal ini disebabkan untuk meningkatkan corporate image, corporate image and the occurrence of 0.2% insurance charge
dan dibiaya lainnya, terdapat premi penjaminan sebesar on other expenses.
0,2%.
Pada tahun 2016 bank diperkirakan akan membukukan In 2016, the Bank is predicted to post Rp29.64 billion profit
laba setelah pajak diperkirakan menjadi Rp29,64 miliar after tax with assumptions explained above. However, this can
dengan asumsi-asumsi yang telah dijelaskan diatas. also mean that in 2016 the Bank is expected to have earned
Namun hal ini dapat diartikan pula bahwa pada tahun 2016 profit from its operation and the condition is hoped to continue
bank diharapkan telah menghasilkan laba dari operasional in subsequent years.
bank serta diharapkan kondisi ini terus berlanjut pada
tahun-tahun selanjutnya.
Strategi-strategi yang akan dilakukan untuk periode 2016 Strategies that will be implemented for the period of 2016 to
sampai dengan tahun 2018 guna mendukung perolehan 2018 to support profitability to achieve a good structures in
laba sehingga tercipta struktur neraca dan laba rugi yang balance sheet as well as profit and loss, among others:
baik antara lain adalah:
1. Meningkatkan manajemen yield dan investment untuk 1. To increase yields from management and investment
memperoleh hasil yang lebih optimal. to reap maximum return
2. Ekspansi kredit dengan tetap memperhatikan prinsip 2. To expand loans by considering banking prudential
kehati-hatian perbankan principles
3. Meningkatkan CASA untuk menurunkan biaya dana 3. To improve CASA to reduce cost of fund by taking
dengan memanfaatkan produk berbasis IT untuk advantage of IT based products to improve service to
meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan customers and gain fee based income
memperoleh pendapatan fee based.
4. Peninjauan ulang dan melakukan pengembangan atas 4. To review and develop products and more competitive
produk dan penetapan pricing yang lebih kompetitif pricing yet still profitable in order to increase interest
namun tetap memberikan keuntungan sehingga spread and fee based incomes
mampu bersaing dalam rangka meningkatkan interest
spread dan fee based income.
1. Permodalan: 1. Capital
• Bank juga telah melakukan penambahan modal dalam • The Bank has also added capital in form of Subdebt
bentuk Subdebt sebesar Rp342 miliar. Pada saat ini worth Rp342 billion. At this very moment, the Bank is
juga bank mulai meningkatkan baki debet kreditnya improving its debit and credit balances so that CAR
hingga CAR diperkirakan menjadi 12,70% di tahun can reach 12.70% in 2016. Nevertheless, the Bank will
2016. Walau demikian Bank tetap berupaya menjaga maintain CAR in accordance with provisions by Bank
CAR agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia Indonesia and Good Corporate Governance and fulfill
serta Good Corporate Governance dan senantiasa all prevailing regulations, especially PBI No.15/12/
tetap dapat memenuhi ketentuan yang berlaku PBI/2013 on minimum capital adequacy requirement
terutama PBI No.15/12/PBI/2013 perihal kewajiban for commercial banks in relation to the establishment
penyediaan modal minimum bank umum, terkait of Capital Conservation Buffer which started with an
kewajiban pembentukan Capital Conservation Buffer addition of 0.625% in 2016.
yang dimulai dengan tambahan 0,625% pada tahun
2016.
2. Rentabilitas: 2. Rentability
• NIM terus membaik serta di proyeksikan untuk • NIM continues to increase and is predicted to reach
tahun 2016 menjadi sebesar 3,4%, bank tetap 3.4% in 2016 and the Bank strives to improve several
mengusahakan perbaikan beberapa faktor yang factors hampering NIM
menghambat NIM.
Beberapa upaya untuk meningkatkan NIM adalah Efforts in improving NIM are as follows:
sebagai berikut:
a. Meningkatkan penghimpunan dana murah. a. Increase low cost fund portion
Peningkatan DPK dengan memperhitungkan biaya An increase in third party funds by calculating
dan suku bunga yang kompetitif serta melakukan fees and competitive interest rates and perform
efisien biaya terkait pendanaan, misalnya biaya- cost efficiency related to the funding, for example,
biaya operasional, cash in safe, dll. operating costs, cash in safe, etc.
Upaya memperbaiki funding mix dengan Improving the funding mix by making several
melakukan beberapa inovasi dan pengembangan innovations and developing technology-based
produk yang berbasis teknologi antara lain products including e-banking for demand deposit
e-banking untuk giro dan tabungan serta and savings and continuously developing services
pengembangan pelayanan terus dilakukan.
Bank berupaya untuk meningkatkan jumlah The Bank strives to improve customer base
rekening (Number of Account) melalui kerjasama (Number of Account) through collaboration with
dengan divisi kredit dan referall dari nasabah the credit division and referral from existing
eksisting serta perusahaan-perusahaan untuk customers and companies for payroll services.
payroll karyawannya. Melalui peningkatan jumlah Through customer base improvement, the low cost
90 rekening ini diharapkan saldo dana murah akan fund balance is expected to continuously grow. In
terus bertambah. Selain itu penambahan fitur ATM addition, ATM feature development is expected to
diharapkan akan meningkatkan pelayanan kepada improve service to customers to enable them to
nasabah sehingga leluasa dalam bertransaksi di freely make transactions at any ATM unit.
unit ATM mana saja.
Rasio rentabilitas yang lain seperti ROA dan ROE terkait Other rentability ratio such as ROA and ROE with regards to
laba yang dihasilkan, sampai dengan akhir tahun 2015 masih profitability remained in negative figure until the end of 2015.
negatif.
ROA Pada tahun 2016 menjadi sebesar 0,29%, demikian pula ROA in 2016 is expected to reach 0.29%, while ROE is
dengan ROE diharapkan telah positif di tahun 2016 sebesar expected to reach a positive figure of 3.3%. in 2016. ROE and
3,3%. ROE dan ROA diharapkan dapat terus membaik terkait ROA are expected to keep improving in line with profit earned
laba yang dihasilkan dalam periode-periode selanjutnya operationally and continuously in the subsequent periods
laba yang didapat adalah hasil secara operasional dan
berkesinambungan.
Likuiditas: Liquidity
J Trust Bank senantiasa akan memenuhi ketentuan yang J Trust Bank will always meet prevailing regulation in fulfilling 91
berlaku untuk pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) Minimum Reserve Requirement (GWM), for Rupiah, i.e.
Rupiah – primer yang mulai tahun depan sebesar 7,5 % dan primary reserve which in the next year will become 7.5%, while
sekunder sebesar 4%. Termasuk pemenuhan GWM valas secondary reserve at 4%. This includes fulfilling 7.5% Minimum
7,5% sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Likuiditas Reserve Requirement for foreign currency in accordance with
untuk operasional sehari-hari diperkirakan akan tetap prevailing regulation. Liquidity for daily operations is expected
terjaga dengan baik dimana penempatan pada SUN dan SBI to remain well preserved where placement on SUN and SBI
meningkat dari penempatan penambahan modal bank. rasio rose from the placement of the capital increase of the bank.
LDR diproyeksikan sebesar 89,6% di tahun 2016 dampak LDR ratio is projected at 89.6% in 2016 as an impact of the
dari penurunan secara bertahap dana jumbo deposito untuk gradual decline in jumbo fund deposits that will be replaced
digantikan transaksi dari crossborder (MTN, issues sekurities, with crossborder transactions (MTN, issued securities,
collateralized loan dll) dan terus sampai dengan tahun 2018, collateralized loan etc.) and continue until the year 2018, as
sebagai upaya bank untuk mengoptimalkan pendapatan the bank’s efforts to optimize net interest income. However,
bunga bersih. Namun demikian bank akan berusaha tetap the Bank will try to maintain LDR below 92%.
berada pada kisaran di bawah 92%.
Upaya yang akan dilakukan untuk memperbaiki kualitas Efforts to be taken to improve productive and non-
aset produktif dan non produktif adalah sebagai berikut: performing asset are as follows:
• Melakukan restrukturisasi debitur bermasalah yang • Restructuring of loans belonging to problematic
kooperatif dan prospektif debtors who are cooperative and still prospective
• Memaksimalkan penagihan dengan jasa pihak ketiga. • Maximizing dunning by utilizing third party
• Stratafikasi debitur yang bisa di PKPU (Peninjauan • Stratification of debtors, namely those who are eligible
Kembali Penyelesaian Utang) dan yang bisa for postponement of debt settlement (PKPU) and
dipailitkan. those who will be forced to bankruptcy
• Menagih surat berharga yang dihapus buku melalui • Demanding payment of securities that have been
pengadilan. written-off by the court
• Melakukan penilaian ulang terhadap seluruh AYDA • Reappraising all foreclosed collaterals (AYDA) as well
dan agunan debitur hapus buku. as collaterals that have been written-off
• Optimalisasi Balai Lelang dan KJPP (Kantor Jasa • Optimizing auction halls and Public Appraisal Service
Penilai Publik). Office (KJPP)
• Memonitor proses perkara L/C bermasalah • Monitoring problematic L/C process
• Melakukan litigasi ataupun gugatan hukum kepada • Conducting litigation or lawsuit against debtors who
debitur yang tidak kooperatif are not cooperative
• Melakukan reorganisasi yang mengarah kepada • Conducting reorganization which leads to the
penajaman unit kerja sharpening the work units
• Menunjuk advisor bidang akuntansi, hukum dan • Appointing advisors for accounting, legal and appraisal
appraisal. divisions
c. J Trust Bank senantiasa berupaya membentuk PPA sesuai c. J Trust Bank strives to establish Allowance for
peraturan Bank Indonesia, sehingga pemenuhannya Uncollectible Asset (PPA) in accordance with Bank
selalu diproyeksikan sekurang-kurangnya sebesar 100 %. Indonesia regulations, so that its fulfillment is always
projected to be at least 100%.
92
Rasio Kredit terhadap total aktiva produktif: Loan to Total Earning Asset Ratio:
belum tersebarnya penghimpunan dana pada kredit dan The Bank was unable to disburse funding as the fund was still
masih tertahan di SBI namun sejalan dengan kembali tumbuh invested in SBI. However, in line with the business growth,
bisnis bank diharapkan rasio kredit meningkat sebesar 75,2% loan ratio is expected to jump to around 75.2% in 2016. The
di tahun 2016, komposisi penyaluran kredit terhadap total loan disbursement composition against the total earning asset
aktiva produktif diproyeksikan menjadi naik dengan adanya is projected to increase in line with the loan growth.
pertumbuhan kredit tersebut yang meningkat.
Rasio UMKM (Usaha Micro/Small, Kecil dan Menegah) Micro, Small and Medium Business (UMKM) to Total
Terhadap Total Kredit: Earning Asset Ratio:
Demikian halnya dengan target penyaluran Kredit Usaha Similarly, the Micro, Small, Medium Business loan target is
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang juga diproyeksikan also predicted to continually increase in the subsequent
untuk periode kedepannya dapat kembali terus meningkat years. The UMKM to total earning asset ratio is projected at
setiap tahunnya. Rasio UMKM terhadap total kredit 17.2% in 2016.
diproyeksikan di tahun 2016 kembali tumbuh menjadi 17,2%.
Informasi Keuangan untuk Kejadian Luar Biasa dan Financial Information on Extraordinary and Rare Events
Jarang Terjadi In the reporting year of 2015, the Bank did not experience any
Pada tahun pelaporan 2015, bank tidak memiliki kejadian luar extraordinary or rare events which may have implication to the
biasa dan jarang terjadi yang memiliki implikasi pada kondisi financial condition.
keuangan
Oktober 2015. Bank mengalami kerugian atas penjualan 2015. The Bank suffered Rp46,059 billion loss on the sale
tersebut sebesar Rp46.059 miliar yang disajikan sebagai which was posted as part of other operating expense.
bagian dari beban operasional lainnya - lain-lain.
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Information on Material Transactions Containing Conflicts
Kepentingan dan/atau Transaksi yang Mempunyai of Interest and/or Transactions with Related Parties
Hubungan Istimewa
Pada tahun pelaporan 2015, Bank tidak memiliki transaksi In the reporting year of 2015, the Bank did not have any
material yang mengandung benturan kepentingan dan/ material transaction which may contain conflict of interest and/
atau transaksi yang mempunyai hubungan istimewa. or transaction with related parties. Provision of fund for related
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana party and provision of large funds were performed by referring
besar telah dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan to Legal Lending Limit regulation, where the Bank’s capital is
BMPK, dimana pemberian dan pencairan kredit senantiasa always considered when disbursing loans.
memperhitungkan permodalan bank.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG INFORMATION AND MATERIAL FACTS AFTER
TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN THE DATE OF THE AUDITORS REPORT
AKUNTAN
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Utilization of Proceeds from Public Offering
Pada tahun pelaporan 2015, Bank tidak melaksanakan In the reporting year of 2015, the Bank did not hold public
kegiatan penawaran umum untuk mengumpulkan dana. offering to raise fund.
Tinjauan Operasional
Operational Review
Project strategis yang diimplementasikan adalah Internet Strategic projects that were implemented include Corporate
Banking Corporate yang diharapkan dapat berdampak pada Internet Banking which made for easier transaction process
kemudahan nasabah dalam bertransaksi yang akhirnya for clients and resulted in higher revenues and efficiency for
akan meningkatkan pendapatan dan efisiensi Bank. Selain the Bank. Also, with the implementation of PSAK 50 and 55,
itu dengan telah diimplementasikannya PSAK 50 & 55 maka the Bank is able to fulfill its obligation in complying with BI’s
Bank telah memenuhi kewajibannya terhadap peraturan regulation. For this period, the Bank in relation to improving
94 BI. Pada periode ini juga telah diimplementasikan aplikasi its service to its clients has also implemented the Webteller
webteller pada front end system dalam rangka meningkatkan application for the front-end system.
pelayanan kepada nasabah.
Dalam proses implementasi proyek TI, pasti ada tantangan In IT projects implementation, there will always be challenges
yang dihadapi terutama dari segi SDM, untuk itu karyawan especially in terms of Human Resources (HR), and thus
selalu ditingkatkan kemampuannya misalnya dengan employee skills are always improved through training such as
mengikuti training Project Management. Project Management training.
Besar investasi yang dialokasikan untuk tahun 2015 sebesar The amount of investment in 2015 was Rp500 billion excluding
Rp50 miliar diluar anggaran untuk rencana penggantian the budget for replacing the core banking.
corebanking.
Pengembangan SDM Tl dilakukan dengan mengikuti training- IT human resources development is conducted though
training baik internal maupun eksternal antara lain mengenai trainings either internal or external and include Total Quality
Total Ouality Management, Seven Habits, Presentation Management, Seven Habits, Presentation Skills, Winning
Skill, Winning Spirit, Communication and Negotiation Skill, Spirit, Communication and Negotiation Skills, English
Bahasa Inggris, Internet Banking Corporate, Kesekretariatan, language, Internet Banking Corporate, taxation, Retail Bond,
Perpajakan, Sukuk Retail, TPPU dan Tipikor, Professional Money Laundering and anti-corruption, secretarial skills,
Selling Skill, BDO, BDS, Project Management serta Team Professional Selling Skill, BDO, BDS, Project Management
Building. and Team Building.
Tata kelola kinerja Tl dilakukan dengan mengikuti pedoman IT Corporate Governance is performed by complying with the
Kebijakan dan SOP Teknologi Informasi PT Bank JTrust J Trust Bank’s IT Policy and SOP. Strategic IT projects are
Indonesia Tbk. Untuk proyek Tl yang bersifat strategis dibahas firstly discussed in the IT Committee meetings and resulting
terlebih dahulu dalam Rapat Komite IT dan selanjutnya Komite in a recommendation by the IT Committee to the Board of
IT memberikan rekomendasi kepada Direksi. Sedangkan Directors. As to the IT audit, this is discussed in the Audit
untuk tindak lanjut audit Tl dibahas dalam Rapat Komite Audit. Committee meetings.
Strategi dan pengembangan Tl pada tahun 2016 difokuskan 2016 IT strategy and development will be focusing on
untuk melanjutkan project tahun 2015 yang masih belum continuing the uncompleted 2015 projects which include
terlaksana antara lain penggantian corebanking. replacing the banking core.
95
Business Continuitv Management (BCM) Business Continuity Management (BCM)
1. Business Continuity Management (BCM) adalah proses 1. Business Continuity Management (BCM) is a combined
manajemen terpadu dan menyeluruh untuk menjamin complete management process to ensure that Bank
kegiatan operasional Bank tetap dapat berfungsi operational process is still able to function in the face
walaupun terdapat gangguan/bencana guna melindungi of disruption/disaster, to protect the interest of the
kepentingan para stakeholder. BCM merupakan bagian stakeholders. BCM is integrated part of the whole Bank’s
yang terintegrasi dengan kebijakan manajemen risiko risk management policy.
Bank secara keseluruhan.
2. Business Continuity Plan (BCP) merupakan suatu 2. Business Continuity Plan (BCP) is a written document
dokumen tertulis yang memuat rangkaian kegiatan yang concerning the series of planned and coordinated
terencana dan terkoordinir mengenai langkah-langkah activities on steps to mitigate risks, handling the effects of
pengurangan risiko, penanganan dampak gangguan/ a disruption/disaster and the process of recovery so that
bencana dan proses pemulihan agar kegiatan operasional Bank operational process and service to the clients is still
Bank dan pelayanan kepada nasabah tetap dapat able to function. The BCP was created based on adequate
berjalan. BCP disusun berdasarkan Business Impact Business Impact Analysis and Risk Assessment. The BCP
Analysis dan Risk Assessment yang memadai. BCP is socialized to all offices of J Trust Bank and assessment
disosialisasikan kepada seluruh kantor J Trust Bank dan is conducted on a regular basis.
dilakukan pengujian secara berkala.
Komponen prosedur BCP terdiri dari Disaster Recovery BCP Component procedures include Disaster Recovery
Plan (DRP) dan Contigency Plan. DRP lebih menekankan Plan (DRP) and Contingency Plan. DRP is more focused
pada aspek teknologi dengan fokus pada data recovery/ on technological aspects such as data recovery/restoration
restoration plan dan berfungsinya sistem aplikasi dan plan and the functioning of the application systems as well
infrastruktur Tl yang kritikal. Sedangkan Contigency Plan as IT critical infrastructure. The Contingency Plan stresses
menekankan pada rencana tindakan untuk menjaga more on action plan to ensure business continuity in the
kelangsungan bisnisnya apabila terjadi gangguan atau case of a disruption or disaster.
bencana.
3. Untuk program kerja terkait BCM tahun 2015 telah 3. BCM 2015 programs conducted include testing of the
dilaksanakan pengujian DRP pada tanggal 26 September DRP on 26 September 2015 and also included the core
2015 yang meliputi aplikasi core banking, ATM dan banking, ATM and communication network applications.
jaringan komunikasi data.
2015 Annual Report J TRUST BANK
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Pembahasan dan Analisa Manajemen
Company Profile Management Report Management Discussion & Analysis
4. Strategi dan pengembangan BCM di tahun 2016 akan 4. The BCM strategy and development in 2016 will include
dilakukan pengkinian terhadap dokumen BCP termasuk updating the BCP document including the DRP, and
DRP, selanjutnya akan disosialisasikan dan diuji coba socialization and trials at all of the J Trust Bank offices.
kepada seluruh kantor J Trust Bank.
Menghadapi era baru Bank JTrust, setiap insan JTrust dituntut Facing the new era of Bank JTrust, every individual demands
untuk mampu membawa citra bank yang sehat, terpercaya to carry the image of healthy, trusted bank and able to provide
dan mampu memberikan pelayanan yang unggul. Hal ini leading services. Those values are the philosophy of Bank
menjadi filosofi Bank JTrust dalam mengelola Sumber Daya JTrust in managing its Human Resources (HR) where each
Manusia (SDM) dimana setiap insan JTrust harus menjadi individual considered as a capital that able to give value added
capital yang mampu memberi nilai tambah bagi seluruh to the interest of entire stakeholders.
pemangku kepentingan (Stakeholder).
Guna mendukung filosofi pengelolaan SDM dalam memasuki In order to support the philosophy of managing HR on entering
era baru, maka dibutuhkan satu organisasi yang efektif dalam the new era, hence it is necessary to have an effective
merespon perubahan dan beradaptasi dengan lingkungannya organisation on responding the change and adapt with its
serta mampu berkompetisi untuk terus berkembang environment as well as able to compete in order to maintain
its development.
• Fokus Utama dalam pengelolaan dan pengembangan • The main focus of managing and developing HR in 2015
96 SDM di tahun 2015 adalah sebagai berikut: are as follow:
− Integritas dan kepercayaan adalah nilai utama − Integrity and trust are the important key values that are
terpenting yang dijunjung tinggi. prioritized.
− Pemanfaatan sumber daya yang optimal untuk − Utilizing optimum resources for employees’
pengembangan karyawan. development.
− Peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja karyawan. − Increasing the efficiency and effectivity of the
− Membangun iklim kerja yang positif untuk mendukung employees’ performance.
kinerja dan pencapaian, serta juga harmonisasi − Building positive working climate to support the
hubungan kerja dengan organisasi pekerja. performance and goals, as well as harmonizing
− Memberikan reward dilakukan secara adil (internal) working relationship with labor organization
serta kompetitif dan menarik (ekternal) dengan − Fair on giving reward (for internal) as well as
berbasis pada kinerja individu dan organisasi. competitive and attractive (external) based on
− Optimalisasi kebijakan human resources management individual and organization performance.
secara bertahap dan fokus. − Optimalization of human resources management
policy gradually and in focus manner.
Bank JTrust juga berupaya untuk menyediakan lingkungan Bank JTrust is also attempts to provide conducive and
kerja yang kondusif dan penuh tantangan secara konsisten competitive working environment consistently and sustainably.
dan berkesinambungan. Sejalan dengan semangat untuk In line with the spirit to grow healthy, hence employees’
tumbuh secara sehat, maka pengembangan potensi para development is focusing on the marketing and sales aspect
karyawan lebih difokuskan pada aspek pemasaran dan without avoiding prudential principles on performing banking
penjualan tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian dalam process.
menjalankan proses perbankan.
Prinsip-prinsip Pengelolaan SDM dan Inisiatif-inisiatif 2015-2018 Human Resources Management Principals
SDM 2015-2018 untuk Membangun Kapabilitas and HR Initiatives to Establish the Organization and
Organisasi dan Individu. Individual Capabilities
97
Pengembangan SDM telah dilaksanakan sejak beberapa tahun Human Resources development is performed since the last
terakhir. Manajemen telah menetapkan dan melaksanakan HR few years. The management determined and implemented
Strategic Imperative sebagai penerapan atas pengembangan HR Strategic Imperative as the implementation of organization
organisasi untuk mendukung dan mengakselerasi kinerja development to support and accelerate business performance.
bisnis. Sejak tahun 2014, pengembangan SDM lebih Since 2014, the HR development is even more focused aiming
dipertajam lagi dengan tujuan untuk mendukung penuh to fully support and/or realize the vision of J Trust Bank,
dan/atau mewujudkan visi Bank JTrust yang membidik which targeting the Micro, Small and Medium Enterprises.
segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Oleh karena itu, Therefore, the management considers that Human Capital
Manajemen telah mencanangkan bahwa organisasi Human (HC) organization must taking role as leading strategic
Capital (HC) harus berperan sebagai strategic business business partner hence performs HC that able to support
partner yang handal sehingga dapat diwujudkan organisasi JTrust individuals become strategic business partner of the
HC yang mampu mendorong Insan JTrust menjadi partner company who proactively performing its function. Thus, HC’s
bisnis strategi perusahaan yang proaktif dalam menjalankan function is not only performs as supporting unit.
fungsinya. Dengan demikiani, fungsi HC bukanlah hanya
sekedar berperan sebagai supporting unit.
Dalam upaya untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan In an effort to accomplish the strategy, organization
pengembangan organisasi yang memiliki prinsip Business development that has Business Driven Organization principal
Driven Organisation. Prinsip tersebut juga sejalan dengan is necessary. The principal also in line with long-term and
prinsip dalam pengelolaan HC yang bersifat jangka panjang sustainable HC management principal. Hence, entire
dan berkelanjutan (sustainable). Oleh karena itu, seluruh stakeholders in entire level and span in company’s internal
pihak yang berkepentingan di seluruh tingkatan dan jenjang organization has the commitment to implement and realize
organisasi internal perusahaan memiliki komitmen untuk the strategies and planned various initiatives within the next
melaksanakan dan mewujudkan semua hal tersebut dan telah four years (2015-2018) by building organization and individual
merancang berbagai inisiatif selama 4 (empat) tahun kedepan capability that implemented through 3 (three) stages that
(2015-2018) dengan cara membangun kapabilitas organisasi expected to be able to support and accelerate the business
dan individu yang dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap yang performance, as illustrated at the following picture:
diharapkan mampu mendukung dan mempercepat kinerja
bisnis, sebagaimana yang diilustrasikan melalui gambar
berikut:
2018
3
Recognation and Establishment
Performance based culture which result to
business recognition and establishment
Stage Three
2016 - 2017
2
Highly Performance and Achievement
Effective monitoring on performance management leading to
rewards and appreciation
Stage Two
2014 - 2015
Redefinition and Consolidation
1 Review, Revise and implement excellent HC practice and
approaches focusing in MSME
Stage One
Secara garis besar, human capital workstream initiatives Generally, 2015-2018 human capital workstream initiatives
2015-2018 disajikan dalam tabel berikut ini: are performed in the following table:
organisation structure
recruitment procedure
Organisation
remuneration scheme
Review the implementation KPI based rewards Awards for outstanding Awards for outstanding
and revise if necessary performers performers
Monitoring HR policy/sop/
99
Sytem and
regulation implementation
Policy
Review HRIS implementation Provide electronic training Review the optimum use of Utilise system to monitor HR
and prepare learning system content HRIS and learning system progress
Inisiatif tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan, sebagai The initiatives are divided into 3 (three) stages as follow:
berikut:
Tahap I: Redefinition and Consolidation (2014-2015) Stage I: Redefinition and Consolidation (2014-2015)
Dalam tahap ini, PT Bank JTrust Indonesia Tbk akan In this stage, PT Bank JTrust Indonesia Tbk will conduct
melakukan pengkajian dan revisi atas kebijakan HC yang an assessment and revision on HC policies that need to be
perlu perbaikan bila dikaitkan dengan perubahan fokus ke revised should it be related with changing the focus to Micro,
segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Selain itu, dalam Small and Medium Enterprises segment. Also, in this stage,
tahap ini, proses implementasi dilakukan secara konsisten implementation process is conducted consistently and has
dan berkualitas, dengan melaksanakan beberapa inisiatif, high quality, by conducting some of the initiatives as follow:
diantaranya, sebagai berikut: • Reviewing and revising organization structure, job
• Melakukan review dan perbaikan struktur organisasi, job description, and Key Performance Indicator (KPI).
description, Key Performance Indicator (KPI). • Reviewing and revising recruitment procedure according
• Melakukan review dan perbaikan prosedur rekrutmen to business focus demand.
sesuai dengan kebutuhan fokus bisnis. • Integrated Talent Management implementation where
• Implementasi Talent Management yang terpadu, dimana the process covers exploration, determination and
prosesnya mencakup pencarian, penetapan dan development of the company’s talents.
pengembangan talenta perusahaan. • The initiative to make HC as strategic business partner.
• Inisiatif untuk menjadikan HC sebagai strategic business • Improvement on individual data and implementation of
partner. Human Resources Information System (HRIS) as well
• Pembenahan data individu dan implementasi as developing e-learning system to anticipate scattered
Human Resources Information System (HRIS) serta branch location and internal certification program (product
pengembangan e-learning system untuk mengantisipasi and process knowledge, compliance, etc)
lokasi cabang yang terpencar dan program sertifikasi
internal (product and process knowledge, kepatuhan, dan
lain sebainya)
2015 Annual Report J TRUST BANK
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Pembahasan dan Analisa Manajemen
Company Profile Management Report Management Discussion & Analysis
Tahap II: Highly Performance and Achievement (2016-2017) Stage I: Highly Performance and Achievement (2016-2017)
Agar menjadi budaya bagi karyawan, setiap pencapaian In order to establish a culture within the employees, ever
individu yang terdokumentasi dan terpantau dengan baik individual achievement that documented and well-monitored
akan mendapatkan apresiasi dari manajemen. Hal ini sejalan will receive appreciations from the management. It is in line
dengan fokus perusahaan untuk memberikan penghargaan with company’s focus to reward and expand the composition
dan memperbesar komposisi variable pay dalam sistem of variable pay in the employees’ remuneration system. There
remunerasi karyawan. Terdapat beberapa inisiatif dalam are several initiatives in this stage, among others are:
tahap ini, diantaranya, sebagai berikut:
• Pelaksanaan KPI yang efektif berdasarkan penilaian • Effective implementation of KPI based on individual
individu. assessment
• Memastikan pemberian inisiatif reward and punishment • Ensuring a fair reward and punishment process
dilakukan secara adil. • Improving variable pay scheme through incentive
• Memperbaiki skema variable pay melalui programprogram programming based on performance and maintains
insentif yang berbasis kinerja dan menjaga tingkat competitive remuneration level against the industry.
kebersaingan remunerasi terhadap industri. • Giving award and recognition to the best performance
• Memberikan penghargaan dan pengakuan bagi individu individual or working unit
atau unit kerja yang menunjukkan kinerja terbaik. • Ensuring that system and automatization is optimally
• Meyakinkan bahwa sistem dan otomasi telah secara support working unit
optimal mendukung proses kerja.
Tahap III: Recognition and Establishment (2018) Phase III: Recognition and Establishment (2018)
Menjadikan budaya berkinerja tinggi sebagai budaya Making high performance as company culture depicted by
perusahaan yang ditunjukkan oleh seluruh karyawan. entire employees. Some of the initiatives that will be conducted
100 Beberapa inisiatif yang akan dilakukan dalam tahap ini, in this stage are:
sebagai berikut:
• Mendapatkan pengakuan dari kalangan industri • Securing recognition from banking industry in some of the
perbankan untuk beberapa bidang yang menjadi kekuatan Bank’s strengths and excellence.
atau keunggulan Bank. • Ensuring that working process meet the externals
• Memastikan bahwa proses kerja memenuhi standar baku standard.
eksternal. • Sustainable improvement process has become
• Proses perbaikan berkesinambungan menjadi ciri khas characteristic of each working unit
tiap unit kerja.
Dalam menjalankan pengelolaan SDM melalui tahap-tahap In performing HR management through aforementioned
tersebut di atas, PT Bank JTrust Indonesia Tbk akan tetap stages, PT Bank JTrust Indonesia Tbk continue to implement
menerapkan 4 (empat) prinsip SDM, sebagai berikut: 4 (four) HR principals, including:
• Integritas dan Kepercayaan adalah Nilai Utama terpenting • Integrity and Trust is the most important key value.
yang dijunjung tinggi. • Giving reward fairly internally as well as competitive and
• Memberikan reward dilakukan dengan adil secara internal attractive externally based on individual and organizational
serta kompetitif dan menarik secara eksternal, dengan performance.
berbasis pada kinerja individu dan organisasi. • Establishing positive working environment to support the
• Membangun iklim kerja yang positif untuk mendukung performances and achievements.
kinerja dan pencapaian. • Utilizing resources optimally for employees’ development.
• Pemanfaatan sumber daya yang optimal untuk
pengembangan karyawan.
Untuk mewujudkan semua inisiatif SDM diatas, pada tahun To embody entire aforemention HR initiatives, some of the
2016 beberapa program kerja telah diturunkan dan dituangkan working programs has been implemented and stipulated on
dalam rencana kerja HC sebagi berikut: 2016 HR working plan, including:
2 Menjaga proses rekruitmen sesuai Service Level Target sesuai SLA sebesar 80% dari target Des 2016
Agreement (SLA) dan kebijakan yang berlaku
Target subject to the SLA equals 80% of the
Maintaining the recruitment process in accordance target
with the applicable Service Level Agreement (SLA)
and policies.
3 Perbaikan berkelanjutan atas kebijakan rekrutmen Kebijakan rekrutmen yang efektif Des 2016
agar efektif
Effective recruitment policy
Continuous improvement on the recruitment policy
in order to be effective
1 Menyelenggarakan program Banking Development 3 batch BDO Semester 1 2016
Officer (BDO).
Organizing the Banking Development Officer (BDO) 3 batch BDO Semester 2 2016
program.
2 Menyediakan standar materi terkini dan evaluasi Modul program BDO Jan – Mar 2016
101
hasil untuk mendukung efektivitas hasil program
Training
telah sesuai
Review Job Grading KPNO and Branch Office.
Remuneration
2 Employee Data Completion: Historical Training, Tersedia data secara lengkap: Historical Feb – Apr 2016
Asignment and Performance Data Training, Asignment and Performance Data
3 HC Budgeting 2017 Tersedianya HC Budgeting 2016 Sep – Okt 2016
Availability of HC Budgeting 2016
Participation of all employees in the BPJS Health All employees participated in the BPJS Health
program program
2 Penerbitan HC Newsflash HC Newsflash terbit secara teratur Setiap triwulan
102
Relations
1 Review Project dan Biaya HC dan membuat Hasil Review dan laporan serta materi Bulanan
laporan secara tertulis serta presentasinya presentasinya
QA
Project and HC Cost Review and composing written Review results and reports and presentation
report and presentation material
Selain program kerja tersebut di atas, beberapa indikator Other than aforementioned working plans, some of the
kinerja organisasi SDM yang tertuang dalam KPI 2015 juga performance indicators of HR organization are stipulated in the
mengikat organisasi SDM untuk secara proaktif menjalankan 2015 KPI and engage HR organization to proactively perform
fungsinya. Salah satu indikator yang harus dipenuhi adalah its function. One of the indicators required are PT Bank JTrust
pemenuhan kualifikasi karyawan PT Bank JTrust Indonesia Indonesia’s Tbk employees should meet the requirements on
Tbk dalam Sertifikasi Manajemen Risiko. Risk Management Certificate.
Dengan dimilikinya PT Bank JTrust Indonesia Tbk oleh As PT Bank JTrust Indonesia Tbk owned by foreign company,
perusahaan asing, maka di tahun 2015 Bank telah melakukan hence in 2015 the Bank utilized foreign labor for Board
pemanfaatan TKA untuk posisi Dewan Komisaris dan jajaran of Commissioner and Director position. The foreign labor
Direksi. Adapun pemanfaatan TKA tersebut dilaporkan secara utilization is reported periodically according to the provisions.
periodik sesuai ketentuan, dan untuk saat ini pemanfaatan Currently the utilization of foreign labor reported to the OJK
TKA yang telah disampaikan ke OJK adalah seperti tabel di are in the following table:
bawah ini:
Sedangkan untuk rencana pemanfaatan TKA di tahun 2016, While for foreign labor utilization plan in 2016 depicted in the
adalah seperti tabel di bawah ini: following table:
**) Masih dalam proses oleh JTRUST Co.Ltd, kandidat sebagai pengganti Direktur **) Still on the process by JTRUST Co.Ltd, candidate will replace IT Director (Eihito
Bidang IT (Eihito Tamura). Tamura).
Dengan telah berjalannnya kepemilikan bank oleh JTrust With the on going one-year ownership of JTrust Co., Ltd.,
Co., Ltd. selama setahun maka di tahun 2016 ini bank the Bank is planning to hire three more foreign labors
berencana akan menggunakan 3 Tenaga Kerja Asing in 2016: two Directors on Business and IT respectively
untuk posisi jabatan sebagai Direktur sebanyak 2 orang (replacement of former IT director who had resigned) and 1
dengan masing masing bidang Bisnis dan IT (pengganti Executive Position on marketing (funding and lending) for
direktur IT sebelumnya yang mengundurkan diri), Pejabat Japanese community. The action is taken in accordance to
Eksekutif 1 orang untuk bidang marketing (funding dan support the Bank’s business plan in 2016.
lending) pada Japanese Community, dan hal ini dilakukan
dalam rangka kebutuhan untuk mendukung rencana
bisnis bank di tahun 2016.
Rencana Penambahan SDM untuk Mendukung HR Additional Plan to Support Business Growth
Pertumbuhan Bisnis
Guna mendukung pertumbuhan bisnis, bank merencanakan In order to support business development, the Bank is planning
penambahan karyawan baru terutama untuk memenuhi to add new employees particularly to fulfill the labor demand
kebutuhan tenaga di bidang funding dan lending. Adapun on funding and lending department. The detail is depicted on
rincian dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut: the table below:
Seiring dengan upaya pemenuhan dan pengembangan In line with the effort to fulfill and develop the quality of HR,
kualitas SDM, PT Bank JTrust Indonesia Tbk mengadakan PT Bank JTrust Indonesia Tbk conducted a series of training
serangkaian program pelatihan sepanjang tahun 2015. Oleh program throughout 2015. Therefore, the management opens
karena itu, manajemen membuka kesempatan bagi setiap an opportunity for every employee to enroll the training and
karyawan untuk menempuh program pendidikan dan pelatihan education program provided by the company. The education
yang disediakan oleh perusahaan. Program pendidikan dan and training programs are:
pelatihan tersebut, antara lain meliputi:
104
Pelaksanaan Trainning Tahun 2015: Training Implementation in 2015:
Program
Nama Training Training Program Training Name
Training
Banking Development Staf for Mikro 3 Batch Kaderisasi Human Development Banking Development Staf for Mikro 3 Batch
Banking Development Officer 2 Batch Kaderisasi Human Development Banking Development Officer 2 Batch
Communication & Negotiation Skill 2 Batch Other Human Development Communication & Negotiation Skill 2 Batch
Change for Breakthrough 2 Batch Kredit Credit Change for Breakthrough 2 Batch
Enrichment Credit for Branch Manager 2 Batch Kredit Credit Enrichment Credit for Branch Manager 2 Batch
Program
Nama Training Training Program Training Name
Training
Workshop Ori Marketing Marketing Obligation Ritel Workshop
Operational Basic Legal 2 Batch Operation Operation Operational Basic Legal 2 Batch
Understanding of Banking Operation 4 Batch Operation Operation Understanding of Banking Operation 4 Batch
Branch Manager Development Program Leadership Leadership Branch Manager Development Program
Total Quality Management 4 Batch Leadership Leadership Total Quality Management 4 Batch
Service Excellence for Non Staff 5 Batch Service Service Service Excellence for Non Staff 5 Batch
Pembekalan & Uji Manajemen Risiko Level 1 Workshop & Risk Mangement Test Level 1 (2
SMR
(2 Batch) SMR Batch)
Pembekalan & Uji Manajemen Risiko Level 2 Workshop & Risk Mangement Test Level 2 (2
SMR
(2 Batch) SMR Batch)
Pembekalan & Uji Manajemen Risiko Level 3 Workshop & Risk Mangement Test Level 3 (1
SMR
(1 Batch) SMR Batch)
Pembekalan & Uji Manajemen Risiko Level 5 Pembekalan & Uji Manajemen Risiko Level 5
SMR
(1 Batch) SMR (1 Batch)
105
Refresment Level 1- Level 3 (1 Batch) SMR SMR Refresment Level 1- Level 3 (1 Batch)
Sepanjang tahun 2015, J Trust Bank telah melaksanakan J Trust Bank conducted education and training program
program pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk throughout 2015 aiming to improve the employees’
meningkatkan kompetensi pegawai yang diberikan kepada competencies given to 6,832 participants. Throughout 2015,
total sebanyak 6.832 peserta. Untuk segenap program J Trust Bank allocated a budget for education, training,
pengembangan SDM tersebut, sepanjang tahun 2015, J Trust socialization and other employee development program as
Bank telah mengalokasikan dana untuk program-program much as Rp13,176 billion or increased 473,45% compared to
pendidikan, pelatihan, sosialisasi dan program pengembangan 2014’s Rp2,783 billion because of the transition to focusing
pegawai lainnya sebesar Rp13.176 miliar meningkat sebesar on MSMEs. However, there was an increase on credit training
473,45% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp2.783 under the development program.
miliar, sehubungan dengan adanya peralihan fokus bisnis ke
MSME. Namun untuk Program pelatihan kredit mengalami
peningkatan dalam pengembangan program.
Sesuai dengan rencana kerja SDM 2015, maka program kerja Working programs implemented according to 2015 HR
yang telah dilaksanakan adalah seperti tabel di bawah ini: working plan are depicted in following table:
1 Menjalin kerjasama dengan recruitment dan List recruitment dan outsourcing agent yang Jan 2015
outsourcing agent, agar dapat memperluas disetujui
jangkauan pencarian untuk mendapatkan kandidat- List of approved recruitment and outsourcing
kandidat yang sesuai kualifikasi kebutuhan segmen agent
MSME
Collaborating with recruitment and outsourcing
agent, in order to extend the range of the search for
suitable candidates which satisfies the requirements
Recruitment
6 Review Grading KPNO dan Kantor Cabang (Wilayah Grading KPNO dan Kantor Cabang Wilayah Jan – Mar 2015
IV) telah sesuai
Grading Review of KPNO and Branch Office (Region Satisfactory Grading of KPNO and Regional
IV) Branch Office
7 HC Budgeting 2016 Tersedianya HC Budgeting 2016 Sep – Okt 2015
Availability of HC Budgeting 2016
8 Performance & Competency Appraisal 2014 Performance & Competency Appraisal 2014 Jan & Sept 2015
HC Development & Strategy
Participation of all employees in the BPJS Health All employees participated in the BPJS Health
program program
12 Penerbitan HC Newsflash HC Newsflash terbit secara teratur Setiap triwulan
Publication of HC Newsflash HC Newsflash published regularly Quarterly
13 Review Project dan Biaya HC dan membuat laporan Hasil Review dan laporan serta materi Bulanan
secara tertulis serta presentasinya presentasinya
QA
Project and HC Cost Review and composing written Review results and reports and presentation
report and presentation material
Profil Karyawan Berdasarkan Level, Pendidikan, Employee Profile based on Education level, Age,
Usia, Masa Kerja, Jenis Kelamin, Direktorat, Status Working Period, Sex, Directorate, Employment Status
Kepegawaian
Guna menjamin ketersediaan SDM yang kompeten, maka In order to ensure the availability of competent HR, hence the
kegiatan rekrutmen dan seleksi karyawan dilaksanakan recruitment and selection activities are conducted regularly.
secara berkala. Berdasarkan data per 31 Desember 2015, total According to the data as of 31 December 2015, the total of
jumlah SDM adalah 1.545 karyawan. Jumlah ini mengalami JTrust’s employees are 1,545. It increases compared to 2014
peningkatan dibandingkan jumlah karyawan di tahun 2014 total employees of 1,432. Employment composition according
yang berjumlah 1.432 karyawan. Adapun komposisi karyawan to education level, organization level and age, are depicted in
berdasarkan tingkat pendidikan, level organisasi dan usia, the table below:
dapat dilihat sebagaimana tabel berikut ini.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Composition Based on Education Level
Pendidikan 2015 2014 Education
S2 34 36 Post Graduate 2015 (%)
2,2
S1 796 702 Bachelor Degree
D2 1 1 Diploma 2
D1 14 15 Diploma 1 1,0
51,5
Lainnya 412 425 Others
0,1
Total 1.545 1.432 Total 18,6
107
Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Organisasi Employee Composition Based on Organization Level
Level 2015 2014 Level
Kepala Divisi 21 26 Division Head
2015 (%)
1,4
Wakil Kepala Divisi 7 0 Vice of Division Head 0,5
4,3
Kepala Bagian 67 70 Unit Head 3,7
0,2
Pimpinan Cabang 57 56 Branch Manager 14,7 9,1
55-59 26 22 55-59
>60 9 9 >60
88,4
Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Employee Composition Based on Working Period
Masa Kerja 2015 2014 Time of Service 2015 (%)
0-5 605 522 0-5 1,0
>25 14 11 >25
18,6
11,4
Total 1.545 1.432 Total
Alokasi Dana Pengembangan Kompetensi SDM Budget Allocation for HR Competency Development
termasuk Biaya SDM Secara Keseluruhan dan Biaya including Overall HR Budget and HR Training Budget
Pelatihan SDM
Kesetaraan Kesempatan
Definisi gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan Ratio on the Highest and Lowest Salary
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan/pemberi
kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan The definition of salary is an employee’s rights received and
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan stated in a form of money as a reward from the company/job
perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan provider to the employee determined and paid according to
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah contract, agreement or regulation, including allowance for the
dilakukannya. employee and their family on particular job and/or services
that has been done.
Rasio gaji yang tertinggi dan terendah J Trust Bank dalam
skala perbandingan dapat kami sampaikan pada tabel: Rasio
Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah tahun 2015 The ratio on the highest and lowest salary in J Trust Bank in
comparison scale are depicted on the “Ratio on the Highest
Rasio Gaji and Lowest Salary in 2015” table
Besarnya Rasio Salary Ratio
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 1: 21 Ratio of highest to lowest employee salary
Ratio of highest salary to lowest Board of Directors
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1: 1,50
salary
Ratio of highest salary to lowest Board of
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1: 1,21
Commissioners salary
Ratio of highest salary of Board of Directors to
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 1: 2,91
lowest employee salary
Service Excellence Perusahaan antara lain: Changes related on Service Excellence of the Company are
as follow:
I. Visi Misi
I. Vision and Mission
Visi
Menjadi partner financial yang terpercaya yang terus Vision
memberikan inovasi. Become trusted financial partner who continuously gives
innovation.
Misi
- Terus menciptakan lingkungan bekerja yang Mission
mendukung orang-orang bermotivasi kerja tinggi. • Continue to create supportive working environment for
- Terus memberikan pengalaman perbankan yang baik high motivation individuals.
melalui solusi yang ditujukan untuk masing-masing • Continue to give good baking experience through
nasabah. solution for each customer.
Action
Provide The Best Contribute to
Challenge
Solution and The Community
Something New
Experience
Jika divisi memberlakukan system shift untuk jam kerja karyawannya, agar menyampaikan kembali
daftar nama karyawan dan jadwal shift yang bersangkutan kepada HC-SERBU untuk dilakukan
penyesuaian terhadap penilaian kedisiplinan.
If the division imposed a shift system for employees working hours, to deliver the list of employee
114 names and their relevant working shifts schedule to the HC-SERBU for further adjustment to the
discipline assessment.
Sistem penilaian akan mengacu pada ketentuan HCD, sehingga nilai yang diberikan sebagai berikut:
The assessment system will refer to the provisions of HCD, so that the provided value will be as
Disiplin Karyawan follows:
2 Employees discipline
Keterlambatan rata-rata Divisi Nilai
Average Division tardiness Score
0 sd 1 menit / minute 95
1 sd 2 menit / minutes 75
2 sd 3 menit / minutes 50
3 menit ke atas / Over 3 minutes 25
Banyaknya karyawan Divisi yang tidak mengisi absen tanpa keterangan yang jelas pada data HRMD
akan turut menjadi pertimbangan penilaian.
The number of employees who did not fill in the attendance list without satisfactory explanation on
the HRMD data will also be subjected to consideration and evaluation.
Jika ditemukan lebih dari 5% absensi kosong dari total absensi karyawan divisi, dilakukan
pengurangan 0,10 point pada item penilaian ini.
Penyesuaian penilaian dilakukan sepanjang diperlukan
If the percentage of blank attendance is more than 5% of the total division attendance, the reduction
of 0.10 points on this assessment component will be applied.
1. Standarisasi penerimaan telepon yang dilakukan oleh karyawan pada suatu Divisi, dengan
kriteria penilaian:
Standardization of the reception of calls by employees in a division, with the following assessment
criteria:
No. Standar Penilaian Nilai
Standard Evaluation Score
1 Selamat pagi/siang/sore 25
2 Menyebut nama divisi/bagian 25
3 Menyebut nama diri 25
4 Kalimat ”Ada yang bisa dibantu” 25
5 Mengucapkan kata ”HALO” atau ”Ya”
sebagai kata pembuka/awal percakapan 0
Sesuai Pedoman Etika Layanan Penerimaan Telepon, bahwa telepon hendaknya telah diterima
maksimum pada dering ke 3.
Selain itu juga akan dinilai bagaimana lingkungan kerja Divisi mengangkat telpon karyawan lain
yang tidak ada ditempat (pick-up).
Greeting sesuai etika penerimaan telepon ini hendaknya konsisten dilakukan/diterapkan/
dilaksanakan terhadap seluruh penerimaan telepon internal.
Subject to the Phone Reception Service Ethical Guidelines, all phone calls must be answered at the
3 Monitoring Telepon latest on the third ring.
(Greeting) In addition, the work environment of the division in answering the phone of other employee who is
not present at the office will also be subject to assessment.
Greeting subject to this phone reception ethics should be consistently done / implemented / executed
on all internal phone reception.
2. Clean Desk Policy, pada prinsipnya menganut ketentuan 2 (dua) meter kesamping kiri, kanan,
atas, bawah dalam keadaan bersih dan rapi pada saat selesai jam kerja, dengan ketentuan:
a. Di atas meja dalam keadaan rapi,bersih dan tidak terdapat tumpukan dokumen. Hanya
terdapat: layar monitor, pesawat telepon, kalender, ATK seperlunya, 1 foto dalam frame
ukuran max. postcard, gelas minum dan cadangan minum ukuran 1 liter.
b. Tidak terdapat kertas menempel pada partisi.
c. Bawah meja dalam keadaan rapi bersih. Tidak tergantung jaket/sajadah/kain/baju pada
sandaran & punggung kursi.
d. Menyimpan dokumen pada sudut ruangan dengan pengaturan yang rapi.
Berlaku dengan ketentuan: nilai maksimum 100 dan setiap kali ada pelanggaran nilai dipotong 25.
Bagi divisi dengan jumlah staff diatas 50 orang berlaku 2 pelanggaran untuk pengurangan 25 point.
Nilai minimal adalah 0.
Clean Desk Policy, in principle governs that the area within 2 (two) meters to the left, right, up,
down must be in a clean and tidy condition at the end of working hours, provided that:
a. The surface of the table must be in a neat, clean state and there will be no piles of
Kepatuhan Pada Aturan paperwork. The allowed items are: monitor screen, telephone, calendar, required office
4
Compliance Rules
stationary, one photo in the max. frame size of postcard, drinking cup and pitcher in the
size of 1 liter.
b. There will be no paper placed at the partition.
c. Below the table must be in an immaculately clean state. There will be no jacket / prayer
mat / fabric / clothes hung over the back of the chair.
d. Documents must be stored in the corner of the room with a neat arrangement.
The following conditions will be applicable: the maximum grade of 100, subject to 25 point reduction
for every rule violation. For the division with the number of staff of over 50 people the 2 times offense
for a reduction of 25 points will be applied. The minimum value is 0.
3. Pemakaian Screen Saver J Trust Bank pada monitor PC dan lap top/notebook milik kantor.
Usage of J Trust Bank Screensaver on the PC monitor and the office lap top / notebook.
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
Jan Feb Maret Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des
Bulan Penilaian
Passing grade/nilai minimal untuk penilaian tersebut diatas Passing grade for aforementioned assessment is 75 point with
adalah: 75 point, dengan penentuan rating adalah sebagai rating determination as follow:
berikut:
No. Range Nilai Rating
Range Score Rating
1. 100 – 85 Baik sekali
Excellent
2. 84- 75 Cukup baik
Sufficient
3. 74 kebawah Masih harus melakukan perbaikan budaya
Below 74 Culture improvement required
Strategi dan Pengembangan Pengelolaan Service Strategy and Managerial Development of the Service
Excellence Tahun 2016 Excellence on 2016
a. Budaya a. Culture
Agar budaya secara cepat dapat merasuk pada setiap In order to accelerate the absorption of the new culture,
insan, ditempuh dengan cara dibentuk “agen perubahan” the company established “change agent” (in literature
(dalam literatur disebut Change Agent/CA) agar efesien. namely Change Agent/CA) for efficiency.
Para Agen tidak menggurui namun memberi contoh/ The Agents would not patronize but only giving example/ 117
sosok agar lingkungan tergugah. Di J Trust Bank agen figure so the group will be inspired. In J Trust Bank, the
perubahan menggunakan istilah Change Agent. Unsur change agent is known for Change Agent. The elements
Agen perubahan terdiri: of Change Agent are as follow:
• CL (Change Leader) terdiri para pimpinan atau disebut • CL (Change Leader) consist of the leaders or a person
yang sifatnya mutlak/keharusan karena secara hirarki who are absolute/mandatory since in hierarchy, they
mereka adalah simpul-simpul organisasi. are the knots of the organization.
• CA (Change Agent) dibentuk dari para insan J • CA (Change Agent) consists of individual of JTrust,
Trust Bank, dengan jumlah sekurang-kurangnya with minimum member of (according to best practice)
(sesuai dengan best practice) sebanyak 30% dari as much as 30% from the population. Their status is
populasi. Statusnya merupakan gerakan bukan not within the hierarchy and based on voluntary. The
hirarki yang sifatnya sukarela. Kriterianya ditunjuk requirements are determined and/or recommended
dan/atau diusulkan oleh pimpinan, tugasnya sebagai by the leader, their duty as the extension of Change
kepanjangan tangan dari Change Leader sebagai Leader as an figure on cascading the culture
sosok dalam cascading penerapan budaya. implementation.
Terdiri dari 3 Angkatan sesuai dengan core value It is consist of three forces according to the core value of
SPEED, CHANGE, ACTION. SPEED, CHANGE, ACTION.
b. Mempertajam Sinergi antara Budaya dan Bisnis b. Exaberate the Synergy between Culture and Business
dengan memasukkan setiap program-program baik by putting every program on SERBU with targets that
SERBU dengan praktik-praktik nyata sasaran yang included in J Trust Bank’s core business.
menjadi core business J Trust Bank.
c. Melakukan program-program dengan konsep c. Conduct programs with concept in order to meet the service
dalam rangka menuju layanan bank-bank nasional standards of the leading banks. Service Survey MRI
terkemuka. Survei Layanan versi MRI - Melaksanakan version – Implementing and assessing the consistency
dan menilai konsistensi standarisasi layanan dan of the service standardization and Product Knowledge
Product Knowledge frontliners (CS, Teller, Security dan frontliners (CS, Teller, Security and Operator) for entire J
Penerima Telpon) untuk seluruh cabang J Trust Bank. Trust Bank branches.
Jaringan Kantor
Office Network
118
Jaringan Network
Dalam melaksanakan seluruh kebijakan dan strategi In performing entire policies and strategy of the company,
perusahaan, bank berorientasi pada peningkatan nilai bank that oriented on the improvement of company value for
perusahaan untuk pemegang saham (shareholder value) the shareholders through financial performance synergy as
melalui sinergi kinerja keuangan maupun non keuangan well as non-financial such as strengthen office network with
diantaranya memperkuat jaringan kantor dengan relokasi relocation or establishing new office network.
maupun penambahan jaringan kantor baru.
Region 1 Region 3
Sumatera Utara Banten
• Kantor Cabang/Branch Office (1) • Kantor Cabang Pembantu/
• Kantor Cabang Pembantu/ Sub Branch Office (3)
Sub Branch Office (1)
Jawa Barat
Riau • Kantor Cabang/Branch Offices (3)
• Kantor Cabang/Branch Office (1) • Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch Offices (2)
Bangka Belitung
• Kantor Cabang/Branch Office (1) Region 4
• Kantor Cabang Pembantu/
Sub Branch Office (1)
Jawa Tengah
Palembang • Kantor Cabang/Branch Office (1)
• Kantor Cabang/Branch Office (1) • Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch Offices (3)
• Kantor Cabang Pembantu/
Sub Branch Offices (2) Jawa Timur
• Kantor Cabang/Branch Office (1)
• Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch Offices (3)
DI. Yogyakarta
• Kantor Cabang/Branch Office (1)
Region 2
Bali
DKI Jakarta • Kantor Cabang/Branch Office (1) 119
• Kantor Cabang/Branch Office (1) • Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch Office (1)
• Kantor Cabang Pembantu/
Sub Branch Office (14) Sulawesi Selatan
• Kantor Kas/Cash Offices (2) • Kantor Cabang/Branch Office (1)
• Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch Office (1)
Kalimantan Timur
• Kantor Cabang/Branch Office (1)
• Meningkatkan produktifitas penjualan cabang untuk • Improving sales productivity in branches to establish the
membangun kredit UKM yang terbaik best SMEs financing
• Pemetaan kembali lokasi cabang • Remapping branches’ location
• Reklasifikasi cabang • Reclassification of branches
• Membangun analisis manajemen kinerja penjualan untuk • Establishing sales performance management analysis to
mendorong organisasi penjualan boost sales organization.
• Meningkatkan kerjasama untuk peningkatan”cross selling” • Increasing cooperation to raise “cross selling”
• Memanfaatkan ATM Prima, ATM bersama dan EDC • Utilizing ATM Prima, ATM Bersama and EDC as point of
sebagai point of sales sales.
• Penetapan konsep baru untuk”call center” • Determination of new concept for “call center”
• Peluncuran Internet Banking untuk corporate • Launching Internet Banking for corporate
• Meningkatkan produktifitas cabang • Improving branches’ productivity
Evaluasi lokasi jaringan kantor terus dilakukan sebagai upaya Evaluation on the location of offices network is conducted
optimalisasi jaringan kantor yang ada serta mempersiapkan continuously as part of the effort on the existing office network
rencana pembukaan kantor baru dengan berbagai optimalization as well as preparing the launching of new offices
pertimbangan strategis. Per Desember 2015, kegiatan Bank by considering various strategic balances. As of 31 December
didukung 1.551 karyawan, 61 kantor cabang, 2 galeri treasury, 2015, Bank’s activities are supported by 1,551 employees, 61
4 pusat kantor SME dan 25 kios mikro. branch offices, 2-gallery treasury, 4 SME center and 25 kiosks.
Sedangkan untuk pengembangan bisnis lebih lanjut bank While for further business development, bank added 7 kiosk in
telah melakukan penambahan 7 kios mikro pada tahun 2015 2015 to 25 kiosk to boost the improvement of micro financing
menjadi 25 kios untuk mendorong peningkatan portofolio portfolios. Bank is supported by 64 ATMs integrated with ATM
kredit mikro. Bank didukung 64 unit ATM yang terintegrasi Bersama & ATM Prima with the network of more than 67,000
dengan ATM Bersama & ATM Prima dengan jaringan lebih units in Indonesia.
dari 67.000 unit di Indonesia.
Kartu bank J Trust untuk debit dapat mengakses lebih dari J Trust Bank card for debit can be accessed in more than
332.000 merchant di Indonesia melalui jaringan Debit Prima. 332,000 merchants in Indonesia through Debit Prima network.
121
I. EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN I. RISK EXPOSURE AND IMPLEMENTATION OF RISK
RISIKO MANAGEMENT
Perkembangan ekonomi & bisnis selama tahun 2015 yang Economic and business development throughout 2015 which
dirasa cukup sulit secara tidak langsung mempengaruhi was considered quite difficult indirectly affect the business
bisnis perbankan nasional, penerapan manajemen risiko dan of national banking, the implementation of appropriate and
tata kelola Bank (Good Corporate Governance) yang tepat healthy risk management and Bank’s corporate governance
dan sehat akan sangat memiliki peran dalam meningkatkan (GCG) would have a role in increasing the added value and
nilai tambah dan memberikan gambaran yang komprehensif provides a comprehensive overview of the potential risks
mengenai potensi risiko dan kerugian Bank di masa and future losses of the Bank in the future adjusted to the
mendatang yang disesuaikan dengan kompleksitas serta complexity and the internal condition of the bank.
kondisi internal bank.
Bank JTrust Indonesia telah menerapkan manajemen risiko JTrust Bank Indonesia has implemented a risk management
berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan based on OJK Regulation No. 18 /POJK.03/2016 dated
(POJK) No. 18 /POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang March 16, 2016 on the application of Risk Management for
penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, dan Surat Commercial Banks, and Bank Indonesia Circular Letter
122 Edaran Bank Indonesia (SE BI) No. 5/21/DPNP tanggal 29 No. 5/21/DPNP dated September 29, 2003 regarding Risk
September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Management Implementation for Commercial Banks, with the
Bank Umum, dengan perubahannya dalam SE BI No. 13/23/ amendment in the Circular Letter
DPNP tanggal 25 Oktober 2011. No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011.
Untuk mencapai tujuan diatas, maka diperlukan adanya To achieve the above objectives, it is necessary to create risk
budaya risiko (risk awareness) dan kemampuan teknis yang awareness culture and necessary technical competence of
memadai dari pada seluruh unit kerja di Bank JTrust Indonesia, the entire unit in Bank JTrust Indonesia, where it becomes the
dimana hal ini menjadi tanggung jawab dan melibatkan responsibility and involve entire working units in Bank JTrust
seluruh unit kerja di Bank JTrust Indonesia. Indonesia.
Efektivitas penerapan tata kelola dan kerangka kerja The effectiveness of the implementation of governance
manajemen risiko oleh Bank JTrust Indonesia meliputi 4 and risk management framework by Bank JTrust Indonesia
(empat) pilar yaitu: includes four (4) pillars, namely:
a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi a. Active supervision of the Board of Commissioners
sebagai bagian dari pengawasan Manajemen, and Board of Directors as part of management
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas supervision,
efektivitas penerapan manajemen risiko di Bank serta Board of Commissioners and Board of Directors are
memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai responsible for the effectiveness of risk management at
sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko the Bank and ensure the implementation of adequate
Bank. Pengawasan Dewan Komisaris meliputi antara lain: risk management in accordance with the characteristics,
(1) Menyetujui kebijakan Manajemen Risiko termasuk complexity and risk profile of the Bank. Supervision of the
strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang Board of Commissioners include, among others:
ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang diambil (1) To approve the risk management policy, including
(risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) strategies and risk management framework
Bank; established in accordance with the level of risk taken
(risk appetite) and risk tolerance (risk tolerance) of the
Bank;
(2) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan (2) To evaluate the policies and the implementation of risk
implementasi manajemen risiko yang dilakukan oleh management performed by the Board of Directors.
Direksi. (3) Holding Regular Meeting of the Board of Directors
(3) Menyelenggarakan Rapat Berkala dengan Direksi to evaluate the achievement of the follow-up of each
untuk mengevaluasi pencapaian tindak lanjut setiap work plan (action plan);
rencana kerja (action plan); (4) Ensure that any recommendations the Audit Report
(4) Memastikan rekomendasi setiap Laporan Hasil Audit (LHA) Unit Internal and External Audit have been
(LHA) Satuan Kerja Audit Internal dan Ekternal telah followed up.
ditindaklanjuti.
Dalam rangka pengawasan dan pengelolaan risiko Bank In regard of supervision and risk management of the Bank
serta pelaksanaan Good Corporate Governance, Dewan and the implementation of Good Corporate Governance,
Komisaris dibantu oleh Komite Pemantau Risiko (Risk the Board is assisted by the Risk Oversight Committee
Monitoring Committee) di tingkat Komisaris. (Risk Monitoring Committee) at the level of Commissioner.
Sedangkan Direksi bertugas menentukan arah kebijakan While the Board of Directors are in charge of determining
dan strategi manajemen risiko secara komprehensif, the direction of policies and comprehensive risk 123
termasuk implementasinya, serta memastikan bahwa management strategy, including implementation, and
seluruh risiko yang material dan dampaknya telah to ensure that all material risks and impacts have been
ditindaklanjuti. Direksi juga bertanggung jawab untuk followed up. Directors are also responsible to foster culture
menumbuh kembangkan budaya dan kesadaran akan and risk awareness throughout the ranks of the working
risiko diseluruh jajaran unit kerja. Pengawasan aktif unit. Active supervision of the Board of Directors, among
Direksi, diantaranya meliputi: others include:
1) Menyusun kebijakan, strategi, dan kerangka 1) Formulate policies, strategies, and risk management
Manajemen Risiko dengan memperhatikan tingkat framework by taking into account the level of risk
risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko taking (risk appetite) and risk tolerance (risk tolerance)
(risk tolerance) Bank; of the Bank;
2) Memantau, mengevaluasi, dan memastikan Rencana 2) Monitor, evaluate and ensure the Bank’s business
Bisnis Bank, strategi dan action plan telah dilakukan plan, strategy and action plan has been carried out as
sesuai rencana melalui rapat/pertemuan berkala; planned through regular meeting;
3) Memastikan Standar Operasional Prosedur (SOP), 3) Ensure Standard Operating Procedures (SOP),
Kebijakan dan Prosedur telah dipahami dan Policies and Procedures have been understood and
dilaksanakan; implemented;
4) Memastikan dan melaksanakan langkah perbaikan 4) Ensure and implement corrective measures or
atau rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal recommendations of the Internal Audit Unit and
dan Eksternal telah dilaksanakan dengan efektif; External had been implemented effectively;
5) Mengembangkan budaya, manajemen risiko dan 5) Develop a risk management culture and raise
meningkatkan kesadaran risiko pada seluruh jenjang awareness risk at entire levels of the organization.
organisasi.
b. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit b. The adequacy of policies, procedures, and limit as a
sebagai pedoman dalam penerapan Manajemen guideline in the implementation of Risk Management
Risiko The implementation of risk management in Bank JTrust
Penerapan manajemen risiko di Bank JTrust Indonesia Indonesia has poured in some policies and procedures,
telah dituangkan dalam beberapa kebijakan dan prosedur, among others, the Risk Management General Policy
antara lain Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR). (KUMR). KUMR as the highest provisions in providing
KUMR sebagai ketentuan tertinggi dalam memberikan policy direction risk management and control in order to
arahan kebijakan pengelolaan dan pengendalian risiko secure the Bank JTrust Indonesia on the risks faced in
dalam rangka mengamankan Bank JTrust Indonesia atas its business activities. Limit determination is managed on
risiko yang dihadapi dalam aktivitas bisnisnya. Penetapan business activities and products and adjusted the level of
limit dikelola dalam kegiatan usaha dan produk dan risk to be taken (risk appetite) and the limits are reviewed
telah disesuaikan tingkat risiko yang akan diambil (risk periodically to adjust to changing conditions.
appetite) dan limit tersebut ditinjau secara berkala untuk
menyesuaikan terhadap perubahan kondisi yang terjadi.
d. Sistem pengendalian internal yang efektif dalam d. Effective internal control system in the implementation
pelaksanaan kegiatan operasional Bank. of the Bank’s operations.
Pengendalian internal telah dilakukan oleh Satuan Kerja Internal control has been carried out by the Internal Audit
Audit Intern untuk menilai pelaksanaan proses dan sistem Unit to assess the implementation of the risk management
manajemen risiko pada aktivitas fungsional yang memiliki processes and systems in functional activities which have
eksposur risiko. Selain itu adanya pemisahan fungsi yang a risk exposure. Besides the clear separation of functions
jelas antara unit kerja operasional (risk taking unit) dengan between operational units (risk-taking units) with units
unit kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian risiko that carry out the functions of risk management (risk
(risk management unit). management unit).
Struktur Organisasi Manajemen Risiko pada Bank JTrust The Risk Management Organization Structure in JTrust
Indonesia adalah sebagai berikut: Bank Indonesia are as follow:
President
Director
Vice President
Director
Risk Management
Committee
Managing Director
Executive Vice Managing Director Risk & Compliance
President
Satuan Kerja
Division Division Manajemen Risiko
125
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO ORGANIZATIONAL RISK MANAGEMENT
3. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) 3. Risk Management Working Unit (SKMR)
SKMR berada di bawah Direktur Risiko & Kepatuhan SKMR under the Director of Risk & Compliance is
merupakan satuan kerja yang independen terhadap an independent working unit to work unit business/
satuan kerja bisnis/operasional. SKMR mempunyai operational. SKMR has the function to identify, measure,
fungsi mengidentifikasi, mengukur, memantau dan monitor and control risks and to minimize the potential
mengendalikan risiko untuk meminimalkan potensi impact of various types of risk.
maupun dampak dari berbagai jenis risiko yang dihadapi.
Struktur organisasi SKMR terdiri dari 2 (dua) unit kerja SKMR organizational structure consists of two (2) units
yaitu unit kerja risiko pasar & likuiditas, dan unit kerja risiko namely unit labor market and liquidity risks, and work units
kredit & operasional. of credit and operational risk.
Tugas dan Tanggung Jawab SKMR meliputi: Duties and Responsibilities SKMR are include:
a. Memberikan masukan kepada Direksi dalam a. Providing input to the Board of Directors in the
penyusunan, kebijakan, strategi dan kerangka preparation, policy, strategy and risk management
manajemen risiko, framework,
b. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, b. Developing procedures and tools for the identification,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, measurement, monitoring and risk control,
c. Melakukan pemantauan atas strategi manajemen c. Conducting monitoring of the risk management
risiko yang telah disetujui oleh Direksi, strategy approved by the Board of Directors,
d. Pemantauan posisi/eksposur risiko secara d. Monitoring the position/overall risk exposure and type
keseluruhan dan jenis risiko, of risk,
e. Penerapan stress testing untuk mengetahui dampak e. Implementing stress testing to determine the impact
implementasi kebijakan dan strategi manajemen of the implementation of risk management policies
risiko, and strategies,
f. Melakukan kajian risiko atas usulan produk dan/atau f. Conducting risk assessment on the proposed new
aktivitas baru, products and/or activities,
g. Melakukan review & rekomendasi limit risiko dari g. Conducting a review and recommendation of risk
usulan unit kerja bisnis dan operasional, limits of the proposed business units and operations,
h. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko h. Preparing and submitting reports of the risk profile
kepada Komite Manajemen Risiko secara berkala to the Risk Management Committee regularly to be
untuk disampaikan ke Direksi dan Otoritas Jasa submitted to the Board of Directors and OJK,
Keuangan (OJK), i. Preparing reports on the Capital Adequacy Ratio
i. Menyusun laporan Kewajiban Penyediaan Modal (CAR) and the Internal Capital Adequacy Assessment
Minimum (KPMM) dan Internal Capital Adequacy Process (ICAAP) regularly to be submitted to the
Assessment Process (ICAAP) secara berkala untuk Board of Directors and the OJK.
disampaikan ke Direksi dan OJK.
II. EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN II. RISK EXPOSURE AND RISK MANAGEMENT BANK IN
RISIKO BANK SECARA KHUSUS PARTICULAR
Penerapan manajemen risiko kredit yang telah The implementation of credit risk management that
dilakukan meliputi: has been performed includes:
a. Organisasi manajemen risiko kredit a. Credit risk management organization
Dalam organisasi manajemen risiko kredit, Bank In the organization of credit risk management,
telah menerapkan Four Eye Principle merupakan the Bank has implemented the Four Eye Principle
prinsip utama yang mendasari pengambilan which is the main principle underlying credit
keputusan kredit dengan melibatkan unit Bisnis decision-making by involving business units and
dan unit Commercial Credit Risk yang saling Commercial Credit Risk unit that are independent
independen satu sama lain dengan pemisahan of each other with separation of authority and
wewenang dan tanggung jawab, sebagai berikut: responsibility, as follows:
- Divisi Bisnis adalah unit bisnis yang - Business Division is a business unit that
melaksanakan usulan/aktivitas pemberian implements the proposal/activity of credit
kredit atau penyediaan dana; disbursement or fund provision;
- Divisi Commercial Credit Risk adalah unit - Commercial Credit Risk Division is a unit
yang melakukan review Nota Analisa Kredit which reviews the Memorandum of Credit
dan dilengkapi kewenangan dalam batas Analysis and is given the authority within a
limit tertentu untuk menyetujui atau menolak certain limit to approve or reject proposals
proposal yang diusulkan oleh Divisi Bisnis; suggested by Business Division;
- Divisi Compliance & Legal dan Divisi Operasi - Compliance & Legal Division and Operations
sebagai Non Voting Member dalam pemberian Division as Non-Voting Member in giving
opini kepatuhan, legal, dan operasional dalam opinions in compliance, legal, and operational
mekanisme komite kredit. mechanisms of the credit committee.
- Special Asset Management (SAM) berfungsi - Special Asset Management (SAM) functions
melakukan penanganan debitur kualitas in handling the credit quality debtors 2 so as
kredit 2 agar tidak berpotensi menjadi Non not to potentially become Non Performing
Performing Loan (NPL) dan penyelesaian Loan (NPL) and the settlement of troubled
aset bermasalah serta restrukturisasi. assets and restructuring.
- Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) - Risk Management Working Unit (SKMR)
berfungsi sebagai unit independen yang functions as an independent unit to identify,
melakukan identifikasi, pengukuran, measure, monitor credit risk by adhering to
memantau risiko kredit dengan berpegang prudential banking.
pada prudential banking. - Credit Committee is a mechanism of loan
- Komite Kredit merupakan mekanisme proses approval process according to the Limit and
persetujuan kredit sesuai dengan Batas Authority of Credit Approval set by the Board
dan Wewenang Memutus Kredit yang telah of Directors.
ditetapkan oleh Direksi.
b. Strategi manajemen risiko kredit untuk aktivitas b. Credit risk management strategy for activities that
yang memiliki eksposur risiko kredit yang have significant credit risk exposure
signifikan Credit risk management strategy adheres to the
Strategi manajemen risiko kredit berpedoman provisions of Bank Indonesia /Financial Services
pada ketentuan bank Indonesia/Otoritas jasa Authority, the Bank Business Plan and the
Keuangan, Rencana Bisnis Bank dan prinsip prudential principle.
kehati-hatian.
c. Kebijakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit c. Credit concentration risk management policy
Pengelolaan risiko konsentrasi kredit antara lain: Credit concentration risk management among
- Melakukan penyusunan Porto-folio Kredit others include: 127
per Sektor Industri yang digunakan untuk - Composing Loan Portfolio per Industrial Sector
menyusun J Trust Indonesia Industry Code used to compile JTrust Indonesia Industry
& Catalogues, dan Rekomendasi Approved Code & Catalogues, and Approved Industries
Industries dan Target market sebagai limit Recommendations and target market as
penyaluran kredit pada sektor-sektor ekonomi lending limit to certain economic sectors in
tertentu sesuai dengan Rencana Bisnis Bank. accordance with the Bank’s Business Plan.
- Penetapan inhouse limit dalam penyediaan - Setting inhouse limit in the provision of
pihak terkait, grup, individu (BMPK) dengan related parties, groups, individuals (LLL) in
tidak mengabaikan ketentuan regulator. compliance with regulatory provisions.
d. Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko d. Mechanism of credit risk measurement and
kredit control
- Mereview dan menyempurnakan Kebijakan - Reviewing and refining Bank JTrust Indonesia
Perkreditan Bank JTrust Indonesia dan Credit Policy and Credit Implementation
Pedoman Pelaksanaan Kredit secara berkala, Guidelines on a regular basis, and continuing
dan terus melengkapi dan menyempurnakan to complement and refine the Standard
Standard Operation Procedure bidang Operation Procedure in credit as credit risk
perkreditan sebagai pengendalian risiko control.
kredit. - Setting limits/Credit Approval Authority Limit
- Melakukan penetapan limit/Batas (BWMK) which are reviewed regularly and
Wewenang Memutus Kredit (BWMK) yang improving the loan process so that the credit
di-review secara berkala dan melakukan decision-making process can run faster
penyempurnaan terhadap proses kredit but still refers to the principles of prudential
sehingga proses pengambilan keputusan banking.
kredit berjalan lebih cepat namun tetap
berpedoman terhadap azas prudential
banking.
e. Definisi tagihan yang telah jatuh tempo dan e. Definition of bills due and bills impaired/impairment
tagihan yang mengalami penurunan nilai/ (a) Claims which have expired are bills that
impairment are overdue for more than 90 (ninety) days
128 (a) Tagihan yang telah jatuh tempo adalah either for payment of principal and/or interest
tagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90 payments;
(sembilan puluh) hari baik atas pembayaran (b) Claims impaired is a condition of the discovery
pokok dan/atau pembayaran bunga; of objective evidence of an adverse event as
(b) Tagihan yang mengalami penurunan nilai a result of one or more adverse events as a
adalah suatu kondisi ditemukannya bukti result of one or more events that occurred
obyektif terjadinya peristiwa yang merugikan after the initial recognition of the loan, and that
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa loss has an impact on the estimated future
yang merugikan sebagai akibat dari satu cash flows on the financial asset or group of
atau lebih peristiwa yang terjadi setellah financial assets that can be estimated reliably.
pengakuan awal kredit tersebut, dan peristiwa
yang merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa datang atas asset
keuangan atau kelompok aset keuangan
yang dapat diestimasi dengan handal.
f. Penjelasan mengenai pendekatan yang f. An explanation of the approach used for the
digunakan untuk pembentukan Cadangan formation of Allowance for Impairment Losses
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) individual dan (CKPN) individually and collectively, as well as
kolektif, serta metode statistik yang digunakan the statistical methods used in the calculation of
dalam perhitungan CKPN. CKPN.
Bank menggunakan teknik perhitungan dalam The Bank uses calculation technique in the
cadangan kerugian penurunan (CKPN) nilai asset allowance for impairment losses (CKPN) value
keuangan secara individual dan kolektif, adalah of financial assets individually and collectively, as
sebagai berikut: follows:
(a) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (a) Allowance for Impairment Losses Individual
Individual The Bank evaluates impairment losses and
Bank melakukan evaluasi kerugian penurunan calculation of the formation of individual loan
nilai dan perhitungan pembentukan CKPN financial assets allowance (CKPN) using
aset keuangan kredit secara individual the discounted cash flow technique (present
menggunakan teknik discounted cash flow value of estimated future cash flows) and the
(nilai kini estimasi arus kas masa datang) fair value of collateral (the present value of
dan fair value of collateral (nilai kini dari the fair value of the collateral). Estimates of
nilai wajar agunan). Estimasi arus kas masa future cash flows (discounted cash flow) are
datang (discounted cash flow) bersumber sourced from the expectations of receipt of
dari ekspektasi penerimaan pokok, bunga principal, interest or penalties, and can also
dan atau denda, dapat juga bersumber dari be sourced from the receipt of the realization
penerimaan realisasi hasil klaim jaminan pihak of the results of third-party warranty claims or
ketiga dan atau pembayaran ganti rugi dari compensation from the insurance company.
perusahaan asuransi. Sedangkan estimasi While the estimated future cash flows derived
arus kas masa datang yang berasal dari from the realization of the expected receipt of
ekspektasi penerimaan realisasi agunan (fair collateral (fair value of collateral) comes from
value of collateral) bersumber dari realisasi the sales of collateral. Financial assets loans
penjualan agunan. Aset keuangan kredit yang evaluated on an individual basis but there is
telah dievaluasi secara individual namun tidak no objective evidence of impairment losses,
terdapat bukti obyektif kerugian penurunan the evaluation of impairment losses and
nilai, maka evaluasi kerugian penurunan nilai CKPN is done collectively.
dan CKPN dilakukan secara kolektif.
(b) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kolektif (b) Allowance for Impairment Losses Collective
Perhitungan CKPN kolektif menggunakan CKPN collective calculation is using the 129
metode roll rates atau migration analysis roll rates method or migration analysis with
dengan parameter probability of default (PD) parameters probability of default (PD) and
dan loss given default (LGD) berdasarkan loss given default (LGD) based on historical
data historis bank. Aset keuangan yang telah data of the bank. Financial assets that are
dievaluasi secara kolektif namun ditemukan collectively evaluated but found with objective
dan atau terdapat bukti objektif terjadi evidence of impairment losses, then the
kerugian penurunan nilai maka evaluasi evaluation of impairment losses and CKPN
kerugian penurunan nilai dan CKPN dinilai will be assessed individually.
secara individual.
Tabel 2.1.a : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables by Area - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2015 | December 31, 2015
Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah | Net Receivable Based on Region
No.
Portfolio Category
Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total
Area 1 Area 2 Area 3 Area 4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tagihan kepada Pemerintah - - 2.127.546 - 2.127.546
Claims on Government/Sovereign
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - -
Claims on Public Sector Entities
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan - - - - -
Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and
International Entities
4 Tagihan kepada Bank 510 - 884.399 - 884.909
Claims on Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 12.303 4.973 168.369 34.708 220.353
Claims Secured by Residential Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial 2.867 - 456 12.758 16.082
Claims Secured by Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - -
Claims on Pension Loans
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 1.119.777 378.792 598.371 1.771.681 3.868.621
Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small, and Retail Portfolio
130 9 Tagihan kepada Korporasi 812.748 658.157 2.127.808 1.344.322 4.943.035
Claims on Corporates
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 919 26.056 244.889 45.240 317.105
Claims on Past Due Exposures
11 Aset Lainnya 793.277 793.277
Other Assets
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - -
Sharia Exposures (if any)
Total 1.949.124 1.067.978 6.945.116 3.208.709 13.170.928
Tabel 2.1.a : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables by Area - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2014 | December 31, 2014
Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah | Net Receivable Based on Region
No.
Portfolio Category
Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total
Area 1 Area 2 Area 3 Area 4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - 4.141.233 4.141.233
Claims on Government/Sovereign
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - -
Claims on Public Sector Entities
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan - - - - -
Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and
International Entities
4 Tagihan kepada Bank 1.841 - 10.593 451.026 463.461
Claims on Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 11.466 4.067 188.630 37.524 241.686
Claims Secured by Residential Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial 53.336 - 277 83.458 137.071
Claims Secured by Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - -
Claims on Pension Loans
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 249.242 909.555 1.583.511 244.218 2.986.526
Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small, and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi - 761.925 2.211.877 519.148 3.492.950 131
Claims on Corporates
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 25.692 57.266 126.385 304.674 514.017
Claims on Past Due Exposures
11 Aset Lainnya - - - 604.779 604.779
Other Assets
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - -
Sharia Exposures (if any)
Total 341.578 1.732.812 4.121.272 6.386.061 12.581.723
Tabel 2.2.a : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables by Contractual Maturity - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2015 | December 31, 2015
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak |
Kategori Portofolio
No. Net Receivables by Contractual Maturity
Portfolio Category
< 1 tahun >1 - 3 tahun >3 - 5 tahun > 5 tahun
Total
< 1 year >1 - 3 year >3 - 5 year > 5 year
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8)
1 Tagihan kepada Pemerintah 2.127.546 - - - 2.127.546
Claims on Government/Sovereign
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - -
Claims on Public Sector Entities
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan - - - - -
Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and
International Entities
4 Tagihan kepada Bank 879.499 - 5.410 - 884.909
Claims on Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 921 3.730 2.964 212.737 220.353
Claims Secured by Residential Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial - 390 818 14.874 16.082
Claims Secured by Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - -
Claims on Pension Loans
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 85.803 1.505.658 1.432.017 845.143 3.868.621
Portofolio Ritel
132 Claims on Micro, Small, and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi 646.277 2.599.552 536.456 1.160.750 4.943.035
Claims on Corporates
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 78.203 53.127 55.177 130.597 317.105
Claims on Past Due Exposures
11 Aset Lainnya 793.277 - - - 793.277
Other Assets
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - -
Sharia Exposures (if any)
Total 4.611.527 4.162.458 2.032.842 2.364.101 13.170.928
Tabel 2.2.a : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables by Contractual Maturity - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2014 | December 31, 2014
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak | Net
Kategori Portofolio
No. Receivables by Contractual Maturity
Portfolio Category
< 1 tahun >1 - 3 tahun >3 - 5 tahun > 5 tahun
Total
< 1 year >1 - 3 year >3 - 5 year > 5 year
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8)
1 Tagihan kepada Pemerintah 4.000.557 - - 140.676 4.141.233
Claims on Government/Sovereign
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - -
Claims on Public Sector Entities
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan - - - - -
Lembaga Internasional
Claims on Multilateral Development Banks and
International Entities
4 Tagihan kepada Bank 451.026 933 11.502 - 463.461
Claims on Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 192 171 5.825 235.498 241.686
Claims Secured by Residential Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial 15.725 - 82.815 38.532 137.071
Claims Secured by Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - -
Claims on Pension Loans
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 332.824 311.879 1.876.136 465.687 2.986.526
Portofolio Ritel
Claims on Micro, Small, and Retail Portfolio 133
9 Tagihan kepada Korporasi 2.088.512 75.725 672.896 655.817 3.492.950
Claims on Corporates
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 389.571 51.647 50.954 21.844 514.017
Claims on Past Due Exposures
11 Aset Lainnya 604.779 - - 604.779
Other Assets
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - -
Sharia Exposures (if any)
Total 7.883.186 440.356 2.700.127 1.558.054 12.581.723
Tabel 2.3.a : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables by Economic Sectors - Bank Only
Tagihan kepada
Bank
Pembangunan
Tagihan kepada Tagihan kepada
Multilateral
Pemerintah Entitas Sektor
dan Lembaga
Sektor Ekonomi Publik
No. Internasional
Economic Sector Claims on
Government/ Claims on Public
Claims on Multilateral
Sovereign Sector Entities
Development Banks
and International
Entities
- - - - 2.591 24.390 - - -
- - - - - 1.673 - - -
- - - - 349 16.299 - - -
- 176 - - 100.685 2.208.939 20.083 - -
- - - - - 12.670 - - -
- 1.000 1.208 - 24.565 82.910 - - -
- 1.577 - - 231.074 922.590 19.213 - -
- - 14.417 - 145.142 162.135 - - -
- - - - - - - - -
- - - - 1.630 - - - -
- - - - 1.479 42.540 - - -
- - - - 30.778 42.865 332 - -
- - - - 253 - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
Tabel 2.3.a : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables by Economic Sectors - Bank Only
Tagihan kepada
Bank
Pembangunan
Tagihan kepada Tagihan kepada
Multilateral
Pemerintah Entitas Sektor
dan Lembaga
Sektor Ekonomi Publik
No. Internasional
Economic Sector Claims on
Government/ Claims on Public
Claims on Multilateral
Sovereign Sector Entities
Development Banks
and International
Entities
- - - - 2.003 - - - -
- - - - - 3.178 - - -
- - - - - 14.921 - - -
- - - - 210.636 1.971.942 168.558 - -
- - - - - - - - -
- - 83.721 - 10.251 118.817 11.512 - -
- 571 34.400 - 142.925 652.205 153.483 - -
- - 18.674 - 48.034 - 2.502 - -
- - - - - - - - -
- - - - 75 - - - -
- - - - 171 21.536 11.810 - -
- 70 - - 32.681 - - - -
- - - - 255 - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
Tabel 2.4.a : Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Disclosure of Receivables and Provisioning based on Area - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2015 | December 31, 2015
Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah | Net Receivables based on Area
No.
Portfolio Category
Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4
Total
Area 1 Area 2 Area 3 Area 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tagihan | Receivables 1.949.124 1.067.978 6.945.116 3.208.709 13.170.928
2 Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) | -
Impaired Receivables
a. Belum Jatuh Tempo | (Non Past 108.285 50.992 403.644 340.815 903.736
Due)
b. Telah Jatuh Tempo | (Past Due) 221 2.143 63.667 89.467 155.497
3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) 538 11.586 40.709 52.715 105.548
- Individual | Allowance for Impairment Losses -
Individual
4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif 7.868 1.681 60.511 15.034 85.094
| Allowance for Impairment Losses - Collective
5 Tagihan yang Dihapus Buku | Claims written off - 457 141.371 11.602 153.430
Tabel 2.4.a : Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Disclosure of Receivables and Provisioning based on Area - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
Tabel 2.5.a : Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
Tagihan yang Mengalami Cadangan
Penurunan Nilai Cadangan
Kerugian
Kerugian
Penurunan Nilai Tagihan yang
Impaired Receivables Penurunan
(CKPN) - Dihapus
Nilai (CKPN) -
Sektor Ekonomi Tagihan Kolektif Buku
No. Individual
Economic Sector Receivable Belum Telah
Jatuh Tempo Jatuh Tempo Allowance for Claims
Allowance for
Impairment Written off
Impairment Losses
Non Past Due Past Due Losses -
- Individual
Collective
Tabel 2.5.a : Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
Tagihan yang Mengalami Cadangan
Penurunan Nilai Cadangan
Kerugian
Kerugian
Penurunan Nilai Tagihan yang
Impaired Receivables Penurunan
(CKPN) - Dihapus
Nilai (CKPN) -
Sektor Ekonomi Tagihan Kolektif Buku
No. Individual
Economic Sector Receivable Belum Telah
Jatuh Tempo Jatuh Tempo Allowance for Claims
Allowance for
Impairment Written off
Impairment Losses
Non Past Due Past Due Losses -
- Individual
Collective
Tabel 2.5.a : Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
Tagihan yang Mengalami Cadangan
Penurunan Nilai Cadangan
Kerugian
Kerugian
Penurunan Nilai Tagihan yang
Impaired Receivables Penurunan
(CKPN) - Dihapus
Nilai (CKPN) -
Sektor Ekonomi Tagihan Kolektif Buku
No. Individual
Economic Sector Receivable Belum Telah
Jatuh Tempo Jatuh Tempo Allowance for Claims
Allowance for
Impairment Written off
Impairment Losses
Non Past Due Past Due Losses -
- Individual
Collective
Tabel 2.5.a : Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
Tagihan yang Mengalami Cadangan
Penurunan Nilai Cadangan
Kerugian
Kerugian
Penurunan Nilai Tagihan yang
Impaired Receivables Penurunan
(CKPN) - Dihapus
Nilai (CKPN) -
Sektor Ekonomi Tagihan Kolektif Buku
No. Individual
Economic Sector Receivable Belum Telah
Jatuh Tempo Jatuh Tempo Allowance for Claims
Allowance for
Impairment Written off
Impairment Losses
Non Past Due Past Due Losses -
- Individual
Collective
Tabel 2.6.a : Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
Changes in Allowances for Imparment Losses – Bank, individually
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2015 | December 31, 2015
g. Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar g. Credit Risk with Standard Approach
Pelaporan Pendekatan Standar oleh Bank saat ini The Standard Approach Reporting by the Bank
tidak menggunakan peringkat eksternal terhadap does not currently use external ratings for the
kategori portfolio, posisi eksposur risiko kredit category of portfolio, credit risk exposure position
Bank berdasarkan peringkat seperti terlihat pada of the Bank based on ratings as shown in the
tabel berikut: following table:
Tabel 3.1.a : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables by Portfolio and Rating Category - Bank Only
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jangka panjang
Rating Long-Term Rating
Agencies
Standard and
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Poor’s
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Kategori Portofolio (Tagihan Bersih Audited)
Portfolio Category Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT Fitch
AA+(idn) s.d A+(idn) s.d. BBB+(idn) s.d
Ratings AAA (idn)
AA-(idn) A-(idn) BBB-(idn)
Indonesia
PT ICRA [Idr]AA+ s.d [Idr]A+ s.d [Idr]BBB+ s.d
[Idr]AAA
Indonesia [Idr]AA- [Idr]A- [Idr]BBB-
PT
idAA+ s.d id BBB+ s.d id
Pemeringkat idAAA idA+ s.d id A-
idAA- BBB-
Efek Indonesia
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tagihan kepada Pemerintah| Claims on - 2.127.546 - - -
Government/Sovereign
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik | Claims on - - - - -
144 Public Sector Entities
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - -
dan Lembaga Internasional | Claims on Multilateral
Development Banks and International Entities
4 Tagihan kepada Bank | Claims on Banks - 382.327 - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal | Claims Secured -
by Residential Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial | Secured by -
Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan | Claims on Pension -
Loans
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan -
Portofolio Ritel | Claims on Micro, Small, and
Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi | Claims on Corporates - - - - -
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | Claims on Past -
Due Exposures
11 Aset Lainnya | Other Assets -
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) | - - - - -
Sharia Exposures (if Any)
TOTAL - 2.509.873 - - -
[Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d Kurang dari [Idr]A1+ s.d [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari
[Idr]BB- [Idr]B- [Idr]B- [Idr]A1 A2 [Idr] A3 [Idr]A3
- - - - - - - - -
145
- - - - - - - - -
- - - - - - - 502.582 884.909
220.353 220.353
16.082 16.082
- -
3.868.621 3.868.621
- - - - - - - 4.943.035 4.943.035
317.105 317.105
793.277 793.277
- - - - - - - - -
- - - - - - - 10.661.055 13.170.928
Tabel 3.1.a : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables by Portfolio and Rating Category - Bank Only
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jangka panjang
Rating Long-Term Rating
Agencies
Standard and
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Poor’s
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Kategori Portofolio (Tagihan Bersih Audited)
Portfolio Category Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT Fitch
AA+(idn) s.d A+(idn) s.d. BBB+(idn) s.d
Ratings AAA (idn)
AA-(idn) A-(idn) BBB-(idn)
Indonesia
PT ICRA [Idr]AA+ s.d [Idr]A+ s.d [Idr]BBB+ s.d
[Idr]AAA
Indonesia [Idr]AA- [Idr]A- [Idr]BBB-
PT
idAA+ s.d id BBB+ s.d id
Pemeringkat idAAA idA+ s.d id A-
idAA- BBB-
Efek Indonesia
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tagihan kepada Pemerintah| Claims on - - - - -
Government/Sovereign
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik | Claims on - - - - -
146 Public Sector Entities
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - -
dan Lembaga Internasional | Claims on Multilateral
Development Banks and International Entities
4 Tagihan kepada Bank | Claims on Banks - - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal | Claims Secured
by Residential Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial | Secured by
Commercial Real Estate
7 Kredit Pegawai/Pensiunan | Claims on Pension
Loans
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel | Claims on Micro, Small, and
Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi | Claims on Corporates - - - - -
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | Claims on Past
Due Exposures
11 Aset Lainnya | Other Assets
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) | - - - - -
Sharia Exposures (if Any)
TOTAL - - - - -
Bank memiliki eksposur derivative yang tidak terlalu significan, The Bank has derivative exposure which is not quite
dengan porsi terbesar adalah pada transaksi fx swap dengan significant, with the largest portion on foreign exchange swap
Bank lain, sedangkan eksposur derivative suku bunga berasal transactions with other banks, while the interest rate derivative
dari transaksi interest rate swap. Posisi transaksi reverse exposure is derived from interest rate swap transactions.
repo adalah dengan bank lain dan korporasi Bank Indonesia, Reverse repo transaction positions are undertaken with other
[Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d Kurang dari [Idr]A1+ s.d [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari
[Idr]BB- [Idr]B- [Idr]B- [Idr]A1 A2 [Idr] A3 [Idr]A3
- - - - - - - - -
147
- - - - - - - - -
- - - - - - - 463.461 463.461
241.686 241.686
137.071 137.071
- -
2.986.526 2.986.526
- - - - - - - 3.492.950 3.492.950
514.017 514.017
604.779 604.779
- - - - - - - - -
- - - - - - - 12.581.723 12.581.723
sedangkan transaksi repo adalah dengan bank lain dengan banks and Bank Indonesia corporate, while repo transactions
Underlying Obligasi Pemerintah maupun SBI. Berdasarkan are with other banks with underlying of Government Bonds or
pelaporan Pendekatan Standar, eskposur Bank di transaksi SBIs. Based on the Standard Approach reporting, the Bank’s
derivative, repo dan reverse repo adalah sebagai berikut: exposure in derivative, repo and reverse repo transactions is
as follows:
h. Mitigasi Risiko Kredit dengan menggunakan h. Credit Risk Mitigation using Standard Approach
Pendekatan Standar The Bank uses various credit risk mitigation
Bank menggunakan berbagai teknik mitigasi risiko techniques, such as through collateral. Based
kredit, antara lain melalui agunan. Berdasarkan on Standard Approach reporting, the Bank’s
pelaporan Pendekatan Standar, eksposur exposure and credit risk mitigation used with
Bank dan mitigasi risiko kredit yang digunakan collateral as a secondary way out in the event that
dengan agunan sebagai secondary way out the debtors are unable to restore its obligations,
dalam hal debitur tidak mampu mengembalikan are as follows:
kewajibannya, adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan, prosedur dan proses untuk menilai 1. Policies, procedures and processes to assess
dan mengelola agunan. and manage the collateral.
Kebijakan, prosedur dan proses untuk Policies, procedures and processes to
menilai dan mengelola agunan Bank sesuai assess and manage the collateral the Bank
dengan ketentuan/Peraturan Bank Indonesia in accordance with the provisions/Bank
yang berlaku dan telah dituangkan kedalam Indonesia Regulation and have poured into
kebijakan dan prosedur penilaian (appraisal) the policies and procedures for appraisal
internal Bank. (appraisal) internal Bank.
2. Pihak pihak utama pemberi jaminan/garansi 2. The main party providers guarantee/warranty
dan kelayakan kredit (credit worthiness) dari and creditworthiness (credit worthiness) of the
pihak-pihak tersebut. parties.
Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah Creditworthiness (credit worthiness) is ability
kemampuan perusahaan untuk memenuhi the company to meet its credit obligations.
kewajiban kreditnya. Fokus utama analisis The main focus lies on the analysis of credit
kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas. risk, not profitability. Credit analysis focuses
Analisis kredit berfokus pada sisi buruk on the downside risk, not the potential good
risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi side. This includes analysis of liquidity and 149
analisis likuiditas maupun solvabilitas. Alat solvency. Credit analysis tools and criteria
analisis kredit dan kriterianya untuk penilaian for the assessment of a variety of conditions
beragam ketentuan (tangggal jatuh tempo), (maturity date), the type and purpose of the
jenis, dan tujuan kontrak hutangnya. contract debts.
3. Informasi tingkat konsentrasi yang ditimbulkan 3. Information arising from the concentration
dari penggunaan teknik mitigasi risiko kredit. levels of the use of credit risk mitigation
Pengungkapan konsentrasi berdasarkan techniques.
penggunaan teknik mitigasi risiko kredit adalah Disclosure of concentrations based on the
Bank memiliki konsentrasi pada tagihan use of credit risk mitigation technique is that
korporasi. Bank melakukan pengelolaan risiko the Bank has a concentration in the corporate
konsentrasi kredit dengan menentukan limit bills. The Bank manages credit concentration
untuk sector industry untuk mengoptimalkan risk by determining limits to industrial sectors
alokasi modal Bank pada suatu tingkat risiko/ in order to optimize the allocation of the Bank’s
risk appetite dan risk tolerance yang bisa capital at an acceptable risk level/risk appetite
diterima. and risk tolerance.
Dengan melaksanakan manajemen risiko kredit Implementationof a good credit risk management can
yang baik dapat menghasilkan pengelolaan result in a healthy and prudent credit management
kredit secara sehat dan prudent, sehingga dapat which may provide a good impact and steer the
memberikan dampak yang baik dan membawa Bank to a positive direction to allow integrity and
arah positif bagi Bank untuk menjadikan integritas independence in the process of credit risk assessment
dan independensi dalam proses penilaian risiko in question.
kredit dimaksud.
Tabel 4.1.a : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit -
Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only
Tag
Kategori Portofolio
No.
Portfolio Category
0% 20% 35%
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - 3.835.694 - - - 2.876.771 230.142
- - - - - - - - -
- - 111 - - - - 55 4
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - 185 15
- - - - 5 - - 5 0
- - - - - - - - -
- - - 215.325 - - - 161.494 12.919
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - 574 46
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - 574 46
Tabel 4.1.a : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit -
Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only
Tag
Kategori Portofolio
No.
Portfolio Category
0% 20% 35%
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - 2.952.447 - - - 2.214.335 177.147
- - - - - - - - -
- - 803 - - - - 401 32
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
92 - - - - - - 37 3
- - - - 65 - - 65 5
- - - - - - - - -
- - - 307.815 - - - 230.861 18.469
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - 159 13
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - 159 13
Tabel 4.2.a : Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2015 | December 31, 2015
Bagian yang Dijamin Dengan
Tagihan Portion Secured By
Kategori Portofolio Bagian yang Tidak
No. Bersih Asuransi
Portfolio Category Dijamin
Net Agunan Garansi Kredit Lainnya Unsecured Portion
Receivable Collateral Guarantee Credit Others
Insurance
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca | Balance Sheet
Exposures
1 Tagihan kepada Pemerintah | Claims 2.127.546 - - - 2.127.546 -
on Government/Sovereign
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -
| Claims on Public Sector Entities
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - - - - -
Multilateral dan Lembaga
Internasional |Claims on Multilateral
Development Banks and International
Entities
4 Tagihan kepada Bank | Claims on 884.909 1.050 - - - 883.859
Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 220.353 375 - - - 219.978
| Claims Secured by Residential
Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial | 16.082 - - - - 16.082
Claims Secured by Commercial Real
Estate
154 7 Kredit Pegawai/Pensiunan | Claims on - - - - - -
Pension Loans
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha 3.868.621 32.927 - - - 3.835.694
Kecil dan Portofolio Ritel | Claims on
Micro, Small, and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi | Claims on 4.943.035 796.094 - - - 4.146.941
Corporates
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | 317.105 62.722 - - - 254.383
Claims on Past Due Exposures
11 Aset Lainnya | Other Assets 793.277 - - - - 793.277
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada) | Sharia Exposures (if
any)
Total Eksposur Neraca | Total 13.170.928 893.167 - - 2.127.546 10.150.214
Balance Sheet Exposures
Tabel 4.2.a : Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2015 | December 31, 2015
Bagian yang Dijamin Dengan
Tagihan Portion Secured By
Kategori Portofolio Bagian yang Tidak
No. Bersih Asuransi
Portfolio Category Dijamin
Net Agunan Garansi Kredit Lainnya Unsecured Portion
Receivable Collateral Guarantee Credit Others
Insurance
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-
[(4)+(5)+(6)+(7)]
7 Kredit Pegawai/Pensiunan | Claims on - - - - - -
Pension Loans
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha 215.325 - - - - 215.325
Kecil dan Portofolio Ritel | Claims on
Micro, Small, and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi | Claims on 298.809 169.923 - - - 128.886
Corporates
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | 178 178 - - - -
Claims on Past Due Exposures
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada) | Sharia Exposures (if
any)
Total Eksposur Rekening 514.958 170.101 - - - 344.857
Administratif | Total Off Balance
Sheet Exposures
Tabel 4.2.a : Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2014 | December 31, 2014
Bagian yang Dijamin Dengan
Tagihan Portion Secured By
Kategori Portofolio Bagian yang Tidak
No. Bersih Asuransi
Portfolio Category Dijamin
Net Agunan Garansi Kredit Lainnya Unsecured Portion
Receivable Collateral Guarantee Credit Others
Insurance
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca | Balance Sheet
Exposures
1 Tagihan kepada Pemerintah | Claims 4.141.233 - - - 4.141.233 -
on Government/Sovereign
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -
| Claims on Public Sector Entities
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - - - - -
Multilateral dan Lembaga
Internasional |Claims on Multilateral
Development Banks and International
Entities
4 Tagihan kepada Bank | Claims on 463.461 - - - - 463.461
Banks
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 241.686 - - - - 241.686
| Claims Secured by Residential
Property
6 Kredit Beragun Properti Komersial | 137.071 - - - - 137.071
Claims Secured by Commercial Real
Estate
156 7 Kredit Pegawai/Pensiunan | Claims on - - - - - -
Pension Loans
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha 2.986.526 34.079 - - - 2.952.447
Kecil dan Portofolio Ritel | Claims on
Micro, Small, and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi | Claims on 3.492.950 478.987 - - - 3.013.962
Corporates
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | 514.017 56.352 - - - 457.665
Claims on Past Due Exposures
11 Aset Lainnya | Other Assets 604.779 - - - 221.699 383.080
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada) | Sharia Exposures (if
any)
Total Eksposur Neraca | Total 12.581.723 569.418 - - 4.362.932 7.649.373
Balance Sheet Exposures
Tabel 4.2.a : Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank Only
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2014 | December 31, 2014
Bagian yang Dijamin Dengan
Tagihan Portion Secured By
Kategori Portofolio Bagian yang Tidak
No. Bersih Asuransi
Portfolio Category Dijamin
Net Agunan Garansi Kredit Lainnya Unsecured Portion
Receivable Collateral Guarantee Credit Others
Insurance
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-
[(4)+(5)+(6)+(7)]
7 Kredit Pegawai/Pensiunan | Claims on - - - - - -
Pension Loans
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha 307.815 - - - - 307.815
Kecil dan Portofolio Ritel | Claims on
Micro, Small, and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi | Claims on 439.131 183.508 - - - 255.622
Corporates
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo | 3.447 3.447 - - - -
Claims on Past Due Exposures
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada) | Sharia Exposures (if
any)
Total Eksposur Rekening 753.674 186.956 - - - 566.719
Administratif | Total Off Balance
Sheet Exposures
158
31 Desember 2014 | December 31, 2014
Tabel 6.1.2 : Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif
Disclosure of Exposure in Off-Balance Sheets Commitment/Contingent Liabilities
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2015 | December 31, 2015
Tabel 6.1.3 : Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
Disclosure of Exposure Leading to Counterparty Credit Risk
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2015 | December 31, 2015
Tabel 6.1.4 : Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
Disclosure of Exposure Leading to Credit Risk Due to Settlement Failure (Settlement Risk)
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)
31 Desember 2015 | December 31, 2015
Sementara itu, sebagai bank devisa, Bank JTrust Meanwhile, as a foreign exchange bank, Bank JTrust
tentunya tidak dapat terlepas dari risiko nilai tukar certainly can not be detached from the exchange rate
(Foreign Exchange Rate Risk) atau risiko fluktuasi risk or the risk of exchange rate fluctuations as part of
nilai tukar sebagai bagian dari pasar keuangan global. global financial markets. This condition requires the
Kondisi ini mengharuskan Bank menjaga posisi aktiva Bank to maintain the position of the foreign currency
dan pasiva valasnya dalam posisi sesuai ketentuan assets and liabilities in accordance with Bank
Bank Indonesia, untuk menghindari potensi kerugian Indonesia’s provision to avoid potential losses in the
jika terjadi fluktuasi nilai tukar. event of exchange rate fluctuations.
Variabel pasar ini tidak hanya berupa fluktuasi nilai This market variable is not only in form of fluctuations
tukar ataupun fluktuasi suku bunga, tetapi juga of exchange rate or interest rate, but it also includes
meliputi fluktuasi nilai pasar dari portofolio yang fluctuation of the market value of the portfolio held
dimiliki Bank, seperti di antaranya adalah portofolio by the Bank, such as marketable securities portfolio.
surat berharga yang diperdagangkan. Strategi Bank The Bank’s strategy in mitigating these risks is as
untuk memitigasi risiko ini adalah sebagai berikut: follows:
a. Senantiasa melakukan monitoring pergerakan Constantly monitoring the price movements of the
harga dari portofolio investasi Bank, sehingga investment portfolio of the Bank, so that action
dapat segera diambil tindakan sedini mungkin can be taken as early as possible if there are
jika terjadi indikasi merugikan melalui Market to indications that may harm the Bank through the
Market. Market to Market.
b. Mengelola dan melakukan mitigasi risiko b. Managing and implementing mitigation of
konsentrasi dengan membuat aturan yang lebih concentration risk by enforcing a clearer rules
jelas mengenai batas transaksi mulai dari batas on transaction limits starting from cut-off limits,
pemutus, batas limit antarbank, limit dealer, batas inter-bank limits , dealers’ limits, limits on each
per sektor ekonomi, geografi dan lain-lain. economic sector, geographic sector, etc.
c. Melakukan analisa yang mendalam (rating, c. Conducting in-depth analysis (rating, maturity, 163
maturity, issuer, underlying transaction, listed & issuer, underlying transaction, listed and market
market price) sebelum melakukan investasi. price) prior to investing.
Secara rutin (minggu ke dua setiap bulan) Bank On a regular basis (the second week of each month)
menyelenggarakan rapat Asset and Liability the Bank holds Asset and Liability Committee (ALCO)
Committee (ALCO) yang bertanggung jawab dalam meeting which is responsible for determining the
menetapkan strategi dalam pengelolaan aktiva dan strategy in managing the assets and liabilities of the
pasiva Bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bank in accordance with the prevailing regulations.
Selain itu Bank juga telah menetapkan limit kegiatan In addition, the Bank has also set a limit of treasury
treasury untuk menjaga tingkat eksposur agar tetap activities to maintain the exposure level according to
sesuai dengan risk appetite Bank. the risk appetite of the Bank.
Tim Organisasi BCP yang dibentuk Bank memiliki The Bank formed a BCP organization and team tasked to
tugas untuk mengkoordinasi pelaksanaan BCP dalam coordinate the implementation of the BCP in the handling
penanganan aktivitas bisnis dalam keadaan darurat business activity in an emergency (disaster) in accordance
(disaster) sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Bank. with the needs and conditions of the Bank. The Bank has
Bank telah melakukan penyempurnaan BCP dengan made BCP improvements by Business Impact Analysis
Review Business Impact Analysis (BIA) sesuai dengan (BIA) review in accordance with the business process,
business process, dan telah melakukan sosialisasi dan and has conducted socialization and simulation of
simulasi pelaksanaan BCP sesuai dengan skenario executing BCP in accordance with scenario assigned to
yang telah ditetapkan ke seluruh cabang, selanjutnya all branches, followed by a Review of Policy and SOP,
melakukan Review Kebijakan dan SOP, Review Prosedur Review Procedures Alternatives (Contingency Plan), and
Alternatif (Contingency Plan), dan melakukan Uji Coba conduct Testing Branch BCP in particular simulating the
BCP di Kantor Cabang tertentu dengan simulasi bencana fire disaster through activating an alternate location close
kebakaran dengan mengaktifkan lokasi alternatif dekat to the Branch Office.
dengan Kantor Cabang.
Bank JTrust Indonesia berupaya meningkatkan Bank JTrust Indonesia seeks to increase the
efektivitas pengelolaan gap likuiditas (maturity gap effectiveness of managing liquidity gap (maturity gap
dan proyeksi arus kas) untuk mengantisipasi risiko and cash flow projections) in anticipating liquidity risk
likuiditas sedini mungkin, dan juga mengendalikan early, and also controlling the liquidity risk, especially
risiko likuiditas khususnya pada saat kondisi when under stress. Bank JTrust Indonesia has also
stres. Bank JTrust Indonesia juga telah menyusun prepared a Contingency Funding Plan, as well as its 167
Contingency Funding Plan, selain juga senantiasa ability to continue maintain access to the money market
memelihara kemampuannya dalam melakukan akses by continue building relationships with correspondent
ke pasar uang dengan terus membina hubungan banks. To detect liquidity risk, Bank JTrust Indonesia
dengan bank koresponden. Untuk mendeteksi risiko has maintained a Standard Operation Procedure LCP
likuiditas, Bank JTrust Indonesia telah mempunyai (Liquidity Contingency Plan) and monitoring of daily
Standard Operation Procedure LCP (Liquidity liquidity reported to the Board of Directors.
Contingency Plan) dan melakukan pemantauan
likuiditas secara harian untuk dilaporkan kepada
Direksi.
B. Kewajiban | Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga | Deposits 9.592.287 6.185.264 2.847.701 247.346 302.682 9.295
from customer
2. Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - -
| Liabilities with Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank lain | 378.494 371.835 5.500 500 660 -
168 Liabilities with other banks
4. Surat Berharga yang Diterbitkan - - - - - -
| Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima | - - - - - -
Borrowings
6. Kewajiban lainnya | Other 25.851 2.607 14.951 8.294 - -
liabilities
7. Lain-lain | Others 184.705 184.705 - - - -
Total Kewajiban | Total Liabilities 10.181.337 6.744.410 2.868.151 256.139 303.342 9.295
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam 831.794 (1.466.600) (2.609.355) 349.177 215.848 4.342.724
Neraca
On Balance Sheet Asset and Liabilities
Differences
II REKENING ADMINISTRATIF
OFF BALANCE SHEET
A. Tagihan Rekening Administratif
Off Balance Sheet Receivables
1. Komitmen | Commitment - - - - - -
2. Kontijensi | Contingency - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif - - - - - -
Total Administrative Account
Receivable
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam (878.143) (640.303) (58.792) (29.634) (43.765) (105.648)
Rekening Administratif
Off Balance Sheet Asset and Liabilities
Differences
B. Kewajiban | Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga | Deposits 9.999.705 5.473.875 3.944.103 179.859 394.138 7.730
from customer
2. Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - -
| Liabilities with Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank lain | 48.745 48.745 - - - -
Liabilities with other banks 169
4. Surat Berharga yang Diterbitkan - - - - - -
| Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima | - - - - - -
Borrowings
6. Kewajiban lainnya | Other - - - - - -
liabilities
7. Lain-lain | Others 102.687 102.687 - - - -
Total Kewajiban | Total Liabilities 10.151.137 5.625.307 3.944.103 179.859 394.138 7.730
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam 1.208.735 (2.089.637) (3.431.063) 507.639 757.470 5.464.326
Neraca
On Balance Sheet Asset and Liabilities
Differences
II REKENING ADMINISTRATIF
OFF BALANCE SHEET
A. Tagihan Rekening Administratif
Off Balance Sheet Receivables
1. Komitmen | Commitment - - - - - -
2. Kontijensi | Contingency 144.773 144.773 - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif 144.773 144.773 - - - -
Total Administrative Account
Receivable
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam (584.676) 87.454 (209.203) (152.943) (216.587) (93.397)
Rekening Administratif
Off Balance Sheet Asset and Liabilities
Differences
B. Kewajiban | Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga | Deposits 1.428.492 1.195.710 165.174 67.558 49 -
from customer
2. Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - -
| Liabilities with Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank lain | - - - - - -
170 Liabilities with other banks
4. Surat Berharga yang Diterbitkan 206.775 206.775 - - - -
| Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima | - - - - - -
Borrowings
6. Kewajiban lainnya | Other 20.360 1.582 8.882 9.897 - -
liabilities
7. Lain-lain | Others 2.764 2.764 - - - -
Total Kewajiban | Total Liabilities 1.658.391 1.406.831 174.056 77.455 49 -
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam 868.555 635.043 (165.174) (67.558) 37.235 429.009
Neraca
On Balance Sheet Asset and Liabilities
Differences
II REKENING ADMINISTRATIF
OFF BALANCE SHEET
A. Tagihan Rekening Administratif
Off Balance Sheet Receivables
1. Komitmen | Commitment - - - - - -
2. Kontijensi | Contingency - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif - - - - - -
Total Administrative Account Receivable
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam (336.532) (126.976) (10.030) (146.635) (30.835) (22.056)
Rekening Administratif
Off Balance Sheet Asset and Liabilities
Differences
B. Kewajiban | Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga | Deposits 1.026.174.980 872.102.193 134.755.003 7.207.765 12.110.019 -
from customer
2. Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - -
| Liabilities with Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank lain | 47.756.222 3.041.166 32.955.150 11.759.906 - -
Liabilities with other banks 171
4. Surat Berharga yang Diterbitkan 185.775.000 185.775.000 - - - -
| Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima | - - - - - -
Borrowings
6. Kewajiban lainnya | Other - - - - - -
liabilities
7. Lain-lain | Others 216.701.806 216.701.806 - - - -
Total Kewajiban | Total Liabilities 1.476.408.008 1.277.620.165 167.710.153 18.967.671 12.110.019 -
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam 1.733.698.665 14.567.973 133.511.704 137.048.698 12.628.771 1.435.941.519
Neraca
On Balance Sheet Asset and Liabilities
Differences
II REKENING ADMINISTRATIF
OFF BALANCE SHEET
A. Tagihan Rekening Administratif
Off Balance Sheet Receivables
1. Komitmen | Commitment - - - - - -
2. Kontijensi | Contingency - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif - - - - - -
Total Administrative Account Receivable
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam (370.715.956) (35.921.652) (141.654.952) (19.151.201) (69.267.534) (104.720.617)
Rekening Administratif
Off Balance Sheet Asset and Liabilities
Differences
Pengelolaan Risiko Hukum dilakukan antara lain: The Bank manages its Legal Risk, among others
a. Melakukan peninjauan kembali (review) atas include:
dokumen hukum, perjanjian maupun kontrak- a. Re-evaluating legal documents, agreements or
kontrak dengan pihak ketiga. contracts with third parties.
b. Inventarisasi atas kasus-kasus hukum yang terjadi b. Inventorying legal cases that occurred includes
termasuk didalamnya memantau perkembangan monitor development of each existing legal case.
dari setiap kasus hukum yang ada. Penanganan Legal case is handled based on priorities, where
kasus hukum disusun berdasarkan skala prioritas its progress is monitored, followed up, always with
dan seluruh perkembangannya terpantau dengan solution that contains the least potential legal risk
baik dan selalu dilaporkan kepada Manajemen and reported to the Management on a regular
untuk ditindaklanjuti melalui penyelesaian yang basis.
172 mengandung potensi risiko hukum paling sedikit. c. Compliance & Legal Division function has an
c. Fungsi Compliance & Legal Division yang memiliki important role in providing analysis/review from
peranan penting dalam memberikan analisa/ the standpoint of legal associated with new
review dari sudut pandang legal terkait dengan product or activity Bank, providing input from the
produk atau aktivitas baru Bank, memberikan perspective of the law which may occur due to
masukan dari sisi hukum akibat adanya regulatory changes, reviewing the agreements
perubahan regulasi, melakukan review atas made between the Bank and third parties, while
perjanjian-perjanjian yang dibuat antara Bank also addressing legal issues related to litigation.
dengan pihak ketiga, selain itu juga menangani
permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi.
III. EVALUASI EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN III. EVALUATION OF THE RISK MANAGEMENT SYSTEM
RISIKO EFFECTIVENESS
Dewan Komisaris senantiasa melakukan evaluasi Board of Commissioners constantly evaluates risk
kebijakan Manajemen Risiko dan Strategi Manajemen management policy and risk management strategy
Risiko paling kurang satu kali dalam satu tahun atau at least once a year or more frequent in the event of
dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat changes in the factors significantly impacting the Bank’s
perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan business activities. In carrying out these functions, the
usaha Bank secara signifikan. Dalam menjalankan fungsi Risk Monitoring Committee meets every month with the
tersebut, Komite Pemantau Risiko secara rutin tiap bulan Risk Management Division to discuss risk profile which
melakukan rapat dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko includes the inherent risks and the quality of managing the
untuk membahas profil risiko yang meliputi inherent risk Bank’s eight risk types. 175
dan kualitas penerapan manajemen risiko dari 8 (delapan)
risiko.
Dewan Komisaris mengevaluasi hasil paparan profil Board of Commissioners evaluates the risk profile
risiko dari Komite Pemantau Risiko dan Satuan Kerja prepared by the Risk Oversight Committee and the Risk
Manajemen Risiko, dan memberikan arahan perbaikan Management Division, and provide direction to the Board
atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko secara of Directors in improving the implementation of Risk
berkala kepada Direksi. Evaluasi dilakukan dalam rangka Management policy on a regular basis. This evaluation is
memastikan bahwa Direksi mengelola aktivitas dan carried out to ensure the Board of Directors manages the
Risiko-risiko Bank secara efektif. Bank’s risks effectively.
Tata Kelola
Perusahaan
Good Corporate
Governance
176
Tata Kelola Perusahaan 178
Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 326
Corporate Social Responsibility
177
I. PENDAHULUAN I. FOREWORD
Komitmen PT Bank JTrust Indonesia Tbk. The Commitment of PT Bank JTrust Indonesia Tbk.
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Good Corporate Governance, simply referred as “GCG” is a
Governance, selanjutnya disebut “GCG”) merupakan method or mechanism implemented by the corporate organ
cara atau mekanisme yang diimplementasikan oleh organ and all ranks in its substructure as the key component of
perusahaan dan jajaran dibawahnya sebagai bagian utama the “governance structure,” supported by the availability and
dari “governance structure”, dengan didukung ketersediaan readiness of other infrastructures to carry out the governance
dan kesiapan infrastruktur lainnya untuk melakukan proses process in performing its functions and duties appropriately.
(governance process) dalam menjalankan fungsi dan tugasnya This is the commitment of PT Bank JTrust Indonesia Tbk. in
dengan baik. Hal ini merupakan komitmen PT Bank JTrust implementing GCG by prioritizing moral and ethical principles
Indonesia Tbk dalam menerapkan pelaksanaan GCG dengan as well as sound banking business practices in line with the
mengutamakan prinsip moral dan etika serta praktik bisnis prevailing regulations. Therefore, the appropriate delivery
perbankan yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, of governance outcome which match the GCG principles
sehingga dapat dicapai suatu hasil (governance outcome) by engaging in sound and transparent banking business
yang sesuai dengan prinsip-prinsip/asas GCG dengan practices, consistent with the laws and regulations. There are
menjalankan praktik bisnis perbankan yang sehat, transparan two key components in GCG implementation, namely ethics
178 dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan. and regulations. Ethics are awareness of business actors to
Terdapat dua hal penting dalam penerapan GCG, yaitu etika engage in business practices which prioritize the company
dan peraturan. Etika (ethical driven) merupakan kesadaran sustainability, interests of stakeholders, and avoiding methods
pelaku bisnis untuk menjalankan praktik bisnis mengutamakan of creating instant profitability. The company complies to the
kelangsungan hidup perusahaan, kepentingan stakeholders, prevailing laws and regulations (regulatory driven).
dan menghindari cara-cara menciptakan keuntungan sesaat,
dimana perusahaan patuh terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku (regulatory driven).
