Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Selama akhir pekan, secara kebetulan saya menjadi viral. Atau tepatnya sebuah paragraf
dari buku yang saya tulis, yang berjudul The Elements of Eloquence menjadi viral.
Penyebabnya adalah paragraf yang tertulis seperti ini:
"Kata sifat dalam bahasa Inggris sudah seharusnya berurutan: opini-ukuran-umur-bentuk-warna-
asal-bahan-tujuan, kata benda (Noun). Contohnya, a lovely little old rectangular green French
silver whittling knife (sebuah pisau peraut persegi tua asal Prancis berwarna hijau berbahan perak
yang kecil dan indah). Tetapi jika Anda mengacak susunan kata sedikit saja, Anda akan terdengar
seperti seorang maniak. Hal yang aneh bahwa penutur bahasa Inggris menggunakan daftar itu,
tetapi hampir tidak ada seorang pun di antara kita yang dapat mengesampingkannya.
Penutur bahasa Inggris suka mempelajari hal semacam ini karena dua alasan. Pertama, karena hal
ini membuat kita takjub bahwa ada aturan yang tidak kita ketahui tapi sebenarnya kita tahu. Hal
ini agak aneh dan menantang. Kita semua sebenarnya lebih pintar dari yang kita duga. Dan ada
rasa terkejut ketika mengetahui bahwa ada satu alasan bahwa ada 'little green men on Mars',
tetapi tentu saja tidak ada 'green little men'. Kedua, Anda dapat menghabiskan satu jam ke depan
untuk memikirkan pengecualian, yang berguna untuk menahan Anda melakukan suatu hal bodoh
seperti bekerja.
Sebenarnya, ada beberapa pengecualian kecil. Little Red Riding Hood dapat merupakan susunan
yang sempurna, tetapi Big Bad Wolf tampak seperti merusak aturan linguistik. Mengapa Bad Big
Wolf terdengar amat sangat salah? Apa yang terjadi dengan aturan-aturan?
Reduplikasi dalam linguistik adalah ketika Anda mengulang sebuah kata, kadang-kadang dengan
dengan konsonan yang berubah (lovely-dovey, fuddy-duddu, nitty-gritty), dan kadang-kadang
dengan vokal yang berubah: bish-bash-bosh, ding-dang-dong. Jika ada tiga kata maka urutannya
harus I, A, O. Jika ada dua kata maka yang pertama harus I dan yang kedua harus A atau O.
Mish-mash, chit-chat, dilly-dally, shilly-shally, tip top, hip-hop, flip-flop, tic tac, sing song, ding
dong, King Kong, ping pong.
Hak atas fotoHULTON ARCHIVEImage caption"Bagaimana dengan Big Bad Wolf?" twit dari
banyak orang yang tidak setuju. Tetapi terlihat jelas mereka tidak mengetahui aturan reduplikasi
ablaut.
Mengapa hal ini mesti menjadi topik dari debat yang tidak pernah berakhir di antara para ahli
bahasa, kemungkinan karena berhubungan dengan gerakan lidah Anda atau suatu bahasa
Kaukasia yang kuno. Hal itu tidak penting. Inilah aturannya, dan, sebagaimana kata sifat, Anda
sudah mengetahuinya bahkan jika Anda tidak mengetahui sudah mengetahuinya. Dan aturan ini
begitu penting sehingga tidak ada istilah Bad Big Wolf.
Bayangkan betapa sulitnya hal ini pada orang yang baru belajar bahasa Inggris. Gurunya harus
menjelaskan bahwa bahasa Inggris biasanya tidak menggunakan present tense untuk hal-hal yang
terjadi di masa sekarang. "I brush my teeth' tidak berarti Anda melakukannya sekarang, hanya
berarti bahwa Anda melakukannya secara rutin. Untuk hal-hal yang sebenarnya terjadi sekarang
Anda menggunakan present progressive "I'm brushing my teeth" (tetapi hanya jika Anda bicara
sambil menggosok gigi).
Dan setelah mengetahui bahwa kemudian Anda harus belajar bahwa ada beberapa pengecualian,
seperti kata kerja 'to think' digunakan sebagai kata bantu, seperti dalam "I think you're right".
Inilah kenapa, secara kebetulan, banyak bukan penutur asli akan menggunakan frasa seperti "I am
thinking that you are right". Terdengar lucu, tetapi kami telah melewati waktu bertahun-tahun dan
bertahun-tahun lagi untuk mempelajari secara mendalam hanya untuk memperoleh semua seluk
beluk ini. Dan bahasa Inggris sangat kompleks dan aneh. Kami sebenarnya memiliki sebuah tense
yang disebut Future Present. Bayangkan sedang harus mempelajari hal itu. Tetapi bagi kami
contohnya seperti "The train leaves tomorrow."
Kita seharusnya benar-benar telah mengenal beberapa aturan. Sungguh mengejutkan dan
menjatuhkan semangat berapa banyak orang berbahasa Inggris tidak mengetahui aturan tentang
tekanan, karena begitulah semua puisi kita bekerja. Sungguh hal itu sangat mudah, dan kita dapat
mendengarnya dari bahasa-bahasa lain. Semua orang mengetahui bahwa orang Italia memiliki
ritme, seperti MAM-a MI-a BUON-a SER-a. Tetapi begitu juga bahasa kita. Dan begitulah
kalimat bekerja. Saya dapat menghubungkannya dengan pantun jenaka favorit saya (atau
setidaknya satu yang menjadi favorit saya). Cobalah baca ini keras-keras:
There was a young man from Dundee
Got stung on the leg by a wasp
When asked does it hurt
He said 'Yes it does.
'I'm so glad it wasn't a hornet.'
Puisi itu tidak bersajak, tetapi tetap berfungsi sebagai pantun jenaka karena sajaknya tidak
sepenting irama. Dan iramanya seperti ini:
de-DUM-de, de-DUM
de-DUM-de, de-DUM
Bahasa Inggris sebagian besar terdiri dari aturan-aturan yang kita tidak tahu kalau kita tahu. Dan
sebenarnya aturan yang kita ketahui sangat jarang. Kita dapat berpegang pada sedikit dari aturan-
aturan itu akhirnya. Setidaknya kita semua mengetahui bahwa kita tahu bahwa kata sifat memiliki
perbandingan dan superlatif. 'Big, bigger, biggest'. 'Hot, hotter, hottest'. 'Easy, easier, easiest'. Hal
ini menenangkan. Dapat dipercaya. Ini sesuatu yang kita tahu bahwa kita telah mengetahuinya.
Tetapi dapatkah Anda melakukannya dengan sebuah kata sifat yang terdiri dari tiga suku kata
yang panjang?
Curiouser and curiouser.
Versi bahasa Inggris tulisan ini bisa Anda baca di The language rules we know - but don't
know we know di laman BBC
Berbagi berita ini Tentang berbagi