Vous êtes sur la page 1sur 3

Ringkasan Materi Pembelajaran

Nama : Benny Chandra P.


Asal : RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Materi : AKUNTABILITAS
Tanggal : 22-02-2018

Isi Materi:
 Positif thinking (ilmu setengah gelas) kita tidak boleh melihat kosong/kurangnya tapi kita
harus lihat isi/kelebihannya sehingga istilah setengah kosong harus menjadi setengah isi
 Akuntabilitas dapat digambarkan mempertanggungjawabkan semua tugas sebagai ASN
kepada atasan dan masyarakat termasuk segala bentuk konsekuensinya secara hukum
 Responsibilitas digambarkan kewajiban mengerjakan tugas sebagai ASN. Sehingga
responsibilitas adalah berbeda dari akuntabilitas namun merupakan bagian akuntabilitas
 Dasar akuntabilitas pada ASN adalah PP No. 53 th 2014 ttg disiplin pegawai yang didasari
UU No. 43 th 1999
 Untuk mewujudkan akuntabilitas
a. ASN harus bebas dari politik praktis, silahkan memilih namun dilarang melakukan
dukungan secara terbuka. Biarkan bila pimpinan melakukan dukungan namun
anda tetap tidak
b. ASN adalah badan pengumpul keterangan, memfasilitasi masyarakat dalam
mengevaluasi kebijakan publik
c. ASN tetap harus menjalankan kewajiban negara untuk demokrasi namun tetap
netral di mata publik
 Suatu tujuan harus sama agar hasil yang didapat sama. Tujuan mampu membuat ara
pencapaian berbeda
 ASN adalah abdi negara yang harus selalu siap dan mengabdikan diri sepenuh hati tanpa
tujuan terselubung dan menyimpang
 Faktor yang memengaruhi perbedaan pembangunan suatu bangsa antara lain disiplin
bangsa dan kesadaran diri masyarakatnya
 Mayoritas alasan menjadi ASN:
a. Mengabdi kepada bangsa dan negara
b. Penghasilan tetap disaat ekonomi tidak menentu
c. ASN merupakan profesi terhormat
d. ASN sulit dipecat
e. ASN mendapat pensiun, dll.
 Apapun alasan setiap orang yang ingin menjadi ASN akan tercermin dalam sikap dan
perilakunya
 Sumber gaji ASN bersumber dari APBN/APBD pajak/non-pajak dan berasal dari rakyat
 Dengan memahami asal sumber utama gaji ASN, ASN diharapkan amanah
 Apabila alasan menjadi ASN sesuai dengan makna menjadi ASN, diharapkan ASN
memiliki etos kerja yang baik
 Etos kerja adalah perilaku kerja positif yang lahir sebagai buah keyakinan dan komitmen
total pada paradigma kerja tertentu
 Delapan etos kerja profesional menurut Jansen Sinamo :
a. Rahmat : pekerjaan kita adalah anugerah Tuhan dan dengan bekerja kita telah
bersyukur pada-Nya
b. Amanah : pekerjaan ini diberikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan
tidak disalahgunakan
c. Panggilan : pekerjaan akan memanggil kita sesuai profesi dan keahlian (panggila
jiwa) bukan bekerja karena terpaksa diperintah
d. Aktualisasi : pekerjaan yang dilakukan dengan sebaik-baiknya akan memberi kita
pengakuan terhadap diri kita
e. Ibadah : pekerjaan adalah semata-mata untuk melayani Tuhan dengan penuh
keikhlasan
f. Seni : pekerjaan adakah sesuatu yang indah serta lakukanlah dengan imajinasi
karena kapasitas tiap orang berbeda serta anggaplah pekerjaan sesuatu yang
menyenangkan
g. Kehormatan : pekerjaan menunjukkan suatu pribadi yang terhormat dan melalui
suatu kode etik
h. Pelayanan : pekerjaan adalah melayani dengan ikhlas sesuai profesi
 Akuntabilitas mempunyai prinsip good corporate governance, pertanggungjawaban atas
keputusan dan hasil yang dicapai sesuai wewenang yang dilimpahkan
 Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya yakni terwujudnya nilai publik
 Dengan akuntabilitas kita mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan kelompok/sektor/pribadi
 Dalam akuntabilitas, semua aturan/SOP harus diikuti agar timbul rasa nyaman saat
bekerja
 Akuntabilitas memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis
 Akuntabilitas memperlakukan warga secara adil dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik
 Akuntabel menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggaraan pemerintahan
 Lima aspek dalam akuntabilitas :
a. Akuntabilitas adaalah sebuah hubungan
b. Akuntabilitas berorientasi hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
 Perbedaan transparansi dan akuntabilitas :
a. Transparansi adalah salah satu aspek akuntabilitas
b. Transparansi hanya ada sekedar laporan, ada bukti dan bisa diakses banyak
orang --sudah cukup—tidak ada konsekuensi yang dihadirkan
c. Transparansi belum tentu akuntabel karena transparansi hanya satu syarat dari
akuntabel
d. Transparansi tidak berorientasi hasil, bisa bermakna positif atau negatif, dan tidak
perlu perubahan yang signifikan. Lain halnya dengan akuntabel yang butuh
kejelasan kerangka kerja dan proses dengan hasil yang signifikan utamanya hasil
positif untuk memperbaiki kinerja
 Akuntabilitas penting karena :
a. Memerlukan kontrol demokrasi (peran demokrasi)
b. Mencegah KKN dan abuse of power (peran konstitusional)
c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar)
 Akar masalah good governance :
𝐶 =𝑀+𝐷−𝐴
C = korupsi
M = monopoli kekuasaan
D = discretion (keleluasaan bertindak)
A = akuntabilitas
 Akuntabilitas mampu memberikan pertanggungjawaban atas mandat yang diberikan
padanya
 Mekanisme akuntabilitas dalam birokrasi Indonesia
a. Rencana strategis : menuntun semua stakeholder menuju tempat tersebut
b. Kontrak kinerja : durasi kegiatan
c. Laporan kinerja : pertanggungjawaban dan penilaian

Vous aimerez peut-être aussi