Etika dan perilaku merupakan pilar terpenting dalam Ethics and behaviors are critical pillars in building responsible
membangun suatu budaya perusahaan yang bertanggung corporate culture. Therefore standards and business
jawab. Oleh karenanya standar dan perilaku bisnis serta behaviors as well as ethical personal behaviors have to be
tingkah laku pribadi yang etis ditetapkan dalam Buku Etika established in the Codes of Corporate Ethics applicable to
Korporasi Perusahaan yang berlaku untuk seluruh karyawan all ranks of employees and management without exemption.
dan manajemen tanpa terkecuali. Terdapat tiga pilar yang There are three intertwined pillars in implementing GCG,
saling berhubungan dalam penerapan GCG, yaitu negara namely the state and its apparatus as the regulator, business
dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai world as market actors, and member of the general public as
pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk the users of products and services provided by the business
dan jasa dunia usaha. Penerapan regulasi serta prinsip world. Implementation of regulations and basic principles
dasar Good Corporate Governance pada industri perbankan of Good Corporate Governance on banking industries are
merupakan persyaratan utama dalam rangka untuk the key requirements in conjunction with the protection of
melindungi kepentingan semua pihak (stakeholders) dan juga all stakeholders’ interests while we also consistently pay
kami senantiasa memperhatikan kepentingan dan melindungi attention to the interests and protect all parties, as well as free
semua pihak, serta bebas dari benturan kepentingan (conflict from conflict of interests.
of interest).
179
Pelaksanaan GCG PT Bank JTrust Indonesia Tbk mengacu The implementation of GCG at PT Bank JTrust Indonesia, Tbk.
pada standar industri perbankan secara umum, dengan refers to banking industry standard in general, by following
berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan on the guideline of various regulations as well as laws and
perundang-undangan meliputi: regulations covering:
• Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal • The regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 of 30
30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate January 2006 on the Implementation of Good Corporate
Governace bagi Bank Umum, Governance for Commercial Bank.
• Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal • The regulation of Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 of
5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank 5 October 2006 on the Amendment of the Regulation of
Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 of 30 January 2006 on
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi the Implementation of Good Corporate Governance for
Bank Umum, Commercial Bank.
• Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal • Circular Letter of Bank Indonesia No. 15/15/DPNP of
29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate 29 April 2013 on the Implementation of Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum, Governance for Commercial Bank.
• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas • Regulation of Financial Services Authority/Capital Market
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-
LK) tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau LK) on the Presentation of Issuer Annual Report or Publicly
Perusahaan Publik, Traded Company,
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun • Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 on Limited
2007 tentang Perseroan Terbatas, Liability Company.
• Ketentuan The ASEAN Corporate Governance Scorecard • Regulations on the ASEAN Corporate Governance
yang merupakan standar dan praktik Corporate Scorecard which are the standards and practices of
Governance pada negara-negara ASEAN, maupun Corporate Governance in ASEAN countries, as well as
praktik-praktik terbaik (best practices) yang berlaku. prevailing best practices.
Pelaksanaan GCG PT Bank JTrust Indonesia Tbk yang The Good Corporate Governance implementation at PT Bank
berlandaskan pada prinsip-prinsip/asas GCG sangat penting JTrust Indonesia, Tbk. is based on GCG principles and is
dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan crucial as part of the efforts in increasing public trust, enhancing
publik, meningkatkan kinerja, dan memaksimalkan nilai performance, maximizing added values for shareholders, and
tambah bagi shareholder (maximizing shareholder value) ensuring the embodiment of sound banking system in general.
dan menjamin terwujudnya sistem perbankan yang sehat The purpose is to maintain the Bank’s business continuity
secara umum. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan which very much depend on public trust as reflected by the
kelangsungan usaha Bank yang sangat tergantung pada Bank’s performance and professional management as well as
kepercayaan masyarakat yang harus tercermin pada kinerja its capacity to manage the risk in a transparent manner to the
dan pengelolaan Bank yang profesional serta kemampuan general public.
Bank mengelola risiko, serta transparansi pada masyarakat.
PT Bank JTrust Indonesia Tbk berkomitmen mengedepankan PT Bank JTrust Indonesia, Tbk. is committed to prioritize a
pelayanan yang lebih baik bagi nasabah (customer), more improved service for the customer, shareholder, as well
pemegang saham (shareholder), serta pemangku as other stakeholders, by applying GCG principles in every
kepentingan (stakeholders) lainnya, dengan melaksanakan business activity. The purpose is to build a competitive Banking
prinsip-prinsip/asas GCG di setiap kegiatan usaha dalam organization with qualified and dependable human resources
upaya membangun organisasi Bank yang kompetitif dengan in performing and developing a better Banking business. This
mutu sumber daya manusia yang handal dalam menjalankan is a part of endeavor to implement the “Vision and Mission” as
dan mengembangkan bisnis Bank yang lebih baik. Hal ini a strategic and fundamental step of the Bank as established
merupakan upaya dalam mengimplementasikan “Visi dan and routinely as well as comprehensively socialized through
Misi” sebagai langkah strategis dan fundamental Bank operational activities and corporate culture. With respect to
yang telah ditetapkan dan disosialisasikan secara rutin the transfer of bank ownership as well as changes in the name
dan menyeluruh melalui kegiatan operasional dan budaya and bank logo from PT Bank Mutiara, Tbk. to PT Bank JTrust
perusahaan. Sehubungan dengan perubahan kepemilikan Indonesia, Tbk. then the following Vision and Mission have
bank berikut perubahan nama dan logo bank dari PT Bank been redesigned and reestablished:
Mutiara Tbk menjadi PT Bank JTrust Indonesia Tbk, maka
juga telah diadakan pembaruan dan penetapan Visi dan Misi
180 sebagai berikut:
Visi: Vision:
“Menjadi Partner Finansial yang terpercaya yang terus “Being a Dependable Financial Partner Which Consistently
memberikan inovasi” Delivers Innovative Solutions”
Misi: Mission:
• Terus menciptakan lingkungan bekerja yang mendukung • Consistently create conducive working environment for
orang-orang bermotivasi kerja tinggi highly motivated people.
• Terus memberikan pengalaman perbankan yang baik • Consistently provide valuable banking experience through
melalui solusi yang ditujukan untuk masing-masing solution specifically tailored for each individual customer.
nasabah
Visi dan Misi Bank tersebut dipercaya dapat tercapai dengan Credible and attainable Bank Vision and Mission by applying
menerapkan corporate values Speed - Change - Action, yang such corporate values as Speed - Change - Action, in which it
penjabarannya sebagai berikut: is further described below:
Speed: Speed:
“Satu langkah lebih maju dibandingkan kompetitor dalam “One step ahead of the competitor in delivering timely services”
memberikan pelayanan tercepat”
Change: Change:
“Menjadi game changer dalam industri perbankan” “Being the game changer in banking industry”
Action: Action:
“Berusaha untuk menjadi yang terbaik dengan memberikan “Strive to be at the forefront in delivering maximum
performa maksimal” performance”
181
Visi, Misi dan Corporate Values “Speed-Change-Action” Vision, Mission, and “Speed-Change-Action” Corporate
sebagai budaya perusahaan yang membawa paradigma baru Values as the corporate culture shall bring new paradigm in
dalam industri perbankan harus membudaya dan meresap banking industry. They shall be adopted as the culture and be
dalam diri setiap individu karyawan PT Bank JTrust Indonesia instilled into each individual staff at PT Bank JTrust Indonesia,
Tbk untuk diterapkan dalam melaksanakan tugas dan Tbk. They should be applied in performing the duties and
tanggung jawabnya. responsibilities.
Pelaksanaan penerapan GCG di PT Bank JTrust Indonesia The GCG implementation in PT Bank JTrust Indonesia, Tbk.
Tbk mencakup implementasi dari 5 (lima) prinsip dasar/ covers the implementation of 5 (five) GCG basic principles
asas GCG yang dikenal dengan istilah “TARIF” yakni: known in acronym as “TARIF” namely: Transparency,
Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness,
Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi as illustrated in the following:
(Independency), dan Kewajaran dan kesetaraan (Fairness),
sebagaimana ilustrasi gambar sebagai berikut:
Penerapan yang baik dari 5 (lima) prinsip dasar GCG tersebut Proper implementation of 5 (five) basic principles of GCG will
akan mendukung pelaksanaan 4 (empat) bidang yang support the implementation of 4 (four) components of key
menjadi faktor utama penilaian Tingkat Kesehatan Bank (Risk factors in rating the Bank’s risks which continuously serve
Based Bank rating), yang secara berkelanjutan menjadi fokus as the focus in the improvement as well as enhancements
perbaikan dan peningkatan antara lain: Penguatan Keuangan including Financial Enhancements (Capital and Earnings),
(Capital & Earnings), Perbaikan Risk Profile, dan perbaikan Improvement in Risk Profile, and improvement in GCG
penerapan GCG dengan didukung pelaksanaan 5 (lima) implementation supported by 5 (five) basic principles of GCG
prinsip dasar GCG dalam pengembangan Infrastruktur bisnis in developing core business infrastructure development and
utama, dan penguatan corporate image. enhancement of corporate image.
11 (Sebelas) Faktor Utama dalam Pelaksanaan GCG 11 (Eleven) Key Factors in GCG Implementation
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia bahwa pelaksanaan In line with the regulations of Bank Indonesia that the
prinsip-prinsip GCG (TARIF) paling kurang harus diterapkan implementation of GCG principles (“TARIF”) at the minimum
ke dalam 11 (sebelas) faktor utama dalam pelaksanaan GCG shall be implemented into 11 (eleven) key factors in the
PT Bank JTrust Indonesia Tbk sebagai berikut: implementation of GCG at PT Bank JTrust Indonesia, Tbk. as
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; follow:
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; 1. Implementation of Board of Commissioners’ duties and
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; responsibilities; 183
4. Penanganan benturan kepentingan; 2. Implementation of Board of Directors’ duties and
5. Penerapan fungsi kepatuhan; responsibilities;
6. Penerapan fungsi audit intern; 3. Auxiliary and implementation of Committee’s duties;
7. Penerapan fungsi audit ekstern; 4. Resolution of conflict of interests;
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem 5. Implementation of compliance functions;
pengendalian intern; 6. Implementation of internal audit;
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan 7. Implementation of external audit;
penyediaan dana besar (large exposures); 8. Implementation of risk management including internal
10. Transparansi kondisi keuangan & non keuangan Bank, control system;
laporan pelaksanaan GCG & pelaporan internal; 9. Fund provision to the related parties and provision of
11. Rencana strategis Bank. substantial amount of funds (large exposures);
10. Transparency of the Bank’s financial and non-financial
conditions, reporting, GCG implementation report and
internal reporting;
11. The Bank’s strategic plan.
Selanjutnya atas pelaksanaan prinsip GCG ke dalam 11 Subsequent to the implementation of GCG principles
(sebelas) faktor utama dimaksud dilakukan melalui penilaian of the specified 11 (eleven) key factors are performed
sendiri (self assessment). Pelaksanaan penilaian sendiri through self-assessment. The implementation of self-
tersebut harus dilakukan secara komprehensif, terstruktur dan assessment shall be completed comprehensively,
berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar GCG (TARIF), serta structured, and based on 5 (five) basic principles of GCG
dikelompokkan ke dalam governance system yang meliputi 3 (“TARIF”). This is further grouped into governance system,
(tiga) aspek governance system, yaitu: governance structure, which include 3 (three) aspects of governance system,
governance process dan governance outcome, sebagai namely governance structure, governance process, and
berikut: governance outcome. The following paragraphs illustrate
the aspects above:
Governance
Governance Governance
Structure &
Process Outcome
Infrastructure
Adapun penjelasan secara singkat terkait 3 (tiga) pilar Brief description of the 3 (three) pillars of governance system,
governance system, dapat disampaikan sebagai berikut: could be described as follows:
Mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia, governance Referring to the regulations of Bank Indonesia, the purpose
outcome bertujuan untuk menilai kualitas outcome dalam of governance outcome is to assess the outcome quality in
memenuhi harapan stakeholders PT Bank JTrust Indonesia conjunction with fulfilling the expectation of PT Bank JTrust
Tbk yang merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip GCG Indonesia, Tbk. stakeholders. This is the outcome of GCG
dengan didukung kuantitas dan kualitas kecukupan struktur principles implementation process supported by the quantity
dan infrastruktur, sehingga terciptanya tata kelola perusahaan and quality of structure and infrastructure adequacies.
yang baik. Therefore, it is possible to create the proper corporate
governance.
Peningkatan Nilai Perusahaan dan Modal Corporate Value and Capital Enhancements
• Dalam melaksanakan seluruh kebijakan dan strategi • In implementing the entire policies and corporate
perusahaan, bank berorientasi pada peningkatan nilai strategies, the Bank is oriented on the corporate value
perusahaan untuk pemegang saham (sharehoder value) enhancement for the shareholders through financial as
melalui kinerja keuangan maupun non keuangan. Sebagai well as non-financial performances. As an illustration,
gambaran, pada sisi non keuangan, Bank berupaya untuk on the non-financial side, the Bank strives to strengthen
memperkuat jaringan kantor dengan relokasi maupun the office network by relocating as well as expanding
penambahan jaringan kantor baru, serta pengembangan the new office network, in addition to the development of
pembiayaan mikro, memperkuat budaya perusahaan micro financing, strengthening corporate culture in line
sesuai visi misi, melanjutkan dan menyempurnakan with the vision and mission, continue and refine the GCG
penerapan GCG dan belanja modal dalam sistem implementation and capital expenditure in technological
teknologi guna menunjang bisnis. system to support business.
• J Trust sebagai pemegang saham baru telah berkomitmen • JTrust as the new shareholder is fully committed to develop
penuh untuk mengembangkan PT Bank JTrust Indonesia PT Bank JTrust Indonesia, Tbk. in the future especially
Tbk kedepan terutama menuju pasar retail, dengan salah toward retail market, with one of them through additional
satunya adalah penambahan modal mulai pada akhir paid-in capital starting at the end of 2014 and gradually
tahun 2014 dan secara bertahap untuk beberapa tahun to the subsequent years in line with the requirements to
berikutnya sesuai kebutuhan untuk mendukung ekspansi support business expansion. The purpose of this paid-in
bisnis. Penyetoran modal oleh J Trust ini bertujuan untuk capital by JTrust is to maintain Capital Adequacy Ratio
memelihara rasio permodalan CAR agar tetap dapat (CAR) in order to stay competitive in banking market
bersaing di pasar perbankan terutama sesuai dengan especially in line with the peer group in Indonesia.
peer group di Indonesia.
• Dengan adanya penyetoran modal ini telah memperkuat • The paid-in capital has strengthened the bank’s capital
modal bank sebagai dasar selain untuk pertumbuhan structure as the fundamental in line with the purpose of
kredit di masa yang akan datang, tentunya juga akan credit growth in the upcoming years. This will certainly
mempercepat penyelesaian Batas Maksimum Pemberian accelerate the Legal Lending Limit settlement. Additionally,
Kredit (BMPK). Disamping itu juga terus melakukan upaya the Bank will consistently apply maximum effort to improve
maksimal untuk memperbaiki Net Non Performing Loan the Net Non-Performing Loan (NPL) and enhance the
(NPL), dan meningkatkan upaya monitoring yang ketat stringent monitoring effort to preserve the quality of loan
agar kualitas atas kolektibilitas kredit tetap terjaga dan collectability and excellent performance.
lancar.
Penerapan GCG dan Tingkat Kesehatan Bank GCG Implementation and Health Level of the Bank
Penerapan GCG PT Bank JTrust Indonesia Tbk senantiasa The implementation of GCG at PT Bank JTrust Indonesia, Tbk.
dijalankan secara konsekuen dan berkelanjutan dengan has been carried out in consistent and sustainable manners
didukung komitmen yang kuat dari organ perusahaan dan supported by strong commitment of the corporate organs and
186 jajaran dibawahnya. Prinsip dasar dalam melaksanakan all ranks below them. The basic principle in performing the
komitmen selama ini antara lain: commitment throughout these times include:
1. Memiliki rumusan visi dan misi yang jelas dan realistis, 1. Maintain clear and realistic definitions of the vision and
sebagaimana visi dan misi PT Bank JTrust Indonesia Tbk missions, as the defined and socialized vision and mission
yang telah ditetapkan dan disosialisasikan. of PT Bank JTrust Indonesia, Tbk.
2. Memiliki nilai-nilai perusahaan yang menggambarkan 2. Maintain corporate values which illustrate the good moral
sikap moral bank yang baik dalam melaksanakan usaha. attitude of the Bank in running its business.
3. Memiliki pedoman tata kerja Dewan Komisaris dan tata 3. Maintain the guideline of work procedures for the Board of
kerja Direksi dalam menjalankan peran dan tugasnya. Commissioners and Board of Directors in performing their
4. Memiliki rumusan etika bisnis dan pedoman perilaku roles and duties.
perusahaan yang penyusunannya dilakukan dengan 4. Maintain the definition of business ethics and Corporate
melibatkan organ perusahaan dan jajaran dibawahnya. Code of Conduct in which the development involves the
Etika bisnis dan pedoman perilaku dilaksanakan secara company organs and all ranks below them. Business
berkesinambungan dan konsisten sehingga membentuk ethics and code of conducts shall be applied continuously
budaya perusahaan yang merupakan manifestasi dari and consistently thus shape the corporate culture which
nilai-nilai perusahaan. are the manifestation of corporate values.
5. Dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi dan 5. In assuming the functions as an intermediary organization
sebagai bagian dari dunia bisnis peduli dan berperan and as part of the business world concerned and actively
aktif dalam menjaga kelestarian sumber daya alam dan involved in preserving the sustainability of natural
lingkungan hidup. resources and environments
6. Memiliki peraturan perusahaan atau perjanjian kerja 6. Maintain company regulations or collective labor
bersama yang dapat menjamin kepastian hak dan agreement which ensure the certainty of rights and
kewajiban para pihak sehingga dapat mendukung obligations of multiparties thus enable the support for
suasana kerja yang kondusif. conducive working environments.
7. Memiliki whistle-blowing system untuk memungkinkan 7. Maintain whistle-blowing system which enable the
diperolehnya laporan dan pengaduan serta saran dan acquisition of reports and complaints as well as feedback
kritik dari pegawai dan pemangku kepentingan lainnya. and critiques by the staff and other stakeholders.
8. Memiliki Kebijakan dan Prosedur sebagai acuan dalam 8. Maintain Policies and Procedures as reference in running
menjalankan usaha, serta senantiasa dievaluasi sesuai the business, as well as consistent evaluation in line with
kebutuhan dan perkembangan ketentuan yang berlaku. the requirements and development of existing regulations.
Pelaksanaan prinsip-prinsip/asas GCG diantaranya dengan The implementation of GCG principles include among other
menyampaikan Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank submission of GCG Implementation Report at PT Bank
JTrust Indonesia Tbk setiap tahunnya kepada para pihak JTrust Indonesia, Tbk. on annual basis to various parties
(stakeholders) sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu (stakeholdes) in line with the existing regulations. Additionally,
pula secara berkala/semesteran menyampaikan Laporan Self-Assessment Report will be submitted on a periodic/
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG biannual basis along with the worksheet enclosures. The
Bank berikut lampiran kertas kerjanya untuk penyusunan purpose is to compile and submit the Report on the Health
dan penyampaian Laporan Tingkat Kesehatan Bank kepada Level of the Bank to the Financial Services Authority. The
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penyampaian Laporan submission of the Bank’s GCG Implementation Report is
Pelaksanaan GCG Bank diperlukan untuk melakukan required for monitoring of quality enhancement of the GCG
monitoring peningkatan kualitas pelaksanaan GCG, serta implementation. Additionally, the implementation will also be
mengevaluasi implementasinya dan melakukan kajian evaluated and reviews on the follow-up plan will be performed.
rencana tindak lanjut, termasuk tindakan perbaikan apabila Corrective measures are among them when necessary in
diperlukan guna mendapatkan hasil yang lebih baik. order to achieve improved results.
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Tingkat Risk Based Bank Rating (RBBR) both performed as bank
Risiko (Risk Based Bank Rating/RBBR) baik bank secara only and consolidated as stipulated by the Regulations of
individual maupun konsolidasi sebagaimana tercantum dalam Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 dated 5 January 2011, and
Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 5 the Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/24/DPNP dated
Januari 2011, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/ 25 October 2011 on the Assessment of the Health Level of
DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Commercial Bank, cover the following 4 (four) assessment
Kesehatan Bank Umum, mencakup penilaian terhadap 4 factors:
(empat) faktor:
• Inherent Risk - Risiko Inheren adalah risiko yang • Inherent Risk – Inherent Risk is a risk inherent to banking
melekat pada kegiatan bisnis bank, baik yang dapat business activities, both quantifiable and non-quantifiable.
dikuantifikasikan maupun tidak dapat dikuantifikasikan, These risks may potentially affect the bank financial
yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan bank. position. Inherent Risk may be present in the forms of ex-
Inherent Risk dapat berupa parameter yang bersifat ex- post parameters as well as ex-ante parameters.
post (telah terjadi) maupun parameter yang bersifat ex-
ante (belum terjadi).
• Risk Control System (RCS) - Kualitas Penerapan • Risk Control System (RCS) – The quality of Risk
Manajemen Risiko merupakan penjabaran dari penerapan Management Implementation is the elaboration and
Basel II Pilar 2 Supervisory review yang telah dijabarkan implementation of Basel II Pillar 2 Supervisory Review
di perbankan Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia elaborated in Indonesian banking through the Regulations
Tentang Penerapan Manajemen Risiko. Penilaian Inherent of Bank Indonesia on the Implementation of Risk
Risk dan RCS selanjutnya menghasilkan net risk per Management. The assessment on Inherent Risk and RCS
jenis risiko dan kesimpulan risiko komposit bank secara furthermore produce net risk for each type of risk and the
keseluruhan. summary of bank composite risk as a whole.
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan 1. Implementation of Duties and Responsibilities of the Board
Komisaris of Commissioners.
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 2. Implementation of Duties and Responsibilities of the Board
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite of Directors.
4. Penanganan Benturan Kepentingan 3. Auxiliary and Implementation of Committee’s Duties.
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 4. Resolution of Conflict of Interests.
6. Penerapan Fungsi Audit Intern 5. Implementation of Bank Compliance Functions.
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 6. Implementation of Internal Audit Functions.
8. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem 7. Implementation of External Audit Functions.
Pengendalian Intern 8. Implementation of Risk Management Including Internal
9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Control System.
dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposures) 9. Provision of Funds to Related Party and Provision of Large
10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Amount of Funds (Large Exposure).
Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal 10. Transparency of Bank’s Financial and Non-Financial
11. Rencana Strategis Bank Conditions, GCG Implementation Report, and Internal
Reporting.
11. Bank Strategic Plan.
Pada ketentuan baru PBI Nomor 14/18/PBI/2012 tanggal On the new Regulation of Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012
28 Nopember 2012 dan PBI Nomor 15/12/PBI/2013 tentang dated 28 November 2012 and Regulation of Bank Indonesia
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum No. 15/12/PBI/2013 on Capital Adequacy Ratio for Commercial
perhitungan KPMM sudah memperhitungkan profil risiko Bank, the CAR calculation has taken into consideration
Bank atau dikenal dengan istilah Internal Capital Adequacy the Bank’s risk profile or simply known as Internal Capital
Assessment Process (ICAAP), Bank dengan profil risiko Adequacy Assessment Process (ICAAP). For Banks with risk
peringkat 4 atau peringkat 5, rasio KPMM ditetapkan paling profile rating of 4 or 5, then the CAR will be set at a minimum
rendah sebesar 11% (sebelas persen) sampai dengan 14% of 11% (eleven per cent) and up to 14% (fourteen per cent)
(empat belas persen) dari ATMR. Pada tahun 2016 ini sudah of the Risk Weighted Average (RWA). The requirements for
mulai berlaku kewajiban pembentukan Capital Conservation Capital Conservation Buffer allowance has begun to take
Buffer yang dimulai dengan tambahan 0,625% secara effect in 2016, starting with additional 0.625% and gradually
bertahap menjadi 2,5% pada tahun 2019. Bank akan menjaga increase to 2.5% in 2019. The Bank will maintain the CAR
rasio CAR diatas ketentuan yang berlaku sesuai ICAAP dan above the existing regulations in line with the ICAAP and
tambahan terkait hal tersebut. relevant addition.
Permodalan bank harus mampu menyerap semua risiko yang The Bank shall be able to absorb all risks existing in the Bank.
ada di Bank. Penilaian permodalan ini mencakup: Capital assessment shall cover:
• Kecukupan permodalan: • Capital adequacy:
- Kecukupan modal yang dapat menyerap risiko, - Capital adequacy which is capable of absorbing the
- Kecukupan modal untuk mendukung rencana bisnis, risks,
dan - Capital adequacy to support the business plan, and
- Kualitas modal (komposisi tier 1) - Quality of the capital (tier 1 composition).
Beberapa upaya untuk meningkatkan NIM adalah sebagai Several endeavors to improve the NIM include the
berikut: following:
a. Bank berupaya untuk meningkatkan jumlah rekening a. The Bank attempts to increase the number of accounts
(Number of Account) melalui kerjasama dengan unit kerja through collaboration with relevant units to enhance the
terkait untuk meningkatkan penghimpunan dana murah. rise of low cost funds.
Peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan Increase Third Party Funds (TPF) by taking into accounts
memperhitungkan biaya dan suku bunga yang kompetitif the costs and competitive interest rates as well as 189
serta melakukan efisien biaya terkait pendanaan, misalnya performing cost efficiency with respect to the funding, such
biaya-biaya operasional, cash in safe, dan lain-lain. Upaya as operational costs, cash in safe, and so forth. The attempt
memperbaiki funding mix dengan melakukan beberapa to improve mix funding by performing various innovations
inovasi dan pengembangan produk yang berbasis and technology-based product development including
teknologi antara lain e-banking untuk giro dan tabungan e-banking for demand deposit and saving products as
serta pengembangan pelayanan terus dilakukan, kredit well as continuous service developments, loans, and
dan referall dari nasabah existing serta perusahaan- referrals from the existing customers as well as various
perusahaan untuk payroll karyawannya. Melalui companies for their staff payroll needs. By increasing the
peningkatan jumlah rekening ini diharapkan saldo dana number of accounts, it is expected that the balance of low
murah akan terus bertambah. Selain itu penambahan fitur cost funds will continually increases. In addition to adding
ATM diharapkan akan meningkatkan pelayanan kepada more features to the ATM, it is expected by enhancing the
nasabah sehingga leluasa dalam bertransaksi di unit ATM service to the customers will enable greater flexibility to
mana saja. perform the transaction in any ATM unit.
- Mengalihkan sebagian penempatan pada BI harian - Transfer some of the placement in Bank Indonesia
yang suku bunganya lebih rendah ke penempatan with lower interest rate to the placement on other
aset produktif lainnya dengan suku bunga yang lebih productive assets with higher interest rate as long as
tinggi sepanjang dana tersebut masih belum dapat such funds have not been disbursed in the forms of
disalurkan kedalam bentuk kredit. credit/loans.
- Melakukan penghapusbukuan aktiva bermasalah yang - Write-off non-productive assets which in 2016 have
pada tahun 2016 diprioritaskan pada surat berharga been prioritized on non-productive securities. A full
bermasalah yang telah dibentuk CKPN secara penuh 100% Allowance for Impaired Assets at USD73 million
100% sebesar USD73 juta dan sebagian dari NPL and part of NPL at Rp150 billion have been reserved.
yakni Rp150 miliar.
Selain itu, sejalan dengan penerapan prinsip kehati- Additionally, along with the application of principle of
hatian/prudential banking, maka pencapaian rasio-rasio prudence/prudential banking, then the attainment of key
keuangan yang penting tetap menjadi perhatian dan financial ratios remain the attention and maintained to fulfill
dijaga untuk memenuhi ketentuan regulator, antara lain the regulator’s regulations, which include the fulfillment of
pemenuhan rasio-rasio keuangan terkait dengan PPA/ financial ratios with respect to Allowance for Impairment
CKPN, CAR, NPL, PDN, BMPK, Rugi/Laba. Provision, CAR, NPL, Net Open Position, Legal Lending
Limit, Profit/Loss.
Pengembangan jaringan usaha bank selain masih pada The development of banking business network remain
optimalisasi serta memaksimalkan fungsi kantor cabang on the optimalization as well as maximizing the functions
yang ada serta untuk persiapan bisnis bank kedepannya juga of the existing branch offices for future banking business
direncanakan pembukaan 1 (satu) kantor cabang pada tahun preparations. The plan is to open 1 (one) additional branch
2016 yang diharapkan akan mendukung pula percepatan office in 2016. The new branch office is expected to support
perluasan customer base dana pihak ketiga setelah bisnis the acceleration of customer base third party funds expansion
bank berjalan membaik. once the banking business operation is stable.
J Trust Co. sebagai pemegang saham baru telah berkomitmen J Trust Co. as the new shareholder is fully committed
penuh untuk mengembangkan J Trust Bank kedepan to develop PT Bank JTrust Indonesia, Tbk. in the future
terutama menuju pasar retail, dengan salah satunya adalah especially toward retail market, in which one of them is to
telah melakukan penambahan modal pada akhir tahun 2014 contribute with additional paid-in capital at the end of 2014
dan di bulan Maret tahun 2015 masing masing sebesar Rp300 and in March 2015 at Rp300 billion and in September 2015
miliar serta di bulan September 2015 sebesar Rp400 miliar at Rp400 billion respectively with the total paid-in capital at
sehingga total telah disetor sebesar Rp1 triliun. Penambahan Rp1 trillion. Additional paid-in capital will be adjusted with the
modal akan disesuaikan dengan kebutuhan untuk mendukung requirement for business expansion. The purpose of paid-in
ekspansi bisnis. Penyetoran modal oleh J Trust Co ini juga capital by JTrust Co. is to maintain the CAR in order to stay
bertujuan untuk memelihara rasio permodalan CAR agar tetap competitive in banking market especially equivalent with the
dapat bersaing di pasar perbankan terutama sesuai dengan peer group in Indonesia.
peer group di Indonesia.
Dengan adanya rencana penggantian core banking system In line with the plan to transform the core banking system in
pada tahun 2016, kedepannya bank akan lebih siap 2016, the Bank will in the upcoming years be more prepared
dalam bersaing pada pasar retail melalui pengembangan- to compete in retail market through technology-based product
pengembangan produk yang berbasis teknologi sehingga developments thus delivering greater service to its entire
memberikan pelayanan yang lebih kepada seluruh customers.
nasabahnya.
Selain itu, monitoring kredit yang intensif terus dilaksanakan In addition, intensive credit monitoring has been consistently
untuk menjaga NPL tetap pada tingkat yang aman dan sesuai performed to maintain NPL at safe level and in line with the
dengan regulasi melalui pembentukan task force kredit regulation through the formation of credit task force with
dengan rapat berkala mingguan sehingga dapat mengambil weekly periodic meeting. Therefore, immediate measures
langkah yang sedini mungkin dalam mencegah timbulnya may be taken to anticipate the emergence of non-performing
kredit bermasalah. loans.
Searah dengan upaya pencapaian target bisnis, J Trust Bank Along with the endeavor to achieve business target, PT Bank
telah menetapkan dan tetap menjalankan 4 fokus target JTrust Indonesia, Tbk. has established and remains focused
prioritas yang telah dibentuk dari tahun 2014 hingga kedepan on 4 target priorities established in 2014 up to the end of 2019
di akhir tahun 2019 sebagai landasan bagi pertumbuhan as a fundamental for business growth, as follow:
bisnis, sebagai berikut:
Kebijakan Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang meliputi: Risk Management and Compliance Policies which cover:
1. Penguatan implementasi dual control dan peningkatan 1. Enhancement of dual control implementation and quality
kualitas melalui: improvement through:
- Penerapan RCSA (Risk Control Self Assessment) - Implementation of RCSA (Risk Control Self-
- Penerapan COSO Based Komponen: Assessment).
a) Penerapan Risk Based Audit (pilot project) - Implementation of COSO-based Components:
b) Menyusun Audit Rating System a) Implementation of Risk-based Audit (pilot project).
2. Pengembangan dan perbaikan 8 jenis profil risiko b) Develop Audit Rating System.
192 manajemen yang terpisah dengan pengelola bisnis. 2. Development and improvement of 8 types of risk
3. Peningkatan kualitas implementasi komite kredit (NAK management profile segregated from business
dibantu oleh konsultan, training kredit & LK oleh tenaga management.
internal Bank). 3. Quality improvement of credit committee implementation
4. Peningkatan kualitas pelaksanaan ALCO untuk quality (NAK supported by consultant, credit training and
mendapatkan penetapan suku bunga produk bank yang LK by Bank internal staff).
kompetitif. 4. Quality improvement over ALCO implementation to
5. Peningkatan kualitas advis/rekomendasi manajemen acquire the setting of competitive interest rate of bank
terkait pengelolaan risiko, Kebijakan Umum Manajemen products.
Risiko (KUMR). 5. Improvement of Management recommendation/advise
quality with respect to risk management, General Policy of
Risk Management (KUMR).
Penguatan kualitas bidang kepatuhan (GCG) dan budaya Quality enhancement of compliance sector (GCG) and
perusahaan: corporate cultures:
1. Penguatan kualitas kebijakan manajemen maupun 1. Quality enhancement of management policies as well as
keputusan mengenai produk, jasa dan layanan, serta decisions with respect to products, services, as well as
pengelolaan perusahaan yang tertuang dalam surat company management stipulated in the decision letter,
keputusan, surat edaran, SOP baik internal bank maupun circular letter, Standard Operating Procedure both for
eksternal dengan cara memberikan masukan kepada internal and external factors by providing feedback to the
divisi-divisi, mensosialisasikan, melakukan assessment, divisions, socialize, perform assessment, and so forth.
dan lain-lain. 2. Implementation of principles on the customers, with regard
2. Penerapan prinsip mengenai nasabah, terkait program to Anti Money Laundering and Prevention of Funding
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terrorism Activities (APU and PPT) by socialization and
Terorisme (APU dan PPT) dengan sosialisasi dan perform data updates.
melakukan pengkinian data. 3. Enhancement of corporate culture program implementation
3. Penguatan implementasi program budaya perusahaan in line with the agreed standard.
sesuai standar yang ditetapkan.
Laporan Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Self-Assessment Report on the GCG Implementation in
Pelaksanaan GCG Bank the Bank
194 • Implementasi GCG membutuhkan penilaian untuk melihat • GCG implementation requires assessment to observe
sejauh mana perkembangan terhadap prinsip-prinsip the extent of progress toward the implementation of
GCG yang telah dilaksanakan oleh PT Bank JTrust GCG principles at PT Bank JTrust Indonesia, Tbk. Such
Indonesia Tbk. Penilaian tersebut juga bermanfaat untuk assessment is also beneficial to observe the extent of
melihat sejauh mana kualitas penerapan GCG secara sustainable GCG implementation quality in the business
berkesinambungan ke dalam proses bisnis. process.
• PT Bank JTrust Indonesia Tbk secara rutin/periodik • PT. Bank JTrust Indonesia, Tbk. has routinely/periodically
telah melaksanakan Penilaian Sendiri (self assessment) performed self-assessment on the GCG Implementation
Pelaksanaan GCG sesuai dengan ketentuan Bank in line with the regulations of Bank Indonesia. These
Indonesia yang mengharuskan bahwa Bank melakukan regulations require Banks to perform their own self-
penilaian sendiri secara internal (internal self assessment) assessment internally (internal self-assessment) toward
terhadap pelaksanaan GCG. GCG implementation.
• Laporan Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) • Result of Self-Assessment Report on the Bank’s GCG
Pelaksanaan GCG Bank dikelompokkan dalam 5 (lima) Implementation is grouped into 5 (five) ranking categories
kategori peringkat yaitu Peringkat 1 (Sangat Baik), namely Rank 1 (Very Good), Rank 2 (Good), Rank 3
Peringkat 2 (Baik), Peringkat 3 (Cukup Baik), Peringkat (Fairly Good), Rank 4 (Less Satisfactory), and Rank
4 (Kurang Baik), dan Peringkat 5 (Tidak Baik). Urutan 5 (Poor). Lower ranking order reflects a better GCG
peringkat yang lebih kecil mencerminkan penerapan GCG implementation.
yang lebih baik. • Result of the Self-Assessment Report on the Individual
• Laporan Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) GCG Implementation at PT Bank JTrust Indonesia, Tbk.
Individual Pelaksanaan GCG PT Bank JTrust Indonesia for December 2015 position received a Rank 2 (Good)
Tbk untuk Posisi Desember 2015 memperoleh Peringkat predicate which reflects that the implementation of Good
2 (Baik) yang mencerminkan Manajemen Bank telah Corporate Governance by the Bank’s Management overall
melakukan penerapan Good Corporate Governance yang is satisfactory. This is reflected from the adequate fulfillment
secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan over the principles of Good Corporate Governance. In case
yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate of weaknesses in the implementation of Good Corporate
Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam Governance principles, then such weaknesses in general
penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka are less significant and may be resolved through normal
secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan action by the Bank management.
dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh
manajemen Bank.
• Laporan Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) • Individual Self-Assessment Report of GCG of PT Bank
Individual Pelaksanaan GCG PT Bank JTrust Indonesia JTrust Indonesia, Tbk. for the position of December 2015
Tbk untuk Posisi Desember 2015 disampaikan sebagai is presented in the following paragraphs:
berikut:
Berdasarkan Kertas Kerja (KK) dan data/dokumen pendukung Based on the Working Paper as well as data/other supporting
lainnya (hasil audit internal dan eksternal, data financial/non documents (e.g. results of internal and external audits,
financial), maka dapat disampaikan self assessment sebagai financial/non- financial data), the results of self-assessment
berikut: are as follow:
• Pemegang Saham telah memenuhi komitmen • The Shareholder has fulfilled the commitment for
penambahan modal, yang telah dilakukan sebagai capital injection, which was carried out as follows:
berikut: - On March 30, 2015 in the amount of Rp300
- Tanggal 30 Maret 2015 sebesar Rp300 miliar billion through an EGMS.
melalui RUPSLB. - On 29 September 2015 in the amount of
- Tanggal 29 September 2015 sebesar Rp400 Rp400 billion through an EGMS, and also the
miliar melalui RUPSLB, dan juga melakukan increase in authorized capital from Rp12 trillion
peningkatan modal dasar dari Rp12 triliun to Rp15 trillion.
menjadi Rp15 Triliun. - In October 2015 through the issuance of
- Bulan Oktober 2015 penerbitan subdebt subordinated debts of USD25 million (eqv. +/-
(pinjaman subordinasi) sebesar USD25 juta Rp342 billion).
(eqv. +/- Rp342 miliar).
Catatan: Notes:
Penambahan modal oleh Pemegang Saham yang Capital injection by the Shareholder up to
telah dilaksanakan hingga tanggal 31 Desember December 31, 2015, has reached its maximum
2015 sudah mencapai tingkat yang maksimal sesuai area according to FSA regulation, and further
dengan ketentuan OJK, penundaan penambahan capital injection is delayed pending the verdict of
modal hingga adanya keputusan dari Mahkamah the Constitutional Court regarding the status of
Konstitusi yang terkait status Pemegang saham Public Shareholder. As a consequence, all further
Publik. Sebagai konsekuensinya, penambahan capital injection by the Shareholder has been put
modal oleh Pemegang Saham akan ditunda on hold.
kemudian.
• Tanggal 28 Desember 2015 telah dilakukan • An EGMS was held on December 28, 2015, with
RUPSLB dengan agenda perubahan terhadap an agenda of changing the composition of PT
susunan pengurus PT Bank JTrust Indonesia Tbk. Bank JTrust Indonesia Tbk management boards.
• Komposisi jumlah Dewan Komisaris dan Direksi • Composition of the total number of the Board of
memenuhi ketentuan dan terdiri dari orang Commissioners and the Board of Directors have
yang ahli dan berpengalaman serta mempunyai met the conditions and are made up of experts and
pemahaman yang baik terhadap industri keuangan experienced individuals as well as those with proper
perbankan, memiliki integritas, kompetensi dan understanding against banking industries, proven
reputasi yang memadai. Direksi melakukan integrity, competences, and sufficient reputations.
upaya-upaya meningkatkan budaya kepatuhan The Board of Directors have strived to enhance
dan pelaksanaan GCG, serta Dewan Komisaris the compliance culture and GCG implementation.
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Meanwhile, the Board of Commissioners supervise
GCG dan pelaksanaan fungsi kepatuhan. the GCG implementation and implementation of
• Telah dibentuk Komite-Komite dibawah Dewan compliance functions.
Komisaris dan dibawah Direksi yang sesuai • Committees under the Board of Commissioners
dengan ketentuan yang berlaku, serta anggota and the Board of Directors have been established
komite-komite mempunyai kompetensi dan telah in line with the existing regulations. Members of
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, the committees are those with competences and
serta melaksanakan pemenuhan rapat-rapat have performed their duties and responsibilities.
sesuai ketentuan. Additionally, they have also attended the required
• Telah memiliki Kebijakan dan Standar Operasional meetings.
Prosedur/SOP tentang Benturan Kepentingan, • Policies and Standard Operating Procedure (SOP)
dan senantiasa di-up date. on Conflicts of Interest are already in place and
• Telah mempunyai infra Struktur Organisasi bidang have been consistently updated.
Manajemen Risiko, bidang Kepatuhan dan bidang • Organization infrastructure in the field of Risk
196 Legal, serta Satuan Kerja Audit Interen/SKAI Management, Compliance and Legal departments,
dengan kompetensi SDM yang memadai dan as well as Internal Audit Unit (SKAI) are already
dapat bekerja secara independen. in place with sufficient competences of Human
• Telah menunjuk Kantor Akuntan Publik/KAP Resources capable to work independently.
yang memenuhi aspek legalitas serta standar • Have appointed Public Accountant Firm which
profesional akuntan publik untuk melakukan audit. fulfills the legality aspect as well as professional
• Kebijakan, Prosedur/SOP dan Manual Produk standard of public accountant to perform audits.
senantiasa di-update sesuai ketentuan, dan • Policies, Procedures/SOPs, and Product
diantaranya telah dilakukan revisi seiring dengan Manuals are regularly updated in accordance
perubahan nama dari PT Bank Mutiara Tbk with regulations, including revisions related to
menjadi PT Bank JTrust Indonesia Tbk, serta terus the name change from PT Bank Mutiara Tbk to
dilengkapi sesuai kebutuhan. PT Bank JTrust Indonesia Tbk, and continue to be
• Telah memiliki kebijakan Batas Wewenang completed as needed.
Memutus Kredit/BWMK secara individual ataupun • Loan Approval Authority (BWMK) is already in
kolegial sesuai dengan fungsi, tugas dan tanggung place both individually or in collegial manner in line
jawab masing-masing dari jajaran manajemen. with the functions, duties, and responsibilities of
• Telah mempunyai pedoman Penyusunan Laporan each respective management rank.
Keuangan Publikasi dan cukup transparan dalam • Guideline on the Preparation of Financial
publikasi keuangan, informasi produk bank dan Report Publication is already in place and fairly
penggunaan informasi data pribadi nasabah, transparent in financial publication. Additionally,
cakupan pelaksanaan GCG telah sesuai dengan transparencies of information on bank products
ketentuan. and the use of customers private data information,
coverage of GCG implementation have met the
regulations.
• Proses penerapan Manajemen Risiko telah berjalan • Implementation process of Risk Management have
sesuai dengan kebijakan dan prosedur manajemen proceeded I line with the management risk policies
risiko, serta proses penyediaan dana kepada pihak and procedures, as well as fund provisional process
terkait dan penyediaan dana besar, pengambilan to related parties, and fund provision in substantial
keputusannya dijalankan sesuai kebijakan & prosedur amount. Decision making has also been performed in
yang berlaku. line with the existing policies and procedures.
• Telah berupaya memenuhi target atas rencana • Strive to meet the target over banking business
strategis bisnis bank melalui kebijakan-kebijakan yang strategic plan through the policies which consistently
senantiasa disesuaikan dengan memperhatikan faktor adjust to take competition factors and economic
persaingan dan kondisi perekonomian, serta prinsip conditions into consideration, while adhering to the
kehati-hatian. principles of prudence.
• Penyelesaian rasio-rasio keuangan yang belum sesuai • Improvement to certain ratios that not in compliance
ketentuan terutama rasio NPL dan BMPK. Untuk with regulations, particularly NPL and Legal Lending
pengurangan NPL telah dilakukan melalui penjualan Limit (BMPK). Reduction of NPL has been conducted
asset bermasalah kepada PT JTII (JTrust Investment through the sale of distressed assets to PT JTII (JTrust
Indonesia), sedangkan Pelampauan BMPK yang Investment Indonesia), while the remaining excess
masih ada saat ini hanya tinggal PT Sinar Central over BMPK currently consist only of the facility to
Sandang (PT SCS). PT Sinar Central Sandang (PT SCS).
• Telah dilakukan proses uji coba terhadap Kebijakan • Trial processes over the Policies and Business
dan SOP Business Continuity Plan (BCP) dan Continuity Plan (BCP) SOP as well as Disaster
Disaster Recovery Plan (DRP) dengan disaksikan dan Recovery Plan have been performed. These trial
di-review oleh pihak independen, dan telah dilengkapi processes have been witnessed and reviewed by
pula prosedur alternative pada masing-masing SOP independent parties and complemented by alternative
di setiap unit kerja, serta telah dibentuk Tim yang procedures on each SOP at the work unit. Additionally,
melibatkan personel dari masing-masing unit kerja. there have been formation of teams which involve
• Implementasi Compliance Report Monitoring (CRM) personnels from each work unit. 199
sebagai upaya meminimalkan sanksi dan denda atas • Implementation of Compliance Report Monitoring
keterlambatan kewajiban pelaporan kepada pihak (CRM) in an effort to minimize sanctions and penalties
Regulator (OJK/BI). due to late submission of mandatory reports to
• Dewan Komisaris dan Direksi melakukan pengawasan regulators (OJK/BI).
dan memastikan terlaksananya penerapan Anti • The Board of Commissioners and the Board of
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Directors supervise and ensure the implementation of
Terorisme (APU dan PPT). Anti-Money Laundering and Prevention of Funding on
• Dibentuk Tim Task Force terkait “Penanganan dan Terrorism Activities.
pencegahan Non Performing Loan (NPL)”, yang • Establishment of the Task Force on “Non Performing
secara rutin melakukan pertemuan membahas Loan (NPL) Handling and Prevention”, which will hold
perkembangan NPL, kualitas penanganan dan regular meetings to discuss current developments
monitoring NPL, pencapaian target penyelesaian in NPL, the quality and monitoring of NPL handling,
NPL yang telah dilakukan, serta membahas solusi progress on the achievement of NPL settlement target,
yang akan ditindaklanjuti terkait penyelesaian dan and follow-up solutions related to the settlement and
perbaikan kredit yang bermasalah. restructuring of non-performing loans.
• Dibentuk Unit Kerja “Four Eyes” yang melakukan • Establishment of “Four Eyes” Unit to perform reviews
review terhadap kelayakan dalam pemberian kredit, toward the feasibility in credit disbursement, which
antara lain terkait dengan analisis terhadap kelayakan include among others the analysis regarding the
dan kelengkapan laporan keuangan, kelengkapan feasibility and data/document integrity as well as
data/dokumen dan legalitas usaha, kelayakan business legal aspects, feasibility and adequacy of the
dan kecukupan agunan serta aspek legalitas, dan collaterals and legal aspects, and so forth.
sebagainya. • Improving the implementation of APU and PPT, as
• Meningkatkan penerapan APU dan PPT antara lain follow:
sebagai berikut: - Organization of mandatory data in core banking in
- Pembenahan data mandatory pada core banking, coordination with the IT Division.
berkoordinasi dengan IT Division. - Optimalization of Smart AML system utilization in
- Optimalisasi penggunaan sistem Smart AML oleh Branches.
Cabang.
- Pengalihan petugas UKPN dari Customer Service - Transfer of UKPN personnel from Customer Service
ke KBO/OO. to KBO/OO.
- Monitoring secara bulanan atas kelengkapan data - Monthly monitoring on the adequacy of mandatory
mandatory terhadap pembukaan CIF baru. data in new CIF opening.
• Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan • Provision of funds to the related parties and provision
dana besar telah dilakukan dengan berpedoman pada of funds in substantial amount have been performed
ketentuan BMPK, dimana pemberian dan pencairan by referring to the Legal Lending Limit regulations.
kredit senantiasa memperhitungkan permodalan Provision and disbursement of credits have always
bank. considered the bank capital.
• Informasi produk dan jasa serta informasi lainnya • Information of products and services as well as
antara lain SBDK, Pengumuman Suku Bunga other information including Prime Lending Rate,
Penjaminan LPS disampaikan kepada nasabah Announcement of Deposit Insurance Corporation’s
secara transparan baik tertulis maupun lisan. Insurance Interest Rate to the customers transparently
• Tim Penyelesaian Karyawan (TPK) dilakukan secara both in writing and verbally.
intensif dalam menindaklanjuti penyelidikan dan • Staff Investigation Team follows up inquiry and
penyidikan permasalahan fraud yang dilakukan investigation on fraud issues involving staff intensively
karyawan sebagai bagian dari moral enforcement, as part of moral enforcement, and intensify even
dan lebih mengintensifkan penerapan Kebijakan Anti more the application of Anti-Fraud Policies including
Fraud termasuk whistleblower. whistleblower.
• Bank telah melaksanakan ketentuan terkait • The Bank has performed the regulations with respect
Pengelolaan Pengaduan Nasabah dan Pelaporannya to the Customers’ Complaint Management and their
kepada pihak Regulator. Reporting to the Regulator.
• Penerapan APU dan PPT didukung sistem SMART • The application of Anti-Money Laundering and
AML yang terus dikembangkan agar semakin Prevention of Funding for Terrorism Activities
terintegrasi dengan corebanking system untuk supported by SMART AML system have been
keperluan proses pemantauan transaksi, kelengkapan continuously developed in order to be more integrated
informasi profil nasabah (CIF), pengukuran profil with core banking system. The purpose is to fulfill
nasabah berdasarkan risiko, serta Pelaporan kepada the requirements of transaction monitoring process,
regulator sesuai dengan ketentuan dan perundang- the integrity of Customer Information Profile (CIF),
undangan yang berlaku. risk-based customer profile measurement, as well as 201
• Dengan adanya CRM, awareness dari setiap unit reporting to the regulator in line with the existing laws
kerja terkait atas waktu penyampaian pelaporan and regulations.
menunjukkan peningkatan, dimana penyampaian • With the CRM, there was increased awareness among
laporan kepada OJK pada tahun 2015 pelanggarannya all related work units regarding the time element of
(denda/sanksi) menurun dibandingkan tahun 2014, mandatory reporting, whereby there were reduced
baik secara kuantitas maupun jumlah/nilai dendanya, level of violation (penalties/sanction) for the submission
sebagai berikut: of reports to the OJK in 2015 as compared to 2014, in
terms of quantity as well as amount of fines, as follow:
• Rasio-rasio keuangan tahun 2014 dan 2015 yang • During 2014 and 2015 some financial ratios have not
belum memenuhi ketentuan adalah terkait dengan met the requirements. These ratios are relevant with
pelampauan BMPK dan NPL, dimana Tahun 2015 the excess Legal Lending Limit and Non-Performing
untuk NPL sudah sesuai ketentuan dan untuk BMPK Loans. During 2015, NPL level has met the regulations
progress penyelesaiannya sudah cukup signifikan, while the progress of Legal Lending Limits resolution
sebagai berikut: have been fairly significant as follow:
Perbandingan NPL Tahun 2014 & Tahun 2015 | NPL Comparison of 2014 & 2015
Keterangan
2014 2015
Description
NPL GROSS 12,24% 3,73%
NPL NETT 6,35% 2,56%
• Action Plan pelampauan BMPK a/n. JTII dengan • Action Plan for the excess of BMPK on behalf of JTII,
komitmen penyelesaian melalui angsuran pinjaman with a commitment for settlement through installment
pada bulan Januari 2016 telah dipenuhi. payments in January 2016, has been fulfilled.
• Untuk mengatasi NPL telah dilakukan solusi penjualan • To reduce the NPL level, the solution was to sell the
202 kredit bermasalah ke JTII dan telah mendapat distressed assets to JTII, and this has been approved
persetujuan dari OJK. by OJK.
• Terdapat 2 (dua) kasus kecurangan (Internal • There are 2 (two) internal fraud cases that
Fraud) yang terjadi tahun 2014 dan terungkap occurred in 2014 and discovered in 2015, namely
tahun 2015, yaitu kejadian fraud di Unit Kerja the fraud in Consumer Loan Division, and in
Consumer Loan Division, dan di Kios Mikro Jatinegara Micro Kiosk, whereby in the second
Jatinegara, dimana hal tersebut pada Semester II semester (August) of 2015 the Bank has engaged
(bulan Agustus) tahun 2015 Bank telah melakukan in resolving the cases through legal action, and
upaya penyelesaiannya melalui proses hukum has reported the employees involved in the fraud
dengan melaporkan pegawai yang terlibat fraud cases to the proper authorities/the national police.
kepada pihak berwajib/Kepolisian. Sedangkan Meanwhile, in 2015, there is a single internal fraud
pada tahun 2015, masih terdapat 1 (satu) kasus case at the Retail Business Division. The Anti
kecurangan (Internal Fraud), yaitu kejadian fraud Fraud Division has conducted an investigation of
di Unit Kerja Retail Business Division. Investigasi the case, and the perpetrator has been expelled
telah dilakukan oleh Anti Fraud Division, dan from the Bank.
tindakan terhadap pelaku yaitu dikeluarkan dari
bank.
Kesimpulan Conclusion
Berdasarkan analisis Kekuatan dan Kelemahan atas Based on Strength and Weaknesses analysis over 11
11 Faktor Self Assessment Pelaksanaan GCG, dan Self-Assessment Factors of GCG Implementation, and
memperhatikan penilaian terhadap Kualitas Penerapan by taking into consideration the assessment over the
Manajemen Risiko dalam rangka Profil Risiko Bank, Implementation Quality of Risk Management and in
serta beberapa perbaikan terkait dengan pelaksanaan conjunction with Bank Risk Profiling, as well as any
penerapan GCG yang telah mengembalikan status relevant improvement with regard to the implementation
PT Bank JTrust Indonesia Tbk dalam status Bank “Dalam of GCG which has restored the status of PT Bank JTrust
Pengawasan Normal”, maka penilaian sendiri (Self Indonesia, Tbk. to Bank in “Routine Supervision” status,
204 Assessment) Pelaksanaan GCG posisi Desember 2015 then the rating for Self-Assessment results of GCG
adalah peringkat “2 (Baik)”. Implementation as of December 2015 is “2 (Good).”
II. STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA II. GOVERNANCE STRUCTURE AND MECHANISM
2.1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2.1. General Meeting of Shareholders (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan hirarki General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest
tertinggi dalam organisasi perusahaan yang mempunyai hierarchy in the company organ which has the authorities not
kewenangan yang tidak diberikan kepada Direksi atau granted to the Board of Directors and Board of Commissioners
Dewan Komisaris dalam batas-batas yang ditentukan dalam subject to limitations stipulated under the Laws of the Republic
Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan of Indonesia No. 40 of 2007 concerning Limited Liability
Terbatas, dan/atau Anggaran Dasar Perseroan Pasal 18. Companies, and/or Article 18 of the Articles of Association of
RUPS berwenang untuk: the Company. GMS is authorized to:
• Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi • Evaluate the performance of the Board of Commissioners
berkaitan dengan Laporan Tahunan Perseroan atau and Board of Directors in relation to the Company’s
menyetujui Laporan Tahunan termasuk Laporan Annual Report or approve the Annual Report including
Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan the Financial Statements and the Monitoring Report of
Komisaris Perseroan serta memberikan pelunasan the Board of Commissioners of the Company and grant
dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) release and discharge (acquit et decharge) to members
kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan of the Board of Directors and Board of Commissioners
atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah of the Company on their respective management and
dilakukannya masing-masing. supervisory actions.
• Mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut • Resolve matters related to organizational structure, such
struktur organisasi, misalnya perubahan Anggaran Dasar, as amendment of the Articles of Association, merger,
penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, amalgamation, acquisition, spin off, dissolution and
pembubaran, dan likuidasi Perseroan. liquidation of the Company.
• Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan • Appoint and dismiss members of the Board of
Komisaris dan Direksi Perseroan. Commissioners and Board of Directors of the Company.
• Menetapkan gaji atau honorarium dan tunjangan lain serta • Determine the salary or remuneration and other 205
tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. allowances and tantiem of the Board of Directors and
• Memberi kuasa dan kewenangan kepada Dewan Board of Commissioners of the Company.
Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP), • Grant proxy and authorization to the Board of
Akuntan Publik yang terdaftar di Indonesia serta yang Commissioners to appoint the Public Accounting Firm,
terafiliasi dengan salah satu dari KAP Internasional dan which is registered in Indonesia and affiliated with an
tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pasar modal international public accounting firm and certified by the
untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Financial Services Authority (OJK) of the capital market
menetapkan jumlah honorariumnya. to audit the Financial Statements of the Company and
determine their fees.
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang GMS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS which
wajib diselenggarakan sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan must be held in accordance with the Company’s Articles of
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Association and the prevailing laws.
Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh In the GMS forum, the shareholders are entitled receive
keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi information related to the Company from the Board of Directors
dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan and/or the Board of Commissioners, so long as it is related to
mata acara rapat. the meeting agenda.
Selama tahun 2015, PT Bank JTrust Indonesia Tbk telah In 2015, PT Bank JTrust Indonesia Tbk had held 4 (four) GMS
menyelenggarakan 4 (empat) kali RUPS yaitu: as follows:
a. 1 (satu) kali RUPS Tahunan pada tanggal 23 Juni 2015 a. 1 (one) Annual GMS on June 23, 2015
b. 3 (tiga) kali RUPS Luar Biasa, yang dilaksanakan pada b. 3 (thee) Extraordinary GMS held on March 30, 2015,
tanggal 30 Maret 2015, tanggal 29 September 2015, dan September 29, 2015 and the latest held on December 28,
terakhir pada tanggal 28 Desember 2015 2015.
Dengan demikian susunan anggota Dewan Komisaris As such the composition of the Board of Commissioners
Perseroan sebagai berikut: of the Company is as follows:
*) Efektif terhitung sejak tanggal lulus hasil uji kemampuan dan kepatutan *) Effective as of the date he passes the fit and proper test of the Financial
(Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Services Authority (FSA).
3. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi 3. Grant the power and authority to the Board of Directors
Perseroan untuk menyatakan perubahan pengurus to declare a change in the Company’s management
Perseroan dalam Akta Notaris tersendiri dan board under a separate notary deed and convey the
menyampaikan pemberitahuan perubahan data notifications of change of Company’s data to the
Perseroan kepada Kementerian Hukum dan HAM Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Republik Indonesia. Indonesia.
(2) RUPS Luar Biasa (RUPSLB) (2) Extraordinary General Meeting of Shareholders
(EGMS)
A. Pada tanggal 30 Maret 2015 telah diadakan RUPS A. On 30 March 2015 an Extraordinary GMS was held,
Luar Biasa, yang menghasilkan beberapa keputusan which resolved several important resolutions as
penting sebagai berikut: follows:
3. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk 3. To authorize the Board of Directors of the Company
menyatakan perubahan susunan pengurus to declare changes in the management structure
Perseroan dalam Akta Notaris tersendiri. of the Company in a separate Notary Deed.
B. Pada tanggal 29 September 2015 telah diadakan RUPS B. An Extraordinary GMS was held on 29 September 2015,
Luar Biasa, yang menghasilkan beberapa keputusan which resolved several important resolutions as follows:
penting sebagai berikut:
1. Menyetujui peningkatan Modal Dasar dari 1. To approve an increase in the Authorized Capital
Rp12.000.000.000.000 (dua belas triliun Rupiah) previously Rp12,000,000,000,000 (twelve trillion
menjadi Rp15.000.000.000.000 (lima belas triliun Rupiah) into Rp15,000,000,000,000 (fifteen trillion
Rupiah), dalam bentuk saham seri A sebanyak Rupiah), in the form of 300,000,000,000,000 (three
300.000.000.000.000 (tiga ratus triliun) lembar saham hundred trillion ) series A shares with a nominal value
dengan nominal Rp0,01 (satu sen) per saham. of Rp0.01 (one cent) per share.
2. Menyetujui penambahan Modal Perseroan tanpa 2. To approve the increase of Capital of the Company
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) without Preemptive Rights in the amount of
sebanyak 40.000.000.000.000 (empat puluh triliun) 40,000,000,000,000 (forty trillion) series A shares
lembar saham berupa saham seri A dengan nilai with a nominal value of Rp0.01 (one cent) per share
nominal Rp0,01 (satu sen) per saham atau sebesar or a total of Rp400,000,000,000 (four hundred billion
Rp400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah). Rupiah).
3. Menyetujui perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar 3. To approve the amendment of Article 4 of the Articles
Perseroan terkait peningkatan modal dasar dan of Association of the Company in relation to the
penambahan modal Perseroan tanpa HMETD. increase of authorized capital and increase of capital
4. Mendelegasikan kewenangan kepada Dewan of the Company without pre-emptive rights.
Komisaris untuk menyatakan hasil peningkatan modal 4. To delegate authority to the Board of Commissioners
tersebut setelah selesainya pelaksanaan penambahan of the Company to declare the result of the increase of
modal tanpa HMETD serta memberi kuasa kepada capital after the completion of the increase of capital
Direksi Perseroan untuk menyatakan kedalam akta without pre-emptive rights and authorize the Board of
notaris tersendiri mengenai pelaksanaan peningkatan Directors of the Company to declare the resolution on
210 modal tanpa HMETD tersebut. the implementation of the capital increase without pre-
emptive rights in separate a notary deed.
C. Pada tanggal 28 Desember 2015 telah diadakan RUPS C. An Extraordinary GMS was held on December 28, 2015,
Luar Biasa, yang menghasilkan beberapa keputusan which resolved several important resolutions as follows:
penting sebagai berikut:
5. Sehingga berdasarkan keputusan tersebut diatas 5. As such, subject to the abovementioned resolutions,
maka Susunan Pengurus Perseroan menjadi sebagai the composition of the Management Board of the
berikut: Company shall be as follows:
6. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk 6. To authorize the Board of Directors of the Company
menyatakan perubahan susunan pengurus Perseroan to declare the change in the management structure of
dalam Akta Notaris tersendiri. the Company in a separate Notary Deed. 211
Agenda Kedua: Second Agenda:
1. Menyetujui atas perubahan Tempat Kedudukan dan 1. To approve the change of domicile and Head Office
Kantor Pusat PT Bank JTrust Indonesia Tbk., dari Kota of PT Bank JTrust Indonesia Tbk., previously in
Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta ke Municipality of Jakarta Selatan, Province of DKI
Kota Administrasi Jakarta Pusat Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, into Municipality of Jakarta Pusat, Province
sehingga merubah pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar of DKI Jakarta, therefor amending the provision of
Perseroan. Article 1 paragraph 1 of the Articles of Association of
2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi the Company.
Perseroan dengan hak substitusi, untuk menyatakan 2. To authorize and grant proxy to the Board of Directors
kembali keputusan berkenaan dengan perubahan of the Company with the right of substitution, to
pasal-pasal Anggaran Dasar Perseroan dalam suatu restate the resolution regarding the amendment to the
akta Notaris dan melaporkannya perubahan tersebut articles of the Articles of Association of the Company
kepada Kementerian Hukum dan HAM Republik in a notarial deed and report the amendments to the
Indonesia. Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia.
Perubahan terhadap susunan pengurus terbaru PT Bank The latest changes to the management structure of PT Bank
JTrust Indonesia Tbk untuk anggota Dewan Komisaris JTrust Indonesia Tbk in regards to members of the Board
dan anggota Direksi dari keputusan hasil RUPS Luar of Commissioners and members of the Board of Directors
Biasa pada tanggal 28 Desember 2015, maka jumlah subject to the resolutions of the Extraordinary GMS held on
dan komposisi anggota Dewan Komisaris dibandingkan December 28, 2015, therefore the number and composition
dengan anggota Direksi telah memenuhi ketentuan of the Board of Commissioners as compared to members of
yang berlaku. Apabila jumlah keseluruhan Komisaris the Board of Directors are in compliance with the prevailing
Independen sudah lulus Fit and Proper Test dari Otoritas regulations. In the event the total number of Independent
Jasa Keuangan (OJK), maka salah satunya untuk Commissioners already passed the Fit and Proper Test of the
memenuhi pengisian posisi Ketua Komite Nominasi dan Financial Services Authority (FSA), then one of them shall fill in
Remunerasi yang masih terdapat kekosongan (Vacant). the position of Chairman of the Nomination and Remuneration
Committee which is currently vacant.
2.2. Struktur Organisasi PT Bank JTrust Indonesia Tbk 2.2. The Organizational Structure of PT Bank JTrust
Indonesia Tbk
Dalam rangka menyesuaikan struktur organisasi Bank In order to adjust the organizational structure of the Bank
terhadap adanya perubahan peraturan yang berlaku dari with the change of prevailing laws issued by the regulator
regulator dan menyesuaikan kondisi bisnis bank saat ini, maka and to adjust with the current business condition of the bank,
Struktur Organisasi PT Bank JTrust Indonesia Tbk tahun 2015 therefore the latest Organizational Structure of PT Bank JTrust
yang terakhir berlaku berdasarkan Surat Keputusan Direksi Indonesia Tbk of 2015 shall be valid subject to the Decision
PT Bank JTrust Indonesia Tbk Nomor 01.06/S.Kep-Dir-HCD/ Letter of the Board of Directors of PT Bank JTrust Indonesia
JTRUST/X/2015 tertanggal 1 Oktober 2015 tentang Struktur Tbk No. 01.06/S.Kep-Dir-HCD/JTRUST/X/2015 dated
Organisasi PT Bank JTrust Indonesia Tbk, adalah sebagai October 1, 2015 concerning the Organizational Structure of
berikut: PT Bank JTrust Indonesia Tbk is as follows:
Board of
Commissioners
President
Director
Vice
President
Director
BoD Committees
Asset Liability
Financial Treasury & Retail Product Business Compliance & Informational Commercial
SKAI
Control Institutional & Network Linkage Legal Technology Risk
Regional SKMR
Operation
Offices
Special Asset
L2B Management
Anti Fraud
Desk
Desk Desk
Temporary
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank The composition of members of the Board of Commissioners
JTrust Indonesia Tbk sebagai berikut: and Board of Directors of PT Bank JTrust Indonesia Tbk are
as follows:
Dewan Komisaris beranggotakan 4 (empat) orang terdiri dari: The Board of Commissioners consists of 4 (four) members
Komisaris Utama : Nobiru Adachi as follows:
Wakil Komisaris Utama/Independen : Sigid Moerkardjono President Commissioner : Nobiru Adachi
Komisaris Independen : Koh Yong Guan *) Vice President Commissioner
Komisaris Independen : Benny Luhur /Independent : Sigid Moerkardjono
Independent Commissioner : Koh Yong Guan *)
Independent Commissioner : Benny Luhur
Direksi beranggotakan 4 (empat) orang terdiri dari: The Board of Directors consists of 4 (four) members as follows:
Direktur Utama : Ahmad Fajar President Director : Ahmad Fajar
Direktur : Felix Istyono Hartadi Tiono Director : Felix Istyono Hartadi Tiono
Direktur : Eihito Tamura **) Director : Eihito Tamura **)
Direktur : Ritsuo Ando Director : Ritsuo Ando
*) Efektif setelah lulus Fit & Proper Test dari OJK
**) Telah mengajukan pengunduran diri sejak tanggal 4 Januari 2016, menunggu *) Effective after passing the fit and proper test by the FSA
persetujuan dalam RUPS berikutnya **) Submitted his resignation as of 4 January 2016, pending approval from the next
GMS
Dewan Komisaris PT Bank JTrust Indonesia Tbk memiliki Board of Commissioners of PT Bank JTrust Indonesia Tbk’s
peran dan tugas sangat penting dalam pelaksanaan Good roles and duties are crucial for the implementation of Good
Corporate Governance (GCG), dengan tugas utama adalah Corporate Governance (GCG), with its main duty to oversee 213
mengawasi kebijakan dan pelaksanaan kebijakan tersebut policy and its implementation by the Board of Directors
oleh Direksi dalam menjalankan Perseroan, melaksanakan in managing the Company, carrying out other duties in
tugas-tugas lain sesuai dengan keputusan-keputusan yang accordance with resolutions of the GMS and tasks specified
diambil dalam RUPS dan tugas-tugas yang ditentukan di in the Articles of Association of PT Bank JTrust Indonesia Tbk,
dalam Anggaran Dasar PT Bank JTrust Indonesia Tbk, Bank Indonesia Regulation (PBI), Regulation of the Financial
Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Otoritas Jasa Services Authority (POJK), Stock Exchange regulations and
Keuangan (POJK), Peraturan Bursa dan peraturan-peraturan other relevant regulations.
terkait lainnya.
(1) Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris (1) Duties and Responsibilities of the Board of
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab Commissioners
sebagai berikut: The Board of Commissioners perform their duties and
1. Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup responsibilities as follows:
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya 1. The Board of Commissioners must provide sufficient time
secara optimal. to carry out their duties and responsibilities optimally.
2. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya 2. The Board of Commissioners shall ensure the
pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap implementation of Good Corporate Governance in
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang each business activity of the Bank at all levels of the
organisasi. organization.
3. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan 3. The Board of Commissioners shall supervise the
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, performance of duties and responsibilities, as well as
serta memberikan nasihat kepada Direksi. advising the Board of Directors.
4. Melakukan Pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan 4. Conduct active supervision on the compliance function by:
dengan: a. Evaluating the implementation of Bank Compliance
a. Mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Function at least 2 (two) times a year;
paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun; b. Provide suggestions in order to improve the quality of
b. Memberikan saran-saran dalam rangka peningkatan Bank Compliance Function.
kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank.
5. Dewan Komisaris memberikan saran-saran dalam rangka 5. The Board of Commissioners provides suggestions in
peningkatan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan order to improve the quality of the implementation of
kepada Direktur Utama dengan tembusan Direktur yang the compliance function to the President Director with
membawahkan Fungsi Kepatuhan. copy of the suggestions to the Director in charge of the
6. Dalam melakukan pengawasan, Komisaris wajib Compliance Function.
mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan 6. When conducting supervision, the Commissioner shall
kebijakan strategis Bank. direct, monitor and evaluate the implementation of the
7. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris Bank’s strategic policy.
dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan 7. When conducting supervision, the Board of Commissioners
operasional bank, kecuali: is not allowed to be involved in the decision-making of
a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana bank operations, except for:
diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/ a. Provision of funds to related parties as stipulated in the
Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian provisions of the Financial Services Authority (FSA)/
Kredit Bank Umum; dan Bank Indonesia on Legal Lending Limit for Commercial
b. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Banks; and
Bank atau peraturan perundang-undangan yang b. Other matters specified in the Articles of Association of
berlaku. the Bank or the prevailing regulations.
8. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris 8. Decision-making by the Board of Commissioners as
sebagaimana dimaksud diatas tidak meniadakan abovementioned does not negate the responsibility of
tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan pengurusan the Board of Directors on the implementation of the bank
Bank. management.
9. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi 9. The Board of Commissioners shall ensure that the
telah menindaklanjuti semua audit dan rekomendasi Board of Directors has followed up all audit and the
dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, recommendations of the internal audit unit of the bank,
hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/Bank external auditors, monitoring reports from the Financial
214 Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Services Authority (FSA)/Bank Indonesia and/or other
10. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Otoritas authorities supervisory result.
Jasa Keuangan (OJK)/Bank Indonesia paling lambat 7 10. The Board of Commissioners shall inform the Financial
(tujuh) hari kerja sejak ditemukannya: Services Authority (FSA)/Bank Indonesia no later than 7
a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di (seven) days as of the discovery of the following matters:
bidang keuangan dan perbankan; dan a. Infringement of regulation in the field of finance and
b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat banking; and
membahayakan kelangsungan usaha Bank. b. Circumstances or estimates of circumstances that
11. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan may jeopardize the business of the Bank.
tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib 11. In order to support the effectiveness of the execution of its
membentuk paling kurang: duties and responsibilities, the Board of Commissioners
a. Komite Audit; must establish at least:
b. Komite Pemantau Risiko; a. Audit Committee;
c. Komite Nominasi dan Remunerasi. b. Risk Monitoring Committee;
12. Pengangkatan anggota Komite dilakukan oleh Direksi c. Nomination and Remuneration Committee.
berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. 12. Appointment of members of the Committee is carried out
13. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Komite yang by Board of Directors based on the resolutions adopted in
telah dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif. the Board of Commissioners Meeting.
14. Dewan Komisaris wajib memiliki pedoman dan tata tertib 13. The Board of Commissioners must ensure that the
kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan established Committee performs their duties effectively.
Komisaris, paling kurang mencantumkan pengaturan etika 14. The Board of Commissioners is required to own work
kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat. guidelines and code of conduct that are binding towards
15. Memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). every member of the Board of Commissioners which, at
16. Menetapkan sistim Remunerasi dan Evaluasi Kinerja the least, governs the work ethics, work time and meeting
Direksi dan Komisaris. arrangements.
17. Dewan Komisaris wajib menjalankan tugas dan tanggung 15. To chair the General Meeting of Shareholders (GMS).
jawab secara independen. 16. To establish a system of Remuneration and Performance
Evaluation of Board of Directors and Board of
Commissioners.
17. The Board of Commissioners must perform its duties and
responsibilities independently.
(2) Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris (2) The total members and composition of the Board of
Mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia: Commissioners
- Jumlah anggota Dewan Komisaris sekurang-kurangnya 3 In reference to the provisions of Bank Indonesia:
(tiga) orang dan tidak melampaui jumlah anggota Direksi. - The number of members of the Board of Commissioners is
- Sekurang-kurangnya 1 (satu) anggota Dewan Komisaris at least 3 (three) persons and shall not exceed the number
berdomisili di Indonesia. of members of the Board of Directors.
- Paling kurang 50% (lima puluh persen) dari jumlah - At least one (1) member of the Board of Commissioners is
anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. domiciled in Indonesia.
- At least 50% (fifty percent) of the total number of Board of
Commissioners are Independent Commissioners.
Pada periode tahun 2015, jumlah dan komposisi Dewan In 2015, the number and composition of the Board of
Komisaris PT Bank JTrust Indonesia Tbk mengalami Commissioners of PT Bank JTrust Indonesia Tbk is amended
perubahan sebagai berikut: as follows:
- Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris per 01 Januari - The number and composition of the Board of
2015 s/d 29 Maret 2015 belum sesuai kriteria Bank Commissioners as per 1 January 2015 until 29 March
Indonesia di atas, sebagai berikut: 2015 has not yet met the criteria of Bank Indonesia, which
• Anggota Dewan Komisaris sebanyak 2 (dua) orang is currently as follows:
termasuk 1 orang Komisaris Independen, dan jumlah • Total members of the Board of Commissioners is
anggota Direksi sebanyak 5 (lima) orang. two (2) persons, which include one Independent
Sedangkan yang sesuai kriteria, sebagai berikut: Commissioner, and the number of members of the
• Anggota Dewan Komisaris yang berdomisili di Board of Directors is five (5) persons.
Indonesia sebanyak 1 (satu) orang, dan 1 (satu) orang While the appropriate criteria is as follows:
berkewarganegaraan dan berdomisili di Jepang. • Member of the Board of Commissioners who is
• Jumlah Komisaris Independen sebanyak 50% dari domiciled in Indonesia is 1 (one) person, and 1 (one)
jumlah anggota Dewan Komisaris. person is a Japanese citizen and domiciled in Japan. 215
• The number of Independent Commissioners is
50% of the number of members of the Board of
Commissioners.
Jumlah dan susunan anggota Dewan Komisaris tersebut The number and composition of the Board of Commissioners
adalah: are:
- Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris per 30 Maret - The number and composition of the Board of
2015 s/d 22 Juni 2015 sesuai kriteria Bank Indonesia di Commissioners per March 30, 2015 until June 22, 2015
atas, sebagai berikut: subject to criteria of Bank Indonesia above, as follows:
• Anggota Dewan Komisaris sebanyak 4 (empat) orang, • Members of the Board of Commissioners is 4 (four)
dan jumlah anggota Direksi sebanyak 5 (lima) orang. persons, and the number of members of the Board of
• Anggota Dewan Komisaris yang berdomisili di Directors is five (5) persons.
Indonesia sebanyak 2 (dua) orang. • Members of the Board of Commissioners domiciled in
• Jumlah Komisaris Independen sebanyak 75% dari Indonesia are 2 (two) persons.
jumlah anggota Dewan Komisaris. • The number of Independent Commissioners is
75% of the number of members of the Board of
Commissioners.
Jumlah dan susunan anggota Dewan Komisaris tersebut The number and composition of the Board of Commissioners
adalah: is as follows:
3. Koh Yong Guan Komisaris Independen Singapura RUPSLB tgl. 30 Maret 2015 *)
Independent Commissioner Singapore EGMS on March 30, 2015
4. Adriana Mulianto Komisaris Independen Indonesia RUPSLB tgl. 30 Maret 2015 *)
Independent Commissioner EGMS on March 30, 2015
*) Pengangkatan berlaku efektif sejak dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku
The appointment will be effective after passing the fit and proper test by the Financial Services Authority (FSA) and satisfaction of the prevailing laws.
- Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris per 23 Juni 2015 - The number and composition of the Board of Commissioners
s/d 31 Desember 2015 sesuai kriteria Bank Indonesia di per June 23, 2015 until December 31, 2015 has satisfied
atas, sebagai berikut: the criteria of Bank Indonesia, as follows:
216 • Anggota Dewan Komisaris sebanyak 4 (empat) orang, • Total members of the Board of Commissioners is 4
dan jumlah anggota Direksi sebanyak 5 (lima) orang (four) persons, and the number of members of the
(s/d 27 Desember 2015), yang lalu menjadi 4 (empat) Board of Directors is five (5) persons (until December
orang (28 Desember s/d 31 Desember 2015). 27, 2015), which then became four (4) persons
• Anggota Dewan Komisaris yang berdomisili di (December 28 until December 31, 2015).
Indonesia sebanyak 2 (dua) orang. • Members of the Board of Commissioners domiciled in
• Jumlah Komisaris Independen sebanyak 75% dari Indonesia are 2 (two) persons.
jumlah anggota Dewan Komisaris. • The number of Independent Commissioners is
75% of the number of members of the Board of
Commissioners.
Jumlah dan susunan anggota Dewan Komisaris tersebut The number and composition of the Board of Commissioners
adalah: is as follows:
Tanggal Pengangkatan & Persetujuan
Date of Approval
Nama Jabatan Domisili Date of Appointment & Approval
No
Name Position Domicile
RUPS BI/OJK
AGMS BI/FSA
1. Nobiru Adachi Komisaris Utama Jepang - RUPSLB tgl. 20 Nov. 2014 14 April 2015
President Commissioner Japan EGMS on November 20, 2014
- RUPSLB tgl. 30 Des. 2014
EGMS on December 30, 2014
2. Sigid Moerkardjono Wakil Komisaris Utama/ Indonesia - RUPST tgl. 21 Juni 2012 8 September 2011/
Independen AGMS on June 21, 2012 9 Oktober 2012
Vice President Commissioner/ - RUPSLB tgl. 30 Des. 2014
Independent
EGMS on December 30, 2014
3. Koh Yong Guan Komisaris Independen Singapura RUPSLB tgl. 30 Maret 2015 *)
Independent Commissioner Singapore EGMS on March 30, 2015
4. Benny Luhur Komisaris Independen Indonesia RUPST tgl. 23 Juni 2015 24 Agustus 2015
Independent Commissioner EGMS on June 23, 2015
*) Pengangkatan berlaku efektif sejak dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
The appointment will be effective after passing the fit and proper test by the Financial Services Authority (FSA) and satisfaction of the prevailing laws.
Seluruh pengangkatan dan/atau pergantian anggota Dewan Every dismissal and/or replacement of members of the Board
Komisaris harus disetujui oleh pemegang saham melalui Rapat of Commissioners must be approved by shareholders through
Umum Pemegang Saham (RUPS) sejalan dengan kriteria the General Meeting of Shareholders (GMS) in accordance
utama dengan mempertimbangkan integritas, kompetensi, with the main criteria by considering the integrity, competence,
profesionalisme dan reputasi keuangan yang memadai professionalism and an adequate financial reputation
sesuai dengan persyaratan penilaian uji kemampuan dan in compliance with the fit and proper test assessment
kepatutan (Fit and Proper Test) yang telah ditetapkan oleh requirements as set forth by the Financial Services Authority
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk pengangkatan anggota (FSA). For the appointment of members of the Board of
Dewan Komisaris, mekanisme adalah melalui RUPS, dengan Commissioners, the mechanism is through GMS, by taking
memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan into account the recommendations of the Nomination and
Remunerasi. Remuneration Committee.
Pada periode tahun 2015, rangkap jabatan anggota Dewan In 2015, the concurrent positions of members of the Board of
Komisaris sebagai berikut: Commissioners are as follows:
Adapun ringkasan profil anggota Dewan Komisaris sebagai The summary of the profile of the members of the Board of
berikut: Commissioners is as follows:
menjabat sebagai Managing Director J Trust Co., Ltd as Managing Director of J Trust Co., Ltd. in June 2013.
pada Juni 2013. Kemudian menjadi Direktur Perwakilan Later he became the Representative Director and Senior
dan Senior Managing Director yang bertanggung jawab Managing Director in charge of Corporate Management
atas Corporate Management Dept. di J Trust Co., Ltd, Dept. in J Trust Co, Ltd, and on 20 November 2014 he was
dan pada tanggal 20 November 2014 ditunjuk sebagai appointed as a Commissioner of PT Bank Mutiara Tbk,
Komisaris PT Bank Mutiara Tbk, selanjutnya pada tanggal and later, on 30 December 2014 he was appointed as the
30 Desember 2014 ditunjuk sebagai Komisaris Utama President Commissioner of PT Bank Mutiara Tbk., and
PT Bank Mutiara Tbk., dan sekarang PT Bank Mutiara Tbk now PT Bank Mutiara Tbk had already changed its name
sudah mengganti nama dan logo menjadi PT Bank JTrust and logo into PT Bank JTrust Indonesia Tbk.
Indonesia Tbk.
HRMD/Mutiara/VII/2014 tanggal 01 Juli 2014, SK Direksi the Board Directors No. 01.12/S.Kep-Dir-HRMD/Mutiara/
No.08.08/S.Kep-Dir-HCMD/Mutiara/IX/2014 tanggal 08 VII/2014 dated July 1, 2014, Decision Letter of the Board
September 2014, SK Direksi No.12.05/S.Kep-Dir-HCD/ Directors No. 08.08/S.Kep-Dir-HCMD/Mutiara/IX/2014
Mutiara/V/2015 tanggal 12 Mei 2015, dan SK Direksi dated 8 September 2014, Decision Letter of the Board
No. 30.17/S.Kep-Dir-HCD/JTrust/VI/2015 tanggal 30 Directors No.12.05/S.Kep-Dir-HCD/Mutiara/V/2015 dated
Juni 2015), dan sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko May 12, 2015, and Decision Letter of the Board Directors
PT Bank Mutiara Tbk (antara lain berdasarkan: SK Direksi No. 30.17/S.Kep-Dir-HCD/JTrust/VI/2015 dated June 30,
No. 31.27/S.Kep-Dir-HRMD/Mutiara/VII/2012 tanggal 31 2015), and as Head of the Risk Monitoring Committee of
Juli 2012, SK Direksi No. 01.13/S.Kep-Dir-HRMD/Mutiara/ PT Bank Mutiara Tbk (among others by: Decision Letter
VII/2014 tanggal 01 Juli 2014, SK Direksi No.08.09/S.Kep- of the Board Directors No. 31.27/S.Kep-Dir-HRMD/
Dir-HCMD/Mutiara/IX/2014 tanggal 08 September 2014, Mutiara/VII/2012 dated July 31, 2012, Decision Letter of
SK Direksi No. 12.06/S.Kep-Dir-HCD/Mutiara/V/2015 the Board Directors No. 01.13/S.Kep-Dir-HRMD/Mutiara/
tanggal 12 Mei 2015, dan SK Direksi No. 30.15/S.Kep-Dir- VII/2014 dated July 1, 2014, Decision Letter of the Board
HCD/JTrust/VI/2015 tanggal 30 Juni 2015). Beliau juga Directors No. 08.09/S.Kep-Dir-HCMD/Mutiara/IX/2014
menjabat Anggota Komite Audit Independen di Bank BNI dated September 8, 2014, Decision Letter of the Board
sejak 1 Desember 2015. Sekarang PT Bank Mutiara Tbk Directors No. 12.06/S.Kep-Dir-HCD/Mutiara/V/2015 dated
sudah mengganti nama dan logo menjadi PT Bank JTrust May 12, 2015, and Decision Letter of the Board Directors
Indonesia Tbk. No. 30.15/S.Kep-Dir-HCD/JTrust/VI/2015 dated June 30,
2015). He also serves as a Member of Independent Audit
Committee of Bank BNI since 1 December 2015. Currently
PT Bank Mutiara Tbk had changed its name and logo into
PT Bank JTrust Indonesia Tbk.
3. Komisaris Independen: Koh Yong Guan *) 3. Independent Commissioner: Koh Yong Guan *)
Warga Negara Singapura, usia 68 tahun. Komisaris Singapore citizen, aged 68 years old. Independent
Independen Bank Mutiara yang ditunjuk sesuai RUPSLB Commissioner of Bank Mutiara appointed in the EGMS 219
tanggal 30 Maret 2015 yang berubah nama menjadi J Trust dated 30 March 2015 which changed its name to J Trust
Bank sejak 29 Mei 2015. Koh Yong Guan memulai karir Bank since 29 May 2015. Koh Yong Guan started his
sebagai pegawai negeri pada tahun 1972 di Kementerian career as a civil servant in 1972 in the Ministry of Health, his
Kesehatan, Karirnya sebagai pegawai negeri Singapura career as Singapore public servant, including appointment
termasuk penunjukkan sebagai Permanent Secretary di as Permanent Secretary in the Ministry of Defense,
Kementerian Pertahanan, Keuangan, Kesehatan, dan Ministry of Finance, Ministry of Health, and Ministry of
Pembangunan Nasional. Koh Yong Guan juga menjabat National Development. Koh Yong Guan also served as
sebagai Komisioner dari Inland Revenue Authority of Commissioner of Inland Revenue Authority of Singapore
Singapore dan sebagai Managing Director dari Monetary and as Managing Director of the Monetary Authority of
Authority of Singapore. Beliau juga pernah menjabat Singapore. He also served as High Commissioner of
sebagai High Commissioner bagi Singapura ke Kanada Singapore to Canada and as Ambassador of Singapore to
dan sebagai Duta Besar ke Hellenic Republic (Yunani). the Hellenic Republic (Greece). Now, in addition to serving
Kini, selain menjabat di SMRT Corporation Ltd., beliau on SMRT Corporation Ltd., he also serves as Chairman
juga menjabat sebagai Chairman di Singapore Deposit of the Singapore Deposit Insurance Corporation. He
Insurance Corporation. Beliau menyelesaikan pendidikan graduated in Mechanical Engineering major with a
Mechanical Engineering dengan gelar Bachelor of Applied Bachelor of Applied Science degree in 1970, and then
Science pada tahun 1970, lalu melanjutkan hingga went on to earn a Master of Applied Science in Mechanical
mendapatkan gelar Master of Applied Science bidang Engineering and Biomedical Engineering in 1972 at
Mechanical Engineering dan Biomedical Engineering the University of Toronto, Ontario-Canada through the
pada tahun 1972 di University of Toronto, Ontario– Colombo Plan scholarship. In 1981, he received a Master’s
Kanada melalui beasiswa Colombo Plan. Pada tahun degree in Business Administration (With Distinction) from
1981, beliau mendapatkan gelar Master in Business the University of Leuven, Flanders-Belgium and conferred
Administration (With Distinction) dari University of Leuven, an Honorary Doctorate from the University of Toronto in
Flanders-Belgia dan dianugerahkan Honorary Doctorate 2011 and was appointed as Commissioner of PT Bank
dari University of Toronto pada tahun 2011 dan diangkat JTrust Indonesia Tbk since March 2015.
menjadi Komisaris PT Bank JTrust Indonesia Tbk sejak
bulan Maret 2015.
*) Efektif setelah lulus fit and proper test dari OJK *) Effective after passing the fit and proper test of the FSA
(4) Status Independensi Dewan Komisaris (4) Independent Status of the Board of Commissioners
• Untuk menghindari benturan kepentingan, anggota Dewan • To avoid any conflict of interest, members of the Board
Komisaris tidak saling memiliki hubungan keuangan dan of Commissioners do not mutually have financial and
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris family relationships with other members of the Board of
lainnya dan/atau anggota Direksi. Commissioners and/or members of the Board of Directors.
• Seluruh Komisaris Independen tidak memiliki hubungan • All Independent Commissioner does not have financial,
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan management, shareholding and family relationship to
hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua the second degree with other members of the Board of
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/ Commissioners, Board of Directors and/or controlling
atau Pemegang Saham Pengendali Bank yang dapat shareholders of the Bank which could affect its ability to
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara act independently.
independen.
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :
Nomor Identitas :
Nama perusahaan :
(5) Transparansi dan Hubungan Keuangan, Kepengurusan (5) Transparency and Financial, Management and Family
dan Keluarga Dewan Komisaris Relations of Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris PT Bank JTrust Indonesia Tbk Members of the Board of Commissioners of PT Bank JTrust
telah membuat dan menandatangani surat pernyataan terkait Indonesia Tbk has issued and signed an affidavit related to the
beberapa hal sebagai berikut: following matters: 221
• Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki saham yang • Members of the Board of Commissioners does not have
mencapai ≥5% (lima perseratus) dari modal disetor pada shares that reached ≥5% (five percent) of the paid up
J Trust Bank maupun pada Bank dan perusahaan lain (di capital of J Trust Bank or at other Bank and companies
dalam dan di luar negeri). (domestic and overseas).
• Komisaris Independen tidak memiliki hubungan • Independent Commissioner does not have financial,
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau management, share ownership and/or family relationship
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris with other members of the Board of Commissioners,
lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Board of Directors and/or controlling shareholders of the
Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk Bank which could affect its ability to act independently.
bertindak secara independen.
1)
Efektif tanggal 14 April 2015 sejak lulus fit and proper test oleh OJK. Sebelum efektif 1)
Effective since April 14, 2015 after passing the fit and proper test by OJK. Prior to be
sebagai Komisaris Utama telah menghadiri 3 kali rapat Dewan Komisaris dengan appointed as President Commissioner, attend 3 times of BOC-BOD meetings as an
Direksi selaku pengamat. observer
2)
Efektif tanggal 24 Agustus 2015 sejak lulus fit and proper test oleh OJK 2)
Effective since August 24, 2015 after passing the fit and proper test by OJK.
3)
Masih dalam proses fit and proper test oleh OJK 3)
Fit and proper test process by OJK
Tabel kehadiran rapat untuk masing-masing anggota Dewan Meeting attendance table for each member of the Board of
Komisaris adalah: Commissioners are as follows:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama
Name Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
22/1/15 26/2/15 31/3/15 30/4/15 26/5/15 23/6/15 6/8/15 27/8/15 29/9/15 22/10/15 4/11/15 18/11/15 25/11/15
Nobiru Adachi * * * √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sigid
√ √ √ √ √ √ √ √ x √ √ √ √
Moerkardjono
Benny Luhur - - - - - - - - √ √ √ √ x
Koh Yong Guan - - - - - - - - - - - - -
Keterangan: Notes:
√: Hadir √: Present
X: Absen X: Absent
*: Hadir sebagai pengamat/belum efektif lulus fit and proper test oleh OJK *: Attended as observers / has not complete the fit and proper test by the FSA
-: Belum menjabat atau belum efektif lulus fit and proper test oleh OJK -: Has not assumed the position or has not complete the fit and proper test by the FSA
Nama 14 15
∑
Name Tgl 4/12/15 Tgl 17/12/15
Nobiru Adachi √ √ 12
Sigit Moekardjono √ √ 14
Benny Luhur √ √ 6
Keterangan: Notes:
√: Hadir √: Present
X: Absen X: Absent
*: Hadir sebagai pengamat/belum efektif lulus fit and proper test oleh OJK *: Attended as observers / has not complete the fit and proper test by the FSA
-: Belum menjabat atau belum efektif lulus fit and proper test oleh OJK -: Has not assumed the position or has not complete the fit and proper test by the FSA
2. Rapat Khusus Dewan Komisaris selama tahun 2015 2. Special Meetings of the Board of Commissioners in 2015
sebanyak 27 (dua puluh tujuh) kali, dimana jumlah were held 27 (twenty seven) times, where the number of
kehadiran rapat sebagian besar dihadiri secara fisik oleh meeting attendance is mostly attended physically by all
seluruh anggota Dewan Komisaris yang telah lulus uji members of the Board of Commissioners who had passed
kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) oleh OJK the fit and proper test held by the FSA based on a ‘service
berdasarkan ‘periode menjabat’ adalah: period ‘is as follows:
Tabel kehadiran rapat untuk masing-masing anggota Dewan Meeting attendance table for each member of the Board of
Komisaris adalah: Commissioners are as follows:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama
Name Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
27/1/15 12/2/15 28/2/15 26/3/15 31/3/15 31/3/15 30/4/15 30/4/15 30/4/15 5/5/15 5/5/15 5/5/15 5/5/15 6/5/15 13/5/15
Nobiru Adachi - - - - - * x x √ √ √ √ √ √ √
Sigid Moerkardjono √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Benny Luhur - - - - - - - - - - - - - - -
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 26 27
Nama ∑
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
Name
13/5/15 26/5/15 28/5/15 28/5/15 28/5/15 23/6/15 6/8/15 27/8/15 29/9/15 22/10/15 25/11/15 25/11/15 17/12/15
Nobiru Adachi √ √ √ x x √ √ √ √ √ √ √ √ 17
Sigid Moerkardjono √ √ √ √ √ √ √ √ x √ √ √ √ 26
Benny Luhur - - - - - - - √ √ √ x x x 4
Keterangan: Notes:
√: Hadir √: Present
X: Absen X: Absent
*: Hadir sebagai pengamat/belum efektif lulus fit and proper test oleh OJK *: Attended as observers / has not complete the fit and proper test by the FSA
-: Belum menjabat atau belum efektif lulus fit and proper test oleh OJK -: Has not assumed the position or has not complete the fit and proper test by the FSA
Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris telah Adoption of resolutions of Board of Commissioners
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dan/atau meetings was carried out by deliberation to achieve
suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah consensus, and/or a majority vote if consensus cannot be
mufakat. Hasil rapat Dewan Komisaris telah dituangkan achieved. Results of Board of Commissioners meetings
dalam risalah rapat/notulen dan didokumentasikan are reduced to minutes of meetings/minutes and are well
dengan baik, termasuk pencantuman dissenting opinions documented, including the inclusion of dissenting opinions
(apabila ada). (if any).
Dengan demikian penyelenggaraan Rapat Dewan As such the holding of meetings of the Board of
Komisaris PT Bank JTrust Indonesia Tbk pada tahun 2015 Commissioners of PT Bank JTrust Indonesia Tbk in
telah memenuhi ketentuan yang berlaku. 2015 were carried out in compliance with the prevailing
regulations.
(7) Penilaian (Assessment) Kinerja Dewan Komisaris (7) Evaluation (Assessment) of The Performance of the
Pihak yang melakukan penilaian (assessment) terhadap Board of Commissioners
kinerja Dewan Komisaris adalah pemegang saham The parties who perform assessment on the performance
(shareholder): of the Board of Commissioners are the shareholders:
- Proses Assessment Kinerja - Performance Assessment Process
Tahapan proses untuk menilai kinerja Dewan Stages of process for assessing the performance of
Komisaris dilakukan langsung oleh pemegang saham the Board of Commissioners are conducted directly by
(shareholder) mayoritas, yaitu J Trust Co., Ltd. the majority shareholder, which is J Trust Co., Ltd.
- Kriteria (Indikator) Kinerja - Criteria (Indicators) of Performance
Indikator yang digunakan untuk menilai kinerja Dewan Indicators applied to assess the performance of the
Komisaris adalah Key Performance Indicator (KPI) Board of Directors are the Key Performance Indicator
yang disusun dan dinilai langsung oleh pemegang (KPI) which was composed and evaluated directly
224 saham (shareholder) mayoritas, dalam hal ini adalah by majority shareholder, in this case is the J Trust
J Trust Co., Ltd. Indikator yang dipergunakan menjadi Co., Ltd. The indicators applied are at the majority
diskresi pemegang saham mayoritas. shareholder’s discretion.
(8) Program Pelatihan Anggota Dewan Komisaris (8) Board of Commissioners Members Training Program
Untuk menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, To support the implementation of the duties of the Board
selama tahun 2015 anggota Dewan Komisaris PT Bank JTrust of Commissioners, in 2015 the members of Board of
Indonesia Tbk telah mengikuti berbagai program pelatihan, Commissioners of PT Bank JTrust Indonesia Tbk has
workshop, konferensi, seminar, antara lain: attended various training programs, workshops, conferences,
seminars, such as:
Pelatihan, Workshop,
Periode Menjabat
Nama Konferensi, Seminar Penyelenggara Tempat & Waktu
Serving Period
Name Training, Workshop, Organizer Venue &Time
Conference, Seminar
• Penerapan Manajemen • BARA • Gedung IFC Jakarta
Nobiru Adachi (Komisaris Risiko Kelola Kinerja Bank
1 Januari s/d
Utama | President
31 Desember 2015 • Business Continuity • Grand Hyatt Tower
Commissioner) • BSMR
Management (BCM) Jakarta
tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris. Berikut of Commissioners which supports in facilitating the
ringkasan hasil rekomendasi serta masukan penting monitoring duties of the Board of Commissioners. The
Dewan Komisaris selama tahun 2015 diantaranya: following is summary of the recommendations as well
1. Lebih mengaktifkan Retail Fund Raiser dan as important inputs from the Board of Commissioners in
mendapatkan fasilitas dari Bank untuk melepaskan 2015, such as:
ketergantungan Jumbo Deposit dan menekan COF. 1. More pro-active Retail Fund Raiser and to earn facility
2. Memperkecil Safety Level agar tidak Over Liquidity from the Bank in order to release the dependency of
namun dengan tetap memperhatikan Safety Level Jumbo Deposit and to restrain COF.
yang aman. 2. Minimize Safety Level in order not to be Over Liquidity
3. Memberikan Deposit Limit maksimum antara 20% yet with due regard to the safe Safety Level.
sampai 25% dari total DPK kepada satu group 3. Provide Maximum Deposit Limit between 20% to 25%
Deposan. of total DPK to one depositors group.
4. Close monitoring terhadap aktivitas debitur dan 4. Close monitoring of the activities of the debtor and
kewajiban, khususnya bila ada tunggakan kewajiban liabilities, particularly when there are outstanding
terutama yang sudah kolektibilitas 2 (special mention). obligations especially those with level 2 collectibility
5. Memperbaiki Credit Process dan Competency (special mention).
Processor hingga sampai ke Back Office. 5. Improve Credit Process and Competency Processor
6. Melakukan Loan Restructuring sepanjang memenuhi up to the Back Office.
ketentuan. 6. Perform Loan Restructuring so long as it complies to
7. Potensi debitur NPL sampai akhir tahun 2015 sangat the regulations.
besar, hal ini perlu strategi yang jelas dan realistis 7. Potential of NPL debtor until the end of 2015 is
serta agresif untuk menghindarkan debitur tersebut immense, consequentially requiring a clear and
menjadi NPL. realistic and aggressive strategy to prevent the debtor
8. Hasil Collection dalam assets recovery masih sangat into becoming an NPL.
tidak signifikan dibandingkan jumlah O/S NPL yang 8. Collection Results in assets recovery is still very
ada, bahkan penjualan foreclosed asset tidak terjadi. insignificant compared to the number of existing O/S 225
Untuk itu perlu peningkatan kualitas dan kuantitas NPL, and even the sale of foreclosed assets does
collection serta terobosan yang dapat mempercepat not occur. Thus, we need to improve the quality and
penyelesaian NPL yang sementara ini menjadi quantity of collection as well as a breakthrough to
penyangga Bank. accelerate the settlement of the NPL which is currently
9. Perbanyak kunjungan ke lokasi usaha debitur dan supporting the Bank.
pemeriksaan fisik jaminan non fixed asset terutama 9. Increase the site visit to the debtor’s business
stok barang bila merupakan jaminan dan nilainya location and physical examination of non fixed assets
signifikan. collaterals, particularly stocks of goods if they are part
10. Perubahan yang frontal terhadap sistem penagihan of collateral and has significant value.
dan penjualan jaminan agar diperoleh recovery yang 10. A Frontal change in the billing system and sales of
optimal. collateral in order to obtain an optimal recovery.
11. Task force untuk menahan penurunan kualitas kredit 11. Task force to suppress the decline in credit quality
dari kol. 1 (lancar) dan kol. 2 (special mention) menjadi from collectivity 1 (current) and collectivity 2 (special
NPL terus ditingkatkan aktivitasnya dengan memonitor mention) into NPL, needs to increase its activities by
kewajiban debitur sebelum jatuh tempo kewajibannya. monitoring the debtor’s obligations before its maturity
12. Diupayakan mencari potensial pembeli foreclosed date.
asset dan bilamana perlu dilakukan haircut sesuai 12. Efforts to look for potential buyers of foreclosed assets
prosedur yang berlaku. and, if necessary, conduct haircut according to the
13. Mengingatkan agar tidak masuk dalam pemberian applicable procedure.
kredit berskala besar dan berisiko tinggi apabila 13. Remind not to enter into large-scale and high risk
jaminan real estate sangat tidak memadai. credit if the real estate collateral is very inadequate.
Pengalaman yang lalu sudah menunjukkan kerugian Past experience has shown significant losses due to
yang sangat signifikan akibat pembiayaan ke Medium Medium Loan financing.
Loan. 14 Create industry mapping which has good prospects
14. Petakan industry yang memiliki prospek yang bagus and feasible to finance.
dan feasible untuk dibiayai. 15. Participate in a syndicated loan with Japanese banks
15. Ikut serta dalam sindikasi loan dengan bank-bank for feasible project with due regard to the Legal
Jepang untuk proyek yang feasible dengan tetap Lending Limit.
memperhatikan Legal Lending Limit.
16. Perlu role model dalam pelaksanaan program 16. Requirement of a role model in the implementation
cost efficiency dan melakukan business process of the cost efficiency program and conduct business
engineering serta streaming organization. process engineering as well as streaming organization.
17. Lebih intensif dalam membina hubungan dengan 17. More intensive in developing relationships with
perusahaan dan bank-bank Jepang di Indonesia agar Japanese companies and banks in Indonesia in order
diperoleh dana murah dan fasilitas pinjaman bank to obtain inexpensive funds and bank loan facility to
untuk menekan safety level sehingga tidak terjadi suppress the safety level so negative spread will not
negative spread. occur.
18. Perlu hati-hati dan waspada terhadap lonjakan 18. Need to be cautious and careful of the surge in liquidity
permintaan likuiditas sedangkan di pasar kondisinya demand, while the market condition is very tight.
sangat ketat. 19. If Bank Indonesia realizes the change of liquidity
19. Bilamana Bank Indonesia merealisasikan perubahan structure, then J Trust Bank may lower its safety level
struktur likuiditas, maka J Trust Bank dapat by reducing the exposure of Jumbo Deposit with high
menurunkan safety level-nya dengan mengurangi interest rate.
exposure Jumbo Deposit bunga tinggi. 20. Create and perform stress test with the worst scenario,
20. Membuat dan melakukan stress test dengan kondisi by conducting risk mitigation particularly in anticipating
yang terburuk (worst scenario), dengan melakukan the rising NPLs.
mitigasi risiko khusus dalam mengantisipasi 21. Improve the quality of the loan provision process in
meningkatnya NPL. particular:
21. Memperbaiki kualitas proses pemberian kredit • Credit Organizational Structure
khususnya: • Improve Credit SOP
• Struktur Organisasi Perkreditan • Increase Account Management
• Menyempurnakan SOP Perkreditan 22. More exposure of additional capital from January until
• Meningkatkan Account Management September 2015 which resulted in an increase of
22. Agar lebih di-expose mengenai tambahan modal dari capital to Rp1.4 trillion and CAR into 16.27%.
226 Januari s/d September 2015 yang mengakibatkan 23. Convince the big depositors and retailers that the
kenaikan modal menjadi Rp1,4 Triliun sehingga CAR shareholders are committed to turn J Trust Bank into a
menjadi 16,27%. healthy and competitive Bank.
23. Meyakinkan kepada deposan besar & retail bahwa
shareholder berkomitmen menjadikan J Trust Bank
sebagai Bank yang sehat dan kompetitif.
(1) Tugas dan Tanggung Jawab Direksi (1) Duties and Responsibilities of the Board of
Pada periode per 31 Desember 2015 jumlah anggota Directors
Direksi terdiri dari 4 (empat) orang yang diantara salah As of 31 December 2015, the number of members of
satunya sebagai Direktur Utama dan 1 (satu) orang the Board of Directors consists of four (4) persons, one
sebagai Direktur Kepatuhan, yang secara bersama- of which shall be the President Director and 1 (one)
sama melaksanakan tugas dan tanggung jawab person shall be Director of Compliance, who jointly
kepada Bank untuk: carry out the duties and responsibilities to the Bank as
1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam follows:
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan 1. The Board of Directors shall be fully responsible
Perseroan dalam mencapai maksud dan in conducting their duties for the interests of the
tujuannya; Company in achieving its goals and objectives;
2. Direksi berkewajiban memiliki itikad baik dan 2. The Board of Directors is obligated to act in
sesuai dengan kewenangan dan tanggung good faith in accordance with its authorities and
jawabnya menjalankan tugas sebagaimana responsibilities in performing their duties as
diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dengan governed under the Articles of Association with
mengindahkan peraturan perundang-undangan due regard to the prevailing laws;
yang berlaku; 3. The Board of Directors is obligated to implement
3. Direksi berkewajiban menjalankan prinsip-prinsip/ the principles of Good Corporate Governance
asas Good Corporate Governance (GCG) dalam (GCG) in all business activities of the Bank at all
setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan levels of the organization;
atau jenjang organisasi; 4. The Board of Directors is obligated to follow up
4. Direksi berkewajiban menindaklanjuti temuan on audit findings and recommendations from
audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit the Internal Audit Unit (SKAI), external auditors,
Intern (SKAI), auditor eksternal, hasil pengawasan monitoring reports from the Financial Services
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Authority (FSA), Bank Indonesia, and/or other
dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya; authorities monitoring results;
5. Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip/ 5. In order to implement the corporate governance
asas GCG, Direksi wajib membentuk komite principles, the Board of Directors shall establish
dibawahnya seperti ALCO, Komite Manajemen a committee under them, such as: ALCO, Risk
Risiko, Komite Kredit, Komite Pengarah Teknologi Management Committee, Credit Committee,
Informasi, dan Komite Human Resources; Information Technology Steering Committee, and
6. Direksi wajib mempertanggungjawabkan the Human Resources Committee;
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham 6. The Board of Directors must account for the
melalui RUPS Tahunan; performance of its duties to the shareholders
7. Direksi berkewajiban mengungkapkan kepada through the Annual GMS;
pegawai tentang kebijakan Bank yang bersifat 7. The Board of Directors shall disclose strategic
strategis di bidang kepegawaian; policy in personnel matters to the employees of the 227
8. Direksi berkewajiban menyediakan data dan Bank;
informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu 8. The Board of Directors is obligated to provide data
kepada Dewan Komisaris, pemegang saham dan and information that is accurate, relevant and timely
pihak regulator; to the Board of Commissioners, shareholders and
9. Direksi berkewajiban memiliki pedoman dan tata regulators;
tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap 9. The Board of Directors is obligated to own work
anggota Direksi, paling kurang mencantumkan guidelines and code of conduct that binds every
pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan member of the Board of Directors, at the least
rapat; governing the arrangement of work ethics, working
10. Direksi berkewajiban menyusun rencana strategis time and meeting arrangements;
dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) 10. The Board of Directors is obligated to draw up a
dan rencana bisnis (business plan). Penyampaian strategic plan in the form of corporate plan and
rencana korporasi dan penyusunan/penyampaian business plans. Submission of corporate plan
rencana bisnis berpedoman pada ketentuan and preparation/presentation of a business plan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK); shall be in compliance with the regulations of the
11. Direksi harus menyelenggarakan RUPS Financial Services Authority (FSA);
berdasarkan permintaan pemegang saham yang 11. The Board of Directors shall hold the GMS at the
mempunyai hak suara yang sah; request of shareholders with valid voting rights;
12. Direksi berkewajiban membuat dan memelihara 12. The Board of Directors is obligated to create
daftar Pemegang Saham dan Daftar khusus yang and maintain a Shareholders Register and a
berisi Daftar Kepemilikan Saham yang dimiliki oleh Special Register which contain the list of shares
Direksi dan Komisaris termasuk keluarga mereka ownership of the Board of Directors and Board of
dalam Bank dan di perusahaan lain (bila ada); Commissioners including their families in the Bank
13. Menetapkan Visi, Misi dan Nilai-nilai Budaya Kerja and in other companies (if any);
Bank; 13. Establish the Vision, Mission and Working Culture
14. Membuat rencana kerja dan anggaran tahunan Values of the Bank;
dan rencana lain yang berhubungan dengan 14. Create a work plan and annual budget and other
usaha Bank. Rencana tersebut harus diberikan plans related to the business of the Bank. The
kepada Komisaris dan Pemegang saham untuk plan must be conveyed to the Commissioner and
disahkan dalam RUPS dan dikomunikasikan the Shareholders for ratification at the GMS and
kepada segenap pegawai Bank; communicated to all employees of the Bank.
2015 Annual Report J TRUST BANK
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Pembahasan dan Analisa Manajemen
Company Profile Management Report Management Discussion & Analysis
(2) Jumlah dan Komposisi Direksi (2) The Total Number and Composition of the Board of
Mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia: Directors
- Jumlah anggota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang. In reference to the regulations of Bank Indonesia:
- Seluruh anggota Direksi telah berdomisili di Indonesia. - The number of members of the Board of Directors is at
least 3 (three) persons.
- All members of the Board of Directors are domiciled in
Indonesia.
Pada periode tahun 2015, jumlah dan komposisi Direksi In 2015, the number and composition of the Board of
PT Bank JTrust Indonesia Tbk mengalami perubahan Directors of PT Bank JTrust Indonesia Tbk were amended
sebagai berikut: as follows:
- Jumlah dan komposisi Direksi per 01 Januari 2015 s/d - The number and composition of the Board of Directors
27 Desember 2015 sesuai kriteria Bank Indonesia di as of January 1, 2015 until December 27, 2015 has
atas, sebagai berikut: satisfied the above requirements of Bank Indonesia,
• Anggota Direksi sebanyak 5 (lima) orang, termasuk as follows:
1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang • Members of the Board of Directors is five (5)
Direktur Kepatuhan, dan 3 (tiga) orang Direktur. persons, consisting of 1 (one) President Director, 1
• Anggota Direksi yang berdomisili di Indonesia (one) Compliance Director, and three (3) Directors.
sebanyak 5 (lima) orang dari 5 (lima) orang. • Members of the Board of Directors domiciled
in Indonesia are five (5) persons out of five (5)
persons.
Jumlah dan susunan anggota Direksi tersebut adalah: The number and composition of the Board of Directors are as
follows:
Tanggal Pengangkatan & Persetujuan
Date of Approval
228 No
Nama Jabatan Domisili Date of Appointment & Approval
Name Position Domicile
RUPS BI/OJK
AGMS BI/FSA
1. Ahmad Fajar Direktur Utama Indonesia - RDK LPS/Nov 2008 *) 12 Maret 2009
President Director - RUPSLB tgl. 30 Des 2014 **) 3 Maret 2015
2. Felix Istyono Hartadi Tiono Direktur Indonesia - RDK/RUPS LPS tgl. 26 Feb 22 April 2014
Director 2014
3. Laksmi Mustikaningrat Direktur Indonesia - RDK/RUPS LPS tgl. 4 Juni 29 September 2014
Director 2014
4. Yoshio Hirako Direktur Director Indonesia - RUPSLB tgl. 30 Des 2014 7 Mei 2015
5. Eihito Tamura Direktur Director Indonesia - RUPSLB tgl. 30 Des 2014 19 Juni 2015
*)
RDK (Rapat Dewan Komisioner) dianggap sebagai RUPS dalam pengangkatan *)
Board of Commissioners Meeting is regarded as GMS for the appointment as Director
sebagai Direktur **)
EGMS for the appointment as President Director
**)
RUPSLB untuk pengangkatan sebagai Direktur Utama
- Jumlah dan komposisi Direksi per 28 Desember 2015 - The number and composition of the Board of Directors
s/d 31 Desember 2015 sesuai kriteria Bank Indonesia as of December 28, 2015 until December 31, 2015
di atas, sebagai berikut: has satisfied the above requirements of the Bank
• Anggota Direksi sebanyak 4 (empat) orang, Indonesia, as follows:
termasuk 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) • Members of the Board of Directors is four (4)
orang Direktur Kepatuhan, 1 (satu) orang Direktur, persons, consisting of 1 (one) President Director, 1
dan terakhir 1 (satu) orang Direktur (efektif setelah (one) Compliance Director, 1 (one) Directors, and
dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan oleh another 1 (one) Director (effective after passing
OJK). the fit and proper test held by the FSA).
• Anggota Direksi yang berdomisili di Indonesia • Members of the Board of Directors domiciled
sebanyak 4 (empat) orang dari 4 (empat) orang. in Indonesia are four (4) persons out of four (4)
persons.
Jumlah dan susunan anggota Direksi tersebut adalah: The number and composition of the Board of Directors are as
follows:
Tanggal Pengangkatan & Persetujuan
Date of Approval
Nama Jabatan Domisili Date of Appointment & Approval
No
Name Position Domicile
RUPS BI/OJK
AGMS BI/FSA
1. Ahmad Fajar Direktur Utama | Indonesia - RDK LPS/Nov 2008 *) 12 Maret 2009
President Director - RUPSLB tgl. 30 Des 2014 **)
3 Maret 2015
2. Felix Istyono Hartadi Tiono Direktur |Director Indonesia - RDK/RUPS LPS tgl. 26 Feb 22 April 2014
2014
3. Eihito Tamura Direktur | Director Indonesia - RUPSLB tgl. 30 Des 2014 19 Juni 2015
4. Ritsuo Ando Direktur | Director Indonesia - RUPSLB tgl. 28 Des 2015 ***)
*)
RDK (Rapat Dewan Komisioner) dianggap sebagai RUPS dalam *)
Board of Commissioners Meeting is regarded as GMS for the appointment as
pengangkatan sebagai Direktur Director
**)
RUPSLB untuk pengangkatan sebagai Direktur Utama **)
EGMS for the appointment as President Director
***)
Efektif setelah dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan (Fit and ***)
Effective after passed the fit and proper test by FSA. Have been approved
Proper Test) oleh OJK. Telah mendapatkan persetujuan OJK berdasarkan by FSA based on letter No.SR FSA-45 / D-03/2016 dated February 26,
surat No.SR-45/D-03/2016 tanggal 26 Februari 2016 2016
Pada periode tahun 2015, anggota Direksi tidak ada yang In 2015, there are no members of the Board of Directors
memiliki jabatan rangkap sebagai Komisaris, Direksi atau who has concurrent positions as Commissioner, Director
Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan/atau lembaga or Executive Officer in other Banks, companies and/or
keuangan lainnya. Selain itu anggota Direksi tidak ada yang financial institutions. In addition, there are no member of
menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi. Board of Directors who is a member of the Nomination and
Remuneration Committee.
Adapun ringkasan profil anggota Direksi sebagai berikut: The summary of the profiles of members of the Board of 229
Directors is as follows:
b. Direktur Kepatuhan: Felix Istyono Hartadi Tiono b. Compliance Director: Felix Istyono Hartadi Tiono
Warga Negara Indonesia, tempat/tanggal lahir Surakarta, Indonesian Citizen, place/date of birth Surakarta, 8
08 Februari 1959. Lulus Universitas Katholik Parahyangan, February 1959. Graduated from Parahyangan Catholic
Bandung tahun 1985 jurusan Fakultas Hukum, dan tahun University, Bandung in 1985 majoring in Faculty of Law,
2006 lulus dari Institut Pengembangan Manajemen and in 2006 graduated from the Institute of Management
Indonesia, Jakarta dengan gelar MM/MBA. Memulai Development Indonesia, Jakarta with an MM/MBA degree.
karir pada tahun 1986-1990 di PT Wellwood Sejahtera He began his career in 1986-1990 at PT Wellwood
Ekapratama sebagai Legal Officer; tahun 1990 bertugas Sejahtera Ekapratama as Legal Officer; in 1990, he served
di PT Bank Rabobank International Indonesia sebagai in PT Bank Rabobank International Indonesia as a Legal
Legal Officer; selanjutnya tahun 1992 bertugas di PT Officer; later in 1992, he served in PT Bank Rabobank
Bank Rabobank International Indonesia sebagai Manager International Indonesia as Legal Affairs Manager; in 1994,
Legal Affairs; tahun 1994 menjabat di PT Bank Rabobank he served in PT Bank Rabobank International Indonesia as
International Indonesia sebagai Manager Credit Control & Manager of Credit Control & Support; in 1998, at PT Bank
Support; tahun 1998 di PT Bank Rabobank International Rabobank International he served as a Manager of Credit
sebagai Manager Credit Risk Control; selanjutnya tahun Risk Control; afterwards, in 2000, he was still in PT Bank
2000 masih di PT Bank Rabobank International Indonesia Rabobank International Indonesia serving as Director of
menjabat Direktur Kepatuhan; tahun 2006 berkarir di PT Compliance; in 2006, he began his career at PT Bank DBS
Bank DBS Indonesia sebagai Direktur Kepatuhan; tahun Indonesia as Director of Compliance; In 2009, he served
2009 bertugas di Bank HSBC Indonesia sebagai Direktur in Bank HSBC Indonesia as Director of Compliance;
Kepatuhan; dari tahun 2014 sampai dengan sekarang from 2014 until now he serves in PT Bank Mutiara Tbk
bertugas di PT Bank Mutiara Tbk sebagai Direktur as Director of Compliance and Legal which currently has
Kepatuhan dan Legal yang sekarang sudah mengganti changed its name to PT Bank JTrust Indonesia Tbk.
nama menjadi PT Bank JTrust Indonesia Tbk.
(BNP) pada tahun 2008, dan terakhir sebagai Presiden recently as President Director of BNP since 2009 prior to
Direktur BNP sejak tahun 2009 sebelum menjadi Direktur becoming a Director of PT Bank JTrust Indonesia Tbk. He
PT Bank JTrust Indonesia Tbk. Beliau adalah lulusan graduated from Osaka University of Foreign Language,
Osaka University of Foreign Language, Faculty of Faculty of Language, Indonesia Literature in 1975.
*) Effective after passing the fit and proper test held by the FSA. Have
Language, Indonesia Literature tahun 1975.
been approved by the FSA subject to letter No. SR-45/D-03/2016
Efektif setelah lulus fit and proper test dari OJK. Telah
*)
dated February 26, 2016.
mendapatkan persetujuan OJK berdasarkan surat No. SR-
45/D-03/2016 tanggal 26 Februari 2016.
(5) Transparansi dan Hubungan Keuangan, Kepengurusan (5) Transparency and Financial, Management and Family
dan Keluarga Direksi Relationship of Board of Directors
Anggota Direksi telah membuat dan menandatangani Members of the Board of Directors has issued and signed
surat pernyataan terkait hal-hal meliputi: an affidavit related to the following matters:
1. Anggota Direksi tidak memiliki saham yang 1. Members of the Board of Directors do not own shares
mencapai ≥5% (lima persen) dari modal disetor pada reaching ≥5% (five percent) of the paid up capital of
PT Bank JTrust Indonesia Tbk maupun pada bank dan PT Bank JTrust Indonesia Tbk as well as at other
perusahaan lain (di dalam dan di luar negeri). banks and companies (domestic and overseas).
2. Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri maupun 2. Members of the Board of Directors either individually
bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% or jointly do not have more than 25% (twenty five
(dua puluh lima persen) dari modal disetor pada suatu percent) of the paid up capital of another company.
perusahaan lain. 3. Members of the Board of Directors do not have a
3. Anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan mutual financial and family relationship to the second
keuangan dan hubungan keluarga sampai dengan degree with fellow members of the Board of Directors
derajat kedua dengan sesama anggota Direksi and/or members of the Board of Commissioners and
dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris dan the controlling shareholder.
pemegang saham pengendali.
Frekuensi tingkat kehadiran rapat anggota Direksi pada Attendance level frequency of Board of Directors meetings
tahun 2015 berdasarkan ’periode menjabat’ adalah in 2015 based on a ‘service period’ is as follows:
sebagai berikut:
Jumlah
Nama Direksi Periode Menjabat % Kehadiran
No Kehadiran
Name Serving Period % Attendance
Attendance
Ahmad Fajar (Direktur Utama |
1 1 Januari s/d 31 Desember 2015 35 97%
President Director)1)
2 Felix I. Hartadi Tiono (Direktur | Director) 1 Januari s/d 31 Desember 2015 32 89%
3 Laksmi Mustikaningrat (Direktur | Director) 1 Januari s/d 28 Desember 2015 18 82%
4 Yoshio Hirako (Direktur | Director)2) 1 Januari s/d 28 Desember 2015 17 47%
5 Eihito Tamura (Direktur | Director)3) 1 Januari s/d 31 Desember 2015 18 50%
6 Ritsuo Ando (Direktur | Director)4) 28 Desember s/d 31 Desember 2015 - -
1)
Efektif tanggal 3 Maret 2015 sejak lulus fit and proper test oleh OJK. 1)
Effective on March 3, 2015 after passed the fit and proper test by FSA.
2)
Efektif tanggal 7 Mei 2015 sejak lulus fit and proper test oleh OJK 2)
Effective on May 7, 2015 after passed the fit and proper test by FSA
3)
Efektif tanggal 19 Juni 2015 sejak lulus fit and proper test oleh OJK 3)
Effective on June 19, 2015 after passed the fit and proper test by FSA
4)
Diangkat sesuai RUPSLB Perseroan tanggal 28 Desember 2015 dan efektif setelah 4)
Appointed in accordance to EGM on December 28, 2015 and effective after
lulus fit and proper test dari OJK. Telah mendapatkan persetujuan OJK berdasarkan passing fit and proper test of FSA. Have been approved by letter No. SR FSA-45 /
surat No. SR-45/D-03/2016 tanggal 26 Februari 2016. D-03/2016 dated February 26, 2016
Pengambilan keputusan rapat Direksi telah dilakukan Resolutions of the Board of Directors meetings were adopted
berdasarkan musyawarah mufakat, atau suara terbanyak by deliberation to achieve consensus, and/or a majority vote
dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat if consensus cannot be achieved. Resolutions of Board of
Direksi telah dituangkan dalam risalah rapat/notulen dan Directors meetings were reduced into minutes of meetings/
didokumentasikan dengan baik, termasuk pencantuman minutes and are well documented, including the inclusion of
dissenting opinions (apabila ada). dissenting opinions (if any).
(7) Penilaian (Assessment) Kinerja Direksi (7) Assessment of the Board of Directors Performance
Pihak yang melakukan penilaian (assessment) terhadap The parties who conduct an assessment on the
kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris dan kemudian performance of the Board of Directors is the Board of
disetujui oleh pemegang saham (shareholder). Commissioners and subsequently approved by the
shareholders. 233
Proses Assessment Kinerja Performance Assessment Process
Tahapan proses untuk menilai kinerja Direksi dapat Stages of process to assess the performance of the Board
disampaikan sebagai berikut: of Directors are as follows:
• Tahap 1 • Stage 1
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang Work Plan Budget (RKAP), which has been ratified by
telah disahkan melalui RUPS the GMS
• Tahap 2 • Stage 2
Menyusun Draft Key Performance Indicator (KPI) Drafting of Key Performance Indicator (KPI)
• Tahap 3 • Stage 3
KPI di-review oleh Dewan Komisaris dan Komite KPIs are reviewed by the Board of Commissioners
Nominasi dan Remunerasi and the Nomination and Remuneration Committee
• Tahap 4 • Stage 4
Draft KPI diusulkan kepada Pemegang Saham KPI draft is proposed to the Majority Shareholder
Mayoritas (J Trust Co., Ltd.) (J Trust Co., Ltd.)
• Tahap 5 • Stage 5
Pembahasan KPI antara Tim Teknis PT Bank JTrust KPI discussion between the Technical Team of
Indonesia Tbk dan Tim Teknis Pemegang Saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk and the Technical Team
• Tahap 6 of the Shareholders
Penandatanganan bersama KPI antara PT Bank • Stage 6
JTrust Indonesia Tbk dengan Pemegang Saham Joint execution of the KPI between and PT Bank
JTrust Indonesia Tbk with the Shareholders
• Dengan menerapkan metode BSC ini yang diukur • By applying the BSC method, the measurement was
bukan hanya target keuangan tetapi juga proses. not only aimed on financial targets but also on the
PT Bank JTrust Indonesia Tbk meyakini bahwa dengan process. PT Bank JTrust Indonesia Tbk believes that
metode BSC dapat memperjelas dan menerjemahkan the BSC method can clarify and translate vision and
visi dan strategi serta dapat mengkomunikasikan dan strategy as well as to communicate and link various
mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis. strategic objectives and measurements.
• Setelah KPI secara bankwide/direktorat • After bankwide/directorate KPI have been signed,
ditandatangani, setiap bulannya PT Bank JTrust every month PT Bank JTrust Indonesia Tbk always
Indonesia Tbk selalu memonitor pencapaian kinerja monitor the performance achievement against targets
terhadap target sesuai KPI. set in the KPI.
• Setiap akhir tahun buku KPI tersebut akan dievaluasi • At the end of the fiscal year, KPI will be evaluated by
oleh Pemegang Saham untuk mengukur kinerja the Shareholders to assess the performance of the
Direksi. Adapun tahapan dalam mengevaluasi nilai Board of Directors. The stages in evaluating the value
KPI pada akhir tahun adalah sebagai berikut: of KPI at the end of the year are as follows:
234
Rapat Internal Pemegang Saham
Shareholders Internal Meeting
(8) Program Pelatihan Anggota Direksi (8) Training Program of Members of the Board of Directors
Untuk menunjang pelaksanaan tugas Direksi, selama To support the implementation of the duties of the Board
tahun 2015 beberapa anggota Direksi PT Bank JTrust of Directors, in 2015, several members of the Board of
Indonesia Tbk telah mengikuti berbagai program pelatihan, Directors of PT Bank JTrust Indonesia Tbk has attended
workshop, konferensi, seminar, antara lain: various training programs, workshops, conferences,
seminars, such as:
Pelatihan, Workshop,
Periode Menjabat
Nama Konferensi, Seminar Penyelenggara Tempat & Waktu
No. Serving Period
Name Training, Workshop, Conference, Organizer Venue &Time
Seminar
1 Laksmi Mustikaningrat 1 Januari s/d Penerapan Manajemen Risiko BSMR Grand Hyatt Jakarta
(Direktur | Director) 28 Desember 2015 Kelola Kinerja Bank
Kepemilikan saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk saat ini The current shareholding of PT Bank JTrust Indonesia Tbk
sesuai dengan yang tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) are in accordance with the latest Articles of Association
terakhir Nomor 59 tanggal 24 Juni 2015 dengan beberapa kali No. 59 dated June 24, 2015 as amended several times subject
perubahan sesuai keputusan RUPSLB akta Nomor 2 tanggal to resolutions of the EGMS in Deed No. 2 dated September
29 September 2015 dan keputusan RUPSLB akta Nomor 29, 2015 and the resolution of the EGMS in Deed No. 54 dated
54 tanggal 28 Desember 2015, maka kepemilikan saham December 28, 2015, therefore the shareholding composition
perseroan menjadi sebagai berikut: of the Company shall be as follows:
Nilai Nominal/lembar
Pemilik Lembar
No. Nominal Amount/Share %
Shareholder Share
Rp
1. J Trust Co. Ltd. 892.171.975.498.230 (saham seri A) 0,01 98,997
2. PT J Trust Investments Indonesia 9.012.124.501.770 (saham seri A) 0,01 1,000
3. Pemegang Saham Lama 28.350.177.035 (saham seri B) 78,00 0,003
Berdasarkan Anggaran Dasar Nomor 59 tanggal 24 Juni Subject to Articles of Association No. 59 dated June 24, 2015
2015, dan hasil keputusan RUPSLB akta Nomor 2 tanggal and resolutions of the EGMS in Deed No. 2 dated September
29 September 2015 yang memutuskan adanya perubahan 29, 2015 which resolved changes in the shareholding of the
pemegang saham Perseroan, maka komposisi pemegang Company, therefore the shareholding composition of PT Bank
saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: JTrust Indonesia Tbk are as follows:
i. Jumlah saham sebesar 98,997% (sembilan puluh delapan i. 98.997% (ninety eight point nine hundred ninety seven per
koma sembilan ratus sembilan puluh tujuh persen) lembar cent) of the shares of the Company or in the total amount
saham perseroan atau sebanyak 892.171.975.498.230 of 892,171,975,498,230 (eight hundred and ninety-two
(delapan ratus sembilan puluh dua triliun seratus tujuh trillion one hundred and seventy-one billion nine hundred 235
puluh satu miliar sembilan ratus tujuh puluh lima juta and seventy five million four hundred and ninety eight
empat ratus sembilan puluh delapan ribu dua ratus tiga thousand two hundred thirty) Series A shares owned by
puluh) saham Seri A yang dimiliki oleh J Trust Co. Ltd.; J Trust Co. Ltd.;
ii. Jumlah saham sebesar 1,000% (satu koma nol persen) ii. 1.000% (one point zero percent) of the shares of the
saham perseroan atau sebanyak 9.012.124.501.770 Company or in the total amount of 9,012,124,501,770
(sembilan triliun dua belas miliar seratus dua puluh empat (nine trillion twelve billion one hundred twenty four million
juta lima ratus satu ribu tujuh ratus tujuh puluh) lembar five hundred and one thousand seven hundred and
saham Seri A yang dimiliki oleh PT J Trust Investments seventy) series A shares owned by PT J Trust Investments
Indonesia (JTII). Indonesia (JTII).
iii. Jumlah saham sebesar 0,003% (nol koma nol nol tiga iii. 0.003% (zero point zero zero three percent) of the shares
persen) saham perseroan atau sebanyak 28.350.177.035 of the Company or in the total amount of 28,350,177,035
saham (dua puluh delapan miliar tiga ratus lima puluh shares (twenty-eight billion three hundred and fifty million
juta seratus tujuh puluh tujuh ribu tiga puluh lima) lembar one hundred and seventy seven thousand and thirty-five)
saham Seri B yang dimiliki oleh Pemegang Saham Publik series B shares owned by Public Shareholders (in legal
(dalam proses hukum di Mahkamah Konstitusi/MK). proceedings at the Constitutional Court/MK).
2.6. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan 2.6. Transactions Involving Conflict of Interest
Transaksi yang menyebabkan terjadinya benturan Transactions which caused conflicts of interest between the
kepentingan antara Bank dengan pribadi pemilik, anggota Bank and personal interests of the owners, members of the
Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif, dan/ Board of Commissioners, members of the Board of Directors,
atau pihak lain yang terkait dengan Bank, maka bagi anggota Executive Officers, and/or other parties related to the Bank,
Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dilarang then the members of the Board of Commissioners, members
mengambil tindakan/keputusan yang dapat merugikan Bank of the Board of Directors, Executive Officers are prohibited
atau mengurangi keuntungan Bank. from taking actions/decisions that may inflict damage to the
Bank or reduce the profit of the Bank.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sehari-hari In carrying out the day-to-day duties and responsibilities in
untuk melakukan hubungan bisnis dengan nasabah, rekanan doing business relationship with customers, partners and
maupun dengan rekan sekerja, serta menjaga kepentingan their co-workers, as well as safeguarding the public interests,
publik, PT Bank JTrust Indonesia Tbk senantiasa menjunjung PT Bank JTrust Indonesia Tbk always strives to uphold
tinggi integritas pribadi dan profesionalisme yang luhur, yang personal integrity and excellent professionalism, which is
dituangkan dalam bentuk buku pedoman Etika Korporasi manifested in a Corporate Ethics guidelines of the company
perusahaan sebagai standar etika dan perilaku yang wajib to serve as ethical and behavioral standards which must be
dijadikan pedoman oleh seluruh anggota Bank (Dewan applied as guidelines by all members of the Bank (the Board of
Komisaris, Direksi dan Karyawan Tetap/Kontrak). Commissioners, Board of Directors and Permanent/Contract
Employees).
Buku pedoman Etika Korporasi perusahaan telah mengatur Corporate Ethics guidelines of the company governs matters
hal-hal yang harus dihindari untuk mencegah potensi which should be avoided to prevent potential conflicts of
terjadinya benturan kepentingan dalam setiap aktivitas interest in every activity with customers, partners or among
dengan para nasabah, rekanan atau antara sesama anggota members of the Bank, including in decision-making.
Bank, termasuk dalam pengambilan keputusan.
Selama tahun 2015 tidak ada transaksi yang mengandung During 2015 there were no transactions which contain conflict
benturan kepentingan, sebagaimana tabel berikut: of interest, as the table below:
236 1. Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
*) Tidak sesuai sistem dan prosedur yang berlaku *) Not in compliance with applicable system and procedure
2.7. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan 2.7. Shareholding of members of the Board of
Direksi yang mencapai ≥5% (lima perseratus) dari modal Commissioners and Board of Directors which reached
disetor, yang meliputi jenis dan jumlah lembar saham ≥5% (five percent) of the paid-up capital, which includes
pada Bank tersebut, Bank lain, Lembaga Keuangan the type and number of shares in the Bank, other banks,
Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan Non-Bank Financial Institutions, and other companies
di dalam maupun di luar negeri. domiciled locally or abroad.
Selama tahun 2015 terdapat 1 (satu) orang anggota Dewan In 2015 there is 1 (one) member of the Board of Commissioners,
Komisaris, dan 1 (satu) orang anggota Direksi yang memiliki and 1 (one) members of the Board of Directors who own
saham lebih dari 5% (lima perseratus) dari modal disetor pada shares constituting more than 5% (five percent) of the paid-up
perusahaan lainnya. capital at another company.
2.8. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota 2.8. Financial and family relations of members of the
Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors
Selama tahun 2015 tidak ada hubungan keuangan dan During 2015 there was no financial and family relations of
hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi members of the Board of Commissioners and Board of Directors
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya with another members of the Board of Commissioners, Board
dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank. of Directors and/or Controlling Shareholders of the Bank.
2.9. Shares option yang Dimiliki Komisaris, Direksi, dan 2.9. Shares option of the Commissioners, Directors and
Pejabat Eksekutif Executive Officers
Shares option adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Shares option is an option to purchase shares by members
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif melalui of the Board of Commissioners, Board of Directors and
penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka Executive Officers through a stock offering or stock options
pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota offering in order to award compensation to members of the
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank, dan Board of Commissioners, Board of Directors and Executive
yang harus diputuskan dalam RUPS dan/atau Anggaran Officers of the Bank, which must be resolved in the GMS and/
Dasar Bank. or Articles of Association of the Bank.
Pengungkapan mengenai shares option minimal mencakup: Disclosures regarding the minimum shares option include:
a) Kebijakan dalam pemberian shares option. a) The policy of granting shares option.
b) Jumlah saham yang telah dimiliki masing-masing anggota b) Number of shares owned by each member of the Board of
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif sebelum Commissioners, Board of Directors and Executive Officers
diberikan shares option. prior to being granted shares option.
c) Jumlah shares option yang diberikan. c) Number of shares option granted.
d) Jumlah shares option yang telah dieksekusi sampai d) Number of shares option which has been exercised by the
dengan akhir masa pelaporan. end of the reporting period.
e) Harga opsi yang diberikan. e) The option price.
f) Jangka waktu berlakunya eksekusi share option. f) The validity of exercise period of the share option.
Selama tahun 2015 tidak ada shares option dimaksud During 2015, there were no shares option referred in
untuk huruf b), c), d), e), dan f) sebagaimana tabel berikut: letters b), c), d), e) and f) as the following table:
Jumlah Opsi
Jumlah Saham Shares Option
yang dimiliki
(lembar saham) Yang telah
Keterangan/Nama Yang diberikan Harga Opsi Jangka Waktu
Total Shares Dieksekusi
Description/Name (lembar saham) Option Price Period
(Number of (lembar saham)
Granted (Rupiah)
Shares) Exercised
(Number of
(Number of
Shares)
Shares)
Tidak terdapat anggota Dewan 237
Komisaris yang menggunakan shares
option ataupun memiliki saham pada
Perseroan
None of the member of Board of
Commissioners have used the shares
option nor have shares in the Company
Tidak terdapat anggota Direksi yang
menggunakan shares option ataupun
memiliki saham pada Perseroan
None of the member of Board of
Directors have used the shares option
nor have shares in the Company
Tidak terdapat anggota pejabat
eksekutif yang menggunakan shares
option ataupun memiliki saham pada
Perseroan
None of the member of Executive
Officers have used the shares option
nor have shares in the Company
Total Nihil | None Nihil | None Nihil | None Nihil | None Nihil | None
2.10. Buy back shares dan/atau buy back obligasi Bank 2.10. The buyback of the Bank’s shares and/or bonds
Buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya Shares buyback or bonds buyback is the effort to reduce the
mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan number of shares or bonds issued by the Bank by repurchasing
Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi said shares or bonds, which payment mechanism is carried
tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai out subject to the prevailing laws.
dengan ketentuan yang berlaku.
Pengungkapan buy back shares dan/atau buy back obligasi The disclosure of shares and/or bonds buyback at least
minimal mencakup: include:
a. Kebijakan dalam melakukan buy back shares dan/atau a. The shares and/or bonds buyback policy;
buy back obligasi. b. The number of repurchased shares and/or bonds;
b. Jumlah lembar saham dan/atau obligasi yang dibeli c. The price of shares and/or bonds buyback;
kembali. d. The increase profit per share and/or bond.
c. Harga pembelian kembali perlembar saham dan/atau
obligasi.
d. Peningkatan laba per lembar saham dan/atau obligasi.
Selama tahun 2015 tidak ada Buy back shares dan/atau buy In 2015 there were no shares and/or bonds buyback by the
back obligasi Bank yang terjadi di PT Bank JTrust Indonesia Bank in PT Bank JTrust Indonesia Tbk.
Tbk.
2.11. Remunerasi dan Fasilitas Lain 2.11. Remuneration and Other Facilities
A. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi A. Remuneration package/policy and other facilities for
Dewan Komisaris dan Direksi the Board of Commissioners and Board of Directors
1) Antara lain meliputi: 1) Among other include:
a. Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji a. Remuneration in cash, including salaries and other
dan penghasilan tetap lainnya, berupa tunjangan fixed income, such as allowances (benefit), stock-
(benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem dan based compensation, tantiem and other forms of
bentuk remunerasi lainnya. remuneration.
b. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non natura yakni b. Other in-kind/cash facilities such as other intermittent
penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan income, including allowances for housing,
untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan transportation, health insurance and other facilities,
dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak which is discretionary.
238 dapat dimiliki. 2) Disclosure of said remuneration package/policy include as
2) Pengungkapan paket/kebijakan remunerasi dimaksud, follows:
meliputi: a. Remuneration package/policy and other facilities for
a. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi members of the Board of Commissioners and Board of
anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang ditetapkan Directors as set forth by the GMS of the Bank.
RUPS Bank. b. Types of remuneration and other facilities for all
b. Jenis remunerasi dan fasilitas lain bagi seluruh members of the Board of Commissioners and Board
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, minimal of Directors, must at least include the number of
mencakup jumlah anggota Dewan Komisaris, jumlah members of the Board of Commissioners, the number
anggota Direksi, dan jumlah seluruh paket/kebijakan of members of the Board of Directors, and the total
remunerasi dan fasilitas lain dimaksud, untuk tahun number of remuneration packages/policy and other
2015 sebagaimana tabel berikut: relevant facilities, for 2015, as per the following table:
c. Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang c. The number of members of the Board of Commissioners
menerima paket remunerasi dalam 1 (satu) tahun and Board of Directors who received the remuneration
yang dikelompokkan sesuai tingkat penghasilan untuk package in 1 (one) year are grouped according to the
tahun 2015 sebagai berikut: income levels for 2015 as follows:
B. Rasio gaji tertinggi dan gaji terendah B. The ratio of the highest salary and the lowest salary
a. Gaji adalah adalah hak pegawai yang diterima dan a. Salary is the right of an employee which is received
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari and realized in the form of money as a remuneration
perusahaan/pemberi kerja kepada pegawai yang from the company/employer to employees which
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian are determined and paid subject to an employment
kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- agreement, contract, or prevailing laws and regulations,
undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan including allowances for employees and their families
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang for work and/or services rendered.
telah dilakukannya. b. The ratio of highest and lowest salaries, in a
b. Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala comparative scale as follows:
perbandingan berikut: a) The ratio of the highest and lowest salaries of the
a) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah. employees. 239
b) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah. b) The ratio of the highest and lowest salaries of the
c) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah. Board of Directors.
d) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi. c) The ratio of the highest and lowest salaries of the
Board of Commissioners.
d) The ratio of the highest salaries of the Board of
Directors and employees.
Gaji yang diperbandingkan dalam ratio gaji tersebut adalah The comparable salaries in the salary ratio is the
imbalan yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, remuneration received by members of the Board of
Direksi dan Pegawai per bulan. Pegawai adalah pegawai Commissioners, Board of Directors and employees per
tetap Bank sampai batas pelaksana. month. An employee is a permanent employee which
serve an executive function.
Rasio gaji tertinggi dan terendah di PT Bank JTrust The ratio of highest and lowest salaries in PT Bank JTrust
Indonesia Tbk pada tahun 2015 sebagai berikut: Indonesia Tbk in 2015 is as follows:
III. KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS III. IMPLEMENTATION AND DUTIES OF COMMITTEES OF
KOMITE-KOMITE PT BANK JTRUST INDONESIA TBK PT BANK JTRUST INDONESIA TBK
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, In order to execute its duties and responsibilities, the Board
Dewan Komisaris PT Bank JTrust Indonesia Tbk telah of Commissioners of PT Bank JTrust Indonesia Tbk has
membentuk Komite-Komite Di bawah Dewan Komisaris yang established the Committees under the Board of Commissioners
dipersyaratkan dalam ketentuan Good Corporate Governance in accordance with Good Corporate Governance. The
dengan susunan komite-komite tersebut adalah sebagai committees are as follows:
berikut: - Audit Committee
- Komite Audit (Audit Committee) - Risk Monitoring Committee
- Komite Pemantau Risiko (Risk Monitoring Committee) - Nomination and Remuneration Committee
- Komite Nominasi dan Remunerasi (Nomination and
Remuneration Committee)
Semua komite-komite dibawah Dewan Komisaris diketuai All the committees under the Board of Commissioners are
oleh Komisaris Independen yang tidak memiliki hubungan chaired by an Independent Commissioner who does not have
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau a relationship of finance, management, share ownership, and/
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris or related to members of the Board of Commissioners, Board
lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau of Directors and/or the controlling shareholders or in any
bentuk hubungan lain dengan Bank yang bisa mempengaruhi other form of relationships with the Bank which could affect
independensinya. independence.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite-komite Implementation of duties and responsibilities of the
240 dibawah Dewan Komisaris PT Bank JTrust Indonesia Tbk committees under the Board of Commissioners of PT Bank
mengacu pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite JTrust Indonesia Tbk refers to the Committee Charter which
(Committee Charter) yang disusun berdasarkan peraturan is based on the rules that apply in Indonesia, especially
yang berlaku di Indonesia terutama Peraturan Bank Indonesia Bank Indonesia Regulation on the Implementation of Good
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Corporate Governance for Commercial Banks, and best
Umum, dan best practices yang ditinjau ulang secara berkala. practices and are reviewed regularly.
Komite Audit merupakan komite yang dibentuk untuk The Audit Committee is a committee formed to support the f
mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. duties of the Board of Commissioners. The Audit Committee
Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi atas monitors and evaluates the planning and execution of
perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan audit and monitor the follow-up audit in order to assess the
tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan adequacy of internal controls, including the adequacy of the
pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan financial reporting process.
keuangan.
a. Piagam/Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit a. Charter/Guidelines and Rules of Conduct of the The
(Audit Committee Charter) Audit Committee has a Charter/Code of Conduct of the
Komite Audit memiliki Piagam/Pedoman dan Tata Tertib Audit Committee which regulates matters related to
Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) yang the implementation of the tasks and responsibilities,
mengatur hal-hal terkait dengan pelaksanaan tugas dan organizational structure, membership requirements, the
tanggung jawab, struktur organisasi, syarat keanggotaan, authority, implementation of meeting, working period and
kewenangan, pelaksanaan rapat, masa tugas dan honorarium. The effectiveness of the Charter/Guidelines
honorarium. Piagam/Pedoman dan Tata Tertib Kerja and Code of Conduct of the Audit Committee need to
Komite Audit (Audit Committee Charter) secara periodik be assessed and evaluated periodically by the Board of
perlu dinilai dan dievaluasi kecukupannya oleh Dewan Commissioners to ensure the Audit Committee function at
Komisaris agar fungsi Komite Audit dapat dilaksanakan optimal level.
pada tingkat yang optimal.
b. Struktur dan Keanggotaaan Komite Audit b. The structure and membership of the Audit Committee
Berdasarkan Surat Dewan Komisaris No.12.02/S-KOM/ Referring to the letter BOC No.12.02/S-KOM/
Mutiara/V/2015 tanggal 12 Mei 2015 dan diangkat oleh Mutiara/V/2015 dated May 12, 2015 and was appointed
Direksi dengan Surat Keputusan Direksi No.12.05/S.Kep- by the Board of Directors through the Decree of the Board
Dir-HCD/Mutiara/V/2015 tanggal 12 Mei 2015, struktur No.12.05/S.Kep-Dir-HCD/Mutiara/V/2015 dated May 12 in
dan keanggotaan Komite Audit sebagai berikut: 2015, the structure and member of the Audit Committee
1. Sigid Moerkardjono (Wakil Komisaris Utama/ are as follows:
Independen): Ketua/Anggota 1. Sigid Moerkardjono (Vice President Commissioner/
2. Sudarmadji Herry Sutrisno (Pihak Independen): Independent): Chairman/Member
Sekretaris/Anggota 2. Sudarmadji Herry Sutrisno (Independent Party):
3. Haryanto (Pihak Independen): Anggota Secretary/Member
3. Haryanto (Independent Party): Member
Berdasarkan Surat Dewan Komisaris No.01.02/S-KOM/ Referring to the BOC Letter No.01.02/S-KOM/JTRUST/
JTRUST/VI/2015 tanggal 01 Juni 2015 dan diangkat oleh VI/2015 dated June 1, 2015 and was appointed by the
Direksi dengan Surat Keputusan Direksi No. 30.17/S.Kep- Board of Directors by the Board of Directors Decree
Dir-HCD/JTrust/VI/2015 tanggal 30 Juni 2015, struktur No. 30.17/S.Kep-Dir-HCD/JTrust/VI/2015 dated June 30,
dan keanggotaan Komite Audit sebagai berikut: 2015, the structure and members of the Audit Committee
1. Sigid Moerkardjono are as follows:
(Wakil Komisaris Utama/Independen): Ketua/Anggota 1. Sigid Moerkardjono (Vice President Commissioner/
2. Nobiru Adachi (Komisaris Utama): Anggota Independent): Chairman/Member
3. Sudarmadji Herry Sutrisno 2. Nobiru Adachi (President Commissioner): Member
(Pihak Independen): Sekretaris/Anggota 3. Sudarmadji Herry Sutrisno (Independent Party):
4. Haryanto (Pihak Independen) : Anggota Secretary/Member
4. Haryanto (Independent Party): Member
241
Kemudian berdasarkan Surat Dewan Komisaris No.17.01/ Referring to the BOC Letter No.17.01/S-KOM/JTRUST/
S-KOM/JTRUST/XII/2015 tanggal 17 Desember 2015 dan XII/2015 dated December 17, 2015 and was appointed
diangkat oleh Direksi dengan Surat Keputusan Direksi by the Board of Directors with the Decree of the Board
No.18.08/S.Kep-Dir-HCD/JTrust/XII/2015 tanggal 18 No.18.08/S.Kep-Dir-HCD/JTrust/XII/2015 dated 18
Desember 2015, maka struktur dan keanggotaan Komite December 2015, the structure and members of the Audit
Audit diubah menjadi sebagai berikut: Committee has been amended as follows:
1. Benny Luhur (Komisaris Independen): Ketua/Anggota 1. Benny Luhur (Independent Commissioner): Chairman/
2. Nobiru Adachi (Komisaris Utama): Anggota Member
3. Sudarmadji Herry Sutrisno (Pihak Independen): 2. Nobiru Adachi (President Commissioner): Member
Sekretaris/Anggota 3. Sudarmadji Herry Sutrisno (Independent Party):
4. Haryanto (Pihak Independen): Anggota Secretary/Member
4. Haryanto (Independent Party): Member
Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen The Audit Committee is chaired by an Independent
dan anggotanya adalah 1 (satu) orang Komisaris Utama Commissioner with members consisting of one Commissioner
yang telah efektif dinyatakan lulus uji kelayakan dan who passed the fit and proper test by the FSA, one independent
kepatutan oleh OJK, 1 (satu) orang Pihak Independen yang Party who is an expert in the field of accounting and finance,
ahli dalam bidang akuntansi dan keuangan, dan 1 (satu) one Independent Party with expertise in business law and
orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang banking. The appointment of Chairman and Members of the
hukum bisnis dan perbankan. Pengangkatan nama-nama Audit Committee have met the criterias according to Bank
Ketua dan Anggota Komite Audit sebagaimana dimaksud Indonesia Regulation.
di atas telah memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam
Peraturan Bank Indonesia.
c. Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Anggota c. Educational Qualifications and Work Experience of Audit
Komite Audit Committee Members
Secara umum, kualifikasi pendidikan dan pengalaman In general, educational qualifications and work experience
kerja anggota Komite Audit adalah sebagai berikut: of the Audit Committee members are as follows:
• Komisaris Independen dan Pihak Independen yang • Independent Commissioners and Independent
menjadi anggota Komite Audit paling kurang 51% (lima Party members of the Audit Committee made up
puluh perseratus) dari jumlah anggota Komite Audit. at least 51% (fifty percent) of members of the Audit
Pelaksanaan pengangkatan keanggotaan Komite Committee. Implementation of the appointment of the
Audit PT Bank JTrust Indonesia Tbk pada tanggal Audit Committee of PT Bank JTrust Indonesia Tbk on
1 Januari 2015 s/d. 25 Mei 2015 terdiri dari 100% January 1, 2015 s/d. May 25, 2015 was 100% consist
Komisaris Independen dan Pihak Independen, tanggal of Independent Commissioners and Independent
26 Mei 2015 s/d. 28 Desember 2015 terdiri dari 75% Parties, dated May 26, 2015 to December 28, 2015
Komisaris Independen dan Pihak Independen, dan consisted of 75% Independent Commissioners and
tanggal 29 Desember 2015 s/d. 31 Desember 2015 Independent Parties, and dated December 29, 2015
terdiri dari 75% Komisaris Independen dan Pihak to December 31, 2015 consisted of 75% Independent
Independen. Commissioners and Independent Parties.
• Anggota Komite Audit wajib memiliki integritas • Members of the Audit Committee have high integrity,
yang tinggi, akhlak, moral yang baik, kemampuan good character, good morals, sufficient ability of
pengetahuan dan pengalaman perbankan yang banking knowledge and experience and able to
memadai, serta mampu berkomunikasi dengan baik. communicate well.
• Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca • Have adequate knowledge to read and understand
dan memahami laporan keuangan bank. financial statements of banks.
• Memiliki pengetahuan yang memadai tentang • Have adequate knowledge of the legislation relating to
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan the bank business.
kegiatan usaha bank. • Have good mental attitude, ethics and professional
• Memiliki sikap mental dan etika serta tanggung jawab responsibility.
profesi yang tinggi. • Maintain confidentiality of company information.
• Menjaga informasi perusahaan yang bersifat rahasia.
242 Secara lebih khusus, kualifikasi pendidikan dan Specifically, educational qualifications and work
pengalaman kerja anggota Komite Audit PT Bank JTrust experience of members of the Audit Committee of
Indonesia Tbk dapat diuraikan berikut ini: PT Bank JTrust Indonesia Tbk is outlined as follows:
- Sigid Moerkardjono, sebagai Ketua Komite Audit - Sigid Moerkardjono, as Chairman of Audit Committee
(menjabat s/d. 28 Desember 2015) (served until December 28, 2015)
Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Bachelor of Economics majoring in Accounting Gadjah
Gadjah Mada, Yogyakarta. Memulai karir perbankan Mada University, Yogyakarta. Started his banking
sejak tahun 1976 sampai dengan tahun 1999 di Bank career in 1976 until 1999 at the Bank with various
dengan berbagai penugasan yaitu Credit Analyst, assignments such as Credit Analyst, Branch Manager,
Branch Manager, Regional Manager (1976-1999). Regional Manager (1976-1999).
Pada level atas (strategis) banyak menjalani karir At strategic level he is experienced in the area of
di bidang compliance, audit committee, dan risk compliance, audit committee, and risk monitoring
monitoring committee, yaitu sebagai Direktur committee, namely as Compliance Director of
Kepatuhan PT Bank Niaga Tbk. (1999-2000), PT Bank Niaga Tbk. (1999-2000), Commissioner and
Komisaris dan juga sebagai Ketua Komite Audit/ as Chairman of the Audit/Risk Monitoring Committee/
anggota Komite Pemantau Risiko/anggota Komite member of the Remuneration and Nomination
Remunerasi dan Nominasi PT Bank Niaga Tbk. (2000- Committee of PT Bank Niaga Tbk. (2000-2007), Deputy
2007), Wakil Komisaris Utama dan juga sebagai Commissioner and as Chairman of the Risk Monitoring
Ketua Komite Pemantau Risiko/anggota Komite Audit/ Committee/Audit Committee member/member of the
anggota Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Remuneration and Nomination Committee of PT Bank
Niaga Tbk., Anggota Komite Audit dan anggota Komite Niaga Tbk., Member of the Audit Committee and Risk
Pemantau Risiko PT Bank BTPN (2007-2011). Monitoring Committee of PT Bank BTPN (2007-2011).
- Benny Luhur, sebagai Ketua Komite Audit (menjabat - Benny Luhur, as Chairman of Audit Committee (served
sejak 29 Desember 2015) since December 29, 2015)
Sarjana Chemical Engineering Universitas of Bachelor of Chemical Engineering University of
California, Berkeley, USA. Memulai karir sebagai California, Berkeley, USA. Started his career as Vice
Vice Manager di PT Hari Terang Industrial Co. Manager at PT Day Light Industrial Co. Ltd. producer
Ltd sebagai produsen batu baterai merk ABC dan of the ABC brand batteries and distributor to all areas
mendistribusikannya ke daerah-daerah di Indonesia. in Indonesia. In 1989 - 1995 served as Director of
Pada tahun 1989 – 1995 menjabat sebagai Direktur di PT Adei Plantation & Industry where he pioneered
PT ADEI Plantation & Industry dimana beliau merintis and established rubber plantations and palm oil in
dan membangun kebun karet dan kelapa sawit di Riau Riau with land clearing systems without burning. He
dengan sistem land clearing tanpa bakar. Kemudian continued his career as Director of PT Adindo Foresta
beliau melanjutkan karirnya sebagai Direktur Utama Indonesia in 1990 - 1999 where he maintained
di PT Adindo Foresta Indonesia pada tahun 1990 – cooperation with the state-owned PT INHUTANI 1 to
1999 untuk memelihara kerjasama dengan BUMN PT build the Industrial Plantation Forest in the northern
Inhutani 1 untuk membangun Hutan Tanaman Industri part of East Kalimantan. Served as the Director of PT
di Kalimantan Timur bagian utara. Dan juga menjabat Adindo Hutani Lestari in 1995 - 2005. Mr. Benny Luhur
sebagai Direktur Utama di PT Adindo Hutani Lestari also served as Director of PT Adei Crumb Rubber
pada tahun 1995 – 2005. Bapak Benny Luhur juga Industry in 1995-2013.
menjabat sebagai Direktur di PT ADEI Crumb Rubber
Industry pada tahun 1995 – 2013.
Pada tahun 1999 – 2005, beliau menjabat sebagai In 1999 - 2005, he served as President Commissioner
Komisaris Utama di PT Adindo Foresta Indonesia of PT Adindo Foresta Indonesia Tbk with the task to
Tbk dimana beliau bertugas untuk mensupervisi supervise and provide advice to the Board of Directors.
dan memberikan nasehat kepada Direksi. Begitu Similarly in PT Adei Crumb Rubber Industry, where he
pula di PT ADEI Crumb Rubber Industry, beliau juga also served as the Commissioner from 2013 s/d now.
menjabat sebagai Komisaris Utama dari tahun 2013
s/d sekarang.
Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Currently he serves as an Independent Commissioner 243
Independen di PT Bank JTrust Indonesia Tbk sejak of PT Bank JTrust Indonesia Tbk since June 23,
tanggal 23 Juni 2015. Beliau Lulus Fit and Proper 2015. He passed the Fit and Proper Test on August
Test pada tanggal 24 Agustus 2015 dan merangkap 24, 2015 and concurrently served as Chairman of the
jabatan sebagai Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Audit Committee, Chairman of the Risk Monitoring
Pemantau Risiko serta anggota Komite Nominasi dan Committee and member of the Nomination and
Remunerasi mulai bulan Desember 2015 sampai saat Remuneration Committee since December 2015 until
ini. today.
- Nobiru Adachi, sebagai Anggota Komite Audit - Nobiru Adachi, as a Member of the Audit Committee
Warga Negara Jepang 57 tahun. Menyelesaikan Japanese citizen 57 years. Graduated from the
pendidikan di beberapa universitas, yaitu Universitas University of Tokyo, Faculty of Law, 1980; Case
Tokyo, Fakultas Hukum, tahun 1980; Case Western Western University, Faculty of Economics, 1983. In April
University, Fakultas Ekonomi, tahun 1983. Pada April 1980, joined the Japanese Ministry of Finance where
1980, bergabung dengan Departemen Keuangan he held various strategic positions, such as Director
Jepang dan menjabat berbagai jabatan strategis, of the Tax Office Onomichi in July 1986, Director of
yaitu Direktur Kantor Pelayanan Pajak Onomichi pada the Deputy Minister of Finance for International Affairs,
Juli 1986, Direktur Wakil Menteri Keuangan untuk part of the Secretariat of the Minister in June 1997,
Urusan Internasional, bagian Sekretariat Menteri Legal Advisor in the Bureau of Budget, Director of the
pada Juni 1997, Penasehat Hukum di Biro Anggaran, Research Division of the International Bureau in June
Direktur pada Divisi Riset Biro Internasional pada Juni 2002, Director of the Policy Research Institute of the
2002, Direktur Institut Riset Kebijakan Departemen Ministry of Finance in June 2004, Director General
Keuangan pada Juni 2004, Direktur Jenderal Bea Cukai of Customs in Hakodate in June 2005. In April 2006,
di Hakodate pada Juni 2005. Pada April 2006, ditunjuk was appointed as an Officer in the Jasdaq Securities
sebagai Officer di Jasdaq Securities Exchange, Inc, Exchange, Inc., then promoted to Executive Officer
lalu dipromosikan menjadi Executive Officer pada Juni in June 2006 and in October 2008, became Country
2006 dan pada Oktober 2008, menjadi Country Head Head for Japan in ETF Securities Ltd.
untuk Jepang di ETF Securities Ltd.
Kemudian, menjabat Chairman dan CEO di M & Served as Chairman and CEO of M & A Solutions
A Solution Japan Co, Ltd pada Oktober 2011. Pada Japan Co., Ltd. in October 2011. In April 2013
April 2013 masuk sebagai Advisor bagi J Trust. Lalu appointed as Advisor to J Trust. Then served as the
menjabat sebagai Managing Director J Trust pada Managing Director J Trust in June 2013. Later he
Juni 2013. Posisi selanjutnya adalah menjadi Direktur became Representative Director and Senior Managing
Perwakilan dan Senior Managing Director yang Director in charge of Corporate Management Dept. of
bertanggung jawab atas Corporate Management J Trust and in November 2014 was appointed as a
Dept. di J Trust dan terakhir pada November 2014 Commissioner of PT Bank Mutiara Tbk, who was later
ditunjuk sebagai Komisaris PT Bank MutiaraTbk, yang appointed as President Commissioner of PT Bank
kemudian ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Bank Mutiara Tbk on December 30, 2014, which changed its
Mutiara Tbk pada tanggal 30 Desember 2014 yang name to PT Bank JTrust Indonesia Tbk in May 29, 2015.
berubah nama menjadi PT Bank JTrust Indonesia Tbk Passed Fit and Proper Test on April 14, 2015 serves as
sejak 29 Mei 2015. Lulus Fit and Proper Test pada the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and
tanggal 14 April 2015 dan merangkap jabatan sebagai Nomination and Remuneration Committee since May
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite 2015 until today.
Nominasi dan Remunerasi mulai bulan Mei 2015
sampai saat ini.
- Haryanto, sebagai Anggota Komite Audit - Haryanto, as a Member of the Audit Committee
Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Bachelor of Economics majoring in Accounting
Gadjah Mada tahun 1981. Karir perbankan dimulai University of Gadjah Mada in 1981. Banking career
tahun 1974 di Bank Niaga sampai dengan tahun 1977 began in 1974 with Bank Niaga until 1977 and
dan tahun 1980 di Bank Pembangunan Indonesia 1980 joined Bank Pembangunan Indonesia until
sampai dengan tahun 1999, kemudian di Bank Mandiri 1999, then with Bank Mandiri until 2000, followed
sampai dengan tahun 2000, selanjutnya di Bank BTN by Bank BTN from 2005 to 2013. He has attended
244 sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2013. Yang various professional training in banking at local and
bersangkutan telah mengikuti berbagai pelatihan international level, organized by Bank Indonesia,
profesi dalam bidang perbankan di tingkat lokal Bapindo, Alpia, PDCP Manilla the Philippines.
dan internasional, yang diselenggarakan oleh Bank
Indonesia, Bapindo, Alpia, PDCP Manilla Phillipina.
- Sudarmadji Herry Sutrisno, sebagai Sekretaris - Sudarmadji Herry Sutrisno, as Secretary and member
merangkap Anggota Komite Audit of the Audit Committee
Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Bachelor of Economics majoring in Accounting at
Gadjah Mada tahun 1978 dan Magister Manajemen di Gadjah Mada University in 1978 and Master of
Institut Teknologi Bandung tahun 1996. Memulai karir Management in Bandung Institute of Technology in
sebagai Staf Asisten Direktur Keuangan PT Nurtanio 1996. He started his career as a Staff Assistant to
(sekarang PT Dirgantara Indonesia) di Bandung the Finance Director of PT IPTN (now PT Dirgantara
tahun 1979 sampai dengan tahun 1981. Berkarir Indonesia) in Bandung from 1979 to 1981. Careers
pada profesi Akuntan Publik di Kantor Akuntan in Public Accounting profession in the Office Public
Publik berafiliasi Internasional maupun lokal dengan Accountants International and local affiliated where he
obyek audit beberapa Bank Pembangunan Daerah audited Regional Development Banks and Financial
dan Lembaga Keuangan sejak tahun 1990. Sampai Institutions since 1990. Until now is active as lecturer
sekarang aktif mengajar sebagai dosen Fakultas of the Faculty of Economics at Trisakti University on
Ekonomi di Universitas Trisakti untuk mata kuliah auditing and accounting information systems.
auditing dan sistem informasi akuntansi.
e. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit e. Duties and Responsibilities of Audit Committee
Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat The Audit Committee is responsible for providing
profesional yang independen kepada Dewan independent and professional opinion to the Board of
Komisaris terhadap laporan-laporan atau hal-hal yang Commissioners regarding reports or matters submitted by
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta the Board of Directors to the Board of Commissioners as
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian well as identifying issues that require the attention of the
Dewan Komisaris antara lain meliputi: Board of Commissioners include:
1) Membuat rincian kegiatan tahunan yang disetujui oleh 1) Details of the annual activity approved by the Board of
Dewan Komisaris. Commissioners.
2) Melakukan pengawasan atas proses penyusunan 2) Conduct oversight of the financial reporting process
laporan keuangan dengan menekankan agar standar by insisting that standards and policies applicable
dan kebijakan akuntansi yang berlaku terpenuhi. accounting are met.
3) Menelaah dan memberi consent atas laporan 3) Review and provide consent to the financial statements
keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan to be issued by the Company mainly published
terutama yang dipublikasikan baik secara lengkap either in full or highlights such as financial reports,
maupun high lights seperti laporan keuangan, proyeksi projections and other financial information, whether
dan informasi keuangan lainnya, apakah sudah sesuai it is in accordance with the Guidelines of Financial
dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan dan Accounting Standards and other provisions in force,
ketentuan lainnya yang berlaku serta apakah sudah and whether it is consistent with other information
konsisten dengan informasi lain yang diketahui oleh known to the Audit Committee members.
Anggota Komite Audit.
4) Melakukan pemantauan dan evaluasi atas 4) Monitor and evaluate the planning and implementation
perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan as well as monitoring of audit follow-up results in order
atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai to assess the adequacy of internal controls, including
kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan the adequacy of the financial reporting process.
proses pelaporan keuangan. 5) Monitor and evaluate the following: 245
5) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: • Implementation of the Internal Audit Unit and
• Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern dan assess the adequacy of the Internal Audit Charter.
mengkaji kecukupan Piagam Audit Intern. • Compliance audit by Public Accountant with
• Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan applicable auditing standards.
Publik dengan standar audit yang berlaku. • Implementation of the follow-up by the Board of
• Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil Directors on the findings of the Internal Audit Unit,
temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik, dan Public Accountant and Bank Indonesia supervision
hasil pengawasan Bank Indonesia. result.
6) Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan 6) Provide recommendations regarding appointment of
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Public Accountant and Public Accountant Office to
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat the Board of Commissioners to be submitted to the
Umum Pemegang Saham. General Meeting of Shareholders.
7) Melakukan penelaahan atas ketaatan dan kepatuhan 7) Review the bank’s adherence and compliance with
bank terhadap peraturan dan perundang-undangan regulations and legislation of capital markets and other
di bidang pasar modal dan peraturan perundang- legislation relating to the activities of banks.
undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan 8) Provide input on the proposed appointment and
bank. dismissal of the Head of Internal Audit Unit (SKAI).
8) Memberikan masukan terhadap usulan pengangkatan 9) Ensure that all risks and controls noted in the report
dan pemberhentian Kepala Satuan Kerja Audit Intern of the Internal Audit and the External Auditors, so that
(SKAI). management always run a healthy banking practices
9) Memastikan bahwa semua risiko dan kontrol in accordance with the principle of prudence.
diperhatikan dalam laporan Audit Internal dan 10) Monitor the process of corporate governance by
Auditor Eksternal, sehingga manajemen senantiasa ensuring that all levels of management have civilized
menjalankan praktik perbankan yang sehat sesuai Corporate Governance.
dengan prinsip kehati-hatian. 11) The Audit Committee shall have the Employment
10) Mengawasi proses Corporate Governance dengan Guidelines (Audit Committee Charter) which has been
memastikan bahwa semua jajaran manajemen telah reviewed and updated
membudayakan Corporate Governance.
11) Komite Audit wajib memiliki Pedoman Kerja (Audit
Committee Charter) yang ditelaah dan diperbaharui
bilamana perlu.
2015 Annual Report J TRUST BANK
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Pembahasan dan Analisa Manajemen
Company Profile Management Report Management Discussion & Analysis
g. Program Kerja dan Realisasi Komite Audit g. Work Program and Realization of the Audit Committee
Realisasi program kerja/Pelaksanaan Tugas Komite Audit Realization of the work program/Duties of the Audit
2015 Committee in 2015
Program Kerja Komite Audit tahun 2015 telah direalisasikan/ 2015 Audit Committee Program implemented are explained
dilaksanakan dengan penjelasan sebagai berikut: as follows:
1. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan pertemuan/rapat 1. In 2015, 13 meetings with SKAI were held, the meeting
dengan SKAI sebanyak 13 kali, dimana dalam rapat discussed the monthly Audit Report Monthly, loan
tersebut membahas Laporan Hasil Audit bulanan, collectibility 2 above Rp5 billion, potential NPL, and others.
pinjaman kolektibilitas 2 di atas Rp5 miliar yang berpotensi 2. Work Program on monitoring and evaluation planning, audit
menjadi NPL, dan lain-lain. implementation, follow-up audit findings were discussed in
2. Program Kerja mengenai pemantauan dan evaluasi the Committee meetings and made recommendation on
perencanaan, pelaksanaan audit serta tindak lanjut audit, the following matters:
dibahas dalam rapat-rapat komite ini yang menghasilkan - Evaluation of SKAI profile to ensure of their ability to
kesimpulan dan rekomendasi antara lain hal-hal sebagai oversee the Bank’s business development after the
berikut: change of ownership and change of business focus.
- Perlu adanya evaluasi terhadap profil SKAI sehingga - Propose to the Board of Directors to enable Adhoc team
dapat mengawal perkembangan bisnis bank setelah to assist Divisions and branch to make corrections
perubahan kepemilikan dan perubahan fokus bisnis. on the SOP and training in order to improve staff
- Perlu diusulkan kepada Direksi agar Tim Adhoc competence.
yang membantu Divisi dan cabang untuk melakukan
pembenahan SOP serta pelatihan agar kompetensi
staf bisa meningkat.
- Perlu dipikirkan pinalti bagi Divisi atau cabang yang - Consider a penalty for division or branch rated as
berturut-turut masih mendekati predikat fair. subsequent near fair in their audit results.
- Disarankan kepada BOD agar melakukan evaluasi - Suggest to the BOD to evaluate the current conditions
kondisi terkini bagi debitur di atas jumlah tertentu for the debtor over a certain amount who start being
yang mulai menunggak kewajibannya agar tidak ada delinquent on their obligations so to better project NPL
debitur yang mendadak menjadi NPL di tiap bulan. each month.
- Dan lain-lain. - And others.
3.2. Komite Pemantau Risiko 3.2. Risk Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko merupakan komite yang dibentuk Risk Monitoring Committee is formed to assist the Board
untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan in carrying out active surveillance of risk management in
pengawasan aktif dalam penerapan manajemen risiko accordance with the Regulation of Bank Indonesia.
sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.
a. Charter/Code of conduct of Risk Monitoring Committee
a. Piagam/Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Risk Monitoring Committee has a Charter/Code and
Pemantau Risiko (Risk Monitoring Committee Charter) rules of Conduct which regulates matters related to
Komite Pemantau Risiko memiliki Piagam/Pedoman the implementation of the tasks and responsibilities,
dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko (Risk organizational structure, membership requirements,
Monitoring Committee Charter) yang mengatur hal- the authority, the implementation of the meeting, the
hal terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung tenure and honorarium. Charter/Code and Rules of
jawab, struktur organisasi, syarat keanggotaan, Conduct Risk Monitoring Committee periodically need
kewenangan, pelaksanaan rapat, masa tugas dan to be assessed and evaluated for adequacy by the
honorarium. Piagam/Pedoman dan Tata Tertib Kerja Board of Commissioners and that the Risk Monitoring
Komite Pemantau Risiko (Risk Monitoring Committee Committee functions can be carried out at an optimal
Charter) secara periodik perlu dinilai dan dievaluasi level.
248 kecukupannya oleh Dewan Komisaris agar fungsi
Komite Pemantau Risiko dapat dilaksanakan pada
tingkat yang optimal.
b. Structure and Risk Monitoring Committee Membership
b. Struktur dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko By virtue of BOC No.12.02/S-KOM/Mutirara/V/2015
Berdasarkan Surat Dewan Komisaris No.12.02/S- dated May 12, 2015 and was appointed by the Board
KOM/Mutiara/V/2015 tanggal 12 Mei 2015 dan of Directors with the Decree of the Board No.12.06/S.
diangkat oleh Direksi dengan Surat Keputusan Direksi Kep-Dir-HCD/Mutiaral/V/2015 dated May 12, 2015,
No.12.06/S.Kep-Dir-HCD/Mutiara/V/2015 tanggal 12 structure and membership of the Risk Monitoring
Mei 2015, struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Committee as follows:
Risiko sebagai berikut: 1. Sigid Moerkardjono (Vice President Commissioner/
1. Sigid Moerkardjono (Wakil Komisaris Utama/ Independent): Chairman/Member
Independen): Ketua/Anggota 2. Haryanto (Independent Party): Secretary/Member
2. Haryanto (Pihak Independen): Sekretaris/Anggota 3. Sudarmadji Herry Sutrisno (Independent Party):
3. Sudarmadji Herry Sutrisno (Pihak Independen): Member
Anggota
By virtue of BOC No.01.02/S-KOM/JTRUST/VI/2015
Berdasarkan Surat Dewan Komisaris No.01.02/S-KOM/ dated June 1, 2015 and was appointed by the Board of
JTRUST/VI/2015 tanggal 01 Juni 2015 dan diangkat oleh Directors with the Decree of the Board No.30.15/S.Kep-
Direksi dengan Surat Keputusan Direksi No.30.15/S. Dir-HCD/JTrust/VI/2015 dated June 30, 2015, structure
Kep-Dir-HCD/JTrust/VI/2015 tanggal 30 Juni 2015, maka and membership of the Risk Monitoring Committee is as
struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Risiko follows:
sebagai berikut: 1. Sigid Moerkardjono (Vice President Commissioner/
1. Sigid Moerkardjono (Wakil Komisaris Utama/ Independent): Chairman/Member
Independen): Ketua/Anggota 2. Nobiru Adachi (President Commissioner): Member
2. Nobiru Adachi (Komisaris Utama): Anggota 3. Haryanto (Independent Party): Secretary/Member
3. Haryanto (Pihak Independen): Sekretaris/Anggota 4. Sudarmadji Herry Sutrisno (Independent Party):
4. Sudarmadji Herry Sutrisno (Pihak Independen): Member
Anggota
Kemudian berdasarkan Surat Dewan Komisaris No.17.01/ Based on the BOC No.17.01/S-KOM/JTRUST/XII/2015
S-KOM/JTRUST/XII/2015 tanggal 17 Desember 2015 dan dated December 17, 2015 and was appointed by the Board
diangkat oleh Direksi dengan Surat Keputusan Direksi of Directors through Decree of the Board No.18.07/S.Kep-
No.18.07/S.Kep-Dir-HCD/JTrust/XII/2015 tanggal 18 Dir-HCD/JTrust/XII/2015 dated December 18 in 2015,
Desember 2015, maka struktur dan keanggotaan Komite the structure and membership of the Risk Monitoring
Pemantau Risiko diubah menjadi sebagai berikut: Committee shall be amended as follows:
1. Benny Luhur (Komisaris Independen): Ketua/Anggota 1. Benny Luhur (Independent Commissioner): Chairman/
2. Nobiru Adachi (Komisaris Utama): Anggota Member
3. Haryanto (Pihak Independen) : Sekretaris/Anggota 2. Nobiru Adachi (President Commissioner): Member
4. Sudarmadji Herry Sutrisno (Pihak Independen): 3. Haryanto (Independent Party): Secretary/Member
Anggota 4. Sudarmadji Herry Sutrisno (Independent Party):
Member
Komite Pemantau Risiko diketuai oleh seorang
Komisaris Independen dan anggotanya adalah 1 Risk Monitoring Committee is chaired by an
(satu) orang Komisaris Utama yang telah efektif Independent Commissioner and its members are one
dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan oleh Commissioner who has passed the FSA fit and proper
OJK, dan 2 (dua) orang Pihak Independen yang ahli test, two independent party who is an expert in finance
dalam bidang keuangan dan Manajemen Risiko. and risk management. Appointment of the Chairman
Pengangkatan nama-nama Ketua dan Anggota and members of the Risk Monitoring Committee have
Komite Pemantau Risiko sebagaimana dimaksud di met the criteria set out in the Regulation of Bank
atas telah memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Indonesia.
Peraturan Bank Indonesia.
Sedangkan kualifikasi pendidikan dan pengalaman Educational qualifications and work experience of
kerja anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank members of the Risk Monitoring Committee of PT
JTrust Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: Bank JTrust Indonesia Tbk are as follows:
- Sigid Moerkardjono, sebagai Ketua Komite - Sigid Moerkardjono, as Chairman of the Risk
Pemantau Risiko (menjabat s/d. 28 Desember Monitoring Committee (served up to December 28,
2015) 2015)
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Educational qualifications and work experience
sama seperti yang telah diuraikan diatas. same as previously described.
- Benny Luhur, sebagai Ketua Komite Pemantau - Benny Luhur, as Chairman of the Risk Monitoring
Risiko (menjabat sejak 29 Desember 2015) Committee (served since December 29, 2015)
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Educational qualifications and work experience
sama seperti yang telah diuraikan diatas. same as previously described.
- Nobiru Adachi, sebagai anggota Komite Pemantau - Nobiru Adachi, a member of the Risk Monitoring
Risiko Committee
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Educational qualifications and work experience
sama seperti yang telah diuraikan diatas. same as previously described.
- Haryanto, sebagai Sekretaris merangkap Anggota - Haryanto, as Secretary and member of the Risk
Komite Pemantau Risiko Monitoring Committee
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Educational qualifications and work experience
sama seperti yang telah diuraikan diatas. same as previously described.
- Sudarmadji Herry Sutrisno, sebagai anggota - Sudarmadji Herry Sutrisno, as a member of the
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Educational qualifications and work experience
sama seperti yang telah diuraikan diatas. same as previously described.
250 d. Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko d. The independence of the Risk Monitoring Committee
Diantara anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki Member
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, Among members of the Risk Monitoring Committee has
dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan no relationship in terms of financial, management, share
Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali ownership, and/or related to members of the Board of
atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi Commissioners, Directors and/or Controlling Shareholders
kemampuannya untuk bertindak independen. or relationship with the Bank, which could affect its ability
to act independently.
e. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko e. Duties and Responsibilities of the Risk Monitoring
Sebagai organ yang dibentuk untuk membantu Dewan Committee
Komisaris dalam melakukan Pengawasan Aktif penerapan As an organ established to assist the Board of
manajemen risiko, Komite Pemantau Risiko memiliki Commissioners in conducting active supervision of risk
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: management, the Risk monitoring Committee duties and
1) Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko yang responsibilities are as follows:
diajukan oleh Direksi untuk memperoleh persetujuan 1) Evaluate the risk management policy proposed by
Dewan Komisaris. the Board of Directors for approval by the Board of
2) Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi kepada Commissioners.
Dewan Komisaris atas pelaksanaan kebijakan 2) Evaluate the accountability to the Board of
manajemen risiko. Commissioners on the implementation of risk
3) Melakukan pemantauan dan evaluasi atas kesesuaian management policies.
antara kebijakan manajemen risiko dengan 3) Monitor and evaluate the compatibility of risk
pelaksanaan kebijakan tersebut. management policies and the implementation of the
4) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan policy.
tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja 4) Monitor and evaluate the implementation of the Risk
Manajemen Risiko, guna memberikan rekomendasi Management Committee and Risk Management Unit,
kepada Dewan Komisaris. in order to provide recommendations to the Board of
5) Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terhadap Commissioners.
peraturan dan perundang-undangan di bidang 5) Review the Bank’s adherence to the rules and
manajemen risiko dan peraturan perundang-undangan legislation in the field of risk management and other
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan bank. legislation relating to the activities of banks.
6) Memberikan masukan dan rekomendasi kepada 6) Provide input and recommendations to the Board of
Dewan Komisaris untuk memberikan nasihat kepada Commissioners and provide advice to the Board of
Direksi atas informasi dan/atau peristiwa-peristiwa Directors for information and/or events which identified
yang diidentifikasi berpotensi atau mengandung risiko- having potential or contain risks.
risiko. 7) To review and research when necessary to the Board
7) Melakukan penelaahan dan penelitian yang dianggap of Directors in carrying out their risk management
perlu terhadap pelaksanaan fungsi Direksi dalam function.
menyelenggarakan pengelolaan risiko. 8) Evaluate request or proposal submitted by the Board
8) Mengevaluasi permohonan atau usulan yang of Directors related to the transaction or business
diajukan Direksi kepada Dewan Komisaris yang activity that is beyond the authority of the Board of
berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang Directors to decide, so it requires the approval of the
melampaui kewenangan Direksi untuk memutuskan, Board of Commissioners.
sehingga memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. 9) Ensure continuous improvement on the risk
9) Memastikan perbaikan yang berkesinambungan management policies and procedures and risk
atas kebijakan manajemen risiko dan pelaksanaan management practices at all levels within the Bank to
prosedur dan praktek manajemen risiko pada semua ensure that Bank manage and control risk in a healthy
tingkatan dalam Bank guna memastikan telah manner.
dilakukannya pengelolaan Bank dan pengendalian 10) Carry out other tasks to assist the Board in carrying
risiko yang sehat. out its authorities and responsibilities related to the
10) Melaksanakan tugas-tugas lain untuk membantu implementation of Risk Management.
Dewan Komisaris dalam melaksanakan wewenang
dan tanggung jawabnya terkait dengan penerapan
Manajemen Risiko.
Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah During 2015, the Risk Monitoring Committee meeting
menyelenggarakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali, held as many as 12 (twelve) times, with the frequency of
dengan frekuensi tingkat kehadiran rapat masing-masing meeting attendance rate of each member, as follows:
anggota, sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Komite Pemantau Rapat Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Total
Risiko Dengan Hadir
Risk Monitoring Meeting 15/1/15 16/2/15 17/3/15 16/4/15 13/5/15 17/6/15 5/8/15 25/8/15 28/9/15 15/10/15 17/11/15 15/12/15 ∑
Committee With
Sigid Moerkardjono SKMR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12
Benny Luhur *) SKMR - - - - - - - - - - - - -
Nobiru Adachi **) SKMR - - - - - √ √ √ √ √ √ √ 7
Haryanto SKMR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12
Sudarmadji Herry
SKMR √ √ √ √ x √ √ x √ √ √ √ 10
Sutrisno
Keterangan: Notes:
√: Hadir SKMR: Satuan Kerja Manajemen Risiko √: Present SKMR: Risk Management Work Unit
x: Absen x: Absent
-: Belum menjabat sebagai Ketua/Anggota Komite -: Not yet assume the position of Chairman/Member of the Committee
*) baru efektif tanggal 29 Desember 2015 sebagai Ketua Komite *) Effective on December 29, 2015 serves as Chairman of the Committee
**) baru efektif tanggal 26 Mei 2015 sebagai Anggota Komite **) Effective on May 26, 2015 serves as Member of the Committee
g. Program Kerja Komite Pemantau Risiko g. Risk Monitoring Committee Work Program
Pada tahun 2015, Komite Pemantau Risiko memiliki In 2015, the Risk Monitoring Committee has the following
program kerja sebagai berikut: work program:
1) Pembahasan Laporan Profil Risiko dengan Satuan 1) Discussion risk profile report by the Risk Management
Kerja Manajemen Risiko. Unit.
2) Memantau dan Mengevaluasi pelaksanaan tugas 2) Monitor and evaluate the implementation of the Risk
Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Management Committee and Risk Management Unit.
Manajemen Risiko. 3) Participate in Meeting of the Board of Directors and
3) Berpartisipasi dalam Rapat Direksi dan Komisaris. Commissioners.
4) Mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko J Trust 4) Evaluate the Risk Management policy J Trust Bank.
Bank. 5) Evaluate the risks that arise on the basis of eight types
5) Mengevaluasi risiko-risiko yang timbul atas dasar 8 of risk in cases that occur.
jenis risiko dalam kasus-kasus yang terjadi. 6) Prepare Work Plan (Work Plan) Risk Monitoring
6) Menyusun Rencana Kerja (Work Plan) Komite Committee in 2016.
Pemantau Risiko tahun 2016.
h. Realisasi Program Kerja/Pelaksanaan Tugas Komite h. Realization Work Program/Implementation Task Risk
Pemantau Risiko Monitoring Committee
Program kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2015 telah Risk Monitoring Committee’s work program in 2015 has
direalisasikan/dilaksanakan dengan penjelasan sebagai been realized/implemented with the following explanation:
berikut:
1) Pada tahun 2015 telah dilaksanakan pertemuan/rapat 1) By 2015 has implemented a meeting/conference with
dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) the Risk Management Unit (SKMR) 12 times. In the
sebanyak 12 kali. Dalam rapat tersebut diundang pula meeting also invited the Internal Audit Unit (SKAI)
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) untuk membahas to discuss the monthly risk profile and conduct an
profil risiko bulanan sekaligus melakukan evaluasi evaluation of the suitability of the Risk Management
tentang kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Policy with the implementation and evaluation of the
Risiko dengan pelaksanaannya dan evaluasi atas implementation of the Risk Management Committee
pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko (KMR) (RMC) and the Risk Management Unit (SKMR). In
dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). addition, to further emphasize the monitoring of credit
Disamping itu, untuk lebih menekankan pemantauan risk, at each monthly meeting also presented on a
terhadap risiko kredit, pada setiap rapat bulanan juga credit portfolio and NPL J Trust Bank.
dipresentasikan tentang Portofolio kredit dan NPL 2) The work program on the evaluation of the
J Trust Bank. implementation of risk management policy and a
2) Program kerja mengenai evaluasi pelaksanaan discussion of the risks that arise on the basis of eight
kebijakan Manajemen Risiko dan pembahasan risiko- types of risks, are discussed in Committee meetings
risiko yang timbul atas dasar 8 jenis risiko, dibahas which resulted in the conclusion and recommendation
dalam rapat-rapat Komite tersebut yang menghasilkan among other things the following:
kesimpulan dan rekomendasi antara lain hal-hal - Increased consumer loans, micro-credit
sebagai berikut: development, improvement of the quality standard
- Peningkatan Kredit konsumer, pengembangan of analytical work, loan documentation, credit
kredit mikro, perbaikan standar kualitas pembuatan approval structure, determination of collectibility of
analisa, dokumentasi kredit, struktur persetujuan the loans.
kredit, penetapan kolektibilitas kredit. - Standardization of the new Organizational Structure
- Pembakuan Struktur Organisasi baru PT Bank PT Bank JTrust Indonesia Tbk, implementation of
JTrust Indonesia Tbk, Implementasi PSAK 50- SFAS No. 50-55, the effect of economic conditions
55, Pengaruh kondisi ekonomi atas penurunan on downgrades risk profile of the Bank. 253
peringkat profil Risiko Bank. - Issue on the composition of Third Party Fund
- Masalah komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK). (DPK).
- Keharusan melakukan stress test, upaya-upaya - Required stress test to decrease the risk level of
penurunan tingkat risiko dari 8 jenis risiko inheren eight types of inherent risk and improvement of
dan peningkatan kualitas penerapan manajemen quality of risk management.
risiko. - Compliance reporting both about the accuracy of
- Kepatuhan pelaporan baik mengenai ketepatan the content delivery and reporting accuracy.
penyampaian dan keakuratan isi pelaporan. - And others.
- Dan lain-lain. 3) Risk Monitoring Committee has followed and
3) Komite Pemantau Risiko telah mengikuti dan participated in the meeting of the Board of Directors
berpartisipasi dalam Rapat Direksi dan Dewan and the Board of Commissioners in 2015 as many as
Komisaris pada tahun 2015 sebanyak 12 kali. 12 times.
3.3. Komite Nominasi dan Remunerasi 3.3. Nomination and Remuneration Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi merupakan komite Nomination and Remuneration Committee is a committee
yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris formed to assist the Board with oversight of nomination
melaksanakan pengawasan kebijakan nominasi dan and remuneration policy in accordance with the Regulation
remunerasi sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan of Bank Indonesia and the FSA.
OJK. a. Charter/Code and Rules of Conduct Nomination and
a. Piagam/Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remuneration Committee
Nominasi dan Remunerasi (Nomination and Nomination and Remuneration Committee has a
Remuneration Committee Charter) Charter/Code and Rules of Conduct of Nomination
Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki Piagam/ and Remuneration Committee, which regulates
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Nominasi matters related to the implementation of tasks
dan Remunerasi (Nomination and Remuneration and responsibilities, tenure, the implementation
Committee Charter) yang mengatur hal-hal terkait of meetings, tasks and reporting period. Charter/
dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Code and Rules of Conduct of Nomination and
syarat keanggotaan, pelaksanaan rapat, masa tugas
dan pelaporan. Piagam/Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi (Nomination Remuneration Committee periodically need to be
and Remuneration Committee Charter) secara assessed and evaluated for adequacy by the Board
periodik perlu dinilai dan dievaluasi kecukupannya of Commissioners to ensure NRC functions can be
oleh Dewan Komisaris agar fungsi Komite Nominasi carried out at an optimal level.
dan Remunerasi dapat dilaksanakan pada tingkat
yang optimal.
b. Struktur dan Keanggotaan Komite Nominasi dan b. Structure and Membership of the Nomination and
Remunerasi Remuneration Committee
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi paling Nomination and Remuneration Committee members
kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, consist of at least an Independent Commissioner, a
seorang Komisaris dan seorang Pejabat Eksekutif Commissioner and an Executive Officer in charge of
yang membawahi Sumber Daya Manusia atau Human Resources or an employee representative.
seorang perwakilan pegawai.
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Direksi Based on the Decree of the Board No.23.03/S.Kep-
No.23.03/S.Kep-Dir-HCD/JTrust/XII/2015 tanggal Dir-HCD/JTrust/XII/2015 dated December 23, 2015
23 Desember 2015 yang berlaku sejak tanggal 23 which is valid from December 23, 2015, the structure
Desember 2015, maka struktur dan keanggotaan and membership of the Nomination and Remuneration
Komite Nominasi dan Remunerasi telah memenuhi Committee has met the criteria to be as follows:
kriteria menjadi sebagai berikut: 1. -: Chairman/Member
1. -: Ketua/Anggota 2. Nobiru Adachi (President Commissioner): Member
2. Nobiru Adachi (Komisaris Utama): Anggota 3. Benny Luhur (Independent Commissioner):
3. Benny Luhur (Komisaris Independen): Anggota Member
4. Pahot Gumpar Hutasoit (Human Capital Division): 4. Pahot Gumpar Hutasoit (Human Capital Division):
Sekretaris/Anggota Secretary/Member
Efektif sejak tanggal 20 November 2014, posisi Ketua Since November 20, 2014, the position of Chairman of
Komite Nominasi dan Remunerasi masih ’Vacant’/ the Nomination and Remuneration has been ‘Vacant’/
kosong karena salah satu Komisaris Independen yang empty because one independent commissioner who
selama ini menjabat posisi ketua telah mengundurkan held the position of chairman resigned (as per the
diri (sesuai hasil keputusan RUPSLB), sementara decision of the EGM), while only one independent
hanya tinggal 1 (satu) orang Komisaris Independen Commissioner served concurrently as Chairman/Audit
yang ada telah menjabat/merangkap sebagai Ketua Committee and Risk Monitoring Committee Chairman.
Komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko. In 2016 the position of Chairman of the Nomination
Diharapkan pada tahun 2016 pengisian posisi Ketua and Remuneration is expected to be filled by an
Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dipenuhi Independent Commissioner selected.
oleh Komisaris Independen yang terpilih.
c. Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Anggota c. Educational Qualifications and Work Experience
Komite Nominasi dan Remunerasi Member of Nomination and Remuneration
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota Educational qualifications and work experience of the
Komite Nominasi dan Remunerasi PT Bank JTrust Nomination and Remuneration Committee members
Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: JTrust Indonesia Tbk PT Bank are as follows:
- Sigid Moerkardjono, sebagai anggota Komite - Sigid Moerkardjono, as a member of the
Nominasi dan Remunerasi (menjabat s/d. 22 Nomination and Remuneration Committee (served
Desember 2015) to December 22, 2015)
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Educational qualifications and work experience
sama seperti yang telah diuraikan diatas. same as previously described.
- Nobiru Adachi, sebagai anggota Komite Nominasi - Nobiru Adachi, a member of the Nomination and
dan Remunerasi Remuneration
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Educational qualifications and work experience
sama seperti yang telah diuraikan diatas. same as previously described.
- Pahot Gumpar Hutasoit, sebagai anggota Komite - Pahot Gumpar Hutasoit, as a member of the 255
Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration
Pendidikan terakhir: STMIK BUDI LUHUR, Jurusan Last Education: STMIK BUDI LUHUR, Department
Manajemen Informatika. Kursus dan Seminar yang of Information Management. Courses and
pernah diikuti yaitu PMTK (pendidikan Terpadu Seminars have been followed, namely PMTK
Manajemen Komputer), IZZI Computer Education (education Integrated Computer Management),
tentang aplikasi Management Dan Oxford IZZI Computer Education on Management
Course Indonesia, I & II. Pengalaman bekerja di application and Oxford Course Indonesia, I & II.
PT Warna-Warni Perdana, Divisi Umum. Meniti Experience working in PT Colorful Prime, General
karir di PT Bank Mutiara Tbk sejak 03 November Division. Had a career with PT Bank Mutiara
1997 dan sejak tanggal 1 Oktober 2013 sampai Tbk November 3, 1997 to October 1, 2013 as
dengan sekarang menjabat sebagai Human Human Capital Division Head of PT Bank Mutiara
Capital Division Head PT Bank Mutiara Tbk yang Tbk, which changed its name to PT Bank JTrust
berubah nama menjadi PT Bank JTrust Indonesia Indonesia Tbk since May 29, 2015.
Tbk sejak 29 Mei 2015.
d. Independensi Anggota Komite Nominasi dan d. The independence of the Nomination and
Remunerasi Remuneration Committee Member
Diantara anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Members of the Nomination and Remuneration
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, Committee has no relationship in terms of financial,
kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga management, share ownership, and/or related to
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi members of the Board of Commissioners, Board
dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau of Directors and/or Controlling Shareholders or
hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi relationship with the Bank, which could affect its ability
kemampuannya untuk bertindak independen. to act independently.
e. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan e. Duties and Responsibilities of the Nomination and
Remunerasi Remuneration Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi melaksanakan Nomination and Remuneration Committee perform
tugasnya dalam rangka mendukung pelaksanaan their duties in order to support the implementation
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. of the tasks and responsibilities of the Board of
Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Commissioners. Duties and responsibilities of the
Remunerasi: Nomination and Remuneration Committee:
6) Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang 6) The dissenting opinion that occurs in the committee
terjadi dalam rapat komite wajib dicantumkan meetings shall be clearly stated in the minutes of
secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan the meeting and the reasons for such dissent.
perbedaan pendapat tersebut.
Selama tahun 2015, Komite Nominasi dan During 2015, the Nomination and Remuneration
Remunerasi telah menyelenggarakan rapat Committee five meetings, with attendance level as
sebanyak 5 (lima) kali, dengan frekuensi tingkat follows:
kehadiran rapat masing-masing anggota, sebagai
berikut:
Komite Nominasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dan Remunerasi Rapat Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Total Hadir
Nomination and dengan 6/1/15 11/3/15 31/3/15 14/4/15 26/5/15 Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des ∑
Remuneration Meeting
Committee with
Sigid Moerkardjono HCMD √ √ √ √ √ 5
Nobiru Adachi *) HCMD - - - - √ 1
Benny Luhur **) HCMD - - - - - -
Pahot Gumpar Hutasoit HCMD √ √ √ √ √ 5
Keterangan: Notes:
√: Hadir HCMD: Human Capital Management Division √: Present HCMD: Human Capital Management Division
x: Absen x: Absent
-: Belum menjabat sebagai Anggota Komite -: Not yet assume the position of Member of the Committee
*) baru efektif tanggal 26 Mei 2015 sebagai Anggota Komite *) Effective on May 26, 2015 serves as Member of the Committee
**) baru efektif tanggal 23 Desember 2015 sebagai Anggota Komite **) Effective on December 23, 2015 serves as Member of the Committee
g. Program Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi g. Work Program Nomination and Remuneration Committee
Pada tahun 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi In 2015, the Nomination and Remuneration Committee
memiliki program kerja sebagai berikut: implemented the following work program:
1. Menyusun rencana kebijakan remunerasi. 1. Develop remuneration plans and policy.
2. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi 2. Evaluate and provide recommendations to the Board of
kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan Commissioners regarding the remuneration policy for
remunerasi bagi Direksi, Komisaris dan Pejabat the Board of Directors, Commissioners and Executive
Eksekutif untuk disampaikan kepada RUPS. Officers to be submitted to the AGM.
3. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai 3. Develop and recommend a system and procedures
sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian and/or replacement of members of the Board of
anggota Direksi dan Dewan Komisaris kepada Dewan Directors and Board of Commissioners to the Board of
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Commissioners to be submitted to the AGM.
4. Melakukan review/evaluasi terhadap implementasi 4. Conduct a review/evaluation of the implementation of
kebijakan remunerasi. remuneration policies.
5. Melakukan review/evaluasi mengenai pencapaian KPI 5. Conduct a review/evaluation of KPI achievement of
Direksi tahun 2014 dan tahun 2015 untuk selanjutnya Directors in 2014 and 2015 to further filed/submitted to
diajukan/disampaikan kepada Pemegang Saham. the Shareholders.
Komite-komite di bawah Direksi PT Bank JTrust Indonesia The committees under the Board of Directors of PT Bank JTrust
Tbk diisi oleh anggota Direksi. Komposisi keanggotaan komite Indonesia Tbk are filled by members of the Board of Directors.
disusun sesuai dengan kompleksitas tugas dan tanggung The composition of the committees is prepared in accordance
jawab komite. Komite-Komite Dibawah Direksi antara lain: with the complexity of the tasks and responsibilities of the
committee. The committees under the Board of Directors
include:
Komite Manajemen Risiko adalah Komite dalam Sistem Risk Management Committee is a committee within
Manajemen Risiko Bank yang bersifat non-struktural, the Bank’s Risk Management and it is non-structural,
berkedudukan di Kantor Pusat yang merumuskan in the Head Office which formulates policies, oversee
kebijakan, mengawasi pelaksanaan kebijakan, memantau the implementation of policies, monitor progress and
perkembangan dan kondisi profil risiko serta memberikan condition of the risk profile and provide suggestions and
saran dan langkah perbaikan dalam forum rapat improvements in meeting at least held 1 (one) time per
minimal diselenggarakan 1 (satu) kali dalam triwulanan. quarter. The formation of this committee is based on Bank
Pembentukan Komite ini berdasarkan pada Ketentuan Indonesia provisions concerning the implementation of
Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko Risk Management for Commercial Banks. In practice,
Bagi Bank Umum. Dalam pelaksanaannya, Komite the Risk Management Committee formed subcommittees
Manajemen Risiko membentuk Sub Komite dengan each address specific area to oversee. The Sub-
tugas pokok masing-masing. Adapun Sub Komite yang Committees are: Credit Risk Committee and Operational
dimaksud adalah: Credit Risk Committee dan Operational Risk Committee.
Risk Committee.
Sesuai Surat Keputusan Direksi No. 01.17/S.Kep-Dir- In accordance with the Decree of the Board of Directors
RMD/Mutiara/IX/2014 tanggal 01 September 2014, No. 01.17/S.Kep-Dir-RMD/Mutiara/IX/2014 dated
Struktur dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko September 1, 2014, the Structure and Membership of Risk
sebagai berikut: Management Committee are as follows:
Susunan Anggota Komite Manajemen Risiko: Members of the Risk Management Committee:
Ketua : Direktur Utama Chairman: President Director
Wakil Ketua : Direktur Compliance & Legal Vice Chairman: Director of Compliance & Legal
Sekretaris : Kepala Divisi Risk Management Secretary: Head of Risk Management Division
1. Anggota dengan Hak Suara (Voting Member) 1. Members with Voting Rights
a. Anggota Tetap dengan Hak Suara (Permanent a. Permanent Members with Voting Rights
Voting Member) • President Director
• Direktur Utama • Director of Treasury & Institutional Banking
• Direktur Treasury & Institutional Banking • Director of Compliance & Legal
• Direktur Compliance & Legal • EVP/Director of Micro & Consumer Business 259
• EVP/Direktur Micro & Consumer Business b. Members Non-Permanent with Voting Rights
b. Anggota Tidak Tetap dengan Hak Suara (Non- • EVP Small & Medium Business
Permanent Voting Member) • EVP Finance & Operations
• EVP Small & Medium Business • EVP Special Asset Management
• EVP Finance & Operation • EVP Distribution Network
• EVP Special Asset Management
• EVP Distribution Network
2. Asset & Liability Committee (ALCO) 2. Asset & Liability Committee (ALCO)
Sesuai dengan Ketentuan Bank Indonesia, dimana Bank In accordance with the provisions of Bank Indonesia, the
membentuk Asset & Liability Committee (ALCO) yang Bank forms its ALCO wherein the composition and size is
besaran organisasinya disesuaikan dengan kompleksitas aligned with the complexity of the Bank. ALCO Committee
Bank. Asset & Liability Committee (ALCO) adalah suatu is a committee responsible for setting the interest rate
komite yang bertanggung jawab menetapkan kebijakan policy and the Bank’s asset and liability management
tingkat suku bunga dan strategi pengelolaan aktiva dan strategy based on the principles of prudence and in
pasiva Bank berdasarkan prinsip kehati-hatian dan sesuai accordance with applicable regulations.
dengan ketentuan yang berlaku.
1. Anggota dengan Hak Suara (Voting Member) 1. Members with Voting Rights (Voting Member)
a. Anggota Tetap dengan Hak Suara (Permanent a. Permanent Member with Voting Rights (Permanent
Voting Member) Voting Member)
• Direktur Utama • President Director
• Direktur/EVP Treasury & Institutional Banking • Director/EVP Treasury & Institutional Banking
• Direktur/EVP Micro & Consumer Business • Director/EVP Micro & Consumer Business
• EVP Distribution Network • EVP Distribution Network
b. Anggota Tidak Tetap dengan Hak Suara (Non- b. Non-Permanent Voting Members
Permanent Voting Member) • Director/EVP Risk Management
• Direktur/EVP Risk Management • EVP Finance & Operations
• EVP Finance & Operation
2. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara 2. Contributing Members Without Voting Rights
(Contributing Non-Voting Member) (Contributing Non-Voting Member)
a. Anggota Tetap Pemberi Kontribusi Tanpa Hak a. Contributing Permanent Members Without Voting
Suara (Contributing Permanent Non-Voting Rights (Contributing Permanent Non-Voting
Member) Member)
• Direktur Compliance & Human Capital • Director of Compliance & Human Capital
• Direktur Information & Technology • Director of Information & Technology
• Linkage Division Head • Linkage Division Head
• Retail Business Division Head • Retail Business Division Head
• Retail Product & Network Division Head • Retail Product & Network Division Head
• Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) • Risk Management Unit (SKMR)
• Compliance & Legal Division Head • Compliance & Legal Division Head
• Planning Performance Management Division • Planning Performance Management Division
Head Head 261
b. Anggota Tidak Tetap Pemberi Kontribusi Tanpa b. Contributing Non-Permanent and Non-Voting
Hak Suara (Contributing Non-Permanent & Non- Members attended in accordance to their related
Voting Member) yang hadir sesuai keterkaitan topics in the agenda.
dengan agenda/topik. • Financial Control Division Head
• Financial Control Division Head • Head of Area with related material/topic
• Kepala Kantor Wilayah yang terkait dengan included in the agenda discussed in the
materi yang menjadi agenda pembahasan committee meeting.
rapat komite.
3. Tugas-tugas pokok dari masing-masing Divisi 3. The main duties of each Division (Working Group
(Working Group Member): Member):
1) Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) 1) Risk Management Unit (SKMR)
Apabila diperlukan dapat memberikan opini, Where necessary provide opinions, study on
kajian potensi dan mitigasi risiko dari penetapan potential and risk mitigation on interest rate applies
suku bunga dana pihak ketiga yang berhubungan to third party funds which relates to the cost of
dengan biaya dana serta penetapan suku bunga funds and determining lending rates and margins
kredit dan margin yang dikajidari faktor kondisi assessed on market conditions and internal
pasar serta faktor internal, antara lain: membuat factors among others repricing gap analysis, Risk
Analisa Repricing Gap, Risk Premium dan Laporan Premium and regular Risk Management report.
SKMR secara berkala. 2) Performance Management Planning Division
2) Divisi Planning Performance Management To support with the data required for ALCO
Men-support data-data yang diperlukan untuk presentation material for the meeting.
bahan presentasi Rapat ALCO. 3) Treasury & Institutional Banking Division
3) Divisi Treasury & Institutional Banking a. Prepare treasury-related data such as BI Rate,
a. Menyiapkan data-data terkait treasury seperti Interest Rate Interbank, and others.
BI Rate, Suku Bunga antar Bank, dan lain-lain. b. Follow up the results of ALCO meetings such
b. Menindaklanjuti hasil rapat ALCO seperti: as:
• Surat Edaran Penetapan Suku Bunga • Circular letter on Interest Rates Fund
Fund Transfer Pricing (FTP) Transfer Pricing (FTP)
• Surat Edaran Penetapan Suku Bunga • Circular letter on Funding and Lending
Funding maupun Lending Interest Rates
• Strategi pendanaan, target funding dan • Funding strategy, funding and lending
lending secara bulanan targets on a monthly basis
• Masalah lain yang diputuskan dalam rapat • Other issues decided in ALCO meeting
262 ALCO • ALCO Minutes of meeting and
• Notulen rapat ALCO dan dokumentasinya documentation
4) Divisi Retail Product & Network 4) Retail Division Product & Network
a. Menyiapkan data komparasi suku bunga yang a. Prepare data on interest rate comparison for
berkaitan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Third Party Fund (DPK) of competitors bank of
dari bank pesaing dalam tier yang sama, the same tier and state banks.
ditambah dengan satu bank BUMN. b. Prepare funding data projection for least one
b. Menyiapkan proyeksi data funding minimal 1 month ahead to the next and/or (if necessary)
(satu) bulan ke depan dan/atau lebih (apabila and the target for the month.
diperlukan) serta target dalam 1 bulan. c. Report realization on the funding results of
c. Membuat realisasi hasil ALCO periode bulan previous ALCO.
sebelumnya yang berhubungan dengan d. Prepare data on interest rates for CASA, the
funding. cost of fees and fee-based income as well as
d. Menyiapkan data-data berkaitan dengan suku new products.
bunga CASA maupun sejenisnya, biaya provisi 5) Retail Business Division, Linkage Division
dan fee based income serta produk-produk a. Prepare comparative lending rate of competitor
baru. banks of the same tier and state banks.
5) Divisi Retail Business, Divisi Linkage b. Prepare lending projection at least for the next
a. Menyiapkan data komparasi suku bunga one month to the next (if necessary) and target
berkaitan dengan perkreditan (lending rate) for the month.
dari bank pesaing dalam tier yang sama, c. Propose interest rates for lending as well as
ditambah dengan satu bank BUMN. the realization of the previous ALCO.
b. Menyiapkan proyeksi data kredit minimal 1
(satu) bulan ke depan dan/atau lebih (apabila
diperlukan) serta target dalam 1 bulan serta
target dalam bulan berjalan.
c. Membuat usulan suku bunga lending serta
realisasi ALCO periode bulan sebelumnya.
Tanggal
No. Agenda Pembahasan Agenda
Date
10 9 Oktober 2015 1. Perhitungan Fund Transfer Pricing (FTP) mulai 1. Calculation of Funds Transfer Pricing (FTP) starting
tanggal 13 Oktober 2015 on October 13, 2015
2. Perubahan Suku Bunga Kredit berlaku mulai tanggal 2. Change of Interest Rate effective on October 13, 2015
13 Oktober 2015 3. Change of Deposit Interest Rate effective on October
3. Perubahan Suku Bunga Simpanan berlaku mulai 13, 2015
tanggal 13 Oktober 2015
11 12 November 2015 1. Perhitungan Fund Transfer Pricing (FTP) mulai 1. Calculation of Funds Transfer Pricing (FTP) starting
tanggal 16 November 2015 on November 16, 2015
2. Perubahan Suku Bunga Kredit berlaku mulai tanggal 2. Change of Interest Rate effective on November 16,
16 November 2015 2015
3. Perubahan Suku Bunga Simpanan berlaku mulai 3. Change of Deposit Interest Rate effective on
tanggal 16 November 2015 November 16, 2015
12 11 Desember 2015 1. Perhitungan Fund Transfer Pricing (FTP) mulai 1. Calculation of Funds Transfer Pricing (FTP) starting
tanggal 11 Desember 2015 on December 11, 2015
2. Perubahan Suku Bunga Kredit berlaku mulai tanggal 2. Change of Interest Rate effective on December 11,
11 Desember 2015 2015
3. Perubahan Suku Bunga Simpanan berlaku mulai 3. Change of Deposit Interest Rate effective on
tanggal 11 Desember 2015 December 11, 2015
Komite Pengarah Teknologi Informasi berfungsi membantu Information Technology Steering Committee assists
Direksi dalam merumuskan dan menetapkan rencana the Board of Directors in formulating and establishing
strategis dan kebijakan dalam setiap tahapan penggunaan strategic plans and policies of each stage of the use of
teknologi informasi sejak proses perencanaan, information technology covering the process of planning,
pengadaan, pengembangan, operasional, pemeliharaan procurement, development, operation, maintenance up to
hingga penghentian dan penghapusan sumber daya decommissioning and deletion of information technology
264 teknologi informasi, untuk meningkatkan efektivitas resources, in order to improve the effectiveness and
dan efisiensi pengolahan data kegiatan usaha PT Bank efficiency of data processing operations of PT Bank JTrust
JTrust Indonesia Tbk sehingga dapat memberikan hasil Indonesia Tbk, and provide correct result, accurate, timely,
yang benar, akurat, tepat waktu, dan dapat menjamin and ensure confidentiality of information.
kerahasiaan informasi.
Susunan Anggota Komite Pengarah Teknologi Members of the Information Technology Steering
Informasi: Committee:
1. Ketua, merangkap anggota: Managing Director 1. Chairman and as member: Managing Director
Information Technology Information Technology
2. Sekretaris, merangkap anggota: Kepala Divisi 2. Secretary and as member: Head of the Division of
Information Technology Information Technology
3. Anggota-anggota: 3. Members:
• Managing Director Risk & Compliance • Managing Director, Risk & Compliance
• Managing Director Corporate Business • Managing Director of Corporate Business
• EVP Finance & Operation • EVP Finance & Operations
• EVP Retail & Network • EVP Retail & Network
• Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko • Head of Risk Management Unit
• Kepala Divisi Compliance & Legal • Head of Compliance & Legal Division
• Kepala Divisi Operation • Head of Operation Division
• Kepala Divisi Financial Control • Head of Financial Control
• Kepala Divisi Corporate Secretary • Head of Corporate Secretary
menyangkut teknologi topologi jaringan, database, network topology, database, microcomputer, and data
komputer mikro, dan komunikasi data. communications.
9) Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait 9) Provide recommendations to the Board of Directors on
dengan upaya penyelesaian berbagai masalah terkait the efforts to resolve effectively, efficiently and timely,
Teknologi Informasi, yang tidak dapat diselesaikan the various issues related to Information Technology,
oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara which are unsolved by the users and providers.
secara efektif, efisien dan tepat waktu. 10) Assist the Board of Directors in setting policy in the
10) Membantu Direksi dalam menetapkan kebijakan use of Information Technology to meet the needs and
dalam penggunaan Teknologi Informasi agar sesuai financial capabilities of PT Bank JTrust Indonesia Tbk.
dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan 11) Assist the Board of Directors in setting management
PT Bank JTrust Indonesia Tbk. control includes planning, setting policy, standards and
11) Membantu Direksi dalam menetapkan pengendalian procedures, and organizations related to the use of
manajemen yang meliputi perencanaan, penetapan Information Technology at PT Bank JTrust Indonesia
kebijakan, standar dan prosedur, serta organisasi yang Tbk.
berkaitan dengan penggunaan Teknologi Informasi 12) Assist the Board of Directors in setting the control
pada PT Bank JTrust Indonesia Tbk. system to the application system that will use
12) Membantu Direksi dalam menetapkan sistem information technology which includes the procurement,
kontrol terhadap sistem aplikasi Teknologi Informasi development, operation and maintenance.
yang akan digunakan yang mencakup pengadaan, 13) Provide recommendations to the Board of Directors in
pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaannya. establishing the vendor related to the implementation
13) Memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam of Information Technology submitted to a third party, on
menetapkan vendor terkait penyelenggaraan the basis of due diligence by evaluating and assessing
Teknologi Informasi yang diserahkan kepada pihak the information relating to service providers include:
ketiga, atas dasar due diligence dengan melakukan a. The existence and history of the company.
evaluasi dan menilai informasi-informasi yang terkait b. Qualifications, background and reputation of the
266 dengan penyedia jasa antara lain meliputi: owner of the company.
a. Eksistensi dan sejarah perusahaan. c. Another company that uses the same service from
b. Kualifikasi, latar belakang dan reputasi pemilik a provider as a reference.
perusahaan. d. Financial condition, including a review of the
c. Perusahaan lain yang menggunakan jasa yang audited financial statements.
sama dari penyedia jasa sebagai referensi. e. The ability and effectiveness of services, including
d. Kondisi keuangan termasuk review atas laporan after-sales support.
keuangan audited. f. Technology and system architecture.
e. Kemampuan dan efektivitas pemberian jasa g. Internal control environment, history of security
termasuk dukungan purna jual. and audit coverage.
f. Teknologi dan arsitektur sistem. h. Compliance with laws and regulations.
g. Lingkungan pengendalian intern, sejarah i. Confidence and success in dealing with sub-
pengamanan dan cakupan audit. contractors.
h. Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan yang j. Insurance.
berlaku. k. The ability to provide disaster recovery and
i. Kepercayaan dan keberhasilan dalam business continuity plan.
berhubungan dengan sub kontraktor. l. Application of risk management.
j. Jaminan asuransi. m. Report the results of an independent party
k. Kemampuan untuk menyediakan disaster recovery 14) Conduct analysis on the proposed development and
dan business continuity plan. or purchase applications/software submitted by End
l. Penerapan manajemen risiko. User/work units.
m. Laporan hasil pemeriksaan pihak independen
n. Laporan hasil pemeriksaan pihak independen.
14) Melakukan analisa atas usulan pengembangan dan
atau pembelian aplikasi/software yang diajukan oleh
End User/unit kerja.
15) Analisa yang dimaksud pada angka 14) di atas 15) The analysis referred to in item 14) over at least
sekurang-kurangnya terdiri atas: consist of:
• Tujuan pengembangan dan atau pembelian. • The purpose of the development and or purchase.
• Tingkat kebutuhan dan kepentingan Bank untuk • Level of needs and interests of the Bank to perform
melakukan pengembangan dan atau pembelian. the development and or purchase.
• Kesesuaian dengan Rencana Kerja Tahunan • Compliance with the Bank’s Annual Work Plan.
Bank. • Features safeguards and controls contained in the
• Fitur-fitur pengamanan dan pengendalian yang application/software, hardware/hardware and the
terdapat pada aplikasi/software, perangkat keras/ communications network.
hardware dan jaringan komunikasi tersebut. • Maintenance and support from vendors.
• Maintenance dan support dari pihak vendor. • Aspects of costs and benefits.
• Aspek biaya dan manfaat. • Adequate policies and procedures in the
• Kecukupan kebijakan dan prosedur dalam implementation of information technology by third
penyelenggaraan teknologi informasi oleh pihak parties.
ketiga. 16) Make recommendations to the Board of Directors as
16) Membuat rekomendasi kepada Direksi sebagai hasil a result of the analysis carried out in item 14) and 15).
proses analisa yang dilakukan pada angka 14) dan 17) Coordinate and communicate to the related units of the
15). Strategic Plan for Information Technology (Information
17) Berkoordinasi dan menyampaikan kepada unit Technology Strategic Plan) that support the strategic
kerja terkait mengenai Rencana Strategis Teknologi activities of the Bank, which is further described in the
Informasi (Information Technology Strategic Plan) Business Plan.
yang mendukung kegiatan strategis usaha Bank, yang 18) Conduct analysis of developments and changes in
selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Bisnis Bank. information technology systems, especially in banking.
18) Melakukan analisa terhadap perkembangan dan 19) Provide recommendations to the Board of Directors
perubahan teknologi sistem informasi terutama di related to the readiness of the Disaster Recovery
bidang perbankan. Center (DRC), where the availability of alternate 267
19) Memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait facilities during Data Center (Data Center) impaired or
kesiapan Disaster Recovery Center (DRC), dimana can not function and recommend the need for periodic
tersedianya fasilitas pengganti pada saat Pusat Data testing in support of the sustainability of business
(Data Center) mengalami gangguan atau tidak dapat activities (Business Continuity Plan).
berfungsi dan merekomendasikan diperlukannya 20) Assess the effectiveness of risk mitigation plan for
pengujian secara berkala dalam mendukung the implementation of IT investment and ensure the
keberlangsungan kegiatan usaha (Business Continuity contribution of investment to the Bank’s business plan.
Plan). 21) Conduct a self-assessment for the effective functioning
20) Mengkaji keefektifan rencana mitigasi risiko atas of the Information Technology Steering Committee.
pelaksanaan investasi IT serta memastikan kontribusi
investasi terhadap rencana bisnis Bank.
21) Melakukan penilaian diri sendiri/self assessment untuk
efektivitas fungsi dari Komite Pengarah Teknologi
Informasi.
Tanggal
No. Agenda Pembahasan Agenda
Date
1 13 Maret 2015 Disaster Recovery Center (DRC) outsourcing dan Disaster Recovery Center (DRC) outsourcing and
Domain Name. Domain Name.
2 20 April 2015 Audit terhadap pengembangan sistem layanan internet Audit on the development of internet banking service
banking. system.
3 05 Mei 2015 Pengadaan chip card, Human Resources Information Procurement of chip card, Human Resources
System dan Hardware SKN. Information System and SKN Hardware.
4 03 Juli 2015 Pengadaan Human Resources Information System, Procurement of Human Resources Information
Microsoft SAM dan MPN Gen2. System, Microsoft SAM and MPN Gen2.
5 31 Juli 2015 Pengadaan aplikasi Fixed Asset, Internet Banking Procurement of Fixed Asset application, Internet
Firewall DRC, MPN Gen2, Penggantian core banking. Banking Firewall DRC, MPN Gen2, core banking
replacement.
6 31 Agustus 2015 Pengadaan change request (CR) fitur probability of Procurement of change request (CR), featuring
default (PD), Virtual Account dan IT Internal Risk probability of default (PD), Virtual Accounts and
Assessment. Internal IT Risk Assessment.
7 04 Desember 2015 Pengadaan aplikasi Central Bank Reporting, Solusi Procurement of Central Bank Reporting, Active
Active Directory, Anti Virus, Website enhancement, Directory Solution, Anti Virus, Web site enhancement,
IBM maintenance dan scheduler Garoon. IBM maintenance and Garoon scheduler applications.
Kegiatan anggota Komite Human Resources telah The activities of Human Resources Committee have
dilaksanakan menyesuaikan dengan perubahan struktur been implemented and aligned with the changes in the
organisasi PT Bank JTrust Indonesia Tbk yang berlaku, organizational structure of PT Bank JTrust Indonesia Tbk
namun nama anggota Komite Human Resources wherein members of the Human Resources Committee
268 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi No.01.03/S. based on Decree (SK) No.01.03 BOD/DIR S.Kep HCMD/
Kep-DIR-HCMD/Mutiara/IX/2014 tanggal 01 September Mutiara/IX/2014 dated September 1, 2014 will be adjusted
2014 akan disesuaikan dengan perubahan struktur to changes in the organizational structure PT Bank JTrust
organisasi PT Bank JTrust Indonesia Tbk yang berlaku. Indonesia Tbk.
Sesuai SK Direksi dimaksud, maka susunan Anggota According to Board of Directors Decree, the composition
Komite Human Resources: of the Human Resources Committee is as follows:
Ketua : Direktur Utama Chairman: President Director
Anggota : Direktur Compliance & Legal Members:
Direktur Treasury & Institutional Banking Director of Compliance & Legal
Direktur Micro & Consumer Business Director of Treasury & Institutional Banking
Kepala Divisi Human Capital Director of Micro & Consumer Business
Head of Human Capital
Pada intinya, Komite Human Resources dibentuk dengan In essence, the Human Resources Committee was formed
tujuan untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi in order to provide recommendations to the Board of
yang paling kurang terkait dengan rencana strategis Directors associated with the strategic plan of the human
mengenai ketenagakerjaan yang searah dengan rencana resources employment in line with the Bank’s strategic
strategis kegiatan usaha bank, antara lain: plan, among others:
• Memastikan keselarasan Kebijakan Human Resources • Ensure Human Resources Policy alignment with the
dengan strategi dan tujuan perusahaan. strategy and objectives of the company.
• Menetapkan strategi untuk mempertahankan sumber • Establish strategy to sustain and develop the Human
dan mengembangkan Human Resources yang Resources quality.
berkualitas. • Discuss and enhance variety of important policies
• Membahas dan menyempurnakan berbagai kebijakan related to Human Resources.
penting terkait bidang Human Resources. • Establish a program to be executed with regards to
• Menetapkan program yang akan dijalankan berkaitan Human Resources policies.
dengan kebijakan Human Resources.
Tanggal
No. Agenda Pembahasan Agenda
Date
1 08 Januari 2015 Usulan kenaikan COLA, usulan mutasi karyawan, Proposal for increase in COLA, Proposal for transfer
dan lain-lain. of employees and others.
2 27 Januari 2015 Usulan kandidat untuk kepala Divisi Retail & Proposal for candidate of the head of the Division of
Medium Business; Usulan kandidat EVP Distribution Retail & Medium Business; Proposal for candidate
Network; Usulan tunjangan jabatan bagi karyawan of the EVP of Distribution Network; Proposal
mutasi; perubahan kebijakan dan Memo SDM; for allowances for transfered employees; policy
Usulan skala range gaji untuk tahun 2015. changes and human resources memo; Proposal for
scale of salary ranges in 2015.
3 12 Maret 2015 Usulan pencabutan Memo Direksi mengenai Proposal for revoking Memo from the Board of
Tunjangan Pendidikan; Usulan kandidat Capem Directors regarding Education Allowance; Proposal
Kemang; Usulan kandidat Dept. IT Development; for candidate of Sub Branch office Kemang;
Usulan promosi/rotasi/mutasi pada level pimpinan Proposal for promotion /rotation/ transfer at the level
dan Dept. Head. of Executives and Dept. Head.
4 14 April 2015 Usulan promosi/rotasi/mutasi pada level pimpinan Proposal for promotion/rotation/transfer at the level
dan lain-lain. of Executives and others.
5 05 Mei 2015 Usulan penggunaan konsultan Human Capital; Proposal for the use of Human Capital consultant;
Usulan penerimaan karyawan Special Hire; Usulan Proposal for Special Hire recruitment; Proposal for
perpanjangan asuransi rawat inap karyawan; dan the extension of employee hospitalization insurance;
lain-lain. and others.
6 06 Mei 2015 Tindak lanjut hasil audit khusus pelanggaran Follow-up the results of special audit on integrity
integritas Pimpinan Cabang (Sdri. TA). violation of Head of Branch (Ms TA).
7 22 Mei 2015 Struktur Organisasi Direktorat Asset Recovery; Organizational Structure of the Directorate of Asset
Mutasi Pimpinan Cabang/Capem Klender, Recovery; the transfer of Head of Branch / Sub 269
Jatinegara, Jambi, Palembang & Green Ville; dan Branch of Klender, Jatinegara, Jambi, Palembang
lain-lain. and Green Ville; and many others.
8 26 Juni 2015 Usulan Dept. Head UKPN Kantor Pusat (KYC/AML), Proposal of Head of the Dept. of UKPN of the
usulan calon Dept. Head Product Development di Head Office (KYC/AML), candidate of the Dept.
SME Division; Usulan Division Head untuk SME Head of Product Development in the SME Division;
Division; Usulan calon Pimpinan Cabang/Capem Candidate of the Division Head of SME Division;
Puri Indah dan Greenville; Berakhir masa kontrak candidate for the Branch/Sub Branch Manager of
advisor/staff ahli bidang penyelesaian Kredit Puri Indah and Greenville; expiration of the Contract
Bermasalah. period of the advisor/expert staff for NPL settlement.
9 21 Agustus 2015 Usulan calon Pimpinan Cabang Palembang Candidate for Branch Manager of Palembang
Kebumen dan perpanjangan kontrak pimpinan Kebumen and extension of the contract of previous
sebelumnya. managers.
10 03 Desember 2015 Usulan calon Advisor Business Development. Candidate for Business Development Advisor.
11 10 Desember 2015 Usulan calon Wakil Pimpinan Cabang Bandung; Candidate for Bandung Deputy Branch Manager;
Usulan calon Dept Senior Credit Risk Review Proposed candidates for Senior Dept. Credit Risk
Officer for Retail. Review Officer for Retail.
12 28 Desember 2015 Usulan penunjukan Pjs. Operation Division Head Proposal for the appointment of Acting Operation
dan merangkap posisi sebagai Financial Control Division Head and concurrently hold the position
Division, SKMR Division Head, Pejabat Pemutus of Financial Control Division, SKMR Division Head,
Kredit (PMK) setingkat Division Head, Anti Fraud Credit Approval Officer (PMK) at the level of Division
Division Head dan merangkap Pjs. Human Capital Head, Anti-Fraud Division Head and concurrently as
Division Head. Acting Human Capital Division Head.
Proses kredit yang memperhatikan prinsip kehati-hatian The credit process based on prudent principles and
dan penerapan four eye principle merupakan prinsip utama application of the four eye principle is the key underlying
yang mendasari pengambilan keputusan kredit dimana foundation in the decision making on loans where every
setiap keputusan kredit minimal dilakukan oleh 2 (dua) decision is made by two independent parties with authority,
orang pemegang kewenangan yang independen, berasal from the business unit or the Special Asset Management
dari business unit atau Special Asset Management (SAM) (SAM) in the one hand, and Credit Risk Reviewers (CRR)
di satu pihak, dan Credit Risk Reviewer (CRR) pada pihak on the other.
lainnya.
Inisiasi kredit dan pengajuan proposal kredit dilakukan Credit initiation and credit proposals are originated from
oleh business unit. Dalam proses review, unit bisnis dapat the business unit. In the review process, the business
meminta unit Credit Risk Reviewer untuk melakukan unit may request the Credit Risk Reviewers to conduct
kunjungan proyek (OTS), khususnya dalam rangka menilai project visits (OTS) to assess complex credit application.
suatu permohonan kredit yang dinilai kompleks. Proposal Proposal or credit initiation is made by business unit in
atau inisiasi kredit dibuat secara lengkap oleh business accordance with the Bank’s Credit Manual bank and other
unit sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Kredit bank provisions such as the procedure memorandum governing
dan ketentuan-ketentuan lain seperti Memorandum SOP on credit.
procedure yang mengatur mengenai SOP pemberian
kredit.
Proses Persetujuan Kredit secara four-eye dilakukan oleh Credit Approval Process based on the four-eye is
komite kredit sesuai limit kewenangannya. performed by the credit committee with the appropriate
authority limit.
Komite Kredit adalah komite yang terdiri dari pejabat yang Credit Committee is a committee of Bank’s Officials who
memiliki wewenang memutus kredit dan atau memutus have the authority to decide on credit or loan restructuring
restrukturisasi kredit yang mewakili fungsi business unit representing business units that represent functions and
dan Credit Risk Reviewer, dengan kewenangan memutus Credit Risk Reviewer with loan approval authority who has
kredit yang memiliki kemampuan, kompetensi dan the ability, competence and integrity.
integritas.
Komite Kredit PT Bank JTrust Indonesia Tbk terdiri dari Credit Committee of PT Bank JTrust Indonesia Tbk
270 para pejabat pemutus kredit (voting member), pengusul, comprises of Credit Officials (voting member), those
dan non-voting member. proposed and non-voting member.
Komite kredit membuat keputusan atas permohonan Credit committee makes decision on credit application of
kredit debitur/calon debitur melalui rapat yang dihadiri debtor/new debtor through meeting attended by Officials
oleh pejabat pemegang kewenangan memutus kredit with authority to decide on credit and the appropriate
sesuai limit yang ditetapkan, pengusul, dan dapat set limit, the person proposed, and can be shared with
bersama dengan pejabat unit kerja/divisi lain, yaitu Divisi Officials of the Work Units, Compliance & Legal, and
Compliance & Legal, dan Divisi Operation yang diminta Operation whom opinions were requested in accordance
opininya sesuai fungsi dan tugas dalam rapat tersebut to their functions and tasks as non-voting member.
sebagai non-voting member.
Disamping itu sesuai penetapan limit kredit, terdapat pula In addition to the appropriate credit limit, the credit
Pemegang Kewenangan Memutus Kredit (PKK) adalah authority holders (PKK) are individuals who are given
individu yang diberi kewenangan memutus kredit disisi the authority to decide on credit business units under the
bisnis unit dibawah Managing Director Business/EVP Managing Director of Business/EVP Business and Credit
Business dan Credit Risk Reviewer di bawah Managing Risk Reviewers under the Managing Director/EVP Risk
Director/EVP Risk Management dengan limit yang Management with the limit set by the Board of Directors
ditetapkan oleh Direksi dalam rangka proses kredit secara under the framework of the four eye principles credit
four eye principle. process.
Dengan demikian sesuai limit kredit yang ditetapkan dalam Therefore, the appropriate credit limit stipulated in the
Pedoman Pelaksanaan Kredit yang berlaku sejak tanggal Credit Manual applicable from December 17, 2015 (Ref.
17 Desember 2015 (Ref. SK Direksi No.17.11/S.Kep-DIR- SK Directors No. 17.11/S.Kep-DIR-SKMR/JTRUST/
SKMR/JTRUST/XII/2015 tanggal 17 Desember 2015), XII/2015 dated December 17, 2015), the authority of the
kewenangan Komite Kredit PT Bank JTrust Indonesia Tbk Credit Committee of PT JTrust Bank Indonesia Tbk consist
terdiri atas: of:
Anggota Komite Kredit Pemutus Kategori A, terdiri dari Members of the Credit Committee of Category A approval
Komite Kredit Kategori A1, Komite Kredit Kategori A2 dan consists of Credit Committee Category A1, Credit
Komite Kredit Kategori A3 yang dibedakan berdasarkan Committee Category A2 and Credit Committee Category
kewenangan pemutusan kredit yang diberikan sebagai A3, which differs based on the credit authority as follows:
berikut:
Kategori A
A Category
Chairman A1 A2 A3
> Rp20 miliar
Direktur Utama President Director
> Rp20 billion
> Rp10 miliar s/d. Rp20 miliar
MD Risk Management
> Rp10 billion to Rp20 billion
Direktur Director > Rp2 miliar s/d. Rp10 miliar
> Rp2 billion to Rp10 billion
271
Komite Kredit Kategori B Credit Committee Category B
Adalah lembaga yang memutus kredit ditingkat kedua An institution that decides on credit level two for Division
untuk limit Division Head yang terdiri dari 2 (dua) pihak Head limit consists of two parties, namely from the
yaitu dari business unit/SAM dan Credit Risk Reviewer business unit/SAM and Credit Risk Reviewers that
dan memberikan rekomendasi pada usulan kredit dari provides recommendations to the credit proposal from
tingkat pertama (minimal terdiri dari 2 (dua) pihak yaitu the first level (on the proposed credit of the first degree
dari business unit/SAM dan Credit Risk Reviewer), (minimum consist of two parties, business unit/SAM and
yang melakukan kajian dan pemutusan awal terhadap credit reviewer), who review and make early decision on
kelayakan pemberian kredit, untuk selanjutnya diajukan the viability of credit to be proposed to the Category A
kepada Komite Kredit kategori A melalui mekanisme RKK. Credit Committee through the Credit Committee Meeting
(RKK) mechanism.
Komite setingkat Kepala Divisi yang bertanggung jawab Committee at Division Head level n charge of credit
atas kredit yang diputus sesuai dengan kewenangan decided in accordance with the limit authority or when
limitnya atau dalam rangka merekomendasikan kepada recommending to the Credit Committee Category A
Komite Kredit Kategori A melalui mekanisme Rapat through the Credit Committee Meeting mechanism.
Komite Kredit (RKK).
Dalam hal bertindak sebagai recommending, maka When acting as recommending, the party proposed may
pengusul dapat memiliki atau tidak memiliki wewenang or may not have the authority to decide the credit.
memutus kredit.
Segmen Kredit Corporate & Linkage Retail - SME, Consumer SAM, Treasury &
Credit Segment Business & Micro Institutional
Batas wewenang memutus kredit segmen Micro, SME The authority limit for credit decision on segment Micro,
dan Consumer dibagi atas kategori AA, BB dan CC SME and Consumer is divided into categories AA, BB
dan dilakukan review secara berkala sesuai kebutuhan and CC, to be reviewed periodically as necessary at least
minimal setiap 6 (enam) bulan sekali sebagai berikut: every six months as follows:
Sedangkan keanggotaan Komite Kredit berdasarkan limit While members of Credit Committee in accordance to limit
kredit adalah sebagai berikut: are as follows:
Rapat Komite Kredit dinyatakan kuorum apabila dihadiri Credit Committee Meeting declared a quorum if attended
oleh Pengusul (Recommending), Voting Member, dan by the recommending Official, Voting Member and Non-
Non Voting Member. Voting Member.
Komite Kredit bertanggung jawab untuk menelaah Credit Committee is responsible for reviewing and making
dan memberikan keputusan atas aplikasi/permohonan decision on applications/requests for credit facility based
fasilitas kredit berdasarkan Batas Wewenang Memutus on the Authority Limit for Credit Decision (BWMK) in order
Kredit (BWMK) dalam rangka pemenuhan prinsip to meet the prudent principles when providing sound
kehati-hatian pemberian kredit yang sehat, antara lain credit decision, among others include request for new
mencakup permohonan fasilitas kredit baru, penambahan credit facility, additional facility or credit limit, an extension
fasilitas atau plafond kredit, perpanjangan fasilitas of credit facility, changes in credit facilities, collateral
kredit, perubahan fasilitas kredit, penggantian agunan replacement of the credit facility, changes in the terms
fasilitas kredit, perubahan jangka waktu fasilitas kredit/ of credit facility/Rescheduling, loan impairment, debt
Rescheduling, restrukturisasi kredit bermasalah, dan restructuring, and so forth.
sebagainya.
Keputusan kredit untuk Batas Wewenang Memutus Kredit Credit decision on the Authorized limit for Credit Decision is
(BWMK) dilaksanakan berdasarkan Rapat Komite Kredit implemented based on the Credit Committee Meeting held
(RKK) dan Pemegang Kewenangan Memutus Kredit (PKK) by the Limit Holders for Credit Decision (PKK) as guided
yang berpedoman pada Kebijakan Perkreditan Bank dan by the Bank’s Credit Policy and the Bank’s applicable
Pedoman Pelaksanaan Kredit Bank yang berlaku. credit process.
Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi Rapat Implementation of Duties and Meeting Frequency
Selama tahun 2015, Komite Kredit telah melaksanakan During 2015, the Credit Committee has held meetings
rapat sesuai kebutuhan dan permohonan kredit. as required and based on loan application. The work
Selanjutnya program kerja yang dilaksanakan adalah undertaken was to make credit decisions in the Credit
memastikan keputusan kredit dalam Rapat Komite Kredit Committee Meeting (RKK) and attended by the credit 275
(RKK) dan Pemegang Kewenangan Memutus Kredit authority holders (PKK) based on Authorized Limits for
(PKK) berdasarkan Batas Wewenang Memutus Kredit Credit Decision (BWMK) in accordance with the guidelines
(BWMK) telah sesuai dengan pedoman pada Kebijakan of the Bank’s Credit Policy Bank and the Credit Manual.
Perkreditan Bank dan Pedoman Pelaksanaan Kredit
PT Bank JTrust Indonesia Tbk yang berlaku.
4.1. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 4.1 Implementation of Compliance Function of the Bank
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank berpedoman pada Implementation of Bank Compliance Function is guided by
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 13/2/PBI/2011 Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 13/2/PBI/2011 dated
tanggal 12 Januari 2011 tentang “Pelaksanaan Fungsi January 12, 2011 on “Implementation of Compliance
Kepatuhan Bank Umum” yang berlaku sejak tanggal Function in Commercial Bank” effective as of September
1 September 2011. 1, 2011.
Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau Compliance function is a series of tasks or steps that are
langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk: preventive in nature to:
a. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada a. Embed and implement compliance culture at all levels
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. of the organization and activities of the Bank.
b. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh b. Manage compliance risks faced by the Bank.
Bank. c. Ensure policies, regulations, systems and procedures,
c. Memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan as well as the business activities of the Bank are in
prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai accordance with the provisions of Bank Indonesia/
dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Financial Services Authority and the prevailing
Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang legislation.
berlaku.
d. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang d. Ensure the Bank is in compliance with the commitments
dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia/Otoritas made to Bank Indonesia/Financial Services Authority
Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang and/or other relevant supervisory authority.
berwenang.
Perkembangan tantangan dan risiko usaha bank yang To address the increased challenges and risks of the
semakin besar, maka diperlukan berbagai macam upaya bank’s business, requires various efforts to mitigate
untuk memitigasi risiko tersebut. Upaya-upaya tersebut risk. Such efforts can be both preventive and reactive.
dapat bersifat ex-ante maupun ex-post. Upaya yang Preventive efforts are necessary to reduce or minimize
bersifat ex-ante sangat diperlukan untuk mengurangi atau the potential risk of the bank’s business activities with
memperkecil potensi risiko kegiatan usaha bank yang likelihood to occur. Accordingly, PT Bank JTrust Indonesia
diperkirakan akan terjadi. Oleh karena itu PT Bank JTrust Tbk strives to improve the role and compliance function,
Indonesia Tbk senantiasa berupaya meningkatkan peran including managing the compliance related Risk.
dan Fungsi Kepatuhan, serta satuan kerja kepatuhan
dalam pengelolaan Risiko Kepatuhan.
Peran Dewan Komisaris dan Direksi The Role of the Board of Commissioners and Board of
Directors
Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif The Board of Commissioners is required to actively
terhadap pelaksanaan Fungsi Kepatuhan di Bank, monitor the implementation of compliance function at the
dengan: Bank through
a. Mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank a. Evaluating the implementation of Bank Compliance
paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun melalui Function at least 2 (two) times a year through the
laporan pelaksanaan tugas yang disampaikan oleh implementation report submitted by the Director
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan responsible for Compliance Function and the
maupun laporan mengenai pelaksanaan Fungsi implementation report submitted by the Division/
Kepatuhan Bank yang disampaikan oleh Divisi/Satuan Compliance Unit. The appropriate and accurate
Kerja Kepatuhan. Untuk melaksanakan evaluasi yang evaluation are carried out through the Board of
tepat dan akurat dapat dilakukan melalui rapat-rapat, Commissioners, Board of Directors and Committee
baik rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi maupun meetings.
rapat komite-komite.
b. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Fungsi b. Based on the results of the evaluation of the
Kepatuhan, Dewan Komisaris menyampaikan compliance function, the Board of Commissioners
saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas make recommendation to improve the quality of the
pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank kepada Direktur Bank Compliance Function to the Managing Director
Utama dengan tembusan kepada Direktur yang with a copy to the Director in charge of Compliance
membawahkan Fungsi Kepatuhan. Function.
Kerangka Kerja Kepatuhan menyajikan kebijakan dan Compliance Framework presents the policies and
pedoman/Standar Operasional Prosedur kepatuhan guidelines/standard operating procedures for compliance
serta pengawasan bagi Bank. Kebijakan dan Pedoman and supervision of the Bank. Policy and Compliance
Kepatuhan ini bertujuan untuk memastikan ketaatan Manual is intended to ensure compliance with laws,
pada hukum, peraturan, perundang-undangan, regulations, legislation, internal policies and codes of
kebijakan internal dan kode etik dan pedoman tingkah conduct and behavioral guidelines. Policies and Guidelines
laku. Kebijakan dan Pedoman disusun sesuai dengan are prepared in accordance with Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 13/2/PBI/2011 Regulation (PBI) No. 13/2/PBI/2011 dated January 12,
tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi 2011 on the Implementation of Compliance Function for
Kepatuhan Bank Umum, dan best practice yang berlaku Commercial Bank, and best practice in order to continually
dalam rangka mengidentifikasikan, menilai, memonitor identify, assess, monitor and control compliance risk in all 277
dan mengontrol risiko kepatuhan secara terus menerus di businesses and activities of the Bank.
seluruh kegiatan usaha dan aktivitas di Bank.
Bank melaksanakan upaya/inisiatif strategis sebagai Bank carry out strategic initiatives to measure the
tolak ukur pelaksanaan mitigasi risiko kepatuhan sejalan implementation of mitigating compliance risk in line with
dengan perkembangan, tantangan serta risiko usaha the development and increased complexity, challenges
Bank yang semakin besar dan kompleks. Upaya yang and risks of the Bank’s business. Efforts are preventory
dilakukan dapat bersifat ex-ante maupun ex-post. and anticipatory in nature.
Fungsi Kepatuhan maupun peran satuan kerja kepatuhan The future of compliance function and role of the
kedepannya selain memiliki kemampuan pemantauan compliance work unit in addition to monitor preventory
yang bersifat ex-ante serta melakukan pengelolaan Risiko and anticipatory capabilities, is to perform Compliance
Kepatuhan secara berkesinambungan selaras dengan Risk management on an ongoing basis in line with the
penerapan manajemen risiko di Bank secara keseluruhan. implementation of risk management of the Bank as a
whole.
Kunci Keberhasilan dan Tantangan dalam Penerapan Key Success and Challenges in the Implementation of
Fungsi Kepatuhan Compliance Function
PT Bank JTrust Indonesia Tbk terus berupaya PT Bank JTrust Indonesia Tbk continuously strives to
meningkatkan sinergi antara fungsi kepatuhan dan improve the synergy between the compliance function and
fungsi bisnis dapat terjaga dan tetap berjalan dengan business functions given the following key success factors
baik apabila serangkaian faktor kunci keberhasilan (key are maintained and implemented namely:
success factor) dapat dipenuhi, yaitu:
yang telah ditetapkan harus diupayakan semaksimal fully adhered to at all levels of management in accordance
mungkin oleh seluruh jajaran manajemen sesuai with the duties, responsibilities and authority of each.
dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya
masing-masing.
• Compliance Procedure and Policy in Place • Compliance Procedure and Policy in Place
Keberadaan kebijakan dan prosedur kepatuhan The existence of formal compliance policies and
formal merupakan kunci keberhasilan karena hal procedures is a key to success because it reflects
tersebut mencerminkan kesiapan dan kesungguhan the readiness and seriousness of an organization to
suatu organisasi untuk menerapkan fungsi kepatuhan implement compliance functions as mandated by the
sebagaimana diamanatkan oleh regulator. Di dalam regulator. These compliance policies and procedures
kebijakan dan prosedur kepatuhan tersebut harus should be clearly illustrated describing duties,
278 jelas tergambar uraian tugas, tanggung jawab dan responsibilities and authority of the compliance function
wewenang fungsi kepatuhan dalam mengelola risiko in managing the risks faced by the organization,
yang dihadapi oleh organisasi, termasuk tata cara including the procedures for managing the main issues
pengelolaan isu-isu utama risiko yang mencakup of risk that includes the identification, measurement,
proses identifikasi, pengukuran, penilaian dan mitigasi assessment and mitigation of compliance risk.
risiko kepatuhan.
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan Director responsible for Compliance function
PBI Nomor 13/2/PBI/2011 yang merupakan PBI No. 13/2/PBI/2011 which is an refinement of PBI
penyempurnaan dari PBI Nomor 1/6/PBI/1999 adalah No. 1/6/PBI/1999 is a policy issued by Bank Indonesia
kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) (BI) which includes improvement in terms of organization
mencakup penyempurnaan dari segi organisasi di in banking, duties and responsibilities of all parties
perbankan, tugas dan tanggung jawab semua pihak involved in the implementation of compliance functions,
yang terkait dalam pelaksanaan fungsi kepatuhan, in accordance with the risk management framework, in
sesuai dengan kerangka manajemen risiko, dalam support of creating a compliance culture. Based on these
mendukung terciptanya budaya kepatuhan. Berdasarkan
pada peraturan tersebut, tugas dan tanggung jawab
yang dimiliki oleh Direktur yang Membawahkan Fungsi regulations, the duties and responsibilities of Director in
Kepatuhan adalah: charge of compliance function are:
a. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya a. Formulate strategies to encourage creation of
Budaya Kepatuhan Bank. compliance culture.
b. Mengkaji dan mengusulkan kebijakan kepatuhan atau b. Study and recommend compliance policy or principles
prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh to be endorsed by the Board of Directors.
Direksi. c. Establish systems and compliance procedures to be
c. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang used to draft rules and internal guidelines of the Bank.
akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan d. Communicate the policies and procedures to unit and
pedoman internal Bank. employees through Circular Letter or internal memos
d. Mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur kepada and internal email.
unit kerja/karyawan melalui Surat Edaran atau internal e. Ensure that all policies, regulations, systems and
memo maupun internal email. procedures, as well as business activities conducted
e. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, by the Bank are in accordance with the provisions of
sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang Bank Indonesia based on the principle of prudence,
dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Good Corporate Governance and the prevailing
Bank Indonesia berdasarkan prinsip kehati-hatian legislation.
Bank, Good Corporate Governance dan peraturan f. Minimize the Bank’s Compliance Risk.
perundang-undangan yang berlaku. g. Improve and refine the internal regulations and the
f. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank. mechanisms for reporting and internal control systems.
g. Melakukan berbagai upaya perbaikan dan h. Take precautions to ensure that policies and/or
penyempurnaan terhadap ketentuan internal serta decisions made by the Board of Directors do not
mekanisme sistem pelaporan dan pengendalian deviate from the provisions of Bank Indonesia and the
intern. prevailing legislation.
h. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan i. Perform other tasks related to the compliance
dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak function, among others, monitor and maintain the 279
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan Bank’s compliance to the commitments made by the
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank to Bank Indonesia or other related supervisory
i. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan authorities.
Fungsi Kepatuhan, antara lain memantau dan
menjaga kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia maupun
otoritas pengawas lainnya yang berwenang.
Tugas dan tanggung jawab tersebut tidak menghilangkan Duties and responsibilities does not eliminate the rights
hak dan kewajiban Direktur yang Membawahkan Fungsi and obligations of the Director in charge of compliance
Kepatuhan sebagai anggota Direksi Bank sebagaimana function as member of the Board of Directors of the Bank
diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas. as stipulated in the Law on Limited Liability Companies.
PT Bank JTrust Indonesia Tbk dalam rangka menegakkan To enforce implementation of prudence principle in the
pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan managing the Bank and ensure the Bank complies with all
Bank dan untuk memastikan agar Bank mematuhi semua Bank Indonesia regulations and prevailing legislation, the
Peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang- Bank has a Director in charge of the compliance function
undangan yang berlaku, telah memiliki seorang Direktur which is a member of the Board of Directors whose
yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan yang merupakan appointment has met the independence requirements and
anggota Direksi yang penunjukannya telah memenuhi other criteria, namely:
persyaratan independensi dan kriteria lain yaitu: 1. Has no financial, management, ownership, and/or
1. Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, family relationship to the second degree with members
kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga of the Board of Commissioners, Boar of Directors and/
sampai derajat kedua dengan anggota Dewan or Controlling Shareholders or relationship with the
Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Bank that may affect the ability to act independently.
Pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat 2. No concurrent post as another Director and/or Deputy
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak Director.
independen.
2. Tidak ada rangkap jabatan dengan Direktur Utama
dan/atau Wakil Direktur Utama.
Struktur Organisasi unit kerja di bawah Direktur yang Organizational Structure under the Director responsible
Membawahkan Fungsi Kepatuhan untuk Tahun 2015, for the compliance function for 2015, among others is
antara lain berdasarkan: based on:
- Surat Keputusan (SK) Direksi No.21.01/S.Kep-
Dir-HRMD/Mutiara/I/2015 tanggal 21 Januari - Board of Directors Decree (SK) No. 21.01/S.Kep-
2015, Direktur Kepatuhan membawahi Divisi Dir-HRMD/Pearl/I/2015 dated January 21, 2015,
Compliance (CPD), Divisi Legal (LGD), dan Divisi the Director of Compliance oversees Compliance
Human Capital. Division (CPD), Legal Division (LGD), and Division
- Diubah dengan SK Direksi No.13.09/S.Kep-DIR- of Human Capital.
HCD/JTrust/VII/2015 tanggal 13 Juli 2015, Direktur - Amended by Board of Directors Decree
280 Kepatuhan tetap membawahi Divisi Compliance No. 13.09/S.Kep-DIR-HCD/JTrust/VII/2015 dated
(CPD), Divisi Legal (LGD), dan Divisi Human July 13, 2015, the Director of Compliance Division
Capital (HCD). continue to oversees Compliance (CPD), Legal
- Terakhir diubah lagi dengan SK Direksi Division (LGD), and Human Capital Division (HCD)
No.01.06/S.Kep-DIR-HCD/JTrust/X/2015 tanggal - Latest amendment with Board of Directors Decree
01 Oktober 2015, dimana LGD digabung dengan (SK) Directors No. 01.06/S.Kep-DIR-HCD/
CPD menjadi nama Divisi Compliance & Legal JTrust/X/2015 dated October 1, 2015, where LGD
(CPD) sehingga Direktur Kepatuhan membawahi combined with CPD to be named Compliance
Divisi Compliance & Legal (CPD), Divisi Human & Legal Division (CPD) and the Director of
Capital (HCD), dan Satuan Kerja Manajemen Compliance Division oversees, Compliance &
Risiko (SKMR), dengan ilustrasi gambar sebagai Legal (CPD), Human Capital Division (HCD), and
berikut: the Risk Management Unit (SKMR), illustrated as
follows:
Compliance Director
Struktur Organisasi Divisi Kepatuhan & Legal Organization structure of Compliance and Legal
(Compliance & Legal Division) PT Bank JTrust Division PT Bank JTrust Indonesia Tbk
Indonesia Tbk
Compliance
Director
Notes:
Keterangan:
Compliance & Legal Division Organization Structure of PT Bank JTrust
Struktur Organisasi Divisi Kepatuhan & Legal (Compliance & Legal Division)
Indonesia Tbk based on Memo No. 331/MEMO/CPD/IX/2015 dated
PT Bank JTrust Indonesia Tbk berdasarkan Memo No. 331/MEMO/CPD/
September 18, 2015.
IX/2015 tanggal 18 September 2015.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, In carrying out its duties and responsibilities, the
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan Director in charge of compliance function is assisted
dibantu oleh Kepala Divisi Kepatuhan & Legal by the Head of Compliance & Legal (Compliance &
(Compliance & Legal Division Head) dengan Wakil Legal Division Head) with Deputy Head of Compliance 281
Kepala Divisi Kepatuhan & Legal (Compliance & & Legal (Compliance & Legal Deputy Division Head) in
Legal Deputy Division Head) yang membawahi Unit charge of Legal work unit, Compliance Unit (includes
Kerja Legal, Satuan Kerja Kepatuhan (meliputi Unit the Business & GCG Compliance, and Regulatory
Kerja Business & GCG Compliance, dan Regulator Compliance work units), as well as the Anti-Money
Compliance), serta Unit Kerja Anti Money Laundering. Laundering work unit.
Pejabat dan staf di Divisi/Satuan Kerja Kepatuhan Officers and staff of the Compliance Division/Work Unit
tidak ada yang ditempatkan pada posisi menghadapi are not assigned in the position which faces conflict
conflict of interest dalam melaksanakan tanggung of interest in carrying out their compliance function
jawab Fungsi Kepatuhan. responsibilities.
Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan In implementing the Bank’s compliance function, the
Bank, Divisi/Satuan Kerja Kepatuhan memiliki tugas duties and responsibilities of Compliance Division
dan tanggung jawab antara lain: include:
a. Membuat langkah-langkah dalam rangka a. Taking steps to support the creation of compliance
mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada culture in all Bank’s business activities at every
seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang level of the organization.
organisasi. b. Coordinating with Risk Management Unit for the
282 b. Berkoordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen identification, measurement, monitoring, and
Risiko untuk melakukan identifikasi, pengukuran, control of the Compliance Risk with reference
monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko to Bank Indonesia Regulation concerning
Kepatuhan dengan mengacu pada Peraturan Implementation of Risk Management for
Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Commercial Banks.
Risiko bagi Bank Umum. c. Assessing and evaluating the effectiveness,
c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, adequacy and suitability of policies, regulations,
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem systems and procedures of the Bank with the
maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan prevailing legislation.
peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Reviewing and recommending update and
d. Melakukan review dan/atau merekomendasikan refinement of policies, regulations, systems and
pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, procedures of the Bank to comply with Bank
ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki Indonesia regulations and prevailing legislation.
oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank e. Ensuring that policies, regulations, systems and
Indonesia dan peraturan perundang-undangan procedures, as well as the business activities of
yang berlaku. the Bank are in accordance with Bank Indonesia
e. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan and the prevailing legislation.
bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, f. Performing other tasks related to the compliance
serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan function, among others:
ketentuan Bank Indonesia dan peraturan • Ensuring compliance with the Bank’s
perundang-undangan yang berlaku. commitment to Bank Indonesia or other
f. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait relevant supervisory authorities.
dengan Fungsi Kepatuhan, antara lain: • Disseminating/training to all employees of
• Memastikan kepatuhan komitmen Bank the Bank regarding the applicable provisions
kepada Bank Indonesia maupun otoritas relating to the Compliance function.
pengawas lain yang berwenang.
• Sosialisasi/pelatihan kepada seluruh pegawai
Bank mengenai ketentuan yang berlaku terkait
dengan fungsi Kepatuhan.
• Bertindak sebagai contact person untuk • Acting as the contact person for the Bank’s
permasalahan kepatuhan Bank bagi pihak compliance issues for internal and external
internal maupun eksternal. parties.
g. Melakukan Compliance Checklist secara on-site g. Compliance Checklist of on-site activities related
atas aktivitas yang berkaitan dengan perizinan to licensing of the opening/relocation/closure and
pembukaan/relokasi/penutupan dan peningkatan improving the status of the office network.
status jaringan kantor.
BUDAYA
KEPATUHAN
Nilai, Perilaku, Tindakan
Code of Conduct
• First Line of Defense, merupakan peran lini pertahanan • First Line of Defense, a role represented by the
pertama yang diwakili oleh Unit Bisnis dan Unit Business Units and Support Units that serves as the
Pendukung yang berfungsi sebagai unit pengambil operating and risk-taking and risk owner unit, where
dan pemilik risiko (risk taking and risk owner unit), they pursue business growth and make decisions
dimana mereka mengejar pertumbuhan usaha dan which take into account risk aspects.
mengambil keputusan yang mempertimbangkan • Second Line of Defense, carried out by the Risk
aspek risiko. Management Division and the Compliance Division,
• Second Line of Defense, merupakan lini pertahanan which serves as a risk control unit, whose duties
kedua yang dilakukan oleh Risk Management Division include: establishing the framework and internal
dan Compliance Division yang berfungsi sebagai risk regulations on the management of risk, both financial
control unit, yang tugasnya antara lain: menetapkan and non-financial nature; monitoring of how the
kerangka dan regulasi internal mengenai pengelolaan business and non-business functions are carried
risiko, baik yang sifatnya finansial maupun nonfinansial; out in the corridors of risk management policies and
melakukan pemantauan terhadap bagaimana fungsi established standard operating procedures → ex ante
bisnis dan nonbisnis dilaksanakan dalam koridor (preventive measures).
kebijakan manajemen risiko, dan prosedur standar
operasional yang telah ditetapkan → ex ante (upaya
preventif/pencegahan).
• Third Line of Defense, merupakan lini Pertahanan • Third Line of Defense, carried out by the internal
Ketiga yang dilaksanakan oleh auditor internal yang auditor who serves as risk assurance. Auditors are
berfungsi sebagai risk assurance. Auditor bersifat independent and responsible directly to the Managing
independen dan bertanggung jawab langsung kepada Director. The primary role of internal auditors related
Direktur Utama. Peran utama auditor internal terkait risk management is conducting a review and periodic
manajemen risiko adalah melakukan review dan evaluation of the framework and the governance of the
evaluasi berkala terhadap kerangka dan tata kelola overall risk of the Bank’s performed by the first and
risiko di Bank secara keseluruhan yang dilakukan oleh second line of defense to ensure these lines are operating
lini pertahanan pertama dan kedua untuk memastikan in accordance with their respective roles → ex post
kedua lini ini berjalan sesuai dengan perannya masing- (review after the event).
masing → ex post (review setelah kejadian).
Program Kerja yang Terkait dengan Pelaksanaan Work Program Relating to the Implementation of the
Fungsi Kepatuhan Bank Bank’s Compliance Function
Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Direktur yang In 2015 in accordance with the duties and responsibilities
Membawahkan Fungsi Kepatuhan, selama tahun 2015 of the Director in charge of Compliance Function consists
Satuan Kerja Kepatuhan yang meliputi Unit Kerja Business of Business & GCG Compliance, Regulatory Compliance
& GCG Compliance, dan Regulator Compliance, serta and Anti Money Laundering Work Units have implemented
Unit Kerja Anti Money Laundering telah melaksanakan the Bank’s compliance function as follows:
Fungsi Kepatuhan Bank pada seluruh unit kerja sebagai
berikut:
1. Pemantauan tingkat kepatuhan Bank terhadap seluruh 1. Monitoring the level of the Bank’s compliance to all
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang applicable rules and regulations as follows:
berlaku sebagai berikut: a) The Bank’s compliance indicators on development
284 a) Indikator kepatuhan Bank dari perkembangan of each factor monitored indicate the following
masing-masing faktor yang dimonitor menunjukkan conditions:
keadaan antara lain:
Indikator/Rasio
Indicator/Ratio
Faktor-faktor yang Dimonitor Semester I Semester II Keterangan
Monitored Factored Posisi Juni 2015 Posisi Desember Description
Juni 2015 Position 2015
December 2015
Position
Rasio Kecukupan Modal 14,53% 15,49% Patuh, Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
(Risiko Kredit, Operasional & Pasar) Minimum (KPMM) berada diatas ketentuan
Capital Adequacy Ratio/CAR Bank Indonesia
(Credit, Operational & Market Risk)
Dutiful, the Capital Adequacy Ratio (CAR)
above the Bank Indonesia regulation
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Legal Lending Limit
Pelampauan | Exceedance Rp180.227 juta | Rp146.857 juta | Masih terdapat pelampauan BMPK, namun
million million terus diupayakan agar di tahun 2016 dapat
diselesaikan.
There was exceedance of BPMK but continue
to be pursued in order to be settled in 2016.
Indikator/Rasio
Indicator/Ratio
Faktor-faktor yang Dimonitor Semester I Semester II Keterangan
Monitored Factored Posisi Juni 2015 Posisi Desember Description
Juni 2015 Position 2015
December 2015
Position
Posisi Devisa Neto (PDN) 11,64% 7,13% Patuh, PDN sudah sesuai ketentuan Bank
Net Open Position (NOP) Indonesia batas maksimal sebesar 20% dari
modal.
Dutiful, NOP has complied Bank Indonesia
regulation, maximum limit of 20% of capital.
Kualitas Aktiva Produktif (KAP)/
Non Performing Loan (NPL):
Earnings Asset Quality/
Non Performing Loan (NPL):
NPL Gross 12,09% 3,71% Patuh, NPL Gross membaik/menurun cukup
signifikan sehingga sudah sesuai ketentuan
Bank Indonesia (di bawah 5%).
Dutiful, Gross NPL ratio improved/declined
quite significantly so it is in accordance with
Bank Indonesia (under 5%).
NPL Net 6,35% 2,19% Patuh, NPL Net membaik/menurun cukup
signifikan sehingga sudah sesuai ketentuan
Bank Indonesia (di bawah 5%).
Dutiful, Net NPL improved / declined quite
significantly so it is in accordance with Bank
Indonesia (under 5%).
Giro Wajib Minimum (GWM):
Minimum Statutory Reserves (GWM):
GWM Rupiah Primer 8,08% 7,82% Patuh, sudah sesuai ketentuan BI (minimal 8%
Primary Reserve in Rupiah menjadi 7,5% per 1/12/2015).
Dutiful, complying BI regulation (minimum 8% 285
changed to 7.5% as of 1/12/2015)
GWM Rupiah Sekunder 16,80% 11,00% Patuh, sudah sesuai ketentuan BI (minimal
Secondary Reserves in Rupiah 4%).
Dutiful, complying BI regulation (minimal 4%)
d) Posisi Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi d) The position of Chairman of the Nomination and
sejak tanggal 20 November 2014 masih ‘Vacant’/ Remuneration Committee since the date of
kosong, karena Komisaris Independen yang ada 20 November 2014 remained ‘Vacant’/empty,
hanya tinggal 1 (satu) orang yang sudah menjabat/ because only one independent commissioner left
merangkap sebagai Ketua Komite Audit dan Ketua who concurrently served as Chairman of the Audit
Komite Pemantau Risiko. Diharapkan di tahun Committee and Chairman of the Risk Oversight
2016 pengisian posisi Ketua Komite Nominasi Committee. In 2016, the position of Chairman of
dan Remunerasi dapat dipenuhi oleh Komisaris the Nomination and Remuneration is expected to
Independen yang terpilih. be fulfilled by an Independent Commissioner.
e) Proses monitoring kredit belum dilakukan dengan e) The process of credit monitoring was not optimal
optimal sesuai kebijakan dan prosedur kredit and aligned with the credit policies and procedures
(aspek kepatuhan) yang dapat berdampak pada: (compliance aspect) that may have impacted on:
• Keterlambatan proses perpanjangan Fasilitas • Delays in the process of extending credit
Kredit (dapat berdampak pada pemburukan facilities (may impact on the deterioration of
kolektibilitas). collectibility).
• Pemenuhan kelengkapan dokumen dari • Documentation completeness of the documents
bisnis unit untuk kepentingan unit kerja terkait from the business units for the benefit of
(aspek legal, risiko hukum), legalitas usaha, related work units (legal aspects, legal risks),
misal: SKDP, SIUP, TDP, UUG, dan Ijin Usaha the legality of operations, eg SKDP, SIUP, TDP,
Pembiayaan. UUG, and financing business licenses.
• Asuransi agunan yang sudah jatuh tempo • Overdue insurance collateral and have not
dan belum dilakukan perpanjangan masa been extended in line with the period of validity
berlakunya saat pelaksanaan RKK. of the current RKK implementation.
f) Proses pemberian kredit belum sepenuhnya f) The process of credit not fully comply with the 287
memenuhi kebijakan dan SOP/PPK yang berlaku, policies and SOP/PPK applicable, among others:
antara lain: • Discussion of the incomplete Memorandum
• Pembahasan dalam Nota Analisa Kredit of Credit Analysis (NAK) missing items such
(NAK) masih kurang lengkap/informatif, misal: as LLL not specified, no collateral valuation
Tidak dicantumkan angka BMPK, tanggal date, value of Encumbrance not specified, no
penilaian agunan, dan nilai Hak Tanggungan, indication of trade checking and/or BI Checking
tidak dicantumkan/dilakukan Trade Checking, on the Boards and shareholders.
dan/atau BI Checking Pengurus dan atau • Provision of the Audited Financial Statements.
Pemegang Saham. • Non-compliance on administration charges
• Ketentuan kewajiban Laporan Keuangan as per regulation, the installation of the value
Audited. Mortgage lending rates.
• Ketidakpatuhan terhadap ketentuan Biaya • Failure to complete the signature breaker
Administrasi Kredit, pemasangan nilai Hak credits in crediting avoided in the Minutes of
Tanggungan, suku bunga kredit. Decision RKK.
• Ketidakpatuhan terhadap kelengkapan tanda • Non compliance on the completeness of
tangan pemutus kredit dalam pemberian kredit signatories for granting credit, avoided in the
yang dihindari pada Risalah Keputusan RKK. form of minutes on RKK decision.
• Ketidakpatuhan terhadap kelengkapan tanda
tangan Non Voting Member dalam Risalah
Keputusan RKK.
g) Aktivitas Bidang Operasional yang perlu g) Operational Activities that need attention include:
mendapatkan perhatian antara lain: • The Anti Fraud Awareness Program and
• Pelaksanaan Anti Fraud Awareness Know Your Employee Program has not been
Program dan Program Know Your Employee consistently carried out by sub branch offices
belum konsisten dijalankan Capem yaitu such as sharing session on the delivery of
penyampaian sharing session materi terkait materials related to fraud prevention was
pencegahan fraud belum rutin dibuat notulen not routinely made in the form of minutes
dan catatan red flag pegawai serta penelitian and records of employees and notes on red
BI Checking belum dilakukan. flag, review on BI Checking have not been
conducted.
2015 Annual Report J TRUST BANK
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Pembahasan dan Analisa Manajemen
Company Profile Management Report Management Discussion & Analysis
• Surat Penunjukkan Pembukaan Kantor • Letter of appointment for opening office was
diserahkan pada Security yang seharusnya handed over to Security that should have been
oleh Pejabat Cabang yang ditunjuk, pembuatan to the appointed official, incomplete letter of
surat penunjukkan yang tidak lengkap dan appointment and organizational structures
struktur organisasi yang belum mencantumkan which have not included all employees placed.
seluruh pegawai yang ditempatkan. • The adequacy of the employee competency
• Kecukupan terhadap kompetensi karyawan and need to improvement on the quality of
dan peningkatan kualitas sistem internal internal control systems should remain to be
control harus tetap menjadi perhatian bagi the concern of the Branch to prevent losses.
Pemimpin Cabang untuk mencegah terjadinya • Weaknesses in monitoring and lack of
kerugian Bank. understanding and knowledge of the SOP by
• Kelemahan monitoring dan kurangnya the Operation Officer on the account opening
pemahaman dan pengetahuan Operation process, error in setting parameter on post
Officer terhadap SOP yang berlaku dalam closed account and setting minimum balance.
proses pembukaan rekening, kesalahan
setting parameter pasca proses tutup rekening
dan setting saldo minimum.
h) Aktivitas Bidang Treasury yang perlu mendapatkan h) Activity Sector Treasury that need attention
perhatian antara lain: include:
• Pelaksanaan transaksi Treasury Gallery • Implementation of Treasury transactions
dicantumkan bahwa Head Treasury Dealer Gallery stated that the Head of Treasury Dealer
dan Dealer Treasury Gallery menentukan and Dealer Treasury Gallery determine the
kurs special untuk nasabah atau cabang exchange rate for special customers or branch
yang ditunjuk berdasarkan Tiering, Kondisi designated by Tiering, the actual conditions for
288 sebenarnya untuk pemberian kurs special granting special rate is still based on approval
masih meminta persetujuan dari Treasury from Treasury Sales & Banknotes Department.
Sales & Banknotes Department. • Limit the Authority on Treasury Gallery
• Kewenangan Limit Transaksi bahwa Treasury transactions that are authorized to manage
Gallery diberikan kewenangan untuk mengelola Nett Open Position (NOP) with the amount
Nett Open Position (NOP) dengan besaran and conditions governed by the Work Unit
dan ketentuan diatur oleh Unit Kerja Marketing of Marketing Trading, but wherein the
Trading, tetapi seharusnya pengelolaan Net management of Net Open Position (NOP) is
Open Position (NOP) merupakan kewenangan the authority of Treasury Sales & Banknotes
Treasury Sales & Banknotes Department (KP). Department (KP).
• Perlu peningkatan monitoring terhadap • Need to increase monitoring to increase
peningkatan supervisi dari Team Leader dan supervision of the Team Leader and Head of
Departement Head mengenai: the Department:
- Monitoring saldo dan aktivitas rekening- - Monitoring the balances and activity of
rekening Nostro Rupiah yang dibuka oleh Rupiah Nostro accounts opened by the
Cabang/Capem. Branch/Sub Branch.
- Monitoring aktivitas rekening Nostro Di - Monitoring the activity of nostro accounts
UOB Singapore dan Luar Negeri. in UOB Singapore and Overseas.
- Monitoring kebenaran Data pada Laporan - Monitoring on the accuracy PDN 30
PDN 30 Menit. Minutes reports.
- Monitoring dalam pembuatan laporan - Monitoring of the report on Cash position at
posisi Kas di Cabang/Capem. the Branch/Sub Branch.
• Kesalahan analisa yang dikarenakan belum • Error analysis is not optimal due to the Dual
optimalnya Dual Control dari Line Manager Control of Line Manager of the work performed
terhadap pekerjaan yang dibuat oleh Staff/ by Staff/Dealer to minimize human error that
Dealer untuk meminimalisir Human Error yang may impact risk, such as data profit/loss
dapat berdampak risiko, seperti data profit/loss required for internal monitoring.
yang dibutuhkan untuk pemantauan internal. • Follow-up audit reports on Market Risk and
• Menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan Liquidity Risk Treasury Position June 30, 2015
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas Treasury of the Financial Services Authority (FSA).
Posisi 30 Juni 2015 dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
J TRUST BANK Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
Good Corporate Governance Corporate Data Financial Statements
i) Penerapan PSAK 50/55 mengacu pada ketentuan/ i) The application of IAS 50/55 refer to the provisions/
peraturan yang berlaku, yaitu implementasi Engine regulations, namely the implementation of IAS
PSAK 50/55 untuk mendukung laporan keuangan 50/55 to support the financial statements has been
telah dilakukan melalui tahapan SIT, UAT dan done through stages of SIT, UAT, migration to the
migrasi rekening pinjaman pada Equation ke Equation loan account of Bank Vision application,
aplikasi Bank Vision, dan Training User. Untuk and Users Training. For the conversion and
konversi & verifikasi, Paralel Run dilakukan pada verification, Parallel Run was conducted in
bulan September 2015, dan Cut Off pada bulan September 2015, and Cut Off in October 2015.
Oktober 2015. Sedang dilakukan review hasil Results of the implementation of SFAS still being
implementasi PSAK. reviewed.
j) Masih terdapat kasus internal fraud oleh pegawai j) There are still cases of internal fraud by employees
yang telah ditindaklanjuti melalui proses hukum who have been followed up by legal process and
dengan melaporkan pegawai yang terlibat fraud the staff involved in fraud have been reported to
kepada pihak berwajib/POLRI. the authorities/police.
k) Pemenuhan komitmen dan batas waktu k) Meeting the commitment and deadline for
penyelesaian atas hasil temuan Tim Pengawas/ settlement on the findings of the FSA Supervisory
pemeriksaan OJK yang masih belum diselesaikan Team/examination FSA remain not resolved.
sehingga sisanya diperlukan komitmen untuk Commitment for a more intensive and effective
ditindaklanjuti penyelesaiannya yang lebih intensif resolution initiatives are needed.
dan efektif.
2. Melakukan pemantauan atas aktivitas yang berkaitan 2. Monitoring activities related to licensing of the opening/
dengan perizinan pembukaan/relokasi/penutupan dan relocation/closure and improving the status of the
peningkatan status jaringan kantor yaitu melalui: office network through: 289
• Penyusunan Compliance Checklist persiapan • Preparation of Compliance Checklist to ensure the
kantor untuk memastikan kesiapan fisik gedung, physical readiness of buildings, human resources
kesiapan sumber daya manusia dan kesiapan and readiness of the assets to be used prior to
aktiva yang akan digunakan sebelum pengajuan the submission of application for license to Bank
permohonan izin kepada Bank Indonesia. Indonesia.
• Koordinasi dengan project manager (Unit Kerja • Coordinate with project manager (Unit Work-
terkait yang berwenang). related authorities).
• Melakukan review dokumen yang akan • To review the documents to be submitted to Bank
disampaikan kepada Bank Indonesia. Indonesia.
• Melakukan kunjungan (on-site) sekaligus untuk • On site visit to ensure the readiness of facilities
melihat dan memastikan kesiapan sarana and infrastructure to the location on which
dan prasarana ke lokasi kantor yang diajukan the application license has been filed to Bank
permohonannya kepada Bank Indonesia. Indonesia.
Sampai dengan periode Desember 2015 PT Bank Up to December 2015 PT Bank JTrust Indonesia Tbk
JTrust Indonesia Tbk telah mengajukan Pembukaan has proposed opening or relocation, closure, and
maupun Relokasi, Penutupan, dan Perubahan Status change in status of network of branch office that has
Jaringan Kantor yang telah disetujui oleh Otoritas Jasa been approved by the Financial Services Authority
Keuangan dan telah diklasifikasikan dengan rincian: classified as follows:
Sampai dengan periode Desember 2015 jumlah Up to December 2015 the number of branch network
jaringan kantor sebanyak 61 kantor dengan perincian of 61 offices is as follows:
sebagai berikut:
Jumlah
Total
Jenis Kantor Type of Office
Sampai dengan Juni 2015 Sampai dengan Desember 2015
Up to June 2015 Up to December 2015
Kantor Wilayah 4 4 Regional Offices
Kantor Cabang 23 21 Branch Offices
Kantor Cabang Pembantu 35 37 Sub Branch Offices
Kantor Kas 3 3 Cash Offices
Total 61 61 Total
3. Mengikuti proses pengambilan keputusan manajemen 3. In line with the bank’s management decision-making
bank dengan mengkaji/menguji terlebih dahulu process in reviewing/testing prior to any plan/draft
terhadap setiap rencana/rancangan peraturan intern regulations as well as the Bank’s internal policy/
Bank maupun kebijakan/keputusan manajemen management decisions to determine compliance level
apakah telah patuh pada ketentuan dan perundang- to the rules and prevailing legislation, and guided by
undangan yang berlaku, serta berpedoman pada the prudent principle (prudential banking) in order to
prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam implement good corporate governance, which include
rangka penerapan Good Corporate Governance, providing direction and advice in following the involving
termasuk pula memberikan arahan dan saran dalam Credit Committee meeting (RKK), Technical meeting,
mengikuti proses Rapat Komite Kredit (RKK), Rapat meeting to set lending Rate (prime lending rate),
Teknis, Rapat penetapan Suku Bunga Dasar Kredit ALCO, Policy Formulation meeting and SOPs, and
290 (SBDK), Rapat ALCO, Rapat Penyusunan Kebijakan other meetings associated with the implementation of
dan SOP, dan rapat-rapat lainnya terkait dengan compliance in determining the policies and activities of
penerapan kepatuhan dalam menentukan kebijakan the Bank.
dan aktivitas Bank.
4. Melakukan pemantauan penerapan kebijakan dan 4. To monitor the implementation of policies and
prosedur kepatuhan (compliance procedure) kegiatan procedures for compliance (compliance procedure)
operasi Bank pada setiap satuan kerja/Divisi terkait, the operations of the Bank in each business unit/
yang memberikan “Compliance Opinion” atas division concerned, which provides “Compliance
penerapan kebijakan dan prosedur kepatuhan seperti Opinion” on the application of compliance policies
permohonan masukan/opini dari Divisi/unit kerja and procedures such as application for input/opinions
lain dalam rangka persiapan peluncuran produk dan of division/unit, others in preparation for the launch
aktivitas baru agar tidak menyimpang dari ketentuan of new products and activities not deviating from the
yang berlaku. prevailing provisions.
5. Mensosialisasikan kesadaran kepatuhan untuk 5. Socialization for awareness of compliance to all level
seluruh jajaran insan J Trust Bank dalam rangka of employees of J Trust Bank in order to embed
pengembangan Budaya Kepatuhan (Compliance Compliance Culture with:
Culture) dengan:
• Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan yang • Implement socialization and training associated
terkait dengan prosedur, peraturan dan ketentuan with the procedures, rules and regulations,
yang berlaku yang diselenggarakan secara organized by the bank’s internal and external
internal bank maupun oleh pihak eksternal di parties in a training to all employees in the work
tempat pelatihan yang ditentukan kepada seluruh unit/division, Regional Office, Branch Office/
karyawan di unit kerja/Divisi, Kantor Wilayah, sub branch/cash office, among others training
Kantor Cabang/Capem/Kas, antara lain pelatihan associated with AML-TPP, corporate governance,
terkait dengan APU-PPT, GCG, Kepatuhan, dan compliance, and others.
lain-lain.
• Rapat Budaya setiap hari Rabu oleh seluruh Divisi/ • Meetings on culture every Wednesday by the
unit kerja, Kantor Wilayah, dan Kantor Cabang/ entire division/unit, Regional Office, and Branch/
Capem/Kas yang senantiasa mengingatkan Sub Branch/Cash offices constantly reminding
karyawan untuk melaksanakan aktivitas kinerja employees to carry out activities in accordance
sesuai dengan prosedur, ketentuan, dan peraturan with the procedures, rules and regulations.
yang berlaku.
6. Pengelolaan Risiko Kepatuhan dilakukan melalui 6. Compliance risk is managed through a process of
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan identification, measurement, monitoring and control
pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan untuk of the Compliance Risk to build Compliance culture
membangun Budaya Kepatuhan di seluruh unit in the entire organization and units hence compliance
organisasi Bank sehingga pengelolaan Risiko risk management becomes one of the references in
Kepatuhan menjadi salah satu acuan dalam implementing the Bank’s transactions and operational
pelaksanaan transaksi dan aktivitas operasional Bank. activity. Compliance Risk Management covers:
Pengelolaan Risiko Kepatuhan Bank meliputi:
• Pengukuran Profil Risiko untuk Risiko Kepatuhan • Measuring the Risk Profile for Compliance Risk
• Risiko Kepatuhan yang dihadapi. • Addressing Compliance Risk
• Mitigasi Risiko Kepatuhan yang telah dilaksanakan. • Implementing mitigation of Compliance Risk
• Potensi Risiko Kepatuhan yang diperkirakan akan • Expecting potential Compliance risk in the future.
dihadapi ke depan.
Hasil dari Self Assessment atas Compliance Risk yang Results of Self Assessment on Compliance Risk as
menjadi bagian dari Laporan Risk Profile Bank tahun part of the Bank’s Risk Profile Reports 2015 have been
2015 telah disampaikan kepada OJK sebagai berikut: submitted to the FSA as follows:
7. Menyampaikan laporan secara berkala kepada 7. Deliver periodic reports to the FSA on the
OJK tentang pelaksanaan tugas Direktur yang implementation of the tasks of the Director responsible
Membawahkan Fungsi Kepatuhan dalam bentuk: for Compliance Function in the form of
• Laporan Rencana kerja kepatuhan, yang dimuat • Report of compliance work plan which is contained
dalam rencana bisnis Bank. in the Bank’s business plan.
• Laporan khusus mengenai kebijakan dan/ • A special report on the policies and/or the
atau keputusan Direksi yang menurut Direktur Board’s decision that the Director is in charge
yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan telah of the Compliance Function notwithstanding
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia/OJK the provisions of Bank Indonesia/FSA and/or
dan/atau peraturan perundang-undangan yang prevailing legislation. During 2015 there was no
berlaku. Selama tahun 2015 terkait kebijakan such special report submitted by the Board of
Direksi tidak ada Laporan Khusus yang diterbitkan, Directors other than the Bank submitted a report
kecuali Bank telah menyampaikan Laporan on the realization of action plans (Action Plan)
realisasi rencana tindak (Action Plan) BDPI kepada to the FSA Supervisory Team since December
Tim Pengawas OJK sejak bulan Desember 2014 2014 until November 2015, and the Bank’s letter
sampai dengan bulan November 2015, serta surat No. 03:02/S.Dir-SKMR/JTRUST/XII/2015 dated
Bank No. 03.02/S.Dir-SKMR/JTRUST/XII/2015 December 3, 2015 regarding the Reconsideration
tanggal 3 Desember 2015 perihal Permohonan Request of BDPI status.
Peninjauan Kembali Status BDPI.
• Laporan kepatuhan, yang ditandatangani oleh • Compliance report, signed by the Director in charge
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan of Compliance Function and submitted semi-
dan disampaikan secara semesteran (setiap annually (every period in June and December) and
periode Juni dan Desember) serta disajikan secara are presented comparatively in two (2) reporting
komparatif dalam 2 (dua) periode laporan dengan period with a copy to the Board of Commissioners
tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur and Board of Directors. During the year 2015
Utama. Selama tahun 2015 telah disampaikan Compliance Report submitted to the FSA contain
Laporan Kepatuhan kepada OJK dengan perincian the following details:
sebagai berikut:
8. Terkait tugas Direktur yang Membawahkan Fungsi 8. Related to tasks of the Director in charge of Compliance
Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan assisted by the Anti Money Laundering Work Unit has
melalui Unit Kerja Anti Money Laundering telah been monitoring the implementation of the Anti-Money
melakukan pengawasan terhadap penerapan Laundering and the Prevention of Financing Terrorism
program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan (AML and PFT) in accordance with PBI No.14/27/
Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) sesuai dengan PBI/2012 dated December 28, 2012 and Circular
PBI No.14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 Letter No.15/21/DPNP dated June 14, 2013, as well as
dan SE BI No.15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013, the Law of the Republic of Indonesia Number 8 of 2010
serta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 on the Prevention and Combating Money Laundering,
tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan among others:
292 Tindak Pidana Pencucian Uang, antara lain:
1. Bank telah menyampaikan kepada Otoritas Jasa 1. The Bank has submitted to the Financial Services
Keuangan berupa: Authority the following:
• Laporan Realisasi Pengkinian Data Tahun • Report on 2015 realization of data update of
2015 PT Bank JTrust Indonesia Tbk Periode PT Bank JTrust Indonesia Tbk of January to
Januari 2015 s/d Desember 2015 sesuai target December 2015 as planned by all offices in
yang telah disusun oleh seluruh kantor dalam Compliance Reports of second half of 2014.
Laporan Kepatuhan Semester II Tahun 2014 • Report on 2016 data update plan of PT Bank
terdahulu. JTrust Indonesia Tbk as of December 2015 in
• Laporan Rencana Pengkinian Data Tahun line with the target achievement/realization of
2016 PT Bank JTrust Indonesia Tbk Posisi data update as guided by the format on the
Data Desember 2015 sesuai pencapaian attachment for the Circular Letter No.15/21/
target/realisasi pengkinian data tersebut yang DPNP dated June 14, 2013.
berpedoman pada format lampiran dalam SE • Report of the Action Plan of the implementation
BI No.15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013. of AML/PFT 2016.
• Laporan Rencana Kerja (Action Plan) 2. Provide Opinion/assessment related to the
pelaksanaan program APU dan PPT Tahun implementation of policies and procedures for
2016. AML-PTF including product and/or new activity.
2. Memberikan Opini/Pendapat/Kajian terkait 3. Respond to the letter and requests for data from
penerapan kebijakan dan prosedur APU-PPT the KPK, PPATK and the Tax Office relating to the
termasuk produk dan/atau aktivitas baru. legal process.
3. Menjawab surat dan atau pemenuhan permintaan 4. Socialization/Regular Training on the
data dari KPK, PPATK dan Kantor Pajak yang implementation of AML-PTF to all Branches and
terkait dengan proses hukum. related work unit, as well as the memo related to
4. Melakukan Sosialisasi/Pelatihan Reguler socialization.
mengenai penerapan APU-PPT kepada seluruh
Kantor Cabang dan Unit Kerja terkait, maupun
penyampaian Memo yang bersifat sosialisasi
lainnya.
5. Satuan Kerja Kepatuhan melalui Unit Kerja Anti 5. Compliance Unit through Work Anti Money
Money Laundering telah melakukan analisis Laundering Unit has conducted an analysis of the
terhadap transaksi yang terkait dengan kewajiban transactions related to the reporting obligations
pelaporan kepada PPATK yang mencakup Laporan to the INTRAC including Suspicious Transaction
Transaksi Keuangan Mencurigakan/Suspicious Reports (LTKM/STR), Financial Transaction
Transaction Report (LTKM/STR), Laporan Reports Cash/Cash Transaction Report, Financial
Transaksi Keuangan Tunai/Cash Transaction transaction Reports of Foreign Affairs/International
Report (LTKT/CTR), Laporan Transaksi Keuangan Fund Transfer Instruction (LTKL/IFTI), Integrated
Luar Negeri/International Fund Transfer Instruction Services user Information System (SIPESAT), and
(LTKL/IFTI), Sistem Informasi pengguna Jasa a delay of customer transactions.
Terpadu (SIPESAT), dan Penundaan transaksi 6. The report on the monitoring data completeness
nasabah. mandatory for new accounts each month.
6. Laporan hasil monitoring kelengkapan data 7. Coaching/verbal or written reprimand to the Branch
mandatory untuk rekening baru setiap bulan. Office/sub branch related to optimizing the use of
7. Melakukan pembinaan/teguran secara lisan Smart Systems-AML in particular LTKM/STR to
maupun tertulis kepada Kantor Cabang/Capem the PPATK, and/or the completeness of the data
terkait Optimalisasi penggunaan Sistem Smart- related to mandatory customer every month.
AML khususnya pelaporan LTKM/STR untuk 8. Distribution/dissemination of Terrorist data List
pelaporan ke PPATK, dan/atau terkait kelengkapan of the Financial Services Authority/Police to all
data mandatory nasabah setiap bulan. branches through the automatic mechanism
8. Distribusi/penyebaran Data Daftar Teroris dari uploads and checking of the customer’s database
Otoritas Jasa Keuangan/Polri kepada seluruh to detect possible similarity/similarity of name/
kantor cabang melalui mekanisme upload dan profile conducted in Smart AML system.
pengecekan secara otomatis ke database nasabah
untuk mendeteksi kemungkinan kesamaan/
kemiripan nama/profil yang dilakukan di sistem 293
Smart AML.
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) PT Bank JTrust Internal Audit Unit (SKAI) of PT Bank JTrust Indonesia
Indonesia Tbk merupakan Independen unit yang tidak Tbk is an independent unit and impartial in carrying out its
memihak dalam menjalankan tugasnya, meliputi aktivitas duties, including the activity of Assurance and Consulting
Assurance dan Consulting bidang Risk/Control yang on Risk/Control which is designed to provide added
didisain untuk dapat memberikan nilai tambah, dapat value, improve operations, assist and secure the process
meningkatkan operasional, membantu dan mengamankan of achieving the Bank’s Business Plan (RBB) through
pencapaian Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan cara evaluating the effectiveness and improving the function of
melakukan evaluasi efektivitas dan meningkatkan fungsi Control, Risk Management and Governance Process.
Control, Risk Management dan Governance Process.
Dalam rangka pelaksanaan peran tersebut diatas, In order to implement the above, the role of SKAI is to
SKAI berperan sebagai Strategic Business Partner bagi be the Strategic Business Partner for all work units and
semua unit kerja dan unit kerja telah merasakan manfaat ensure these units benefit from SKAI for security and
keberadaan SKAI bagi pengamanan dan peningkatan business improvement.
bisnis.
Dalam rangka menjaga independensi fungsi audit intern, In order to maintain the independence of the internal audit
posisi SKAI berada dibawah langsung dan melapor function, the position of Internal Audit under the direct and
kepada Direktur Utama, dan mempunyai garis koordinasi reports to the Director, and has a line of co-ordination with
dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. SKAI the Board of Commissioners through the Audit Committee.
berperan sebagai mata dan telinga Direktur Utama SKAI act as the eyes and ears of the President Director
terhadap penegakan Sistem Pengendalian Intern (SPI) on enforcing the Internal Control System (SPI) and
serta pengamanan kegiatan operasional Bank terkait securing the Bank’s operational activities associated with
dengan aktivitas penghimpunan dana, kredit, biaya dan the activity of raising funds, credit, charge and fee-based
fee based income. Posisi, kewenangan, tanggung jawab, income. Position, authority, responsibility, professionalism,
profesionalisme, organisasi, dan cakupan tugas SKAI organization, and the scope of duties of SKAI refers
telah mengacu pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit to the Standards Internal Audit (SPFAIB) stipulated in
Intern (SPFAIB) yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Bank Indonesia Regulation Number 1/6/PBI/1999 dated
Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 20 September 1999 on the Assignment of Compliance
1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director (Compliance Director) and Implementation of
Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Internal Audit Standards for Commercial Banks.
Audit Intern Bank Umum.
Struktur Organisasi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Organizational Structure Internal Audit Unit (SKAI) PT
PT Bank JTrust Indonesia Tbk Tahun 2015 Bank JTrust Indonesia Tbk 2015
Dewan Komisaris
Kepala SKAI
294
Audit IT & General
Regional Audit Credit Audit
Development Audit
Dept. Head Dept. Head
Dept. Head Dept. Head
SKAI membantu Bank dalam mencapai tujuan dengan SKAI assist the Bank in achieving its objectives by a
pendekatan yang sistematik dan disiplin dalam systematic and disciplined approach to evaluate and
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen improve the effectiveness of risk management, internal
risiko, pengendalian intern/control serta GCG. Aktivitasnya control and corporate governance. Its activities cover the
mencakup bidang-bidang operasional, kredit, teknologi, areas of operational, credit, technology, and information
dan sistem informasi serta fungsi-fungsi pendukung systems and support functions from Headquarters. In
di Kantor Pusat. Dalam menjalankan tugasnya, SKAI performing its duties, Internal Audit is authorized to access
berwenang mengakses semua fungsi, catatan, properti all functions, records, property and employees of the Bank
dan karyawan Bank sesuai penugasan audit tanpa in accordance audits without being restricted by any party.
dibatasi oleh pihak manapun.
Audit Charter adalah dokumen formal yang mendifinisikan: Audit charter is a formal document defining: Objectives,
Tujuan, Aktivitas SKAI, Kewenangan dan Tanggung Activities SKAI, Authority and Responsibility Audit Unit
Jawab SKAI dalam Organisasi, termasuk hubungannya within the Organization, including its relationship with the
dengan Direksi dan Dewan Komisaris. Kepala SKAI Board of Directors and Board of Commissioners. Head of
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama Internal Audit Unit is directly responsible to the President
dan mempunyai garis koordinatif kepada Komite Audit Director and has a coordinating line to the Audit Committee
untuk mengkomunikasikan hasil-hasil kerja SKAI kepada to communicate results to the Board of Directors and Board
Direksi dan Komisaris. SKAI PT Bank JTrust Indonesia of Commissioners. SKAI of PT Bank JTrust Indonesia Tbk.
Tbk. bertugas membantu Direktur Utama dan Dewan Is responsible for assisting the President Director and the
Komisaris untuk memastikan kelengkapan dan efektivitas Board of Commissioners to ensure the completeness and
Sistem Pengendalian Intern (SPI), membuat Annual effectiveness of the Internal Control System (SPI), prepare
Audit Plan yang harus disetujui oleh Direktur Utama the Annual Audit Plan which must be approved by the
dan pelaksanaannya dimonitor oleh Dewan Komisaris President Director and its implementation is monitored by
melalui Komite Audit. Dalam menetapkan pandangan the Board of Commissioners through the Audit Committee.
dan pemikirannya, Kepala Divisi Internal Audit diberikan In setting views and thoughts, Head of Internal Audit
ruang yang bebas dan obyektif serta bebas dari tekanan Division is given the independence to avoid conflict of
pihak manapun (independence), sehingga terhindar dari interest on the audited objects or activities.
benturan kepentingan (conflict of interest) atas obyek atau
kegiatan yang diperiksanya.
Dalam melaksanakan audit, SKAI membuat analisa dan In performing the audit, SKAI formulate analysis and
penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan research in the fields of finance, accounting, operations
kegiatan lainnya melalui pemeriksaan/audit secara on-site and other activities through on-site inspection/audit of
dan pemantauan secara off-site, serta memberikan saran and off-site monitoring. SKAI provides suggestions for
perbaikan dan informasi obyektif tentang kegiatan yang improvement and objective information on the activities
perlu mendapat perhatian khusus oleh semua tingkatan that need special attention management at all levels. In
manajemen, juga mampu mengindentifikasikan segala addition, SKAI also identify every possible improvement
kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan and increase efficient use of resources and funds.
efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.
Audit dilakukan dengan metodologi Risk Based Audit Audits conducted through Risk Based Audit methodology
bertujuan untuk melakukan evaluasi kelengkapan dan aims to evaluate the completeness and reliability of
penilaian kehandalan/efektivitas dari SPI untuk dapat assessment/effectiveness of Internal Audit in order to
meminimalisir risiko, disamping itu temuan audit akan minimize risk. In addition, the audit findings are used as
digunakan sebagai dasar dalam melakukan corrective the basis for corrective action on weaknesses of Internal
action atas kelemahan SPI. Audit.
Kualifikasi/Sertifikasi Profesi Audit Internal dan Qualifications/Internal Audit Professional Certification and 295
Pelatihan Training
Untuk terus meningkatkan kompetensi auditor SKAI secara To continue improving the competence of auditors and
berkesinambungan sehingga mampu menjalankan fungsi able to manage the audit function professionally, SKAI
audit intern secara profesional, maka kualifikasi/sertifikasi requires qualified and certified Internal Auditors as follows:
profesi yang diperlukan bagi auditor SKAI adalah: - All SKAI HR possess Risk Management Certification
- Semua SDM SKAI telah mempunyai Sertifikasi level 1 for Auditor and Team Leader, Level 1 and 2
Manajemen Risiko level 1 untuk Auditor dan Tim for the Department Head and Level 1,2 and 3 for the
Leader, Level 1 dan 2 untuk Department Head dan Head of Internal Audit.
Level 1,2 dan 3 untuk Kepala SKAI. - In addition, to support the technical competence, SKAI
- Selain itu, untuk mendukung kompetensi teknis, have five (5) auditors with the Certified Bank Internal
SKAI telah mempunyai 5 (lima) orang auditor yang Audit of LSPP.
mempunyai Certified Bank Internal Audit dari LSPP.
Seiring dengan dinamika perusahaan, SKAI dituntut untuk In line with the company’s dynamics, SKAI is required to
melakukan penyesuaian yang berkelanjutan agar mampu perform continuous adjustments to be able to maintain
mempertahankan standar kinerja. Untuk itu PT Bank JTrust performance standards. Accordingly, PT Bank JTrust
Indonesia Tbk senantiasa mengikutsertakan petugas dan Indonesia Tbk include officers and management of SKAI
pejabat SKAI ke pelatihan baik internal maupun eksternal in both internal and external training in order to obtain
agar diperoleh kualifikasi yang: qualifications:
a. Memiliki pengetahuan yang memadai secara umum a. Have adequate knowledge of general and technical
dan teknis dalam bidang tugas yang relevan dengan tasks in relevant to the field of specialty.
spesialisasinya. b. Behave independent, honest, objective, diligent and
b. Mempunyai perilaku yang independen, jujur, obyektif, loyal.
tekun dan loyal. c. Able to maintain the quality of professional profession.
c. Memiliki kemampuan mempertahankan kualitas d. Have interaction and communication skills both oral
profesi yang profesional. and writing.
d. Memiliki kecakapan interaksi dan komunikasi secara e. Able to role as a consultant and catalyst.
lisan maupun tulisan.
e. Dapat meningkatkan perannya menjadi konsultan dan
catalyst.
2015 Annual Report J TRUST BANK
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Pembahasan dan Analisa Manajemen
Company Profile Management Report Management Discussion & Analysis
Evaluasi atau Kaji Ulang Pelaksanaan Audit Intern Evaluation or Review the Implementation of the Bank
Bank Internal Audit
Untuk melakukan evaluasi atau kaji ulang atas hasil To perform an evaluation or review the work of Bank’s
kerja SKAI Bank dan kepatuhannya terhadap Standar SKAI Bank and its compliance with the Audit Standards
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) serta Internal Bank (SPFAIB) as well as improvements in
perbaikan yang mungkin dilakukan sesuai dengan accordance with the provisions in the prevailing Bank
ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, Indonesia Regulation, at least once every three years, an
maka paling kurang setiap tiga tahun sekali dilakukan evaluation or review by auditor/external parties have been
evaluasi atau kaji ulang oleh auditor/pihak ekstern, conducted, the previous one conducted was in 2013 for
yang terakhir telah dilakukan pada tahun 2013 untuk the audit period 2011-2013 where it met the requirements
periode audit 2011–2013 dan dinyatakan bahwa SKAI of SPFAIB SKAI. The evaluation/review on the work of the
telah memenuhi ketentuan SPFAIB. Untuk evaluasi/kaji Bank’s SKAI and compliance toward the Internal Audit Unit
ulang periode berikutnya atas hasil kerja SKAI Bank dan Internal Audit Standard Bank (SPFAIB) to be implemented
kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi in 2016.
Audit Intern Bank (SPFAIB) akan dilaksanakan pada
tahun 2016.
Tujuan dan Tahapan Pelaksanaan Audit Intern Bank Objectives and the Implementation Phase of the Bank
SKAI dalam melaksanakan tugasnya terutama untuk Internal Audit
memastikan terlaksananya SPI yang bertujuan untuk: SKAI performs their duties to ensure the implementation
a. Memastikan pengamanan dana masyarakat, meliputi of SPI is mainly aimed:
deposito, giro, tabungan serta dana pihak ketiga a. Ensuring security of public funds, including deposits,
lainnya. current accounts, savings, and other third-party funds.
b. Pengamanan Assets berupa audit atas Kualitas Aktiva b. Securing Assets include audit on the Quality of
produktif (kredit) melalui audit unit kerja pengelola productive asset through the audit work unit of credit
296 kredit dan Loan Review (end to end process) untuk management and Loan Review (end to end process)
memastikan bahwa proses kredit (Inisiasi, Analisa, to ensure that the process of credit (Initiation, Analysis,
Keputusan, Pencairan dan Monitoring) telah dilakukan Decision, Disbursement and Monitoring) has been
secara prudent. carried out prudently.
c. Pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan operasional c. The goals and objectives of the operational activities
yang telah ditetapkan, pemanfaatan sumber daya are achieved through economically efficient and
secara ekonomis dan efisien, efektif dan mengawasi effective use of resources and supervise the activities
kegiatan tertentu seperti kegiatan sistem teknologi of certain activities such as information technology
informasi (Core Banking, Opics, Trade Innovation, systems (Core Banking, Opics, Trade Innovation,
Swift, dan lain-lain). Swift, and others).
d. Kebenaran dan keutuhan informasi, termasuk d. The integrity and completeness of information,
pencatatan kewajiban Bank dan rekening administratif including accurate, complete and timely recording of
yang akurat, lengkap dan tepat waktu. the Bank obligations in the administrative accounts.
e. Kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, e. Compliance with policies, plans, procedures, laws
hukum dan peraturan, termasuk penilaian aspek- and regulations, including the assessment of those
aspek yang dapat mempengaruhi Tingkat Kesehatan aspects that affect the Bank’s health level.
Bank. f. Assessment on awareness of management/
f. Penilaian awareness lini manajemen/supervisi supervision of 8 (eight) level toward the SPI component.
terhadap 8 (delapan) komponen SPI.
Pra Audit diawali dengan pemilihan metode pendekatan Pre Audit begins with the selection of audit approach
audit seperti Scope Audit berdasarkan hasil assessment, methods such as Audit Scope based on the assessment
Audit Program terkait, Mandays, penetapan sample size, results, Audit related program, man days, the determination
teknik pengujian, bukti minimal dan cara mendapatkannya. of sample size, testing technique, minimal evidence and
ways to acquire.
Penetapan penugasan ditetapkan oleh Kepala SKAI The assignment is determined by the Head of Internal
berdasarkan saran dari Regional Head/General Audit Audit based on advice from the Regional Head/General
Head dan hasil pra audit. Audit Head and results of pre-audit.
Penugasan Audit dimulai dengan pembuatan surat tugas, The audit assignment begins with formulating the work
entry meeting, field audit, exit meeting, pembuatan Daftar order, entry meeting, field audits, exit meetings, formulating
Monitoring Tindak Lanjut (DMTL) dan hasil audit berupa follow up list to be monitored and audit results in the form
hasil penilaian SPI akan dicerminkan dalam Audit Rating of SPI assessment as reflected in the audit qualified rating
dengan kualifikasi Strong, Satisfactory, Fair, Marginal dan of Strong, Satisfactory, Fair, Marginal and Unsatisfactory.
Unsatisfactory.
Hasil audit akan ditindaklanjuti dengan pembuatan The audit results will be followed up by creating summary
summary report ke Direktur Utama dan atas kelemahan reports to the President Director and the weakness of the
SPI akan ditindaklanjuti dengan pembuatan corrective SPI will be followed by the making corrective action.
action.
Adapun pencapaian terhadap Rencana Audit dengan The achievement and realization of the audit plan are as
Realisasi Audit sebagai berikut: follows:
2015 2014
4.2.3. Temuan Pemeriksaan Audit Intern 4.2.3. Internal Audit Investigation Findings
Berikut ini kesimpulan temuan penting beberapa Kantor Here is a summary of important findings on Branch Offices,
Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Unit Kerja/Divisi Branch Offices and Work Unit/Head Office Division/Credit
298 di Kantor Pusat/Kredit sebagai berikut: as follows:
3. Pemeriksaan pada seluruh Unit Kerja/Divisi di Kantor 3. Examination of the entire Work Unit/Division at Head
Pusat Office
Hasil audit SKAI pada Unit Kerja/Divisi di Kantor Pusat SKAI audit results and findings on Work Units/Head
pada umumnya temuan audit lebih disebabkan karena Office Division at Head Office are generally non-
belum terlaksananya kegiatan operasional sesuai conformity between the implementation of operational
dengan SOP yang berlaku serta belum lengkapnya activities with the applicable SOP and incomplete
SOP yang ada. Hal tersebut terjadi terutama karena SOP. This occurs mainly due to changes in current
saat ini adanya perubahan risiko karena adanya risks, process, organization and related to the launch
perubahan proses, organisasi dan adanya produk of new products which have not been mitigated in the
baru yang belum termitigasi dalam SOP. SOP.
Pengawasan terhadap PT Bank JTrust Indonesia Tbk selain In addition to internal auditor, supervision of the PT Bank
dilaksanakan oleh auditor internal, juga dilaksanakan oleh JTrust Indonesia Tbk is also conducted by the external
auditor eksternal, diantaranya Bank Indonesia/Otoritas auditor, including Bank Indonesia/Financial Services
Jasa Keuangan dan Kantor Akuntan Publik (KAP). Untuk Authority and the Public Accounting Firm (KAP). To
memastikan pelaksanaan efektivitas fungsi audit ekstern, ensure effectiveness of the implementation of the external
maka PT Bank JTrust Indonesia Tbk mengacu kepada audit function, PT Bank JTrust Indonesia Tbk refers and
dan berupaya untuk memenuhi ketentuan mengenai strives to meet the terms engagement between the Bank,
hubungan antara Bank, Kantor Akuntan Publik dan Bank the Office of Public Accountant and Bank Indonesia
Indonesia sebagaimana yang diatur dalam ketentuan as stipulated in Bank Indonesia regulation concerning
Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Transparency of Financial Condition.
Bank.
Salah satu komponen penting dalam pelaksanaan One important component in the implementation of
Good Corporate Governance (GCG) adalah tersedianya Good Corporate Governance (GCG) is the availability of
laporan keuangan yang memadai serta kecukupan proses financial statements is adequate and the financial reporting
pelaporan keuangan, sesuai dengan prinsip-prinsip process is acceptable, in accordance with the principles of
keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), transparency, accountability, responsibility, independency,
pertanggungjawaban (responsibility), independensi and fairness.
(independency), dan kewajaran dan kesetaraan (fairness).
Guna mendukung tercapainya laporan keuangan yang In order to support and ensure adequacy of financial
memadai dan kecukupan proses pelaporan keuangan, statements and the financial reporting process, the role
maka peran Auditor Eksternal (dalam hal ini Kantor of the External Auditor (in this case the public accounting
Akuntan Publik) sangatlah penting. firm) is important. 299
Peran dan fungsi Auditor Eksternal antara lain adalah: The role and functions of the External Auditor include:
1. Memastikan kesesuaian laporan keuangan dengan 1. Ensure compliance of financial statements with the
standar akuntansi yang berlaku. prevailing accounting standards.
2. Memastikan laporan keuangan internal sudah 2. Ensure internal financial statements comply with Bank
memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku Indonesia concerning transparency of the Bank’s
tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank. Financial Condition.
Pengungkapan informasi (disclosure) secara transparan Disclosure of information is transparent to the general
kepada masyarakat luas melalui Bank Indonesia, Media public through Bank Indonesia, Print Media, YLKI, LPPI,
Cetak, YLKI, LPPI, dan sebagainya serta ditampilkan etc., and displayed on the Home Page or PT Bank JTrust
pada Home Page atau WebSite PT Bank JTrust Indonesia Indonesia Tbk WebSite, www.jtrustbank.co.id.
Tbk, dengan alamat www.jtrustbank.co.id.
Transparansi kondisi keuangan bank diatur dalam: Transparency of the Bank’s financial condition is set as
1. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/14/PBI/2012 follows:
tanggal 18 Oktober 2012 tentang “Transparansi 1. Bank Indonesia Regulation No. 14/14/PBI/2012
dan Publikasi Laporan Bank”, sebagaimana telah dated October 18, 2012 on “Transparency and
diubah dalam POJK Nomor 6/POJK.03/2015 tanggal publication of the Bank Reports”, as amended in
31 Maret 2015 tentang “Transparansi dan Publikasi POJK No. 6/POJK.03/2015 dated March 31, 2015 on
Laporan Bank”. “Transparency and publication of the Bank Reports “.
2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/ 2. Circular of the Financial Services Authority No. 11/
SEOJK.03/2015 tanggal 17 April 2015 tentang SEOJK.03/2015 dated April 17, 2015 on “Transparency
“Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum and Publication for Conventional Commercial Bank
Konvensional“. Reports”.
3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 3. Bank Indonesia Regulation No. 3/22/PBI/2001 dated
tanggal 13 Desember 2001 tentang “Transparansi December 13, 2001 on “Transparency of Financial
Kondisi Keuangan Bank”, sebagaimana telah Condition Bank”, as amended by Bank Indonesia
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor Regulation No. 7/50/PBI/2005 dated November 29,
7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 perihal 2005 concerning “Changes in the Regulation of Bank
“Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor Indonesia No. 3/22/PBI/2001 on Transparency of
3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Financial Condition “.
Keuangan Bank”.
2015 Annual Report J TRUST BANK
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Pembahasan dan Analisa Manajemen
Company Profile Management Report Management Discussion & Analysis
4. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP 4. Bank Indonesia Circular Letter No. 13/30/DPNP dated
tanggal 16 Desember 2011 perihal “Perubahan Ketiga December 16, 2011 regarding the “Third Amendment
atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP to Bank Indonesia Circular Letter No. 3/30/DPNP dated
tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan December 14, 2001 regarding Financial Statements
Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Condensed Quarterly and Monthly Commercial Banks
Laporan Tertentu yang disampaikan kepada Bank and Certain Reports submitted to Bank Indonesia”.
Indonesia”.
Implementasi penyajian dan penyusunan laporan Implementation of the presentation and preparation of
keuangan PT Bank JTrust Indonesia Tbk disampaikan financial statements of PT Bank JTrust Indonesia Tbk is
dalam bentuk dan cakupan sebagaimana telah ditetapkan delivered in the form and scope as set out in the Regulation
dalam Peraturan Bank Indonesia yang terdiri dari: of Bank Indonesia which consists of:
• Laporan Tahunan • Annual report
• Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan • Quarterly Condensed Financial Statements
• Laporan Keuangan Bulanan • Monthly Financial Reports
• Laporan Keuangan Konsolidasi • Consolidated Financial Statements
Informasi yang tercantum dalam Laporan Keuangan The information contained in the Annual Financial Report
Tahunan yang disajikan kepada masyarakat luas terdiri is presented to the public through:
dari: 1) general information, which includes:
1) Informasi umum, yang meliputi: a. Stewardship;
a. Kepengurusan; b. Ownership;
b. Kepemilikan; c. The development of the Bank and Group of the
c. Perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank;
Bank; d. Management strategy and policies;
300 d. Strategi dan kebijakan manajemen; e. Management reports.
e. Laporan manajemen. 2) Annual Financial Report, which includes:
2) Laporan Keuangan tahunan, yang meliputi: a. Statement of Financial Position (Balance Sheet);
a. Laporan Posisi Keuangan (Neraca); b. Statement of Comprehensive Income;
b. Laporan Laba Rugi Komprehensif; c. Statement of Changes in Equity;
c. Laporan Perubahan Ekuitas; d. Cash flow statement;
d. Laporan Arus Kas; e. Notes to the financial statements, including
e. Catatan atas laporan keuangan, termasuk information on commitments and contingencies.
informasi tentang komitmen dan kontinjensi. 3) Opinion of Certified Public Accountants.
3) Opini dari Akuntan Publik. 4) The risks and potential losses (risk exposures) facing
4) Jenis risiko dan potensi kerugian (risk exposures) the Bank as well as risk management practices applied
yang dihadapi Bank serta praktik manajemen risiko to the Bank.
yang diterapkan Bank. 5) All the aspects of transparency and information required
5) Seluruh aspek transparansi dan informasi yang for Quarterly Condensed Financial Statements.
diwajibkan untuk Laporan Keuangan Publikasi 6) Aspects of the disclosure other as required by the
Triwulanan. Financial Accounting Standards applicable in the case
6) Aspek pengungkapan (disclosure) lain sebagaimana has not been included in item (1) to the point (5) above.
diwajibkan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang 7) Other information.
berlaku, dalam hal belum tercakup dalam angka (1)
sampai dengan angka (5) di atas.
7) Informasi lainnya.
Dalam menjalankan fungsi Good Corporate Governance In carrying out Good Corporate Governance (GCG)
(GCG) yaitu fungsi transparansi kondisi keuangan, Bank on transparency of financial conditions, the Bank has
telah menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan untuk prepared and presented the Financial Statements for the
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember years ended December 31, 2015 (Audited) and dated
2015 (Audited) dan tanggal 31 Desember 2014 (Audited). December 31, 2014 (Audited).
Sesuai dengan hasil keputusan RUPS Tahunan PT Bank In accordance with the decision of the Annual General
JTrust Indonesia Tbk yang telah diselenggarakan pada Meeting of PT Bank JTrust Indonesia Tbk, which was
tanggal 23 Juni 2015, bahwa dalam RUPS dilakukan held on June 23, 2015, that the AGM appoint a Public
penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar atau pemberian Accountant registered or granting power of attorney
kuasa untuk melakukan penunjukan Akuntan Publik for the appointment of a registered Public Accountant
yang terdaftar kepada Dewan Komisaris Perseroan to the Board of Commissioners to determine the Public
untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang Accounting Firm (KAP ) to audit the Company’s financial
mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku statements for the fiscal year ended December 31, 2015.
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Untuk Laporan Keuangan tahun buku 2015 dan 2014 For fiscal year 2015 financial statements and 2014 have
telah disusun dan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik been prepared and audited by Public Accounting Firm
(KAP) Tjahjadi & Tamara (An Independent Member Firm (KAP) Tjahjadi & Tamara (An Independent Member Firm
of Morison International) dengan Partner Riani, yang of Morison International) with Partner Riani, which is
berdasarkan Laporan Auditor Independen No.0131/T&T- based on the Independent Auditor’s Report No. 0131/T
GA/R-3/2016 tanggal 18 Maret 2016 menyatakan opini & T-GA/R- 3/2016 dated March 18, 2016 expressed an
“WAJAR TANPA PENGECUALIAN” dalam segala hal opinion “unqualified” in all material respects.
yang material.
Informasi ringkas Laporan Keuangan Tahunan posisi Concise information Annual Financial Report December
31 Desember 2015 (Audited) dan 31 Desember 2014 31, 2015 (Audited) and December 31, 2014 (Audited) are
(Audited) dapat kami sampaikan sebagai berikut: disclosed as follows:
4 Surplus Revaluasi Aset Tetap - Neto 99.269 128.907 Revaluation Surplus of Fixed Assets - Net
Pos-Pos Tertentu
31-12-2015 31-12-2014 *)
Items
Permodalan • Rasio KPMM yang tersedia untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional 15,74% 13,55%
Capital Capital Adequacy Ratio with Credit and Operational Risk
• Rasio KPMM yang tersedia setelah memperhitungkan Risiko Kredit, 15,49% 13,48%
Risiko Pasar, dan Risiko Operasional
Capital Adequacy Ratio with Credit, Market and Operational Risk
302 • Aset Tetap terhadap Modal
Fixed Asset to Capital 20,81% 32,30%
Aset Produktif • Aset Produktif bermasalah | Non Performing Earning Assets 7,82% 22,20%
Earning Assets • NPL – Gross 3,71% 12,24%
• NPL – Neto 2,19% 5,45%
• PPAP terhadap Aset Produktif | Allowance for Possible Losses (PPAP) on 5,69% 17,34%
Earning Assets 89,06% 112,06%
• Pemenuhan PPAP | PPAP Compliance
Rentabilitas • ROA (Return on Assets) (5,37)% (4,97)%
Rentability • ROE (Return on Equity) (59,03)% (58,07)%
• NIM (Net Interest Margin) 0,93% 0,24%
• BOPO (Operating Expenses to Operating Revenues Ratio) 143,68% 136,39%
Likuiditas LDR (Loans to Deposits Ratio) 85,00% 71,14%
Liquidity
Kepatuhan Giro Wajib Minimum (GWM)
Compliance Minimum Statutory Reserves 7,82% 11,68%
• GWM Primer Rupiah | Primary Reserve in Rupiah 11,00% 19,22%
• GWM Sekunder Rupiah | Secondary Reserve in Rupiah 8,87% 8,77%
• GWM Valas | Reserve in Foreign Currencies
7,13% 3,22%
PDN (Per posisi Neraca terhadap Modal Akhir Tahun)
NOP (Per Balance Sheet Position to Capital at Year End)
*) Sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), Bank menyajikan kembali *) In relation with the adoption of SFAS 24 (Revised 2013), the Bank restated the
(restated) laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember financial statements for the year ended December 31, 2014.
2014.
5.1. Sistem Pengendalian Intern (Internal Control System) 5.1. Internal Control System
Untuk dapat mengelola Bank secara efektif dan efisien An Internal Control System (ICS) is required to manage
serta sebagai dasar kegiatan operasional yang sehat dan the Bank effectively and efficiently, and as a basis for
aman, diperlukan adanya Sistem Pengendalian Intern healthy and safe operations.
(SPI).
Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/ 2003 dated
19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko 19 May 2003 on Risk Management Implementation for
bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia Nomor Commercial Banks, Bank Indonesia Regulation No. 9/15/
9/15/PB1/2007 tanggal 30 November 2007 tentang PB1/2007 dated 30 November 2007 on Risk Management
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Implementation in the Use of Information Technology by
Teknologi Informasi oleh Bank Umum, dan Surat Edaran Commercial Banks, and Bank Indonesia Circular No.
Bank Indonesia Nomor 5/22/DPNP tanggal 29 September 5/22/DPNP dated 29 September 2003 on Internal Control
2003 perihal Pedoman Standar Pengendalian Intern bagi Standard Guidelines for Commercial Banks, require the
Bank Umum, mewajibkan Bank untuk menerapkan Sistem Bank to effectively implement Internal Control System to
Pengendalian Intern secara efektif terhadap seluruh all business activities and operations in all organizational
kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang levels of the Bank.
organisasi Bank.
Sistem Pengendalian Intern (Internal Control System) Internal Control System is a control mechanism established
merupakan suatu mekanisme pengendalian yang by the Board of Directors with the approval of the Board of
ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Commissioners in an ongoing basis in order to achieve the
Komisaris secara berkesinambungan (on going basis) company’s goals. 303
dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Penerapan Sistem Pengendalian Intern secara efektif The implementation of Internal Control System will
akan membantu Bank dalam: effectively help the Bank in:
a. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan Bank. a. Maintaining and securing the Bank’s assets.
b. Menjamin tersedianya informasi dan laporan yang b. Ensuring the availability of a more accurate information
lebih akurat. and report.
c. Meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan c. Improving the Bank’s compliance to rules and
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. prevailing regulations.
d. Mengurangi dampak keuangan/risiko terjadinya d. Reducing financial impact/risk of losses, irregularities
kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, including fraud, and violation of prudential principles.
dan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian. e. Enhancing organizational effectiveness and cost
e. Meningkatkan efektivitas organisasi dan efisiensi efficiency.
biaya.
Untuk keperluan diatas PT Bank JTrust Indonesia Tbk telah For the purpose above PT Bank JTrust Indonesia Tbk has
mengadopsi prinsip Pengendalian Intern berdasarkan adopted Internal Control principles based on the COSO
COSO Model dengan 5 (lima) komponen yang harus Model with 5 (five) components that must be controlled as
dikendalikan sebagai berikut: follows:
Masing-masing komponen terkait satu sama lain, harus Each of the components is related to each other, must be
dikendalikan secara terpadu (integrated) dan tanggung controlled in an integrated way and the responsibility of its
jawab implementasinya menjadi tanggung jawab semua implementation becomes the responsibility of all working
unit kerja dengan tujuan penerapannya sebagai berikut: units with implementation purpose as follows:
1. Strategic, Rencana Bisnis Bank telah dimengerti, 1. Strategic, the Bank’s Business Plan is understandable,
sejalan dan didukung oleh semua unit kerja. consistent and supported by all working units.
2. Operation, berjalan dengan efektif dan efisien dalam 2. Operation, runs effectively and efficiently in using
menggunakan sumber daya manusia dan prasarana. human resources and infrastructure.
3. Reporting, akurat dan dapat dipercaya. 3. Reporting, accurate and reliable.
4. Compliance, aktivitas dan transaksi telah tunduk 4. Compliance, activities and transactions are subject to 305
dengan ketentuan serta hukum. provisions and laws.
Selama tahun 2015 rata-rata Audit Rating secara Bank Bank Wide average Audit Rating for 2015 as follows:
Wide sebagai berikut:
Audit Rating
Penjelasan
No Risk Owner
Description
2014 2015 Rating
1 Cabang 75,52 74,83 Fair SPI pada Cabang masih terdapat kelemahan di berbagai
Branch komponen SPI (5 Komponen) dan harus dilakukan
penyempurnaan/corrective action terhadap SOP, Sistem dan
SDM.
SPI of Branches. Weaknesses were found in various components
of SPI (5 Components) and corrective action should be made to
the SOP, systems and human resources.
2 Divisi 79,62 75,06 Satisfactory SPI sudah berjalan cukup baik, namun masih perlu
Division penyempurnaan terbatas pada SOP dan Kepatuhan SDM dalam
penyelenggaraan operasional.
SPI has been running quite well, but still need limited
improvement to the SOP and human resources compliance in the
administration of operations.
3 Divisi Kredit 71,83 74,58 Fair SPI pada semua unit Kredit masih banyak kelemahan di
Credit Division berbagai komponen SPI (5 Komponen) dan harus dilakukan
penyempurnaan/corrective action terhadap SOP, Sistem dan
SDM.
SPI of all units of Credit. There were many weaknesses in the
various components of SPI (5 Components) and corrective action
should be made to the SOP, systems and human resources.
Penjelasan penyebab penurunan peringkat audit: Explanation on the causes of the decline in audit rating:
1. Penurunan kualitas kontrol dari personal Cabang 1. Declining quality of control from Branch personnel due
akibat kurangnya risk awareness. to inadequate risk awareness.
2. Implementasi SOP yang tidak dilaksanakan secara 2. Inconsistencies in the implementation of SOPs.
konsisten.
Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan Sistem Efforts that have been made to improve Internal Control
Pengendalian Intern antara lain: System include:
1. Melakukan mutasi Operation Officer. 1. Performing mutation of Operation Officer.
2. Menerapkan reward & punishment. 2. Applying reward & punishment.
3. Melakukan sosialisasi Sistem Pengendalian Intern. 3. Disseminating socialization of Internal Control System.
4. Pembentukan verifikator. 4. Establishment of verifiers.
5. Training untuk Operation Officer. 5. Training for Operation Officer.
VI. PENYEDIAAN DANA, RENCANA STRATEGIS BANK, FUND PROVISION, BANK STRATEGIC PLAN,
VI.
TRANSPARANSI DAN PENGUNGKAPAN ASPEK TRANSPARENCY AND OTHER EXPOSURE ASPECTS
LAINNYA
A. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) A. Fund Provision to Related Party and Large Exposures
dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposures)
Penyediaan dana kepada pihak terkait (Related Party) Fund provision to related parties and key debtor/group as
dan debitur/group inti per posisi tanggal 31 Desember of 31 December 2015, with the table below:
2015, dengan tabel sebagai berikut:
Jumlah Number
Penyediaan Dana
No. Fund Provision Debitur Nominal
Debtor (Rp juta) (Rp million)
1. Kepada Pihak Terkait *) To Related party *) 25 161.296
Kredit diberikan kepada Debitur Inti terdiri dari pemberian The loan, which given to the key debtors, are consist of
kredit kepada 17 (tujuh belas) debitur individu sejumlah loans delivered to 17 (seventeen) individual debtors as
total Rp1.982.904 juta (termasuk debitur pihak terkait atas much as Rp1,982,904 million (including related party on
nama JTrust Investment Indonesia) dan 8 (delapan) group behalf of JTrust Investment Indonesia) and 8 (eight) group
debitur sejumlah total Rp983.766 juta. of debtors as much as Rp983,766 million.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, penyediaan In accordance to Bank Indonesia Regulation, fund
dana kepada pihak terkait (Related Party) dan debitur/ provision to the related party and key debtors/group
group inti telah dilaporkan secara tertib termasuk has been reported orderly including loans that exceed
Debitur yang terdapat pelampauan BMPK beserta the BMPK along with Action Plan Performance Report/
Laporan Pelaksanaan Action Plan/Rencana Tindakan Solution Action Plan.
Penyelesaiannya.
Proses kredit telah melalui Rapat Teknis untuk The loan process is already passed the Technical Meeting
memitigasi berbagai kemungkinan yang timbul sebelum in order to mitigate various possibilities that may emerged
pemberian penyediaan dana kepada debitur. Dalam before delivering fund provision to the debtors. In each
setiap pengambilan keputusan penyediaan dana decision making of fund provision is a result of joint
telah diputuskan bersama dalam Rapat Komite Kredit decision in Credit Committee Meeting in line with Credit
sesuai Batas Wewenang Memutus Kredit (BWMK) dan Limit Decision Authority (BWMK) and implement Four
menerapkan Four Eyes Principle dimana keputusan Eyes Principle where the credit decision is based on the
kredit didasarkan pada rekomendasi dari Bisnis Unit recommendation from related Business Unit and Credit
terkait dan Credit Risk Reviewer yang diharapkan dapat Risk Reviewer that hoped to produce a qualified credit
menghasilkan kredit yang berkualitas dan dapat mencapai and accomplish the determined target. On Bank Indonesia
target yang ditentukan. Khusus ketentuan Bank Indonesia provision on Maximum Credit Disbursement Limit (BMPK),
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) particularly, is always informed on Credit Analysis Note
selalu diinformasikan dalam Nota Analisa Kredit (NAK) (NAK) based on the Memo on Bank’s Capital published
dengan berpedoman pada Memo tentang jumlah Modal each month by Accounting Division or Risk Management
Bank yang dikeluarkan setiap bulan oleh Divisi Accounting Working Unit.
atau Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Bank telah memiliki kebijakan internal mengenai Bank already has internal policy on monitoring fund
mekanisme pemantauan penyediaan dana dengan provision mechanism, which consider the diversification
memperhatikan penyebaran/diversifikasi portofolio of the portfolios by dividing the management to each
dengan pembagian pengelolaan pada masing-masing Business Unit according to its credit segmentation, such as
Bisnis Unit berdasarkan segmentasi kredit, yaitu segmen Business Retail segment that divided into SME Business,
Retail Business yang terbagi menjadi SME Business, Consumer Business, Micro Business, Corporate Business,
Consumer Business, Micro Business, Corporate Business, and Linkage Business.
dan Linkage Business.
PT Bank JTrust Indonesia Tbk telah menetapkan kebijakan PT Bank JTrust Indonesia Tbk determined internal policy
internal mengenai limit penyediaan dana sesuai dengan on the fund provision limit according to Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 tanggal 20 Regulation No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 307
Januari 2005 serta perubahannya dengan Peraturan as well as on the amendment on Bank Indonesia
Bank Indonesia No.8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober Regulation No.8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006 on
2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit, dan Maximum Limit of Credit Disbursement, and according
berdasarkan Memorandum Prosedur No. 31.12/M. to the Memorandum of Procedure No. 31.12/M.Dir-MRD/
Dir-MRD/JTRUST/VIII/2015 tanggal 31 Agustus 2015 JTRUST/VIII/2015 dated August 31, 2015 on Maximum
Perihal Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan Limit of Credit Disbursement (BMPK) and the Management
Pengelolaan Debitur Group, yang menegaskan kembali of Debtor Group, which re-emphasize that BMPK provision
bahwa ketentuan BMPK dan InHouse Limit BMPK terbagi and InHouse Limit BMPK is divided into:
menjadi: 1. BMPK to Unrelated Parties is determine at maximum
1. BMPK kepada Pihak Tidak Terkait ditentukan sebesar of 20% from Bank’s Capital for 1 (one) individual
setinggi-tingginya 20% dari Modal Bank untuk 1 (satu) lender, and maximum of 25% from Bank’s Capital for 1
peminjam secara individu, dan setinggi-tingginya (one) group lender.
sebesar 25% dari Modal Bank untuk 1 (satu) kelompok 2. BMPK to Related Parties is determine at maximum of
peminjam. 10% from Bank’s Capital.
2. BMPK kepada Pihak Terkait ditetapkan setinggi- 3. BMPK to Debtor Group is determine at maximum of
tingginya sebesar 10% dari Modal Bank. 80% of BMPK (inhouse Limit)
3. BMPK kepada Kelompok Peminjam (Debitur Group)
ditetapkan paling tinggi sebesar 80% dari BMPK
(Inhouse Limit).
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dipertegas Fund provision to Related Parties is being re-emphasize
kembali melalui Memorandum Prosedur No.31.13/M.Dir- through the Memorandum of Procedure No. 31.13/M.Dir-
MRD/JTRUST/VIII/2015 tanggal 31 Agustus 2015 Perihal MRD/JTRUST/VIII/2015 dated August 31, 2015 on Fund
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait. Provision to Related Parties.
tahapan proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and previous owner. As a new investor, JTrust Co is committed
proper test) dalam mengambil alih Bank dari kepemilikan to develop Bank Mutiara that has change its name and
lama. Sebagai investor baru, J Trust Co berkomitmen logo to “PT Bank JTrust Indonesia Tbk” or “JTrust Bank”
untuk mengembangkan Bank Mutiara yang telah berganti to move forward in the future as implemented on the ESM
nama dan logo Bank menjadi “PT Bank JTrust Indonesia on December 30, 2014, March 30, 2015, and September
Tbk” atau “JTrust Bank” untuk lebih maju lagi di masa yang 29, 2015 with the agenda of new capital deposit of Rp300
akan datang seperti telah dilaksanakannya RUPSLB pada billion, Rp300 billion and Rp400 billion respectively, hence
tanggal 30 Desember 2014, tanggal 30 Maret 2015, dan in total the new capital deposit is approximately Rp1 trillion,
29 September 2015 dengan agenda penyetoran modal as well as additional capital through subordinate loan as
baru masing-masing sebesar Rp300 miliar, lalu Rp300 much as Rp342 billion, also the promotion of management
miliar, dan Rp400 miliar sehingga penyetoran modal in order to strengthen the business growth in the future.
baru menjadi sebesar setara Rp1 triliun, serta dengan
tambahan modal melalui pinjaman subordinasi Rp342
miliar, juga pengangkatan susunan manajemen untuk
memperkuat pertumbuhan bisnis ke depan.
Pendekatan analisis posisi juga menggunakan SWOT Position analysis approach is also using the following
(S= Strengths, W= Weakness, O= Opportunity, T=Threat) SWOT (S= Strengths, W= Weakness, O= Opportunity,
berikut sehingga dapat dijadikan acuan dalam perumusan T=Threat) as a guideline on formulating the policies and
kebijakan dan strategi perusahaan, sebagai berikut: strategies of the company, are as follow:
S - Strengths S - Strengths
1. Memiliki akses yang baik terhadap jaringan bisnis 1. Having good access on SME business network for
UKM untuk pelaku bisnis dari etnik tertentu. business players from certain ethnicities.
2. Memiliki keunggulan relationship dengan nasabah- 2. Having relationship advantage with fund customers.
308 nasabah dana. 3. New owner of J Trust, a Japanese financial firm which
3. Pemilik baru adalah J Trust, perusahaan keuangan strengthens the company’s image and has strong
dari Jepang sehingga memperkuat image perusahaan international network.
dan memiliki jaringan yang luas internasional. 4. Having 61 offices for MSME financing.
4. Memiliki 61 kantor untuk pembiayaan UMKM. 5. Having capable fund marketing resources.
5. Memiliki tenaga marketing dana yang cukup handal 6. Is a public company, so it is able to get funding from
6. Merupakan perusahaan publik, sehingga the stock market for future expansions.
memungkinkan mendapatkan dana dari pasar modal 7. Advantage of treasury product (money changer)
untuk tujuan ekspansi di masa mendatang
7. Keunggulan produk treasury (money changer)
W- Weaknesses W- Weaknesses
1. Struktur pendanaan didominasi oleh high cost fund 1. Funding structure is dominated with high cost fund
khususnya deposito. especially deposits.
2. Produk dana belum didukung oleh teknologi perbankan 2. Funding products are not supported with adequate
yang memadai. banking technology.
3. Jumlah staf yang memiliki kemampuan analisa kredit 3. The number of staff with sufficient credit analysis
yang memadai masih minim capability is still low
4. Masih terdapat debitur yang melampaui BMPK. 4. There are still debtors who surpass LLL.
5. Penerapan teknologi perbankan dan electronic 5. The implementation of banking technology and
channel yang masih kurang memadai sehingga belum electronic channel is not sufficient so it has not
mendorong pertumbuhan dana murah dan tidak boosted growth of low-cost funds and there is no
adanya product champion. product champion.
6. Penyebaran jaringan kantor yang masih belum optimal 6. Office distribution network is not optimum because it is
karena lebih terkonsentrasi di Jakarta. still concentrated in Jakarta.
O- Opportunities O- Opportunities
1. Adanya kesempatan optimalisasi pengembangan 1. Opportunity to optimize network distribution in Java
jaringan di Jawa dan luar Jawa. and outside Java.
2. Pasar transaksi valuta asing dan Bank Notes masih 2. Foreign exchange transaction market and Bank Notes
dapat dioptimalkan ditambah dengan transaksi Devisa can still be optimized in addition to Common Foreign
Umum yang belum optimal, disamping peluang bisnis Exchange market which is still not optimal, besides
di dalam JTrust network. business opportunities in the JTrust network.
3. Potensi pertumbuhan aset khususnya segmen 3. Asset growth potential especially SME segment from
UKM dari pelaku bisnis etnik tertentu masih dapat certain ethnic business players can still be increased.
ditingkatkan. 4. Opportunities for consumer & retail sector remain
4. Peluang sektor consumer & retail masih terbuka. open.
5. Peluang pembiayaan mikro yang belum terjamah bank 5. Opportunities for micro financing which have not been
masih sangat terbuka. tapped by banks are very much open.
6. Bank telah menjalin kerjasama dengan beberapa 6. The Bank has cooperated with several institutions
institusi yang memiliki customer based dan jaringan with customer based and wide distribution network
distribusi yang luas untuk pengembangan usaha di for business development in several sectors such as
beberapa bidang seperti funding, kredit dan fee based funding, loans, and fee based income.
income. 7. With low loan-to-GDP ratio of 25%, Indonesia is
7. Dengan terendah loan-to-GDP ratio terendah sebesar expected to face structural change in credit cycle.
25%, Indonesia diharapkan menghadapi perubahan
struktural dalam siklus kredit.
8. Dengan adanya pemilik baru dari investor Jepang, 8. With new owner of Japanese investor, it allows for
telah memberikan kesempatan untuk memperluas opportunity to expand customer base from Japanese
customer based dari nasabah Jepang. customers.
9. Segmen UMK tetap merupakan segmen kredit yang 9. SME segment is still the fastest growth loan segment.
tumbuh paling cepat.
T- Threats T- Threats
1. Persaingan yang ketat dalam penghimpunan dana 1. Tight competition in collecting low-cost funds by
murah dengan memanfaatkan e-banking dan electronic utilizing e-banking and other electronic channel.
channel lainnya. 2. There are still lawsuit potentials from customers or
2. Masih terdapat potensi gugatan hukum dari nasabah counterparty related with old management problems.
maupun counterparty terkait dengan masalah-masalah 3. Recovery failure on bad productive assets and AYDA.
manajemen lama. 4. Worsening credit asset portfolio in material amounts
3. Kegagalan recovery atas aktiva produktif bermasalah particularly due to macroeconomic impact which
dan AYDA. affects the decline in CAR.
4. Terjadi pemburukan portfolio aset kredit dalam jumlah 5. Increasing interest rates can tighten bank liquidity.
material terutama dari dampak makro ekonomi yang 6. Small-scale banks are more sensitive on reputation
berdampak menurunnya CAR. threats
5. Meningkatkan tingkat suku bunga dapat
mengencangkan likuiditas bank.
6. Bank berskala kecil lebih sensitif pada ancaman
reputasi
a. Kebijakan Manajemen a. Policy Statement
Searah dengan upaya pencapaian target In line with business target achievements, JTrust
bisnis, JTrust Bank telah menetapkan dan terus Bank has set and implemented 4 priority target
310 menjalankan 4 fokus target prioritas yang dibentuk focuses set from 2014 to 2019 as foundation for
dari tahun 2014 hingga tahun 2019 kedepan business growth, as follows:
sebagai landasan bagi pertumbuhan bisnis, 1. Business Development:
sebagai berikut: • Evaluation and Business development
1. Pengembangan Bisnis: lending & funding
• Evaluasi dan Pengembangan bisnis lending • Technology-based business development
& funding to expand retail customers, attract fee
• Pengembangan bisnis yang berbasis based income and provide best service for
teknologi untuk memperluas nasabah ritel, customers
meraih fee based income dan memberikan • Measured KPI & Financial model
pelayanan yang terbaik bagi nasabah • Integrated MIS
• KPI & Financial model yang terukur • Strong Early Warning System
• MIS yang terintegrasi • Crossborder transaction adds funds and
• Early Warning System yang kuat reduces cost
• Crossborder transaction menambah dana • Budget Control
dan menurunkan biaya • NPL settlement in intensive manner.
• Budget Control 2. Business Process
• Penyelesaian NPL secara intensif. • Mapping potential customer and competitor
2. Business Process • Designing effective and efficient business
• Mapping potensial customer dan competitor process
• Menyusun proses bisnis yang efektif dan • Integrated promotional program
efisien • Monitoring disciplinary of sales process
• Program promosi yang terintegrasi • Revitalizing branches
• Monitoring disiplin sales process
• Revitalisasi kantor cabang
b. Kebijakan Manajemen Risiko dan Kepatuhan b. Risk Management Policy and Compliance
1. Penguatan implementasi dual control dan 1. Strengthening the implementation of dual
peningkatan kualitas melalui: control and quality improvement through:
• Penerapan RCSA (Risk Control Self • Implementation of RCSA (Risk Control Self
Assessment) Assessment)
• Penerapan JSOX Based Komponen • Implementation of JSOX Based
2. Pengembangan dan perbaikan 8 jenis profil Component
risiko manajemen yang terpisah dengan 2. Development and improvement of 8 types of
pengelola bisnis risk profile management that are separated
3. Penyempurnaan early warning system from business management 311
4. Penerapan four eye principles 3. Improvement the early warning system
5. Peningkatan kualitas implementasi komite 4. Implementation of four eye principles
kredit (NAK dibantu oleh konsultan, training 5. Improving the quality of the credit committee
kredit & LK oleh tenaga internal Bank) (Credit Application assisted by consultants,
6. Peningkatan kualitas pelaksanaan ALCO credit and financial institutions training by the
untuk mendapatkan penetapan suku bunga Bank’s internal employees)
produk bank yang kompetitif 6. Improving the quality of ALCO implementation
7. Peningkatan kualitas advis/rekomendasi to provide competitive interest rate for the
manajemen terkait pengelolaan risiko, Bank’s products
Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR) 7. Improving the quality of advice/ management’s
recommendation related to the risk
management, the Risk Management General
Policy (KUMR)
Penguatan kualitas bidang kepatuhan (GCG) dan Strengthening the quality of compliance (GCG)
budaya perusahan: and corporate culture:
1. Penguatan kualitas kebijakan manajemen 1. Strengthening quality management policies
maupun keputusan mengenai produk, jasa dan and decisions about products, services, as
layanan, serta pengelolaan perusahaan yang well as the management of the company as
tertuang dalam surat keputusan, surat edaran, stipulated in a decree, circulars, SOP both
SOP baik internal bank maupun eksternal internal bank and externally by providing input
dengan cara memberikan masukan kepada to the divisions, socialize, conduct assessment,
divisi-divisi, mensosialisasikan, melakukan etc.
assessment, dan lain-lain. 2. Strengthening implementation of corporate
2. Penguatan implementasi program budaya culture according to set standard.
perusahaan sesuai standar yang ditetapkan.
Selain itu setelah menjalin kerjasama melalui Besides, after forming collaboration through
”Bancassurance” juga akan lebih banyak “Bancasurance”, more products will be developed
mengembangkan produk guna mendukung dana to support low cost fund as well as optimizing the
murah, serta lebih mengoptimalisasikan jaringan existing network. Bank also will start to improve
yang telah ada. Bank juga akan mulai melakukan and upgrade its core system to support and
perbaikan pada upgrading core system guna develop the “E-Banking” and “M-Banking” to better
mendukung dan mengembangkan ”E-Banking” provide convenience for the prime customers, as
dan ”M-Banking” untuk lebih memberikan well as to be able to compete with liability products
kemudahan bagi Nasabah primanya, disamping of other banks.
312 untuk dapat bersaing dengan produk liabilitas
bank lainnya.
PT Bank JTrust Indonesia Tbk. telah menyusun RBB PT Bank JTrust Indonesia Tbk. has prepared a Business
secara realistis, komprehensif, terukur (achievable) Plan which is realistic, comprehensive, measurable
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan (achievable) by observing the principles of prudence and
responsif terhadap perubahan internal dan eksternal. responsive to internal and external changes. The following
Terkait dengan hal ini dapat disampaikan: can be said regarding the matter:
• RBB telah disusun berdasarkan kepada asumsi • The Bank’s Business Plan has been prepared
perkembangan ekonomi makro kedepan dan based on the assumption of future macroeconomic
kemampuan Bank sendiri disertai dengan penerapan developments and the ability of the Bank accompanied
prinsip kehati-hatian sehingga tercipta RBB yang by the implementation of the prudential principles so as
realistis, komprehensif dan terukur (achiveable). Bank to create a realistic, comprehensive and measurable
juga cukup responsif terhadap perkembangan kondisi (achiveable) Business Plan. The Bank was also
internal dan eksternal dengan melakukan Revisi RBB quite responsive with the development of internal
tahun 2015-2017 pada tanggal 30 Juni 2015 melalui and external condition by performing revision on its
Surat ke OJK No. 30.03/S-Dir-PPD/JTRUST/VI/2015, 2015-2017 Business Plan on June 30, 2015 through
serta Penyesuaian Revisi Rencana Bisnis PT Bank a letter to the FSA No. 30.03 / S-Dir-PPD / JTRUST /
JTrust Indonesia,Tbk Tahun 2015-2017 dengan surat VI / 2015, and made Adjustment to the Revision of the
ke OJK No. 11.01/S-DIR-PPD/JTRUST/IX/2015 Business Plan of the PT Bank JTrust Indonesia, Tbk
tertanggal 11 September 2015 dan telah melakukan for the years 2015-2017 through a letter to FSA No.
pembuatan RBB untuk tahun 2016-2018 yang telah 11.01/S-DIR-PPD/JTRUST/IX/2015 dated September
diserahkan dengan surat No. 30.03/S-DIR-PPD/ 11, 2015 as well as prepared a Business Plan for the
JTRUST/XI/2015 tanggal 30 November 2015. years 2016-2018 which has been submitted through
• Direksi telah melaksanakan RBB secara efektif. Hal ini a letter No. 30.03/S-DIR-PPD/JTRUST/XI/2015 dated
dilakukan Direksi, antara lain dengan cara melakukan November 30, 2015.
pemantauan efektifitas pelaksanaan RBB, sebagai • The Directors have implemented the Bank’s Business
berikut: Plan effectively. The Directors, among others,
- Pemantauan pencapaian realisasi RKAP/RBB performed monitoring of the effectivity of Business
kepada pemegang saham secara bulanan Plan implementation, as follows:
(performance review). - Monitoring the realization of the Company’s Budget
- Pemantauan pencapaian realisasi RBB Work Plan/Business Plan to the shareholders on a
disampaikan ke Bank Indonesia secara rutin per monthly basis (performance review).
Triwulanan. - Monitoring of the realization of Bank Business
- Pemantauan pencapaian realisasi terhadap RBB Plan is submitted to Bank Indonesia regularly
dilakukan secara langsung setiap akhir bulan every quarter.
dengan melakukan ”rapat prognosa bulanan” agar - Monitoring the realization of the Bank’s business
pencapaian sesuai target yang telah ditetapkan. plan is carried out directly at end of each month by
• Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap holding a “monthly prognosis meeting” so that the
pelaksanaan RBB. Terkait dengan hal ini dapat achievement is in accordance with the set targets. 313
disampaikan: • Commissioners have supervised the implementation
• Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap of the Business Plan. The following can be said
pelaksanaan RBB melalui penyusunan laporan regarding this matter:
pengawasan rencana bisnis (rutin per semesteran) • The Commissioners have supervised the
yang disampaikan kepada OJK dan rapat bulanan implementation of the Bank’s Business Plan by
Direksi-Komisaris. Dalam laporan dan rapat tersebut, preparing business plan monitoring report (routinely
selain bertindak sebagai pengawas, Komisaris juga every semester) which is submitted to FSA and
memberikan arahan dan masukan strategi kedepan in monthly meetings between Directors and
Bank. Commissioners. In the report and the meeting, in
addition to acting as a watchdog, the Commissioners
also provide direction and input for the future strategy
of the Bank.
3.
Pengembangan Infrastruktur dan 3. Infrastructure and Operations Development
operasional Phase 1. Reconsolidation in 2014
Fase 1. Rekonsolidasi di tahun 2014 Preparation and design:
Persiapan dan desain: - Revitalization of the branch and distribution
- Revitalisasi cabang dan distribution channel
channel - Develop effective business process
- Mengembangkan proses bisnis yang - Branch as a sales and Service Channel
efektif - Business process engineering
- Cabang sebagai sales dan Service Phase 2. Expansion
Channel a. 2015
- Business process engineering - Implementation of distribution channels
Fase 2. Ekspansi and branch
a. tahun 2015 - Implementation of effective business
- Implementasi distribution channel & process
cabang - Relocation of head office
- Implementasi effective business - Improve IT System to support MSME &
process retail banking business
- Relokasi kantor pusat - Implementation of XBRL (electronic
- Meningkatkan IT Sistem untuk business reporting)
mendukung bisnis MSME & ritel - Implementation of Network Security
banking and corporate Internet Banking
- Implementasi XBRL (electronic - Application of cash management
business reporting) - Preparing the Chip Card system to
- Implementasi Network Security and satisfy the BI provisions (NSICCS)
corporate Internet Banking - Implementation of performance
- Mengajukan cash management management system 315
- Mempersiapkan Chip Card system - Increasing the Loan Origination System
untuk memenuhi Ketentuan BI b. 2016-2017
(NSICSS) - Implementation of distribution channels
- Implementasi performance and branch
management system - Implementation of effective business
- meningkatkan Loan Origination process
System - Expansion of the branch office
b. tahun 2016-2017 - Implementation of e-banking
- Implementasi distribution channel & - Implementation of mobile banking for
cabang MSME customers
- Implementasi effective business - Implementation of cash management
process
- Ekspansi kantor cabang
- Implementasi e-banking
- Implementasi mobile banking untuk
nasabah MSME
- Implementasi cash management
C. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan C. Transparency of Bank Financial and Non-Financial
Bank yang Belum Diungkap Dalam Laporan Lainnya Conditions Not Yet Revealed In Other Reports
Sebagai perusahaan terbuka, PT Bank JTrust Indonesia As a public company, PT Bank JTrust Indonesia Tbk has
Tbk telah memberikan informasi keterbukaan mengenai provided disclosure information regarding the Bank’s
kondisi keuangan dan non-keuangan Bank kepada financial and non-financial conditions to stakeholders
para stakeholders melalui Publikasi Laporan Keuangan through the Publication of Annual Financial Statement,
Tahunan, Laporan Keuangan Triwulanan dan Laporan Quarterly Financial Statement and other Reports
lainnya yang disampaikan kepada regulator seperti Bank submitted to regulators such as Bank Indonesia (BI),
Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Financial Services Authority (OJK) and the Indonesian
Efek Indonesia (BEI) serta stakeholders lain sesuai dengan Stock Exchange (BEI) as well as other stakeholders
ketentuan yang berlaku. Publikasi Laporan Keuangan in accordance with applicable regulations. Publication
Tahunan setidaknya dimuat dalam 2 (dua) media masa/ of Annual Financial Statement is at least published in 2
koran yang berperedaran nasional di Indonesia, dan untuk (two) mass media/newspapers with national circulation
Laporan Keuangan Triwulanan setidaknya dimuat dalam in Indonesia, and the Quarterly Financial Statement is at
1 (satu) media masa/koran yang berperedaran nasional least published in 1 (one) mass media/newspaper with
di Indonesia serta disampaikan pada media yang mudah national circulation in Indonesia and presented in an easily
diakses melalui situs website www.jtrustbank.co.id. accessible medium via www.jtrustbank.co.id website. 317
Disamping mempublikasikan Laporan Keuangan yang Besides publishing the Financial Statements, PT Bank
dimaksud, PT Bank JTrust Indonesia Tbk juga menyusun JTrust Indonesia Tbk also prepares and submits reports
dan menyampaikan laporan publikasi dalam bentuk in form of Annual Report. The Annual Report is expected
Laporan Tahunan (Annual Report). Laporan Tahunan to explain the overall transparency of the Bank, including
diharapkan dapat menjelaskan transparansi kondisi Bank ownership, management, operational activities, business
secara menyeluruh termasuk kepemilikan, kepengurusan, development and performance of the Bank to the
kegiatan operasional, perkembangan usaha dan kinerja community/public in maintaining public confidence in the
Bank kepada masyarakat luas/publik dalam menjaga Bank.
kepercayaan masyarakat terhadap Bank.
Laporan Tahunan wajib disampaikan kepada Pemegang Annual Report must be submitted to Shareholders,
Saham, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan Bank Indonesia (BI), Financial Services Authority
(OJK), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), (OJK), Indonesian Consumers Foundation (YLKI),
Lembaga Pemeringkat Indonesia, Asosiasi Perbankan di Indonesian Rating Agency, Indonesian Banks Association
Indonesia (PERBANAS), Institut Bankir Indonesia (IBI), (PERBANAS), Indonesian Banking Institute (IBI ), two (2)
2 (dua) Lembaga Penelitian di Bidang Ekonomi dan competent Research Institutes in Economics and Finance,
Keuangan yang kompeten, 2 (dua) Majalah Ekonomi dan two (2) famous Economics and Finance Magazine, and
Keuangan yang terkenal, dan Kementerian industri. the Ministry of Industry.
Laporan Tahunan tersebut cakupan isinya cukup luas, The Annual Report contains a wide description including
meliputi penjelasan Informasi Umum perusahaan, Laporan General Information of the company, Annual Financial
Keuangan Tahunan, Opini dari Kantor Akuntan Publik Statement, Opinion of Public Accounting Firm (KAP),
(KAP), transparansi terkait Kelompok Usaha, transparansi transparency regarding Business Group, transparency
laporan kepegawaian, transparansi laporan keuangan of staffing report, transparency of financial statements in
sesuai ketentuan PSAK, Eksposur dan Manajemen Risiko accordance with GAAP, Exposure and Risk Management,
dan Informasi lain yang berhubungan dengan Operasional and other Information related with Bank Operations.
Bank.
Adapun Informasi Umum meliputi: Susunan Pengurus, General Information contains: Members of the Board,
Rincian Kepemilikan Saham, perkembangan usaha Bank, Details of Share Ownership, development of the Bank’s
sasaran, strategi dan kebijakan manajemen, struktur business, objectives, strategy and policy management,
organisasi, aktivitas utama, Teknologi Informasi, jaringan organizational structure, major activities, Information
kantor, dan hal-hal penting yang diperkirakan akan terjadi Technology, office networks, and important things that
di masa mendatang, jumlah dan struktur SDM. Sedangkan are expected to occur in the future, the number and HR
Laporan Keuangan Tahunan adalah laporan keuangan structures. Meanwhile the Annual Financial Statement is
akhir tahun yang merupakan laporan keuangan yang a year-end financial statement which has been audited by
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) beserta Public Accounting Firm (KAP) with their opinions.
opininya.
Transparansi juga harus diterapkan pada informasi Transparency should also apply to information regarding
mengenai produk-produk Bank maupun produk lembaga the Bank’s products and other financial institutions products
keuangan lainnya seperti bancassurance yang dijual such as bancassurance that are sold through banks, so
melalui bank, sehingga nasabah memperoleh informasi that customers can obtain clear information about the
yang jelas mengenai manfaat dan risiko serta biaya-biaya benefits and risks and costs inherent in such products.
yang melekat pada produk-produk tersebut. Transparansi This transparency can be in form of information in Bahasa
ini dapat berupa informasi dalam bahasa Indonesia yang Indonesia and delivered to the customers in complete and
disampaikan kepada nasabah secara lengkap dan jelas clear manner related to the product characteristics both
mengenai karakteristik produk baik lisan maupun tulisan. in oral and written. Minimum information includes product
Informasi minimal mencakup nama produk, jenis produk, name, product type, benefits and risks attached, protocols
manfaat dan risiko yang melekat, tatacara penggunaan to use the product, cost of products, the calculation of
produk, biaya-biaya produk, perhitungan bunga atau bagi interest or for the results and profit margins, the period
hasil dan margin keuntungan, jangka waktu berlakunya of validity of products and the Bank’s product publishers
produk dan penerbit produk Bank termasuk ada atau including whether there is product guarantee or not. If there
318 tidaknya penjaminan produk. Apabila terdapat perubahan are changes in product characteristics, the Bank shall
karakteristik produk, Bank segera memberitahukan immediately notify the customers. Information about the
kepada nasabah. Informasi mengenai produk tersebut products is delivered clearly, truthfully and honestly using
disampaikan dengan jelas, benar, dan jujur serta dengan media that is easy to read and accessible to customers.
menggunakan media yang mudah dibaca dan diakses
oleh nasabah.
Bank juga secara berkesinambungan melakukan The Bank also continuously updates customer data, so
pengkinian data nasabah, sehingga data pribadi yang that personal data submitted by customers to the Bank is
disampaikan nasabah kepada Bank juga selain harus transparent and up-to-date, this is in addition to improve
transparan juga merupakan data yang terkini, hal ini selain the protection of customers’ privacy in touch with the Bank
untuk meningkatkan perlindungan terhadap hak-hak as well as to minimize other risks caused by incorrect or
pribadi nasabah dalam berhubungan dengan Bank dan inaccurate customer data. The Bank also must request
juga untuk meminimalisir risiko lainnya yang diakibatkan written consent from the customers if the Bank will provide
ketidakbenaran atau ketidakakuratan data nasabah. Bank or disseminate personal data of Customer to another Party
juga harus meminta persetujuan tertulis dari nasabah jika for commercial purposes, unless otherwise stipulated by
Bank akan memberikan dan atau menyebarluaskan Data other laws and regulations.
pribadi Nasabah kepada Pihak lain untuk tujuan komersial,
kecuali ditetapkan lain oleh peraturan perundang-
undangan lain yang berlaku.
Transparansi juga harus dilaksanakan pada penyelesaian Transparency should also performed in the settlement
pengaduan nasabah yang merupakan salah satu bentuk of customer complaints, which is a form of increased
peningkatan perlindungan nasabah sehingga hak-hak customer protection so that the rights of customers in
nasabah dalam bertransaksi dengan Bank senantiasa making transactions with the Bank are always guaranteed.
terjamin. Pengaduan nasabah harus segera ditindaklanjuti Customer complaints should be followed up immediately
agar tidak menurunkan reputasi bagi Bank dan dapat to protect the Bank’s reputation risk and public confidence
menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga in the banking institutions. The Bank has a period of 2
perbankan. Bank memiliki waktu 2 (dua) hari kerja untuk
penyelesaian pengaduan lisan dan 20 (dua puluh) hari (two) business days for the settlement of oral complaints
kerja penyelesaian pengaduan tertulis. and 20 (twenty) days for written complaints.
Bank harus memiliki unit dan atau fungsi khusus di The Banks should have a special unit or function for
bidang pengaduan nasabah yang berada di Kantor Pusat customer complaints at the Headquarters which address
Bank yang menangani dan menyelesaikan pengaduan and resolve customer complaints, and shall publish
nasabah, dan wajib mempublikasikan keberadaan unit ini the existence of this unit to the public. The results of
kepada masyarakat. Hasil penanganan dan penyelesaian the handling and settlement of the complaints must be
pengaduan tersebut secara triwulanan harus dilaporkan reported on a quarterly basis to the Financial Services
kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/Bank Indonesia Authority (OJK)/Bank Indonesia (BI).
(BI).
D. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) dan D. The Amount of Internal Fraud and Settlement Efforts
Upaya Penyelesaian Oleh Bank by Bank
Internal Fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang Internal Fraud is irregularity/fraud committed by
dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap management, permanent and temporary employees
(honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan (honorarium and outsourcing) related to work process
kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi and the Bank’s operations that affect the Bank’s financial
keuangan Bank secara signifikan. Maksud mempengaruhi condition significantly. The meaning of significantly
kondisi keuangan Bank secara signifikan adalah jika affecting the Bank’s financial condition is if the impact of
dampak penyimpangannya > Rp100.000.000,- (seratus the deviation > Rp100,000,000, - (one hundred million
juta rupiah). rupiah).
Selama tahun 2015 jumlah kasus kecurangan (Internal During 2015 the number of fraud cases (Internal Fraud)
Fraud) yang dilakukan oleh pegawai Bank (pegawai tetap conducted by Bank employees (permanent and temporary
dan pegawai tidak tetap) dan/atau pihak eksternal Bank employees) and/or external parties that affect the Bank’s 319
yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara financial condition significantly or impact of deviations
signifikan atau dampak penyimpangan > Rp100.000.000,- > Rp100,000,000, - (one hundred million rupiah) as the
(seratus juta rupiah) sebagaimana tabel berikut: following table:
(satuan)
(satuan)
Terdapat 2 (dua) kasus kecurangan (Internal Fraud) There are two (2) cases of fraud (Internal Fraud) that
yang terjadi tahun 2014 dan terungkap tahun 2015, occurred in 2014 and was revealed in 2015, in the second
pada Semester II (bulan Agustus) tahun 2015 Bank telah half (August) of 2015 Bank has attempted settlement
melakukan upaya penyelesaiannya melalui proses hukum through legal process by reporting the employees involved
dengan melaporkan pegawai yang terlibat fraud kepada in fraud to the authorities/police of Republic of Indonesia
pihak berwajib/Kepolisian. Sedangkan untuk 1 (satu) (INP). For 1 (one) case of fraud that happens in 2015,
kasus kecurangan yang terjadi tahun 2015 Bank telah the Bank has settled it by dishonorable discharge of said
melakukan upaya penyelesaiannya dengan pelakunya employee from the Bank.
320 dikeluarkan dari Bank.
Pada tahun 2015 Bank telah mengimplementasikan In 2015, the Bank has implemented programs on each
program-program pada setiap Pilar Strategi anti c. fraud pillar of anti-fraud strategy continuously and consistently,
secara berkesinambungan dan konsisten antara lain: among others:
a. Sosialisasi anti fraud secara berkala a. Socialization of anti-fraud periodically
b. Program Know Your Employee (KYE) b. Know Your Employee (KYE) Program
c. Implementasi Whistleblowing system c. Whistleblowing system Implementation
d. Program Surprise Audit d. Surprise Audit Program
e. Program Surveillance Audit e. Audit Surveillance Program
f. Investigasi kasus f. Investigation of cases
g. Evaluasi serta monitoring tindak lanjut penyelesaian g. Evaluation and follow-up monitoring for resolving
kasus fraud cases of fraud
Perlindungan yang diberikan kepada pelapor fraud The protection granted to fraud reporter includes Bank
meliputi perlindungan Bank terhadap perlakukan yang protection against adverse treatment such as unfair
merugikan seperti pemecatan yang tidak adil, penurunan dismissal, demotion, discrimination in all forms, and
jabatan/pangkat, diskriminasi dalam segala bentuk, dan harming personal file records.
catatan yang merugikan dalam arsip pribadi pegawai
(personal file record).
321
WBS J Trust Bank dikelola oleh Desk Anti Fraud yang J Trust Bank WBS is managed by the Anti Fraud Desk
langsung dibawah pengendalian Direktur Utama sehingga directly under the control of President Director so that any
setiap pengaduan yang masuk dalam WBS Bank akan complaints received in the Bank’s WBS will be opened by
dibuka oleh pejabat anti fraud dan diteruskan kepada the anti-fraud authorities and forwarded to the President
Direktur Utama untuk mendapatkan tindak lanjut. Director to get follow-up.
Selama tahun 2015 terdapat 2 (dua) laporan pelanggaran During 2015 there were two (2) reports of violations that
yang masuk ke dalam WBS J Trust Bank dan telah went into WBS JTrust Bank and have been followed up by
ditindaklanjuti oleh Bank dengan melakukan investigasi the Bank by conducting a special investigation.
khusus.
F. Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian F. Total Legal Issues and Settlement Efforts by Bank
Oleh Bank Legal issues are civil and criminal legal issues faced by
Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum the Bank over a period of reporting year and have been
perdata dan pidana yang dihadapi Bank selama periode filed through legal process.
tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.
Selama tahun 2015 jumlah permasalahan hukum perdata During 2015 the number of civil and criminal cases faced
dan pidana yang dihadapi PT Bank JTrust Indonesia Tbk by PT Bank JTrust Indonesia Tbk, which has been filed
yang telah diajukan melalui proses hukum sebagaimana through legal process, as the following table:
tabel berikut:
Permasalahan hukum yang umumnya dihadapi oleh Bank Legal issues commonly faced by the Bank are:
adalah: • Civil action
• Gugatan Perdata • Suspension of Payment (PKPU)
• Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) • Criminal Reports
• Laporan Pidana
Upaya penyelesaian permasalahan hukum oleh Bank Efforts to resolve legal issues by the Bank include:
antara lain: • Ensure handling of cases, both handled by internal and
• Memastikan penanganan kasus, baik yang ditangani external lawyers are in accordance with the provisions
oleh internal maupun eksternal lawyer sesuai dengan of applicable law.
ketentuan hukum yang berlaku. • Monitor the progress of legal cases handled by both
• Memonitor perkembangan penanganan kasus-kasus internal and external lawyers.
hukum baik yang ditangani oleh internal maupun
eksternal lawyer.
G. Penggunaan Pihak Penyedia Jasa Teknologi Informasi/ G. Use of Information Technology Vendor
Vendor TI
Berdasarkan PBI No.9/15/PBI/2007 tanggal 30 Nopember Based on PBI No.9/15/PBI/2007 dated 30 November
2007, dan SE BI No.9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007, and BI Circular No. 9/30/DPNP dated 12 December
2007 Perihal Penerapan Manajemen Risiko Dalam 2007 regarding Implementation of Risk Management
Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum, Bank in the Use of Information Technology by Commercial
dapat menggunakan jasa pihak lain/pihak penyedia jasa Banks, the Bank may use the services of the other party/
teknologi informasi untuk menyelenggarakan kegiatan information technology vendor to organize the activities of
teknologi informasi dalam rangka meningkatkan efektivitas information technology in order to improve effectiveness
dan efisiensi pencapaian tujuan strategis. and efficiency in achieving strategic objectives.
Penggunaan pihak penyedia jasa TI menyebabkan Bank The use of IT vendors causes the Bank dependency on
memiliki ketergantungan terhadap jasa yang diberikan services provided in an ongoing basis or within a certain
secara berkesinambungan dan atau dalam periode period that can affect the incidence of the Bank risk in form
tertentu yang dapat mempengaruhi timbulnya risiko Bank of operational risk, compliance, legal and reputational,
berupa risiko operasional, kepatuhan, hukum dan reputasi among others, for their failure to service providers in
antara lain karena adanya kegagalan penyedia jasa dalam providing services, breach of security or inability to comply
menyediakan jasa, pelanggaran terhadap pengamanan with applicable laws and regulations.
atau ketidakmampuan untuk mematuhi hukum dan
peraturan yang berlaku.
a. Proses Pemilihan dan Penentuan Pihak Penyedia a. The Selection and Determination Process of
Jasa Teknologi Informasi Information Technology Vendor
Secara umum proses pemilihan dan penentuan In general the selection and determination process of
pihak penyedia jasa teknologi informasi/calon vendor information technology vendor (related with system/
TI (terkait dengan kerjasama sistem/program) di program cooperation) in PT Bank JTrust Indonesia 323
PT Bank JTrust Indonesia Tbk meliputi: Tbk include:
a.1.Mendapatkan sumber informasi calon vendor TI a.1. Getting information sources of IT vendors from:
dari: • Previous experience in interacting with
• Pengalaman sebelumnya dalam berinteraksi prospective vendors.
dengan calon vendor. • Introduction network of fellow banking IT.
• Jaringan perkenalan rekan-rekan sesama IT • Browsing on the internet.
perbankan. • Input from other business units/divisions/
• Browsing di internet. branches/internal.
• Masukan unit bisnis/Divisi/Cabang/internal • Seminars or training.
lainnya.
• Seminar atau pelatihan.
a.2.Kriteria dan dasar pertimbangan dalam a.2.Criteria and basic consideration in determining
menentukan calon vendor TI yang akan dipilih: candidates for IT vendors to choose from:
• Memenuhi nilai total tertinggi/maksimal 100 • Meeting the highest total value/maximum 100
dari gabungan 3 aspek penilaian yaitu: of the combined 3 aspects of assessment,
• Aspek Fungsional, bobot 40% dengan namely:
maksimal nilai 40. • Functional Aspects, weighs 40% with a
• Aspek Teknis, bobot 30% dengan maksimal maximum value of 40.
nilai 30. • Technical Aspects, weighs 30% with a
• Aspek Finansial, bobot 30% dengan maksimal maximum value of 30.
nilai 30. • Financial Aspects, weighs 30% with a
a.3.Prosedur permohonan persetujuan calon vendor maximum value of 30.
TI yang akan dipilih: a.3.Approval application procedures for prospective
• Melakukan review terhadap rencana bisnis vendors to choose from:
tahunan yang berisi daftar proyek yang akan • Conducting a review on the annual business
dijalankan, dan menyusun skala prioritas plan that contains a list of projects to be
terhadap proyek yang akan dijalankan executed, and setting priority scale to the
tersebut. projects.
• Kunjungan kerja rutin ke lokasi kerja/data center • Routine working visit to work site/data center of the
dari vendor TI utama. major IT vendors.
• Permintaan laporan keuangan tahunan (Audited) • Requesting for annual financial statements
vendor TI utama. (Audited) of major IT vendors.
• Permintaan hasil audit independen dari lembaga • Requesting independent audit results of the
terkait misalnya ISO. relevant institutions such as ISO.
• Rapat berkala dengan vendor TI utama. • Meeting regularly with major IT vendors.
• Pemantauan progres penyelesaian proyek TI • Monitoring progress of completion of IT projects
secara berkala sesuai prinsip Project Management. on a regular basis according to the principles of
Project Management.
Serta berdasarkan hasil pengawasan Otoritas Jasa And based on the supervision results of the Financial
Keuangan (OJK) terhadap kinerja bank sampai dengan Services Authority (OJK) on the bank’s performance until
posisi Oktober 2015, bahwa kinerja J Trust Bank telah the position in October 2015, that the performance of
menunjukkan perbaikan dan memenuhi kriteria sesuai J Trust Bank has shown improvement and met the criteria
ketentuan yang berlaku untuk keluar/lepas dari status according to applicable regulations to exit/escape the
“Pengawasan Intensif”, maka sesuai Surat OJK Nomor “Intensive Supervision” status, then according to the
SR-223/D.03/2015 tanggal 10 Desember 2015 perihal OJK Letter No. SR -223/D.03/2015 dated 10 December
Penetapan Bank Saudara Dalam Status Pengawasan 2015, regarding Determination of Bank Saudara in Normal
Normal, bahwa OJK telah menetapkan status pengawasan Supervision Status, that the OJK has set J Trust Bank
J Trust Bank dalam “Status Pengawasan Normal”. supervision status in the “Normal Supervision Status “.
Status Pengawasan Normal Bank agar kondisinya terjaga The Bank’s Normal Supervision status is to ensure the
dengan baik, maka Manajemen J Trust Bank senantiasa condition is well maintained, then the Management of J
berupaya optimal memperhatikan dan melakukan hal-hal Trust Bank always strives optimally to pay attention to and
antara lain: do things, among others:
• Perbaikan kinerja rentabilitas dan pengelolaan • Improved performance profitability and effective asset
kualitas aset yang efektif untuk menetapkan arah dan quality management to set the direction and strategy
strategi permodalan jangka panjang dalam rangka of long-term capital in order to create a sustainable
menciptakan pertumbuhan modal secara organik capital growth organically
yang bersifat sustainable. • Maintaining a minimum CAR ratio of 11% and NPL
• Menjaga rasio KPMM minimal 11% dan rasio ratio in accordance with applicable regulations and
NPL sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta considering the ratio of the industry average.
mempertimbangkan rasio rata-rata industri. • Maintaining liquidity stability through careful liquidity
• Menjaga kestabilan likuiditas melalui pengelolaan management by monitoring early warning indicators
likuiditas secara hati-hati dengan memperhatikan and adequacy of liquid assets.
early warning indicators dan kecukupan alat likuid.
• Meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko • Improving the quality of risk management
pada risiko utama Bank dan penguatan kualitas Good implementation at the Bank’s major risks and
Corporate Governance. strengthening the quality of Good Corporate
• Meningkatkan kecukupan Sumber Daya Manusia baik Governance.
kualitas maupun kuantitas, melalui identifikasi gap • Improving the adequacy of Human Resources both in
kompetensi, perekrutan yang efektif, pelatihan yang quality and quantity, through identifying competency
tepat dan memadai yang memperhatikan kewajiban gaps, effective recruitment, proper and adequate
pemenuhan rasio minimum biaya pendidikan terhadap training which fulfills the requirement of minimum ratio
keseluruhan biaya tenaga Kerja. of cost of education to the overall cost of Labor.
• Menyelesaikan tindak lanjut komitmen hasil • Completing follow-up on commitment to the OJK test
pemeriksaan OJK. results.
Pemberian dana untuk Kegiatan Sosial merupakan bentuk Disbursement of funds for social activities is part of the
implementasi dari program tanggung jawab sosial perusahaan implementation of PT Bank JTrust Indonesia corporate social
(Corporate Social Responsibility/CSR) dari PT Bank JTrust responsibility. It is believed such implementation improved
Indonesia Tbk yang diyakini nantinya dapat menciptakan conditions for a better society and environment, as well as
kondisi masyarakat yang lebih baik dan kondusif, serta being able to respond to various changes in the community’s
mampu menanggapi berbagai perubahan dalam kehidupan life. Subsequently and ultimately this form a relationship which
masyarakat yang pada akhirnya akan menciptakan hubungan is mutually beneficial and PT Bank JTrust Indonesia Tbk and
yang saling bermanfaat dan menguntungkan antara PT Bank society in general.
JTrust Indonesia Tbk dengan masyarakat luas.
326 PT Bank JTrust Indonesia Tbk dalam melaksanakan kegiatan In carrying out its operational activities, PT Bank JTrust
operasionalnya senantiasa berusaha menciptakan suasana Indonesia Tbk strives to create an atmosphere that is more
yang lebih harmonis dengan masyarakat disekitar khususnya harmonious with the surrounding community in particular
dan masyarakat luas pada umumnya sehingga diharapkan and the public in general, so to provide favorable image
dapat menjadi perusahaan yang terus diminati serta disukai that the company, continue to be sought after and preferred
oleh masyarakat. Terciptanya lingkungan dalam masyarakat by the community. Establishing safe environment for the
yang aman, nyaman dan dinamis diyakini sebagai kondisi communities, comfortable and dynamic is believed to be the
ideal bagi perkembangan dan kelangsungan dunia usaha di ideal conditions for the development and sustainability of the
manapun. business.
Dilandasi suatu pemikiran bahwa perusahaan adalah bagian Based on the idea that the company is part of a community
dari suatu masyarakat disekitarnya, maka PT Bank JTrust around it, PT Bank JTrust Indonesia Tbk realizes that it has
Indonesia Tbk menyadari bahwa sebagai perusahaan yang a social responsibility to develop and empower people’s lives
memiliki tanggung jawab sosial untuk mengembangkan dan through its program “JTrust Care” that focuses on helping the
memberdayakan kehidupan masyarakat di sekitarnya melalui community in the areas of education, health, social-religious,
program “JTrust Peduli” yang fokus membantu masyarakat environmental, and emergency response to natural disaster.
dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial keagamaan,
lingkungan hidup, dan tanggap darurat terhadap setiap
bencana alam.
5 (Lima) Pilar CSR PT Bank JTrust Indonesia Tbk Five CSR Pillars of PT Bank JTrust Indonesia Tbk
Guna mewujudkan segenap perihal di atas maka PT Bank In order to realize the subjects mentioned above, various
JTrust Indonesia Tbk melakukan berbagai upaya dengan attempts PT Bank JTrust Indonesia Tbk made include
memperhatikan 5 (lima) pilar Corporate Social Responsibility observing the five pillars of Corporate Social Responsibility
(CSR) sebagai prinsip dan dasar dalam pelaksanaan kegiatan (CSR) as the basic principles and in implementing the activities
tersebut di lapangan. Adapun kelima pilar dimaksud adalah in the field. The five pillars are as follows:
sebagai berikut:
Sepanjang tahun 2015 PT Bank JTrust Indonesia Tbk Throughout the year 2015 PT Bank JTrust Indonesia Tbk
terus berperan serta dalam membangun masyarakat continued to participate in develop the community within the
dalam kerangka pelaksanaan program Corporate Social framework of the implementation of the program of Corporate
Responsibility (CSR) dengan rincian penyaluran dana yang Social Responsibility (CSR) with details of funds distribution
fokus dalam beberapa bidang kegiatan sebagai berikut: that focus on a few areas of activity as follows:
1. Pendidikan 1. Education
Salah satu program CSR dalam bidang pendidikan One of the CSR program in the field of education
yang dilaksanakan oleh PT Bank JTrust Indonesia Tbk conducted/carried out by PT Bank JTrust Indonesia Tbk
adalah program bantuan sumbangan pendidikan yang was the education donation assistance program working
bekerja sama dengan Koperasi Karyawan Mulia Industry, with KoperasiKaryawanMulia Industry, Cikarang, Bekasi,
Cikarang – Bekasi Jawa Barat, berupa pemberian bantuan West Java, – in the form of donations for education
santunan pendidikan bagi murid SD/SMP/SMA yang yatim (granting assistance cash benefit for education) for
piatu didaerah sekitar. orphaned students in elementary/junior high/high school
in surrounding area.
Penyaluran dana program CSR untuk kegiatan Donating the CSR programs funds to educational activities
pendidikan yang diadakan pada tanggal 25 Agustus 2015 held on August 25, 2015 of Rp2,550,000 (two million five
membutuhkan dana sebesar Rp2.550.000,- (dua juta lima hundred and fifty thousand rupiah).
ratus lima puluh ribu rupiah).
Pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan Donor Darah The implementation of the Organization of the Blood
tersebut pada tanggal 8 April 2015 membutuhkan dana Donation Activity on April 8, 2015 required funds amounting
sebesar Rp12.184.500 (dua belas juta seratus delapan of Rp12,184,500 (twelve million one hundred eighty-four
puluh empat ribu lima ratus rupiah). thousand five hundred rupiah).
Dalam acara pemotongan hewan kurban, yang In this the event, the company donated 1 cow at a price of
disumbangkan sebanyak 1 ekor sapi dengan harga Rp22,500,000 (twenty-two million five hundred thousand
sebesar Rp22.500.000,- (dua puluh dua juta lima ratus rupiahs).
ribu rupiah).
Selain tetap memperhatikan dan meningkatkan aktivitas yang Besides maintaining consideration and improving activities
sesuai dengan 5 (lima) pilar Corporate Social Responsibility based on 5 (Ice) pillars of Corporate Social Responsibility
(CSR) PT Bank JTrust Indonesia Tbk sebagaimana yang (CSR) of PT Bank JTrust Indonesia Tbk as has been previously
telah diuraikan sebelumnya. Adapun rencana program elaborated, CSR Program Plan includes several activities
CSR di tahun 2016 terdapat beberapa kegiatan yang masih which have been done in the previous years. However, there
merupakan pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya, namun are several big events which are planned to be carried out as
ada beberapa kegiatan yang cukup besar yang rencana akan far as the company’s ability allows.
dijalankan sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Berikut beberapa rencana program kegiatan CSR di tahun The following are several CSR program activities for the year
2016 yang dapat disampaikan: 2016:
• Kegiatan Donor Darah • Blood donation
• Pelaksanaan pemotongan Hewan Kurban • “Qurban” animal slaughter
• Pemberian santunan anak Yatim Piatu • Donations to orphanage
• Beasiswa bagi anak karyawan dasar yang berprestasi • Scholarship for children of employees with high
• Bantuan bencana alam achievement
• Lingkungan Hidup (Go Green) • Donations for natural disaster victims
Disamping itu PT Bank JTrust Indonesia Tbk tetap akan • Go Green
mendukung program inisiatif Otoritas Jasa Keuangan Moreover, PT Bank JTrust Indonesia Tbk will still maintain
(OJK) dalam bidang edukasi keuangan (dalam bidang and support for initiative programs of Financial Services
Perbankan). Dukungan terhadap bank akan menjalankan Authority (OJK) in the fields of financial education (in
program yang bernama SIKAPI, yang pernah dijalankan the banking field). The bank will carry out a program
pada periode sebelumnya. Program ini ditujukan bagi called SIKAPI, which had been carried out previously.
masyarakat disekitar Kantor Pusat dan kantor cabang J This program is aimed at the people who live within the 329
Trust Bank. proximity of Head Office and Branch Offices of J Trust
Bank.
7.1. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Politik 7.1 Donations for Political Activities
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selama tahun Just like the previous years, throughout 2015 PT Bank
2015 PT Bank JTrust Indonesia Tbk tidak pernah JTrust Indonesia Tbk never engaged in any political
melakukan kegiatan politik atau memberikan sumbangan activities or provide donations for political activities.
dana untuk kegiatan politik.
VIII. TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIS PERUSAHAAN VIII. TASKS AND FUNCTIONS OF CORPORATE
SECRETARY
Sebagai perusahaan publik, PT Bank JTrust Indonesia As a public Corporation, PT Bank JTrust Indonesia Tbk
Tbk. membentuk Sekretaris Perusahaan yang berperan established a Corporate Secretary whose role is as a link
sebagai penghubung antara Bank dengan para investor, between the bank and investor, capital market, regulator
pelaku pasar modal, regulator dan juga para pengamat and also analysts and the society in general. The Corporate
serta masyarakat secara lebih luas. Sekretaris Perusahaan Secretary facilitates effective communication and ensures
memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan availability of informative for various parties and acts as the
tersedianya informasi untuk berbagai pihak serta berperan main link between the Company, Financial Services Authority,
sebagai penghubung utama antara Perseroan, Otoritas Jasa Bank of Indonesia, Deposit Insurance Corporation, Indonesian
Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan Stock Exchange and the public.
Bursa Efek Indonesia dan publik.
Nama dan Riwayat Jabatan Singkat Name and Brief Professional Background
Posisi Sekretaris Perusahaan PT Bank JTrust Indonesia Tbk. The position of Corporate Secretary of PT Bank JTrust
sejak 1 Oktober 2015 dijabat Adi Bintoro Soerjohoesodo (profil Indonesia Tbk has been held by Adi Bintoro Soerjohoesodo
lengkap dapat dilihat pada Data Perusahaan pada Laporan since October 1, 2015 (complete profile can be found in this
Tahunan ini). year’s Company Profile and Annual Report).
Riwayat jabatan singkat Adi Bintoro Soerjohoesodo di PT Bank Brief professional background of Adi Bintoro Soerjohoesodo in
JTrust Indonesia Tbk. dapat disampaikan, sebagai berikut: PT Bank JTrust Indonesia Tbk. is as follows:
Riwayat Jabatan Singkat Sekretaris Perusahaan Brief Professional Background of Corporate Secretary
Secara lebih rinci, uraian pelaksanaan tugas Sekretaris In more detail, the elaboration of Corporate Secretary’s Task
Perusahaan terkait hubungan dengan investor, dapat Implementation regarding relations with investor is as follows:
disampaikan sebagai berikut:
PT Bank JTrust Indonesia Tbk. memberikan hak kepada para PT Bank JTrust Indonesia Tbk provides the investors and
investor dan analis pasar modal untuk melaksanakan hak- capital market analysts with the rights to implement their
haknya sebagai pemegang saham, dalam rangka mendukung rights as share holders, in order to support and provide better
dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada understanding to the investor and capital market analysts
para investor dan analis pasar modal berkenaan dengan regarding the Bank’s performance. This can be done through
kinerja Bank. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan several Investor Relations activities. The Investor Relations
Investor Relations. Adapun kegiatan Investor Relations yang activities conducted throughout 2015 are as follows:
dilaksanakan selama tahun 2015, sebagai berikut:
Road Show dan Analyst Meeting Road Show and Analyst Meeting
PT Bank JTrust Indonesia Tbk. memberikan kesempatan PT Bank JTrust Indonesia Tbk. provides opportunities for
kepada para nasabah, investor dan analis pasar modal the customers, investor and capital market analysts to be 331
untuk mengetahui perkembangan terkini dari perseroan informed about the latest development of the Company
melalui kegiatan roadshow dan pertemuan analis. Adapun through road shows and analysts meeting. However, in 2015,
selama tahun 2015, perseroan belum mengadakan kegiatan the Company didn’t conduct the activity of performance and
hubungan investor pemaparan kinerja maupun perkembangan latest development elaboration to the public outside the public
terkini kepada publik diluar kegiatan public expose. expose activity.
Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Company Profile
PT Bank JTrust Indonesia Tbk. senantiasa memberikan PT Bank JTrust Indonesia Tbk. always facilitates stakeholders
kemudahan bagi stakeholder’s untuk mengakses informasi to access information regarding financial and corporate
mengenai informasi finansial dan perusahaan, publikasi information, Publication (press release), products and
(press release), produk dan aksi korporasi melalui situs web corporate actions through the website www.jtrustbank.co.id.
www.jtrustbank.co.id.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, nasabah dapat To get further information, customers can contact the Call
menghubungi Call Center (021) 29261000. Bagi investor Center (021) 29261000. Investors can directly contact
dapat langsung menghubungi Corporate Secretary/Investor Corporate Secretary/Investor Relations PT Bank JTrust
Relations PT Bank JTrust Indonesia Tbk. dengan telepon ke Indonesia Tbk by calling (62-21) 2926 1111 or through the
(62-21) 2926 1111 ataupun melalui contact us form di situs “Contact Us” form in the website www.jtrustbank.co.id.
web www.jtrustbank.co.id.
Perusahaan juga senantiasa melakukan pelaporan informasi The Company also conduct reporting on information and
dan fakta material melalui surat kepada Bapepam-LK dan material facts through letters to Bapepam-LK and Electronic
Electronic Reporting kepada Bursa Efek Indonesia (www.idx. Reporting to Indonesian Stock Exchange (www.idx.co.id).
co.id).
Daftar Siaran Pers Bank Tahun 2015 List of the Bank’s Press Release in 2015
Tanggal Ringkasan Siaran Pers
No.
Date Summary of Press Release
22 Januari 2015 Peresmian Relokasi Kantor Cabang dan Kios Mikro Bank Mutiara Fatmawati
1
Inauguration on the Relocation of Branch Office and Micro Kiosk of Bank Mutiara Fatmawati
17 Februari 2015 Kerjasama Penyaluran Kredit Bank Mutiara - PT Andalan Finance Indonesia
2
Cooperation on Credit Distribution of Bank Mutiara – PT Andalan Finance Indonesia
18 Februari 2015 Kerjasama Bank Mutiara - PT Trimegah Securities Tbk dalam penjualan Sukuk Ritel SR-007
3
Cooperation between Bank Mutiara – PT Trimegah Securities Tbk on Islamic Bond SR-007 sales
27 Februari 2015 Perayaan Imlek Bank Mutiara
4
Chinese New Year Celebration of Bank Mutiara
30 Maret 2015 Pergantian nama dari Bank Mutiara menjadi Bank JTrust Indonesia
5
Name transformation from Bank Mutiara to Bank JTrust Indonesia
15 April 2015 Bank Mutiara Serahkan Hadiah Mobil Kepada Nasabah di Yogyakarta
6
Bank Mutiara Awards a Car Prize to Customer in Yogyakarta
22 April 2015 Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Bank Mutiara - PT Andalan Finance Indonesia
7
Cooperation on Giving Credit Facility between Bank Mutiara and PT Andalan Finance Indonesia
04 Mei 2015 Bank Mutiara Serahkan Hadiah Mobil Kepada Nasabah di Bandung
8
Bank Mutiara Awards Car Prize to Customer in Bandung
332 9
08 Mei 2015 Putusan PN Surakarta Terhadap Bank Mutiara Tidak Dapat Dieksekusi
The Verdict of Surakarta Court on Bank Mutiara is not being Executed
18 Mei 2015 Vonis Robert Tantular dalam Kasus Reksadana Antaboga
10
The Verdict of Robert Tantular on Reksadana Antaboga Case
29 Mei 2015 Kerjasama Penyaluran Kredit Melalui Koperasi Nusantara
11
Cooperation on Credit Delivery Through Nusantara Co op
16 Juni 2015 Bank Mutiara Ajukan Perlawanan Terhadap Rencana Eksekusi Antaboga
12
Bank Mutiara Proposes Resistance Toward Antaboga Execution Plan
17 Juni 2015 Putusan PN Jakarta Pusat, Robert Tantular Bertanggungjawab Atas Nasabah Antaboga
13
The Verdict of Central Jakarta Court, Robert Tantular Responsible on Antaboga Customers
23 Juni 2015 Bank JTrust Indonesia Perkenalkan Logo Baru (RUPSLB)
14
Bank JTrust Indonesia Introduces New Logo (ESGM)
13 Juli 2015 Bank JTrust Indonesia Santuni Anak Yatim
15
Bank JTrust Indonesia Gives Donation to the Orphans
22 Juli 2015 Weston International Asset Recovery Corporation, inc. Membatalkan Gugatan Hukum Melawan PT
Bank JTrust Indonesia Tbk., di Pengadilan Distrik New York, Amerika Serikat
16
Weston International Asset Recovery Corporation, Inc Canceled A Lawsuit Against PT Bank JTrust
Indonesia Tbk., in District Court of New York, United States
27 Juli 2015 Kerjasama Bank JTrust Indonesia dengan PT Asuransi Himalaya Pelindung
17
Cooperation between Bank JTrust Indonesia and PT Asuransi Himalaya Pelindung
09 September 2015 Penjualan ORI-012
18
Sales of ORI-012
21 September 2015 Bank JTrust Indonesia Resmikan Cabang Solo
19
Bank JTrust Indonesia Inaugurates Solo Branch
22 September 2015 Bank JTrust Indonesia Resmikan Cabang Yogyakarta
20
Bank JTrust Indonesia Inaugurates Yogyakarta Branch
29 September 2015 Bank JTrust Indonesia Tambah Modal dan Terbitkan Subdebt (RUPSLB)
21
Bank JTrust Indonesia Increase Its Capital and Release Subdebt (ESM)
Penerbitan
Jenis Laporan Publication
Type of Report Media Tanggal
Media Date
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)-September Harian Bisnis Indonesia 8 Oktober 2015
Prime Lending Rate (SBDK)-September Bisnis Indonesia Daily
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)-Desember 2014 Harian Bisnis Indonesia 8 Januari 2015
Prime Lending Rate (SBDK)-December 2014 Bisnis Indonesia Daily
Pengumuman Perubahan Nama dari PT Bank Harian Investor Daily 29 Mei 2015
Mutiara Tbk menjadi PT Bank JTrust Indonesia Tbk. Investor Daily
Announcement on Name Transformation from PT
Bank Mutiara Tbk to PT Bank JTrust Indonesia Tbk
Pengumuman Perubahan Logo dari Bank Mutiara Harian Investor Daily 23 Juni 2015
menjadi Bank JTrust Indonesia Investor Daily
Announcement on Logo Transformation from Bank
Mutiara to Bank JTrust Indonesia
Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Harian Neraca 20 Oktober 2015
Transaksi Material dan Transaksi Afiliasi PT Neraca Daily
Bank JTrust Indonesia Tbk. (Perjanjian Pinjaman
Subordinasi)
Transparency of Information Related to Material and
Affiliated Transaction PT Bank JTrust Indonesia Tbk
(Subordinate Loan Agreement)
Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Harian Neraca 26 Oktober 2015
Transaksi Material dan Transaksi Afiliasi PT Bank Neraca Daily
JTrust Indonesia Tbk.
(Penjualan NPL)
Transparency of Information Related to Material and
Affiliated Transaction PT Bank JTrust Indonesia Tbk.
(NPL Sales)
334
Program Pelatihan Pengembangan Kompetensi Corporate Secretary’s Training and Competence
Sekretaris Perusahaan Development Programs
Sejak bulan Desember 2014, program pelatihan dan Since December 2014, the Corporate Secretary’s training
pengembangan kompetensi Sekretaris Perusahaan and competence development program are in accordance
mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/ with The Financial Services Authority Regulations No. 35/
POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding the
Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dengan mengikuti Corporate Secretary Issuers or Public Corporations by joining
pendidikan, pelatihan, sosialisasi, seminar atapun workshop educational programs, trainings, socializations, seminar as
yang diselenggarakan oleh pihak yang berkompeten, terutama well as workshops held by competent parties, especially in the
bidang hukum, keuangan dan tata kelola perusahaan. field of law, finance, and corporate governance.
Sepanjang tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah Throughout 2015, the Corporate Secretary has attended
mengikuti pendidikan, pelatihan, sosialisasi, seminar atapun educational program, trainings, socializations, seminars as
workshop, sebagai berikut: well as workshops, as follows:
335
1 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha setelah PBI No.13/27/PBI/2011 tgl. 28 Desember 2011 tentang Perubahan atas PBI No.11/1/
mendapat izin usaha dari Gubernur BI PBI/2009 tentang Bank Umum
Report on Business Activities after obtaining business PBI No. 13/27/PBI/2011 dated December 28, 2011 concerning changes on PBI No. 11/1/
permit from BI Governor PBI/2009 on Commercial Banks
4 Kewajiban menyampaikan Informasi mengenai Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-60/
Pengangkatan, Penggantian dan Pemberhentian PM/1996 tgl.17 Januari 1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
anggota Direksi dan DeKom Saham" Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Obligation on Disclosing Information about Appointment, Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka
Replacement and Dismissal of members of the Boards Decision of Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency
of Directors and Commissioners No. Kep-60/PM/1996 dated January 17, 1996 regarding Plan and Execution of the General
Meeting of Shareholders Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 on
Plan and Implementation of the General Meeting of Shareholders of Public Company
7 Bank wajib melaporkan "Pengunduran Diri/ PBI No. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum dan SE BI No. 13/8/DPNP tentang Uji
Pemberhentian Pengurus" ke BI Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper test)
The Bank has an obligation to report about PBI No. 11/1/PBI /2009 concerning Commercial Bank and Circular Letter No. 13/8/DPNP on
“Resignation/Dismissal of Management” to BI Fit and Proper Test
9 Laporan Penjelasan terkait dengan berita Perusahaan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No: Kep-306/BEJ/07-2004 tentang Peraturan
yg dimuat di Media Massa Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi
Explanation reports related to the Company’s news that IDX Directorial Decree No.: Kep-306/BEJ/07-2004 regarding Rule No. I-E concerning the
have been published in Mass Media Obligation on Infomation Submission
Periode Pelaporan
Stakeholder
Report Period
Bulanan Tigabulanan Enambulanan Tahunan
Monthly Quarterly Semesterly Yearly
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Financial Services Authority (OJK)
337
11 Laporan Hasil Pelaksanaan RUPS Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Reports on Results of GMS Implementation Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka
Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 concerning Plan and
Implementation of General Meeting of Shareholders
12 Laporan Keuangan Interim (Laporan Keuangan triwulan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No: Kep-306/BEJ/07-2004 tentang Peraturan
I, Laporan Keuangan Tengan Tahunan dan Laporan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Kep Ketua Bapepam dan LK
triwulan III) No. Kep-346/BL/2011 tgl. 5 Juli 2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
Interim Financial Statement (Financial Statements of Emitem atau Perusahaan Publik
Quarter I, Semester I and Quarter III)
PBI No. 14/14/PBI/2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
IDX Directorial Decree No. Kep-306/BEJ/07-2004 regarding Rule No. I-E concerning the
Obligation on Infomation Submission
Periode Pelaporan
Stakeholder
Report Period
Bulanan Tigabulanan Enambulanan Tahunan
Monthly Quarterly Semesterly Yearly
BEI, OJK Paling lambat 2 hari Bursa
IDX, FSA setelah penyelenggaraan
RUPS
No later than two
Bourse days after the
implementation of GMS
OJK, BEI, Surat Kabar Dilaporkan Triwulanan: Paling lambat 30 hari akhir Paling lambat 30 hari akhir Paling lambat 30 hari akhir
dan Website - Paling lambat tgl.15 periode laporan (Unaudited) periode laporan (Unaudited) periode laporan (Unaudited)
FSA, IDX, Newspapers pada bulan Mei, Agustus, No later than 30 days of the No later than 30 days of the No later than 30 days of the
and Website November dan April last day of reporting period last day of reporting period last day of reporting period
Reported Quarterly: (Unaudited) (Unaudited) (Unaudited)
No later than 15 of May,
August, November and April
15 Laporan Registrasi memuat: Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-306/BEJ/07-2004 tentang Peraturan
- Nama & alamat Pemegang Saham Pengendali serta Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi
jumlah saham yg dimiliki IDX Directorial Decree No. Kep-306/BEJ/07-2004 regarding Rule No. I-E concerning the
- Nama & alamat Pemegang Saham yg memiliki 5% Obligation on Infomation Submission
atau lebih Saham serta jumlahnya
- Jumlah Saham yg dimiliki oleh masing-masing
Direksi & Komisaris
- Jumlah keseluruhan Pemegang Saham
Registration Reports include:
- Names and Addresses of Controlling Shareholders
including number of shares owned
- Names and Addresses of Shareholders that own 5%
or more shares or in amount
- Number of shares owned by each Director and
Commissioner
- Total number of Shareholders
16 Laporan Good Corporate Governance (GCG) PBI No. 8/14/PBI/2006 tgl. 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No.8/4/PBI/2006
Good Corporate Governance (GCG) Report tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum
PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding changes on PBI No. 8/4/PBI/2006
concerning Implementation of Good Corporate Governance in Commercial Banks
BI Circular Letter No. 9/12/DPNP dated May 30, 2007 concerning Implementation of Good
Corporate Governance in Commercial Banks
340
17 Public Expose Tahunan, tata cara pelaksanaannya: Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-306/BEJ/07-2004 tentang Peraturan
- Menyampaikan informasi mengenai rencana Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi
penyelenggaraan public expose ke Bursa paling IDX Directorial Decree No. Kep-306/BEJ/07-2004 regarding Rule No. I-E concerning the
lambat 10 hari Bursa sebelum penyelenggaraan Obligation on Infomation Submission
public expose
- Menyampaikan materi public expose ke Bursa paling
lambat 3 hari Bursa sebelum penyelenggaraan public
expose
- Laporan pelaksanaan public expose paling lambat 3
hari Bursa setelah pelaksanaan public expose
Yearly Public Expose, implementation procedure:
- Submitting information about plan to hold public
expose to IDX no later than ten Bourse days before
the event
- Submitting public expose materials to IDX no later
than three Bourse days before the event
- Report on implementation of public expose no later
than three Bourse days after the event
18 Laporan Rencana Edukasi dalam rangka meningkatkan SE OJK No.1/SEOJK.07/2014 tgl.14 Februari 2014 tentang Pelaksanaan Edukasi Dalam
Literasi Keuangan kepada Konsumen dan/atau Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan Kepada Konsumen dan/atau Masyarakat
Masyarakat
Reports on Education Plan in order to improve Financial POJK No. 1/POJK.07/2013 tgl. 26 Juli 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa
Literacy to Consumers and/or Community Keuangan
FSA Circular Letter No. 1/SEOJK.07/2014 dated February 14, 2014 concerning
Implementation of Education in order to Improve Financial Literacy to Consumers and/or
Community
POJK No. 1/POJK.07/2013 dated July 26, 2013 regarding Consumer Protection in the
Financial Services Sector
Periode Pelaporan
Stakeholder
Report Period
Bulanan Tigabulanan Enambulanan Tahunan
Monthly Quarterly Semesterly Yearly
BEI, OJK Paling lambat hari ke-12
IDX, FSA bulan berikutnya
No later than the 12th day of
the next month
20 Laporan Perubahan terhadap Rencana Edukasi dalam SE OJK No. 1/SEOJK.07/2014 tgl. 14 Februari 2014 tentang Pelaksanaan Edukasi Dalam
rangka meningkatkan Literasi Keuangan kepada Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan Kepada Konsumen dan/atau Masyarakat
Konsumen dan/atau Masyarakat
Report on Changes of Education Plan in order to POJK No. 1/POJK.07/2013 tgl. 26 Juli 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa
improve Financial Literacy to Consumers and/or Keuangan
Community
FSA Circular Letter No. 1/SEOJK.07/2014 dated February 14, 2014 concerning
Implementation of Education in order to Improve Financial Literacy to Consumers and/or
Community
POJK No. 1/POJK.07/2013 dated July 26, 2013 regarding Consumer Protection in the
Financial Services Sector
23 Pengumuman RUPS POJK No. 32/POJK.04/2014 tgl. 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan
GMS Announcement RUPS
342 Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 on
Plan and Implementation of the General Meeting of Shareholders
25 Pemberitahuan Mata Acara RUPS POJK No. 32/POJK.04/2014 tgl. 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Announcement of GMS Agenda RUPS
Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 on
Plan and Implementation of the General Meeting of Shareholders
26 Perubahan Mata Acara RUPS
Change of GMS Agenda
27 Risalah Ringkasan RUPS POJK No. 32/POJK.04/2014 tgl. 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Summary of Minutes of GMS RUPS
Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 on
28 Bukti Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS Plan and Implementation of the General Meeting of Shareholders
Proof of Announcement of GMS Minutes Summary
29 Laporan Berkala terkait Penyelesaian Sengketa oleh POJK No. 1/POJK.07/2014 tgl. 23 Januari 2014 tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian
Lembaga Alternatif Sengketa di Sektor Jasa Keuangan
Periodic Reporting related to Disputes Settlement by POJK No. 1/POJK.07/2014 dated January 23, 2014 regarding Alternative Institution for
Alternative Institution Disputes Settlement in the Financial Services Sector
Periode Pelaporan
Stakeholder
Report Period
Bulanan Tigabulanan Enambulanan Tahunan
Monthly Quarterly Semesterly Yearly
OJK Dilaporkan paling lambat
akhir Bulan Juni tahun
berjalan (hanya boleh sekali
dlm satu periode laporan).
Laporan Tahunan:
- Paling lambat setiap
tgl.30 bulan Januari tahun
berikutnya
Annual Report:
No later than the 30th of
January of the next year
OJK, Web Bursa, Web Paling lama 14 hari sebelum
Perusahaan dan surat kabar pemanggilan RUPS
FSA, IDX Website, Company’s 343
Website and Newspapers paling lama 2 kerja hari
setelah pengumuman RUPS
30 Laporan Publikasi Tahunan PBI No. 14/14/PBI/2012 tgl. 18-10-2012 tentang Transparansi & Publikasi Laporan Bank
Yearly Publication Report
PBI No. 3/22/PBI/2001 tgl. 13-12-2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank
PBI No. 14/14/PBI/2012 dated October 18, 2012 regarding Transparency and Published
Financial Statements of the Bank
PBI No. 3/22/PBI/2001 dated December 13, 2001 concerning Transparency of the Financial
Condition of the Bank
31 Laporan Keuangan Tengah Tahunan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.Kep-346/
Semesterly Financial Report BL/2011 tgl. 5 Juli 2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emitem atau
Perusahaan Publik
Decision of Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency
No. Kep-346/BL/2011 dated July 5, 2011 regarding Submission of Periodic Financial
Laporan Keuangan Tahunan Statements for Issuers or Public Companies
Yearly Financial Report
344
32 Laporan Tahunan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-
Annual Report 431/BL/2012 tgl.1 Agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau
Perusahaan Publik
Decision of Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency
No. Kep-431/BL/2012 dated August 1, 2012 regarding Submission of Annual Report of
Issuers or Public Companies
33 Laporan Keuangan Tahunan oleh KAP SE BI No. 11/36/DPNP tgl.31-12-2009 dan SE BI No. 7/19/DPNP tgl.14-06-2005 serta PBI
Annual Financial Report by Public Accountant Firm No. 7/50/PBI/2005 tgl.29-11-2005
(KAP) BI Circular Letter No.1 1/36/DPNP dated December 31, 2009, BI Cicular Letter No. 7/19/
DPNP dated June 14, 2005 and PBI No.7/50/PBI/2005 dated November 29, 2005
34 Laporan Keuangan Interim Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-306/BEJ/07-2004 tentang Peraturan
(Laporan Keuangan Triwulan I, Laporan Keuangan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi
tengan tahunan dan Laporan Triwulan III) IDX Directorial Decree No. Kep-306/BEJ/07-2004 regarding Rule No. I-E concerning the
Interim Financial Statement (Financial Statements of Obligation on Infomation Submission
Quarter I, Semester I and Quarter III)
Periode Pelaporan
Stakeholder
Report Period
Bulanan Tigabulanan Enambulanan Tahunan
Monthly Quarterly Semesterly Yearly
Bank Indonesia Dilaporkan Tahunan:
- Paling lambat 5 bulan
setelah tahun buku berakhir
Reported Yearly:
No later than five months
after the end of fiscal year
Data Perusahaan
Corporate Data
Informasi Perusahaan
Corporate Information
347
J Trust Bank merupakan bagian dari J Trust Group
Banking Business
Non-Financial Business
Development,
Manufacturing
and Sales of
Peripheral Equipment of IT System Business
Pachinko and Slot Machine Business
Struktur Organisasi
Organization Structure
Human Capital T
BoD Advisor/
Information Technology Experts
Risk
Asset Liability
L1A
MD Risk &
Directorate MD Business
Compliance
(MD)
L1B
Sub EVP Finance & EVP EVP Business EVP Retail & EVP Middle &
Operation Treasury Development Network Corp. Business
Directorate
(EVP)
Japan
Planning & Special Asst Retail Corporate Human
Business
Performance Management Business Business Capital
Linkage
L2A
Division Middle Micro Risk
Operation
Business Business Management
Temporary Regional
Offices
L2B
Desk Adjusted structure comprises 4 Directorates, 6 Sub
Directorates, 21 Divisions, 1 Group of Commercial
Loan Approval Risk Officer.
BoC Committees
Audit
Risk Monitoring
MD Information
Technology
EVP
Commercial Risk
Board of
Commissioners
President
BoD Committees Director
Financial Treasury & Retail Product Business Compliance & Informational Commercial
SKAI
Control Institutional & Network Linkage Legal Technology Risk
Regional SKMR
Operation
Offices
Special Asset
Anti Fraud
Management
Desk
Desk
Temporary
Diangkat sebagai Komisaris Utama J Trust Bank sejak 30 Desember 2014 yang pada
saat itu dikenal sebagai Bank Mutiara.
Appointed as President Commissioner of J Trust Bank since December 30, 2014 at that
time known as Bank Mutiara.
He has 26 years of experience in Japan Ministry of Finance. In April 1980, joined the
Japanese Ministry of Finance where he held various strategic positions, namely Director of
the Tax Office Onomichi in July 1986, Director of Deputy Finance Minister for International
Affairs (Secretariat of the Minister) in June 1997, Legal Counselor of the Budgeting
Bureau, Director of Research International Bureau Division in June 2002, Director of the
Institute Research Policy of the Ministry of Finance in June 2004, the General Director of
Customs in Hakodate in June 2005. In April 2006, he was appointed as Officer in Jasdaq
Securities Exchange, Inc., promoted as Executive Officer in June 2006 and became the
Country Head for Japan in ETF Securities Ltd in October 2008. Then, he served as
Chairman and CEO in the M & A Solutions Japan Co., Ltd. in October 2011.
Joined J Trust Co., Ltd. in April 2013, he served as Advisor of J Trust, became Managing
Director in June 2013. The next position was the Director of Representative and Senior
Managing Director in charge of Corporate Management Dept. followed by joining J
Trust Bank as Commissioner in November 2014, prior to being appointed as President
Commissioner.
Obtained his Bachelor degree from University of Tokyo, Faculty of Law in 1980 and from
Case Western University, Faculty of Economics in 1983.
J TRUST BANK Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
Good Corporate Governance Corporate Data Financial Statements
He has 40 years of experience in banking. He started his career with PT Bank Niaga
Tbk since 1976 until 2008 with the following positions: Yogyakarta branch as a Credit
Analyst (1976-1978), as Chief of Operations Division (1979-1981), Jakarta Branch
as Chief of Operations Division (1981-1983). He became Head Office Inspector
(SPI) (1983-1988), later appointed as Branch Manager of Semarang office (1988-
1990), as the Branch Manager of Medan office (1990-1993), as Head of Credit and
Administration, Head Office (1994), as Head of Region East Indonesia in Surabaya
(1994-1998), in Head office as Controller/Head of Internal Audit (1999), then as Director
of Compliance (1999). He joined the Head Office Management Team (1999-2000),
then as Commissioner/Chairman of Audit Committee/Chairman of the Risk Oversight
Committee and Nomination &Remuneration Committee Member (2000-2007), as
Deputy Chairman and also a Member of the Committee in CIMB Niaga (2007-2008).
He is also Member of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee of Bank
BTPN (2007-2011).
Obtained his Bachelor degree in Accounting from University of Gajah Mada, Yogyakarta.
Benny Luhur Beliau menyelesaikan pendidikan Chemical Engineering dengan gelar Bachelor of
Komisaris Independen Science dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1981.
Independent Commissioner
Indonesian Citizen, 55 years old.
Anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi Appointed as Independent Commissioner of J Trust Bank by AGMS on June 23, 2015.
Member of the Remuneration and
Nomination Committee He has 26 years of experience in corporate management. Benny Luhur started his
career as Vice Manager in PT Hari Terang Industrial Co. Ltd. in 1982-1988 before
appointed as Director to PT ADEI Plantation & Industry in 1989-1995. In 1991-1999,
he held the position of President Director and as President Commissioner of PT Adindo
352 Foresta Indonesia in 1999-2005. He also held the position of President Director of PT
Adindo Hutani Lestari from 1995-2005, and Director of PT ADEI Crumb Rubber Industry
from 1995-2014, and as President Commissioner since 2014 up to now.
Memiliki pengalaman 44 tahun di industri keuangan. Koh Yong Guan memulai karir
sebagai pegawai negeri pada 1972 di Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan,
Kementerian Edukasi Singapura hingga akhirnya menempati posisi Permanent
Secretary di Kementerian Pertahanan pada 1989. Kemudian beliau menjabat sebagai
Komisaris di Inland Revenue Authority of Singapore dari 1991 hingga 1997, selanjutnya
menjabat sebagai Permanent Secretary di Kementerian Kesehatan dan Pembangunan
Nasional serta di Kementerian Keuangan hingga 2001. Sebelum menjabat sebagai
Chairman of the Board di SMRT Corporation Ltd., beliau adalah Managing Director
Monetary Authority of Singapore hingga Juni 2005 namun tetap sebagai anggota dewan
hingga April 2011. Kini, selain menjabat di SMRT Corporation Ltd., beliau juga menjabat Koh Yong Guan
sebagai Chairman di Singapore Deposit Insurance Corporation. Komisaris Independen*
Independent Commissioner*
Beliau menyelesaikan pendidikan Mechanical Engineering dengan gelar Bachelor
of Applied Science (Honours) pada tahun 1970, Master of Applied Science bidang
Mechanical Engineering dan Biomedical Engineering pada 1972 di University of
Toronto, Ontario –Kanada melalui beasiswa Colombo Plan. Pada tahun 1981, beliau
mendapatkan gelar Master in Business Administration (With Distinction) dari University
of Leuven, Flanders-Belgia dan dianugerahkan Honorary Doctorate dari University of
Toronto, Kanada pada tahun 2011.
353
Singaporean Citizen, 68 years old.
He has 44 years of experience in financial industry. Koh Yong Guan started his
career as civil servant in Singapore’s Ministry of Health in 1972. Mr.Koh’s career in
the Singapore Civil Service included appointments at the Permanent Secretary level
in the Ministry of Defense, Finance, Health and National Development. Mr. Koh has
also held appointments as the Commissioner of Inland Revenue Authority of Singapore
and the Managing Director of the Monetary Authority of Singapore. He was Singapore’s
High Commissioner to Canada from January 2008 to April 2013, and appointed as
Ambassador to the Hellenic Republic (Greece) in June 2013. From July 2005 to July
2013, Mr. Koh served as the Chairman of the Board of Central Provident Fund Board.
Koh Yong Guan is the Chairman of SMRT Corporation Ltd. He also chairs the Singapore
Deposit Insurance Corporation Limited, and the Cancer Science Institute of Singapore.
Obtained his Bachelor of Applied Science degree, Mechanical Engineering (1st Class
Hons) in 1970, a Master of Applied Science, Mechanical & Biomedical Engineering from
the University of Toronto, Ontario, Canada in 1972 on a scholarship program under the
Colombo Plan. In 1982 Mr. Koh received his MBA degree from the Catholic University
of Leuven, Flanders-Belgium in 1981and presented with an Honorary Doctorate from
the University of Toronto, Canada in 2011.
Profil Direksi
Board of Directors’ Profiles
Ahmad Fajar
354 Direktur Utama
President Director
Diangkat sebagai Direktur Utama J Trust Bank berdasarkan RUPSLB tanggal 30 Desember 2014
yang saat itu dikenal sebagai Bank Mutiara. Sebelumnya beliau adalah Direktur sejak 23 November
2008.
Memiliki pengalaman di bidang perbankan selama lebih dari 26 tahun, dan memulai karirnya pada
tahun 1990 di Bank Bumi Daya, lalu melanjutkan karirnya di PT Bank Mandiri Tbk dengan jabatan
terakhir Vice President Head of Debt & Capital Market Dept. sebelum bergabung di J Trust Bank.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Institut Pertanian Bogor tahun 1988 dan memperoleh
gelar Master dari Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2000.
Appointed as President Director of J Trust Bank based on EGMS on December 30, 2014, at that time
known as Bank Mutiara. Previously, he was a Director since November 23, 2008.
He has 26 years of experience in banking. Started his banking career with Bank Bumi Daya in 1990,
and continued with PT Bank Mandiri Tbk with last position served as Vice President - Head of Debt &
Capital Markets Department, before joining J Trust Bank.
Graduated from Bogor Agricultural Institute (IPB) in 1988, and obtained his Master of Management
degree (cum laude) from the University of Padjadjaran, Bandung in 2000.
355
Warga Negara Jepang, 59 tahun.
Diangkat sebagai Direktur J Trust Bank berdasarkan RUPSLB tanggal 28 Desember
2015.
Beliau memiliki pengalaman 37 tahun di bidang perbankan dan finansial. Memulai karir
di The Daiwa Bank, Limited, Osaka sebagai Banking Officer pada 1979 hingga pertama
kali menduduki posisi Eksekutif sebagai Presiden Direktur di PT Daiwa Lippo Finance
pada 2001. Setelahnya, beliau menjabat Presiden Direktur di Resona Indonesia Finance
pada 2003, Penasihat di Resona Bank, Ltd. pada 2005, General Manager di ACOM
Co., Ltd. pada 2007, Wakil Presiden Direktur di PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk.
(BNP) pada 2008, dan terakhir sebagai Presiden Direktur BNP sejak 2009 sebelum
menjadi Direktur J Trust Bank.
Menyelesaikan pendidikan dari Osaka University of Foreign Language, Faculty of
Language, Indonesia Study tahun 1975.
Ritsuo Ando
Japanese Citizen, 59 years old. Direktur
Appointed as Director of J Trust Bank based on EGMS on December 28, 2015. Director
He has 37 years of experience in financial and banking business. Started his career
in The Daiwa Bank, Limited, Osaka as a Banking Officer in 1979 and landed his first
executive role as President Director of PT Daiwa Lippo Finance in 2001. Afterwards, he
landed with position as the President Director of Resona Indonesia Finance in 2003,
Advisor at Resona Bank, Ltd. in 2005, General Manager at ACOM Co., Ltd. in 2007,
Vice President Director of PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. (BNP) in 2008,
and was appointed as President Director of BNP since 2009 before being selected as
Director of J Trust Bank.
Obtained his degree from Osaka University of Foreign Language, Faculty of Language, * Efektif setelah lulus fit and proper test
* Subject to completion of the fit and proper test
Indonesia Study in 1975.
Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Ditunjuk Indonesian Citizen, 64 years old. Appointed
sebagai anggota Komite Audit J Trust Bank as member of the Audit Committee of J Trust
sejak 2014. Pernah menjabat sebagai Bank since 2014. Served as Senior Manager
senior manager di Kantor Akuntan Publik at Public Accountant Firm, Doli, Bambang,
Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Sudarmadji & Dadang in 2000 until 2005.
pada tahun 2000 hingga 2005. Pernah Served as senior consultant and Commercial
pula menjabat sebagai senior konsultan Partner at PT FIMAC, Jakarta. Currently,
dan Commercial Partner di PT FIMAC, he is a lecturer at some universityies in
Jakarta. Saat ini beliau aktif sebagai Jakarta. He earned his Bachelor degree in
dosen di beberapa Universitas di Jakarta. Accounting from Universitas Gajah Mada
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana and obtained a Master of Management
Akuntansi dari Universitas Gajah Mada dan degree from STIE IPWI Jakarta.
memperoleh gelar Magister Manajemen
dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – IPWI,
Haryanto Jakarta.
Anggota Komite Audit
Anggota Komite Pemantau Risiko
Member of Audit Committee
Member of Risk Monitoring Committee
Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Ditunjuk Indonesian Citizen, 64 years old. Appointed
359
sebagai anggota Komite Audit J Trust Bank as member of the Audit Committee of J
sejak 2014. Saat ini, bekerja sebagai Trust Bank since 2014. Currently, he is a
Commercial Partner di Kantor Akuntan Commercial Partner at the Public Accountant
Publik Dr. Bambang Sudaryono & Rekan Firm, Dr. Bambang Sudaryono & Rekan and
dan pernah juga menjadi Commercial had served as Commercial Partner at the
Partner di Kantor Akuntan Publik Doli, Public Accountant Firm, Doli, Bambang,
Bambang, Sudarmadji & Dadang pada Sudarmadji & Dadang in 1992 until 2012.
tahun 1992 hingga 2012. Beliau juga Currently, he is a lecturer at Economic
menjabat sebagai dosen di Fakultas Faculty, Trisakti since 2014. He obtained
Ekonomi Universitas Trisakti sejak tahun his Accounting degree from Gadjah Mada
2004. Beliau menyelesaikan pendidikan Univeristy and obtained his Master degree
Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah from Bandung Institute of Technology.
Mada dan memperoleh gelar Magister dari
Sudarmadji Herry Sutrisno Institut Teknologi Bandung.
Anggota Komite Audit
Anggota Komite Pemantau Risiko
Member of Audit Committee
Member of Risk Monitoring Committee
Warga Negara Indonesia usia 48 tahun. Indonesian Citizen, 48 years old. Member
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi of the Remuneration and Nomination
J Trust Bank sejak 2013. Memulai karir di Committee of J Trust Bank since 2013.
PT Warna-Warni Perdana sebagai Staf He began his career with PT Warna-Warni
Divisi Umum sebelum bergabung dengan Perdana as a Public Affairs Staff prior to
PT Bank CIC tahun 1997 sampai dengan joining PT Bank CIC in 1997, currently
sekarang menjabat Kepala Divisi Anti Fraud appointed as Anti Fraud and Caretaker
dan caretaker Divisi Human Capital J Trust Head Division of J Trust Bank. He obtained
Bank. Beliau menyelesaikan pendidikan his degree in Information Management from
Manajemen Informasi dari STMIK Budi STMIK Budi Luhur.
Luhur.
Pahot G. Hutasoit
Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
Member of Remuneration and
Nomination Committee
2015 Annual Report J TRUST BANK
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Pembahasan dan Analisa Manajemen
Company Profile Management Report Management Discussion & Analysis
Warga Negara Indonesia usia 37 tahun. Indonesian Citizen, 37 years old. Member
Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau of the Audit Committee and Risk Monitoring
Risiko J Trust Bank sejak tahun 2016. Committee of J Trust Bank since 2016.
Menjadi anggota Komite Audit dan Komite Member of the Audit Committee and Risk
Pemantau Risiko PT Panin Bank Syariah Monitoring Committee of PT Panin Bank
Tbk. sejak tahun 2013. Menjadi anggota Syariah Tbk. since 2013. Member of the
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Audit Committee and Risk Monitoring
PT Bank Panin Tbk. dan PT Bank ANZ Committee of PT Bank Panin Tbk. and PT
Indonesia sejak tahun 2007. Sebelumnya Bank ANZ Indonesia since 2007. Previously,
beliau terlibat dalam bidang keuangan she is involved in finance and accounting
dan akunting di PT Pacific Republic at PT Pacific Republic International in 2005
International pada tahun 2005 hingga until 2007 and PT Angelson Internusa in
2007 dan PT Angelson Internusa pada 2002 until 2003. She served as an external
tahun 2002 hingga 2003. Pada 2001-2002 auditor at Public Accountant Firm, Drs
Adriana Mulianto beliau menjadi auditor eksternal di Kantor Muliandi & Partner. She obtained her degree
Anggota Komite Audit Akuntan Publik Drs Muliandi & Partner. in Economics from Catholic Atmajaya
Anggota Komite Pemantau Risiko Beliau menyelesaikan pendidikan Ekonomi- University, Jakarta-Indonesia in 2002.
Member of Audit Committee Akutansi dengan gelar Sarjana Ekonomi
Member of Risk Monitoring Committee di Universitas Katholik Atmajaya, Jakarta-
Indonesia pada tahun 2002.
Warga Negara Indonesia usia 52 tahun. Indonesian Citizen, 52 years old. Member
Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau of the Audit Committee and Risk Monitoring
Risiko J Trust Bank sejak tahun 2016. Committee of J Trust Bank since 2016.
Memulai karir di KPMG Hanadi, Sudjendro Started her carreer as Audit Manager
& Rekan pada tahun 1988 dengan jabatan Assistant at KPMG Hanadi, Sudjendro &
terakhir Asisten Manajer Audit sebelum Rekan in 1988 prior join with Rabobank
bergabung dengan Rabobank Indonesia Indonesia. She worked with Rabobank
pada tahun 1988. Beliau terus berkarir until 2013 with the last position as Head of
di Rabobank hingga tahun 2013 dengan Compliance – Advisory & Assurance, prior
jabatan terakhir Head of Compliance – with JP Morgan Chase–JAKARTA AS TS
Advisory & Assurance, sebelum bergabung Compliance. She obtained her Bachelor
360 dengan JP Morgan Chase – Jakarta sebagai degree in Economic-Accounting from
TS Compliance. Beliau menyelesaikan University of Indonesia, Jakarta-Indonesia
pendidikan Ekonomi-Akutansi dengan gelar in 1988.
Amalia Setyanti Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia,
Anggota Komite Audit Jakarta-Indonesia pada tahun 1988.
Anggota Komite Pemantau Risiko
Member of Audit Committee
Member of Risk Monitoring Committee
Warga Negara Indonesia 43 tahun, ditunjuk Indonesian Citizen, 43 years old. Appointed
sebagai Kepala Divisi Corporate Secretary as Head of Corporate Secretary Division of
J Trust Bank sejak tahun 2015. Memulai karir J Trust Bank in 2015. Started his carreer
di PT. Bank Nusa Internasional pada tahun at PT Bank Nusa International, in 1997 as
1997 sebagai Corporate Strategic Planning Corporate Strategic Planning Officer. During
Officer. Selama tahun 2000 hingga 2009 the period 2000 to 2009 worked with Bank
pernah bergabung di Bank Mega, Bank Mega, Bank Niaga and Bank International
Niaga dan Bank International Indonesia. Indonesia. Next he had a career at Bank
Selanjutnya beliau berkarir di bank ICB ICB Bumiputera with last position as Head
Bumiputera dengan jabatan terakhir sebagai of Consumer Banking, prior to joining J Trust
Head of Consumer Banking sebelum Bank in 2014. He completed his graduate
bergabung dengan J Trust Bank pada tahun study from Institute of Technology Bandung,
2014. Beliau menyelesaikan pendidikan Indonesia in 1997. He obtained his Master
Sarjana Teknik di Institut Teknologi Bandung, in Business Administration degree from
Adi B. Soerjohoesodo Indonesia pada tahun 1997. Memperoleh Monash University, Australia and Master of
Kepala Divisi Corporate Secretary gelar Master in Business Administration dari Management from IPMI Business School,
Head of Corporate Secretary Division Monash University, Australia dan Master of Indonesia in 2006.
Management dari IPMI Business School,
Indonesia pada tahun 2006.
Warga Negara Indonesia 50 tahun. Ditunjuk Indonesian Citizen, 50 years old. Appointed
sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal as Task Force Head Internal Audit (SKAI)
J Trust Bank sejak 2014. Beliau memulai of J Trust Bank since 2014. She started
karir pada Industri Perbankan pada Tahun her carreer in banking industry in 1991
1991 pada Bank Central Asia, Tahun 1993 with Bank Central Asia, with Bank Bahari in
pada Bank Bahari dan Bank CIC sejak 1993 and joined with Bank CIC since 2000,
tahun 2000 hingga merger menjadi Bank until the merger into Bank Century and the
Century dan berubah nama menjadi J Trust change of name into J Trust Bank in 2015.
Bank pada 2015. Beliau menyelesaikan She finishes her education from Universitas
pendidikan dari Universitas Tarumanegara, Tarumanegara, Jakarta-Indonesia in 1990.
Jakarta-Indonesia pada tahun 1990.
Nanny Tjahjarijadi
Kepala Divisi Satuan Kerja Audit
Internal
Task Force Head Internal Audit (SKAI)
Warga Negara Indonesia 56 tahun. Ditunjuk Indonesian Citizen, 56 years old. Appointed
sebagai Kepala Divisi Compliance & Legal J as Compliance & Legal Head Division of
Trust Bank sejak tahun 2014. Memulai karir J Trust Bank since 2014. She started his
di Departemen Pertanian, Ditjen Peternakan carreer with the Ministry of Agriculture,
pada tahun 1982 sebelum bergabung Directorate General of Livestock in 1982
dengan Bank Bumi Daya pada tahun 1983. prior to joining Bank Bumi Daya in 1983. She
Beliau terus berkarir di industri perbankan continued her carreer in banking industry,
hingga terakhir menjabat APU-PPT Officer with the last position as APU-PPT Officer
Bank ICB Bumiputera sebelum bergabung Bank ICB Bumiputera prior to joining J Trust
dengan J Trust Bank. Beliau menyelesaikan Bank. She obtained her degree from Bogor
pendidikan Sarjana di Institut Pertanian Agricultural University, Bogor-Indonesia in
Bogor, Indonesia pada tahun 1982. 1982.
Yolanda Atmadibrata
Kepala Divisi Compliance & Legal
Head of Compliance and Legal Division
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
Nama
Jabatan Position
Name
Kepala Divisi Corporate Secretary Adi B. Soerjohoesodo Corporate Secretary Division Head
Wakil Kepala Divisi Corporate Secretary Hartono Karyatin Corporate Secretary Deputy Division Head
Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Nanny Tjahjarijadi Task Force Head Internal Audit (SKAI)
Kepala Divisi Anti Fraud Desk Pahot Hutasoid Division Head Anti Fraud Desk
Kepala Divisi Small and Middle Commercial Small and Middle Commercial Risk Division
Haryanto B. Purnomo
Risk Head
Kepala Divisi Information Technology Joni Sarjono Information Technology Division Head
Kepala Divisi Compliance & Legal Yolanda T. Admadibrata Compliance & Legal Division Head
Wakil Kepala Divisi Compliance & Legal Umar Ulin Lega Compliance & Legal Deputy Division Head
Caretaker Kepala Divisi Human Capital Pahot G. Hutasoit Caretaker, Human Capital Division Head
Kepala Satuan Kerja Risk Management (SKMR) Jusa T. Tondok Risk Management (SKMR) Task Force Head
Kepala Divisi Business Linkage Edwin Mulzer Business Linkage Division Head
Kepala Divisi Corporate Business Mira Christiana Corporate Business Division Head
Kepala Divisi Retail Product & Network Rudhy Dharma Retail Product & Network Division Head
362 Wakil Kepala Divisi Retail Product & Network Hani Puspita Amalia Retail Product & Network Deputy Division Head
Kepala Divisi Retail Business Eksir Retail Business Division Head
Kepala Divisi Micro Business Ahmad Wahyudi Micro Business Division Head
Kepala Divisi Business Initiative Development Bonny Wahyudi Business Initiative Development Division Head
Kepala Divisi Japan Business Linkage Nozomi Kitaoka Japan Business Linkage Division Head
Kepala Divisi Middle Business Yongky Hartono Middle Business Division Head
Kepala Divisi Treasury & Institutional Jhon Habibie Barus Treasury & Institutional Division Head
Deputy Kepala Divisi Treasury & Institutional Handoyo Treasury & Institutional Deputy Division Head
Kepala Divisi Special Asset Management Sasono Palgunadi Special Asset Management Division Head
Kepala Divisi Financial Control Kokot Dananjoyo Financial Control Division Head
Wakil Kepala Divisi Financial Control Fathurokhman Financial Control Deputy Division Head
Kepala Divisi Planning & Performance Rudyanto Gunawan Planning & Performance Division Head
Caretaker Kepala Divisi Operation Kokot Dananjoyo Caretaker, Operation Division Head
Wakil Kepala Divisi F. Kuan Liung Operation Deputy Division Head
REGIONAL OFFICE (RO)
Regional Manager Regional Manager
Suryo Purnomo
Regional Office I Regional Office I
Regional Manager Regional Manager
Mardina Trilastuti
Regional Office II Regional Office II
Regional Manager Regional Manager
Ismarindayani Priyanti
Regional Office III Regional Office III
Regional Manager Regional Manager
Djoko Sumiatno
Regional Office IV Regional Office IV
TABUNGAN SAVINGS
DEPOSITO DEPOSIT
PRODUK DAN LAYANAN TRANSAKSI EKSPOR EXPORT TRANSACTION PRODUCTS AND SERVICES
• Discounting D/A or D/P (EXPORT COLLECTION) • Discounting D/A or D/P (EXPORT COLLECTION)
tujuannya adalah membantu eksportir dalam memenuhi The Purpose is to facilitate the exporter in providing 365
kebutuhan cash flow -nya dengan tidak harus menunggu adequate cashflow without having to wait for payment from
menerima hasil ekspor transaksi non L/C. the non L/C export transaction.
• Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) • Local L/C (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri/
(LOCAL L/C), (SKBDN),
merupakan transaksi perdagangan yang berlaku di dalam Is an instrument that is accepted locally in Indonesia. Local
negeri (indonesia). SKBDN ini memiliki karakteristik sebagai L/C has the characteristic of a local trading instrument that
Instrumen perdagangan dalam negeri yang diakui oleh is recognized by the Government. Bank Indonesia is the
Pemerintah. Bank Indonesia sebagai lembaga penjamin authorized institution in all matters regulating the agreement
dalam pengaturan kebijaksanaan untuk semua pihak yang between all parties in the Local L/C. The majority of terms
terkait dalam transaksi L/C lokal. Semua kondisi yang lain and conditions is similiar to the widely used international
hampir sama dengan L/C luar negeri yang berlaku di dunia L/C in the business world. The local L/C can be issued as
bisnis. L/C ini diterbitkan dapat berbentuk sight/usance, sight or usance, in the Indonesian language or English and
berbahasa Indonesia/Inggris dan tunduk kepada peraturan comply with Bank Indonesia’s regulations.
Bank Indonesia.
Produk Bank Garansi guna menjamin terlaksananya The guarantee product is a way to guarantee your obligations
kewajiban Anda kepada counter party. Dengan jaminan kami, are fulfilled to the counter-party. With the Bank’s guarantee,
counter party Anda selaku Beneficiary, akan mendapatkan the counter-party as the Beneficiary, will receive compensation
ganti rugi berupa pembayaran dari kami, apabila terjadi wan from the Bank in the form of payment, in case of default or of
prestasi atau cidera janji. Dengan demikian, Bank Garansi di an fulfilled agreement. Thus, the Bank Guarantee will be able
satu sisi dapat meningkatkan citra perusahaan Anda, dilain to raise the company’s credit standing as well as minimizing
pihak dapat meminimalisir kerugian Beneficiary akibat adanya the loss to the Beneficiary due to any default.
cidera janji.
Benefit Benefits
• Meningkatkan citra perusahaan Anda • Raise the company’s image
• Memperlancar transaksi bisnis yang disebabkan oleh • Facilitate the business transaction due to trust issue from
ketidakpercayaan para pihak related parties
• Dapat dipergunakan untuk transaksi domestik • Available for local transaction.
Bank JTrust Indonesia dapat menerbitkan Bank Garansi JTrust Bank is bale to issue Bank Guarantees in either Rupiah
dalam mata uang Rupiah dan semua valuta asing yang or other various foreign currencies with available exchange
memiliki catatan kurs pada Bank Indonesia. Penerbitan Bank rates at Bank Indonesia. Currently, issuing of a Bank
Garansi sementara ini dapat di-cover dengan: Guarantee is able to be secured by: 367
• Setoran Jaminan 25%-100% dari nominal Bank Garansi • Margin deposit of 25% - 100% from the nominal value of
yang akan diterbitkan the bank guarantee
• Counter Guarantee yang diterbitkan perusahaan asuransi • A counter-guarantee issued by an insurance company that
yang telah bekerja sama dengan Bank JTrust Indonesia is in a working partnership with JTrust Bank.
Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah : Those included in this category:
• Bank Garansi Jaminan Pemeliharaan/Maintenance • Maintenance Bond/Retention Bond; which is Bank
Bond/Retention Bond adalah Bank Garansi untuk Guarantee to guarantee the Applicant in maintaining the
menjamin bahwa pelaksana proyek sebagai Pemohon completed project/assets of the project owner, as the
akan melaksanakan pemeliharaan terhadap proyek Beneficiary, for as long as the agreed term.
yang telah selesai/harta milik pemilik proyek sebagai • Performance Bank Guarantee; a Bank Guarantee to
Beneficiary selama masa warranty/pemeliharaan guarantee the Applicant, as the contractor of the project,
berlangsung. will be able to complete the project of the project owner.
• Bank Garansi Pelaksanaan Pekerjaan adalah Bank The value and handover of the project can be structured
Garansi untuk menjamin bahwa penerima pekerjaan for the value of the entire project or for a certain phase
sebagai Pemohon akan menyelesaikan pekerjaan yang of the project.
diserahkan pemberi kerja/pemilik pekerjaan sebagai • Payment Bank Guarantee; A bank guarantee to ensure
Beneficiary. Nilai dan waktu penyerahan Bank Garansi that the Applicant, which is the project provider/ project
ini dapat distruktur untuk nilai keseluruhan proyek owner/ agent/ dealer/ distributor, be able to make
maupun per temin proyek. payment to the contractor/producer/ wholesaler, as the
• Bank Garansi Pembayaran adalah Bank Garansi untuk Beneficiary, in accordance to the contract/agreement.
menjamin bahwa pemberi kerja/pemilik pekerjaan/agen/
dealer/distributor sebagai Pemohon akan melakukan
pembayaran kepada pelaksana/penerima pekerjaan/
produsen/pedagang besar sebagai Beneficiary, sesuai
kontrak/perjanjian.
1. MoneyGram 1. MoneyGram
368 MoneyGram merupakan jasa pengiriman uang (sending) MoneyGram is an individual non client international sending
dan penerimaan uang (received) antar negara secara and receiving money transfer service. The facility needed
perorangan (Nasabah/Non nasabah). Sarana kiriman uang for the international remittance service is owning a bank
antar Negara tanpa harus memiliki no rekening di Negara account at the beneficiary’s country.
tujuan.
Dalam menjalankan transaksinya, MoneyGram In executing the transaction, MoneyGram will use the
menggunakan IDR Currency System, dana diterima dalam IDR currency system or funds will be received in the local
mata uang lokal Negara tujuan. currency of the beneficiary’s country.
3. FIREcash 3. FIREcash
Merupakan sarana pengiriman uang rupiah (Outgoing) FIREcash is an IDR money transfer service for sending 369
dengan tujuan ke rekening nasabah Bank Central Asia. funds to Bank Central Asia’s accounts. This service is
Maksimal pengiriman uang Rp. 500 juta/transaksi dan intended for a maximum nominal trasfer of up to IDR500
dapat dilakukan ber ulang tanpa batas. Perorangan million but able to be sent numerous times without limit by
(Nasabah dan Non nasabah) dan Badan usaha. individual and corporate clients as well as non-clients.
• Menggunakan aplikasi berbasis Internet sehingga • This service uses an Internet application and funds will
pengiriman dapat diterima real time. be received in real-time
Menawarkan Anda banknotes dengan kurs kompetitif serta The Bank offers bank notes with competitive rates and a
pelayanan yang cepat dan ramah, bagi pelanggan individual service that is both friendly and fast for individual and corporate
maupun korporasi. Melayani hingga 21 mata uang utama clients as well as non-clients.
dunia.
Jenis mata uang yang dilayani antara lain: AED, AUD, BHD, There are twenty one (21) foreign currencies available and
BND, CAD, CHF, CHY, EUR, GBP, HKD, JPY, KRW, MYR, include the following: AED, AUD, BHD, BND, CAD, CHF, CHY,
NTD, NZP, PHP, QAR, SAR(B), SGD, THB, USD EUR, GBP, HKD, JPY, KRW, MYR, NTD, NZP, PHP, QAR,
SAR(B), SGD, THB, USD
Today Today
Transaksi dengan tanggal penyelesaian transaksi adalah A transaction with the same settlement date as the same
pada hari yang sama pada saat transaksi tersebut dilakukan day as when the transaction is conducted at which time the
dimana pada saat transaksi tersebut dilakukan negara asal transaction is carried out it is not a public holiday in the country
mata uang yang ditransaksikan tidak libur. where the transaction was initiated.
Tomorrow Tomorrow
Transaksi dengan tanggal penyelesaian transaksi adalah A transaction with transaction settlement date 1 (one)
1 (satu) hari kerja negara asal mata uang yang ditransaksikan business day after the transaction took place in the country
dari hari transaksi. where the transaction was initiated.
Spot Spot
Transaksi dengan tanggal penyelesaian transaksi adalah A transaction with a settlement date of 2 (two) business days
2 (dua) hari kerja dari hari transaksi. from the date of the transaction.
FX Forward FX Forward
Transaksi dengan tanggal penyelesaian transaksi lebih dari A transaction with settlement date more than 2 (two)
2 (dua) hari kerja dari asal mata uang yang ditransaksikan dari business days from the foreign exchange transaction date.
hari transaksi.
370
KREDIT MIKRO MICRO CREDIT
Kredit Mikro Utama ini khusus diberikan kepada Perorangan Micro credit is a loan facility especially for owners of Micro
untuk keperluan produktif kepada pemilik Usaha Mikro dan Businesses and Home Micro Business such as traders,
Usaha Mikro Rumah Tangga antara lain pedagang, petani, farmers, and fishermen for productive purposes.
peternak, dan nelayan
KAB J Trust (Kredit Angsuran Berjangka) KAB JTrust - JTrust Installment Credit
Fasilitas pinjaman jangka pendek untuk modal kerja A short term loan facility for working capital with repayment
yang pembayarannya diangsur. Penarikannya dilakukan made in installments. Drawdown is based on debtor’s plan
sesuai dengan rencana debitur dan memiliki availability and has a limited availability period. The facility period is not
period. Jangka waktu fasilitas dapat lebih dari 12 bulan more than 12 months since signing of the credit agreement
sejak penandatanganan Perjanjian Kredit dan maksimum and the maximum period is in accordance to the period of the
jangka waktu disesuaikan dengan jangka waktu underlying underlying transaction.
transaction-nya.
Benefits:
• Pembiayaan modal kerja yang lebih fleksibel sesuai arus • Flexible working capital loan adjusted to the client’s
kas usaha nasabah cashflow
• Memberikan pilihan bagi debitur yang ingin mengangsur • Offer options to clients that desire to make installment
fasilitas modal kerja yang dimilikinya payments.
KRK J Trust (Kredit Rekening Koran) KRK JTrust - JTrust Installment Credit
Fasilitas pinjaman jangka pendek dimana penyediaan dana A short term loan facility in which the funds are available though
fasilitas di dalam rekening atas nama Nasabah di Bank J client’s account at JTrust Bank. Repayment and drawdown
Trust. Pelunasan dan pencairan fasilitas pinjaman dapat can be made multiple times by depositing and withdrawing
dilakukan berulangkali dengan menyetorkan dan menarik through the client’s account. Drawdowns are limited to the
dana langsung dari rekening tersebut. Pencairan fasilitas amount as agreed upon and the media for withdrawal is by
hanya diijinkan sebatas limit yang telah disetujui. Media use of checks/giro. The facility period is 12 months starting
pencairan adalah cek/bilyet giro. Jangka waktu fasiltias upon signing of the credit agreement and is extendable.
maksimal 12 bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kredit
dan dapat diperpanjang Benefits:
• Pembiayaan modal kerja yang lebih fleksibel sesuai arus • Flexible working capital loan adjusted to the client’s
kas usaha nasabah cashflow
• Pembiayaan modal kerja yang lebih fluktuatif untuk • Working capital loan that can be adjusted to the day-to-day
kebutuhan operasional usaha sehari-hari. operational needs
• Memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi • Facility trading transactions with business partners, flexible
perdagangan dengan mitra usaha nasabah dan fleksibel, and is able to drawdown at any time.
penarikan dapat dilakukan setiap saat
KAP J Trust (Kredit Atas Permintaan) KAP JTrust - JTrust Demand Credit
Fasilitas pinjaman jangka pendek untuk modal kerja yang A short term loan facility for working capital in which the
dananya dapat ditarik setiap saat dan berulang-ulang dengan drawdowns are available on demand and multiple times
menggunakan Tanda Terima Uang Nasabah sampai dengan through use of a client’s receipt up to the agreed amount
nilai yang sudah ditentukan baik dalam Rupiah maupun valuta either in IDR or other foreign currency Repayments can be
asing dan pembayaran 0/S dapat dilakukan dengan sebagian made partially or on total loan outstanding amount according
atau seluruhnya sesuai dengan kemampuan debitur. Jangka to the client’s capability. The facility period is a maximum of
waktu fasiltias maksimal 12 bulan sejak penandatanganan 12 months from the signing of the credit agreement and is
Perjanjian Kredit dan dapat diperpanjang. extendable.
Benefits:
• Pembiayaan modal kerja yang lebih fleksibel sesuai arus • Flexible working capital loan adjusted to the client’s
kas usaha nasabah cashflow
• Fasilitas yang terstruktur untuk mendukung kebutuhan • Structured facility supporting working capital needs.
modal kerja
Jaringan Kantor
Network Offices
374
1 Januari 2014/
31 Desember
2013/
January 1, 2014/
Catatan/ 31 Desember/ 31 Desember/ December 31,
Notes December 31, 2015 December 31, 2014* 2013*
ASET ASSETS
2c,2d,2e,
Kas 4,40,45 212.799 221.699 246.398 Cash
2c,2d,2i,
Tagihan derivatif 9,40 2.839 117 - Derivative receivables
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai 2k,9 - - - impairment losses
Derivative receivables -
Tagihan derivatif - neto 45 2.839 117 - net
2c,2d,2j,
Kredit yang diberikan 10,40 Loans
Pihak berelasi 2ab,39 161.297 6.212 8.895 Related parties
Pihak ketiga 9.205.924 7.838.090 11.122.912 Third parties
9.367.221 7.844.302 11.131.807
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai 2k,10,32 (190.642 ) (609.630 ) (1.003.491 ) impairment losses
Kredit yang diberikan - neto 45 9.176.579 7.234.672 10.128.316 Loans - net
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak The accompanying notes to the financial statements form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
J TRUST BANK Laporan Tahunan 2015
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
1 Januari 2014/
31 Desember
2013/
January 1, 2014/
Catatan/ 31 Desember/ 31 Desember/ December 31,
Notes December 31, 2015 December 31, 2014* 2013*
2c,2d,2l,
Tagihan akseptasi 11,40 633.245 770.854 774.669 Acceptances receivable
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai 2k,11,32 (524.312 ) (666.746 ) (655.172 ) impairment losses
Acceptances
Tagihan akseptasi - neto 45 108.933 104.108 119.497 receivable - net
2b,2x,
Aset pajak tangguhan
36b,52 94.831 110.806 103.990 Deferred tax assets
Agunan yang diambil alih 2o,16 169.873 304.028 306.509 Foreclosed assets
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai 2k,16,32 (97.941 ) (304.028 ) (306.509 ) impairment losses
Agunan yang diambil alih -
neto 16 71.932 - - Foreclosed assets - net
2c,2p,17,
Aset lain-lain 40 Other assets
Pihak berelasi 2ab,39 10.890 - - Related parties
Pihak ketiga 227.780 246.075 453.692 Third parties
238.670 246.075 453.692
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai 2k,17,32 (75.257 ) (119.213 ) (317.828 ) impairment losses
Aset lain-lain - neto 163.413 126.862 135.864 Other assets - net
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak The accompanying notes to the financial statements form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
2
2015 Annual Report J TRUST BANK
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
1 Januari 2014/
31 Desember
2013/
January 1, 2014/
Catatan/ 31 Desember/ 31 Desember/ December 31,
Notes December 31, 2015 December 31, 2014* 2013*
LIABILITAS LIABILITIES
2d,2r,
Simpanan dari bank lain 20,45 378.494 48.745 1.063.369 Deposits from other banks
2c,2d,2i,
Liabilitas derivatif 9,40,45 53 126 1.606 Derivative payables
2c,2d,2l,
Liabilitas akseptasi 11,40,45 46.211 47.756 65.105 Acceptances payable
2c,2d,2s
2ab,23,39,
Pinjaman subordinasi 40,45 344.625 - - Subordinated loan
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang The accompanying notes to the financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
J TRUST BANK Laporan Tahunan 2015
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
1 Januari 2014/
31 Desember
2013/
January 1, 2014/
Catatan/ 31 Desember/ 31 Desember/ December 31,
Notes December 31, 2015 December 31, 2014* 2013*
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
(lanjutan) (continued)
EKUITAS EQUITY
Share capital - series with
Modal saham - seri A nilai par value of Rp 0.01
nominal Rp 0,01 (nilai (full amount) per share
penuh) per saham dan and series B with par
seri B nilai nominal Rp 78 value of Rp 78
(nilai penuh) per saham (full amount) per share
Modal dasar -
1.200.000.000.004.200 Authorized capital -
saham seri A pada 1,200,000,000,004,200
tanggal 31 Desember series A shares as of
2015, December 31, 2015,
900.000.000.004.200 900,000,000,004,200
saham seri A pada series A shares as of
tanggal 31 Desember December 31, 2014
2014 dan 1 Januari and January 1, 2014/
2014/31 Desember 2013, December 31,2013,
dan 38.461.538.461 and 38,461,538,461
saham seri B pada series B shares as of
tanggal 31 Desember December 31, 2015,
2015, 31 Desember 2014 December 31, 2014
dan 1 Januari 2014/ and January 1, 2014/ 383
31 Desember 2013 December 31, 2013
Modal ditempatkan dan Issued and fully paid
disetor penuh - capital -
901.184.100.000.000, 901,184,100,000,000,
801.184.100.000.000 dan 801,184,100,000,000 and
676.236.100.000.000 676,236,100,000,000
saham seri A pada tanggal series A shares as of
31 Desember 2015, 31 December 31, 2015,
Desember 2014 dan 1 December 31, 2014 and
Januari 2014/ January 1, 2014/
31 Desember 2013, dan December 31, 2013,
28.350.177.035 saham and 28,350,177,035
seri B pada tanggal series B shares as of
31 Desember 2015, December 31, 2015,
31 Desember 2014 dan December 31, 2014 and
1 Januari 2014/ January 1, 2014/
31 Desember 2013 25 11.223.155 10.223.155 8.973.675 December 31, 2013
Tambahan modal disetor 2t,26 178.759 178.759 178.759 Additional paid-in capital
Deposit for future stock
Uang muka setoran modal 25 - 300.000 1.249.480 subscription
Surplus revaluasi Revaluation surplus
aset tetap - neto 2m,14 99.269 128.907 132.425 of fixed assets - net
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang The accompanying notes to the financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
4
2015 Annual Report J TRUST BANK
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
1 Januari 2014/
31 Desember
2013/
January 1, 2014/
Catatan/ 31 Desember/ 31 Desember/ December 31,
Notes December, 31 2015 December,31 2014* 2013*
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND
(lanjutan) EQUITY (continued)
384
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak The accompanying notes to the financial statements form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
5
J TRUST BANK Laporan Tahunan 2015
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
Catatan/
Notes 2015 2014*
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang The accompanying notes to the financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
6
2015 Annual Report J TRUST BANK
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
Catatan/
Notes 2015 2014*
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang The accompanying notes to the financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
7
J TRUST BANK Laporan Tahunan 2015
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
Keuntungan (kerugian)
yang belum direalisasi
Surplus atas perubahan nilai
revaluasi wajar surat-surat
Tambahan Uang muka aset tetap - berharga yang tersedia
modal setoran neto/ untuk dijual/Unrealized Saldo rugi/Deficit
Modal disetor/ modal/ Revaluation gains (losses) on Telah Jumlah
saham/ Additional Deposit for surplus of changes in fair value of ditentukan Belum ditentukan ekuitas - neto/
Catatan/ Share paid-in future stock fixed available-for-sale penggunaannya/ penggunaannya/ Total equity -
Notes capital capital subscription assets - net securities Appropriated Unappropriated** net
Saldo 1 Januari 2014 8.973.675 178.759 1.249.480 132.425 (25.454) 1.002 (9.134.837 ) 1.375.050 Balance as of January 1, 2014
Penyesuaian neto yang timbul Net adjustment arising from
dari penerapan PSAK 24 2b, 2z, adoption of PSAK 24
(Revisi 2013) 52 - - - - - - (17.365 ) (17.365 ) (Revised 2013)
Saldo 1 Januari 2014* 52 8.973.675 178.759 1.249.480 132.425 (25.454) 1.002 (9.152.202 ) 1.357.685 Balance as of January 1, 2014*
Jumlah penghasilan
komprehensif lain tahun Total other comprehensive income
berjalan, setelah pajak* - - - - 6.574 - (1.494 ) 5.080 for the year, net of tax*
Uang muka setoran modal 25 - - 300.000 - - - - 300.000 Deposit for future stock subscription
Balance as of
Saldo 31 Desember 2014* 10.223.155 178.759 300.000 128.907 (18.880 ) 1.002 (9.813.925 ) 999.018 December 31, 2014*
** Termasuk dalam saldo rugi adalah pengukuran kembali program imbalan pasti/Included in deficit is remeasurement of defined benefits program.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang The accompanying notes to the financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
Keuntungan (kerugian)
Saldo 1 Januari 2015 10.223.155 178.759 300.000 128.907 (18.880 ) 1.002 (9.813.925 ) 999.018 Balance as of January 1, 2015
Jumlah penghasilan
komprehensif lain tahun Total other comprehensive income
berjalan, setelah pajak - - - - (6.292 ) - (18.563 ) (24.855 ) for the year, net of tax
Jumlah rugi komprehensif Total comprehensive loss
tahun berjalan - - - - (6.292 ) - (694.573 ) (700.865 ) for the year
Saldo 31 Desember 2015 11.223.155 178.759 - 99.269 (25.172 ) 1.002 (10.478.860 ) 998.153 Balance as of December 31, 2015
** Termasuk dalam saldo rugi adalah pengukuran kembali program imbalan pasti/Included in deficit is remeasurement of defined benefits program.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang The accompanying notes to the financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
9
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
Catatan/
Notes 2015 2014
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak The accompanying notes to the financial statements form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
10
Catatan/
Notes 2015 2014
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consists of:
Kas 4 212.799 221.699 Cash
Giro pada Bank Indonesia 5 880.957 1.321.263 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 6 424.643 147.484 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia and
bank lain - jangka waktu jatuh other banks - mature within
tempo 3 bulan atau kurang sejak 3 months or less from
tanggal perolehan 7 462.095 1.435.819 the date of acquisition
Jumlah 1.980.494 3.126.265 Total
390
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak The accompanying notes to the financial statements form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. an integral part of these financial statements taken as a whole.
11
1. UMUM 1. GENERAL
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (dahulu PT Bank JTrust Indonesia Tbk (formerly
PT Bank Mutiara Tbk) (“Bank”) semula PT Bank Mutiara Tbk) (“Bank”) was established
didirikan dengan nama PT Bank Century under the name of PT Bank Century Intervest
Intervest Corporation berdasarkan akta Corporation by deed No. 136 dated May 30,
No. 136 tanggal 30 Mei 1989 yang dibuat 1989 of Lina Laksmiwardhani, SH, substitute
di hadapan Lina Laksmiwardhani, SH, sebagai of Lukman Kirana, SH, Notary in Jakarta.
pengganti dari Lukman Kirana, SH, Notaris The deed of establishment was approved by
di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah the Ministry of Justice of the Republic
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik of Indonesia in its Decision Letter
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6196.HT.01.01.TH’89 dated July 12,
No. C2-6196.HT.01.01.TH’89 tanggal 12 Juli 1989 and published in the State Gazette of the
1989 dan telah diumumkan dalam Berita Republic of Indonesia No. 36 Supplement
Negara Republik Indonesia No. 36 Tambahan No. 1959 dated May 4, 1993. Then the Bank
No. 1959 tanggal 4 Mei 1993. Selanjutnya conducted a business combination through
Bank melakukan penggabungan atau merger merger with other banks in 2004.
dengan bank-bank lainnya pada tahun 2004.
Anggaran dasar Bank telah mengalami The Bank’s articles of association have been
beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta amended several times, the most recently is by
No. 54 tanggal 28 Desember 2015 yang dibuat deed No. 54 dated December 28, 2015
di hadapan Jose Dima Satria, SH, MKn, of Jose Dima Satria, SH, MKn, Notary in
Notaris di Jakarta, antara lain, mengenai Jakarta, concerning, among others, the
perubahan tempat kedudukan dan Kantor changes in the Bank’s domicile and Head
Pusat Bank dari Jakarta Selatan ke Jakarta Office. The changes have been approved by
Pusat. Perubahan ini telah mendapat the Ministry of Law and Human Rights of the 391
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Republic of Indonesia based on
Manusia Republik Indonesia dalam Surat its Decision Letter No. AHU-0948998.
Keputusan No. AHU-0948998.AH.01.02. AH.01.02.TAHUN 2015 dated December 29,
TAHUN 2015 tanggal 29 Desember 2015. 2015.
Sejak tanggal 6 November 2008, Bank (dahulu Since November 6, 2008, the Bank (formerly
PT Bank Century Tbk) ditetapkan oleh Bank PT Bank Century Tbk) has been classified as
Indonesia sebagai Bank Dalam Pengawasan a Bank under Intensive Monitoring Unit by Bank
Khusus (DPK). Indonesia.
Pada tanggal 20 November 2008, berdasarkan On November 20, 2008, based on Letter
Surat No. 10/232/GBI/Rahasia, Bank Indonesia No. 10/232/GBI/Rahasia, Bank Indonesia has
menetapkan Bank (dahulu PT Bank Century determined Bank (formerly PT Bank Century
Tbk) sebagai Bank Gagal yang ditengarai Tbk) as a Failed Bank which was deemed as
berdampak sistemik. Selanjutnya, sesuai having systemic impact. Furthermore, in
dengan Perpu No. 4 Tahun 2008 tentang accordance with Government Regulation
Jaring Pengaman Sistem Keuangan, Komite No. 4 Year 2008 about the Safeguarding of
Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melalui Financial System, the Financial System
Keputusan No. 04/KSSK.03/2008 tanggal Stability Committee through its Decree
21 November 2008 menetapkan Bank (dahulu No. 04/KSSK.03/2008 dated November 21,
PT Bank Century Tbk) sebagai bank gagal 2008 classified Bank (formerly PT Bank
yang berdampak sistemik dan menyerahkan Century Tbk) as a failed bank which had
penanganannya kepada Lembaga Penjamin systemic impact and assigned the Bank to
Simpanan (“LPS”). Deposit Insurance Corporation (“DIC”).
Sesuai dengan pasal 40 Undang-Undang In accordance with article 40 of the Law No. 24
(“UU”) No. 24 Tahun 2004 tentang LPS, Year 2004 regarding DIC, effective from DIC
terhitung sejak LPS melakukan penanganan took over failed bank, then DIC shall take over
bank gagal, maka LPS mengambil alih segala all the rights and authorization of the
hak dan wewenang rapat umum pemegang general meeting of shareholders, ownership,
saham, kepemilikan, kepengurusan, dan/atau management, and/or other interests of such
kepentingan lain pada bank dimaksud. bank.
Sehubungan dengan pengambilalihan Bank In relation with DIC takeover of the Bank in
oleh LPS pada bulan November 2008, dalam November 2008, in compliance with Article 42
rangka memenuhi ketentuan Pasal 42 Undang- of Law No. 24 Year 2004 as subsequently
Undang No. 24 Tahun 2004 sebagaimana amanded with Law No. 7 Year 2009 regarding
telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 DIC, the DIC has already conducted
Tahun 2009 tentang LPS, maka LPS telah a divestment program for the majority of Bank’s
melakukan program divestasi atas mayoritas shares owned by DIC to the qualified
saham milik LPS pada Bank kepada calon prospective investor through strategic sale.
investor yang memenuhi syarat melalui
penjualan strategis (strategic sale).
Pada tanggal 31 Desember 2015, Kantor Pusat As of December 31, 2015, the Bank’s Head
Bank beralamat di Gedung Sahid Sudirman Office is located at Sahid Sudirman Center
rd
Center Lantai 33, Jalan Jenderal Sudirman Building 33 Floor, Jalan Jenderal Sudirman
No. 86, Jakarta Pusat. Pada tanggal No. 86, Central Jakarta. As of December 31,
31 Desember 2014, Kantor Pusat Bank 2014, the Bank’s Head Office is located at
th
beralamat di Gedung International Financial International Financial Center Building 11
Center Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 22-23,
Kav. 22-23, Jakarta Selatan. South Jakarta.
Perubahan alamat Kantor Pusat Bank The change in the Bank’s Head Office
telah mendapat persetujuan dari Otoritas location has been approved by Financial
Jasa Keuangan (OJK) dalam Surat Services Authority (OJK) in its Letter
No. S-47/PB.1/2015 tanggal 7 Oktober 2015. No. S-47/PB.1/2015 dated October 7, 2015.
Bank memiliki kantor cabang, kantor cabang The Bank has branches, sub-branches and
pembantu dan kantor kas sebagai berikut: cash offices as follows:
2015 2014
Kantor cabang 21 23 Branches
Kantor cabang pembantu 37 35 Sub-branches
Kantor kas 3 3 Cash offices
Entitas induk terakhir Bank adalah J Trust Co., The ultimate parent of the Bank is J Trust Co.,
Ltd., Jepang. Ltd., Japan.
Pada bulan April 1999, Bank (dahulu PT Bank In April 1999, the Bank (formerly PT Bank CIC
CIC International Tbk) melakukan Penawaran International Tbk) conducted a Limited Public
Umum Terbatas I kepada para pemegang Offering I to its existing shareholders (Rights
sahamnya (Rights Issue I) dan menerbitkan Issue I) and issued 570,400,000 common
saham biasa sebanyak 570.400.000 saham shares with par value of Rp 100 (full amount)
dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per share and offering price of Rp 100 (full
per saham dengan harga penawaran Rp 100 amount) per share, which were attached by
(nilai penuh) per saham, dimana melekat 213,900,000 Warrants Series I and could be
sejumlah 213.900.000 Waran Seri I yang dapat converted into shares starting from October 20,
dikonversikan menjadi saham mulai tanggal 1999 up to April 19, 2004.
20 Oktober 1999 sampai dengan 19 April 393
2004.
Setiap pemegang saham yang memiliki Each shareholder, who owned 20 (twenty)
20 (dua puluh) saham mempunyai Hak shares, entitled a Pre-emptive Right to buy
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) 8 (eight) new shares at the price of Rp 100 (full
untuk membeli 8 (delapan) saham baru dengan amount) per share. In addition, every 8 (eight)
harga Rp 100 (nilai penuh) per saham. new shares are attached with 3 (three)
Di samping itu, pada setiap 8 (delapan) saham Warrants Series I which were given as
baru melekat 3 (tiga) Waran Seri I yang an incentive. The Limited Public Offering I has
diberikan secara cuma-cuma. Penawaran obtained approval from the shareholders
Umum Terbatas I ini telah mendapat through the Extraordinary General Meeting of
persetujuan dari para pemegang saham dalam Shareholders on March 9, 1999.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
yang diadakan pada tanggal 9 Maret 1999.
Pada bulan Juli 2000, Bank (dahulu PT Bank In July 2000, the Bank (formerly PT Bank CIC
CIC International Tbk) melakukan Penawaran International Tbk) conducted a Limited Public
Umum Terbatas II kepada para pemegang Offering II (Rights Issue II) to its existing
sahamnya (Rights Issue II) dan menerbitkan shareholders and issued 401,773,500 common
saham biasa sebanyak 401.773.500 saham shares with par value of Rp 100 (full amount)
dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per per share and offering price of Rp 200 (full
saham dengan harga penawaran Rp 200 (nilai amount) per share, which were attached by
penuh) per saham, dimana melekat sejumlah 140,620,725 Warrants Series II, and could be
140.620.725 Waran Seri II yang dapat converted into shares starting from January 19,
dikonversikan menjadi saham mulai tanggal 2001 up to July 18, 2005. Each shareholder,
19 Januari 2001 sampai dengan 18 Juli 2005. who owned 5 (five) shares, entitled
Setiap pemegang saham yang memiliki a Pre-emptive Right to buy 1 (one) new share
5 (lima) saham mempunyai Hak Memesan for with offering price of Rp 100 (full amount)
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli per share.
1 (satu) saham baru dengan harga Rp 100
(nilai penuh) per saham.
b. Penawaran Umum Efek Bank (lanjutan) b. Public Offering of the Bank’s Shares
(continued)
Di samping itu, pada setiap 100 (seratus) In addition, every 100 (one hundred) new
saham baru melekat 35 (tiga puluh lima) shares are attached with 35 (thirty five)
Waran Seri II yang diberikan secara cuma- Warrants Series II which were given as
cuma. Penawaran Umum Terbatas II ini telah an incentive. The Limited Public Offering II has
mendapat persetujuan dari para pemegang been approved by the shareholders through the
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Extraordinary General Meeting of Shareholders
Luar Biasa yang diadakan pada tanggal on June 26, 2000, and has been obtained the
26 Juni 2000 dan memperoleh pernyataan effective statement from Bapepam-LK through
efektif dari Bapepam-LK melalui Surat its Decision Letter No. S-1517/PM/2000 dated
Keputusan No. S-1517/PM/2000 tanggal June 26, 2000.
26 Juni 2000.
Pada bulan Maret 2003, Bank (dahulu PT Bank In March 2003, the Bank (formerly PT Bank
CIC International Tbk) melakukan Penawaran CIC International Tbk) conducted a Limited
Umum Terbatas III kepada para pemegang Public Offering III (Rights Issue III) to its
sahamnya (Rights Issue III) dan menerbitkan existing shareholders and issued
saham biasa sebanyak 5.797.941.330 saham 5,797,941,330 common shares with par value
dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per of Rp 100 (full amount) per share and offering
saham dengan harga penawaran Rp 120 (nilai price of Rp 120 (full amount) per share, which
penuh) per saham, dimana melekat sejumlah were attached by 173,938,240 Warrants
173.938.240 Waran Seri III yang dapat Series III, and could be converted into shares
dikonversikan menjadi saham mulai tanggal starting from September 26, 2003 up to April 7,
26 September 2003 sampai dengan 7 April 2008. Each shareholder, who owned 5 (five)
394 2008. Setiap pemegang saham yang memiliki shares, entitled a Pre-emptive Right to buy
5 (lima) saham mempunyai Hak Memesan 12 (twelve) new shares at the price of Rp 120
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli (full amount) per share.
12 (dua belas) saham baru dengan harga
Rp 120 (nilai penuh) per saham.
Di samping itu, pada setiap 100 (seratus) In addition, every 100 (one hundred) new
saham baru melekat 3 (tiga) Waran Seri III shares are attached with 3 (three) Warrants
yang diberikan secara cuma-cuma. Series III, which were given as an incentive.
Penawaran Umum Terbatas Ill tersebut telah The Limited Public Offering III has been
mendapat persetujuan dari para pemegang approved by the shareholders through the
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Extraordinary General Meeting of Shareholders
Luar Biasa yang diadakan pada tanggal on February 28, 2003 and has been obtained
28 Februari 2003, dan memperoleh the effective statement from Bapepam-LK
pernyataan efektif dari Bapepam-LK melalui through its Decision Letter No. S-405/PM/2003
Surat Keputusan No. S-405/PM/2003 tanggal dated February 27, 2003.
27 Februari 2003.
Pada bulan Juli dan Agustus 2003, Bank In July and August 2003, the Bank (formerly
(dahulu PT Bank CIC International Tbk) PT Bank CIC International Tbk) has conducted
melakukan Penawaran Umum Terbatas IV a Limited Public Offering IV (Rights Issue IV) to
kepada para pemegang sahamnya (Rights its existing shareholders and issued
Issue IV) dan menerbitkan saham biasa 2,494,146,934 common shares with par value
sebanyak 2.494.146.934 saham dengan nilai of Rp 100 (full amount) per share and offering
nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham price of Rp 120 (full amount) per share, which
dengan harga penawaran Rp 120 (nilai penuh) were attached by 2,244,732,240 Warrants
per saham, dimana melekat sejumlah Series IV, which could be converted into shares
2.244.732.240 Waran Seri IV yang dapat starting from January 22, 2004 up to August 3,
dikonversikan menjadi saham mulai tanggal 2008. Each shareholder, who owned 10 (ten)
22 Januari 2004 sampai dengan 3 Agustus shares, entitled a Pre-emptive Right to buy
2008. Setiap pemegang saham yang memiliki 3 (three) new shares at a price of Rp 120 (full
10 (sepuluh) saham mempunyai Hak Memesan amount) per share.
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli
3 (tiga) saham baru dengan harga Rp 120
(nilai penuh) per saham.
b. Penawaran Umum Efek Bank (lanjutan) b. Public Offering of the Bank’s Shares
(continued)
Di samping itu, pada setiap 10 (sepuluh) In addition, every 10 (ten) new shares are
saham baru melekat 9 (sembilan) Waran attached with 9 (nine) Warrants Series IV,
Seri IV yang diberikan secara cuma-cuma. which were given as an incentive. The Limited
Penawaran Umum Terbatas IV ini telah Public Offering IV has been approved by
mendapat persetujuan dari para pemegang shareholders through the Extraordinary General
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Meeting of Shareholders on June 27, 2003, and
Luar Biasa yang diadakan pada tanggal has been obtained the effective statement from
27 Juni 2003, dan memperoleh pernyataan Bapepam-LK through its Decision Letter
efektif dari Bapepam-LK melalui Surat No. S-1534/PM/2003 dated June 26, 2003.
Keputusan No. S-1534/PM/2003 tanggal After the merger, the warrant’s price became
26 Juni 2003. Setelah penggabungan, harga Rp 78 (full amount) per share.
waran menjadi Rp 78 (nilai penuh) per saham.
Pada bulan Juli 2007, Bank (dahulu PT Bank In July 2007, the Bank (formerly PT Bank
Century Tbk) melakukan Penawaran Umum Century Tbk) conducted a Limited Public
Terbatas V kepada para pemegang sahamnya Offering V (Rights Issue V) to its existing
(Rights Issue V) dan menerbitkan saham biasa shareholders and issued 5,670,029,955
sebanyak 5.670.029.955 saham dengan nilai common shares with par value of Rp 78 (full
nominal Rp 78 (nilai penuh) per saham, amount) per share, which were attached with
dimana melekat sejumlah 5.670.029.955 5,670,029,955 Warrant Series V, which could
Waran Seri V yang dapat dikonversikan be converted into shares starting from
menjadi saham mulai tanggal 19 Desember December 19, 2007 up to June 18, 2010. Each
2007 sampai dengan 18 Juni 2010. Setiap shareholder, who owned 4 (four) shares,
pemegang saham yang memiliki 4 (empat) entitled a Pre-emptive Right to buy 1 (one) new 395
saham mempunyai Hak Memesan Efek share for a price of Rp 78 (full amount) per
Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli share.
1 (satu) saham baru dengan harga Rp 78 (nilai
penuh) per saham.
Di samping itu, pada setiap 1 (satu) saham In addition, every 1 (one) new share is attached
baru melekat 1 (satu) Waran Seri V yang with 1 (one) Warrant Series V, which was given
diberikan secara cuma-cuma. Penawaran as an incentive. The Limited Public Offering V
Umum Terbatas V ini telah mendapat has been approved by shareholders through
persetujuan dari para pemegang saham dalam the Extraordinary General Meeting of
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Shareholders on June 5, 2007, and has been
yang diadakan pada tanggal 5 Juni 2007, dan obtained the effective statement from
memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK through its Decision Letter
Bapepam-LK melalui Surat Keputusan No. S-2648/BL/2007 dated June 5, 2007.
No. S-2648/BL/2007 tanggal 5 Juni 2007. Pada At maturity date, there was a warrant holders
saat jatuh tempo, terdapat 1 (satu) pemegang who exercised warrants to apply for a number
waran yang mengajukan permohonan exercise of 518 units or equivalent to Rp 40,404, but the
waran sejumlah 518 unit atau senilai convertion was not materialized by the Bank
Rp 40.404, namun hal tersebut tidak dilakukan because since the DIC has taken over the Bank
oleh Bank karena terhitung sejak LPS and as the controlling shareholder of the Bank,
melakukan penanganan terhadap Bank dan as stipulated in article 40 of Law of DIC, the
selaku pemegang saham pengendali Bank, DIC has taken over all rights and obligations of
berdasarkan UU LPS pasal 40 menyatakan the General Meeting of Shareholders,
bahwa LPS mengambil alih segala hak dan ownership, management, and/or other
wewenang Rapat Umum Pemegang Saham, interests.
kepemilikan, kepengurusan, dan/atau
kepentingan lain.
b. Penawaran Umum Efek Bank (lanjutan) b. Public Offering of the Bank’s Shares
(continued)
Berikut adalah kronologis jumlah modal saham Below is the chronological overview of the
Seri A dan Seri B yang ditempatkan dan Bank’s issued and fully paid Series A and
disetor penuh Bank sejak Penawaran Umum Series B shares since the Initial Public Offering
396 Perdana Saham sampai dengan tanggal until December 31, 2015 is as follows:
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham/
Keterangan Number of Shares Description
Saham Seri B: Series B Shares:
b. Penawaran Umum Efek Bank (lanjutan) b. Public Offering of the Bank’s Shares
(continued)
Berikut adalah kronologis jumlah modal saham Below is the chronological overview of the
Seri A dan Seri B yang ditempatkan dan Bank’s issued and fully paid Series A and
disetor penuh Bank sejak Penawaran Umum Series B shares since the Initial Public Offering
Perdana Saham sampai dengan tanggal until December 31, 2015 is as follows:
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: (continued)
(lanjutan)
Jumlah Saham/
Keterangan Number of Shares Description
c. Susunan Pengurus Bank dan Karyawan c. Composition of the Bank’s Management and
Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The composition of the Bank’s Boards of
pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan Commissioners and Directors as of
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham December 31, 2015 based on Resolution of the
Luar Biasa Bank tanggal 28 Desember 2015, Bank’s Extraordinary General Meeting of
yang dinyatakan dalam Akta Notaris Jose Dima Shareholders dated December 28, 2015, as
Satria, SH, MKn No. 54 pada tanggal yang covered by Notarial Deed of Jose Dima Satria,
sama, yang telah diterima dan dicatat dalam SH, MKn No. 54 on the same date, which
database Sistem Administrasi Badan Hukum had been accepted and recorded in database
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia of the Legal Entity Administration System of
Republik Indonesia berdasarkan Surat the Ministry of Law and Human Rights of
No. AHU-AH.01.03-0991872 tanggal the Republic of Indonesia based on
29 Desember 2015 adalah sebagai berikut: its Letter No. AHU-AH.01.03-0991872 dated
December 29, 2015 is as follows:
**) Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, **) As of the issuance date of the financial statements, has
belum mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa not yet obtained the approval from Financial Services
Keuangan. Authority.
***) Telah mengundurkan diri pada tanggal 4 Januari 2016. ***) Has been resigned on January 4, 2016.
****) Telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa ****) Has obtained the approval from Financial Services
Keuangan berdasarkan Surat No. SR-45/D.03/2016 Authority based on its Letter No. SR-45/D.03/2016
tanggal 26 Februari 2016. dated February 26, 2016.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The composition of the Bank’s Boards of
pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan Commissioners and Directors as of
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham December 31, 2014 based on Resolution of the
Luar Biasa Bank tanggal 30 Desember 2014, Bank’s Extraordinary General Meeting of
yang dinyatakan dalam Akta Notaris Jose Dima Shareholders dated December 30, 2014, as
Satria, SH, MKn No. 2 tanggal 8 Januari 2015, covered by Notarial Deed of Jose Dima Satria,
yang telah diterima dan dicatat dalam SH, MKn No. 2 dated January 8, 2015, which
database Sistem Administrasi Badan Hukum had been accepted and recorded in database
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia of the Legal Entity Administration System of the
Republik Indonesia berdasarkan Surat Ministry of Law and Human Rights of the
398 No. AHU-0001200.AH.01.03.Tahun 2015 Republic of Indonesia based on its Letter
tanggal 8 Januari 2015 adalah sebagai berikut: No. AHU-0001200.AH.01.03.Year 2015 dated
January 8, 2015, is as follows:
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:
Komisaris Utama : Nobiru Adachi *) : President Commissioner
Wakil Komisaris Utama/ Vice President Commissioner/
Komisaris Independen : Sigid Moerkardjono : Independent Commissioner
**) Telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa **) Has obtained the approval from Financial Services
Keuangan berdasarkan Surat No. SR-32/D.03/2015 Authority based on its Letter No. SR-32/D.03/2015
tanggal 3 Maret 2015. dated March 3, 2015.
***) Telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa ***) Has obtained the approval from Financial Services
Keuangan berdasarkan Surat No. SR-77/D.03/2015 Authority based on its Letter No. SR-77/D.03/2015
tanggal 7 Mei 2015. dated May 7, 2015.
****) Telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa ****) Has obtained the approval from Financial Services
Keuangan berdasarkan Surat No. SR-124/D.03/2015 Authority based on its Letter No. SR-124/D.03/2015
tanggal 19 Juni 2015. dated June 19, 2015.
c. Susunan Pengurus Bank dan Karyawan c. Composition of the Bank’s Management and
(lanjutan) Employees (continued)
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Audit Committee, Risk Monitoring
Komite Remunerasi dan Nominasi Committee, and Remuneration and
Nomination Committee
Susunan Komite Audit, Komite Pemantau The composition of Audit Committee, Risk
Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi Monitoring Committee, and Remuneration and
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Nomination Committee as of December 31,
adalah sebagai berikut: 2015 and 2014 is as follows:
Susunan Komite Pemantau Risiko pada The composition of Risk Monitoring Committee
tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan Surat as of December 31, 2015 based on Board
Keputusan Direksi No. 18.07/S.Kep-Dir- of Director’s Decision Letter No. 18.07/S.Kep-
HCD/JTrust/XII/2015 tanggal 18 Desember Dir-HCD/JTrust/XII/2015 dated December 18,
2015 adalah sebagai berikut: 2015 is as follows:
c. Susunan Pengurus Bank dan Karyawan c. Composition of the Bank’s Management and
(lanjutan) Employees (continued)
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Audit Committee, Risk Monitoring
Komite Remunerasi dan Nominasi (lanjutan) Committee and Remuneration and
Nomination Committee (continued)
Susunan Komite Pemantau Risiko pada The composition of Risk Monitoring Committee
tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan Surat as of December 31, 2014 based on Board of
Keputusan Direksi No. 08.09/S.Kep-Dir-HCMD/ Directors’ Decision Letter No. 08.09/S.Kep-Dir-
Mutiara/IX/2014 tanggal 8 September 2014 HCMD/Mutiara/IX/2014 dated September 8,
adalah sebagai berikut: 2014 is as follows:
Ketua : - : Chairman
Sekretaris merangkap Anggota : Pahot Gumpar Hutasoit : Secretary and Member
Anggota : Nobiru Adachi : Member
Anggota : Benny Luhur : Member
c. Susunan Pengurus Bank dan Karyawan c. Composition of the Bank’s Management and
(lanjutan) Employees (continued)
Personil manajemen kunci Bank meliputi The Bank’s key management personnels are
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit. Boards of Commissioners and Directors and
Audit Committee.
Jumlah imbalan kerja jangka pendek dan Total short-term and long-term employee
jangka panjang kepada personil manajemen benefits to the Bank’s key management
kunci Bank untuk tahun yang berakhir pada personnels for the years ended December 31,
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 2015 and 2014 are as follows:
adalah sebagai berikut:
Tidak ada kompensasi dalam bentuk pesangon There are no compensation of termination
pemutusan kontrak kerja dan pembayaran benefits and share-based payment to the key
berbasis saham kepada personil manajemen management personnels.
kunci.
Bank memiliki masing-masing 1.366 dan 1.435 The Bank has 1,366 and 1,435 employees as
karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 of December 31, 2015 and 2014, respectively
dan 2014 (tidak diaudit). (unaudited).
Manajemen Bank bertanggung jawab atas The management of the Bank is responsible for
penyusunan dan penyajian wajar laporan the preparation and fair presentation of the
keuangan yang telah diselesaikan dan financial statements that were completed and
diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal authorized to be issued on March 18, 2016.
18 Maret 2016.
Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan oleh The significant accounting policies applied by
Bank dalam penyusunan laporan keuangan untuk the Bank in the preparation of its financial
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal statements for the years ended December 31, 2015
31 Desember 2015 dan 2014 diterapkan secara and 2014 are consistent, except for the adoption of
konsisten, kecuali untuk penerapan beberapa several amended Statements/Interpretations of
Pernyataan/Interpretasi Standar Akuntansi Financial Accounting Standards effective January 1,
Keuangan yang telah direvisi dan berlaku sejak 2015 as disclosed in Note 2b.
tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan
pada Catatan 2b.
402 Laporan keuangan telah disusun dan disajikan The financial statements were prepared and
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di presented in accordance with the Indonesian
Indonesia (“SAK”) yang mencakup Pernyataan Financial Accounting Standards (“SAK”) which
Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan comprise the Statements of Financial
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Accounting Standards (“PSAK”) and
(“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Interpretations of Financial Accounting
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Standards (“ISAK”) issued by the Board of
dan peraturan Bapepam-LK, yang fungsinya Financial Accounting Standards of the
dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan Indonesian Institute of Accountants, and
(“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013, Bapepam-LK, which function has been
No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan transferred to Financial Services Authority
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten (“OJK”) starting January 1, 2013, rule
atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Presentation and Disclosures for Issuers or
No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Public Companies” as included in the Appendix
of the Decision Decree of the Chairman of
Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated
June 25, 2012.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, laporan Effective January 1, 2015, the financial
keuangan disusun dan disajikan sesuai statements are prepared and presented in
dengan PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian accordance with PSAK 1 (Revised 2013),
Laporan Keuangan”. “Presentation of Financial Statements”.
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga The financial statements have been prepared
perolehan kecuali untuk beberapa akun yang under the historical cost except for certain
dinilai menggunakan dasar pengukuran lain accounts which have been valued on another
sebagaimana dijelaskan pada kebijakan measurement basis as explained in the
akuntansi dari akun tersebut. Laporan accounting policy for such account. The
keuangan disusun berdasarkan akuntansi financial statements are prepared under the
akrual kecuali laporan arus kas. accrual basis of accounting, except for the
\
statement of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan The statement of cash flows was prepared
menggunakan metode langsung yang based on the modified direct method with cash
dimodifikasi, menyajikan penerimaan dan flows classified into cash flows from operating,
pengeluaran kas dan setara kas yang investing and financing activities. For the
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, purpose of the statement of cash flows, cash
investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan and cash equivalents include cash, current
arus kas , kas dan setara kas mencakup kas, accounts with Bank Indonesia, current accounts
giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, with other banks, placements with Bank
penempatan pada Bank Indonesia dan bank Indonesia and other banks with original
lain yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau maturities of 3 (three) months or less from the
kurang sejak tanggal perolehan yang tidak acquisition date, which are not pledged as
dijaminkan atau dibatasi penggunaannya. collateral or restricted in use.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan Although these estimates are based on
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian management’s best knowledge of current
dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin events and activities, actual results may differ
berbeda dengan jumlah yang diestimasi from those estimates.
semula.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, The amounts in the financial statements are
dibulatkan dan dinyatakan dalam jutaan rounded to and stated in millions of Rupiah,
Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain. unless otherwise stated.
Standar baru, revisi dan interpretasi yang New standards, amendments and
relevan terhadap Bank adalah sebagai berikut: interpretations which were relevant to the Bank
are as follows:
- PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan - PSAK 1 (Revised 2013), “Presentation of
Keuangan” Financial Statements”
Standar revisi ini mengharuskan entitas The revised standard requires entities to
untuk memisahkan penyajian pos-pos separate items presented in other
penghasilan komprehensif lain (“OCI”) ke comprehensive income (“OCI”) into two
dalam dua kelompok berdasarkan apakah groups, based on whether or not they may
mereka akan direklasifikasi lebih lanjut ke be reclassified to profit or loss in the future.
laba rugi di masa yang akan datang. Pos- Items that will not be reclassified must be
pos OCI yang tidak akan direklasifikasi lebih presented separately from items that may
lanjut ke laba rugi harus disajikan terpisah be reclassified in the future. The Bank has
dengan pos-pos yang dapat direklasifikasi modified the presentation of items of OCI
ke laba rugi di masa yang akan datang. in its statement of profit or loss and other
Bank telah memodifikasi pos-pos OCI comprehensive income to present items
dalam laporan laba rugi dan penghasilan that would be reclassified to profit or loss
komprehensif lain untuk menyajikan pos-pos in the future separately from those that
yang akan direklasifikasikan ke laba rugi would never be reclassified to profit or
pada masa yang akan datang terpisah dari loss. Comparative information has been
pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan re-presented on the same basis.
ke laba rugi. Informasi komparatif telah
disajikan kembali dengan menggunakan
basis yang sama.
Standar baru, revisi dan interpretasi yang New standards, amendments and
relevan terhadap Bank adalah sebagai berikut: interpretations which were relevant to the Bank
(lanjutan) are as follows: (continued)
- PSAK 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan” - PSAK 46 (Revised 2014), “Income Taxes”
PSAK 46 (Revisi 2014) mensyaratkan PSAK 46 (Revised 2014) requires other
pajak-pajak lainnya di luar dari pajak taxes outside corporate income tax must
penghasilan badan disajikan terpisah be separately presented in financial
di laporan posisi keuangan. Pajak position. The corporate income tax and
penghasilan dan pajak lainnya telah other taxes have been presented
disajikan terpisah dalam laporan posisi separately in the statement of financial
keuangan untuk mencerminkan PSAK 46 position to reflect the PSAK 46 (Revised
(Revisi 2014). 2014).
Standar baru, revisi dan interpretasi yang New standards, amendments and
relevan terhadap Bank adalah sebagai berikut: interpretations which were relevant to the Bank
(lanjutan) are as follows: (continued)
- PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar” - PSAK 68, “Fair Value Measurement”
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar PSAK 68 defines fair value as the price
sebagai harga yang akan diterima untuk that would be received to sell an asset, or
menjual suatu aset, atau dibayar untuk price to be paid to transfer a liability, in
mengalihkan suatu liabilitas, dalam an orderly transaction between market
transaksi teratur antara pelaku pasar pada participants at the measurement date
tanggal pengukuran (exit price) atau, (exit price) or, in its absence, the most
dalam ketiadaan, pasar yang advantageous market at that date.
paling menguntungkan pada tanggal The fair value of liability reflects its
tersebut. Nilai wajar suatu liabilitas non-performance risk. PSAK 68
mencerminkan dampak risiko wanprestasi requires that the fair value of
(non-performance risk). PSAK 68 a non-financial asset is determined based
mensyaratkan bahwa nilai wajar aset on the highest and best use of the asset.
non-keuangan ditentukan berdasarkan
penggunaan tertinggi dan terbaik dari aset.
Standar baru, revisi dan interpretasi yang New standards, amendments and
relevan terhadap Bank adalah sebagai berikut: interpretations which were relevant to the Bank
(lanjutan) are as follows: (continued)
- PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar” (lanjutan) - PSAK 68, “Fair Value Measurement”
(continued)
PSAK 68 juga mensyaratkan entitas untuk PSAK 68 also requires entity to disclose
mengungkapkan informasi teknik penilaian information on the valuation technique
dan input yang digunakan dalam and inputs used in the fair value
pengukuran nilai wajar untuk aset dan measurement for financial asset and
liabilitas keuangan di level 2, dan untuk liability in level 2, and financial asset or
pengukuran aset atau liabilitas keuangan di liabilities in level 3, the entity should
level 3, harus diungkapkan dampak dari disclose impact of the measurement to
pengukuran terhadap laba rugi dan profit or loss and other comprehensive
penghasilan komprehensif lain untuk income for the current period. The
periode tersebut. Penerapan PSAK 68 application of PSAK 68 has been
telah diungkapkan dalam Catatan 45. disclosed in Note 45.
Laporan keuangan disajikan dalam mata The financial statements are presented in 407
uang Rupiah, yang merupakan mata uang Indonesian Rupiah, which is the functional
fungsional Bank. currency of the Bank.
b) Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang b) Transaction and Balances in Foreign
Asing Currency
Kebijakan akuntansi atas transaksi dan Accounting policy for transactions and
saldo dalam mata uang asing didasarkan balances in foreign currency is based on
pada peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 Bapepam-LK rule No. VIII.G.7 and
dan Pedoman Akuntansi Perbankan Guidelines of Accounting for Indonesian
Indonesia (“PAPI”). Bank mengacu pada Bank (“PAPI”). The Bank refers to the
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia Guidelines of Accounting for Indonesian
(“PAPI”) dimana transaksi dalam mata Bank (“PAPI”) where transactions
uang asing dijabarkan ke mata uang denominated in a foreign currency are
Rupiah dengan menggunakan kurs laporan converted into Rupiah using the reporting
(penutupan) yang ditetapkan oleh Bank (closing) rate set by Bank Indonesia that is
Indonesia yaitu kurs tengah yang middle rate which the average of bid rate
merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual and ask rate based on Reuters at 16.00
berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 Western Indonesian Time prevailing at that
Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada time.
tanggal tersebut.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang Exchange gains and losses arising on
timbul dari transaksi dalam mata uang transactions in foreign currency and on the
asing dan dari penjabaran aset dan translation of foreign currency monetary
liabilitas moneter dalam mata uang asing, assets and liabilities are recognized in the
diakui pada laporan laba rugi dan statement of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain, kecuali comprehensive income, except when
apabila ditangguhkan pada ekuitas karena deferred in equity as qualifying cash flow
memenuhi kualifikasi/kriteria sebagai hedges.
lindung nilai arus kas (hedging).
b) Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang b) Transaction and Balances in Foreign
Asing (lanjutan) Currency (continued)
Selisih penjabaran mata uang asing atas Translation differences on other monetary
aset moneter keuangan lain yang diukur financial assets measured at fair value are
berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai included in foreign exchange gains and
bagian dari keuntungan dan kerugian losses.
selisih kurs.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing Below are the major exchange rates used
utama yang digunakan untuk penjabaran for translation as of December 31, 2015
pada tanggal 31 Desember 2015 dan and 2014 (full amount):
2014 (dalam nilai penuh):
31 Desember/ 31 Desember/
December 2015 December 2014
Poundsterling Inggris 20.439,02 19.288,40 Great Britain Poundsterling
Euro Eropa 15.056,67 15.053,35 European Euro
Franc Swiss 13.919,33 12.515,80 Swiss Franc
Dolar Amerika Serikat 13.785,00 12.385,00 United States Dollar
Dolar Kanada 9.924,41 10.679,49 Canadian Dollar
Dolar Australia 10.083,73 10.148,27 Australian Dollar
Dolar Selandia Baru 9.444,80 9.709,23 New Zealand Dollar
Dolar Singapura 9.758,95 9.376,19 Singapore Dollar
408 Dolar Hong Kong 1.778,70 1.596,98 Hong Kong Dollar
Yen Jepang 114,52 103,56 Japanese Yen
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset Financial assets are classified as financial
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui assets at fair value through profit or loss, loans
laba rugi, pinjaman yang diberikan dan and receivables, held-to-maturity financial
piutang, aset keuangan dimiliki hingga jatuh assets and available-for-sale financial assets.
tempo dan aset keuangan tersedia untuk The classification depends on the purpose for
dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan which the financial assets were acquired.
perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen Management determines the classification of its
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut financial assets at initial recognition.
pada saat pengakuan awal.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang After initial measurements, loans and
diberikan dan piutang selanjutnya diukur receivables are subsequently measured
sebesar biaya perolehan diamortisasi at amortized cost using the effective
dengan menggunakan metode suku bunga interest rate, less allowance for impairment.
efektif dikurangi dengan penurunan nilai. Amortized cost is calculated by taking into
Biaya perolehan diamortisasi dihitung account any discount or premium on
dengan memperhitungkan adanya diskonto acquisition and fees and costs that are an
atau premi terkait dengan pengakuan awal integral part of the effective interest rate.
serta fee dan biaya yang merupakan The effective interest rate amortization and
bagian yang tidak terpisahkan dari suku losses arising from impairment is included
bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif in the statement of profit or loss and other
dan kerugian yang timbul atas penurunan comprehensive income.
nilai diakui di dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh Held-to-maturity financial assets are non-
tempo adalah aset keuangan non-derivatif derivative financial assets with fixed or
dengan pembayaran tetap atau telah determinable payments and fixed
ditentukan dan jatuh temponya telah maturities, which the Bank has positive
ditetapkan, dimana Bank mempunyai intention and ability to hold those financial
intensi positif dan kemampuan untuk assets to maturity.
memiliki aset keuangan tersebut hingga
jatuh tempo.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah Available-for-sale financial assets are non-
aset keuangan non-derivatif yang tidak derivative financial assets that are neither
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk classified as held-for-trading nor as at fair
diperdagangkan atau ditetapkan pada nilai value through profit or loss, held-to-
wajar melalui laba rugi, dimiliki hingga jatuh maturity, and loans and receivables.
tempo, dan pinjaman yang diberikan dan
piutang.
a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai a) Financial liabilities at fair value through
wajar melalui laba rugi profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai Financial liabilities are measured at fair
wajar melalui laba rugi terdiri dari dua sub- value through profit or loss consist of two
kategori, yaitu liabilitas keuangan sub-categories, financial liabilities classified
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan as held for trading and financial liabilities
dan liabilitas keuangan yang pada saat designated by the Bank as at fair value
pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank through profit or loss upon initial
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba recognition.
rugi.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai a) Financial liabilities at fair value through
wajar melalui laba rugi (lanjutan) profit or loss (continued)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari Gains and losses arising from changes in
perubahan nilai wajar liabilitas yang fair value of financial liabilities classified
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan held for trading and designated at fair value
dan yang diukur pada nilai wajar melalui through profit or loss are recorded in the
laba rugi dicatat melalui laporan laba rugi statement of profit or loss and other
dan penghasilan komprehensif lain. comprehensive income.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur After initial recognition, Bank measures all
seluruh liabilitas keuangan yang diukur financial liabilities at amortized cost using
dengan biaya perolehan yang diamortisasi the effective interest rate method.
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen The following table presents the Bank’s
keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari classification of financial instruments based on
instrumen keuangan tersebut: the characteristics of the financial instruments:
Penempatan pada Bank Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Placements with Bank
Indonesia dan bank lain Loans and receivables Indonesia and other banks
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar If there is no quoted price in an active market,
aktif, Bank menggunakan teknik penilaian then the Bank uses valuation techniques that
dengan memaksimalkan penggunaan input maximise the use of relevant observable inputs
yang dapat diobservasi dan relevan dan and minimise the use of unobservable inputs.
meminimalkan penggunaan input yang tidak The chosen valuation technique incorporates all
dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih of the factors that market participants would
menggabungkan semua faktor yang take into account in pricing a transaction.
diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam
penentuan harga transaksi.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen The best evidence of the fair value of a financial
keuangan pada saat pengakuan awal adalah instrument at initial recognition is normally the
harga transaksi, yaitu nilai wajar dari transaction price, i.e., the fair value of the
pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika consideration given or received. If the Bank
Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada determines that the fair value at initial
pengakuan awal berbeda dengan harga recognition differs from the transaction price
transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan and the fair value is evidenced neither by
dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk a quoted price in an active market for
aset atau liabilitas yang identik atau an identical asset or liability nor based on
berdasarkan teknik penilaian yang hanya a valuation technique that uses only data from
menggunakan data dari pasar yang dapat observable markets, then the financial
diobservasi, maka nilai wajar instrumen instrument is initially measured at fair value, 415
keuangan pada saat pengakuan awal adjusted to defer the difference between the fair
disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan value at initial recognition and the transaction
antara nilai wajar pada saat pengakuan awal price. Subsequently, that difference is
dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, recognized in profit or loss on an appropriate
perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi basis over the life of the instrument but no later
berdasarkan umur dari instrumen tersebut than when the valuation is wholly supported by
namun tidak lebih lambat dari saat penilaian observable market data or the transaction is
tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar closed out.
yang dapat diobservasi atau saat transaksi
ditutup.
Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai If an asset or a liability measured at fair value
wajar memiliki harga penawaran dan harga has a bid price and an ask price, then the Bank
permintaan, maka Bank mengukur aset dan measures assets and long positions at a bid
posisi long berdasarkan harga penawaran dan price and liabilities and short positions at an ask
mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan price.
harga permintaan.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai Prior to January 1, 2015, fair value is the value
yang digunakan untuk mempertukarkan suatu which is used to exchange an asset or to settle
aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas a liability between parties who understand
antara pihak-pihak yang memahami dan and are willing to perform a fair transaction
berkeinginan untuk melakukan transaksi secara (arm’s length transaction).
wajar (arm’s length transaction).
Bank tidak diperkenankan untuk The Bank shall not reclassify any financial 417
mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori assets category of held-to-maturity. If there is
dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi a sale or reclassification of held-to-maturity
penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari financial asset for more than an insignificant
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam amount before maturity (other than in certain
jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak specific circumstances), the entire held-to
signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari maturity financial assets will have to be
kondisi-kondisi spesifik tertentu), maka seluruh reclassified as available-for-sale financial
aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh assets. Subsequently, the Bank shall not
tempo harus direklasifikasi menjadi aset classify financial asset as held-to-maturity
keuangan yang tersedia untuk dijual. financial assets during the following two
Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan financial book years.
mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset
keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
selama dua tahun buku berikutnya.
Kondisi spesifik yang dimaksud adalah sebagai The certain specific circumstances are as
berikut: follows:
a) Dilakukan ketika aset keuangan sudah a) Performed if financial assets are so close to
mendekati jatuh tempo atau tanggal maturity or redemption date that changes in
pembelian kembali, dimana harga the market rate of interest would not have
perubahan suku bunga tidak akan a significant effect on their fair value of
berpengaruh secara signifikan terhadap those financial assets.
nilai wajar aset keuangan tersebut.
b) Ketika Bank telah memperoleh secara b) When the Bank has collected substantially
substansial seluruh jumlah pokok aset-aset all of the financial assets original principal
keuangan tersebut sesuai jadwal based on scheduled of payment or Bank
pembayaran atau Bank telah memperoleh receipt early prepayments; or
pelunasan dipercepat; atau
c) Terkait dengan kejadian tertentu yang c) Attributable to an isolated event that is
berada di luar kendali Bank, tidak berulang, beyond the Bank’s control, is non-recurring
dan tidak dapat diantisipasi secara wajar and could not have been reasonably
oleh Bank. anticipated by the Bank.
Kas adalah mata uang kertas dan logam baik Cash represents currency bills and coins, both
Rupiah dan mata uang asing yang masih in Rupiah and foreign currencies, which are
berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Kas valid as legal instruments of payment.
yang telah ditentukan penggunaannya atau kas Appropriated cash or restricted cash that
yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak cannot be used freely cannot be classified as
diklasifikasikan dalam kas. Pengertian kas cash definition. Cash also includes cash in
termasuk kas besar, kas kecil, kas dalam vault, petty cash, cash in transit and currency
perjalanan dan mata uang yang ditarik dari withdrawn from circulation and still within the
peredaran dan yang masih dalam tenggang grace period for exchange with Bank Indonesia.
untuk penukaran ke Bank Indonesia.
Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas For statement of cash flows presentation
dan setara kas terdiri atas kas, giro pada Bank purposes, cash and cash equivalents consists
Indonesia, giro pada bank lain, penempatan of cash, current account with Bank Indonesia,
pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh current accounts with other Banks, placements
tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang sejak with Bank Indonesia and other banks with
tanggal perolehan yang tidak dijaminkan atau original maturities of 3 (three) months or less
dibatasi penggunaannya. from the acquisition date, which are not
pledged as collateral or restricted in use.
f. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain f. Current Accounts with Bank Indonesia and
Other Banks
420 Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Subsequent to initial recognition, current
setelah pengakuan awal dinilai sebesar biaya accounts with Bank Indonesia and other banks
perolehan diamortisasi dengan menggunakan are measured at their amortized cost using
metode suku bunga efektif dikurangi cadangan effective interest rate method less the
kerugian penurunan nilai. Penyisihan kerugian allowance for impairment losses. Allowance for
penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi impairment losses is assessed if there is
penurunan nilai dengan menggunakan an indication of impairment using the
metodologi penurunan nilai sebagaimana impairment methodology as disclosed in
diungkapkan dalam Catatan 2k. Note 2k.
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan g. Placements with Bank Indonesia and Other
Bank Lain Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Placements with Bank Indonesia and other
lain merupakan penempatan dana pada Bank banks represent placements of funds in Bank
Indonesia dalam bentuk deposit facility, serta Indonesia in the form of deposit facility, and
penempatan dana pada bank lain dalam placements with other banks in the form of
bentuk interbank call money, deposito interbank call money, time deposits and
berjangka dan tabungan. savings deposits.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan Placements with Bank Indonesia are stated at
sebesar saldo penempatan dikurangi dengan the outstanding balances less unearned
pendapatan bunga yang ditangguhkan. interest income.
Pada awal transaksi penempatan pada bank Placements with other banks are initially
lain dinilai berdasarkan nilai wajar ditambah measured at fair value plus direct attributable
biaya transaksi yang dapat diatribusikan transaction costs, if any, and subsequently
secara langsung, jika ada, dan selanjutnya measured at their amortized cost using the
diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi effective interest rate method. Allowance for
dengan menggunakan metode suku bunga impairment losses is assessed if there is
efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai an indication of impairment using the
diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai impairment methodology as disclosed in
dengan menggunakan metodologi penurunan Note 2k.
nilai sebagaimana diungkapkan dalam
Catatan 2k.
Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Marketable securities consist of Certificate of
Indonesia, Obligasi Korporasi, Obligasi Bank Indonesia, Corporate Bonds, Government
Pemerintah, Obligasi Retail Indonesia, Wesel Bonds, Indonesian Retail Bonds, Medium Term
Jangka Menengah (Medium Term Notes), dan Notes, and other debt marketable securities
efek lainnya yang diperdagangkan di bursa traded in stock exchanges.
efek.
Jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan If the Bank will sell or reclassify of held-to-
kembali investasi-investasi yang dimiliki hingga maturity investments, before maturity, (apart
jatuh tempo sebelum jatuh tempo (selain dari from certain specific conditions as disclosed in
kondisi-kondisi spesifik tertentu sebagaimana Note 2d) more than an insignificant amount, the
diungkapkan pada Catatan 2d) melebihi jumlah entire category would be tainted and would
yang tidak signifikan, seluruh kategori tersebut have to be reclassified as available-for-sale.
akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan Furthermore, the Bank would be prohibited
kembali sebagai investasi tersedia untuk dijual. from classifying any financial asset
Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk as held-to-maturity during the following two
mengklasifikasikan aset keuangan sebagai years.
dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun
berikutnya.
Cadangan kerugian penurunan nilai dan The allowance for impairment losses and
kenaikan/penurunan nilai wajar disajikan changes in fair value are presented as
sebagai penambahan/pengurangan terhadap addition/deduction to the outstanding balance
saldo surat-surat berharga. Penyisihan of marketable securities. Allowance for
kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat impairment losses is assessed if there is
indikasi penurunan nilai dengan menggunakan an indication of impairment using the
metodologi penurunan nilai sebagaimana impairment methodology as disclosed in
diungkapkan dalam Catatan 2k. Note 2k.
i. Instrumen Keuangan Derivatif i. Derivative Financial Instruments
422 Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank In conducting its businesses, the Bank
melakukan transaksi instrumen keuangan conducts transactions of derivative financial
derivatif untuk mengelola eksposur pada risiko instruments to manage exposure on market
pasar seperti risiko mata uang. Setiap kontrak risks such as currency risk. All derivative
derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki contracts are recorded as assets when fair
nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila value is positive and as liabilities when fair
memiliki nilai wajar negatif. value is negative.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak Gain or loss on a derivative contract not
derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai designated as a hedging instrument (or
(atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat derivative contract that does not qualify as
diklasifikasikan sebagai lindung nilai) diakui a hedging instrument) is recognized in the
pada laporan laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss and other
komprehensif lain tahun berjalan. comprehensive income for current year.
Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari Embedded derivatives are separated from their
kontrak utama non-derivatif dan diperlakukan host non-derivative contract and accounted for
sebagai instrumen derivatif jika seluruh kriteria as a derivative instrument if all of the following
berikut terpenuhi: criteria are met:
1. Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif 1. The economic characteristics and risks of
melekat tidak secara erat berhubungan the embedded derivative are not closely
dengan karakteristik ekonomi dan risiko related to those of economic characteristic
kontrak utama, and risk of the main contract,
2. Instrumen terpisah dengan kondisi yang 2. A separate instrument with the same terms
sama dengan instrumen derivatif melekat as the embedded derivative would meet the
memenuhi definisi dari derivatif, dan definition of a derivative, and
3. Instrumen hibrid (kombinasi) tidak diukur 3. The hybrid (combined) instrument is not
pada nilai wajar melalui laba rugi (dalam hal measured at fair value through profit or loss
ini derivatif melekat di dalam aset keuangan (i.e. a derivative that is embedded in
atau liabilitas keuangan yang diukur pada a financial asset or financial liability at fair
nilai wajar melalui laba rugi tidak value through profit or loss is not
dipisahkan). separated).
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi All derivatives instruments (including foreign
valuta asing untuk tujuan pendanaan dan exchange transactions for financing and
perdagangan) dicatat dalam laporan posisi trading) is recorded in the statement of
keuangan berdasarkan nilai wajarnya. Nilai financial position at fair value. The fair value is
wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga based on the market rate, Reuters exchange
pasar, kurs Reuters pada tanggal pelaporan rate at statement of financial position date,
laporan posisi keuangan, diskonto arus kas, discounted cash flows, option pricing models or
model penentu harga opsi atau harga yang broker quoted price on other instruments with
diberikan oleh broker (quoted price) atas similar characteristics.
instrumen lainnya yang memiliki karakteristik
serupa.
Penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila Allowance for impairment losses is assessed if
terdapat indikasi penurunan nilai dengan there is an indication of impairment using the
menggunakan metodologi penurunan nilai impairment methodology as disclosed in
sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2k. Note 2k.
Kredit yang diberikan diukur pada biaya Loans are measured at amortized cost using
perolehan diamortisasi menggunakan metode the effective interest rate method, less
suku bunga efektif, dikurangi dengan allowance for impairment losses. Amortized
cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya cost is calculated by taking into account any
perolehan diamortisasi dihitung dengan discount or premium on acquisition and
memperhitungkan diskonto atau premi pada transaction costs that are an integral part of
423
saat akuisisi dan biaya transaksi yang effective interest rate. The amortization
merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku is recognized in the statement of profit or loss
bunga efektif. Amortisasi tersebut diakui and other comprehensive income. Allowance
dalam laporan laba rugi dan penghasilan for impairment losses is assessed if there
komprehensif lain. Penyisihan kerugian is an indication of impairment using the
penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi impairment methodology as disclosed in
penurunan nilai dengan menggunakan Note 2k.
metodologi penurunan nilai sebagaimana
diungkapkan dalam Catatan 2k.
Kredit yang diberikan dengan perjanjian Loan under channeling agreement are
penerusan kredit diakui sebesar porsi kredit recognized at the portion of loans in which the
yang risikonya ditanggung oleh Bank. risks borned by the Bank.
Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap Loan restructuring is performed for debtors who
debitur yang mengalami kesulitan untuk are facing financial difficulties in fulfilling their
memenuhi kewajibannya, yang dilakukan obligations, through a modification of the terms
melalui modifikasi persyaratan kredit seperti of the loan such as the extension of payment
perpanjangan jangka waktu pembayaran, terms, interest rate discount and definitions of
penurunan suku bunga pinjaman dan the new loan. After restructuring, all future cash
ketentuan kredit yang baru. Setelah receipts under the new terms are accounted for
restrukturisasi, semua penerimaan kas masa as the recovery of principal and interest
depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru income, in accordance with the restructuring
dicatat sebagai pengembalian pokok kredit scheme.
yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai
dengan syarat-syarat restrukturisasi.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit Losses on loan restructuring in respect of
yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan modification of the terms of the loans are
kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah recognized only if the present value of total
penerimaan kas yang akan datang yang telah future cash receipts specified by the new terms
ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, of the loans, including both receipts designated
termasuk penerimaan yang diperuntukkan as interest and those designated as loan
sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih principal, are less than the carrying amount of
kecil dari nilai pinjaman yang diberikan yang loans before restructuring.
tercatat sebelum restrukturisasi.
Kerugian yang mungkin timbul dari The possible losses from loan restructuring are
restrukturisasi kredit merupakan bagian dari part of the allowance for impairment losses.
cadangan kerugian penurunan nilai.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika Loans are written-off when there are no realistic
tidak terdapat prospek yang realistis mengenai prospects of future recovery and all collateral
pengembalian di masa datang dan semua have been realized or have been foreclosed.
jaminan telah direalisasi atau sudah diambil When loans are deemed uncollectible, they are
alih. Pinjaman yang tidak dapat dilunasi written-off against the related allowance for
dihapusbukukan dengan mendebet cadangan impairment losses.
kerugian penurunan nilai.
Penerimaan kembali atas pokok kredit yang Subsequent recoveries of written-off loans are
424 diberikan yang telah dihapusbukukan credited by adjusting the allowance for
dikreditkan dengan menyesuaikan akun impairment losses account. Interest received on
cadangan kerugian penurunan nilai. loans previously written-off are recorded as
Penerimaan bunga atas kredit yang telah other operating income. Penalties received on
dihapusbukukan dicatat sebagai pendapatan loans previously written-off are recorded as
operasional lainnya. Penerimaan denda atas non-operating income.
kredit yang telah dihapusbukukan dicatat
sebagai pendapatan non-operasional.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, The Bank assesses at each statement of
Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti financial position date whether there is any
objektif bahwa aset keuangan atau kelompok objective evidence that a financial asset or
aset keuangan mengalami penurunan nilai. a group of financial assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan A financial asset or a group of financial assets
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan is deemed to be impaired and impairment
nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat losses are incurred if, and only if, there is
bukti objektif mengenai penurunan nilai an objective evidence of impairment as a result
tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih of one or more events that has occurred after
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal the initial recognition of the asset (an incurred
aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan loss event), which has an impact on the
penurunan nilai), yang berdampak pada estimated future cash flows of the financial
estimasi arus kas masa depan atas aset asset or the group of financial assets that can
keuangan atau kelompok aset keuangan yang be reliably estimated.
dapat diestimasi secara andal.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk The criteria that the Bank uses to determine
menentukan bukti objektif dari penurunan nilai that there is objective evidence of impairment
diantaranya adalah sebagai berikut: loss include:
a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami a) significant financial difficulties of the issuer
penerbit atau pihak peminjam; or obligor;
b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya b) breach of contract, such as a default or
wanprestasi atau tunggakan pembayaran delinquency in interest or principal
pokok atau bunga; payments;
c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan c) the lender, with economic or legal reasons
ekonomi atau hukum sehubungan dengan related to the financial difficulties
kesulitan keuangan yang dialami pihak experienced by the debtor, provide relief
peminjam, memberikan keringanan (concessions) to the debtor that can not
(konsesi) pada pihak peminjam yang tidak be provided if the debtor is not
mungkin diberikan jika pihak peminjam experiencing those financial difficulties;
tidak mengalami kesulitan tersebut;
d) terdapat kemungkinan bahwa pihak d) it is probable that the debtor will declare
peminjam akan dinyatakan pailit atau bankruptcy or other financial
melakukan reorganisasi keuangan lainnya; reorganization;
e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan e) the disappearance of an active market for
akibat kesulitan keuangan; atau that financial asset because of financial
difficulties; or 425
f) data yang dapat diobservasi f) observable data indicating that there is
mengindikasikan adanya penurunan yang a measurable decrease in the estimated
dapat diukur atas estimasi arus kas masa future cash flows from a group of financial
datang dari kelompok aset keuangan sejak assets since the initial recognition of the
pengakuan awal aset dimaksud, meskipun asset, although the decrease can not yet
penurunannya belum dapat diidentifikasi be identified to the individual financial
terhadap aset keuangan secara individual assets in the asset group, including:
dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
1) memburuknya status pembayaran pihak 1) deterioration in the payment status of
peminjam dalam kelompok tersebut; debtors in the group; and
dan
2) kondisi ekonomi nasional atau lokal 2) national or local economic conditions
yang berkorelasi dengan wanprestasi that correlate with defaults on assets in
atas aset dalam kelompok tersebut. the group.
Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan If there is an objective evidence that
nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur an impairment loss has been incurred, the
sebagai selisih antara nilai tercatat aset amount of the loss is measured as the
dengan nilai sekarang dari estimasi arus kas difference between the asset’s carrying amount
masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di and the present value of estimated future cash
masa datang yang diharapkan tapi belum flows (excluding future expected credit losses
terjadi). that have not yet been incurred).
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa The estimated period between the incident and
dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh the identification of loss is determined by
manajemen untuk setiap portofolio yang management for each identified portfolio. In
diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut general, this period varies between 3 (three) to
bervariasi antara 3 (tiga) sampai 12 (dua 12 (twelve) months, for a particular case
belas) bulan, untuk kasus tertentu diperlukan required a longer period.
periode yang lebih lama.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya For financial assets carried at amortized cost,
perolehan diamortisasi, Bank pertama kali the Bank initially assesses individually whether
menentukan apakah terdapat bukti objektif objective evidence of impairment exists
penurunan nilai secara individual atas aset individually for financial assets that are
keuangan yang signifikan secara individual, individually significant, or collectively for
atau secara kolektif untuk aset keuangan yang financial assets that are not individually
tidak signifikan secara individual. significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset Individual assessment is performed on the
keuangan yang signifikan yang memiliki bukti significant financial assets that had objective
objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang evidence of impairment. The insignificant
tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok financial assets includes in the group of
426 aset keuangan yang memiliki karakteristik financial assets with similar credit risk
risiko kredit yang sejenis dan dilakukan characteristics and assessed collectively.
penilaian secara kolektif.
Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan If there is an objective evidence that
nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur an impairment loss has been incurred, the
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan amount of the loss is measured as the
nilai kini dari estimasi arus kas masa datang difference between the asset’s carrying amount
(tidak termasuk kerugian kredit di masa datang and the present value of estimated future cash
yang belum terjadi) yang didiskonto flows (excluding future expected credit losses
menggunakan suku bunga efektif awal dari that have not yet been incurred) discounted
aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset using the financial asset’s original effective
tersebut dikurangi menggunakan cadangan interest rate. The carrying amount of the asset
kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian is reduced through the use of an allowance for
penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi impairment losses account and the amount of
dan penghasilan komprehensif lain. the loss is recognized in the statement of profit
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas or loss and other comprehensive income. The
masa datang atas aset keuangan dengan calculation of the estimated future cash flows of
agunan mencerminkan arus kas yang dapat a collateralized financial asset reflects the cash
dihasilkan dari pengambilalihan agunan flows that may result from foreclosure of assets
dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan less costs for obtaining and selling the
menjual agunan, terlepas apakah collateral, whether foreclosure is probable or
pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi not.
atau tidak.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti If the Bank determines that there is no objective
objektif mengenai penurunan nilai atas aset evidence of impairment value for an individually
keuangan yang dinilai secara individual, assessed financial asset, whether those
terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau financial asset significant or not, the Bank
tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut includes the asset in a group of financial assets
ke dalam kelompok aset keuangan yang with similar credit risk characteristics and
memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa collectively assesses them for impairment. The
dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut future cash flows of group of financial assets
secara kolektif. Arus kas masa datang dari that are collectively assessed are estimated
kelompok keuangan yang penurunan nilainya based on historical loss experience of assets
dievaluasi secara kolektif, diestimasi with similar credit risk characteristics with credit
berdasarkan kerugian historis yang pernah risk characteristics of the group in the Bank.
dialami atas aset-aset yang memiliki risiko Assets that are individually assessed for
kredit yang serupa dengan karakteristik risiko impairment and for which an impairment loss is
kredit kelompok tersebut di Bank. Aset or continues to be recognized are not included
keuangan yang penurunan nilainya dilakukan in a collective assessment of impairment.
secara individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai
secara kolektif.
427
Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai The Bank uses fair value of the collateral as
dasar arus kas masa datang apabila a basis for future cash flows if it meets one of
memenuhi salah satu kondisi berikut: the following conditions:
1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu 1. Loans are collateral dependent, i.e. if the
jika pelunasan kredit hanya bersumber dari loan repayment only from the collateral;
agunan;
2. Pengambilalihan agunan kemungkinan 2. Foreclosure of collateral is likely to occur
besar terjadi dan didukung dengan and supported by legally binding
perjanjian legal pengikatan agunan. agreements collateral.
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara Allowance for impairment losses on impaired
individual atas aset keuangan dihitung dengan financial assets that was assessed individually
menggunakan metode diskonto arus kas by using discounted cash flows method.
(discounted cash flows).
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi The Bank determines the loans that must be
penurunan nilainya secara individual, jika evaluated for impairment on an individual basis,
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: if it meets one of the following criterias:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai 1. Loans which individually have significant
signifikan dan memiliki bukti objektif value and objective evidence of
penurunan nilai; impairment;
2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara 2. Restructured loans that individually have
individual memiliki nilai signifikan. significant value.
Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara Based on the above criterias, the collective
kolektif dilakukan untuk: (a) Pinjaman dalam assessment conducted to: (a) Loans in the
segmen pasar korporasi dengan kolektibilitas corporate market segment with the current
lancar dan dalam perhatian khusus serta tidak collectibility and special mention and not
direstrukturisasi; atau (b) Pinjaman dalam restructured; or (b) Loans in the small business
segmen pasar usaha kecil dan konsumen. market segment and consumers.
Bank menggunakan migration analysis The Bank uses the migration analysis method
method, untuk menilai penyisihan kerugian to assess the allowance for loan impairment
penurunan nilai kredit dengan menggunakan losses using historical data to calculate the
data historis dalam menghitung Probability of Probability of Default (PD) and Loss of Given
Default (PD) dan Loss of Given Default (LGD). Default (LGD).
428
Aset keuangan dan penyisihan yang terkait Financial assets together with the associated
dihapuskan jika tidak ada peluang yang allowance are written-off when there is no
realistis untuk pengembalian di masa datang realistic prospect of future recovery and all
dan semua jaminan telah direalisasi atau collateral has been released or has been
sudah diambil alih oleh Bank. Aset keuangan transferred to the Bank. Financial assets are
tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik written-off by reversing the allowance for
penyisihan kerugian penurunan nilai. Aset impairment losses. Financial assets are
keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah written-off if all necessary procedures have
semua prosedur yang diperlukan telah been performed and the amount of loss has
dilakukan dan jumlah kerugian telah been determined.
ditentukan.
Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah If, in the next period, the amount of allowance
kerugian penurunan nilai berkurang dan for impairment losses decreased and the
pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara decrease can be related objectively to an event
objektif pada peristiwa yang terjadi setelah that occured after the recognition of the
penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya impairment losses (i.e. upgrade debtor’s or
peringkat kredit debitur atau penerbit), maka issuer’s collectibility), therefore the impairment
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya loss that was previously recognized has to be
diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan reversed, by adjusting the allowance account.
akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset The reversal amount of financial assets is
keuangan diakui pada laporan laba rugi dan recognized in the statement of profit or loss and
penghasilan komprehensif lain. other comprehensive income.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk For available-for-sale financial assets, the Bank
dijual, pada setiap tanggal laporan posisi assesses at each statement of financial position
keuangan, Bank mengevaluasi apakah date whether there is an objective evidence that
terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan the financial assets are impaired. In the case of
mengalami penurunan nilai. Penurunan yang debt instruments classified as available-for-
signifikan atau penurunan jangka panjang atas sale, a significant or prolonged decline in the
nilai wajar dari investasi dalam instrumen fair value of debt instrument below its cost is
utang yang diklasifikasikan dalam kelompok objective evidence of impairment and resulting
tersedia untuk dijual di bawah biaya in the recognition of an impairment loss. If any
perolehannya merupakan bukti objektif such evidence exists for available-for-sale
terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan financial assets, impairment losses on
pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika available-for-sale financial assets are
terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang recognized by transferring the cumulative loss
tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai that has been recognized directly in equity to
atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual the statement of profit or loss and other
diakui dengan mengeluarkan kerugian comprehensive income. The cumulative loss
kumulatif yang telah diakui secara langsung that has been removed from equity and
dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi dan recognized in the statement of profit or loss and
penghasilan komprehensif lain. Jumlah other comprehensive income is the difference
kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari between the acquisition cost, net of any
ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi dan principal repayment and amortization, and the 429
penghasilan komprehensif lain merupakan current fair value, less any impairment loss that
selisih antara biaya perolehan, setelah previously recognized in the statement of profit
dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, or loss and other comprehensive income.
dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian
penurunan nilai aset keuangan yang
sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank The Bank assesses at the end of each
menilai apakah terdapat indikasi suatu aset reporting period whether there is an indication
mengalami penurunan nilai. that an asset may be impaired.
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai Assets are considered as impaired when the
tercatat aset lebih besar daripada nilai yang carrying value of assets is exceed the
dapat dipulihkan. Nilai tercatat dari aset non- recoverable amount. The carrying amount of
keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, non-financial assets, except for deferred tax
ditelaah setiap periode, untuk menentukan assets are reviewed each period to determine
apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika whether there is any indication of impairment. If
terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank any such indication exists the assets’s
akan melakukan estimasi jumlah nilai yang recoverable amount is estimated.
dapat dipulihkan.
Pengujian penurunan nilai atas aset tak The testing of impairment of intangible assets
berwujud yang memiliki masa manfaat yang that have indefinite useful lives or that are not
tidak terbatas dilakukan secara tahunan pada yet available for use, is performed annually at
saat yang sama, dengan membandingkan nilai the same time, by comparing the carrying
tercatatnya dengan jumlah yang dapat amount with the recoverable amount.
dipulihkan.
Jumlah yang dapat dipulihkan dari suatu aset The recoverable amount of an assets or Cash
atau Unit Penghasil Kas (UPK) adalah sebesar Generating Unit (CGU) is greater of its value in
jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya use and its fair value or CGU less cost to sell.
dan nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya In assessing value in use, the estimated future
untuk menjual. Dalam menentukan nilai pakai, cash flows are discounted to their present value
estimasi arus kas masa depan didiskontokan using a pre-tax discount rate that reflects
ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat current market assessment of the time value of
diskonto sebelum pajak yang mencerminkan money and the risk specific to the assets.
penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini
dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset For the purpose of impairment testing, assets
yang tidak dapat diuji secara individual akan that cannot be tested individually are grouped
digabungkan dengan kelompok yang lebih together into the smallest group that generates
kecil yang memberikan arus kas masuk dari cash inflows from continuing use that are
penggunaan berkelanjutan yang sebagian largely independent of the cash inflows of other
besar independen terhadap arus kas masuk assets or CGU.
atas aset lainnya atau UPK.
Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai An impairment loss is recognized if the carrying
430 tercatat dari suatu aset atau UPK melebihi nilai amount of an asset or CGU exceeds its
yang dapat diperoleh kembali. Penyisihan recoverable amount. Impairment losses are
penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi recognized in the statement of profit or loss and
dan penghasilan komprehensif lain. other comprehensive income.
Penyisihan penurunan nilai diakui pada Impairment losses recognized in prior period
periode sebelumnya dinilai pada setiap tanggal are assessed at each reporting date for any
pelaporan untuk melihat adanya indikasi indications that the loss has decreased or no
bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada longer exists. An impairment loss is reversed if
lagi. Kerugian penurunan nilai dipulihkan jika there has been changes in the estimates used
terdapat perubahan estimasi yang digunakan to determine the recoverable amount.
dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.
Dalam kegiatan aktivitas bisnisnya, Bank In the ordinary course of business, the Bank
memberikan jaminan keuangan, seperti letters provides financial guarantees, consisting of
of credit, bank garansi dan akseptasi. letters of credit, bank guarantees and
acceptances.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan nilai Fixed assets are stated at revalued amount
revaluasi yang merupakan nilai wajar pada which is being the fair value at the date of
tanggal revaluasi dikurangi akumulasi revaluation less accumulated depreciation and
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai accumulated impairment losses occurring after
yang terjadi setelah tanggal revaluasi. the date of revaluation. Revaluation is made
Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang with sufficient regularity to ensure that carrying
cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah amount does not differ materially from the
tercatat tidak berbeda secara material dari amount determined using fair value at the
jumlah yang ditentukan dengan menggunakan statement of financial position date.
nilai wajar pada tanggal laporan posisi
keuangan.
Kenaikan yang berasal dari revaluasi aset The increase from the revaluation of fixed
tetap tersebut diakui pada penghasilan assets is recognized in other comprehensive
komprehensif lain dan terakumulasi dalam income and accumulated in equity under
ekuitas pada bagian surplus revaluasi, kecuali revaluation surplus account, except to the
sebelumnya penurunan revaluasi atas aset extent that it reverses a revaluation decrease,
yang sama pernah diakui dalam laba rugi, for the same asset which was previously
dalam hal ini, kenaikan revaluasi hingga recognized in profit or loss, in which the
sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi increase is credited to profit or loss to the
tersebut, dikreditkan dalam laba rugi. extent of the decrease previously charged.
Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari A decrease in carrying amount arising on the
revaluasi aset tetap dibebankan dalam laba revaluation of fixed assets is charged to profit 431
rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo or loss to the extent that it exceeds the balance
akun surplus revaluasi aset tetap yang berasal of surplus revaluation reserve relating to
dari revaluasi sebelumnya, jika ada. a previous revaluation of fixed assets, if any.
Penyusutan atas nilai revaluasian aset tetap The depreciation of the revalued fixed assets
dibebankan ke laporan laba rugi dan are charged to the statement of profit or loss
penghasilan komprehensif lain. Bila kemudian and other comprehensive income. If the fixed
aset tetap yang telah direvaluasi dijual atau assets have been sold or discontinued, the
dihentikan penggunaannya, saldo surplus remaining revaluation surplus balance will be
revaluasi tersisa dipindahkan langsung ke charged directly to deficit. The part of
saldo rugi. Bagian dari surplus revaluasi yang revaluation surplus which is the difference
merupakan selisih atas penyusutan between depreciation based on revalued
berdasarkan nilai revaluasian dan nilai amount and cost value are transferred to deficit.
perolehan dipindahkan ke saldo rugi.
Tahun/Years
Bangunan 20 Buildings
Inventaris kantor 4-8 Office equipments
Kendaraan bermotor (motor) 4 Vehicles (motorcycles)
Kendaraan bermotor (mobil) 8 Vehicles (cars)
Selanjutnya, sehubungan dengan revaluasi Furthermore, in relation to the revaluation of
aset tetap yang dilakukan oleh Bank, fixed assets which conducted by the Bank,
penyusutan dihitung dengan menggunakan depreciation is calculated using straight-line
metode garis lurus (straight-line method) method using remaining estimated useful lives
berdasarkan sisa masa manfaat ekonomis aset of fixed assets of 1 (one) to 20 (twenty) years.
tetap yaitu 1 (satu) sampai dengan 20 (dua
puluh) tahun.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibeban- Repairs and maintenance are taken to profit or
kan pada operasi pada saat terjadinya. Beban loss when incurred. The cost of major
pemugaran dan penambahan dalam jumlah renovation and restoration is included in the
432 besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat carrying amount of the related fixed assets
aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi when it is probable that future economic
Bank manfaat ekonomi masa depan menjadi benefits in excess of the originally assessed
lebih besar dari standar kinerja awal yang standard performance of the existing asset will
ditetapkan sebelumnya dan disusutkan flow to the Bank and is depreciated over the
sepanjang sisa masa manfaat aset tetap remaining useful lives of the related fixed
terkait. assets.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai The asset’s residual values, useful lives and
residu, manfaat ekonomis dan metode methods of depreciation are evaluated, and
penyusutan dievaluasi, dan disesuaikan secara adjusted prospectively if appropriate, at the end
prospektif, jika memenuhi kondisi tersebut. of each reporting period.
Aset takberwujud yang diperoleh secara Intangible assets acquired separately are
terpisah diukur sebesar nilai perolehan pada measured on initial recognition at cost.
pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset Subsequent to initial recognition, the intangible
takberwujud dicatat pada biaya perolehan assets are carried at cost less accumulated
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi amortization and accumulated impairment loss,
rugi penurunan nilai, jika ada. Aset takberwujud if any. Intangible assets with limited useful lives
dengan umur manfaat terbatas diamortisasi are amortized on a straight-line basis over their
secara garis lurus selama umur manfaat useful economic lives and assessed for
ekonomisnya dan dievaluasi apabila terdapat impairment whenever there is
indikasi adanya penurunan nilai. Periode dan an indication that they may be impaired. The
metode amortisasi ditelaah setidaknya setiap amortization period and method are reviewed
akhir periode pelaporan. at least at the end of each reporting period.
Aset takberwujud yang dimiliki oleh Bank Intangible assets held by the Bank are
berupa perangkat lunak dan lisensi. Aset softwares and license. Intangible assets are
takberwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya recognized if, and only if, when their cost can
perolehan aset tersebut dapat diukur secara be measured reliably and is probable that
andal dan kemungkinan besar Bank akan expected future benefits that are attributable to
memperoleh manfaat ekonomis masa depan it will flow to the Bank.
dari aset tersebut.
Perangkat lunak yang bukan merupakan Software which is not an integral part of
bagian integral dari perangkat keras yang a related hardware is recorded as intangible
terkait dicatat sebagai aset takberwujud dan asset and stated at carrying amount, which is
dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar cost less accumulated amortization.
harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
amortisasi.
Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari The cost of software consists of all expenses
seluruh pengeluaran yang dapat dikaitkan directly attributable to the preparation of such
langsung dalam persiapan perangkat lunak software, until it is ready to be used for its
tersebut sehingga siap digunakan sesuai intended purpose.
dengan tujuannya.
Perangkat lunak dengan umur terbatas Software with a finite useful live is amortized
diamortisasi dengan menggunakan metode using straight-line method over the estimated
garis lurus selama estimasi masa manfaat useful live of software, which is 8 (eight) years.
ekonomis yaitu 8 (delapan) tahun.
Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar Foreclosed assets are stated at net realizable
nilai terendah antara nilai tercatat kredit yang value of those foreclosed assets or at loan
diberikan atau nilai realisasi neto dari agunan outstanding amount, whichever is lower. Net
yang diambil alih. Nilai realisasi neto adalah realizable value is the fair value of the
nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi foreclosed assets less estimated costs of
dengan estimasi biaya untuk menjual agunan liquidating the assets. The excess of loan
tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai receivable over the net realizable value of the
realisasi neto dari agunan yang diambil alih foreclosed assets is charged to the allowance
dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian for impairment losses of non-financial assets.
penurunan nilai aset non-keuangan.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih The difference between the value of the
dan hasil penjualannya diakui sebagai foreclosed assets and the proceeds from the
keuntungan atau kerugian pada saat sale of such assets is recorded as a gain or loss
penjualan. when the assets is sold.
Beban-beban yang berkaitan dengan Expenses for maintaining foreclosed assets are
pemeliharaan agunan yang diambil alih charged in the statement of profit or loss and
dibebankan pada laporan laba rugi dan other comprehensive income as incurred.
penghasilan komprehensif lain pada saat
terjadinya.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang Management evaluates the value of foreclosed
diambil alih secara berkala. Penyisihan assets regularly. An allowance for impairment
kerugian agunan yang diambil alih dibentuk losses of foreclosed assets is provided based
berdasarkan penurunan nilai agunan yang on the decline in value of foreclosed assets.
diambil alih.
p. Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lain-lain p. Prepaid Expenses and Other Assets
Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran Prepaid expenses are payments made to other
kepada pihak lain yang telah dilakukan namun parties but have not been recognized as
belum diakui sebagai beban pada saat expense at the time of payment. Prepaid
pembayaran dilakukan. Biaya dibayar di muka expenses will be used for the Bank’s activities
434 akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa in the future. Prepaid expenses are recognized
mendatang. Biaya dibayar di muka akan diakui as expenses during the amortization in
sebagai beban pada saat diamortisasi sesuai accordance with the expected period of benefit.
dengan masa manfaatnya.
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, Other assets are stated at carrying amount,
yaitu harga perolehan setelah dikurangi which is cost less accumulated amortization
dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi and accumulated impairment loss, if any.
penurunan nilai, jika ada.
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank Obligations due immediately represent the
yang harus segera dibayarkan kepada pihak Bank’s obligations to third parties based on
lain berdasarkan kontrak atau perintah dari contract or order by those having authority that
pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. have to be settled immediately. Obligations due
Liabilitas segera dinyatakan sebesar biaya immediately are stated at amortized cost using
perolehan diamortisasi dengan menggunakan the effective interest rate method.
metode suku bunga efektif.
r. Simpanan Nasabah dan Simpanan dari r. Deposits from Customers and Deposits
Bank Lain from Other Banks
Simpanan nasabah adalah dana yang Deposits from customers are deposits from
dipercayakan oleh nasabah (di luar bank lain) customers (excluding other banks) with the
kepada Bank berdasarkan perjanjian Bank based on deposit agreements. Deposits
penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri from customers consist of demand deposits,
dari giro, tabungan dan deposito berjangka. savings deposits and time deposits.
Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas Deposits from other banks represent liabilities
kepada bank lain dalam bentuk giro dan to other banks, in the form of demand deposits
deposito berjangka. Simpanan dari bank lain and time deposits. Deposits from other banks
dinyatakan sebesar jumlah liabilitas kepada are stated at the amount due to the other
bank lain tersebut. banks.
r. Simpanan Nasabah dan Simpanan dari r. Deposits from Customers and Deposits
Bank Lain (lanjutan) from Other Banks (continued)
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain Deposits from customers and deposits from
pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah other banks are initially measured at fair value
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara plus directly attributable transaction costs and
langsung dan setelah pengakuan awal diukur subsequently measured at their amortized cost
pada biaya perolehan diamortisasi dengan using the effective interest rate method.
menggunakan metode suku bunga efektif.
Pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai Subordinated loan is initially recognized at fair
wajarnya pada awalnya dan selanjutnya diukur value and subsequently measured at
sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan amortized cost using the effective interest rate
menggunakan metode suku bunga efektif. method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan Amortized cost is calculated by taking into
memperhitungkan adanya diskonto atau premi account any discount or premium on
terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinated loan and transaction costs that
subordinasi dan biaya transaksi yang are an integral part of the effective interest
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rate.
suku bunga efektif.
Untuk instrumen keuangan yang diukur pada Interest income and expenses for all financial
biaya perolehan diamortisasi dan aset instruments measured at amortized cost and
keuangan yang diklasifikasikan sebagai financial assets classified as available-for-sale
tersedia untuk dijual, pendapatan maupun is recorded using the effective interest rate
beban bunganya diakui dengan menggunakan method, which is the rate that exactly discounts
metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga of estimated future cash payments or receipts
yang akan mendiskonto secara tepat estimasi through the expected life of the financial
pembayaran atau penerimaan kas di masa instrument or a shorter period, where
datang sepanjang perkiraan umur instrumen appropriate, to the net carrying amount of the
keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk financial asset or financial liability. The
masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat calculation takes into account all contractual
bersih dari aset atau liabilitas keuangan terms of the financial instrument and includes
tersebut. Perhitungan dilakukan dengan any fees or incremental costs that are directly
mempertimbangkan seluruh syarat dan attributable to the instrument and are
ketentuan kontraktual instrumen keuangan an integral part of the effective interest rate.
termasuk fee/biaya tambahan yang terkait
secara langsung dengan instrumen tersebut
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
u. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) u. Interest Income and Expense (continued)
Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan The carrying amount of the financial asset or
disesuaikan jika Bank merevisi estimasi liability is adjusted if the Bank revises its
pembayaran maupun penerimaan. Nilai estimates of payments or receipts. The
tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung adjusted carrying amount is calculated based
dengan menggunakan suku bunga efektif awal on the original effective interest rate and the
dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan change in carrying amount is recorded
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. in the statement of profit or loss and
other comprehensive income.
Kredit yang diberikan dan aset produktif Loans and other earning assets (excluding
lainnya (tidak termasuk surat-surat berharga) securities) are classified as non-performing
diklasifikasikan sebagai non-performing jika when they are classified as sub-standard,
telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, doubtful and loss. While marketable securities
diragukan dan macet. Sedangkan, surat-surat are categorized as non-performing when the
berharga diklasifikasikan sebagai issuer of securities defaults on its interest
non-performing jika penerbit surat berharga and/or principal payments or if the securities
tidak dapat memenuhi pembayaran bunga are rated at least 1 (one) level below
dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling investment grade.
kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat
investasi.
Penerimaan tunai atas kredit yang diberikan Cash receipts from loans which are classified
yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau as doubtful or loss are applied as a reduction to
436 macet, diakui terlebih dahulu sebagai the loan principal first. The excess of cash
pengurang pokok kredit yang diberikan. receipts over loan principal is recognized as
Kelebihan penerimaan kas dari pokok kredit interest income in the current year of statement
yang diberikan diakui sebagai pendapatan of profit or loss and other comprehensive
bunga dalam laporan laba rugi dan income.
penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Pengakuan pendapatan bunga dari kredit yang The recognition of interest income on loans is
diberikan dihentikan pada saat kredit yang discontinued when the loans are classified as
diberikan tersebut diklasifikasikan mengalami impaired. Interest income from impaired loans
penurunan nilai. Pendapatan bunga dari kredit is reported as contingent receivables and to be
yang mengalami penurunan nilai dilaporkan recognized as income when the cash is
sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai received (cash basis).
pendapatan pada saat pendapatan tersebut
diterima (cash basis).
v. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi v. Fees and Commissions Income and
Expense
Pendapatan dan beban provisi dan komisi Fees and commissions income and expense
yang jumlahnya material yang berkaitan that have material amount directly related with
langsung dengan kegiatan perolehan aset the acquisition of financial assets are
keuangan diakui sebagai bagian/(pengurang) recognized as part/(deduction) of acquisition
dari biaya perolehan aset keuangan yang cost of related financial assets and will be
bersangkutan dan akan diakui sebagai recognized as income and amortized using
pendapatan dengan cara diamortisasi effective interest rate method during the
berdasarkan metode suku bunga efektif expected life of financial assets or liabilities.
sepanjang perkiraan umur aset atau liabilitas
keuangan.
v. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi v. Fees and Commissions Income and
(lanjutan) Expense (continued)
Saldo beban dan pendapatan provisi dan The outstanding balances of deferred fees and
komisi yang ditangguhkan atas kredit yang income on provision and commission of loans
diberikan yang diakhiri atau diselesaikan terminated or settled prior to maturity are
sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai directly recognized as income in settlement.
pendapatan pada saat penyelesaiannya.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan Fees and commissions which are not related to
kredit yang diberikan atau jangka waktu kredit loans or loan period, or immaterial are
yang diberikan, atau jumlahnya tidak material recognized as income and expenses at the time
diakui sebagai pendapatan atau beban pada the transactions occur.
saat terjadinya transaksi.
Seluruh pendapatan dan beban operasional All other operating income and expenses are
lainnya dibebankan pada laporan laba rugi dan charged to the statement of profit or loss and
penghasilan komprehensif lain pada saat other comprehensive income at the time the
terjadinya transaksi. transaction occur.
x. Perpajakan x. Taxation
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak The income tax expense is comprised of 437
penghasilan kini dan pajak penghasilan current and deferred income tax. Tax is
tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laporan recognized in the statement of profit or loss,
laba rugi, kecuali apabila pajak tersebut terkait except to the extent that it relates to items
dengan transaksi atau kejadian yang langsung recognized directly in equity or other
diakui ke ekuitas atau penghasilan comprehensive income. In this case, the tax is
komprehensif lain. Dalam hal ini, pajak tersebut also recognized directly in equity or other
diakui langsung pada ekuitas atau penghasilan comprehensive income.
komprehensif lain.
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena Current tax is determined based on the taxable
pajak dalam tahun yang bersangkutan yang income for the current year and computed
dihitung berdasarkan tarif pajak dan peraturan based on the tax rates and tax laws that are
pajak yang telah berlaku atau secara substantif enacted or substantively enacted as at the
telah berlaku pada tanggal pelaporan. reporting date.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun Current income tax assets and liabilities for the
berjalan diukur sebesar jumlah yang current year are measured at the amount
diharapkan dapat direstitusi dari atau expected to be recovered from or paid to the
dibayarkan kepada otoritas perpajakan. taxation authority.
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan Deferred tax is recognized using the liability
metode liabilitas atas perbedaan temporer method on temporary differences at the
pada tanggal pelaporan antara dasar reporting date between the tax bases of assets
pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan and liabilities and their carrying amounts for
jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan financial reporting purposes at the reporting
keuangan pada tanggal pelaporan. Namun, date. However, deferred tax liabilities are not
liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika timbul recognized if they arise from the initial
dari pengakuan awal goodwill; atau pada saat recognition of goodwill; deferred income tax
pengakuan awal suatu aset atau liabilitas yang is not accounted for if it arises from the initial
timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis recognition of an asset or liability in
yang pada saat transaksi tersebut tidak a transaction other than a business
mempengaruhi laba rugi akuntansi maupun laba combination that at the time of the transaction
rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan affects neither accounting nor taxable profit or
ditentukan menggunakan tarif (atau peraturan) loss. Deferred income tax is determined using
pajak yang berlaku atau yang secara tax rates (or laws) that have been enacted or
substansial telah berlaku pada tanggal substantially enacted as at the reporting date
pelaporan dan diharapkan untuk diterapkan jika and are expected to apply when the related
aset pajak tangguhan direalisasikan atau deferred income tax asset is realized or the
liabilitas pajak tangguhan diselesaikan. deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui sepanjang Deferred income tax assets are recognized only
438 kemungkinan besar laba kena pajak mendatang to the extent that it is probable that future
akan tersedia untuk dikompensasi dengan taxable profits will be available against which
perbedaan temporer yang masih dapat the temporary differences can be utilized.
digunakan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur Deferred tax assets and liabilities are
dengan menggunakan tarif pajak yang measured at the tax rates that are expected to
diharapkan akan berlaku pada periode saat apply to the year when the assets are realized
aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan or the liabilities are settled, based on tax rates
berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak and tax laws that have been enacted or
yang berlaku atau yang telah secara substantif substantively enacted as at the reporting date.
telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah The carrying amount of a deferred tax asset is
pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat reviewed at each reporting date and reduced
aset pajak tangguhan tersebut diturunkan to the extent that it is no longer probable that
apabila laba fiskal mungkin tidak memadai sufficient taxable profit will be available to
untuk mengkompensasi sebagian atau semua allow all or part of the benefit of that deferred
manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tax assets to be utilized. Unrecognized
tanggal pelaporan, Bank meninjau kembali aset deferred tax assets are reassessed at each
pajak tangguhan yang tidak diakui dan reporting date and are recognized to the extent
mengakui aset pajak tangguhan yang that it has become probable that future taxable
sebelumnya tidak diakui apabila besar profit will allow the deferred tax assets to be
kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa recovered.
yang akan datang akan tersedia untuk
pemulihannya.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak Deferred tax assets and deferred tax liabilities
tangguhan disalinghapuskan jika terdapat hak are offset when a legally enforceable right
secara hukum untuk melakukan saling hapus exists to offset current tax assets against
antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak current tax liabilities, or the deferred tax assets
kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan and liabilities relate to the same taxable entity,
pada entitas yang sama, atau Bank bermaksud or the Bank intends to settle its current assets
untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini and liabilities on a net basis.
dengan dasar neto.
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan Basic earnings (loss) per share is computed
membagi laba (rugi) tahun berjalan dengan by dividing profit (loss) for the year by
jumlah rata-rata tertimbang saham yang the weighted-average number of shares
beredar pada tahun berjalan. outstanding during the year.
Bank tidak mempunyai efek berpotensi saham The Bank has no outstanding dilutive potential
biasa yang bersifat dilutif pada tanggal ordinary shares as of December 31, 2015 and,
31 Desember 2015 dan 2014, dan oleh 2014, and accordingly, no diluted loss per share
karenanya, rugi per saham dilusian tidak is calculated and presented in the statement of
dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi profit or loss and other comprehensive income.
dan penghasilan komprehensif lain. 439
z. Imbalan Kerja z. Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat Short-term employee benefits are recognized
terutang kepada karyawan berdasarkan when they accrue to the employees.
metode akrual.
Imbalan pasca kerja Post-employment benefits
Bank memberikan imbalan pasca kerja The Bank provides defined post-employment
manfaat pasti kepada karyawannya sesuai benefits for its employees based on Labor Law
dengan ketentuan dari Undang-Undang No. 13/2003 dated March 25, 2003. Starting
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal April 1, 2007, the Bank has funded employee
25 Maret 2003. Sejak 1 April 2007, Bank benefit program for its qualified employees
mengikuti program pendanaan imbalan kerja which covered in a life insurance policy of
untuk karyawan yang berhak serta dinyatakan Ekasejahtera from PT Asuransi Jiwa Sinarmas.
dengan polis asuransi jiwa Ekasejahtera dari This insurance policy fulfills the requirements
PT Asuransi Jiwa Sinarmas. Polis asuransi ini as an asset program of post-employment
memenuhi syarat sebagai aset program benefits of the Bank. On July 4, 2014, the Bank
imbalan pasca kerja Bank. Pada tanggal 4 Juli has closed this insurance policy.
2014, Bank telah menutup polis asuransi
tersebut.
Sejak 30 September 2014, Bank Starting September 30, 2014, the Bank has
menyelenggarakan program pensiun iuran defined contribution plan covering substantially
pasti untuk seluruh karyawan tetap yang all of its qualified permanent employees which
memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana is managed by Dana Pensiun Lembaga
Pensiun Lembaga Keuangan Sinarmas MSIG. Keuangan Sinarmas MSIG. Payment made to
Pembayaran kepada program dana pensiun pension plan are dealt with as payments to
didasarkan pada iuran pasti tertentu yang defined contribution plan.
ditentukan program.
Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen Past service costs arising from amendment
atau kurtailmen program diakui sebagai beban or curtailment programs are recognized as
dalam laba rugi pada saat terjadinya. expenses in profit or loss when incurred.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang terjadi Actuarial gains or losses arising from experience
dari penyesuaian dan perubahan asumsi adjustments and changes in actuarial
aktuaria dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas assumptions are charged or credited to equity in
di penghasilan komprehensif lain pada periode other comprehensive income in the period in
terjadinya. which they arise.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) Remeasurement on net defined benefit liabilities
imbalan pasti neto, yang diakui sebagai (assets), which recognized as other
penghasilan komprehensif lain, terdiri dari: comprehensive income, consists of:
i. Keuntungan atau kerugian aktuarial; i. Actuarial gain and losses;
ii. Imbal hasil atas aset program, tidak ii. Return on program asset, is not consists of
termasuk jumlah yang dimasukkan dalam amount included in liabilities (asset) net
bunga neto atas liabilitas (aset); interest;
iii. Setiap perubahan dampak batas aset, tidak iii. Every changes in asset ceiling, is not
termasuk jumlah yang dimasukkan dalam consists of amount included in liabilities
bunga neto atas liabilitas (aset). (asset) net interest.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) Remeasurement on net defined benefit liability
imbalan pasti neto, yang diakui sebagai (asset), which recognized as other
penghasilan komprehensif lain tidak comprehensive income will not reclassify to profit
direklasifikasi ke laba rugi pada periode or loss in the next periods.
berikutnya.
Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen Gains or losses on the curtailment or settlement
atau penyelesaian suatu program imbalan of a defined benefit plan are recognized when
pasti diakui ketika kurtailmen atau the curtailment or settlement occurs.
penyelesaian terjadi.
Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari A curtailment occurs when an entity either:
kondisi berikut terpenuhi:
i. Menunjukkan komitmennya untuk i. Is demonstrably committed to make
mengurangi secara signifikan jumlah a significant reduction in the number of
pekerja yang ditanggung oleh program; employees covered by a plan; or
atau
ii. Mengubah ketentuan dalam program ii. Amends the terms of a defined benefit plan
imbalan pasti yang menyebabkan bagian so that a significant element of future service
yang material dari jasa masa depan pekerja by current employees will no longer qualify
tidak lagi memberikan imbalan atau for benefits, or will qualify only for reduced
memberikan imbalan yang lebih rendah. benefits.
Penyelesaian program terjadi ketika Bank A settlement occurs when the Bank enters into
melakukan transaksi yang menghapuskan a transaction that eliminates all further legal or
semua liabilitas hukum atau konstruktif atas constructive obligation for part or all of the
sebagian atau seluruh imbalan dalam program benefits provided under a defined benefit plan.
imbalan pasti. 441
aa. Segmen Operasi aa. Operating Segment
Bank menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), The Bank applied PSAK 5 (Revised 2009),
“Segmen Operasi”, yang mengatur “Operating Segments”, which requires the
pengungkapan yang akan memungkinkan disclosures that will enable users of financial
pengguna laporan keuangan untuk statements to evaluate the nature and financial
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari effects of the business activities in which the
aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan entity engages and the economic environments
lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. in which it operates.
(a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang (a) engages in business activities from which it
mana memperoleh pendapatan dan may earn income and expenses (including
menimbulkan beban (termasuk pendapatan income and expenses relating to the
dan beban terkait dengan transaksi dengan transactions with other components with
komponen lain dari entitas yang sama); the same entity);
(b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler (b) operating results are reviewed regularly by
oleh pengambil keputusan operasional the chief operating decision maker to make
untuk membuat keputusan tentang sumber decisions regarding the resources allocated
daya yang dialokasikan pada segmen to the segment and assess its
tersebut dan menilai kinerjanya; dan performance; and
(c) tersedia informasi keuangan yang dapat (c) separate financial information is available.
dipisahkan.
Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan The Bank presents operating segments based
laporan internal yang disajikan kepada on internal reports that are presented to the
pengambil keputusan operasional yaitu Direksi. operating decision maker which is the Board of
Directors.
ab. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak ab. Transaction and Balances with Related
Berelasi Parties
Bank menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010), The Bank applied PSAK 7 (Revised 2010),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang “Related Party Disclosures”, which requires
mensyaratkan pengungkapan hubungan, disclosure of related party relationships,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, transactions and outstanding balances,
442 termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. including commitments, in the financial
statements.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas A related party represents a person or an entity
yang terkait dengan Bank (entitas pelapor), who is related with the Bank (the reporting
yang meliputi: entity), which consists of:
a) Orang atau anggota keluarga terdekat a) A person or a close member of that
mempunyai relasi dengan entitas pelapor person’s family is related to a reporting
jika orang tersebut: entity if that person:
(i) memiliki pengendalian atau (i) had control or joint control over the
pengendalian bersama atas entitas reporting entity;
pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas (ii) has significant influence over the
entitas pelapor; atau reporting entity; or
(iii) personil manajemen kunci entitas (iii) is a member of the key management
pelapor atau entitas induk entitas personnel of the reporting entity or of
pelapor. a parent of the reporting entity.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas b) An entity is related to the reporting entity if
pelapor jika memenuhi salah satu hal it meets one of the following:
berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah (i) The entity and the reporting entity are
anggota dari kelompok usaha yang members of the same group (which
sama (artinya entitas induk, entitas means that each parent, subsidiary and
anak, dan entitas anak berikutnya fellow subsidiary is related to the
terkait dengan entitas lain). others).
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi (ii) One entity is an associate or joint
atau ventura bersama dari entitas lain venture of the other entity (or
(atau entitas asosiasi atau ventura an associate or joint venture of
bersama yang merupakan anggota a member of a group of which the other
suatu kelompok usaha, yang mana entity is a member).
entitas lain tersebut adalah
anggotanya).
ab. Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak ab. Transaction and Balances with Related
Berelasi (lanjutan) Parties (continued)
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas b) An entity is related to the reporting entity if
pelapor jika memenuhi salah satu hal it meets one of the following: (continued)
berikut: (lanjutan)
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura (iii) Both entities are joint ventures of the
bersama dari pihak ketiga yang sama. same third party.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama (iv) One entity is a joint venture of a third
dari entitas ketiga dan entitas yang entity and the other entity is
lain adalah entitas asosiasi dari an associate of the third entity.
entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program (v) The entity is a post-employment
imbalan pasca kerja untuk imbalan benefit plan for the benefit of
kerja dari salah satu entitas pelapor employees or either the reporting
atau entitas yang terkait dengan entity, or an entity related to the
entitas pelapor. Jika entitas pelapor reporting entity. If the reporting entity
adalah entitas yang in itself such a plan, the sponsoring
menyelenggarakan program tersebut, employers are also related to the
maka entitas sponsor juga berelasi reporting entity.
dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau (vi) The entity is controlled or jointly
dikendalikan bersama oleh orang controlled by a person identified in (a).
yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam (vii) A person identified in (a)(i) has 443
huruf (a)(i) memiliki pengaruh significant influence over the entity or
signifikan atas entitas atau personil is a member of the key management
manajemen kunci entitas (atau entitas personnel of the entity (or a parent of
induk dari entitas). the entity).
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan All significant transactions and balances with
dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan related parties, whether or not conducted under
dengan syarat normal sebagaimana dilakukan terms and conditions similar to those granted to
dengan pihak yang tidak berelasi, maupun third parties, are disclosed in the notes to the
tidak, telah diungkapkan pada catatan atas financial statements.
laporan keuangan.
Provisi diakui jika Bank memiliki liabilitas kini Provisions are recognized when the Bank has
(baik bersifat hukum maupun bersifat present obligations (legal or constructive)
konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa where, as a result of a past event, it is probable
lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas that an outflow of resources embodying
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber economic benefits will be required to settle the
daya yang mengandung manfaat ekonomi dan obligation and a reliable estimate can be made
jumlah liabilitas tersebut dapat diestimasi of the amount of the obligation.
secara andal.
Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraan Provision is measured at the present value of
pengeluaran yang diperlukan untuk the expenditures expected to be required to
menyelesaikan kewajiban menggunakan settle the obligation using a pre-tax discount
tingkat diskonto sebelum pajak yang rate that reflects current market assessments of
mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu the time value of money and the risks specific
uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban to the obligation. The increase in the provision
tersebut. Peningkatan provisi ini sehubungan due to the passage of time is recognized as
dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban interest expense.
bunga.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode Provisions are reviewed at the end of each
pelaporan dan disesuaikan untuk reporting period and adjusted to reflect the
mencerminkan estimasi terbaik yang paling current best estimate. If it is no longer probable
kini. Jika arus keluar sumber daya untuk that an outflow of resources embodying
menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar economic benefits will be required to settle the
tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. obligation, the provision is reversed.
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan Contingent liabilities are not recognized in the
keuangan, kecuali jika arus keluar sumber daya financial statements, unless the possibility of an
yang mengandung manfaat ekonomi outflow of resources embodying economic
kemungkinannya kecil (remote) maka liabilitas benefits is remote, contingent liabilities are
444 kontinjensi diungkapkan. Aset kontinjensi tidak disclosed. Contingent assets are not
diakui dalam laporan keuangan, tetapi recognized in the financial statements but
diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar disclosed when an inflow of economic benefits
(probable) arus masuk manfaat ekonomi. is probable.
ae. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan ae. Events After the Reporting Period
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode Post year end events that provide additional
pelaporan yang menyediakan tambahan information about the financial position of the
informasi mengenai posisi keuangan Bank Bank as of the statement of financial position
pada tanggal laporan posisi keuangan date (adjusting events), if any, are reflected in
(peristiwa penyesuaian), jika ada, telah the financial statements. Post year end events
tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa- that are not adjusting events are disclosed in
peristiwa yang terjadi setelah tahun pelaporan the notes to the financial statements when
yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa material.
non penyesuaian), apabila jumlahnya material,
telah diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada These disclosures supplement the commentary on
manajemen risiko (Catatan 44). risk management (Note 44).
Penyusunan laporan keuangan Bank The preparation of the financial statements of the
mengharuskan manajemen untuk membuat Bank requires management to make judgments,
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang estimates and assumptions that affect the reported
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari amounts of revenues, expenses, assets and
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan liabilities, and the disclosure of contingent liabilities,
pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir at the end of reporting period. Uncertainty about
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai these assumptions and estimates could result in
asumsi dan estimasi tersebut dapat outcomes that require a material adjustment to the
mengakibatkan penyesuaian material terhadap carrying amount of the asset and liability affected in
nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode future periods.
pelaporan berikutnya.
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen The following judgments are made by management
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Bank in the process of applying the Bank’s accounting
yang memiliki pengaruh paling signifikan atas policies that have the most significant effects on the
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: amounts recognized in the financial statements:
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas The Bank’s management has made an assessment
kemampuan Bank untuk melanjutkan of the Bank’s ability to continue as a going concern
kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa and is satisfied that the Bank has the resources to 445
Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan continue in business for the foreseeable future.
usahanya di masa mendatang. Oleh karena itu, Therefore, the financial statements continue to be
laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha prepared on the going concern basis.
yang berkelanjutan.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of the financial assets and liabilities
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan The Bank determines the classification of certain
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan assets and liabilities as financial assets and financial
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan liabilities by judging if they meet the definition set
bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 forth in PSAK 55 (Revised 2014). Accordingly, the
(Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset financial assets and financial liabilities are
keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai accounted for in accordance with the accounting
dengan kebijakan akuntansi seperti yang policies as disclosed in Note 2d.
diungkapkan pada Catatan 2d.
Mata uang fungsional dari Bank adalah mata uang The functional currency of the Bank is the currency
dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas of the primary economic environment in which entity
beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang operates. It is the currency that mainly influences
yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari the revenue and cost of rendering services. Based
jasa yang diberikan. Berdasarkan substansi on the economic substance of the relevant
ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, underlying circumstances, the functional and
mata uang fungsional dan penyajian Bank adalah presentation currency of the Bank is the Indonesian
Rupiah. Rupiah.
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas When the fair values of financial assets and financial
keuangan yang tercatat pada laporan posisi liabilities recorded on the statement of financial
keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya position cannot be derived from active markets, they
ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik are determined using a variety of valuation
penilaian termasuk penggunaan model techniques that include the use of mathematical
matematika. Masukan (input) untuk model ini models. The inputs to these models are derived
berasal dari data pasar yang bisa diamati from observable market data where possible, but
sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar when observable market data are not available,
yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, management’s judgment is required to establish fair
pertimbangan manajemen diperlukan untuk values. The management’s judgments include
menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen considerations of liquidity and model inputs such as
tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan volatility for long-term derivatives and discount rates,
masukan model seperti volatilitas untuk transaksi early payment rates and default rate assumptions.
derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat
diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi
tingkat gagal bayar.
Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen The Bank presents the fair value of financial
keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai instruments based on the following fair value
berikut: hierarchy:
446 Tingkat 1: Harga kuotasi (tidak disesuaikan) Level 1: Quoted prices (unadjusted) in active
dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas markets for identical assets or liabilities;
yang identik;
Tingkat 2: Teknik penilaian yang Level 2: Valuation techniques using inputs other
menggunakan input selain harga kuotasi yang than quoted prices included within level 1 that
termasuk di dalam tingkat 1 yang dapat are observable for the asset or liability, either
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived
langsung (misalnya, harga) maupun tidak from prices); and
langsung (misalnya, turunan dari harga); dan
Tingkat 3: Teknik penilaian yang Level 3: Valuation techniques using inputs for
menggunakan input untuk aset dan liabilitas the asset or liability that are not based on
yang tidak didasarkan pada data pasar yang observable market data (unobservable inputs).
dapat diobservasi (input yang tidak dapat
diobservasi).
Bank menelaah kredit yang diberikan yang The Bank reviews its individually significant loans at
signifikan secara individual pada setiap tanggal each statement of financial position date to assess
laporan posisi keuangan untuk menilai apakah whether an impairment loss should be recorded
penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba in the statement of profit or loss and other
rugi dan penghasilan komprehensif lain. Secara comprehensive income. In particular, judgment by
khusus, pertimbangan manajemen diperlukan the management is required in the estimation of the
dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa amount and timing of future cash flows when
mendatang ketika menentukan kerugian determining the impairment losses. In estimating
penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, these cash flows, the Bank makes judgments about
Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan the borrower’s financial condition and the net
peminjam dan nilai realisasi neto agunan. Estimasi realizable value of collateral. These estimates are
tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah based on assumptions from a number of factors and
faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang actual results may differ, resulting in future changes
mengakibatkan perubahan di masa mendatang to the amount of impairment allowance.
atas cadangan penurunan nilai.
Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk Impairment of available-for-sale and held-to-maturity
dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo financial assets
Bank mengevaluasi efek utang yang The Bank reviews its debt securities classified as
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan available-for-sale and held-to-maturity at each
dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal statement of financial position date to assess
laporan posisi keuangan untuk menilai apakah whether they are impaired. This requires similar
telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut judgment as applied to the individual assessment of
memerlukan pertimbangan yang sama seperti loans.
yang diterapkan pada penilaian secara individual
atas kredit yang diberikan.
Sewa Leases
Bank memiliki perjanjian sewa dimana Bank The Bank has leases whereas the Bank acts as
sebagai lessee sehubungan dengan sewa gedung. lessee in respect of office rental. The Bank
Bank mengevaluasi apakah risiko dan manfaat evaluates whether significant risks and rewards or
signifikan atas kepemilikan aset sewaan ditransfer ownership of the leased assets are transferred
berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa” yang based on PSAK 30 (Revised 2011), “Leases” which
mengharuskan Bank untuk membuat pertimbangan requires the Bank to make judgment and estimates
dan estimasi atas transfer risiko dan manfaat of the transfer of risks and rewards related to the
terkait dengan kepemilikan aset. ownership of asset.
Berdasarkan penelaahan yang dilakukan Bank Based on the review performed by the Bank for the 447
atas perjanjian sewa gedung, transaksi sewa office rental agreement, such rental transactions
tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. were classified as operating lease.
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam Certain estimates and assumption are made in the
rangka penyusunan laporan keuangan dimana preparation of the financial statements which
dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam require management judgment in determining the
menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian appropriate methodology for valuation of assets and
aset dan liabilitas. liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang Management makes estimates and assumptions
berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas that affect the reported amounts of assets and
atas periode keuangan satu periode ke depan. liabilities within the next financial period. All
Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh estimates and assumptions required in conformity
PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan with PSAK are best estimates undertaken in
standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan accordance with the applicable standard. Estimates
dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan and judgments are evaluated on a continuous basis,
pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain and are based on past experience and other factors,
termasuk harapan atas kejadian yang akan datang. including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat Although these estimates and assumptions are
berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas based on management’s best knowledge of current
kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual events and activities, actual result may differ from
mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi those estimates and assumptions.
semula.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk In determining fair value less costs to sell, recent
menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, market transactions are taken into account, if
jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, available. If no such transactions can be identified,
model penilaian yang sesuai digunakan untuk an appropriate valuation model is used to determine
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan- the fair value of the assets. These calculations are
perhitungan ini dipadukan dengan penilaian collaborated by valuation multiples or other
berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. available fair value indicators. The value in use
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus calculation is based on a discounted cash flow
kas yang didiskontokan. model.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat Management believes that there is no indication of
indikasi atas kemungkinan penurunan potensial potential impairment in values of non-financial
atas nilai aset non-keuangan pada tanggal assets as of December 31, 2015 and 2014.
31 Desember 2015 dan 2014.
Penentuan liabilitas dan beban imbalan pasca The determination of the Bank’s post-employment
kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi benefits liability and expense is depend on its
yang digunakan oleh aktuaris independen dalam selection of certain assumptions used by the 449
menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi independent actuaries in calculating such amounts.
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, Those assumptions include discount rates, annual
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran salary increase rate, annual resignation rate,
diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur disability rate, retirement age and mortality rate. All
pensiun dan tingkat kematian. Seluruh asumsi assumptions are reviewed at the end of reporting
ditelaah setiap akhir periode pelaporan. period.
Sementara Bank berkeyakinan bahwa asumsi While the Bank believes that its assumptions are
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan reasonable and appropriate, significant differences
signifikan pada hasil aktual atau perubahan in the Bank’s actual experiences or significant
signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank changes in the Bank’s assumptions may materially
dapat mempengaruhi secara material liabilitas affect its post-employment benefits liability and net
imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca post-employment benefits expense. The carrying
kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan amount of the Bank’s post-employment benefits
pasca kerja Bank pada tanggal 31 Desember 2015 liability as of December 31, 2015 and
dan 2014 masing-masing adalah sebesar 2014 were Rp 62,507 and Rp 33,571, respectively.
Rp 62.507 dan Rp 33.571. Penjelasan lebih lanjut Further details are disclosed in Note 37.
diungkapkan dalam Catatan 37.
Nilai tercatat aset tetap disusutkan dengan Carrying value of fixed assets is depreciated using
menggunakan metode garis lurus (straight-line the straight-line method over their estimated useful
method) berdasarkan taksiran masa manfaat lives. Management estimates the useful lives of
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa these fixed assets to be within 4 (four) up to
manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) 20 (twenty) years. These are common life
sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah expectancies applied in the industries where the
umur secara umum diharapkan dalam industri Bank conducts its businesses. After considering the
dimana Bank menjalankan bisnisnya. Setelah remaining of estimated useful lives after revaluation,
memperhitungkan sisa manfaat ekonomis aset depreciation is computed based on the remaining of
tetap setelah revaluasi, penyusutan dihitung estimated useful lives within 1 (one) until 20 (twenty)
berdasarkan taksiran sisa manfaat yaitu years.
1 (satu) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan Changes in the expected level of usage and
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat technological development could impact the
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya economic useful lives and the residual values of
penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai these assets, and therefore future depreciation
buku neto aset tetap Bank pada tanggal charges could be revised. The net book value of the
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing Bank’s fixed assets as of December 31, 2015 and
adalah sebesar Rp 160.070 dan Rp 204.651. 2014 were amounted to Rp 160,070 and
450 Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Rp 204,651, respectively. Further details are
Catatan 14. disclosed in Note 14.
Pajak penghasilan Income tax
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan Significant estimate is involved in determining the
provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat provision for corporate income tax. There are certain
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan transactions and computations for which the
pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang ultimate tax determination is uncertain during the
kegiatan usaha normal. Bank mengakui liabilitas ordinary course of business. The Bank recognizes
atas pajak penghasilan badan berdasarkan liabilities for expected corporate income tax issues
estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak based on estimates of whether additional corporate
penghasilan badan. Apabila keputusan final atas income tax will be due. Where the final tax outcome
pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada of those matters is different from the amounts that
awalnya dicatat, perbedaan tersebut dicatat pada were initially recorded, such differences will be
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif recorded in the statement of profit or loss and other
lain pada periode dimana hasil tersebut comprehensive income in the period in which such
dikeluarkan. determination is made.
Akumulasi rugi fiskal Bank masing-masing adalah The accumulated fiscal loss of the Bank amounted
sebesar Rp 1.914.241 dan Rp 1.257.551 untuk to Rp 1,914,241 and Rp 1,257,551 for the years
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal ended December 31, 2015 and 2014, respectively.
31 Desember 2015 dan 2014. Penjelasan lebih Further details are disclosed in Note 36b.
lanjut diungkapkan dalam Catatan 36b.
Bank sedang menghadapi kasus-kasus hukum. The Bank is facing legal cases. Up to
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, December 31, 2015, legal proceedings against
proses hukum terhadap pihak-pihak antara lain parties such as investors whose bought investment
seperti investor yang membeli produk investasi products issued by PT Antaboga Delta Sekuritas
milik PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia, Indonesia, customers, debtors, Board of Directors,
nasabah, debitur, Direksi, pihak ketiga dan third parties and as well as the former management
manajemen lama dan pemegang saham semasa and shareholders before the Bank was taken over
sebelum Bank diambilalih oleh LPS, sebagian by DIC, some cases are still in the stage of 451
masih dalam tahap penyelidikan dan penyidikan, examination and inspection, some have entered the
sebagian telah memasuki tahap persidangan dan stage of legal proceeding to the courts and some
ada pula yang sudah mendapat putusan tetap already have the final decision and/or appeal.
dan/atau banding.
Bank akan membukukan kerugian atas tuntutan The Bank will recognize the loss of lawsuit when the
hukum tersebut pada saat hasil keputusan final final decision outcome from those cases awarded
atas status hukum tersebut diperoleh dan akan and will be recorded at the statement of profit or
dicatat pada laporan laba rugi dan penghasilan loss and other comprehensive income in the period
komprehensif lain pada periode dimana hasil in which such final legal decision determined.
putusan final tersebut diterbitkan.
4. KAS 4. CASH
2015 2014
Rupiah 125.218 96.804 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 54.387 90.894 United States Dollar
Mata Uang Asing Lainnya 33.194 34.001 Other Foreign Currencies
Jumlah 212.799 221.699 Total
Saldo mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin Balance in Rupiah includes cash in ATM
ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sebesar Rp 6.374 (Automated Teller Machine) amounting to
dan Rp 5.550 masing-masing pada tanggal Rp 6,374 and Rp 5,550 as of December 31, 2015
31 Desember 2015 dan 2014. and 2014, respectively.
Kas dalam mata uang asing lainnya terdiri dari Dolar Cash in other foreign currencies are denominated in
Singapura, Dolar Australia, Riyal Saudi Arabia, Euro Singapore Dollar, Australian Dollar, Saudi Arabic
Eropa, Dolar Kanada, Dolar Hong Kong, Dolar Riyal, European Euro, Canadian Dollar, Hong Kong
Brunei Darussalam, Franc Swiss, Ringgit Malaysia, Dollar, Brunei Darussalam Dollar, Swiss Franc,
Poundsterling Inggris, Yen Jepang, Dolar Selandia Malaysian Ringgit, Great Britain Poundsterling,
Baru, Dolar Taiwan, Bath Thailand, Peso Filipina, Japanese Yen, New Zealand Dollar, Taiwan Dollar,
Dinar Bahrain, Riyal Qatar, Dirham Uni Emirat Arab, Thailand Bath, Philippines Peso, Bahrain Dinar,
Won Korea dan Yuan China. Qatar Riyal, United Arab Emirates Dirham, Korean
Won and China Yuan.
2015 2014
Rupiah 750.000 1.203.605 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 130.957 117.658 United States Dollar
Jumlah 880.957 1.321.263 Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk Current accounts with Bank Indonesia are
memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) maintained to comply with Bank Indonesia Minimum
dari Bank Indonesia. Statutory Reserve (GWM) requirement.
Pada tanggal 24 Desember 2013, Bank Indonesia On December 24, 2013, Bank Indonesia issued
menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) a regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 regarding the
No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for
452 (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Commercial Banks in Rupiah and foreign
Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan currencies. In accordance with such regulation, the
tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM minimum ratio of Statutory Reserves consist of
Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Primary Minimum Statutory Reserves, Secondary
Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah Minimum Statutory Reserves and Loan to Deposit
ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves. Primary
(DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Minimum Statutory Reserves in Rupiah is 8% of
Rupiah ditetapkan sebesar 4% dari DPK dalam Third Party Funds (TPF) in Rupiah and Secondary
Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar Minimum Statutory Reserves in Rupiah is 4% of
perhitungan antara parameter disinsentif bawah TPF in Rupiah. LDR Minimum Statutory Reserves in
atau parameter disinsentif atas dengan selisih Rupiah is determined in computation between
antara LDR Bank dan LDR target dengan parameters under and over disincentive for the
memperhatikan selisih antara Kewajiban difference between the Bank’s LDR and LDR target
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dengan by taking into account the difference between the
KPMM Insentif. GWM dalam valuta asing Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive.
ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta The Minimum Statutory Reserves in foreign
asing. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal currencies is 8% from TPF in foreign currencies.
31 Desember 2013. The PBI was effective from December 31, 2013.
Pada tanggal 26 Juni 2015, Bank Indonesia On June 26, 2015, Bank Indonesia issued PBI
menerbitkan PBI No. 17/11/PBI/2015 tentang No. 17/11/PBI/2015 on The Change of PBI
Perubahan atas PBI No. 15/15/PBI/2013 tentang No. 15/15/PBI/2013 on Commercial Banks’
Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Minimum Reserve Requirement in Rupiah and
Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional. Foreign Currency for Conventional Commercial
Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Banks. Based on the regulation, the Minimum
Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder Statutory Reserves consist of Primary Minimum
dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR). GWM Statutory Reserves, Secondary Minimum Statutory
Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Reserves and Loan to Funding Ratio (LFR)
Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Minimum Statutory Reserves. Primary Minimum
Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4% dari Statutory Reserves in Rupiah is 8% of Third Party
DPK dalam Rupiah. Funds (TPF) in Rupiah and Secondary Minimum
Statutory Reserves in Rupiah is 4% of TPF in
Rupiah.
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
(continued)
GWM LFR dalam Rupiah sebesar perhitungan LFR Minimum Statutory Reserves in Rupiah is
antara parameter disinsentif bawah atau parameter determined in computation between parameters
disinsentif atas dengan selisih antara LFR Bank dan under and over disincentive for the difference
LFR target dengan memperhatikan selisih antara between the Bank’s LFR and LFR target by taking
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) into account the difference between the Bank’s
Bank dengan KPMM Insentif. GWM dalam valuta Capital Adequacy Ratio (CAR) and Incentive CAR.
asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta The Minimum Statutory Reserves in foreign
asing. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal currencies is 8% from TPF in foreign currencies.
26 Juni 2015. Semua penyebutan LDR dalam PBI The PBI was effective since June 26, 2015. All LDR
No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum terms in PBI No. 15/15/PBI/2013 on Commercial
Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank’s Minimum Reserve Requirement and its
Bank Umum Konvensional serta peraturan implementation guidance is read as LFR since
pelaksanaannya dibaca sebagai LFR sejak tanggal August 3, 2015. The GWM LFR calculation was
3 Agustus 2015. Perhitungan GWM LFR mulai effective since August 3, 2015.
berlaku pada tanggal 3 Agustus 2015.
Pada tanggal 26 November 2015, Bank Indonesia On November 26, 2015, Bank Indonesia issued PBI
menerbitkan PBI No. 17/21/PBI/2015 tentang No. 17/21/PBI/2015 on The Second Change of PBI
Perubahan Kedua atas PBI No. 15/15/PBI/2013 No. 15/15/PBI/2013 on Commercial Bank’s
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Minimum Reserve Requirement in Rupiah and
Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Foreign Currency for Conventional Commercial
Konvensional. Berdasarkan peraturan tersebut, Banks. Based on the regulation, the Primary
GWM Primer dalam Rupiah berubah dari sebesar Minimum Statutory Reserves in Rupiah was
8% menjadi sebesar 7,5% dari DPK dalam Rupiah. changed from 8% to become 7.5% of TPF in
PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal Rupiah. The PBI was effective since December 1,
1 Desember 2015. 2015. 453
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib Primary statutory reserve is a minimum reserves
dibentuk oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening that should be maintained by the Bank in the current
Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM accounts with Bank Indonesia while secondary
Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib statutory reserve is a minimum reserves that should
dibentuk oleh Bank berupa Sertifikat Bank Indonesia be maintained by the Bank which comprises of
(“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”) dan/atau Certificates of Bank Indonesia (“SBI”), Government
kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari Debenture Debt (“SUN”) and/or excess reserve of
GWM Primer dan GWM Loan to Funding Ratio the Bank’s Current Accounts from the Primary
(“LFR”) yang dipelihara di Bank Indonesia. GWM Statutory Reserve and Loan to Funding Ratio
LFR adalah tambahan simpanan minimum yang (“LFR”) Statutory Reserve that should be maintained
wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo in Bank Indonesia. The Minimum Statutory Reserve
Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LFR Bank on LFR is the additional reserve that should be
di bawah minimum LFR target Bank Indonesia maintained by the Bank in the form of Current
(78%) atau jika di atas maksimum LFR target Bank Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LFR is
Indonesia (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal below the minimum of LFR targeted by Bank
Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Indonesia (78%) or if the Bank’s LFR above the
Insentif Bank Indonesia sebesar 14%. maximum of LFR targeted by Bank Indonesia (92%)
and the Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) is
below than Bank Indonesia’s CAR Incentive
requirement of 14%.
Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Bank pada The Bank’s Minimum Statutory Reserves ratio as of
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah December 31, 2015 and 2014 are as follows:
sebagai berikut:
2015 2014
Rupiah Rupiah
GWM Primer 7,82% 11,68% Primary Statutory Reserves
GWM Sekunder 11,00% 19,22% Secondary Statutory Reserves
Mata Uang Asing 8,87% 8,77% Foreign Currencies
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has
telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai complied with Bank Indonesia regulation on the
GWM. GWM.
Pada tanggal 31 Desember 2015, LFR Bank As of December 31, 2015, the Bank’s LFR is 85%,
adalah sebesar 85%, LFR Bank berada dalam the Bank’s LFR is ranging between LFR Target of
kisaran LFR Target sebesar 78% sampai dengan 78% up to 94%. Thus, the Bank’s GWM LFR
94%. Dengan demikian, GWM LFR Bank adalah amounting to 0% from TPF in Rupiah or amounting
sebesar 0% dari DPK dalam Rupiah atau sebesar to Rp 0 and the Bank’s Capital Adequacy Ratio
Rp 0 dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) was greater than CAR Incentives.
(KPMM) Bank lebih besar dari KPMM Insentif.
Pada tanggal 31 Desember 2014, LFR Bank As of December 31, 2014, the Bank’s LFR is 71%,
adalah sebesar 71%, LFR Bank lebih kecil dari the Bank’s LFR was below than lower limit of LFR.
batas bawah LFR. Dengan demikian, GWM LFR Thus, the Bank’s GWM LFR amounting to 0.69%
Bank adalah sebesar 0,69% dari DPK dalam rupiah from TPF in Rupiah or amounting to Rp 70,692
atau sebesar Rp 70.692 (dalam jutaan Rupiah) dan (in million Rupiah) and the Bank’s Capital Adequacy
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Ratio (CAR) was lower than CAR Incentives.
Bank lebih kecil dari KPMM Insentif.
a. Berdasarkan pihak, mata uang dan bank a. By parties, currency and bank
2015 2014
454 Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 54.287 51.653 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 17.253 16.909 (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 515 693 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 6 6 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Selatan dan Daerah Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat - 13 Sulawesi Barat
Sub jumlah 72.061 69.274 Sub total
6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
(continued)
a. Berdasarkan pihak, mata uang dan bank a. By parties, currency and bank (continued)
(lanjutan)
2015 2014
Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued)
Mata uang asing (Catatan 40) Foreign currencies (Note 40)
Indonesische Overzeese Bank Indonesische Overzeese Bank N.V.
N.V. (Indover), Belanda 718 718 (Indover), Netherland
Mashreq Bank, London 224 40 Mashreq Bank, London
PT Bank Pan Indonesia Tbk 120 129 PT Bank Pan Indonesia Tbk
Australia and New Zealand Bank Australia and New Zealand Bank
(ANZ), Wellington 60 - (ANZ), Wellington
KB Kookmin Bank, KB Kookmin Bank,
Korea Selatan 25 - South Korea
Industrial and Commercial Industrial and Commercial
Bank of China, Hong Kong 18 460 Bank of China, Hong Kong
Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,
Singapura - 2.037 Singapore
Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,
New York - 618 New York
LGT Bank, Swiss - 187 LGT Bank, Switzerland
Sub jumlah 352.582 78.210 Sub total
Jumlah 424.643 147.484 Total
Cadangan kerugian penurunan
nilai (718 ) (718 ) Allowance for impairment losses
Neto 423.925 146.766 Net 455
b. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai b. The changes in allowance for impairment losses
adalah sebagai berikut: are as follows:
2015 2014
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As of December 31, 2015 and 2014, all current
seluruh rekening giro pada bank lain, kecuali accounts with other banks, except the current
rekening giro pada Indover, dikategorikan lancar. accounts with Indover, are classified as current.
Bank telah membentuk cadangan kerugian The Bank has provided allowance for impairment
penurunan nilai atas rekening giro pada Indover losses for current accounts with Indover due to
sehubungan dengan telah dibekukannya the suspension of the banking operations on
operasional bank tersebut pada tanggal October 7, 2008.
7 Oktober 2008.
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun c. The average interest rates per annum
2015 2014
Rupiah 0,49% 2,72% Rupiah
Mata uang asing 0,01% 0,79% Foreign currencies
6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
(continued)
d. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, d. The outstanding balance in Indover as of
saldo pada Indover masing-masing adalah December 31, 2015 and 2014 amounted to
sebesar EUR 47.700,27 (ekuivalen Rp 718 pada EUR 47,700.27 (equivalent to Rp 718 as of
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014). December 31, 2015 and 2014), respectively.
Pada tanggal 23 Januari 2014, Bank On January 23, 2014, the Bank has
menerima pembayaran dari Indover sebesar received payment from Indover amounting to
EUR 15.063,24. EUR 15,063.24.
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN OTHER BANKS
a. Berdasarkan jenis, mata uang dan bank a. By type, currency and bank
2015 2014
Rupiah Rupiah
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN (lanjutan) OTHER BANKS (continued)
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun c. The average annual interest rate
2015 2014
Rupiah Rupiah
Deposit facility 5,06% 5,25% Deposit facility
Interbank call money 1,40% 1,02% Interbank call money
Deposito berjangka 5,57% 7,20% Time deposits
Tabungan - 1,75% Savings deposits
d. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, d. As of December 31, 2015 and 2014, placements
penempatan pada bank lain tidak ada yang with other banks have not been placed in other
disimpan pada kustodian pihak lain. bank’s custody.
e. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, e. As of December 31, 2015 and 2014, placements
penempatan pada FASBI masing-masing with FASBI amounting to Rp 169,922 and
sebesar Rp 169.922 dan Rp 1.135.818, dan Rp 1,135,818, respectively, and is intended to
ditujukan untuk menjaga likuiditas Bank. maintain the Bank’s liquidity.
g. Semua penempatan pada bank lain pada g. All placements with other banks as of
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 were placed on
ditempatkan pada pihak ketiga. third parties.
2015
Keuntungan
Saldo yang (kerugian)
Nilai belum belum Nilai wajar/Fair value
perolehan/ diamortisasi*)/ direalisasi/
Acquisition Unamortized Unrealized Lancar/ Macet/ Jumlah/
amount amount*) gain (loss) Current Loss Total
Diperdagangkan Trading
Rupiah Rupiah
Obligasi
Pemerintah 10.000 (246 ) - 9.754 - 9.754 Government bonds
Obligasi Ritel Indonesian Retail
Indonesia 79.490 190 - 79.680 - 79.680 Bonds
Sub jumlah - Rupiah 89.490 (56 ) - 89.434 - 89.434 Sub total - Rupiah
Mata uang asing Foreign currency
Obligasi lainnya 34.462 (464 ) 33.998 - 33.998 Other bonds
Sub jumlah 123.952 (520 ) - 123.432 123.432 Sub total
*) Saldo yang belum diamortisasi terdiri dari nilai *) Unamortized amount consists of unamortized
premi/(diskonto) yang belum diamortisasi. premium/(discount).
2014
Keuntungan
Saldo yang (kerugian)
Nilai belum belum Nilai wajar/Fair value
perolehan/ diamortisasi*)/ direalisasi/
Acquisition Unamortized Unrealized Lancar/ Macet/ Jumlah/
amount amount*) gain (loss) Current Loss Total
Dimiliki hingga jatuh
tempo Held-to-maturity
Rupiah Rupiah
Sertifikat Bank Certificate of Bank
Indonesia 1.574.924 (31.449) - 1.543.475 - 1.543.475 Indonesia
a. Berdasarkan tujuan, jenis dan mata uang a. By purpose, type and currency (continued)
(lanjutan)
Rincian dari masing-masing kategori tersebut di The details for each category mentioned above
atas adalah sebagai berikut: (lanjutan) are as follows: (continued)
2014
Keuntungan
Saldo yang (kerugian)
Nilai belum belum Nilai wajar/Fair value
perolehan/ diamortisasi*)/ direalisasi/
Acquisition Unamortized Unrealized Lancar/ Macet/ Jumlah/
amount amount*) gain (loss) Current Loss Total
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Rupiah Rupiah
Obligasi
Pemerintah 150.000 766 (25.174 ) 125.592 - 125.592 Government bonds
Diperdagangkan Trading
Rupiah Rupiah
Obligasi Pemerintah 15.000 84 - 15.084 - 15.084 Government bonds
Jumlah surat-surat Total marketable
berharga 2.644.029 (30.599) (25.174 ) 1.684.151 904.105 2.588.256 securities
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (904.105 ) - - - (904.105 ) (904.105 ) impairment losses
Neto 1.739.924 (30.599) (25.174 ) 1.684.151 - 1.684.151 Net
*) Saldo yang belum diamortisasi terdiri dari nilai *) Unamortized amount consists of unamortized
premi/(diskonto) yang belum diamortisasi. premium/(discount). 459
Surat berharga dalam mata uang asing adalah Marketable securities in foreign currency are
dalam Dolar Amerika Serikat. denominated in United States Dollar.
2015 2014
Rupiah Rupiah
Pemerintah 1.042.670 1.684.151 Government
Bank-bank 113.736 - Banks
Korporasi 49.665 - Corporates
Sub jumlah - bruto 1.206.071 1.684.151 Sub total - gross
2015 2014
Pemeringkat/
Rating Nilai wajar/ Peringkat/ Nilai wajar/ Peringkat/
Agency Fair value Rating Fair value Rating
Dimiliki hingga jatuh
tempo Held-to-maturity
Rupiah Rupiah
Certificate of Bank
Sertifikat Bank Indonesia - - - 1.543.475 - Indonesia
Mata uang asing Foreign currency
MTN Nomura Bank MTN Nomura Bank
International Plc - - - 495.400 - International Plc
MTN JP Morgan Bank MTN JP Morgan Bank
Luxembourg SA - - - 309.625 - Luxembourg SA
Deutsche Bank Deutsche Bank
Luxembourg SA - - - 99.080 - Luxembourg SA
Sub jumlah - Mata uang Sub total - Foreign
asing - 904.105 Currency
Sub jumlah - 2.447.580 Sub total
Diperdagangkan Trading
Rupiah Rupiah
ORI011 - 50 - - - ORI011
ORI012 - 79.631 - - - ORI012
FR0053 - 9.753 - - - FR0053
FR0069 - - - 15.084 - FR0069
Sub jumlah - Rupiah 89.434 15.084 Sub total - Rupiah
Mata uang asing Foreign currency
INDON 26 - 33.998 - - - INDON 26
Sub jumlah 123.432 15.084 Sub total
Jumlah surat-surat
berharga 1.240.069 2.588.256 Total marketable securities
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai - (904.105 ) losses
Neto 1.240.069 1.684.151 Net
2015 2014
Rupiah Rupiah
Kurang dari 1 tahun 834.162 1.543.475 Less than 1 year
1 sampai dengan 5 tahun 244.340 15.084 1 up to 5 years
5 sampai dengan 10 tahun 9.753 - 5 up to 10 years
Lebih dari 10 tahun 117.816 125.592 More than 10 years
1.206.071 1.684.151
Mata uang asing Foreign currency
1 sampai dengan 5 tahun - 904.105 1 up to 5 years
5 sampai dengan 10 tahun - - 5 up to 10 years
Lebih dari 10 tahun 33.998 - More than 10 years
33.998 904.105
Jumlah - bruto 1.240.069 2.588.256 Total - gross
e. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah e. The average interest rates per annum are as
sebagai berikut: follows:
2015 2014
Sertifikat Bank Indonesia 6,72% 7,12% Certificate of Bank Indonesia
Obligasi 7,66% 7,12% Bonds
f. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai f. The changes in allowance for impairment
adalah sebagai berikut: losses are as follows:
461
2015 2014
Saldo awal tahun 904.105 888.410 Balance at beginning of the year
Penyisihan (pemulihan) Provision (reversal) during
tahun berjalan - - the year
Selisih perbedaan kurs 99.572 15.695 Exchange rate differences
Penghapusbukuan (1.003.677 ) - Written-off
Saldo akhir tahun - 904.105 Balance at end of the year
Pada tanggal 31 Desember 2014, Bank As of December 31, 2014, the Bank has
memiliki Medium Term Notes (MTN) sebesar Medium Term Notes (MTN) amounting to
USD 65.000.000 terdiri dari Nomura Bank USD 65,000,000 which consists of Nomura
International Plc, London sebesar Bank International Plc, London amounting to
USD 40.000.000 yang akan jatuh tempo pada USD 40,000,000 which will be due on
tanggal 8 Oktober 2016 dan JP Morgan sebesar October 8, 2016 and JP Morgan amounting to
USD 25.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal USD 25,000,000 which due on December 2,
2 Desember 2014. MTN JP Morgan ini 2014. The MTN JP Morgan was from securities
merupakan hasil pertukaran dengan surat exchange with Credit Linked Notes (CLN)
Credit Linked Notes (CLN) Deutsche Bank AG, Deutsche Bank AG, London amounting to
London sebesar USD 25.000.000 dan disimpan USD 25,000,000 and kept in bank custody of
di kustodian Citibank, N.A., Jakarta. Citibank, N.A., Jakarta.
Pada saat jatuh tempo, MTN JP Morgan ini On the due date, this MTN JP Morgan is being
masih disimpan di kustodian Citibank, N.A., placed in the bank custody of Citibank, N.A.,
Jakarta sebagai instrumen keuangan dari Jakarta as a financial instrument of Nomura
Nomura Bank International Plc. Bank International Plc.
Bank telah membentuk cadangan kerugian The Bank has fully provided provision for
penurunan nilai sebesar 100% atas MTN impairment losses for those MTNs as of
tersebut pada tanggal 31 Desember 2014. December 31, 2014.
Pada tahun 2015, seluruh MTN ini In 2015, all MTN have already been written-off
telah dihapusbukukan berdasarkan Risalah based on Minutes of Credit Committee Decision
Keputusan Komite Kredit tertanggal dated December 23, 2015.
23 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Bank As of December 31, 2014, the Bank has
memiliki Negotiable Certificate Deposits (NCD) Negotiable Certificate Deposits (NCD)
sebesar USD 8.000.000 dari Deutsche Bank amounting to USD 8,000,000 of Deutsche Bank
Luxembourg SA, yang disimpan pada Luxembourg SA which was due on November
kustodian Citibank, N.A., Jakarta yang 15, 2013 and was kept in bank custody of
telah jatuh tempo pada tanggal Citibank, N.A., Jakarta. On the due date, this
15 November 2013. Pada saat jatuh tempo, NCD was transferred by bank custody of
NCD ini dipindahkan oleh kustodian Citibank, Citibank, N.A., Jakarta to a financial instrument
462 N.A., Jakarta menjadi instrumen keuangan dari of Nomura Bank International Plc.
Nomura Bank International Plc.
Bank telah membentuk cadangan kerugian The Bank has fully provided provision for
penurunan nilai sebesar 100% atas NCD impairment losses for those NCD as of
tersebut pada tanggal 31 Desember 2014. December 31, 2014.
Pada tahun 2015, seluruh NCD ini In 2015, all NCD have already been written-off
telah dihapusbukukan berdasarkan Risalah based on Minutes of Credit Committee Decision
Keputusan Komite Kredit tertanggal dated December 23, 2015.
23 Desember 2015.
Keuntungan penjualan surat berharga yang Gains on sale of available-for-sale and trading
tersedia untuk dijual dan diperdagangkan untuk securities for the years ended December 31, 2015
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal and 2014 amounted to Rp 2,020 and Rp 3,977,
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing respectively.
sebesar Rp 2.020 dan Rp 3.977.
Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan Unrealized losses on changes in fair value of
nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia untuk available-for-sale securities as of December 31,
dijual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2015 and 2014 amounted to Rp (25,172) and
2014 masing-masing sebesar Rp (25.172) dan Rp (18,880), respectively. Whereas gains on
Rp (18.880). Sedangkan keuntungan atas changes in fair value of trading securities for the
perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang years ended December 31, 2015 and 2014
diperdagangkan untuk tahun yang berakhir pada amounted Rp 606 and Rp 77, respectively.
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar Rp 606 dan Rp 77.
Perubahan kerugian yang belum direalisasi dari The changes in of unrealized losses on changes in
perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang fair value of available-for-sale securities are as
tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: follows:
2015 2014
Saldo awal tahun - sebelum pajak Balance at beginning of year -
penghasilan tangguhan (25.174) (33.939) before deferred income tax
Keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi selama tahun Unrealized gains (losses)
berjalan - neto (3.643 ) 8.790 during the year - net
Keuntungan yang direalisasi atas
penjualan selama tahun Realized gains from sale
berjalan - neto (4.746 ) (25) during the year - net
Jumlah sebelum pajak penghasilan Total before deferred
tangguhan (33.563 ) (25.174) income tax
Tangguhan
Pajak penghasilan tangguhan
(Catatan 36b) 8.391 6.294 Deferred income tax (Note 36b)
Saldo akhir tahun (25.172 ) (18.880 ) Balance at end of year
2015
Nilai nosional
(kontrak)/ Tagihan Liabilitas
Notional derivatif/ derivatif/
amount Derivative Derivative
(contract) receivables payables
Pihak ketiga Third parties
Swap mata uang asing Swap foreign currency
Swap - jual Swap - sell
Dolar Amerika Serikat 195.786 2.839 53 United States Dollar
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai - - losses
Neto 2.839 53 Net
a. Berdasarkan pihak dan mata uang (lanjutan) a. By parties and currency (continued)
2014
Nilai nosional
(kontrak)/ Tagihan Liabilitas
Notional derivatif/ derivatif/
amount Derivative Derivative
(contract) receivables payables
Pihak ketiga Third parties
Swap mata uang asing Foreign currency swap
Swap - jual Swap - sell
Dolar Amerika Serikat 63.740 110 29 United States Dollar
Kontrak tunai mata uang Foreign currency cash
asing contracts
Spot - beli Spot - buy
Dolar Amerika Serikat 24.867 - 97 United States Dollar
Dolar Australia 18.260 7 - Australian Dollar
Jumlah 106.867 117 126 Total
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai - - losses
Neto 117 126 Net
Transaksi kontrak tunai mata uang asing Foreign currency cash contracts were conducted
dilakukan dengan PT Bank Mandiri with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank
(Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan Central Asia Tbk and PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk as the counterparties with a period
sebagai counterparties dengan jangka waktu of one week from the transaction date.
satu minggu sejak tanggal transaksi.
a. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas a. By type, currency and collectability
2015
Dalam
Perhatian Kurang
Khusus/ Lancar/
Lancar/ Special Sub- Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Mention Standard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Pihak berelasi Related parties
Kredit ekspor impor 153.230 - - - - 153.230 Export import loans
Kredit pemilikan rumah 7.091 - - - - 7.091 Housing loans
Kredit kendaraan bermotor 959 - - - - 959 Vehicle loans
Pinjaman karyawan 6 - - - - 6 Employee loans
Lain-lain 11 - - - - 11 Others
161.297 - - - - 161.297
a. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas a. By type, currency and collectibility (continued)
(lanjutan)
2014
Dalam
Perhatian Kurang
Khusus/ Lancar/
Lancar/ Special Sub- Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Mention Standard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Pihak berelasi Related parties
Kredit pemilikan rumah 5.641 - - - - 5.641 Housing loans
Kredit kendaraan bermotor 355 - - - - 355 Vehicle loans
Pinjaman karyawan 171 - - - - 171 Employee loans
Lain-lain 45 - - - - 45 Others
6.212 - - - - 6.212
2015
Dalam
Perhatian Kurang
Khusus/ Lancar/
Lancar/ Special Sub- Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Mention Standard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Pihak berelasi Related parties
Real estate, usaha persewaan Real estate, rental and
dan jasa perusahaan 153.230 - - - - 153.230 services
Rumah tangga 8.067 - - - - 8.067 Household
161.297 - - - - 161.297
2014
Dalam
Perhatian Kurang
Khusus/ Lancar/
Lancar/ Special Sub- Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Mention Standard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Pihak berelasi Related parties
Rumah tangga 6.212 - - - - 6.212 Household
c. Berdasarkan periode kredit dan sisa umur jatuh c. By loan period and maturity
tempo
Golongan jangka waktu kredit yang diberikan The classification of loans based on loan
berdasarkan periode kredit sebagaimana yang period as stated in the loan agreements and
tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu the remaining period until maturity were as
yang tersisa sampai dengan saat jatuh follows:
temponya adalah sebagai berikut:
2015 2014
Berdasarkan Berdasarkan
Berdasarkan sisa umur Berdasarkan sisa umur
periode jatuh tempo/ periode jatuh tempo/
perjanjian Based on perjanjian Based on
kredit/ remaining kredit/ remaining
Based on period until Based on period until
loan period maturity loan period maturity
Rupiah Rupiah
Kurang dari 1 tahun 2.873.388 3.376.379 2.325.131 2.950.689 Less than 1 year
1 sampai dengan 2 tahun 531.345 829.864 466.545 1.160.577 1 up to 2 years
2 sampai dengan 5 tahun 3.122.579 2.854.704 2.594.366 1.748.017 2 up to 5 years
Lebih dari 5 tahun 1.612.099 1.078.464 1.265.846 792.605 More than 5 years
Sub jumlah 8.139.411 8.139.411 6.651.888 6.651.888 Sub total
2015
Dalam
perhatian Kurang
khusus/ lancar/
Lancar/ Special Sub- Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current mention standard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Pihak berelasi 161.297 - - - - 161.297 Related parties
Pihak ketiga 6.955.701 674.490 57.180 26.489 264.254 7.978.114 Third parties
7.116.998 674.490 57.180 26.489 264.254 8.139.411
2014
Dalam
perhatian Kurang
khusus/ lancar/
Lancar/ Special Sub- Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current mention standard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Pihak berelasi 6.212 - - - - 6.212 Related parties
Pihak ketiga 5.336.710 558.215 27.183 4.135 719.433 6.645.676 Third parties
5.342.922 558.215 27.183 4.135 719.433 6.651.888
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai The changes in allowance for impairment losses
untuk kredit yang diberikan untuk kelompok of loans to individual and collective groups are
individual dan kolektif adalah sebagai berikut: as follows:
470 2015 2014
Individual/ Kolektif/ Individual/ Kolektif/
Individual Collective Individual Collective
Rupiah Rupiah
Saldo awal tahun 248.089 45.617 682.089 36.402 Balance at beginning of year
Penyisihan tahun berjalan Provision during
(Catatan 32) 343.361 115.704 88.701 9.215 the year (Note 32)
Penghapusbukuan kredit (147.409 ) (70.470 ) (349.358 ) - Written-off loans
Sale of
Penjualan kredit bermasalah (343.586 ) (3.749 ) - - non-performing loans
Set-off loans to
Set-off kredit koperasi - - (173.343 ) - cooperatives
Saldo akhir tahun 100.455 87.102 248.089 45.617 Balance at end of year
2015 2014
Saldo awal tahun 1.298.581 956.145 Balance at beginning of year
Penghapusbukuan kredit tahun
berjalan 360.843 355.719 Written-off loans during the year
Penjualan kredit bermasalah (1.556.357 ) - Sale of non-performing loans
Penerimaan kembali kredit yang
telah dihapusbukukan (79.522 ) (13.297 ) Recoveries from written-off loans
Set-off kredit tiga debitur koperasi Set-off of three cooperatives debtors’
(INKUD, IKKU, dan INKOPTI) - 173.343 loans (INKUD, IKKU, dan INKOPTI)
Pengalihan kredit tiga debitur Transfer of three cooperatives
koperasi kepada LPS - (173.343 ) debtors’ loans to DIC
Selisih perbedaan kurs 129.885 14 Exchange rate differences
Saldo akhir tahun 153.430 1.298.581 Balance at end of year
g. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun g. The average interest rates per annum
2015 2014
Rupiah 14,02% 13,15% Rupiah
Mata uang asing 4,98% 5,62% Foreign currency
5. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit 5. Ratio of small and micro business loans to
yang diberikan masing-masing adalah total loans were 0.37% and 0.91% as of
sebesar 0,37% dan 0,91% pada tanggal December 31, 2015 and 2014, respectively.
31 Desember 2015 dan 2014.
6. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, 6. As of December 31, 2015 and 2014, the
Bank memiliki masing-masing 2 (dua) dan Bank had 2 (two) and 3 (three) debtors
3 (tiga) debitur yang telah melampaui Batas which exceeded the Legal Lending Limit
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). (LLL), respectively.
7. Pada bulan November 2014, terdapat kredit 7. In November 2014, non-performing loans to
bermasalah kepada koperasi yaitu INKUD, cooperatives consist of INKUD, IKKU and
472 IKKU dan INKOPTI dengan jumlah sebesar INKOPTI totaling Rp 173,343, which were
Rp 173.343 yang dijamin dengan Escrow secured by Escrow Account amounting to
Account sebesar USD 17.279.976,20 telah USD 17,279,976.20 were transferred to DIC
dialihkan ke LPS (Catatan 22). (Note 22).
8. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal- 8. For the years ended December 31, 2015
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank and 2014, the Bank has written-off loans,
melakukan hapus buku tetapi tidak hapus but the collection effort is still on going for
tagih masing-masing untuk 376 (tiga ratus 376 (three hundred and seventy six) debtors
tujuh puluh enam) debitur dengan jumlah totaling Rp 360,843 and 15 (fifteen) debtors
keseluruhan sebesar Rp 360.843 dan totaling Rp 355,719, respectively. The loans
15 (lima belas) debitur dengan jumlah written-off has been approved by the Bank’s
keseluruhan sebesar Rp 355.719. Hapus management.
buku kredit tersebut telah mendapat
persetujuan dari manajemen Bank.
9. Pada tanggal 2 November 2015, Bank 9. On November 2, 2015, the Bank has been
melakukan penjualan Non-Performing sold Non-Performing Loans (NPL)
Loans (NPL) sejumlah Rp 490.842 kepada amounting to Rp 490,842 to related party.
pihak berelasi. Penjualan tersebut telah The sale has been approved by the Bank’s
mendapatkan persetujuan dari Dewan Boards of Commissioners and Directors
Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal dated October 22, 2015. The Bank
22 Oktober 2015. Bank mengalami sufferred loss on these sale amounting to
kerugian atas penjualan tersebut sebesar Rp 46,059 which presented as part of other
Rp 46.059 yang disajikan sebagai bagian operating expenses - others.
dari beban operasional lainnya - lain-lain.
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
2015 2014
Tagihan Liabilitas Tagihan Liabilitas
akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/
Acceptances Acceptances Acceptances Acceptances
receivable payable receivable payable
Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third parties
Nasabah 25.851 - - - Debtors
Bank lain - 25.851 - - Other banks
473
Sub jumlah 25.851 25.851 - - Sub total
Mata uang asing Foreign currency
Pihak ketiga Third parties
Nasabah 607.394 - 770.854 - Debtors
Bank lain - 20.360 - 47.756 Other banks
Sub jumlah 607.394 20.360 770.854 47.756 Sub total
Jumlah 633.245 46.211 770.854 47.756 Total
Cadangan Allowance for
kerugian impairment
penurunan nilai (524.312) - (666.746 ) - losses
Neto 108.933 46.211 104.108 47.756 Net
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
(lanjutan) (continued)
2015 2014
Lancar 46.211 47.756 Current
Macet 587.034 723.098 Loss
Jumlah 633.245 770.854 Total
Cadangan kerugian penurunan
nilai (524.312) (666.746 ) Allowance for impairment losses
Neto 108.933 104.108 Net
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
(lanjutan) (continued)
e. Berikut adalah informasi terkait tagihan e. The following are information concerning the
akseptasi bermasalah: non-performing acceptances receivable:
(i) Bank memiliki tagihan L/C kepada (i) The Bank has L/C receivable from
PT Damar Kristal Mas sebesar PT Damar Kristal Mas amounting to
USD 21.499.994. Bank telah mengirimkan USD 21,499,994. The Bank has sent a letter
surat No. 035/Century/TPA/III/09 tanggal No. 035/Century/TPA/III/09 dated March 4,
4 Maret 2009 mengenai pemberitahuan 2009 regarding the notification that L/C
kewajiban utang L/C yang harus segera payable must be settled by the debtor in
dilunasi oleh debitur sesuai dengan accordance with the Usance Import L/C
Perjanjian Pemberian Fasilitas L/C Usance Facility Agreement. As of the issuance date
Import tersebut di atas. Sampai dengan of the financial statements, there is
tanggal penerbitan laporan keuangan, no settlement yet for this L/C receivable.
belum ada penyelesaian atas tagihan L/C There was a deposit collateral of
tersebut. Terdapat jaminan deposito USD 2,150,000 and the Bank has
sebesar USD 2.150.000 dan Bank telah made an allowance amounting to
membentuk cadangan sebesar USD 19,349,994.
USD 19.349.994.
(ii) Bank memiliki tagihan L/C kepada (ii) The Bank has L/C receivable from
PT Dwiputra Mandiri Perkasa sebesar PT Dwiputra Mandiri Perkasa amounting to
USD 9.999.990. Bank telah mengirimkan USD 9,999,990. The Bank has sent a letter
surat No. 037/Century/TPA/III/09 tanggal No. 037/Century/TPA/III/09 dated March 4,
4 Maret 2009 mengenai pemberitahuan 2009 regarding the notification that L/C
kewajiban utang L/C yang harus segera payable must be settled by the debtor in
dilunasi oleh debitur sesuai dengan accordance with the Usance Import L/C
Perjanjian Pemberian Fasilitas L/C Usance Facility Agreement. As of the issuance date 475
Impor tersebut di atas. Sampai dengan of the financial statements, there is
tanggal penerbitan laporan keuangan, no settlement yet of this L/C receivable.
belum ada penyelesaian atas tagihan L/C There was a deposit collateral of
tersebut. Terdapat jaminan deposito USD 1,000,000 and the Bank has made
sebesar USD 1.000.000 dan Bank an allowance amounting to USD 8,999,990.
telah membentuk cadangan sebesar
USD 8.999.990.
(iii) Bank memiliki tagihan L/C kepada PT Sakti (iii) The Bank has L/C receivable from PT Sakti
Persada Raya pada tanggal 31 Desember Persada Raya as of December 31, 2015 and
2015 dan 2014 sebesar USD 6.999.999 2014 amounting to USD 6,999,999 and
dan USD 22.799.998. Bank telah USD 22,799,998. The Bank has sent a letter
mengirimkan surat No. 036/Century/ No. 036/Century/TPA/III/09 dated March 4,
TPA/III/09 tanggal 4 Maret 2009 mengenai 2009 regarding the notification that L/C
pemberitahuan kewajiban utang L/C yang payable must be settled by the debtor in
harus segera dilunasi oleh debitur sesuai accordance with the Usance Import L/C
dengan Perjanjian Pemberian Fasilitas L/C Facility Agreement. On March 31, 2015, the
Usance Import tersebut di atas. Pada Bank has written-off of L/C receivable from
tanggal 31 Maret 2015, Bank melakukan PT Sakti Persada Raya amounting to
hapus buku tagihan L/C kepada PT Sakti USD 15,799,999 in accordance with memo
Persada Raya sebesar USD 15.799.999 No. 388/memo/ARD/III/2015. As of the
sesuai dengan memo No. 388/memo/ issuance date of the financial statements,
ARD/III/2015. Sampai dengan tanggal there is no settlement yet of this L/C
penerbitan laporan keuangan, belum ada receivable. There was a deposit collateral of
penyelesaian atas tagihan L/C tersebut. USD 1,400,000, and the Bank has made
Terdapat jaminan deposito sebesar an allowance amounting to USD 5,599,999
USD 1.400.000, dan Bank telah and USD 21,399,998 as of December 31,
membentuk cadangan masing-masing 2015 and 2014, respectively.
sebesar USD 5.599.999 dan
USD 21.399.998 pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014.
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
(lanjutan) (continued)
e. Berikut adalah informasi terkait tagihan e. The following are information concerning the
akseptasi bermasalah: (lanjutan) non-performing acceptances receivable:
(continued)
(iv) Bank memiliki tagihan L/C kepada (iv) The Bank has L/C receivable from
PT Petrobas Indonesia sebesar PT Petrobas Indonesia amounting to
USD 4.300.000. Pada tahun 2008, USD 4,300,000. In 2008, PT Petrobas
PT Petrobas Indonesia berencana untuk Indonesia planned to settle its obligations by
menyelesaikan kewajibannya dengan restructuring, and then converted the loan
cara restrukturisasi, dan kemudian into an installment loan by providing fixed
dikonversi menjadi kredit angsuran asset collateral (land) from a third party as
dengan menyerahkan agunan aset tetap a guarantor, but as of the issuance date of
dalam bentuk tanah dari pihak ketiga the financial statements, the restructuring
sebagai penjamin, tetapi sampai dengan has not been executed, and there is a partial
tanggal penerbitan laporan keuangan, payment of the bills amounting to
restrukturisasi tersebut belum terlaksana USD 215,007. As of December 31, 2015 and
dan terdapat pembayaran atas sebagian 2014, the remaining balance of L/C
tagihan tersebut sebesar USD 215.007. receivable from PT Petrobas Indonesia
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan amounted to USD 4,084,993, respectively.
2014, sisa saldo tagihan L/C kepada The Bank has made full allowance of
PT Petrobas Indonesia masing-masing USD 4,084,993.
adalah sebesar USD 4.084.993. Bank telah
membentuk cadangan penuh sebesar
USD 4.084.993.
476 f. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai f. The changes in the allowance for impairment
adalah sebagai berikut: losses are as follows:
2015 2014
Saldo awal tahun 666.746 655.172 Balance at beginning of year
Penyisihan selama
tahun berjalan - - Provision during the year
Penghapusbukuan (217.803 ) - Written-off
Selisih perbedaan kurs 75.369 11.574 Exchange rate differences
Saldo akhir tahun 524.312 666.746 Balance at end of year
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
(lanjutan) (continued)
g. Liabilitas akseptasi berdasarkan nama bank g. Acceptances payable based on bank’s name
12. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN 12. ACCRUED INTEREST INCOME 477
DITERIMA
2015 2014
Kredit 48.456 30.980 Loans
Surat-surat berharga 4.525 1.501 Marketable securities
Penempatan pada bank lain 79 949 Placements with other banks
Jumlah 53.060 33.430 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As of December 31, 2015 and 2014, accrued
termasuk dalam pendapatan bunga yang masih interest income included interest income in foreign
akan diterima adalah pendapatan bunga dalam currency amounting to Rp 2,586 and Rp 1,836,
mata uang asing masing-masing sebesar respectively (Note 40).
Rp 2.586 dan Rp 1.836 (Catatan 40).
13. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA 13. PREPAID EXPENSES AND ADVANCES
2015 2014
Sewa gedung 95.325 22.152 Office rental
Uang muka 3.743 2.978 Advances
Personalia 2.663 2.308 Human resources
Premi asuransi 339 465 Insurance premium
Promosi - 4.810 Promotion
Lain-lain 503 426 Others
Jumlah 102.573 33.139 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015, sewa gedung As of December 31, 2015, office rental mainly
terutama merupakan sewa gedung dibayar di muka consists of prepayment of office building in Sahid
untuk kantor di Sahid Sudirman Center, Jakarta Sudirman Center, Central Jakarta, amounting to
Pusat, sebesar Rp 68.735. Rp 68,735.
2015
Saldo awal / Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Deductions balance
Nilai Tercatat Carrying Value
Hak atas tanah 152.561 - 33.714 118.847 Land rights
Bangunan 45.835 - 5.878 39.957 Buildings
Inventaris kantor 21.215 3.528 2.746 21.997 Office equipments
Kendaraan 5.371 - 2.885 2.486 Vehicles
Jumlah Nilai Tercatat 224.982 3.528 45.223 183.287 Total Carrying Value
Akumulasi Accumulated
Penyusutan Depreciation
Bangunan 3.106 2.364 637 4.833 Buildings
Inventaris kantor 13.601 5.358 2.846 16.113 Office equipments
Kendaraan 3.624 1.187 2.540 (16.113)
2.271 Vehicles
Jumlah Akumulasi u (16.113) Total Accumulated
Penyusutan 20.331 8.909 6.023 (16.113)
23.217 Depreciation
Nilai Buku Neto 204.651 160.070 Net Book Value
2014
Saldo awal / Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
478 balance Additions Deductions balance
Nilai Tercatat Carrying Value
Hak atas tanah 152.561 - - 152.561 Land rights
Bangunan 42.681 3.154 - 45.835 Buildings
Inventaris kantor 18.267 2.957 9 21.215 Office equipments
Kendaraan 5.371 - - 5.371 Vehicles
Jumlah Nilai Tercatat 218.880 6.111 9 224.982 Total Carrying Value
Akumulasi Accumulated
Penyusutan Depreciation
Bangunan 774 2.332 - 3.106 Buildings
Inventaris kantor 3.761 9.849 9 13.601 Office equipments
Kendaraan 1.049 2.575 - 3.624 Vehicles
Jumlah Akumulasi Total Accumulated
Penyusutan 5.584 14.756 9 20.331 Depreciation
Nilai Buku Neto 213.296 204.651 Net Book Value
Pada tanggal 31 Agustus 2013, aset tetap dicatat On August 31, 2013, fixed assets were recorded
berdasarkan nilai revaluasi yang telah direviu oleh based on revaluation value, as reviewed by
manajemen dan didukung oleh laporan penilai management and supported by an independent
independen profesional KJPP Antonius Setiady dan professional appraiser of KJPP Antonius Setiady
Rekan berdasarkan laporan No. KJPP ASR-2013- dan Rekan based on its report No. KJPP ASR-2013-
101A tanggal 25 November 2013 untuk hak atas 101A dated November 25, 2013 for land rights and
tanah dan bangunan dan No. KJPP ASR-2013-101B buildings and No. KJPP ASR-2013-101B dated
tanggal 25 November 2013 untuk inventaris kantor November 25, 2013 for office equipments and
dan kendaraan. Metode pendekatan yang digunakan vehicles. The approach method used is market data
adalah pendekatan data pasar (market data approach for land rights and vehichles and cost
approach) untuk hak atas tanah dan kendaraan dan approach for buildings and office equipments.
pendekatan biaya (cost approach) untuk bangunan
dan inventaris kantor.
Pada tanggal 30 Juni 2012, aset tetap dicatat On June 30, 2012, fixed assets were recorded
berdasarkan nilai revaluasi yang telah direviu oleh based on revaluation value, as reviewed by
manajemen dan didukung oleh laporan penilai management and supported by an independent
independen profesional KJPP Antonius Setiady dan professional appraiser KJPP Antonius Setiady dan
Rekan berdasarkan laporan No. KJPP ASR-2012- Rekan based on its report No. KJPP ASR-2012-054
054 tanggal 9 Juli 2012 untuk hak atas tanah dan dated July 9, 2012 for land rights and buildings and
bangunan dan No. KJPP ASR-2012-107 tanggal No. KJPP ASR-2012-107 dated November 7, 2012
7 November 2012 untuk inventaris kantor dan for office equipments and vehicles. The approach
kendaraan. Metode pendekatan yang digunakan method used is market data approach for land rights
adalah pendekatan data pasar (market data and vehichles and cost approach for buildings and
approach) untuk hak atas tanah dan kendaraan dan office equipments.
pendekatan biaya (cost approach) untuk bangunan
dan inventaris kantor.
Perubahan surplus revaluasi aset tetap adalah The changes in revaluation surplus of fixed assets
sebagai berikut: are as follows:
2015 2014
Saldo awal tahun 128.907 132.425 Balance at beginning of year
Dipindahkan ke saldo rugi (29.638 ) (3.518 ) Transferred to deficit
Saldo akhir tahun 99.269 128.907 Balance at end of year
Jika aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan, nilai If fixed assets were stated using historical cost
buku neto aset tetap adalah sebagai berikut: basis, the net book value of fixed assets would be
as follows:
479
2015 2014
Hak atas tanah 27.801 33.623 Land rights
Bangunan 24.029 30.137 Buildings
Inventaris kantor 9.782 12.485 Office equipments
Kendaraan 1 131 Vehicles
Jumlah 61.613 76.376 Total
Penyusutan yang dibebankan pada beban umum Depreciation charged to general and administrative
dan administrasi untuk tahun yang berakhir pada expenses for the years ended December 31, 2015
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 and 2014 amounted to Rp 8,909 and Rp 14,756,
masing-masing adalah sebesar Rp 8.909 dan respectively (Note 33).
Rp 14.756 (Catatan 33).
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai The details of gain on sale of fixed assets are as
berikut: follows:
2015 2014
Pihak berelasi Related party
Hasil penjualan 66.238 - Proceeds from sale
Nilai buku neto 38.953 - Net book value
Laba penjualan aset tetap Gain on sale of fixed
(Catatan 39) 27.285 - assets (Note 39)
Pihak ketiga Third parties
Hasil penjualan 229 1 Proceeds from sale
Nilai buku neto - - Net book value
Laba penjualan aset tetap 229 1 Gain on sale of fixed assets
Rincian penghapusan aset tetap adalah sebagai The details of disposal of fixed assets are as follows:
berikut:
2015 2014
Nilai tercatat 5.629 - Carrying value
Akumulasi penyusutan (5.382 ) - Accumulated depreciation
Rugi penghapusan aset tetap Loss on disposal of
(Catatan 34) (247 ) - fixed assets (Note 34)
Aset tetap Bank telah diasuransikan dengan Fixed assets of the Bank have been insured with
property all risk insurance dan earthquake insurance property all risk insurance and earthquake insurance
pada PT Asuransi Ramayana (pihak ketiga) dengan to PT Asuransi Ramayana (third party) with total
nilai pertanggungan sebesar Rp 182.907 pada coverage amount of Rp 182,907 as of December
tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 171.943 pada 31, 2015 and Rp 171,943 as of December 31, 2014
tanggal 31 Desember 2014 dan asuransi kendaraan and vehicle insurance with total coverage amount of
bermotor dengan nilai pertanggungan Rp 5.625 Rp 5,625 as of December 31, 2015 and Rp 6,034
pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 6.034 pada as of December 31, 2014.
tanggal 31 Desember 2014.
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang terletak The Bank owned several parcels of land in Jakarta,
di Jakarta, Medan, Palembang, Pangkal Pinang, Medan, Palembang, Pangkal Pinang, Sungai Liat,
Sungai Liat, Solo, Surabaya dan Makassar dengan Solo, Surabaya and Makassar with Building Use
hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan Rights (Hak Guna Bangunan or “HGB”) expire in
(HGB) yang akan jatuh tempo pada berbagai which on various dates up to 2038. Management
tanggal sampai dengan tahun 2038. Manajemen believes that there will be no difficulty in the
berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan extension of the land rights since all of the land were
480 perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah acquired legally and supported by sufficient
diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti evidence of ownership.
kepemilikan yang memadai.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada As of December 31, 2015 and 2014, there are no
aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan. fixed assets which are pledged as collateral.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada As of December 31, 2015 and 2014, there are no
aset tetap yang dipakai sementara atau dihentikan fixed assets used temporarily or terminated from
dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan active use and not classified as available-for-sale.
sebagai tersedia untuk dijual.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank As of December 31, 2015 and 2014, the Bank
melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat, undertakes a review of useful live, depreciation
metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan method and residual values of fixed assets and
menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas concluded that there was no change in the methods
metode dan asumsi tersebut. and assumptions.
Berdasarkan penelaahan manajemen Bank, tidak Based on the Bank’s management assessment,
terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang there are no events or changes in circumstances
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap indicate an impairment of fixed assets as of
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. December 31, 2015 and 2014.
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak dan Intangible assets consist of software and license.
lisensi.
2015
Saldo awal/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Deductions balance
Biaya perolehan Cost
Perangkat lunak 77.010 354 - 77.364 Software
Lisensi 34.806 4.584 - 39.390 License
Jumlah biaya perolehan 111.816 4.938 - 116.754 Total cost
2014
Saldo awal/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Deductions balance
Biaya perolehan Cost
Perangkat lunak 75.866 1.144 - 77.010 Software
Lisensi 26.544 8.262 - 34.806 License
481
Jumlah biaya perolehan 102.410 9.406 - 111.816 Total cost
Amortisasi yang dibebankan pada beban umum Amortization charged to general and administrative
dan administrasi untuk tahun yang berakhir pada expenses for the years ended December 31, 2015
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 and 2014 amounted to Rp 6,915 and Rp 7,116,
masing-masing adalah sebesar Rp 6.915 dan respectively (Note 33).
Rp 7.116 (Catatan 33).
Berdasarkan penelaahan manajemen Bank, tidak Based on the Bank’s management assessment,
terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang there are no events or changes in circumstances
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset indicate an impairment of intangible assets as of
takberwujud pada tanggal 31 Desember 2015 dan December 31, 2015 and 2014.
2014.
2015
Saldo awal/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Deduction balance
Harga perolehan Acquisition cost
Tanah 187.903 127.039 263.889 51.053 Land
Tanah dan Land and
bangunan 78.725 55.354 15.259 118.820 buildings
Saham 37.400 - 37.400 - Shares
Jumlah 304.028 182.393 316.548 169.873 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (304.028) (97.941 ) impairment losses
Nilai buku neto - 71.932 Net book value
2014
Saldo awal/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Deduction balance
Harga perolehan Acquisition cost
Tanah 189.789 - 1.886 187.903 Land
Tanah dan Land and
bangunan 79.320 - 595 78.725 buildings
Saham 37.400 - - 37.400 Shares
Jumlah 306.509 - 2.481 304.028 Total
Cadangan kerugian Allowance for
482 penurunan nilai (306.509 ) (304.028 ) impairment losses
Nilai buku neto - - Net book value
Untuk tahun 2015, terdapat penambahan agunan For 2015, there is additional of foreclosed assets
yang diambil alih dari 5 (lima) debitur sebesar from 5 (five) debtors amounting to Rp 182,393.
Rp 182.393.
Untuk tahun 2015, Bank mengakui kerugian atas For 2015, the Bank recognized loss on sale of
penjualan agunan yang diambil alih sebagai berikut: foreclosed assets as follows:
2015
Pihak berelasi (Catatan 35 dan 39) 8.247 Related party (Notes 35 and 39)
Pihak ketiga (Catatan 35) 9.376 Third parties (Note 35)
Jumlah 17.623 Total
Pada tanggal 2 November 2015, Bank melakukan On November 2, 2015, the Bank has been sold
penjualan agunan yang diambil alih (AYDA) foreclosed assets amounting to Rp 50,561 to
sejumlah Rp 50.561 kepada pihak berelasi. related party. The sale has been approved by the
Penjualan tersebut telah mendapatkan persetujuan Bank’s Boards of Commissioners and Directors
dari Dewan Komisaris dan Direksi Bank dated October 22, 2015. The Bank sufferred loss on
pada tanggal 22 Oktober 2015. Bank mengalami these sale amounting to Rp 8,247 (Note 35).
kerugian atas penjualan tersebut sebesar Rp 8.247
(Catatan 35).
Untuk tahun 2014, Bank mengakui keuntungan atas For 2014, the Bank recognized gain on sale of
penjualan agunan yang diambil alih sebesar foreclosed assets amounting to Rp 552 as the
Rp 552 yang merupakan hasil dari realisasi result of the realization of sale of foreclosed assets
penjualan agunan yang diambil alih dari 7 (tujuh) from 7 (seven) former debtors with the selling price
eks debitur dengan harga penjualan sebesar of Rp 3,033.
Rp 3.033.
16. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH (lanjutan) 16. FORECLOSED ASSETS (continued)
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai The changes in the allowance for impairment losses
adalah sebagai berikut: are as follows:
2015 2014
Saldo awal tahun 304.028 306.509 Balance at beginning of the year
Pemulihan selama tahun berjalan Reversal during the
(Catatan 32) (68.003 ) (2.481) year (Note 32)
Penjualan agunan yang diambil alih (138.084 ) - Sale of foreclosed assets
Saldo akhir tahun 97.941 304.028 Balance at the end of year
2015 2014
Pihak berelasi (Catatan 39) Related party (Note 39)
Piutang lain-lain 10.890 - Other receivable
Tagihan kepada Weston Capital Advisors Inc. Receivable to Weston Capital Advisors Inc.
Tagihan kepada Weston Capital Advisors Inc. Receivable to Weston Capital Advisors Inc.
sebesar USD 3.322.652,33 (ekuivalen Rp 45.803) amounting to USD 3,322,652.33 (equivalent to
pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 45,803) as of December 31, 2015 and
USD 3.422.652,33 (ekuivalen Rp 42.390) pada USD 3,422,652.33 (equivalent to Rp 42,390) as of
tanggal 31 Desember 2014 merupakan dana milik December 31, 2014 represents the Bank’s fund
Bank yang harus dikembalikan oleh Weston Capital which should be returned by Weston Capital
Advisors Inc. sehubungan dengan Putusan dalam Advisors Inc. on related to Decision of Order
bentuk Order Vacating Judgment yang dikeluarkan Vacating Judgment issued by United States District
oleh United States District Court Southern District of Court Southern District of New York dated
New York tanggal 19 November 2013 (Catatan 49d). November 19, 2013 (Note 49d). The Bank has
Bank telah membentuk cadangan kerugian provided allowance for impairment losses on this
penurunan nilai atas tagihan ini. receivable.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai The changes in allowance for impairment losses
adalah sebagai berikut: are as follows:
2015 2014
Saldo awal tahun 119.213 317.828 Balance at beginning of year
Penyisihan selama tahun Provision during the year
berjalan (Catatan 32) 5.820 606 (Note 32)
Set-off tagihan pajak (Catatan 36b) (36.877 ) - Set-off tax receivables (Note 36b)
Penghapusan tahun
berjalan (15.026 ) (199.062 ) Written-off during the year
Selisih perbedaan kurs 2.127 (159 ) Exchange rate differences
Saldo akhir tahun 75.257 119.213 Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian Management believes that allowance for
penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup impairment losses of other assets is adequate to
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas cover impairment losses that might arise from other
aset lain-lain. assets.
2015 2014
Rupiah Rupiah
Liabilitas ATM Bersama 1.115 527 Liabilities on ATM Bersama
Liabilitas pada Notaris 1.074 1.933 Liabilities to Notary
484 Liabilitas pinjaman karyawan 922 1.151 Liabilities to employee loans
Liabilitas ATM Prima 690 319 Liabilities on ATM Prima
Liabilitas atas penjualan agunan Liabilities on sale of
yang diambil alih 611 611 foreclosed assets
Transfer, inkaso Transfer, cheques for collection
dan kliring 287 102 and clearing
Liabilitas bank lainnya 4.145 1.434 Other liabilities
Jumlah 8.844 6.077 Total
Dengan berlakunya Undang-Undang No. 24 tanggal Based on Law No. 24 dated September 22, 2004,
22 September 2004, efektif tanggal 22 September which effective on September 22, 2005, all
2005, seluruh bank yang melakukan kegiatan usaha commercial banks which conduct business activities
di wilayah Negara Republik Indonesia menjadi in Indonesia have to become participants of DIC.
peserta penjaminan LPS. Nilai simpanan yang The maximum deposits amount per customer in
dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank paling a bank guaranteed by DIC is Rp 100. Based on
banyak Rp 100. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Government Regulation in Lieu of a Law No. 3 Year
Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia 2008 regarding the Change in Law No. 24 Year
No. 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang- 2004 juncto Government Regulation No. 66 Year
Undang No. 24 Tahun 2004 juncto Peraturan 2008 regarding the Maximum Deposits Amount
Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 Guaranteed by the DIC, effective from October 13,
tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS, 2008, total deposits guaranteed by DIC is maximum
terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2008 nilai Rp 2,000 per customer in a bank and the interest
simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada rate given for customers should not exceed the
satu bank diubah menjadi paling banyak Rp 2.000 interest rate of DIC.
dan tingkat bunga yang diberikan tidak melebihi
tingkat bunga LPS.
Tingkat suku bunga penjaminan LPS untuk The interest rate guarantee of DIC for deposits in
simpanan dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat Rupiah and United States Dollar were 7.50% and
masing-masing adalah sebesar 7,50% dan 1,25% 1.25% as of December 31, 2015 and 7.75% and
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 7,75% dan 1.50% as of December 31, 2014.
1,50% pada tanggal 31 Desember 2014.
(ii) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: (ii) Average interest rates per annum:
2015 2014
Rupiah 1,64% 2,45% Rupiah
Mata uang asing 0,55% 0,54% Foreign currencies
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan As of December 31, 2015 and 2014, there were
2014, terdapat giro yang diblokir oleh Bank atas demand deposits freezed by the Bank for
kasus yang masih diselidiki berdasarkan Surat BI cases which is being investigated based
No. 11/16/DPB1/TPB-7/Rahasia tanggal on Letter from BI No. 11/16/DPB1/
29 Januari 2009. Saldo giro yang diblokir adalah TPB-7/Rahasia dated January 29, 2009. The
sebagai berikut: demand deposits freezed were as follows:
2015 2014
Mata Uang Currency
Rupiah 2.920 2.941 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 26 24 United States Dollar
Dolar Australia 10 11 Australian Dollar
Jumlah 2.956 2.976 Total
Giro yang dijadikan sebagai jaminan tunai atas Demand deposits which are pledged as
kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember collateral on loans as of December 31, 2015 and
2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 2014 amounted to Rp nil and Rp 22,500,
Rp nihil dan Rp 22.500 (Catatan 10h). respectively (Note 10h).
(i) Berdasarkan pihak, mata uang dan jenis (i) By party, currency and type
2015 2014
(i) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun (ii) Average interest rates per annum
2015 2014
Rupiah 1,76% 2,41% Rupiah
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As of December 31, 2015 and 2014, there were
terdapat tabungan yang diblokir oleh Bank atas savings deposits freezed by the Bank for cases
kasus yang masih diselidiki berdasarkan Surat BI which is being investigated by authorities
No. 11/16/DPB1/TPB-7/Rahasia tanggal based on Letter from BI No. 11/16/DPB1/
29 Januari 2009, saldo tabungan yang diblokir TPB-7/Rahasia dated January 29, 2009, the
masing-masing adalah sebesar Rp 297 dan balance of savings deposits freezed amounted
Rp 36.106. to Rp 297 and Rp 36,106, respectively.
(i) Berdasarkan pihak dan mata uang (i) By party and currency
2015 2014
(ii) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan (ii) Classification of time deposits based on
periode deposito berjangka period of time deposits
2015 2014
Rupiah Rupiah
On call 22.350 12.650 On call
1 bulan 4.179.085 3.566.001 1 month
3 bulan 3.547.359 4.717.587 3 months 487
6 bulan 323.746 283.951 6 months
12 bulan 399.681 582.404 12 months
Sub jumlah 8.472.221 9.162.593 Sub total
Mata uang asing Foreign currencies
1 bulan 600.063 452.595 1 month
3 bulan 115.844 70.715 3 months
6 bulan 307.579 288.532 6 months
12 bulan 73.405 17.064 12 months
Sub jumlah 1.096.891 828.906 Sub total
Jumlah 9.569.112 9.991.499 Total
(iii) Berdasarkan sisa umur sampai dengan (iii) Based on remaining period until maturity
saat jatuh tempo
2015 2014
Rupiah Rupiah
Kurang dari 1 bulan 5.069.628 4.644.874 Less than 1 month
1 sampai dengan 3 bulan 2.847.245 3.943.720 1 up to 3 months
3 sampai dengan 6 bulan 246.682 178.955 3 up to 6 months
6 sampai dengan 12 308.666 395.044 6 up to 12 months
bulan
Sub jumlah 8.472.221 9.162.593 Sub total
(iv) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun (iv) Average interest rates per annum
2015 2014
Rupiah Rupiah
On call 6,55% 8,94% On call
1 bulan 8,62% 8,94% 1 month
3 bulan 9,41% 10,10% 3 months
6 bulan 9,50% 9,85% 6 months
12 bulan 9,87% 10,05% 12 months
Mata uang asing Foreign currencies
1 bulan 1,55% 1,74% 1 month
3 bulan 1,93% 2,08% 3 months
6 bulan 2,51% 2,67% 6 months
12 bulan 2,27% 2,40% 12 months
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As of December 31, 2015 and 2014, there were
terdapat deposito berjangka yang diblokir oleh time deposits freezed by the Bank for cases
Bank atas kasus yang masih diselidiki which is being investigated by authorities based
berdasarkan Surat BI No. 11/16/DPB1/ on Letter from BI No. 11/16/DPB1/TPB-
TPB-7/Rahasia tanggal 29 Januari 2009. Saldo 7/Rahasia dated January 29, 2009. The
deposito yang diblokir adalah sebagai berikut: balance of deposits freezed were as follows:
488 2015 2014
Mata Uang Currency
Rupiah 313 4.720 Rupiah
Deposito berjangka yang dijadikan sebagai Time deposits which are pledged as collateral
jaminan tunai atas kredit yang diberikan pada on loans as of December 31, 2015 and
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing- 2014 amounted to Rp 950,764 and Rp 826,562,
masing adalah sebesar Rp 950.764 dan respectively (Note 10h).
Rp 826.562 (Catatan 10h).
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN 20. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
2015 2014
Rupiah Rupiah
Deposito berjangka 265.335 2.478 Time deposits
Giro 113.159 46.267 Demand deposits
Jumlah 378.494 48.745 Total
2015 2014
Rupiah Rupiah
Kurang dari 1 bulan - 100 Less than 1 month
1 bulan 47.235 778 1 month
3 bulan 211.500 500 3 months
6 bulan 5.500 - 6 months
12 bulan 1.100 1.100 12 months
Jumlah 265.335 2.478 Total
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 20. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)
(ii) Berdasarkan sisa umur sampai dengan (ii) Based on remaining period until maturity
jatuh tempo
2015 2014
Rupiah Rupiah
Kurang dari 1 bulan 97.535 1.178 Less than 1 month
1 sampai dengan 3 bulan 161.200 200 1 up to 3 months
3 sampai dengan 6 bulan 5.500 - 3 up to 6 months
12 bulan 1.100 1.100 12 months
Jumlah 265.335 2.478 Total
b. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun b. Average interest rate per annum
2015 2014
Deposito berjangka 2,55% 4,17% Time deposits
Giro 1,75% 3,52% Demand deposits
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak As of December 31, 2015 and 2014, there were no
terdapat simpanan dari bank lain yang dijadikan deposits from other banks that used as collateral for
jaminan tunai atas kredit yang diberikan. loans.
22. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR DAN 22. ACCRUED EXPENSES AND OTHER LIABILITIES
LIABILITAS LAIN-LAIN
2015 2014
Pihak berelasi (Catatan 39) Related party (Note 39)
Mata uang asing (Catatan 40) Foreign currency (Note 40)
Bunga pinjaman subordinasi 958 - Interest on subordinated loan
22. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR DAN 22. ACCRUED EXPENSES AND OTHER LIABILITIES
LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan) (continued)
Rekening Escrow merupakan rekening khusus Escrow account represents restricted account
sebesar USD 17.279.976,20 (ekuivalen Rp 214.013 amounting to USD 17,279,976.20 (equivalent to
pada tanggal 31 Desember 2014) sehubungan Rp 214,013 as of December 31, 2014) related with
dengan kredit bermasalah yang dimiliki Bank the non-performing loans of the Bank amounting to
sebesar Rp 173.343 (Catatan 10h). Pada tanggal Rp 173,343 (Note 10h). On November 20, 2014, the
20 November 2014, kredit bermasalah tersebut non-performing loans have been transferred to DIC
telah dialihkan kepada LPS berdasarkan Akta Hibah based on Deed of Receivables Grant No. 31 and
Piutang No. 31 dan Akta Pengalihan Piutang Deed of Cessie No. 32 (Note 10h). This escrow
(Cessie) No. 32 (Catatan 10h). Status rekening account represents fund donation from United
Escrow ini adalah dana hibah dari United States States Department of Agriculture to the Government
Department of Agriculture kepada Pemerintah of the Republic of Indonesia as a cash collateral in
Republik Indonesia sebagai jaminan tunai (cash accordance with loan facilities to the cooperatives
collateral) atas pemberian kredit kepada koperasi (INKUD, IKKU, INKOPTI) which is still in the
(INKUD, IKKU, INKOPTI) yang masih dalam proses execution process. Furthermore, in May 2015, the
eksekusi. Selanjutnya, pada bulan Mei 2015, saldo account balance amounting to USD 17,279,976.20
rekening sebesar USD 17.279.976,20 telah has been reclassified to demand deposit account in
dipindahkan menjadi rekening giro sehubungan connection with instruction from the Government of
dengan permintaan dari Pemerintah Republik the Republic of Indonesia.
Indonesia.
Berdasarkan Surat OJK No. S-105/PB.31/2015 Based on OJK’s Letter No. S-105/PB.31/2015 dated
tanggal 20 Oktober 2015, OJK menyetujui untuk October 20, 2015, OJK agreed to take into account
memperhitungkan pinjaman subordinasi ini the subordinated loan as the Bank’s supplementary
sebagai komponen modal pelengkap Bank dalam capital in the calculation of minimum capital
perhitungan kewajiban penyediaan modal adequacy ratio.
minimum.
Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo pinjaman As of December 31, 2015, the balance of
subordinasi adalah sebesar USD 25.000.000 subordinated loan amounting to USD 25,000,000
(ekuivalen Rp 344.625) (Catatan 39). (equivalent to Rp 344,625) (Note 39).
Dalam rangka pemenuhan permodalan, Bank To comply with the capital requirement, the Bank
menerbitkan 150 lembar Mandatory Convertible issued 150 units of Mandatory Convertible Bonds
Bonds (MCB) dengan nilai nominal USD 100.000 (MCB) with par value of USD 100,000 per share that
per lembar yang dikeluarkan pada tanggal 16 Juni had been issued on June 16, 2006 and matured on
2006 dan jatuh tempo tanggal 16 Juni 2009. Sesuai June 16, 2009. According to Indicative Summary of
dengan Indicative Summary of Terms and Terms and Conditions of the issuance of “3 years
Conditions atas penerbitan “3 years USD Mandatory USD Mandatory Convertible Bond due on June 16,
Convertible Bond due on June 16, 2009”, nilai pokok 2009”, the bonds principal amounting to
obligasi adalah sebesar USD 15.000.000, dengan USD 15,000,000, discounted at 1% and bear a fixed
diskon sebesar 1% dan tingkat suku bunga sebesar interest rate of 7% per annum.
7% per tahun.
Nomura International Plc menyetor dana Nomura International Plc has deposited some funds
sebesar USD 14.850.000 (setelah diskon bunga) amounting to USD 14,850,000 (after interest
dan Bank membukukan ke dalam rekening Escrow discount) and the Bank recorded in the Escrow
dana setoran modal, dan akan dikonversi menjadi account of fund capital contribution, and should be
modal dalam bentuk saham pada saat jatuh tempo converted into shares at the maturity date on
tanggal 16 Juni 2009. June 16, 2009.
Menurut Bank Indonesia, MCB ini dapat According to Bank Indonesia, this MCB is accounted
diperhitungkan sebagai dana setoran modal for under capital portion of USD 14,850,000 and
sebesar USD 14.850.000 dan diperhitungkan classified as Tier I in calculation of Capital
sebagai komponen modal Tier I dalam perhitungan Adequacy Ratio. The conversion of these bonds is
Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio). waiting final evaluation and approval from related
Konversi obligasi ini menunggu evaluasi dan authorities.
persetujuan final dari otoritas terkait lainnya.
491
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo As of December 31, 2015 and 2014, the balance of
obligasi konversi adalah sebesar USD 15.000.000 convertible bonds amounting to USD 15,000,000
(ekuivalen Rp 206.775 pada tanggal 31 Desember (equivalent to Rp 206,775 as of December 31, 2015
2015 dan Rp 185.775 pada tanggal 31 Desember and Rp 185,775 as of December 31, 2014).
2014).
Bank menghadapi tuntutan hukum atas obligasi The Bank has legal suit on the above convertible
konversi tersebut di atas dari Weston International bonds from Weston International Asset Recovery
Asset Recovery Co. Ltd. (Catatan 49d). Co. Ltd. (Note 49d).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As of December 31, 2015 and 2014, the Bank’s
susunan pemegang saham dan kepemilikan saham shareholders and its ownership based on the report
Bank berdasarkan laporan dari Biro Administrasi from the Shares Registration Bureau, PT Sharestar
Efek, PT Sharestar Indonesia, adalah sebagai Indonesia, are as follows:
berikut:
2015
Jumlah saham (dalam ribuan)/ Nilai nominal/Par value Persentase
Pemegang Total shares (in thousand) (Nilai penuh/Full amount) kepemilikan/
saham/ Seri A/ Seri B/ Percentage of
Shareholder Seri A/Series A Seri B/Series B Jumlah/Total Series A Series B Jumlah/Total ownership
J Trust Co., Ltd.,
Jepang/Japan 892.171.975.498 - 892.171.975.498 0,01 - 8.921.720 98,997%
PT JTrust
Investments
Indonesia 9.012.124.502 - 9.012.124.502 0,01 - 90.121 1,000%
Lain-lain/Others - 28.350.177 28.350.177 - 78,00 2.211.314 0,003%
Jumlah 901.184.100.000 28.350.177 901.212.450.177 11.223.155 100,000%
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As of December 31, 2015 and 2014, the Bank’s
susunan pemegang saham Bank berdasarkan shareholders based on the report from the Shares
laporan dari Biro Administrasi Efek, PT Sharestar Registration Bureau, PT Sharestar Indonesia, are
Indonesia, adalah sebagai berikut: (lanjutan) as follows: (continued)
2014
Jumlah saham (dalam ribuan)/ Nilai nominal/Par value Persentase
Pemegang Total shares (in thousand) (Nilai penuh/Full amount) kepemilikan/
saham/ Seri A/ Seri B/ Percentage of
Shareholder Seri A/Series A Seri B/Series B Jumlah/Total Series A Series B Jumlah/Total ownership
J Trust Co., Ltd.,
Jepang/Japan 793.200.325.675 - 793.200.325.675 0,01 7.932.003 99,000%
LPS/DIC 7.983.774.325 - 7.983.774.325 0,01 - 79.838 0,996%
Lain-lain/Others - 28.350.177 28.350.177 - 78,00 2.211.314 0,004%
Jumlah 801.184.100.000 28.350.177 801.212.450.177 10.223.155 100,000%
Penambahan Modal oleh LPS pada Tahun 2014 Additional Capital from DIC in 2014
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Based on the Bank’s Extraordinary General Meeting
Biasa Bank mengikuti ketentuan Rapat Dewan of Shareholders following meeting procedures
Komisioner (RDK) LPS, yang dinyatakan dalam of Board of Commissioners of DIC as covered
Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 44 tanggal by Notarial Deed of Fathiah Helmi, SH
23 Desember 2013 dan Pernyataan Keputusan No. 44 dated December 23, 2013, and Resolution
Rapat Umum Luar Biasa Bank mengikuti ketentuan of the Bank’s Extraordinary General Meeting of
RDK LPS yang dinyatakan dalam Akta Notaris Shareholders following meeting procedures of
Fathiah Helmi, SH No. 45 pada tanggal yang Board of Commissioners of DIC as covered by
492 sama, RDK LPS menyetujui penerbitan saham Notarial Deed of Fathiah Helmi, SH No. 45 on
baru sebanyak 124.948.000.000.000 (nilai penuh) the same date, Board of Commissioners of
saham Seri A dengan nilai nominal Rp 0,01 (nilai DIC resolved to issue new shares of
penuh) per saham dan telah diambil seluruhnya 124,948,000,000,000 (full amount) Series A shares
oleh LPS sebagai pemegang saham utama. with par value of Rp 0.01 (full amount) per share
Penyetoran modal sementara LPS tersebut di atas and taken by DIC as a majority shareholders. The
telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem DIC’s temporary capital investment aforementioned
Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum has been accepted and recorded in the database of
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Legal Entity Administration System of the Ministry of
berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-00950 Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
tanggal 9 Januari 2014. Berdasarkan Surat OJK in its Letter No. AHU-AH.01.10-00950 dated
No. SA-3/PB.31/2014/Rahasia tanggal 21 Januari January 9, 2014. Based on OJK’s Letter
2014, OJK menyetujui pencatatan uang muka No. SA-3/PB.31/2014/Rahasia dated January 21,
setoran modal sebagai modal saham Bank. 2014, OJK approved the recording of deposit for
future stock subscription as paid-up capital stock.
Pengambilalihan Saham LPS oleh J Trust Co., Transfer of DIC’s Shares by J Trust Co., Ltd.,
Ltd., Jepang Japan
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Based on the Bank’s Extraordinary General Meeting
Biasa Bank mengikuti ketentuan RDK LPS, yang of Shareholders following meeting procedures of
dinyatakan dalam Akta Notaris Jose Dima Satria, RDK of DIC as covered by Notarial Deed of Jose
SH, MKn No. 51 tanggal 20 November 2014, LPS Dima Satria, SH, MKn No. 51 dated November 20,
memutuskan, antara lain, hal-hal sebagai berikut: 2014, DIC resolved, among others, the matters as
follows:
a. Menyetujui pengkonversian saham Seri A a. Agreed with conversion of convertible preferred
saham preferen yang dapat dikonversikan stock Series A shares to become common
(convertible preferred stock) menjadi saham stock Series A shares with conversion ratio one
Seri A saham biasa (common stock) dengan to one.
rasio konversi satu berbanding satu.
Pengambilalihan Saham LPS oleh J Trust Co., Transfer of DIC’s Shares by J Trust Co., Ltd.,
Ltd., Jepang (lanjutan) Japan (continued)
b. Memberikan persetujuan atas pengambilalihan b. Agreed with transfer of Bank’s shares owned
saham Bank milik LPS kepada J Trust Co., Ltd., by DIC to J Trust Co., Ltd. as follows:
dengan rincian sebagai berikut:
i. Pengalihan sebesar 99,996% kepemilikan i. The transfer of 99.996% shares ownership
saham atau sebanyak 801.184.100.000.000 or 801,184,100,000,000 (full amount)
(nilai penuh) saham Seri A milik LPS kepada Series A shares owned by DIC to J Trust
J Trust Co., Ltd. dilakukan dengan tahapan: Co., Ltd. with stages as follows:
- sebesar 99% kepemilikan saham atau - 99% shares ownership or
sebanyak 793.200.325.675.265 (nilai 793,200,325,675,265 (full amount)
penuh) saham Seri A akan dialihkan Series A shares will be transferred to
kepada J Trust Co., Ltd. segera setelah J Trust Co., Ltd. soon after General
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Meeting of Shareholders closed.
Saham.
- sebesar 0,996% kepemilikan saham - 0.996% shares ownership or
atau sebanyak 7.983.774.324.735 (nilai 7,983,774,324,735 (full amount) Series A
penuh) saham Seri A akan dialihkan shares will be transferred to J Trust Co.,
kepada J Trust Co., Ltd. atau pihak yang Ltd. or a party appointed by J Trust Co.,
ditunjuk oleh J Trust Co., Ltd., setelah Ltd., after fulfillment of certain conditions
dipenuhinya kondisi tertentu sesuai in accordance with the Conditional Sale
dengan Perjanjian Penjualan dan and Purchase Agreement dated
Pembelian Saham Bersyarat tanggal September 12, 2014.
12 September 2014.
ii. Pengalihan sebesar 0,004% kepemilikan ii. The transfer of 0.004% shares ownership or
saham atau sebanyak 28.350.177.035 (nilai 28,350,177,035 (full amount) Series B
493
penuh) saham Seri B yang tercatat atas shares which were recorded on behalf of
nama pemegang saham lama (masyarakat) old shareholders’ name (public) to J Trust
kepada J Trust Co., Ltd., yang akan Co., Ltd., which will be done after fulfillment
dilakukan setelah dipenuhinya kondisi of certain conditions in accordance with the
tertentu sesuai dengan Perjanjian Penjualan Conditional Sale and Purchase Agreement
dan Pembelian Saham Bersyarat tanggal dated September 12, 2014.
12 September 2014.
c. Sebagai konsekuensi dari butir (a) di atas, c. As consequences from point (a) above,
mengacu pada Undang-Undang Perseroan referring to Limited Liability Law, DIC become
Terbatas, LPS menjadi pemegang saham minority shareholder with ownership of
minoritas dengan kepemilikan sebanyak 7,983,774,324,735 (full amount) shares or
7.983.774.324.735 (nilai penuh) saham atau 0.996% so that DIC become the owner of
0,996% sehingga LPS menjadi pemegang common stock and has no previlege as the
saham biasa yang tidak lagi memiliki preferensi exclusive rights attached to preferred stock.
sebagaimana hak-hak yang melekat pada
saham preferen.
Pengambilalihan saham LPS oleh J Trust Co., Ltd. The transfer of DIC’s shares to J Trust Co., Ltd.
dinyatakan dalam Perjanjian Penjualan dan has materialized by Conditional Sale and
Pembelian Saham Bersyarat tanggal 12 September Purchase Agreement dated September 12, 2014,
2014, Surat Kesepakatan tanggal 18 November Letter of Agreement dated November 18, 2014
2014 dan Akta Pengambilalihan No. 52 tanggal and Deed of Sale and Purchase Agreement No. 52
20 November 2014 yang dibuat di hadapan Jose dated November 20, 2014 as covered by Jose
Dima Satria, SH, MKn, Notaris di Jakarta, mengenai Dima Satria, SH, MKn, Notary in Jakarta,
pengambilalihan saham milik LPS oleh J Trust Co., regarding the transfer of DIC’s shares by J Trust
Ltd. sebanyak 99% kepemilikan saham atau Co., Ltd. of 99% shares ownership or
sebanyak 793.200.325.675.265 (nilai penuh) saham 793,200,325,675,265 (full amount) Series A shares.
Seri A.
Pengambilalihan Saham LPS oleh J Trust Co., Transfer of DIC’s Shares by J Trust Co., Ltd.,
Ltd., Jepang (lanjutan) Japan (continued)
Pengambilalihan saham tersebut di atas telah The above transfer of shares has been accepted
diterima dan dicatat di dalam database Sistem and recorded in database of Legal Entity
Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Administration System of the Ministry of Law and
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Human Rights of the Republic of Indonesia based
berdasarkan Surat No. AHU-42237.40.22.2014 on its Letter No. AHU-42237.40.22.2014 dated
tanggal 20 November 2014. November 20, 2014.
Penambahan Modal saham oleh J Trust Co., Additional Share capital from J Trust Co., Ltd.
Ltd. pada Tahun 2015 in 2015
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Based on the Bank’s Extraordinary General Meeting
Biasa Bank pada tanggal 30 Desember 2014 yang of Shareholders dated December 30, 2014 as
dinyatakan dalam Akta Notaris Jose Dima Satria, covered by Notarial Deed of Jose Dima Satria, SH,
SH, MKn No. 2 tanggal 8 Januari 2015, para MKn No. 2 dated January 8, 2015, the shareholders
pemegang saham memutuskan antara lain untuk resolved among others agreed to increase paid-up
menyetujui penambahan modal disetor Bank capital without Pre-Emptive Rights by issuance of
melalui pengeluaran saham tanpa Hak 30,000,000,000,000 (full amount) series A shares
Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak with par value of Rp 0.01 (full amount) per share or
30.000.000.000.000 (nilai penuh) saham seri A amounting to Rp 300,000 which will be subscribed
dengan nilai nominal sebesar Rp 0,01 (nilai penuh) by J Trust Co., Ltd.
per saham atau sebesar Rp 300.000 yang akan
diambil bagian oleh J Trust Co., Ltd.
494 Pada tanggal 22 Desember 2014, J Trust Co., Ltd. On December 22, 2014, J Trust Co., Ltd. as
sebagai pemegang saham Bank telah melakukan shareholder of the Bank has already transferred
penyetoran uang muka setoran modal sebesar fund as deposit for future stock subscription
Rp 300.000 dan berdasarkan Surat OJK amounting to Rp 300,000 and based on OJK’s
No. SR-86/PB.31/2014 tanggal 30 Desember Letter No. SR-86/PB.31/2014 dated December 30,
2014, dinyatakan bahwa setoran dana tersebut 2014, stated that the respective fund has been
telah dicatat sebagai dana setoran modal yang recorded as paid-up capital which is a component of
merupakan bagian dari komponen Modal Inti core capital in the calculation of the Bank’s Capital
dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Adequacy Ratio (CAR).
Minimum (KPMM) Bank.
Perubahan anggaran dasar tersebut di atas telah The above changes of article of association has
diterima dan dicatat di dalam database Sistem been accepted and recorded in the database of
Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Legal Entity Administration System of the Ministry of
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
berdasarkan Surat No. AHU-0001199.AH. based on its Letter No. AHU-0001199.AH.
01.03.Tahun 2015 tanggal 8 Januari 2015. 01.03.Year 2015 dated January 8, 2015.
Berdasarkan Surat OJK No. SR-3/PB.31/2015 Based on OJK’s Letter No. SR-3/PB.31/2015 dated
tanggal 19 Januari 2015, OJK menyetujui January 19, 2015, OJK approved the recording of
pencatatan uang muka setoran modal sebagai deposit for future stock subscription as paid-up
modal disetor, sehingga sejak tanggal tersebut capital stock, therefore since that date the deposit
uang muka setoran modal direklasifikasi menjadi for future stock subscription was reclassified to
modal saham. capital stock.
Penambahan Modal saham oleh J Trust Co., Additional Share capital from J Trust Co., Ltd.
Ltd. pada Tahun 2015 (lanjutan) in 2015 (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Based on the Bank’s Extraordinary General Meeting
Biasa Bank pada tanggal 30 Maret 2015 yang of Shareholders dated March 30, 2015 as covered
dinyatakan dalam Akta Notaris Jose Dima Satria, by Notarial Deed of Jose Dima Satria, SH, MKn
SH, MKn No. 87 pada tanggal yang sama, para No. 87 on the same date, the shareholders resolved
pemegang saham memutuskan antara lain untuk among others agreed to increase paid-up capital
menyetujui penambahan modal disetor Bank without Pre-Emptive Rights by issuance of
melalui pengeluaran saham tanpa Hak 30,000,000,000,000 (full amount) series A shares
Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak with par value of Rp 0.01 (full amount) per share or
30.000.000.000.000 (nilai penuh) saham seri A amounting to Rp 300,000 which will be subscribed
dengan nilai nominal sebesar Rp 0,01 (nilai penuh) by J Trust Co., Ltd.
per saham atau sebesar Rp 300.000 yang akan
diambil bagian oleh J Trust Co., Ltd.
Pada tanggal 23 Maret 2015, J Trust Co., Ltd. On March 23, 2015, J Trust Co., Ltd. as
sebagai pemegang saham Bank telah melakukan shareholder of the Bank has already transferred
penyetoran uang muka setoran modal sebesar fund as deposit for future stock subscription
Rp 300.000 dan berdasarkan Surat OJK amounting to Rp 300,000 and based on OJK
No. SR-36/PB.31/2015 tanggal 26 Maret 2015, Letter No. SR-36/PB.31/2015 dated March 26,
dinyatakan bahwa setoran dana tersebut telah 2015, is stated that the respective fund has
dicatat sebagai dana setoran modal yang been recorded as paid-up capital which is
merupakan bagian dari komponen Modal Inti a component of core capital in the calculation of
dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Capital Adequacy Ratio (CAR).
Minimum (KPMM) Bank.
495
Perubahan anggaran dasar tersebut di atas telah The above changes of article of association has
diterima dan dicatat di dalam database Sistem been accepted and recorded in the database of
Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Legal Entity Administration System of the Ministry of
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0022040 based on its Letter No. AHU-AH.01.03-0022040
tanggal 7 April 2015. dated April 7, 2015.
Berdasarkan Surat OJK No. SR-48/PB.31/2015 Based on OJK’s Letter No. SR-48/PB.31/2015 dated
tanggal 30 April 2015, OJK menyetujui pencatatan April 30, 2015, OJK approved the recording of
uang muka setoran modal sebagai modal saham deposit for future stock subscription as paid-up
disetor. capital stock.
Pengalihan saham dari J Trust Co., Ltd. kepada Transfer of shares from J Trust Co., Ltd. to
PT JTrust Investment Indonesia PT JTrust Investment Indonesia
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Based on the Bank’s Extraordinary General Meeting
Biasa Bank mengikuti ketentuan RDK LPS, yang of Shareholders following meeting procedures of
dinyatakan dalam Akta Notaris Jose Dima Satria, RDK of DIC, as covered by Notarial Deed of Jose
SH, MKn No. 51 tanggal 20 November 2014, Dima Satria, SH, MKn No. 51 dated November 20,
antara lain para pemegang saham menyetujui 2014, among others the shareholders approved
pengambilalihan saham Bank milik LPS kepada the transfer of Bank’s shares owned by
J Trust Co., Ltd. atau pihak yang ditunjuk oleh DIC to J Trust Co., Ltd. or a party appointed by
J Trust Co., Ltd. Untuk merealisasikan pengalihan J Trust Co., Ltd. To materialize the transfer of
saham tersebut, LPS mengalihkan saham sebanyak shares, DIC transferred 7,983,774,325 (in
7.983.774.325 (dalam ribuan) saham Seri A kepada thousand) Series A shares to PT JTrust
PT JTrust Investments Indonesia, yang dinyatakan Investments Indonesia, as covered by Transfer of
dalam Akta Pengalihan Hak atas Saham No. 71 Shares Deed No. 71 which is made by Jose Dima
yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH, MKn, Satria, SH, MKn, Notary in Jakarta, dated June 25,
Notaris di Jakarta, tanggal 25 Juni 2015. 2015.
Pengalihan saham dari J Trust Co., Ltd. kepada Transfer of shares from J Trust Co., Ltd. to
PT JTrust Investment Indonesia (lanjutan) PT JTrust Investment Indonesia (continued)
Selanjutnya JTrust Co., Ltd., berdasarkan Akta Furthermore J Trust Co., Ltd., based on Transfer of
Pengalihan Hak atas Saham No. 83 yang dibuat di Shares Deed No. 83 which is made by Jose Dima
hadapan Jose Dima Satria, SH, MKn, Notaris di Satria, SH, MKn, Notary in Jakarta, dated June 29,
Jakarta, tanggal 29 Juni 2015, mengalihkan 2015, has transferred 628,350,177 (in thousand)
sebanyak 628.350.177 (dalam ribuan) saham Series A shares to PT JTrust Investments
Seri A kepada PT JTrust Investments Indonesia. Indonesia.
Penambahan Modal saham oleh J Trust Co., Additional Share capital from J Trust Co., Ltd.
Ltd. dan PT JTrust Investment Indonesia pada and PT JTrust Investment Indonesia in 2015
Tahun 2015
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Based on the Bank’s Extraordinary General
Saham Luar Biasa Bank tanggal 29 September Meeting of Shareholders dated September 29,
2015, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Jose 2015, as covered by Notarial Deed of Jose Dima
Dima Satria, SH, MKn No. 2 tanggal 5 Oktober Satria, SH, MKn No. 2 dated October 5, 2015, the
2015, para pemegang saham, antara lain, shareholders, among others, resolved to agreed
memutuskan untuk menyetujui hal-hal sebagai with the matters as follows:
berikut:
1. Peningkatan modal dasar dari Rp 12.000.000 1. Increase in authorized capital from
menjadi Rp 15.000.000 dalam bentuk saham Rp 12,000,000 to Rp 15,000,000 which
seri A sebanyak 300.000.000.000 (dalam consists of 300,000,000,000 (in thousand)
ribuan) dengan nilai nominal per saham series A shares with par value of Rp 0.01.
sebesar Rp 0,01.
496 2. Penambahan modal Tanpa Hak Memesan 2. Increase in paid-up capital without Pre-Emptive
Efek Terlebih Dahulu sebanyak Rights of 40,000,000,000 (in thousand)
40.000.000.000 (dalam ribuan) saham seri A series A shares with par value of
dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 0.01 or amounting to Rp 400,000.
Rp 0,01 atau sebesar Rp 400.000.
3. Perubahan pasal 4 anggaran dasar Bank 3. Change in article 4 of the Bank’s articles of
sehubungan dengan peningkatan modal dasar association in connection with increase in
dan penambahan modal Tanpa Hak Memesan authorized capital and paid-up capital without
Efek Terlebih Dahulu. Pre-Emptive Rights.
Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Increase in paid up capital without Pre-Emptive
Terlebih Dahulu sebanyak 40.000.000.000 Right of 40,000,000,000 (in thousand) series A
(dalam ribuan) saham seri A atau sebesar shares or amounting to Rp 400,000 was
Rp 400.000 diambil bagian oleh J Trust Co., Ltd. subscribed by J Trust Co., Ltd. of 39,600,000,000
sebanyak 39.600.000.000 (dalam ribuan) saham (in thousand) series A shares or amounting to
seri A atau sebesar Rp. 396.000 dan PT JTrust Rp 396,000 and PT JTrust Investments Indonesia
Investments Indonesia sebanyak 400.000.000 of 400,000,000 (in thousand) series A shares or
(dalam ribuan) saham seri A atau sebesar amounting to Rp 4,000. The Bank has received
Rp 4.000. Bank telah menerima setoran tersebut respective above paid-up capital on
pada tanggal 18 September 2015 dan September 18, 2015 and based on OJK’s Letter
berdasarkan Surat OJK No. SR-103/PB.31/2015 No. SR-103/PB.31/2015 dated September 23,
tanggal 23 September 2015, dinyatakan bahwa 2015, is stated that the respective fund has been
setoran dana tersebut telah dicatat sebagai dana recorded as paid-up capital which is a component
setoran modal yang merupakan bagian dari of core capital in the calculation of the Bank’s
komponen Modal Inti dalam perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR).
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Bank.
Peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan The increase in authorized, issued and fully paid
disetor penuh tersebut di atas telah mendapatkan capital above have been approved by the Ministry
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi of Law and Human Rights of the Republic
Manusia Republik Indonesia dalam Surat of Indonesia in its Decision Letter
Keputusan No. AHU-0944759.AH.01.02.TAHUN No. AHU-0944759.AH.01.02.TAHUN 2015 dated
2015 tanggal 28 Oktober 2015. October 28, 2015.
Penambahan Modal oleh J Trust Co., Ltd. dan Additional Capital from J Trust Co., Ltd. and
PT JTrust Investment Indonesia pada Tahun PT JTrust Investment Indonesia in 2015
2015 (lanjutan) (continued)
Berdasarkan Surat OJK No. S-114/PB.31/2015 Based on OJK’s Letter No. S-114/PB.31/2015
tanggal 30 Oktober 2015, OJK menyetujui dated October 30, 2015, OJK approved the
pencatatan uang muka setoran modal sebagai recording of deposit for future stock subscription as
modal saham disetor. paid-up capital stock.
2015 2014
Tambahan modal disetor 208.416 208.416 Additional paid-in capital
Biaya emisi saham (29.657) (29.657 ) Share issuance cost
Neto 178.759 178.759 Net
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As of December 31, 2015 and 2014, the general
cadangan umum masing-masing sebesar reserve amounting to Rp 1,002, respectively. The
Rp 1.002. Cadangan ini dibentuk sesuai dengan reserve was provided in accordance with the
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Decision of Annual General Meeting of Shareholders
Tahunan yang dinyatakan dalam akta No. 8 tanggal as covered by deed No. 8 dated June 25, 2008 of
25 Juni 2008 dari Hestyani Hassan, SH, Notaris di Hestyani Hassan, SH, Notary in Jakarta.
Jakarta. 497
28. PENDAPATAN BUNGA 28. INTEREST INCOME
2015 2014
Kredit yang diberikan Loans
Kredit konsumer 374.840 370.082 Consumers loans
Kredit modal kerja 221.661 242.177 Working capital loans
Pinjaman rekening koran 205.706 239.115 Current accounts loans
Kredit investasi 78.238 132.399 Investments loans
Kredit pemilikan rumah 30.531 36.440 Housing loans
Kredit ekspor impor 1.993 12.743 Export import loans
Pinjaman karyawan 4 7 Employees loans
912.973 1.032.963
Surat-surat berharga Marketable securities
Obligasi Pemerintah 122.365 96.679 Government Bonds
Sertifikat Bank Indonesia 203 - Certificate of Bank Indonesia
Lain-lain - 2.049 Others
122.568 98.728
Penempatan pada Bank Indonesia (BI) Placements with Bank Indonesia (BI)
dan bank lain and other banks
Deposit facility 15.004 42.184 Deposit facility
Deposito berjangka 8.777 10.400 Time deposits
Interbank call money 5.401 3.457 Interbank call money
Giro pada BI 4.794 5.315 Current accounts with BI
Giro pada bank lain 1.434 1.226 Current accounts with other banks
35.410 62.582
Jumlah 1.070.951 1.194.273 Total
Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi untuk Total interest income from related parties for
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal the years ended December 31, 2015 and 2014
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah amounted to Rp 461 and Rp 611, respectively
sebesar Rp 461 dan Rp 611 (Catatan 39). (Note 39).
2015 2014
Deposito berjangka 863.487 1.017.689 Time deposits
Giro 22.063 71.753 Demand deposits
Simpanan dari bank lain 19.612 16.998 Deposits from other banks
Tabungan 16.410 21.886 Savings deposits
Provisi dan komisi 515 346 Provision and commission
Jumlah 922.087 1.128.672 Total
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi untuk Total interest expenses to related parties for
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal the years ended December 31, 2015 and 2014
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah amounted to Rp 1,387 and Rp 625, respectively
sebesar Rp 1.387 dan Rp 625 (Catatan 39). (Note 39).
30. KEUNTUNGAN ATAS PENJUALAN SURAT- 30. GAIN ON SALE OF AVAILABLE-FOR-SALE AND
SURAT BERHARGA YANG TERSEDIA UNTUK TRADING SECURITIES - NET
DIJUAL DAN DIPERDAGANGKAN - NETO
2015 2014
2015 2014*
2015 2014
Kredit yang diberikan (Catatan 10) 331.962 140.380 Loans (Note 10)
Aset lain-lain (Catatan 17) 5.820 606 Other assets (Note 17)
Agunan yang diambil alih Foreclosed assets
(Catatan 16) (68.003 ) (2.481 ) (Note 16)
Jumlah 269.779 138.505 Total
2015 2014
Umum 48.806 79.860 General
Sewa 26.965 32.439 Rent
Listrik, gas dan air 17.528 7.401 Electricity, gas and water
Komunikasi 16.584 13.461 Communication
Penyusutan dan amortisasi Depreciation and amortization
(Catatan 14 dan 15) 15.824 21.872 (Notes 14 and 15)
Pendidikan dan pengembangan 13.176 2.784 Education and development
Perbaikan dan pemeliharaan 11.277 13.417 Repairs and maintenance
Kebersihan dan keamanan 10.379 3.467 Cleaning and security
Jasa profesional 10.031 4.691 Professional fees
Iuran keanggotaan 8.296 4.685 Membership
Administrasi 7.325 6.723 Administration
Iklan dan promosi 7.024 14.052 Advertising and promotion
Transportasi dan perjalanan dinas 4.105 4.053 Transportation and business traveling
Cetakan dan alat tulis 3.240 4.960 Printing and stationery
Premi asuransi 3.065 3.779 Insurance premium
Pajak dan izin 2.266 750 Taxes and licenses
Jamuan 360 265 Entertainment
Lain-lain 1.234 916 Others
Jumlah 207.485 219.575 Total
2015 2014
Pihak berelasi
Rugi penjualan agunan yang Loss on sale of foreclosed
diambil alih (Catatan 16 dan 39) 8.247 - assets (Notes 16 and 39)
2015 2014
Pajak Penghasilan: Income Tax:
Pasal 4(2) 13.910 17.813 Article 4(2)
Pasal 21 7.232 1.211 Article 21
Pasal 23 458 u
158 Article 23
Lain-lain 23 1.211,001.211,
4 Others
Jumlah 21.623 00
19.186 Total
2015 2014*
Pajak kini - - Current tax
Pajak tangguhan (24.260 ) 8.508 Deferred tax
Manfaat (beban) - neto (24.260 ) 8.508 Benefit (expense) - net
Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat The reconciliation between loss before deferred
(beban) pajak penghasilan tangguhan, yang income tax benefit (expense), as stated in
disajikan dalam laporan laba rugi dan the statement of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain, dengan comprehensive income, with the estimated fiscal
500 taksiran rugi fiskal Bank untuk tahun loss of the Bank for the years ended
yang berakhir pada tanggal-tanggal December 31, 2015 and 2014 is as follows:
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
2015 2014*
Rugi sebelum manfaat (beban) pajak Loss before deferred income tax
penghasilan tangguhan menurut benefit (expense) as stated in the
laporan laba rugi dan statement of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain (651.750 ) (672.255 ) comprehensive income
Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat The reconciliation between loss before deferred
(beban) pajak penghasilan tangguhan, yang income tax benefit (expense), as stated in the
disajikan dalam laporan laba rugi dan statement of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain, dengan comprehensive income, with the estimated fiscal
taksiran rugi fiskal Bank untuk tahun loss of the Bank for the years ended
yang berakhir pada tanggal-tanggal December 31, 2015 and 2014 is as follows:
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai (continued)
berikut: (lanjutan)
2015 2014*
Perbedaan tetap Permanent differences
Hapus buku kredit 360.843 355.719 Written-off loan
Denda 6.266 306 Penalties
Tunjangan karyawan 1.404 1.138 Employee benefits
Penyusutan aset tetap 1.231 6.030 Depreciation of fixed assets
Representasi 360 452 Representation
Sumbangan 141 674 Donation
Lain-lain 4.382 3.689 Others
Sub jumlah 374.627 368.008 Sub total
Rekonsiliasi atas manfaat (beban) pajak The reconciliation between the Bank’s deferred
penghasilan tangguhan Bank dengan perkalian income tax benefit (expense) and the
laba akuntansi sebelum manfaat (beban) pajak accounting income before deferred income tax
penghasilan tangguhan dan tarif pajak yang benefit (expense) and prevailing tax rate is as
berlaku adalah sebagai berikut: follows:
2015 2014*
Rugi sebelum manfaat (beban)
pajak penghasilan Loss before deferred income
tangguhan menurut laporan tax benefit (expense) per
laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss and other
komprehensif lain (651.750 ) (672.255 ) comprehensive income
Manfaat pajak penghasilan
yang dihitung dengan tarif Income tax benefit based
pajak yang berlaku 162.938 168.064 on the prevailing tax rate
Pengaruh pajak atas beda Effect of tax on permanent
tetap pada tarif pajak yang differences with prevailing
berlaku (93.657 ) (92.002 ) tax rate
Rugi fiskal (164.173 ) (67.554 ) Fiscal loss
Estimasi rugi fiskal yang dapat
dimanfaatkan 70.632 - Estimated fiscal loss can be utilised
Manfaat (beban) pajak
penghasilan tangguhan - Deferred income
neto (24.260 ) 8.508 tax benefit (expense) - net
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang Under the Taxation Laws in Indonesia, the
berlaku di Indonesia, Bank menghitung, Bank submits tax returns on the basis of self
menetapkan, dan membayar sendiri besarnya assessment. The Directorate General of Tax
jumlah pajak yang terhutang. Direktorat (DGT) may assess or amend taxes payable
Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau within 5 (five) years since the tax becomes due.
mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu
5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak.
Rugi fiskal dapat dimanfaatkan melalui Fiscal losses can be utilized through
kompensasi terhadap laba fiskal dalam masa compensation against future taxable income
5 (lima) tahun sejak terjadinya rugi fiskal within 5 (five) years since the fiscal loss
dengan rincian sebagai berikut: incurred are as follows:
2015 2014
Rugi fiskal tahun 2012 (4.771) (4.771) 2012 fiscal loss
Rugi fiskal tahun 2013 (982.564) (982.564) 2013 fiscal loss
Rugi fiskal tahun 2014 (270.216) (270.216) 2014 fiscal loss
Rugi fiskal tahun 2015 (656.690) - 2015 fiscal loss
Jumlah (1.914.241) (1.257.551) Total
Rugi fiskal hasil rekonsiliasi untuk tahun yang Fiscal loss which resulted from reconciliation
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 for the year ended December 31, 2015 will
tersebut akan menjadi dasar dalam pengisian become a basis for filling of the Bank’s Annual
502 Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Corporate Income Tax Return.
Penghasilan Badan Bank.
Rugi fiskal hasil rekonsiliasi untuk tahun pajak Fiscal loss which resulted from reconciliation for
2014 telah sesuai dengan SPT Tahunan Pajak fiscal year 2014 in accordance with the Annual
Penghasilan Badan yang dilaporkan oleh Bank Corporate Income Tax Return reported by the
pada tanggal 30 April 2015. Bank on April 30, 2015.
Surat Ketetapan Pajak Tahun 2005 Tax Assessment Letter Year 2005
Pada tanggal 28 November 2013, Bank On November 28, 2013, the Bank received Tax
menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Assessment Letters regarding underpayment
(SKPKB) untuk pajak penghasilan pasal 4(2), (SKPKB) of income tax article 4(2), 23, 26 and
23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai tahun Value Added Tax for fiscal year 2005 with
pajak 2005 dengan jumlah sebesar Rp 25.933. a total amount of Rp 25,933. On the same
Pada tanggal yang sama, Bank juga menerima date, the Bank also received Tax Collection
Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Pertambahan Letter (STP) of Value Added Tax for fiscal year
Nilai tahun pajak 2005 dengan jumlah sebesar 2005 amounting to Rp 38.
Rp 38.
Surat Ketetapan Pajak Tahun 2006 Tax Assessment Letter Year 2006
Pada tanggal 28 November 2013, Bank On November 28, 2013, the Bank received
menerima SKPKB untuk pajak penghasilan SKPKB of income tax article 4(2), 23, 26 and
pasal 4(2), 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax for the fiscal year 2006 with
tahun pajak 2006 dengan jumlah sebesar a total amount of Rp 30,352. On the same date,
Rp 30.352. Pada tanggal yang sama, Bank juga the Bank also received Tax Collection Letter
menerima Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak (STP) of Value Added Tax for the fiscal year
Pertambahan Nilai tahun pajak 2006 dengan 2006 amounting to Rp 119.
jumlah sebesar Rp 119.
Surat Ketetapan Pajak Tahun 2007 Tax Assessment Letter Year 2007
Pada tanggal 28 November 2013, Bank On November 28, 2013, the Bank received
menerima SKPKB untuk pajak penghasilan SKPKB of income tax article 4(2), 21, 23, 26
pasal 4(2), 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan and Value Added Tax for the fiscal year 2007
Nilai tahun pajak 2007 dengan jumlah sebesar with a total amount of Rp 29,957. On the same
Rp 29.957. Pada tanggal yang sama, Bank juga date, the Bank also received STP of Value
menerima STP Pajak Pertambahan Nilai tahun Added Tax for the fiscal year 2007 amounting to
pajak 2007 dengan jumlah sebesar Rp 119. Rp 119.
Surat Ketetapan Pajak Tahun 2008 Tax Assessment Letter Year 2008
Pada tanggal 28 November 2013, Bank On November 28, 2013, the Bank received
menerima SKPKB untuk pajak penghasilan SKPKB of income tax article 4(2), 23 and Value
pasal 4(2), 23 dan Pajak Pertambahan Nilai Added Tax for the fiscal year 2008 with
tahun pajak 2008 dengan jumlah sebesar a total amount of Rp 24,020. On the same date,
Rp 24.020. Pada tanggal yang sama, Bank juga the Bank also received STP of Value Added
menerima STP Pajak Pertambahan Nilai tahun Tax for the fiscal year 2008 amounting to
pajak 2008 dengan jumlah sebesar Rp 205.
Rp 205.
Bank mengirimkan Surat Keberatan tertanggal The Bank sent Tax Objection Letters dated
25 Februari 2014 kepada Direktorat Jenderal February 25, 2014 to the Directorate General of 503
Pajak (DJP) atas SKPKB tahun pajak 2005 Tax (DGT) on aforementioned SKPKB for fiscal
sampai dengan 2008 tersebut di atas. years 2005 up to 2008.
Bank telah membayar seluruh SKPKB dan STP The Bank has paid all tax assessment letters of
untuk tahun pajak 2005 sampai dengan 2008 SKPKB and STP for fiscal years 2005 up to
sebesar Rp 110.743 pada tanggal 23 Desember 2008 amounting to Rp 110,743 on
2013 dan Bank mencatat pembayaran tersebut December 23, 2013 and the Bank recorded it as
sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” pada part of “Other Assets” account in the statement
laporan posisi keuangan sehubungan dengan of financial position due to tax objection filed as
keberatan tersebut di atas. stated above.
Pada tanggal 24 Februari 2015, DJP On February 24, 2015, DGT issued Decision
menerbitkan Surat Keputusan mengenai Letters regarding the rejection of the Bank’s
penolakan keberatan yang diajukan oleh objection. On May 21, 2015, the Bank submitted
Bank. Pada tanggal 21 Mei 2015, Bank Appeal Letter to the Tax Court. Furthermore,
menyampaikan Surat Banding kepada the Bank adjusted the amount of Rp 36,877
Pengadilan Pajak. Selanjutnya, Bank (Note 17) due to the Bank did not submit appeal
menyesuaikan sejumlah Rp 36.877 on such amount.
(Catatan 17) karena Bank tidak mengajukan
banding atas jumlah tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As of December 31, 2015 and 2014, total
jumlah pembayaran SKPKB untuk tahun pajak payment of SKPKB for fiscal years 2005 up to
2005 sampai dengan 2008 yang disajikan 2008 which is recorded as part of “Other Assets”
sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” account amounting to Rp 73,866 and
masing-masing adalah sebesar Rp 73.866 dan Rp 110,743, respectively (Note 17).
Rp 110.743 (Catatan 17).
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan Deferred income tax is calculated based on the
pengaruh dari perbedaan temporer antara temporary differences between the tax base of
jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut assets and liabilities and their carrying value for
laporan keuangan dengan dasar pengenaan financial reporting purposes.
pajak aset dan liabilitas.
Dikreditkan
(dibebankan) ke
Dikreditkan penghasilan
(dibebankan) ke komprehensif lain/
laporan laba rugi/ Credited (charged)
Credited (charged) to other 31 Desember/
1 Januari/ to statement of comprehensive December 31,
January 1, 2015 profit or loss income 2015
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:
Rugi fiskal - 70.632 - 70.632 Fiscal loss
Post-employment
Liabilitas imbalan pasca kerja 8.394 1.046 6.188 15.628 benefits liability
Kerugian yang belum
direalisasi atas perubahan Unrealized losses
nilai wajar surat-surat on changes in fair value of
berharga yang tersedia available-for-sale
untuk dijual 6.294 - 2.097 8.391 securities
Allowance for impairment
Penyisihan kerugian agunan losses on foreclosed
yang diambil alih, giro assets, current accounts
pada bank lain dan aset with other banks and
504 lain-lain
Penyisihan kerugian
87.326 (87.146 ) - 180 other assets
Dikreditkan
(dibebankan) ke
Dikreditkan penghasilan
(dibebankan) ke komprehensif lain/
laporan laba rugi/ Credited (charged)
Credited (charged) to other 31 Desember/
1 Januari/ to statement of comprehensive December 31,
January 1, 2014 profit or loss income 2014
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:
Allowance for impairment
Penyisihan kerugian agunan Losses on foreclosed
yang diambil alih, giro assets, current accounts
pada bank lain dan aset with other banks and
lain-lain 87.850 (524 ) - 87.326 other assets
Penyisihan kerugian
penurunan nilai kredit Allowance for impairment
yang diberikan - 8.792 - 8.792 losses on loans
Post-employment
Liabilitas imbalan pasca kerja 7.655 240 499 8.394 benefits liability
Kerugian yang belum
direalisasi atas perubahan Unrealized losses
nilai wajar surat-surat on changes in fair value
berharga yang tersedia of available-for-sale
untuk dijual 8.485 - (2.191 ) 6.294 securities
Jumlah 103.990 8.508 (1.692 ) 110.806 Total
* Disajikan kembali (Catatan 52)/As restated (Note 52).
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar Deferred tax assets are recognized to the
kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena extent that it is probable that future taxable
pajak pada masa mendatang akan memadai income will be available against which the
untuk dikompensasi dengan perbedaan temporary differences can be utilized.
temporer yang dapat dikurangkan. Manajemen Management believes that the deferred tax
berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan assets can be utilized in the future.
dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
Perubahan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada The changes in the present value of defined benefits
tahun berjalan adalah sebagai berikut: obligation in the current year are as follows:
37. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 37. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY
(continued)
Perubahan nilai wajar aset program imbalan pasti The changes in the fair value of defined benefit plan
pada tahun berjalan adalah sebagai berikut: assets in the current year are as follows:
Perubahan liabilitas imbalan pasca kerja pada The changes in post-employment benefits liability in
tahun berjalan adalah sebagai berikut: the current year are as follows:
Perubahan pengukuran kembali kerugian aktuarial The changes in remeasurement on actuarial losses
pada tahun berjalan adalah sebagai berikut: in the current year are as follows:
37. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 37. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY
(continued)
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam The principal assumptions used to determine
menghitung liabilitas imbalan pasca kerja pada post-employment benefits liability as of
tanggal 31 Desember 2015, 31 Desember 2014 dan December 31, 2015, December 31, 2014 and
1 Januari 2014/31 Desember 2013 adalah sebagai January 1, 2014/December 31, 2013:
berikut:
2015 2014 2013
Projected unit Projected unit Projected unit
Metode perhitungan credit method credit method credit method Actuarial method
Usia pensiun normal 56 tahun/years 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement age
Tingkat mortalitas TMI III 2011 TMI III 2011 TMI III 2011 Mortality rate
6,00% per tahun/ 2,8% per tahun/ 2,8% per tahun/
Tingkat kenaikan gaji per annum per annum per annum Salary increase rate
9,10% per tahun/ 8,66% per tahun/ 8,96% per tahun/
Tingkat bunga per annum per annum per annum Interest rate
Perkiraan analisis jatuh tempo atas imbalan Expected maturity analysis of undiscounted pension
pensiun tidak terdiskonto pada tanggal benefits as of December 31, 2015 is as follows:
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Present value of
Nilai kini kewajiban imbalan defined benefits
pasti 138.179 79.339 70.420 66.464 49.686 obligation
Nilai wajar aset program (75.672 ) (45.768 ) (39.801 ) (32.627 ) (31.738 ) Fair value of plan assets
Defisit 62.507 33.571 30.619 33.837 17.948 Deficit
Penyesuaian pengalaman Experience adjustment
pada liabilitas program 27.268 (5.053 ) 12.189 5.145 3.959 on plan liabilities
Penyesuaian pengalaman Experience adjustment on
pada aset program 1.606 1.857 1.979 911 633 plan assets
Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas Management believes that the estimated
atas imbalan pasca kerja pada tanggal post-employment benefits liability as of
31 Desember 2015 dan 2014 telah memenuhi December 31, 2015 and 2014 have fulfilled the
persyaratan minimum UU Ketenagakerjaan No. 13. minimum requirements of Labor Law No. 13.
37. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 37. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY
(continued)
Tabel berikut menunjukkan analisis sensitivitas atas The following table demonstrates the sensitivity
kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, analysis to a reasonably possible change in market
dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap interest rates, with all other variables held constant,
liabilitas imbalan pasca kerja dan beban jasa kini to the post-employment benefits liability and current
Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: service cost of the Bank as of December 31, 2015
and 2014:
2015
Liabilitas imbalan Beban jasa
pasca kerja/ kini/
Post-employment Current service
benefits liability cost
Kenaikan suku bunga dalam Increase in interest rate by
100 basis poin (8.105 ) (614 ) 100 basis point
Penurunan suku bunga dalam Decrease in interest rate by
100 basis poin 8.969 683 100 basis point
2014*
Liabilitas imbalan Beban jasa
pasca kerja/ kini/
Post-employment Current service
benefits liability cost
Kenaikan suku bunga dalam Increase in interest rate by
100 basis poin (4.257 ) (311 ) 100 basis point
Penurunan suku bunga dalam Decrease in interest rate by
100 basis poin 4.682 343 100 basis point
508 * Disajikan kembali (Catatan 52)/As restated (Note 52).
Sehubungan dengan pengambilalihan saham LPS In connection with the transfer of DIC’s shares to
oleh J Trust Co., Ltd. (Catatan 25), terdapat J Trust Co., Ltd. (Note 25), there were number of
sejumlah karyawan yang tidak bergabung dengan employees resigned from the Bank. The severance
Bank. Jumlah uang pesangon untuk karyawan payment for those employees amounted to
tersebut adalah sebesar Rp 18.241. Bank telah Rp 18,241. The Bank has charged it as part of
membebankan uang pesangon tersebut sebagai “Salaries and Allowances Expenses” account in the
bagian dari akun “Beban Gaji dan Tunjangan” pada statement of profit or loss and other comprehensive
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif income.
lain.
38. RUGI PER SAHAM DASAR 38. BASIC LOSS PER SHARE
Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi Basic loss per share is computed by dividing loss
rugi tahun berjalan dengan jumlah rata-rata for the year by the weighted-average number of
tertimbang saham yang beredar pada tahun shares outstanding during the year.
berjalan.
2015 2014*
Dalam kegiatan usaha normal, Bank melakukan In the normal course of business, the Bank entered
transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi into transaction with related parties. Transactions
dengan pihak-pihak berelasi tersebut dilaksanakan with related parties were conducted under terns and
dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana conditions similar to those granted to third parties,
dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali untuk kredit with the exception of loans granted too the key
yang diberikan kepada karyawan kunci. employees.
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan Related parties are companies and individuals who
perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan have ownership or management relationship directly
atau kepengurusan secara langsung maupun tidak or indirectly with the Bank as stated in
langsung dengan Bank sebagaimana diungkapkan Note 2ab.
pada Catatan 2ab.
PT JTrust Investments Indonesia Pemegang saham/Shareholder Kredit yang diberikan, Aset lain-
lain, Giro dan Penjualan kredit
bermasalah dan agunan yang
diambil alih/Loans, Other assets, 509
Demand deposit and Sale of
non-performing loans and
foreclosed assets.
Komisaris, Direksi, Kepala Divisi, Manajemen dan Karyawan Kunci Kredit yang diberikan dan
Kepala Kantor Wilayah, Pimpinan Bank/Management and Key Simpanan/Loans and Deposits
Cabang, serta keluarga sesuai Employees of the Bank
ketentuan yang berlaku/
Commissioner, Directors, Head of
Divisions, Head of Regions, Branch
Managers, and their families in
accordance with the prevailing
procedure
39. INFORMASI MENGENAI TRANSAKSI DENGAN 39. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo aset dengan pihak-pihak berelasi adalah The balance of assets with related parties are as
sebagai berikut: follows:
2015 2014
Persentase Persentase
terhadap terhadap
jumlah aset/ jumlah aset/
Jumlah/ Percentage to Jumlah/ Percentage to
Amount total assets Amount total assets
Aset Assets
Kredit yang diberikan
(Catatan 10) Loans (Note 10)
PT JTrust Investments PT JTrust Investments
Indonesia 153.230 1,16% - - Indonesia
Karyawan kunci 8.067 0,06% 6.212 0,05% Key employees
Jumlah 161.297 1,22% 6.212 0,05% Total
Saldo liabilitas dengan pihak-pihak berelasi adalah The balance of liabilities with related parties are as
510 sebagai berikut: follows:
2015 2014
Persentase Persentase
terhadap terhadap
jumlah jumlah
liabilitas/ liabilitas/
Jumlah/ Percentage to Jumlah/ Percentage to
Amount total liabilities Amount total liabilities
Liabilitas Liabilities
Deposits from
Simpanan nasabah customers
(Catatan 19) (Note 19)
Giro 112.909 0,93% 13.689 0,12% Demand deposits
Tabungan 5.102 0,04% 3.455 0,03% Savings deposits
Deposito berjangka 3.122 0,03% 7.592 0,07% Time deposits
Jumlah 121.133 1,00% 24.736 0,22% Total
39. INFORMASI MENGENAI TRANSAKSI DENGAN 39. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo pendapatan dan beban dengan pihak-pihak The balance of income and expenses with related
berelasi adalah sebagai berikut: parties are as follows:
2015 2014
Persentase Persentase
terhadap jumlah terhadap jumlah
pendapatan atau pendapatan atau
beban/ beban/
Percentage to Percentage to
Jumlah/ total income or Jumlah/ total income or
Amount expense Amount expense
40. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM 40. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
MATA UANG ASING DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
2015 2014
Aset Assets
Kas 87.581 124.895 Cash
Giro pada Bank Indonesia 130.957 117.658 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 352.582 78.210 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank
bank lain 117.173 - Indonesia and other banks
Surat-surat berharga 33.998 904.105 Marketable securities
Tagihan derivatif 2.839 117 Derivative receivables
Kredit yang diberikan 1.227.810 1.192.414 Loans
Tagihan akseptasi 607.394 770.854 Acceptances receivable
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima 2.586 1.836 Accrued interest income
Aset lain-lain 53.593 86.412 Other assets
Sub jumlah 2.616.513 3.276.501 Sub total
40. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM 40. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
MATA UANG ASING (lanjutan) DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(continued)
2015 2014
Liabilitas Liabilities
Simpanan nasabah 1.428.492 1.026.984 Deposits from customers
Liabilitas derivatif 53 126 Derivative payables
Liabilitas akseptasi 20.360 47.756 Acceptances payable
Bunga masih harus dibayar 905 655 Accrued interest expenses
Beban masih harus dibayar dan Accrued expenses and
liabilitas lain-lain 1.948 214.936 other liabilities
Pinjaman subordinasi 344.625 - Subordinated loan
Obligasi konversi 206.775 185.775 Convertible bonds
Sub jumlah 2.003.158 1.476.232 Sub total
Jumlah aset - neto 613.355 1.800.269 Total assets - net
a. Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen a. The Bank has outstanding commitments and
dan kontinjensi sebagai berikut: contingencies receivables and liabilities as
follows:
2015 2014
Kontinjensi Contingencies
Tagihan kontinjensi Contingencies receivable
Pendapatan bunga dalam Interest receivable
penyelesaian 54.741 144.773 on non-performing assets
Liabilitas kontinjensi Contingencies liability
Bank garansi yang diterbitkan 447.064 723.170 Bank guarantees issued
Liabilitas kontinjensi - neto (392.323 ) (578.397 ) Contingencies liability - net
b. Jangka waktu rata-rata L/C dan bank garansi b. The average period of L/C and bank
adalah antara 1 bulan sampai 12 bulan. guarantees is within 1 month up to 12 months.
c. Pembelian tunai mata uang asing yang belum c. Unsettled spot of foreign currency purchase
diselesaikan pada tanggal pelaporan adalah transactions at the reporting date are as
sebagai berikut: follows:
2015 2014
Pembelian tunai mata uang asing Purchase of foreign currency
Spot Spot
Dolar Amerika Serikat (USD) - 12.385 United States Dollar (USD)
Yen Jepang (JPY) - 11.117 Japanese Yen (JPY)
Dolar Australia (AUD) - 9.133 Australian Dollar (AUD)
Dolar Singapura (SGD) - 2.112 Singapore Dollar (SGD)
Jumlah - 34.747 Total
d. Penjualan tunai mata uang asing yang belum d. Unsettled spot of foreign currency sale
diselesaikan pada tanggal pelaporan adalah transactions at the reporting date are as
sebagai berikut: follows:
2015 2014
Penjualan tunai mata uang asing Sale of foreign currency
Forward Forward
Dolar Amerika Serikat (USD) 96.495 - United States Dollar (USD)
Spot Spot 513
Dolar Amerika Serikat (USD) - 40.956 United States Dollar (USD)
Yen Jepang (JPY) - 12.482 Japanese Yen (JPY)
Jumlah 96.495 53.438 Total
Perhitungan Posisi Devisa Neto Bank berdasarkan The Net Open Position calculations for the Bank
pada Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 are based on Bank Indonesia Regulation
tanggal 1 Juli 2010. Berdasarkan peraturan No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010. Based on
tersebut, Bank diwajibkan untuk menjaga posisi such regulation, the Bank is required to maintain the
devisa neto secara keseluruhan maksimum 20% overall net open position at a maximum of 20% from
dari jumlah modal. total capital.
Rasio posisi devisa neto untuk laporan posisi Net open position ratio of statement of financial
keuangan adalah selisih neto jumlah aset dan position is the net difference between the assets
jumlah liabilitas dalam setiap mata uang asing yang and liabilities denominated in each foreign currency
semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan which are stated in Rupiah. The overall net open
rasio posisi devisa neto secara keseluruhan adalah position is the sum of the absolute values of the net
penjumlahan nilai absolut dari selisih neto antara difference between the assets and liabilities
aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan denominated in each foreign currency and the net
selisih neto dari tagihan dan liabilitas komitmen dan difference of the receivables and payables of both
kontinjensi, yang dicatat dalam akun administratif commitments and contingencies recorded in the
yang didenominasi dalam setiap mata uang asing, administrative accounts denominated in each
yang dinyatakan dalam Rupiah. foreign currency, which are stated in Rupiah.
42. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) 42. NET OPEN POSITION (continued)
2015
Posisi Devisa Neto
(nilai absolut)/
Net Open Position
Mata Uang Aset/Assets Liabilitas/Liabilities (absolute amount) Currencies
Keseluruhan (laporan posisi Aggregate (statement of
keuangan dan rekening financial position and
administratif) administrative accounts)
Dolar Amerika Serikat*) 2.708.322 2.792.587 84.265 United States Dollar*)
Dolar Australia 37.532 38.792 1.260 Australian Dollar
Dolar Singapura 136.268 125.769 10.499 Singapore Dollar
Euro Eropa 36.813 37.402 589 European Euro
Poundsterling Inggris 958 581 377 Great Britain Poundsterling
Yen Jepang 62.297 62.467 170 Japanese Yen
Mata uang lainnya 21.585 15.884 5.701 Other currencies
Jumlah 3.003.775 3.073.482 102.861 Total
Modal (Catatan 46) 1.441.814 Capital (Note 46)
Net Open Position Ratio
Rasio Posisi Devisa Neto (statement of
(Laporan posisi keuangan dan financial position and
rekening administratif) 7,13% administrative accounts)
2014
Posisi Devisa Neto
(nilai absolut)/
Net Open Position
Mata Uang Aset/Assets Liabilitas/Liabilities (absolute amount) Currencies
Keseluruhan (laporan posisi Aggregate (statement of
keuangan dan rekening financial position and
administratif) administrative accounts)
Dolar Amerika Serikat*) 3.193.699 3.181.997 11.702 United States Dollar*)
Dolar Australia 26.652 27.065 413 Australian Dollar
514 Dolar Singapura
Euro Eropa
94.325
35.171
94.313
31.933
12
3.238
Singapore Dollar
European Euro
Poundsterling Inggris 914 528 386 Great Britain Poundsterling
Yen Jepang 30.222 42.189 11.967 Japanese Yen
Mata uang lainnya 21.870 15.963 5.907 Other currencies
Jumlah 3.402.853 3.393.988 33.625 Total
Modal (Catatan 46) 1.042.794 Capital (Note 46)
Net Open Position Ratio
Rasio Posisi Devisa Neto (statement of financial
(Laporan posisi keuangan position and
dan rekening administratif) 3,22% administrative accounts)
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan Operating segments are reported in accordance
internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan with the internal reporting provided to the chief
operasional yang bertanggung jawab untuk operating decision maker, which is responsible for
mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu allocating resources to the reportable segments and
dan melakukan penilaian atas kinerjanya. Seluruh assesses its performance. All operating segments
segmen operasi yang digunakan oleh Bank telah used by the Bank meet the definition
memenuhi kriteria pelaporan berdasarkan PSAK 5 of a reportable segment under PSAK 5
(Revisi 2009), “Segmen Operasi”. (Revised 2009), “Operating Segments”.
Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas The Bank considers the industrial or business
bisnis sebagai segmen usaha dan geografis. activities as business and geographical segments.
Aktivitas bisnis adalah sebagai berikut: The business activities are as follows:
Untuk tujuan pelaporan manajemen, segmen The details outlined below are business
usaha Bank dibagi menjadi pendanaan retail, segment information of the Bank based on
kredit, ekspor impor dan treasury. Klasifikasi business activities consisting of retail funding,
tersebut menjadi dasar pelaporan informasi loans, export import and treasury. The Bank
segmen primer Bank. used this classification as the basis of its primary
segment report.
2015
Kredit dan
Pendanaan Ekspor Impor/
Retail/ Loans and Treasury/ Jumlah/
Retail Funding Export Import Treasury Total
Pendapatan Income
Pendapatan bunga - 912.972 157.979 1.070.951 Interest income
Pendapatan operasional Other operating
lainnya 56.113 8.410 22.340 86.863 income
Jumlah 56.113 921.382 180.319 1.157.814 Total
Beban Expenses
Beban bunga 901.960 515 19.612 922.087 Interest expenses
Beban operasional Other operating
lainnya 540.010 290.739 52.316 883.065 expenses
Jumlah 1.441.970 291.254 71.928 1.805.152 Total
Pendapatan (beban) segmen - Income (expenses)
neto (1.385.857 ) 630.128 108.391 (647.338 ) of segment - net
Loss from
Rugi operasional (647.338 ) operations 515
Non-operating
Pendapatan non-operasional 69.896 income
Non-operating
Beban non-operasional (74.308 ) expenses
Loss before
Rugi sebelum beban pajak deferred income tax
penghasilan tangguhan (651.750 ) expense
Beban pajak penghasilan Deferred income tax
tangguhan (24.260 ) expense
Loss for the
Rugi tahun berjalan
(676.010 ) year
2014*
Kredit dan
Pendanaan Ekspor Impor/
Retail/ Loans and Treasury/ Jumlah/
Retail Funding Export Import Treasury Total
Pendapatan Income
Pendapatan bunga - 1.032.963 161.310 1.194.273 Interest income
Pendapatan operasional Other operating
lainnya 42.813 8.504 24.527 75.844 income
Jumlah 42.813 1.041.467 185.837 1.270.117 Total
Beban Expenses
Beban bunga 1.111.329 346 16.997 1.128.672 Interest expenses
Beban operasional Other operating
lainnya 432.483 171.767 39.326 643.576 expenses
Jumlah 1.543.812 172.113 56.323 1.772.248 Total
Pendapatan (beban) segmen - Income (expenses)
neto (1.500.999 ) 869.354 129.514 (502.131 ) of segment - net
Loss from
Rugi operasional (502.131 ) operations
Non-operating
Pendapatan non-operasional 15.284 income
Non-operating
Beban non-operasional (185.408 ) expenses
Loss before
Rugi sebelum manfaat pajak deferred income tax
penghasilan tangguhan (672.255 ) benefit
516 Manfaat pajak penghasilan Deferred income tax
tangguhan 8.508 benefit
Loss for the
Rugi tahun berjalan
(663.747 ) year
2015
Kredit dan
Pendanaan Ekspor Impor/
Retail/ Loans and Treasury/ Jumlah/
Retail Funding Export Import Treasury Total
Aset Assets
Aset segmen 478.787 9.341.411 3.007.046 12.827.244 Segment assets
Aset yang belum Unallocated
dialokasikan 356.259 assets
Jumlah aset 13.183.503 Total assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segmen 11.697.140 47.208 378.495 12.122.843 Segment liabilities
Liabilitas yang belum Unallocated
dialokasikan 62.507 liabilities
Jumlah liabilitas 12.185.350 Total liabilities
43. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan) 43. OPERATING SEGMENT INFORMATION (continued)
2014 *
Kredit dan
Pendanaan Ekspor Impor/
Retail/ Loans and Treasury/ Jumlah/
Retail Funding Export Import Treasury Total
Aset Assets
Segment
Aset segmen 377.442 7.372.328 4.592.259 12.342.029 assets
Aset yang belum Unallocated
dialokasikan - - - 346.859 assets
Jumlah aset 12.688.888 Total assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segmen 11.558.772 48.782 48.745 11.656.299 Segment liabilities
Liabilitas yang
belum Unallocated
dialokasikan 33.571 liabilities
Jumlah liabilitas 11.689.870 Total liabilities
Jumlah aset** 10.480.164 1.986.615 246.161 234.643 134.856 6.233 13.088.672 Total assets**
2014*
Jakarta/ Jawa/ Sumatera/ Sulawesi/ Bali/ Kalimantan/ Jumlah/
Keterangan Jakarta Java Sumatera Sulawesi Bali Kalimantan Total Descriptions
Pendapatan: Income:
Pendapatan Interest income
bunga dan and other
operasional operating
lainnya 1.024.606 145.547 59.529 3.781 35.978 676 1.270.117 income
Beban: Expenses:
Beban bunga
dan Interest and
operasional other operating
lainnya (1.435.987 ) (166.863 ) (124.003 ) (23.238 ) (18.500 ) (3.657 ) (1.772.248 ) expenses
Loss
Rugi from
operasional (411.381 ) (21.316 ) (64.474 ) (19.457 ) 17.478 (2.981 ) (502.131 ) operations
Rugi
tahun Loss for
berjalan (573.723 ) (45.426 ) (29.208 ) (14.787 ) 873 (1.476 ) (663.747 ) the year
Jumlah aset** 10.543.233 1.097.449 523.612 144.346 242.816 26.626 12.578.082 Total assets**
Kerangka manajemen risiko Bank mencakup The framework of the Bank’s risk management
keseluruhan lingkup aktivitas usaha, transaksi comprises all business activities, transactions
dan produk Bank termasuk produk atau aktivitas and products of the Bank including new products
baru berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar or activities based on basic risk management
pengelolaan risiko yang berlaku dengan principles by maintaining the effective balance of
menjaga keseimbangan antara fungsi business controlling function and clear business
pengendalian usaha yang efektif serta kebijakan management policy.
yang jelas dalam pengelolaan risiko.
Kerangka dasar manajemen risiko Bank The basic framework of risk management is
merupakan bagian integral dari proses an integral part of the risk management process
manajemen risiko dalam pengelolaan bisnis dan in business management and operations of the
operasional Bank yang meliputi 4 (empat) pilar Bank which includes 4 (four) pillars as follows:
yaitu:
b. Untuk pelaksanaan tugas dan tanggung b. To support its duties and responsibilities,
jawabnya, Direksi membentuk Komite the Board of Directors established the
sebagai berikut: following Committees:
- Komite Pemantau Risiko - Risk Monitoring Committee
- Komite Audit - Audit Committee
- Komite Remunerasi dan Nominasi - Remuneration and Nomination
Committee
519
c. Untuk pelaksanaan tugas dan tanggung c. To support its duties and responsibilities,
jawabnya, Direksi membentuk Komite the Board of Directors formed a Risk
Manajemen Risiko (KMR) dengan Sub Management Committee (RMC) with
Komite sebagai berikut: Sub Committees as follows:
- Sub Komite Credit Risk - Credit Risk Sub Committee
- Sub Komite Operational Risk - Operational Risk Sub Committee
Kerangka dasar manajemen risiko Bank The basic framework of risk management is
merupakan bagian integral dari proses an integral part of the risk management process
manajemen risiko dalam pengelolaan bisnis dan in business management and operations of the
operasional Bank yang meliputi 4 (empat) pilar Bank which includes 4 (four) pillars as follows:
yaitu: (lanjutan) (continued)
a. Seluruh aktivitas Bank dan setiap a. All of the Bank’s activities and any
produk/jasa Bank harus memiliki products/services should have a clear
pedoman dan prosedur yang ditetapkan guideline and procedure which is in line
secara jelas dan cakupannya sejalan with the Bank’s vision, mission and
dengan visi, misi dan strategi bisnis business strategy.
Bank.
b. Kebijakan Umum Manajemen Risiko b. The General Policy Risk Management
disusun untuk memenuhi perkembangan is prepared to meet the latest
terkini dalam industri perbankan yang developments of banking industry which
berpengaruh pada semakin affects complexity of the risk in the
kompleksnya risiko kegiatan usaha Bank’s business activities.
Bank.
c. Kebijakan Umum Manajemen Risiko c. The General Policy Risk Management is
tersebut secara terus menerus akan continously being upgraded for the
disesuaikan dengan perubahan changes in the rules and regulations of
520 peraturan dan ketentuan eksternal/ external/internal regulator as well.
regulator maupun internal.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, 3. Sufficiency of identification process,
pemantauan dan pengendalian risiko, serta measurement, monitoring and risk control,
sistem informasi manajemen risiko. also risk management information system.
4. Sistem pengendalian internal yang efektif 4. Effective internal control system in the
dalam pelaksanaan kegiatan operasional implementation of the Bank’s operations.
Bank.
Sistem pengendalian internal Bank yang A reliable and effective internal control
andal dan efektif menjadi tanggung jawab system of the Bank is the responsibility of all
dari seluruh unit kerja operasional dan unit operational and supporting units as well as
kerja pendukung serta satuan kerja audit internal audit division.
intern.
Bank membentuk Komite ALCO yang The Bank set up the ALCO Committee which is
bertanggung jawab dalam menetapkan strategi responsible for determining strategy in the
dalam pengelolaan aset dan liabilitas Bank management of the Bank’s assets and liabilities
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. in accordance with applicable regulations.
Assets and Liabilities Committee (ALCO) tidak Assets and Liabilities Committee (ALCO) is
lagi merupakan Sub Komite dari KMR melainkan no longer a Sub Committee of Risk
Komite tersendiri yang bertanggung jawab Management Committee (RMC) but a separate
kepada Direksi. Committee which is responsible to the Board of
Directors.
III. Profil Risiko III. Risk Profile
Bank menyadari bahwa untuk mempertahankan The Bank realized that in order to maintain and
dan meningkatkan kinerja yang baik, maka improve good performance, the risk exposures
risiko-risiko yang dihadapi perlu dikendalikan need to be controlled properly, where in
secara baik, dimana di dalam kegiatannya selalu its business activities there is always
terdapat risiko yang melekat (inherent), yaitu an inherent risk, which is in the credit risk,
dalam bentuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko liquidity risk, market risk, operational risk, legal
pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko risk, reputation risk, strategic risk, and
reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan. compliance risk. The details of these risks are
Rincian risiko-risiko tersebut adalah sebagai as follows:
berikut:
Risiko kredit adalah risiko yang timbul Credit risk is risk arise from the loss or
sebagai akibat kegagalan atau potensi potential loss of the customers/counterparty
kegagalan nasabah/counterparty dalam to fulfill its obligations in accordance with the
memenuhi kewajibannya secara penuh agreement, either due to inability, delibrate
sesuai perjanjian, baik karena tidak mampu intention to default or other causes, which
ataupun tidak mempunyai niat baik atau results for the Bank to suffer losses.
karena sebab-sebab lain, sehingga Bank
mengalami kerugian.
2015 2014
Rekening administratif Administrative accounts
Bank garansi yang
diterbitkan (447.064 ) (723.170 ) Bank guarantees issued
Fasilitas kredit yang belum
digunakan (137.957 ) (193.974 ) Unused loans facilities
L/C yang masih beredar (33.797 ) (8.989 ) Outstanding irrevocable L/C
Jumlah (618.818) (926.133 ) Total
2015
Perusahaan
Lainnya dan
Jasa-jasa Perorangan/
Dunia Other
Usaha/ Companies
Pemerintah/ Bank/ Perindustrian/ Business and Jumlah/
Government Bank Manufacturing Services Individual Total
Current accounts
Giro pada Bank with Bank
Indonesia 880.957 - - - - 880.957 Indonesia
Giro pada bank Current accounts
lain - 424.643 - - - 424.643 with other banks
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain 169.922 292.173 - - - 462.095 and other banks
Surat-surat berharga 1.076.668 113.736 - - 49.665 1.240.069 Marketable securities
Tagihan derivatif
Kredit yang diberikan
-
-
2.839
5.410
-
5.183.573
-
231.152
-
3.947.086
2.839
9.367.221
Derivative receivables
Loans
523
Acceptances
Tagihan akseptasi - - 46.211 587.034 - 633.245 receivable
Pendapatan bunga yang Accrued interest
masih akan diterima 4.525 92 24.661 849 22.933 53.060 income
Aset lain-lain 33.914 - - 10.890 11.240 56.044 Other assets
Jumlah 2.165.986 838.893 5.254.445 829.925 4.030.924 13.120.173 Total
2014
Perusahaan
Lainnya dan
Jasa-jasa Perorangan/
Dunia Other
Usaha/ Companies
Pemerintah/ Bank/ Perindustrian/ Business and Jumlah/
Government Bank Manufacturing Services Individual Total
Current accounts
Giro pada Bank with Bank
Indonesia 1.321.263 - - - - 1.321.263 Indonesia
Giro pada bank Current accounts
lain - 147.484 - - - 147.484 with other banks
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain 1.135.818 300.001 - - - 1.435.819 and other banks
Surat-surat berharga 1.684.151 904.105 - - - 2.588.256 Marketable securities
Tagihan derivatif - 117 - - - 117 Derivative receivables
Kredit yang diberikan - 12.435 4.459.799 225.195 3.146.873 7.844.302 Loans
Acceptances
Tagihan akseptasi - - 47.756 723.098 - 770.854 receivable
Pendapatan bunga yang Accrued interest
masih akan diterima 1.501 976 5.470 270 25.213 33.430 income
Aset lain-lain 12.001 - - - 4.964 16.965 Other assets
Jumlah 4.154.734 1.365.118 4.513.025 948.563 3.177.050 14.158.490 Total
2015
Lembaga
Pemerintah Keuangan
(termasuk bukan bank/
BI)/ Non-bank
Government Bank/ Financial Perusahaan/ Perorangan/ Jumlah/
Keterangan (include BI) Bank Institutions Corporate Individual Total Description
Rekening Administrative
administratif accounts
Bank
Bank garansi yang guarantees
diterbitkan - - 253.978 188.325 4.761 447.064 issued
Fasilitas kredit
yang belum Unused loans
digunakan - - 104.042 906 33.009 137.957 facilities
Outstanding
L/C yang masih irrevocable
524 beredar - - - 33.797 - 33.797 L/C
Jumlah - - 358.020 223.028 37.770 618.818 Total
2014
Lembaga
Pemerintah Keuangan
(termasuk bukan bank/
BI)/ Non-bank
Government Bank/ Financial Perusahaan/ Perorangan/ Jumlah/
Keterangan (include BI) Bank Institutions Corporate Individual Total Description
Rekening Administrative
administratif accounts
Bank
Bank garansi yang guarantees
diterbitkan - - 312.823 402.694 7.653 723.170 issued
Fasilitas kredit
yang belum Unused loans
digunakan - - 371 18 193.585 193.974 facilities
Outstanding
L/C yang masih irrevocable
beredar - - - 8.989 - 8.989 L/C
Jumlah - - 313.194 411.701 201.238 926.133 Total
2015
Luar DKI
Jakarta/
DKI Jakarta/ Outside of
Special City Special City Jumlah/
of Jakarta of Jakarta Total
Aset Assets
Current accounts with Bank
Giro pada Bank Indonesia 880.957 - 880.957 Indonesia
Current accounts with other
Giro pada bank lain 424.633 10 424.643 banks
Penempatan pada Bank Placements with
Indonesia dan Bank Indonesia
bank lain 462.095 - 462.095 and other banks
Surat-surat berharga 1.240.069 - 1.240.069 Marketable securities
Tagihan derivatif 2.839 - 2.839 Derivative receivables 525
Kredit yang diberikan 6.854.881 2.512.340 9.367.221 Loans
Tagihan akseptasi 519.626 113.619 633.245 Acceptances receivable
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima 38.971 14.089 53.060 Accrued interest income
Aset lain-lain 56.044 - 56.044 Other assets
Jumlah Aset 10.480.115 2.640.058 13.120.173 Total Assets
2014
Luar DKI
Jakarta/
DKI Jakarta/ Outside of
Special City Special City Jumlah/
of Jakarta of Jakarta Total
Aset Assets
Current accounts with Bank
Giro pada Bank Indonesia 1.321.263 - 1.321.263 Indonesia
Current accounts with other
Giro pada bank lain 146.048 1.436 147.484 banks
Penempatan pada Bank Placements with
Indonesia dan Bank Indonesia
bank lain 1.435.818 1 1.435.819 and other banks
Surat-surat berharga 2.588.256 - 2.588.256 Marketable securities
Tagihan derivatif 117 - 117 Derivative receivables
Kredit yang diberikan 5.760.939 2.083.363 7.844.302 Loans
Tagihan akseptasi 470.646 300.208 770.854 Acceptances receivable
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima 19.863 13.567 33.430 Accrued interest income
Aset lain-lain 16.965 - 16.965 Other assets
Jumlah Aset 11.759.915 2.398.575 14.158.490 Total Assets
2015
Luar DKI
DKI Jakarta/
Jakarta/ Outside of
Special City Special City Jumlah/
Keterangan of Jakarta of Jakarta Total Description
Rekening administratif Administrative accounts
Bank garansi yang
diterbitkan 186.912 260.152 447.064 Bank guarantees issued
Fasilitas kredit yang belum
digunakan 56.258 81.699 137.957 Unused loans facilities
L/C yang masih beredar 33.797 - 33.797 Outstanding irrevocable L/C
Jumlah 276.967 341.851 618.818 Total
2014
526 Luar DKI
DKI Jakarta/
Jakarta/ Outside of
Special City Special City Jumlah/
Keterangan of Jakarta of Jakarta Total Description
Rekening administratif Administrative accounts
Bank garansi yang
diterbitkan 711.207 11.963 723.170 Bank guarantees issued
Fasilitas kredit yang belum
digunakan 128.600 65.374 193.974 Unused loans facilities
L/C yang masih beredar 8.989 - 8.989 Outstanding irrevocable L/C
Jumlah 848.796 77.337 926.133 Total
Beberapa langkah yang telah dilakukan There are several actions which have
untuk mengantisipasi risiko kredit adalah: been taken to anticipate the credit risk:
Beberapa langkah yang telah dilakukan There are several actions which have
untuk mengantisipasi risiko kredit adalah: been taken to anticipate the credit risk:
(lanjutan) (continued)
Beberapa langkah yang telah dilakukan There are several action which have
untuk mengantisipasi risiko kredit adalah: been taken to anticipate the credit risk:
(lanjutan) (continued)
Beberapa langkah yang telah dilakukan There are several action which have
untuk mengantisipasi risiko kredit adalah: been taken to anticipate the credit risk:
(lanjutan) (continued)
Setelah adanya persetujuan kredit tersebut, After there was an approval of the loan, then
maka Surat Penawaran Kredit diberikan the debtor is proposed an Offering Letter of
kepada debitur dan dilanjutkan dengan Credit, and continued by signing on the loan
penandatanganan perjanjian kredit, agreement, binding of collateral and
pengikatan agunan dan penutupan asuransi collateral insurance. After the process is
agunan. Setelah proses tersebut maka continued with the documentation and credit
dilanjutkan dengan proses dokumentasi dan administration, funds transferred, followed
administrasi kredit, melakukan pencairan, by monitoring and reporting of credit.
dilanjutkan dengan monitoring serta
pelaporan kredit.
Jaminan dan perlindungan kredit lainnya Collateral and other credit protection
Bank menerapkan berbagai kebijakan dan The Bank implements policies and practices
praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik to mitigate the credit risk. The general
yang umum dilakukan adalah dengan banking practice is to cover with collateral
meminta agunan sebagai uang muka. Bank as an advance. The Bank implements
menerapkan berbagai panduan atas jenis- guidelines on the acceptability of specific
jenis agunan yang dapat diterima dalam classes of collateral or credit risk mitigation.
rangka memitigasi risiko kredit. Jenis-jenis The principal collateral types for loans are
agunan atas pinjaman yang diberikan antara as follows: mortgage over residential
lain adalah: hipotek atas properti hunian, properties, collaterals over business assets
agunan atas aset usaha seperti tanah dan such as land and buildings, inventories and
bangunan, persediaan dan piutang usaha, accounts receivable, collaterals over
agunan atas instrumen keuangan. financial instruments.
Kualitas kredit per golongan aset Credit quality per class of financial
keuangan assets
Kualitas kredit aset keuangan dikelola oleh The credit quality of financial assets is
Bank dengan menggunakan pedoman dari managed by the Bank using guidance from
Bank Indonesia. Kualitas kredit berdasarkan Bank Indonesia. The credit quality by class
golongan aset yang memiliki risiko kredit of assets that has a credit risk refers to the
mengacu pada hasil penilaian dari lembaga assessment of external agencies as 531
pemeringkat eksternal yang ditetapkan oleh stipulated by Bank Indonesia.
Bank Indonesia.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended December 31, 2015, the
31 Desember 2015, Bank mengakui Bank recognized loss on the sale of
kerugian atas penjualan agunan yang foreclosed assets amounting to Rp 17,623.
diambil alih sebesar Rp 17.623.
Pertimbangan utama untuk penilaian The main considerations for the impairment
penurunan nilai kredit yang diberikan of loan includes any principal or interest
termasuk pembayaran-pembayaran pokok payment default for more than 90 (ninety)
atau bunga yang menunggak lebih dari days or any problems or breaches of
90 (sembilan puluh) hari atau kesulitan atau loan agreement. The Bank implements
pelanggaran yang diketahui dari persyaratan evaluation of impairment assessment in two
yang terdapat dalam kontrak. Bank areas: individually assessed allowances and
melakukan penilaian penurunan nilai dalam collectively assessed allowances.
dua area: penilaian penyisihan penurunan
nilai individual dan penilaian penyisihan
penurunan nilai kolektif.
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan The following is credit risk based on
klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada allowance for impairment losses
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: assessment classification as of
December 31, 2015 and 2014:
2015
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
2014
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
2015
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
2014
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
533
Rupiah 69.274 - 69.274 Rupiah
Mata uang asing 77.492 718 78.210 Foreign currencies
Jumlah 146.766 718 147.484 Total
Cadangan
kerugian Allowance for
penurunan nilai - (718 ) (718 ) impairment losses
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Placements with Bank Indonesia and Other
Lain Banks
2015
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
Rupiah Rupiah
Interbank call Interbank call
money 462.095 - 462.095 money
Cadangan
kerugian Allowance for
penurunan nilai - - - impairment losses
Jumlah - neto 462.095 - 462.095 Total - net
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Placements with Bank Indonesia and Other
Lain (lanjutan) Banks (continued)
2014
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
Rupiah Rupiah
Interbank call Interbank call
money 1.285.818 - 1.285.818 money
Deposito
berjangka 150.000 - 150.000 Time deposits
Tabungan 1 - 1 Savings deposits
Jumlah 1.435.819 - 1.435.819 Total
Cadangan
kerugian Allowance for
penurunan nilai - - - impairment losses
534 Jumlah - neto 1.435.819 - 1.435.819 Total - net
2015
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
Tersedia untuk
dijual 1.116.637 - 1.116.637 Available-for-sale
Diperdagangkan 123.432 - 123.432 Trading
Jumlah 1.240.069 1.240.069 Total
Cadangan
kerugian Allowance for
penurunan nilai - - - impairment losses
2014
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
Dimiliki hingga
jatuh tempo 1.543.475 904.105 2.447.580 Held-to-maturity
Tersedia untuk
dijual 125.592 - 125.592 Available-for-sale
Diperdagangkan 15.084 - 15.084 Trading
Jumlah 1.684.151 904.105 2.588.256 Total
Cadangan
kerugian Allowance for
penurunan nilai - (904.105 ) (904.105 ) impairment losses
Kredit kendaraan
bermotor 2.487.166 109.916 2.597.082 Vehicle loans
Pinjaman rekening Current accounts
koran 1.440.547 50.054 1.490.601 loans
Kredit modal kerja 1.258.186 47.487 1.305.673 Working capital loans
Kredit investasi 1.205.779 4.500 1.210.279 Investment loans
Kredit ekspor impor 882.778 67.250 950.028 Export import loans
Kredit pemilikan
rumah 264.301 8.546 272.847 Housing loans
Pinjaman karyawan 147 17 164 Employee loans
Lain-lain 1.480.394 60.153 1.540.547 Others
Jumlah 9.019.298 347.923 9.367.221 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (47.738 ) (142.904 ) (190.642 ) impairment losses
Jumlah - neto 8.971.560 205.019 9.176.579 Total - net
2014
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
Kredit kendaraan
bermotor 1.939.363 957 1.940.320 Vehicle loans
Pinjaman rekening Current accounts
koran 1.589.915 316.572 1.906.487 loans
Kredit modal kerja 1.225.481 95.762 1.321.243 Working capital loans
Kredit ekspor impor 550.478 327.427 877.905 Export import loans
Kredit investasi 761.789 157.265 919.054 Investment loans
Kredit pemilikan
rumah 268.202 60.633 328.835 Housing loans
Pinjaman karyawan 829 41 870 Employee loans
Lain-lain 548.104 1.484 549.588 Others
Jumlah 6.884.161 960.141 7.844.302 Total
Cadangan kerugian Allowance for
536 penurunan nilai (76.669 ) (532.961 ) (609.630 ) impairment losses
Jumlah - neto 6.807.492 427.180 7.234.672 Total - net
2015
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
2014
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/
Non-impaired Impaired Jumlah/Total
Rupiah - - - Rupiah
Mata uang asing 47.756 723.098 770.854 Foreign currency
Jumlah 47.756 723.098 770.854 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai - (666.746 ) (666.746 ) impairment losses
Jumlah - neto 47.756 56.352 104.108 Total - net
Tabel di bawah ini menunjukkan kualitas The table below shows the credit quality
kredit per jenis instrumen keuangan: per class of financial assets:
2015
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami Telah jatuh
penurunan nilai/ tempo tetapi
Neither past due nor impaired tidak
mengalami
Tingkat Tingkat Tingkat penurunan Mengalami
tinggi/ sedang/ rendah/ Tanpa nilai/ penurunan
High Standard Low peringkat/ Past due but nilai/ Jumlah/
grade grade grade Unrated not impaired Impaired Total
Aset Keuangan Financial Assets
Current accounts
Giro pada Bank Indonesia 880.957 - - - - - 880.957 with Bank Indonesia
Current accounts
Giro pada bank lain - - - 423.925 - 718 424.643 with other banks
Placements with
Penempatan pada Bank Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 462.095 - - - - - 462.095 and other banks
Marketable
Surat-surat berharga 163.401 - - 1.076.668 - - 1.240.069 securities
Derivative
Tagihan derivatif 2.839 - - - - - 2.839 receivables
Kredit yang diberikan - - - 8.975.670 43.628 347.923 9.367.221 Loans
Acceptances
Tagihan akseptasi - - - 46.211 - 587.034 633.245 receivable 537
Pendapatan bunga yang Accrued interest
masih akan diterima - - - 53.060 - - 53.060 income
Aset lain-lain - - - 56.044 - - 56.044 Other assets
Jumlah 1.509.292 - - 10.631.578 43.628 935.675 13.120.173 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (715.672 ) impairment losses
Jumlah - neto 12.404.501 Total - net
2014
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami Telah jatuh
penurunan nilai/ tempo tetapi
Neither past due nor impaired tidak
mengalami
Tingkat Tingkat Tingkat penurunan Mengalami
tinggi/ sedang/ rendah/ Tanpa nilai/ penurunan
High Standard Low peringkat/ Past due but nilai/ Jumlah/
grade grade grade Unrated not impaired Impaired Total
Aset Keuangan Financial Assets
Current accounts
Giro pada Bank Indonesia 1.321.263 - - - - - 1.321.263 with Bank Indonesia
Current accounts
Giro pada bank lain - - - 146.766 - 718 147.484 with other banks
Placements with
Penempatan pada Bank Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 1.435.819 - - - - - 1.435.819 and other banks
Marketable
Surat-surat berharga - - - 1.684.151 - 904.105 2.588.256 securities
Derivative
Tagihan derivatif 117 - - - - - 117 receivables
Kredit yang diberikan - - - 6.601.231 8.901 1.234.170 7.844.302 Loans
Acceptances
Tagihan akseptasi - - - 47.756 - 723.098 770.854 receivable
Pendapatan bunga yang Accrued interest
masih akan diterima 33.430 - - - - - 33.430 income
Aset lain-lain - - - 16.965 - - 16.965 Other assets
Jumlah 2.790.629 - - 8.496.869 8.901 2.862.091 14.158.490 Total
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (2.181.199 ) impairment losses
Jumlah - neto 11.977.291 Total - net
2014
31 sampai 61 sampai
Kurang dari dengan dengan
30 hari/ 60 hari/ 90 hari/
Less than 31 up to 61 up to Jumlah/
30 days 60 days 90 days Total
Korporasi 437 249 7.847 8.533 Corporate
Komersial/Usaha Commercial/Small
Kecil Menengah and Medium
(UKM) - - - - Enterprises (SME)_
Konsumen 368 - - 368 Consumer
Jumlah 805 249 7.847 8.901 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan The credit quality of loans that are neither
2014, rincian kualitas kredit yang diberikan past due nor impaired as of December 31,
yang belum jatuh tempo atau tidak 2015 and 2014 can be assessed by
mengalami penurunan nilai berdasarkan reference to the internal rating as follows:
rating internal adalah sebagai berikut:
2015
Modal kerja/
Working Investasi/ Konsumen/ Jumlah/
capital Investment Consumer Total
2014
Modal kerja/
Working Investasi/ Konsumen/ Jumlah/
capital Investment Consumer Total
539
Lancar 2.961.295 668.648 2.696.003 6.325.946 Current
Dalam perhatian
khusus 62.882 148.996 63.407 275.285 Special mention
Jumlah 3.024.177 817.644 2.759.410 6.601.231 Total
Risiko pasar adalah risiko pada laporan Market risk is risk on the statement of
posisi keuangan dan rekening administratif financial position and administrative
termasuk transaksi derivatif, akibat accounts, including derivative transactions,
perubahan secara keseluruhan dari kondisi due to overall changes in market conditions,
pasar, termasuk risiko perubahan harga including the risk of change of option price.
option. Risiko pasar melekat pada hampir Market inherent risk is almost in all Bank’s
seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik di events and activities in both of its banking
banking book maupun trading book. Bank book and trading book. The Bank manages
melakukan pengelolaan risiko pasar yang the market risk including interest rate risk
mencakup risiko suku bunga dan risiko nilai and foreign exchange risk.
tukar.
Potensi risiko suku bunga pada Bank Potential interest rate risk in the Bank is
cukup signifikan karena penyaluran significant because of the distribution of
dana selain dalam bentuk kredit, juga funds, other than loan, also included
berupa portofolio investasi pada surat investment portfolio in marketable
berharga. Kondisi ini akan menekan Net securities. This condition will reduce the
Interest Margin (NIM) saat suku bunga Net Interest Margin (NIM), when
dana cenderung meningkat. Beberapa interest rates of fund tend to increase.
antisipasi/strategi dan mitigasi risiko There are some anticipation/strategies
Bank dalam menyikapi kondisi ini, and the Bank’s risk mitigation in
antara lain, adalah sebagai berikut: addressing the issues, among others,
are as follows:
1. Bank melakukan perbaikan 1. The Bank makes improvement to
terhadap struktur komposisi aset the composition structure of
produktif dan non-produktifnya agar productive and non-productive
lebih menguntungkan posisi Bank. assets to make profit for the
Bank’s position.
2. Mengupayakan pengelolaan 2. Arrange the management of
struktur liabilitas Bank dalam Bank’s liabilities structure in
meningkatkan sumber pendanaan improving the long-term funding
jangka panjang, dengan jalan sources, by providing attractive
memberikan suku bunga yang and competitive interest rates on
540 menarik dan kompetitif pada time deposits for three months to
deposito tiga bulan hingga satu one year.
tahun.
3. Meningkatkan Dana Pihak Ketiga 3. Improve Third Party Funds of
(DPK) dari government funding government funding with the long-
dengan jangka waktu panjang. term period.
4. Menerapkan floating rate pada 4. Applying the floating rate on
pemberian kredit jenis tertentu, certain types of loans, so the risk
sehingga risiko penurunan suku of a decrease in interest rates will
bunga tidak membebani Bank dan not suffer the Bank, and on the
sebaliknya juga tidak akan other hand, will not charge to
membebani debitur jika suku bunga debtors if interest rates rise.
meningkat.
5. Memonitor perkembangan harga 5. Monitoring the development of the
pasar (market pricing) sekaligus market pricing and strengthen
memperkokoh kebijakan pricing policy of pricing assets and
aset maupun liabilitas melalui forum liabilities by meeting of Assets and
rapat Assets and Liabilities Liabilities Committee (ALCO) to
Committee (ALCO) dengan discuss some important
membahas beberapa perhitungan calculations such as cost of
penting seperti cost of money, base money, the base lending rate and
lending rate dan perhitungan other calculations. Thus, any
lainnya. Dengan demikian, setiap problems that occur in the Bank,
permasalahan yang terjadi di dalam especially with regard to interest
Bank khususnya yang berkaitan rate risk can be anticipated as
dengan risiko suku bunga dapat early as possible.
diantisipasi sedini mungkin.
6. Melakukan monitoring atas 6. Conduct monitoring of liquidity,
likuiditas, aktivitas dan risk limit activity and risk limitation of
Divisi Treasury secara harian dan Treasury Division on daily basis
melaporkannya ke Direksi. and report to the Board of
Directors.
Persentase/Percentage (%)
2015 2014
Aset Assets
Giro pada bank lain 0,49 2,72 Current accounts with other banks
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia dan Bank Indonesia and
bank lain 5,57 5,01 other banks
Surat-surat berharga 7,19 7,12 Marketable securities
Kredit yang diberikan 14,02 13,15 Loans
Liabilitas Liabilities
Tabel berikut menyajikan aset dan The following table presents the interest
liabilitas keuangan yang memiliki tingkat bearing financial assets and liabilities at
suku bunga pada nilai tercatat pada the carrying amount as of December 31,
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, 2015 and 2014, which are categorized
yang dikategorikan berdasarkan tanggal by the earlier contractual repricing or
kontraktual perubahan tingkat suku maturity dates:
bunga atau tanggal jatuh tempo, mana
yang lebih dahulu:
2015
6 bulan
sampai 1 tahun 2 tahun
dengan sampai sampai
Kurang dari 12 bulan/ dengan dengan Lebih dari
6 bulan/ 6 months 2 tahun/ 5 tahun/ 5 tahun/
Less than until 1 year until 2 years until More than Jumlah/
Keterangan 6 months 12 months 2 years 5 years 5 years Total Description
Deposits from
Simpanan nasabah 10.712.064 308.715 - - - 11.020.779 customers
Simpanan dari bank Deposits from
lain 371.894 6.600 - - - 378.494 other banks
Pinjaman subordinasi - - - 344.625 - 344.625 Subordinated loan
Jumlah liabilitas Total financial
keuangan 11.083.958 315.315 - 344.625 - 11.743.898 liabilities
Jumlah selisih Total interest
penilaian bunga (7.679.865 ) 2.139.492 908.457 2.763.725 1.618.321 (249.870 ) repricing gap
2014
6 bulan
sampai 1 tahun 2 tahun
dengan sampai sampai
Kurang dari 12 bulan/ dengan dengan Lebih dari
6 bulan/ 6 months 2 tahun/ 5 tahun/ 5 tahun/
Less than until 1 year until 2 years until More than Jumlah/
Keterangan 6 months 12 months 2 years 5 years 5 years Total Description
Deposits from
Simpanan nasabah 10.619.585 407.154 - - - 11.026.739 customers
Simpanan dari bank Deposits from
lain 47.645 1.100 - - - 48.745 other banks
Jumlah liabilitas Total financial
keuangan 10.667.230 408.254 - - - 11.075.484 liabilities
Jumlah selisih Total interest
penilaian bunga (6.390.911 ) 1.990.183 2.159.028 1.922.769 1.259.308 940.377 repricing gap
542 Analisis atas sensitivitas Bank, berupa An analysis of the Bank’s sensitivity, in
perubahan pendapatan bunga neto term of net interest income changes for
sampai dengan 1 (satu) tahun ke the whole 1 (one) year ahead as
depan, atas kenaikan atau penurunan an impact of the increase or decrease
tingkat suku bunga pasar, dengan in market interest rates, by assuming
asumsi bahwa tidak ada pergerakan no asymmetrical movement in curves
asimetris pada kurva imbal hasil dan and a constant statement of financial
laporan posisi keuangan yang tetap position is as follows:
adalah sebagai berikut:
IDR USD
Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan
rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata
suku bunga suku bunga suku bunga suku bunga
sebesar sebesar sebesar sebesar
4%/ 4%/ 3,59%/ 3,59%/
Increase in Decrease in Increase in Decrease in
average average average average
interest rate interest rate interest rate interest rate
of 4% of 4% of 3.59% of 3.59%
2015 2015
Sensitivitas atas
proyeksi pendapatan Sensitivity of projected
bunga - neto (228.437) 228.437 (602) 602 net interest income_
IDR USD
Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan
rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata
suku bunga suku bunga suku bunga suku bunga
sebesar sebesar sebesar sebesar
4%/ 4%/ 3,59%/ 3,59%/
Increase in Decrease in Increase in Decrease in
average average average average
interest rate interest rate interest rate interest rate
of 4% of 4% of 3.59% of 3.59%
2014 2014
Sensitivitas atas
proyeksi pendapatan Sensitivity of projected
bunga - neto (152.889 ) 152.889 (1.148 ) 1.148 net interest income_
Beberapa langkah yang telah dilakukan There are several steps which have
untuk mengantisipasi risiko pasar been taken to anticipate market risk as
adalah: follows:
1. Senantiasa melakukan monitoring 1. Always monitoring the price
pergerakan harga dari portofolio movement of the Bank’s investment
investasi Bank, sehingga dapat portfolio, so action can be taken as
segera diambil tindakan sedini early as possible if there is
mungkin jika terjadi indikasi an adverse indication through
merugikan melalui Market to Market. Market to Market.
2. Mengelola dan melakukan mitigasi 2. Managing and mitigating
risiko konsentrasi dengan membuat concentration risk by making the
aturan yang lebih jelas mengenai rules clearly regarding the
batas transaksi mulai dari batas transaction boundary from the
pemutus, batas antar bank, limit boundary breakers, limit inter-bank,
dealer, batas per sektor ekonomi, dealers limit, the limit per economic
geografi dan lain-lain. sector, geography and etc.
3. Melakukan analisa yang mendalam 3. Performing an in-depth analysis
(rating, maturity, issuer, underlying (rating, maturity, issuer, underlying
transaction, listed dan market price) transaction, listed and market price)
sebelum melakukan investasi. before investing.
2015
Dolar
Amerika
Serikat/ Euro Dolar Dolar
United Eropa/ Singapura/ Australia/
States European Singapore Australian Lain-lain/ Jumlah/
Dollar Euro Dollar Dollar Others Total
Aset Assets
Kas 54.387 6.330 18.040 2.646 6.178 87.581 Cash
Current accounts
Giro pada Bank with Bank
Indonesia 130.957 - - - - 130.957 Indonesia
Current accounts
Giro pada bank lain - with other
bruto 248.549 7.231 52.568 13.999 30.235 352.582 banks - gross
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain 117.173 - - - - 117.173 and other banks
Surat-surat berharga 33.998 - - - - 33.998 Marketable securities
Tagihan derivatif 2.839 - - - - 2.839 Derivative receivables
Kredit yang diberikan 1.227.810 - - - - 1.227.810 Loans
Acceptances
Tagihan akseptasi 607.394 - - - - 607.394 Receivable
Pendapatan bunga
yang masih akan Accrued interest
diterima 2.591 - - - - 2.591 Income
Aset lain-lain 45.803 7.790 - - - 53.593 Other assets
Sub jumlah 2.471.501 21.351 70.608 16.645 36.413 2.616.518 Sub total
2015
Dolar
Amerika
Serikat/ Euro Dolar Dolar
United Eropa/ Singapura/ Australia/
States European Singapore Australian Lain-lain/ Jumlah/
Dollar Euro Dollar Dollar Others Total
Liabilitas Liabilities
Simpanan Deposits from
nasabah 1.308.976 11.155 60.013 17.897 30.451 1.428.492 customers
Liabilitas derivatif 53 - - - - 53 Derivative payables
Liabilitas akseptasi 20.360 - - - - 20.360 Acceptances payable
Bunga masih Accrued interest
harus dibayar 798 10 91 6 - 905 expenses
Beban masih harus
dibayar dan Accrued expenses
liabilitas lain-lain 958 290 - - 700 1.948 and other liabilities
Pinjaman subordinasi 344.625 - - - - 344.625 Subordinated loan
Obligasi konversi 206.775 - - - - 206.775 Convertible bonds
Sub jumlah 1.882.545 11.455 60.104 17.903 31.151 2.003.158 Sub total
Laporan posisi Statement of
keuangan - financial
neto 588.956 9.896 10.504 (1.258 ) 5.262 613.360 position - net
2014
Dolar 545
Amerika
Serikat/ Euro Dolar Dolar
United Eropa/ Singapura/ Australia/
States European Singapore Australian Lain-lain/ Jumlah/
Dollar Euro Dollar Dollar Others Total
Aset Assets
Kas 90.894 6.848 20.670 1.530 4.953 124.895 Cash
Current accounts
Giro pada Bank with Bank
Indonesia 117.658 - - - - 117.658 Indonesia
Current accounts
Giro pada bank lain - with other
bruto 59.902 2.048 10.814 791 4.655 78.210 banks - gross
Surat-surat berharga 904.105 - - - - 904.105 Marketable securities
Tagihan derivatif 110 - - 7 - 117 Derivative receivables
Kredit yang diberikan 1.192.414 - - - - 1.192.414 Loans
Acceptances
Tagihan akseptasi 770.854 - - - - 770.854 receivable
Pendapatan bunga
yang masih akan Accrued interest
diterima 1.836 - - - - 1.836 income
Aset lain-lain 78.647 7.765 - - - 86.412 Other assets
Sub jumlah 3.216.420 16.661 31.484 2.328 9.608 3.276.501 Sub total
Liabilitas Liabilities
Simpanan Deposits from
nasabah 963.975 4.641 32.667 11.855 13.846 1.026.984 customers
Liabilitas derivatif 126 - - - - 126 Derivative payables
Liabilitas akseptasi 47.756 - - - - 47.756 Acceptances payable
Bunga masih Accrued interest
harus dibayar 635 - 16 4 - 655 expenses
Beban masih harus
dibayar dan Accrued expenses
liabilitas lain-lain 214.609 301 1 - 25 214.936 and other liabilities
Obligasi konversi 185.775 - - - - 185.775 Convertible bonds
Sub jumlah 1.412.876 4.942 32.684 11.859 13.871 1.476.232 Sub total
Laporan posisi Statement of
keuangan - financial
neto 1.803.544 11.719 (1.200 ) (9.531 ) (4.263 ) 1.800.269 position - net
Tabel di bawah ini menggambarkan The table below indicates the foreign
posisi mata uang asing atas aset dan currency position of non-trading
liabilitas moneter yang tidak monetary assets and liabilities as of
diperdagangkan pada tanggal December 31, 2015 and 2014 which
31 Desember 2015 dan 2014 dimana the Bank has significant exposure
Bank memiliki risiko yang signifikan against its forecast cash flows. The
terhadap arus kas masa depan. Analisis analysis calculates the effect of
tersebut menghitung pengaruh dari a reasonably possible movement of the
pergerakan wajar mata uang asing yang currency rate against the Indonesian
memungkinkan terhadap Rupiah, Rupiah, with all variables held
dengan seluruh variabel lain dianggap constant, on the statement of profit or
konstan, terhadap laporan laba rugi dan loss and other comprehensive income
penghasilan komprehensif lain (akibat (due to change in the fair value of
adanya perubahan nilai wajar aset dan currency sensitive non trading
liabilitas moneter yang tidak monetary assets and liabilities) and
diperdagangkan yang sensitif terhadap equity (due to changes in fair value of
nilai tukar) dan ekuitas (akibat adanya financial assets and liabilities are
perubahan nilai wajar atas aset dan categorized as available-for-sale).
liabilitas keuangan yang termasuk
kategori tersedia untuk dijual).
546
2015
Kenaikan/
(penurunan) dalam nilai Sensitivitas terhadap
tukar/ laporan laba rugi/
Increase/(decrease) Sensitivity of profit or
in exchange rate loss
Mata uang Currency
Dolar Amerika Serikat 10/(10) (62.3)/62.3 United States Dollar
Poundsterling Inggris 10/(10) 0.2/(0.2) Great Britain Poundsterling
Euro Eropa 10/(10) (0.4)/0.4 European Euro
2014
Kenaikan/
(penurunan) dalam nilai Sensitivitas terhadap
tukar/ laporan laba rugi/
Increase/(decrease) Sensitivity of profit or
in exchange rate loss
Mata uang Currency
Dolar Amerika Serikat 10/(10) 32.5/(32.5) United States Dollar
Poundsterling Inggris 10/(10) 0.2/(0.2) Great Britain Poundsterling
Euro Eropa 10/(10) 2.1/(2.1) European Euro
Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul Liquidity risk is defined as the current and
dari ketidakmampuan Bank dalam prospective risk to earnings or capital
memenuhi kewajiban arus kas yang bersifat arising from the Bank’s inability to meet its
kontraktual baik untuk saat ini maupun di current and future contractual cash flows or
masa yang akan datang atau kewajiban regulatory obligations when they are due
yang diharuskan peraturan yang telah jatuh without affecting daily operations and
tempo tanpa mempengaruhi aktivitas harian incurring unacceptable losses.
dan menimbulkan kerugian yang tidak dapat
diterima.
Beberapa strategi yang dilakukan Bank The Bank carried out several strategies to
untuk mengantisipasi risiko tersebut, antara manage the risks which, among others, are
lain, adalah: as follows:
Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas The maturity analysis of assets and
(sebelum cadangan kerugian penurunan liabilities (before allowance for impairment
nilai) menurut kelompok jatuh temponya losses) by maturity groups based on the
berdasarkan periode yang tersisa sampai remaining period until the maturity date as
dengan tanggal jatuh temponya pada of December 31, 2015 and 2014 is as
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah follows:
sebagai berikut:
2015
Lebih dari Lebih dari Lebih dari
Kurang dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan
atau sampai sampai sampai sampai
dengan dengan dengan dengan
1 bulan/ 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/
Less than More than More than More than Lebih dari
1 month 1 month 3 months 6 months 12 bulan/
or up to up to up to up to More than Jumlah/
1 month 3 months 6 months 12 months 12 months Amount
Aset Assets
Kas 212.799 - - - - 212.799 Cash
Giro pada Bank Current accounts
Indonesia 880.957 - - - - 880.957 with Bank Indonesia
Current accounts
Giro pada bank lain 424.643 - - - - 424.643 with other banks
Penempatan pada Placements with Bank
548 Bank Indonesia
dan bank lain 462.095 - - - - 462.095
Indonesia and
other banks
Marketable
Surat-surat berharga 249.082 392.290 192.790 - 405.907 1.240.069 securities
Derivative
Tagihan derivatif - 2.839 - - - 2.839 receivables
Kredit yang diberikan 559.461 652.529 958.487 1.967.523 5.229.221 9.367.221 Loans
Acceptances
Tagihan akseptasi 4.188 25.017 17.006 - 587.034 633.245 receivable
Pendapatan bunga
yang masih Accrued interest
akan diterima 88 1 26 2.506 50.439 53.060 income
Aset lain-lain - - - 44.804 11.240 56.044 Other assets
Jumlah aset 2.793.313 1.072.676 1.168.309 2.014.833 6.283.841 13.332.972 Total assets
Liabilitas Liabilities
Obligations due
Liabilitas segera 8.844 - - - - 8.844 immediately
Deposits from
Simpanan nasabah 7.385.405 3.012.419 314.240 308.715 - 11.020.779 customers
Simpanan dari bank Deposits from other
lain 378.494 - - - - 378.494 banks
Liabilitas derivatif - 53 - - - 53 Derivative payables
Acceptances
Liabilitas akseptasi 4.188 25.017 17.006 - - 46.211 payable
Bunga masih harus Accrued interest
dibayar 42.646 - - - - 42.646 expenses
Pinjaman subordinasi - - - - 344.625 344.625 Subordinated loan
Jumlah liabilitas 7.819.577 3.037.489 331.246 308.715 344.625 11.841.652 Total liabilities
Aset (liabilitas) - Assets (liabilities) -
neto (5.026.264 ) (1.964.813 ) 837.063 1.706.118 5.939.216 1.491.320 net
2014
Lebih dari Lebih dari Lebih dari
Kurang dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan
atau sampai sampai sampai sampai
dengan dengan dengan dengan
1 bulan/ 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/
Less than More than More than More than Lebih dari
1 month 1 month 3 months 6 months 12 bulan/
or up to up to up to up to More than Jumlah/
1 month 3 months 6 months 12 months 12 months Amount
Aset Assets
Kas 221.699 - - - - 221.699 Cash
Giro pada Bank Current accounts
Indonesia 1.321.263 - - - - 1.321.263 with Bank Indonesia
Current accounts
Giro pada bank lain 147.484 - - - - 147.484 with other banks
Penempatan pada Placements with Bank
Bank Indonesia Indonesia and
dan bank lain 1.285.819 150.000 - - - 1.435.819 other banks
Marketable
Surat-surat berharga 653.713 563.444 294.009 441.014 636.076 2.588.256 securities
Derivative
Tagihan derivatif 117 - - - - 117 receivables
Kredit yang diberikan 786.293 761.218 734.396 1.266.071 4.296.324 7.844.302 Loans
Acceptances
Tagihan akseptasi 3.041 32.955 11.760 - 723.098 770.854 receivable
Pendapatan bunga
yang masih Accrued interest
akan diterima 198 4.896 3.367 4.204 20.765 33.430 income 549
Aset lain-lain - - - 12.001 4.964 16.965 Other assets
Jumlah aset 4.419.627 1.512.513 1.043.532 1.723.290 5.681.227 14.380.189 Total assets
Liabilitas Liabilities
Obligations due
Liabilitas segera 6.077 - - - - 6.077 immediately
Deposits from
Simpanan nasabah 6.354.947 4.078.475 186.163 407.154 - 11.026.739 customers
Simpanan dari bank Deposits from other
lain 47.445 200 - - 1.100 48.745 banks
Liabilitas derivatif 126 - - - - 126 Derivative payables
Acceptances
Liabilitas akseptasi 3.041 32.955 11.760 - - 47.756 payable
Bunga masih harus Accrued interest
dibayar 57.670 - - - - 57.670 expenses
Jumlah liabilitas 6.469.306 4.111.630 197.923 407.154 1.100 11.187.113 Total liabilities
Aset (liabilitas) - Assets (liabilities) -
neto (2.049.679 ) (2.599.117 ) 845.609 1.316.136 5.680.127 3.193.076 net
Risiko operasional adalah risiko yang timbul Operational risk is the risk that arise from
dari ketidakcukupan dan/atau tidak the malfunction and/or inadequancy of
berfungsinya proses internal, kesalahan internal proccess, human errors, system
faktor manusia, kegagalan sistem, atau failure, or external problems affecting the
adanya masalah eksternal yang akan operations of the Bank.
mempengaruhi operasional Bank.
Bank membentuk tim Bussiness Continuity The Bank set-up a Bussiness Continuity
Plan (BCP), dimana tim tersebut memiliki Plan (BCP) team, whereas the team has
tugas untuk mengkoordinasi pelaksanaan duties to coordinate the implementation of
BCP sesuai dengan kebutuhan dan kondisi the BCP in accordance with the
Bank. Pelaksanaan BCP itu sendiri requirements and conditions of the Bank.
mempunyai tujuan untuk meminimalkan The implementation of BCP has the
risiko, menangani dampak objectives to minimize the risk, address the
gangguan/bencana dan proses pemulihan impact of disruption/disaster and recovery
agar kegiatan operasional Bank dan process so the operational activities of the
pelayanan kepada nasabah tetap dapat Bank and services to customers can
berjalan. Selain itu, Bank juga telah continuous run. In addition, the Bank also
melengkapi dengan Kebijakan maupun has equipped with Standard Operating
Standard Operating Procedure BCP. Procedures and Policy of BCP. In 2014,
Di tahun 2014, Bank telah melakukan the Bank has improved BCP by reviewing
penyempurnaan BCP dengan reviu Business of Business Impact Analysis (BIA) in
Impact Analysis (BIA) sesuai dengan accordance with the business process, and
business process dan telah melakukan has socialized and tested the BCP to the
sosialisasi dan uji coba BCP ke seluruh entire branches, which is among others,
cabang dengan simulasi antara lain bencana fire disaster simulation and continued with
kebakaran, dan dilanjutkan melakukan Reviu doing Review Policies and Standard
Kebijakan dan Standard Operating Operating Procedure, and Review
Procedure, serta Reviu Prosedur Alternatif Procedures Alternative (Contingency Plan).
552 (Contingency Plan).
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan Legal risk is the risk related to legal claims
oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang and/or weakness in the legal aspect, such
antara lain disebabkan adanya tuntutan weakness in legal aspect is caused, among
hukum, ketiadaan peraturan perundang- others, by the lack of the supporting
undangan yang mendukung atau kelemahan legislation or weakness of the contracts
pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat such as incomplete requirements for a valid
sahnya kontrak dan pengikatan agunan contract and imperfect document contract.
yang tidak sempurna.
Untuk memitigasi risiko hukum yang To mitigate the legal risks that may arise
mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau from lawsuits or juridical weakness, the 553
kelemahan aspek yuridis, Bank memiliki Bank has a Legal Division. This division has
Divisi Legal. Divisi tersebut memiliki peranan roles as follows:
antara lain:
1) Melakukan analisa hukum atas produk 1) Conducting legal analysis on the new
dan/atau aktivitas baru serta membuat products and/or activities as well as
standar dokumen hukum yang terkait creating a standard legal documents
dengan produk dan/atau aktivitas related to the product and/or activities;
tersebut;
2) Memberikan analisa/advis hukum kepada 2) Providing analysis/legal advice to all
seluruh pegawai pada setiap jenjang employees at every level of the
organisasi; organization;
3) Memberikan advis atas eksposur hukum 3) Providing advice on the legal exposure
akibat perubahan ketentuan atau due to changes in rule or regulation;
peraturan;
4) Memeriksa segala perjanjian yang akan 4) Checking any agreements that will be
dibuat antara Bank dengan pihak ketiga; made between the Bank and third
parties;
5) Melakukan pemeriksaan berkala atas 5) Conducting periodic inspections on the
perjanjian yang telah dibuat; dan agreement that has been made; and
6) Memantau risiko hukum yang ada di 6) Monitoring the legal risks in the overall
seluruh cabang Bank. Bank’s branches.
Dengan adanya divisi tersebut, maka Bank Through this division, the Bank has legal
memiliki kebijakan hukum dan standar policies and standard general legal
dokumen hukum baku yang terkait dengan documents related to the product or banking
produk atau fasilitas perbankan yang facilities offered by the Bank to the
ditawarkan oleh Bank kepada masyarakat, community, where such legal policy and
dimana kebijakan hukum dan standar standard general legal documents are
dokumen hukum dimaksud dibuat dengan created with reference to the provisions of
mengacu kepada ketentuan peraturan applicable laws and considering the aspects
perundangan yang berlaku serta jurisdiction interest of the Bank. In addition,
memperhatikan kepentingan aspek yuridis the Bank’s Legal Division has the litigation
dari Bank. Selain itu, Divisi Legal Bank juga function by handling all legal issues related
memiliki fungsi litigasi yang salah satu to litigation in order to minimize legal risks
tugasnya adalah menangani setiap that may arise.
permasalahan hukum yang terkait dengan
litigasi agar risiko hukum yang mungkin
timbul dapat diminimalisasi.
Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan The legal risk is also conducted by
memantau perkembangan kasus-kasus monitoring the development of legal cases
hukum yang terjadi dan mengambil lessons and take lessons learnt principle from those
learnt dari kasus-kasus tersebut. cases. The management of legal cases
Penanganan kasus hukum yang dilakukan conducted by the Bank at all time calculates
554 pada Bank senantiasa memperhitungkan potential loss, either through settlement or
potensi kerugian baik atas penyelesaian court. The Bank also pays special attention
kasus secara musyawarah mufakat/damai to legal cases which potentially may create
ataupun melalui jalur pengadilan. Bank juga significant loss to the Bank.
memberikan perhatian khusus atas kasus
hukum yang berpotensi menimbulkan
kerugian secara signifikan.
Risiko reputasi adalah risiko akibat Reputation risks are the risks related to the
menurunnya tingkat kepercayaan decreasing level of stakeholders’ confidence
pemangku kepentingan (stakeholder) yang arising from the negative perception on the
bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Bank.
Risiko ini juga mencakup kemampuan Bank This risk also includes the Bank’s ability to
dalam mengembangkan daya saing dan develop its competitiveness and create
menciptakan keunggulan kompetitif Bank di a competitive edge amidst the tight
tengah kompetisi perbankan yang semakin competition in the banking industry. The
ketat. Ketidakmampuan Bank dalam inability to cope with such business
menghadapi tantangan bisnis yang terus challenges which are constantly changing
mengalami perubahan dari waktu ke waktu from time to time will lead to failure to
akan mengakibatkan kegagalan bagi Bank accomplish determined vision. In the
untuk mencapai visi yang selama ini telah longer term, if the Bank faces such risks,
ditetapkan. Dalam jangka panjang, apabila it will affect the continuity of the Bank’s
risiko ini terus dihadapi oleh Bank, hal ini operations. Therefore, the Bank has taken
akan berdampak terhadap kelangsungan several mitigation steps.
bisnis Bank. Oleh sebab itu, Bank telah
melakukan beberapa langkah mitigasi.
Beberapa langkah yang dilakukan untuk Some steps taken to anticipate this risk
mengantisipasi risiko ini dilakukan dengan are as follows:
cara:
a. Menyusun Rencana Bisnis Bank untuk a. Developing Business Plan for the year
tahun 2016 sampai dengan 2018 yang 2016 up to 2018 that will be used as
digunakan sebagai pedoman oleh guidelines by the management.
manajemen.
b. Melakukan pemantauan atas kinerja b. Monitoring the financial performance
556 keuangan dengan membandingkan by comparing the actual with target to
antara realisasi dengan sasaran/target be achieved by the Bank in
yang ingin dicapai oleh Bank sesuai accordance with the Bank’s Business
dengan Rencana Bisnis Bank tersebut. Plan.
c. Membentuk Planning Performance c. Establishing a Planning Performance
Division yang secara rutin melakukan Division that regularly performs
pemantauan berkala (performance periodic monitoring (performance
review) atas pencapaian kinerja dari review) on performance of each
tiap divisi dan Bank secara division and the Bank as a whole.
keseluruhan.
d. Merevisi pengkinian atas strategi yang d. Revising the strategy to be achieved
ingin dicapai sesuai dengan in accordance with the development
perkembangan kondisi internal maupun of internal and external conditions, so
eksternal, sehingga akan menjadi it will be realistic with the achievement
realistis dengan pencapaian sasaran of the Bank’s objectives.
Bank.
Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul Compliance risk is the risk when the Bank
ketika Bank tidak mematuhi atau tidak does not comply or implement current
melaksanakan peraturan perundang- laws and regulations and other policies.
undangan dan ketentuan lain yang berlaku. If compliance risk is not managed well,
Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan it will potentially lead to penalty charges,
baik, berpotensi pada pengenaan denda, punishments, or damage to reputation.
hukuman, atau rusaknya reputasi.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk The steps to be taken to anticipate this risk
mengantisipasi risiko ini adalah dengan: are as follows:
a. Menyusun Kebijakan Kepatuhan dan a. Develop Compliance Policy and Anti-
Kebijakan Anti Pencucian Uang dan Money Laundering and Preventing the
Pencegahan Pendanaan Terorisme. Financing of Terrorism Policy.
b. Pemantauan terhadap pengkinian data b. Monitoring of customer data updating
nasabah dan penerapan single and implementation of a single
Customer Identify File (CIF) serta Customer Identify File (CIF) as well as
penanganan rekening pasif/dormant. account management passive/dormant.
c. Pelaksanaan Program Anti Pencucian c. Implementing the Anti-Money
Uang (APU) dan Pencegahan Laundering and Preventing the
Pendanaan Teroris (PPT) sesuai Financing of Terrorism Program in
dengan amanat dalam Peraturan Bank accordance with the mandate in the
Indonesia, dimana Bank secara rutin Regulation of Bank Indonesia, where
melakukan sosialisasi kepada unit-unit the Bank routinely socialized the
terkait melalui Divisi Kepatuhan. regulation to the relevant units through
the Compliance Division.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk The steps to be taken to anticipate this risk
mengantisipasi risiko ini adalah dengan: are as follows: (continued)
(lanjutan)
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara The tables below summarize the comparison
nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan between the carrying amounts and fair values of all
liabilitas keuangan disajikan per kategori dari financial assets and liabilities presented per
instrumen keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan category of financial instruments. The fair values
adalah berdasarkan informasi relevan yang disclosed are based on relevant information
tersedia pada tanggal 31 Desember 2015 dan available as of December 31, 2015 and 2014, and
2014, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan not updated to reflect changes in market conditions
perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi which have occurred after this date.
setelah tanggal ini.
2015
Nilai
tercatat/
Carrying Nilai wajar/
amount Fair value
Aset keuangan Financial assets
Kas 212.799 212.799 Cash
Giro pada Bank Indonesia 880.957 880.957 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - neto 423.925 423.925 Current accounts with other banks - net
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain - neto 462.095 462.095 and other banks - net
Surat-surat berharga - neto 1.240.069 1.240.069 Marketable securities - net
Tagihan derivatif 2.839 2.839 Derivative receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang - neto 9.176.579 9.176.579 Loans and receivables - net
Tagihan akseptasi - neto 108.933 108.933 Acceptances receivable - net
559
Pendapatan bunga yang masih akan
diterima 53.060 53.060 Accrued interest income
Aset lain-lain 56.044 56.044 Other assets
Jumlah 12.617.300 12.617.300 Total
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(lanjutan) (continued)
2014
Nilai
tercatat/
Carrying Nilai wajar/
amount Fair value
Aset keuangan Financial assets
Kas 221.699 221.699 Cash
Giro pada Bank Indonesia 1.321.263 1.321.263 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - neto 146.766 146.766 Current accounts with other banks - net
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain - neto 1.435.819 1.435.819 and other banks - net
Surat-surat berharga - neto 1.684.151 1.684.151 Marketable securities - net
Tagihan derivatif 117 117 Derivative receivables
Kredit yang diberikan - neto 7.234.672 7.234.672 Loans - net
Tagihan akseptasi - neto 104.108 104.108 Acceptances receivable - net
Pendapatan bunga yang masih akan
diterima 33.430 33.430 Accrued interest income
Aset lain-lain 16.965 16.965 Other assets
Jumlah 12.198.990 12.198.990 Total
a
a. Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, a. Current accounts with Bank Indonesia, current
pendapatan bunga yang masih akan diterima accounts with other banks, accrued interest
dan aset lain-lain income and other assets
Nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia dan The carrying amount of floating rate current
bank lain dengan suku bunga mengambang accounts with Bank Indonesia and other
adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. banks is a reasonable approximation of fair
value.
Estimasi nilai wajar pendapatan bunga yang The estimated fair value of accrued interest
masih akan diterima ditetapkan berdasarkan income is based on discounted cash flows
diskonto arus kas dengan menggunakan suku using prevailing money market interest rates
bunga pasar uang yang berlaku untuk utang for debts with similar credit risk and remaining
dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang maturity. Since the maturity is less than
serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (one) year, the carrying amount of accrued
1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat dari interest income is a reasonable approximation
pendapatan bunga yang masih akan diterima of fair value.
adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
Nilai tercatat aset lain-lain kecuali setoran The carrying amount of other assets except
jaminan adalah perkiraan yang layak atas nilai security deposits is a reasonable
wajar karena memiliki tenor kurang dari 1 (satu) approximation of fair value since the maturity
tahun. Nilai wajar setoran jaminan diasumsikan is below 1 (one) year. The fair value of
sama dengan nilai terutangnya karena tidak security deposits are assumed to be the same
mempunyai persyaratan pembayaran yang as their original principal amounts because
pasti walaupun tidak diharapkan untuk they have no fixed repayment terms although
dikembalikan dalam jangka waktu 12 (dua they are not expected to be settled within
belas) bulan setelah periode pelaporan. 12 (twelve) months after the reporting period.
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(lanjutan) (continued)
b. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank b. Placements with Bank Indonesia and other
lain banks
Nilai tercatat dari penempatan dengan suku The carrying amount of floating rate
bunga mengambang adalah perkiraan yang placements is a reasonable approximation of
layak atas nilai wajar. fair value.
Estimasi nilai wajar terhadap penempatan The estimated fair value of fixed interest
dengan suku bunga tetap ditetapkan bearing deposits is based on discounted cash
berdasarkan diskonto arus kas dengan flows using prevailing money market interest
menggunakan suku bunga pasar uang yang rates for debts with similar credit risk and
berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan remaining maturity. Since the maturity is
sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa below 1 (one) year, the carrying amount of
jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga fixed interest bearing deposits is a reasonable
nilai tercatat dari penempatan dengan suku approximation of fair value.
bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas
nilai wajar.
c. Surat berharga c. Marketable securities
Nilai wajar untuk surat berharga ditetapkan The fair value for marketable securities is
berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi based on market prices or broker/dealer price
perantara (broker)/pedagang efek (dealer). quotations.
d. Kredit yang diberikan d. Loans
Portofolio kredit Bank secara umum terdiri dari Generally, the Bank’s loan portfolio consists of 561
kredit yang diberikan dengan suku bunga loans with variable interest rate and
mengambang dan kredit yang diberikan dengan short-term loans with fixed interest rate.
jangka pendek dengan suku bunga tetap. Kredit Loans are stated at amortized cost. The
yang diberikan dinyatakan berdasarkan estimated fair value of loans represents the
amortized cost. Nilai wajar dari kredit yang discounted amount of estimated future cash
diberikan menunjukkan nilai diskon dari flows expected to be received by the Bank
perkiraan arus kas masa depan yang using the current market rates.
diharapkan akan diterima oleh Bank dengan
menggunakan suku bunga pasar saat ini.
Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan The carrying amounts of variable rate loans
suku bunga mengambang dan nilai tercatat atas and short-term fixed rate loans are the
kredit jangka pendek dengan suku bunga tetap reasonable approximation of their fair values.
adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
e. Instrumen derivatif e. Derivatives instrument
Nilai wajar atas instrumen derivatif yang dinilai The fair values of derivatives instrument
menggunakan teknik penilaian dengan valued by valuation techniques using
menggunakan komponen yang dapat diamati components which can be observed in the
di pasar terutama adalah swap suku bunga, market, primarily are interest rate swaps,
swap mata uang dan kontrak pertukaran mata currency swaps and currency exchange
uang. Teknik penilaian yang paling banyak contracts. Most widely used valuation
digunakan meliputi model penilaian forward dan techniques include forward and swap
swap yang menggunakan perhitungan nilai kini. valuation models which use the present value
Model tersebut menggabungkan berbagai calculation. The models incorporate various
komponen yang meliputi kualitas kredit dari components which include the credit quality of
counterparty, nilai spot dan kontrak berjangka the counterparty, spot value and future
serta kurva tingkat suku bunga. contracts and interest rate curve.
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(lanjutan) (continued)
f. Liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan f. Obligations due immediately, deposits from
dari bank lain, bunga masih harus dibayar, customers, deposits from other banks,
beban masih harus dibayar dan liabilitas lain- accrued interest expenses, accrued expenses
lain and other liabilities
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh The estimated fair value of deposits with no
tempo, termasuk simpanan tanpa bunga, stated maturity, which includes non-interest
adalah sebesar jumlah terutang ketika utang bearing deposits, is the amount repayable on
tersebut dibayarkan. demand.
Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan The estimated fair value of fixed interest
tingkat suku bunga tetap, bunga masih harus bearing deposits, accrued interest expenses,
dibayar, beban masih harus dibayar dan accrued expenses and other liabilities not
liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di quoted in an active market is based on
pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto discounted cash flows using interest rates for
arus kas dengan menggunakan suku bunga new debts with similar remaining maturity.
utang baru dengan sisa jatuh tempo yang Since the maturity is below 1 (one) year, the
serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 carrying amount of deposits from customers,
(satu) tahun sehingga nilai tercatat dari deposits from other banks, accrued interest
simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, expenses, accrued expenses and other
bunga masih harus dibayar, beban masih harus liabilities is a reasonable approximation of fair
dibayar dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan value.
yang layak atas nilai wajar.
Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen The tables below show the financial instruments
keuangan yang diukur pada nilai wajar yang measured at fair value grouped according to the
dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar: fair value hierarchy:
2015
Nilai wajar/Fair value
Nilai Tercatat/ Tingkat/ Tingkat/ Tingkat/
Carrying Value Level 1 Level 2 Level 3
45. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 45. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(lanjutan) (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen The tables below show the financial instruments
keuangan yang diukur pada nilai wajar yang measured at fair value grouped according to the
dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar: fair value hierarchy: (continued)
(lanjutan)
2015
Nilai wajar/Fair value
Nilai Tercatat/ Tingkat/ Tingkat/ Tingkat/
Carrying Value Level 1 Level 2 Level 3
2014
Nilai wajar/Fair value
Nilai Tercatat/ Tingkat/ Tingkat/ Tingkat/
Carrying Value Level 1 Level 2 Level 3
Manajemen menggunakan rasio permodalan yang Management uses regulatory capital ratios in order
diwajibkan regulator untuk memantau permodalan to monitor its capital. Bank Indonesia’s approach to
Bank. Pendekatan Bank Indonesia untuk such measurement is primarily based on monitoring
pengukuran tersebut terutama berdasarkan the relationship of the capital adequacy to
pengawasan atas hubungan antara kecukupan availability of capital resources.
modal dengan ketersediaan modal.
Pada tahun 2015, Bank meningkatkan modal disetor In 2015, the Bank increased its paid-up capital
melalui Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu without Pre-Emptive Rights amounting to
sebesar Rp 1.000.000 (Catatan 25) dan Rp 1,000,000 (Note 25) and obtained
memperoleh pinjaman subordinasi sebesar a subordinated loan amounting to USD 25,000,000
USD 25.000.000 (ekuivalen Rp 344.625) (equivalent to Rp 344,625) (Note 23).
(Catatan 23).
Sesuai dengan PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal According to BI regulation No. 15/12/PBI/2013
12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan dated December 12, 2013 regarding Capital
564 Modal Minimum (KPMM) Bank Umum dan Surat Adequacy Ratio (CAR) for Commercial Bank and
Edaran (SE) BI No. 14/37/DPNP tanggal BI Circular Letter No. 14/37/DPNP dated
27 Desember 2012 tentang KPMM sesuai Profil December 27, 2012 regarding Capital Adequacy
Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Ratio based on Risk Profile and Fullfillment of
Maintained Assets (CEMA), Bank wajib melakukan Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA),
perhitungan KPMM minimum berdasarkan profil the Bank is required to calculate minimum CAR in
risiko dan melakukan Internal Capital Adequacy accordance to its risk profile and to perform
Assessment Process (ICAAP). Peraturan ini juga Internal Capital Adequacy Assessment Process
mengatur tentang pemenuhan rasio modal inti (Tier (ICAAP). This regulation also stipulates minimum
1) paling rendah sebesar 6% dan rasio modal inti Tier 1 ratio at the minimum of 6% and Common
utama (Common Equity Tier 1) paling rendah Equity Tier 1 ratio at the minimum of 4.5%,
sebesar 4,5%, efektif sejak 1 Januari 2014. effective since January 1, 2014.
Selain itu, PBI di atas juga mengatur perubahan Moreover, the above stated BI regulation also
struktur permodalan Bank yang berlaku stipulates changes in capital components effective
1 Januari 2015 dan Bank diwajibkan untuk January 1, 2015 and Bank is required to set aside
membentuk penyangga modal (buffer) yang berlaku capital buffer which is imposed in stages from
secara bertahap mulai 1 Januari 2016 sampai January 1, 2016 to January 1, 2019.
1 Januari 2019.
Bank telah melakukan perhitungan kecukupan The Bank calculates its capital adequacy
modal berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, requirements using the prevailing BI regulation,
dimana modal yang dimiliki diklasifikasikan dalam where the regulatory capital is classified into
2 (dua) Tier yaitu Modal Tier 1 dan Modal Tier 2. 2 (two) Tiers: Tier 1 Capital and Tier 2 Capital.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum As of December 31, 2015 and 2014, the Bank’s
Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Capital Adequacy Ratio which calculated in
dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia compliance with Bank Indonesia’s regulation as
adalah sebagai berikut: follows:
2015 2014
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has
telah memenuhi semua persyaratan modal yang complied with all capital requirements.
diwajibkan.
Pengalokasian permodalan untuk aktivitas bisnis The capital allocation for business activities
dan operasional Bank merupakan tugas dan and operations of the Bank is the duty and
tanggung jawab Unit Kerja Manajemen Risiko responsibility of the Risk Management Unit
yang terkait dengan profil risiko Bank. related with the Bank’s risk profile. The capital
Pengambilan keputusan atas alokasi modal allocation decisions are made in the ALCO
dilakukan dalam rapat ALCO. meeting.
Pengalokasian modal untuk aktivitas bisnis dan The capital allocation for business and
operasional bertujuan untuk mencapai tingkat operational activities aimed at achieving
pendapatan yang optimal dengan rasio KPMM an optimal level of income with the Capital
yang terjaga pada level yang telah ditetapkan Adequacy Ratio is maintained at
oleh manajemen Bank dan ketentuan regulasi a predetermined level by the Bank’s
perbankan. management and the provision of banking
regulation.
Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin liabilitas Since 1998, the Government guarantees the
bank umum meliputi giro, tabungan, deposito obligations of private banks including demand
berjangka dan deposits on call, obligasi, surat deposits, savings deposits, time deposits and
berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang deposits on call, bonds, marketable securities,
diterima, Letters of Credit, akseptasi, swap mata interbank borrowings, fund borrowings, Letters of
uang dan liabilitas kontinjensi lainnya seperti bank Credit, acceptances, currency swap and other
566 garansi, standby Letters of Credit, performance contingent liabilities such as bank guarantees,
bonds dan liabilitas sejenis selain yang dikecualikan standby Letters of Credit, performance bonds and
dalam keputusan ini seperti obligasi subordinasi dan other kinds of liabilities other than those excluded
liabilitas kepada direktur, komisaris dan pihak in this regulation such as subordinated bonds and
berelasi dengan Bank. liabilities to directors, commissioners and related
parties of the Bank.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik On October 13, 2008, the President of the
Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah Republic of Indonesia issued the Government
No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan Regulation No. 66 Year 2008 regarding the
yang dijamin LPS. Berdasarkan Peraturan tersebut, amount of deposits guaranteed by DIC to each
nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah customers in one bank which was originally based
pada satu bank yang semula berdasarkan Undang- on Law No. 24 Year 2004 and was set for
Undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum a maximum of Rp 100 and was eventually
Rp 100 diubah menjadi maksimum Rp 2.000 dan changed to a maximum of Rp 2,000 and about the
tentang LPS, setiap bank yang melakukan kegiatan DIC, whereas any banks conducting business in
usaha di wilayah Negara Republik Indonesia, wajib the territory of the Republic of Indonesia, shall
menjadi peserta Penjaminan LPS. Berdasarkan hal become participants of DIC. Accordingly, Bank is
tersebut, Bank merupakan Bank peserta a participant of DIC. Based on the Law of the
penjaminan LPS. Berdasarkan Undang-Undang Republic of Indonesia No. 7 Year 2009, the
Republik Indonesia No. 7 Tahun 2009, Peraturan Government Regulation in Lieu of Law regarding
Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Indonesia Deposit Insurance Corporation has
Lembaga Penjamin Simpanan telah ditetapkan been determined into Law since January 13,
menjadi Undang-Undang sejak tanggal 13 Januari 2009.
2009.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar The Government guarantee premium paid for the
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal years ended December 31, 2015 and 2014
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing amounted to Rp 20,813 and Rp 23,016,
adalah sebesar Rp 20.813 dan Rp 23.016 respectively (Note 39).
(Catatan 39).
48. KREDIT LIKUIDITAS BANK INDONESIA 48. BANK INDONESIA LIQUIDITY LOAN
Pada tanggal 12 Mei 1999, Bank Indonesia On May 12, 1999, Bank Indonesia agreed to
menyetujui untuk menunjuk Bank sebagai bank appoint the Bank as the distributor for the Bank
penyalur Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) Indonesia Liquidity Loan (namely KLBI) for Small
untuk Kredit Pengusaha Kecil dan Mikro (KPKM). and Micro Business (namely KPKM). The
Jumlah dana yang disepakati untuk disalurkan amounts of fund to be distributed were about
adalah sebesar Rp 2.197 dengan suku bunga KLBI Rp 2,197 with KLBI interest rate at 13% per
sebesar 13% per tahun dan suku bunga KPKM annum and KPKM interest rate to debtors at 16%
kepada debitur sebesar 16% per tahun. per annum.
Jangka waktu KLBI adalah maksimum 6 (enam) The maturity period of KLBI is for
tahun termasuk masa tenggang (grace period) a maximum of 6 (six) years including 1 (one) year
selama 1 (satu) tahun atau sampai dengan tanggal grace period or until December 31, 2004 for
31 Desember 2004 untuk pembiayaan modal kerja. working capital loan.
Bank tidak menanggung risiko kredit atas The Bank does not bear credit risk from those
penyaluran KPKM tersebut, namun Bank juga wajib KPKM distributions, but the Bank is obliged to:
untuk:
a. Menganalisa dan memeriksa pemenuhan a. Analyze and check the requirement of debtors’
persyaratan administrasi debitur; administration;
b. Membuat perjanjian dengan debitur; b. Make agreement with the debtors;
c. Menatausahakan KPKM; c. Manage the administration of KPKM;
d. Menerima pelunasan KPKM dan debitur dan d. Receive KPKM payment from debtors and
meneruskannya kepada Bank Indonesia; forward to Bank Indonesia;
e. Menyampaikan laporan penyaluran dan e. Submit a report for the distribution and
pengembalian KPKM; dan payments received for KPKM; and
f. Membantu mengawasi penggunaan serta f. Assist in monitoring the use of and recollection 567
membantu menagih kembali KPKM. of KPKM.
Berdasarkan surat dari Bank ke Bank Indonesia Based on letter from the Bank to Bank Indonesia
No. 078/Mutiara/D/I/10 tanggal 27 Januari 2010 No. 078/Mutiara/D/I/10 on January 27, 2010
perihal rekonsiliasi saldo rekening pinjaman per regarding reconciliation of outstanding loan as of
tanggal 31 Maret 2010, tercatat saldo rekening March 31, 2010, the carrying outstanding loan of
pinjaman KLBI Bank (ex PT Bank Pikko) yang KLBI (ex PT Bank Pikko) as of December 31, 2011
jumlahnya pada 31 Desember 2011 adalah sebesar amounted to Rp 165 with the status of all loans is
Rp 165 dengan keterangan semua debitur kredit non-performing.
macet.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING IMPORTANT INFORMATION
a. Perjanjian dengan Telltop Holdings Ltd., a. Agreement with Telltop Holdings Ltd.,
Singapura Singapore
Pada tanggal 17 Februari 2006, Bank On February 17, 2006, the Bank entered
melakukan Perjanjian Asset Management into Asset Management Agreement (AMA)
Agreement (AMA) dengan Telltop Holdings Ltd., with Telltop Holdings Ltd., Singapore that
Singapura yang berakhir pada tanggal ended on February 17, 2009, for the purpose
17 Februari 2009, dalam rangka penjualan of selling the Bank’s marketable securities
surat-surat berharga Bank sebesar amounting to USD 203,400,000. In addition,
USD 203.400.000. Selanjutnya dalam for the sale, Telltop Holdings Ltd. gave
penjualan tersebut, Telltop Holdings Ltd. a Pledge Security Deposit amounting to
menyerahkan Pledge Security Deposit sebesar USD 220,000,000 placed in Dresdner Bank
USD 220.000.000 di Dresdner Bank (Switzerland) Ltd. The AMA agreement was
(Switzerland) Ltd. Perjanjian AMA tersebut telah amended in 2007, with additional of securities
diamandemen pada tahun 2007, dengan managed by Telltop Holdings Ltd. became
penambahan surat-surat berharga yang dikelola USD 211,400,000.
oleh Telltop Holdings Ltd. menjadi
USD 211.400.000.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
a. Perjanjian dengan Telltop Holdings Ltd., a. Agreement with Telltop Holdings Ltd.,
Singapura (lanjutan) Singapore (continued)
Sebelum perjanjian AMA tersebut berakhir, Before the AMA agreement expired, on
pada tanggal 28 Januari 2009 Bank telah January 28, 2009, the Bank sent
melakukan konfirmasi hasil realisasi penjualan a confirmation regarding the result of
surat-surat berharga tersebut kepada Telltop marketable securities selling process to
Holdings Ltd., namun Telltop Holdings Ltd. tidak Telltop Holdings Ltd., however Telltop
memberikan jawaban. Holdings Ltd. did not give any response.
Oleh karena itu, Bank melakukan klaim atas Therefore, the Bank has made a claim for the
Pledge Security Deposit sebesar Pledge Security Deposit of USD 220,000,000
USD 220.000.000 kepada Dresdner Bank to Dresdner Bank (Switzerland) Ltd.
(Switzerland) Ltd. Selanjutnya, Bank pada Furthermore, on February 8, 2010, the Bank
tanggal 8 Februari 2010 menerima received a notification letter from KPMG
pemberitahuan dari KPMG (likuidator yang (liquidator which was appointed by Tarquin
ditunjuk oleh Tarquin Ltd.) bahwa sedang Ltd.) that Telltop Holdings Ltd. is under
dilakukan proses likuidasi Telltop Holdings Ltd. a liquidation process in relation to Fiduciary
terkait Fiduciary Deposit yang diklaim oleh Deposit, which was claimed by the Bank.
Bank.
Atas kondisi ini maka Bank melalui kuasa On these conditions, the Bank through its
hukum melakukan usaha untuk tetap legal counsel made an effort to claim the
mendapatkan klaim tersebut. Perkembangan deposit. Subsequently, Dresdner Bank which
berikutnya adalah Dresdner Bank beroperasi was operating under the name of LGT Bank
568 dengan nama LGT Bank menyerahkan dana transferred funds of Telltop Holdings Ltd. in
Telltop Holdings Ltd. di LGT Bank kepada LGT Bank to The Court of Zurich. The
Pengadilan Zurich. Namun sesuai informasi dari Liquidator informed that The Court of Zurich
Likuidator, Pengadilan Zurich menolak petisi rejected the petition filed by LGT Bank for
yang diajukan LGT Bank untuk menitipkan dana entrusting the funds and the Court has
tersebut dan mengembalikan uang yang returned back these funds to the LGT Bank,
dititipkan oleh LGT Bank tersebut dan moreover, the Court has decided that
memutuskan bahwa LGT Bank mempunyai LGT Bank has full authority for the
kewenangan penuh untuk siapa yang berhak disbursement of these funds. The Bank
atas pencairan dana tersebut. Bank melalui through its legal counsel has appointed
kuasa hukum telah menunjuk pengacara di lawyers in Switzerland to attend the legal
Swiss untuk mengikuti proses hukum process. The appeal for Decision of The Court
selanjutnya. Banding atas Putusan Pengadilan of Zurich which was submitted by LGT Bank
Zurich yang diajukan oleh LGT Bank telah has been approved by The High Court of
diputus oleh Pengadilan Tinggi Zurich yang Zurich who received the care funding request
menerima permohonan penitipan dana yang of the LGT Bank. LGT Bank has entrusted the
diajukan oleh LGT Bank. Pihak funds to The High Court of Zurich in
LGT Bank telah menitipkan dana tersebut ke Switzerland.
rekening Pengadilan Tinggi Zurich, Swiss.
Atas dana sejumlah USD 156.197.158 di The Bank had some steps in relation to AMA
LGT Bank sesuai dengan skema AMA, Bank scheme for the amount of USD 156,197,158
telah melakukan langkah-langkah berupa: in LGT Bank such as:
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
a. Perjanjian dengan Telltop Holdings Ltd., a. Agreement with Telltop Holdings Ltd.,
Singapura (lanjutan) Singapore (continued)
Dalam proses Petisi Banding di Pengadilan In the process of Appeal Petition in The High
Tinggi Zurich, atas persetujuan Kementerian Court of Zurich, with the approval of the
Keuangan, pihak Bank telah turut serta dan Ministry of Finance, the Bank participated and
mengajukan Memorandum yang menyatakan submitted a Memorandum stating that the
Bank memiliki hak atas klaim. Bank has the rights to claim.
Dalam Memorandum tersebut juga ditegaskan The Memorandum also stated that by not
bahwa tidak berpartisipasinya Bank dalam participating at The District Court of Zurich, it
Pengadilan Distrik Zurich bukan merupakan would not consider as a waiver of the Bank to
bentuk pelepasan hak dari Bank untuk claim the funds. Afterwards, The High Court of
mengklaim dana tersebut. Akhirnya oleh Zurich has included the Bank as one of “the
Pengadilan Tinggi Zurich, Bank dimasukkan parties” to the dispute and claim the Security
sebagai “para pihak” yang bersengketa untuk Deposit.
mengklaim Security Deposit tersebut.
Proses perdata yang dilakukan Bank tidak akan The civil process will not interrupt the Mutual
menghalangi proses Mutual Legal Assistance Legal Assistance (MLA) process, which is the
(MLA), kerjasama timbal balik dengan negara mutual agreement with other countries, in
lain dalam penanganan penyelesaian kasus- handling the settlement law cases, such
kasus hukum, justru upaya tersebut akan an effort would complete the MLA process,
melengkapi proses MLA, terutama bila proses especially when the MLA and civil process is
MLA dan proses perdata dilakukan oleh pihak conducted by the same party, namely the
yang sama, yaitu Pemerintah Republik Government of the Republic of Indonesia.
Indonesia. Dari hasil pertemuan dengan pihak From the results of the Bank’s meetings with 569
Tarquin Ltd., belum diperoleh kesepakatan Tarquin Ltd., both parties have not agreed for
mengenai domisili pilihan hukum yang choosing the legal domicile and arbitration
digunakan dan peraturan arbitrase. Tarquin Ltd. rules. Tarquin Ltd. requested for a legal
meminta dilakukan di Swiss sementara pihak process in Switzerland while the Bank wanted
Bank menginginkan di Inggris. Dalam hal ini the legal process in England. Consequently,
pihak Bank belum memberikan putusan the Bank has not given any decision, since
apapun, karena harus dikoordinasikan terlebih the Bank must coordinate with the
dahulu dengan Pemerintah Republik Indonesia Government of the Republic of Indonesia
dalam hal ini Tim Terpadu. which represented by Integrated Team.
Untuk membuktikan kepemilikan terhadap To prove the ownership of the Security
Security Deposit sebesar USD 156.197.158, Deposit of USD 156,197,158, on March 1,
pada tanggal 1 Maret 2011 Bank sebagai 2011, the Bank as Plaintiff has filed
Penggugat telah mengajukan dan a lawsuit against Tarquin Ltd. as Defendant
mendaftarkan gugatan terhadap Tarquin Ltd. through The Commercial Court of Zurich
selaku Tergugat melalui Pengadilan Komersial Kantonal, Switzerland and The Court of
Kantonal Zurich, Swiss dan Pengadilan Caymand Island. Tarquin Ltd. has submitted
Caymand Island. Tarquin Ltd. telah a response to the Bank’s lawsuit in August
menyampaikan tanggapan terhadap gugatan 2011. The next process is the Settlement
Bank pada Agustus 2011. Proses selanjutnya Hearing which was held on February 1, 2012.
adalah Settlement Hearing yang telah
dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2012.
Pada tanggal 30 April 2012, Bank telah On April 30, 2012, the Bank has submitted
menyampaikan tanggapan atas tawaran a response to the offer of settlement hearing
settlement hearing kepada Pengadilan to The Commercial Court of Zurich Kantonal,
Komersial Kantonal Zurich, Swiss, yang Switzerland, which declared that no
menyatakan bahwa tidak tercapai perdamaian reconciliation is reached between both
antara kedua belah pihak. Atas tanggapan parties. In response to the letter, on May 2,
tersebut, pada tanggal 2 Mei 2012, Pengadilan 2012, The District Court of Zurich ordered the
Negeri Zurich memerintahkan agar Bank Bank to file a second Submission (Replik)
segera mengajukan Submission kedua (Replik). no later than July 2012.
Hal ini telah disampaikan Bank kepada
Pengadilan pada bulan Juli 2012.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
a. Perjanjian dengan Telltop Holdings Ltd., a. Agreement with Telltop Holdings Ltd.,
Singapura (lanjutan) Singapore (continued)
Tarquin Ltd. diberikan kesempatan Tarquin Ltd. was given for second Written
menyampaikan Written Pleading kedua (Duplik) Pleading (Duplik) submission by January 4,
dengan batas waktu tanggal 4 Januari 2013 2013 and it has been fulfilled by Tarquin Ltd.
dan hal tersebut telah dipenuhi oleh Tarquin according to the date set forth. Referring to
Ltd. sesuai batas waktu yang telah ditetapkan. the second Written Pleading (Duplik)
Terhadap Written Pleading kedua (Duplik) yang submitted by Tarquin Ltd., Bank has filed the
disampaikan oleh Tarquin Ltd., Bank telah response on February 12, 2013.
menyampaikan tanggapan pada tanggal
12 Februari 2013.
Berdasarkan Putusan No. HG 110033-0 tanggal Based on Decision No. HG 110033-0 dated
1 September 2014, Pengadilan Komersial September 1, 2014, The Commercial Court of
Kantonal Zurich telah menolak gugatan yang Zurich Kantonal has rejected the Bank’s
diajukan Bank dan menyatakan Tarquin Ltd. lawsuit and stated that Tarquin Ltd. as the
sebagai pemilik yang sah atas dana yang saat legal owner of the funds which currently
ini teradministrasi di Pengadilan Swiss. administered in the Court of Switzerland.
Sesuai ketentuan hukum acara Swiss, pihak Pursuant the Switzerland procedural law, the
Pengadilan Swiss dalam putusannya Court of Switzerland in its decision provides
memberikan kesempatan kepada Bank untuk an opportunity to the Bank to file
mengajukan upaya hukum lanjutan berupa an advanced form of appeal to the Federal
570 banding ke Federal Supreme Court, Swiss Supreme Court, Switzerland within 30 (thirty)
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Putusan days after the decision was read.
dibacakan.
Pada tanggal 30 Oktober 2014, Bank telah On October 30, 2014, the Bank has filed
mengajukan upaya hukum banding ke Federal an appeal to the Federal Supreme Court,
Supreme Court, Swiss. Switzerland.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan As of the issuance date of the financial
keuangan, Bank masih memantau proses statements, the Bank is still monitoring the
pemeriksaan perkara tersebut di Federal process of case examination in the Federal
Supreme Court, Swiss. Supreme Court, Switzerland.
Pada tanggal 9 Juli 2015, Federal Supreme On July 9, 2015, the Federal Supreme Court,
Court, Swiss telah mengeluarkan putusan yang Switzerland has issued a decision which
menolak permohonan banding yang diajukan rejected the appeal filed by the Bank and
oleh Bank dan memutuskan bahwa decided that Tarquin Ltd. is a legal owner of
Tarquin Ltd. adalah sebagai pemilik security security deposit.
deposit yang sah.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
Pada tanggal 30 Januari 2009, Bank melakukan On January 30, 2009, the Bank has executed
eksekusi atas hak untuk menerima saham rights to receive shares with a nominal value
dengan nilai nominal USD 26.000.000 dalam of USD 26,000,000 on 181,169 shares series
bentuk 181.169 saham seri VII dari Global VII of Global Opportunity Fund (“GOF”) and
Opportunities Fund (“GOF”) dan saham dengan shares with a nominal value of
nilai nominal USD 16.000.000 dalam bentuk USD 16,000,000 on 31,480 shares of Asia
31.480 saham dari Asia Finance Recovery Finance Recovery Fund (“AFRF”), 72,796
Fund (“AFRF”), 72.796 saham dari First Global shares of First Global Resources Fund
Resources Fund (“FGRF”) dan 34.798 saham (“FGRF”), and 34,798 shares of Global
dari Global Opportunity Fund (“GOF”). GOF, Opportunity Fund (“GOF”). GOF, AFRF and
AFRF dan FGRF merupakan sub accounts/sub FGRF are sub accounts/sub cell funds of First
cell funds dari First Global Funds Limited PCC Global Funds Limited PCC (“FGFL”), the
(“FGFL”), Republik Mauritius. Eksekusi atas hak Republic of Mauritius. Execution of the rights
penerimaan saham tersebut berasal dari surat shares is derived from securities NCDs Banca
berharga NCD Banca Populare di Milano Populare in Milano London and Nomura Bank
London dan Nomura Bank International Plc. International Plc. London which has already
London yang sudah jatuh tempo. Namun matured, but the execution could not be
sampai saat ini, eksekusi tersebut tidak dapat realized until now.
terealisasi.
Pada tanggal 12 Desember 2014, FGFL On December 12, 2014, FGFL sent shares
mengirimkan surat kepemilikan saham kepada certificates to the Bank totaling 777,493
Bank dengan jumlah keseluruhan sebanyak participating redeemable preference shares of 571
777.493 saham preferen yang dapat ditukarkan various sub cell funds of FGFL consist of
dengan berbagai saham sub cell funds milik 397,942 shares of GOF, 31,480 shares of
FGFL yaitu 397.942 saham pada GOF, 31.480 AFRF, 72,796 shares of FGRF and 275,275
saham pada AFRF, 72.796 saham pada FGRF shares of Global Finance Recovery Fund
dan 275.275 saham pada Global Finance (“GFRF”). In connection with those share
Recovery Fund (“GFRF”). Sehubungan dengan ownership, the Bank is required to pay the
kepemilikan saham tersebut, Bank diminta amount of USD 3,887,465 by the due date of
untuk membayar sejumlah USD 3.887.465 December 29, 2014 for the payment of
dengan jatuh tempo pada tanggal 29 Desember re-registration and transfer fee for 777,493
2014 atas biaya pendaftaran ulang dan transfer participating redeemable preference shares of
atas 777.493 saham preferen tersebut. Sampai various sub cell funds. Up to the due date, the
dengan tanggal jatuh tempo, Bank belum Bank has not yet paid the amount required by
membayar tagihan FGFL tersebut, sehingga FGFL, therefore FGFL sent some Default
FGFL mengirimkan beberapa Default Payment Payment Notices to the Bank.
Notices kepada Bank.
Pada tanggal 3 Maret 2015, FGFL mengirimkan On March 3, 2015, FGFL sent a letter to the
surat kepada Direksi Bank dan pihak lainnya Board of Directors of the Bank and other
yang menawarkan beberapa opsi penyelesaian parties which offers some settlement options
kepada Bank. to the Bank.
Selanjutnya pada pertengahan bulan Maret Subsequently in the mid of March 2015, FGFL
2015, FGFL bersama dengan Weston together with Weston International Asset
International Asset Recovery Company Limited Recovery Company Limited (“WIARCI”),
(“WIARCI”), Weston Capital Advisors, Inc. Weston Capital Advisors, Inc. (“WCAI”) and
(“WCAI”) dan Weston International Asset Weston International Asset Recovery
Recovery Corporation Inc. (“WIARCO”) telah Corporation Inc. (“WIARCO”) have filed
mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung lawsuits to Supreme Court of Mauritius
Mauritius (Divisi Komersial), antara lain, sebagai (Commercial Division), among others, are as
berikut: follows:
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
Pada tanggal 30 Juni 2015, Mahkamah Agung On June 30, 2015, Supreme Court of Mauritius
Mauritius (Divisi Komersial) memerintahkan (Commercial Division) ordered to restrain and
untuk menahan dan melarang Bank dan J Trust prohibit the Bank and J Trust Co., Ltd.,
Co., Ltd., baik secara langsung atau tidak whether directly or indirectly, from disposing of
langsung, dari menghapuskan dan/atau and/or dealing with any money up to the value
melakukan transaksi terhadap uang sampai of USD 120 million.
dengan sejumlah USD 120 juta.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan As of the issuance date of the financial
keuangan, Bank belum menerima statements, the Bank has not yet received
pemberitahuan resmi atas Putusan Mahkamah an official notification on the Decision of the
Agung Mauritius tersebut. Supreme Court of Mauritius.
Putusan Mahkamah Agung Mauritius (Divisi The Decision of the Supreme Court of
Komersial) dikeluarkan tanpa kehadiran Bank Mauritius (Commercial Division) was issued
(in-absentia) dan tidak serta merta dapat without the presence of the Bank (in-absentia)
langsung dieksekusi di Indonesia. Bank akan and may not be directly executed in Indonesia.
menempuh upaya hukum perlawanan apabila The Bank will take legal action if the Plaintiff
Penggugat melakukan eksekusi Putusan di luar executed the Decision outside the jurisdiction
wilayah hukum Indonesia. of Indonesia.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
FGFL, WIARCI, WCAI dan WIARCO telah FGFL, WIARCI, WCAI and WIARCO has filed
mengajukan dan mendaftarkan gugatan and registered a lawsuits against the Bank
terhadap Bank dan JTrust Co., Ltd. melalui and JTrust Co., Ltd. through the Court of
Pengadilan Singapura pada tanggal 16 Oktober Singapore on October 16, 2015. This lawsuit
2015. Gugatan ini diajukan agar Bank dan has been filed in order to the Bank and JTrust
JTrust Co., Ltd. melakukan pembayaran kepada Co., Ltd. make payments to the parties as
pihak-pihak sebagai berikut: follows:
- FGFL sebesar USD 5.032.113,15 - FGFL amounting USD 5,032,113.15
- WIARCI sebesar USD 8.560.347,51 - WIARCI amounting USD 8,560,347.51
- WCAI sebesar USD 22.335.845,48 - WCAI amounting USD 22,335,845.48
- WIARCO sebesar USD 79.796.471,08 - WIARCO amounting USD 79,796,471.08
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan As of the issuance date of the financial
keuangan, perkara tersebut masih dalam proses statements, the case is still in examination
pemeriksaan di Pengadilan Singapura. process in the Court of Singapore.
c. Perjanjian dengan First Gulf Asia Holdings c. Agreement with First Gulf Asia Holdings
Limited (FGAHL) Limited (FGAHL)
Pada tanggal 28 September 2001, Bank On September 28, 2001, the Bank entered into
mengadakan perjanjian pertukaran aset an agreement for the exchange of assets with
dengan First Gulf Asia Holdings Limited First Gulf Asia Holdings Limited (FGAHL), one
(FGAHL), pemegang saham Bank pada saat of the shareholders of the Bank. On the
itu. Dalam perjanjian tersebut, Bank agreement, the Bank submitted the 573
menyerahkan hak tagih Bank kepada Badan assignment to the Indonesian Bank
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang Restructuring Agency (IBRA), which came
berasal dari tagihan neto sebesar Rp 142.100 from net receivable amounting to Rp 142,100
(tidak termasuk bunga) kepada PT Bank Putera (excluding interest) from PT Bank Putera
Multikarsa (yang telah dibekukan kegiatan Multikarsa (which its operations has been
operasinya pada tanggal 28 Januari 2000). suspended on January 28, 2000).
Tagihan bersih tersebut berupa saling hapus Those net receivables were offset with funds
(net-off) antara penempatan dana dalam bentuk in current accounts and interbank call money
giro dan interbank call money sebesar amounting to Rp 157,972 (excluding interest
Rp 157.972 (tidak termasuk tagihan bunga dari receivable from February 2000 until
bulan Februari 2000 sampai dengan September September 2001 of Rp 32,279) with interbank
2001 sebesar Rp 32.279) dengan liabilitas call money payable amounting to
interbank call money sebesar USD 176.000.000 USD 176,000,000 (excluding accrued interest
(tidak termasuk liabilitas bunga dari bulan expenses from February 2000 to September
Februari 2000 sampai dengan September 2001 2001 of USD 161,744). The Bank received
sebesar USD 161.744). Atas hak tagih yang ROI Loans amounted to USD 12,000,000 for
diserahkan tersebut, Bank menerima Efek the assignment.
Utang Republik Indonesia (ROI Loans) sebesar
USD 12.000.000.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
c. Perjanjian dengan First Gulf Asia Holdings c. Agreement with First Gulf Asia Holdings
Limited (FGAHL) (lanjutan) Limited (FGAHL) (continued)
Atas pertukaran aset tersebut, Bank juga Furthermore, the Bank also has an option to
memiliki hak opsi untuk membeli kembali hak repurchase the collect rights to IBRA and
tagih kepada BPPN dan FGAHL yang berlaku FGAHL which is valid for 2 (two) years since
untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung the exchange date of assets agreement for
sejak tanggal perjanjian pertukaran aset. those exchange of assets. If the option rights
Apabila hak opsi digunakan, maka Bank harus is used, the Bank should pay the option for
membayar opsi tersebut sebesar Rp 5.000 Rp 5,000 to FGAHL. This agreement has
kepada FGAHL. Perjanjian ini telah been extended for several times, which the
diperpanjang beberapa kali, dimana latest extention was conducted in 2005 up to
perpanjangan terakhir dilakukan pada tahun September 30, 2007 under the same
2005 sampai dengan tanggal 30 September condition. As of the issuance date of the
2007 dengan kondisi yang sama. Sampai financial statements, there is no change of
dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, such condition.
tidak ada perubahan atas kondisi tersebut.
d. Weston Capital Advisors Inc., New York d. Weston Capital Advisors Inc., New York
Selanjutnya, Weston Capital Advisors Inc., New Furthermore, Weston Capital Advisor Inc.,
York (entitas anak dari FGFL) (“Weston”) New York (a subsidiary of FGFL) (“Weston”)
mendapatkan hak klaim atas tuntutan tersebut obtained claim rights by purchasing FGFL’s
dengan cara membeli tagihan FGFL, dan claim, and then filed execution of Decision of
kemudian mengajukan pelaksanaan Putusan The Supreme Court of Mauritius to United
Mahkamah Agung Mauritius melalui United States District Court Southern District of New
States District Court Southern District of New York (“NY Court”) which resulting the freezing
York (“NY Court”) yang mengakibatkan of the Bank’s current account in certain banks
pemblokiran terhadap rekening nostro milik and transferring fund of the Bank to Weston
Bank di beberapa bank tertentu dan amounting to USD 3,621,127.33.
pemindahan dana milik Bank kepada Weston
sebesar USD 3.621.127,33.
Pada tanggal 19 November 2013, NY Court As of November 19, 2013, NY Court has
telah mengeluarkan Putusan dalam bentuk issued Decision under Order Vacating
Order Vacating Judgment, sehingga Judgment, thus the blocking of the Bank’s
pemblokiran terhadap rekening giro milik Bank current account was opened and fund that
dibuka dan dana yang sebelumnya telah was previously transferred to Weston should
ditransfer ke Weston harus dikembalikan return to the Bank.
kepada Bank.
Pada tanggal 16 Januari 2014, Weston As of January 16, 2014, Weston has returned
mengembalikan dana kepada Bank sebesar the fund amounted to USD 23,475 to the
USD 23.475. Bank.
Pada tanggal 19 Maret 2014, Bank mengajukan On March 19, 2014, the Bank filed a contempt
motion contempt of court dan memerintahkan of court and ordered Weston to immediately
agar Weston segera mengembalikan sisa dana refund remaining funds and interest to the
Bank berikut bunganya. Bank.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
d. Weston Capital Advisors Inc., New York d. Weston Capital Advisors Inc., New York
(lanjutan) (continued)
Pada tanggal 15 Juli 2014, NY Court telah On July 15, 2014, NY Court has reaffirmed
menegaskan kembali tindakan contempt of contempt of court by Weston and required
court yang dilakukan Weston dan Weston to return funds amounted to
mengharuskan Weston untuk mengembalikan USD 3,597,652.33 with interest during
dana sebesar USD 3.597.652,33 beserta bunga Weston has not made settlement payment.
selama Weston belum melakukan pembayaran.
Pada tanggal 18 Desember 2014, Bank telah On December 18, 2014, the Bank has signed
menandatangani perjanjian dengan Kelley an agreement with Kelley Drye & Warren LLP
Drye & Warren LLP (kuasa hukum Weston) (Weston’s counsel) whereby Weston agreed
dimana Weston menyetujui untuk to return fund amounting to USD 175,000 to
mengembalikan dana sebesar USD 175.000 the Bank. On December 21, 2014, Weston
kepada Bank. Pada tanggal 21 Desember has returned it to the Bank.
2014, Weston telah mengembalikan dana
tersebut.
Pada tanggal 7 Mei 2015, Bank telah On May 7, 2015, the Bank has signed
menandatangani perjanjian dengan kuasa an agreement with Weston’s counsel whereby
hukum Weston dimana Weston menyetujui Weston agreed to return fund amounting to
untuk mengembalikan dana sebesar USD 100,000 to the Bank. On May 15, 2015,
USD 100.000 kepada Bank. Pada tanggal Weston has returned it to the Bank.
15 Mei 2015, Weston telah mengembalikan 575
dana tersebut.
Pada tanggal 8 September 2015, Pengadilan On September 8, 2015, the Court of the State
Negara Bagian New York menyatakan bahwa of New York stated John Liegey, Weston
John Liegey, Weston International Capital International Capital Limited and its respective
Limited dan masing-masing afiliasi dan entitas affiliates and Weston’s subsidiaries have been
anak Weston telah melakukan penghinaan in contempt of court and punished to refund to
terhadap Pengadilan (contempt of court) dan the Bank.
dihukum untuk mengembalikan dana kepada
Bank.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan As of the issuance date of the financial
keuangan, terdapat dana yang statements, there is a fund that has not
belum dikembalikan oleh Weston sebesar returned yet by Weston amounting to
USD 3.322.652,33 (ekuivalen Rp 45.803) pada USD 3,322,652.33 (equivalent to Rp 45,803)
tanggal 31 Desember 2015 dan as of December 31, 2015 and
USD 3.422.652,33 (ekuivalen Rp 42.390) USD 3,422,652.33 (equivalent to Rp 42,390)
pada tanggal 31 Desember 2014. Bank as of December 31, 2014. The Bank recorded
mencatat tagihan kepada Weston tersebut receivable from Weston as part of “Other
sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” pada Assets” account in the statement of financial
laporan posisi keuangan (Catatan 17). position (Note 17).
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows:
adalah sebagai berikut:
1. Gugatan kepada Bank yang diajukan oleh 1. The lawsuit to the Bank submitted by
Investor yang membeli produk investasi Investors who bought investment
(Discretionary Fund) milik PT Antaboga products (Discretionary Fund) issued by
Delta Sekuritas Indonesia (ADS) terdiri dari: PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
(ADS) consists of:
a. Gugatan yang diajukan oleh salah satu a. Lawsuit filed by one of the ADS’
investor ADS di Surabaya selaku investor in Surabaya as the Plaintiff to
Penggugat terhadap Bank selaku the Bank as Defendant I through The
Tergugat I melalui Pengadilan Negeri District Court of Surabaya which
Surabaya yang terdaftar dalam is registered in Case No. 742/Pdt.G/
perkara No. 742/Pdt.G/2008/PN.Sby 2008/PN.Sby dated December 17,
tanggal 17 Desember 2008. Penggugat 2008. The Plaintiff claimed to the
menuntut Bank bersama-sama dengan Bank together with other Defendants
Tergugat lainnya secara tanggung jointly and severally to pay to the
renteng membayar kepada Penggugat Plaintiff amounting to Rp 400
sebesar Rp 400 berikut keuntungan including forseeable gains.
576 yang akan diperoleh.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Kasus Perdata: (lanjutan) Civil Cases: (continued)
Posisi Bank sebagai Tergugat: (lanjutan) Bank as the Defendant: (continued)
1. Gugatan kepada Bank yang diajukan oleh 1. The lawsuit to the Bank submitted by
Investor yang membeli produk investasi Investors who bought investment
(Discretionary Fund) milik PT Antaboga products (Discretionary Fund) issued by
Delta Sekuritas Indonesia (ADS) terdiri PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
dari: (lanjutan) (ADS) consists of: (continued)
Pada tanggal 3 September 2013, Bank On September 3, 2013, the Bank has
telah menerima Surat Pemberitahuan received a Notification Letter of The
Isi Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya High Court Decision
Surabaya No. 89/Pdt/2012/PT.Sby No. 89/Pdt/2012/PT.Sby dated
tanggal 25 Oktober 2012 yang isinya October 25, 2012 which accepted the
mengabulkan permohonan banding Bank’s appeal with other Defendants
Bank bersama Tergugat lainnya dan and cancelled The Surabaya District
membatalkan Putusan Pengadilan Court Decision No. 742/Pdt.G/
Negeri Surabaya No. 742/Pdt.G/ 2008/PN.Sby dated December 8,
2008/PN.Sby tanggal 8 Desember 2009 which stated that ADS as
2009 serta menyatakan ADS selaku Defendants XI have breached the
Tergugat XI telah melakukan covenant which suffer the Plaintiff and
perbuatan wanprestasi yang merugikan penalized ADS as Defendants XI to 577
Penggugat dan menghukum ADS pay the Plaintiff a material loss of
selaku Tergugat XI membayar kerugian Rp 400 and foreseeable gain. The
materiil kepada Penggugat sebesar Bank received The High Court
Rp 400 berikut keuntungan yang akan Surabaya Decision and not file
diperoleh. Bank menerima Putusan a cassation. Currently, the Bank is still
Pengadilan Tinggi Surabaya dan tidak awaiting cassation from the Plaintiff.
mengajukan upaya hukum kasasi. Saat
ini, Bank masih menunggu upaya
hukum kasasi dari Penggugat.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
1. Gugatan kepada Bank yang diajukan oleh 1. The lawsuit to the Bank submitted by
Investor yang membeli produk investasi Investors who bought investment
(Discretionary Fund) milik PT Antaboga products (Discretionary Fund) issued by
Delta Sekuritas Indonesia (ADS) terdiri PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
dari: (lanjutan) (ADS) consists of: (continued)
Pada tanggal 15 Oktober 2012, Bank On October 15, 2012, the Bank has
telah menerima Surat Pemberitahuan received a Notification Letter of The
Putusan Mahkamah Agung Republik Supreme Court of the Republic of
Indonesia (RI) No. 2838K/Pdt/2011 Indonesia (RI) Decision No. 2838K/
tanggal 19 April 2012, yang menolak Pdt/2011 dated April 19, 2012, which
permohonan kasasi dari Bank dan rejected the Bank’s cassation and
menghukum Bank untuk ordered the Bank to refund the
mengembalikan uang pembelian purchase price of investment products
produk investasi kepada Para to the Plaintiffs amounting Rp 35,437
Penggugat sebesar Rp 35.437 dan and pay a compensation amounting to
membayar ganti rugi sebesar Rp 5,676.
Rp 5.676.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
1. Gugatan kepada Bank yang diajukan oleh 1. The lawsuit to the Bank submitted by
Investor yang membeli produk investasi Investors who bought investment
(Discretionary Fund) milik PT Antaboga products (Discretionary Fund) issued by
Delta Sekuritas Indonesia (ADS) terdiri dari: PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
(lanjutan) (ADS) consists of: (continued)
Pada tanggal 11 Desember 2014, Bank On December 11, 2014, the Bank has
telah menerima Surat Pemberitahuan received a Notification Letter of 579
Putusan Peninjauan Kembali dari Judicial Review from The Discrict
Pengadilan Negeri Surakarta yang Court of Surakarta which confirmed
memberitahukan bahwa Mahkamah that The Supreme Court of RI through
Agung RI melalui Putusan Decision No. 30PK/PDT/ 2014 dated
No. 30PK/PDT/2014 tanggal 8 April April 8, 2014 has rejected the Bank’s
2014 telah menolak permohonan Judicial Review.
Peninjauan Kembali yang diajukan
oleh Bank.
Bank telah menerima Surat Teguran The Bank has received a Warning
(aanmaning) dari Pengadilan Negeri Letter (aanmaning) from The District
Surakarta untuk melaksanakan Court of Surakarta to execute the
Putusan Mahkamah Agung, dan pada Supreme Court Decision, and in
bulan April 2015 Bank telah April 2015 the Bank has submitted to
menyampaikan kepada Pengadilan the Court of Surakarta in the form of
Negeri Surakarta berupa tanggapan comments and objections to execute
dan keberatan untuk melaksanakan the Supreme Court Decision in view
Putusan Mahkamah Agung mengingat of Supreme Court Decision is
Putusan Mahkamah Agung categorized as Non-Executable
dikategorikan sebagai Putusan Yang Decision.
Tidak Dapat Dilaksanakan
(Non-Executable).
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
1. Gugatan kepada Bank yang diajukan oleh 1. The lawsuit to the Bank submitted by
Investor yang membeli produk investasi Investors who bought investment
(Discretionary Fund) milik PT Antaboga products (Discretionary Fund) issued by
Delta Sekuritas Indonesia (ADS) terdiri dari: PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
(lanjutan) (ADS) consists of: (continued)
Pada tanggal 28 Juni 2013, Bank On June 28, 2013, the Bank received
menerima Surat Pemberitahuan Isi a Notification Letter of Jakarta High
Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Court Decision No. 83/PDT/2013/
No. 83/PDT/2013/PT.DKI tanggal PT.DKI dated April 25, 2013 which
25 April 2013 yang isi putusannya strengthened the Decision
menguatkan Putusan No. 215/Pdt.G/ No. 215/Pdt.G/PN2011/PN.Jkt.Pst
PN2011/PN.Jkt.Pst tanggal 14 Februari dated February 14, 2012.
2012.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
1. Gugatan kepada Bank yang diajukan oleh 1. The lawsuit to the Bank submitted by
Investor yang membeli produk investasi Investors who bought investment
(Discretionary Fund) milik PT Antaboga products (Discretionary Fund) issued by
Delta Sekuritas Indonesia (ADS) terdiri dari: PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
(lanjutan) (ADS) consists of: (continued)
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
1. Gugatan kepada Bank yang diajukan oleh 1. The lawsuit to the Bank submitted by
Investor yang membeli produk investasi Investors who bought investment
(Discretionary Fund) milik PT Antaboga products (Discretionary Fund) issued by
Delta Sekuritas Indonesia (ADS) terdiri dari: PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
(lanjutan) (ADS) consists of: (continued)
582 Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Against the Decision of The District
Surabaya tersebut, Bank telah Court of Surabaya, the Bank has filed
mengajukan upaya hukum banding an Appeal Memorandum in
dan menyerahkan Memori Banding accordance with Minutes of Appeal
sesuai dengan Risalah Pernyataan Statement No. 55/Pdt.G/2012/
Permohonan Banding No. 55/Pdt.G/ PN.Sby dated December 27, 2012.
2012/PN.Sby tanggal 27 Desember
2012.
Pada tanggal 22 Juli 2013, Bank telah On July 22, 2013, the Bank has
menerima Relaas Pemberitahuan Isi received a Notification Relaas
Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Decision of The High Court of
tertanggal 27 Mei 2013 Surabaya No. 144/PDT/2013/
No. 144/PDT/2013/PT.SBY yang isi PT.SBY dated May 27, 2013 which
putusannya adalah menguatkan strengthened the Decision of the
Putusan Pengadilan Negeri Surabaya District Court of Surabaya
No. 55/Pdt.G/2012/PN.Sby tanggal No. 55/Pdt.G/2012/PN.Sby dated
29 Oktober 2012. October 29, 2012.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
1. Gugatan kepada Bank yang diajukan oleh 1. The lawsuit to the Bank submitted by
Investor yang membeli produk investasi Investors who bought investment
(Discretionary Fund) milik PT Antaboga products (Discretionary Fund) issued by
Delta Sekuritas Indonesia (ADS) terdiri PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
dari: (lanjutan) (ADS) consists of: (continued)
Bank melalui Kepaniteraan Pengadilan The Bank through The District Court
Negeri Surabaya, pada tanggal of Surabaya, on August 2, 2013 in
2 Agustus 2013 sesuai dengan Risalah accordance with Minutes of Statement
Pernyataan Permohonan Kasasi of Cassation Proceedings Application
No. 60/Pdt.G.Kas/2013/PN.Sby jo. No. 60/Pdt.G.Kas/2013/PN.Sby jo.
No. 55/Pdt.G/2012/PN.Sby jo. No. 55/Pdt.G/2012/PN.Sby jo.
No. 144/PDT/2013/PT.Sby telah No. 144/PDT/2013/PT.Sby have
menyatakan kasasi terhadap Putusan stated an appeal against the Decision
Pengadilan Tinggi Surabaya dan telah of The High Court of Surabaya and
menyampaikan Memori Kasasi pada has been filed Cassation Memory on
tanggal 15 Agustus 2013 sesuai August 15, 2013 by Proceedings
Risalah Tanda Terima Memori of Receipt Cassation Memory 583
Kasasi No. 55/Pdt.G/2012/PN.Sby. No. 55/Pdt.G/2012/PN.Sby.
Selanjutnya, Bank menunggu Furthermore, the Bank is waiting the
selesainya proses pemeriksaan kasasi completion of cassation process in the
di Mahkamah Agung. Supreme Court.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
1. Gugatan kepada Bank yang diajukan oleh 1. The lawsuit to the Bank submitted by
Investor yang membeli produk investasi Investors who bought investment
(Discretionary Fund) milik PT Antaboga products (Discretionary Fund) issued by
Delta Sekuritas Indonesia (ADS) terdiri dari: PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
(lanjutan) (ADS) consists of: (continued)
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Kasus Perdata: (lanjutan) Civil Cases: (continued)
Posisi Bank sebagai Tergugat: (lanjutan) Bank as the Defendant: (continued)
1. Gugatan kepada Bank yang diajukan oleh 1. The lawsuit to the Bank submitted by
Investor yang membeli produk investasi Investors who bought investment
(Discretionary Fund) milik PT Antaboga products (Discretionary Fund) issued by
Delta Sekuritas Indonesia (ADS) terdiri PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
dari: (lanjutan) (ADS) consists of: (continued)
Selanjutnya Bank menunggu Furthermore, the Bank is waiting the
selesainya proses pemeriksaan Kasasi completion of cassation process in the
di Mahkamah Agung. Supreme Court.
f. Gugatan yang diajukan beberapa f. The lawsuit submitted by some ADS’
investor ADS di Jakarta Selatan selaku investors in South Jakarta as Plaintiff
Penggugat kepada Bank selaku to the Bank as the Defendant in The
Tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta District Court of South Jakarta, which
Selatan, yang menuntut Bank untuk claimed the Bank to return the fund
mengembalikan dana sebesar amounting to Rp 9,158 and interest
Rp 9.158 dan bunga sebesar amounting to Rp 7,205 and
Rp 7.205 serta ganti rugi sebesar compensation amounting to
Rp 10.000. Pada tanggal Rp 10,000. On August 20, 2015, the
20 Agustus 2015, Pengadilan Negeri District Court of South Jakarta issued 585
Jakarta Selatan menerbitkan Putusan Decision No. 718/Pdt.G/2014/
No. 718/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel yang PN.Jkt.Sel which rejected the lawsuit
menolak gugatan yang diajukan oleh submitted by Plaintiff.
para Penggugat.
Pada tanggal 31 Agustus 2015, On August 31, 2015, the Plaintiff has
Penggugat telah mengajukan upaya filed an appeal over the Decision
hukum banding atas Putusan of South Jakarta District Court
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 718/ Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel dated
No. 718/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel tanggal August 20, 2015 and handed
20 Agustus 2015 dan menyerahkan memorandum of appeal on
memori banding pada tanggal November 5, 2015.
5 November 2015.
Pada tanggal 15 Desember 2015, Bank On December 15, 2015, the Bank has
telah menyampaikan Kontra Memori submitted Counter Memorandum of
Banding. Appeal.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui The District Court of Central Jakarta
Putusannya No. 26/PDT.G/2010/ through its Decision No. 26/PDT.G/
586 PN.JKT.PST tanggal 20 Oktober 2010 2010/PN.JKT.PST dated October 20,
telah menolak gugatan Penggugat untuk 2010 had rejected the Plaintiff's claim
seluruhnya. Atas Putusan Pengadilan entirely. Against the Decision of The
Negeri Jakarta Pusat tersebut, Penggugat District Court of Central Jakarta, the
telah menyatakan banding dan telah Plaintiff has filed an appeal and has
diputus oleh Pengadilan Tinggi DKI decided by The High Court of Jakarta
Jakarta melalui Putusan No. 179/Pdt/ through its Decision No. 179/Pdt/2011/
2011/PT.DKI tanggal 11 Juli 2011 yang PT.DKI dated July 11, 2011 that
pada intinya menguatkan Putusan principally strengthen the Decision of The
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. District Court of Central Jakarta.
Atas Putusan Pengadilan Tinggi DKI Against the Decision of The High Court of
Jakarta, Penggugat telah menyatakan dan Jakarta, the Plaintiff has stated and
menyerahkan Memori Kasasi pada tanggal submitted Memory of Cassation on
28 November 2012. Bank sesuai dengan November 28, 2012. According to
Akta Penerimaan Kontra Memori Kasasi the Deed of Acceptance of a Contra
No.154/Srt.Pdt.Kas/2012/PN.Jkt.Pst jo. Cassation Memory No.154/Srt.Pdt.Kas/
No. 26/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst tanggal 2012/PN.Jkt.Pst jo. No. 26/Pdt.G/2010/
27 Maret 2013 telah menyampaikan PN.Jkt.Pst dated March 27, 2013, the
Kontra Memori Kasasi. Bank has already submitted a Contra
Cassation Memory.
Pada tanggal 4 Desember 2015, Bank On December 4, 2015, the Bank has
telah menerima Surat Pemberitahuan received Notice of Decision of the
Putusan Mahkamah Agung Republik Supreme Court No. 1498K/PDT/2014 Jo.
Indonesia No. 1498K/PDT/2014 Jo. No. 26/PDT.G/2010/PN.JKT.PST from
No. 26/PDT.G/2010/PN.JKT.PST dari the South Jakarta District Court
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN South Jakarta) which has rejected
(PN Jaksel) yang telah menolak the cassation of the Plaintiff and this
permohonan kasasi dari Penggugat dan decision had a legally binding decision.
putusan ini telah memiliki kekuatan hukum
tetap.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Kasus Perdata: (lanjutan) Civil Cases: (continued)
Posisi Bank sebagai Tergugat: (lanjutan) Bank as the Defendant: (continued)
3. Gugatan yang diajukan salah satu 3. The lawsuit submitted by one of Bank’s
nasabah di Makassar kepada Bank melalui customer in Makassar to the Bank
Pengadilan Negeri Makassar yang through The District Court of Makassar
terdaftar dalam perkara No. 177/Pdt.G/ which registered under case
2010/PN.Mks. Gugatan ini diajukan No. 177/Pdt.G/2010/PN.Mks. The lawsuit
dikarenakan adanya pemblokiran internal submitted due to the internal blocking of
atas rekening tabungan Penggugat yang the Plaintiff’s savings accounts by the
dananya diduga berasal dari hasil transfer Bank due to the funds allegedly from the
pencairan fasilitas kredit atas nama transfer of the drawdown of loan facilities
PT Animablu Indonesia sebesar on behalf of PT Animablu Indonesia
Rp 66.000 yang proses pemberian amounting to Rp 66,000 of which the loan
kreditnya menyimpang dari prosedur, granting process was deviated from the
termasuk menggunakan dana Bank procedures, including use of the Bank’s
sebagai jaminan atas kredit tersebut. funds as loan collateral.
Dengan alasan dana yang ada dalam The Bank claimed that the existing funds
rekening Penggugat itu adalah dana Bank, in the Plaintiff’s account was actually the
maka dalam gugatan ini Bank melakukan Bank’s fund, hence in this lawsuit the
pula gugatan balik (Rekonpensi) dengan Bank made counter claim by claiming to 587
menuntut nasabah mengembalikan dana the customer to return the Bank’s funds
milik Bank sebesar Rp 66.000. Pengadilan amounting to Rp 66,000. The District
Negeri Makassar dalam putusannya Court of Makassar in its decision dated
tanggal 6 Januari 2011 No. 177/Pdt.G/ January 6, 2011 No. 177/Pdt.G/
2010/PN.Mks menolak gugatan Penggugat 2010/PN.Mks rejected the Plaintiff’s
dalam konpensi dan mengabulkan lawsuit and granted counter claim filed by
gugatan Penggugat dalam rekonpensi. the Bank.
Dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi In the appeal process, The High Court of
Makassar melalui Putusannya tanggal Makassar through its Decision
10 Mei 2011 No. 113/Pdt/2011/PT.Mks. No. 113/Pdt/2011/PT.Mks. dated
telah membatalkan putusan Pengadilan May 10, 2011 cancelled the Decision of
Negeri Makassar dan mengabulkan The District Court of Makassar in favor of
gugatan Penggugat dalam konpensi serta the original Plaintiff in a claim and stated
menyatakan gugatan Penggugat dalam that the Bank’s lawsuit in the counter
rekonpensi tidak dapat diterima. Terhadap claim is unacceptable. Against the
Putusan Pengadilan Tinggi Makassar ini Decision of High Court of Makassar, the
Bank mengajukan upaya hukum kasasi Bank submitted a cassation on
pada tanggal 25 Juli 2011 ke Mahkamah July 25, 2011 to the Supreme Court.
Agung.
Pada tanggal 6 September 2012, Bank On September 6, 2012, the Bank has
telah menerima Surat Pemberitahuan Isi received a Notification Letter of Supreme
Putusan Mahkamah Agung RI Court Decision No. 177/Pdt/2010/PN.Mks
No.177/Pdt/2010/PN.Mks tanggal 30 Mei dated May 30, 2012 that has rejected the
2012 yang isinya telah menolak Bank’s cassation. Against the Decision of
permohonan kasasi dari Bank. Terhadap the Supreme Court, the Bank, in
putusan Mahkamah Agung RI tersebut, accordance with the Deed of Submission
Bank sesuai dengan Akta Penyerahan Application for Judicial Review
Risalah Permohonan Peninjauan Kembali Proceedings No. 177/Pdt/PK/2010/
No.177/Pdt/PK/2010/PN.Makassar tanggal PN.Makassar dated March 4, 2013, has
4 Maret 2013 telah menyatakan dan been declared and filed a Memory
menyampaikan Memori Peninjauan Judicial Review.
Kembali.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Selanjutnya, Bank menunggu Kontra Furthermore, the Bank is waiting for the
Memori Peninjauan Kembali dari Contra Memory of Judicial Review from
Penggugat dan selesainya proses the Plaintiff and the completion of case
pemeriksaan perkara di tingkat Peninjauan examination process at the level of
Kembali pada Mahkamah Agung. judicial review in the Supreme Court.
4. Gugatan yang diajukan salah satu 4. The lawsuit filed by one of Bank’s
nasabah di Makassar kepada Bank selaku customer in Makassar to the Bank as the
Tergugat melalui Pengadilan Negeri Defendant through The District Court of
Makassar yang terdaftar dalam perkara Makassar under case
No. 89/Pdt.G/2013/PN.Mks. Gugatan ini No. 89/Pdt.G/2013/PN.Mks. The lawsuit
diajukan dikarenakan Bank dituduh telah was filed because the Bank was alleged
melakukan perbuatan melawan hukum to have commited acts against the law for
karena tidak mau melaksanakan not carrying out an order for execution of
penetapan eksekusi Putusan Pengadilan the Decision from The District Court of
Negeri Makassar No. 44/EKS/2012/ Makassar No. 44/EKS/2012/PN.MKS
PN.MKS tanggal 13 Maret 2013 atas dated March 13, 2013 on the Decision of
588 Putusan Mahkamah Agung RI No. 52K/ The Supreme Court of RI
Pdt/2012 tanggal 30 Mei 2012 jo. Putusan No. 52K/Pdt/2012 dated May 30, 2012 jo.
Pengadilan Tinggi Makassar the Decision of The High Court of
No. 113/PDT/2011/PT.Mks tanggal Makassar No. 113/PDT/2011/PT.Mks
10 Mei 2011 yang memerintahkan Bank dated May 10, 2011 which instruct the
untuk membuka rekening milik salah satu Bank to open an account owned by one
nasabah Bank di Makassar. of the Bank’s customer in Makassar.
Pengadilan Negeri Makassar melalui The District Court of Makassar has issued
Putusan No. 89/Pdt.G/2013/PN.Mks Decision No. 89/Pdt.G/2013/PN.Mks
tanggal 7 Januari 2014 telah menghukum dated January 7, 2014 which penalized
Bank untuk menyerahkan uang sebesar the Bank to pay amounting to Rp 34,393
Rp 34.393 kepada Penggugat secara tunai to the Plaintiff in cash and immediately,
dan seketika dan menyatakan sah serta and stated that the decision enforceable
menyatakan putusan dapat segera to execute even counterly appeal by the
dilaksanakan meskipun ada upaya hukum Bank.
lanjutan (Putusan Serta Merta).
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Pada tanggal 3 November 2014, Bank On November 3, 2014, the Bank has
telah melaksanakan isi Putusan executed the Decision of The District
Pengadilan Negeri Makassar No. 89/ Court of Makassar No. 89/Pdt.G/
Pdt.G/2013/PN.Mks tanggal 7 Januari 2013/PN.Mks dated January 7, 2014 by
2014 dengan mengembalikan dana refund such customer’s funds. 589
nasabah tersebut.
5. Gugatan perlawanan yang diajukan LPS 5. Legal action submitted by the DIC to the
kepada Bank selaku Termohon Bank as executed party and Amiruddin
Tereksekusi dan Amiruddin Rustan selaku Rustan as the executioner through The
Termohon Pengeksekusi melalui District Court of Makassar which
Pengadilan Negeri Makassar yang registered under case No. 95/Pdt.Plw/
terdaftar dalam perkara No. 95/Pdt.Plw/ 2013/PN.MKS dated April 2, 2013. This
2013/PN.MKS tanggal 2 April 2013. legal action is filed in relation to the
Perlawanan ini diajukan sehubungan Execution of the Decision of Makassar
adanya Penetapan Eksekusi Pengadilan District Court under the Decision of the
Negeri Makassar atas Putusan Mahkamah Supreme Court of RI No. 52K/Pdt/
Agung RI No. 52K/Pdt/2012 tanggal 2012 dated May 30, 2012 in conjunction
30 Mei 2012 jo. Putusan Pengadilan Tinggi with the Decision of The High Court of
Makassar No. 113/PDT/2011/PT.Mks Makassar No. 113/PDT/2011/PT.Mks
tanggal 10 Mei 2011 yang memerintahkan dated May 10, 2011 which instructed the
Bank untuk membuka rekening milik salah Bank to open an account owned by one
satu nasabah Bank di Makassar. of the Bank’s customer in Makassar.
Perkara ini telah diputus oleh Pengadilan This case was awarded by the District
Negeri Makassar melalui Putusan Court of Makassar in its Decision
No. 95/Pdt.Plw/2013/PN.MKS tanggal No. 95/Pdt.Plw/2013/PN.MKS dated
19 Februari 2014 yang telah menolak February 19, 2014 which has rejected the
perlawanan yang diajukan oleh LPS. Atas legal action filed by the DIC. Against such
Putusan tersebut, LPS mengajukan upaya Decision, the DIC filed an appeal to The
hukum banding ke Pengadilan Tinggi High Court of Makassar and is currently
Makassar dan saat ini masih dalam proses still in the process of an appeal
pemeriksaan banding di Pengadilan Tinggi examination in The High Court of
Makassar. Makassar.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
e. Kasus-kasus hukum dan fraud yang masih e. The outstanding legal and fraud cases up to
belum selesai sampai bulan Desember 2015 December 2015 are as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Mantan Direksi dan mantan karyawan Bank Bank’s former directors and employees had
menghadapi beberapa tuntutan hukum dari several lawsuits from certain parties on
pihak-pihak tertentu atas dugaan tindakan suspicion of criminal acts committed, where
pidana yang dilakukan, dimana sebagian masih some are still in the stage of the investigation
dalam tahap penyelidikan dan penyidikan, and inspection, some have entered the stage
sebagian telah memasuki tahap persidangan of the proceeding to the courts, and some
dan ada pula yang sudah mendapat putusan already have the final decision and/or in the
tetap dan/atau dalam proses peninjauan process of judicial review remedies. As of the
kembali. Sampai dengan tanggal penerbitan issuance date of the financial statements, the
laporan keuangan, tuntutan hukum tersebut lawsuits have been subjected to the legal
masih sedang dalam proses hukum, dan hasil proceedings, and the outcome of these legal
akhir dari proses hukum tersebut belum dapat proceedings cannot be determined yet.
diperkirakan.
49. PERIKATAN, PERJANJIAN DAN INFORMASI 49. COMMITMENTS, AGREEMENTS AND OTHER
PENTING (lanjutan) IMPORTANT INFORMATION (continued)
Bank mengadakan perjanjian sewa gedung The Bank entered into a building rental
dengan PT Kepland Investama atas sewa agreement with PT Kepland Investama as
gedung yang beralamat di Jalan Jenderal covered by Rental Agreement Deed No. 04
Sudirman Kav. 22-23, Jakarta dengan Akta dated October 4, 2010, for building rental at
Perjanjian Sewa Menyewa No. 04 tanggal Jalan Jenderal Sudirman Kav. 22-23, Jakarta.
4 Oktober 2010. Nilai sewa gedung tersebut The rental charges amounting to Rp 25,030
sebesar Rp 25.030 dengan luas ruang yang with rental space of 7,379 square meters from
disewa seluas 7.379 meter persegi untuk period October 18, 2010 up to October 17,
periode sewa dari tanggal 18 Oktober 2010 2013, and subsequently has been extended
sampai dengan 17 Oktober 2013, yang up to October 17, 2015 with rental charges
kemudian telah diperpanjang sampai dengan amounting to Rp 21,693.
17 Oktober 2015 dengan nilai sewa sebesar
Rp 21.693.
Bank mengadakan perjanjian sewa gedung The Bank entered into a building rental
dengan PT Sahid atas sewa gedung yang agreement with PT Sahid as covered by Lease
beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 86, Agreement dated May 20, 2015, for building
Jakarta dengan Perjanjian Sewa Menyewa rental at Jalan Jenderal Sudirman No. 86,
Ruang Kantor tanggal 20 Mei 2015. Nilai sewa Jakarta. The rental charges amounting to
gedung tersebut sebesar Rp 264.877 dengan Rp 264,877 with rental space of 7,816 square
luas ruang yang disewa seluas 7.816 meter meters from period January 2, 2016 up to
persegi untuk periode sewa dari tanggal January 1, 2026.
2 Januari 2016 sampai dengan 1 Januari 2026.
592
50. INFORMASI LAINNYA 50. OTHER INFORMATION
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia In accordance with Bank Indonesia Regulation
No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan GCG No. 8/4/PBI/2006 regarding the Implementation
Bagi Bank Umum, sebagaimana telah dirubah of GCG for Commercial Bank, as amended by
melalui Peraturan Bank Indonesia Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006
No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI regarding the Amendment of PBI
No. 8/4/PBI/2006, dan Surat Edaran Bank No. 8/4/PBI/2006, and Bank Indonesia Circular
Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April Letter No. 15/15/DPNP dated April 29, 2013
2013 tentang pelaksanaan GCG Bagi Bank regarding the implementation of GCG for
Umum, Bank telah memiliki Kebijakan dan Commercial Bank, the Bank has Policies and
Sistem Operasional Prosedur (SOP) tentang System Operating Procedures (SOP) on the
Pedoman Pelaksanaan GCG yang mencakup Guidelines for GCG which includes Basic
Prinsip-Prinsip Dasar Penerapan GCG. Principles of GCG implementation.
Bank telah membangun dan menyempurnakan The Bank has established and improved GCG
infrastruktur GCG yang terdiri dari organ utama infrastructure which consisting of main function
yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan of the General Meeting of Shareholders, the
Komisaris dan Direksi, serta pembentukan Boards of Commissioners and Directors, as well
organ pendukung penerapan GCG, antara lain: as establishment of supporting unit for the
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris, implementation of GCG, among others: the
Komite-komite di bawah Direksi, Internal Committees under the Board of
Auditor, penunjukkan Eksternal Auditor, Commissioners, Committees under the Board
Corporate Secretary, Unit Kerja Manajemen of Directors, Internal Auditors, the appointment
Risiko, Unit Kerja Kepatuhan, serta unit kerja of the External Auditor, Corporate Secretary,
lainnya sebagai supporting unit yang Risk Management Unit, Compliance Unit, as
melaksanakan fungsi pencegahan (preventif) well as other work units as a supporting unit
dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian which performs a preventive function by
dan tata kelola Bank yang baik. referring to the prudence principles and the
Bank’s good corporate governance.
Lima prinsip dasar GCG tersebut akan The five basic principles of GCG will support the
mendukung pelaksanaan 4 (empat) bidang implementation of 4 (four) major areas of the
utama penilaian Tingkat Kesehatan Bank Bank’s Soundness Rating that are continuosly
yang secara berkelanjutan menjadi fokus become the focus of improvement among
perbaikan antara lain: Penguatan Permodalan others: Capital Strengthening, Income
(Capital), Pendapatan (Earnings), Perbaikan (Earnings), Risk Profile Improvement,
Risk Profile, Perbaikan Penerapan GCG Improvement of GCG Implementation with
dengan lebih meningkatkan 5 (lima) prinsip further increase of 5 (five) basic principles of
dasar GCG dalam mendukung pengembangan GCG to support the development of Core
Infrastruktur Bisnis Utama dan penguatan Business Infrastructure and strengthening
Corporate Image. Corporate Image.
Untuk tahun 2015 fokus Bank yaitu pada For 2015 the Bank’s focuses are in capacity,
kapasitas, kapabilitas dan pertumbuhan. capability and growth. For 2016 the Bank’s
Untuk tahun 2016 fokus Bank yaitu pada focuses are to increase the infrastructure of
peningkatan infrastruktur micro Small Medium micro Small Medium Enterprises and
Enterprises and commercial, consumer retail, commercial, consumer retail, strengthening
penguatan pertumbuhan bisnis, penambahan business growth, the addition of office network,
jaringan kantor, perluasan pangsa pasar dan expansion of market share, and the
pencapaian laba yang diharapkan. Sedangkan achievement of expected profit. While for 2017
untuk tahun 2017 fokus Bank yaitu pada the Bank’s focus is on market share, and for
pangsa pasar, dan tahun 2018 sampai dengan 2018 up to 2019 the Bank’s focus is integrated
tahun 2019, fokus Bank yaitu pada ekspansi expansion, among others, optimization and
yang terintegrasi, antara lain optimisasi dan growth.
pertumbuhan.
Bank telah melaksanakan Rapat Umum The Bank has held Annual Shareholders
Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan General Meeting (AGM) and Extraordinary
sekaligus Rapat Pemegang Saham Luar Shareholders General Meeting (EGM) on
Biasa (RUPSLB) pada tanggal 24 Juni 2015 June 24, 2015 with the amendment of articles
dengan agenda perubahan Anggaran of association agenda, and the change of
Dasar, serta pergantian pejabat Komisaris Independent Commissioner to support the
Independen untuk mendukung pengendalian control and supervision of the focus of the
594 dan pengawasan dari fokus pengembangan Bank’s business development, structuring
bisnis Bank, penataan fungsi dan tanggung functions and clearer responsibilities and
jawab yang lebih jelas serta peningkatan tata improve the governance of the Bank.
kelola Bank.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh One of the management efforts after the take
manajemen pasca pengambilalihan pemegang over by DIC was to establish Assets Recovery
saham Bank oleh LPS adalah membentuk Tim Team. This team had specific responsibilities to
Penyelamat Aset. Tim tersebut bertugas investigate, secure and recover the Bank’s
untuk menelusuri, menyelamatkan dan non-performing assets. The team prepared
menyelesaikan aset-aset Bank yang diduga mapping, analysis and provide recommendation
bermasalah (asset recovery). Tim melakukan to management regarding the condition of the
pemetaan, analisa dan rekomendasi kepada overall assets such as loans, securities, loan
manajemen mengenai kondisi seluruh aset, collaterals and other assets.
baik berupa pinjaman diberikan, surat berharga,
agunan kredit dan aset-aset lainnya.
Dalam rangka penyelamatan aset Bank selain In order to recover the Bank’s assets, besides
membentuk Tim Penyelamatan Aset, dalam established an Assets Recovery Team, the
struktur organisasi Bank juga membentuk Asset Bank also set-up Assets Recovery Division
Recovery Division (ARD), yang merupakan (ARD), as the division which handling the
Divisi yang menangani realisasi pelaksanaan realization of the implementation of the Assets
Asset Recovery meliputi realisasi restrukturisasi Recovery and also involved in the realization of
kredit bermasalah, realisasi penjualan Agunan the restructuring of Non-Performing Loans, the
Yang Diambil Alih (AYDA), realisasi hapus buku realization of the sale of foreclosed assets
aset, dan realisasi collection. (AYDA), the realization of written-off assets,
and the realization of collection.
Bank senantiasa mendukung upaya The Bank always support the efforts to recover
pengembalian aset-aset Bank di luar negeri the Bank’s assets overseas by the Joint Team
yang dilaksanakan oleh Tim Bersama for Settlement of Non-Performing Assets of the
Penyelesaian Permasalahan Aset Bank (dahulu Bank’s (formerly PT Bank Century Tbk), in
PT Bank Century Tbk) yang anggotanya terdiri which the members consist of Ministry of
dari Kementerian Keuangan, Kepolisian Finance, Police Department of the Republic of
Republik Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, Financial Services Authority
(dahulu Bapepam-LK), Pusat Pelaporan dan (formerly Bapepam-LK), Financial Transaction
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Bank Reports and Analysis Center (FTRAC), Bank
Indonesia, Kejaksaan Agung, LPS, Indonesia, Attorney General, DIC, Ministry of
Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Foreign Affairs and the Ministry of Law and
Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Human Rights, based on Ministry of Finance
Keputusan Menteri Keuangan Decree No. 220/KMK.01/2009 regarding the
No. 220/KMK.01/2009 mengenai Pembentukan Establishment of Joint Team for Handling the 595
Tim Bersama Penanganan Permasalahan Bank’s Problems.
Bank.
Sehubungan dengan penerapan Anti Pencucian In connection with the implementation of the
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Anti-Money Laundering and Preventing the
(APU-PPT) yang mengacu antara lain pada Financing of Terrorism (AML-PFT) covering
Peraturan Bank Indonesia among other by the Bank Indonesia Regulation
No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 No. 14/27/PBI/2012 dated December 28, 2012
tentang Penerapan Program Anti Pencucian regarding the Implementation of Anti-Money
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Laundering and Preventing the Financing of
Bagi Bank Umum, dan Surat Edaran Bank Terrorism for Commercial Banks, and Bank
Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni Indonesia Circular Letter No. 15/21/DPNP
2013 perihal Penerapan Program Anti dated June 14, 2013 concerning the Application
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan of the Anti-Money Laundering and Preventing
Terorisme Bagi Bank Umum, serta ketentuan the Financing of Terrorism for Commercial
yang diterbitkan oleh PPATK. Banks, as well as regulations issued by the
FTRAC.
Pada tahun 2014, Bank melalui Unit Kerja In 2014, the Bank through the introduction of
Pengenalan Nasabah (UKPN) telah the Know Your Customer Unit (UKPN) has
menerapkan program APU-PPT serta telah implemented a program of AML-PFT and also
melakukan penyesuaian action plan already adjusted the action plan of AML-PFT
pelaksanaan program APU-PPT, antara lain, program, among others, are as follows:
adalah sebagai berikut:
1. Menyusun laporan realisasi pengkinian data 1. Prepare realization report of the Bank’s
Bank periode Januari 2015 sampai dengan updating data for period January 2015 up to
Desember 2015. December 2015.
1. Menerapkan prinsip Due Diligence sejak 1. Implement the Due Diligence principles
nasabah pertama kali melakukan since the first-time customers open
pembukaan rekening, melakukan transaksi, an account, make transactions, up to the
sampai dengan nasabah mengakhiri customers end the business relationship
hubungan usaha dengan Bank. with the Bank.
2015 2014
1. Permodalan 1. Capital
Rasio KPMM yang tersedia untuk risiko CAR with credit and operational
kredit dan risiko operasional 15,74 13,55 risk
Rasio KPMM yang tersedia setelah
memperhitungkan risiko kredit, risiko CAR with credit, market and
pasar dan risiko operasional 15,49 13,48 operational risk
Aset tetap terhadap modal 20,81 32,30 Fixed assets to capital
3. Rentabilitas 3. Rentability
Rasio rugi sebelum pajak
terhadap rata-rata aset (ROA) (5,37) (4,97 ) Return on Assets (ROA) Ratio
Rasio rugi setelah pajak
terhadap rata-rata ekuitas (ROE) (59,03 ) (58,07 ) Return on Equity (ROE) Ratio
Net Interest Margin 0,93 0,24 Net Interest Margin
Rasio Beban Operasional terhadap Operating Expenses to
Pendapatan Operasional (BOPO) 143,68 136,39 Operating Revenues Ratio
2015 2014
4. Likuiditas 4. Liquidity
Rasio Kredit yang Diberikan
terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 85,00 71,14 Loans to Deposits Ratio (LDR)
5. Kepatuhan 5. Compliance
Giro Wajib Minimum (GWM) Minimum Statutory Reverse
GWM primer Rupiah 7,82 11,68 Primary reserve in Rupiah
GWM sekunder Rupiah 11,00 19,22 Secondary reserve in Rupiah
GWM mata uang asing 8,87 8,77 Reserve in foreign currencies
Posisi Devisa Neto 7,13 3,22 Net Open Position
51. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 51. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD
Bank sedang menghadapi kasus-kasus hukum. The Bank is facing legal cases. Up to
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, proses December 31, 2015, legal proceedings against
hukum terhadap pihak-pihak seperti nasabah, parties such as customers, debtors, as well as the
debitur, serta manajemen lama dan pemegang old management and shareholders before the
saham semasa sebelum Bank diambil alih oleh Bank was taken over by DIC, some are still in the
LPS, sebagian masih dalam tahap penyelidikan dan examination stage and inspection, some have
penyidikan, sebagian telah memasuki tahap entered legal stage of the proceeding to the courts,
persidangan, dan ada pula yang sudah mendapat and some already have the final decision and/or in
598 putusan tetap dan/atau dalam proses peninjauan the process of judicial review remedies. Final
kembali. Hasil final dari kasus-kasus tersebut belum outcome of the legal cases has not yet determined
dapat ditentukan sampai saat ini. until now.
Sebagaimana dijelaskan pada pengungkapan yang As discussed in the relevant disclosures in Notes
terkait dalam Catatan 2b dan 2z, efektif tanggal 2b and 2z, effective January 1, 2015, the Bank
1 Januari 2015, Bank menerapkan secara applied retrospectively PSAK 24 (Revised 2013)
retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013) yang berlaku which were effective for financial reporting period
efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada beginning on/after January 1, 2015. In relation to
atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Sehubungan the implementation of PSAK 24 (Revised 2013),
dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), Bank the Bank restated its financial statements for the
menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun years ended December 31, 2014 and January 1,
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014/December 31, 2013.
2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013.
Ikhtisar ringkas laporan posisi keuangan pada The summary of statements of financial position as
tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ of December 31, 2014 and January 1, 2014/
31 Desember 2013 serta laporan laba rugi dan December 31, 2013 and statement of profit or loss
penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang and other comprehensive income for the year
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebelum ended December 31, 2014, before and after
dan sesudah penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) implementation of PSAK 24 (Revised 2013) are as
adalah sebagai berikut: follows:
Aset Assets
Aset pajak tangguhan 103.939 6.867 110.806 Deferred tax assets
Jumlah aset 12.682.021 6.867 12.688.888 Total assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas imbalan pasca kerja 6.104 27.467 33.571 Post-employment benefits liability
Jumlah liabilitas 11.662.403 27.467 11.689.870 Total liabilities
Ekuitas Equity
Saldo rugi - belum ditentukan
penggunaannya
Jumlah ekuitas - neto
(9.793.325 )
1.019.618
(20.600 )
(20.600 )
(9.813.925 )
999.018
Deficit - unappropriated
Total equity - net
599
Aset Assets
Aset pajak tangguhan 98.202 5.788 103.990 Deferred tax assets
Jumlah aset 14.576.094 5.788 14.581.882 Total assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas imbalan pasca kerja 7.466 23.153 30.619 Post-employment benefits liability
Jumlah liabilitas 13.201.044 23.153 13.224.197 Total liabilities
Ekuitas Equity
Saldo rugi - belum ditentukan
penggunaannya (9.134.837 ) (17.365 ) (9.152.202 ) Deficit - unappropriated
Jumlah ekuitas - neto 1.375.050 (17.365 ) 1.357.685 Total equity - net
Ikhtisar ringkas laporan posisi keuangan pada The summary of statements of financial position as
tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ of December 31, 2014 and January 1, 2014/
31 Desember 2013 serta laporan laba rugi dan December 31, 2013 and statement of profit or loss
penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang and other comprehensive income for the year
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebelum ended December 31, 2014, before and after
dan sesudah penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) implementation of PSAK 24 (Revised 2013) are as
adalah sebagai berikut: (lanjutan) follows: (continued)
Jumlah beban operasional lainnya (641.255 ) (2.321) (643.576) Total other operating expenses
Rugi tahun berjalan (662.006 ) (1.741 ) (663.747 ) Loss for the year
Akun tertentu dalam laporan keuangan tahun Certain account in the 2014 and 2013 financial
2014 dan 2013 telah direklasifikasi agar sesuai statements has been reclassified to conform with the
dengan penyajian laporan keuangan tahun 2015 2015 financial statements presentation as follows:
sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2014
Setelah
Dilaporkan Reklasifikasi/
sebelumnya/ Reklasifikasi/ After
Previously reported Reclassification Reclassification
Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position
Aset Assets
Current accounts with
Giro pada bank lain - neto 151.026 (4.260 ) 146.766 other banks - net
Aset lain-lain - neto 122.602 4.260 126.862 Other assets - net
Aset Assets
Current accounts with
Giro pada bank lain - neto 230.287 (4.260 ) 226.027 other banks - net
Aset lain-lain - neto 449.432 4.260 453.692 Other assets - net
2015 2014
Kredit yang dihapusbukukan 360.843 355.719 Loans that have been written-off
Reklasifikasi liabilitas lain-lain Reclassification of other liabilities
(escrow account) ke (escrow account) to
simpanan nasabah 228.484 - deposit from customers
Reklasifikasi uang muka setoran Reclassification of deposit for future
modal ke modal disetor 300.000 1.249.480 stock subscription to paid-up capital
601
54. STANDAR AKUNTANSI BARU 54. NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang The following are several accounting standards
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan which were issued by the Financial Accounting
Ikatan Akuntan Indonesia, namun belum berlaku Standard Board of Indonesian Institute of
efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada Accountants, but not yet effective on the financial
tanggal 31 Desember 2015: statements for the year ended December 31, 2015:
54. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 54. NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS
(continued)
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang The following are several accounting standards
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan which were issued by the Financial Accounting
Ikatan Akuntan Indonesia, namun belum berlaku Standard Board of Indonesian Institute of
efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada Accountants, but not yet effective on the financial
tanggal 31 Desember 2015: (lanjutan) statements for the year ended December 31, 2015:
(continued)
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan As of the issuance date of financial statement the
keuangan, Bank sedang mengevaluasi dan belum Bank is presently evaluating and has not
menentukan dampak dari standar akuntansi baru determined the effects of these new accounting
tersebut terhadap laporan keuangannya. standards on its financial statements.
602
Parent Company
Consolidated
Financial Statements
603
14
15
2015 Annual Report J TRUST BANK
Translation for reference only
16
17
2015 Annual Report J TRUST BANK
Translation for reference only
608
18
19
20
21
22
(a) organisasi manajemen Risiko Kepatuhan; 171 (a) Compliance risk management organization;
and
(b) strategi manajemen risiko dan efektivitas 171 (b) The effectiveness of risk management
penerapan manajemen risiko untuk Risiko strategies and risk management for
Kepatuhan, terutama dalam rangka compliance risk, primarily for ensuring that the
memastikan penyusunan kebijakan dan development of policies and procedures are in
prosedur telah sesuai dengan standar yang accordance with generally accepted standards,
berlaku secara umum, ketentuan, dan/atau and prevailing rules and / or regulations; and
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
dan
(c) mekanisme pemantauan dan pengendalian 171 (c) Monitoring and controlling compliance risk.
Risiko Kepatuhan.
x. Pengungkapan Risiko Reputasi sebagaimana 171-172 x. Disclosure of Reputation Risk as referred to in
dimaksud dalam butir ii (h), yang mengungkapkan point ii (g), which includes qualitative disclosure
informasi kualitatif mengenai penerapan about risk management for reputation risks include
manajemen risiko untuk Risiko Reputasi, antara the following:
lain:
(a) organisasi manajemen Risiko Reputasi, 171-172 (a) Organizational reputation risk management,
termasuk pelaksanaan manajemen risiko including the implementation of reputation
untuk Risiko Reputasi oleh unit-unit terkait risk management by related units (Corporate
(Corporate Secretary, Humas, dan unit bisnis Secretary, Public Relations, and the related
terkait); business units);
(b) kebijakan dan mekanisme dalam rangka 171-172 (b) Policies and mechanisms to improve the
meningkatkan kualitas pelayanan kepada quality of service to customers and other
nasabah dan pemangku kepentingan stakeholders to control reputational risk; and
(stakeholder) lainnya untuk mengendalikan
Risiko Reputasi; dan
(c) pengelolaan Risiko Reputasi pada saat krisis. 171-172 (c) Reputation risk management in times of crisis.
e. Pengungkapan khusus bagi bank yang merupakan bagian e. Spesific Disclosure of bank which become the part of
dari suatu kelompok usaha dan/atau memiliki Entitas Anak, Business Group and/or its subsidiaries, at least consisting of:
paling sedikit terdiri dari informasi sebagai berikut:
622
Forward-Looking Statements
Several items contained in this Annual Report constitute “forward-looking statements” regarding the intention, expectation, or projection of PT Bank JTrust
Indonesia Tbk. or the Bank’s management when the Annual Report is issued. The statements may relate to the perception on business results or financial
results of J Trust Bank or J Trust Group. Statements mentioned in this annual report are not guarantees of future performance, as the actual results in the
future may differ from the statements in this Annual Report, and be affected by several factors out of the management’s control. Readers cannot fully depend
their decisions on the forward-looking statements in this Annual Report, because the statements only apply when the statements were made. Unless the
law requires, J Trust Bank does not have any obligation to renew or announce publicly the revision of future events, conditions or circumstances reflected
in the forward-looking statements.
BANKING YOUR WAY
Synergizing
Strengths
Laporan Tahunan 2015 Annual Report